Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran Ke-3 hadits Ke-390 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Kita masih membahas hadits ke-11 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَمَرَّ بِهِ ، فَقال : يارسول اللَّهِ إِنِّي لأُحِبُّ هَذا ، فقال له النبيُّ ﷺ : «أَأَعْلمتَهُ ؟ » قَالَ : لا قَالَ : «أَعْلِمْهُ» فَلَحِقَهُ ، فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّكَ في اللَّه ، فقالَ : أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْببْتَنِي لَهُ . رواه أبو داود بإِسنادٍ صحيح “Bahwa ada seorang laki-laki berada di samping Nabi lalu ada seseorang melewatinya dan dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini’. Maka Nabi ﷺ bersabda kepadanya, 'Apakah kamu telah memberitahukannya?' Dia menjawab, 'Belum’. Beliau bersabda, 'Beritahukanlah kepadanya’. Maka dia segera mengejarnya. Lalu berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah’. Maka dia menjawab, 'Semoga engkau dicintai oleh Allah yang karena-Nya engkau telah mencintaiku’." (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih). Ada pelajaran yang disampaikan para ulama, setelah kemarin kita bahas bahwa hadits ini menunjukan bahwa adanya diskusi keseharian, obrolan antara Nabi kita ﷺ dengan para sahabat dan obrolannya atau percakapan yang bukan tidak jelas arah pembicaraannya. Namun obrolan Nabi ﷺ itu melahirkan Ilmu dan Amal dan langsung diamalkan oleh para sahabat di dalam hadits ini. Lihat sederhana, simple dan produktif dan menghasilkan Ilmu dan Amal. Karena seringkali kita banyak ngobrol tetapi tidak produktif dan ngobrol itu terkesan menghabiskan waktu kalau di keseharian kita. Sedangkan di kehidupan Rasulullah ﷺ dan para sahabat tidak, obrolan mereka itu penuh hikmah dan Ilmu lalu melahirkan Amal. Dan juga dijelaskan sebagian para ulama bahwa obrolan mereka itu menjaga adab dan martabat. Makanya sebagian ulama mengatakan bahwa, ‘Di dalam hadits ini ada Memuliakan Rasulullah ﷺ, karena para sahabat ketika berbicara dengan Nabi ﷺ mengatakan, “Wahai Rasulullah”, jadi para sahabat tidak mengatakan, “Wahai Muhammad”, maka dijelaskan oleh para ulama Fiqh diantaranya ulama Madzhab Syafiiyah bahwa, ‘Kita harus beradab dengan Rasulullah ﷺ dan jangan mengatakan Muhammad. Dan tidak memanggil nama tetapi “Wahai Rasulullah”. Dan secara umum yang memanggil nama itu A’Robi atau Arab Baduy yang polos-polos itu, makanya mereka disikapi khusus oleh Nabi ﷺ A’Robi itu, tetapi para sahabat secara umum memanggil, “Wahai Rasulullah”. Ini pelajaran mahal, seringkali kita kalau sudah merasa deket suka kebablasan, apalagi kalau ngobrol santai dan kalau sudah merasa dekat suka keceplosan apalagi obrolan santai. Jadi merasa tidak ada sekat dengan memanggil nama, tetapi para sahabat itu akhlaknya luar biasa dan orang-orang pilihan, meskipun dekat dengan Rasulullah ﷺ, justru semakin dekat semakin beradab, semakin dekat semakin bersyukur, semakin dekat semakin menghormati dan memuliakan. Dan ini pelajaran bagi kita, kita merasa dekat bebas berbicara, walaupun orang kita suka di panggil nama misalnya, tetapi kita tetap ada penghormatan misalnya kita berhadapan dengan yang lebih tua atau punya kedudukan. Sebagaimana hadits Aisyah رضي الله تَعَالَى عنها, bahwa Nabi ﷺ bersabda, أَنْزِلُوا النَّاسَ مَنَازِلَهُمْ “Perlakukanlah manusia sesuai dengan posisi mereka atau tempatkanlah manusia pada posisi-posisi mereka” (Hadīts riwayat Abū Dāwūd). Dan ini salah satu Sunnah Rasulullah ﷺ. Jadi obrolan sehari-hari itu tetap menjaga martabat, kita berbicara dengan adab, akhlak, sampaikan kedudukannya dan dudukan mereka sesuai kedudukannya maka In Sha Allah, Allah akan memberikan taufik-Nya kepada kita. Dan semoga kita mendapatkan Ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari Ilmu yang tidak bermanfaat. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Jum’at, 26 Jumada al-Akhir 1446 AH/27 December 2024 Ahida Muhsin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh jazaakumullah khairan Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah ta'ala atas ilmunya, serta segenap tim yang bertugas dan saya mencintai antum karena Allah ustadz.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Pembelajaran Ke-3 hadits Ke-390 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Kita masih membahas hadits ke-11 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَمَرَّ بِهِ ، فَقال : يارسول اللَّهِ إِنِّي لأُحِبُّ هَذا ، فقال له النبيُّ ﷺ : «أَأَعْلمتَهُ ؟ » قَالَ : لا قَالَ : «أَعْلِمْهُ» فَلَحِقَهُ ، فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّكَ في اللَّه ، فقالَ : أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْببْتَنِي لَهُ . رواه أبو داود بإِسنادٍ صحيح “Bahwa ada seorang laki-laki berada di samping Nabi lalu ada seseorang melewatinya dan dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini’. Maka Nabi ﷺ bersabda kepadanya, 'Apakah kamu telah memberitahukannya?' Dia menjawab, 'Belum’. Beliau bersabda, 'Beritahukanlah kepadanya’. Maka dia segera mengejarnya. Lalu berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah’. Maka dia menjawab, 'Semoga engkau dicintai oleh Allah yang karena-Nya engkau telah mencintaiku’." (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih). Ada pelajaran yang disampaikan para ulama, setelah kemarin kita bahas bahwa hadits ini menunjukan bahwa adanya diskusi keseharian, obrolan antara Nabi kita ﷺ dengan para sahabat dan obrolannya atau percakapan yang bukan tidak jelas arah pembicaraannya. Namun obrolan Nabi ﷺ itu melahirkan Ilmu dan Amal dan langsung diamalkan oleh para sahabat di dalam hadits ini. Lihat sederhana, simple dan produktif dan menghasilkan Ilmu dan Amal. Karena seringkali kita banyak ngobrol tetapi tidak produktif dan ngobrol itu terkesan menghabiskan waktu kalau di keseharian kita. Sedangkan di kehidupan Rasulullah ﷺ dan para sahabat tidak, obrolan mereka itu penuh hikmah dan Ilmu lalu melahirkan Amal.
Dan juga dijelaskan sebagian para ulama bahwa obrolan mereka itu menjaga adab dan martabat. Makanya sebagian ulama mengatakan bahwa, ‘Di dalam hadits ini ada Memuliakan Rasulullah ﷺ, karena para sahabat ketika berbicara dengan Nabi ﷺ mengatakan, “Wahai Rasulullah”, jadi para sahabat tidak mengatakan, “Wahai Muhammad”, maka dijelaskan oleh para ulama Fiqh diantaranya ulama Madzhab Syafiiyah bahwa, ‘Kita harus beradab dengan Rasulullah ﷺ dan jangan mengatakan Muhammad. Dan tidak memanggil nama tetapi “Wahai Rasulullah”. Dan secara umum yang memanggil nama itu A’Robi atau Arab Baduy yang polos-polos itu, makanya mereka disikapi khusus oleh Nabi ﷺ A’Robi itu, tetapi para sahabat secara umum memanggil, “Wahai Rasulullah”. Ini pelajaran mahal, seringkali kita kalau sudah merasa deket suka kebablasan, apalagi kalau ngobrol santai dan kalau sudah merasa dekat suka keceplosan apalagi obrolan santai. Jadi merasa tidak ada sekat dengan memanggil nama, tetapi para sahabat itu akhlaknya luar biasa dan orang-orang pilihan, meskipun dekat dengan Rasulullah ﷺ, justru semakin dekat semakin beradab, semakin dekat semakin bersyukur, semakin dekat semakin menghormati dan memuliakan. Dan ini pelajaran bagi kita, kita merasa dekat bebas berbicara, walaupun orang kita suka di panggil nama misalnya, tetapi kita tetap ada penghormatan misalnya kita berhadapan dengan yang lebih tua atau punya kedudukan. Sebagaimana hadits Aisyah رضي الله تَعَالَى عنها, bahwa Nabi ﷺ bersabda, أَنْزِلُوا النَّاسَ مَنَازِلَهُمْ “Perlakukanlah manusia sesuai dengan posisi mereka atau tempatkanlah manusia pada posisi-posisi mereka” (Hadīts riwayat Abū Dāwūd). Dan ini salah satu Sunnah Rasulullah ﷺ.
Jadi obrolan sehari-hari itu tetap menjaga martabat, kita berbicara dengan adab, akhlak, sampaikan kedudukannya dan dudukan mereka sesuai kedudukannya maka In Sha Allah, Allah akan memberikan taufik-Nya kepada kita. Dan semoga kita mendapatkan Ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari Ilmu yang tidak bermanfaat.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Jum’at, 26 Jumada al-Akhir 1446 AH/27 December 2024
Ahida Muhsin
الحمد لله رب العالمين
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا
Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri beserta Tim Muhajir hafizhahumullahu ta'ala atas ilmunya
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh jazaakumullah khairan Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah ta'ala atas ilmunya, serta segenap tim yang bertugas dan saya mencintai antum karena Allah ustadz.
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimush sholihaat
Jazakumullahu Khayran wa Barakallahu Fiikum Ustadzuna dan Tim
بسم الله الرحمن الرحيم
💫🙏
Jazakumullah khair ,ustadz
Barakallahu fiikum
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
Alhamdulillah jazakumullahu khairan katsiron
Bismillah
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, jazaakumullah khayran Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah ta'ala atas ilmunya, serta segenap tim kajian yg bertugas ,Baarakallahu fiikum 🙏
Alhamdulillahi rabbil alamiin Robbana taqobbal minna
Alhamdulillah
Jazaakumullahu khairan Wa baarakallahu fiekum ustadz❤❤
Alhamdulillaah
Masya Allah Tabarakallah
Alhamdulilah
Bismillah Alhamdulillah menyimak Ustadz, jazakallahu khairan Ustadz