POJOK EKSPRESI SMAN 3 KOTA BIMA 2020-TARI MPA'A SAMA: MPA'A TUTU KALIKUMA DAN MPA'A FENTI

TARI MPA’A SAMA: MPA’A TUTU KALIKUMA DAN MPA’A FENTI OLEH SANGGAR SMANTI MANTIKA - SMAN 3 KOTA BIMA- NTB
INTRODUKSI
Sanggar SMANTI MANTIKA - SMAN 3 Kota Bima mendokumentasikan jenis Permaina Rakyat Bima, yaitu MPA’A TUTU KALIKUMA dan Olahraga Tradisional Rakyat Bima MPA’A FENTI yang disajikan secara apik dalam bentuk tarian kreasi baru yang berjudul “TARI MPA’A SAMA”. Penggabungan kedua Permainan dan Olahraga Tradisional Bima kedalam bentuk tarian ini diharap mampu menarik perhatian khalayak untuk melihat dan mengetahui jenis permaian tradisional asli Bima dan terus melestarikan permainan dan olahraga trdisional Bima yang tidak pernah lagi dimainkan oleh anak-anak dimasa sekarang (hampir punah) ditengah gilasan teknologi dengan game-game onlinenya.
PENJELASAN PERMAIAN DAN OLAHRAGA TRADISIONAL BIMA
Permainan Rakyat Tutu Kalikuma
Tutu Kalikuma adalah jenis permaian tradisonal rakyat Bima yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak masa kini. Nama permainan ini diangkat dari judul lagu ‘MPA’A TUTU KALIKUMA. Permainan ini diberinama tutu kalikuma karena kepalan tangan anak-anak (pemain) tersusun seperti keong (kalikuma). Tutu Kalikuma adalah jenis permaian yang bisa dimainkan oleh anak-anak yang kisaran usianya sekitar 6-12 tahun. Setiap pemain harus sudah hafal lagu dan dialog.
Tata Cara Bermain Tutu Kalikuma
Pada awal, para pemain duduk melingkar dengan posisi tangan dikepal dan disusun seperti menara sambil menyanyikan bersama lagu tutu kalikuma*. Kepalan tangan yang tersusun tersebut dihentak-hentakan seperti gerakan menumbuk oleh pemain kunci yang kepalan tangannya terletak paling atas. Pada akhir lagu** para pemain memipihkan tangannya dengan cara membuka kepalan tangan mereka. Kemudian pemain kunci tadi memasukkan jari telunjuknya disela-sela jari tangan pemain lain sambil berdialog***. Kemudian, pemain kunci tadi mencubit lebut satu persatu tangan pemain untuk diletakkan ditelinga pemain disebelahnya sambil mengatakan “liki kanggia ese fiko nahu”. Setelah itu mereka kembali menyanyikan rangkaian lagu**** dalam permainan Tutu Kalikuma sambil menguncang-guncangkan badannya sesuai isi syair lagu, hingga mereka menjatuhkan dirinya ke lantai tempat mereka bermain, sebagai tanda permainan telah usai.
Keterangan: Berikut adalah syair lagu Tutu Kalikuma serta dialognya.
*: (Posisi tangan pemain tersusun mengepal seperti menara )
Tutu kalikuma ma
Sa anggo nggo
Wa’i lele le
La Jami mpako
Kadui ma mpeke
La Hasa Nggero
Ma doho di Nggaro
**: (Posisi tangan dipipihkan)
Kapela sara goa gopa
Ina na’e gepu
***: (Telunjuk pemain kunci menerobos kebawah sambil berdialog dengan pemain lain)
Pemain Kunci : Awa ra.... ?
Pemain lain : wati pu (koor)
Pemain Kunci : Awa ra doho...?
Pemain lain : wati pu (koor)
Pemain Kunci : Awa ra re...?
Pemain lain : wa’u ra (koor)
Pemain Kunci : wara uta janga ?
Pemain lain : wara (koor)
Pemain Kunci : wa’u ra mami ro
Pemain lain : wati pu (koor)
Pemain Kunci : Ala ina eee...
**** : (Pemain kunci mencubit lembut tangan para pemain lain dan meletakkannya ditelinga pemain yang duduk disebelahnya)
Liki kanggia...6X (sebanyak jumlah (tangan) pemain)
Liki kanggia ese fiko nahu...
Wio wao salaja wau
Kido kado Salaja kodo (semua pemain menjatuhkan badannya ke tanah/ lantai tempat mereka bermain)
Olahraga Tradisional Bima Mpa’a Fenti
Mpa’a Fenti adalah jenis permaian rakyat Bima yang termasuk dalam kelompok olahraga. Mpa’a Fenti ini dikelompokkan dalam jenis olahraga tradisional karena permainan ini menuntut ketangkasan fisik anak-anak untuk melompat melewati bentangan karet yang makin lama makin tinggi. Permainan ini dinamakan Mpa’a Fenti, karena media yang digunakan adalah karet (fenti) yang disambung menyerupai seutas tali. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak perempuan yang berusia sekitar 7-12 tahun dengan jumlah minimal pemain sebanyak 3 orang.
Tata Cara Bermain Fenti
Pertama-tama para pemain melakukan hom mpim mpa untuk mencari urutan pemain. Pemenangnya adalah pemain pertama, dan dua lainnya memegang karet mereka duduk dengan menekuk kakinya dibelakang. Pemain pertama harus melompati karet yanng diletakkan kian tinggi, mulai dari setinggi pinggang, bahu, hingga setinggi kepala yang kemudian disambung dengan gerakan ceko. Ceko adalah gerakan melompati karet dengan satu kaki secara menyamping berulang kali, sesuai kesepakatan (3,5 atau 10 kali ceko) setelah itu permainan dilanjutkan kelevel selanjutnya, yaitu melakukan gerakan melompati tali seperti pada permainan Putar Tali. Pemain yang berhasil melewati semua tahap dengan baik, maka dialah pemenangnya.
#HUTRI #HUTRI75 #Gemargatra2020 #NTBGemilang #DikbudNTB #BudayasayaNTB #Budayasaya #BudayaIndonesia #NTBsehatdancerdas