Itulah proses evolusi, semakin manusia berubah dari gak bisa mikir, sampe bisa mikir maka terbentuklah konsep tuhan di dalam pikirannya, tuhan adalah harapan yg diciptakan oleh ketidak puasan manusia soal penderitaan, layaknya pengarang mengarang kisah superhero.
@@Babyjanuarr bagaimana jika dibalik, awalnya percaya dan patuh kepada tuhan , karena suatu alasan hingga dirinya menderita, kerena tidak menemukan jawaban atas mengapa ia mengalami penderitaan (ntah faktor luar atau dalam), lalu berfikir tuhan tidak adil, kemudian menjadi apa yg disebut ateis.
@farhan667rizal6 itu sebutan untuk orang yg terlahir di keluarga beragama saja di barat itu mayoritas dari lahir tidak mengenal agama, disaat agama diperkenalkan bagi mereka itu terasa seperti mengatakan kalau film Avengers itu nyata dan harus dipercaya.
@farhan667rizal6 saya pribadi memilih gak beragama bukan karena kecewa dengan ajarannya tapi karena kedewasaan berfikir, kalau saya keluar dari agama karena kecewa kemungkinan besar saya akan kembali atau memeluk ajaran lainnya, tapi tidak saya gak punya beban pikiran seperti pencari tuhan.
Apakah Ini Membuat Manusia Menjadi "Dewa"? Manusia dapat menciptakan dan mengendalikan kehidupan: Jika kehidupan sintetis sepenuhnya tercapai, manusia dapat dianggap sebagai "pencipta" dalam arti tertentu. Manusia mendesain ulang alam dan dirinya sendiri: Melalui rekayasa genetika dan bioteknologi, manusia dapat mengubah batasan biologis. Secara teori, sangat mungkin bahwa manusia suatu hari akan menciptakan kehidupan dari materi tak hidup. Kemajuan dalam biologi sintetis, teknologi DNA, dan AI menunjukkan bahwa kemampuan ini semakin dekat.
nah makanya itu manusia itulah dewa nya, tuhan aja tidak menciptakan teknologi, katanya maha besar dan baik berarti bisa ciptain dong sekejap. Logika simple nya aja
Membela argument hewan tidak menderita penderitaan (suffering), kesakitan (pain) , dan stress adalah tiga hal yang berbeda. Pain dan stress sebagaimana yang dijelaskan para biolog, saintis, neurosaintis dgn adanya tanda2 kortisol, perubahan perilaku, ketidakseimbangan hormon, dll. Butuh sebuah kesadaran yang cukup untuk suatu individu merasakan penderitaan. Bayangkan saja bayi yang sakit kanker tulang, lalu setiap hari stress melihat ortunya bertengkar. Tapi apakah bayi menderita? Dia bahkan tidak bisa mengonsepsikan alam semesta. Suffering kan suatu bentuk anthropopathism pada non manusia. Contohnya seperti menganggap bumi bernyawa, jupiter yang 'melindungi' bumi, "alam memiliki caranya sendiri untuk recovery", dll. Pola yang sama juga mirip dengan "Butuh kesadaran yang cukup untuk seseorang/sesuatu memahami Tuhan". Most down syndrome tidak paham konsep pencipta, bayi juga tidak paham tuhan, begitupun hewan non manusia. Bayangkan juga AGI berbentuk manusia yang terprogram untuk merasakan pain, stress, dan dapat merespon layaknya manusia. Apakah si AI bisa dikatakan menderita? dan bagaimana pula kita tahu dia cukup sadar untuk mengalami penderitaan?
Boleh kuberi konklusi? Pada intinya, konsep abstrak dari penderitaan belum tentu ada pada hewan. Yang selama ini diamati dalam dunia sains adalah pengamatan empiris seperti aktivitas neuron. Bukan benar-benar perasaan abstrak penderitaan yang kita rasakan Bisa jadi aktivitas neuron atau materialistik lainnya memiliki kesamaan, tetapi konsep abstraknya tidak ada. Karena untuk benar-benar membuktikan mereka sama-sama merasakan konsep penderitaan yang sama dengan konsep penderitaan yang dimiliki manusia ya ditanya langsung aja ke hewannya :v Bisa disamakan nggak sih dengan fenomena hewan nggak beragama karena mereka nggak punya konsep abstrak kayak manusia? Manusia punya konsep abstrak seperti seni, agama, bahasa, dll yang gaada sangkut pautnya dengan keberlangsungan kehidupan Bagaimana?
@@mrcihuyy betul pak. Bisa juga ada konsep abstrak yang mungkin dimengerti oleh hewan lain (atau alien cerdas di luar sana) yang kita sama sekali tidak bisa pahami. Sebagaimana hewan kesulitan/tidak bisa memahami konsep2 abstrak yang kita pahami.
@@trileobayu2023tapi balik lagi, jika hewan benar-benar tidak menderita, itu bisa menjadi sebuah justifikasi terhadap tindakan kekerasan hewan. jika kamu orang yang bermoral,apa yang kamu rasakan saat melihat seseorang menyiksa hewan secara perlahan? keberadaan tuhan yang maha kasih mempostulatkan keberadaan moral yang objektif. itu sebabnya kebanyakan agama melarang tindakan kekerasan terhadap hewan.
@@trileobayu2023 tapi balik lagi jika hewan benar-benar tidak menderita, maka itu bisa menjadi justifikasi atas tindakan kekerasan terhadap hewan. jika kamu orang yang bermoral, apa yang kamu rasakan saat melihat hewan disiksa secara perlahan, contohnya seperti terbakar,dimutilasi,dll. keberadaan tuhan yang maha kasih mempostulatkan keberadaan moral yang objektif, karena itu kebanyakan agama melarang tindak kekerasan terhadap hewan karena mungkin, hewan juga menderita.
Definisikan dulu tentang penderitaan, apakah sama rasa sakit dan penderitaan? Apakah tidak ada manusia yang bahagia dalam perjumpaannya dengan rasa sakit? Siapakah subjek yang bisa mengambil makna? Pertama, kalau rasa sakit dan penderitaan itu sama, maka tidak akan ada bayi lahir, karena setiap kelahiran pasti melewati rasa sakit. Anggaplah hewan tidak bisa mengambil makna, tapi kenapa semua hewan masih mau melahirkan. Jika kita menyetujui hukum alam, maka apakah ada maknanya kebahagiaan tanpa penderitaan? Atau apa itu hukum alam?
terimakasih bang sudah menjelaskan dgn baik.. cukup terwakilkan keresahan saya.. bbrp waktu lalu ada juga yg buat meme.. jika saja hewan memang tercipta untuk dimakan manusia.. kenapa tuhan harus memberikan syaraf kesakitan pada hewan tersebut..
Numpang tanya , Tuhan kan maha tau , trus katanya takdir bisa di ubah , sedangkan takdir kan absolute .. Klo bisa di ubah bukanya itu namanya bukan takdir ?? .. Trus buat apa kita di buat seolah2 berlomba lomba untuk sesuatu yg sejak awal di ketaui oleh tuhan ??
@@vajarr2785 Izin jawab dengan ilmu saya yang sedikit ini, maksud dari takdir absolut atau mutlak itu adalah takdir yang tertulis dalam suatu kitab yang isinya tentang segala sesuatu yang terjadi di langit dan di bumi, apa pun yang tertulis di kitab itu pasti akan terjadi baik di langit ataupun di bumi, nah kalau takdir yang bisa di ubah itu adalah takdir yang berkaitan dengan pilihan jalan kehidupan personal/pribadi manusia itu sendiri, contohnya A lahir dari keluarga yang kurang mampu, kalau A ingin mengubah takdir jalan kehidupan keluarganya maka A harus berusaha untuk itu. Kenapa kita perlu berlomba untuk sesuatu padahal pencipta alam semesta sudah mengetahui sajak awal hasilnya ? Ketika ada seorang guru yang sudah mengajarkan murid"nya selama 6 bulan, tentu tiba saat dimana diumumkan peringkat dari murid" tersebut, guru yang selama 6 bulan mengajar tersebut tentu mampu memberikan nilai tanpa perlu adanya ujian karena interaksi belajar mengajar selama 6 bulan tersebut terlihat mana yang serius belajar, mana yang setengah" dan mana yang memang tidak ingin belajar, terus apakah guru tersebut mengurungkan niatnya untuk menguji murid"nya dan langsung memberikan nilai bagi masing-masing murid tanpa perlu ujian? Tentu tidak, karena belum ada pembuktian jelas hasil dari nilai masing" muridnya, untuk itulah tetap diadakan ujian, sebagai bentuk pembuktian bagi masing" murid, ketika yang rajin belajar nilainya akan bagus, yang setengah" maka nilainya pas pasan, dan yang tidak ingin belajar maka nilainya akan buruk, hasil ujian itulah bukti nyata bagi masing" murid. Begitu juga manusia, kenapa manusia tetap ada di dunia ini padahal pencipta kita sudah tau hasil dari masing-masing kita? Sebagai bentuk pembuktian bagi diri kita sendiri kalau kita itu emang layak diberi balasan yang baik atau balasan yang buruk setelah mati.
Bagaimana jika Tuhan tahu sedangkan tidak ada manusia yang tahu nantinya orang itu diberi kenikmatan surgawi yang jauh lebih besar, bidadari yang lebih cantik, kedudukan yang lebih mulia, persona yang lebih baik, dan segala-galanya lebih baik, "tanpa ada apa-apa" sangat besar kemungkinan manusia lain ada yang berprasangka buruk itu ada, bahkan di kehidupan dunia sekarang hal seperti demikian itu ada
@@UserUA-cam-is5vj ada banyak tanda kalau ada Dzat yang telah menciptakan dunia ini, hanya manusia yang menuhankan akalnya yang akan menolak tanda tersebut dengan dalih tidak ada bukti yang nyata tampak pada kedua matanya.
Soal takdir: Tuhan menciptakan segala sesuatu dgn takaran/ukuran. Itulah takdir. Soal Kemahatahuan Tuhan: Misalnya, Tuhan tahu si A akan berbuat baik lalu masuk surga; si B akan berbuat jahat lalu masuk surga. Tuhan tidak langsung memasukkan si A ke surga dan si B ke neraka; tapi memberi merka kesempatan hidup. Kalau Tuhan langsung saja, lantas apa alasannya si A dapat surga? Si B juga akan protes karena blm diberi kesempatan.
@@jayadiachmad7389 surga dan neraka itu sebagai tempat balasan, yang melakukan kebaikan sesuai aturan yang di perintahkan-Nya tempatnya di surga dengan nikmat, sebaliknya yang melakukan keburukan serta membantah perintah-Nya tempatnya di neraka dengan azab. Kebahagiaan itu ujian dalam bentuk apakah ketika manusia itu diberi kebahagiaan dia bersyukur? Atau malah lupa dengan penciptanya? sebagaimana penderitaan itu ujian apakah ketika manusia diberi penderitaan dia bersabar? Atau justru malah menyalahkan penciptanya? Manakah dari dualitas yang tersebut itu superior? Jawabannya tidak ada, karena satu tentang tempat balasan, satu lagi tentang bentuk ujian manusia di dunia ini.
@waleylowey6760 itu cerita bagus, pemaknaan dari ceritanya kancil, cara bertahan hidupnya si kancil itu sama kaya prilaku alami manusia, menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi.
benda langit az bisa musnah .kucing,manusia dsb.apalagi rasa penderitaan memang tidak bermakna kontradiksi dengan kesempurnaan itulah entropi tidak pandang bulu sunatullah hukum alam.
Agak lucu dan aneh ketika tuhan yang maha kasih dan menciptakan manusia sebagai sebaik2nya ciptaan namun kemudian ada yang namanya penyakit kanker (ada sel yang memberontak lalu "menyerang" tubuh sendiri. Why?).
sel kanker adalah sel yang mengalami mutasi dari kelainan Genetik - Mutasi pada gen tertentu. - Hilangnya, duplikasi, atau penataan ulang kromosom. - Faktor bawaan (diturunkan dari orang tua) atau lingkungan. Kelainan genetik dapat menyebabkan berbagai kondisi medis, termasuk penyakit langka, gangguan metabolisme, dan kanker. Faktor penyebab mutasi genetika meliputi: 1. Faktor Internal - Kesalahan replikasi DNA secara alami. - Kerentanan genetik (faktor keturunan). 2. Faktor Eksternal - Paparan bahan kimia (rokok, pestisida). - Radiasi (sinar ultraviolet, sinar-X). - Infeksi virus (seperti HPV, Epstein-Barr virus). - Gaya hidup (pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik). - Peradangan kronis (dapat memicu perubahan DNA). Mutasi yang terakumulasi selama waktu yang lama dapat menyebabkan sel normal menjadi sel kanker. Penyakit ini sering merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Tumbuhan Juga Makhluk, Dia juga menderita saat disambar petir. bakteri dan mikroorganisme juga menderita saat kita mengkonsumsi antibiotik. manusia diberi akal sehingga bisa berfikir. dalam keyakinan islam Aswa dan sifat itu tidak hanya maha kasih dan kuasa saja. dalam keyakinan islam yang diminta tanggung jawab manusia karena punya akal
gua heran sama orang yang gak percaya sama adanya tuhan , tapi mempertanyakan kenapa yah tuhan begini kenapa tuhan begitu . . itu kaya mempertanyakan kenapa yah naga itu menyemburkan api bukan air . . yang di bahas yah naga nya dulu ada apa gak ? kalo luh udah yakin fix 100% naga itu ada . baru bisa mempertanyakan kenapa dia menyemburkan api bukan air. . dan perlu di garis bawahi , ketidakpahaman anda terhadap sifat atau karakter naga yang kenapa dia meyemburkan api bukan air , itu tidak menafikan eksistensi kalo dirinya ada contoh lain , saya ini bukan bot atau Ai yang nulis autopilot, tapi anda yakin eksistensi saya di dunia nyata sebagai manusia itu ada. . ketika saya merobohkan pagar rumah saya , lalu anda mempertanyakan kenapa yah dia melakukan itu . . ketidakpahaman anda terhadap karakter , tujuan , dan sifat saya . . itu tidak menafikan diri saya ada . . hanya anda saja yang belum paham sifat dan tujuan saya apa kesimpulannya ketidakpahaman anda terhadap sifat suatu objek, itu tidak bisa di jadikan alasan untuk meniadakan objek tersebut .
Animal Suffering kan argumen Ateis buat menyanggah keberadaan Tuhan. Teori soal Trilema Epicurus menyanggah keberadaan Tuhan Yang Maha Baik karena penderitaan ada.
@@luqman777 karna kita bahas sifat tuhan anggaplah tuhannya itu ada dengan segala ciptaannya. ada ciptaannya yang disebut malaikat. malaikat tidak menderita kelaparan, karna memang tidak diciptakan sistem pencernaannya . tidak menderita sakitnya tertusuk, karna memang tidak diciptakan reseptor penerima rasa sakitnya . tidak menderita karna kehilangan sesuatu , karna memang tidak pernah merasa punya sesuatu . tidak menderita karna kehilangan orang yang di sayang , karna memang didesain tidak punya keluarga istri atau anak . tidak menderita karna putus cinta, karna memang tidak menikah apalagi pacaran. tidak menderita karna usaha bangkrut karna memang tidak pernah buat perusahaan . tidak menderita gagal panen , karna memang malaikat tidak bertani. tidak menderita karna kegagalan , karna memang tidak punya ambisi untuk mencapai sesuatu bukan penderitaan itu ada , masalahnya kenapa manusia itu mesti ada atau mesti di ciptakan , dengan konsekuensi manusia itu bisa menampung segala jenis rasa atau pengalaman. tuhan ciptain aja semuanya benda mati agar ga ada kesadaran yang menterjemahkan penderitaan , atau ciptain aja semuanya malaikat kenapa mesti ada manusia . . seorang tidak akan di nobatkan sebagai desainer handal jika hanya mampu menciptakan 1 desain. . bagaimana dia menobatkan dirinya maha pencipta jika hanya mampu mencipta 1 desain makhluk. . kalo perasaan itu spektrum warna mungkin malaikat hanya punya 1 spektrum warna putih , sedangkan hidup manusia itu penuh warna . gua kalo ketemu malaikat dengan ketol*lan gua mungkin gua ledekin sih , hidup aja berabad abad tapi ga tau enaknya seblak , ga tau serunya maen GTA , ga tau serunya nongkrong sama temen , ga tau serunya memotoran , ga tau nyantainya ngopi depan teras . . gua nih hidup cuma sebentar tapi banyak pengalaman , kecil kecil cabe rawit bos. meskipun ada risiko penderitaan , tuhan yang maha bijak tetap menciptakan dunia bebas (dunia penuh makna dan pembelajaran), dari pada hanya menciptakan dunia tanpa makna.
Bro, coba sekali kali cek kolom komentarnya deh. Sesekali diskusi sesama netizen coba diangkat jadi konten barangkali mereka bisa di-live-kan 😅. Di kolom komentar ngeyel ngeyelan pake argumen argumen aneh bin ga nyambung Dan terlantar begitu saja, ujungnya satu cabut sisanya tetap ngeyel.
Kalu sains gampang jawabnya. Penderitaan ada karena ada kesadaran dan hewan yg punya kesadaran akan berpotensi menderita, contoh hewan yg punya kesadaran seperti sinpanse, orang utan, lumba2, bonobo dan manusia. Hewan yg tidak memiliki kesadaran tidak akan menderita, yg ada cm sakit / nyeri. Hikmah? Semua tindakan atau kejadian di dunia ini akan mendukung seleksi alam, tinggal cocok apa engga, kl engga ya mati. Tidak menerima jawaban?? Ya bebas sih, mw terima atau engga.
gini bang, baik hewan dan manusia itu sebagian besar carbon dan oksigen serta elemen lainnya yang lebih kecil. dari TUHAN yang MAHA KUASA dihidupkan lah kita dari elemen yang asalnya BENDA MATI tadi. Jadi tidak bisa disamakan perspektif abang sebagai manusia memandang penderitaan hewan dengan perspektif TUHAN yang mengadakan sesuatu dari yang MATI.
Lah ini agama apa? Perasaan Islam tidak menjelaskan manusia dari carbon dan oksigen melainkan dari tanah dan segumpal darah. Agama Cokisa ya? (Cocoklogi Islam dan Sains)
@MajesticONE-ds4zt Di quran kan selain saripati tanah(Carbon) juga dijelaskan kalau makhluk hidup juga dari air(Oksigen). Ibaratnya gini deh, abang atau kakak tanam pohon lalu dari pohon itu dipotong dan gunakan kayunya untuk buat kursi. setelah jadi kursi dihancurkan, apa masalahnya? Perbedaan dengan manusia dan hewan cuma diberikan nyawa supaya tampak hidup bagi kita. Karna yang maha hidup sejatinya cuma TUHAN. Justru sebagai hewan dan manusia sudah diberikan nikmat yang begitu luar biasa, yaitu Nikmat Hidup. Dari permulaan kita sebagai sesuatu yang matilah lalu dihidupkan disitu terlihat MAHA KASIHnya TUHAN.
3. "Alam harus seimbang", di jawab mengapa pengaturan alam harus ada predator dan mangsanya, mengapa tidak dengan cara yang lain?. jika kamu tahu cara yg lain (selain predator dan mangsanya) dan BISA MENGUBAH ATURAN ITU, maka tuhan tidak maha kuasa. jika kamu tidak tahu cara yang lain, maka itulah maha kuasa tuhan. contoh misalkan : hewan mati dengan sendirinya, kamudian itu merupakan makanan bagi hewan lain. lebih ramah kan, selama kita tidak bisa mengatur hukum alam maka hanya akan muncul pertanyaan tanpa akhir. dan yang membedakan saya (muslim) dan orang yg selalu bertanya (anda), adalah karena saya percaya apa yg agama saya ajarkan dengan menggunakan akal sehat yg selalu saya asah tiap hari dan TIDAK HARUS MENEMUKAN JAWABAN, karena kalo kita tahu semuanya maka kita adalah ...... , hmmm gk mungkin kita adalah makhluk. tidak menemukan jawaban bukan berarti tidak peduli akan suatu pertanyaan, karena menjelaskannya juga akan akan diajukan pertanyaan yg lain, begitu seterusnya saya nemu channel ini sudah lama, kadang pertanyaan/argumen yg diajukan juga berbobot, buat saya mikir lagi dan lagi, dan itu seru! tepuk tangan.
Saya rasa argumen km ga jelas,dgn membatasi utk teis, sdngkan argumen gambaran penderitaan hewan jutaan thn, jadi ga rilit.teis itu kan setelah nabi Adam.ga nyambung bgt.pederitaan ada karena ada kesadaran.tidak semua hewan punya kesadaran.
Manusia spesies mamalia, sama seperti hewan klo menurut biologi dan neurosains. Jadi hewan juga akan merasakan menderita sama seperti manusia. Akan tetapi tingkat penderitaannya berbeda. Klo engga percaya tanyakan kepada pecinta hewan, mereka lebih peka dan mengerti tentang hewan.
Klaim Theis kan tuhan sudah menciptakan alam meskipun manusia belum ada. Berarti tuhan sudah memberi penderitaan kepada makhluknya meskipun manusia(adam) belum menyampaikan ayat ayat agama
MANUSIA secara biologis termasuk dalam spesies hewan. Dalam klasifikasi ilmiah, manusia (Homo sapiens) adalah bagian dari Kerajaan Animalia, yang mencakup semua organisme multiseluler yang memerlukan makanan organik untuk bertahan hidup, memiliki mobilitas setidaknya pada satu tahap dalam hidupnya, dan tidak memiliki dinding sel. Berikut adalah penjelasan tentang posisi manusia dalam pohon kehidupan dan hubungan kerabat dengan hewan lain: Klasifikasi Biologis Manusia Manusia dapat dikelompokkan dalam taksonomi biologis sebagai berikut: - Kingdom (Kerajaan): Animalia (Hewan) - Phylum (Filum): Chordata (Memiliki tulang belakang) - Class (Kelas): Mammalia (Mamalia, hewan menyusui) - Order (Ordo): Primates (Primata) - Family (Keluarga): Hominidae (Kera besar atau great apes) - Genus: Homo - Species (Spesies): Homo sapiens Sebagai bagian dari Animalia, manusia berbagi banyak kesamaan biologis dan genetik dengan hewan lain, terutama primata.
Baru nemu channel ini, keren mas. Lanjutin terus
Saya lebih banyak melihat hewan bahagia ceria dengan kicauan nya, dengan kebebasan nya tanpa harus menyembah Tuhan
Itulah proses evolusi, semakin manusia berubah dari gak bisa mikir, sampe bisa mikir maka terbentuklah konsep tuhan di dalam pikirannya, tuhan adalah harapan yg diciptakan oleh ketidak puasan manusia soal penderitaan, layaknya pengarang mengarang kisah superhero.
@@Babyjanuarr bagaimana jika dibalik, awalnya percaya dan patuh kepada tuhan , karena suatu alasan hingga dirinya menderita, kerena tidak menemukan jawaban atas mengapa ia mengalami penderitaan (ntah faktor luar atau dalam), lalu berfikir tuhan tidak adil, kemudian menjadi apa yg disebut ateis.
@farhan667rizal6 itu sebutan untuk orang yg terlahir di keluarga beragama saja di barat itu mayoritas dari lahir tidak mengenal agama, disaat agama diperkenalkan bagi mereka itu terasa seperti mengatakan kalau film Avengers itu nyata dan harus dipercaya.
@farhan667rizal6 saya pribadi memilih gak beragama bukan karena kecewa dengan ajarannya tapi karena kedewasaan berfikir, kalau saya keluar dari agama karena kecewa kemungkinan besar saya akan kembali atau memeluk ajaran lainnya, tapi tidak saya gak punya beban pikiran seperti pencari tuhan.
@@Babyjanuarrmenurut mas kalau manusia mati apa yang terjadi sama manusia tersebut?
Ini channel bagus, jarang-jarang di Indonesia youtuber bahas konten sensitif gini.
Lanjutkan mas.
Apakah Ini Membuat Manusia Menjadi "Dewa"?
Manusia dapat menciptakan dan mengendalikan kehidupan: Jika kehidupan sintetis sepenuhnya tercapai, manusia dapat dianggap sebagai "pencipta" dalam arti tertentu.
Manusia mendesain ulang alam dan dirinya sendiri: Melalui rekayasa genetika dan bioteknologi, manusia dapat mengubah batasan biologis.
Secara teori, sangat mungkin bahwa manusia suatu hari akan menciptakan kehidupan dari materi tak hidup. Kemajuan dalam biologi sintetis, teknologi DNA, dan AI menunjukkan bahwa kemampuan ini semakin dekat.
nah makanya itu manusia itulah dewa nya, tuhan aja tidak menciptakan teknologi, katanya maha besar dan baik berarti bisa ciptain dong sekejap. Logika simple nya aja
@@vanza-zIya tuhan cuma ciptaan khayalan manusia
Bang udah nonton film Heretic (2024) blm?. Coba review film itu, barangkali cocok sama bang Apriyadi
Film dengan tempo yang lambat, slow burn, dan dialog yang kuat tentang agama dan Tuhan
Nyenggol Berlliana ya?
nah ini bang apri coba bahas film ini
orang agama bilang ending nya mukjizat, tp menurut gw endingnya halusinasi sister p yg sekarat ditusuk dileher oleh mr reed
@@hafizh6424 hmm menarik
Membela argument hewan tidak menderita
penderitaan (suffering), kesakitan (pain) , dan stress adalah tiga hal yang berbeda. Pain dan stress sebagaimana yang dijelaskan para biolog, saintis, neurosaintis dgn adanya tanda2 kortisol, perubahan perilaku, ketidakseimbangan hormon, dll.
Butuh sebuah kesadaran yang cukup untuk suatu individu merasakan penderitaan. Bayangkan saja bayi yang sakit kanker tulang, lalu setiap hari stress melihat ortunya bertengkar. Tapi apakah bayi menderita? Dia bahkan tidak bisa mengonsepsikan alam semesta. Suffering kan suatu bentuk anthropopathism pada non manusia. Contohnya seperti menganggap bumi bernyawa, jupiter yang 'melindungi' bumi, "alam memiliki caranya sendiri untuk recovery", dll.
Pola yang sama juga mirip dengan "Butuh kesadaran yang cukup untuk seseorang/sesuatu memahami Tuhan". Most down syndrome tidak paham konsep pencipta, bayi juga tidak paham tuhan, begitupun hewan non manusia. Bayangkan juga AGI berbentuk manusia yang terprogram untuk merasakan pain, stress, dan dapat merespon layaknya manusia. Apakah si AI bisa dikatakan menderita? dan bagaimana pula kita tahu dia cukup sadar untuk mengalami penderitaan?
Boleh kuberi konklusi?
Pada intinya, konsep abstrak dari penderitaan belum tentu ada pada hewan.
Yang selama ini diamati dalam dunia sains adalah pengamatan empiris seperti aktivitas neuron. Bukan benar-benar perasaan abstrak penderitaan yang kita rasakan
Bisa jadi aktivitas neuron atau materialistik lainnya memiliki kesamaan, tetapi konsep abstraknya tidak ada. Karena untuk benar-benar membuktikan mereka sama-sama merasakan konsep penderitaan yang sama dengan konsep penderitaan yang dimiliki manusia ya ditanya langsung aja ke hewannya :v
Bisa disamakan nggak sih dengan fenomena hewan nggak beragama karena mereka nggak punya konsep abstrak kayak manusia? Manusia punya konsep abstrak seperti seni, agama, bahasa, dll yang gaada sangkut pautnya dengan keberlangsungan kehidupan
Bagaimana?
@@mrcihuyy betul pak. Bisa juga ada konsep abstrak yang mungkin dimengerti oleh hewan lain (atau alien cerdas di luar sana) yang kita sama sekali tidak bisa pahami. Sebagaimana hewan kesulitan/tidak bisa memahami konsep2 abstrak yang kita pahami.
@@trileobayu2023tapi balik lagi, jika hewan benar-benar tidak menderita, itu bisa menjadi sebuah justifikasi terhadap tindakan kekerasan hewan. jika kamu orang yang bermoral,apa yang kamu rasakan saat melihat seseorang menyiksa hewan secara perlahan? keberadaan tuhan yang maha kasih mempostulatkan keberadaan moral yang objektif. itu sebabnya kebanyakan agama melarang tindakan kekerasan terhadap hewan.
@@trileobayu2023
tapi balik lagi jika hewan benar-benar tidak menderita, maka itu bisa menjadi justifikasi atas tindakan kekerasan terhadap hewan. jika kamu orang yang bermoral, apa yang kamu rasakan saat melihat hewan disiksa secara perlahan, contohnya seperti terbakar,dimutilasi,dll. keberadaan tuhan yang maha kasih mempostulatkan keberadaan moral yang objektif, karena itu kebanyakan agama melarang tindak kekerasan terhadap hewan karena mungkin, hewan juga menderita.
Definisikan dulu tentang penderitaan, apakah sama rasa sakit dan penderitaan?
Apakah tidak ada manusia yang bahagia dalam perjumpaannya dengan rasa sakit?
Siapakah subjek yang bisa mengambil makna?
Pertama, kalau rasa sakit dan penderitaan itu sama, maka tidak akan ada bayi lahir, karena setiap kelahiran pasti melewati rasa sakit.
Anggaplah hewan tidak bisa mengambil makna, tapi kenapa semua hewan masih mau melahirkan.
Jika kita menyetujui hukum alam, maka apakah ada maknanya kebahagiaan tanpa penderitaan?
Atau apa itu hukum alam?
Sebagai theist insya Alloh taat (islam), saya senang dg video2 seperti ini.
Terkait video di atas, Saya teringat dg istilah NPC dalam game
Insya allah bukan alloh mas
Alloh siapa?
terimakasih bang sudah menjelaskan dgn baik.. cukup terwakilkan keresahan saya.. bbrp waktu lalu ada juga yg buat meme.. jika saja hewan memang tercipta untuk dimakan manusia.. kenapa tuhan harus memberikan syaraf kesakitan pada hewan tersebut..
Numpang tanya , Tuhan kan maha tau , trus katanya takdir bisa di ubah , sedangkan takdir kan absolute .. Klo bisa di ubah bukanya itu namanya bukan takdir ?? .. Trus buat apa kita di buat seolah2 berlomba lomba untuk sesuatu yg sejak awal di ketaui oleh tuhan ??
@@vajarr2785 Izin jawab dengan ilmu saya yang sedikit ini, maksud dari takdir absolut atau mutlak itu adalah takdir yang tertulis dalam suatu kitab yang isinya tentang segala sesuatu yang terjadi di langit dan di bumi, apa pun yang tertulis di kitab itu pasti akan terjadi baik di langit ataupun di bumi, nah kalau takdir yang bisa di ubah itu adalah takdir yang berkaitan dengan pilihan jalan kehidupan personal/pribadi manusia itu sendiri, contohnya A lahir dari keluarga yang kurang mampu, kalau A ingin mengubah takdir jalan kehidupan keluarganya maka A harus berusaha untuk itu.
Kenapa kita perlu berlomba untuk sesuatu padahal pencipta alam semesta sudah mengetahui sajak awal hasilnya ? Ketika ada seorang guru yang sudah mengajarkan murid"nya selama 6 bulan, tentu tiba saat dimana diumumkan peringkat dari murid" tersebut, guru yang selama 6 bulan mengajar tersebut tentu mampu memberikan nilai tanpa perlu adanya ujian karena interaksi belajar mengajar selama 6 bulan tersebut terlihat mana yang serius belajar, mana yang setengah" dan mana yang memang tidak ingin belajar, terus apakah guru tersebut mengurungkan niatnya untuk menguji murid"nya dan langsung memberikan nilai bagi masing-masing murid tanpa perlu ujian? Tentu tidak, karena belum ada pembuktian jelas hasil dari nilai masing" muridnya, untuk itulah tetap diadakan ujian, sebagai bentuk pembuktian bagi masing" murid, ketika yang rajin belajar nilainya akan bagus, yang setengah" maka nilainya pas pasan, dan yang tidak ingin belajar maka nilainya akan buruk, hasil ujian itulah bukti nyata bagi masing" murid. Begitu juga manusia, kenapa manusia tetap ada di dunia ini padahal pencipta kita sudah tau hasil dari masing-masing kita? Sebagai bentuk pembuktian bagi diri kita sendiri kalau kita itu emang layak diberi balasan yang baik atau balasan yang buruk setelah mati.
Bagaimana jika Tuhan tahu sedangkan tidak ada manusia yang tahu nantinya orang itu diberi kenikmatan surgawi yang jauh lebih besar, bidadari yang lebih cantik, kedudukan yang lebih mulia, persona yang lebih baik, dan segala-galanya lebih baik, "tanpa ada apa-apa" sangat besar kemungkinan manusia lain ada yang berprasangka buruk itu ada, bahkan di kehidupan dunia sekarang hal seperti demikian itu ada
Manusia itu sangat sulit untuk percaya kepada Tuhan, itu niscaya mau ditolak seperti apapun, tidak perlu dijelaskan lagi kan?
@@UserUA-cam-is5vj ada banyak tanda kalau ada Dzat yang telah menciptakan dunia ini, hanya manusia yang menuhankan akalnya yang akan menolak tanda tersebut dengan dalih tidak ada bukti yang nyata tampak pada kedua matanya.
Soal takdir: Tuhan menciptakan segala sesuatu dgn takaran/ukuran. Itulah takdir.
Soal Kemahatahuan Tuhan: Misalnya, Tuhan tahu si A akan berbuat baik lalu masuk surga; si B akan berbuat jahat lalu masuk surga. Tuhan tidak langsung memasukkan si A ke surga dan si B ke neraka; tapi memberi merka kesempatan hidup. Kalau Tuhan langsung saja, lantas apa alasannya si A dapat surga? Si B juga akan protes karena blm diberi kesempatan.
Saya yakin kalau penderitaan itu ada karena kumis Adam
Mas Adam paling ikonik emang kumisnya
Surga atau Neraka, Kebabagiaan dan Penderitaan, di antara dualitas itu yg mana yg lebih superior? Jgn2 dari POV Tuhan sama aja
@@jayadiachmad7389 surga dan neraka itu sebagai tempat balasan, yang melakukan kebaikan sesuai aturan yang di perintahkan-Nya tempatnya di surga dengan nikmat, sebaliknya yang melakukan keburukan serta membantah perintah-Nya tempatnya di neraka dengan azab. Kebahagiaan itu ujian dalam bentuk apakah ketika manusia itu diberi kebahagiaan dia bersyukur? Atau malah lupa dengan penciptanya? sebagaimana penderitaan itu ujian apakah ketika manusia diberi penderitaan dia bersabar? Atau justru malah menyalahkan penciptanya?
Manakah dari dualitas yang tersebut itu superior? Jawabannya tidak ada, karena satu tentang tempat balasan, satu lagi tentang bentuk ujian manusia di dunia ini.
Mas, tolong rekomendasikan beberapa buku yg wajib dibaca, kasarnya sekali seumur hidup
Dongeng kancil dan buaya
@waleylowey6760 itu cerita bagus, pemaknaan dari ceritanya kancil, cara bertahan hidupnya si kancil itu sama kaya prilaku alami manusia, menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi.
Al-Qur'an
@@sahrielnewbie9054 dibaca terjemahannya, terlalu dogmatis, apalagi al-maidah 51 hehe
@@doelabdul_ iya bang, kita tidak boleh berteman sama Nasrani nanti kita dikasih mie instan trus jadi Nasrani juga
benda langit az bisa musnah .kucing,manusia dsb.apalagi rasa penderitaan memang tidak bermakna kontradiksi dengan kesempurnaan itulah entropi tidak pandang bulu sunatullah hukum alam.
Agak lucu dan aneh ketika tuhan yang maha kasih dan menciptakan manusia sebagai sebaik2nya ciptaan namun kemudian ada yang namanya penyakit kanker (ada sel yang memberontak lalu "menyerang" tubuh sendiri. Why?).
sel kanker adalah sel yang mengalami mutasi dari kelainan Genetik
- Mutasi pada gen tertentu.
- Hilangnya, duplikasi, atau penataan ulang kromosom.
- Faktor bawaan (diturunkan dari orang tua) atau lingkungan.
Kelainan genetik dapat menyebabkan berbagai kondisi medis, termasuk penyakit langka, gangguan metabolisme, dan kanker.
Faktor penyebab mutasi genetika meliputi:
1. Faktor Internal
- Kesalahan replikasi DNA secara alami.
- Kerentanan genetik (faktor keturunan).
2. Faktor Eksternal
- Paparan bahan kimia (rokok, pestisida).
- Radiasi (sinar ultraviolet, sinar-X).
- Infeksi virus (seperti HPV, Epstein-Barr virus).
- Gaya hidup (pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik).
- Peradangan kronis (dapat memicu perubahan DNA).
Mutasi yang terakumulasi selama waktu yang lama dapat menyebabkan sel normal menjadi sel kanker. Penyakit ini sering merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Tumbuhan Juga Makhluk, Dia juga menderita saat disambar petir.
bakteri dan mikroorganisme juga menderita saat kita mengkonsumsi antibiotik.
manusia diberi akal sehingga bisa berfikir.
dalam keyakinan islam Aswa dan sifat itu tidak hanya maha kasih dan kuasa saja.
dalam keyakinan islam yang diminta tanggung jawab manusia karena punya akal
Iya deh, agama ada banyak, puluhan ribuan malah. Silahkan pilih surga neraka yg memiliki banyak server 😂😂
gua heran sama orang yang gak percaya sama adanya tuhan , tapi mempertanyakan kenapa yah tuhan begini kenapa tuhan begitu . .
itu kaya mempertanyakan kenapa yah naga itu menyemburkan api bukan air . .
yang di bahas yah naga nya dulu ada apa gak ?
kalo luh udah yakin fix 100% naga itu ada . baru bisa mempertanyakan kenapa dia menyemburkan api bukan air. .
dan perlu di garis bawahi , ketidakpahaman anda terhadap sifat atau karakter naga yang kenapa dia meyemburkan api bukan air , itu tidak menafikan eksistensi kalo dirinya ada
contoh lain , saya ini bukan bot atau Ai yang nulis autopilot, tapi anda yakin eksistensi saya di dunia nyata sebagai manusia itu ada. .
ketika saya merobohkan pagar rumah saya , lalu anda mempertanyakan kenapa yah dia melakukan itu . . ketidakpahaman anda terhadap karakter , tujuan , dan sifat saya . . itu tidak menafikan diri saya ada . . hanya anda saja yang belum paham sifat dan tujuan saya apa
kesimpulannya ketidakpahaman anda terhadap sifat suatu objek, itu tidak bisa di jadikan alasan untuk meniadakan objek tersebut .
Animal Suffering kan argumen Ateis buat menyanggah keberadaan Tuhan. Teori soal Trilema Epicurus menyanggah keberadaan Tuhan Yang Maha Baik karena penderitaan ada.
@@luqman777 karna kita bahas sifat tuhan anggaplah tuhannya itu ada dengan segala ciptaannya.
ada ciptaannya yang disebut malaikat.
malaikat tidak menderita kelaparan, karna memang tidak diciptakan sistem pencernaannya .
tidak menderita sakitnya tertusuk, karna memang tidak diciptakan reseptor penerima rasa sakitnya .
tidak menderita karna kehilangan sesuatu , karna memang tidak pernah merasa punya sesuatu .
tidak menderita karna kehilangan orang yang di sayang , karna memang didesain tidak punya keluarga istri atau anak .
tidak menderita karna putus cinta, karna memang tidak menikah apalagi pacaran.
tidak menderita karna usaha bangkrut karna memang tidak pernah buat perusahaan .
tidak menderita gagal panen , karna memang malaikat tidak bertani.
tidak menderita karna kegagalan , karna memang tidak punya ambisi untuk mencapai sesuatu
bukan penderitaan itu ada , masalahnya kenapa manusia itu mesti ada atau mesti di ciptakan , dengan konsekuensi manusia itu bisa menampung segala jenis rasa atau pengalaman.
tuhan ciptain aja semuanya benda mati agar ga ada kesadaran yang menterjemahkan penderitaan ,
atau ciptain aja semuanya malaikat kenapa mesti ada manusia . .
seorang tidak akan di nobatkan sebagai desainer handal jika hanya mampu menciptakan 1 desain. .
bagaimana dia menobatkan dirinya maha pencipta jika hanya mampu mencipta 1 desain makhluk. .
kalo perasaan itu spektrum warna mungkin malaikat hanya punya 1 spektrum warna putih , sedangkan hidup manusia itu penuh warna .
gua kalo ketemu malaikat dengan ketol*lan gua mungkin gua ledekin sih , hidup aja berabad abad tapi ga tau enaknya seblak , ga tau serunya maen GTA , ga tau serunya nongkrong sama temen , ga tau serunya memotoran , ga tau nyantainya ngopi depan teras . . gua nih hidup cuma sebentar tapi banyak pengalaman , kecil kecil cabe rawit bos.
meskipun ada risiko penderitaan , tuhan yang maha bijak tetap menciptakan dunia bebas (dunia penuh makna dan pembelajaran), dari pada hanya menciptakan dunia tanpa makna.
bagaimana bakteri merasakan penderitaan karena kita minum antibiotik, kesakitannya sama
Bro, coba sekali kali cek kolom komentarnya deh. Sesekali diskusi sesama netizen coba diangkat jadi konten barangkali mereka bisa di-live-kan 😅. Di kolom komentar ngeyel ngeyelan pake argumen argumen aneh bin ga nyambung Dan terlantar begitu saja, ujungnya satu cabut sisanya tetap ngeyel.
Kalu sains gampang jawabnya.
Penderitaan ada karena ada kesadaran dan hewan yg punya kesadaran akan berpotensi menderita, contoh hewan yg punya kesadaran seperti sinpanse, orang utan, lumba2, bonobo dan manusia. Hewan yg tidak memiliki kesadaran tidak akan menderita, yg ada cm sakit / nyeri.
Hikmah?
Semua tindakan atau kejadian di dunia ini akan mendukung seleksi alam, tinggal cocok apa engga, kl engga ya mati.
Tidak menerima jawaban??
Ya bebas sih, mw terima atau engga.
Saya belum nonton video dia, tapi intinya dia membahas apa bang
hewan juga bisa menyembah atau menghargai kematian, contoh aja gajah, gagak, membuktikan manusia sama saja seperti hewan lain
Kang ajak colab Chanel sejarah dan kitab suci
gini bang, baik hewan dan manusia itu sebagian besar carbon dan oksigen serta elemen lainnya yang lebih kecil. dari TUHAN yang MAHA KUASA dihidupkan lah kita dari elemen yang asalnya BENDA MATI tadi. Jadi tidak bisa disamakan perspektif abang sebagai manusia memandang penderitaan hewan dengan perspektif TUHAN yang mengadakan sesuatu dari yang MATI.
Lah ini agama apa? Perasaan Islam tidak menjelaskan manusia dari carbon dan oksigen melainkan dari tanah dan segumpal darah. Agama Cokisa ya? (Cocoklogi Islam dan Sains)
@@MajesticONE-ds4ztbiasa bang
@MajesticONE-ds4zt Di quran kan selain saripati tanah(Carbon) juga dijelaskan kalau makhluk hidup juga dari air(Oksigen). Ibaratnya gini deh, abang atau kakak tanam pohon lalu dari pohon itu dipotong dan gunakan kayunya untuk buat kursi. setelah jadi kursi dihancurkan, apa masalahnya?
Perbedaan dengan manusia dan hewan cuma diberikan nyawa supaya tampak hidup bagi kita. Karna yang maha hidup sejatinya cuma TUHAN. Justru sebagai hewan dan manusia sudah diberikan nikmat yang begitu luar biasa, yaitu Nikmat Hidup. Dari permulaan kita sebagai sesuatu yang matilah lalu dihidupkan disitu terlihat MAHA KASIHnya TUHAN.
Bang, video pelanggan mana😢
Naik ke tier dua, mas:(
@God_and_Beyond kirain pada lu arsipin, kan beberapa video gitu bg:v
3. "Alam harus seimbang", di jawab mengapa pengaturan alam harus ada predator dan mangsanya, mengapa tidak dengan cara yang lain?. jika kamu tahu cara yg lain (selain predator dan mangsanya) dan BISA MENGUBAH ATURAN ITU, maka tuhan tidak maha kuasa. jika kamu tidak tahu cara yang lain, maka itulah maha kuasa tuhan.
contoh misalkan : hewan mati dengan sendirinya, kamudian itu merupakan makanan bagi hewan lain. lebih ramah kan, selama kita tidak bisa mengatur hukum alam maka hanya akan muncul pertanyaan tanpa akhir. dan yang membedakan saya (muslim) dan orang yg selalu bertanya (anda), adalah karena saya percaya apa yg agama saya ajarkan dengan menggunakan akal sehat yg selalu saya asah tiap hari dan TIDAK HARUS MENEMUKAN JAWABAN, karena kalo kita tahu semuanya maka kita adalah ...... , hmmm gk mungkin kita adalah makhluk.
tidak menemukan jawaban bukan berarti tidak peduli akan suatu pertanyaan, karena menjelaskannya juga akan akan diajukan pertanyaan yg lain, begitu seterusnya
saya nemu channel ini sudah lama, kadang pertanyaan/argumen yg diajukan juga berbobot, buat saya mikir lagi dan lagi, dan itu seru! tepuk tangan.
Monyet : surga pisang 🍌
Manusia : surga lendir 💦
😂😅😂
72 bidadari
Saya rasa argumen km ga jelas,dgn membatasi utk teis, sdngkan argumen gambaran penderitaan hewan jutaan thn, jadi ga rilit.teis itu kan setelah nabi Adam.ga nyambung bgt.pederitaan ada karena ada kesadaran.tidak semua hewan punya kesadaran.
Manusia spesies mamalia, sama seperti hewan klo menurut biologi dan neurosains. Jadi hewan juga akan merasakan menderita sama seperti manusia. Akan tetapi tingkat penderitaannya berbeda. Klo engga percaya tanyakan kepada pecinta hewan, mereka lebih peka dan mengerti tentang hewan.
Klaim Theis kan tuhan sudah menciptakan alam meskipun manusia belum ada. Berarti tuhan sudah memberi penderitaan kepada makhluknya meskipun manusia(adam) belum menyampaikan ayat ayat agama
MANUSIA secara biologis termasuk dalam spesies hewan. Dalam klasifikasi ilmiah, manusia (Homo sapiens) adalah bagian dari Kerajaan Animalia, yang mencakup semua organisme multiseluler yang memerlukan makanan organik untuk bertahan hidup, memiliki mobilitas setidaknya pada satu tahap dalam hidupnya, dan tidak memiliki dinding sel.
Berikut adalah penjelasan tentang posisi manusia dalam pohon kehidupan dan hubungan kerabat dengan hewan lain:
Klasifikasi Biologis Manusia
Manusia dapat dikelompokkan dalam taksonomi biologis sebagai berikut:
- Kingdom (Kerajaan): Animalia (Hewan)
- Phylum (Filum): Chordata (Memiliki tulang belakang)
- Class (Kelas): Mammalia (Mamalia, hewan menyusui)
- Order (Ordo): Primates (Primata)
- Family (Keluarga): Hominidae (Kera besar atau great apes)
- Genus: Homo
- Species (Spesies): Homo sapiens
Sebagai bagian dari Animalia, manusia berbagi banyak kesamaan biologis dan genetik dengan hewan lain, terutama primata.
Pertamax
dosa hawa juga 😂, kok adam doang 😂
Apakah abang pernah melihat hewan menangis?
batu menangis pernah
@sahrielnewbie9054 malin kundang 😊
Coba lu bakar hewan lu lalu reaksi dia apa.jelas pasti teriak kesakitan kan.hewan juga punya hati bg