Datanya sudah benar. Tapi penggunaan datanya yang tidak benar. Slip yg dimaksud sebenarnya terjadi Torque converter, bukan pada bukan kanvas. Sudah jelas buku manual Xpander 2021 sudah menganjurkan tetep di D di lamer.
Halo Om Joy, Iyap betul sekali apa yang diungkapkan Om Joy, slip rev adalah slip lockup di converter, namun bukan berarti input shaft tidak ada daya putar, sementara disisi piston forward mulai menekan, maka antara kampas dan plate disc (forward) akan ada slip/ gesekan saat kondisi seperti ini (kami tidak membayangkan hal tsb slip ekstrem ya). Hal tersebut terbukti dengan tertahannya secondary pulley / output shaft karena unit gardan stop sehingga terlihat dampak pada mounting2 mesin dan transmisi karena menahan gerakan keduanya dan perbedaan getaran akan terasa . Nah meskipun hal tersebut (stop di D) tidak secara ekstrem seketika merusak transmisi, tp inti yang kami sampaikan adalah 2 point, pertama dampak terhadap transmisi dan internal, tentu "slip / gesekan" itu terjadi dan hal ini merupakan satu diantara penyumbang panas untuk transmisi, ya meskipun sudah ada oli namun setidaknya olipun dalam hal ini lebih cepat panas, dan kotor karena efek dari slip, efeknya saat panas timbul kasus2 cvt loyo itu karena panas (lagi2 meskipun tidak ekstrem dan tidak semua disebabkan karena stop di D), yang kedua dampak terhadap eksternal yaitu tertahannya as roda, bekerjanya rem, gardan stop, mounting tertarik dan terdorong. untuk itu anjuran kami saat stop dengan kondisi yang bisa dibilang tidak sesaat, dimanapun itu sebaiknya ada di posisi N terbukti dari data slip lebih kecil . Dan tak perlu risau dari N ke D mengakibatkan kampas jadi rusak atau internal gear jadi rusak karena hal tersebut sudah di perhitungkan oleh profesor penemu matic. Jika alasan dari N ke D mengakibatkan gesekan /slip yang besar pada internal matic karena pada saat itu rpmnya sekitar 800an rpm lebih, harusnya lebih risau lagi pada perpindahan gear dari 1 ke 2, 2 ke 3, 3 ke over drive karena rpmnya saat perpindahan tersebut terjadi di lebih dari 1.500 rpm, terlebih lagi kalo kickdown (disini kalau transmisi gak sehat banyak mengentak tuwh), namun lagi2 hal tersebut sudah di pikirkan oleh profesor agar tidak rusak . Ya intinya pengemudi matic yang stop lalu pindah tuas dari D ke N bukanlah sepenuhnya salah, atau berbuat kesalahan pada mobilnya, adapun mobil2 yang dari N ke D mengalami hentakan (upnormal) maka ini adalah transmisinya yang sudah mulai ada gejala mengalami kelainan . Oww iya ketika mobil kondisi stop tetap di D pun juga bukan suatu masalah yang besar sebetulnya kamipun menyampaikan hal tsb bukan masalah yang ekstrem, terbukti semakin kemari semakin banyak pabrikan yang mengadopsi system brake hold dimana pengemudi gak perlu repot2 terus menahan rem . Oww iya Om Joy, seharusnya om Joy jangan baca di buku manual Xpander 2021 om, kan yang dibahas matic bukan manual, bacanya di buku matic xpander om hehehehehe cuma bercanda Om Joy . Tetap semangat tetap bersaudara Om Joy, kapan2 kami main ke tempat Om Joy yak silaturahmi hehehe, Terimakasih sudah meninggalkan komentar di chanel Kami, sukses buat chanelnya Om, kita sepakat bahwa matic harus dirawat, oli tetap diperhatikan kualitasnya, apabila not good segera diganti dan juga kita sepakat posisi stop jangan di P, cukup sulit pindah jika ban sampai gerak pada posisi tsb, sekali lagi Terimakasih
pabrikan mobil . bikin posisi gigi netral pada mobil matic . guna nya untuk apa dan manfaat nya untuk apa yaa ?? klo memang di lampu merah tidak boleh pakai posisi N monggo yang ahli mobil matic . minta info nya .. saya awam soal mobil matic , tw nya motor matic 😆
Sebenarnya kalau memperdebatkan masalah posisi D atau N pada saat lampu merah tidak akan ada ujungnya karena masing-masing ada pros dan cons. Tahan di D terlalu lama akan menyebabkan suhu oli matic meningkat karena gesekan di torque converter, makanya ada transmission oil cooler. Jika terlalu sering oper ke N dan D akan menyebabkan clutch pack lebih cepat habis dan solenoid lebih cepat aus karena perpindahan tuas dari D ke N akan menyebabkan solenoid bekerja terus menerus sehingga akan menambah keausan pada valve2nya. Agar tidak salah kaprah, clutch pack pada mobil matic (baik itu sistem planetary gear AT atau CVT) tidak seperti kopling manual yang bisa setengah kopling. Clutch pack matic itu sistemnya binary, jadi posisinya hanya engaged atau disengaged saja, tidak ada istilah setengah kopling yang menyebabkan selip, sehingga kalau dibilang selip terjadi di kampas koplingnya itu salah. Selip pada mobil matic terjadi di torque converter yang memang didesain untuk selip pada kecepatan mobil rendah dimana perbedaan kecepatan putar pada poros input dari mesin dan poros output ke transmisi sangat besar. Selip pada clutch pack matic terjadi hanya sangat sebentar, yaitu pada saat peralihan posisi kopling dari disengaged menjadi engaged, dan ini terjadi pada saat memindahkan tuas dari N ke D, dan khusus matic planetary, di setiap perpindahan gigi dari 1 ke 2, 2 ke 3, dst. Khusus CVT, gesekan pada clutch pack hanya terjadi pada saat perpindahan tuas N ke D. Jika gesekan pada clutch pack terjadi terus menerus saat posisi tuas di D berarti pompa oli matic sudah lemah sehingga tekanan oli tidak cukup untuk engage clutch pack dengan benar. Kesimpulannya adalah, jika menahan di D, yang dikorbankan adalah oli matic yang menjadi sedikit lebih panas, terutama jika sedang berada di tanjakan dan menahan mobil dengan gas. Jika hanya macet lampu merah yang seharusnya berhenti tidak lebih dari 2 menit, maka suhu oli matic akan menurun lagi saat mobil sudah berjalan karena didinginkan oil cooler. Untuk mengkompensasi kualitas oli matic yang menurun, interval penggantian oli matic bisa dipercepat jadi 2-3 tahun sekali. Jika terlalu sering pindah tuas dari D ke N maka clutch pack yang aktif pada saat posisi gigi 1 akan cepat habis karena gesekan yang terjadi jadi lebih sering sehingga usia clutch pack juga pasti akan lebih cepat habis. Intinya sebagai pengendara matic kita harus bisa memperkirakan kapan berhenti lama atau sebentar. Jika memang akan berhenti total lebih dari 3 menit memang sebaiknya oper ke N untuk mencegah oli matic overheat, tapi jika berhenti hanya 30 detik atau posisi macet merayap lebih baik ditahan di D karena memang transmisi matic didesain untuk itu. Dan perlu diingat, biaya kuras oli matic pasti lebih murah dibanding biaya penggantian clutch pack yang membutuhkan overhaul matic. Jadi kalau saya akan lebih pilih mengorbankan oli matic yang umurnya jadi lebih pendek karena panas dari pada clutch pack matic cepat habis karena keseringan oper dari N ke D saat macet. Ada teman saya yang selalu oper ke N pada saat berhenti, termasuk saat bayar parkir. Odo mobilnya baru sekitar 35 ribu km tapi transmisi maticnya sudah agak menyentak pada saat pindah tuas dari N ke D.
Nah ini sy sependapat. Lihat sikon saja. Kalau berhenti kira kira lama ya ke N saja, kalau berhenti kurang dari 1 menit sy selalu di D. Oiya satu lagi cons jika pakai D saat berhenti yaitu bahan bakar 'sedikit' lebih boros, walaupun tidak signifikan.
puluhan tahun pakai matic ,brenti di traffic light di N, sblm parkir ke N-hand rem-P, menyalakan awal di P atau N dgn posisi handrem aktif,aman ,awet,lancar jaya no problem.
ini baru channel yg "sehat".. gak spt channel sebelah malah meresume ke D saat berhenti di traffic light itupun dengan cuap2 doang. Gak pakai data real di lapangan.
Kesimpulannya...... Lampu merah 2-3menit : N ~> Rem Tangan ~> injak gas RPM 5000 ~> buka Tutup Tank Bengsin... Parkir : injak rem ~> Rem Tangan ~> P ~> putar astir 2x kekanan ~> matikan mesin ~> ngopi.
Penjelasan Ini baru cerdas.... 👍👍 Gak kaya channel sebelah ngototttt harus di D (merasa benar karena oli berputar) tanpa tau prinsip kerja globalnya, di nasehatin ngeyel... Pengetahuan baru setengah2 tp merasa bener 😂
Sebenarnya mau n atau d tidak masalah, tapi dari segi safety lebih aman n. Dari segi keawetan torque converter lebih awet n, dari keawetan clutch, lebih awet d. Tapi sebenarnya selisih awet dan tidaknya antara n dan d itu tidak terlalu jauh. Sama2 dipakai, lama2 pasti aus juga. Dan penyebab kerusakan terbesar justru dari kualitas oli (atf/cvtf) apakah rajin ganti, dan pemakaian (sering gaspol mendadak/tidak).
Terima kasih Mas Hardi dan Pak Taufik atas pencerahannya. Info2 dari Mas Hardi ini menguatkan info2 dari buku petunjuk kendaraan dengan pembuktian data hasil observasi. Kebetulan mobil saya yang satu pakai 4AT dan yang satunya lagi pakai CVT dual range dengan torque converter dan tambahan 1 planetary gear untuk 2 speed maju dan 1 speed mundur. Keduanya (merk yang berbeda) di buku petunjuk memiliki aturan yang sama, sbb: 1. Ketika memanaskan mesin boleh masuk P atau N. Di sini dibuktikan hasil slip sama2 di bawah 50 rpm. 2. Ketika berhenti di kemacetan atau bangjo kalau hanya sebentar boleh masuk D sambil ditahan rem, tapi kalau agak lama disarankan masuk N. Di sini dibuktikan hasil slip ketika D + rem sekitar 127 rpm atau di atas ambang. 3. Ketika pemakaian normal disarankan ngegasnya secara halus tapi ketika perlu akselerasi maksimal bolek kick down. Di sini dibutikan hasil slip ketika akselerasi cepat masih sekitar 50 rpm. Jadi ketika kondisi buru2 sering akselerasi cepat sebenarnya juga aman2 saja, tapi kalau kondisi normal lebih baik ngegas secara halus. 4. Kebetulan kedua mobil saya sama2 ketika mau mematikan mesin harus masuk P terlebih dahulu, dan urutannya adalah handbrake dulu, baru masuk P. Sama dengan tips dari Mas Hardi. Salam sehat selalu.
@@ariefh5210 Kalau saya selama ini lebih aman masuk N dulu, tarik parking brake, baru masuk P. Pernah beberapa kali nyoba dari R lalu tarik parking brake dalam keadaan masih menginjak rem lalu masuk P, ketika mau release dari P kadang masih terasa berat/mengganjal. Mungkin karena dalam kondisi masuk R mesin sebenarnya ingin bergerak tapi ditahan rem, lalu ketika masuk P posisinya bisa nggak pas. Kalau masuk N dulu selama ini paling aman.
Saya suka informasi yg disampaikan berdasarkan data yg jelas dan oleh org yg benar2 memahami informasi apa yg disampaikan, krn sy juga ada nonton salah satu youtube yg menyampaikan informasi serupa, tapi tidak disertai dgn data yg jelas, dan itu bisa menjerumuskan org awam srpt sy yg tidak ngerti soal mesin dan cara kerjanya, mantap pak mksh infonya yg jelas dan sangat membantu sy khususnya....
Mobil jaman sekarang yg ada auto brake hold/ rem tangan elektrik otomatis, berhenti ya tetap di D, karena kalau berhenti rem otomatis nahan, jalan tinggal gas ga perlu sering2 pegang tuas transmisi.
Sepemikiran hahaha mobil sy udh ada hold brake . Kalau cuma sebentar mah d kwkww . Orang itu kl di pindah N rpm jarum naik dikit baru turun lagi ke normal, begitu juga N ke D rpm jarim naik dikit baru turun lg ke semula saat idle kwkwkwkw
Mantap penjelasannya 👍 Di lamer pakai transmisi D juga gpp kok Om, asal putaran mesin keadaan "idle" saja. Coba pengguna mobil matic saat di lamer, dalam keadaan mobil berhenti, masukan transmisi ke posisi D sambil injak pedal rem, kemudian ijak pedal gas dalam². 😁 Mana dulu'an tu yg jeboolll..? 😅 antara komponen transmisi nya duluan atau bagian mekanis pemutar Rodanya yg jeboool duluan? atau mungkin mesin nya dulu yg jebol 😂😂✌️. Kalau posisi N, mau di gas² sampai pedal gas mentok juga ga akan ada masalah di bagian transmisinya 😁✌️.
Mantab..logika aja...kalau mmasih masuk gigi...otomatis msh nyambung antara oenggerak dn yg d gerakan...sy kalau berhenti lampu merah lbh dr 10 detik..pasti sy netralkan....
Saya pakai jazz sejak 2015 sampai sekarang dengan metode persis seperti ini tidak pernah bermasalah dengan maticnya bahkan tidak berasa ada penurunan fungsi. Dari sekian banyak chanel yang membahas baru kali ini saya merasa sepaham. Terimakasih AHA chanel
Pengalaman saya pakai Serena C24 tahun 2008, setiap berhenti agak lama selalu pindah ke posisi N. Sembilan tahun pemakaian Sampai sekarang, km 160 ribuan. Alhamdulilah kondisi matic masih aman.
Kalo ane sih lebih milih di N karena... 1. Faktor keselamatan kalo di D takutnya loss control malah bs mencelakai diri sendiri maupun org lain 2. Pernah mantau deteriorate lg brenti posisi di D suhu naik trs yg membuat point bertambah, pas oper ke N tuh suhu turun Jd nikmatin aja mobil matic kita, jangan dibikin mumed, apapun posisinya yg penting hepi dan tetap semangad 😀💪🏾🙏🏾
Teorinya sangat benar, feelingku juga benar, kebetulan aku juga pake Juke, jika berhenti di posisi D memang lebih bergetar dan N terasa lebih senyap. Walaupun tidak pakai alat apapun terasa kok rpm nya turun jika di posisi N.
nah mantap Pak Prayitno, saya juga make saran mas hardi, tapi belum tau bukti datanya.. nah setelah liat spt ini baru paham. malah saya pikirnya saat kick down malah buat gesekan lebih banyak malah tidak terjadi
Saya tipe yg lampu merah tetep D. Alhamdulillah jg aman sampe skrg. Grand Livina 1.8 2007 msh aman sampe skrg. Toyota Harrier 2.4 L 2010 msh aman sampe skrg. Almaz RS Pro 2021 msh aman sampe skrg.
Stuju dengan penjelasannya. Alhamdulillah sejak pertama punya LUXIO AT 2009 sampai saat ini, maticnya masih aman... Blm pernah di utak atik (oprek/ganti). Yg sering saya lakukan: - saat macet lebih dari 10 detik, posisi gigi N. - saat lampu marah, posisi gigi N. - saat memanaskan mesin, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding (jalan). - parkir dirumah/garasi, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding/jalan. - begitu juga perpindahan gigi R - N - D atau sebaliknya, minimal ada jeda 3 detik. - tidak kalah pentingnya.... Ganti olie metic secara berkala .... Itu saja share pengalaman saya.
"parkir dirumah/garasi, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding/jalan" 1. Ijin tanya om, selama ini berarti ketika memindahkan transmisi dari P ke N nya menggunakan shiftlock ketika mesin sudah mati ya ? 2. Dan selama parkir dirumah/di garasi, tidak pernah pakai rem tangan dan cuma pakai ganjal roda saja ?
@@Polar.ertiga 1. yang saya lakukan selama ini.... setelah posisi mobil sudah aman (rem tangan, posisi transmisi N dan mesin dalam keadaan hidup), saya ganjal dulu. Setelah aman, rem tangan saya lepaskan, mesin saya matikan (posisi transmisi N dan rem tangan dilepaskan). 2. betul, cuma saya ganjal saja. note: dulu pernah setiap parkir lama (digarasi) rem tangan saya pasang. Saat mau saya pakai mobilnya, rem tangan saya lepas tetapi mobil terasa berat (ternyata kampas rem belakang macet/stuck karena lama tidak dipakai jalan. Akhirnya setelah itu, kalau parkir lama digarasi, posisi transmisi N, rem tangan di lepas (turunkan).... PASTIKAN roda di ganjal agar aman....
@@myhusanhasanudin4816 apa yang si om lakuin , sama persis yang saya juga lakuin om . 1. Berarti mobil terparkir dalam posisi transmisi di N , tidak msalah ya om ? Aman untuk transmisinya ? Karena saya sejak pertama, ketika parkir dirumah selalu transmisi posisi di N + ganjal roda tanpa pakai rem tangan (kuatir lengket juga karena mobil jarang keluar) . Jadi saya nggak pernah parkir di posisi P Cuma kuatir aja gitu om , apakah bener2 aman untuk jangka panjang transmisinya ketika parkirnya tidak di posisi P ? Karena tanya ke mekanik beres juga jawabannya kurang memuaskan
Terima kasih pembelajarannya mas Ardhi. Selama ini kami confuse krn ada juga info di youtube yang menyampaikan hal yang berbeda, tapi tidak memakai tool utk memperlihatkan faktual mekanisme nya. Sangat mengesankan penjelasannya. Skrg di lampu merah hrs di N tidak perduli lama atau sebentar,
Setuju 1.000% Team AHA Pedia memang TOP.. Bicara soal data dan nyata, tidak seperti yang lain... Ada beberapa konten matic yang membuat orang bingung.. Kalau ini tidak bicara sekedar teori aja, tapi data dan kenyataan.. Terima kasih Om Hardi.. Semoga tambah sukses dan barokah ..Aamiin yra 🤲🤲🤲
Tidak masalah mau di D atau N saat berhenti di lampu merah. Di manual Xpander diperbolehkan untuk tetap di D jika waktu tunggu lampu merah singkat dan ditahan stasioner dengan bantuan rem. Jika waktu tunggu lama disarankan untuk pindah ke N dan menggunakan parking brake.
Baru tau ternyata posisi kickdown atau berakselerasi lebih aman terhadap transmisi daripada mobil diam di posisi D. Terimakasih penjelasan nya, sangat lengkap dan informatif sekali
Mantap betul mas Hardi sy setuju dengan cara menjelaskan sangat bagus dengan dilengkapi data. Kalau memanaskan mesin baiknya di P untuk keselamatan, dan kalau berhenti lama di lampu merah baiknya di N kalau berhenti sebentar di D sdah cukup, agar mengurangi komponen yg lain untuk lebih bekerja atas perintah tuas. Mudah rusak atau tidaknya transmisi matic bukan karena posisi D atau N tapi umur transmisi yg sdah waktunya mengalami overhoule dan pemakaian mobil matic yg kasar. Saran sy untuk konten berikutnya masalah matic adalah lebih banyak mana mobil matic yg mengalami kerusakan transmisi akibat umur, cara pakai yg kasar atau trouble error system. Supaya pengguna matic juga tahu bahwa posisi N atau D bukan faktor utama transmisi matic mengalami kerusakan.
Dari berbagai ulasan masalah D atau N saat di lampu merah, saya pribadi mengambil jalan tengah: Jika lampu merah baru menyala atau waktu masih lama, baiknya di N. Namun, jika waktunya sebentar, sekitar 10-15 detik, tetep di D.😁
Mohon dibahas juga perihal Oli Transmisi Maticnya ketika sering pindah posisi transmisi dari D ke N atau sebaliknya, apa untung ruginya, selain membahas soal slip RPM
inova metik saya 2015 yg bahan bakar premium saya isi pertalite kalau manasin ya posisi p.kalau jalan ada lampu meran posisi tuas N. lalu kalau jalan D udah gitu aja. bila ada tanjakan extrim muatan 6 orang ke D1 itu aja.dan sampe sekarang alhamdulillah aman mesin sehat .
ketauan mobil berfungsi sebagai t4 sampah jg..kurang rajin bersih2,siap2 dimarahi istri..😁 sy dukung om..jgn mentang2 makan minum d dlm mobil,sampahna main lempar kluar jendela..
klo mobilnya udah ada fitur auto stop and Go atau sejenisnya, mending dipake itu klo transmisi cvt 1500cc. ga perlu ganti ke N jadinya pas brenti dilamer yg agak lama.
Perbedaan rpm antara engine dan gardan tsb menurut saya slip nya tidak terjadi di clutch, melainkan di torque converter. Jadi beban clutch nya tidak se esktrim yang di bayangan kita. Tetapi saya tetap sangat setuju, ketika di lampu merah emang sebaiknya di pindahkan ke posisi N. Karena setidaknya sedikit mengurangi beban dari engine dan yang terpenting faktor keamanannya.
jadi inget di channel sebelah ada yang menerangkan pakai part cvt fisiknya langsung, sambil dipraktekin. tapi ketika dia tahan itu pulley dia bilang itu adalah N (padahal itu D yang di rem) 🤣🤣
@@AHAPedia berhubung di channel sebelah sudah ada yang spill link video ini, maka boleh saya spill juga link channel sebelahnya 😆 part 1 ua-cam.com/video/M-P3tIA5094/v-deo.html part 2 ua-cam.com/video/XxPpunezNac/v-deo.html
Alhamdulillah Mas Hardi terima kasih utk penjelasan yg sangat logis Dan factual Sesuai tools yg digunakan sangat manfaat sekali. Semoga Mas Hardi Dan Team serta Kang Taufiq selalu Diberikan keberkahan atas ilmu yg dibagikan. Baarokalloh
Anjuran teknisi pabrikan juga menyarankan kalau stop/berhenti lampu merah atau macet lebih baik posisi N. Posisi D itu ya untuk jalan, bukan berhenti. Makanya kenapa posisi D, tanpa injek gas mobil pasti jalan. kalau yg ngotot berhenti lampu merah harus D, mereka belum tahu rasanya mau ejakulasi eh....ketahan. Seperti itu rasanya mobil matic dipaksa berhenti di posisi D dgn menginjak rem.
mantab...penjelasannya. jdi inget youtube di channel sebelah,klo berenti wajib D ngeyel banget lgi.he...he... mantab...mas mekaniknya bagus dan detail sekali penjelasannya apalagi ditambah dgn data.
Nah ini informasi yg gk menyesatkan dan dengan analisa menggunakan tool, gara2 nonton chanel sblh jd lbh srg gk pindah gigi stlh nonton ini lbh baik ke N klo lg di lampu merah, ibarat lu pengen lari tapi ditahan2 ya cepet aus lah :D
Mantap infonya mas Hardi👍 Mau tanya mas utk transmisi cvt pd saat akan menghidupkan mesin, apakah sebaiknya posisi tuas tetap di P atau dipindahkan dahulu ke N baru kemudian dihidupkan, mohon pencerahannya mas, terima kasih
makasih Mas AHA PEDIA....soalnya ada channel sebelah #JOYR*** yang ngotot kalo brenti di D aja biar ga cepet aus... (LOL)..padahal logika aja kalo di D mobil yang bergerak tapi ditahan bergerak...
Dari data di menit ke 6:06, bisa kita hitung sbb: *Ketika berhenti di D:* terjadi slip 127 rpm di converter, kondisi kopling terjepit piston, sehingga ada *gesekan* sebesar *putaran mesin* dikurangi *putaran converter* = 608 - 127 = *481 rpm* *Ketika berhenti di N:* terjadi slip 30 rpm di converter, tapi kondisi kampas kopling bebas, *tidak ada gesekan* Sehingga kesimpulannya lebih baik berhenti di *N*
Setuju saya sependapat dr ulasan ini sdh sangat jelas berdasarkan teori&praktek juga data,tolong ada literatur atau ulasan yg berpendapat sebaliknya (berhenti dilampu merah cukup injak rem saja)itu sangat tidak berdasarkan data.👍🏻
Seneng kalau mas hardi sama mas taufik mengulas masalah tentang mobil mas hardi selalu detail dalam menjelaskannya makasi mas hardi dan pak taufik sukses chanelnya maju bengkel ya amin ,
Alhamdulillah sebelum nemu video ini sy sudah menerapkan N dalam posisi stop, Lebih aman 100%, Kalo Posisi D Takutnya lengah gk sengaja Lepas kaki Jalan dah nubruk depan..
Ini (dan Dokter Mobil) mah channelrekomendasi utk mendapatkan informasi permobilan yang bertanggungjawab. Suwun infone mas Hardi dan pak Taufiq yg misterius (ga pernah eksis wajahnya hihihihii)
Wah... Bagus banget ini. Ud lama sekali saya cari info ini. Ada yang blg biarkan di D untuk CVT, ada juga yang blg kalau AT posisinya harus N pada saat lampu merah. Jadi sy ikutin.. 🤦♂️🤦♀️ Thx banget infonya.. 🙏🙏🙏🙏🙏
matur nuwun mas hardi. pengalaman saya pas parkir itu posisi N - tarik rem tangan - lepas rem kaki - lalu pindah tuas ke P, untuk mengurangi suara “jedak” saat pindah tuas dari P ke R.
Terimakasih ilmunya buat mobil matic disaat berhenti di lampu merah, semoga bermanfaat buat yang punya mobil matic untuk memperpanjang usia mobil awet🚗🚕 🤗😍😎👍👍
Mungkin penjelasan dr AHA Pedia disertai visualisasi system kerja dr meain mobil matic terutaman pada torque converter supaya lebih jelas bgn mana yg bergesek shg menyebabkan keausan lebih cepat.
Datanya sudah benar.
Tapi penggunaan datanya yang tidak benar. Slip yg dimaksud sebenarnya terjadi Torque converter, bukan pada bukan kanvas.
Sudah jelas buku manual Xpander 2021 sudah menganjurkan tetep di D di lamer.
Master joy akhirnya komen..
Aman lah kan itu terlumasi oli, pasti bergesekan, logikanya sama seperti kopling otomatis di gear motor bebek, memang ada usia pakainya
Saya tidak punya mobil ikut nyimak saja. Cuma punya supra X
Halo Om Joy, Iyap betul sekali apa yang diungkapkan Om Joy, slip rev adalah slip lockup di converter, namun bukan berarti input shaft tidak ada daya putar, sementara disisi piston forward mulai menekan, maka antara kampas dan plate disc (forward) akan ada slip/ gesekan saat kondisi seperti ini (kami tidak membayangkan hal tsb slip ekstrem ya). Hal tersebut terbukti dengan tertahannya secondary pulley / output shaft karena unit gardan stop sehingga terlihat dampak pada mounting2 mesin dan transmisi karena menahan gerakan keduanya dan perbedaan getaran akan terasa
.
Nah meskipun hal tersebut (stop di D) tidak secara ekstrem seketika merusak transmisi, tp inti yang kami sampaikan adalah 2 point, pertama dampak terhadap transmisi dan internal, tentu "slip / gesekan" itu terjadi dan hal ini merupakan satu diantara penyumbang panas untuk transmisi, ya meskipun sudah ada oli namun setidaknya olipun dalam hal ini lebih cepat panas, dan kotor karena efek dari slip, efeknya saat panas timbul kasus2 cvt loyo itu karena panas (lagi2 meskipun tidak ekstrem dan tidak semua disebabkan karena stop di D), yang kedua dampak terhadap eksternal yaitu tertahannya as roda, bekerjanya rem, gardan stop, mounting tertarik dan terdorong. untuk itu anjuran kami saat stop dengan kondisi yang bisa dibilang tidak sesaat, dimanapun itu sebaiknya ada di posisi N terbukti dari data slip lebih kecil
.
Dan tak perlu risau dari N ke D mengakibatkan kampas jadi rusak atau internal gear jadi rusak karena hal tersebut sudah di perhitungkan oleh profesor penemu matic. Jika alasan dari N ke D mengakibatkan gesekan /slip yang besar pada internal matic karena pada saat itu rpmnya sekitar 800an rpm lebih, harusnya lebih risau lagi pada perpindahan gear dari 1 ke 2, 2 ke 3, 3 ke over drive karena rpmnya saat perpindahan tersebut terjadi di lebih dari 1.500 rpm, terlebih lagi kalo kickdown (disini kalau transmisi gak sehat banyak mengentak tuwh), namun lagi2 hal tersebut sudah di pikirkan oleh profesor agar tidak rusak
.
Ya intinya pengemudi matic yang stop lalu pindah tuas dari D ke N bukanlah sepenuhnya salah, atau berbuat kesalahan pada mobilnya, adapun mobil2 yang dari N ke D mengalami hentakan (upnormal) maka ini adalah transmisinya yang sudah mulai ada gejala mengalami kelainan
.
Oww iya ketika mobil kondisi stop tetap di D pun juga bukan suatu masalah yang besar sebetulnya kamipun menyampaikan hal tsb bukan masalah yang ekstrem, terbukti semakin kemari semakin banyak pabrikan yang mengadopsi system brake hold dimana pengemudi gak perlu repot2 terus menahan rem
.
Oww iya Om Joy, seharusnya om Joy jangan baca di buku manual Xpander 2021 om, kan yang dibahas matic bukan manual, bacanya di buku matic xpander om hehehehehe cuma bercanda Om Joy
.
Tetap semangat tetap bersaudara Om Joy, kapan2 kami main ke tempat Om Joy yak silaturahmi hehehe, Terimakasih sudah meninggalkan komentar di chanel Kami, sukses buat chanelnya Om, kita sepakat bahwa matic harus dirawat, oli tetap diperhatikan kualitasnya, apabila not good segera diganti dan juga kita sepakat posisi stop jangan di P, cukup sulit pindah jika ban sampai gerak pada posisi tsb, sekali lagi Terimakasih
pabrikan mobil . bikin posisi gigi netral pada mobil matic . guna nya untuk apa dan manfaat nya untuk apa yaa ??
klo memang di lampu merah tidak boleh pakai posisi N
monggo yang ahli mobil matic . minta info nya ..
saya awam soal mobil matic , tw nya motor matic 😆
Sebenarnya kalau memperdebatkan masalah posisi D atau N pada saat lampu merah tidak akan ada ujungnya karena masing-masing ada pros dan cons. Tahan di D terlalu lama akan menyebabkan suhu oli matic meningkat karena gesekan di torque converter, makanya ada transmission oil cooler. Jika terlalu sering oper ke N dan D akan menyebabkan clutch pack lebih cepat habis dan solenoid lebih cepat aus karena perpindahan tuas dari D ke N akan menyebabkan solenoid bekerja terus menerus sehingga akan menambah keausan pada valve2nya.
Agar tidak salah kaprah, clutch pack pada mobil matic (baik itu sistem planetary gear AT atau CVT) tidak seperti kopling manual yang bisa setengah kopling. Clutch pack matic itu sistemnya binary, jadi posisinya hanya engaged atau disengaged saja, tidak ada istilah setengah kopling yang menyebabkan selip, sehingga kalau dibilang selip terjadi di kampas koplingnya itu salah. Selip pada mobil matic terjadi di torque converter yang memang didesain untuk selip pada kecepatan mobil rendah dimana perbedaan kecepatan putar pada poros input dari mesin dan poros output ke transmisi sangat besar. Selip pada clutch pack matic terjadi hanya sangat sebentar, yaitu pada saat peralihan posisi kopling dari disengaged menjadi engaged, dan ini terjadi pada saat memindahkan tuas dari N ke D, dan khusus matic planetary, di setiap perpindahan gigi dari 1 ke 2, 2 ke 3, dst. Khusus CVT, gesekan pada clutch pack hanya terjadi pada saat perpindahan tuas N ke D. Jika gesekan pada clutch pack terjadi terus menerus saat posisi tuas di D berarti pompa oli matic sudah lemah sehingga tekanan oli tidak cukup untuk engage clutch pack dengan benar.
Kesimpulannya adalah, jika menahan di D, yang dikorbankan adalah oli matic yang menjadi sedikit lebih panas, terutama jika sedang berada di tanjakan dan menahan mobil dengan gas. Jika hanya macet lampu merah yang seharusnya berhenti tidak lebih dari 2 menit, maka suhu oli matic akan menurun lagi saat mobil sudah berjalan karena didinginkan oil cooler. Untuk mengkompensasi kualitas oli matic yang menurun, interval penggantian oli matic bisa dipercepat jadi 2-3 tahun sekali.
Jika terlalu sering pindah tuas dari D ke N maka clutch pack yang aktif pada saat posisi gigi 1 akan cepat habis karena gesekan yang terjadi jadi lebih sering sehingga usia clutch pack juga pasti akan lebih cepat habis.
Intinya sebagai pengendara matic kita harus bisa memperkirakan kapan berhenti lama atau sebentar. Jika memang akan berhenti total lebih dari 3 menit memang sebaiknya oper ke N untuk mencegah oli matic overheat, tapi jika berhenti hanya 30 detik atau posisi macet merayap lebih baik ditahan di D karena memang transmisi matic didesain untuk itu. Dan perlu diingat, biaya kuras oli matic pasti lebih murah dibanding biaya penggantian clutch pack yang membutuhkan overhaul matic. Jadi kalau saya akan lebih pilih mengorbankan oli matic yang umurnya jadi lebih pendek karena panas dari pada clutch pack matic cepat habis karena keseringan oper dari N ke D saat macet.
Ada teman saya yang selalu oper ke N pada saat berhenti, termasuk saat bayar parkir. Odo mobilnya baru sekitar 35 ribu km tapi transmisi maticnya sudah agak menyentak pada saat pindah tuas dari N ke D.
Nah ini sy sependapat. Lihat sikon saja. Kalau berhenti kira kira lama ya ke N saja, kalau berhenti kurang dari 1 menit sy selalu di D. Oiya satu lagi cons jika pakai D saat berhenti yaitu bahan bakar 'sedikit' lebih boros, walaupun tidak signifikan.
Jadi bingung mau ke n atau di d Saha saat lampu merah
Penjelasannya bagus dan logis, terima kasib kak
Nah ini yg bner
saya juga bingung 🤣🤣🤣@@nabillchannel5677
puluhan tahun pakai matic ,brenti di traffic light di N, sblm parkir ke N-hand rem-P, menyalakan awal di P atau N dgn posisi handrem aktif,aman ,awet,lancar jaya no problem.
Persis sama yg diajarin pelatih sy
Logika sederhana dan pengalaman jika memang terbukti lebih efisien dan efektif bisa saja akan merevisi atau mempengaruhi teori ke engineering an ❤
ini baru channel yg "sehat".. gak spt channel sebelah malah meresume ke D saat berhenti di traffic light itupun dengan cuap2 doang. Gak pakai data real di lapangan.
Siap Pak Eko... jadi makin yakin di N
Akhirnya selama ini praktek saya dgn posisi N dikondisi diam ternyata benar, dibuktikan di AHA pedia!
mantap om
Man-teman doain sya biar cpt kebeli fortuner matic,, aamiin..
Ini masalah FIQIH di dunia per Matic an. Mahzab ku di N kalo di 4an, tapi kalo cuman bentar berhenti pantengin D aja.
Kesimpulannya......
Lampu merah 2-3menit : N ~> Rem Tangan ~> injak gas RPM 5000 ~> buka Tutup Tank Bengsin...
Parkir : injak rem ~> Rem Tangan ~> P ~> putar astir 2x kekanan ~> matikan mesin ~> ngopi.
Penjelasan Ini baru cerdas.... 👍👍
Gak kaya channel sebelah ngototttt harus di D (merasa benar karena oli berputar) tanpa tau prinsip kerja globalnya, di nasehatin ngeyel... Pengetahuan baru setengah2 tp merasa bener 😂
Terimakasih Om, semoga ilmu yg sedikit ini bermanfaat ya Om
Banyak ilmunya channel ini, gw dah subs, buat pengetahuan klo kebengkel. Bengkel Suzuki di jabotabek punya reference mas?
Kayak tau chanel mana, yg orangnya bapak2 bukan ya? Terus pake alat peraga bikinan sendiri? Ckckckck
Buat buku aja klo panjang
Sebenarnya mau n atau d tidak masalah, tapi dari segi safety lebih aman n. Dari segi keawetan torque converter lebih awet n, dari keawetan clutch, lebih awet d. Tapi sebenarnya selisih awet dan tidaknya antara n dan d itu tidak terlalu jauh. Sama2 dipakai, lama2 pasti aus juga. Dan penyebab kerusakan terbesar justru dari kualitas oli (atf/cvtf) apakah rajin ganti, dan pemakaian (sering gaspol mendadak/tidak).
Nah ini baru mantap..selama ini banyak konten yg menjelaskan cm berdasar teori sekalipun pakai alat bantu peraga mekanis gear box
Akhirnya bisa minta ilmu baru kita dari Mas Hardi OM
Kok pinter bgt mas hardi ya😁....baru kali ini ada jawaban yg sempurna meyakinkan..meskipun sy jg terbiasa di N klo di lampu merah👍
Siap Pak Hamid, insyallah Awet terus Om
Sesuai dengan perkataan om turbo di motomobi memang harus di N agar tidak terjadi selip yang mengakibatkan gesekan panas di transmisi
Terima kasih Mas Hardi dan Pak Taufik atas pencerahannya. Info2 dari Mas Hardi ini menguatkan info2 dari buku petunjuk kendaraan dengan pembuktian data hasil observasi. Kebetulan mobil saya yang satu pakai 4AT dan yang satunya lagi pakai CVT dual range dengan torque converter dan tambahan 1 planetary gear untuk 2 speed maju dan 1 speed mundur. Keduanya (merk yang berbeda) di buku petunjuk memiliki aturan yang sama, sbb:
1. Ketika memanaskan mesin boleh masuk P atau N. Di sini dibuktikan hasil slip sama2 di bawah 50 rpm.
2. Ketika berhenti di kemacetan atau bangjo kalau hanya sebentar boleh masuk D sambil ditahan rem, tapi kalau agak lama disarankan masuk N. Di sini dibuktikan hasil slip ketika D + rem sekitar 127 rpm atau di atas ambang.
3. Ketika pemakaian normal disarankan ngegasnya secara halus tapi ketika perlu akselerasi maksimal bolek kick down. Di sini dibutikan hasil slip ketika akselerasi cepat masih sekitar 50 rpm. Jadi ketika kondisi buru2 sering akselerasi cepat sebenarnya juga aman2 saja, tapi kalau kondisi normal lebih baik ngegas secara halus.
4. Kebetulan kedua mobil saya sama2 ketika mau mematikan mesin harus masuk P terlebih dahulu, dan urutannya adalah handbrake dulu, baru masuk P. Sama dengan tips dari Mas Hardi.
Salam sehat selalu.
Tjakep bgt ini komennya. Setuju ane om 👏🏻👍🏻
I'm inii juhhse jmood anak-anak anak-anak anak-anak anak-anak anak-anak
Terimakasih atas sharingnya Pak
Mas, kalo kita mo parkir mundur nih, dari posisi R, untuk masuk ke posisi P apakah harus ke N dulu baru ke P atau bisa langsung dari R ke P mas ?
@@ariefh5210 Kalau saya selama ini lebih aman masuk N dulu, tarik parking brake, baru masuk P. Pernah beberapa kali nyoba dari R lalu tarik parking brake dalam keadaan masih menginjak rem lalu masuk P, ketika mau release dari P kadang masih terasa berat/mengganjal. Mungkin karena dalam kondisi masuk R mesin sebenarnya ingin bergerak tapi ditahan rem, lalu ketika masuk P posisinya bisa nggak pas. Kalau masuk N dulu selama ini paling aman.
Saya suka informasi yg disampaikan berdasarkan data yg jelas dan oleh org yg benar2 memahami informasi apa yg disampaikan, krn sy juga ada nonton salah satu youtube yg menyampaikan informasi serupa, tapi tidak disertai dgn data yg jelas, dan itu bisa menjerumuskan org awam srpt sy yg tidak ngerti soal mesin dan cara kerjanya, mantap pak mksh infonya yg jelas dan sangat membantu sy khususnya....
Makasih oom penilaian nya
Akhirnya ada yang speak up nicee. Semua pernyataannya 99.9% benarr. Next bahas efisiensi MT VS CVT
Siap Om Adrian
Mobil jaman sekarang yg ada auto brake hold/ rem tangan elektrik otomatis, berhenti ya tetap di D, karena kalau berhenti rem otomatis nahan, jalan tinggal gas ga perlu sering2 pegang tuas transmisi.
Sepemikiran hahaha mobil sy udh ada hold brake . Kalau cuma sebentar mah d kwkww . Orang itu kl di pindah N rpm jarum naik dikit baru turun lagi ke normal, begitu juga N ke D rpm jarim naik dikit baru turun lg ke semula saat idle kwkwkwkw
Mantap penjelasannya 👍
Di lamer pakai transmisi D juga gpp kok Om, asal putaran mesin keadaan "idle" saja.
Coba pengguna mobil matic saat di lamer, dalam keadaan mobil berhenti, masukan transmisi ke posisi D sambil injak pedal rem, kemudian ijak pedal gas dalam². 😁
Mana dulu'an tu yg jeboolll..? 😅
antara komponen transmisi nya duluan atau bagian mekanis pemutar Rodanya yg jeboool duluan? atau mungkin mesin nya dulu yg jebol 😂😂✌️.
Kalau posisi N, mau di gas² sampai pedal gas mentok juga ga akan ada masalah di bagian transmisinya 😁✌️.
Setuju
Waduh... Pke 2 kaki dong... Satu nginjak rem satu nginjak pedal gas buat geber geber,,, ngeri ah.... 😁
Yah dalam hal ini mobil manual unggul, bisa benar benar memutus tenaga dari mesin ke transmisi :D
Asal netral, kalau tahan kopling bisa gosong n cpt aus tuh kampasnya 😁
@@soktahu2459 bukannya kalo kopling ditekan kampas jd "disengage". Gmn bs gosong?
Kalo di gas tapi rodanya gak muter posisi gigi masuk baru bs gosong.
Mantab..logika aja...kalau mmasih masuk gigi...otomatis msh nyambung antara oenggerak dn yg d gerakan...sy kalau berhenti lampu merah lbh dr 10 detik..pasti sy netralkan....
Siap Om Is, terimakasih sudah berbagi pengalaman Om
gw demen nih bicaranya by data...terjawab sudah
Terimakasih Om yusuf
Saya pakai jazz sejak 2015 sampai sekarang dengan metode persis seperti ini tidak pernah bermasalah dengan maticnya bahkan tidak berasa ada penurunan fungsi. Dari sekian banyak chanel yang membahas baru kali ini saya merasa sepaham. Terimakasih AHA chanel
Pengalaman saya pakai Serena C24 tahun 2008, setiap berhenti agak lama selalu pindah ke posisi N. Sembilan tahun pemakaian Sampai sekarang, km 160 ribuan. Alhamdulilah kondisi matic masih aman.
Selama mengikuti anjuran servis berkala untuk ganti/kuras oli matic pasti awet
AHA Pedia memang tiada duanya, dlm penjelasannya top markotop orang awam pun ngerti dan bs mengambil kesimpulan yg benar
Sukses dll tuk AHA Pedia.
Terimakasih Pak Bambang, semoga memberikan manfaat OM
knapa youtu bikin torial ada bagus di D ada juga yang di N sebetul nya. yng benar yg mna. jngan. membodohi orang awam. .aja gemblung lh
jngan kya tai. kasihan. orang awam
Mantap jos ini baru percaya. Katanya kl berhenti hrs di D gak boleh N UA-cam yg benar 👍👍👍
Yg cukup mudah dan pasti bner,kalo beli mobil matic baru bca buku panduan ikuti saran pabrik aj berhenti d posisi N...
hehehhe... siap Om
Kalo ane sih lebih milih di N karena...
1. Faktor keselamatan kalo di D takutnya loss control malah bs mencelakai diri sendiri maupun org lain
2. Pernah mantau deteriorate lg brenti posisi di D suhu naik trs yg membuat point bertambah, pas oper ke N tuh suhu turun
Jd nikmatin aja mobil matic kita, jangan dibikin mumed, apapun posisinya yg penting hepi dan tetap semangad 😀💪🏾🙏🏾
Siap Om, no 2 semoga menjadi tambahan lagi ya Om buat sobat yang lain
Sepemikiran om.. Sama argumentasi pean atas.. Sebagai pengguna pemula mobil matic
Edukasinya mantap. Ilmiah dan sesuai dgn yg dirasakan orang awam tanpa menggunakan alat apapun, bisa terasa jika berhenti lebih baik di N
Terimakasih sudah menonton dan mendukung chanel kami
Semoga bermanfaat
@@AHAPedia om. Punya ertiga 2017 matic. Baiknya flushing oli matic tiap brp km ya? Kalo sy liat di dipstik masih bagus warna merah.
Teorinya sangat benar, feelingku juga benar, kebetulan aku juga pake Juke, jika berhenti di posisi D memang lebih bergetar dan N terasa lebih senyap. Walaupun tidak pakai alat apapun terasa kok rpm nya turun jika di posisi N.
wahh kena kibul selama ini kalo berhenti selalu D.....trmksh pencerahannya 🙏
Ini baru bener sesuai logika saya selama ini.
Bukan D terus, yah kemakanlah wong ditahan
Edukasi berikut tips & trik berdasarkan bukti data dan ilmu bukan berdasarkan pengalaman apalagi "katanya".. MANTAP!!
Terima kasih mas.sy pengguna mobil matic jadi nambah ilmu..posisi tuas P saat manasin mobil lebih safety daripada N takutnya k senggol..👍
Betul Om,
Alhamdulillah, sudah lama nih saya praktekkan Pak..gearboxnya blm bermasalah sampai sekarang..selalu jaga oli juga kan yaa.. tks informasinya..🙂👍🏻👍🏻👍🏻
nah mantap Pak Prayitno, saya juga make saran mas hardi, tapi belum tau bukti datanya.. nah setelah liat spt ini baru paham. malah saya pikirnya saat kick down malah buat gesekan lebih banyak malah tidak terjadi
Saya tipe yg lampu merah tetep D.
Alhamdulillah jg aman sampe skrg.
Grand Livina 1.8 2007 msh aman sampe skrg.
Toyota Harrier 2.4 L 2010 msh aman sampe skrg.
Almaz RS Pro 2021 msh aman sampe skrg.
Thanks ilmunya sy jd lebih pede dengan kebiasaan sy sendiri klo diem lebih baik di N
sama sama om.Terimakasih sudah menonton dan mendukung chanel kami.Semoga bermanfaat
Mantap , pake data dan fakta ,
Keren mas ridwan hanif...
Eh....
Eh... salah hahhahah siap Om
Stuju dengan penjelasannya.
Alhamdulillah sejak pertama punya LUXIO AT 2009 sampai saat ini, maticnya masih aman... Blm pernah di utak atik (oprek/ganti).
Yg sering saya lakukan:
- saat macet lebih dari 10 detik, posisi gigi N.
- saat lampu marah, posisi gigi N.
- saat memanaskan mesin, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding (jalan).
- parkir dirumah/garasi, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding/jalan.
- begitu juga perpindahan gigi R - N - D atau sebaliknya, minimal ada jeda 3 detik.
- tidak kalah pentingnya.... Ganti olie metic secara berkala ....
Itu saja share pengalaman saya.
"parkir dirumah/garasi, posisi gigi N, ban diganjal agar tidak menggelinding/jalan"
1. Ijin tanya om, selama ini berarti ketika memindahkan transmisi dari P ke N nya menggunakan shiftlock ketika mesin sudah mati ya ?
2. Dan selama parkir dirumah/di garasi, tidak pernah pakai rem tangan dan cuma pakai ganjal roda saja ?
@@Polar.ertiga
1. yang saya lakukan selama ini....
setelah posisi mobil sudah aman (rem tangan, posisi transmisi N dan mesin dalam keadaan hidup), saya ganjal dulu.
Setelah aman, rem tangan saya lepaskan, mesin saya matikan (posisi transmisi N dan rem tangan dilepaskan).
2. betul, cuma saya ganjal saja.
note:
dulu pernah setiap parkir lama (digarasi) rem tangan saya pasang.
Saat mau saya pakai mobilnya, rem tangan saya lepas tetapi mobil terasa berat (ternyata kampas rem belakang macet/stuck karena lama tidak dipakai jalan.
Akhirnya setelah itu, kalau parkir lama digarasi, posisi transmisi N, rem tangan di lepas (turunkan).... PASTIKAN roda di ganjal agar aman....
@@myhusanhasanudin4816 apa yang si om lakuin , sama persis yang saya juga lakuin om .
1. Berarti mobil terparkir dalam posisi transmisi di N , tidak msalah ya om ?
Aman untuk transmisinya ?
Karena saya sejak pertama, ketika parkir dirumah selalu transmisi posisi di N + ganjal roda tanpa pakai rem tangan (kuatir lengket juga karena mobil jarang keluar) . Jadi saya nggak pernah parkir di posisi P
Cuma kuatir aja gitu om , apakah bener2 aman untuk jangka panjang transmisinya ketika parkirnya tidak di posisi P ?
Karena tanya ke mekanik beres juga jawabannya kurang memuaskan
@@Polar.ertiga Insya Allah Aman Om...
Dari pertama beli thn 2009, sampai saat ini aman....
Nuhun
@@myhusanhasanudin4816 OK terimakasih banyak sharingnya om , semoga om selalu diberikan kelancaran rezeki , Aamiiin
Terima kasih pembelajarannya mas Ardhi. Selama ini kami confuse krn ada juga info di youtube yang menyampaikan hal yang berbeda, tapi tidak memakai tool utk memperlihatkan faktual mekanisme nya. Sangat mengesankan penjelasannya. Skrg di lampu merah hrs di N tidak perduli lama atau sebentar,
Setuju 1.000%
Team AHA Pedia memang TOP..
Bicara soal data dan nyata, tidak seperti yang lain...
Ada beberapa konten matic yang membuat orang bingung..
Kalau ini tidak bicara sekedar teori aja, tapi data dan kenyataan..
Terima kasih Om Hardi..
Semoga tambah sukses dan barokah ..Aamiin yra 🤲🤲🤲
Aamiin.. terimakasih Om Nuryadi
Alamat bengkel ohm Hadi dimana ya bisa bagi alamatmya?
Kalauncuma sebentar lebih baik D
Terimakasih infonya, , ternyata selama ini dpat info yg salah....
Wow dibuktikan pakai rpm mantab👍👍👍👍
Tidak masalah mau di D atau N saat berhenti di lampu merah. Di manual Xpander diperbolehkan untuk tetap di D jika waktu tunggu lampu merah singkat dan ditahan stasioner dengan bantuan rem. Jika waktu tunggu lama disarankan untuk pindah ke N dan menggunakan parking brake.
Baru tau ternyata posisi kickdown atau berakselerasi lebih aman terhadap transmisi daripada mobil diam di posisi D. Terimakasih penjelasan nya, sangat lengkap dan informatif sekali
Mantap penjelasannya, ada teori disertai bukti data dan mudah dimengerti. Terima kasih Mas Hardi , pak Thaufik dan timnya...
tergantung
Menyala abangku.. Mantap informasi nya. Mksh
Semoga bermanfaat
Ini baru bener... logika+data, berarti sampean ngerti mesin
Mantap betul mas Hardi sy setuju dengan cara menjelaskan sangat bagus dengan dilengkapi data. Kalau memanaskan mesin baiknya di P untuk keselamatan, dan kalau berhenti lama di lampu merah baiknya di N kalau berhenti sebentar di D sdah cukup, agar mengurangi komponen yg lain untuk lebih bekerja atas perintah tuas. Mudah rusak atau tidaknya transmisi matic bukan karena posisi D atau N tapi umur transmisi yg sdah waktunya mengalami overhoule dan pemakaian mobil matic yg kasar.
Saran sy untuk konten berikutnya masalah matic adalah lebih banyak mana mobil matic yg mengalami kerusakan transmisi akibat umur, cara pakai yg kasar atau trouble error system. Supaya pengguna matic juga tahu bahwa posisi N atau D bukan faktor utama transmisi matic mengalami kerusakan.
Dari berbagai ulasan masalah D atau N saat di lampu merah, saya pribadi mengambil jalan tengah: Jika lampu merah baru menyala atau waktu masih lama, baiknya di N. Namun, jika waktunya sebentar, sekitar 10-15 detik, tetep di D.😁
Sepakat saya 😀👍👍
Cocokkkk. Samewithme
sip, itu kompromi terbaik 👍
Saya juga begitu
Gue juga pake teknik itu bro
Mohon dibahas juga perihal Oli Transmisi Maticnya ketika sering pindah posisi transmisi dari D ke N atau sebaliknya, apa untung ruginya, selain membahas soal slip RPM
pertanyaan pak Taufik keren dapat mewakili pertanyaan kami 👍👍👍
inova metik saya 2015 yg bahan bakar premium saya isi pertalite kalau manasin ya posisi p.kalau jalan ada lampu meran posisi tuas N. lalu kalau jalan D udah gitu aja. bila ada tanjakan extrim muatan 6 orang ke D1 itu aja.dan sampe sekarang alhamdulillah aman mesin sehat .
klo berhenti lama mending N , tarik rem tangan aman, faktor keselamatan , takutnya nyundul depan kalo tau2 kaki didgigit semut 😉
Siap Om Andra..
Itu semut ngapain dalam mobil, om? 😆
semutnya nakal.....🤣
ketauan mobil berfungsi sebagai t4 sampah jg..kurang rajin bersih2,siap2 dimarahi istri..😁
sy dukung om..jgn mentang2 makan minum d dlm mobil,sampahna main lempar kluar jendela..
dari dulu jg ga setuju klo berhenti tetap D,klo berhenti lebih 5 detik lebih baik netral
Mantap Om Robby, terimakasih sudah menambahkan masukannya
Selalu mencerahkan channel AHA Pedia, Barakallah Mas Hardi dan Pak Taufiq... 👍
Aamiin.. terimakasih Om Doa nya Om Endri
klo mobilnya udah ada fitur auto stop and Go atau sejenisnya, mending dipake itu klo transmisi cvt 1500cc. ga perlu ganti ke N jadinya pas brenti dilamer yg agak lama.
Bisa juga om
Keteranganya cukup logis jadi saya memilih N pada saat berhenti
Terima kasih utk penjelasannya.. benar2 mekanik handal.. penjelasan memakai data👍👍👍
terimakasih Om Arif, semoga berkah Om ilmu yg sedikit ini
Perbedaan rpm antara engine dan gardan tsb menurut saya slip nya tidak terjadi di clutch, melainkan di torque converter. Jadi beban clutch nya tidak se esktrim yang di bayangan kita. Tetapi saya tetap sangat setuju, ketika di lampu merah emang sebaiknya di pindahkan ke posisi N. Karena setidaknya sedikit mengurangi beban dari engine dan yang terpenting faktor keamanannya.
Kalo seal oring nya masih bagus ya di d ga selip. Kalo mobil udah berumur biasanya udah mulai getas tekanan oli ga genceng ada slip dikit.
jadi inget di channel sebelah ada yang menerangkan pakai part cvt fisiknya langsung, sambil dipraktekin. tapi ketika dia tahan itu pulley dia bilang itu adalah N (padahal itu D yang di rem) 🤣🤣
Wah kebetulan kami blum liat konten nya Om Martinus hehehhe
@@AHAPedia berhubung di channel sebelah sudah ada yang spill link video ini, maka boleh saya spill juga link channel sebelahnya 😆
part 1
ua-cam.com/video/M-P3tIA5094/v-deo.html
part 2
ua-cam.com/video/XxPpunezNac/v-deo.html
ini ilmu pasti..diagnosa langsung dengan alat dan perhitungan, bukan katanya katanya yang berasumsi tanpa bukti..👍 sukses trus chanel nya mas
Terimakasih Om Fadil, masih ada lanjutan dari video ini Om, dari versi mekanikal nya
Hebat mas hardy ini....indonesia memang tak kurang orang pinter....
Terimakasih Om Kianto, masih terus belajar ini Om hehehhe
Alhamdulillah Mas Hardi terima kasih utk penjelasan yg sangat logis Dan factual Sesuai tools yg digunakan sangat manfaat sekali. Semoga Mas Hardi Dan Team serta Kang Taufiq selalu Diberikan keberkahan atas ilmu yg dibagikan. Baarokalloh
Aamiin... terimakasih Kang Hendra, kapan ke JOgja main ke AHA ya Kang
Mantap ini..belom ada yg ngetes pake alat seperti ini…good job tim AHA. Ilmunya bermanfaat 👍
Anjuran teknisi pabrikan juga menyarankan kalau stop/berhenti lampu merah atau macet lebih baik posisi N.
Posisi D itu ya untuk jalan, bukan berhenti. Makanya kenapa posisi D, tanpa injek gas mobil pasti jalan.
kalau yg ngotot berhenti lampu merah harus D, mereka belum tahu rasanya mau ejakulasi eh....ketahan. Seperti itu rasanya mobil matic dipaksa berhenti di posisi D dgn menginjak rem.
mantab...penjelasannya.
jdi inget youtube di channel sebelah,klo berenti wajib D ngeyel banget lgi.he...he...
mantab...mas mekaniknya bagus dan detail sekali penjelasannya apalagi ditambah dgn data.
Nah ini informasi yg gk menyesatkan dan dengan analisa menggunakan tool, gara2 nonton chanel sblh jd lbh srg gk pindah gigi stlh nonton ini lbh baik ke N klo lg di lampu merah, ibarat lu pengen lari tapi ditahan2 ya cepet aus lah :D
iya logika ajalah
kalo berhenti di N
kalo lama/ parkir ya di P
kalo jalan ya di D
jangan kemakan hoax apalagi info bukan dari manual book resminya.
Mantap infonya mas Hardi👍
Mau tanya mas utk transmisi cvt pd saat akan menghidupkan mesin, apakah sebaiknya posisi tuas tetap di P atau dipindahkan dahulu ke N baru kemudian dihidupkan, mohon pencerahannya mas, terima kasih
-06:30
Hebat ya orang Medan bisa klop sama orang jawa 😂
Hahaha... iya ya.. Om Ahmad Fahmi
makasih Mas AHA PEDIA....soalnya ada channel sebelah #JOYR*** yang ngotot kalo brenti di D aja biar ga cepet aus... (LOL)..padahal logika aja kalo di D mobil yang bergerak tapi ditahan bergerak...
Dari data di menit ke 6:06, bisa kita hitung sbb:
*Ketika berhenti di D:* terjadi slip 127 rpm di converter, kondisi kopling terjepit piston, sehingga ada *gesekan* sebesar *putaran mesin* dikurangi *putaran converter* = 608 - 127 = *481 rpm*
*Ketika berhenti di N:* terjadi slip 30 rpm di converter, tapi kondisi kampas kopling bebas, *tidak ada gesekan*
Sehingga kesimpulannya lebih baik berhenti di *N*
Terimakasih Om sudah menjelaskan lebih detail lagi
@@AHAPedia Mas, mohon info: mobil yang dipakai video ini, setelah engine kemudian ke tor-con atau gearbox?
Jadi inget ada channel youtube yg ngotot matic harus di D klu berhenti di lampu merah... wkwkwk
Pak Taufik juga baru paham Om, tapi kalau pake data
Yg channel itu juga pake data mas, sampe pake part copotan transmisi 😀 data yg salah kaprah hehe
Ada link mya😁
Channel apa itu Pak?
Hehhehe..iya bener. Lagipula logika simplenya adalah bahwa tuas N dibuat pasti ada fungsinya kan?....
Benar chanel aha pedia ,krn sy pernah coba sekitar 3 bln tetap di D saat lampu merah, oli maticnya berubah warna jadi merah gelap kehitaman
Setuju saya sependapat dr ulasan ini sdh sangat jelas berdasarkan teori&praktek juga data,tolong ada literatur atau ulasan yg berpendapat sebaliknya (berhenti dilampu merah cukup injak rem saja)itu sangat tidak berdasarkan data.👍🏻
Seneng kalau mas hardi sama mas taufik mengulas masalah tentang mobil mas hardi selalu detail dalam menjelaskannya makasi mas hardi dan pak taufik sukses chanelnya maju bengkel ya amin ,
Terima kasih kembali Om Hidayat, terimakasih doa nya juga OM
mas hardi dan mas taufik emng jadi panutan saya dalam merawat mobil. top AHA PEDIA
Terimakasih sudah menonton dan mendukung chanel kami
semoga bermanfaat
sama sama belajar dan sharing om rizky
Inti nya ikuti smua anjuran pemakaian.insyaallah pasti awet mobil nya..
Exelent 👍👍👍 terjawab jg dengan data, bukan cuman teori meenyesatkan seperti dichanel sebelah 👍👍👍
Terimakasih Om Wahyu
Penjelasan yang jelas tentang matic 👍
Akhirnya lega,terjawab,sudah sekian lama,... Lampu merah harus di N...
Alhamdulillah ketemu juga nih trik nya.
Dulu pernah dikomentari harus D 😂. Bilangin N malah D di lampu merah.
Terimakasih puh sepuh ilmunya
Semoga bermanfaat 👍
Ahapedia memang nggak pelit bagi2 ilmu... Berkah insyallah
Aamiin, terimakasih ustadz
Aamiin, terimakasih om
@@AHAPedia sami2 om hardi
Maap.yah to.the point aja.ringkas dan jelas.tanpa mengurangi rasa hormat.maap3
Sy suka Chanel ini, klu njelasin jelas banget. Untung aku dr dulu klu berhenti mesti di N
Siaap om, makasih
Sebenernya udah tau prinsipnya, tp ane cuma butuh bukti bukan cuma teori.
Disini akhirnya terbukti dengan bukti & data, joss!
Asiaap oom
Alhamdulillah sebelum nemu video ini sy sudah menerapkan N dalam posisi stop,
Lebih aman 100%,
Kalo Posisi D Takutnya lengah gk sengaja Lepas kaki Jalan dah nubruk depan..
Mantaap om
Klo udah data gini sih gak bisa katanya LG dong... Ilmu yg manfaat 👍 Syukron katsiro
Siap Pak Taufik, terimakasih Pak
Istimewa penjelasan nya. Mudah dimengerti dan pakai data.
Siap Om Delis, jauh dari Kaltim Post
Ini (dan Dokter Mobil) mah channelrekomendasi utk mendapatkan informasi permobilan yang bertanggungjawab.
Suwun infone mas Hardi dan pak Taufiq yg misterius (ga pernah eksis wajahnya hihihihii)
Siaap om
Wah...
Bagus banget ini.
Ud lama sekali saya cari info ini.
Ada yang blg biarkan di D untuk CVT, ada juga yang blg kalau AT posisinya harus N pada saat lampu merah.
Jadi sy ikutin.. 🤦♂️🤦♀️
Thx banget infonya.. 🙏🙏🙏🙏🙏
Ini baru jelas cm lihat dr data aja.
penjelasannya mantapp, laptopnya pun Panasonic Toughbook, bukan kaleng2.
Hahaha ikut2 laptopnya yg ada di fast & furious pak 😆
matur nuwun mas hardi. pengalaman saya pas parkir itu posisi N - tarik rem tangan - lepas rem kaki - lalu pindah tuas ke P, untuk mengurangi suara “jedak” saat pindah tuas dari P ke R.
Betul om
Betul Om...
T doain sampean semua lancar urusan dunia akhiratnya dan rejekinya melimpah barokah...
Terimakasih ilmunya buat mobil matic disaat berhenti di lampu merah, semoga bermanfaat buat yang punya mobil matic untuk memperpanjang usia mobil awet🚗🚕 🤗😍😎👍👍
Aamiin, terimakasih Om Sabil
Pa taufik selama ikut mas hardi, layak jd sarjana mekanik otomotif.. 😀👍
Iya Pak, tinggal harus 1 tahun praktek ini dengan Team AHA insyallah bisa Bongkar mesin tapi ndk yakin bisa idup Pak hahahhah
@@AHAPedia 😂😂
Ikuti Operating Manual !
Boleh juga
Mengapa ? Kalau ngikuti OM dan ternyata ada bencana, kita bisa claim !!!!👍😂😭
Mungkin penjelasan dr AHA Pedia disertai visualisasi system kerja dr meain mobil matic terutaman pada torque converter supaya lebih jelas bgn mana yg bergesek shg menyebabkan keausan lebih cepat.
Asiaap
Mkasih Boss...
Kita jadi tau... 👍👍👍 🇮🇩
Terima Kasih ats Ilmu'a Om 👍🏻
Sama-sama 👍 Om