Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Makna Ke-9 dari QS Al-Kahfi: 28 adalah sebagai berikut; Kita masih membahas dalil keDua yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan, ayat yang di baca oleh jutaan umat setiap sepekan sekali di hari Jum’at, karena ini bagian dari QS Al-Kahf. Allah berfirman dalam QS Al-Kahfi: 28 yaitu,وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا artinya, “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. Dan diantara pelajaran kehidupan yang dijelaskan para ulama dalam membahas ayat ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syeikh Ibnu Utsaimin رحمه الله تَعَالَى, beliau menjelaskan bahwa orang yang berdzikir dengan lisannya, tetapi tidak berdzikir dengan hatinya maka masuk ke dalam ayat ini. Maksudnya adalah ayat ini isyarat tentang pentingnya menghadirkan hati ketika berdzikir kepada Allah, orang yang berdzikir kepada Allah dengan lisannya, tetapi tidak dengan hatinya, maka keberkahan akan di cabut dari amalnya, aktivitasnya dan waktu-waktunya, sehingga urusannya akan berantakan dan anda bisa lihat orang seperti itu menghabiskan waktu yang sangat panjang tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi kalau hati seseorang dengan Allah maka Allah akan berikan keberkahan dalam amal dan aktivitasnya dan waktu-waktunya. Jadi ini pelajaran mahal bagi kita bahwa ternyata yang diminta oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada kita bukan hanya berdzikir dengan lisan atau orang yang beribadah dengan fisik, tetapi hatinya lalai dan tidak khusu dan hatinya tidak bersama Allah dan hatinya tidak ingat kepada Allah, maka keberkahan akan di cabut, sehingga dia mengerjakan berbagai macam aktivitas tidak mendapatkan apa-apa, mungkin dapat tetapi hanya secara duniawi. Tetapi kalau hatinya bersama Allah, maka Allah akan berkahi di setiap kegiatan dan aktivitasnya. Walaupun pada saat itu secara duniawi agak turun, tetapi berkah hidupnya, dia akan mendapatkan kebahagiaan, masalahnya diselesaikan oleh Allah dan dia akan mendapatkan ketenangan dan dia akan mendapatkan kestabilan dan keseimbangan dalam hidup. Dan ini menarik, jadi jangankan yang tidak berdzikir, yang berdzikir tetapi hanya dengan lisan saja dan tidak melibatkan hati, itu tidak berkah hidupnya. Lalu bagaimana yang tidak berdzikir sama sekali? Itu pasti akan berantakan hidupnya. Lalu dari sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan, begitu juga ketika kita berada di pihak yang mencari sahabat, lingkungan dan mencari sosok yang diikuti, karena konteksnya kita mencari orang yang kita ikuti, misalnya kita mencari guru, senior atau perempuan mencari suami atau mencari pihak yang akan kita ikuti, turuti dan taati, maka yang perlu kita perhatikan bukan hanya pihak itu secara zahir, casing shalih atau berdzikir, tetapi pihak itu berdzikir dengan hatinya dan mengerjakan sesuatu dengan hati, bukan hanya dengan fisik. Dan senantiasa mengingat Allah Tabaroka wa Ta’ala. Dan itulah orang yang urusanya dijamin dan di garansi oleh Allah tidak akan berantakan. Jadi selalu bicara dalam dua sisi, sisi yang pertama kita berusaha menjadi orang yang seperti itu, bahwa dzikir itu bukan hanya dengan lisan, namun dzikir itu dengan hati. Lalu kalau kita ingin bersahabat atau kalau kita ingin mencari sosok atau kita ingin mencari pihak yang khususnya bukan hanya bersahabat dan dekat dengan dia, tetapi secara umum kita akan mengikuti dan nurut kepada dia dan dia akan lebih dominan dan bargaining position akan lebih kuat atau memang dia akan menjadi pemimpin. Maka carilah orang yang bukan hanya berdzikir dengan lisannya tetapi berdzikir dengan hatinya. Bukan hanya beribadah dengan fisik, tetapi beribadah dengan hatinya, bukan hanya mengerjakan sesuatu dengan logika dan tubuhnya, tetapi mengerjakan sesuatu dengan hatinya. Dan tugas-tugasnya dia kerjakan dengan hatinya dan itu yang akan berhasil. Namun orang-orang yang mengerjakan dengan fisiknya, tubuhnya, logikanya tidak ada garansi dan dia akan berantakan dan keberkahan akan di cabut dan itu terlihat. Mulai dari bagaimana seseorang itu berdzikir, jangankan bicara mengerjakan sesuatu itu memakai hati, dzikir ba’da shalat saja suka-suka misalnya. Danوَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”, walaupun casingnya Sunnah dan Syar’i. Tetapi orang yang melibatkan hati dalam beribadah dan dalam aktivitas dan dalam beramal maka ia akan senantiasa ingat kepada Allah dan ketika ia ingat kepada Allah yang menjadi patokan adalah apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang dan apa yang Allah ridhai dan cintai dan apa yang Allah benci dan begitulah dia dalam menjalani hidup. Makanya ketika Hajar ditinggal oleh Nabi Ibrahim عليه السلام, pertanyaannya hanya satu setelah beberapa kali bertanya tidak diresponse oleh Nabi Ibrahim, “Apakah Allah yang memerintahkan engkau meninggalkan aku?”, jadi yang di ingat itu Allah, apakah ini perintah Allah atau bukan?. Begitu beliau mendapatkan info dari suaminya bahwa ini perintah Allah, “Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-ntiakan kita”. Dan itu orang yang melibatkan hati dan begitulah para Nabi dan Rasul عليهم الصلاة و السلام, para wali, para orang-orang shalih, para ulama, mereka senantiasa bukan hanya secara pisik, tetapi dengan melibatkan hati mereka. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Senin, 09 Sya’ban 1445 AH/19 Februari 2024 Ahida Muhsin
Alhamdulillahilladzi Bini'matihi Tatimmush Sholihaat Jazakumullah Khairan Katsiran Semoga Allah senantiasa merahmati Imam An Nawawi, guru guru beliau, keluarga beliau. Semoga Allah merahmati Ustad Nuzul Dzikri, guru guru beliau, keluarga beliau dan seluruh tim muhajjir. Semoga Allah memberikan kesehatan, kemudahan, kelapangan rezeki, juga keberkahan bagi ustad dan seluruh tim, serta seluruh umat Islam dimanapun berada. Semoga ilmu kita menjadi ilmu yang bermanfaat, aamiin ya Rabb'alamin 🤲
Alhamdulilah .syukron wa jazakumullah khayran atas ilmu nya ustadz wa yubarokallah fikum .semoga allah merahmati imam nawawi beserta orang orang yang beliau cintai .semoga allah merahmati ustadz dan tim beserta orang orang yang antumma cintai .semoga allah merahmati umat muslim dimanapun berada .
Jazaakumullahu khayr ustad dan tim Semoga yang lagi ikhtiar jodoh dimudahkan, yang ikhtiar garis 2 semoga lekas dipantaskan, yang pejuang nafkah dibukakan jalannya. Aamiin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat, semoga Allah selalu merahmati Imam Nawawi, keluarga beliau, guru guru beliau, semoga Allah juga selalu menjaga Ustadz Nuzul, keluarga, tim, dan umat muslim di seluruh dunia. Jazakumullah khairan katsiran untuk ilmu yang bermanfaat wa baarakallahu fiikum. Semoga Allah selalu memanjangkan umur kita di atas ketaatan dan selalu diberi taufik oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Pak ustad, pertama saya hijrah sampai 5thn lamanya , alhamdulillah banyak sekali ujian cobaan yg semakin hari semakin2 tinggi, apakh ini hijrah saya blm sepenuhnya, syukron ustadz
semoga allah mudahkan urusan kita semuanya oleh allah aamiiiin
Masya Allah Tabarakallah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Makna Ke-9 dari QS Al-Kahfi: 28 adalah sebagai berikut;
Kita masih membahas dalil keDua yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan, ayat yang di baca oleh jutaan umat setiap sepekan sekali di hari Jum’at, karena ini bagian dari QS Al-Kahf. Allah berfirman dalam QS Al-Kahfi: 28 yaitu,وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا artinya, “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. Dan diantara pelajaran kehidupan yang dijelaskan para ulama dalam membahas ayat ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syeikh Ibnu Utsaimin رحمه الله تَعَالَى, beliau menjelaskan bahwa orang yang berdzikir dengan lisannya, tetapi tidak berdzikir dengan hatinya maka masuk ke dalam ayat ini. Maksudnya adalah ayat ini isyarat tentang pentingnya menghadirkan hati ketika berdzikir kepada Allah, orang yang berdzikir kepada Allah dengan lisannya, tetapi tidak dengan hatinya, maka keberkahan akan di cabut dari amalnya, aktivitasnya dan waktu-waktunya, sehingga urusannya akan berantakan dan anda bisa lihat orang seperti itu menghabiskan waktu yang sangat panjang tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi kalau hati seseorang dengan Allah maka Allah akan berikan keberkahan dalam amal dan aktivitasnya dan waktu-waktunya.
Jadi ini pelajaran mahal bagi kita bahwa ternyata yang diminta oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada kita bukan hanya berdzikir dengan lisan atau orang yang beribadah dengan fisik, tetapi hatinya lalai dan tidak khusu dan hatinya tidak bersama Allah dan hatinya tidak ingat kepada Allah, maka keberkahan akan di cabut, sehingga dia mengerjakan berbagai macam aktivitas tidak mendapatkan apa-apa, mungkin dapat tetapi hanya secara duniawi. Tetapi kalau hatinya bersama Allah, maka Allah akan berkahi di setiap kegiatan dan aktivitasnya. Walaupun pada saat itu secara duniawi agak turun, tetapi berkah hidupnya, dia akan mendapatkan kebahagiaan, masalahnya diselesaikan oleh Allah dan dia akan mendapatkan ketenangan dan dia akan mendapatkan kestabilan dan keseimbangan dalam hidup.
Dan ini menarik, jadi jangankan yang tidak berdzikir, yang berdzikir tetapi hanya dengan lisan saja dan tidak melibatkan hati, itu tidak berkah hidupnya. Lalu bagaimana yang tidak berdzikir sama sekali? Itu pasti akan berantakan hidupnya. Lalu dari sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan, begitu juga ketika kita berada di pihak yang mencari sahabat, lingkungan dan mencari sosok yang diikuti, karena konteksnya kita mencari orang yang kita ikuti, misalnya kita mencari guru, senior atau perempuan mencari suami atau mencari pihak yang akan kita ikuti, turuti dan taati, maka yang perlu kita perhatikan bukan hanya pihak itu secara zahir, casing shalih atau berdzikir, tetapi pihak itu berdzikir dengan hatinya dan mengerjakan sesuatu dengan hati, bukan hanya dengan fisik. Dan senantiasa mengingat Allah Tabaroka wa Ta’ala. Dan itulah orang yang urusanya dijamin dan di garansi oleh Allah tidak akan berantakan.
Jadi selalu bicara dalam dua sisi, sisi yang pertama kita berusaha menjadi orang yang seperti itu, bahwa dzikir itu bukan hanya dengan lisan, namun dzikir itu dengan hati. Lalu kalau kita ingin bersahabat atau kalau kita ingin mencari sosok atau kita ingin mencari pihak yang khususnya bukan hanya bersahabat dan dekat dengan dia, tetapi secara umum kita akan mengikuti dan nurut kepada dia dan dia akan lebih dominan dan bargaining position akan lebih kuat atau memang dia akan menjadi pemimpin. Maka carilah orang yang bukan hanya berdzikir dengan lisannya tetapi berdzikir dengan hatinya. Bukan hanya beribadah dengan fisik, tetapi beribadah dengan hatinya, bukan hanya mengerjakan sesuatu dengan logika dan tubuhnya, tetapi mengerjakan sesuatu dengan hatinya. Dan tugas-tugasnya dia kerjakan dengan hatinya dan itu yang akan berhasil. Namun orang-orang yang mengerjakan dengan fisiknya, tubuhnya, logikanya tidak ada garansi dan dia akan berantakan dan keberkahan akan di cabut dan itu terlihat. Mulai dari bagaimana seseorang itu berdzikir, jangankan bicara mengerjakan sesuatu itu memakai hati, dzikir ba’da shalat saja suka-suka misalnya. Danوَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”, walaupun casingnya Sunnah dan Syar’i. Tetapi orang yang melibatkan hati dalam beribadah dan dalam aktivitas dan dalam beramal maka ia akan senantiasa ingat kepada Allah dan ketika ia ingat kepada Allah yang menjadi patokan adalah apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang dan apa yang Allah ridhai dan cintai dan apa yang Allah benci dan begitulah dia dalam menjalani hidup. Makanya ketika Hajar ditinggal oleh Nabi Ibrahim عليه السلام, pertanyaannya hanya satu setelah beberapa kali bertanya tidak diresponse oleh Nabi Ibrahim, “Apakah Allah yang memerintahkan engkau meninggalkan aku?”, jadi yang di ingat itu Allah, apakah ini perintah Allah atau bukan?. Begitu beliau mendapatkan info dari suaminya bahwa ini perintah Allah, “Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-ntiakan kita”. Dan itu orang yang melibatkan hati dan begitulah para Nabi dan Rasul عليهم الصلاة و السلام, para wali, para orang-orang shalih, para ulama, mereka senantiasa bukan hanya secara pisik, tetapi dengan melibatkan hati mereka.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Senin, 09 Sya’ban 1445 AH/19 Februari 2024
Ahida Muhsin
Alhamdulillahilladzi Bini'matihi Tatimmush Sholihaat
Jazakumullah Khairan Katsiran
Semoga Allah senantiasa merahmati Imam An Nawawi, guru guru beliau, keluarga beliau. Semoga Allah merahmati Ustad Nuzul Dzikri, guru guru beliau, keluarga beliau dan seluruh tim muhajjir. Semoga Allah memberikan kesehatan, kemudahan, kelapangan rezeki, juga keberkahan bagi ustad dan seluruh tim, serta seluruh umat Islam dimanapun berada.
Semoga ilmu kita menjadi ilmu yang bermanfaat, aamiin ya Rabb'alamin 🤲
Alhamdulilah .syukron wa jazakumullah khayran atas ilmu nya ustadz wa yubarokallah fikum .semoga allah merahmati imam nawawi beserta orang orang yang beliau cintai .semoga allah merahmati ustadz dan tim beserta orang orang yang antumma cintai .semoga allah merahmati umat muslim dimanapun berada .
Jazaakumullahu khayr ustad dan tim
Semoga yang lagi ikhtiar jodoh dimudahkan, yang ikhtiar garis 2 semoga lekas dipantaskan, yang pejuang nafkah dibukakan jalannya. Aamiin
jazakallahu khairan ustadz atas ilmunya, barakallahu fiikum
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimushalihat, semoga Allah selalu merahmati Imam Nawawi, keluarga beliau, guru guru beliau, semoga Allah juga selalu menjaga Ustadz Nuzul, keluarga, tim, dan umat muslim di seluruh dunia. Jazakumullah khairan katsiran untuk ilmu yang bermanfaat wa baarakallahu fiikum. Semoga Allah selalu memanjangkan umur kita di atas ketaatan dan selalu diberi taufik oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Astaghfirullah :(
Alhamdulillah
Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarakatuh. Semoga Allaah Ta'ala merahmati Imam Nawawi Rahimahullaah.
Semoga Allaah Ta'ala merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
Jazakumullaah khayran katsira. Hafidzakumullaah.
Bismillah...
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Bismillah
Alhamdulillah
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimush shalihat
Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin
Jazakumullahu khairan
Baarakallahu fiikum.
BarakAllahufiikum
Pak ustad, pertama saya hijrah sampai 5thn lamanya , alhamdulillah banyak sekali ujian cobaan yg semakin hari semakin2 tinggi, apakh ini hijrah saya blm sepenuhnya, syukron ustadz
Alhamdulillah
Bismillah
BaarakAllahu fiikum ustadz beserta team
Sample yg berzikir dgn lisan gmn?
"Promosm"
terus apa kl bukan bersin?