ini orang benar benar cerdas ini... Pengetahuannya luas bgt.. Kutu kitab.. kitab agama apa saja tau dan teliti... Pintar berbahasa arab ibrani dll keren pokoknya 👍👍👍
Ustadz M.Ali ini cerdas , tapi netral, tidak bela sana sini, ini menerangkan yang sebenarnya menurut data manuskrip, sejarah dan silsilah (nasab) mantaaap.... 👍
ustadz ini memang top markottop kitabnya banyak padahal dia seorang muallaf sampai pwngetahunnya yg luar biasa dalm mwmahami sejarah ulam ulama islam setelah wafatnya 4 sahabat Rosulullah
Sejarah dan Baginda Nabi Muhammad SAW tercatat bahwa karena saking dekatnya beliau dengan sahabat Zaid bin Haritsah anak angkat Beliau SAW... nama sahabat itu sempat akan diubah jadi Zaid bin Muhammad... namun hal tersebut dilarang oleh Alloh SWT langsung dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 5. sehingga dengan larangan itu otomatis mencangkok nasab saja dilarang. ini Ba'alawi mencangkok nasab kepada Manusia yang di Muliakan oleh Alloh SWT dan seluruh mahluk2 NYA... gila gak tau malu dan ga takut kualatkah mereka... kalau mereka sadar harusnya segera lepas semua atribut dan hapus periwayatan keluarganya... daripada dikutuk oleh hadits yang berbunyi barang siapa yang berbohong dengan mengatasnamakan aku (Nabi Muhammad SAW).... maka tempatnya di Neraka. simpel itu saja 🎉🎉
Kalau orang yg objective mencari kebenaran dengan keilmuannya, insyaAlloh dia akan menemukan kebenaran tsb di dalam islam... objective (bisa jg di sebut ikhlas)
Subhaanallaah....😊 Keluarga Nabi Saw yang sebenar2nya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya. Nasab dzohir TIDAK PERLU di"imani" apalagi sampai dikultuskan..🙏🏻
Tega kali kau ini bang . Kalau pulang ke tarim ntar mau makan apa bang . D sna gk ada yg tanam padi bang . Masak suruh mkan pasir bang. Tega kali kau abang ini .
@@FASBOYZ meski pasirnya emas kalau tak ada pasokan makanan yg melimpah sperti di negri kita . Mna ada bisa di makan itu emas bang . Yg masuk akal aja lah bang
Andai keturunan baalwi masih banyak yg berakhlak bagus lalu tidak sombong dan uzub nasab maka kepalsuan mereka sebagai dzuriyyah rasulullah itu akan tetap terjaga dan tersimpan rapi, ttpi yg namanya kebathilan pasti akan terbuka dgn sendirinya..
Tunggu saja debat antara rijik LBY topik segaf vs kyai Imad ....biar Yaqin penjelasan msg2 pihak ..ayo novel Dul mukmin kpn bs hadir kan para habib tadi ..di tunggu kyai Syarif yg siap hadirkan kyai Imad
Cucu yg ingin di akui,berdasarkan prasangka baik,karena tidak terbukti secara catatan kitab masa lalu, Yang yakin dzuriyah silahkan bertanggung jawab kelak di akherat,yg tidak percaya juga besok bertamggung jawab di akherat,semua punya jawaban masing masing,tapi kl saya insyaalah tidak percaya,tapi tetap berhubungan baik dengan klan baalawi dan menghargai ilmunya
APAKAH DOSA : Mempercayai atau meragukan klaim seseorang sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW (sayyid atau syarif) tidak secara otomatis dihitung sebagai dosa dalam Islam. Namun, sikap kita terhadap hal ini perlu dilandasi dengan akhlak yang baik, kehati-hatian, dan tidak menimbulkan prasangka buruk (su’uzhan) yang dilarang dalam Islam. Berikut beberapa poin untuk menjawab pertanyaan ini: ________________________________________ 1. Keutamaan Keturunan Nabi Muhammad SAW Keturunan Nabi Muhammad SAW memang memiliki keistimewaan dalam Islam, tetapi keutamaan itu datang bersamaan dengan tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang diperlambat amalannya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya." (HR. Muslim) Ini menunjukkan bahwa keturunan Nabi adalah kehormatan, tetapi yang utama tetaplah ketakwaan dan amal. ________________________________________ 2. Menghindari Prasangka Buruk Islam mengajarkan kita untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa." (QS. Al-Hujurat: 12) Jika seseorang mengaku keturunan Nabi, kita tidak boleh langsung menuduhnya berdusta tanpa bukti. Kita bisa bersikap netral, tidak serta-merta menolak atau menerima klaim tersebut. ________________________________________ 3. Meneliti Klaim secara Bijak Dalam beberapa kasus, klaim keturunan Nabi Muhammad SAW dapat ditelusuri melalui ilmu sejarah dan genealogi (silsilah). Jika ada keraguan, kita diperbolehkan meneliti dengan adab dan cara yang baik, tanpa merendahkan orang tersebut. ________________________________________ 4. Fokus pada Amal, Bukan Semata Keturunan Islam tidak mengajarkan untuk terlalu fokus pada keturunan seseorang, tetapi lebih pada ketakwaan dan akhlaknya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, Fatimah RA: "Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka, karena aku tidak dapat membelamu sedikit pun di hadapan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim) Artinya, setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri, terlepas dari keturunan mereka. ________________________________________ 5. Sikap yang Tepat dalam Islam • Jika klaim seseorang sebagai keturunan Nabi tidak merugikan atau menimbulkan kerusakan, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya. • Namun, jika klaim tersebut digunakan untuk mengambil keuntungan yang tidak semestinya, maka Islam mengajarkan untuk bersikap kritis dengan cara yang baik. ________________________________________ Kesimpulan: Meragukan atau tidak langsung percaya pada klaim keturunan Nabi Muhammad SAW bukanlah dosa, asalkan dilakukan dengan sikap yang adil dan tidak melibatkan prasangka buruk. Namun, sebaiknya fokuskan perhatian pada amal perbuatan dan ketakwaan, karena itu yang paling utama di sisi Allah SWT.
Mempercayai atau meragukan klaim seseorang sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW (sayyid atau syarif) tidak secara otomatis dihitung sebagai dosa dalam Islam. Namun, sikap kita terhadap hal ini perlu dilandasi dengan akhlak yang baik, kehati-hatian, dan tidak menimbulkan prasangka buruk (su’uzhan) yang dilarang dalam Islam. Berikut beberapa poin untuk menjawab pertanyaan ini: ________________________________________ 1. Keutamaan Keturunan Nabi Muhammad SAW Keturunan Nabi Muhammad SAW memang memiliki keistimewaan dalam Islam, tetapi keutamaan itu datang bersamaan dengan tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang diperlambat amalannya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya." (HR. Muslim) Ini menunjukkan bahwa keturunan Nabi adalah kehormatan, tetapi yang utama tetaplah ketakwaan dan amal. ________________________________________ 2. Menghindari Prasangka Buruk Islam mengajarkan kita untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa." (QS. Al-Hujurat: 12) Jika seseorang mengaku keturunan Nabi, kita tidak boleh langsung menuduhnya berdusta tanpa bukti. Kita bisa bersikap netral, tidak serta-merta menolak atau menerima klaim tersebut. ________________________________________ 3. Meneliti Klaim secara Bijak Dalam beberapa kasus, klaim keturunan Nabi Muhammad SAW dapat ditelusuri melalui ilmu sejarah dan genealogi (silsilah). Jika ada keraguan, kita diperbolehkan meneliti dengan adab dan cara yang baik, tanpa merendahkan orang tersebut. ________________________________________ 4. Fokus pada Amal, Bukan Semata Keturunan Islam tidak mengajarkan untuk terlalu fokus pada keturunan seseorang, tetapi lebih pada ketakwaan dan akhlaknya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, Fatimah RA: "Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka, karena aku tidak dapat membelamu sedikit pun di hadapan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim) Artinya, setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri, terlepas dari keturunan mereka. ________________________________________ 5. Sikap yang Tepat dalam Islam • Jika klaim seseorang sebagai keturunan Nabi tidak merugikan atau menimbulkan kerusakan, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya. • Namun, jika klaim tersebut digunakan untuk mengambil keuntungan yang tidak semestinya, maka Islam mengajarkan untuk bersikap kritis dengan cara yang baik. ________________________________________ Kesimpulan: Meragukan atau tidak langsung percaya pada klaim keturunan Nabi Muhammad SAW bukanlah dosa, asalkan dilakukan dengan sikap yang adil dan tidak melibatkan prasangka buruk. Namun, sebaiknya fokuskan perhatian pada amal perbuatan dan ketakwaan, karena itu yang paling utama di sisi Allah SWT.
Guru sekumpul bisa salah Krn beliau jg manusia Yg jelas Allah sekarang membuka kedok sejati baalwi bhw mereka bukan keturunan nabi dgn bukti" baik tes DNA dan bhkn dokumen" yg trdahulu yg sudah disampaikan ust manachem
TERIMA KASIH ATAS PENCERAHANNYA PAK USTD MENACHEM ALI... DENGAN PENCERAHAN ANDA KAMI SADAR SELAMA INI KAMI IKUT2 DUKUNG KETURUNAN PALSU. ALHAMDULILLAH GAK SAMPE DAWIR2 JUGA
Secara logika orang awam saja gak nyambung cerita kaum baklawi yang mengatakan Ubaidillah anak dari Ahmad bin Isa sedangkan sedangkan nama Ubaidillah itu sendiri ialah nama dariserong yg memenggal kepala saidina Husen di Padang Karbala yg kemudian jadi gubernur pertanyaan nya mungkinkah Ahmad bin Ahmad bin Isa tidak tau sejarah ini sedangkan beliau itu Ahmad bin Isa baru keturunan ke 9 dari nabi Muhammad mungkinkah logikalah memberi memberi nama anak nya yg sama dengan nama pembunuh kakek nya tolong pikir wahai saudara saudara ku yg se agama dan setanah air indonesia amin yarabbal alamin
betul gan gak mungkin seorang anak cucu cicit gak tahu kasus pembunuhan kakek buyut nya oleh si Ubaidillah ini... sehingga gak mungkin beliau sayyid Ahmad bin Isa ini memberi nama anaknya Ubaidillah... kemungkinan lain kata pa ustad Menachem Ali dia adalah menantu atw anak angkat sayyid Ahmad bin Isa... tapi riwayat buku sezaman tidak ada yang menulis bahwa sayyid Ahmad bin Isa punya menantu/anak angkat bernama Ubaidillah... dan kalaupun si Ubaidillah ini menantu jelas gak layak anak turunan nya mengaku2 sebagai keturunan Baginda SAW.. wong cuman menantu, termasuk anak2 laki2 Ubaidillah ini
@@satriamandeniKalo menantu gak mungkin, anak Ahmad bin Isa laki2 semua, Muhammad, Husain dan Ali.. Gak ada Ubaidillah yg diselipkan namanya di kitab abad ke 9,dan penulisnya itu BAALAWI
@dwipfirdaus baik makasih infonya gan... berarti geng Ubaidillah itu lah yang membegal Nasab dari abad 9-10 H dan Ummat Islam di Indonesia jadi korban pembodohan mereka
**Sejarah dan Keberkahan Sumur Zamzam** adalah bagian penting dari kisah umat Islam. Sumur ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga spiritual. Berikut adalah rangkuman lengkap sejarahnya dari zaman Nabi Ismail AS hingga saat ini: --- ### **1. Awal Mula Munculnya Sumur Zamzam di Zaman Nabi Ismail AS** Sumur Zamzam muncul dari mukjizat Allah SWT ketika Siti Hajar, ibu Nabi Ismail AS, mencari air di tengah padang pasir yang gersang di Makkah. Peristiwa ini terjadi setelah Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka atas perintah Allah. - **Latar Belakang Kisah** Ketika bekal air habis, Ismail yang masih bayi menangis kehausan. Siti Hajar, yang tidak ingin anaknya meninggal, berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mencari air atau pertolongan. Pada saat itu, Malaikat Jibril datang menghentakkan sayapnya ke tanah di dekat tempat Ismail menangis. Dari hentakan itu, air memancar dari tanah dan menjadi sumur Zamzam. Siti Hajar dengan segera mengumpulkan air itu sambil berkata, "Zamzam" (berkumpullah), sehingga air tersebut tidak menyebar terlalu jauh. --- ### **2. Perkembangan Sumur Zamzam di Zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS** - Setelah kemunculan sumur, wilayah tersebut menjadi sumber kehidupan bagi Siti Hajar dan Ismail. - Karena adanya air, suku-suku nomaden mulai tertarik untuk tinggal di sekitar lokasi tersebut. Salah satunya adalah **suku Jurhum**, yang kemudian meminta izin kepada Siti Hajar untuk memanfaatkan air Zamzam. - Ketika Nabi Ismail AS tumbuh dewasa, ia menikah dengan salah satu wanita dari suku Jurhum, dan bersama ayahnya, Nabi Ibrahim AS, mereka membangun **Ka'bah** di dekat sumur Zamzam. --- ### **3. Sumur Zamzam di Masa Setelah Nabi Ismail AS** Setelah Nabi Ismail AS, sumur Zamzam tetap menjadi sumber air yang penting. Namun, seiring berjalannya waktu, sumur ini sempat hilang dan terkubur karena suku Jurhum meninggalkan Makkah setelah terjadi perselisihan. Sumur ini baru ditemukan kembali pada masa kakek Nabi Muhammad SAW, yaitu **Abdul Muthalib**. - **Penemuan Kembali oleh Abdul Muthalib** Abdul Muthalib menerima mimpi dari Allah yang memberitahukan lokasi sumur Zamzam. Dengan bantuan putranya, ia menggali kembali sumur tersebut. Penemuan ini menjadikan sumur Zamzam kembali menjadi sumber keberkahan bagi penduduk Makkah dan para peziarah yang datang ke Ka'bah. --- ### **4. Keberkahan Air Zamzam** Air Zamzam dianggap sebagai air yang penuh keberkahan. Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan air ini dalam beberapa hadis: - **Air yang Mengenyangkan dan Menyembuhkan** Nabi Muhammad SAW bersabda: _"Sebaik-baik air di muka bumi adalah air Zamzam. Ia dapat menjadi makanan yang mengenyangkan dan obat untuk penyakit."_ (HR. Thabrani dan Al-Bazzar) - **Tergantung Niat Peminum** Rasulullah SAW juga bersabda: _"Air Zamzam itu tergantung pada niat orang yang meminumnya."_ (HR. Ibnu Majah) Keberkahan ini membuat air Zamzam tidak hanya diminum, tetapi juga digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyembuhkan penyakit, meningkatkan energi, dan keberkahan hidup. --- ### **5. Pengelolaan Sumur Zamzam di Masa Modern** Pada masa modern, sumur Zamzam dikelola dengan teknologi canggih untuk memastikan keberlanjutan dan kebersihannya. Berikut perkembangan pengelolaannya: 1. **Kapasitas Produksi** Sumur Zamzam memproduksi air hingga 11-18,5 liter per detik. Meski jutaan jamaah memanfaatkannya setiap tahun, air ini tidak pernah habis, sehingga dianggap sebagai mukjizat. 2. **Pembangunan Infrastruktur** Pemerintah Arab Saudi telah membangun **Pusat Distribusi Air Zamzam** untuk memudahkan jamaah mendapatkan air suci ini. Teknologi pemurnian dan pengemasan digunakan untuk menjaga kualitas air. 3. **Air Zamzam dalam Ibadah Haji dan Umrah** Minum air Zamzam adalah salah satu sunnah dalam ibadah haji dan umrah. Para jamaah juga sering membawa air ini sebagai oleh-oleh bagi keluarga dan kerabat di kampung halaman. --- ### **6. Fakta Menarik tentang Air Zamzam** - **Komposisi Unik** Air Zamzam mengandung mineral alami yang tinggi, seperti kalsium dan magnesium, yang membuatnya berbeda dari air biasa. - **Tidak Pernah Kering** Meskipun telah digunakan selama ribuan tahun, sumur Zamzam tidak pernah kering, bahkan saat jutaan jamaah meminumnya setiap tahun. - **Bukti Keajaiban** Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa air Zamzam bebas dari bakteri dan mikroba, meskipun tidak diolah seperti air biasa. --- ### **Kesimpulan** Sumur Zamzam adalah salah satu mukjizat Allah SWT yang terus menjadi sumber keberkahan sejak zaman Nabi Ismail AS hingga saat ini. Tidak hanya memiliki nilai historis, sumur ini juga menjadi simbol keimanan, ketekunan, dan rahmat Allah kepada hamba-Nya. Sampai sekarang, sumur ini tetap menjadi salah satu bukti nyata dari kebesaran Allah SWT yang dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam di dunia.
@@kadirhalim : uraiannya Ismail membangun kakbah referensi kitab apa mas , kakbah sudah ada sebelum Ismail , ingat kata membangun kurang tepat krn kakbah sudah ada sebelum ismail ada , jadi yg tepat adalah menaikkan atau memperbaiki bangunan kakbah yg sudah runtuh sehingga nampak bangunan kakbah ...kl kata membangun dari yg g ada menjadi ada ....
Saya pernah lihat sobekan kertas di tengah jalan... tiap kali mobil lewat dia terhempas ke kanan kekiri. Tergantung arah mobilnya darimana. Tp kadang dia diam saat pas ada dibawah ban mobil.
abad 9 oleh Ali As sakran Ubaidillah diasumsikan sama dgn Abdullah, sedangkan Ahmad bin Isa Arrumi tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah dan tidak ada kitab yg sezaman abad 4,5,6,7,8 yg menceritakan ubaidillah anak dari Ahmad bin Isa arrumi, sedangkan Ahmad bin Isa tidak pernah hijrah ke Tarim Hadramaut Yaman, tetapi klo diteliti lagi di kitab Al burqah Al mutsiqah Ubaidillah adalah anak dari Maimun Al qaddah yg mengaku dari bani Fatimiyah yg masih ada garis keturunan Rasulullah, yg mana oleh Ali As Sakran dicantolkan ke nasab Ahmad bin Isa Arrumi, yg di assumsikan Ubaidillah sama dgn Abdullah.
Memang sebaiknya seperti seorang keturunan harus kembali ke kampung halaman kakek atau buyut/ keturnan, kan sudah belajar tata krama di bumi Nusantara - baliklah untuk membangun negerinya alias pulang kampung - disana bisa treak treak pakai toa -
Ulama Ba'alawi memiliki sifat-sifat mulia yang mencerminkan kedalaman ilmu, keikhlasan, dan akhlak luhur, mereka tidak hanya menjaga warisan ilmu agama, tetapi juga menjadi teladan dalam amal dan dakwah. Berikut adalah sifat-sifat utama yang umumnya melekat pada para ulama Ba'alawi: ### **1. Keikhlasan dalam Amal dan Dakwah** - Ulama Ba'alawi menekankan pentingnya niat yang tulus dalam setiap amal dan dakwah. Mereka berdakwah tanpa pamrih, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyebarkan ajaran Rasulullah SAW. - Keikhlasan ini tercermin dalam cara mereka berdakwah dengan lemah lembut, tanpa memaksakan kehendak atau menghakimi. > **"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya."** > (HR. Bukhari dan Muslim) ### **2. Berakhlak Mulia dan Santun** - Akhlak adalah inti dari dakwah ulama Ba'alawi. Mereka mencontohkan sifat lemah lembut, sabar, dan kasih sayang dalam menyampaikan ajaran Islam. - Sikap santun mereka membuat orang-orang dari berbagai latar belakang tertarik pada Islam, terutama di Nusantara. > Rasulullah SAW bersabda: > **"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."** > (HR. Ahmad) ### **3. Zuhud dan Tawadhu' (Rendah Hati)** - Ulama Ba'alawi menjalani hidup sederhana, jauh dari kemewahan, meskipun banyak dari mereka memiliki keturunan yang dihormati dan berpengaruh. - Mereka tidak sombong, bahkan terhadap orang-orang yang lebih rendah kedudukannya. Sikap tawadhu' ini membuat mereka dicintai masyarakat. ### **4. Penjaga Tradisi Keilmuan dan Spiritual** - Ulama Ba'alawi adalah penjaga ilmu syariat dan tasawuf. Mereka dikenal mendalami fiqih, tafsir, dan hadits, serta mempraktikkan tasawuf yang murni, tanpa penyimpangan. - Mereka juga menekankan pentingnya ma'rifatullah (mengenal Allah) melalui pendekatan ruhani yang seimbang dengan syariat. ### **5. Menjunjung Tinggi Ukhuwah dan Persatuan** - Ulama Ba'alawi mengedepankan persatuan umat Islam dengan menghindari fanatisme kelompok. Mereka menganjurkan toleransi dan saling menghormati dalam perbedaan. - Dalam berdakwah, mereka lebih memilih menyampaikan pesan-pesan yang membangun ukhuwah daripada menimbulkan perpecahan. ### **6. Cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW** - Kecintaan kepada Rasulullah SAW menjadi dasar dalam semua kegiatan ulama Ba'alawi. Hal ini terlihat dalam zikir, doa, dan karya-karya mereka yang banyak berisi pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. - Mereka mendorong umat untuk memperbanyak shalawat dan mendekatkan diri kepada Allah melalui akhlak dan amal yang diajarkan Nabi. ### **7. Dakwah dengan Hikmah dan Kasih Sayang** - Ulama Ba'alawi menggunakan metode dakwah yang bijaksana dan sesuai dengan kondisi masyarakat. Mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami dan tidak memberatkan. - Contohnya, mereka menyebarkan Islam di Nusantara melalui pendekatan budaya lokal, sehingga Islam diterima dengan damai dan penuh penghormatan. ### **8. Menjaga Silaturahmi dan Keberkahan** - Ulama Ba'alawi sangat menjunjung tinggi pentingnya silaturahmi. Mereka sering mengunjungi dan menyapa masyarakat dari berbagai golongan, tanpa membeda-bedakan status sosial. - Mereka percaya bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama mendatangkan keberkahan hidup. ### **9. Berorientasi pada Pendidikan dan Pengajaran** - Para ulama Ba'alawi mendirikan banyak pesantren, lembaga pendidikan, dan majelis ilmu. Mereka aktif mengajarkan Al-Qur'an, hadits, dan ilmu agama lainnya kepada umat. - Mereka memadukan ilmu syariat dengan pengajaran akhlak dan tasawuf, sehingga menghasilkan generasi yang seimbang antara ilmu dan amal. ### **10. Bersikap Istiqamah** - Ulama Ba'alawi dikenal konsisten dalam ibadah, dakwah, dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka menjadi teladan dalam menjaga integritas diri dan komitmen terhadap Islam. ### **Contoh Tokoh Ulama Ba'alawi** Beberapa ulama besar dari keluarga Ba'alawi yang menjadi panutan karena sifat-sifat mulia mereka adalah: 1. **Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad** Seorang ulama besar tasawuf dan penulis kitab-kitab terkenal seperti *Risalah al-Mu’awanah*. 2. **Habib Ali bin Muhammad Al-Habshi (Pengarang Maulid Simthud Durar)** Ulama yang dikenal atas kecintaan luar biasa kepada Rasulullah SAW. 3. **Habib Umar bin Hafidz** Ulama kontemporer dari Hadramaut yang sangat dihormati karena keilmuan dan akhlaknya. ### **Kesimpulan** Ulama Ba'alawi dikenal karena sifat keikhlasan, akhlak mulia, dan pendekatan dakwah yang santun. Mereka mencontohkan nilai-nilai Islam yang universal, mengedepankan ilmu dan tasawuf, serta mempraktikkan Islam dengan penuh kasih sayang. Teladan mereka menjadi bukti nyata keindahan Islam dan warisan Rasulullah SAW yang terus hidup melalui akhlak dan dakwah mereka.
@@papazaraentertainment9251 ga akan bisa jawab 🤣, kitab yang di terbitkan habib baalawi waktu di ra aja isi kitab tersebut menyatakan bahwa nasab baalawi itu dari mimpi, kalau ga percaya beli aja
@@imam_sn26 coba aj bang pngen tau ini mukibin yg sok2an bsa jwab ga? Gw yakink inj org bru bngun tdr yg pnjang & bru melek polemik nasab baalwi tiba2 ngetik narasi nya pnjang. Iya klo ngetik klo copas mah gmpang....😀😀😀 Ntar aj buka2an kitab al burqoh ali as sakran bang klo mukibin bsa jwab pke argumentasi data...😀
Inti permasalahan ali assyakron kurang jeli mencangkokan nasab ba-alawi seharusnya ke anak anak ahmad bin Isa yang sudah tercatat ulama2 terdahulu yaitu Muhammad Ali atau Husein
“AHLUL BAIT” ITU BUKAN SAJA BERDASAR KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW : Konsep nasab dalam Islam memiliki dua dimensi utama: nasab secara keturunan (biologis) dan nasab spiritual yang muncul dari totalitas meneladani Rasulullah SAW dalam sikap, perilaku, dan akhlak. Kedua bentuk ini memiliki keutamaan masing-masing, dan keduanya menunjukkan cara seseorang bisa terhubung dengan Nabi Muhammad SAW. ________________________________________ 1. Nasab Keturunan (Biologis) Nasab secara biologis merujuk pada hubungan darah dengan Rasulullah SAW melalui keturunan beliau. Rasulullah SAW memiliki anak-anak dari Sayyidah Khadijah RA, termasuk Sayyidah Fatimah az-Zahra, yang kemudian menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Dari pernikahan ini, lahir keturunan Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husain. • Keutamaan Nasab Rasulullah SAW Orang yang memiliki hubungan nasab langsung dengan Rasulullah SAW disebut sebagai Ahlul Bait (keluarga Nabi). Islam memberikan penghormatan khusus kepada Ahlul Bait: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab: 33) • Tanggung Jawab Keturunan Nabi Menjadi bagian dari nasab Nabi bukan hanya soal kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang melambatkan amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya." (HR. Muslim) Ini menunjukkan bahwa memiliki hubungan darah dengan Nabi tidak cukup tanpa amal dan akhlak yang sesuai dengan ajaran beliau. ________________________________________ 2. Nasab Spiritual: Meneladani Rasulullah SAW Nasab spiritual adalah hubungan seseorang dengan Rasulullah SAW melalui keimanan, amal, dan akhlak. Siapa pun yang mengikuti sunnah dan ajaran beliau dengan penuh totalitas, dapat dianggap sebagai "keturunan spiritual" Nabi Muhammad SAW. • Ikatan dengan Rasulullah SAW Melalui Amal Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." (QS. Al-Hujurat: 13) Orang yang meneladani Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupannya akan dianggap dekat dengan beliau, bahkan di akhirat kelak. Rasulullah bersabda: "Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi) • Persaudaraan Berdasarkan Iman Rasulullah SAW menyebut umatnya yang mengikuti sunnah beliau sebagai saudara: "Umatku adalah keluargaku." Ini menegaskan bahwa hubungan dengan Nabi bukan hanya melalui darah, tetapi juga melalui keimanan dan kecintaan kepada beliau. ________________________________________ 3. Keseimbangan Antara Nasab Biologis dan Spiritual Islam mengajarkan bahwa nasab keturunan dengan Nabi Muhammad SAW adalah keistimewaan besar, tetapi itu harus diiringi dengan amal shalih dan ketakwaan. Jika seseorang tidak memiliki hubungan darah dengan Nabi, ia tetap bisa mendekatkan diri kepada beliau melalui: 1. Mengikuti Sunnah: Meneladani akhlak, ibadah, dan kebiasaan Rasulullah SAW. 2. Bershalawat: Memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi. 3. Menyebarkan Ajaran Islam: Melanjutkan dakwah Rasulullah SAW dengan cara yang baik. 4. Beramal Shalih dan Bertakwa: Menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah. ________________________________________ Kesimpulan Nasab Rasulullah SAW bisa diraih melalui dua cara: 1. Nasab biologis: Keturunan langsung dari Ahlul Bait. 2. Nasab spiritual: Dengan meneladani ajaran dan akhlak beliau secara totalitas. Bagi yang tidak memiliki hubungan biologis dengan Rasulullah SAW, masih ada jalan untuk "terhubung" dengan beliau melalui amal, keimanan, dan kecintaan. Pada akhirnya, kedekatan kepada Rasulullah SAW di sisi Allah ditentukan oleh ketakwaan, bukan semata-mata oleh hubungan darah. Cinta kepada Nabi dan amal shalih adalah cara terbaik untuk menjadi bagian dari keluarga besar Rasulullah SAW.
Pemhanan anda sbtas copas aj bkn dibaca dan diphami dan minim literasi. Silahkan anda jwab & bntah perthyaan sy dgn argumentasi data. Kta liat sjauh mana anda pham nasab baalwi. Jgn2 bru bgun tdr. (Pertama): Bukti apa dlam 1 kitab aja pd abad ke 4H yg mnyatkan Ahmad bin Isa hijrah k Hadramaut? (Kedua): Baalwi diklaim sbgai imam, muhadist dan jg kterangan anda pnya keilnmuan dll, maka pd kitab apa meriwaytakan tokoh Ubaidillah di masa nya? Jika Ubaidillah pnya keilmuan, kesufian, dakwah sbgai seorg imam & muhadist, maka karya apa yg dibuatnya dlm keilmuan2 nya? Jika ada krya kitab, maka nama kitab nya apa & thn brpa dbuatnya? Dan mngapa jika muhadist tdk teriwayatkan ahli hadist pd kitab Rijalul Hadist? (Ketiga): Pd kitab apa teriwayatkan Ubaidillah sbgai anak Ahmad bin Isa? Sdgkan dr abad ke 4H s.d abad ke 9H tdk ada catatan Ahmad bin Isa pnya anak Ubaidillah? (Keempat): Drmna muncul nama Alwi sbgai anak Ubaidillah? Sdgkna pd 5 kitab ulama Yaman pd masa abad ke 7H s.d 9H seperti as suluk, thabaqat fugaha yaman, tuhfatu zaman, thbaqat sulaikhail yaman & thabaqat khowas tdk ad mncatat nama Alwi sbgai anak Ubaidillah. Drmna sumber nama Alwi tsb?
gak ada nasab spiritual... kalau tersambung secara spiritual itu namanya Waliyulloh & teladan amal ibadah... bukan nasab... jangan ngarang aja ente😂😂🎉🎉 tetep yang namanya nasab itu harus ada secara biologis baik dari pihak laki2 atw perempuan.... baik itu tercatat riwayat atw tidak 🎉🎉🎉
@@satriamandeni Salman Al-Farisi: Nabi SAW bersabda: "Salman adalah bagian dari keluargaku." (HR. Al-Hakim) Ini menunjukkan bahwa iman, kesetiaan, dan perjuangan bersama lebih penting daripada hubungan darah. makanya perbanyak membaca (ikra) jangan cuma dengar2
@@satriamandeni Nasab yang Berbasis Akhlak dan Pengabdian Rasulullah SAW menekankan bahwa seseorang dapat “terhubung” secara spiritual dengan beliau berdasarkan akhlak dan ketakwaan mereka. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda: "Yang paling dekat denganku di antara kalian pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
@@satriamandeni Hikmah dari Penekanan Nasab Non-Biologis Menghapus Kesombongan atas Keturunan: Islam tidak menilai manusia dari garis keturunan biologis semata, tetapi dari keimanan dan amal mereka. Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Dengan menyebut umat sebagai keluarganya, Nabi SAW mengajarkan persatuan di atas perbedaan ras, suku, dan nasab biologis. Menegaskan Bahwa Keturunan Mulia Harus Diikuti Akhlak Mulia: Rasulullah SAW adalah teladan bagi semua umat manusia, bukan hanya bagi keturunan Quraisy atau bangsa Arab.
Ya lumayan lah pintar pintar nya murid imat tapi aneh nya pinatik nya luarbiasa guru ga berani murid pun ikutan ya udah biar rakyat puyeng habis waktu pulsa
Nih org cuman lancar bicara aja, tdk pernah menampilkan dokumennya. Siapa saja jg bs bicara bebas. Nih org aslinya ahli kristologi, kok tiba2 jd ahli filologi dan ahli nasab sih. Dia gak bs baca kitab arab tanpa baris.
Simak tong itu bawa data smua.. Yg lbh mmbagongkan lg ternyata ditemukan ubaidillah adlh kturunan al maimun alqaddah pndiri dinasti fatimiyah syiah rofidoh
Ya, benar bahwa **Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir** dikenal sebagai leluhur marga **Ba'alawi**, yang merupakan keluarga besar keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah az-Zahra. Berikut adalah penjelasan tentang siapa Ubaidillah dan perannya dalam silsilah Ba'alawi: ### **Latar Belakang Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir** 1. **Nama dan Garis Keturunan** Ubaidillah adalah putra dari **Ahmad bin Isa al-Muhajir**, yang merupakan generasi ke-8 dari Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib RA. Ahmad al-Muhajir sendiri dikenal sebagai figur penting yang berhijrah dari Basrah, Irak, ke Hadramaut (Yaman) pada abad ke-9 Masehi (sekitar 317 H). Hijrah ini dilakukan untuk menghindari konflik politik dan ketidakstabilan di wilayah Abbasiyah pada masa itu. 2. **Penerus Marga Ba'alawi** Ubaidillah mewarisi tradisi keilmuan, kesufian, dan dakwah dari ayahnya. Ia menjadi sosok sentral dalam perkembangan marga **Ba'alawi**, yang dikenal sebagai komunitas keluarga ulama dan pendakwah. Nama **Ba'alawi** diambil dari jalur keturunan mereka, yaitu dari **Alawi bin Ubaidillah** (putra Ubaidillah), yang menjadi pendiri nama ini. ### **Pentingnya Peran Ubaidillah** Ubaidillah adalah figur yang menjaga tradisi keilmuan dan spiritualitas yang diwariskan oleh ayahnya. Ia juga memainkan peran penting dalam menguatkan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran di Hadramaut. Melalui keturunannya, khususnya dari jalur Alawi bin Ubaidillah, muncul generasi ulama besar, pendakwah, dan wali-wali Allah yang menyebarkan Islam ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke Nusantara. ### **Silsilah Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir** Berikut adalah garis keturunan Ubaidillah secara singkat hingga Rasulullah SAW: - Ubaidillah bin Ahmad bin Isa al-Muhajir - Bin Muhammad an-Naqib - Bin Ali al-Uraydhi - Bin Ja'far ash-Shadiq - Bin Muhammad al-Baqir - Bin Ali Zainal Abidin - Bin Husain bin Ali bin Abi Thalib - Dari Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah SAW. ### **Ba'alawi dan Penyebaran Islam** Marga Ba'alawi memainkan peran penting dalam penyebaran Islam ke wilayah-wilayah seperti: - **India** - **Asia Tenggara (termasuk Indonesia dan Malaysia)** Di Indonesia, keturunan Ba'alawi dikenal sebagai **Habib** atau **Sayyid**, yang banyak berperan dalam penyebaran Islam melalui pendekatan damai, sufistik, dan dakwah budaya. ### **Kesimpulan** Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir adalah salah satu leluhur utama dari marga Ba'alawi. Melalui keturunan dan ajarannya, tradisi keilmuan, kesufian, dan dakwah Islam terus berkembang. Ba'alawi dikenal sebagai penjaga tradisi keturunan Rasulullah SAW yang membawa nilai-nilai rahmatan lil-alamin dalam Islam.
@@Nanaana2024 Konsep **nasab** dalam Islam memiliki dua dimensi utama: **nasab secara keturunan (biologis)** dan **nasab spiritual** yang muncul dari totalitas meneladani Rasulullah SAW dalam sikap, perilaku, dan akhlak. Kedua bentuk ini memiliki keutamaan masing-masing, dan keduanya menunjukkan cara seseorang bisa terhubung dengan Nabi Muhammad SAW. ### **1. Nasab Keturunan (Biologis)** Nasab secara biologis merujuk pada hubungan darah dengan Rasulullah SAW melalui keturunan beliau. Rasulullah SAW memiliki anak-anak dari Sayyidah Khadijah RA, termasuk **Sayyidah Fatimah az-Zahra**, yang kemudian menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Dari pernikahan ini, lahir keturunan Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husain. - **Keutamaan Nasab Rasulullah SAW** Orang yang memiliki hubungan nasab langsung dengan Rasulullah SAW disebut sebagai **Ahlul Bait** (keluarga Nabi). Islam memberikan penghormatan khusus kepada Ahlul Bait: > **"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."** > (QS. Al-Ahzab: 33) - **Tanggung Jawab Keturunan Nabi** Menjadi bagian dari nasab Nabi bukan hanya soal kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda: > **"Barang siapa yang melambatkan amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya."** > (HR. Muslim) Ini menunjukkan bahwa memiliki hubungan darah dengan Nabi tidak cukup tanpa amal dan akhlak yang sesuai dengan ajaran beliau. ### **2. Nasab Spiritual: Meneladani Rasulullah SAW** Nasab spiritual adalah hubungan seseorang dengan Rasulullah SAW melalui **keimanan, amal, dan akhlak**. Siapa pun yang mengikuti sunnah dan ajaran beliau dengan penuh totalitas, dapat dianggap sebagai "keturunan spiritual" Nabi Muhammad SAW. - **Ikatan dengan Rasulullah SAW Melalui Amal** Rasulullah SAW bersabda: > **"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."** > (QS. Al-Hujurat: 13) Orang yang meneladani Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupannya akan dianggap dekat dengan beliau, bahkan di akhirat kelak. Rasulullah bersabda: > **"Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku."** > (HR. Tirmidzi) - **Persaudaraan Berdasarkan Iman** Rasulullah SAW menyebut umatnya yang mengikuti sunnah beliau sebagai saudara: > **"Umatku adalah keluargaku."** Ini menegaskan bahwa hubungan dengan Nabi bukan hanya melalui darah, tetapi juga melalui keimanan dan kecintaan kepada beliau. ### **3. Keseimbangan Antara Nasab Biologis dan Spiritual** Islam mengajarkan bahwa nasab keturunan dengan Nabi Muhammad SAW adalah keistimewaan besar, tetapi itu harus diiringi dengan amal shalih dan ketakwaan. Jika seseorang tidak memiliki hubungan darah dengan Nabi, ia tetap bisa mendekatkan diri kepada beliau melalui: 1. **Mengikuti Sunnah**: Meneladani akhlak, ibadah, dan kebiasaan Rasulullah SAW. 2. **Bershalawat**: Memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi. 3. **Menyebarkan Ajaran Islam**: Melanjutkan dakwah Rasulullah SAW dengan cara yang baik. 4. **Beramal Shalih dan Bertakwa**: Menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah. ### **Kesimpulan** Nasab Rasulullah SAW bisa diraih melalui dua cara: 1. **Nasab biologis**: Keturunan langsung dari Ahlul Bait. 2. **Nasab spiritual**: Dengan meneladani ajaran dan akhlak beliau secara totalitas. Bagi yang tidak memiliki hubungan biologis dengan Rasulullah SAW, masih ada jalan untuk "terhubung" dengan beliau melalui amal, keimanan, dan kecintaan. Pada akhirnya, kedekatan kepada Rasulullah SAW di sisi Allah ditentukan oleh **ketakwaan**, bukan semata-mata oleh hubungan darah. **Cinta kepada Nabi dan amal shalih adalah cara terbaik untuk menjadi bagian dari keluarga besar Rasulullah SAW.**
ini orang benar benar cerdas ini... Pengetahuannya luas bgt..
Kutu kitab.. kitab agama apa saja tau dan teliti... Pintar berbahasa arab ibrani dll keren pokoknya 👍👍👍
Ustadz M.Ali ini cerdas , tapi netral, tidak bela sana sini, ini menerangkan yang sebenarnya menurut data manuskrip, sejarah dan silsilah (nasab) mantaaap.... 👍
ustadz ini memang top markottop kitabnya banyak padahal dia seorang muallaf sampai pwngetahunnya yg luar biasa dalm mwmahami sejarah ulam ulama islam setelah wafatnya 4 sahabat Rosulullah
sblm muslim,beliau emang pakar filologi ,dan bisa baca bhs Arab, Ibrani dll .
Semoga sehat terus prof Menahem Ali
Itulah ustadz yg cerdas dihadiahkan Allah buat umat Islam di Indonesia
Sejarah dan Baginda Nabi Muhammad SAW tercatat bahwa karena saking dekatnya beliau dengan sahabat Zaid bin Haritsah anak angkat Beliau SAW... nama sahabat itu sempat akan diubah jadi Zaid bin Muhammad... namun hal tersebut dilarang oleh Alloh SWT langsung dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 5. sehingga dengan larangan itu otomatis mencangkok nasab saja dilarang. ini Ba'alawi mencangkok nasab kepada Manusia yang di Muliakan oleh Alloh SWT dan seluruh mahluk2 NYA... gila gak tau malu dan ga takut kualatkah mereka... kalau mereka sadar harusnya segera lepas semua atribut dan hapus periwayatan keluarganya... daripada dikutuk oleh hadits yang berbunyi barang siapa yang berbohong dengan mengatasnamakan aku (Nabi Muhammad SAW).... maka tempatnya di Neraka.
simpel itu saja 🎉🎉
Kalau orang yg objective mencari kebenaran dengan keilmuannya, insyaAlloh dia akan menemukan kebenaran tsb di dalam islam... objective (bisa jg di sebut ikhlas)
Ini Profesor sangat cerdas detail ...sehingga ba alaway adakan demonstrasi
Professor itu dalam bidang ilmu tertentu, dia bukan ahli tafsir loh
Subhaanallaah....😊 Keluarga Nabi Saw yang sebenar2nya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya. Nasab dzohir TIDAK PERLU di"imani" apalagi sampai dikultuskan..🙏🏻
Betul sekali ......
Smangat akademik.betoel.ini ilmu akademik.
Nah ini tolabul ilmu mencerdaskan umat
Membutuhkan kesadaran dan kecerdasan sebagai sebuah bangsa utk menghindari pengaruh bahaya laten doktrin baalwi di bumi nusantara ini
Klan Baalwi sebaiknya kembali ke tarim 😂😂😂
Tega kali kau ini bang . Kalau pulang ke tarim ntar mau makan apa bang . D sna gk ada yg tanam padi bang . Masak suruh mkan pasir bang. Tega kali kau abang ini .
@@rohyadi2377
Pasir disana bisa berubah jadi emas. Bisa juga jadi nasi + lauk pauknya
🎉🎉🎉🎉
@@FASBOYZ meski pasirnya emas kalau tak ada pasokan makanan yg melimpah sperti di negri kita . Mna ada bisa di makan itu emas bang . Yg masuk akal aja lah bang
Enak di Indonesia om modal sorban sama gamis di kasih dongeng kurofat bisa di ciumin kaki nya..bisa hidup enak tanpa kerja
Bisa mikroj 70 kali sehari bisa,kl cm urusan makan tdk bakalan sulit...,kl benar siiih....,! Kl cm dongeng....😅😅😅
Andai keturunan baalwi masih banyak yg berakhlak bagus lalu tidak sombong dan uzub nasab maka kepalsuan mereka sebagai dzuriyyah rasulullah itu akan tetap terjaga dan tersimpan rapi, ttpi yg namanya kebathilan pasti akan terbuka dgn sendirinya..
Nah itulah awal permasalahannya..👍👍👍👍
Betul sekali, kalo akhlaq nya bagus gak akan gaduh spt ini. Memang layak terbongkar semuanya atas arogansi nya
Gak saling debat nasabpun dan gak usah debat....Allah memberikan petunjuk dgn genitika yg tdk bisa didebat
Masalahnya Sisi Ba' Alwi gak mau test DNA😅😅😅takut ketahuan nopol nya G( Yahudi ) klo saya L ( Surabaya ) dan Istri AG ( Kediri )😅😅😅😅
Tunggu saja debat antara rijik LBY topik segaf vs kyai Imad ....biar Yaqin penjelasan msg2 pihak ..ayo novel Dul mukmin kpn bs hadir kan para habib tadi ..di tunggu kyai Syarif yg siap hadirkan kyai Imad
Rijiek lby topik ga ada ilmunya .
Bagaimana mungkin bisa membantah paparan KH IMADUDIN. ?
RIJIK LBY TOPIK GA BISA BACA .
Semoga saja segera ada tabayun di antara mereka biar terang benderang masalah ini
Rizik, Topik dan Lutfi gak akan berani menghadapi Kiyai Imad.
Ga bklan brani krn ga boleh bw Muhibin andalannya ...😂
Itu byk ngelezx g akan berani
Krn sadar g punya ilmu tp takut kehilangan muka
Cucu yg ingin di akui,berdasarkan prasangka baik,karena tidak terbukti secara catatan kitab masa lalu,
Yang yakin dzuriyah silahkan bertanggung jawab kelak di akherat,yg tidak percaya juga besok bertamggung jawab di akherat,semua punya jawaban masing masing,tapi kl saya insyaalah tidak percaya,tapi tetap berhubungan baik dengan klan baalawi dan menghargai ilmunya
APAKAH DOSA :
Mempercayai atau meragukan klaim seseorang sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW (sayyid atau syarif) tidak secara otomatis dihitung sebagai dosa dalam Islam. Namun, sikap kita terhadap hal ini perlu dilandasi dengan akhlak yang baik, kehati-hatian, dan tidak menimbulkan prasangka buruk (su’uzhan) yang dilarang dalam Islam. Berikut beberapa poin untuk menjawab pertanyaan ini:
________________________________________
1. Keutamaan Keturunan Nabi Muhammad SAW
Keturunan Nabi Muhammad SAW memang memiliki keistimewaan dalam Islam, tetapi keutamaan itu datang bersamaan dengan tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang diperlambat amalannya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya."
(HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa keturunan Nabi adalah kehormatan, tetapi yang utama tetaplah ketakwaan dan amal.
________________________________________
2. Menghindari Prasangka Buruk
Islam mengajarkan kita untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Jika seseorang mengaku keturunan Nabi, kita tidak boleh langsung menuduhnya berdusta tanpa bukti. Kita bisa bersikap netral, tidak serta-merta menolak atau menerima klaim tersebut.
________________________________________
3. Meneliti Klaim secara Bijak
Dalam beberapa kasus, klaim keturunan Nabi Muhammad SAW dapat ditelusuri melalui ilmu sejarah dan genealogi (silsilah). Jika ada keraguan, kita diperbolehkan meneliti dengan adab dan cara yang baik, tanpa merendahkan orang tersebut.
________________________________________
4. Fokus pada Amal, Bukan Semata Keturunan
Islam tidak mengajarkan untuk terlalu fokus pada keturunan seseorang, tetapi lebih pada ketakwaan dan akhlaknya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, Fatimah RA:
"Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka, karena aku tidak dapat membelamu sedikit pun di hadapan Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri, terlepas dari keturunan mereka.
________________________________________
5. Sikap yang Tepat dalam Islam
• Jika klaim seseorang sebagai keturunan Nabi tidak merugikan atau menimbulkan kerusakan, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya.
• Namun, jika klaim tersebut digunakan untuk mengambil keuntungan yang tidak semestinya, maka Islam mengajarkan untuk bersikap kritis dengan cara yang baik.
________________________________________
Kesimpulan:
Meragukan atau tidak langsung percaya pada klaim keturunan Nabi Muhammad SAW bukanlah dosa, asalkan dilakukan dengan sikap yang adil dan tidak melibatkan prasangka buruk. Namun, sebaiknya fokuskan perhatian pada amal perbuatan dan ketakwaan, karena itu yang paling utama di sisi Allah SWT.
Mempercayai atau meragukan klaim seseorang sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW (sayyid atau syarif) tidak secara otomatis dihitung sebagai dosa dalam Islam. Namun, sikap kita terhadap hal ini perlu dilandasi dengan akhlak yang baik, kehati-hatian, dan tidak menimbulkan prasangka buruk (su’uzhan) yang dilarang dalam Islam. Berikut beberapa poin untuk menjawab pertanyaan ini:
________________________________________
1. Keutamaan Keturunan Nabi Muhammad SAW
Keturunan Nabi Muhammad SAW memang memiliki keistimewaan dalam Islam, tetapi keutamaan itu datang bersamaan dengan tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang diperlambat amalannya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya."
(HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa keturunan Nabi adalah kehormatan, tetapi yang utama tetaplah ketakwaan dan amal.
________________________________________
2. Menghindari Prasangka Buruk
Islam mengajarkan kita untuk tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Jika seseorang mengaku keturunan Nabi, kita tidak boleh langsung menuduhnya berdusta tanpa bukti. Kita bisa bersikap netral, tidak serta-merta menolak atau menerima klaim tersebut.
________________________________________
3. Meneliti Klaim secara Bijak
Dalam beberapa kasus, klaim keturunan Nabi Muhammad SAW dapat ditelusuri melalui ilmu sejarah dan genealogi (silsilah). Jika ada keraguan, kita diperbolehkan meneliti dengan adab dan cara yang baik, tanpa merendahkan orang tersebut.
________________________________________
4. Fokus pada Amal, Bukan Semata Keturunan
Islam tidak mengajarkan untuk terlalu fokus pada keturunan seseorang, tetapi lebih pada ketakwaan dan akhlaknya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, Fatimah RA:
"Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka, karena aku tidak dapat membelamu sedikit pun di hadapan Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri, terlepas dari keturunan mereka.
________________________________________
5. Sikap yang Tepat dalam Islam
• Jika klaim seseorang sebagai keturunan Nabi tidak merugikan atau menimbulkan kerusakan, tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya.
• Namun, jika klaim tersebut digunakan untuk mengambil keuntungan yang tidak semestinya, maka Islam mengajarkan untuk bersikap kritis dengan cara yang baik.
________________________________________
Kesimpulan:
Meragukan atau tidak langsung percaya pada klaim keturunan Nabi Muhammad SAW bukanlah dosa, asalkan dilakukan dengan sikap yang adil dan tidak melibatkan prasangka buruk. Namun, sebaiknya fokuskan perhatian pada amal perbuatan dan ketakwaan, karena itu yang paling utama di sisi Allah SWT.
Kita semua cucu nabi.. nabi Adam AS... jangan ada benci dihati kita.. kita bersaudara..mari ber doa semoga kita mendapat ampunan Alloih SWt...
Yg dibenci sifat2 org2 yg
Ngaku cucu nabi
Tp stl diteliti ternyata
Mrk bukan dzuriat Rasulullah SAW
Bila ingin tahu yg sebenarnya tentang sejarah Ba'alawi cukup simak saja ceramah Abah Guru Sekumpul,jgn dengerin yg lain,"!
Kyai Jawa nggak kenal Guru Sekumpul😂
Guru sekumpul bisa salah Krn beliau jg manusia
Yg jelas Allah sekarang membuka kedok sejati baalwi bhw mereka bukan keturunan nabi dgn bukti" baik tes DNA dan bhkn dokumen" yg trdahulu yg sudah disampaikan ust manachem
Yang ngaku pernah dicium nabi kakinya yah?😅
Makin jelas terputusnya klan Ba'lawi...
TERIMA KASIH ATAS PENCERAHANNYA PAK USTD MENACHEM ALI...
DENGAN PENCERAHAN ANDA KAMI SADAR SELAMA INI KAMI IKUT2 DUKUNG KETURUNAN PALSU. ALHAMDULILLAH GAK SAMPE DAWIR2 JUGA
Blora hadir
Secara logika orang awam saja gak nyambung cerita kaum baklawi yang mengatakan Ubaidillah anak dari Ahmad bin Isa sedangkan sedangkan nama Ubaidillah itu sendiri ialah nama dariserong yg memenggal kepala saidina Husen di Padang Karbala yg kemudian jadi gubernur pertanyaan nya mungkinkah Ahmad bin Ahmad bin Isa tidak tau sejarah ini sedangkan beliau itu Ahmad bin Isa baru keturunan ke 9 dari nabi Muhammad mungkinkah logikalah memberi memberi nama anak nya yg sama dengan nama pembunuh kakek nya tolong pikir wahai saudara saudara ku yg se agama dan setanah air indonesia amin yarabbal alamin
betul gan gak mungkin seorang anak cucu cicit gak tahu kasus pembunuhan kakek buyut nya oleh si Ubaidillah ini... sehingga gak mungkin beliau sayyid Ahmad bin Isa ini memberi nama anaknya Ubaidillah... kemungkinan lain kata pa ustad Menachem Ali dia adalah menantu atw anak angkat sayyid Ahmad bin Isa... tapi riwayat buku sezaman tidak ada yang menulis bahwa sayyid Ahmad bin Isa punya menantu/anak angkat bernama Ubaidillah... dan kalaupun si Ubaidillah ini menantu jelas gak layak anak turunan nya mengaku2 sebagai keturunan Baginda SAW.. wong cuman menantu, termasuk anak2 laki2 Ubaidillah ini
@@satriamandeniKalo menantu gak mungkin, anak Ahmad bin Isa laki2 semua, Muhammad, Husain dan Ali..
Gak ada Ubaidillah yg diselipkan namanya di kitab abad ke 9,dan penulisnya itu BAALAWI
@dwipfirdaus baik makasih infonya gan... berarti geng Ubaidillah itu lah yang membegal Nasab dari abad 9-10 H dan Ummat Islam di Indonesia jadi korban pembodohan mereka
Bagaimana fihak baalawi mau ddk bareng klau mereka kaum baalawi TDK punya data yg valid.
Semoga pemerintah Indonesia melarang orang2 yang ngaku2 punya darah keturunan nabi.
👍
**Sejarah dan Keberkahan Sumur Zamzam** adalah bagian penting dari kisah umat Islam. Sumur ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga spiritual. Berikut adalah rangkuman lengkap sejarahnya dari zaman Nabi Ismail AS hingga saat ini:
---
### **1. Awal Mula Munculnya Sumur Zamzam di Zaman Nabi Ismail AS**
Sumur Zamzam muncul dari mukjizat Allah SWT ketika Siti Hajar, ibu Nabi Ismail AS, mencari air di tengah padang pasir yang gersang di Makkah. Peristiwa ini terjadi setelah Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka atas perintah Allah.
- **Latar Belakang Kisah**
Ketika bekal air habis, Ismail yang masih bayi menangis kehausan. Siti Hajar, yang tidak ingin anaknya meninggal, berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mencari air atau pertolongan.
Pada saat itu, Malaikat Jibril datang menghentakkan sayapnya ke tanah di dekat tempat Ismail menangis. Dari hentakan itu, air memancar dari tanah dan menjadi sumur Zamzam. Siti Hajar dengan segera mengumpulkan air itu sambil berkata, "Zamzam" (berkumpullah), sehingga air tersebut tidak menyebar terlalu jauh.
---
### **2. Perkembangan Sumur Zamzam di Zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS**
- Setelah kemunculan sumur, wilayah tersebut menjadi sumber kehidupan bagi Siti Hajar dan Ismail.
- Karena adanya air, suku-suku nomaden mulai tertarik untuk tinggal di sekitar lokasi tersebut. Salah satunya adalah **suku Jurhum**, yang kemudian meminta izin kepada Siti Hajar untuk memanfaatkan air Zamzam.
- Ketika Nabi Ismail AS tumbuh dewasa, ia menikah dengan salah satu wanita dari suku Jurhum, dan bersama ayahnya, Nabi Ibrahim AS, mereka membangun **Ka'bah** di dekat sumur Zamzam.
---
### **3. Sumur Zamzam di Masa Setelah Nabi Ismail AS**
Setelah Nabi Ismail AS, sumur Zamzam tetap menjadi sumber air yang penting. Namun, seiring berjalannya waktu, sumur ini sempat hilang dan terkubur karena suku Jurhum meninggalkan Makkah setelah terjadi perselisihan.
Sumur ini baru ditemukan kembali pada masa kakek Nabi Muhammad SAW, yaitu **Abdul Muthalib**.
- **Penemuan Kembali oleh Abdul Muthalib**
Abdul Muthalib menerima mimpi dari Allah yang memberitahukan lokasi sumur Zamzam. Dengan bantuan putranya, ia menggali kembali sumur tersebut. Penemuan ini menjadikan sumur Zamzam kembali menjadi sumber keberkahan bagi penduduk Makkah dan para peziarah yang datang ke Ka'bah.
---
### **4. Keberkahan Air Zamzam**
Air Zamzam dianggap sebagai air yang penuh keberkahan. Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan air ini dalam beberapa hadis:
- **Air yang Mengenyangkan dan Menyembuhkan**
Nabi Muhammad SAW bersabda:
_"Sebaik-baik air di muka bumi adalah air Zamzam. Ia dapat menjadi makanan yang mengenyangkan dan obat untuk penyakit."_
(HR. Thabrani dan Al-Bazzar)
- **Tergantung Niat Peminum**
Rasulullah SAW juga bersabda:
_"Air Zamzam itu tergantung pada niat orang yang meminumnya."_
(HR. Ibnu Majah)
Keberkahan ini membuat air Zamzam tidak hanya diminum, tetapi juga digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyembuhkan penyakit, meningkatkan energi, dan keberkahan hidup.
---
### **5. Pengelolaan Sumur Zamzam di Masa Modern**
Pada masa modern, sumur Zamzam dikelola dengan teknologi canggih untuk memastikan keberlanjutan dan kebersihannya. Berikut perkembangan pengelolaannya:
1. **Kapasitas Produksi**
Sumur Zamzam memproduksi air hingga 11-18,5 liter per detik. Meski jutaan jamaah memanfaatkannya setiap tahun, air ini tidak pernah habis, sehingga dianggap sebagai mukjizat.
2. **Pembangunan Infrastruktur**
Pemerintah Arab Saudi telah membangun **Pusat Distribusi Air Zamzam** untuk memudahkan jamaah mendapatkan air suci ini. Teknologi pemurnian dan pengemasan digunakan untuk menjaga kualitas air.
3. **Air Zamzam dalam Ibadah Haji dan Umrah**
Minum air Zamzam adalah salah satu sunnah dalam ibadah haji dan umrah. Para jamaah juga sering membawa air ini sebagai oleh-oleh bagi keluarga dan kerabat di kampung halaman.
---
### **6. Fakta Menarik tentang Air Zamzam**
- **Komposisi Unik**
Air Zamzam mengandung mineral alami yang tinggi, seperti kalsium dan magnesium, yang membuatnya berbeda dari air biasa.
- **Tidak Pernah Kering**
Meskipun telah digunakan selama ribuan tahun, sumur Zamzam tidak pernah kering, bahkan saat jutaan jamaah meminumnya setiap tahun.
- **Bukti Keajaiban**
Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa air Zamzam bebas dari bakteri dan mikroba, meskipun tidak diolah seperti air biasa.
---
### **Kesimpulan**
Sumur Zamzam adalah salah satu mukjizat Allah SWT yang terus menjadi sumber keberkahan sejak zaman Nabi Ismail AS hingga saat ini. Tidak hanya memiliki nilai historis, sumur ini juga menjadi simbol keimanan, ketekunan, dan rahmat Allah kepada hamba-Nya. Sampai sekarang, sumur ini tetap menjadi salah satu bukti nyata dari kebesaran Allah SWT yang dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam di dunia.
@@kadirhalim : uraiannya Ismail membangun kakbah referensi kitab apa mas , kakbah sudah ada sebelum Ismail , ingat kata membangun kurang tepat krn kakbah sudah ada sebelum ismail ada , jadi yg tepat adalah menaikkan atau memperbaiki bangunan kakbah yg sudah runtuh sehingga nampak bangunan kakbah ...kl kata membangun dari yg g ada menjadi ada ....
Saya pernah lihat sobekan kertas di tengah jalan... tiap kali mobil lewat dia terhempas ke kanan kekiri. Tergantung arah mobilnya darimana. Tp kadang dia diam saat pas ada dibawah ban mobil.
abang lupa minum obat ya?
Yg asli cucu nabi wali 9
Lanjutkan
abad 9 oleh Ali As sakran Ubaidillah diasumsikan sama dgn Abdullah, sedangkan Ahmad bin Isa Arrumi tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah dan tidak ada kitab yg sezaman abad 4,5,6,7,8 yg menceritakan ubaidillah anak dari Ahmad bin Isa arrumi, sedangkan Ahmad bin Isa tidak pernah hijrah ke Tarim Hadramaut Yaman, tetapi klo diteliti lagi di kitab Al burqah Al mutsiqah Ubaidillah adalah anak dari Maimun Al qaddah yg mengaku dari bani Fatimiyah yg masih ada garis keturunan Rasulullah, yg mana oleh Ali As Sakran dicantolkan ke nasab Ahmad bin Isa Arrumi, yg di assumsikan Ubaidillah sama dgn Abdullah.
Memang sebaiknya seperti seorang keturunan harus kembali ke kampung halaman kakek atau buyut/ keturnan, kan sudah belajar tata krama di bumi Nusantara - baliklah untuk membangun negerinya alias pulang kampung - disana bisa treak treak pakai toa -
Baklawi udah terlanjur nyaman dengan nasabnya, ngak mungkin mau ngaku klu ternyata nasabnya tidak nyambung kd nabi dari UBAIDILLAH......
Hababi bukan cucu nabi
gk mudeng
Ya Tarim ya Tarim ya Yaman ya Yaman ya habib ya habib pulanglah ke Yaman disana sangat membutuhkanmu
Ulama Ba'alawi memiliki sifat-sifat mulia yang mencerminkan kedalaman ilmu, keikhlasan, dan akhlak luhur, mereka tidak hanya menjaga warisan ilmu agama, tetapi juga menjadi teladan dalam amal dan dakwah. Berikut adalah sifat-sifat utama yang umumnya melekat pada para ulama Ba'alawi:
### **1. Keikhlasan dalam Amal dan Dakwah**
- Ulama Ba'alawi menekankan pentingnya niat yang tulus dalam setiap amal dan dakwah. Mereka berdakwah tanpa pamrih, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyebarkan ajaran Rasulullah SAW.
- Keikhlasan ini tercermin dalam cara mereka berdakwah dengan lemah lembut, tanpa memaksakan kehendak atau menghakimi.
> **"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya."**
> (HR. Bukhari dan Muslim)
### **2. Berakhlak Mulia dan Santun**
- Akhlak adalah inti dari dakwah ulama Ba'alawi. Mereka mencontohkan sifat lemah lembut, sabar, dan kasih sayang dalam menyampaikan ajaran Islam.
- Sikap santun mereka membuat orang-orang dari berbagai latar belakang tertarik pada Islam, terutama di Nusantara.
> Rasulullah SAW bersabda:
> **"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."**
> (HR. Ahmad)
### **3. Zuhud dan Tawadhu' (Rendah Hati)**
- Ulama Ba'alawi menjalani hidup sederhana, jauh dari kemewahan, meskipun banyak dari mereka memiliki keturunan yang dihormati dan berpengaruh.
- Mereka tidak sombong, bahkan terhadap orang-orang yang lebih rendah kedudukannya. Sikap tawadhu' ini membuat mereka dicintai masyarakat.
### **4. Penjaga Tradisi Keilmuan dan Spiritual**
- Ulama Ba'alawi adalah penjaga ilmu syariat dan tasawuf. Mereka dikenal mendalami fiqih, tafsir, dan hadits, serta mempraktikkan tasawuf yang murni, tanpa penyimpangan.
- Mereka juga menekankan pentingnya ma'rifatullah (mengenal Allah) melalui pendekatan ruhani yang seimbang dengan syariat.
### **5. Menjunjung Tinggi Ukhuwah dan Persatuan**
- Ulama Ba'alawi mengedepankan persatuan umat Islam dengan menghindari fanatisme kelompok. Mereka menganjurkan toleransi dan saling menghormati dalam perbedaan.
- Dalam berdakwah, mereka lebih memilih menyampaikan pesan-pesan yang membangun ukhuwah daripada menimbulkan perpecahan.
### **6. Cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW**
- Kecintaan kepada Rasulullah SAW menjadi dasar dalam semua kegiatan ulama Ba'alawi. Hal ini terlihat dalam zikir, doa, dan karya-karya mereka yang banyak berisi pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mereka mendorong umat untuk memperbanyak shalawat dan mendekatkan diri kepada Allah melalui akhlak dan amal yang diajarkan Nabi.
### **7. Dakwah dengan Hikmah dan Kasih Sayang**
- Ulama Ba'alawi menggunakan metode dakwah yang bijaksana dan sesuai dengan kondisi masyarakat. Mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami dan tidak memberatkan.
- Contohnya, mereka menyebarkan Islam di Nusantara melalui pendekatan budaya lokal, sehingga Islam diterima dengan damai dan penuh penghormatan.
### **8. Menjaga Silaturahmi dan Keberkahan**
- Ulama Ba'alawi sangat menjunjung tinggi pentingnya silaturahmi. Mereka sering mengunjungi dan menyapa masyarakat dari berbagai golongan, tanpa membeda-bedakan status sosial.
- Mereka percaya bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama mendatangkan keberkahan hidup.
### **9. Berorientasi pada Pendidikan dan Pengajaran**
- Para ulama Ba'alawi mendirikan banyak pesantren, lembaga pendidikan, dan majelis ilmu. Mereka aktif mengajarkan Al-Qur'an, hadits, dan ilmu agama lainnya kepada umat.
- Mereka memadukan ilmu syariat dengan pengajaran akhlak dan tasawuf, sehingga menghasilkan generasi yang seimbang antara ilmu dan amal.
### **10. Bersikap Istiqamah**
- Ulama Ba'alawi dikenal konsisten dalam ibadah, dakwah, dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka menjadi teladan dalam menjaga integritas diri dan komitmen terhadap Islam.
### **Contoh Tokoh Ulama Ba'alawi**
Beberapa ulama besar dari keluarga Ba'alawi yang menjadi panutan karena sifat-sifat mulia mereka adalah:
1. **Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad**
Seorang ulama besar tasawuf dan penulis kitab-kitab terkenal seperti *Risalah al-Mu’awanah*.
2. **Habib Ali bin Muhammad Al-Habshi (Pengarang Maulid Simthud Durar)**
Ulama yang dikenal atas kecintaan luar biasa kepada Rasulullah SAW.
3. **Habib Umar bin Hafidz**
Ulama kontemporer dari Hadramaut yang sangat dihormati karena keilmuan dan akhlaknya.
### **Kesimpulan**
Ulama Ba'alawi dikenal karena sifat keikhlasan, akhlak mulia, dan pendekatan dakwah yang santun. Mereka mencontohkan nilai-nilai Islam yang universal, mengedepankan ilmu dan tasawuf, serta mempraktikkan Islam dengan penuh kasih sayang. Teladan mereka menjadi bukti nyata keindahan Islam dan warisan Rasulullah SAW yang terus hidup melalui akhlak dan dakwah mereka.
Dr 10 naarasi pembenaran anda, inti nya pertanyaan nya adalah : Apakah tersmbung nasab nya kpd Nabi SAW melalui jalur Alwi bin Ubaidillah?
@@papazaraentertainment9251 ga akan bisa jawab 🤣, kitab yang di terbitkan habib baalawi waktu di ra aja isi kitab tersebut menyatakan bahwa nasab baalawi itu dari mimpi, kalau ga percaya beli aja
@@imam_sn26 coba aj bang pngen tau ini mukibin yg sok2an bsa jwab ga? Gw yakink inj org bru bngun tdr yg pnjang & bru melek polemik nasab baalwi tiba2 ngetik narasi nya pnjang. Iya klo ngetik klo copas mah gmpang....😀😀😀
Ntar aj buka2an kitab al burqoh ali as sakran bang klo mukibin bsa jwab pke argumentasi data...😀
Baalawi dobolawi
😂😅😂😅😂😅
Minggat ke Yaman lah jangan lama lama
Gk kenal nama2 yg lu sebutin
apakah ada ilmu husnuzon? katanya walaupun rungkad lewat ilmu nasab dan ilmu genetika DNA masih bisa lulus dalam ilmu husnuzon
Inti permasalahan ali assyakron kurang jeli mencangkokan nasab ba-alawi seharusnya ke anak anak ahmad bin Isa yang sudah tercatat ulama2 terdahulu yaitu Muhammad Ali atau Husein
“AHLUL BAIT” ITU BUKAN SAJA BERDASAR KETURUNAN
NABI MUHAMMAD SAW :
Konsep nasab dalam Islam memiliki dua dimensi utama: nasab secara keturunan (biologis) dan nasab spiritual yang muncul dari totalitas meneladani Rasulullah SAW dalam sikap, perilaku, dan akhlak. Kedua bentuk ini memiliki keutamaan masing-masing, dan keduanya menunjukkan cara seseorang bisa terhubung dengan Nabi Muhammad SAW.
________________________________________
1. Nasab Keturunan (Biologis)
Nasab secara biologis merujuk pada hubungan darah dengan Rasulullah SAW melalui keturunan beliau. Rasulullah SAW memiliki anak-anak dari Sayyidah Khadijah RA, termasuk Sayyidah Fatimah az-Zahra, yang kemudian menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Dari pernikahan ini, lahir keturunan Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husain.
• Keutamaan Nasab Rasulullah SAW
Orang yang memiliki hubungan nasab langsung dengan Rasulullah SAW disebut sebagai Ahlul Bait (keluarga Nabi). Islam memberikan penghormatan khusus kepada Ahlul Bait:
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."
(QS. Al-Ahzab: 33)
• Tanggung Jawab Keturunan Nabi
Menjadi bagian dari nasab Nabi bukan hanya soal kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang melambatkan amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya."
(HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa memiliki hubungan darah dengan Nabi tidak cukup tanpa amal dan akhlak yang sesuai dengan ajaran beliau.
________________________________________
2. Nasab Spiritual: Meneladani Rasulullah SAW
Nasab spiritual adalah hubungan seseorang dengan Rasulullah SAW melalui keimanan, amal, dan akhlak. Siapa pun yang mengikuti sunnah dan ajaran beliau dengan penuh totalitas, dapat dianggap sebagai "keturunan spiritual" Nabi Muhammad SAW.
• Ikatan dengan Rasulullah SAW Melalui Amal
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."
(QS. Al-Hujurat: 13)
Orang yang meneladani Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupannya akan dianggap dekat dengan beliau, bahkan di akhirat kelak. Rasulullah bersabda:
"Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku."
(HR. Tirmidzi)
• Persaudaraan Berdasarkan Iman
Rasulullah SAW menyebut umatnya yang mengikuti sunnah beliau sebagai saudara:
"Umatku adalah keluargaku."
Ini menegaskan bahwa hubungan dengan Nabi bukan hanya melalui darah, tetapi juga melalui keimanan dan kecintaan kepada beliau.
________________________________________
3. Keseimbangan Antara Nasab Biologis dan Spiritual
Islam mengajarkan bahwa nasab keturunan dengan Nabi Muhammad SAW adalah keistimewaan besar, tetapi itu harus diiringi dengan amal shalih dan ketakwaan. Jika seseorang tidak memiliki hubungan darah dengan Nabi, ia tetap bisa mendekatkan diri kepada beliau melalui:
1. Mengikuti Sunnah: Meneladani akhlak, ibadah, dan kebiasaan Rasulullah SAW.
2. Bershalawat: Memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi.
3. Menyebarkan Ajaran Islam: Melanjutkan dakwah Rasulullah SAW dengan cara yang baik.
4. Beramal Shalih dan Bertakwa: Menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah.
________________________________________
Kesimpulan
Nasab Rasulullah SAW bisa diraih melalui dua cara:
1. Nasab biologis: Keturunan langsung dari Ahlul Bait.
2. Nasab spiritual: Dengan meneladani ajaran dan akhlak beliau secara totalitas.
Bagi yang tidak memiliki hubungan biologis dengan Rasulullah SAW, masih ada jalan untuk "terhubung" dengan beliau melalui amal, keimanan, dan kecintaan. Pada akhirnya, kedekatan kepada Rasulullah SAW di sisi Allah ditentukan oleh ketakwaan, bukan semata-mata oleh hubungan darah. Cinta kepada Nabi dan amal shalih adalah cara terbaik untuk menjadi bagian dari keluarga besar Rasulullah SAW.
Pemhanan anda sbtas copas aj bkn dibaca dan diphami dan minim literasi. Silahkan anda jwab & bntah perthyaan sy dgn argumentasi data. Kta liat sjauh mana anda pham nasab baalwi. Jgn2 bru bgun tdr.
(Pertama): Bukti apa dlam 1 kitab aja pd abad ke 4H yg mnyatkan Ahmad bin Isa hijrah k Hadramaut?
(Kedua): Baalwi diklaim sbgai imam, muhadist dan jg kterangan anda pnya keilnmuan dll, maka pd kitab apa meriwaytakan tokoh Ubaidillah di masa nya? Jika Ubaidillah pnya keilmuan, kesufian, dakwah sbgai seorg imam & muhadist, maka karya apa yg dibuatnya dlm keilmuan2 nya? Jika ada krya kitab, maka nama kitab nya apa & thn brpa dbuatnya? Dan mngapa jika muhadist tdk teriwayatkan ahli hadist pd kitab Rijalul Hadist?
(Ketiga): Pd kitab apa teriwayatkan Ubaidillah sbgai anak Ahmad bin Isa? Sdgkan dr abad ke 4H s.d abad ke 9H tdk ada catatan Ahmad bin Isa pnya anak Ubaidillah?
(Keempat): Drmna muncul nama Alwi sbgai anak Ubaidillah? Sdgkna pd 5 kitab ulama Yaman pd masa abad ke 7H s.d 9H seperti as suluk, thabaqat fugaha yaman, tuhfatu zaman, thbaqat sulaikhail yaman & thabaqat khowas tdk ad mncatat nama Alwi sbgai anak Ubaidillah. Drmna sumber nama Alwi tsb?
gak ada nasab spiritual... kalau tersambung secara spiritual itu namanya Waliyulloh & teladan amal ibadah... bukan nasab... jangan ngarang aja ente😂😂🎉🎉
tetep yang namanya nasab itu harus ada secara biologis baik dari pihak laki2 atw perempuan.... baik itu tercatat riwayat atw tidak 🎉🎉🎉
@@satriamandeni Salman Al-Farisi: Nabi SAW bersabda:
"Salman adalah bagian dari keluargaku." (HR. Al-Hakim)
Ini menunjukkan bahwa iman, kesetiaan, dan perjuangan bersama lebih penting daripada hubungan darah.
makanya perbanyak membaca (ikra) jangan cuma dengar2
@@satriamandeni Nasab yang Berbasis Akhlak dan Pengabdian
Rasulullah SAW menekankan bahwa seseorang dapat “terhubung” secara spiritual dengan beliau berdasarkan akhlak dan ketakwaan mereka. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda:
"Yang paling dekat denganku di antara kalian pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya."
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
@@satriamandeni Hikmah dari Penekanan Nasab Non-Biologis
Menghapus Kesombongan atas Keturunan:
Islam tidak menilai manusia dari garis keturunan biologis semata, tetapi dari keimanan dan amal mereka.
Mempererat Ukhuwah Islamiyah:
Dengan menyebut umat sebagai keluarganya, Nabi SAW mengajarkan persatuan di atas perbedaan ras, suku, dan nasab biologis.
Menegaskan Bahwa Keturunan Mulia Harus Diikuti Akhlak Mulia:
Rasulullah SAW adalah teladan bagi semua umat manusia, bukan hanya bagi keturunan Quraisy atau bangsa Arab.
Mengapa saya jadi dak suka sama uas setelah beliau boong ttg tarim.
~💯 ba'alawi bkn dzuriyat nabi. Kl ba'alawi yahudi ashkenazi valid 💯
Waduh... 5 abad tidak ada yang menuliskan nama ubaidillah😂 Jangan2 memang manusianya tidak pernah ada🤔 Salam Akal Waras🙋
Antara tokoh fiktif atau hanya membonceng nasabnya Ahmad bin Isa pak
Tidak ditemukan atau memang gak mau menemukan brow
Baalawy tema ceramah tak lebih anak TK atau SD gak mutu blas itu hal paling valid bahwa mereka palsu
Mungkin juga PALSU......
KABIB kan jagonya memalsukan segala sesuatu!!!
Blawi angel kandanane
INI , YANG MEMBUAT BA,ALAWI MENJADI TAMPAK JELAS KETOLOLANNYA
Menyerah saja lah kabib sudah jelas kalian bukan keturunan Sayidina Ali bin Abi Thalib
Bisa tidak ustadz Manahim,ubaidillah ini itu ditelusuri dari data external nasrani
Video lawas udah ga laku diputar ulang! ! !😦😮🤔
Gppa untuk pengetahuan supaya tau
Untuk mencerahkan orang yg awam seperti saya...
Klan dawerrrrr😂😂😂😂
hebat profesor ini
Pokok jangan buat data baru gae reka reka nyangkok lagi
Ayo ba. Alawi kapan jihad ke palestina jangan koar koar aja.
memang adal merka inigran deportasi aja semua
Ansab bukan ansob
leluhur manachem siapa.. biar jelas. jangan cuma bahas leluhur orang.
Kl penasaran silahkan ke kntor desa,di situ ada data seluruh masyarakat....,dn bisa liat kartu keluarga...
😂
Ga da urgensinya bahas nasab manacheim, yg dibahas yg ngaku dzuriat nabi.
Bicara yg bukan bidangnya ...
Orang sok tahu ini
Memang anda lebih tau dari orang ini
Dari pada Sok Tempe
Ya lumayan lah pintar pintar nya murid imat tapi aneh nya pinatik nya luarbiasa guru ga berani murid pun ikutan ya udah biar rakyat puyeng habis waktu pulsa
Nih org cuman lancar bicara aja, tdk pernah menampilkan dokumennya. Siapa saja jg bs bicara bebas. Nih org aslinya ahli kristologi, kok tiba2 jd ahli filologi dan ahli nasab sih. Dia gak bs baca kitab arab tanpa baris.
Pokoknya sy tetap nge-fans sm Ustad Prof Dr Menachem Ali. Keilmuan beliau menjadi aset berharga bagi umat muslim
Nih habaib jg aslinya cuma pintar dongeng dan doktrin saja, kitab sezaman ga ada, tes dna hasilnya juga beda
Simak tong itu bawa data smua.. Yg lbh mmbagongkan lg ternyata ditemukan ubaidillah adlh kturunan al maimun alqaddah pndiri dinasti fatimiyah syiah rofidoh
Cavekkkk deh komen kok ngedabrus
Tidak ada kaom ba alawi bsa bicara ilmiyah yang hanya mimpi
Ya, benar bahwa **Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir** dikenal sebagai leluhur marga **Ba'alawi**, yang merupakan keluarga besar keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah az-Zahra. Berikut adalah penjelasan tentang siapa Ubaidillah dan perannya dalam silsilah Ba'alawi:
### **Latar Belakang Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir**
1. **Nama dan Garis Keturunan**
Ubaidillah adalah putra dari **Ahmad bin Isa al-Muhajir**, yang merupakan generasi ke-8 dari Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib RA. Ahmad al-Muhajir sendiri dikenal sebagai figur penting yang berhijrah dari Basrah, Irak, ke Hadramaut (Yaman) pada abad ke-9 Masehi (sekitar 317 H). Hijrah ini dilakukan untuk menghindari konflik politik dan ketidakstabilan di wilayah Abbasiyah pada masa itu.
2. **Penerus Marga Ba'alawi**
Ubaidillah mewarisi tradisi keilmuan, kesufian, dan dakwah dari ayahnya. Ia menjadi sosok sentral dalam perkembangan marga **Ba'alawi**, yang dikenal sebagai komunitas keluarga ulama dan pendakwah. Nama **Ba'alawi** diambil dari jalur keturunan mereka, yaitu dari **Alawi bin Ubaidillah** (putra Ubaidillah), yang menjadi pendiri nama ini.
### **Pentingnya Peran Ubaidillah**
Ubaidillah adalah figur yang menjaga tradisi keilmuan dan spiritualitas yang diwariskan oleh ayahnya. Ia juga memainkan peran penting dalam menguatkan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran di Hadramaut. Melalui keturunannya, khususnya dari jalur Alawi bin Ubaidillah, muncul generasi ulama besar, pendakwah, dan wali-wali Allah yang menyebarkan Islam ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke Nusantara.
### **Silsilah Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir**
Berikut adalah garis keturunan Ubaidillah secara singkat hingga Rasulullah SAW:
- Ubaidillah bin Ahmad bin Isa al-Muhajir
- Bin Muhammad an-Naqib
- Bin Ali al-Uraydhi
- Bin Ja'far ash-Shadiq
- Bin Muhammad al-Baqir
- Bin Ali Zainal Abidin
- Bin Husain bin Ali bin Abi Thalib
- Dari Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah SAW.
### **Ba'alawi dan Penyebaran Islam**
Marga Ba'alawi memainkan peran penting dalam penyebaran Islam ke wilayah-wilayah seperti:
- **India**
- **Asia Tenggara (termasuk Indonesia dan Malaysia)**
Di Indonesia, keturunan Ba'alawi dikenal sebagai **Habib** atau **Sayyid**, yang banyak berperan dalam penyebaran Islam melalui pendekatan damai, sufistik, dan dakwah budaya.
### **Kesimpulan**
Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir adalah salah satu leluhur utama dari marga Ba'alawi. Melalui keturunan dan ajarannya, tradisi keilmuan, kesufian, dan dakwah Islam terus berkembang. Ba'alawi dikenal sebagai penjaga tradisi keturunan Rasulullah SAW yang membawa nilai-nilai rahmatan lil-alamin dalam Islam.
Hoax!
Kadir Halim hanya membaca 1 versi. Jadinya kurang literasi. Punya sendiri yg sdh tertinggal diajukan. Kasihan Anda.
@@Nanaana2024 Apakah ulama terdahulu sebelum tahun 2024 pada bodoh tentang Nasab. Politik Jahat di percaya
@@pejuangsamarinda2841 Apakah ulama terdahulu sebelum tahun 2024 pada bodoh tentang Nasab. Politik Jahat di percaya
@@Nanaana2024 Konsep **nasab** dalam Islam memiliki dua dimensi utama: **nasab secara keturunan (biologis)** dan **nasab spiritual** yang muncul dari totalitas meneladani Rasulullah SAW dalam sikap, perilaku, dan akhlak. Kedua bentuk ini memiliki keutamaan masing-masing, dan keduanya menunjukkan cara seseorang bisa terhubung dengan Nabi Muhammad SAW.
### **1. Nasab Keturunan (Biologis)**
Nasab secara biologis merujuk pada hubungan darah dengan Rasulullah SAW melalui keturunan beliau. Rasulullah SAW memiliki anak-anak dari Sayyidah Khadijah RA, termasuk **Sayyidah Fatimah az-Zahra**, yang kemudian menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Dari pernikahan ini, lahir keturunan Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husain.
- **Keutamaan Nasab Rasulullah SAW**
Orang yang memiliki hubungan nasab langsung dengan Rasulullah SAW disebut sebagai **Ahlul Bait** (keluarga Nabi). Islam memberikan penghormatan khusus kepada Ahlul Bait:
> **"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."**
> (QS. Al-Ahzab: 33)
- **Tanggung Jawab Keturunan Nabi**
Menjadi bagian dari nasab Nabi bukan hanya soal kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda:
> **"Barang siapa yang melambatkan amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya."**
> (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa memiliki hubungan darah dengan Nabi tidak cukup tanpa amal dan akhlak yang sesuai dengan ajaran beliau.
### **2. Nasab Spiritual: Meneladani Rasulullah SAW**
Nasab spiritual adalah hubungan seseorang dengan Rasulullah SAW melalui **keimanan, amal, dan akhlak**. Siapa pun yang mengikuti sunnah dan ajaran beliau dengan penuh totalitas, dapat dianggap sebagai "keturunan spiritual" Nabi Muhammad SAW.
- **Ikatan dengan Rasulullah SAW Melalui Amal**
Rasulullah SAW bersabda:
> **"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."**
> (QS. Al-Hujurat: 13)
Orang yang meneladani Rasulullah SAW dalam seluruh aspek kehidupannya akan dianggap dekat dengan beliau, bahkan di akhirat kelak. Rasulullah bersabda:
> **"Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku."**
> (HR. Tirmidzi)
- **Persaudaraan Berdasarkan Iman**
Rasulullah SAW menyebut umatnya yang mengikuti sunnah beliau sebagai saudara:
> **"Umatku adalah keluargaku."**
Ini menegaskan bahwa hubungan dengan Nabi bukan hanya melalui darah, tetapi juga melalui keimanan dan kecintaan kepada beliau.
### **3. Keseimbangan Antara Nasab Biologis dan Spiritual**
Islam mengajarkan bahwa nasab keturunan dengan Nabi Muhammad SAW adalah keistimewaan besar, tetapi itu harus diiringi dengan amal shalih dan ketakwaan. Jika seseorang tidak memiliki hubungan darah dengan Nabi, ia tetap bisa mendekatkan diri kepada beliau melalui:
1. **Mengikuti Sunnah**: Meneladani akhlak, ibadah, dan kebiasaan Rasulullah SAW.
2. **Bershalawat**: Memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi.
3. **Menyebarkan Ajaran Islam**: Melanjutkan dakwah Rasulullah SAW dengan cara yang baik.
4. **Beramal Shalih dan Bertakwa**: Menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah.
### **Kesimpulan**
Nasab Rasulullah SAW bisa diraih melalui dua cara:
1. **Nasab biologis**: Keturunan langsung dari Ahlul Bait.
2. **Nasab spiritual**: Dengan meneladani ajaran dan akhlak beliau secara totalitas.
Bagi yang tidak memiliki hubungan biologis dengan Rasulullah SAW, masih ada jalan untuk "terhubung" dengan beliau melalui amal, keimanan, dan kecintaan. Pada akhirnya, kedekatan kepada Rasulullah SAW di sisi Allah ditentukan oleh **ketakwaan**, bukan semata-mata oleh hubungan darah. **Cinta kepada Nabi dan amal shalih adalah cara terbaik untuk menjadi bagian dari keluarga besar Rasulullah SAW.**
Di AHIR VIDEO PROF MANACHEM ALI MNGATAKAN KRNA TDK ADANYA DATA MAKA KLAN BAALAWI RUNTUH PADA AHIRNYA.. JELAS.. DN SOHEH..
Cucu nabi kapan jihad ke Palestina 😂😂
Ya betol nanti kalau berangkat saya kasih ayam satu ikor..😂😂😂
Saya juga kasih kain sarung satu
Si Bahar suruh duluan..jgncuma berani triak2 bawa pedang KL ceramah
Orang pintar pasti bukan mukibin balawi... 😂
DOKUMEN-NYA LAGI DI BUAT DULU PAK KIYAI DI PERCETAKAN ,,SAMA HABIB LUTFHI DAN RIZIQ JUGA TOFIQ ASEGAF,, 😂😂😂