Hidup di lingkungan yang memiliki pola pikir rasional adalah kenikmatan yang nyata. Bukan berarti hilang seluruh masalah, tapi masyarakat yang rasional akan lebih mudah untuk diajak diskusi dalam penyelesaian masalah. Panjang umur perjuangan!
@@cania_cittaHalo kak cania, tadi baru aja kejadian disaya, bagaimana hidup dilingkungan yg mungkin bisa dikatakan kurang aware dengan apa krisis yg sedang terjadi saat ini. Gini kejadiannya, ditempat kerja saya lagi mengadakan piknik, dan semua terlibat kegiatan tersebut, karyawan dan bos juga ikut, serta beberapa teman dari bos saya. Biasalah klo ada kegiatan gitu pasti ada kegiatan makan2 gitulah, nah setelah slesai makan saya pungut sampah yg berserakan maksudnya supaya bersih dan saya ingin membawa sampah itu pulang, biar nanti dibuang ditempat sampah umum...Eee malah saya ditegur dong, katanya ; sampah2nya ditinggal aja repot klo dibawa pulang ada juga yg saranin untuk dibakar sj lalu ditinggal, yg mana kondisi tempat kami berada lagi panas banget dan rumputnya suda kering gitu. Tapi untungya saya tetap kekeh untuk bawa sampah itu pulang dan membuannya ditempat sampah, hahahh..
@@cania_citta setuju! tp please untuk dibikin aware jg agar org2 tdk malah terjebak logical fallacy bahwa org agamis pasti tidak rasional. supaya gelombang perubahan gk hanya berhenti di lapisan tertentu, tp jg semua elmen masyarakat.
Logika mistika paling banyak dan kuat hari ini tumbuh dari AGAMA. sialnya, agama sudah memenuhi ruang ruang publik. Sekolah sekolah negeri, pemerintahan, sosial dan budaya. Lebih sial lagi, ketika kita mengkritik agama, maka akan kena pasal karet dan persekusi yang dibiarkan oleh pemerintah.
Dari jaman SMA -kuliah udah baca buku buku tentang tanmalaka dan sangat tergila gila dengan gagasan dan perjuangan nya SAMPE akhirnya anak gua yg pertama Sekarang gue beri nama TAN MALAKA dengan harapan semoga anak ini kedepan akan tau kenapa ia di beri nama tsb dan melanjutkan perjuangan dan gagasan bapak Republik ini
@@kafiamadeus7351narasi bodoh tanpa mengali apa itu ide ide tan Malaka.... Nyatanya dlm suatu kesempatan Sukarno pernah menulis andai ditangkap dia dan Hatta maka repoblik ini mau dilanjutkan dlm revolusi kepada Tan Malaka ..... Kalau benci pada NKRI kenapa Bapak Bangsa rela melanjutkan estafet kepemimpinan pd Tan Malaka ..... 😅😅😅😅
Nyata sih, di kantor dulu dari tim kerja saya yang intens ketemu dan ngobrol hanya segelintir yang suka mendengarkan podkes2 yang pembahasannya ilmu, channel2 yang menambah pengetahuan. Sisanya lebih suka nonton prank, nonton asal "yang penting trending" jadi ketika diajak berdiskusi saat ada project sangat sulit karena kemampuan berpikirnya jadi tidak luas.. Ini PR besar, bayangkan orang yang kerja kantoran yang pendidikan at least SMA aja masih begitu, kebayang lagi yang belum tersentuh pendidikan tinggi
@@endryhermawan4741 tidak justifikasi, ini cerita pengalaman saya. Banyak juga di masyarakat lebih percaya berobat ke alternatif daripada ke dokter, ini udah bukti paling nyata
Kunci kemajuan dari suatu negara adalah bernagkat dari revolusi pemikiran atau mind set dari segala perspective khususnya di bidang agama. Karena selama ini mayoritas penganut agama di Indonesia telah terpenjara dalam faham doktrinisasi sehingga pola fikir mereka terkungkung dlm hal hal yang irrasional. Doktrin doktrin agama kerap kali mengkerengkeng mereka untuk bisa berfikir secara rasional untuk bisa bertumbuh dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Dan yang paling bertanggung jawab disini adalah tokoh tokoh agama dalam hal ini ustad ustad atau pendeta pendeta berikut lembaga lembgaa keagamaan. Mereka harus berani menginstall ulang pemahaman agama mereka terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan bermasyarkat.
Ada paradoks di sini. Pertama, dunia yang dikatakan semakin mengalami kemunduran ini justru berawal dari orang-orang yang sudah bermadilog. Yaitu orang-orang dari negara maju. Kemajuan salah satunya membuat manusia mengeksploitasi alam itu sendiri. Indonesia yang notabene belum maju ibaratnya adalah pelengkap penderita. Bukan aktor utama penyebab kemunduran tersebut. Manusia ini makhluk unik dan rumit. Tidak serta merta kalau sudah berpikir logis ia akan konsisten dengan pikirannya. Karen Armstrong dalam bukunya Sacred Nature mengatakan untuk menjaga alam manusia tidak cukup dengan sains, logika atau semacamnya tetapi juga perlu mitos. Kalau kita mau membedah tradisi leluhur, misalnya menganggap alam itu hidup sehingga dinamai Dewi Sri, dll. Itu tidak serta merta logika mistika. Kalau dibedah sebenarnya itu adalah salah satu metode menjaga alam.
Setuju bang, mungkin karena Bangsa kita ini dianggap masih "Muda" sehingga belum banyak pemikiran yang mampu memahami nilai-nilai yang diusung dan nilai nilai yang berusaha ditanamkan oleh pendiri bangsa. karena Indonesia lahir dari hasil kekecewaan masyarakat nusantara terhadap kegagalan pemikiran "kiri" dan "kanan" yang merusak tatanan dunia dari Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua yang hanya saling memperebutkan "Kekayaan" dan "Kekuasaan"
Saya setuju ini, bahkan rasionalitas dan ilmu pengetahuan berawal dari hal2 mistis. Sebuah peradaban tidak bisa dilepaskan dari hal mistis dan juga keyakinan (baca:agama). Agamalah yang menjadi unsur penting olah pikir manusia. Agamalah yang menjadikan manusia berpikir rasional.
Karen Armstrong. Dewi Sri. Adalah realitas sosial. Itu betul dan relevan dalam masyarakat yang masih diliputi mitos. Lalu, jaman sekarang apakah kamu akan mempertahankan mitos itu begitu adanya, ataukah kamu akan mencari dan menjelaskan semua mitos itu secara ilmiah? Apakah kamu tidak ingin mendidik masyarakat mistis mitos itu menjadi masyarakat progresif ilmiah?
@@amorfati.. Apabila memang tujuannya semulia itu untuk menghilangkan pemikiran terkait mitos sepertinya narasinya bisa digunakan yang lebih sesuai, bukanya mempertanyakan adanya "keniscayaan". Membentuk masyarakat progresif ilmiah bukan dengan cara menyalahkan apa yang mereka percayai saat ini, tetapi dengan mengarahkan pemikiran mereka akan keterbukaan informasi dan melihat dari berbagai informasi yang ada bukanya membelokan struktur berfikirnya terutama pada penanaman ideologi.
- Logika Mistika = Berpikir hal-hal yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya - Pertumbuhan Populasi semakin Naik - Sumber daya Seakan gak terbatas - Depopulasi - Degrowth, karena populasi mengalami penurunan - Deglobalisasi, ex infansi - krisis iklim,
Degradasi kelas produktif yakni anak-anak muda hari ini adalah tidak memiliki alat produksi untuk mampu menciptakan keajaiban-keajaiban di Indonesia karena di kuasai kelas Borjuisi. Salut Malaka Project Panjang umur perjuangan🔥✊
Itu teori zaman Revolusi Industri 1.0. Zaman sekarang alat produksi paling penting itu ada di dalam kepala manusia, yaitu otak/ pikiran yang produktif.
Sebuah project dan gagasan yang bagus.. Sebuah upaya untuk mencerdaskan dan memberi pencerahan.. Semoga itu tetep menjadi project yang berpijak pada tracknya.. Jangan berubah ke arah politik, apalagi partai politik.. Maju terus anak anakku..
tugas orang tua itu mendoakan, merestui, dan menyiapkan jalur previlege untuk anaknya itu yang dibutuhkan generasi milenial dan generasi z dari orang tuanya
Ferry Irwandi adalah seorang intelektual, yang sedikit banyaknya masih amat menghargai pengetahuan-pengetahuan yang berdasar dari ajaran Islam, amat baik ide-idenya tentang perubahan tanpa menganulir nilai-nilai luhur lama, akan tetapi melihat "Orang-orang di sekitarnya", seperti Cania -tergambar dari pidato dia di atas, tentang ke-skeptisan terhadap hal ghaib (dalam Agama)-, dan para komentator di kolom ini -yang berkomentar provokatif menyebut Agama sebagai mitos dan penghambat kemajuan-, amat sangat disayangkan membayangkan gerakan inj ke depannya bagaimana...
Benar, Dia menamai Channel ini "Malaka Project" terinspirasi dari Tan Malaka, Padahal Tan Malaka sendiri adalah orang yang sangat religius lho, Bayangin aja umur 14 Tahun Tan Malaka sudah Hafidz Qur'an 30 Juz, Saya mengenal sekali sosok Tan Malaka ini karena saya satu kampung sama dia dan sering main ke Rumahnya Tan Malaka yang sudah dijadikan Museum di Suliki, Payakumbuh, Sumatra Barat Rumahnya Tan Malaka agak naik ke atas Bukit di tengah hutan belantara, terus ke atasnya lagi ada Wisata Sungai yang ikannya banyak, Terus ke atas bukitnya lagi daerah Koto Tinggi yang ada Tugu PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) Kalo saya Perhatikan, Para Subscriber dari Malaka Project ini adalah Kaum si paling "Open Minded", Yaudah gpp yang penting liat aja mereka ini si kaum paling "Open Minded" di Tahun 2030, Gak kebayang ane wkwkwkwkwk
Nah akhirnya ada yg menyuarakan hal ini. Dari tahun 2018an saya udh tonton channel cania citta yg geolive dan indeed isinya bagus, tapi tak jarang yg isinya skeptis terhadap agama dan nilai religius. Awalnya saya kira Cania hanya mengkritik penyalahgunaan agama, tapi ternyata dia sendiri ngaku ateis. Tak jarang yg terhipnotis, pengen menghapus agama di Indonesia agar jadi negara maju. Sedang Ferry Irwandi ini lebih moderat, sama kyk guru gembul. Mencoba berpikir rasional tanpa menghilangkan nilai agama itu sendiri.
Salah Satu Presentasi Terbaik Yang Pernah Saya Dengar. Jikalau Setiap Sekolah Memiliki Guru Dengan Model Presentasi Begini, Republik Indonesia Menjadi Negara Yang Bersaing. Jadi Penasaran Dengan Sosok Tan Malaka.
@@ilhammustamin7537 Hanya Marxisme yang memiliki pisau analisa paling tajam. Tan Malaka sengaja dilupakan, ditenggelamkan karena dia seorang marxis kalo tidak mau disebut komunis.
Setelah dapat pertanyaan dari bang ferry tadi langsung kepikiran tentang kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal dari dunia lain, ternyata kak cania langsung bahas tentang itu. Seneng bgt bisa punya keresahan dan pemikiran yang sama dengan kak cania, semoga dengan dibahas disini bisa lebih banyak orang yang tersadarkan
Ilmu pengetahuan itu ranahnya pemerintah. Pendidikan di NKRI itu tidak merata, hoentankya bukan pembangunan SDM tp ke aspalt dan beton. Eh yg disalahin agama lg. duit trilliunan ilang jd tai dan barang mewah ama pejabat, yg disalahin Agama lg.
@@gundarvarr1024kenapa dihapus? Orang berpikir rasional harus ga percaya tuhan gitu? Masyarakat seperti anda yang harus diganti dengan masyarakat baru
Sayang ide Madilog Tan Malaka (lahir tahun 1943) tidak mampu mengubah cara pandang kita terhadap situasi global dan terkini. No wonder setiap ada krisis kita selalu setia menjadi followers-nya (Krisis SDM tahun 1956, Krisis Energi tahun 1973, Krisis Kepercayaan tahun 1995 dan Krisis Ekonomi tahun 1998)
setuju banget bahwa logika mistika bikin masyarakat hold down, bertahan di state yang pada akhirnya membuat mereka tertinggal, jadi perlu pemikiran kritis dalam masyakarat itu sendiri. alih alih menghilangkan unsur mistika, mungkin kita bisa hidup berdampingan dengan hal itu dan selalu berfikir kritis dalam pemecahan masalah sebagai upaya melestarikan adat istiadat budaya tanpa harus menahan diri untuk beradaptasi dengan zaman yang serba cepat dan maju❤
@@amorfati.. setahu saya, ya bisa dibahas sesuai sumber agama masing2, dalam islam bisa didiskusikan dari 3 sumber yakni al quran, hadist dan ijtihad. cmiiw
@@oouaauu beberapa orang, ketika mengkritisi Islam secara tajam dan terbuka, mereka terkena pasal penistaan agama, mengalami kekerasan, persekusi dan diskriminasi. Dan negara melakukan pembiaran.
@@amorfati.. kak udah kak, aku takut hilang di negeri konoha tercyinta, tapi bener sih kak setuju, mau sevalid apapun buktinya, ya pasti begitu lah. bismillah ga hilang
@@oouaauu nah itu salah satu problem selama ini. UU dan PASAL KARET ANTI DEMOKRASI. Aparat keamanan tidak profesional. Sehingga susah untuk mengkritisi agama, feodalisme dan MILITERISME.
Makanya, menurut gw yg perlu di perjuangkan itu adalah bagaimana public policy itu HARUS bersifat empiris, HARUS ada dasarnya, HARUS make jurnal ilmiah DAN HARUS di rujuk dalam public policy kita dan HARUS JURNAL YANG PEER REVIEWED
@@gundarvarr1024 Pancasila tidak punya konsekuensi apa apa. Dia hanyalah syair syair tanpa konsekuensi hukum. Yang dihapus itu pasal pasal dan UU Anti demokrasi.
kunci awal jadi negara maju adalah mendidik para wanita calon ibu dengan melatih mindsetnya supaya terus ada kemajuan dan menciptakan keturunan masa depan anak yang hebat,karna turunnya tingkat kecerdasan generasi pengaruh dari didikan ortunya terutama pada ibu.
Kunci awal jadi negara maju adalah mendidik perempuan dan laki-laki, pendidikan yang adil, tidak dibedakan mana pendidikan untuk perempuan dan laki-laki, karena semua ilmu itu sama dan bisa dipelajari tak terikat gender manapun. Meskipun tingkat kecerdasan diturunkan dari ibu secara genetik, tapi itu bukan faktor utama kecerdasan anak, itu hanya membentuk otak anak untuk memiliki kapasitas berpikir di genetiknya, alias penentu dasar. Tapi kolaborasi pendidikan sejak dini dan kecerdasan kedua orang tuanya, itu penentu utamanya mereka yang mengisi otak anak supaya jadi cerdas. Tolong, aku udah capek bgt sama narasi beban moral, beban pendidikan, beban kunci negara maju, dilimpahkan ke perempuan terus. Kesenjangan dan narasi ini yang bikin dibaca warga yang suka nelen mentah-mentah informasi seakan, cowo berpendidikan hanya di ranah prestasi pribadi dan nafkah keluarga semata, tapi ga ikut andil mencerdaskan anaknya. Ditambah narasi ini membuat perempuan berpikir, pendidikan dan kecerdasan perempuan hanya jadi milik bangsa dan anak yang dilahirkannya saja. Seakan dia pinter selalu untuk orang lain diluar dirinya sendiri, kapan perempuan dikasih kesempatan nikmatin usahanya sendiri? Iya kewajiban, memang dan harus, tapi kewajiban mulu haknya kapan? Selain karena aku ngerasa narasi ini membuat perempuan seakan tolol, sampe belajar dan pendidikan tidak jadi inisiatif, kayak belajar aja harus didikte gitu loh. Dan cuma perempuan. Plis lah harus seimbang semua baik dari perempuan dan juga laki-laki. Selain lelah dengan hal yang gue tulis sebelumnya. Gue juga capek ngeliat laki-laki yang karena terlalu fokus narasi seperti ini, malah pendidikan terutama pendidikan akhlak dan moral selalu dititik beratkan pada perempuan bukan laki-laki, sumpah negara ini rusak bgt karena yang laki-laki pada semena-mena seenaknya. Sepinter, sengejaga diri apapun, seberkahlak apapun perempuan, kalo lelakinya tidak. Ngga seimbang, beban ini ga bisa dibawa sendirian sama perempuan, untuk masalah kecerdasan generasi. Jadi tolong aku mohon. Berhenti ngucapin narasi seperti ini. Terima kasih.
@@lathifarizqiandhary8927 Lah mogimana, karena narasi perempuan itu yang selalu diajarkan dalam ruang ruang kita. Dalam ajaran pendidikan nasional, orang orang feodal, militer, dan agama. Beban selalu ditimpakan pada perempuan. Saia dukung kesetaraan manusia tanpa bias apapun, termasuk jenis kelamin. ✊✊✊
@@amorfati.. True. Coba kita bayangkan berapa banyak wanita2 jaman dahulu yang merupakan calon pemikir atau ilmuwan hebat yang terpaksa membuang skill & kecerdasannya hanya karena adanya sistem yang menghendaki wanita dijadikan sebagai alat berkembang biak saja.
@@danielguguk7683 jadi ingat, dulu ada GERWANI. Mereka sudah progresif revolusioner dijamannya. Melawan sistem feodal, mistis, mitos dan masuk dalam pemerintahan untuk membuat aturan aturan kesetaraan.
Setuju. Seorang ibu harus cerdas dan bermadilog. Seorang ibu yang cerdas merawat bayi nya memberikan asupan yang bergizi demi tumbuh kembang anaknya sehingga menjadi anak yang sehat. Anak sehat = anak mampu belajar dan berkembang optimal. Seorang ibu itu sekolah pertama anak, pemdidikan moral dan norma diajarkan di rumah membentuk kepribadian anak. Seorang ibu yang menentukan dimana anaknya sekolah dan dengan siapa anaknya bergaul, ibu yang cerdas mengarahkan anaknya untuk mengembangkan potensi terbaiknya. Seorang ibu yang cerdas tidak mampu melahirkan manusia, tetapi juga sumber daya manusia yang berkualitas. Tentunya ibu cerdas harus didukung oleh keluarga juga. Semuanya berawal dari rumah ❤
sangat mantap apabila Malaka Project dan anak anak muda yg ada disaat acara berlangsung mau bersuara agar DPR saat ini secepatnya menyetujui UU PERAMPASAN yg di ajukan Pemerintah Jokowi sehingga ke depannya Indonesia dapat mengurangi ketimpangan hidup d masyarakat Indonesia ..dikarenakan para koruptur dan keluarganya jatuh miskin
madilog adalah buku kunyahan wajib para aktivits mhs pada era saya, era 90an, ,terutama anak anak HMI . Pada amsa itu, era orde baru buku ini diharamkan.
Awareness seperti inilah yang menjadi tonggak bergeraknya kaderisasi organisasi eksternal di lingkungan kampus bahwa rasionalitas harus dikedepankan dan tidak bergantung pada sesuatu yang abstrak,biasa disebut fatalistik. mampun mempertanggung jawabkan setiap tindakan dan ucapan secara rasional merupakan ciri keterbukaan terbuka namun tetap selalu ada limitasi atas setiap pertanyaan,yang mana limitasi itu hadir dari keterbatasan pengetahuan sehingga ada potensi manusia untuk mencari jawaban atas pertanyaan selanjutnya jawaban tersebut akan menghadirkan suatu pertanyaan baru lagi. maka, berbahagialah orang” yang mencintai pengetahuan dan berdialektika atas ketidaktahuan. YAKUSA
Setuju sih. Yg gua rasa juga skrng tuh penggunaan atau konsumsi SDA seperti semakin boros dan merasa SDA tuh gaada habisnya, pdahal alam ada batasnya. Dan zaman globaliasi saat ini memang masa ternyaman di mana informasi mudah didapat dan bnyaknya alat2 canggih yg memanjai/malayani manusia. "Alam selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi tidak untuk keserakahannya."
Ini dialektik logika komprehensif alam itu punya dinamika hukum2nya sendiri berekskutabelsm, juga pikiran nalar manusia itu sendiri. Bangunan manusia indone harus percaya diri, jujur gotong royong, buat maju.
Cerdas sekali pemilihan kata dan diksinya. saya lihat mba Cania sangat hati-hati bicara. Saya kira bukan hanya hati-hati dan waspada hari ini tapi ke depannya. Tim Malaka Project bukan hanya fokus ke projek utamanya tapi juga mitigasi ketika kena terpaan isu. Sekali kena isu ini, bisa langsung bubar. Masyarakat mudah digiring.
Logika mistik Indonesia sudah terlalu kuat mengisi ruang ruang publik. Seperti politik, pendidikan, sosial dan budaya. Logika mistik itu bernama agama.
@@amorfati..setuju bgtt andai gagasan "materialisme" yang disebut Tan Malaka cmn sebatas hal" dunia ghaib, gmn kl bentroknya sama agama? Gw ambil contoh: -Ada proyek super gede, super menguntungkan bwt masyarakat, tapi vendor utama dr proyek tersebut terang terangan dukung lgbt. Nah loh gmn? Ini bakal jd perdebatan yg sgt pelik Gw yg denger speech cania itu sgt setuju sekaligus merinding ngebayangin perlawanan yg hrs mereka dapet kalau mau mengusung gagasan tersebut
@@vynnvincero yup. Tepat sekali. Disinilah negara demokrasi harusnya berperan. MENJAMIN KEBEBASAN BEREKSPRESI DAN BERPENDAPAT. MENGHAPUS UU dan PASAL PASAL KARET ANTI DEMOKRASI. dengan begitu DIALEKTIKA bisa terjadi secara SETARA.
@@amorfati..dlu kesultanan Ottoman bisa maju karena agama. Simpelnya negara maju tidaknya bukan karena kepercayaan mistis, tapi karena menang perang saja. Sesimpel itu. Liat Amerika dan negara sekutu. Anda kira disana tidak ada orang bodoh? Pemuja setan dan kelamin saja banyak. Mereka maju karena pemenang perang, pemenang perang mengontrol ekonomi.
saya hanya skeptis pemikiran ini punya sentimen tipis dgn sekulerisme. Impian saya melihat indonesia menjadi negara maju dgn nilai² budaya moral dan etika adat maupun agama yg terus relevan sebagai pribadi bangsa karena jika pada akhirnya menjadi negara maju dgn ciri yg sama dgn apatisme yg tinggi dan moralisme yg tergerus,sgt disayangkan
Apakah nilai-nilai budaya & agama selalu lebih bermoral & baik secara etika? Bagaimana kalau bbrp nilai-nilai tsb mungkin sudah kedaluwarsa? Hanya karena sekuler, bukan berarti tidak bermoral & apatis. Justru bisa jadi sebaliknya, empatik & humanistik dengan nilai-nilai kemanusiaan
@caffemocca8855 kadaluwarsa mungkin dikarenakan masyarakatnya bersepakat untuk meninggalkannya entah karena menganggapnya tidak relevan karena desire atau motif tertentu. Namun nilai budaya atau khususnya agama poinnya disini terdapat nilai yg sifatnya preventif sehingga tidak tunggu terjadi dulu baru dapat melihat dampaknya ditambah lagi nilai² budaya dan agama ada faktor hubungan antara manusia-hukum-metafisik sehingga nilai2 tersebut dapat saklek tidak berubah bagi pengikutnya yg tentu Saja sampai skrg tetap ada perluasan tafsir atau pemakaian tiap nilai moral² nya supaya dapat terus relevan. Saya hanya membayangkan jika nilai moral dan etis hanya ada hubungan manusia-manusia yg mendefinisikan/merumuskannya, mau sampai mana relativitas jika subjeknya 100% pada manusia, bisa² yg paling jauh seperti contoh incest dapat menjadi sesuatu yg dapat ditolerir dgn segala ketentuan² tertentu dengan kesepakatan 2 pihak tersebut tanpa menganggu nilai humanis masyarakat di sekitar. Sekali lagi jika subjeknya disini yg mendefinisikan nilai moralnya 100% adalah manusia saya pikir dgn ttp adanya desire dan lust pada manusia,relativitasnya dalam mendefinisikannya bisa menjadi sgt ekstrim
@@091faturrahmanhasyimi3 Agama dan budaya ada banyak, dan tidak selalu saling setuju satu sama lain. Ujung2nya? Interpretasi manusia juga. Bahkan dlm 1 agama yg sama saja bisa banya golongan. ISIS adalah salah 1 wujud penerapan Islam berdasarkan salah 1 interpretasi Incest umumnya tidak disetujui karena dampak negatifnya yg jelas, terlepas dari norma agama atau tidak Seberapa "preventif" kita ingin membuat suatu aturan? Segala sesuatu bisa mengarah pada keburukan, itu sebabnya diperlukan diskusi Jangan sampai hanya krn klaim bahwa agama tertentu firman Tuhan, akhirnya jd seenaknya memaksakan interpretasi dari norma agama tsb, bahkan bisa jd hanya norma salah 1 mazhab agama itu saja Saya ngga akan pernah membiarkan Indonesia ini dikuasai 1 golongan agama tertentu. Untungnya, masih bnyk orang2 Indonesia yg berpikiran sama, jd saya lebih tenang
@caffemocca8855 bener, namun kita beruntung indonesia negara demokrasi,diskusi akan tetap ada dan pada akhirnya hukum atau syariah tertentu pastinya akan bersifat wajib bagi pengikutnya saja disitulah toleransi dibutuhkan. Soal norma yg di setujui secara Umum itu bisa berasal dari berbagai sumber bukan dari agama saja bisa nilai budaya yg dari kepercayaan sebelum agama yg disahkan uu yg bisa menjadi ciri khas dan jika tidak merugikan pihak manapun menurut pandangan individu masing² sebaiknya dipertahankan.Mengenai preventif td bukan berarti memutlakkan satu ajaran tpi tentunya tetap mengajak untuk berpikir dasar dari hukum itu atau bahkan mengujinya.tetapi soal incest knp ini menjadi contoh ekstrim tentunya dikarenakan tidak selalu menjadi buruk karena jika melihat dampak dalam hal medis mungkin orang² akan setuju tetapi jika incest itu hanya dalam bentuk asmara tanpa ada hubungan biologis bagaimana pastinya kemungkinan terburuk menjadi lumrah karena hanya melihat sisi medis aja sebagai dampak buruknya dikarenakan standar moralnya tidak ada.
@@091faturrahmanhasyimi3 ok. Saya setuju Intinya negara maju bukan berarti = apatis & immoral Krn definisi moral itu sendiri interpretatif, dan jgn sampai menyalahartikan norma sosial yg hanya krn berdasarkan tradisi sbg moral. Saya paling benci saat sesuatu dianggap "moral" hanya krn itu tradisi Itu saja dari saya
Oleh sebab itu " PERDEBATAN " hrs diajarkan disemua lini. Sebab disana mengajarkan tentang NILAI PERBEDAAN/ PERUBAHAN, SALING HORMAT atas pandangan BEDA semua peserta serta tak saling merendahkan. Sehingga pikiran " terpenjara " seperti tidak mengerti, takut, bodoh, tersandera dll bisa dikurangi.
KEHIDUPAN disandingkan dengan PIKIRAN merupakan pasangan serasi dari hasil probabilitas yang setidaknya sedikit memberi ruang pemisah antara KESENGAJAAN dengan KEBERUNTUNGAN. Menjelaskan hal yang alami itu lebih sulit walaupun kealamian itu sesuatu yang instan, dibanding menjelaskan sesuatu yang bertolakbelakang dengan kealamian itu sendiri.
Saya dukung sekali untuk pola pikir tidak hanya memanfaatkan tapi juga mau tau masalah-masalah yg terjadi di global dan juga memikirkan sebuah solusi tapi tentu saja ada hubungan sebab akibat Mba. Tapi di Indonesia ini harus masuk dengan pendekatan yg tepat tidak hanya logis tapi juga dengan moral yg benar. Perlu banyak penyuluhan ke generasi muda tentang membangun pola pikir yg logis tanpa melupakan Tuhan memberi manusia pikiran untuk berfikir. Pola pikir harus dari kesadaran bukan rasa takut.
Kenapa ngga dijabarkan dulu definisi 'maju' yang dimaksud itu seperti apa? Yang anda bayangkan dalam kemajuan Indonesia itu Indonesia yang seperti apa? Dari sudut pandang ekonomi, sosial, budaya, atau? Ketika punya narasi kebangsaan, baiknya harus punya mindset yg inklusif karena masyarakat Indonesia punya latar belakang budaya yang beda2. Dan hati2 ketika berpikir bahwa masyarakat yang maju itu yang acuannya materialisme-positivistik. Karena hakikat semua ilmu menunggu 'dibatalkan' oleh riset selanjutnya. Bagaimana membangun peradaban dalam ketidakpastian ilmiah seperti itu? Ketika punya narasi kebangsaan, undang para pakar dari berbagai lini masyarakat untuk challenge narasi itu supaya lebih matang.
Bayangkan jika Indonesia mengalami kenaikan populasi,namun kualitas nya rendah akan jadi seperti apa negeri ini?,Kita lihat saja sekarang anak muda sudah sangat enggan membaca,belajar hal baru,Trend saat ini adalah memamerkan apa yg mereka miliki,Standard sosial media berpengaruh signifikan dalam membawa anak muda semakin terbelakang dalam ilmu pengetahuan,Memang tidak semua seperti itu,tapi jika dilihat disekeliling kita,anak muda yg meninggikan Standarisasi Trend saat ini sangat menjamur.Jika mereka menjadi orang tua sebelum mereka sampai pada titik mereka Cukup melek terhadap pengetahuan,kita akan terus melahirkan generasi yg berkualitas rendah.Saya sangat senang Malaka Project Hadir dalam ranah Media seperti ini,Yg pasti akan sangat membantu Para Milenial Dan Gen Z dalam berpikir dan berlogika secara baik dan sesuai realita,Semoga semakin banyak Generasi muda yg tertarik dan melek terhadap hal seperti ini.
sulit menciptakan masyarakat yang rasional dimana agama masih fanatik di negara ini. Malaka project klo memang serius, harus kerjasama, gandeng dengan ustadz2 atau pemuka agama yg moderat, yang pola pikirnya sejalan, sebar luaskan ide gagasan ke masyarakat. Justru audience yg tak tersentuh ada di kalangan agamis ini.
Gak ada namanya masyarakat rasional. Karena jika masyarakat rasional, gak ada yang mau jadi pengikut. Jika semua mengatakan apa yang dipikirkannya, konflik akan terjadi dan masyarakat gak bisa tenang. Dan gak ada hubungannya antara kemajuan teknologi dan fanatisme terhadap agama. Iran, India, Israel, dan Pakistan adalah beberapa negara yang mengembangkan nuklir sedangkan masyarakat mereka terkenal fanatik terhadap agama masing2. Kalau mau maju, simpel kuncinya, yaitu inves ke riset. India aja yang banyak yang meyakini air sungai Gangga memiliki khasiat bisa mendaratkan drone ke bulan, bukan karena semua masyarakatnya terdidik, tapi mau invest untuk mengembangkan teknologi.
Logika mistika paling banyak dan kuat hari ini tumbuh dari AGAMA. sialnya, agama sudah memenuhi ruang ruang publik. Sekolah sekolah negeri, pemerintahan, sosial dan budaya. Lebih sial lagi, ketika kita mengkritik agama, maka akan kena pasal karet dan persekusi yang dibiarkan oleh pemerintah.
Tbh kita bukan program robot atau mesin sih dimana input = output.. konsep "adil dan makmur" yang berulang-ulang disebut sebagai tujuan, agaknya paradoks dengan tidak menyentuh atau mengabaikan hati nurani sama sekali. Segala sesuatu yang sesuai porsinya aja..
Semoga berhasil 9 orang ini u mengubah masyarakat. Cita2 mulia. Mudah2an +1 karena "beri aku 10 pemuda" Tapi bener kata Coki. Coba lihat realitas nya. Kami besar di Jakarta dan merantau di daerah. Orang jkt, kalau ke daerah, rata2 pd bilang kemajuan pembangunan sektor2 itu 'menurut cara kerja kami' Padahal gajuga. Coba main ke luar daerah, ketimpangan di berbagai sektor itu 'Bikin Melongo!' , mas mba.
Thanks Malaka Project, akhirnya saya bisa memahami dengan agak lebih mudah buku Madilog dari penjelasan kak cania. Beberapa kali saya tonton video ini bukan karna belum paham tapi salut sma penjelasan dari kak cania.😅
mantap ini pemikirannya, membuat otakku antilog.... yg selama ini aku merasa telah menyalahkan orang lain tanpa mengoreksi diri sendiri....dan anehnya warga negara +62 lebih banyak mencari kesalahan ke orang atau negara lain....
masyarakat baru muncul tentunya dengan penguasaan alat produksi yang baru, dan berakhirnya masyarakat yang lama, tapi itu bisa terjadi di Eropa, beda dengan asia yang kita sebut asiatik, masyarakat lama masih ada sekalipun muncul masyarakat baru, jadi di asia perkembngan masyarakat selalu campur aduk, dan masyarakat baru itu adalah sesuai yang dicita citakan Tan Malaka adalah msyarakat clas pekerja, sebenarnya bicara masyarakat baru harusnya menggiring untuk lebih ke arah Revolusi dan perjuangan clas, atau melalui politik parlementarian lewat partai yang berideologi class strugle
Pertanyaan saya: bagaimana cara kita ber MADILOG tanpa adanya perangkat indera dan akal? Dan hal apa yang paling mempengaruhi kinerja indera dan akal? Memisahkan keyakinan (agama) dari kehidupan akan menghancurkan peradaban meskipun awalnya akan menghasilkan peradaban maju dan modern. Tanpa moralitas (kalau saya pakai kata 'akhlak' pasti akan diserbu) peradaban semaju apapun akan hancur. Logika dan dialektika perlu diikat dan moralitaslah yang mengikatnya.
1. Indera dan otak dipengaruhi MADILOG. 2. MADILOG menumbuhkan moral dan etika. 3. Jadi, tanpa agama tapi dengan madilog moral dan etika tumbuh dg sehat: Jujur, setara, universal.
>>> Tujuan dari pemerintahan Presiden Jokowidodo, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
oow oww appriciate👏🏻 semangat berkarya demi membentuk pola pikir anak muda yang lebih luas, investasi jangka panjang yang akan terus berpengaruh kepada siapapun! good luck malaka project.
Wilayah alam semesta secara pasti (matematika) terdapat 3 wilayah (triloka), 1. Rasional loka 2. Irasional loka 3. Imajiner loka. Dalam wilayah irasional dan wilayah imajiner terdapat pembahasan materi.
komentar disini orang2 pintar semua,,, semoga semua orang pintar disini berbondong2 membuka peluang usaha..agar saya yg masih nganggur bisa menemukan pekerjaan. bukan cuma pintar ngomong dan bukan ide2 pinter doank..real nya kosong
Saya setuju dengan Tan Malaka bahwa, menuju masyarakat adil makmur melepaskan pikiran mistik dan cara berpikir yg berpijak pada fakta dan rasional. Namun banyak juga nih kelemahan Madilog misalnya, (1) rasionalitas lahir dari gagasan modernitas. Parahnya rasionalitas sbg tempat menggantung harapa nyaris tidak ada, sebab sumber daya kultural, sosial dan politik dlm keadaan mandek disumbat oleh birokrasi modern yg bersifat rasional. Gagasan mengenai rasionalitas (pencerahan) ini telah banyak dikritisi terutama Mazhab Frangkrut. (2) Yang tidak dibahas oleh Madilog adalah masalah krisis ekologi yg disebabkan oleh industri pertambangan dan termasuk perubahan iklim. Dan bagi saya krisis ekologis berakibat fatal pada segala dimensi kehidupan. Pertanyaan saya adalah, bagaimana jalan keluar untuk mengatasi krisis ekologi dalam menggunakan Madilog?
Deglobalisasi ini nampaknya gagasan yg mulai diembuskan negara2 maju yg sudah pada tahap mampu. Negara berkembang dan lainnya ya harus ketergantungan sama sumber daya yg mereka ga bisa produce sendiri, apa mau dikata kan udah dikasih cicip betapa nikmatnya saat globalisasi 😅
Impian Tan Malaka sebenarnya ingin agar kekuatan SDA kita sama dengan SDM .. tanpa perimbangan tsb khawatir proses keberlangsungan hidup kita terhenti akibat 2 hal, yaitu ; KEPINTARAN atau KEBODOHAN.
Selagi ada bumi apa sj bisa tumbuh krn tempatnya,hanya akal & pikiran mau di oleh sebelum menumbuhkan y krn itu jawaban pikiran jln kehidupan,jgn hanya mengali isi y, kulitnya tdk mampaat kn,beda dgn belajar isi y di cari kulit y di buang, itulah proses generasi ibarat kacang tdk terpisah dgn kulit baru isi
Seperti yang dikatakan: "Kehidupan itu sebetulnya praktis berdasarkan pekerjaan manusia, nyata. Semua kegaiban tentang kehidupan itu, bisa dilemparkan kegaibannya kalau praktek hidup sehari-hari dipelajari. (Pendeknya tak ada yang gaib). Semua berasal dan berurat pada penghidupan mencari makanan, minum dan kesenangan. Kegaiban yang terdapat ialah bikinan Logika Mystika belaka." - Madilog, Tesis ke-7 Karl Marx Cukup menyedihkan sedikitnya ajaran atau pembahasan tentang ajaran Karl Marx di sekolahan
@@gundarvarr1024 out of context, tidak ada hubungannya antara mempelajari suatu teori yang memiliki nilai baik & bermanfaat dalam masyarakat dengan ateisme. Selain itu, paham Karl Marx tidak selamanya sintesis dengan ateisme, Karl Marx justru menganjurkan kita untuk berpraktek & kerja nyata dalam posisi masyarakat tanpa mengawang-awang berbasis idealisme
Cania Citta, gua tantang lo tulis buku temanya bgtu hasil pemikiran orisinal lo sendiri. Tebalnya 300 halaman. Harus sistematis dan punya metodlogi. Gua tunggu ya
Materialism Dialectics Logics (Madilog) dan Kehancuran Nusantara. Tan Malaka secara tegas mengutuk masyarakat yang percaya mistis, percaya doa-doa, dan berkecimpung dalam kebodohan. Bagi Tan Malaka, masyarakat mistis agamis adalah masyarakat paling terbelakang. Dia mengingingkan masyarakat yang melompat maju dengan filsafat, dan lari kencang dengan sains. Bahkan sejak awal Tan Malaka sudah sadar bahwa filsafat pun tidak cukup, karena di atas itu semua , sains lah yang merupakan petunjuk tertinggi kehidupan manusia. Kurang dari dari 100 tahun setelah Madilog ditulis Tan Malaka, masyarakat Nusantara yang dicintainya malah semakin bergelimang dalam mistis agamis, doa-doa massal, rukyah, semua berbau takhayul, dongeng-dongeng agama dianggap nyata, sains hampir hilang sama sekali. Bagi Tan Malaka, tiada cara lain untuk maju selain dengan ilmu pengetahuan, dengan sains yang berbukti. Bernegara dan berbangsa hanya akan mendatangkan mudharat jika landasannya hanyalah dongeng-dongeng masa lampau yang sudah terbukti salah dan sering memundurkan peradaban. Nusantara harus diselamatkan, dengan Materialisme Dialektika Logika, dengan Sains, atau kalau tidak akan hancur selama-lamanya.
bisa di bilang Indonesia mengalami ketergerusan Rasionalisme di era Reformasi. Beberapa dekade sejak kemerdekaan banyak penulis penulis, poets dan pemikir pemikir yang bersifat kritis dan berprestasi, tapi seiring jalannya waktu ini selalu tergerus karena radikalisme, politik identitas yang semakin di ganyangkan. Hanya di era Jokowi ini baru mulai ada tendensi anak muda untuk kembali ke rasionalisme
Kenormalan menjadi mahal , ini nyata bgt . Buat gw hidup normal seperti manusia kayanya udh lama bgt hilang. Serasa seperti budak untuk membeli kenormalan itu dan sampai kini kenormalan itu belum terbeli 😢
Logika mistika itu perlu lagi, supaya hutan tetep dianggap keramat sehingga gak digunduli, supaya pohon penahan air kayak beringin tetep di anggap keramat sehingga gak di tebang dan banyak yg lain nya
iya bener bang, namun konteks yang disebutin tadi ke arah hal yang gabisa di buktiin secara konkrit yang ga jelas ada atau engga, krena sampai kapan indonesia berlogika mistika yang pembuktiannya ga ada.
Emg para environmentist itu cara pendekatannya cma bisa dengan logika mistika? Kan bisa dgn cara empiris, seperti car free day, pemboikotan produk dari sawit itu semua gerakan environmentist yg didasarkan logika empiris, bukan logika mistika.
Short cut uncle coki memang terbaik. Lebih mudah menunggu para penganut logika mistika meninggal daripada menyadarkan mereka 🤣 Arah dan tujuan besar dari malaka project tentunya untuk memupuk generasi muda untuk tidak lagi berpikir secara tidak empiris trhadap suatu hal, seperti tadi dikatakan "membentuk masyarakat baru"
Hidup di lingkungan yang memiliki pola pikir rasional adalah kenikmatan yang nyata. Bukan berarti hilang seluruh masalah, tapi masyarakat yang rasional akan lebih mudah untuk diajak diskusi dalam penyelesaian masalah. Panjang umur perjuangan!
Betulll, karena jadinya semuanya bisa kita bahas, perdebatkan, dan uji di sini secara konkret. Ini kuncinya👍🏻
Setuju.....Manusia hanya bisa mencapai potensi maksimalnya ketika ia diberi kebebasan
@@cania_cittaHalo kak cania, tadi baru aja kejadian disaya, bagaimana hidup dilingkungan yg mungkin bisa dikatakan kurang aware dengan apa krisis yg sedang terjadi saat ini. Gini kejadiannya, ditempat kerja saya lagi mengadakan piknik, dan semua terlibat kegiatan tersebut, karyawan dan bos juga ikut, serta beberapa teman dari bos saya. Biasalah klo ada kegiatan gitu pasti ada kegiatan makan2 gitulah, nah setelah slesai makan saya pungut sampah yg berserakan maksudnya supaya bersih dan saya ingin membawa sampah itu pulang, biar nanti dibuang ditempat sampah umum...Eee malah saya ditegur dong, katanya ; sampah2nya ditinggal aja repot klo dibawa pulang ada juga yg saranin untuk dibakar sj lalu ditinggal, yg mana kondisi tempat kami berada lagi panas banget dan rumputnya suda kering gitu. Tapi untungya saya tetap kekeh untuk bawa sampah itu pulang dan membuannya ditempat sampah, hahahh..
@@cania_citta setuju! tp please untuk dibikin aware jg agar org2 tdk malah terjebak logical fallacy bahwa org agamis pasti tidak rasional. supaya gelombang perubahan gk hanya berhenti di lapisan tertentu, tp jg semua elmen masyarakat.
Logika mistika paling banyak dan kuat hari ini tumbuh dari AGAMA.
sialnya, agama sudah memenuhi ruang ruang publik. Sekolah sekolah negeri, pemerintahan, sosial dan budaya.
Lebih sial lagi, ketika kita mengkritik agama, maka akan kena pasal karet dan persekusi yang dibiarkan oleh pemerintah.
Serasa nonton Ted talks versi Indonesia, appreciate banget sih ada konten edukasi kayak gini 👍
Ini sih kaum liberal sekuler kesiangan .... yg bisanya cuma copy-paste ...
Dari jaman SMA -kuliah udah baca buku buku tentang tanmalaka dan sangat tergila gila dengan gagasan dan perjuangan nya SAMPE akhirnya anak gua yg pertama
Sekarang gue beri nama TAN MALAKA dengan harapan semoga anak ini kedepan akan tau kenapa ia di beri nama tsb dan melanjutkan perjuangan dan gagasan bapak Republik ini
semoga nasibnya tidak sama.
Fakta nya klo channel malaka ptoject benci dengan keutuhan NKRI
Buktinya? @@kafiamadeus7351
@@kafiamadeus7351narasi bodoh tanpa mengali apa itu ide ide tan Malaka.... Nyatanya dlm suatu kesempatan Sukarno pernah menulis andai ditangkap dia dan Hatta maka repoblik ini mau dilanjutkan dlm revolusi kepada Tan Malaka ..... Kalau benci pada NKRI kenapa Bapak Bangsa rela melanjutkan estafet kepemimpinan pd Tan Malaka ..... 😅😅😅😅
@@mcsoliverov2714 kau kira channel ini milik tan malaka.
Nyata sih, di kantor dulu dari tim kerja saya yang intens ketemu dan ngobrol hanya segelintir yang suka mendengarkan podkes2 yang pembahasannya ilmu, channel2 yang menambah pengetahuan. Sisanya lebih suka nonton prank, nonton asal "yang penting trending" jadi ketika diajak berdiskusi saat ada project sangat sulit karena kemampuan berpikirnya jadi tidak luas.. Ini PR besar, bayangkan orang yang kerja kantoran yang pendidikan at least SMA aja masih begitu, kebayang lagi yang belum tersentuh pendidikan tinggi
pikiran mu yg terlalu sempit jika menilai seseorang hanya dri ijazah.
@@rikiarayitu perumpamaan hei orang pintar
Jgn cuma bsa menjustifikasi
@@endryhermawan4741 tidak justifikasi, ini cerita pengalaman saya. Banyak juga di masyarakat lebih percaya berobat ke alternatif daripada ke dokter, ini udah bukti paling nyata
@@endryhermawan4741 lah terus?
Kunci kemajuan dari suatu negara adalah bernagkat dari revolusi pemikiran atau mind set dari segala perspective khususnya di bidang agama. Karena selama ini mayoritas penganut agama di Indonesia telah terpenjara dalam faham doktrinisasi sehingga pola fikir mereka terkungkung dlm hal hal yang irrasional. Doktrin doktrin agama kerap kali mengkerengkeng mereka untuk bisa berfikir secara rasional untuk bisa bertumbuh dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Dan yang paling bertanggung jawab disini adalah tokoh tokoh agama dalam hal ini ustad ustad atau pendeta pendeta berikut lembaga lembgaa keagamaan. Mereka harus berani menginstall ulang pemahaman agama mereka terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan bermasyarkat.
Ada paradoks di sini. Pertama, dunia yang dikatakan semakin mengalami kemunduran ini justru berawal dari orang-orang yang sudah bermadilog. Yaitu orang-orang dari negara maju. Kemajuan salah satunya membuat manusia mengeksploitasi alam itu sendiri. Indonesia yang notabene belum maju ibaratnya adalah pelengkap penderita. Bukan aktor utama penyebab kemunduran tersebut.
Manusia ini makhluk unik dan rumit. Tidak serta merta kalau sudah berpikir logis ia akan konsisten dengan pikirannya. Karen Armstrong dalam bukunya Sacred Nature mengatakan untuk menjaga alam manusia tidak cukup dengan sains, logika atau semacamnya tetapi juga perlu mitos.
Kalau kita mau membedah tradisi leluhur, misalnya menganggap alam itu hidup sehingga dinamai Dewi Sri, dll. Itu tidak serta merta logika mistika. Kalau dibedah sebenarnya itu adalah salah satu metode menjaga alam.
Setuju bang, mungkin karena Bangsa kita ini dianggap masih "Muda" sehingga belum banyak pemikiran yang mampu memahami nilai-nilai yang diusung dan nilai nilai yang berusaha ditanamkan oleh pendiri bangsa. karena Indonesia lahir dari hasil kekecewaan masyarakat nusantara terhadap kegagalan pemikiran "kiri" dan "kanan" yang merusak tatanan dunia dari Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua yang hanya saling memperebutkan "Kekayaan" dan "Kekuasaan"
Saya setuju ini, bahkan rasionalitas dan ilmu pengetahuan berawal dari hal2 mistis. Sebuah peradaban tidak bisa dilepaskan dari hal mistis dan juga keyakinan (baca:agama). Agamalah yang menjadi unsur penting olah pikir manusia. Agamalah yang menjadikan manusia berpikir rasional.
Karen Armstrong. Dewi Sri. Adalah realitas sosial. Itu betul dan relevan dalam masyarakat yang masih diliputi mitos.
Lalu, jaman sekarang apakah kamu akan mempertahankan mitos itu begitu adanya, ataukah kamu akan mencari dan menjelaskan semua mitos itu secara ilmiah?
Apakah kamu tidak ingin mendidik masyarakat mistis mitos itu menjadi masyarakat progresif ilmiah?
@@amorfati.. Apabila memang tujuannya semulia itu untuk menghilangkan pemikiran terkait mitos sepertinya narasinya bisa digunakan yang lebih sesuai, bukanya mempertanyakan adanya "keniscayaan". Membentuk masyarakat progresif ilmiah bukan dengan cara menyalahkan apa yang mereka percayai saat ini, tetapi dengan mengarahkan pemikiran mereka akan keterbukaan informasi dan melihat dari berbagai informasi yang ada bukanya membelokan struktur berfikirnya terutama pada penanaman ideologi.
@@luckyadi5120 ideologi?
Madilog adalah metodologi.
- Logika Mistika = Berpikir hal-hal yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
- Pertumbuhan Populasi semakin Naik
- Sumber daya Seakan gak terbatas
- Depopulasi
- Degrowth, karena populasi mengalami penurunan
- Deglobalisasi, ex infansi
- krisis iklim,
Terimakasih Malaka project, semoga movement di Indonesia itu nyata dan banyak generasi Malaka yg tumbuh dari project Malaka ini!
Degradasi kelas produktif yakni anak-anak muda hari ini adalah tidak memiliki alat produksi untuk mampu menciptakan keajaiban-keajaiban di Indonesia karena di kuasai kelas Borjuisi.
Salut Malaka Project
Panjang umur perjuangan🔥✊
Itu teori zaman Revolusi Industri 1.0. Zaman sekarang alat produksi paling penting itu ada di dalam kepala manusia, yaitu otak/ pikiran yang produktif.
Sebuah project dan gagasan yang bagus..
Sebuah upaya untuk mencerdaskan dan memberi pencerahan..
Semoga itu tetep menjadi project yang berpijak pada tracknya..
Jangan berubah ke arah politik, apalagi partai politik..
Maju terus anak anakku..
tugas orang tua itu mendoakan, merestui, dan menyiapkan jalur previlege untuk anaknya
itu yang dibutuhkan generasi milenial dan generasi z dari orang tuanya
Ferry Irwandi adalah seorang intelektual, yang sedikit banyaknya masih amat menghargai pengetahuan-pengetahuan yang berdasar dari ajaran Islam, amat baik ide-idenya tentang perubahan tanpa menganulir nilai-nilai luhur lama, akan tetapi melihat "Orang-orang di sekitarnya", seperti Cania -tergambar dari pidato dia di atas, tentang ke-skeptisan terhadap hal ghaib (dalam Agama)-, dan para komentator di kolom ini -yang berkomentar provokatif menyebut Agama sebagai mitos dan penghambat kemajuan-, amat sangat disayangkan membayangkan gerakan inj ke depannya bagaimana...
Matur Nuhun, saya setuju. "Tugas utama Mukallaf adalah mengenal Allah, dan cara untuk mengenal Allah adalah dengan melakukan olah pikir".
Benar, Dia menamai Channel ini "Malaka Project" terinspirasi dari Tan Malaka, Padahal Tan Malaka sendiri adalah orang yang sangat religius lho, Bayangin aja umur 14 Tahun Tan Malaka sudah Hafidz Qur'an 30 Juz, Saya mengenal sekali sosok Tan Malaka ini karena saya satu kampung sama dia dan sering main ke Rumahnya Tan Malaka yang sudah dijadikan Museum di Suliki, Payakumbuh, Sumatra Barat
Rumahnya Tan Malaka agak naik ke atas Bukit di tengah hutan belantara, terus ke atasnya lagi ada Wisata Sungai yang ikannya banyak, Terus ke atas bukitnya lagi daerah Koto Tinggi yang ada Tugu PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia)
Kalo saya Perhatikan, Para Subscriber dari Malaka Project ini adalah Kaum si paling "Open Minded", Yaudah gpp yang penting liat aja mereka ini si kaum paling "Open Minded" di Tahun 2030, Gak kebayang ane wkwkwkwkwk
Nah akhirnya ada yg menyuarakan hal ini. Dari tahun 2018an saya udh tonton channel cania citta yg geolive dan indeed isinya bagus, tapi tak jarang yg isinya skeptis terhadap agama dan nilai religius. Awalnya saya kira Cania hanya mengkritik penyalahgunaan agama, tapi ternyata dia sendiri ngaku ateis.
Tak jarang yg terhipnotis, pengen menghapus agama di Indonesia agar jadi negara maju.
Sedang Ferry Irwandi ini lebih moderat, sama kyk guru gembul. Mencoba berpikir rasional tanpa menghilangkan nilai agama itu sendiri.
Salah Satu Presentasi Terbaik Yang Pernah Saya Dengar. Jikalau Setiap Sekolah Memiliki Guru Dengan Model Presentasi Begini, Republik Indonesia Menjadi Negara Yang Bersaing.
Jadi Penasaran Dengan Sosok Tan Malaka.
Baca buku biografi nya bang, di tulis oleh tan malaka yg ke 7 klu g salah
@@haikalgenosa5394 siap bang
Tan kurang populer dikarenakan perbedaan ideologinya
@@ilhammustamin7537
Hanya Marxisme yang memiliki pisau analisa paling tajam.
Tan Malaka sengaja dilupakan, ditenggelamkan karena dia seorang marxis kalo tidak mau disebut komunis.
sorry dulu indonesia jagonya ekspor guru. sekarang ekspor tki wkwkw
Saya berharap konten seperti ini akan terus ada untuk membuat negeri ini bisa menjadi lebih baik
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
Setelah dapat pertanyaan dari bang ferry tadi langsung kepikiran tentang kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal dari dunia lain, ternyata kak cania langsung bahas tentang itu. Seneng bgt bisa punya keresahan dan pemikiran yang sama dengan kak cania, semoga dengan dibahas disini bisa lebih banyak orang yang tersadarkan
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
Ilmu pengetahuan itu ranahnya pemerintah. Pendidikan di NKRI itu tidak merata, hoentankya bukan pembangunan SDM tp ke aspalt dan beton. Eh yg disalahin agama lg.
duit trilliunan ilang jd tai dan barang mewah ama pejabat, yg disalahin Agama lg.
@@gundarvarr1024kenapa dihapus? Orang berpikir rasional harus ga percaya tuhan gitu? Masyarakat seperti anda yang harus diganti dengan masyarakat baru
@@gundarvarr1024 anda yang harus diganti kayanya
@@gundarvarr1024Mungkin agamanya yg harus dihapuskan.
Sayang ide Madilog Tan Malaka (lahir tahun 1943) tidak mampu mengubah cara pandang kita terhadap situasi global dan terkini. No wonder setiap ada krisis kita selalu setia menjadi followers-nya (Krisis SDM tahun 1956, Krisis Energi tahun 1973, Krisis Kepercayaan tahun 1995 dan Krisis Ekonomi tahun 1998)
setuju banget bahwa logika mistika bikin masyarakat hold down, bertahan di state yang pada akhirnya membuat mereka tertinggal, jadi perlu pemikiran kritis dalam masyakarat itu sendiri. alih alih menghilangkan unsur mistika, mungkin kita bisa hidup berdampingan dengan hal itu dan selalu berfikir kritis dalam pemecahan masalah sebagai upaya melestarikan adat istiadat budaya tanpa harus menahan diri untuk beradaptasi dengan zaman yang serba cepat dan maju❤
Bagaimana ketika UNSUR MISTIKA itu terkandung dalam agama?
Apakah bisa dikritisi secara tajam dan terbuka?
@@amorfati.. setahu saya, ya bisa dibahas sesuai sumber agama masing2, dalam islam bisa didiskusikan dari 3 sumber yakni al quran, hadist dan ijtihad. cmiiw
@@oouaauu beberapa orang, ketika mengkritisi Islam secara tajam dan terbuka, mereka terkena pasal penistaan agama, mengalami kekerasan, persekusi dan diskriminasi.
Dan negara melakukan pembiaran.
@@amorfati.. kak udah kak, aku takut hilang di negeri konoha tercyinta, tapi bener sih kak setuju, mau sevalid apapun buktinya, ya pasti begitu lah. bismillah ga hilang
@@oouaauu nah itu salah satu problem selama ini.
UU dan PASAL KARET ANTI DEMOKRASI.
Aparat keamanan tidak profesional.
Sehingga susah untuk mengkritisi agama, feodalisme dan MILITERISME.
Makanya, menurut gw yg perlu di perjuangkan itu adalah bagaimana public policy itu HARUS bersifat empiris, HARUS ada dasarnya, HARUS make jurnal ilmiah DAN HARUS di rujuk dalam public policy kita dan HARUS JURNAL YANG PEER REVIEWED
Yup. Khususnya dalam dunia pendidikan jadi prioritas utama dan mendesak.
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
@@gundarvarr1024 Pancasila tidak punya konsekuensi apa apa.
Dia hanyalah syair syair tanpa konsekuensi hukum.
Yang dihapus itu pasal pasal dan UU Anti demokrasi.
@@gundarvarr1024apa hubungannya, justru orang kayak anda yg harus di gantikan oleh masyarakat bsru
kunci awal jadi negara maju adalah mendidik para wanita calon ibu dengan melatih mindsetnya supaya terus ada kemajuan dan menciptakan keturunan masa depan anak yang hebat,karna turunnya tingkat kecerdasan generasi pengaruh dari didikan ortunya terutama pada ibu.
Kunci awal jadi negara maju adalah mendidik perempuan dan laki-laki, pendidikan yang adil, tidak dibedakan mana pendidikan untuk perempuan dan laki-laki, karena semua ilmu itu sama dan bisa dipelajari tak terikat gender manapun. Meskipun tingkat kecerdasan diturunkan dari ibu secara genetik, tapi itu bukan faktor utama kecerdasan anak, itu hanya membentuk otak anak untuk memiliki kapasitas berpikir di genetiknya, alias penentu dasar. Tapi kolaborasi pendidikan sejak dini dan kecerdasan kedua orang tuanya, itu penentu utamanya mereka yang mengisi otak anak supaya jadi cerdas.
Tolong, aku udah capek bgt sama narasi beban moral, beban pendidikan, beban kunci negara maju, dilimpahkan ke perempuan terus. Kesenjangan dan narasi ini yang bikin dibaca warga yang suka nelen mentah-mentah informasi seakan, cowo berpendidikan hanya di ranah prestasi pribadi dan nafkah keluarga semata, tapi ga ikut andil mencerdaskan anaknya. Ditambah narasi ini membuat perempuan berpikir, pendidikan dan kecerdasan perempuan hanya jadi milik bangsa dan anak yang dilahirkannya saja. Seakan dia pinter selalu untuk orang lain diluar dirinya sendiri, kapan perempuan dikasih kesempatan nikmatin usahanya sendiri? Iya kewajiban, memang dan harus, tapi kewajiban mulu haknya kapan?
Selain karena aku ngerasa narasi ini membuat perempuan seakan tolol, sampe belajar dan pendidikan tidak jadi inisiatif, kayak belajar aja harus didikte gitu loh. Dan cuma perempuan.
Plis lah harus seimbang semua baik dari perempuan dan juga laki-laki. Selain lelah dengan hal yang gue tulis sebelumnya. Gue juga capek ngeliat laki-laki yang karena terlalu fokus narasi seperti ini, malah pendidikan terutama pendidikan akhlak dan moral selalu dititik beratkan pada perempuan bukan laki-laki, sumpah negara ini rusak bgt karena yang laki-laki pada semena-mena seenaknya. Sepinter, sengejaga diri apapun, seberkahlak apapun perempuan, kalo lelakinya tidak. Ngga seimbang, beban ini ga bisa dibawa sendirian sama perempuan, untuk masalah kecerdasan generasi.
Jadi tolong aku mohon. Berhenti ngucapin narasi seperti ini. Terima kasih.
@@lathifarizqiandhary8927
Lah mogimana, karena narasi perempuan itu yang selalu diajarkan dalam ruang ruang kita. Dalam ajaran pendidikan nasional, orang orang feodal, militer, dan agama.
Beban selalu ditimpakan pada perempuan.
Saia dukung kesetaraan manusia tanpa bias apapun, termasuk jenis kelamin. ✊✊✊
@@amorfati.. True. Coba kita bayangkan berapa banyak wanita2 jaman dahulu yang merupakan calon pemikir atau ilmuwan hebat yang terpaksa membuang skill & kecerdasannya hanya karena adanya sistem yang menghendaki wanita dijadikan sebagai alat berkembang biak saja.
@@danielguguk7683 jadi ingat, dulu ada GERWANI. Mereka sudah progresif revolusioner dijamannya.
Melawan sistem feodal, mistis, mitos dan masuk dalam pemerintahan untuk membuat aturan aturan kesetaraan.
Setuju. Seorang ibu harus cerdas dan bermadilog.
Seorang ibu yang cerdas merawat bayi nya memberikan asupan yang bergizi demi tumbuh kembang anaknya sehingga menjadi anak yang sehat. Anak sehat = anak mampu belajar dan berkembang optimal.
Seorang ibu itu sekolah pertama anak, pemdidikan moral dan norma diajarkan di rumah membentuk kepribadian anak. Seorang ibu yang menentukan dimana anaknya sekolah dan dengan siapa anaknya bergaul, ibu yang cerdas mengarahkan anaknya untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Seorang ibu yang cerdas tidak mampu melahirkan manusia, tetapi juga sumber daya manusia yang berkualitas.
Tentunya ibu cerdas harus didukung oleh keluarga juga. Semuanya berawal dari rumah ❤
Ini kaya Ted Talk kaga sih. Tp hebat semoga bisa terus ngundang pembahas yg wawasan nya luas diiringi attitude yg selaras.
sangat mantap apabila Malaka Project dan anak anak muda yg ada disaat acara berlangsung mau bersuara agar DPR saat ini secepatnya menyetujui UU PERAMPASAN yg di ajukan Pemerintah Jokowi sehingga ke depannya Indonesia dapat mengurangi ketimpangan hidup d masyarakat Indonesia ..dikarenakan para koruptur dan keluarganya jatuh miskin
Terima kasih untuk panggung ini. Semoga berlanjut dengan ekspose Bapak Bangsa lainnya..
madilog adalah buku kunyahan wajib para aktivits mhs pada era saya, era 90an, ,terutama anak anak HMI . Pada amsa itu, era orde baru buku ini diharamkan.
kuliah umum singkat, banyak ilmu didapat tanpa harus bayar sks
Membangun bangsa dengan jalan ilmu pengetahuan berdasar buku yang masih dianggap canggih untuk hari ini....Madilog. Keren mba Cania!
ini pahlawan saat ini karena tidak melupakan sejarah
Awareness seperti inilah yang menjadi tonggak bergeraknya kaderisasi organisasi eksternal di lingkungan kampus bahwa rasionalitas harus dikedepankan dan tidak bergantung pada sesuatu yang abstrak,biasa disebut fatalistik. mampun mempertanggung jawabkan setiap tindakan dan ucapan secara rasional merupakan ciri keterbukaan terbuka namun tetap selalu ada limitasi atas setiap pertanyaan,yang mana limitasi itu hadir dari keterbatasan pengetahuan sehingga ada potensi manusia untuk mencari jawaban atas pertanyaan selanjutnya jawaban tersebut akan menghadirkan suatu pertanyaan baru lagi. maka, berbahagialah orang” yang mencintai pengetahuan dan berdialektika atas ketidaktahuan. YAKUSA
Komplitnya Indonesia sudah dijelaskan dengan baik & jujur ✌🏼
Setuju sih. Yg gua rasa juga skrng tuh penggunaan atau konsumsi SDA seperti semakin boros dan merasa SDA tuh gaada habisnya, pdahal alam ada batasnya. Dan zaman globaliasi saat ini memang masa ternyaman di mana informasi mudah didapat dan bnyaknya alat2 canggih yg memanjai/malayani manusia.
"Alam selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi tidak untuk keserakahannya."
Ini dialektik logika komprehensif alam itu punya dinamika hukum2nya sendiri berekskutabelsm, juga pikiran nalar manusia itu sendiri. Bangunan manusia indone harus percaya diri, jujur gotong royong, buat maju.
Cerdas sekali pemilihan kata dan diksinya. saya lihat mba Cania sangat hati-hati bicara.
Saya kira bukan hanya hati-hati dan waspada hari ini tapi ke depannya. Tim Malaka Project bukan hanya fokus ke projek utamanya tapi juga mitigasi ketika kena terpaan isu. Sekali kena isu ini, bisa langsung bubar. Masyarakat mudah digiring.
Mitigasi itu apa bang?
@@sukajajan877 mitigasi = jalan keluar, solusi, rencana
@@mr.i6260 ok mksh
Memang untuk menjadi negara maju harus dimulai dari pola pikir rasional dan mengandalkan logika
Logika mistik Indonesia sudah terlalu kuat mengisi ruang ruang publik. Seperti politik, pendidikan, sosial dan budaya.
Logika mistik itu bernama agama.
@@amorfati..setuju bgtt andai gagasan "materialisme" yang disebut Tan Malaka cmn sebatas hal" dunia ghaib, gmn kl bentroknya sama agama? Gw ambil contoh:
-Ada proyek super gede, super menguntungkan bwt masyarakat, tapi vendor utama dr proyek tersebut terang terangan dukung lgbt. Nah loh gmn? Ini bakal jd perdebatan yg sgt pelik
Gw yg denger speech cania itu sgt setuju sekaligus merinding ngebayangin perlawanan yg hrs mereka dapet kalau mau mengusung gagasan tersebut
@@vynnvincero yup. Tepat sekali.
Disinilah negara demokrasi harusnya berperan.
MENJAMIN KEBEBASAN BEREKSPRESI DAN BERPENDAPAT.
MENGHAPUS UU dan PASAL PASAL KARET ANTI DEMOKRASI.
dengan begitu DIALEKTIKA bisa terjadi secara SETARA.
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
@@amorfati..dlu kesultanan Ottoman bisa maju karena agama. Simpelnya negara maju tidaknya bukan karena kepercayaan mistis, tapi karena menang perang saja. Sesimpel itu.
Liat Amerika dan negara sekutu. Anda kira disana tidak ada orang bodoh? Pemuja setan dan kelamin saja banyak. Mereka maju karena pemenang perang, pemenang perang mengontrol ekonomi.
saya hanya skeptis pemikiran ini punya sentimen tipis dgn sekulerisme. Impian saya melihat indonesia menjadi negara maju dgn nilai² budaya moral dan etika adat maupun agama yg terus relevan sebagai pribadi bangsa karena jika pada akhirnya menjadi negara maju dgn ciri yg sama dgn apatisme yg tinggi dan moralisme yg tergerus,sgt disayangkan
Apakah nilai-nilai budaya & agama selalu lebih bermoral & baik secara etika? Bagaimana kalau bbrp nilai-nilai tsb mungkin sudah kedaluwarsa?
Hanya karena sekuler, bukan berarti tidak bermoral & apatis. Justru bisa jadi sebaliknya, empatik & humanistik dengan nilai-nilai kemanusiaan
@caffemocca8855 kadaluwarsa mungkin dikarenakan masyarakatnya bersepakat untuk meninggalkannya entah karena menganggapnya tidak relevan karena desire atau motif tertentu. Namun nilai budaya atau khususnya agama poinnya disini terdapat nilai yg sifatnya preventif sehingga tidak tunggu terjadi dulu baru dapat melihat dampaknya ditambah lagi nilai² budaya dan agama ada faktor hubungan antara manusia-hukum-metafisik sehingga nilai2 tersebut dapat saklek tidak berubah bagi pengikutnya yg tentu Saja sampai skrg tetap ada perluasan tafsir atau pemakaian tiap nilai moral² nya supaya dapat terus relevan. Saya hanya membayangkan jika nilai moral dan etis hanya ada hubungan manusia-manusia yg mendefinisikan/merumuskannya, mau sampai mana relativitas jika subjeknya 100% pada manusia, bisa² yg paling jauh seperti contoh incest dapat menjadi sesuatu yg dapat ditolerir dgn segala ketentuan² tertentu dengan kesepakatan 2 pihak tersebut tanpa menganggu nilai humanis masyarakat di sekitar. Sekali lagi jika subjeknya disini yg mendefinisikan nilai moralnya 100% adalah manusia saya pikir dgn ttp adanya desire dan lust pada manusia,relativitasnya dalam mendefinisikannya bisa menjadi sgt ekstrim
@@091faturrahmanhasyimi3 Agama dan budaya ada banyak, dan tidak selalu saling setuju satu sama lain. Ujung2nya? Interpretasi manusia juga. Bahkan dlm 1 agama yg sama saja bisa banya golongan. ISIS adalah salah 1 wujud penerapan Islam berdasarkan salah 1 interpretasi
Incest umumnya tidak disetujui karena dampak negatifnya yg jelas, terlepas dari norma agama atau tidak
Seberapa "preventif" kita ingin membuat suatu aturan? Segala sesuatu bisa mengarah pada keburukan, itu sebabnya diperlukan diskusi
Jangan sampai hanya krn klaim bahwa agama tertentu firman Tuhan, akhirnya jd seenaknya memaksakan interpretasi dari norma agama tsb, bahkan bisa jd hanya norma salah 1 mazhab agama itu saja
Saya ngga akan pernah membiarkan Indonesia ini dikuasai 1 golongan agama tertentu. Untungnya, masih bnyk orang2 Indonesia yg berpikiran sama, jd saya lebih tenang
@caffemocca8855 bener, namun kita beruntung indonesia negara demokrasi,diskusi akan tetap ada dan pada akhirnya hukum atau syariah tertentu pastinya akan bersifat wajib bagi pengikutnya saja disitulah toleransi dibutuhkan. Soal norma yg di setujui secara Umum itu bisa berasal dari berbagai sumber bukan dari agama saja bisa nilai budaya yg dari kepercayaan sebelum agama yg disahkan uu yg bisa menjadi ciri khas dan jika tidak merugikan pihak manapun menurut pandangan individu masing² sebaiknya dipertahankan.Mengenai preventif td bukan berarti memutlakkan satu ajaran tpi tentunya tetap mengajak untuk berpikir dasar dari hukum itu atau bahkan mengujinya.tetapi soal incest knp ini menjadi contoh ekstrim tentunya dikarenakan tidak selalu menjadi buruk karena jika melihat dampak dalam hal medis mungkin orang² akan setuju tetapi jika incest itu hanya dalam bentuk asmara tanpa ada hubungan biologis bagaimana pastinya kemungkinan terburuk menjadi lumrah karena hanya melihat sisi medis aja sebagai dampak buruknya dikarenakan standar moralnya tidak ada.
@@091faturrahmanhasyimi3 ok. Saya setuju
Intinya negara maju bukan berarti = apatis & immoral
Krn definisi moral itu sendiri interpretatif, dan jgn sampai menyalahartikan norma sosial yg hanya krn berdasarkan tradisi sbg moral. Saya paling benci saat sesuatu dianggap "moral" hanya krn itu tradisi
Itu saja dari saya
Quote dari TAN MALAKA yg paling gue inget "Idealisme adalah warisan termewah bagi seorang pemuda " ini yt buat gua jadi orang sering baca buku
Oleh sebab itu " PERDEBATAN " hrs diajarkan disemua lini. Sebab disana mengajarkan tentang NILAI PERBEDAAN/ PERUBAHAN, SALING HORMAT atas pandangan BEDA semua peserta serta tak saling merendahkan. Sehingga pikiran " terpenjara " seperti tidak mengerti, takut, bodoh, tersandera dll bisa dikurangi.
KEHIDUPAN disandingkan dengan PIKIRAN merupakan pasangan serasi dari hasil probabilitas yang setidaknya sedikit memberi ruang pemisah antara KESENGAJAAN dengan KEBERUNTUNGAN.
Menjelaskan hal yang alami itu lebih sulit walaupun kealamian itu sesuatu yang instan, dibanding menjelaskan sesuatu yang bertolakbelakang dengan kealamian itu sendiri.
Kak cania citta merupakan salah seorang wanita indonesia yang memiliki pola pemikiran yang maju
Bagus banget pembahasannya, big applause untuk cania dan team👏
Saya dukung sekali untuk pola pikir tidak hanya memanfaatkan tapi juga mau tau masalah-masalah yg terjadi di global dan juga memikirkan sebuah solusi tapi tentu saja ada hubungan sebab akibat Mba. Tapi di Indonesia ini harus masuk dengan pendekatan yg tepat tidak hanya logis tapi juga dengan moral yg benar. Perlu banyak penyuluhan ke generasi muda tentang membangun pola pikir yg logis tanpa melupakan Tuhan memberi manusia pikiran untuk berfikir. Pola pikir harus dari kesadaran bukan rasa takut.
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
Tolong diangkat tokoh tokoh besar sejarah Indonesia seperti ini, apalagi di dunia sekolahan indonesia!
Tan Malaka 😊. Bacaan awal masih maba . Ngena banget emang, terlepas sepak terjangnya kehidupannya yg kurang di up oleh pemerintah dijamannya
Kenapa ngga dijabarkan dulu definisi 'maju' yang dimaksud itu seperti apa? Yang anda bayangkan dalam kemajuan Indonesia itu Indonesia yang seperti apa? Dari sudut pandang ekonomi, sosial, budaya, atau? Ketika punya narasi kebangsaan, baiknya harus punya mindset yg inklusif karena masyarakat Indonesia punya latar belakang budaya yang beda2.
Dan hati2 ketika berpikir bahwa masyarakat yang maju itu yang acuannya materialisme-positivistik. Karena hakikat semua ilmu menunggu 'dibatalkan' oleh riset selanjutnya. Bagaimana membangun peradaban dalam ketidakpastian ilmiah seperti itu?
Ketika punya narasi kebangsaan, undang para pakar dari berbagai lini masyarakat untuk challenge narasi itu supaya lebih matang.
Bayangkan jika Indonesia mengalami kenaikan populasi,namun kualitas nya rendah akan jadi seperti apa negeri ini?,Kita lihat saja sekarang anak muda sudah sangat enggan membaca,belajar hal baru,Trend saat ini adalah memamerkan apa yg mereka miliki,Standard sosial media berpengaruh signifikan dalam membawa anak muda semakin terbelakang dalam ilmu pengetahuan,Memang tidak semua seperti itu,tapi jika dilihat disekeliling kita,anak muda yg meninggikan Standarisasi Trend saat ini sangat menjamur.Jika mereka menjadi orang tua sebelum mereka sampai pada titik mereka Cukup melek terhadap pengetahuan,kita akan terus melahirkan generasi yg berkualitas rendah.Saya sangat senang Malaka Project Hadir dalam ranah Media seperti ini,Yg pasti akan sangat membantu Para Milenial Dan Gen Z dalam berpikir dan berlogika secara baik dan sesuai realita,Semoga semakin banyak Generasi muda yg tertarik dan melek terhadap hal seperti ini.
sulit menciptakan masyarakat yang rasional dimana agama masih fanatik di negara ini. Malaka project klo memang serius, harus kerjasama, gandeng dengan ustadz2 atau pemuka agama yg moderat, yang pola pikirnya sejalan, sebar luaskan ide gagasan ke masyarakat. Justru audience yg tak tersentuh ada di kalangan agamis ini.
ya bakal ditentang lah sama yg moderat gila lu, periuk nasi mereka bos lu goyang.
Setuju banget sih ini, kirain cuman saya yg memperhatikan bagian ini,
Karna mayoritas agama di indonesia islam. Mungkin perlu kulik salah satu kalimah "hubbul wathan minal iman".
Gak ada namanya masyarakat rasional. Karena jika masyarakat rasional, gak ada yang mau jadi pengikut. Jika semua mengatakan apa yang dipikirkannya, konflik akan terjadi dan masyarakat gak bisa tenang.
Dan gak ada hubungannya antara kemajuan teknologi dan fanatisme terhadap agama. Iran, India, Israel, dan Pakistan adalah beberapa negara yang mengembangkan nuklir sedangkan masyarakat mereka terkenal fanatik terhadap agama masing2.
Kalau mau maju, simpel kuncinya, yaitu inves ke riset. India aja yang banyak yang meyakini air sungai Gangga memiliki khasiat bisa mendaratkan drone ke bulan, bukan karena semua masyarakatnya terdidik, tapi mau invest untuk mengembangkan teknologi.
Logika mistika paling banyak dan kuat hari ini tumbuh dari AGAMA.
sialnya, agama sudah memenuhi ruang ruang publik. Sekolah sekolah negeri, pemerintahan, sosial dan budaya.
Lebih sial lagi, ketika kita mengkritik agama, maka akan kena pasal karet dan persekusi yang dibiarkan oleh pemerintah.
InsyaALLAH Malaka Projek mencerdaskan 🙂😊
Hal termewah yang bisa dimiliki manusia adalah kesadaran
Tbh kita bukan program robot atau mesin sih dimana input = output.. konsep "adil dan makmur" yang berulang-ulang disebut sebagai tujuan, agaknya paradoks dengan tidak menyentuh atau mengabaikan hati nurani sama sekali. Segala sesuatu yang sesuai porsinya aja..
Semoga berhasil 9 orang ini u mengubah masyarakat. Cita2 mulia. Mudah2an +1 karena "beri aku 10 pemuda"
Tapi bener kata Coki. Coba lihat realitas nya. Kami besar di Jakarta dan merantau di daerah. Orang jkt, kalau ke daerah, rata2 pd bilang kemajuan pembangunan sektor2 itu 'menurut cara kerja kami' Padahal gajuga. Coba main ke luar daerah, ketimpangan di berbagai sektor itu 'Bikin Melongo!' , mas mba.
Thanks Malaka Project, akhirnya saya bisa memahami dengan agak lebih mudah buku Madilog dari penjelasan kak cania. Beberapa kali saya tonton video ini bukan karna belum paham tapi salut sma penjelasan dari kak cania.😅
mantap ini pemikirannya, membuat otakku antilog.... yg selama ini aku merasa telah menyalahkan orang lain tanpa mengoreksi diri sendiri....dan anehnya warga negara +62 lebih banyak mencari kesalahan ke orang atau negara lain....
masyarakat baru muncul tentunya dengan penguasaan alat produksi yang baru, dan berakhirnya masyarakat yang lama, tapi itu bisa terjadi di Eropa, beda dengan asia yang kita sebut asiatik, masyarakat lama masih ada sekalipun muncul masyarakat baru, jadi di asia perkembngan masyarakat selalu campur aduk, dan masyarakat baru itu adalah sesuai yang dicita citakan Tan Malaka adalah msyarakat clas pekerja, sebenarnya bicara masyarakat baru harusnya menggiring untuk lebih ke arah Revolusi dan perjuangan clas, atau melalui politik parlementarian lewat partai yang berideologi class strugle
Akhirnya buku-buku seperti ini bisa muncul kepermukaan.
Luar biasa materinya kak .
Wanita yang bijaksana..
Perbaikan yg utama adalah dari pemerintah lbh dulu.
9 org yg terdiri dari:
8 org berpendidikan tinggi Dan 1 org tumbal😂😂😂 moga success Malaka Project✌
Thanos project by paman coki wkwk
Gilaaaaaaa! Keren banget si nih channel, semua konten nya, isinya tuh daging semua, mantapp, lanjutkan, cocok bgt buat temen makan, temen jalan
Pertanyaan saya: bagaimana cara kita ber MADILOG tanpa adanya perangkat indera dan akal? Dan hal apa yang paling mempengaruhi kinerja indera dan akal?
Memisahkan keyakinan (agama) dari kehidupan akan menghancurkan peradaban meskipun awalnya akan menghasilkan peradaban maju dan modern. Tanpa moralitas (kalau saya pakai kata 'akhlak' pasti akan diserbu) peradaban semaju apapun akan hancur. Logika dan dialektika perlu diikat dan moralitaslah yang mengikatnya.
1. Indera dan otak dipengaruhi MADILOG.
2. MADILOG menumbuhkan moral dan etika.
3. Jadi, tanpa agama tapi dengan madilog moral dan etika tumbuh dg sehat: Jujur, setara, universal.
Perlu kamu mengikuti Basic training di HMI 😂😂😂 baru lu baca Madilog terus lu ikutin malaka project
Apakah moralitas hanya lahir dari agama?
@@amorfati..lah itu mah atheis 😂
Bagusnih ada pemikiran-pemikiran yg seperti ini
Luar biasa biasa Malaka Project selau di update untuk memprcantik akal sehat anak bangsa. ❤
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
Yg penting jgn lupa, dunia sementara, fokuslah pada yg kekal
Selain Tedx Talks sekarang ada channel yg bagus juga, Malaka Project. Sukses terus..
"dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kamu.”
*(Yeshua Ha Nazri Wu Melech Ha Yehudim)*
Negri yg dikendalikan.
Dikendalikan negara kuat.
Negri yg kalah perjanjian.
Penguasa sebagai sopir.
Keren banget, materi yang berbobot disampaikan dengan gaya berbobot juga❤
Orang Padang paling waras... Tan Malaka.. hormat ku padaMu Pahlalawan...
>>> Tujuan dari pemerintahan Presiden Jokowidodo, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Melindungi segenap keluarga dan kroninya kali
Menurut gw malaka project bisa jadi batu loncatan buat generasi muda untuk merombak sistem pemikiran menuju indonesia emas 2045
Bravo bang ferry dkk💯🙌
Karena hidup ini butuh fakta yang logis bukan melankolis
oow oww appriciate👏🏻 semangat berkarya demi membentuk pola pikir anak muda yang lebih luas, investasi jangka panjang yang akan terus berpengaruh kepada siapapun! good luck malaka project.
Wilayah alam semesta secara pasti (matematika) terdapat 3 wilayah (triloka),
1. Rasional loka
2. Irasional loka
3. Imajiner loka.
Dalam wilayah irasional dan wilayah imajiner terdapat pembahasan materi.
bener bener di bahas ampe ke akar rumput NICEEEE MALAKAAA
komentar disini orang2 pintar semua,,, semoga semua orang pintar disini berbondong2 membuka peluang usaha..agar saya yg masih nganggur bisa menemukan pekerjaan. bukan cuma pintar ngomong dan bukan ide2 pinter doank..real nya kosong
Jadi mau pilih mana pintar tapi miskin & nganggur atau bodoh tapi kaya?😂😂
Terbentur terbentur terbentur terbentuk Indonesia merdeka berdaulat 100 persen maju adil makmur 100 persen
Hadirnya Malaka Project bukti Kemenangan Sejati Untuk Tan Malaka
A nice thing to watch, but the best is still Pak Gita... :)
Saya setuju dengan Tan Malaka bahwa, menuju masyarakat adil makmur melepaskan pikiran mistik dan cara berpikir yg berpijak pada fakta dan rasional. Namun banyak juga nih kelemahan Madilog misalnya, (1) rasionalitas lahir dari gagasan modernitas. Parahnya rasionalitas sbg tempat menggantung harapa nyaris tidak ada, sebab sumber daya kultural, sosial dan politik dlm keadaan mandek disumbat oleh birokrasi modern yg bersifat rasional. Gagasan mengenai rasionalitas (pencerahan) ini telah banyak dikritisi terutama Mazhab Frangkrut. (2) Yang tidak dibahas oleh Madilog adalah masalah krisis ekologi yg disebabkan oleh industri pertambangan dan termasuk perubahan iklim. Dan bagi saya krisis ekologis berakibat fatal pada segala dimensi kehidupan. Pertanyaan saya adalah, bagaimana jalan keluar untuk mengatasi krisis ekologi dalam menggunakan Madilog?
Deglobalisasi ini nampaknya gagasan yg mulai diembuskan negara2 maju yg sudah pada tahap mampu. Negara berkembang dan lainnya ya harus ketergantungan sama sumber daya yg mereka ga bisa produce sendiri, apa mau dikata kan udah dikasih cicip betapa nikmatnya saat globalisasi 😅
Impian Tan Malaka sebenarnya ingin agar kekuatan SDA kita sama dengan SDM .. tanpa perimbangan tsb khawatir proses keberlangsungan hidup kita terhenti akibat 2 hal, yaitu ; KEPINTARAN atau KEBODOHAN.
Selagi ada bumi apa sj bisa tumbuh krn tempatnya,hanya akal & pikiran mau di oleh sebelum menumbuhkan y krn itu jawaban pikiran jln kehidupan,jgn hanya mengali isi y, kulitnya tdk mampaat kn,beda dgn belajar isi y di cari kulit y di buang, itulah proses generasi ibarat kacang tdk terpisah dgn kulit baru isi
Kaya lagi dengerin ted talk, seru bangeet.
Changing Mindset... not Blaming the Rest...
Pemikiran Tan Malaka di hidupkan kembali oleh anak anak muda yang memiliki komitmen untuk mengubah masa depan yang lebih baik
maju terus malaka project,
Seperti yang dikatakan:
"Kehidupan itu sebetulnya praktis berdasarkan pekerjaan manusia, nyata. Semua kegaiban tentang kehidupan itu, bisa dilemparkan kegaibannya kalau praktek hidup sehari-hari dipelajari. (Pendeknya tak ada yang gaib). Semua berasal dan berurat pada penghidupan mencari makanan, minum dan kesenangan. Kegaiban yang terdapat ialah bikinan Logika Mystika belaka."
- Madilog, Tesis ke-7 Karl Marx
Cukup menyedihkan sedikitnya ajaran atau pembahasan tentang ajaran Karl Marx di sekolahan
Ya, pendidikan Indonesia harus dirumuskan ulang.
Intinya Sila pertama Pancasila DIHAPUS klo pake paham ini, betul?
@@gundarvarr1024 out of context, tidak ada hubungannya antara mempelajari suatu teori yang memiliki nilai baik & bermanfaat dalam masyarakat dengan ateisme. Selain itu, paham Karl Marx tidak selamanya sintesis dengan ateisme, Karl Marx justru menganjurkan kita untuk berpraktek & kerja nyata dalam posisi masyarakat tanpa mengawang-awang berbasis idealisme
@@aldiba.f.marbun ngerti materialisme ngk?
@@gundarvarr1024 iyaa, tapi apa anda sendiri paham materialisme? Dan apa hubungannya dengan sila pertama dari Pancasila?
Cania Citta, gua tantang lo tulis buku temanya bgtu hasil pemikiran orisinal lo sendiri.
Tebalnya 300 halaman. Harus sistematis dan punya metodlogi.
Gua tunggu ya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Materialism Dialectics Logics (Madilog) dan Kehancuran Nusantara.
Tan Malaka secara tegas mengutuk masyarakat yang percaya mistis, percaya doa-doa, dan berkecimpung dalam kebodohan.
Bagi Tan Malaka, masyarakat mistis agamis adalah masyarakat paling terbelakang. Dia mengingingkan masyarakat yang melompat maju dengan filsafat, dan lari kencang dengan sains. Bahkan sejak awal Tan Malaka sudah sadar bahwa filsafat pun tidak cukup, karena di atas itu semua , sains lah yang merupakan petunjuk tertinggi kehidupan manusia.
Kurang dari dari 100 tahun setelah Madilog ditulis Tan Malaka, masyarakat Nusantara yang dicintainya malah semakin bergelimang dalam mistis agamis, doa-doa massal, rukyah, semua berbau takhayul, dongeng-dongeng agama dianggap nyata, sains hampir hilang sama sekali.
Bagi Tan Malaka, tiada cara lain untuk maju selain dengan ilmu pengetahuan, dengan sains yang berbukti. Bernegara dan berbangsa hanya akan mendatangkan mudharat jika landasannya hanyalah dongeng-dongeng masa lampau yang sudah terbukti salah dan sering memundurkan peradaban.
Nusantara harus diselamatkan, dengan Materialisme Dialektika Logika, dengan Sains, atau kalau tidak akan hancur selama-lamanya.
bisa di bilang Indonesia mengalami ketergerusan Rasionalisme di era Reformasi. Beberapa dekade sejak kemerdekaan banyak penulis penulis, poets dan pemikir pemikir yang bersifat kritis dan berprestasi, tapi seiring jalannya waktu ini selalu tergerus karena radikalisme, politik identitas yang semakin di ganyangkan. Hanya di era Jokowi ini baru mulai ada tendensi anak muda untuk kembali ke rasionalisme
Ternyata buku buku yang selama ini di baca sama gua, di baca juga sama orang" hebatt,
secara gak langsung anda merasa termasuk org hebat😅
Kenormalan menjadi mahal , ini nyata bgt .
Buat gw hidup normal seperti manusia kayanya udh lama bgt hilang. Serasa seperti budak untuk membeli kenormalan itu dan sampai kini kenormalan itu belum terbeli 😢
"Baru saya bisa menyebut anda sebagai intelektual ketika anda sudah bisa membaca kehidupan"
-Buya Syakur Yasin
literasi kehidupan
Logika mistika itu perlu lagi, supaya hutan tetep dianggap keramat sehingga gak digunduli, supaya pohon penahan air kayak beringin tetep di anggap keramat sehingga gak di tebang dan banyak yg lain nya
iya bener bang, namun konteks yang disebutin tadi ke arah hal yang gabisa di buktiin secara konkrit yang ga jelas ada atau engga, krena sampai kapan indonesia berlogika mistika yang pembuktiannya ga ada.
Emg para environmentist itu cara pendekatannya cma bisa dengan logika mistika? Kan bisa dgn cara empiris, seperti car free day, pemboikotan produk dari sawit itu semua gerakan environmentist yg didasarkan logika empiris, bukan logika mistika.
Saya suka dengan pemikiran Tan Malaka dan Hatta
pemikiran dengan logika mistika akan membatasi ilmu pengetahuan sehingga pemikiran irasional di anggap rasional
Short cut uncle coki memang terbaik. Lebih mudah menunggu para penganut logika mistika meninggal daripada menyadarkan mereka 🤣
Arah dan tujuan besar dari malaka project tentunya untuk memupuk generasi muda untuk tidak lagi berpikir secara tidak empiris trhadap suatu hal, seperti tadi dikatakan "membentuk masyarakat baru"
Ada banyak orang-orang yg udah meninggal harusnya masih hidup dan yang masih hidup harusnya.. Die
@@Itsmesmileyfaceemg yg beragama GK ada yg male narkoba? Cabul? Pedo? Lebih parah kale hahah
Keren nih, semoga bisa jadi renaissance Indonesia, enlightenment masyarakat secara kekinian😉😁
Malaka project akan kembali pada sejarah sebagai wakil dari gerakan nasionalis
Saya nunggu konten terbaik Malaka Project berikutnya🎉
Sukses tuk Malaka Project
Konten" Seperti ini sangat keren
Bagusnya ada sesi tanya jawabnya kak 😊
Keren..vibes kyk TED TALKS, tapi versi indonesia