I'll tell you exactly why... the same thing I heard every tourist say when I was in Bukit Lawang or Medan before heading to Toba. Europeans always say "It's just a lake... we have lakes in Europe. Why would I visit a lake in Indonesia when there's jungles?" I think this is a heavy factor in why there aren't more tourists in Lake Toba compared to other places like tropical beaches and jungles. I think the key is to promote the mystic side of Samosir Island. Really dig deep into Batak lore and the things that make Lake Toba unique to other lakes. Show them it's not just another lake like in Europe. It's about the people, the culture, the warmth, the friendliness and the overall vibe of the lake itself.
Also tell them that Toba is not just another lake, it's a supervolcano that almost wiped out humanity 70.000 years ago. It has 50.000 cubic kilometers of magma chamber underneath, larger than Yellowstone. It might explode again in the future, so beware of it.
@@kaptenhiu5623 Toba lake does not lack any history and myth behind it, it's lacking the kind of charms that makes people imagine themselves that they are in another world. When we travel into another country, we want to immerse ourselves in the local culture, tradition, and the people. I'm sure that Toba lake has all of this, yet, maybe we should improves in communicating that and bring it to the newcomers
sebagai warga kotamadya tetangga dengan danau toba ada bbrp pandangan berdasarkan pengalaman pribadi (era80an) ; 1. SDM yang masih mental wadidaw, zaman 80an kesana selalu terbawa perasaan was was, beli oleh2 harga nya overprice alias niat n'gegorok nya wisatawan. begitu juga kuliner yang tidak menyertakan pricelist. harga "suka suka awak" 2. transportasi umum yang kurang bersahabat. bila pakai jasa semacam charter/ ojek harga nya bikin shock. 3. pelayanan akomodasi yang jauh dr kata pantas untuk harga nya. 4. retribusi/pungli yang meresahkan 5. ini keluhan yg sy dengar lgsg dari calon investor. saat di rapat, ormas/ preman baik berdasi maupun non berdasi nya parah. " benefit/porsi/bagian buat kita apa?" belum juga kontribusi , lgsg nembak uda minta hak nya sebagai pemuda daerah. pengen nya ga usah kerja tp dapat saham. ini pandangan pribadi zaman itu. entahlah sekarang, apakah sudah ada revolusi mental
Tambahin lg opini temen ku orang thai yg pernah kesana 2015. Orangnya kurang friendly. Taulah ya karakter orang sumatera gimana. Sedangkan ini drivernya yg kaya gitu. Gimana juga mau bikin wisatawan yg berkunjung kesana banyak klo driver yg nyewa mobilnya aja begitu g friendly sm customernya 😂. Orang yg balik dr sana bukan punya cerita yg terkesima malah punya cerita kesel 😂
@@cvy.24 ini benar sekali. Karakter org sumut yg NGE-GAS walau ngobrol biasa tidak Cocok di dunia pelayanan. Ini sangat kontras sekali dengan karakter yg d butuhkan di dunia hospitality Cocok nya dibuka Karens Diner saja disana
mental masyarakatnya ngga mendukung, kotor, cari makanan halal susah, harga2 mahal.... sekarang wisatawan masuk Danau Toba mulai dari pintu² baru, selain Parapat, kab.Karo misalnya, karena masyarakat lebih koperatif.
@@henrychristian4840iya baru nyadar, org luar yg ndak tau kultur batak bisa salah anggap dgn kekasaran2 tsb, klo orang indo sih udah terbiasa dgn gaya ngomong batak dan medan. bayangin kalo di dunia hospitality tapi dapetnya suara besar nada tinggi wkwkwkw. lucu ya liat org medan ngurusin hospitality.
Saya penduduk kota Medan, saya bertugas dikawasan danau Toba hampir 2 tahun. Saya bekerja dibawah bendera WIKA (Wijaya Karya).Masih kecil saya sering ke danau Toba dgn keluarga. Saya tugas 3 tempat dikawasan Wisata danau Toba ; 1. Parapat: Penataan kawasan wisata Parapat utk Ruang terbuka publik / RTP. 2. Mariana Resort di Tuk - tuk - P Samosir. 3. Jembatan Tano ponggol - Pangururan. Kawasan Parapat tidak ubahnya seperti kawasan kumuh, rusuh. Area umum RTP yg kami kerjakan dgn biaya milyaran sekejab sdh berubah seperti pasar tradisional, kecuali Mariana Resort krn milik swasta. Kawasan danau Toba yg masih enak dinikmati dimana tidak adanya penduduk setempat, klu sdh dinaungi penduduk setempat kawasan akan menjadi kumuh & para pengunjung selalu tertipu daya dgn biaya² yg dipatokan.
jika kemudian pasar tradisional bermunculan berarti mrk perlu penghasilan kan padahal dr bbrp komen warga toba yg bilang nggak ada turis pun mrk msh bisa makan dan hidup padahal jika turis datang tentu mrk akan dpt penghasilan juga selain bertani dan beternak mrk tentu perlu duit agar keturunannya bisa kuliah di luar kota tapi akhirnya jarang yg pulang utk membangun desanya
Betul sekali, sy baru pulg ke kampung (Samosir), lalu mampirlah ke toilet wtrfront, yg prihatin TOILET baunya bukan main, jorok, tdk diurus. km/wc paling ujung sblh barat....
SAYA ORANG PINGGIRAN DNT AJIBATA... MENURUT SAYA MENDING GK USAH DIBUAT JADI WISATA, KARNA WISATA LOKAL SERING MENCEMARKAN DNT, MENDING PEMERINTAH MEMBANTU EKONOMI RAKYAT LEWAT BUDI DAYA IKAN/KERAMBA. DARI PADA DAERAH WISATA TAPI CUMA LOKAL, YG ADA SAMPAH DI MANA²
Bukan mau ngebanding2in..... sbg org luar sumatra yg traveling ke sumatra, gue perhatiin pulau weh jauh lebih asyik, padahal pariwisata di aceh baru berkembang 10 tahun lalu. Masih sangat muda. Salah 1 faktor plus yg bikin kangen sabang adlh keamanan terutama di sabang, lu letakin motor tanpa lepas kunci gak kan ada yg nggondol, balik ke hotel sampai larut malam, aman2 aja. Selain itu warganya suka membantu, spot wisatanya bersih, opsi makanan jg beragam mulai dr indo food sampai western food. Penyajian makanan jg bersih. Harga2 seragam dan standard, rental spd motor jg gampang. Jalan2 mulus. Oh ya 1 lg, gak ada tukang palak selama liburan di sabang poin2 ini nih yg bikin kangen buat balik lg ke sabang. 💪💪👍 kayaknya di Sumatera hanya sumatra barat, kepri, babel & aceh yg ramah turis dan wajib diprioritaskan utk dikunjungi. IMHO lho. 😂
Yeesss Aceh gak ada obat sih . Alam yang indah di dukung manusianya yang ramah luar biasa . Sebagai orang sumut saya lebih akuin Aceh itu terutama Sabang sangat jauh lebih menarik segalanya ketimbang Sumut
Saya ketinggalan tas kresek di taman di dalam hotel aja hilang di samosir, beli aqua botol krn sama bule harganya 20rb, org2nya ga peduli, ngerokok di kapal ga peduli di sebelahnya ada org yg ga ngerokok.. Pengalaman ke danau toba memang ga enak sih tapi aku suka alamnya udaranya bagus banget cuma org2 lokalnya ya begitu
seindah apapun alamnya,keramahan warga lokal jg faktor penentu.Lihat bali warga lugu2,menghargai turis berkunjung.GELAGAT LOKAL berpengaruh bagi turis.
Sebulan yang lalu saya jalan jalan ke pulau Weh Sabag bersama keluarga anak anak adik ipar istri dan anak anak nya, kami sangat puas tampa rasa takut yang ada rasa bahagia, penduduk nya ramah, amannya luar biasa, kendaraan malah diparkir begitu saja semalaman diluar aman aman saja bahkan saat kami meninggalkan pulau weh, kami hanya meninggalkan kendaraan ditempat parkir sekalian kuncinya, yang punya kendaraan hanya berpesan via telepon berpesan "" kalau mau naik kapal silakan tinggalkan saja kunci dikenderaannya" kami pun meninggal kunci lalu berangkat untuk pulang. TERIMAKASIH PULAU WEH SABANG SUDAH MENAMBAH KEBAHAGIAN KAMI, KAPAN. KAPAN KAMI KEMBALI "
Saya datang dari Malaysia. Serius ini adalah kawasan sungguh kaya dgn keindahan dan masyarakat sangat baik dan peramah. Cuma laluan ke sana mengambil masa berjam-jam. Jika naik bas pasti lambat mahu sampai. Boleh dinaik taraf sistem pengangkutan dan laluan yg lebih baik. 😊
Saya dulu pernah di Nusadua Bali, rata-rata orang disana ramah dan sangat menghormati orang lain. Memang beda dengan watak orang kita di Sumatra Utara.
Baru aja ke Danau Toba dan sekitarnya bulan Juni lalu (ini pertama x saya ke Toba). Sbg org yg besar dan lahir di Jkt, tapi cukup pernah bbrp x wisata ke tmp2 terpencil, kesan saya ke Toba adl : + Pemandangannya INDAH BGT PARAH. Pengen balik lg. + Masyarakat cukup ramah - Cara menyetir org lokal amat mengerikan, pdhl kami menyewa kendaraan yg diatas standar (Hiace Premio). Saya tumbuh besar dgn kenyang naik angkot tp kaget dgn cara menyetir supir sewaan kami yg memicu adrenalin -- apalagibkami bawa orgtua yg sdh lansia. - Kebersihan toilet masih minim. Kebersihan toilet di level hotel setara dgn kebersihan toilet di rumah makan tipe sederhana di Jkt -- bau pesing nyengat & air gak ada 😢 - Literasi masyarakat agak kurang. Berkali2 kami mengalami salah paham (di pihak mereka) pdhl sudah dijelaskan pelan2 & berkali2 tapi masih salah tangkap (order makanan di resto), blm lg kerja mereka LAMAAAAAA banget, jd membuang waktu. Dan ini kami alami berkali2 selama 10 hr perjalanan kami, smp lelah hayati 😅 - Harga makanan LOKAL di WARUNG makan "diketok". Ayam kampung 1 potong yg kurus dan kecil 30 rb rupiah (blum nasi, blum teh). Apakah krn kami berwajah "asing"? Menurut saya, harus dimulai dari generasi mudanya yg hrs berniat utk memperbaiki kualitas SDM, dan tentunya Pemerintah meningkatkan sarana - prasarana, agar Danau Toba lbh baik lg dan lbh menarik banyak wisatawan agar lbh berkembang.
Yg ini aku setuju. Itulah kekurangan kami Gagal menerapkan "SADAR WISATA" Maunya ambil untung banyak Gak mikir pembeli jadi malas Bahkan bisa bawa bekal Perputaran ekonomi bakal melambat disana Mereka bakal terpuruk sendiri oleh ulah mereka yg suka menggetok harga. Inilah peran.pemerintahnya utk melatih warganya sadar wisata itu harus ada.
Aku pernah tanya ke turis asing sendiri jawabannya, mereka lebih suka pantai dan tempat yang hangat buat berjemur.karna kebanyakan dari mereka yg di bali juga orang² eropa utara,yg daerah tempat asalnya sering kali dingin banget. Danau y dan perbukitan yg indah itu banyak² banget disana,misalnya rusia dll,,serta buat havefun bali itu oke banget, selalu ada event beach, beachclub.resto hotel² dll. Intinya bule itu lebih suka tempat yg hangat yaitu pantai tropis.yg dikepala mereka datang ke Indonesia itu pantai dan tempat hangat buat berjemur yg tidak mereka dapatkan di tempat asalnya
Ini komen paling masuk akal View danau toba banyak di eropa china india Di negara manapun Danau sejuk with view dimanapun negara subtropis banyak.... Bule lebih suka pantai indah yang panas untuk berjemur
Saya sudah dua kali ke Toba, terakhir setahun lalu. Saya bersyukur bisa ke sana, alamnya sungguh indah dan mengagumkan. Beberapa pedagang yang saya temui sudah mulai ramah. Kekurangan yang saya amati: 1. Kebiasaan buang sampah di sekitar rumah. Masyarakat lokal harus diedukasi berkelanjutan supaya mereka sadar pariwisata. Pemda juga harus memikirkan pengelolaan sampah. 2. Belum ada angkutan umum (bus) yang langsung dari kota besar di sekitarnya seperti Pekanbaru, Dumai, dll. Riau adalah provinsi yang minim wisata alam. Wisata alam terdekat ya Sumbar. Saya kok yakin ya jika akses mudah dan bagus orang dari provinsi sekitar pada wisata ke Toba. Cobalah incar dulu wisatawan dalam negeri. Orang kita mah kalau mau healing tidak kenal musim. Bayangkan ya dari Pekanbaru ke Medan naik pesawat harga tiketnya 1,7 juta. Itu belum transport Medan - Toba, belum hotel, belum makanan. Belum PP. Ya mending healing ke Kuala Lumpur tiket pesawat cuma 600rb 😁atau ke Malaka tiket Travel+Ferry cuma 750rb. Atau ke Batam cuma 700rb. Kalau mau sedikit lama di jalan ya ke Bukittinggi. Usul, rute pesawat ke Bandara Silangit ditambah di hari tertentu misal Jumat dan Minggu/Senin ke beberapa kota besar. Saya berharap suatu saat nanti semoga Danau Toba bisa menjadi destinasi wisata unggulan seperti Bali.
Soal sampah hampir sebagian besar warga indonesia hobi banget buang sampah sembarangan, saya waktu ke raja ampat liat rombongan ibu ibu pejabat buang sampah di spot wisatanya 😢
Ini sangat mengiris hati walaupun apa yang disampaikan benar. Marilah kita sebagai orang Batak berubah sikab mental dan atitud dalam menjadikan wisatawan sebagai tamu terhormat. Masa tamu kita di gorok dengan bikin harga menyebabkan. Sungguh malu saya bila ada yang sebagian masyarakat seputar Danau Toba beranggapan ' kehadiran wusatawan tidak berpengaruh terhadap perekonomian" dia. Pandangan seperti ini segera di ubah dan itu salah.
yah bbrp komen diatas bilang ekonomi mrk baik2 saja tanpa turis sekalipun padahal kita melihatnya krn potensi sumut itu sgt banyak masak dianggurin gitu aja scr tehnik industri apa yg dimiliki sumut itu bisa jadi tambahan kapital yg besar tapi sepertinya memang sdm di sana blm siap sementara di propinsi lain seorang petani di siang hari nanti malam bisa nari kecak di uluwatu ada yg mahasiswa di siang hari tapi dr sore sampai malam jadi barista cafe di jogja ada yg paginya nelayan tapi sore sampai malam buka resto seafood di ntt
Terima kasih banyak atas video ini bang. Saya sebagai seorang yang lahir dan tumbuh di Sumatera Utara menjadi lebih sadar akan kekurangan daerah saya sendiri di mata turis. Ini menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi saya untuk menentukan langkah selanjutnya dalam membangun dan memperbaiki daerah saya sendiri, terutama di bidang pariwisata.
parawisata pakem nya tidak jauh dari alam nya , infrastruktur kedaerah sana, Pemda nya, terakhir masyaraktnya , spt nya daerah sumut baru ada yg alam nya & infrastruktur yg berikutjya belum terbentuk ?? khususnya pemda haraus rajin undang investor hotel spt hotel plataran mereka selalu cari daerah yg unik dan yg belum padat hotel, jg undang pengusaha yg sukses dari sumut utk bangun hotel bintang5 , lobby Pemda itu sangat penting ?? kerjasama Dengan maskapai dapat harga khusus untuk ke danau Toba. ingin sukses perjuangan masih panjang tapi modal nama dana Toba sdh terkenal sejak jaman belanda ?? ( bukan the 80 & 90 saja). pulau Samosir di dalam danau Toba saja lebih luas dari negara pulau singapore??!!
Sumatra utara dan aceh masuk salah satu provinsi paling korup di Indonesia. Bahkan aceh adalah nomer satu provinsi terbanyak kasus pemerkosaan di Indonesia. Mustahil lawan Bali
Faktor keamanan adalah salah satu faktor utama, di Bali mau keluar tengah malam juga tak ada rampok dan copet, tak ada yg mengancam keselamatan, apalagi akhir2 ini banyak kasus begal di Sumatera Utara turut memperburuk citra daerah2 di Sumatera Utara.
Kita harus belajar dari BALI.....knp Bali terkenal di Dunia...karena Bali itu selain Alam indah yg terpenting ORANGnya yg super Ramah tamah... jujur... Wellcome....senyum...Lembut sekali...sgt Toleransi terhadap semua agama yg ada....tidak ada Begal...preman...pungli ...pokoknya kalau mau maju hrs instrospeksi diri kita masing2....kenapa daerah kita turis males datang ..berarti ada yg ng beres dari Rakyatnya ..itu Aja.
Kayaknya anda salah persepsi lokasi atau tempat.... Di toba, keretamu parkir 1 malam diluar pagar rumah aman² saja... Mungkin yg anda maksud itu adalah kota Medan, tebing tinggi, Kisaran, khusus daerah timur Sumatera Utara. Toba untuk tingkat keamanan sangat terjaga & tingkat kriminal yg rendah....
Tempat wisata yg paling aman adalah Bali....saya punya pengalaman waktu ke bali, waktu itu kami ke tanjung benoa dan pergi ke pulau penyu.. setelah kembali ke hotel kamera saya ketinggalan di pulau penyu...saya berpikir pasti sdh hilang saking banyaknya wisatawan disana...saya lapor ke pecalang...sekira 2 jam menunggu ehh kamera saya diantar oleh petugas yg kerja di pulau penyu itu....itulah pengalaman saya wisata di bali orang2 nya ramah dan sangat menghormati tamu...Bali memang top..
Saya sebagai warga Sumut : Danau Toba sungguh sangat Indah, Alamnya luar biasa. Namun perlu dibangun kesadaran kesiapan masyarakatnya setempat dalam menyambut turis baik lokal maupun mancanegara. Hal ini juga ada pengaruh dari budaya , karakter dan tradisi setempat. Contoh: seperti Bali & Yogyakarta, masyarakat setempat sangat sadar bahwa peningkatan ekonomi mereka bergantung dari pariwisata.
Danau toba pernah menikmati nya era 70an-80an Tp pada kapok ga balik2 lg. Salah satu faktor nya SDM setempat yg barbar pada zaman nya. Semoga generasi skrg sudah membaik
Bulan lalu ke Danau Toba, kaget ada yang karaoke dengan suara kencang dari jam 22.00 malam sampai 03.00 subuh! Pagi-pagi tanya sama pihak resort, katanya sudah budaya disana kalau malam minggu atau libur sering karaoke tanpa menghiraukan ketenangan tetangga. Menurutku ini budaya yang semau sendiri.
@@aryo2902 Waduh... Masa Karaoke disamakan kayak adzan bos... mana ada adzan dari jam 10 malem - jam 3 subuh.. paling lama 5 - 10 menit suara adzan itu.. anda jgn sempit begitu lah.. 😴
Wisata danau toba harus diintegrasikan dgn wisata laut di Sibolga agar turis bisa lengkap menikmati alam seperti bali. Ada pantai...ada danau...ada gunung...ada budaya...ada kuliner.
Di BALI selalu Ramai. Karena ADAT DAN BUDAYA masih terus di lakukan dengan mempertimbangkan BAHWA BUDAYA yang mereka lakukan Tak mempersulit, Orang lain itulah KENAPA SAAT DI BALI SEPERTI DI DUNIA LAIN . mungkin itulah salah satu Sebabnya, lebih memilih Ke BALI.
Kalau budaya semua daerah punya budaya masing2 yg indah juga. Bali itu selain indah tapi promsi pulau itu sudah dari jaman belanda blm lg dr dulu banyak event besar dsna hingga infrastrukturnya bagus.Lombok dan NTT sedang membangun ..mùngkin 5 tahun kedepan akan semakin bergeliat
Kwkwkw kyk apa tuh promosi Bali pada jaman Belanda?...kwkwkw..lalu yg mempromosikan sp?..kwkwkw .setahu gua sih..Bali itu mulai di kenal luas .oleh media eropah Krena perang Puputan itu.rmna waktu itu masyarakat Bali semua turun ke jalan anak anak wanita semua hunus senjata melawan Belanda..darah .dan jasat bergelimpangan di jln..Krena total Litas itulah menggugah media eropah untuk memberitakan di sana..sehingga muncul pertanyaan..apa sih yg msyrakat Bali pertahankan ?..Samapi ke anak ank hunus senjata?..dan ini menurut sy bukan promosi..tpi lebih ke kerakteriatik manusianya..salam cerdas
@@mangganoofficial6488semua daerah pny budaya. Tapi udah pudar. Hanya bali yg tidak merubah agama leluhur mereka. Yg lain sudah anti patung. Anti pakaian terbuka, sedangkan budaya leluhur nya berpakian terbuka. Susah la. Hilang sudha jati diri, jadi nya timur tengah
@@ksam8987kalau patung jadi tolak ukur,, di toba juga ada patung tapi tetep aja sepi 😁... malaysia mayoritasnya muslim tapi wisatanya jauh diatas bali. Gak usah overproud dgn bali sebab kalau dibanding sesama negara asean,, Indonesia masih dibawah malaysia, singapura, thailand vietnam dll dr segi jumlah wisatanya
@@ksam8987kalau agama jadi penyebab jumlah wisata,, kenapa tempat wisata di India banyak yg dicibir padahal india dan bali agamanya sama.. malah turki, dubai, mesir, maladewa selalu jadi tempat tujuan wisata.
Saya pernah kesana 2x ditahun 2006 kebetulan dapet tugas dimedan 6bulan , klo menurut saya orang² disana walau klo ngomong agak nge-gas tapi sebenernya pada baikkk, saya sampai terharu dulu pada welcome bgt diajak jln² salahsatunya ke danau toba, bener² amazing bgt pemamdangannya berasa liat kalender pemandangan alam, semoga berkembang samosir danau toba dan sekitarnya
Walaupun baik tapi ngegass yang namanya tidak ramah .... Jadinya kebaikannya tertutupi gass .... Sedangkan manusia itu apapun etnisnya tidak suka gaya meledak - ledak.
Semoga danau toba semakin majudan wista semakin berkembag dan banyak lapangan pekerjaan semoga danau tobabukan hanya tempat ajang lomba formula one power boat tapi alang kah gembira heppy 😂😂😂😂😂😂😂 kedepan diatas kapal pesiar menggelingi pulau samosir
Sy dari Singapura pernah ke sana, memang indah banget. Sangat di sayangkan kalau tmpt wisata yg sangat indah ini seperti terbengkalai..Pemerintah Indonesia wajib hidupkan kembali danau toba..perlu upgrading especially penginapannya & oraganize more international events...
Percuma kalau hanya pemerintah yg aktif mempromosikan danau toba,yg paling penting masyarakatnya harus punya kemauan dan kesepakatan bersama untuk mendukung seluruh lini aspek untuk menjadikan danau toba sebagai destinasi wisata di SUMUT.
@@yanamulyana5716 siapa bilang cuek? Dulu hampir semua penjuru danau Toba ada kerambah apung. Sekarang ngga ada, itu artinya masyarakat mendukung, jalan malam kau naik motor disana aman. Klo belum pernah ke sana jgn bikin hoax bikin wisatawan takut.
Bangggg makasihhhh udah suka dan cinta sama danau toba , udah perduli sampai dibuat pembahasannya sedetail ini Semoga kedepannya doa dan harapannya pelan2 terwujud. Bisa minimal 1jt turis ke danau toba
Harus ada kepedulian dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pariwisata... perlu ada kalender atau kegiatqn budaya yg dikemas menarik berdasarkan kearifan lokal.. dan setiap produk budaya yg ditampilkan bisa dikemas dan dijadwal bergantian.. sehingga ketika para turiss berkunjung bisa jelas detinasi yg dituju dari awal hingga akhir perjalanan wisata disana..
Adat istiadat,budaya , kearifan lokal , sumberdaya manusia , keamanan dan kenyamanan , yang harus benar2 ditonjolkan di danau toba. Tempat wisata hanya sebagai wadah , banyak di indonesia ini tempat2 wisata yang indah . tanpa kata2 semua yang di atas tidak akan berhasil.
seharusnya daerah sana sudah ada bandara international seperti bali, kalau bandara kuala namu jauh .. jalannya pun kadang tak bagus , lagian kalau sudah ada bandara international di siantar dipastikan ramai, sebab banyak juga TKI asal siantar atau yang kuliah di medan, atau kota2 besae lainnya diindonesia
Makasih y ko..atas sarannya pada km orang sumut terutama teruntuk warga danau toba,semoga terwujud segala perbaikkan dan peningkatan di danau toba km tercinta,salam jg buat temanku leonando nainggolan di samosir👍
Walaupun leluhur saya asli toba, 2020 adalah pertama kalinya saya kembali menginjakkan kaki di danau toba setelah hampir 20 tahun. Menginap di beberapa hotel di kawasan danau toba. Yang saya perhatikan, kondisi nyata di lapangan adalah orang asli setempat belum memiliki jiwa melayani layaknya orang2 yang bekerja di industri turisme. Mentalitas SDM masih membutuhkan pembenahan.
@nonymuouskami gak butuh muslim menginjakan kaki di tempat kami,,kalian pikir kami makan karna kehadiran kalian???Kami juga gak rela tanah leluhur kami jadi tempat kalian berbuat MAKSIAT bro,,mau ada wisatawan APA tidak ada APA kau lihat kami ada menjerit??kalian itu Aja yg terlalu banyak membahas bro,,,malah kami gak berharap kalian datang bro...bilang sama teman dan keluarga mu gak perlu datang ke daerah kami,,kalau kalian datang mau RASIS😂😅😂😅...Orang2 kalian Aja sibuk datang kesana Dan cari makan di Sana bro!!!kami gak berharap orang2 RASIS datang ke tempat Kami!!!Paham kau BANGSAT
Danau Toba itu karya Tuhan utk suku Batak. Wisatawan mau dtg ya dtg saja,Krn org Batak kristen juga sifatnya perantau jadi sumber ekonomi nya gak mengandalkan wisata. Itu bos biar kau tau makanya warga sana gak kek pelayan atau babu kali jilat² wisatawan. Krn mereka jiwanya perantauan hidup di tempat org,makanya mereka pun terbuka utk suku,agama lain. Mayoritas Kristen tapi bisa berdiri mesjid dan org luar buka usaha disana,coba klo di Aceh sgt primitif dan rasis
@@abepandi4253 mreka dan yg buat chanel ni orang2 bodoh bg....masa danau di bandingkan dgn lautan????danau tu kan cuma pemandangan yg indah,,,bukan bisa di situ maen Pasir,,berjemur di atas pasir dan bkn bisa juga di situ bule2 maen selancar...ya wajar bule pergi ke Bali dan lombok,,karna di Sana selain berjemu para bule tu juga bisa maen selancar yg di dukung ombak2 besar...orang2 bodoh gitu bg,,gak tau mana laut dan mana danau,,mreka datang cuma mau menghina dan menghujat penduduk setempat
Wisatawan manca negara biasanya liburan mencari pantai dengan one pack package yaitu hotel, transport, mall, restaurant, tempat-tempat wisata dan keramahtamahan penduduk lokal dengan budaya yang masih kental tetapi toleransi
Kalau mau tau apa sebab nya.... Koq danau toba sepi turis...? Tanya masyarakatnya sendiri?... Tergantung mereka mau tdk belajar jadi masyarakat ramah turis.... Seperti di daerah lain. L
@@zulkarnainkoto9685 Tidak usah bilanglah penduduk lokal tidak ramah. Yg namanya kita orang Indonesia raya ini mah dimana-mana ramah, itu udah cap istimewanya orang indonesia. Gak ada tuh pengecualian utk daerah tertentu yg konon penduduknya tidak ramah (apalagi pada wisatawan mancanegara) semua orang Indonesia itu ramah. Jangan samakan kota medan dgn wilayah danau toba. Mgkn kota medan punya stigma yg kurang bagus dipikiran orang2. Tapi danau toba itu sama sekali berbeda. Medan adlh kota besar dgn segala hiruk pikuknya, dgn segala jenis orangnya, dgn kriminalitasnya, dll. Danau toba itu daerah dgn budaya yg kental, penduduknya msh hidup dibawah naungan adat istiadat, daerah minim kriminalitas, tidak ada masalah dgn toleransi. Tapi apa yg dibilang sis dewi diatas benar, turis itu mayoritas butuh tempat liburan dgn paket komplit. Ya hotel, mall, pusat hiburan, keindahan, keunikan, kemudahan. Apakah semua itu udh tersedia disana?
@@shine-light untuk pusat perbelanjaan oleh2 banyak di sekitar wisata danau Toba. Tapi klo mall, belum ada. Ya kali ke tempat wisata nyari mall? Klo hotel yg aesthetic juga banyak tersebar di berbagai penjuru, mau view menghadap danau, atau view hutan pinus/bukit tersebar di berbagai penjuru. Untuk makanan, terutama untuk kawan2 musim juga banyak, tapi mahal klo di daerah wisata, karna penjual sedikit sementara demand tinggi. Jadi klo mau makan kawan2 musim, melipir dulu sambil keliling danau Toba buat nyari makanan, nasi Padang harga standar banyak di sana. Klo yg mau selain nasi Padang tinggal google maps aja sekalian liat review pengunjung. Ingat untuk daerah wisata yg belum pernah ke sana, google maps sangat membantu. Rumah makan halal dgn berbagai menu banyak disana, tinggal melipir yg mana paling dekat dan review positif dari pengunjung
biasanya setiap negara akan punya daftar wilayah negara mana saja yg dianggap aman dan itu diinfokan utk warganya jika mrk ingin liburan ke suatu negara infrastruktur jalan dan bandara itu biasanya wajib krn bisa saja sesuatu yg buruk terjadi misal kalau di plus 62 itu rawan gempa dan erupsi makanya sdh diwanti-wanti utk hal tsb utk wisata sendiri juga tergantung negaranya warga eropa yg tinggal di kota akan senang jika ada fasilitas yg mirip dg negaranya tapi warga eropa yg tinggal di pegunungan atau daerah pinggiran akan lbh suka wisata alam dan yg namanya wisata natural tentu nggak ingin ada kebisingan spt live musik berjam jam atau berhari hari kan?
terimakasih video keren nya… benar banget ini, sy juga gemes lihat Danau Toba kog ga ada hotel2 bintang 5.. Yuk putra putri sekitar Danau Toba utk mau membangun Danau Toba jgn menyerah lihat kondisi saat ini.. lihat sisi positif nya Danau Toba. Orang lokal bisa kog di ajak kerja sama..
Saya pernah sekali mengajak 2 orang asing berkunjung ke Danau Toba. It' s very beautiful. Soal friendly, mereka cukup friendly cuma kalau bicara terkesan ngegass. Okelah ini soal kebiasaan. Permasalahan yg saya lihat: 1. Infrastruktur yg blm cukup mendukung. 2. Pedagang lokal sepertinya suka memanfaatkan kesempatan kalau mereka tahu kita 'orang luar'. Kalau beli sesuatu mereka 'main palak' aja. Selain harga barang yg tiba2 mahal, utk senyumpun mereka mahal. Bandingkan org Bali yg walau dimarah pun mereka akan tersenyum. 3. Faktor SDM masih parah, sedikit sekali yg mampu berbahasa Inggris bahkan yg paling mendasar sekalipun. Padahal orang Batak dikenal pintar-pintar dan ulet. 4. Kepedulian masyarakar thd kebersihan lingkungan masih minim. Sepertinya passion masyarakat lokal bukan di industri pariwisata karena mereka terkesan cuek bebek saja. BTW, saya beli 1 kg mangga yg kata pedagangnya mangga termanis di Samosir. Soal harga jangan ditanya, 2 kali mehong di Bali. Sampai di penginapan saya coba cicip, alamakk.. kecut poll!
Ada benarnya. Hidup warga disana itu sangat susah, dari segi pertanian aja pun ga sebagus yang di tanah karo. Itu sebabnya banyak penerus yang merantau keluar untuk mengadu nasib. Mereka bukan ga mau maju dalam bidang pariwisata, hanya saja pemerintah tidak mendukung mereka dan pariwisata disana (banyak pejabat pemerintah di sumut yang korup). Makanya kalo liat turis harga pada dinaikin (ibarat lihat rezeki nomplok). Kalo pemerintah mau aja dukung perekonomian warga sana melalui pariwisata, pasti ya bakal maju.
pernah ke Danau Toba th 80 an alam yg indah semoga Danau Toba bisa semakin menyerap Turis Mancanegara dan semoga Turis Asing yg datang ke Indonesia per tahun bisa mencapai 40 juta orang per tahun seperti Thailand, jadi industri pariwisata kita semakin kokoh dan bermanfaat bagi warga nya juga
Saya yang asli tinggal di Daerah Danau Toba , dan Kuliah Pariwisata sangat setuju atas tanggapan ko ricky ,Banyak anak muda yang berlomba2 kuliah dan kerja diluar kota ketimbang kerja di daerah sendiri karena mereka merasa lebih dihargai disana. Padahal kemajuan zaman sangat perlu Sdm2 yang kreatif untuk pembangunan Hotel dll sayangnya mereka tidak mau melanjutkan bisnis pariwisata dari orgtua. .Jadi ya ide nya itu2 aja , lamban perkembangan . Namun ada juga rasa gengsi yang tinggi , tinggal di Kampung , soalnya yg aku liat kawanku kebanyakan gitu😂
adakah para perantau dr sumut yg kembali utk membangun pariwisata di sumut spt resto atau hotel atau cafe? krn ini membutuhkan bantuan warga lokal juga utk supply bahan makanan
Ko riki emang keren banget sih.. luas banget wawasan sama pola pikirnya bener-bener maju. Happy banget akhir-akhir ini koko mulai aktif lagi kontennya. Soalnya video koko dari dulu selalu menginspirasi!!! Semangat terus!!! God bless ko
Obyek wisata berhawa dingin memang kurang diminati turis asing... mereka lebih senang ke pantai sambil surfing...itu juga yang terjadi di Bali... Bedugul dan kintamani, 2 obyek wisata berhawa sejuk... dingin...kurang diminati oleh turis asing... apalagi kalau warga lokalnya gak welcome atau pakai aji mumpung... semakin alergi turis asing ke sana
Sebagai orang Batak, walaupun bukan dr daerah tsb, memang ciri khas keramah tamahan perlu sekali dibangun oleh masyarakat yg tinggal di Toba, sehingga turus atau wisatawan yang datang kesana terasa Wellcome. Tempat sampah yang memadai harus ada disamping warganya tidak membuang sampah sembarangan. Prasarana bis, sepeda, speed boat maupun akat bantu sebagai tempat singgah harus sesuai dengan keinginan wisatawan yang datang ke Toba. Kita percaya bahwa Tuhan pasti menolong kita. Amen
Sy prnh krj d danau toba sbg kuli bangunan letak persisnya d Simanindo, kontraktor ny asli dr simanindo, pemborongny dr panguluran, sial bg sy tdk dbyrkn upah krj sy..😔😔
Hotel Dan villa Yang DIKELOLA GM2 ASING(BULE) LEBIH BAIK/LAKU KARENA MEREKA MEMPUNYAI PENGALAMAN / HUBUNGAN KUAT DENGAN JARINGAN TA(TRAVEL AGENT) BESAR2. POINTNYA MEREKA PERCAYA SAMA GM2 ASING KARENA KREDIBILITASNYA TERJAMIN. GM2 ASING TEGAS SEKALI, DALAM KERJA DAN ESTETIKA BUILDING. MEREKA CONROL SEMUA LINI DALAM PERHOTELAN, DARI HOUSKEEPING SAMPAI FRONT OFFICE. INI PENGALAMAN SAYA DALAM MENANGANI SYSTEM PERHOTELAN SELAMA 3 TAHUN, PERNAH 6-7 BULAN DI BALI, BISA MERASAKAN PERBEDAAN GM LOKAL DAN GM ASING.
Bagus banget penjelasannya.Sebagai orang batak semua yg abang bilang ini benar.Abang menjelaskan secara objektif,tanpa menjelekkan tapi karena beliau mau danau toba berkembang.Terlalu banyak hal hal politis yg menghambat perkembangannya,semoga kami orang2 batak menjadi tuan rumah yang baik buat pendatang❤
tidak ada hal politis yang mengekang toba berkembang... tapi murni kesadaran dan karakter "melayani" yang kurang... mengakar dalam budaya sehingga menjadi kebiasaan... seperti standart yang selama ini berkembang bahwa menjadi "orang" harus menjadi penjabat sehingga mendapat banyak harta dan memiliki keturunan sukses sehingga dipandang dengan status sosial yang tinggi.... nah itu yang mungkin harus dijadikan evaluasi untuk bisa mengembangkan toba menjadi wisata top dunia dengan mengedepankan sikap "pelayanan"
@@yainilahcoyyyydan kalau masih ngebahas masa lalu itu juga, ya bakal ga selesai pembahasan.. dan fokus untuk ngembangkan wisata, selesai sudah.. jangan berharap banyak...
Sebagai pendatang yg sudah 13 tahun di Sumut, sumut itu kebanyakan ketua, potensi wisata yg luarbiasa tp terlalubanyak ketua yg panggaraon makanya banyak kutipan liar, mereka nyebutnya retribusi, uang habis untuk uang retribusi doang, belum lagi disana di daerah yg mayoritas kristen belum support wisata halal, paling gampang ya mie instan dan minimarket... Beda banget dengan tetangganya aceh dan Sumbar, wisata mereka murah2 bahkan gratis, makanya uang bisa habis buat jajan, bukan habis buat bayar kutipan/retribusi
Udah kena restribusi, kena wisata halal sekalian, makin sepi sekalian. Saya ingin menyoroti wisata halal ini khususnya. Apa maksud mu dengan halal ? Pakai tolok ukur agama gurunmukah ? Ya bakal makin ngga karuan. Karena menurut agama-agama leluhur kuno nusantara, misalkan : tirta kuno bali alias hidhu bali, dan kawruh budhi wijayanti nya Hyang Sabdo Palon, bebojoan dalam pernikahan itu serimbit, HANYA BOLEH 1 pria 1 wanita. DAN HARAM BUANGET hukumnya punya istri sampe 4. Tapi di agama gurunmu, 4 boleh, dan ngga haram. Jadi HARAM yang gimana ini ? Mnurut agama leluhur kuno, telanjang ok-ok saja. Contohnya bisa dilihat di Bali di video2 lama taun 50an bertebaran di internet, ngga ada perkosaan, ngga ada juragan makan babu. Dan bahkan sampai skarang di Papua, para gadis masih juga telanjang. Tapi marwah2 mreka agung adiluhung sperti leluhur2 kuno. Tapi di agama gurunmu, haram itu kliatan dikiiit aja, dikasi label aurat. bahkan muka rambut kliatan, harus rapet-pet, warna hitam pula. Yg malah gara2 itu, para pria nya ngliat yg kbuka dikit aja, anunya guampang ngaceng mata melotot nafsu gejolaknya tak karuan tak terbendung. Karena ya ngga terbiasa lihat keindahan yg terbuka, yang aslinya normal2 saja. Jadi macam katrok, dan jadinya malah gampang berbuat zina dosa besar. Agamamu menerapkan hal-hal yang keterlaluan , akal budhi luhurnya hampir dihilangkan semua. Bagi agama kuno leluhur makan babi ok-ok saja. Masyarakat majaphit, Kutai dan Singhasari kuno malah makin jaya. Di abad ke 7, sudah hampir bisa menguasai dunia dengan sistem ketatanegaraan maju jaya. Sisa-sisanya bisa dilihat di Bali, yg sampai sekarang jadi icon terbesar pariwisata dunia. Padahal pulaunya nyumlik. Tapi kaya raya padahal sumber daya alam aja cuma ikan dan laut pantai. Sedangkan babi kalian HARAM banget kan ? Padahal agama kalian itu abad ke 7 aja baru lahir, jaman di gurun masih kacau balau buta huruf, dan gersang, sangat terbelakang. Lihat di daerah2 yg makan babi diharamkan, terjadi kemunduran. Mau menangnya sendiri. Harusnya agama pendatang nurut tunduk pada agama asli pribumi.
@@geniusyola1982dia cuman ngasih saran dan masukan supaya tempat ini berkembang lah Lo nyolot ngelantur kemana2 ini nih yg bikin ngak bisa maju sok keras kek preman yg suka palak Sono sini kalau otak lu begini kagak bisa maju tong Lebih baik biarin aja tuh tempat wisata kek gitu2 aja biar melempem sekalian 😂
Kesadaran masyarakat membuang sampah masih sembarangan..,ayo dong buat danau Toba itu bersih dan indah....,supaya wisatawan manca negara banyak yang datang seperti di era 90 an
Tahun 2000an awal saat kuliah saya banggakan danau toba ketemen temen luar daerah saya , saya ajal juga keliling samosir bahkan mandi di pemandian air panas yang dulu nya masih sedrhana banget , alami banget , penduduk ramah ramah , gak ada yang ganggu saat keliling kota sepulang dari air panas sampai hotel yang di tengah kota paling cuma anjing atau babi yang berkeliaran taoi tep menambah ke asrian kota , fi 2022 saat habis pandemi saya bersama teman balik kesana suasana banyak berubah infrastruktur lebih baik bahkan di air panas ada hotel lebih indah , jalanan juga bagus. Apa lagi ada jembatan yang baru selesai di bangun yang beda cuma pemuda nya 😁 sedikit resek bahkan saat duduk duduk tidak jauh dari pusat kota di pnnggir danau kita di minta uang minum katanya Buat keamanan 😁😁😁 ngakak , umur paling belasan tahun , malas cari ribut bukan takut ya , saya anggap aja lasih sedekah 10 rehu , dan terakhir keramahan dulu yang saya dapatkan kalau duduk di warung makan atau tempat belanja oleh oleh sudah tidak seperti dahulu lagi, moga kedepan jadi lebih baik ya
Danau Toba memang sangat indah....sekitar tahun 1980 dan 1990 lumayan banyak Turis asing......namun masuk tahun 2000 berkurang....menurut informasi banyak perusahaan travel perjalanan yg tidak berkenan mempromosikan danau toba....karena banyaknya turis yg mengeluh akan ketidak nyamanan dengan masyarakat setempat...kurah ramah dan para pedagangnya sering menjual barangnya dimana waktu ditawar ditimbang barangnya bagus ....tapi begitu dibawa pembeli barangnya sdh berubah karena telah ditukar oleh penjualnya.....😮
keren ko Ric snt , salah satu youtuber yang ngangkat pariwisata di daerah yang "kurang dianggap' seperti danau toba ini.. semoga youtuber2 lain juga bisa lakukan hal yang sama kayak ko Ric! Sekedar info aja, negara Singapura dan Thailand bisa kaya salah satunya karena mengoptimalkan sektor pariwisatanya, dan kita punya modal yang banyak! hanya masalahnya mau atau tidak kita memajukan pariwisata Indonesia!
Danau Toba kok disebut tak dianggap, juatru destinssi prioritas. Milyaran digelontorkan pemerintah, sayang .... Orang - orangnya belum bisa menyesuaikan diri terhadap tamu, harusnya latihan ramah tamah apa bagaimana.
Danau Toba Samosir Sumatera Utara Indonesia sangatlah indah dan luar biasa.. namun yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah semua yang ada sekitar perlu dibenahi dan disosialisasikan agar wisatawan bisa lebih nyaman tidak ada rasa takut dan kapok untuk kembali kesana... Pengalaman kurang nyaman pernah saya alami disana.. parkir mahal suka suka.. petugas parkir sangar ucap katanya keras.. semua serba mahal.. sehingga saya kapok untuk kembali kesana.. sayang Danau Toba sangat indah 😮
Saya sering kesana, setahun bisa sampai 3/4 kali kesana, dan tarif parkir hanya 10k, naik banana bot hanya 25k, makan hanya 20-60k/orang, aqua botol hanya 5k, minuman jus dll hanya 10-25k.. Terus mahalnya dimana??? Apakah semua yg saya sebutkan itu mahal.!!! Saya rasa tempat wisata murah hanya disana, bahkan didaerah saya makan ikan bakar 1ekor 250k, disana hanya 100k😑😑😑
Sekarang danau Toba sudah mulai banyak akses jalan yg bagus, yg paling perlu adalah pembangunan SDM nya masyarakat lokal. Budaya bersih, budaya ramah, budaya harga jualan normal.
😩 Sy tinggal di Jkt, tapi sy kelahiran Balige Sumatera Utara. Sy akui bahwa sumber daya manusia dan kemampuan Pemda mengelola kawasan Danau Toba sangat banyak kekurangannya. Sebaiknya tamatan SLTA dididik tentang Pariwisata di pulau Jawa atau Bali, minimal 3 tahun, agar kelak mereka bisa menyesuaikan standar pelayanan dengan standar Jawa dan Bali.
orang2 sekitar danau toba kurang ramah apalagi sama turis asing... mereka cuma mikirnya money... money..... money.... kalo gak ya pasti ada aja yg bilang Pukimak lah kau.... itu yang perlu dirubah sama masyarakat sekitar danau toba...
@@mualimblock3064 di Medan ada BPLP Tapi disini kita bicara hal Yg mendasar yaitu tradisi dan mental manusia setempat… pada dasarnya orang Sumatra utara itu temperament dan Ya begitu Modelnya… kurang friendly Kalo buat turis,,,
@@chokynapitupulu2593 dunia pariwisata itu malah soal uang juga tapi memang dikelola agar nilai tambahnya lbh besar makan ditepi sawah yg jauh pun bisa lho turis datang menginap di area tebing pun ada secara tehnik industri sumut itu punya buanyaaaaakkkk potensi yg wakatobi yg kepulauan saja mana jauh dr peradaban jadi tujuan para diver blm lagi para peselancar yg tujuannya hanya main air dan bukan ke mall
@@mariaannainditahernawati7132 saya baru aja liburan ke Sumatra tahun lalu dan Emang saya gak liat satu pun turis asing di sepanjang dari pahae, tarutung, danau Toba Bahkan sampai Medan juga saya gak liat ada turis asing atau bule… kita Mau bicara uang anggaran seberapa banyak nya juga Kalo masyarakat setempat gak ramah sama pendatang Ya mana ada Yg suka datang…? Kita bandingkan aja sama daerah2 lain di indonesia.. Dimana daerah Yg banyak di kunjungin wisatawan manca Negara pasti warga setempat nya ramah dan welcome sama pendatang, disamping wisatawan punya tujuan2 wisata yg beragam itu Tinggal pilihan mereka… Tapi soal warga Yg ramah itu kayaknya faktor Yg mendasar Ya…
Bicara kemajuan pariwisata di sumatera utara ...khususnya danau toba....berarti harus bicara pola pikir dan watak orang medan , terutama pola kerja dan pikir para pejabat pemprov atau pemda setempat....., saya lahir dan asli orang medan kental....jujur saja...yang salah paling utama adalah manusia manusia di pemerintahannya sampai kepada pemda2 nya dan DPRD setempat itu manusia malas dan sangat giat hanya dengan UANG....artinya korupsinya lebih dominan daripada ngurus daerah atau ngurus sumber daya alam nya ....apalagi kalau urusan proyek proyek negara...belum lagi para pejabat pemerintahan lebih rentan bergaul dengan premanisme.... Makanya kalau ada orang/pengusaha kecil maupun besar sangat susah mendapatkan lahan usaha atau mau membuka usaha kuliner dan perhotelan di sekitar danau toba...sebab yaitu tadi....semua dan sesuatu harus ada berurusan dangan preman dan pemda atau Oknum pemerintahan.....terlebih dari turun temurun pemerintahan pusat SUMUT lebih gemar mengolah proyek cuma sekitaran Medan...bahkan Area sekitar pantai SUMUT yang ber potensi itu , para pejabat Malas2 an ...jika anda lihat , survei sekitaran Danau toba, Tanah Karo dan pesisir medan ...seakan Mati ...tapi soal proyek developer ....para pejabat semangatnya luar biasa...ya itulah Medan...." Ini Medan Bung " yang punya makna ekstrim.....preman dimana2 , narkoba dimana2 dan pejabatnya juga gemar narkoba , belum lagi oknum polisi banyak di kaitkan dengan narkoba dan preman....." BAGAIMANA MAU MAJU ATAU MENDUKUNG WARGA NYA JIKA POLA HIDUPNYA TIDAK TERTATA BAIK " SEBAGAI CONTOH .....masalah klub bola legenda PSMS medan dan stadion teladan medan....." gak gubernur atau walikota nya sama saja dari dulu hingga detik ini...KOAR2 SAJA , BANYAK BACOT , BANYAK MIMPI DAN BANYAK JANJI....terbukti sampai detik ini Nasib Stadion Teladan gitu2 aja... Bandingkan dengan kota2 di luar Medan ....stadionnya sudah berstandar FIFA.... " ya....itulah orang orang sumateta.....".
@@andeshutabarat9931 Orang Medan itu mayoritas Jawa, dan campuran berbagai Melayu, China, Toba, Karo, Simalungun. Kalau danau Toba itu mayoritas org Toba
food halal masih minim. saya pribadi masih harus selekktif mau makan disana.saran kalo ekonomi diobjekwisata mau dimanapun. halal food wajib ada tak bisa di tawar2 lagi. itu sudah harus di sediakan.
Yg bisa mempengaruhi org mau berwisata, menurut pendapatku : > Transportasi yg memadai & bervariasi > Infrastruktur yg baik, entah jalan, terminal, bandara, stasiun > Keamanan berwisata > SDM yg baik : ramah, pelayanan yg baik sehingga org bisa betah.
Penginapan atau hotel2 yang telah ada itu tidak profesional dalam mengelola usahanya memang No 1 yang bertanggung Jawab adalah pemerintah daerahnya....harus profesional , hilangkan KKN dan jauhkan hubungan dengan penguasa daerah ( premanisme dan oknum ) ....Gubernur Sumut harus tanggung jawab...
Tanpa harus nonton video sampai habis, udah ketebak apa penyebab orang malas ke Danau Toba.. 🤭 Beda dengan di Bali, keluyuran malam jam berapa aja aman tanpa ada rasa was-was sedikitpun.. Masyarakat Bali juga ramah dan menghormati orang lain (pengunjung/turis). Pernah suatu waktu mengunjungi sebuah tempat makan terkenal sehingga harus antri sampai keluar karena ramai. Tiba-tiba serombongan anak muda asli orang Bali yang ada di depan menyuruh saya dan teman-teman maju menggantikan posisi mereka. Karena tidak enak, saya menolak niat baik mereka tersebut. Tetapi mereka tetap memaksa sambil berkata,"kita bisa ke sini kapan saja, kita ingin Mas dan teman-teman bisa menikmati keindahan Bali dan kulinernya meskipun dalam waktu yang terbatas".
Salah, kalau soal keamanan itu gampang aja untuk dibenahi. Ini lebih ke lifestyle. Semua tempat tujuan favorit turis itu tidak ada batasan budaya. Tempat tersebut wajib bisa menerima kebudayaan yang dibawa oleh asing. misalnya berbikini, party.
Tahun 90an ke danau toba masih bagus indah, alami.. tahun 2000an ke danau toba lagi ..kaget karena sudah kumuh banyak tenda2 terpal dipinggir danau yg menutupi keindahan danau, makanan juga susah cari yg halal .. semoga sekarang sudah lebih baik
Se 7 bg, dan klu mau di cek saat libur panjang atau hari besar, lebih banyak yg berkunjung atau wisata ke Aceh Krn lebih nyaman, makanan tidak diragukan
Faktor keamanan di Danau Toba dan sekitarnya…sepertinya masyarakat di sana belum sadar akan pentingnya pariwisata…Sampah belum diolah dengan baik, terus kenyamanan seperti toilet umum banyak yg kurang besih. SEmoga ke depannya semakin go internasional,,,
Dulu thn 80 - menjelang 2000 wisata danau toba (Samosir) merupakan DTW yg banyak dikunjungi bule. Cafe, Bar, Cottage dan motel, hotel sbg usaha yg sgt menjanjikan. Ntah faktor apa penyebab nya, sgt significant dlm waktu yg cepat, wisatawan bule pada ga datang lgi dan sempat pusat wisata bule dibeberapa daerah mati suri. Sekarang perlahan sudah mulai berbenah, pelan2 bule sudah mulai berkunjung..🙂
Bukan loh efek krisis moneter dulu tahun 90an banyak penjarahan dan perang antar clan sehingga bule itu takut datang efekny terus menerus sampai perlahan jadinya bule lupa akan daerah tsb
Alhamdulillah tahun 2020 pernah menapaki kaki di danau toba ( pulau Samosir).. Awalnya takut sih dengar info kalau disana ada info2 yg kurang mengenakkan.. Tpi dgn rasa penasaran aku putuskan berangkat sendiri.. Ternyata effort yg aku lalui sungguh maha berat tpi terbayar tunta dgn keindahan danau toba beserta Kebudayaan nya. Note: aku pikir danau toba dekat kota medan..
@@henrychristian4840se sdm apasih kau?! Justru orang2 batak lebih maju sdm nya dibanding suku- suku lainnya di bandingkan sdm orang kota yang tinggal di daerah kumuh jorok , saya sudah keliling beberpa kota di Indonesia orang kota yg jorok dan otak dangkal!
Itulah mengapa warga pribumi disna ingin pisah dr sumatera utara krn adanya ketimpangan pembangunan antara daerah pesisir medan dgn danau toba, danau toba lbh sering dilupakan oleh pemerintah provinsi, semoga kedepannya danau toba bs menjadi provinsi sendiri dan mandiri.
Orang Batak tidak cocok untuk industri perhotelan yang mana membutuhkan kesabaran dalam melayani orang Dan masih maraknya berlaku sistem palak di Sumut
@@yainilahcoyyyyyuppp… I ❤ batam Tahun 2021 terakhir ke batam, mmg the best. Org2 sana termasuk Grab driver sgt open minded, mungkin krn jiran dgn negara2 maju, yaitu SG, MALAY
Strangely, saya sebagai orang Bali dan beragama Hindu lebih nyaman pergi ke Aceh dan ke Sabang daripada Sumut 😂 Jauhhh lebih nyaman AMAN dan tentram, bener2 healing deh
Yah begitulah SUMUT, makanya saya meratau karena disana banyak manusia bagai Katak dalam Tempurung. 😂😂😂.. sehingga sebagian besar orang tua Selalu memilki master plan pendidikan anak, agar anaknya bisa berguna di perantauan..
Dan root cause Dari Semua kekacauan pariwisata Danau Toba adalah Pejabat PemDa yg incompetent Dan tidak jemput bola kelapangan memebenahi langsung Katak2 didalam Tempurung itu..
keren bang terimakasih, aku juga habis dari sana 1 bulan yang lalu, hampir semua sudut danau toba memberikan keindahan alam yang sangat bagus, dan di sana dingin sekali seperti di Eropa, sayang sekali kalo ga ada yang ngeinfluen danau toba yang indah ini untuk menarik orang dari luar pulau sumatera ataupun turis yang datang ke sana
Semua point itu benar,, tapi paling setuju banget sama point terakhir itu, karena tidak ada regenerasi, yang jaga danau toba cuma orang-orang tua, baik itu berdagang maupun jaga penginapan. Tentu saja pengetahuan mereka terbatas, apalgi tentang perkembangan zaman dan trend-trend baru, makanya di sana tidk ada renovasi fasilitas, semuanya jadul, seolah semua yang ada di Danau Toba adalah peninggalan tahun 80an. Jadi kalau mau maju ya dari anak mudanya, yang udah selesai kuliah dan sukses di kota, balik lah ke kampungmu di Danau Toba, dan buat perubahan di sana, bukalah les-les bahasa Inggris (untuk edukasi adik2nya atau siapapun warga disitu biar tidak tergagap kalau jumpa turis), buat cafe2 baru yang estetik. Orang luar tidak akan bisa membuat perubahan kcuali orang setempat. Karena kalau orang luar yang membuat perubahan, kesannya nanti warga setempat merasa terpinggirkan.
itu dia generasi mudanya lbh memilih sekolah dan kuliah di kota lain bahkan nantinya juga kerja pun di kota dan negara lain jarang sekali pada pulang kampung utk membangun wilayahnya
Saya orang Batak dan punya rumah di pesisir Toba. Dari pengamatan dan pengalaman saya, yang membuat Danau Toba sepi wisatawan adalah akses jalan dan kesiapan SDM menyambut wisatawan. Bahasa Inggris masih jarang dikuasai warga sekitar. Kemudian pelaku usaha kecil sering kali "tembak harga", sehingga wisatawan kerap memilih belanja di minimarket. Tapi saya pernah ngobrol dengan warga disana, jawaban mereka sungguh menyentuh hati. Kira-kira begini, "Ada dan tanpa investor dan wisatawan, Toba akan tetap indah, kami masih bisa makan dan hidup damai. hotel - hotel disini pun sebenarnya tidak memberikan dampak besar, mereka datang justru hanya merubah standar kebahagiaan. Tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar juga".
@yokozeith773gue ke jogja malioboro beli roti atau bakso aja mahalnya minta ampun dan gk enak. padahal di medan makanan begitu murah dan enak2. disetiap daerah ada tukang tembak harga bro. Itu harus kita benahi.
Saya jadi ingat pak Jusuf Kalla pernah bilang alasan kenapa pariwisata di Sumut, Sulsel dan NTT sulit berkembang. Alasannya adalah rendahnya hospitality (keramahtamahan). Ini saya quote saja kata beliau dari Kompas: "Seperti di daerahnya Pak Luhut dan di daerah saya Bugis itu susah hospitality-nya. Sebelum turisnya komplain, kita (orang Sumut dan Bugis) komplain dulu". "Karena Sabang penduduknya pluralistik. Biasanya daerah yang pluralistik itu penerimaan tamunya itu lebih terbuka. Susah itu Batak dan Bugis, NTT. Tiga daerah itu sangat susah majunya. Kecuali Bali, dimarahin (turis) senyum saja," ujarnya.
Khusus tuk sumatera utara, sy Setuju sekali....sangat sangat setuju.... masyarakat nya tidak ramah dan bbrp oknum ada yg azas manfaat padahal kita turis lokal, dikampung sendiri....gimana LG kalo turis internasional..... Kasi info minta imbalan.... Jd pariwisata di Sumut khususnya Parapat dan Samosir tidak akan bakal maju...1/8 Bali juga kita tidak akan mampu...sebelum masyarakat nya berubah.... Segencar dan sebagus apapun di buat di Parapat dan Samosir akan sangat susah majunya....
Anda udah pernah ke Labuan Bajo??? Kalau belum jangan langsung lu bilang NTT itu gak ramah sama turis.... Main lah kau biar kau tau ramahnya org NTT!!!
Sy org sana yg tinggal di Jakarta selama ini dan sekarang ada di Bandung... malas pulang karena kagetan dengar suara dan takut dicopet...belajar dari Bali dong...ramah...aman...
Penjual mangga saja masih banyak tipu2 nya, sementara pemda setempat nggak mau tau dengan kejadian ini, maka sebagian besar para pedagang perlu studi banding ke daerah wisata yg para pelaku / pedagangnya sdh maju seperti Bali dan tempat lain, jangan hanya pejabatnya aja yg studi banding 😃😃👍
Alasan 1. Atraksi wisatawannya dikit. Ya kesitu cuma foto liat danau. Mentok liat kampung adat nari tor tor. Tau sendiri wisatawan ga cukup dg 1 atraksi wisata. Bisa dicontoh DIENG. Dia jual Candi, Wisata Hiking, Wisata Danau, dan selalu bikin tempat wisata baru. Jadi turis ga bosen Dieng lagi Dieng lagi.
Betul sekali. Bahkan sebelum Covid saya ke dieng dr Jakarta 4 kali dalam 2 tahun... selalu ada yang baru dan yang lama pun tidak membosankan. Dan yang penting muraaaah
Sebenarnya banyak yang bisa di explore danau toba dan sekitarnya bukan cuma foto di danau, hisa camping,hiking di gunung (sibuatan), air terjun, pantai,dll hanya belum dimaksimalkan saja.
Mental masyarakat harus berubah total seperti masyarakat di Bali dan Lombok yg santun jujur dan welcome thd wisman punya jiwa yg bersama sama ingin berubah dan berkembang dlm mendatang kan turis asing
Menurutku ya, turis sukanya datang berwisata ke tempat yg banyak obyek wisatanya. Sekali datang bisa mengunjungi banyak tempat. Contohnya jakarta, jogja, bali... Btw kalau boleh tau, dekat2 danau toba ada obyek wisata apalagi?
Tempat pertama di Indonesia yang saya kunjungi adalah Medan dan Danau Toba kerana mahu melihat tasik besar dan gunung berapi. Masa itu masih remaja, segala yang dilihat semua positif. Salam dari Kuala Lumpur.
Sy kira kurangnya danau Toba itu dari pemerintah dan warganya sendiri. Sy melihat masih monoton gitu, biasanya wisatawan itu selain lihat keindahan alam jg interaksi dng warga setempat jg sangat perlu. Harus ada terobosan dari pemerintah dan warganya sendiri dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke danau Toba.
Alhamdulillah turis asing sudah mulai memilih daerah yg diluar dari 10 destinasi wisata yg di tawarkan , mereka lebih suka mencari sorga yg tersembunyi yang jarang orang tau , contohnya mereka lebih percaya dari UA-camrs manca negara yg pernah keliling Indonesia , seperti di Sulawesi , Maluku dan Papua , mereka kaget dan terpesona melihat keindahan dan kebudayaan exotis di Indonesia bagian timur itu adalah benar2 sorga tersembunyi yg masih alami
Info Pembangunan Fasilitas Danau Toba: 1. Jalan Lingkar Pulau Samosir (Status Jalan Nasional) 2. Jembatan Tano Ponggol dan Pelebaran Alur 3. Pedesterian Pangururuan 4. Menara Pandang Tele 5. Fery Danau Toba Yg dulu Cuma 1 lokasi menjadi 4 dilokasi berbeda
Maaf nih kak aku punya temen orang thai pernah berkunjung ke sumatera. Ke medan-brastagi-danau toba. opini dia orang sana itu keras2 banget. Bahkan batu bikin g nyaman turis jadinya. Malah drivernya juga rada2. Ya gimana juga sih mau kesana klo orang2nya ga friendly. Padahal penerbangan Bangkok-Medan itu tiap hari ada tp isinya kayanya orang Indo yang buka jastip doang 😂😂. Bahkan waktu aku kesana naik grab pun supirnya g friendly banget 😂
😈😈 Kenapa tidak disebutkan faktor terpenting yaitu faktor manusianya yang sangat berpengaruh pada keamanan, kenyamanan dan hospitality. Kawasan danau Toba khususnya dan SumUt umumnya masih dirasakan kawasan mengerikan untuk dikunjungi. Bahkan hanya kunjungan biasa. Apalagi turis yang tujuannya jelas untuk bersenang2, happy2, healing atau getaway. Ini faktor terpenting tapi kok tidak dibahas, emang takut dan ngeri yaakk !!??? 😈😈🔥🔥
Sumut terkenal premanisme no 1 kejahatan ri jalanan juga sangat tinggi. Kami org perbatasan dgn sumut rata2 pasti blg gitu. Jangan ke Sumut sana bnyk preman' pembalakan
Jangan terlalu fokus ke presiden mulu, diutamakan pemerintah daerah tersebut. Pemerintah daerah berperan penting banget, presiden bisa turun jika suatu terjadi
Tragedy di danau toba tdk akan dilupakan oleh orang asing. Peristiwa kapal tenggelam yg nahkodanya melarikan diri. Dan jenasah korban tenggelam yg tdk dikuburkan dan dibiarkan di danau toba merupakan sisi gelap yg akan membekas lama pd turis asing. Suatu destinasi wisata tdk akan berkembang dan mendapat kesan baik jika ada tragedy yg penanganannya tdk tuntas. Karena utk turis asing safety dan kenyamanan serta service yg profesional dan bertanggung jawab adalah kunci utama turis asing mau berkunjung.
Harus ada kajian yg jujur menyeluruh melibatkan semua pihak mulai pemerintah ,pelaku bisnis ,masyarakat setempat untuk mendapatkan kesimpulan kenapa dano toba tidak kunjung membaik dimata wisatawan lokal maupun i ternasional dan langkah apa yg diambil agar bisa berubah menjadi tempat wisata yg memberikan kesan yg baik
Ini pendapat aku pribadi ya. Menurutku bangunan2 di sana aneh, maksudku bukan bangunan tradisional ya tapi rumah2 maupun penginapan2, toko2.. Baik dari arsitektur maupun warna2nya banyak yg terlalu mencolok, kalau aku sih pusing ya menginap di hotel yg terlihat outdated dengan warna merah oranye hijau, full keramik warna-warni di kolam renang dengan railing stainless steel dimana2.. Kurang masuk dengan selera banyak orang apalagi turis asing, sehingga tidak recommended dari mulut ke mulut mereka yg sudah pernah ke sana. Kalau dibandingkan, ya tidak se-estetik Bali yg minimalis/ tropical moderen yg banyak menggunakan permainan kayu2, bambu, batu2 alam.
Usul : utk memajukan danau toba salah satu caranya undang produser film Holywood buat syuting film di danau Toba.. atau perbanyak syuting film dengan latar belakang keindahan alam di danau Toba ini.. next Expandable 5 movies at Danau Toba..❤
Jujur-jujuran aja sih. Saya aja yg orang Batak asli aja klo dusuruh pilih liburan ke Bali atau Danau Toba mendingan ke Bali ttp. Di Bali enak bebas, tempat dugemnya banyak, tempat party banyak, lingkungannya enak gak saling ngusik satu sm lain. Pkoknya lebih ada kebebasan lah dibanding di Danau Toba. Jujur-jujuran aja.
@@rukunuaproduction8925 tapi itu fakta yg agak sulit ditolak. Org Indo aja klo ditawarin wisata ke Bali atau Riau wkwkk pasti banyakkan mau ke bAli. Khususnya anak2 muda. Seandainya pariwisata Indonesia komsepnya kayak bAli semua, gw yakin Indonesia bisa jadi super power pariwisata
I'll tell you exactly why... the same thing I heard every tourist say when I was in Bukit Lawang or Medan before heading to Toba. Europeans always say "It's just a lake... we have lakes in Europe. Why would I visit a lake in Indonesia when there's jungles?" I think this is a heavy factor in why there aren't more tourists in Lake Toba compared to other places like tropical beaches and jungles. I think the key is to promote the mystic side of Samosir Island. Really dig deep into Batak lore and the things that make Lake Toba unique to other lakes. Show them it's not just another lake like in Europe. It's about the people, the culture, the warmth, the friendliness and the overall vibe of the lake itself.
Also tell them that Toba is not just another lake, it's a supervolcano that almost wiped out humanity 70.000 years ago. It has 50.000 cubic kilometers of magma chamber underneath, larger than Yellowstone. It might explode again in the future, so beware of it.
Bang bilang ke pemerintah jangan sampe hutan pinus nya disulap jadi lahan sawit 😢
@@kaptenhiu5623 Toba lake does not lack any history and myth behind it, it's lacking the kind of charms that makes people imagine themselves that they are in another world.
When we travel into another country, we want to immerse ourselves in the local culture, tradition, and the people. I'm sure that Toba lake has all of this, yet, maybe we should improves in communicating that and bring it to the newcomers
Same thing as Beach in Lombok, many beach in Lombok are superior than the ones in Bali. But its lack of tradition and charm.
Thank you Joe, I think this is more likely the reason.
sebagai warga kotamadya tetangga dengan danau toba ada bbrp pandangan berdasarkan pengalaman pribadi (era80an) ;
1. SDM yang masih mental wadidaw, zaman 80an kesana selalu terbawa perasaan was was, beli oleh2 harga nya overprice alias niat n'gegorok nya wisatawan. begitu juga kuliner yang tidak menyertakan pricelist. harga "suka suka awak"
2. transportasi umum yang kurang bersahabat. bila pakai jasa semacam charter/ ojek harga nya bikin shock.
3. pelayanan akomodasi yang jauh dr kata pantas untuk harga nya.
4. retribusi/pungli yang meresahkan
5. ini keluhan yg sy dengar lgsg dari calon investor. saat di rapat, ormas/ preman baik berdasi maupun non berdasi nya parah. " benefit/porsi/bagian buat kita apa?" belum juga kontribusi , lgsg nembak uda minta hak nya sebagai pemuda daerah. pengen nya ga usah kerja tp dapat saham.
ini pandangan pribadi zaman itu.
entahlah sekarang, apakah sudah ada revolusi mental
Tambahin lg opini temen ku orang thai yg pernah kesana 2015. Orangnya kurang friendly. Taulah ya karakter orang sumatera gimana. Sedangkan ini drivernya yg kaya gitu. Gimana juga mau bikin wisatawan yg berkunjung kesana banyak klo driver yg nyewa mobilnya aja begitu g friendly sm customernya 😂. Orang yg balik dr sana bukan punya cerita yg terkesima malah punya cerita kesel 😂
@@cvy.24 ini benar sekali. Karakter org sumut yg NGE-GAS walau ngobrol biasa tidak Cocok di dunia pelayanan. Ini sangat kontras sekali dengan karakter yg d butuhkan di dunia hospitality
Cocok nya dibuka Karens Diner saja disana
Keren komentar nya bung. Kritiknya sangat membangun.
mental masyarakatnya ngga mendukung, kotor, cari makanan halal susah, harga2 mahal.... sekarang wisatawan masuk Danau Toba mulai dari pintu² baru, selain Parapat, kab.Karo misalnya, karena masyarakat lebih koperatif.
@@henrychristian4840iya baru nyadar, org luar yg ndak tau kultur batak bisa salah anggap dgn kekasaran2 tsb, klo orang indo sih udah terbiasa dgn gaya ngomong batak dan medan. bayangin kalo di dunia hospitality tapi dapetnya suara besar nada tinggi wkwkwkw. lucu ya liat org medan ngurusin hospitality.
Saya penduduk kota Medan, saya bertugas dikawasan danau Toba hampir 2 tahun. Saya bekerja dibawah bendera WIKA (Wijaya Karya).Masih kecil saya sering ke danau Toba dgn keluarga. Saya tugas 3 tempat dikawasan Wisata danau Toba ; 1. Parapat: Penataan kawasan wisata Parapat utk Ruang terbuka publik / RTP. 2. Mariana Resort di Tuk - tuk - P Samosir. 3. Jembatan Tano ponggol - Pangururan. Kawasan Parapat tidak ubahnya seperti kawasan kumuh, rusuh. Area umum RTP yg kami kerjakan dgn biaya milyaran sekejab sdh berubah seperti pasar tradisional, kecuali Mariana Resort krn milik swasta. Kawasan danau Toba yg masih enak dinikmati dimana tidak adanya penduduk setempat, klu sdh dinaungi penduduk setempat kawasan akan menjadi kumuh & para pengunjung selalu tertipu daya dgn biaya² yg dipatokan.
jika kemudian pasar tradisional bermunculan berarti mrk perlu penghasilan kan
padahal dr bbrp komen warga toba yg bilang nggak ada turis pun mrk msh bisa makan dan hidup
padahal jika turis datang tentu mrk akan dpt penghasilan juga selain bertani dan beternak
mrk tentu perlu duit agar keturunannya bisa kuliah di luar kota
tapi akhirnya jarang yg pulang utk membangun desanya
Mksih kejujuran anda sy acungi 2 jempol...
Betul sekali, sy baru pulg ke kampung (Samosir), lalu mampirlah ke toilet wtrfront, yg prihatin TOILET baunya bukan main, jorok, tdk diurus. km/wc paling ujung sblh barat....
SAYA ORANG PINGGIRAN DNT AJIBATA... MENURUT SAYA MENDING GK USAH DIBUAT JADI WISATA, KARNA WISATA LOKAL SERING MENCEMARKAN DNT, MENDING PEMERINTAH MEMBANTU EKONOMI RAKYAT LEWAT BUDI DAYA IKAN/KERAMBA. DARI PADA DAERAH WISATA TAPI CUMA LOKAL, YG ADA SAMPAH DI MANA²
@Kardo-l1s betul
Bukan mau ngebanding2in..... sbg org luar sumatra yg traveling ke sumatra, gue perhatiin pulau weh jauh lebih asyik, padahal pariwisata di aceh baru berkembang 10 tahun lalu. Masih sangat muda. Salah 1 faktor plus yg bikin kangen sabang adlh keamanan terutama di sabang, lu letakin motor tanpa lepas kunci gak kan ada yg nggondol, balik ke hotel sampai larut malam, aman2 aja. Selain itu warganya suka membantu, spot wisatanya bersih, opsi makanan jg beragam mulai dr indo food sampai western food. Penyajian makanan jg bersih. Harga2 seragam dan standard, rental spd motor jg gampang. Jalan2 mulus. Oh ya 1 lg, gak ada tukang palak selama liburan di sabang poin2 ini nih yg bikin kangen buat balik lg ke sabang. 💪💪👍 kayaknya di Sumatera hanya sumatra barat, kepri, babel & aceh yg ramah turis dan wajib diprioritaskan utk dikunjungi. IMHO lho. 😂
Yeesss Aceh gak ada obat sih . Alam yang indah di dukung manusianya yang ramah luar biasa . Sebagai orang sumut saya lebih akuin Aceh itu terutama Sabang sangat jauh lebih menarik segalanya ketimbang Sumut
Saya ketinggalan tas kresek di taman di dalam hotel aja hilang di samosir, beli aqua botol krn sama bule harganya 20rb, org2nya ga peduli, ngerokok di kapal ga peduli di sebelahnya ada org yg ga ngerokok.. Pengalaman ke danau toba memang ga enak sih tapi aku suka alamnya udaranya bagus banget cuma org2 lokalnya ya begitu
Terima kasih semua semoga dari doakan Mendukung
@@didiaditya9255aceh daerah rasis gk bagus, bahkan anjing aja dibunuh disana.
Next tlg di bahas ttg TN.Bunaken kak @Ric snt
seindah apapun alamnya,keramahan warga lokal jg faktor penentu.Lihat bali warga lugu2,menghargai turis berkunjung.GELAGAT LOKAL berpengaruh bagi turis.
bener, warga lokal mereka banyak preman nya
watak dan sikap masyarakat sekitarlah yang menentukan ramainya tempat wisata tersebut
@@atagatagaming8726nggak betul itu jgn nyebarin hoax ...
Sebulan yang lalu saya jalan jalan ke pulau Weh Sabag bersama keluarga anak anak adik ipar istri dan anak anak nya, kami sangat puas tampa rasa takut yang ada rasa bahagia, penduduk nya ramah, amannya luar biasa, kendaraan malah diparkir begitu saja semalaman diluar aman aman saja bahkan saat kami meninggalkan pulau weh, kami hanya meninggalkan kendaraan ditempat parkir sekalian kuncinya, yang punya kendaraan hanya berpesan via telepon berpesan "" kalau mau naik kapal silakan tinggalkan saja kunci dikenderaannya" kami pun meninggal kunci lalu berangkat untuk pulang.
TERIMAKASIH PULAU WEH SABANG SUDAH MENAMBAH KEBAHAGIAN KAMI, KAPAN. KAPAN KAMI KEMBALI "
kalo mo jumpai preman religius bali coba di sekitar pura besakih...dijamin sangat menjengkelkan
Saya datang dari Malaysia. Serius ini adalah kawasan sungguh kaya dgn keindahan dan masyarakat sangat baik dan peramah. Cuma laluan ke sana mengambil masa berjam-jam. Jika naik bas pasti lambat mahu sampai. Boleh dinaik taraf sistem pengangkutan dan laluan yg lebih baik. 😊
Iya semoga bisa dibuat Jalan nya seperti ke Genting malaysia
@@josepkarinataginting3305 saya suka part lori dan bas bila tekan hon. Comel hehe
Saya dulu pernah di Nusadua Bali, rata-rata orang disana ramah dan sangat menghormati orang lain. Memang beda dengan watak orang kita di Sumatra Utara.
Makanya ramah dong biar orang ga takut.
Emang kalau di Sumatra Utara knp bang
Mukaknya jutek2 , matok harga pun kesana kalo gak pande2 dijamin kena gilakkan
orang kita suka jadi tukang olah disana :D
Kurang melayani dan kasar
Baru aja ke Danau Toba dan sekitarnya bulan Juni lalu (ini pertama x saya ke Toba). Sbg org yg besar dan lahir di Jkt, tapi cukup pernah bbrp x wisata ke tmp2 terpencil, kesan saya ke Toba adl :
+ Pemandangannya INDAH BGT PARAH. Pengen balik lg.
+ Masyarakat cukup ramah
- Cara menyetir org lokal amat mengerikan, pdhl kami menyewa kendaraan yg diatas standar (Hiace Premio).
Saya tumbuh besar dgn kenyang naik angkot tp kaget dgn cara menyetir supir sewaan kami yg memicu adrenalin -- apalagibkami bawa orgtua yg sdh lansia.
- Kebersihan toilet masih minim.
Kebersihan toilet di level hotel setara dgn kebersihan toilet di rumah makan tipe sederhana di Jkt -- bau pesing nyengat & air gak ada 😢
- Literasi masyarakat agak kurang.
Berkali2 kami mengalami salah paham (di pihak mereka) pdhl sudah dijelaskan pelan2 & berkali2 tapi masih salah tangkap (order makanan di resto), blm lg kerja mereka LAMAAAAAA banget, jd membuang waktu. Dan ini kami alami berkali2 selama 10 hr perjalanan kami, smp lelah hayati 😅
- Harga makanan LOKAL di WARUNG makan "diketok".
Ayam kampung 1 potong yg kurus dan kecil 30 rb rupiah (blum nasi, blum teh).
Apakah krn kami berwajah "asing"?
Menurut saya, harus dimulai dari generasi mudanya yg hrs berniat utk memperbaiki kualitas SDM, dan tentunya Pemerintah meningkatkan sarana - prasarana, agar Danau Toba lbh baik lg dan lbh menarik banyak wisatawan agar lbh berkembang.
Yg ini aku setuju.
Itulah kekurangan kami
Gagal menerapkan "SADAR WISATA"
Maunya ambil untung banyak
Gak mikir pembeli jadi malas
Bahkan bisa bawa bekal
Perputaran ekonomi bakal melambat disana
Mereka bakal terpuruk sendiri oleh ulah mereka yg suka menggetok harga.
Inilah peran.pemerintahnya utk melatih warganya sadar wisata itu harus ada.
Jujur ya... Bali banyak turis karena enaknya daging Babi guling. Sate babi lilit. Dan Pura pura tempat DewaDewi berstana
@@NyomanSumendra-mz9yr bali tanpa alam yg indah mustahil banyak turis
Kalo tempat yg indah indah diluar negeri beribu ribu kali lebih indah drpd di Bali
Yg jelas babi guling nya paling enak dimuka bumi sate babi nya lagi uuueewwaaahhhh enak eeee
Aku pernah tanya ke turis asing sendiri jawabannya, mereka lebih suka pantai dan tempat yang hangat buat berjemur.karna kebanyakan dari mereka yg di bali juga orang² eropa utara,yg daerah tempat asalnya sering kali dingin banget. Danau y dan perbukitan yg indah itu banyak² banget disana,misalnya rusia dll,,serta buat havefun bali itu oke banget, selalu ada event beach, beachclub.resto hotel² dll.
Intinya bule itu lebih suka tempat yg hangat yaitu pantai tropis.yg dikepala mereka datang ke Indonesia itu pantai dan tempat hangat buat berjemur yg tidak mereka dapatkan di tempat asalnya
Danau bukan boleh mandi. Lihat aja nga mahu. Mahu rasain
Ini komen paling masuk akal
View danau toba banyak di eropa china india
Di negara manapun
Danau sejuk with view dimanapun negara subtropis banyak....
Bule lebih suka pantai indah yang panas untuk berjemur
gw setuju dengan komen ini... bahkan mungkin danau diluar negeri lebih indah dibanding danau toba..
Iya...bener juga
Iya lagi pula ngapain bule liat danau. Di negaranya juga banyak danau. Bule ke indonesia emang mayoritas ke pantai untuk berjemur.
Saya sudah dua kali ke Toba, terakhir setahun lalu. Saya bersyukur bisa ke sana, alamnya sungguh indah dan mengagumkan.
Beberapa pedagang yang saya temui sudah mulai ramah.
Kekurangan yang saya amati:
1. Kebiasaan buang sampah di sekitar rumah. Masyarakat lokal harus diedukasi berkelanjutan supaya mereka sadar pariwisata. Pemda juga harus memikirkan pengelolaan sampah.
2. Belum ada angkutan umum (bus) yang langsung dari kota besar di sekitarnya seperti Pekanbaru, Dumai, dll. Riau adalah provinsi yang minim wisata alam. Wisata alam terdekat ya Sumbar. Saya kok yakin ya jika akses mudah dan bagus orang dari provinsi sekitar pada wisata ke Toba. Cobalah incar dulu wisatawan dalam negeri. Orang kita mah kalau mau healing tidak kenal musim.
Bayangkan ya dari Pekanbaru ke Medan naik pesawat harga tiketnya 1,7 juta. Itu belum transport Medan - Toba, belum hotel, belum makanan. Belum PP. Ya mending healing ke Kuala Lumpur tiket pesawat cuma 600rb 😁atau ke Malaka tiket Travel+Ferry cuma 750rb. Atau ke Batam cuma 700rb. Kalau mau sedikit lama di jalan ya ke Bukittinggi.
Usul, rute pesawat ke Bandara Silangit ditambah di hari tertentu misal Jumat dan Minggu/Senin ke beberapa kota besar.
Saya berharap suatu saat nanti semoga Danau Toba bisa menjadi destinasi wisata unggulan seperti Bali.
Sama aja, dari Pekanbaru ke Padang juga ngga ada bus, adanya travel. Sama juga ke danau Toba pake travel juga.
Banyak bus besar ke medan,tarutung,dan sekitaran danau toba.
Makmur,bintang utara,als,pmh,pinem banyak lg bro...
Dari pangkalan kerinci - pekan baru - gunung tua - Parapat (danau Toba) pun ada, bus PMH. Baru nyari tdi
Soal sampah hampir sebagian besar warga indonesia hobi banget buang sampah sembarangan, saya waktu ke raja ampat liat rombongan ibu ibu pejabat buang sampah di spot wisatanya 😢
Ini sangat mengiris hati walaupun apa yang disampaikan benar. Marilah kita sebagai orang Batak berubah sikab mental dan atitud dalam menjadikan wisatawan sebagai tamu terhormat. Masa tamu kita di gorok dengan bikin harga menyebabkan. Sungguh malu saya bila ada yang sebagian masyarakat seputar Danau Toba beranggapan ' kehadiran wusatawan tidak berpengaruh terhadap perekonomian" dia. Pandangan seperti ini segera di ubah dan itu salah.
yah bbrp komen diatas bilang ekonomi mrk baik2 saja tanpa turis sekalipun
padahal kita melihatnya krn potensi sumut itu sgt banyak
masak dianggurin gitu aja
scr tehnik industri apa yg dimiliki sumut itu bisa jadi tambahan kapital yg besar
tapi sepertinya memang sdm di sana blm siap
sementara di propinsi lain seorang petani di siang hari nanti malam bisa nari kecak di uluwatu
ada yg mahasiswa di siang hari tapi dr sore sampai malam jadi barista cafe di jogja
ada yg paginya nelayan tapi sore sampai malam buka resto seafood di ntt
Terima kasih banyak atas video ini bang. Saya sebagai seorang yang lahir dan tumbuh di Sumatera Utara menjadi lebih sadar akan kekurangan daerah saya sendiri di mata turis. Ini menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi saya untuk menentukan langkah selanjutnya dalam membangun dan memperbaiki daerah saya sendiri, terutama di bidang pariwisata.
parawisata pakem nya tidak jauh dari alam nya , infrastruktur kedaerah sana, Pemda nya, terakhir masyaraktnya , spt nya daerah sumut baru ada yg alam nya & infrastruktur yg berikutjya belum terbentuk ?? khususnya pemda haraus rajin undang investor hotel spt hotel plataran mereka selalu cari daerah yg unik dan yg belum padat hotel, jg undang pengusaha yg sukses dari sumut utk bangun hotel bintang5 , lobby Pemda itu sangat penting ?? kerjasama Dengan maskapai dapat harga khusus untuk ke danau Toba. ingin sukses perjuangan masih panjang tapi modal nama dana Toba sdh terkenal sejak jaman belanda ?? ( bukan the 80 & 90 saja). pulau Samosir di dalam danau Toba saja lebih luas dari negara pulau singapore??!!
Sumatra utara dan aceh masuk salah satu provinsi paling korup di Indonesia. Bahkan aceh adalah nomer satu provinsi terbanyak kasus pemerkosaan di Indonesia. Mustahil lawan Bali
Faktor keamanan adalah salah satu faktor utama, di Bali mau keluar tengah malam juga tak ada rampok dan copet, tak ada yg mengancam keselamatan, apalagi akhir2 ini banyak kasus begal di Sumatera Utara turut memperburuk citra daerah2 di Sumatera Utara.
Musti harus ada promosi2 keluar negeri dan dibarengi dg acara2 atau pestival dan mungkin bisa dibuat sesuatu yg menarik dll
Keamanan adalah hal paling sensitif di dunia wisata
Masa iya mau wisata ke daerah dgn tingkat kriminalnya tertinggi di Indonesia 😅
Itu Medan dan sekitarnya. Jgn jadi menyamakan satu sumatera Utara rawan begal
Woi...kelihatan banget kau tdk pernah ke danau toba...😅..sejjaka kapan danau toba banyak begal
Kita harus belajar dari BALI.....knp Bali terkenal di Dunia...karena Bali itu selain Alam indah yg terpenting ORANGnya yg super Ramah tamah... jujur... Wellcome....senyum...Lembut sekali...sgt Toleransi terhadap semua agama yg ada....tidak ada Begal...preman...pungli ...pokoknya kalau mau maju hrs instrospeksi diri kita masing2....kenapa daerah kita turis males datang ..berarti ada yg ng beres dari Rakyatnya ..itu Aja.
Pungli banyak di terminal Bali
Super ramah tamah itu nggak terlalu. Yg pas dpt predikat itu: Jogja.
Orang Bali liat bule udah bosen....malah lebih ramah orang jakarta....bule pipinya sampe sakit dijakarta....dikit2 disapa halo mister...😂
Pantas bule buat semena2 di sana
Kayaknya anda salah persepsi lokasi atau tempat....
Di toba, keretamu parkir 1 malam diluar pagar rumah aman² saja...
Mungkin yg anda maksud itu adalah kota Medan, tebing tinggi, Kisaran, khusus daerah timur Sumatera Utara.
Toba untuk tingkat keamanan sangat terjaga & tingkat kriminal yg rendah....
Tempat wisata yg paling aman adalah Bali....saya punya pengalaman waktu ke bali, waktu itu kami ke tanjung benoa dan pergi ke pulau penyu.. setelah kembali ke hotel kamera saya ketinggalan di pulau penyu...saya berpikir pasti sdh hilang saking banyaknya wisatawan disana...saya lapor ke pecalang...sekira 2 jam menunggu ehh kamera saya diantar oleh petugas yg kerja di pulau penyu itu....itulah pengalaman saya wisata di bali orang2 nya ramah dan sangat menghormati tamu...Bali memang top..
Saya sebagai warga Sumut :
Danau Toba sungguh sangat Indah, Alamnya luar biasa. Namun perlu dibangun kesadaran kesiapan masyarakatnya setempat dalam menyambut turis baik lokal maupun mancanegara. Hal ini juga ada pengaruh dari budaya , karakter dan tradisi setempat. Contoh: seperti Bali & Yogyakarta, masyarakat setempat sangat sadar bahwa peningkatan ekonomi mereka bergantung dari pariwisata.
Danau toba pernah menikmati nya era 70an-80an
Tp pada kapok ga balik2 lg. Salah satu faktor nya SDM setempat yg barbar pada zaman nya.
Semoga generasi skrg sudah membaik
Jemuran bertebaran CD BH risih lihatnya
@@johnhunter8618 huahahhaha bener bener.. anggap aza kearifan lokalnya
@@johnhunter8618 ada ada saja masasih bh tulang bertebaran
Betul. Masalah SDM & Keramahan masyarakat lokal
Bulan lalu ke Danau Toba, kaget ada yang karaoke dengan suara kencang dari jam 22.00 malam sampai 03.00 subuh! Pagi-pagi tanya sama pihak resort, katanya sudah budaya disana kalau malam minggu atau libur sering karaoke tanpa menghiraukan ketenangan tetangga. Menurutku ini budaya yang semau sendiri.
Betul banget, gak ada aturan , banyak nyamuk,
Kalo di Bali suara ayam berkokok aja diprotes turis asing.
Kalo udh ada tuak , mana peduli norma sosial
Y kalo mau tenang tinggal di kampung namanya jga tempat wisata rekreasi tempatnya org hepi di kampung sja ada suara adzan
@@aryo2902 Waduh... Masa Karaoke disamakan kayak adzan bos... mana ada adzan dari jam 10 malem - jam 3 subuh..
paling lama 5 - 10 menit suara adzan itu.. anda jgn sempit begitu lah.. 😴
Wisata danau toba harus diintegrasikan dgn wisata laut di Sibolga agar turis bisa lengkap menikmati alam seperti bali.
Ada pantai...ada danau...ada gunung...ada budaya...ada kuliner.
Di BALI selalu Ramai.
Karena
ADAT DAN BUDAYA masih terus di lakukan dengan mempertimbangkan BAHWA BUDAYA yang mereka lakukan
Tak mempersulit, Orang lain
itulah
KENAPA SAAT DI BALI SEPERTI DI DUNIA LAIN .
mungkin itulah salah satu Sebabnya, lebih memilih Ke BALI.
Kalau budaya semua daerah punya budaya masing2 yg indah juga. Bali itu selain indah tapi promsi pulau itu sudah dari jaman belanda blm lg dr dulu banyak event besar dsna hingga infrastrukturnya bagus.Lombok dan NTT sedang membangun ..mùngkin 5 tahun kedepan akan semakin bergeliat
Kwkwkw kyk apa tuh promosi Bali pada jaman Belanda?...kwkwkw..lalu yg mempromosikan sp?..kwkwkw .setahu gua sih..Bali itu mulai di kenal luas .oleh media eropah Krena perang Puputan itu.rmna waktu itu masyarakat Bali semua turun ke jalan anak anak wanita semua hunus senjata melawan Belanda..darah .dan jasat bergelimpangan di jln..Krena total Litas itulah menggugah media eropah untuk memberitakan di sana..sehingga muncul pertanyaan..apa sih yg msyrakat Bali pertahankan ?..Samapi ke anak ank hunus senjata?..dan ini menurut sy bukan promosi..tpi lebih ke kerakteriatik manusianya..salam cerdas
@@mangganoofficial6488semua daerah pny budaya. Tapi udah pudar. Hanya bali yg tidak merubah agama leluhur mereka. Yg lain sudah anti patung. Anti pakaian terbuka, sedangkan budaya leluhur nya berpakian terbuka. Susah la. Hilang sudha jati diri, jadi nya timur tengah
@@ksam8987kalau patung jadi tolak ukur,, di toba juga ada patung tapi tetep aja sepi 😁... malaysia mayoritasnya muslim tapi wisatanya jauh diatas bali.
Gak usah overproud dgn bali sebab kalau dibanding sesama negara asean,, Indonesia masih dibawah malaysia, singapura, thailand vietnam dll dr segi jumlah wisatanya
@@ksam8987kalau agama jadi penyebab jumlah wisata,, kenapa tempat wisata di India banyak yg dicibir padahal india dan bali agamanya sama.. malah turki, dubai, mesir, maladewa selalu jadi tempat tujuan wisata.
Saya pernah kesana 2x ditahun 2006 kebetulan dapet tugas dimedan 6bulan , klo menurut saya orang² disana walau klo ngomong agak nge-gas tapi sebenernya pada baikkk, saya sampai terharu dulu pada welcome bgt diajak jln² salahsatunya ke danau toba, bener² amazing bgt pemamdangannya berasa liat kalender pemandangan alam, semoga berkembang samosir danau toba dan sekitarnya
Walaupun baik tapi ngegass yang namanya tidak ramah .... Jadinya kebaikannya tertutupi gass .... Sedangkan manusia itu apapun etnisnya tidak suka gaya meledak - ledak.
Sekarang malah hancurrrrr alamanya karena ulah pengusaha brengsekkkk.
Sangat beda jauh jauhhhhh
Semoga danau toba semakin majudan wista semakin berkembag dan banyak lapangan pekerjaan semoga danau tobabukan hanya tempat ajang lomba formula one power boat tapi alang kah gembira heppy 😂😂😂😂😂😂😂 kedepan diatas kapal pesiar menggelingi pulau samosir
Sy dari Singapura pernah ke sana, memang indah banget. Sangat di sayangkan kalau tmpt wisata yg sangat indah ini seperti terbengkalai..Pemerintah Indonesia wajib hidupkan kembali danau toba..perlu upgrading especially penginapannya & oraganize more international events...
Tionghoa kah?
@@INDONESIABUBAR2030BYSPIZYDORI melayu tu
Percuma kalau hanya pemerintah yg aktif mempromosikan danau toba,yg paling penting masyarakatnya harus punya kemauan dan kesepakatan bersama untuk mendukung seluruh lini aspek untuk menjadikan danau toba sebagai destinasi wisata di SUMUT.
Mka dari itu masyarakat itu cuek GK mau danau Toba seindah itu tidak perduli
yah begitulah nasib danau toba.....
setuju kalau bisa diedukasi seperti di Dieng
@@yanamulyana5716 siapa bilang cuek? Dulu hampir semua penjuru danau Toba ada kerambah apung. Sekarang ngga ada, itu artinya masyarakat mendukung, jalan malam kau naik motor disana aman. Klo belum pernah ke sana jgn bikin hoax bikin wisatawan takut.
Bangggg makasihhhh udah suka dan cinta sama danau toba , udah perduli sampai dibuat pembahasannya sedetail ini
Semoga kedepannya doa dan harapannya pelan2 terwujud. Bisa minimal 1jt turis ke danau toba
Harus ada kepedulian dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pariwisata... perlu ada kalender atau kegiatqn budaya yg dikemas menarik berdasarkan kearifan lokal.. dan setiap produk budaya yg ditampilkan bisa dikemas dan dijadwal bergantian.. sehingga ketika para turiss berkunjung bisa jelas detinasi yg dituju dari awal hingga akhir perjalanan wisata disana..
Faktor kunci pariwisata :
1. Alam yang indah, bersih dn tertata
2. Penduduk lokal ramah dn menjamin keamanan
3. Pendukung (hotel dn infrastruktur)
Adat istiadat,budaya , kearifan lokal , sumberdaya manusia , keamanan dan kenyamanan , yang harus benar2 ditonjolkan di danau toba.
Tempat wisata hanya sebagai wadah , banyak di indonesia ini tempat2 wisata yang indah . tanpa kata2 semua yang di atas tidak akan berhasil.
seharusnya daerah sana sudah ada bandara international seperti bali, kalau bandara kuala namu jauh .. jalannya pun kadang tak bagus ,
lagian kalau sudah ada bandara international di siantar dipastikan ramai, sebab banyak juga TKI asal siantar atau yang kuliah di medan, atau kota2 besae lainnya diindonesia
Makasih y ko..atas sarannya pada km orang sumut terutama teruntuk warga danau toba,semoga terwujud segala perbaikkan dan peningkatan di danau toba km tercinta,salam jg buat temanku leonando nainggolan di samosir👍
Walaupun leluhur saya asli toba, 2020 adalah pertama kalinya saya kembali menginjakkan kaki di danau toba setelah hampir 20 tahun. Menginap di beberapa hotel di kawasan danau toba. Yang saya perhatikan, kondisi nyata di lapangan adalah orang asli setempat belum memiliki jiwa melayani layaknya orang2 yang bekerja di industri turisme. Mentalitas SDM masih membutuhkan pembenahan.
industrinya public service, tapi pake SOP Manufacturing 😅
@nonymuouskami gak butuh muslim menginjakan kaki di tempat kami,,kalian pikir kami makan karna kehadiran kalian???Kami juga gak rela tanah leluhur kami jadi tempat kalian berbuat MAKSIAT bro,,mau ada wisatawan APA tidak ada APA kau lihat kami ada menjerit??kalian itu Aja yg terlalu banyak membahas bro,,,malah kami gak berharap kalian datang bro...bilang sama teman dan keluarga mu gak perlu datang ke daerah kami,,kalau kalian datang mau RASIS😂😅😂😅...Orang2 kalian Aja sibuk datang kesana Dan cari makan di Sana bro!!!kami gak berharap orang2 RASIS datang ke tempat Kami!!!Paham kau BANGSAT
Danau Toba itu karya Tuhan utk suku Batak. Wisatawan mau dtg ya dtg saja,Krn org Batak kristen juga sifatnya perantau jadi sumber ekonomi nya gak mengandalkan wisata. Itu bos biar kau tau makanya warga sana gak kek pelayan atau babu kali jilat² wisatawan.
Krn mereka jiwanya perantauan hidup di tempat org,makanya mereka pun terbuka utk suku,agama lain. Mayoritas Kristen tapi bisa berdiri mesjid dan org luar buka usaha disana,coba klo di Aceh sgt primitif dan rasis
@@abepandi4253 mreka dan yg buat chanel ni orang2 bodoh bg....masa danau di bandingkan dgn lautan????danau tu kan cuma pemandangan yg indah,,,bukan bisa di situ maen Pasir,,berjemur di atas pasir dan bkn bisa juga di situ bule2 maen selancar...ya wajar bule pergi ke Bali dan lombok,,karna di Sana selain berjemu para bule tu juga bisa maen selancar yg di dukung ombak2 besar...orang2 bodoh gitu bg,,gak tau mana laut dan mana danau,,mreka datang cuma mau menghina dan menghujat penduduk setempat
@@abepandi4253 pemikiran kolot gini di pelihara,jadi di perantauan kalo jadi babu jadi apa??
jadi tukang suruh? sama aja kan
Wisatawan manca negara biasanya liburan mencari pantai dengan one pack package yaitu hotel, transport, mall, restaurant, tempat-tempat wisata dan keramahtamahan penduduk lokal dengan budaya yang masih kental tetapi toleransi
Kalau mau tau apa sebab nya.... Koq danau toba sepi turis...? Tanya masyarakatnya sendiri?... Tergantung mereka mau tdk belajar jadi masyarakat ramah turis.... Seperti di daerah lain. L
@@zulkarnainkoto9685 Tidak usah bilanglah penduduk lokal tidak ramah. Yg namanya kita orang Indonesia raya ini mah dimana-mana ramah, itu udah cap istimewanya orang indonesia. Gak ada tuh pengecualian utk daerah tertentu yg konon penduduknya tidak ramah (apalagi pada wisatawan mancanegara) semua orang Indonesia itu ramah.
Jangan samakan kota medan dgn wilayah danau toba. Mgkn kota medan punya stigma yg kurang bagus dipikiran orang2. Tapi danau toba itu sama sekali berbeda. Medan adlh kota besar dgn segala hiruk pikuknya, dgn segala jenis orangnya, dgn kriminalitasnya, dll. Danau toba itu daerah dgn budaya yg kental, penduduknya msh hidup dibawah naungan adat istiadat, daerah minim kriminalitas, tidak ada masalah dgn toleransi. Tapi apa yg dibilang sis dewi diatas benar, turis itu mayoritas butuh tempat liburan dgn paket komplit. Ya hotel, mall, pusat hiburan, keindahan, keunikan, kemudahan. Apakah semua itu udh tersedia disana?
@@shine-light untuk pusat perbelanjaan oleh2 banyak di sekitar wisata danau Toba. Tapi klo mall, belum ada. Ya kali ke tempat wisata nyari mall? Klo hotel yg aesthetic juga banyak tersebar di berbagai penjuru, mau view menghadap danau, atau view hutan pinus/bukit tersebar di berbagai penjuru. Untuk makanan, terutama untuk kawan2 musim juga banyak, tapi mahal klo di daerah wisata, karna penjual sedikit sementara demand tinggi. Jadi klo mau makan kawan2 musim, melipir dulu sambil keliling danau Toba buat nyari makanan, nasi Padang harga standar banyak di sana. Klo yg mau selain nasi Padang tinggal google maps aja sekalian liat review pengunjung. Ingat untuk daerah wisata yg belum pernah ke sana, google maps sangat membantu. Rumah makan halal dgn berbagai menu banyak disana, tinggal melipir yg mana paling dekat dan review positif dari pengunjung
klo yng sya amati turis asing danau toba turis yang gak suka keramaian. mereka suka alam dan ketenangan,
biasanya setiap negara akan punya daftar wilayah negara mana saja yg dianggap aman dan itu diinfokan utk warganya jika mrk ingin liburan ke suatu negara
infrastruktur jalan dan bandara itu biasanya wajib krn bisa saja sesuatu yg buruk terjadi
misal kalau di plus 62 itu rawan gempa dan erupsi makanya sdh diwanti-wanti utk hal tsb
utk wisata sendiri juga tergantung negaranya
warga eropa yg tinggal di kota akan senang jika ada fasilitas yg mirip dg negaranya
tapi warga eropa yg tinggal di pegunungan atau daerah pinggiran akan lbh suka wisata alam
dan yg namanya wisata natural tentu nggak ingin ada kebisingan spt live musik berjam jam atau berhari hari kan?
terimakasih video keren nya… benar banget ini, sy juga gemes lihat Danau Toba kog ga ada hotel2 bintang 5.. Yuk putra putri sekitar Danau Toba utk mau membangun Danau Toba jgn menyerah lihat kondisi saat ini.. lihat sisi positif nya Danau Toba. Orang lokal bisa kog di ajak kerja sama..
Saya pernah sekali mengajak 2 orang asing berkunjung ke Danau Toba. It' s very beautiful. Soal friendly, mereka cukup friendly cuma kalau bicara terkesan ngegass. Okelah ini soal kebiasaan.
Permasalahan yg saya lihat:
1. Infrastruktur yg blm cukup mendukung.
2. Pedagang lokal sepertinya suka memanfaatkan kesempatan kalau mereka tahu kita 'orang luar'. Kalau beli sesuatu mereka 'main palak' aja. Selain harga barang yg tiba2 mahal, utk senyumpun mereka mahal. Bandingkan org Bali yg walau dimarah pun mereka akan tersenyum.
3. Faktor SDM masih parah, sedikit sekali yg mampu berbahasa Inggris bahkan yg paling mendasar sekalipun. Padahal orang Batak dikenal pintar-pintar dan ulet.
4. Kepedulian masyarakar thd kebersihan lingkungan masih minim.
Sepertinya passion masyarakat lokal bukan di industri pariwisata karena mereka terkesan cuek bebek saja.
BTW, saya beli 1 kg mangga yg kata pedagangnya mangga termanis di Samosir. Soal harga jangan ditanya, 2 kali mehong di Bali. Sampai di penginapan saya coba cicip, alamakk.. kecut poll!
Setuju bgt...
Ada benarnya. Hidup warga disana itu sangat susah, dari segi pertanian aja pun ga sebagus yang di tanah karo. Itu sebabnya banyak penerus yang merantau keluar untuk mengadu nasib.
Mereka bukan ga mau maju dalam bidang pariwisata, hanya saja pemerintah tidak mendukung mereka dan pariwisata disana (banyak pejabat pemerintah di sumut yang korup). Makanya kalo liat turis harga pada dinaikin (ibarat lihat rezeki nomplok).
Kalo pemerintah mau aja dukung perekonomian warga sana melalui pariwisata, pasti ya bakal maju.
pernah ke Danau Toba th 80 an alam yg indah
semoga Danau Toba bisa semakin menyerap Turis Mancanegara
dan semoga Turis Asing yg datang ke Indonesia per tahun bisa mencapai 40 juta orang per tahun seperti Thailand, jadi industri pariwisata kita semakin kokoh dan bermanfaat bagi warga nya juga
Saya yang asli tinggal di Daerah Danau Toba , dan Kuliah Pariwisata sangat setuju atas tanggapan ko ricky ,Banyak anak muda yang berlomba2 kuliah dan kerja diluar kota ketimbang kerja di daerah sendiri karena mereka merasa lebih dihargai disana. Padahal kemajuan zaman sangat perlu Sdm2 yang kreatif untuk pembangunan Hotel dll sayangnya mereka tidak mau melanjutkan bisnis pariwisata dari orgtua. .Jadi ya ide nya itu2 aja , lamban perkembangan . Namun ada juga rasa gengsi yang tinggi , tinggal di Kampung , soalnya yg aku liat kawanku kebanyakan gitu😂
@TheRocktion inilah
adakah para perantau dr sumut yg kembali utk membangun pariwisata di sumut spt resto atau hotel atau cafe?
krn ini membutuhkan bantuan warga lokal juga utk supply bahan makanan
Ada banyak kok yg org asli toba yg kerja disana bagian wisata.
orng batak itu kerja bnyk di seberang, di dunia persawitan.
Ko riki emang keren banget sih.. luas banget wawasan sama pola pikirnya bener-bener maju.
Happy banget akhir-akhir ini koko mulai aktif lagi kontennya. Soalnya video koko dari dulu selalu menginspirasi!!!
Semangat terus!!! God bless ko
Obyek wisata berhawa dingin memang kurang diminati turis asing... mereka lebih senang ke pantai sambil surfing...itu juga yang terjadi di Bali... Bedugul dan kintamani, 2 obyek wisata berhawa sejuk... dingin...kurang diminati oleh turis asing... apalagi kalau warga lokalnya gak welcome atau pakai aji mumpung... semakin alergi turis asing ke sana
Saya orang Medan, dan saya sangan setuju dengan semua pendapat abang pada video ini. Semoga Danau Toba bisa segera berbenah!
Sebagai orang Batak, walaupun bukan dr daerah tsb, memang ciri khas keramah tamahan perlu sekali dibangun oleh masyarakat yg tinggal di Toba, sehingga turus atau wisatawan yang datang kesana terasa Wellcome. Tempat sampah yang memadai harus ada disamping warganya tidak membuang sampah sembarangan. Prasarana bis, sepeda, speed boat maupun akat bantu sebagai tempat singgah harus sesuai dengan keinginan wisatawan yang datang ke Toba. Kita percaya bahwa Tuhan pasti menolong kita. Amen
Orang Sumut orng dengki dan irih , jadi agak susah bang . Dan belum lagi disana kebanyakan cakap bang
@@Flogimuhammad kau orang mana rupanya,biar saya tau dlu sebelum saya komen selanjutnya....
@@parlinpurba3146 orang Indonesia bg
@@parlinpurba3146banyak cakap gak terima kau lae,buktinya banyak warung teh,tuak,kopi tempat kita ini untuk markombur koyok-koyok
Danau toba itu bagus bngt. Cuaca nya dingin. Spy lbh bnyk pengunjung hrsnya penduduk setempat lbh ramah lg, lbh bersahabat lg & jgn suka tipu2 harga
Sy prnh krj d danau toba sbg kuli bangunan letak persisnya d Simanindo, kontraktor ny asli dr simanindo, pemborongny dr panguluran, sial bg sy tdk dbyrkn upah krj sy..😔😔
Kok bisa tidak dibayar? Tuntut lah kalau kau sudah kerja sesuai kontrak.
@@bursoksrsidauruk2358medan emang gitu bang, banyak pungli banyak penipuan
Hotel Dan villa Yang DIKELOLA GM2 ASING(BULE) LEBIH BAIK/LAKU KARENA MEREKA MEMPUNYAI PENGALAMAN / HUBUNGAN KUAT DENGAN JARINGAN TA(TRAVEL AGENT) BESAR2.
POINTNYA MEREKA PERCAYA SAMA GM2 ASING KARENA KREDIBILITASNYA TERJAMIN.
GM2 ASING TEGAS SEKALI, DALAM KERJA DAN ESTETIKA BUILDING. MEREKA CONROL SEMUA LINI DALAM PERHOTELAN, DARI HOUSKEEPING SAMPAI FRONT OFFICE.
INI PENGALAMAN SAYA DALAM MENANGANI SYSTEM PERHOTELAN SELAMA 3 TAHUN, PERNAH 6-7 BULAN DI BALI, BISA MERASAKAN PERBEDAAN GM LOKAL DAN GM ASING.
Bagus banget penjelasannya.Sebagai orang batak semua yg abang bilang ini benar.Abang menjelaskan secara objektif,tanpa menjelekkan tapi karena beliau mau danau toba berkembang.Terlalu banyak hal hal politis yg menghambat perkembangannya,semoga kami orang2 batak menjadi tuan rumah yang baik buat pendatang❤
Belajar-lah dengan bali, jogya & lombok...
Betul, perbaikilah mulai dari diri sendiri, lalu keluarga, tetangga....
tidak ada hal politis yang mengekang toba berkembang... tapi murni kesadaran dan karakter "melayani" yang kurang... mengakar dalam budaya sehingga menjadi kebiasaan... seperti standart yang selama ini berkembang bahwa menjadi "orang" harus menjadi penjabat sehingga mendapat banyak harta dan memiliki keturunan sukses sehingga dipandang dengan status sosial yang tinggi.... nah itu yang mungkin harus dijadikan evaluasi untuk bisa mengembangkan toba menjadi wisata top dunia dengan mengedepankan sikap "pelayanan"
@@jhontrapolta0073tau gak kau lek kenapa orang toba kurang bersikap ramah sama pendatang? Sudah Pernah baca perang padri?
@@yainilahcoyyyydan kalau masih ngebahas masa lalu itu juga, ya bakal ga selesai pembahasan.. dan fokus untuk ngembangkan wisata, selesai sudah.. jangan berharap banyak...
Sebagai pendatang yg sudah 13 tahun di Sumut, sumut itu kebanyakan ketua, potensi wisata yg luarbiasa tp terlalubanyak ketua yg panggaraon makanya banyak kutipan liar, mereka nyebutnya retribusi, uang habis untuk uang retribusi doang, belum lagi disana di daerah yg mayoritas kristen belum support wisata halal, paling gampang ya mie instan dan minimarket... Beda banget dengan tetangganya aceh dan Sumbar, wisata mereka murah2 bahkan gratis, makanya uang bisa habis buat jajan, bukan habis buat bayar kutipan/retribusi
Udah kena restribusi, kena wisata halal sekalian, makin sepi sekalian. Saya ingin menyoroti wisata halal ini khususnya. Apa maksud mu dengan halal ? Pakai tolok ukur agama gurunmukah ? Ya bakal makin ngga karuan. Karena menurut agama-agama leluhur kuno nusantara, misalkan : tirta kuno bali alias hidhu bali, dan kawruh budhi wijayanti nya Hyang Sabdo Palon, bebojoan dalam pernikahan itu serimbit, HANYA BOLEH 1 pria 1 wanita. DAN HARAM BUANGET hukumnya punya istri sampe 4. Tapi di agama gurunmu, 4 boleh, dan ngga haram. Jadi HARAM yang gimana ini ?
Mnurut agama leluhur kuno, telanjang ok-ok saja. Contohnya bisa dilihat di Bali di video2 lama taun 50an bertebaran di internet, ngga ada perkosaan, ngga ada juragan makan babu. Dan bahkan sampai skarang di Papua, para gadis masih juga telanjang. Tapi marwah2 mreka agung adiluhung sperti leluhur2 kuno. Tapi di agama gurunmu, haram itu kliatan dikiiit aja, dikasi label aurat. bahkan muka rambut kliatan, harus rapet-pet, warna hitam pula. Yg malah gara2 itu, para pria nya ngliat yg kbuka dikit aja, anunya guampang ngaceng mata melotot nafsu gejolaknya tak karuan tak terbendung. Karena ya ngga terbiasa lihat keindahan yg terbuka, yang aslinya normal2 saja. Jadi macam katrok, dan jadinya malah gampang berbuat zina dosa besar. Agamamu menerapkan hal-hal yang keterlaluan , akal budhi luhurnya hampir dihilangkan semua. Bagi agama kuno leluhur makan babi ok-ok saja. Masyarakat majaphit, Kutai dan Singhasari kuno malah makin jaya. Di abad ke 7, sudah hampir bisa menguasai dunia dengan sistem ketatanegaraan maju jaya. Sisa-sisanya bisa dilihat di Bali, yg sampai sekarang jadi icon terbesar pariwisata dunia. Padahal pulaunya nyumlik. Tapi kaya raya padahal sumber daya alam aja cuma ikan dan laut pantai.
Sedangkan babi kalian HARAM banget kan ? Padahal agama kalian itu abad ke 7 aja baru lahir, jaman di gurun masih kacau balau buta huruf, dan gersang, sangat terbelakang. Lihat di daerah2 yg makan babi diharamkan, terjadi kemunduran.
Mau menangnya sendiri. Harusnya agama pendatang nurut tunduk pada agama asli pribumi.
@@geniusyola1982ngak nyambung Lo ngelantur ke mana2 nulis panjang tp otak kek kagak sekolah
@@geniusyola1982dia cuman ngasih saran dan masukan supaya tempat ini berkembang lah Lo nyolot ngelantur kemana2 ini nih yg bikin ngak bisa maju sok keras kek preman yg suka palak Sono sini kalau otak lu begini kagak bisa maju tong
Lebih baik biarin aja tuh tempat wisata kek gitu2 aja biar melempem sekalian 😂
Kesadaran masyarakat membuang sampah masih sembarangan..,ayo dong buat danau Toba itu bersih dan indah....,supaya wisatawan manca negara banyak yang datang seperti di era 90 an
Tahun 2000an awal saat kuliah saya banggakan danau toba ketemen temen luar daerah saya , saya ajal juga keliling samosir bahkan mandi di pemandian air panas yang dulu nya masih sedrhana banget , alami banget , penduduk ramah ramah , gak ada yang ganggu saat keliling kota sepulang dari air panas sampai hotel yang di tengah kota paling cuma anjing atau babi yang berkeliaran taoi tep menambah ke asrian kota , fi 2022 saat habis pandemi saya bersama teman balik kesana suasana banyak berubah infrastruktur lebih baik bahkan di air panas ada hotel lebih indah , jalanan juga bagus. Apa lagi ada jembatan yang baru selesai di bangun yang beda cuma pemuda nya 😁 sedikit resek bahkan saat duduk duduk tidak jauh dari pusat kota di pnnggir danau kita di minta uang minum katanya Buat keamanan 😁😁😁 ngakak , umur paling belasan tahun , malas cari ribut bukan takut ya , saya anggap aja lasih sedekah 10 rehu , dan terakhir keramahan dulu yang saya dapatkan kalau duduk di warung makan atau tempat belanja oleh oleh sudah tidak seperti dahulu lagi, moga kedepan jadi lebih baik ya
Kurang ramah ,maaf kmr mandi nya aj gk bersih ,sy pernah tegor yg jaga kmr kecil knp gk dibersihin spy jgn bsu ?
Kota Wisata contoh dong darrdh Jogja ,Bali ,dll
Alhamdulillah bulan Juni kemaren sudah pernah ke Danau Toba, 3 hari keliling ke sana dan itu tempatnya keren bangeett. 🤩❤️
Danau Toba memang sangat indah....sekitar tahun 1980 dan 1990 lumayan banyak Turis asing......namun masuk tahun 2000 berkurang....menurut informasi banyak perusahaan travel perjalanan yg tidak berkenan mempromosikan danau toba....karena banyaknya turis yg mengeluh akan ketidak nyamanan dengan masyarakat setempat...kurah ramah dan para pedagangnya sering menjual barangnya dimana waktu ditawar ditimbang barangnya bagus ....tapi begitu dibawa pembeli barangnya sdh berubah karena telah ditukar oleh penjualnya.....😮
Yess,saya mengalami hal Yang sama,trus pedagangnya terlalu memaksa biar kita beli dagangan mereka
Mudah2an komen ini dibaca dan disadari sbg salah satu penyebab ya
keren ko Ric snt , salah satu youtuber yang ngangkat pariwisata di daerah yang "kurang dianggap' seperti danau toba ini.. semoga youtuber2 lain juga bisa lakukan hal yang sama kayak ko Ric! Sekedar info aja, negara Singapura dan Thailand bisa kaya salah satunya karena mengoptimalkan sektor pariwisatanya, dan kita punya modal yang banyak! hanya masalahnya mau atau tidak kita memajukan pariwisata Indonesia!
Sumatera terkenal pungli dan kejahatannya bro di daerah wisatanya.benahi dulu moral SDM nya,pemerintah udah maksimal.
@@tonisucipto2167moral sdm mah butuh bbrp generasi kali kalaupun masih bisa berubah 😅😅😅
Dan mentalitas pemuda daerah nya butuh revolusi. Sangat terbelakang...
Danau Toba kok disebut tak dianggap, juatru destinssi prioritas. Milyaran digelontorkan pemerintah, sayang .... Orang - orangnya belum bisa menyesuaikan diri terhadap tamu, harusnya latihan ramah tamah apa bagaimana.
Coba tanya ke dinas pariwisata kita.. Apa kerja mereka????
Danau Toba Samosir Sumatera Utara Indonesia sangatlah indah dan luar biasa.. namun yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah semua yang ada sekitar perlu dibenahi dan disosialisasikan agar wisatawan bisa lebih nyaman tidak ada rasa takut dan kapok untuk kembali kesana... Pengalaman kurang nyaman pernah saya alami disana.. parkir mahal suka suka.. petugas parkir sangar ucap katanya keras.. semua serba mahal.. sehingga saya kapok untuk kembali kesana.. sayang Danau Toba sangat indah 😮
Saya sering kesana, setahun bisa sampai 3/4 kali kesana, dan tarif parkir hanya 10k, naik banana bot hanya 25k, makan hanya 20-60k/orang, aqua botol hanya 5k, minuman jus dll hanya 10-25k..
Terus mahalnya dimana??? Apakah semua yg saya sebutkan itu mahal.!!!
Saya rasa tempat wisata murah hanya disana, bahkan didaerah saya makan ikan bakar 1ekor 250k, disana hanya 100k😑😑😑
Kekurangannya banyak.
Sekarang danau Toba sudah mulai banyak akses jalan yg bagus, yg paling perlu adalah pembangunan SDM nya masyarakat lokal. Budaya bersih, budaya ramah, budaya harga jualan normal.
Kenapa kalau beli mangga udang dipinggir jalan selalu plastiknya diikat dibawah meja lae 😊😊😊
Pemuda setempat banyak kutip uang ini itu lah..makanya kurang berkembang
Makanan, penginapan dan Susana krg nyaman.. banyak aji mumpung..
😩 Sy tinggal di Jkt, tapi sy kelahiran Balige Sumatera Utara. Sy akui bahwa sumber daya manusia dan kemampuan Pemda mengelola kawasan Danau Toba sangat banyak kekurangannya. Sebaiknya tamatan SLTA dididik tentang Pariwisata di pulau Jawa atau Bali, minimal 3 tahun, agar kelak mereka bisa menyesuaikan standar pelayanan dengan standar Jawa dan Bali.
orang2 sekitar danau toba kurang ramah apalagi sama turis asing... mereka cuma mikirnya money... money..... money.... kalo gak ya pasti ada aja yg bilang Pukimak lah kau.... itu yang perlu dirubah sama masyarakat sekitar danau toba...
lho emang disana gak ada SMK pariwisata atau kuliah jurusan pariwisata ?
@@mualimblock3064 di Medan ada BPLP Tapi disini kita bicara hal Yg mendasar yaitu tradisi dan mental manusia setempat… pada dasarnya orang Sumatra utara itu temperament dan Ya begitu Modelnya… kurang friendly Kalo buat turis,,,
@@chokynapitupulu2593 dunia pariwisata itu malah soal uang juga
tapi memang dikelola agar nilai tambahnya lbh besar
makan ditepi sawah yg jauh pun bisa lho turis datang
menginap di area tebing pun ada
secara tehnik industri sumut itu punya buanyaaaaakkkk potensi
yg wakatobi yg kepulauan saja mana jauh dr peradaban jadi tujuan para diver
blm lagi para peselancar yg tujuannya hanya main air dan bukan ke mall
@@mariaannainditahernawati7132 saya baru aja liburan ke Sumatra tahun lalu dan Emang saya gak liat satu pun turis asing di sepanjang dari pahae, tarutung, danau Toba Bahkan sampai Medan juga saya gak liat ada turis asing atau bule… kita Mau bicara uang anggaran seberapa banyak nya juga Kalo masyarakat setempat gak ramah sama pendatang Ya mana ada Yg suka datang…? Kita bandingkan aja sama daerah2 lain di indonesia.. Dimana daerah Yg banyak di kunjungin wisatawan manca Negara pasti warga setempat nya ramah dan welcome sama pendatang, disamping wisatawan punya tujuan2 wisata yg beragam itu Tinggal pilihan mereka… Tapi soal warga Yg ramah itu kayaknya faktor Yg mendasar Ya…
Ogah. Banyak preman palaknya
Barbarian
Bicara kemajuan pariwisata di sumatera utara ...khususnya danau toba....berarti harus bicara pola pikir dan watak orang medan , terutama pola kerja dan pikir para pejabat pemprov atau pemda setempat....., saya lahir dan asli orang medan kental....jujur saja...yang salah paling utama adalah manusia manusia di pemerintahannya sampai kepada pemda2 nya dan DPRD setempat itu manusia malas dan sangat giat hanya dengan UANG....artinya korupsinya lebih dominan daripada ngurus daerah atau ngurus sumber daya alam nya ....apalagi kalau urusan proyek proyek negara...belum lagi para pejabat pemerintahan lebih rentan bergaul dengan premanisme....
Makanya kalau ada orang/pengusaha kecil maupun besar sangat susah mendapatkan lahan usaha atau mau membuka usaha kuliner dan perhotelan di sekitar danau toba...sebab yaitu tadi....semua dan sesuatu harus ada berurusan dangan preman dan pemda atau Oknum pemerintahan.....terlebih dari turun temurun pemerintahan pusat SUMUT lebih gemar mengolah proyek cuma sekitaran Medan...bahkan Area sekitar pantai SUMUT yang ber potensi itu , para pejabat Malas2 an ...jika anda lihat , survei sekitaran Danau toba, Tanah Karo dan pesisir medan ...seakan Mati ...tapi soal proyek developer ....para pejabat semangatnya luar biasa...ya itulah Medan...." Ini Medan Bung " yang punya makna ekstrim.....preman dimana2 , narkoba dimana2 dan pejabatnya juga gemar narkoba , belum lagi oknum polisi banyak di kaitkan dengan narkoba dan preman....." BAGAIMANA MAU MAJU ATAU MENDUKUNG WARGA NYA JIKA POLA HIDUPNYA TIDAK TERTATA BAIK " SEBAGAI CONTOH .....masalah klub bola legenda PSMS medan dan stadion teladan medan....." gak gubernur atau walikota nya sama saja dari dulu hingga detik ini...KOAR2 SAJA , BANYAK BACOT , BANYAK MIMPI DAN BANYAK JANJI....terbukti sampai detik ini Nasib Stadion Teladan gitu2 aja...
Bandingkan dengan kota2 di luar Medan ....stadionnya sudah berstandar FIFA....
" ya....itulah orang orang sumateta.....".
Danau Toba bukan di Medan 😌
@@bcoveplmene9791 ya tapi wataknya sama aja,
@@andeshutabarat9931
Orang Medan itu mayoritas Jawa, dan campuran berbagai Melayu, China, Toba, Karo, Simalungun.
Kalau danau Toba itu mayoritas org Toba
@@bcoveplmene9791lebih enak dijadikan teman pujakesuma kususnya sumut-riau drpd orng jawa di pulau jawa menurut pengalamanku.
Beta sudah berkunjung di banyak tempat yg paling berkesan hanya bali dn lombok orang orangya ramah bnget..
food halal masih minim. saya pribadi masih harus selekktif mau makan disana.saran kalo ekonomi diobjekwisata mau dimanapun. halal food wajib ada tak bisa di tawar2 lagi. itu sudah harus di sediakan.
Yg bisa mempengaruhi org mau berwisata, menurut pendapatku :
> Transportasi yg memadai & bervariasi
> Infrastruktur yg baik, entah jalan, terminal, bandara, stasiun
> Keamanan berwisata
> SDM yg baik : ramah, pelayanan yg baik sehingga org bisa betah.
Informasi yang sangat bermanfaat...
Ayo informasikan daerah wisata lainnya...ya
Penginapan atau hotel2 yang telah ada itu tidak profesional dalam mengelola usahanya memang No 1 yang bertanggung Jawab adalah pemerintah daerahnya....harus profesional , hilangkan KKN dan jauhkan hubungan dengan penguasa daerah ( premanisme dan oknum ) ....Gubernur Sumut harus tanggung jawab...
Susah itu....ya begitulah
Usah kan Mengetahuian semua Nemu ..... .
Juahkan dari kita daripada indonesia sudah enak
Ah ngomongin gubernur..ingin jabatan doang.
Wakanda ri bnyak tkg parkir
Banyak hotel yg menyediakan tempat yg nyaman bro. Ente datang saat peak season wisata kali, makanya ada warga yg sewain rumahnya buat wisatawan
Tanpa harus nonton video sampai habis, udah ketebak apa penyebab orang malas ke Danau Toba.. 🤭
Beda dengan di Bali, keluyuran malam jam berapa aja aman tanpa ada rasa was-was sedikitpun.. Masyarakat Bali juga ramah dan menghormati orang lain (pengunjung/turis).
Pernah suatu waktu mengunjungi sebuah tempat makan terkenal sehingga harus antri sampai keluar karena ramai. Tiba-tiba serombongan anak muda asli orang Bali yang ada di depan menyuruh saya dan teman-teman maju menggantikan posisi mereka. Karena tidak enak, saya menolak niat baik mereka tersebut. Tetapi mereka tetap memaksa sambil berkata,"kita bisa ke sini kapan saja, kita ingin Mas dan teman-teman bisa menikmati keindahan Bali dan kulinernya meskipun dalam waktu yang terbatas".
Salah, kalau soal keamanan itu gampang aja untuk dibenahi. Ini lebih ke lifestyle. Semua tempat tujuan favorit turis itu tidak ada batasan budaya. Tempat tersebut wajib bisa menerima kebudayaan yang dibawa oleh asing. misalnya berbikini, party.
lu jatuhin emas juga di danau toba gak bakal hilang tod. Itu daerah masih daerah adat
@@RYADISU
Wong jatuhin koin aja direbutin kok apalagi jatuhin emas😂😂
Jatuhin koin beda bro, itu hiburan... Saya juga dulu sering rebutan koin di air waktu anak2
@@RYADISU
Sy pernah beli daging b2 di dantob dan dikasi daging basi alias ditipu, cm daging aja nipu konon pl emas dihamburkan hahahha
Tahun 90an ke danau toba masih bagus indah, alami.. tahun 2000an ke danau toba lagi ..kaget karena sudah kumuh banyak tenda2 terpal dipinggir danau yg menutupi keindahan danau, makanan juga susah cari yg halal .. semoga sekarang sudah lebih baik
Danau jempang dan danau melintang di Borneo juga bagus. Danau toba luar biasa indah dan dalam. Indonesia hebat. Salam dari Borneo
Se 7 bg, dan klu mau di cek saat libur panjang atau hari besar, lebih banyak yg berkunjung atau wisata ke Aceh Krn lebih nyaman, makanan tidak diragukan
Faktor keamanan di Danau Toba dan sekitarnya…sepertinya masyarakat di sana belum sadar akan pentingnya pariwisata…Sampah belum diolah dengan baik, terus kenyamanan seperti toilet umum banyak yg kurang besih. SEmoga ke depannya semakin go internasional,,,
Dulu thn 80 - menjelang 2000 wisata danau toba (Samosir) merupakan DTW yg banyak dikunjungi bule. Cafe, Bar, Cottage dan motel, hotel sbg usaha yg sgt menjanjikan.
Ntah faktor apa penyebab nya, sgt significant dlm waktu yg cepat, wisatawan bule pada ga datang lgi dan sempat pusat wisata bule dibeberapa daerah mati suri. Sekarang perlahan sudah mulai berbenah, pelan2 bule sudah mulai berkunjung..🙂
Terima kasih semua ada kepada. Mu
mungkin diganggu org radikal agama yg gak suka indonesia maju .
@@wijayasalim8244kamu tahu nggak bhw masyarakat disana itu mayoritas non muslim ?
Bukan loh efek krisis moneter dulu tahun 90an banyak penjarahan dan perang antar clan sehingga bule itu takut datang efekny terus menerus sampai perlahan jadinya bule lupa akan daerah tsb
@@aaaaaaat25 Salam damai, ga usah direspon..🙏
Alhamdulillah tahun 2020 pernah menapaki kaki di danau toba ( pulau Samosir).. Awalnya takut sih dengar info kalau disana ada info2 yg kurang mengenakkan.. Tpi dgn rasa penasaran aku putuskan berangkat sendiri.. Ternyata effort yg aku lalui sungguh maha berat tpi terbayar tunta dgn keindahan danau toba beserta Kebudayaan nya.
Note: aku pikir danau toba dekat kota medan..
Smaa bro saya kemarin kesana sendiri juga tidak seseram itu. Gk ada palak2 or galak gimana.
Brarti sudah ada kemajua SDM nya era ini.
Zaman old memang seperti sumut itu spti Gotham city.
@@henrychristian4840se sdm apasih kau?! Justru orang2 batak lebih maju sdm nya dibanding suku- suku lainnya di bandingkan sdm orang kota yang tinggal di daerah kumuh jorok , saya sudah keliling beberpa kota di Indonesia orang kota yg jorok dan otak dangkal!
Isi kontennya rata2 terkait pariwisata. Reviewnya tentang daerah wisata juga fair dan berimbang. Makasih ya
Itulah mengapa warga pribumi disna ingin pisah dr sumatera utara krn adanya ketimpangan pembangunan antara daerah pesisir medan dgn danau toba, danau toba lbh sering dilupakan oleh pemerintah provinsi, semoga kedepannya danau toba bs menjadi provinsi sendiri dan mandiri.
Banyak scammer, pengalaman rental motor di samosir malah ditipu soal aturan jam pemakaian. Coba deh masyarakat batak tingkatkan SDM nya
Hahahahahahahajaja 😂😂😂
@@yainilahcoyyyy ga ada yang lucu bang
Negara tkg parkir org mls dtg
@@jaranggoyang-yq8mjdia menertawakan keadaan bre, bukan kondisi kamu yang kena scam,, sepertinya begitu
Wah keren nih konten bedah kelebihan dan kekurangan tempat wisata.boleh nih bang bedah tempat wisata di daerah saya🙌biar pemerintah sadar
Orang Batak tidak cocok untuk industri perhotelan yang mana membutuhkan kesabaran dalam melayani orang
Dan masih maraknya berlaku sistem palak di Sumut
Wadduuuhh
Di batam bnyk orng batak kerja di industri perhotelan bray, g tau knp di toba malah sebaliknya.
naaaaaaaah iyaaaaaaaa betul sekali saudara
@@yainilahcoyyyyyuppp… I ❤ batam
Tahun 2021 terakhir ke batam, mmg the best. Org2 sana termasuk Grab driver sgt open minded, mungkin krn jiran dgn negara2 maju, yaitu SG, MALAY
Jadi pedagang di luar daerah mereka saja begitu keramah - tamahannya kurang
Strangely, saya sebagai orang Bali dan beragama Hindu lebih nyaman pergi ke Aceh dan ke Sabang daripada Sumut 😂
Jauhhh lebih nyaman AMAN dan tentram, bener2 healing deh
Baguslahhh,kami jg tak butuh kedatangan lu di sumuttt.
@@parlinpurba3146contoh masyarakat sumut yg sangat mencirikan tourism.
Jd jgn aneh
Yah begitulah SUMUT, makanya saya meratau karena disana banyak manusia bagai Katak dalam Tempurung. 😂😂😂.. sehingga sebagian besar orang tua Selalu memilki master plan pendidikan anak, agar anaknya bisa berguna di perantauan..
Dan root cause Dari Semua kekacauan pariwisata Danau Toba adalah Pejabat PemDa yg incompetent Dan tidak jemput bola kelapangan memebenahi langsung Katak2 didalam Tempurung itu..
@@parlinpurba3146 kok komennya gini orang asli sana?
keren bang terimakasih, aku juga habis dari sana 1 bulan yang lalu, hampir semua sudut danau toba memberikan keindahan alam yang sangat bagus, dan di sana dingin sekali seperti di Eropa, sayang sekali kalo ga ada yang ngeinfluen danau toba yang indah ini untuk menarik orang dari luar pulau sumatera ataupun turis yang datang ke sana
Semua point itu benar,, tapi paling setuju banget sama point terakhir itu,
karena tidak ada regenerasi, yang jaga danau toba cuma orang-orang tua, baik itu berdagang maupun jaga penginapan. Tentu saja pengetahuan mereka terbatas, apalgi tentang perkembangan zaman dan trend-trend baru, makanya di sana tidk ada renovasi fasilitas, semuanya jadul, seolah semua yang ada di Danau Toba adalah peninggalan tahun 80an.
Jadi kalau mau maju ya dari anak mudanya, yang udah selesai kuliah dan sukses di kota, balik lah ke kampungmu di Danau Toba, dan buat perubahan di sana, bukalah les-les bahasa Inggris (untuk edukasi adik2nya atau siapapun warga disitu biar tidak tergagap kalau jumpa turis), buat cafe2 baru yang estetik.
Orang luar tidak akan bisa membuat perubahan kcuali orang setempat. Karena kalau orang luar yang membuat perubahan, kesannya nanti warga setempat merasa terpinggirkan.
itu dia
generasi mudanya lbh memilih sekolah dan kuliah di kota lain
bahkan nantinya juga kerja pun di kota dan negara lain
jarang sekali pada pulang kampung utk membangun wilayahnya
Saya orang Batak dan punya rumah di pesisir Toba. Dari pengamatan dan pengalaman saya, yang membuat Danau Toba sepi wisatawan adalah akses jalan dan kesiapan SDM menyambut wisatawan. Bahasa Inggris masih jarang dikuasai warga sekitar. Kemudian pelaku usaha kecil sering kali "tembak harga", sehingga wisatawan kerap memilih belanja di minimarket. Tapi saya pernah ngobrol dengan warga disana, jawaban mereka sungguh menyentuh hati. Kira-kira begini, "Ada dan tanpa investor dan wisatawan, Toba akan tetap indah, kami masih bisa makan dan hidup damai. hotel - hotel disini pun sebenarnya tidak memberikan dampak besar, mereka datang justru hanya merubah standar kebahagiaan. Tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar juga".
@yokozeith773gue ke jogja malioboro beli roti atau bakso aja mahalnya minta ampun dan gk enak. padahal di medan makanan begitu murah dan enak2. disetiap daerah ada tukang tembak harga bro. Itu harus kita benahi.
Di jabar juga setiap tempat wisata banyak pungutan.haya apalagi.
@yokozeith773saya pernah ke puncak bogor bayar uang parkir gak ngotak uang parkirnya sampai jutaan😂
@@harrysimamoraPengarang Handal 😅😅
@@harrysimamora
Lu parkir setahun sih, ya jelas jutaan.
Terima kasih ya atas video bermanfaat nya mudah mudahan danau toba setarap dengan Bali
Saya jadi ingat pak Jusuf Kalla pernah bilang alasan kenapa pariwisata di Sumut, Sulsel dan NTT sulit berkembang. Alasannya adalah rendahnya hospitality (keramahtamahan). Ini saya quote saja kata beliau dari Kompas:
"Seperti di daerahnya Pak Luhut dan di daerah saya Bugis itu susah hospitality-nya. Sebelum turisnya komplain, kita (orang Sumut dan Bugis) komplain dulu".
"Karena Sabang penduduknya pluralistik. Biasanya daerah yang pluralistik itu penerimaan tamunya itu lebih terbuka. Susah itu Batak dan Bugis, NTT. Tiga daerah itu sangat susah majunya. Kecuali Bali, dimarahin (turis) senyum saja," ujarnya.
Khusus tuk sumatera utara, sy Setuju sekali....sangat sangat setuju.... masyarakat nya tidak ramah dan bbrp oknum ada yg azas manfaat padahal kita turis lokal, dikampung sendiri....gimana LG kalo turis internasional..... Kasi info minta imbalan....
Jd pariwisata di Sumut khususnya Parapat dan Samosir tidak akan bakal maju...1/8 Bali juga kita tidak akan mampu...sebelum masyarakat nya berubah.... Segencar dan sebagus apapun di buat di Parapat dan Samosir akan sangat susah majunya....
@@miabella1122 premanismenya terlalu tinggi, jatah akamsi dimana mana..
@@nomad_ape bener sekali.
Kapan yah, wisata di Parapat en Toba Samosir seperti wisata di Bali ato Jogja, Bandung.... Pasti mantap ...
Anda udah pernah ke Labuan Bajo??? Kalau belum jangan langsung lu bilang NTT itu gak ramah sama turis.... Main lah kau biar kau tau ramahnya org NTT!!!
@@pucky0u210 Anda orang mana?
Btw saya cuma ngutip kata2 pak Jusuf Kalla.
rick nst cocok nih jd staff mentri pariwisata
Sy org sana yg tinggal di Jakarta selama ini dan sekarang ada di Bandung... malas pulang karena kagetan dengar suara dan takut dicopet...belajar dari Bali dong...ramah...aman...
Penjual mangga saja masih banyak tipu2 nya, sementara pemda setempat nggak mau tau dengan kejadian ini, maka sebagian besar para pedagang perlu studi banding ke daerah wisata yg para pelaku / pedagangnya sdh maju seperti Bali dan tempat lain, jangan hanya pejabatnya aja yg studi banding 😃😃👍
Alasan 1. Atraksi wisatawannya dikit. Ya kesitu cuma foto liat danau. Mentok liat kampung adat nari tor tor. Tau sendiri wisatawan ga cukup dg 1 atraksi wisata. Bisa dicontoh DIENG. Dia jual Candi, Wisata Hiking, Wisata Danau, dan selalu bikin tempat wisata baru. Jadi turis ga bosen Dieng lagi Dieng lagi.
Betul sekali. Bahkan sebelum Covid saya ke dieng dr Jakarta 4 kali dalam 2 tahun... selalu ada yang baru dan yang lama pun tidak membosankan. Dan yang penting muraaaah
Sebenarnya banyak yang bisa di explore danau toba dan sekitarnya bukan cuma foto di danau, hisa camping,hiking di gunung (sibuatan), air terjun, pantai,dll hanya belum dimaksimalkan saja.
Mental masyarakat harus berubah total seperti masyarakat di Bali dan Lombok yg santun jujur dan welcome thd wisman punya jiwa yg bersama sama ingin berubah dan berkembang dlm mendatang kan turis asing
Menurutku ya, turis sukanya datang berwisata ke tempat yg banyak obyek wisatanya. Sekali datang bisa mengunjungi banyak tempat. Contohnya jakarta, jogja, bali...
Btw kalau boleh tau, dekat2 danau toba ada obyek wisata apalagi?
Udah pernah ke Danau Toba blum?
Pungli be like: "Welcome to Lake Toba my brother 😂"
Tempat pertama di Indonesia yang saya kunjungi adalah Medan dan Danau Toba kerana mahu melihat tasik besar dan gunung berapi. Masa itu masih remaja, segala yang dilihat semua positif. Salam dari Kuala Lumpur.
Sy kira kurangnya danau Toba itu dari pemerintah dan warganya sendiri. Sy melihat masih monoton gitu, biasanya wisatawan itu selain lihat keindahan alam jg interaksi dng warga setempat jg sangat perlu. Harus ada terobosan dari pemerintah dan warganya sendiri dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke danau Toba.
Alhamdulillah turis asing sudah mulai memilih daerah yg diluar dari 10 destinasi wisata yg di tawarkan , mereka lebih suka mencari sorga yg tersembunyi yang jarang orang tau , contohnya mereka lebih percaya dari UA-camrs manca negara yg pernah keliling Indonesia , seperti di Sulawesi , Maluku dan Papua , mereka kaget dan terpesona melihat keindahan dan kebudayaan exotis di Indonesia bagian timur itu adalah benar2 sorga tersembunyi yg masih alami
Makasih bg atas masukannya buat orang2 lokal biar lebih paham,semoga ada kemajuan kedepannya.
Sukses terus bg...
Info Pembangunan Fasilitas Danau Toba:
1. Jalan Lingkar Pulau Samosir (Status Jalan Nasional)
2. Jembatan Tano Ponggol dan Pelebaran Alur
3. Pedesterian Pangururuan
4. Menara Pandang Tele
5. Fery Danau Toba Yg dulu Cuma 1 lokasi menjadi 4 dilokasi berbeda
Kurang cepat di perbaiki sih
Maaf nih kak aku punya temen orang thai pernah berkunjung ke sumatera. Ke medan-brastagi-danau toba. opini dia orang sana itu keras2 banget. Bahkan batu bikin g nyaman turis jadinya. Malah drivernya juga rada2. Ya gimana juga sih mau kesana klo orang2nya ga friendly. Padahal penerbangan Bangkok-Medan itu tiap hari ada tp isinya kayanya orang Indo yang buka jastip doang 😂😂. Bahkan waktu aku kesana naik grab pun supirnya g friendly banget 😂
yang penting hepeng do....
Pemerintah dan rakyat harus niat untuk menjadikan danau toba ramah buat semua wisatawan termasuk makanan keramahan kebersihan ....
😈😈 Kenapa tidak disebutkan faktor terpenting yaitu faktor manusianya yang sangat berpengaruh pada keamanan, kenyamanan dan hospitality. Kawasan danau Toba khususnya dan SumUt umumnya masih dirasakan kawasan mengerikan untuk dikunjungi. Bahkan hanya kunjungan biasa. Apalagi turis yang tujuannya jelas untuk bersenang2, happy2, healing atau getaway. Ini faktor terpenting tapi kok tidak dibahas, emang takut dan ngeri yaakk !!??? 😈😈🔥🔥
Boleh disebutkan kejadian mengerikan seperti apa yang pernah anda alami selama liburan di Toba bung?
Apanya yg mengerikan om
Siapa bilang touris gak banyak? Sini ke Tuktuk samosir banyak touris disini!
Mungkin hidup mu terlalu keras ya bung, atau duit mu gak ada buat traveling?
Orang Batak emang ga cocok ngelola Pariwisata karena attitude ga ramah.
Sumut terkenal premanisme no 1 kejahatan ri jalanan juga sangat tinggi. Kami org perbatasan dgn sumut rata2 pasti blg gitu. Jangan ke Sumut sana bnyk preman' pembalakan
Saya sebagai warga lokal sangat s7 cara pandang abg+gagasan positif nya❤
Jangan terlalu fokus ke presiden mulu, diutamakan pemerintah daerah tersebut. Pemerintah daerah berperan penting banget, presiden bisa turun jika suatu terjadi
Gubernur selama ini,kesannya tdk mau memajukan Danau toba
Tragedy di danau toba tdk akan dilupakan oleh orang asing. Peristiwa kapal tenggelam yg nahkodanya melarikan diri. Dan jenasah korban tenggelam yg tdk dikuburkan dan dibiarkan di danau toba merupakan sisi gelap yg akan membekas lama pd turis asing. Suatu destinasi wisata tdk akan berkembang dan mendapat kesan baik jika ada tragedy yg penanganannya tdk tuntas. Karena utk turis asing safety dan kenyamanan serta service yg profesional dan bertanggung jawab adalah kunci utama turis asing mau berkunjung.
Harus ada kajian yg jujur menyeluruh melibatkan semua pihak mulai pemerintah ,pelaku bisnis ,masyarakat setempat untuk mendapatkan kesimpulan kenapa dano toba tidak kunjung membaik dimata wisatawan lokal maupun i ternasional dan langkah apa yg diambil agar bisa berubah menjadi tempat wisata yg memberikan kesan yg baik
Ini pendapat aku pribadi ya. Menurutku bangunan2 di sana aneh, maksudku bukan bangunan tradisional ya tapi rumah2 maupun penginapan2, toko2.. Baik dari arsitektur maupun warna2nya banyak yg terlalu mencolok, kalau aku sih pusing ya menginap di hotel yg terlihat outdated dengan warna merah oranye hijau, full keramik warna-warni di kolam renang dengan railing stainless steel dimana2.. Kurang masuk dengan selera banyak orang apalagi turis asing, sehingga tidak recommended dari mulut ke mulut mereka yg sudah pernah ke sana. Kalau dibandingkan, ya tidak se-estetik Bali yg minimalis/ tropical moderen yg banyak menggunakan permainan kayu2, bambu, batu2 alam.
ini tantangan utk mahasiswa arsitektur dan pegiat kriya kayu di sumut
Usul : utk memajukan danau toba salah satu caranya undang produser film Holywood buat syuting film di danau Toba.. atau perbanyak syuting film dengan latar belakang keindahan alam di danau Toba ini.. next Expandable 5 movies at Danau Toba..❤
Jujur-jujuran aja sih. Saya aja yg orang Batak asli aja klo dusuruh pilih liburan ke Bali atau Danau Toba mendingan ke Bali ttp. Di Bali enak bebas, tempat dugemnya banyak, tempat party banyak, lingkungannya enak gak saling ngusik satu sm lain. Pkoknya lebih ada kebebasan lah dibanding di Danau Toba. Jujur-jujuran aja.
Dari segi ke amanan juga ya bang.
Bangga banget dugem😂
Murah terlalu di obralbindo china kayak cambodia thailadn dll tapi bali mending dari negara itu
@@dedehermawan7606 yoi... Tapi Bali sempat drop segi keamanan gara2 kejadian Bom Bali dari terroris laknat tu. Tapi setelahnya ttp membaik..
@@rukunuaproduction8925 tapi itu fakta yg agak sulit ditolak. Org Indo aja klo ditawarin wisata ke Bali atau Riau wkwkk pasti banyakkan mau ke bAli. Khususnya anak2 muda. Seandainya pariwisata Indonesia komsepnya kayak bAli semua, gw yakin Indonesia bisa jadi super power pariwisata
Banyak batak makanya sepi