Skenario (Naskah Timun Mas) TIMUN MAS - TEATER MUSIKAL - TEATER PIJAR SMANIGA - PRODUC SUDUT SEKOLAH Narrator : Pemirsa Kembali lagi bersama saya yang ganteng dan gagah ini. Kali ini saya akan bercerita tentang dongeng yang sangat dramatis. Yaitu kisah TIMUN MAS. Dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri, yang kesehariannya sebagai petani. Mereka tinggal di sebuah desa yang sangat makmur, (masuk sepasang suami istri) Mereka hidup bahagia dan sederhana, akan tetapi mereka belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. berdoa agar segera diberi seorang anak, bagaimana kisah selanjutnya… mari kita saksikan … Ibu : Ayah seandainya kita mempunyai anak, betapa bahagianya kita, kita pasti tidak akan kesepian,. Ayah ; yang sabar istriku, walau kita berdua, kita tetap bahagia kan.tenang ada ayah disini, (lagu kita bikin romantic) Ibu : tapi aku mau anak, anak ayah Ayah : yang sabar ibu, mungkin kita belum di beri amanah. Yang sabar Ibu : belum, belum kata ayah , lihat muka kita semakin kriput,jelek, bongkok lagi, kita itu sudah tua. Apa mungkin kita mendapatkan seorang anak. Ayah :”ya tuhan, beri lah hamba mu ini seorang anak, jika tidak, Istri baru juga tidak apa apa, Ibu : eh…Maksud ayah…heloooo Ayah : eh … maksud saya anak saja tuhan, Ibu : macam macam, ta sunat. Ayah : maaf salah baca scenario, Ibu : alasan …. Ayah : jangan ngambek gitu.ntar cepat tua Ibu : kita sudah tua. Ayah : ibu makin cantic deh… Narator : “tiba tiba - tiba tiba (tegang) muncullah sesosok raksasa dihadapan mereka Raksasa : (loncat ) hhhhhhahaha….hahahahahh Narrator : mereka kaget kaget ,ketakutan, jantungan, lalu meninggal. ibu ; tunggu, tunggu dulu , maaf maaf nih narrator, kalau kami mati.. trus bagaimana ceritanya. Ya ceritanya langsung tamat dong.. Narrator: oh iya, lupa, sudah siap siap sana, mereka kaget, lalu tiba tiba mereka pura pura pingsan, sambil berdiri, dengan satu, kaki kiri, mata melotot, yang kiri saja, ibu : maaf sekali lagi,, maaf . kalau begini ceritanya, belum tamat kami sudah mati duluan. Narrator : ohh….ok ok, maaf, maaf Ibu : biasa saja, hanya kaget gitu, sesuai scenario. Narrator : siap….okk, tiba tiba mereka kaget, dan berkata, Bapak/ibu : hah kamu siapa, Raksasa : hah aku ibu : iya kamu siapa, Raksasa : hahaha.. saya adalah raksasa yang baik hati.(sambal love )rajin menabung, dan tidak sombong..hahahah Ibu : lalu apa maksud kedatanganmu kesini.. Raksasa : begini, Saya dengar dengar kalian lagi galau yah. Kalian Menginginkan seorang anak. ibu : hah. mengapa anda tau , kamu kamu Raksasa : haha, apa yang tidak saya tau, jikalau kalian menginginkan seorang anak, aku akan berikan kalian seorang anak. Ibu : benarkah, kalau begitu, aku mau anak cantik, putih, montok, seksi, pintar, baik hati, rajin menabung, rajin mengaji, tidak sombong, yang paling penting dia manusia. Raksasa : ya sudah tidak jadi… Ibu : iya iya deh aku hanya menginginkan seorang anak Raksasa : hahaha.. baiklah… Akan tetapi, dengan satu syarat Bapak : apapun itu, yg pnting kami mempunyai anak, apapun syarat nya. Raksasa : syaratnya apabila anak itu sudah dewasa nanti kalian harus menyerakhan kepadaku. Karna anak itu akan ku jadikan santapanku makan pagiku. Hahahhahha .. bagaimana. ibu : apa. Bapak : apa Raksasa : ya sudah kalau begitu Ibu : .“Baiklah tuan, saya setuju dengan persyaratan tuan.” Raksasa : kalau kalian setuju aku akan memberikannya Ibu : iyah kami setuju Raksasa : oke baiklah “Ini biji mentimun, ibu : kami mau anak bukan biji Raksasa :wah.. kalian rawatlah biji ini di ladangmu.” Saat timun ini besar kalian akan mengerti.kalau kalian gk percaya , ya sudahlah saya pulang Ibu : iya iya .. ngambekan banget sih Raksasa : ya sudah Ibu : baiklah…kami terima, kami akan menanamnya. bapak : terimakasih tuan raksasa : saya balik dulu…daaaa ibu : terimakasih tuan…. Raksasa : sama sama. ibu : alhamdulillah kita akan segera mempunyai anak pah… bapak : alhamdulillah..ayo kita tanam biji ini… ibu : ayo yah… narrator : akhirnya merekapun menanam biji timun tersebut di kebun mereka. Hari demi hari mereka merawat dan menjaga tanaman timun tersebut…. (lagu) Ibu : alhamdulillah biji timunnya telah menjadi buah timun…hah... timunnya berwarna emas, ”yah..ayah..ayo kesini !” Ayah :ada apa, ”wah..timun apa’an ini..?” Ibu :”anehkan..? Ayah : sangat aneh, ayo kita potong Ibu : ayo yah… Ayah : 1, 2 , 3 Timun mas : hahahhhahaa….uek uek… Ibu :”masyaallah, Anak cantik Ibu : alhamdulilah ternyata benar apa yang dikatakan raksasa itu” Ayah :”iya bener,alhamdulillah akhirnya kita mempunyai anak bu Ibu :”ibu punya ide bagaimana kalau kita beri nama anak kita lisa black pink” Timun mas : (joget black pink) Ayah : jangan kayaknya tidak sesuai Ibu : kalau begitu, inul daratista Timun mas : (joget inul) Ayah : jangan jangan , bahaya, Ibu : kalau begitu dia kan lahir dari timun ini dan warnanya emas, bagaimana kalau namanya Ayah /ibu : siti aisyah Ayah : kayaknya salah deh, gk singkron gitu Ibu : oh iya namanya Ayah ibu : timun mas Ayah :”alhamdulillah, nama yang indah Ibu : Tahun demi tahun berlalu, timun mas tumbuh sebagai anak yang syantik dan pintar, (suasana dalam kelas) Timun mas : nama saya timun mas, saya anak pintar enerjik, n smart, Ibu : anakku, umurmu sudah 17 tahun Ayah : iyah sudah tidak terasa kamu sudah dewasa. Timun mas ; iya ayah ibu, terimakasih sudah membesarkanku dan merawatku hingga aku tumbuh dewasa Ibu : anakku Timun ; iya ibu Ibu : ibu ingin mengatakan sesuatu Timun : apa itu ibu Ibu : begini, Timun : apa ibu, sepertinya sangat penting Ayah : iya anakku, ini sangat penting untuk kelangsungan hidupmu Timun : apa itu ayah ibu Ibu : begini, apabila kamu bertemu raksasa, kamu harus lari, dan lemparlh dia dengan ini, didalamnya berbagai macam ramuan untuk melempar raksasa tersebut Timun : baiklah ibu Tiba tiba , raksasa itupun dating Mereka kaget , lalu meninggal Ibu : tadi itu sudah , jangan diulang lagi… Narrator : oh iya tiba tiba mereka kaget… dan…. Raksasa : hei kulihat anak kalian sudah genap 17 tahun, berarti sudah waktunya kalian menyerahkannya untuk aku santap Ibu : tidak aku tidak mau memberikannya Bapak : betul, kami sudah sayang dengan timun mas, kami tidak rela timun mas diambil, terlebih kami tidak mau timun mas di santap oleh kamu,kamu sangat tidah berktimunan.. Raksasa : hei apakah kalian sudah lupa dengan perjanjuan itu. Bapak : aduh..sudah lupatuh Raksasa : dasar manusia tidak bisa di percaya Ibu : timun mas kamu segera lari, dan jangan lupa apa yang telah ibu katakana, Timun mas : baik ibu , Raksasa : hei mau kemana kamu, Ibu : ayo cepat kamu lari Bapak : cepat kamu lari Timun mas : baik ibu Raksasa : hei tunggu akan ku santap kamu, jangan lari… Raksasa : hahaha , kamu mau kemana lagi, meyerahlah Timun : tidk, aku tidak akan menyerah Raksasa : hahahahaa, Timun mas : rasakan ini …. Raksasa : ahhh.. apa ini… kenapa tubuhku semakin lemas.. ahhhhhhhhh Akhirnya raksasa itupun mati, karna dilempari ramuan yang diberikan oleh ibu timun mas Ibu : “Alhamdulillah, akhirnya kau selamat nak” Ayah : “kamu hebat bisa mengalahkan raksasa itu” Timun : “terimakasih ayah ibu, Ayah Ibu: “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” (kata mereka gembira). Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi. sekian,,,,,,,, Raksasa : hahahahahhahahaha Ibu /ayah/timun/narato : tidakkkkkkkkk
Skenario (Naskah Timun Mas)
TIMUN MAS - TEATER MUSIKAL - TEATER PIJAR SMANIGA - PRODUC SUDUT SEKOLAH
Narrator :
Pemirsa Kembali lagi bersama saya yang ganteng dan gagah ini. Kali ini saya akan bercerita tentang dongeng yang sangat dramatis. Yaitu kisah TIMUN MAS.
Dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri, yang kesehariannya sebagai petani. Mereka tinggal di sebuah desa yang sangat makmur,
(masuk sepasang suami istri)
Mereka hidup bahagia dan sederhana, akan tetapi mereka belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. berdoa agar segera diberi seorang anak,
bagaimana kisah selanjutnya… mari kita saksikan …
Ibu : Ayah seandainya kita mempunyai anak, betapa bahagianya kita, kita pasti tidak akan kesepian,.
Ayah ; yang sabar istriku, walau kita berdua, kita tetap bahagia kan.tenang ada ayah disini,
(lagu kita bikin romantic)
Ibu : tapi aku mau anak, anak ayah
Ayah : yang sabar ibu, mungkin kita belum di beri amanah. Yang sabar
Ibu : belum, belum kata ayah , lihat muka kita semakin kriput,jelek, bongkok lagi, kita itu sudah tua. Apa mungkin kita mendapatkan seorang anak.
Ayah :”ya tuhan, beri lah hamba mu ini seorang anak, jika tidak, Istri baru juga tidak apa apa,
Ibu : eh…Maksud ayah…heloooo
Ayah : eh … maksud saya anak saja tuhan,
Ibu : macam macam, ta sunat.
Ayah : maaf salah baca scenario,
Ibu : alasan ….
Ayah : jangan ngambek gitu.ntar cepat tua
Ibu : kita sudah tua.
Ayah : ibu makin cantic deh…
Narator :
“tiba tiba - tiba tiba (tegang) muncullah sesosok raksasa dihadapan mereka
Raksasa : (loncat ) hhhhhhahaha….hahahahahh
Narrator : mereka kaget kaget ,ketakutan, jantungan, lalu meninggal.
ibu ; tunggu, tunggu dulu , maaf maaf nih narrator, kalau kami mati.. trus bagaimana ceritanya. Ya ceritanya langsung tamat dong..
Narrator: oh iya, lupa, sudah siap siap sana, mereka kaget, lalu tiba tiba mereka pura pura pingsan, sambil berdiri, dengan satu, kaki kiri, mata melotot, yang kiri saja,
ibu : maaf sekali lagi,, maaf . kalau begini ceritanya, belum tamat kami sudah mati duluan.
Narrator : ohh….ok ok, maaf, maaf
Ibu : biasa saja, hanya kaget gitu, sesuai scenario.
Narrator : siap….okk, tiba tiba mereka kaget, dan berkata,
Bapak/ibu : hah kamu siapa,
Raksasa : hah aku
ibu : iya kamu siapa,
Raksasa : hahaha.. saya adalah raksasa yang baik hati.(sambal love )rajin menabung, dan tidak sombong..hahahah
Ibu : lalu apa maksud kedatanganmu kesini..
Raksasa : begini, Saya dengar dengar kalian lagi galau yah. Kalian Menginginkan seorang anak.
ibu : hah. mengapa anda tau , kamu kamu
Raksasa : haha, apa yang tidak saya tau, jikalau kalian menginginkan seorang anak, aku akan berikan kalian seorang anak.
Ibu : benarkah, kalau begitu, aku mau anak cantik, putih, montok, seksi, pintar, baik hati, rajin menabung, rajin mengaji, tidak sombong, yang paling penting dia manusia.
Raksasa : ya sudah tidak jadi…
Ibu : iya iya deh aku hanya menginginkan seorang anak
Raksasa : hahaha.. baiklah… Akan tetapi, dengan satu syarat
Bapak : apapun itu, yg pnting kami mempunyai anak, apapun syarat nya.
Raksasa : syaratnya apabila anak itu sudah dewasa nanti kalian harus menyerakhan kepadaku. Karna anak itu akan ku jadikan santapanku makan pagiku. Hahahhahha .. bagaimana.
ibu : apa.
Bapak : apa
Raksasa : ya sudah kalau begitu
Ibu : .“Baiklah tuan, saya setuju dengan persyaratan tuan.”
Raksasa : kalau kalian setuju aku akan memberikannya
Ibu : iyah kami setuju
Raksasa : oke baiklah “Ini biji mentimun,
ibu : kami mau anak bukan biji
Raksasa :wah.. kalian rawatlah biji ini di ladangmu.” Saat timun ini besar kalian akan mengerti.kalau kalian gk percaya , ya sudahlah saya pulang
Ibu : iya iya .. ngambekan banget sih
Raksasa : ya sudah
Ibu : baiklah…kami terima, kami akan menanamnya.
bapak : terimakasih tuan
raksasa : saya balik dulu…daaaa
ibu : terimakasih tuan….
Raksasa : sama sama.
ibu : alhamdulillah kita akan segera mempunyai anak pah…
bapak : alhamdulillah..ayo kita tanam biji ini…
ibu : ayo yah…
narrator : akhirnya merekapun menanam biji timun tersebut di kebun mereka.
Hari demi hari mereka merawat dan menjaga tanaman timun tersebut….
(lagu)
Ibu : alhamdulillah biji timunnya telah menjadi buah timun…hah... timunnya berwarna emas, ”yah..ayah..ayo kesini !”
Ayah :ada apa, ”wah..timun apa’an ini..?”
Ibu :”anehkan..?
Ayah : sangat aneh, ayo kita potong
Ibu : ayo yah…
Ayah : 1, 2 , 3
Timun mas : hahahhhahaa….uek uek…
Ibu :”masyaallah, Anak cantik
Ibu : alhamdulilah ternyata benar apa yang dikatakan raksasa itu”
Ayah :”iya bener,alhamdulillah akhirnya kita mempunyai anak bu
Ibu :”ibu punya ide bagaimana kalau kita beri nama anak kita lisa black pink”
Timun mas : (joget black pink)
Ayah : jangan kayaknya tidak sesuai
Ibu : kalau begitu, inul daratista
Timun mas : (joget inul)
Ayah : jangan jangan , bahaya,
Ibu : kalau begitu dia kan lahir dari timun ini dan warnanya emas, bagaimana kalau namanya
Ayah /ibu : siti aisyah
Ayah : kayaknya salah deh, gk singkron gitu
Ibu : oh iya namanya
Ayah ibu : timun mas
Ayah :”alhamdulillah, nama yang indah
Ibu :
Tahun demi tahun berlalu, timun mas tumbuh sebagai anak yang syantik dan pintar,
(suasana dalam kelas)
Timun mas : nama saya timun mas, saya anak pintar enerjik, n smart,
Ibu : anakku, umurmu sudah 17 tahun
Ayah : iyah sudah tidak terasa kamu sudah dewasa.
Timun mas ; iya ayah ibu, terimakasih sudah membesarkanku dan merawatku hingga aku tumbuh dewasa
Ibu : anakku
Timun ; iya ibu
Ibu : ibu ingin mengatakan sesuatu
Timun : apa itu ibu
Ibu : begini,
Timun : apa ibu, sepertinya sangat penting
Ayah : iya anakku, ini sangat penting untuk kelangsungan hidupmu
Timun : apa itu ayah ibu
Ibu : begini, apabila kamu bertemu raksasa, kamu harus lari, dan lemparlh dia dengan ini, didalamnya berbagai macam ramuan untuk melempar raksasa tersebut
Timun : baiklah ibu
Tiba tiba , raksasa itupun dating
Mereka kaget , lalu meninggal
Ibu : tadi itu sudah , jangan diulang lagi…
Narrator : oh iya tiba tiba mereka kaget… dan….
Raksasa : hei kulihat anak kalian sudah genap 17 tahun, berarti sudah waktunya kalian menyerahkannya untuk aku santap
Ibu : tidak aku tidak mau memberikannya
Bapak : betul, kami sudah sayang dengan timun mas, kami tidak rela timun mas diambil, terlebih kami tidak mau timun mas di santap oleh kamu,kamu sangat tidah berktimunan..
Raksasa : hei apakah kalian sudah lupa dengan perjanjuan itu.
Bapak : aduh..sudah lupatuh
Raksasa : dasar manusia tidak bisa di percaya
Ibu : timun mas kamu segera lari, dan jangan lupa apa yang telah ibu katakana,
Timun mas : baik ibu ,
Raksasa : hei mau kemana kamu,
Ibu : ayo cepat kamu lari
Bapak : cepat kamu lari
Timun mas : baik ibu
Raksasa : hei tunggu akan ku santap kamu, jangan lari…
Raksasa : hahaha , kamu mau kemana lagi, meyerahlah
Timun : tidk, aku tidak akan menyerah
Raksasa : hahahahaa,
Timun mas : rasakan ini ….
Raksasa : ahhh.. apa ini… kenapa tubuhku semakin lemas.. ahhhhhhhhh
Akhirnya raksasa itupun mati, karna dilempari ramuan yang diberikan oleh ibu timun mas
Ibu : “Alhamdulillah, akhirnya kau selamat nak”
Ayah : “kamu hebat bisa mengalahkan raksasa itu”
Timun : “terimakasih ayah ibu,
Ayah Ibu: “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” (kata mereka gembira).
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi. sekian,,,,,,,,
Raksasa : hahahahahhahahaha
Ibu /ayah/timun/narato : tidakkkkkkkkk
hahahh, lucu banget, lagunya juga baru semua, keren nih
thanks
selalu keren dan lucu😊😊😊
menyala smanigaa🔥🔥🔥
hihi lucu banget,, aku suka yg pegang tongkat😂😂😂😂
@@fitrijuliana3754 hihi.
waw amazing selalu keren,simple dan menarik
@@bungarampaismaniga5277 thanks
mNtap pokoknya
😂😂😂😂
Mantap, Kereen SMANIGA👍💪🙂
@@basmikorofood3739 trimakasih pak
hahaha, ada ada saja, keren
Cool,bisa nih buat acara perpisahan berikutnya😋😏👍
@@pushana1661 hehehe. siap. silahkan. tapi jgan lupa bantu promosiin yah channel kami
Luar biasa ini
aidhh ada kakaku🤭
pak izin pakai soundnya buat acara pentas seni, luar biasa sangat kreatif
@@muslihadib3681 ok. jgan lupa prmosiin channel kami yah.
🎉🎉🎉🎉🎉
Keren bngt pak ❤
@@NathanMaulana-fr3mt S✌️✌️😎
raksasanya naik kursi* gkgkgk ngakak
wah kretif banget anak anak,, sukses selalu buat Teater Pijar smaniga
@@sman3sumbawabesar774 trimakasih bapak ibu guru tercinta
kakak-kakak, izin pakai soundnya untuk lomba bulan bahasa ya, soalnya ceritanya sangat bagus dan menarik👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
oke. silahkan. tapi jangan lupa di share yah channel kami. biar makin berkembang
hihi* timunnya besar gitu, hihi
Kak izin make sound yg malin kundang buat acara pondok yah ...
okeh
Kak buat donk cerita keong mas
@@SafranNjep siap. lagi proses pembuatan
Ok di tunggu yahh😘@@sudutsekolahofficial
Izin menggunakan untuk projek P5
@@yusnitadjafar5290 okeh. jgan lupa promosiin kami punya channle yah. n follow tiktok kami ( Sudut Sekolah )
kuda Adi saya de dadi ibu timun mas nan pak😭
@@achamarshanda2071 adi me dean. masa
adi kandung de pertama saya Azizah singin de pasangan ke tenza nan pak wah menurun pintar akting kaleng kakak nya ini wkwk
@@achamarshanda2071 sama si gaya. hahaha.