DO di tangki aerasi tidak boleh nol, usahakan DO sebesar 2 mg/L, kurang dikawatirkan anjlok menjadi anoksik, lebih besar terjadi pemborosan energi. Amonia dalam air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk protein (daging dan darah), urea, produk asam amino, bahan kimia proses dan bahan baku, atau bahan kimia pembersih yang mengandung senyawa amonium kuaterner. Nitrifikasi adalah cara paling umum untuk menghilangkan amonia secara biologis di air limbah. Dalam proses ini, pengolahan amonia terjadi melalui bakteri yang sudah ada di dalam air. Bakteri ini memecah amonia dan akhirnya mendorong pelepasan gas nitrogen ke atmosfer. Nitrifikasi biasanya dianggap sebagai proses dua langkah di mana amonia dioksidasi menjadi nitrit pada langkah pertama. Nitrit kemudian dioksidasi menjadi nitrat pada langkah kedua. Permintaan oksigen teoritis untuk proses ini adalah 4,57 g O2/g NH4-N. Pelajari video kesling corner ini: NITRIFIKASI n DENITRIFIKASI Mengolah AMONIA ua-cam.com/video/MdEJdVXBYB0/v-deo.html
Izin beryanya prof apakah setiap kandungan nutrisi yang di butuhkn oleh bakteri itu berbeda??(karna ada bnyak jenis dn merek nutrisi) dn apakah bisa pengecekan nutrisi secara manual tanpa harus ke lab, mkasih prof
Memang banyak pilihan, yang penting pilihlah yang mempunyai nutrisi yang lengkap terbuat dari bahan organik alami dan yang mudah diserap oleh mikroorganisme Lumpur Aktif secara efektif sehingga dapat meningkatkan dan menjaga kinerja lumpur aktif dalam proses pengolahan limbah secara biologi secara berkesinambungan
Izin bertanya prof. Di tempat saya sering sekali aerasi menjadi bening dan lumpurnya sampai tidak ada apakah itu bakteri nya mati?lalu bagai mana ya cara mengatasinya di tempat saya hanya melakukan penambahan bakteri dan nutrien saja ..tanpa menggunakan alat untuk mengukur doais di aerasi tsb
Kecuali sistem Reaktor batch Sekuensing (SBR) yaitu sistem pengolahan air limbah dengan satu bak reactor atau rector "batch tunggal”, disitu air diolah untuk menghilangkan komponen yang tidak diinginkan, yang kemudian disitu juga diendapkan dan dibuang.
Penguraian minyak dan lemak dengan cara biokimia di tangki aerasi membutuhkan waktu lebih lama dari penguraian BOD/COD. Oleh karena itu usahakan minyak dan lemak tidak masuk ke tangki aerasi pengolahan limbah domestik/industri. Disamping itu minyak dan lemak menggangu terjadinya flok mikroba yang baik.
Di bak sedimentasi..kan lumpur idealnya di bawah lalu di pkmpa masuk lagi ke aerasi.nah bila ada yg ngambang ke atas permukaan dng membentuk flog besar2 itu karena apa?dan bila di hancurkan lumpur yg ngambang,,biar turun lagi ke bawah itu gk masalah kah?apa lumpur yg ngambang itu bakterinya mati?
Pertama diketahui dulu mengapa terjadi bakteri berfilamen, coba periksa konsentrasi oksigen yang harus selalu mencukupi, kedua rasio C/N/P harus seimbang antara 100/5/1, disamping pH dan F/M rasio. Bakteri berfilamen dapat dikendalikan dengan mengolah lumpur yang dikembalikan ke aerasi diberi dengan klorin atau hidrogen peroksida untuk membunuh mikroorganisme berfilamen secara selektif. Konsentrasi klorin harus 10-20 mg/L. Dalam suatu penelitian flok lumpur aktif yang mengandung mikroorganisme berfilamen, dibesi dosis klorin 4,75 mgCl/L dng waktu kontak 20 menit mengurangi sekitar 80% dari bakteri berfilamen
Penyebab terjadinya busa bisa karena: - Air inlet mengandung detergen/ bahan kimia memicu terjadi busa - pH air tidak normal, umumnya tinggi - F/M rasio tidak normal - Sudah terjadi proses denitrifikasi dll
Pak jika pH inlet di angka 7,7 dan inlet tidak terlihat ada busa yg terbentuk, hal tsb disebabkan apa ya? Kondisi bak aerasi berbusa coklat dan putih, proses pengendapan tdk maksimal sehingga berimbas pada bak klorinasi Hasil outletnya lebih keruh drpd inlet
Mau tanya nih pak...saya ada air sumur mengandung zat besi...dan saya buat bak penampungan 2000lt...setelah itu diaerasi...menggunakan gelembung didalam air selama 1.5jam Nah menurut pandangan bapak..lebih baik mana..dan efisien mana Diaerasi dahulu atau Diaerasi bersamaan dengan penambahan tawas Terima kasih pak
Nilai rasio BOD/COD untuk suatu air limbah tertentu biasanya stabill/konstan. Klo anda mempunyai angka rasio untuk limbah tsb, mempergunakan nilai COD bisa diprediksi nilai BOD nya.
Cara mengatasi: Ketika air diaerasi akan menciptakan turbulensi. Turbulensi kemudian menyebabkan CO2 yang larut dalam air (karbon dioksida) keluar menjadi gas. Keluarnya gas CO2 dari air menghasilkan peningkatan pH. Aerasi adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pH yang tidak akan meningkatkan Alkalinitas Total.
Izin bertanya prof. Di tempat saya biasanya COD, Nitrat, Nitrit dan Amoniak biasanya tinggi. tp skrg mulai rendah smw (masuk parameter standart). itu merupakan faktor ap y prof. bisa di bantu di jelaskan
Disitu ada proses oksidasi aerobik, mikroorganisme mengurai BOD/COD yang terus berlangsung proses nitrifikasi yang berlanjut dengan proses denitrifikasi. lihat dua video saya: ua-cam.com/video/MdEJdVXBYB0/v-deo.html dan ua-cam.com/video/7_ktuI4XNDs/v-deo.html
Keren pak
TERIMAKASIH
terimakasih penjelasan terkait aerasinya pk Dr.Hening
Panjang umur Dr. Hening... Sehat selalu terimakasih sudah berbagi ilmu nya ....
Aamiin, terimakasih doa dan suportnya
Terima kasih pak dosen.. semoga pak dosen Dr. Hening sekeluarga sehat selalu
Aamiin YRA
terima kasih pak sangat membantu pembelajaran saya
Terimakasih
Mohon dibuatkan ulasan tentang pengolahan air limbah tanpa aerasi/pengolahan limbah komunal.
Siap terimakasih
izin bertanya prof, standar di bak aerasi itu untuk DO air limbah berapa ya ? dan apa yeng menyababkan amonia itu tinggi setelah keluar dari ipal ?
DO di tangki aerasi tidak boleh nol, usahakan DO sebesar 2 mg/L, kurang dikawatirkan anjlok menjadi anoksik, lebih besar terjadi pemborosan energi.
Amonia dalam air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk protein (daging dan darah), urea, produk asam amino, bahan kimia proses dan bahan baku, atau bahan kimia pembersih yang mengandung senyawa amonium kuaterner. Nitrifikasi adalah cara paling umum untuk menghilangkan amonia secara biologis di air limbah. Dalam proses ini, pengolahan amonia terjadi melalui bakteri yang sudah ada di dalam air. Bakteri ini memecah amonia dan akhirnya mendorong pelepasan gas nitrogen ke atmosfer. Nitrifikasi biasanya dianggap sebagai proses dua langkah di mana amonia dioksidasi menjadi nitrit pada langkah pertama. Nitrit kemudian dioksidasi menjadi nitrat pada langkah kedua. Permintaan oksigen teoritis untuk proses ini adalah 4,57 g O2/g NH4-N.
Pelajari video kesling corner ini:
NITRIFIKASI n DENITRIFIKASI Mengolah AMONIA
ua-cam.com/video/MdEJdVXBYB0/v-deo.html
apakah bisa dilakukan modifikasi di outlet ipal prof untuk mengantisipasi misal amonia cenderung labil? agar sesuai baku mutu
Izin beryanya prof apakah setiap kandungan nutrisi yang di butuhkn oleh bakteri itu berbeda??(karna ada bnyak jenis dn merek nutrisi) dn apakah bisa pengecekan nutrisi secara manual tanpa harus ke lab, mkasih prof
Memang banyak pilihan, yang penting pilihlah yang mempunyai nutrisi yang lengkap terbuat dari bahan organik alami dan yang mudah diserap oleh mikroorganisme Lumpur Aktif secara efektif sehingga dapat meningkatkan dan menjaga kinerja lumpur aktif dalam proses pengolahan limbah secara biologi secara berkesinambungan
Izin bertanya prof. Di tempat saya sering sekali aerasi menjadi bening dan lumpurnya sampai tidak ada apakah itu bakteri nya mati?lalu bagai mana ya cara mengatasinya di tempat saya hanya melakukan penambahan bakteri dan nutrien saja ..tanpa menggunakan alat untuk mengukur doais di aerasi tsb
Pak izin bertanya, apakah di bak aerasi ada pengendapan ?
Di tangki aerasi harus dicegah terjadi pengendapan.
@@keslingcorner4968 terimakasih banyak atas informasinya pak?
Kecuali sistem Reaktor batch Sekuensing (SBR) yaitu sistem pengolahan air limbah dengan satu bak reactor atau rector "batch tunggal”, disitu air diolah untuk menghilangkan komponen yang tidak diinginkan, yang kemudian disitu juga diendapkan dan dibuang.
Ass maaf mau tanya pak Knpah aerasi tidak bisa menguray lemak atau minyak 🙏
Penguraian minyak dan lemak dengan cara biokimia di tangki aerasi membutuhkan waktu lebih lama dari penguraian BOD/COD. Oleh karena itu usahakan minyak dan lemak tidak masuk ke tangki aerasi pengolahan limbah domestik/industri. Disamping itu minyak dan lemak menggangu terjadinya flok mikroba yang baik.
Terimakasih bnyak pak penjelasan nya🙏
Untuk meminimalisir lemak atau minyak bisa menggunakan tanki grease trap terlebih dahulu
Di bak sedimentasi..kan lumpur idealnya di bawah lalu di pkmpa masuk lagi ke aerasi.nah bila ada yg ngambang ke atas permukaan dng membentuk flog besar2 itu karena apa?dan bila di hancurkan lumpur yg ngambang,,biar turun lagi ke bawah itu gk masalah kah?apa lumpur yg ngambang itu bakterinya mati?
Pertama diketahui dulu mengapa terjadi bakteri berfilamen, coba periksa konsentrasi oksigen yang harus selalu mencukupi, kedua rasio C/N/P harus seimbang antara 100/5/1, disamping pH dan F/M rasio.
Bakteri berfilamen dapat dikendalikan dengan mengolah lumpur yang dikembalikan ke aerasi diberi dengan klorin atau hidrogen peroksida untuk membunuh mikroorganisme berfilamen secara selektif. Konsentrasi klorin harus 10-20 mg/L.
Dalam suatu penelitian flok lumpur aktif yang mengandung mikroorganisme berfilamen, dibesi dosis klorin 4,75 mgCl/L dng waktu kontak 20 menit mengurangi sekitar 80% dari bakteri berfilamen
Assalamualaikum pak mau tanya kenapa aerasi menghasilkan busa yang tidabiasa seperti mestinya. Yang menyebabkan hasil akhir kebadan air berbusa?
Penyebab terjadinya busa bisa karena:
- Air inlet mengandung detergen/ bahan kimia memicu terjadi busa
- pH air tidak normal, umumnya tinggi
- F/M rasio tidak normal
- Sudah terjadi proses denitrifikasi dll
Pak jika pH inlet di angka 7,7 dan inlet tidak terlihat ada busa yg terbentuk, hal tsb disebabkan apa ya? Kondisi bak aerasi berbusa coklat dan putih, proses pengendapan tdk maksimal sehingga berimbas pada bak klorinasi
Hasil outletnya lebih keruh drpd inlet
Mau tanya pak, micro organisme atau bakteri di aerasi namanya apa?
Ada lima spesies bakteri yang bekerja pada proses activated Sludge: Acinetobacter sp, Staphylococcos sp, Cardiobacterium sp, dan Mycoplasma sp.
Mau tanya nih pak...saya ada air sumur mengandung zat besi...dan saya buat bak penampungan 2000lt...setelah itu diaerasi...menggunakan gelembung didalam air selama 1.5jam
Nah menurut pandangan bapak..lebih baik mana..dan efisien mana
Diaerasi dahulu atau
Diaerasi bersamaan dengan penambahan tawas
Terima kasih pak
Tawas bermanfaat untuk menggumpalkan partikel yang terbentuk akibat aerasi, silahkan lakukan trial and eror. Yang penting juga sistem pengadukannya.
Pak yg aerasi fountains itu yg disemprotkan air limbah atau air yg ada didalam tangki aerasi atau air baru diluar proses limbah?
Bisa dipakai untuk pengolahan air minum ataupun air sungai atau danau
Mau nanya pak kira"kalo saya PKL nya tentang limbah itu harus pake leb BOD COD ya pak?
Nilai rasio BOD/COD untuk suatu air limbah tertentu biasanya stabill/konstan. Klo anda mempunyai angka rasio untuk limbah tsb, mempergunakan nilai COD bisa diprediksi nilai BOD nya.
Mengatasi ph menurun di bak aerasi(aerobic) gimana ya
Cara mengatasi: Ketika air diaerasi akan menciptakan turbulensi. Turbulensi kemudian menyebabkan CO2 yang larut dalam air (karbon dioksida) keluar menjadi gas. Keluarnya gas CO2 dari air menghasilkan peningkatan pH. Aerasi adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pH yang tidak akan meningkatkan Alkalinitas Total.
Izin bertanya prof. Di tempat saya biasanya COD, Nitrat, Nitrit dan Amoniak biasanya tinggi. tp skrg mulai rendah smw (masuk parameter standart). itu merupakan faktor ap y prof. bisa di bantu di jelaskan
Disitu ada proses oksidasi aerobik, mikroorganisme mengurai BOD/COD yang terus berlangsung proses nitrifikasi yang berlanjut dengan proses denitrifikasi. lihat dua video saya:
ua-cam.com/video/MdEJdVXBYB0/v-deo.html dan
ua-cam.com/video/7_ktuI4XNDs/v-deo.html
kenapa CO2 mempengaruhi pH?
Mau tanya pak, kenapa dari bak clarifier(sediment) ada lumpur yg di kembalikan ke bak aerasi???
Untuk menambah atau menjaga agar jumlah lumpur/sludge/mikroba mencukupi untuk memakan BOD yang masuk.
Mau nanya Pak, apakah bisa membuat air jernih dengan PH yang tinggi?
Tidak ada hubungan antara pH dan kejernihan