@@RaymondChins apakah mungkin bisa growth besar? semoga bisa ya bang 🙏 dan bisa expand ke kota besar lain seperti jogja siapa tahu bisa apply job ke ternakuang biar bisa ngrasain kerja di startup kyk gimana hehe.
Halo kak. mungkin bisa tambah 3 hal saja = 1. Jika ingin set business, terbawa dengan greedy (serakah) 2. Business is war + intelligence is the key 3. Kita boleh melihat sisi positive dalam build business dan sukses tapi ada beberapa hal yang butuh diperhatikan = 3-1. Melihat downside dari sisi positive tersebut + melihat berapa lama downside tersebut terjadi 3-2. Be realistic dalam execute business 3-3. Jangan set tunnel vision, melainkan buka "tunnel vision" tersebut dalam bangun business 3-4. Jika sudah success, pertahankan kesuksesan tersebut. Boleh "merasakan" sukses, tapi tidak terlalu lama. Kenapa? = jika "terbawa" kesuksesan terlalu lama, maka akan ada celah "kelonggaran" dari competitor + akan terbawa "santai" dalam business Ibaratnya kita "ditonjok" dalam dunia boxing, dimana mirip di dunia business, baik startup maupun sudah sukses dalam startup-nya.
nih suara dr customer: - server web TU yg gw rasa belom prima, masih lelet - selling outnya di elegankan dikit, jgn too much - adakan survey ke customer ttg image brand TU
Gw akuin marketing ternak uang bagus banget, di instagram iklannya keluar terus dan selalu pake trend anak muda dan bahasa - bahasa yang paling baru. Terus juga kerjasama sama influencer kayak MenanTea sama artis2 tiktok. Jujur menurut gw marketing nya agresif banget, tapi gw sendiri gatau apakah kontennya TU bisa secepat itu diterima sama konsumennya. Gw belom subscribe tapi akan suatu saat nanti. Tp keren bgt sih pemikiran lu bang Raymond, lu beneran mikirin TU sampe sejauh itu bahkan dari hal yang paling dasar tentang churn sama lagging indicator, gw gak ada saran, tapi somehow gw pengen terus ngikutin progress TU, buat jadi pelajaran jg buat gw.
Masukan dari gue: Kurang2in, kalo bisa stop, bikin video semacam "100 juta pertama, 1 milyar pertama, lambo pertama" dll. Gak bisa dipungkiri, video2 motivasi kaya gitu yg jadi daya tarik bagi orang2 untuk gabung, terutama mereka yg angkatan corona. Namanya zaman susah kan, liat angka2 wah bakal ngiler. Middle class yg terhantam corona bisa jadi menganggap itu sebagai jalan keluar, terus coba bergabung, tapi nanti setelah beberapa lama mereka gak liat hasil seperti yg pernah mereka tonton di video2 itu, akhirnya nyerah, cabut, lalu balik kerja 9 to 5 plus lembur living from paycheck to paycheck entah sampe kapan. Yg lebih buruk dari itu? Word of mouth, in a bad way, dari mereka yg nyerah.
Marketing itu kan tools dimana buat kasih tau kalo brand kita ini ada mau marketing sebagus apapun kalo product nya ga sustain ga bagus dan ga layak gak disukai sama masyarakat khsusus nya yang target market nya yauda maybe they would try once after that dia pasti mikir atau belajar dari pengalaman apa yang dia dapetin dari sebuah product yang barusan dia pakai marketing berjalan seiringan dengan product kalo mau repeat sales jangan burn money di marketing aja tapi di product khususf nya research and development ini yang gua lakuin diawal gua membuat hebat app semoga ternak uang bisa kasih good impact ke masyarakat indo
dari sini gw mikir, startup brarti kyk kita nanam pohon, pas ud tumbuh up to certain level pohonnya kita jual. Abis itu, tanam lagi tanaman baru. Rinse repeat, cuan.
Menurut saya ide ternak uang sebagai platform untuk literasi dan edukasi sangat menarik. Namun dari yang saya amati, sepertinya masalah yang dihadapi sebagian besar masyarakat indonesia saat ini lebih kearah basic pengelolaan uang. Mulai dari manajemen income dan expense nya. Kebanyakan dari beberapa teman termasuk saya, semangatnya itu di awal untuk berinvestasi saham, reksasana dll. Itu juga karena banyak faktor seperti menariknya invest saham dll. Juga secara pribadi tertarik hanya untuk explore, namun untuk jadi pemain di saham masih belum karena secara income juga masih terbatas. Walaupun banyak yang bilang, harus diatur proporsi duitnya. Namun saya lebih suka invest di produk rill, pikiran saya. Mungkin kalau boleh sedikit nimbrung komen. Apakah Segmen market untuk wilayah edukasi dan literasi, praktek or simulasi dan pengguna ini juga harus ditentukan atau nggak ya? Karena kalau untuk belajar materi, sudah lumayan banyak di internet, namun point2 penting dan teknik2 yang benar2 bagus itu barangkali lebih ditonjolkan. Karena saya lihat ada yg kurang tertarik atau kurang sabar lihat penjelasan yang materi per sesi. Kalau saya pribadi selain video, juga lebih tertarik jika ada pdf atau bahan resume yang bisa saya baca. Namun saya secara pribadi ngikutin koko, karena lebih tertarik bicara bisnis di produk rill sih.. Hanya sedikit pemikiran cetek saya..hehe
Mungkin itulah kenapa top company di dunia, CEO atau Foundernya kebanyakan berlatar belakang engineer, karena seorang engineer terlatih untuk berfikir hal yang inovative dan problem solving dalam bidangnya masing". Hal ini menurut gua gabisa dipelajarin diluar entah ikut kursus atau apa, karena sifat itu muncul dari ya pekerjaan engineer itu sendiri, dimana simplenya karena engineer kebanyakan berlandaskan oleh science, maka mereka harus bisa kyk connecting each dots (problems, source, fundamentals, laws). Saran aja, untuk startup bisa maju pesat mungkin its okay klo foundernya berlatar belakang apa aja, tapi minimal didampingi co-founder yang berlatar belakang engineer. It can be applied almost in every companies, ga harus yang product utamanya bidang technology. Apalagi kalo diliat" di TU kan kebanyakan latar blakangnya kyk orang" finance gtu ya, orang" yang fokus ke modal dan keuntungan. Yaa, jadi product atau objektivitas utamanya pasti kelupaan secara sadar atau tidak sadar, karena founder / co-foundernya itu sendiri bukan orang yg berpengalaman untuk inovasi produk.
Kalo saya liat sih platform education technology itu kurang praktek/atau tidak praktis diterapkan, karena tidak tailor made buat tiap customer. Mungkin buat ide tambahan, sebelum customer masuk, harus ada survey atau kuisoner yang membentuk parameter klasifikasi customer, lalu ada sesi online meeting dengan pihak platform sebagai komisaris, membahas roadmap (base on kuisioner tersebut). Jd tau lackingnya di mana dan solusinya apa.
Gw ngerasa Hal ini juga berlaku Bagi Game2 yang nyoba ngalahin ML di Indo. Relate g sih, krna akhirnya game2 itu gak sesuai dengan kemampuan org indo, dan menjadi segmented
Ternak uang harus banyak introspeksi, produknya masih sangat biasa2....... Belum cukup membantu. Apalagi kita jadi member cuma di suruh bayar di kelas2 forum...... beneran....
Tujuan utama start up itu pasti nya seperti itu IPO atau di beli perusahaan besar. Konsekuensi yaa selain uang hilang, apakah bisa terjerat hukum atau melanggar hukum? Contoh kasus start up Theranos - Elizabeth Anne Holmes di Amrik. Kalo cuman uang hilang , itu bukan mslh buat Founder Ternak Uang tentu nya.
One point yang aku realize why ternak uang failed. bisa jadi mulai banyaknya bertebaran konten edukasi finansial yang dibagi secara gratis melalui platform yt atau tiktok. mungkin para founder jg mesti consider ketika membangun ternak uang..hal apa yang membuat semua orang ngerasa lebih worth take membership TU dibanding nonton konten2 gratis salah satunya konten para foundernya sendiri yang diupload independen
Refleksi diri jangan berhenti improving, jangan berhenti inovasi, period.
Mantap MasBro, sy sering mengikuti motivasi dari MasBro, semangat ✊
@@muhammadfaisalaulia2858 sama, mas
Bang ternakuang jumlah karyawan nya berapa?
@@rosyidcahyo9549 team, hampir 60 kayaknya
@@RaymondChins apakah mungkin bisa growth besar? semoga bisa ya bang 🙏 dan bisa expand ke kota besar lain seperti jogja siapa tahu bisa apply job ke ternakuang biar bisa ngrasain kerja di startup kyk gimana hehe.
Halo kak. mungkin bisa tambah 3 hal saja =
1. Jika ingin set business, terbawa dengan greedy (serakah)
2. Business is war + intelligence is the key
3. Kita boleh melihat sisi positive dalam build business dan sukses tapi ada beberapa hal yang butuh diperhatikan =
3-1. Melihat downside dari sisi positive tersebut + melihat berapa lama downside tersebut terjadi
3-2. Be realistic dalam execute business
3-3. Jangan set tunnel vision, melainkan buka "tunnel vision" tersebut dalam bangun business
3-4. Jika sudah success, pertahankan kesuksesan tersebut. Boleh "merasakan" sukses, tapi tidak terlalu lama. Kenapa? = jika "terbawa" kesuksesan terlalu lama, maka akan ada celah "kelonggaran" dari competitor + akan terbawa "santai" dalam business
Ibaratnya kita "ditonjok" dalam dunia boxing, dimana mirip di dunia business, baik startup maupun sudah sukses dalam startup-nya.
nih suara dr customer:
- server web TU yg gw rasa belom prima, masih lelet
- selling outnya di elegankan dikit, jgn too much
- adakan survey ke customer ttg image brand TU
Gw akuin marketing ternak uang bagus banget, di instagram iklannya keluar terus dan selalu pake trend anak muda dan bahasa - bahasa yang paling baru. Terus juga kerjasama sama influencer kayak MenanTea sama artis2 tiktok. Jujur menurut gw marketing nya agresif banget, tapi gw sendiri gatau apakah kontennya TU bisa secepat itu diterima sama konsumennya. Gw belom subscribe tapi akan suatu saat nanti. Tp keren bgt sih pemikiran lu bang Raymond, lu beneran mikirin TU sampe sejauh itu bahkan dari hal yang paling dasar tentang churn sama lagging indicator, gw gak ada saran, tapi somehow gw pengen terus ngikutin progress TU, buat jadi pelajaran jg buat gw.
Benerrr...
Masukan dari gue:
Kurang2in, kalo bisa stop, bikin video semacam "100 juta pertama, 1 milyar pertama, lambo pertama" dll.
Gak bisa dipungkiri, video2 motivasi kaya gitu yg jadi daya tarik bagi orang2 untuk gabung, terutama mereka yg angkatan corona.
Namanya zaman susah kan, liat angka2 wah bakal ngiler.
Middle class yg terhantam corona bisa jadi menganggap itu sebagai jalan keluar, terus coba bergabung, tapi nanti setelah beberapa lama mereka gak liat hasil seperti yg pernah mereka tonton di video2 itu, akhirnya nyerah, cabut, lalu balik kerja 9 to 5 plus lembur living from paycheck to paycheck entah sampe kapan.
Yg lebih buruk dari itu?
Word of mouth, in a bad way, dari mereka yg nyerah.
Marketing itu kan tools dimana buat kasih tau kalo brand kita ini ada mau marketing sebagus apapun kalo product nya ga sustain ga bagus dan ga layak gak disukai sama masyarakat khsusus nya yang target market nya yauda maybe they would try once after that dia pasti mikir atau belajar dari pengalaman apa yang dia dapetin dari sebuah product yang barusan dia pakai marketing berjalan seiringan dengan product kalo mau repeat sales jangan burn money di marketing aja tapi di product khususf nya research and development ini yang gua lakuin diawal gua membuat hebat app semoga ternak uang bisa kasih good impact ke masyarakat indo
dari sini gw mikir, startup brarti kyk kita nanam pohon, pas ud tumbuh up to certain level pohonnya kita jual. Abis itu, tanam lagi tanaman baru. Rinse repeat, cuan.
Menurut saya ide ternak uang sebagai platform untuk literasi dan edukasi sangat menarik. Namun dari yang saya amati, sepertinya masalah yang dihadapi sebagian besar masyarakat indonesia saat ini lebih kearah basic pengelolaan uang. Mulai dari manajemen income dan expense nya.
Kebanyakan dari beberapa teman termasuk saya, semangatnya itu di awal untuk berinvestasi saham, reksasana dll. Itu juga karena banyak faktor seperti menariknya invest saham dll. Juga secara pribadi tertarik hanya untuk explore, namun untuk jadi pemain di saham masih belum karena secara income juga masih terbatas. Walaupun banyak yang bilang, harus diatur proporsi duitnya. Namun saya lebih suka invest di produk rill, pikiran saya.
Mungkin kalau boleh sedikit nimbrung komen. Apakah Segmen market untuk wilayah edukasi dan literasi, praktek or simulasi dan pengguna ini juga harus ditentukan atau nggak ya? Karena kalau untuk belajar materi, sudah lumayan banyak di internet, namun point2 penting dan teknik2 yang benar2 bagus itu barangkali lebih ditonjolkan. Karena saya lihat ada yg kurang tertarik atau kurang sabar lihat penjelasan yang materi per sesi. Kalau saya pribadi selain video, juga lebih tertarik jika ada pdf atau bahan resume yang bisa saya baca.
Namun saya secara pribadi ngikutin koko, karena lebih tertarik bicara bisnis di produk rill sih..
Hanya sedikit pemikiran cetek saya..hehe
Mantap ko Raymond,rekomendasi youtube tentang inovasi Dr. Indrawan Nugroho
ternak uang gak akan bangkrut. selama ada hal baru didalamnya
Salah satu alasan tertarik dengan ternak uang karena foundernya ga pelit ilmu 🔥👍 thanks koh ray
Keren ko, tetap invoasi + humble yg terpenting :D
Sangat bermanfaat, sesama merintis startup. enak ada yang sharing seperti ini 👍
Teruslah berinovasi dan mengikuti perubahan zaman
janganlupa jadi member di ternak uang, MANTAP!!!
Terimakasih sudah memperlngatkan....
✍🏻 Selalu ingat untuk membuat inovasi yang solve problem customer ✍🏻
Mantapp, _ranting_ nya berbobot dan straight forward ga muter2 kmana2 :)
Teruslah berinovasi bro untuk kebaikan banyak orang.
Sukses selalu buat kalian yang sama sama cari uang dari yutub')
Pelajaran yg bisa dipetik : Jgn lupakan esensi Product/ Service yg bisa utk solve problem banyak org .
Video ini bener2 bikin mata melek , terima kasih ka sharingnya
agak bingung sih Bang, bertiga kayanya sibuknya lebih ke bikin konten… mungkin saya salah. 🙏
Mungkin itulah kenapa top company di dunia, CEO atau Foundernya kebanyakan berlatar belakang engineer, karena seorang engineer terlatih untuk berfikir hal yang inovative dan problem solving dalam bidangnya masing". Hal ini menurut gua gabisa dipelajarin diluar entah ikut kursus atau apa, karena sifat itu muncul dari ya pekerjaan engineer itu sendiri, dimana simplenya karena engineer kebanyakan berlandaskan oleh science, maka mereka harus bisa kyk connecting each dots (problems, source, fundamentals, laws).
Saran aja, untuk startup bisa maju pesat mungkin its okay klo foundernya berlatar belakang apa aja, tapi minimal didampingi co-founder yang berlatar belakang engineer. It can be applied almost in every companies, ga harus yang product utamanya bidang technology. Apalagi kalo diliat" di TU kan kebanyakan latar blakangnya kyk orang" finance gtu ya, orang" yang fokus ke modal dan keuntungan. Yaa, jadi product atau objektivitas utamanya pasti kelupaan secara sadar atau tidak sadar, karena founder / co-foundernya itu sendiri bukan orang yg berpengalaman untuk inovasi produk.
Kalo saya liat sih platform education technology itu kurang praktek/atau tidak praktis diterapkan, karena tidak tailor made buat tiap customer. Mungkin buat ide tambahan, sebelum customer masuk, harus ada survey atau kuisoner yang membentuk parameter klasifikasi customer, lalu ada sesi online meeting dengan pihak platform sebagai komisaris, membahas roadmap (base on kuisioner tersebut). Jd tau lackingnya di mana dan solusinya apa.
setuju bngt man, customer-driven product ftw! TU sih super inspiring bngt
ada notif langsung nonton,,,soalnya daging banget
Gw ngerasa Hal ini juga berlaku Bagi Game2 yang nyoba ngalahin ML di Indo.
Relate g sih, krna akhirnya game2 itu gak sesuai dengan kemampuan org indo, dan menjadi segmented
Waduh ada bang Kurohiko
buset. subscribe jg lu bang
ga sesuai = terlalu susah atau terlalu mudah ya maksudnya? kalo terlalu mudah, bisa coba WildRift
Arigato koh Raymond, koh timoty dan taci fely...
Ternak uang harus banyak introspeksi, produknya masih sangat biasa2....... Belum cukup membantu. Apalagi kita jadi member cuma di suruh bayar di kelas2 forum...... beneran....
Bahas kegegalan quibi juga dong kak ray, yang dimana rumornya mereka tidak memvalidasi hipotesis
Kak,kalo boleh tau buku apa aja yang kakak baca?soalnya saya baru tau ada lagging indicator dan juga pengetahuan lain yang ada di video ini kak
Ini kayak jurnal sih. Nice 👍
Reminder
intinya: KAIZEN
Tujuan utama start up itu pasti nya seperti itu IPO atau di beli perusahaan besar. Konsekuensi yaa selain uang hilang, apakah bisa terjerat hukum atau melanggar hukum? Contoh kasus start up Theranos - Elizabeth Anne Holmes di Amrik. Kalo cuman uang hilang , itu bukan mslh buat Founder Ternak Uang tentu nya.
beda lah sm theranos, itu startup nipu orang ya pasti kena kasus
good , good intropeksi ,
mirip cerita game cyberpunk, dimana iklan gila gilaan,tpi gamenya blum rampung
Selamat pagi semua..
Baguss bangett ko👍
One point yang aku realize why ternak uang failed. bisa jadi mulai banyaknya bertebaran konten edukasi finansial yang dibagi secara gratis melalui platform yt atau tiktok. mungkin para founder jg mesti consider ketika membangun ternak uang..hal apa yang membuat semua orang ngerasa lebih worth take membership TU dibanding nonton konten2 gratis salah satunya konten para foundernya sendiri yang diupload independen
Background nya itu loh.... lukisan 👍🏻
By painters dr kk erika
Subscribe lah biar ko raymond terkenal 🗿👍
Aamiin
Suatu saat ... gw mau gabung ke ternak uang
Hari ini aja langsung. Sukses gk mau ditunda
impikan, ucapkan, doa, lakukan, repeat.
keren penjelasannya,, terimaksih bang
Cakep, thank you insightnya
Kontennya bagus bgt seperti biasa, sedikit koreksi bro, inovasi sebagai kata sifat jadinya "inovatif", contoh: "dia merasa produknya kurang inovatif".
Do innovation always comes from first prinsiple?
kontennya memberi inside tp yg bikin video ky krg semangat dr yg biasanya ky ada problem😅
mukanya ngesilin tapi pinter lu bro...
gak sopan wkwk
K Rey kalau kita beli yg satu bln di ternak uang kita dapet apa aja k? Mohon inponya saya pemula pengen merubah kehidupan..
Kalo orang pas pas-san .... mana bisa ..... ternak uang... Ini kan khusus orang kaya yg bisa gini.....🤔😕
Ga gitu sih konsepnya hehehe
product market fot adalah koentji
Setuju banget sih
Ternak uang : literasi finansial?
Atu platform invest?
Literasi finansial
Fall in ama suara lu, bang 🔥
intinya gandain uang, pasti balik lg 🤣🤣
next jelasin tentang tattoo dong ko, gw penasaran cerita dibalik tato gajah lu
Thanks👍
percuma melek keuangan tapi gapunya uangnya. thats the problem.
Like it.. 👍
bahas goto bareng timoty
bang baju polosnya bisa beli di mana ya
Bahas Middle Income
oke bro gw subs
biar bisa balap timothy sama Feli wkwk
I think it should be, membanggung sesuatu yg inovatif (adj) bukan sesuatu yang inovasi (noun) de ko 😂
Semangat bang
Gw ke sinih karna Raymond sexy di mata gw 🤣
Create Problem Sell Solution
TU bagi gwa: tempat terbaik untuk screening saham.
Hadir kak
Sayang sekali ternak uang lahir ketika era cryptocurrency lagi naik2nya.
nah
crypto to the moon 💪💪💪
Kak biar tetep produktif dan gak moody.an tu gimana sih, ada tips gak?
bantu jawab. know ur self. tetapkan tujuan. mulai bikin schedule biar tertata, bisa tracking aktivitas, dan nambah motivasi.
Sepertinya anda prediksi bahwa Ternak Uang memang benar benar bangkrut sekarang? He he he
Seperti Genshin impact
Absen dulu... hehehe
Semoga TU bukan jadi the next Jouska. Fear selling.
Bang aku udah beli member kenapa kk aku masuk jadi nonmember
Produknya banyak yg gratisan....
Judulnya clickbait
dan terjadi...
It's hot hand fallacy..
Bagus kok ternak uangg
Ngomong kayak kumur kumur libas abisss... 👍👍
Unique point TU apaan sih?
foundernya ganteng dan macho cynn 😍
Class room (ternak uang) q kira mining uang
Di telegram banyak ngk yang bodong ?
Yeay bangkrut ?
solve costumer problem..... note
App TU bayar ya?
menurut ko raymond ga terlalu berguna tp menurutku ttp aja DAGING
Coba jualan sinyal pasti cepet
Cokin ibi kbnyakan gimmik
Daging semua
Koh bahas apa itu IPO soalnya tokped mau IPO koh ..
bantu jawab. initial public offering (IPO), saham perusahaan yg ditawarkan ke masyarakat/investor umum. biar operasional/ekspansinya lancar.
Deposito
gampang, kenapa ternak uang bangkrut...anda anda ini masih bocah...jadi masih kurang pengalaman
😂