28_Ni Made Eka Susilawati Izin bertanya, apa tujuan dilakukan inventarisasi pengelolaan aset desa dan menurut pendapat kalian kenapa inventarisasi perlu dilakukan?
Ni Komang Ayu Laksmi Nariswari (07) Ijin menanggapi Tujuan Inventarisasi Pengelolaan Aset Desa: 1. Memastikan semua aset desa teridentifikasi dan tercatat dengan 2. Memudahkan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan dan pemeeliharaan aset 3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset, mengurangi risiko penyalahgunaan dan korupsi. 4. Memudahkan perencanaan pemeliharaan, perbaikan, dan pengelolaan aset agar tetap berfungsi dengan baik. 5. Mendukung perencanaan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang efektif terkait aset desa. 6. Menilai kinerja pengelolaan aset dan efektivitas penggunaan sumber daya. Alasan Inventarisasi Perlu Dilakukan: Inventarisasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa aset desa dikelola dengan baik dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan inventarisasi, pemerintah desa dapat mengetahui jumlah, jenis, kondisi, dan nilai aset yang dimiliki, sehingga dapat mengelola aset tersebut dengan lebih efisien dan efektif. Selain itu, inventarisasi juga membantu dalam menghindari penyalahgunaan atau hilangnya aset desa, serta memfasilitasi perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Inventarisasi yang baik juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan aset desa karena adanya transparansi dan akuntabilitas.
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7) Ijin menjawab : Tujuan dari inventarisasi pengelolaan aset desa adalah untuk memetakan, mengidentifikasi, dan mengelola aset-aset yang dimiliki oleh desa secara sistematis. Menurut pendapat kelompok kami Inventarisasi ini penting dilakukan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan aset desa, serta untuk memastikan bahwa sumber daya desa dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat setempat.
06_I Made Juana Adi Saputra Ijin menanggapi, Tujuan dilakukan inventarisasi pengelolaan aset desa antara menurut saya : 1.Pencatatan dan Pendataan Aset: Untuk mengetahui secara rinci jumlah, jenis, dan kondisi aset yang dimiliki desa. 2.Pengawasan dan Pengendalian: Memudahkan pengawasan dan pengendalian aset sehingga dapat mencegah penyalahgunaan dan kerugian aset. Kemudian alasan kenapa inventarisasi perlu dilakukan adalah: 1.Mencegah Penyalahgunaan Aset: Dengan inventarisasi yang baik, dapat mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan atau penggelapan aset desa. 2.Optimalisasi Pemanfaatan Aset: Mengetahui secara pasti jumlah dan kondisi aset memungkinkan desa untuk memanfaatkan aset secara optimal, terimakasih.
03_Stefanus Ngongo Bulu Izin menanggapi Aset desa ini biasanya tidak dimaksudkan untuk dijual belikan, karena tujuannya adalah untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan bersama masyarakat desa. Namun, dalam beberapa kasus, seperti untuk pengembangan ekonomi desa atau proyek pengembangan tertentu, mungkin saja aset desa dapat dipertimbangkan untuk dijual belikan. Jadi, sementara dalam beberapa situasi tertentu mungkin aset desa dapat diperjualbelikan, penting untuk memastikan bahwa prosesnya transparan, partisipatif, dan memperhatikan kepentingan bersama masyarakat desa.
13_Ni Putu Emy (Klpk 7) Ijin menjawab Menurut Permendagri Nomor 1 Tahun 2016 pasal 25 ayat (1) paragraf kedelapan bagian pemindahtanganan. Disebutkan, bahwa sebuah aset desa bisa dijual, dilakukan tukar menukar, ataupun bisa juga sebagai penyertaan modal pemerintah desa. Namun aset-aset tersebut tidak bisa dijual secara sewenang-wenang. Perlu lelang, bila bentuk asetnya seperti kendaraan bermotor ataupun peralatan mesin. Tapi bila bentuknya seperti meja, kursi, komputer serta tanaman tumbuhan dan ternak, maka bisa dijual secara langsung. Aset desa yang berupa tanah atau bangunan milik desa tidak bisa dijual. Namun hanya bisa dilakukan dengan tukar menukar atau sebagai penyertaan modal.
Ijin menanggapi, Aset desa apakah bisa diperjual belikan aset desa bisa dijual, dilakukan tukar menukar, ataupun bisa juga sebagai penyertaan modal pemerintah desa. Namun aset-aset tersebut tidak bisa dijual secara sewenang-wenang. Perlu lelang, bila bentuk asetnya seperti kendaraan bermotor ataupun peralatan mesin.
15_Ni Kadek Ida Sulistyawati Ijin bertanya, Bagaimana perusahaan memantau dan mengelola risiko-risiko terkait dengan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek?
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7) Ijin menjawab : Perusahaan memantau dan mengelola risiko-risiko terkait dengan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek dengan melakukan identifikasi risiko, melakukan evaluasi risiko secara berkala, mengimplementasikan strategi lindung nilai (hedging), memantau kondisi pasar dan ekonomi, serta menyediakan pelaporan yang transparan kepada pemangku kepentingan.
27_Ida Ayu Indira Sita Devi Ijin menanggapi, perusahaan dapat memantau dengan menerapkan manajemen risiko, karena mengidentifikasi dan menganalisis risiko sesuai tingkat kepentingannya. Risiko diobservasi, dilacak, dan dikendalikan secara efektif. Sehingga risiko dapat dicegah sebelum terjadi dan pegawai secara sadar fokus pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan.
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7) Ijin menjawab : Dampak dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan adalah sebagai berikut: • Struktur Modal: Kewajiban jangka panjang meningkatkan bagian kewajiban dalam struktur modal, sementara kewajiban jangka pendek mempengaruhi likuiditas perusahaan tetapi biasanya memiliki dampak lebih kecil terhadap struktur modal secara keseluruhan. • Leverage: Kewajiban jangka panjang cenderung meningkatkan leverage perusahaan, yang dapat mempengaruhi tingkat risiko dan biaya modal. Kewajiban jangka pendek, meskipun memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap likuiditas, biasanya memiliki dampak leverage yang lebih kecil dibandingkan kewajiban jangka panjang.
Ijin menanggapi pertanyaan dayu: Dampak kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan bisa dilihat dari berbagai perspektif: 1. Struktur Modal: - Kewajiban Jangka Panjang: Penggunaan kewajiban jangka panjang dapat meningkatkan kestabilan struktur modal karena pembayaran kewajiban ini dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan arus kas dengan lebih baik. - Kewajiban Jangka Pendek :Kewajiban jangka pendek, seperti utang dagang dan pinjaman jangka pendek, biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. Penggunaan kewajiban jangka pendek dapat membuat struktur modal lebih fleksibel tetapi juga lebih berisiko jika tidak dikelola dengan baik, karena pembayaran utang ini harus dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. 2. Leverage Perusahaan - Kewajiban Jangka Panjang :Menambah kewajiban jangka panjang akan meningkatkan leverage keuangan perusahaan, karena ini berarti perusahaan memiliki lebih banyak utang dibandingkan dengan ekuitas. Leverage yang tinggi dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko keuangan, karena perusahaan harus memastikan mampu membayar bunga dan pokok utang dalam jangka panjang. - Kewajiban Jangka Pendek : Kewajiban jangka pendek juga meningkatkan leverage, tetapi dampaknya terhadap risiko likuiditas lebih besar. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak kewajiban jangka pendek tanpa cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan dapat menghadapi masalah likuiditas yang serius.
Ijin menanggapi, Dampak dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan adalah sebagai berikut: Struktur Modal: Kewajiban jangka panjang meningkatkan bagian kewajiban dalam struktur modal, sementara kewajiban jangka pendek mempengaruhi likuiditas perusahaan tetapi biasanya memiliki dampak lebih kecil terhadap struktur modal secara keseluruhan. • Leverage: Kewajiban jangka panjang cenderung meningkatkan leverage perusahaan, yang dapat mempengaruhi tingkat risiko dan biaya modal. Kewajiban jangka pendek, meskipun memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap likuiditas, biasanya memiliki dampak leverage yang lebih kecil dibandingkan kewajiban jangka panjang.
13_Ni Putu Emy (Klpk 7) Ijin menjawab Pengelolaan aset desa menghadapi beberapa tantangan, di antaranya: 1. Kurangnya Data dan Informasi Akurat, Data yang tidak lengkap tentang aset desa dapat menghambat pengelolaan yang efektif. 2. Manajemen dan Administrasi yang Lemah, Sistem manajemen yang kurang baik, termasuk administrasi yang tidak efektif, dapat menyebabkan aset tidak terkelola dengan baik. 3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang Kompeten, Banyak desa yang kekurangan staf yang terlatih dan berpengalaman dalam pengelolaan aset. 4. Keterbatasan Anggaran, Desa seringkali memiliki anggaran terbatas untuk pemeliharaan dan pengembangan aset. 5. Transparansi dan Akuntabilitas, Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset dapat menimbulkan masalah korupsi dan penyalahgunaan aset. 6. Partisipasi Masyarakat yang Rendah, Minimnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan aset desa dapat menyebabkan aset tidak dimanfaatkan secara optimal. 7. Regulasi dan Kebijakan yang Kurang Mendukung, Kebijakan yang tidak mendukung atau regulasi yang tidak jelas dapat menghambat pengelolaan aset desa yang efektif. Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan perbaikan dalam sistem pengelolaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan partisipasi aktif dari masyarakat serta dukungan regulasi yang memadai.
12_Ni Putu Eka Sri Setya Dewi Ijin menanggapi, 1. Kepastian Hukum Aset desa yang belum memiliki kepastian hukum kepemilikan aset akan menjadi kendala dalam penginventarisasian aset desa. Sangat penting untuk segera melegalkan semua aset desa apalagi yang berasal dari hibah. 2. Keterbatasan Sumber Daya dan Teknologi Kurangnya anggaran, infrastruktur yang kurang mendukung, dan akses yang terbatas terhadap teknologi dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan aset desa. 3. Kurangnya Partisipasi Masyarakat Banyak warga desa yang masih berpendapat bahwa pengelolaan aset desa adalah tanggung jawab pemerintah semata, tanpa menyadari bahwa partisipasi mereka sangat diperlukan dalam menciptakan kesejahteraan bersama.
Ni Komang Ayu Laksmi Nariswari (07) Ijin menanggapi Pengelolaan aset desa menghadapi beberapa tantangan, antara lain: 1. Keterbatasan SDM dan Kapasitas: Kurangnya pelatihan dan keterampilan perangkat desa dalam manajemen aset. Kekurangan tenaga ahli yang mampu mengelola aset dengan efektif. 2. Kurangnya Data dan Informasi: Data aset yang lengkap atau tidak akurat. Kesulitan dalam inventarisasi dan pencatatan aset desa. 3. Transparansi dan Akuntabilitas: Rendahnya transparansi dalam pengelolaan aset, yang bisa memicu penyalahgunaan atau korupsi. Ketiadaan sistem akuntabilitas yang baik. 4. Regulasi dan Kebijakan: Ketidakjelasan regulasi terkait pengelolaan aset desa. Kebijakan yang sering berubah-ubah atau kurang mendukung pengelolaan aset. 5. Keterbatasan Anggaran: Dana yang terbatas untuk pemeliharaan dan pengembangan aset desa. Prioritas anggaran yang mungkin lebih difokuskan pada kebutuhan lain.
21_Ni Kadek Meriyani Ijin menanggapi, Tantangan dalam pengelolaan aset desa dapat meliputi beberapa hal seperti: 1. Keterbatasan Sumber Daya Keuangan: Desa sering kali memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya keuangan untuk memelihara dan mengelola aset yang dimilikinya. 2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Terkadang desa memiliki keterbatasan dalam jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang dapat mengelola aset dengan efektif. 3. Pencatatan dan Pengelolaan Data: Tidak jarang desa menghadapi masalah dalam pencatatan data aset secara akurat dan teratur, yang diperlukan untuk pengelolaan yang baik. 4. Kerusakan dan Perawatan: Aset desa seperti infrastruktur jalan, irigasi, atau bangunan umum rentan terhadap kerusakan dan memerlukan perawatan yang rutin. 5. Perencanaan Penggunaan Aset: Tantangan dalam merencanakan penggunaan aset agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat desa dalam jangka panjang. 6. Pemenuhan Regulasi: Mematuhi peraturan dan regulasi terkait pengelolaan aset, termasuk mengurus izin dan persyaratan administratif lainnya. 7. Partisipasi Masyarakat: Menggalang partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan aset desa, termasuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. 8. Pengelolaan Risiko: Mengelola risiko terkait aset seperti bencana alam atau perubahan iklim yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan kegunaan aset. 9. Keberlanjutan Finansial: Menjamin keberlanjutan finansial untuk memelihara aset jangka panjang tanpa mengorbankan kebutuhan mendesak lainnya. Pengelolaan aset desa yang efektif memerlukan strategi yang matang, kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak terkait, dan komitmen untuk memastikan aset desa memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakatnya.
Ijin menanggapi, tantangan dalam pengelolaan aset desa - Kepastian Hukum Aset desa yang belum memiliki kepastian hukum kepemilikan aset akan menjadi kendala dalam penginventarisasian aset desa. Sangat penting untuk segera melegalkan semua aset desa apalagi yang berasal dari hibah. - Keterbatasan Sumber Daya dan Teknologi Kurangnya anggaran, infrastruktur yang kurang mendukung, dan akses yang terbatas terhadap teknologi dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan aset desa. - Kurangnya Partisipasi Masyarakat Banyak warga desa yang masih berpendapat bahwa pengelolaan aset desa adalah tanggung jawab pemerintah semata, tanpa menyadari bahwa partisipasi mereka sangat diperlukan dalam kesejahteraan.
13_Ni Putu Emy (Klpk 7) Ijin menjawab Untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa, strategi-strategi berikut dapat diterapkan: 1. Pemetaan dan Pendataan Aset yang Akurat, Melakukan inventarisasi dan pemetaan aset desa secara detail. 2. Perencanaan dan Pengelolaan yang Efektif, Mengembangkan rencana pengelolaan aset yang jelas dan terstruktur. 3. Peningkatan Kapasitas SDM, Melatih dan meningkatkan kompetensi perangkat desa dalam hal manajemen aset, keuangan, dan administrasi. 4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset, Memanfaatkan aset desa untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan pendapatan desa, seperti penyewaan lahan, pengembangan pariwisata, atau usaha ekonomi lainnya. 5. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset desa, termasuk melalui program pemberdayaan masyarakat dan koperasi desa.
@@E_13_NiPutuEmyIjin Menanggapi Pemetaan dan Pendataan Aset yang Akurat: • Melakukan inventarisasi secara berkala untuk memastikan data selalu terbaru. • Menggunakan teknologi digital untuk memudahkan akses dan pengelolaan data aset. 2. Perencanaan dan Pengelolaan yang Efektif: • Mengembangkan sistem manajemen aset yang terintegrasi untuk memantau dan mengelola aset secara efisien. • Melibatkan pemangku kepentingan utama dalam perencanaan untuk memastikan rencana sesuai dengan kebutuhan dan prioritas desa. 3. Peningkatan Kapasitas SDM: • Mengadakan pelatihan berkelanjutan dan program pengembangan profesional bagi perangkat desa. • Mendorong partisipasi dalam seminar dan konferensi terkait manajemen aset dan keuangan. 4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset: • Melakukan studi kelayakan untuk mengidentifikasi peluang penggunaan aset yang dapat meningkatkan pendapatan. • Mengembangkan program kemitraan dengan sektor swasta untuk investasi dan pengembangan aset. 5. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat: • Mengadakan forum rutin untuk memastikan masyarakat terlibat aktif dalam pengambilan keputusan terkait aset desa. • Mendorong pembentukan koperasi desa untuk mengelola aset secara kolektif dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi seluruh warga desa. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, desa dapat memaksimalkan penggunaan asetnya, meningkatkan pendapatan, dan memberdayakan masyarakat lokal, sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
25_Ni Made Rina Andriani ijin menanggapi, setiap desa tentunya memiliki aset yang dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan manfaat bagi masyarakat. Mulai dari hasil pertanian hingga wisata alam yang menawan. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa ini adalah : 1. Dari aset pertanian yg dimiliki suatu desa, meningkatkan kualitas hasil pertanian melalui penggunaan pupuk organik dan metode budidaya modern hingga memasarkan hasil pertanian dengan mengadakan kerjasama dengan pihak luar. 2. Pembangunan sarana dan prasarana yang memadai 3. Partisipasi masyarakat, masyarakat juga terlibat dalam meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa tersebut. Dengan memberikan pelatihan atau pendampingan tentunya masyarakat akan semakin terlibat dalam meningkatkan manfaat aset desa. Selain itu juga, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat dan beberapa pihak terkait. Dengan adanya kerjasama yang baik, potensi desa ini dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
perkenalkan saya, Ni Kadek Ayu Dwiyantari (19) izin menanggapi, Aset desa memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa tersebut dapat dilakukan dengan cara : 1. Pemanfaatan sumber daya alam untuk dikembangkan sebagai usaha kecil dan menengah seperti kerajinan tangan, kuliner dan kerajinan tenun. 2. Pemanfaatan lahan untuk pengembangan pariwisata desa. 3. Melalui pemanfaatan aset desa, masyarakat desa dapat meningkatkan produksi dan hasil panennya, membuka lapangan pekerjaan, memasarkan produknya, hingga menambah penghasilan tambahan sebagai penerima sewa atau hasil kerajinan.
28_Ni Made Eka Susilawati
Izin bertanya, apa tujuan dilakukan inventarisasi pengelolaan aset desa dan menurut pendapat kalian kenapa inventarisasi perlu dilakukan?
Ni Komang Ayu Laksmi Nariswari (07)
Ijin menanggapi
Tujuan Inventarisasi Pengelolaan Aset Desa:
1. Memastikan semua aset desa teridentifikasi dan tercatat dengan
2. Memudahkan pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan dan pemeeliharaan aset
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset, mengurangi risiko penyalahgunaan dan korupsi.
4. Memudahkan perencanaan pemeliharaan, perbaikan, dan pengelolaan aset agar tetap berfungsi dengan baik.
5. Mendukung perencanaan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang efektif terkait aset desa.
6. Menilai kinerja pengelolaan aset dan efektivitas penggunaan sumber daya.
Alasan Inventarisasi Perlu Dilakukan:
Inventarisasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa aset desa dikelola dengan baik dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan inventarisasi, pemerintah desa dapat mengetahui jumlah, jenis, kondisi, dan nilai aset yang dimiliki, sehingga dapat mengelola aset tersebut dengan lebih efisien dan efektif. Selain itu, inventarisasi juga membantu dalam menghindari penyalahgunaan atau hilangnya aset desa, serta memfasilitasi perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Inventarisasi yang baik juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan aset desa karena adanya transparansi dan akuntabilitas.
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7)
Ijin menjawab :
Tujuan dari inventarisasi pengelolaan aset desa adalah untuk memetakan, mengidentifikasi, dan mengelola aset-aset yang dimiliki oleh desa secara sistematis. Menurut pendapat kelompok kami Inventarisasi ini penting dilakukan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan aset desa, serta untuk memastikan bahwa sumber daya desa dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat setempat.
06_I Made Juana Adi Saputra Ijin menanggapi, Tujuan dilakukan inventarisasi pengelolaan aset desa antara menurut saya :
1.Pencatatan dan Pendataan Aset: Untuk mengetahui secara rinci jumlah, jenis, dan kondisi aset yang dimiliki desa.
2.Pengawasan dan Pengendalian: Memudahkan pengawasan dan pengendalian aset sehingga dapat mencegah penyalahgunaan dan kerugian aset.
Kemudian alasan kenapa inventarisasi perlu dilakukan adalah:
1.Mencegah Penyalahgunaan Aset: Dengan inventarisasi yang baik, dapat mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan atau penggelapan aset desa.
2.Optimalisasi Pemanfaatan Aset: Mengetahui secara pasti jumlah dan kondisi aset memungkinkan desa untuk memanfaatkan aset secara optimal, terimakasih.
04_Gusti made Ngurah Arief Kusuma
Ijin bertanya: Apakah aset desa bisa diperjual belikan??
03_Stefanus Ngongo Bulu
Izin menanggapi
Aset desa ini biasanya tidak dimaksudkan untuk dijual belikan, karena tujuannya adalah untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan bersama masyarakat desa. Namun, dalam beberapa kasus, seperti untuk pengembangan ekonomi desa atau proyek pengembangan tertentu, mungkin saja aset desa dapat dipertimbangkan untuk dijual belikan.
Jadi, sementara dalam beberapa situasi tertentu mungkin aset desa dapat diperjualbelikan, penting untuk memastikan bahwa prosesnya transparan, partisipatif, dan memperhatikan kepentingan bersama masyarakat desa.
13_Ni Putu Emy (Klpk 7)
Ijin menjawab
Menurut Permendagri Nomor 1 Tahun 2016 pasal 25 ayat (1) paragraf kedelapan bagian pemindahtanganan.
Disebutkan, bahwa sebuah aset desa bisa dijual, dilakukan tukar menukar, ataupun bisa juga sebagai penyertaan modal pemerintah desa. Namun aset-aset tersebut tidak bisa dijual secara sewenang-wenang. Perlu lelang, bila bentuk asetnya seperti kendaraan bermotor ataupun peralatan mesin.
Tapi bila bentuknya seperti meja, kursi, komputer serta tanaman tumbuhan dan ternak, maka bisa dijual secara langsung. Aset desa yang berupa tanah atau bangunan milik desa tidak bisa dijual. Namun hanya bisa dilakukan dengan tukar menukar atau sebagai penyertaan modal.
Ijin menanggapi,
Aset desa apakah bisa diperjual belikan
aset desa bisa dijual, dilakukan tukar menukar, ataupun bisa juga sebagai penyertaan modal pemerintah desa. Namun aset-aset tersebut tidak bisa dijual secara sewenang-wenang. Perlu lelang, bila bentuk asetnya seperti kendaraan bermotor ataupun peralatan mesin.
15_Ni Kadek Ida Sulistyawati
Ijin bertanya, Bagaimana perusahaan memantau dan mengelola risiko-risiko terkait dengan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek?
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7)
Ijin menjawab :
Perusahaan memantau dan mengelola risiko-risiko terkait dengan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek dengan melakukan identifikasi risiko, melakukan evaluasi risiko secara berkala, mengimplementasikan strategi lindung nilai (hedging), memantau kondisi pasar dan ekonomi, serta menyediakan pelaporan yang transparan kepada pemangku kepentingan.
27_Ida Ayu Indira Sita Devi
Ijin menanggapi, perusahaan dapat memantau dengan menerapkan manajemen risiko, karena mengidentifikasi dan menganalisis risiko sesuai tingkat kepentingannya. Risiko diobservasi, dilacak, dan dikendalikan secara efektif. Sehingga risiko dapat dicegah sebelum terjadi dan pegawai secara sadar fokus pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan.
10_ida ayu putu widiantari
Ijin bertanya :
Apa dampak dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan?
14_Ni Made Arianti Putri (Klpk 7)
Ijin menjawab :
Dampak dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan adalah sebagai berikut:
• Struktur Modal: Kewajiban jangka panjang meningkatkan bagian kewajiban dalam struktur modal, sementara kewajiban jangka pendek mempengaruhi likuiditas perusahaan tetapi biasanya memiliki dampak lebih kecil terhadap struktur modal secara keseluruhan.
• Leverage: Kewajiban jangka panjang cenderung meningkatkan leverage perusahaan, yang dapat mempengaruhi tingkat risiko dan biaya modal. Kewajiban jangka pendek, meskipun memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap likuiditas, biasanya memiliki dampak leverage yang lebih kecil dibandingkan kewajiban jangka panjang.
Ijin menanggapi pertanyaan dayu:
Dampak kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan bisa dilihat dari berbagai perspektif:
1. Struktur Modal:
- Kewajiban Jangka Panjang: Penggunaan kewajiban jangka panjang dapat meningkatkan kestabilan struktur modal karena pembayaran kewajiban ini dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan arus kas dengan lebih baik.
- Kewajiban Jangka Pendek :Kewajiban jangka pendek, seperti utang dagang dan pinjaman jangka pendek, biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. Penggunaan kewajiban jangka pendek dapat membuat struktur modal lebih fleksibel tetapi juga lebih berisiko jika tidak dikelola dengan baik, karena pembayaran utang ini harus dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
2. Leverage Perusahaan
- Kewajiban Jangka Panjang :Menambah kewajiban jangka panjang akan meningkatkan leverage keuangan perusahaan, karena ini berarti perusahaan memiliki lebih banyak utang dibandingkan dengan ekuitas. Leverage yang tinggi dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko keuangan, karena perusahaan harus memastikan mampu membayar bunga dan pokok utang dalam jangka panjang.
- Kewajiban Jangka Pendek : Kewajiban jangka pendek juga meningkatkan leverage, tetapi dampaknya terhadap risiko likuiditas lebih besar. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak kewajiban jangka pendek tanpa cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan dapat menghadapi masalah likuiditas yang serius.
Ijin menanggapi,
Dampak dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek terhadap struktur modal dan leverage perusahaan adalah sebagai berikut:
Struktur Modal: Kewajiban jangka panjang meningkatkan bagian kewajiban dalam struktur modal, sementara kewajiban jangka pendek mempengaruhi likuiditas perusahaan tetapi biasanya memiliki dampak lebih kecil terhadap struktur modal secara keseluruhan.
• Leverage: Kewajiban jangka panjang cenderung meningkatkan leverage perusahaan, yang dapat mempengaruhi tingkat risiko dan biaya modal. Kewajiban jangka pendek, meskipun memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap likuiditas, biasanya memiliki dampak leverage yang lebih kecil dibandingkan kewajiban jangka panjang.
11_Dwi Tarisa Oktaviani
Izin bertanya, Apa tantangan dalam pengelolaan aset desa?
13_Ni Putu Emy (Klpk 7)
Ijin menjawab
Pengelolaan aset desa menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:
1. Kurangnya Data dan Informasi Akurat, Data yang tidak lengkap tentang aset desa dapat menghambat pengelolaan yang efektif.
2. Manajemen dan Administrasi yang Lemah, Sistem manajemen yang kurang baik, termasuk administrasi yang tidak efektif, dapat menyebabkan aset tidak terkelola dengan baik.
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang Kompeten, Banyak desa yang kekurangan staf yang terlatih dan berpengalaman dalam pengelolaan aset.
4. Keterbatasan Anggaran, Desa seringkali memiliki anggaran terbatas untuk pemeliharaan dan pengembangan aset.
5. Transparansi dan Akuntabilitas, Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset dapat menimbulkan masalah korupsi dan penyalahgunaan aset.
6. Partisipasi Masyarakat yang Rendah, Minimnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan aset desa dapat menyebabkan aset tidak dimanfaatkan secara optimal.
7. Regulasi dan Kebijakan yang Kurang Mendukung, Kebijakan yang tidak mendukung atau regulasi yang tidak jelas dapat menghambat pengelolaan aset desa yang efektif.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan perbaikan dalam sistem pengelolaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan partisipasi aktif dari masyarakat serta dukungan regulasi yang memadai.
12_Ni Putu Eka Sri Setya Dewi
Ijin menanggapi,
1. Kepastian Hukum
Aset desa
yang belum memiliki kepastian hukum kepemilikan aset akan menjadi kendala dalam penginventarisasian aset desa. Sangat penting untuk segera melegalkan semua aset
desa apalagi yang berasal dari hibah.
2. Keterbatasan Sumber Daya dan Teknologi
Kurangnya anggaran, infrastruktur yang kurang mendukung, dan akses yang terbatas terhadap teknologi dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan aset desa.
3. Kurangnya Partisipasi Masyarakat
Banyak warga desa yang masih berpendapat bahwa pengelolaan aset desa adalah tanggung jawab pemerintah semata, tanpa menyadari bahwa partisipasi mereka sangat diperlukan dalam menciptakan kesejahteraan bersama.
Ni Komang Ayu Laksmi Nariswari (07)
Ijin menanggapi
Pengelolaan aset desa menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1. Keterbatasan SDM dan Kapasitas:
Kurangnya pelatihan dan keterampilan perangkat desa dalam manajemen aset.
Kekurangan tenaga ahli yang mampu mengelola aset dengan efektif.
2. Kurangnya Data dan Informasi:
Data aset yang lengkap atau tidak akurat.
Kesulitan dalam inventarisasi dan pencatatan aset desa.
3. Transparansi dan Akuntabilitas:
Rendahnya transparansi dalam pengelolaan aset, yang bisa memicu penyalahgunaan atau korupsi.
Ketiadaan sistem akuntabilitas yang baik.
4. Regulasi dan Kebijakan:
Ketidakjelasan regulasi terkait pengelolaan aset desa.
Kebijakan yang sering berubah-ubah atau kurang mendukung pengelolaan aset.
5. Keterbatasan Anggaran:
Dana yang terbatas untuk pemeliharaan dan pengembangan aset desa.
Prioritas anggaran yang mungkin lebih difokuskan pada kebutuhan lain.
21_Ni Kadek Meriyani
Ijin menanggapi, Tantangan dalam pengelolaan aset desa dapat meliputi beberapa hal seperti:
1. Keterbatasan Sumber Daya Keuangan: Desa sering kali memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya keuangan untuk memelihara dan mengelola aset yang dimilikinya.
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Terkadang desa memiliki keterbatasan dalam jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang dapat mengelola aset dengan efektif.
3. Pencatatan dan Pengelolaan Data: Tidak jarang desa menghadapi masalah dalam pencatatan data aset secara akurat dan teratur, yang diperlukan untuk pengelolaan yang baik.
4. Kerusakan dan Perawatan: Aset desa seperti infrastruktur jalan, irigasi, atau bangunan umum rentan terhadap kerusakan dan memerlukan perawatan yang rutin.
5. Perencanaan Penggunaan Aset: Tantangan dalam merencanakan penggunaan aset agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat desa dalam jangka panjang.
6. Pemenuhan Regulasi: Mematuhi peraturan dan regulasi terkait pengelolaan aset, termasuk mengurus izin dan persyaratan administratif lainnya.
7. Partisipasi Masyarakat: Menggalang partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan aset desa, termasuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
8. Pengelolaan Risiko: Mengelola risiko terkait aset seperti bencana alam atau perubahan iklim yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan kegunaan aset.
9. Keberlanjutan Finansial: Menjamin keberlanjutan finansial untuk memelihara aset jangka panjang tanpa mengorbankan kebutuhan mendesak lainnya.
Pengelolaan aset desa yang efektif memerlukan strategi yang matang, kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak terkait, dan komitmen untuk memastikan aset desa memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakatnya.
Ijin menanggapi, tantangan dalam pengelolaan aset desa
- Kepastian Hukum Aset desa yang belum memiliki kepastian hukum kepemilikan aset akan menjadi kendala dalam penginventarisasian aset desa. Sangat penting untuk segera melegalkan semua aset desa apalagi yang berasal dari hibah.
- Keterbatasan Sumber Daya dan Teknologi Kurangnya anggaran, infrastruktur yang kurang mendukung, dan akses yang terbatas terhadap teknologi dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan aset desa.
- Kurangnya Partisipasi Masyarakat Banyak warga desa yang masih berpendapat bahwa pengelolaan aset desa adalah tanggung jawab pemerintah semata, tanpa menyadari bahwa partisipasi mereka sangat diperlukan dalam kesejahteraan.
29_ Mathildis Andriyani Dua Nona
Pertanyaan
Bagaimana strategi untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa?
13_Ni Putu Emy (Klpk 7)
Ijin menjawab
Untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa, strategi-strategi berikut dapat diterapkan:
1. Pemetaan dan Pendataan Aset yang Akurat, Melakukan inventarisasi dan pemetaan aset desa secara detail.
2. Perencanaan dan Pengelolaan yang Efektif, Mengembangkan rencana pengelolaan aset yang jelas dan terstruktur.
3. Peningkatan Kapasitas SDM, Melatih dan meningkatkan kompetensi perangkat desa dalam hal manajemen aset, keuangan, dan administrasi.
4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset, Memanfaatkan aset desa untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan pendapatan desa, seperti penyewaan lahan, pengembangan pariwisata, atau usaha ekonomi lainnya.
5. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset desa, termasuk melalui program pemberdayaan masyarakat dan koperasi desa.
@@E_13_NiPutuEmyIjin Menanggapi
Pemetaan dan Pendataan Aset yang Akurat:
• Melakukan inventarisasi secara berkala untuk memastikan data selalu terbaru.
• Menggunakan teknologi digital untuk memudahkan akses dan pengelolaan data aset.
2. Perencanaan dan Pengelolaan yang Efektif:
• Mengembangkan sistem manajemen aset yang terintegrasi untuk memantau dan mengelola aset secara efisien.
• Melibatkan pemangku kepentingan utama dalam perencanaan untuk memastikan rencana sesuai dengan kebutuhan dan prioritas desa.
3. Peningkatan Kapasitas SDM:
• Mengadakan pelatihan berkelanjutan dan program pengembangan profesional bagi perangkat desa.
• Mendorong partisipasi dalam seminar dan konferensi terkait manajemen aset dan keuangan.
4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset:
• Melakukan studi kelayakan untuk mengidentifikasi peluang penggunaan aset yang dapat meningkatkan pendapatan.
• Mengembangkan program kemitraan dengan sektor swasta untuk investasi dan pengembangan aset.
5. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat:
• Mengadakan forum rutin untuk memastikan masyarakat terlibat aktif dalam pengambilan keputusan terkait aset desa.
• Mendorong pembentukan koperasi desa untuk mengelola aset secara kolektif dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi seluruh warga desa.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, desa dapat memaksimalkan penggunaan asetnya, meningkatkan pendapatan, dan memberdayakan masyarakat lokal, sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
25_Ni Made Rina Andriani
ijin menanggapi, setiap desa tentunya memiliki aset yang dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan manfaat bagi masyarakat. Mulai dari hasil pertanian hingga wisata alam yang menawan. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa ini adalah :
1. Dari aset pertanian yg dimiliki suatu desa, meningkatkan kualitas hasil pertanian melalui penggunaan pupuk organik dan metode budidaya modern hingga memasarkan hasil pertanian dengan mengadakan kerjasama dengan pihak luar.
2. Pembangunan sarana dan prasarana yang memadai
3. Partisipasi masyarakat, masyarakat juga terlibat dalam meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa tersebut. Dengan memberikan pelatihan atau pendampingan tentunya masyarakat akan semakin terlibat dalam meningkatkan manfaat aset desa.
Selain itu juga, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat dan beberapa pihak terkait. Dengan adanya kerjasama yang baik, potensi desa ini dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
perkenalkan saya, Ni Kadek Ayu Dwiyantari (19) izin menanggapi, Aset desa memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. untuk meningkatkan nilai dan manfaat dari aset desa tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Pemanfaatan sumber daya alam untuk dikembangkan sebagai usaha kecil dan menengah seperti kerajinan tangan, kuliner dan kerajinan tenun.
2. Pemanfaatan lahan untuk pengembangan pariwisata desa.
3. Melalui pemanfaatan aset desa, masyarakat desa dapat meningkatkan produksi dan hasil panennya, membuka lapangan pekerjaan, memasarkan produknya, hingga menambah penghasilan tambahan sebagai penerima sewa atau hasil kerajinan.