Bencana Alam Disebabkan Dosa Manusia?

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 26 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 169

  • @SangkaHuni
    @SangkaHuni 11 днів тому +20

    Setelah mendengar penjelasan Syauqi tentang Tuhan, kesan saya adalah Tuhan ini seperti orang yang kebingungan. Job desk-Nya gak jelas.

    • @Khann_2102
      @Khann_2102 День тому

      Karena emang ga jelas, religion itu story yg amburadul dan suka retcon ceritanya sendiri 😂😂😂

  • @herianggara4979
    @herianggara4979 11 днів тому +12

    Argumentasi Agamawan,
    "Apa yang terjadi di dunia ini Tuhan Sudah Menentukan Segalanya"
    Dengan kata lain Maha Penentu Segala.
    Jika Tuhan Maha Penentu Segalanya, Maka Manusia Hanyalah Wayang yang dimainkan oleh dalang, sehingga apa gunanya usaha manusia? Dan harusnya bukan manusia yang bertanggung jawab atas kesalahannya karena semuanya sudah ditentukan.
    Lalu agamawan akan berkata: "Tuhan memberikan manusia pilih untuk menentukan kehidupannya, dengan kata lain Free Will"
    Jika Tuhan Memberikan Free Will kepada manusia, maka bukankah ini justru kontradiktif dengan argumen pertama, sebagai Maha Penentu Segalanya?
    Argumen agamawan selanjutnya: "Karena maha Penentu segalanya itulah, Tuhan sudah menentukan free will kepada manusia"
    Jika Tuhan dengan sengaja memberikan free will kepada manusia untuk melihat pilihan manusia, maka gugurlah Tuhan Maha Pengasih, Penyayang dan maha Adil, karena dengan free will yang diberikan, telah memperlihatkan ketidakadilan kehidupan ini, kekejaman kehidupan ini, dan segala evil yang ada di dunia ini.
    Apakah hanya karena free will, Tuhan merelakan/membiarkan pembunuhan baby yang dianggap suci dan tidak berdosa? Dimana label Maha Penyelamatan?
    Apakah hanya karena free will, Tuhan membiarkan ada baby yang mati di perkosaan? Dimana label Maha Penyelamatan?
    Lalu argumen agamawan: "kenapa hanya menyoroti beberapa evil yang ada didunia ini, apakah kalian tidak melihat keindahan dan Anugerah yang telah Tuhan berikan"
    Jika memang Tuhan Maha Pengasih, Maha Penyelamatan, Maha Penyayang, Maha Mengasihi, Maha Astaga Segalanya, maka dengan segala maha itu seharusnya Tuhan akan selalu memberikan Anugerah dan meniadakan sekecil apapun evil, hanya karena demi free will.
    Saya rasa ini argumen yang cukup kuat untuk membantah Imajinasi manusia mengenai Free Will Tuhan.
    Satu-satunya Alasan mengapa manusia percaya Tuhan Dengan banyak label Maha itu tapi malah paradoks, serta percaya Tuhan Personal itu adalah karena Sudah Terlanjur.
    Dan pada akhirnya saat sudah terdesak Argumen Agamawan adalah "iya kita manusia memang tidak mengetahui apa maksud dan tujuan Tuhan".
    Jika tidak tahu lalu kenapa, sebelum-sebelumnya seperti sangat memahami dan tahu? Tuhan Maha ini, Tuhan Maha itu, lakukan ini maka Tuhan akan memberikan itu, lakukan itu maka Tuhan akan memberikan ini. Bukankan ini seperti Manusia yang sebenarnya Cosplay menjadi Tuhan?
    Argumen ini bukan argumen menyangkal Tuhan, tetapi menyangkal Tuhan dalam Imajinasi agamawan, terutama Tuhan monoteistik yang lebih mirip seperti Tuhan Personal (Tuhan yang seperti Person baik dalam Wujud atau pun Sifat meskipun di tambah label maha).

    • @Khann_2102
      @Khann_2102 День тому

      Aku selalu mengcounter mereka dgn "if there's a free will, then there's a free won't"

  • @gajahabuh1150
    @gajahabuh1150 8 днів тому +5

    Ajaran samawi tidak akan bisa menjawab pertanyaan2 bang Yadi.
    Cuma ajaran Buddha dan Hindu ttg hukum karma dan reinkarnasi yang mampu menjawab pertanyaan bang Yadi.
    Thats the truth.

  • @user_qpxm
    @user_qpxm 11 днів тому +6

    Pendapat saya, siapapun hidup didunia ini tidak telepas dari hukum alam aksi - reaksi, aksi dari kehidupan terdahulu memberikan reaksi ke kehidupan sekarang atau kedepan..

    • @AdnanNgadimin
      @AdnanNgadimin 11 днів тому

      Setuju Karne tuhan adalah alam semesta ! Manusia adalah anak alam / bagian dari alam

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +1

      ​@@AdnanNgadiminSuruh ustadz M.nurrudin debat ama Apriyadi yadi biar di skamt juga kaya coki pardede si tu remaja atheis.

  • @Iloveforest93
    @Iloveforest93 11 днів тому +1

    Selalu seru pembahasan mengenai agama dan sains👍👍👍

  • @HilmaNuzulaZahra
    @HilmaNuzulaZahra 6 днів тому

    pernah denger kata2 "Tuhan memang menciptakan alam semesta dan seisinya, tapi Tuhan tidak tahu bagaimana alam semesta itu berjalan"

  • @lilismarianti5832
    @lilismarianti5832 11 днів тому +11

    Narasunber bingung, terbukti agama samawi tak bisa menjawab persoalan persoalan hidup dan penderitaan di Dunia😂

    • @rinaoke3889
      @rinaoke3889 11 днів тому

      SDH hampir setahun pertanyaan2 ini diajukan Yadi. Kali ini menurut perspektif muslim, walau sblm ny prnh jg di bahas brsama kumaila hakimah.
      Hampir semua vidio Yadi ttg ini , sejauh ini jwban dari pendeta jeri bisa jd pegangan para theist.,.

    • @muhammadfikrimuhiyar4835
      @muhammadfikrimuhiyar4835 11 днів тому

      Problem of evil argument ateis terkuat padahal sudah diteorikan sebelum penanggalan masehi😂

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +1

      ​@@rinaoke3889Suruh ustadz M.nurrudin debat ama Apriyadi yadi biar di skamt juga kaya coki pardede si tu remaja atheis.

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +1

      ​@@muhammadfikrimuhiyar4835Suruh ustadz M.nurrudin debat ama Apriyadi yadi biar di skamt juga kaya coki pardede si tu remaja atheis.

    • @rinaoke3889
      @rinaoke3889 4 дні тому

      @@ZEKINOOR GK bakal kejadian, gimana klw anda sbg perwakilan , AP jwban mu mengenai ini

  • @JokoKita
    @JokoKita 12 днів тому +1

    Selamat 9K subs bng 🎉

  • @bennedictoes
    @bennedictoes 10 днів тому +2

    Dinousaurus pun musnah krn Bencana Alam yg disebabkan oleh manusia ❤

    • @vanza-z
      @vanza-z День тому

      jirlah, dinosaurus punah karena meteor kalo gak salah, bukan manusia, manusia dulu itu tinaalik? atau gimana? jelas belum ada.

  • @MarselStg-p6v
    @MarselStg-p6v 10 днів тому

    FREE WILL
    Dalam teologi: Kehendak bebas sering dikaitkan dengan kebebasan manusia untuk memilih antara kebaikan dan kejahatan di bawah kendali atau pengetahuan Tuhan.
    bencana alam adalah dua hal yang berbeda. Kehendak bebas memungkinkan manusia untuk menentukan sikap terhadap bencana, baik dengan bertindak secara moral maupun mencari solusi. Bencana alam, di sisi lain, adalah bagian dari dinamika alam yang tidak dipengaruhi oleh pilihan manusia, meskipun tindakan manusia bisa memperburuk atau memperbaiki dampaknya.

  • @erensumbas1888
    @erensumbas1888 11 днів тому +3

    Kesimpulannya mungkin yg dimaksud adalah,: agama/gaib/ tdk realistis,kembali masing2 dgn keyakinannya.👍😁

  • @budiarjono1400
    @budiarjono1400 11 днів тому

    mindblowing bang Yadi

  • @budiarjono1400
    @budiarjono1400 11 днів тому

    the problem of evil is mysterious

  • @SyamsulBahri-l7b
    @SyamsulBahri-l7b 11 днів тому +3

    Jawaban Syauqi Almadani membingungkan

  • @budiarjono1400
    @budiarjono1400 11 днів тому

    konsisten teruss bang Yadi

  • @DedeJalaludin-c9q
    @DedeJalaludin-c9q 11 днів тому +1

    Abdi Islam kang Yadi, tapi teu ngartos ku penjelasanna kang Syauqi😂

  • @hanayuri14
    @hanayuri14 11 днів тому +3

    Malah ada term baru soal LGBT
    L=Longsor
    G=Gempa Bumi
    B=Banjir
    T=Tsunami
    ++= Tinggal tambahin aja hal yang merusak yg disebabkan karena melanggar hukum Tuhan. 😅

    • @ranggathebin1059
      @ranggathebin1059 11 днів тому +5

      Bencana alam itu terjadi gara2 NYI Roro kidul dipaksa buat pake hijab

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +2

      ​@@ranggathebin1059Suruh ustadz M.nurrudin debat ama Apriyadi yadi biar di skamt juga kaya coki pardede si tu remaja atheis.

  • @kikiwibowo8475
    @kikiwibowo8475 11 днів тому

    menarik

  • @ranggathebin1059
    @ranggathebin1059 11 днів тому +2

    Menabrakan fakta sains dengan kepercayaan yg berdasarkan mitos itu jelas ga akan ketemu sumber masalahnya

  • @user_qpxm
    @user_qpxm 11 днів тому

    Menurutku, Bencana alam bisa disebabkan karena dua bisa jadi:
    1. akibat perbuatan/kuasa manusia (buang sampah sembarangan, pengerusalan lingkungan, ekploitasi alam)
    2. bisa diluar akibat perbuatan/kuasa manusia.. (Gempa akibat bergesernya lempeng, gunung meletus dll)
    Tapi kondisi dimana manusia lahir dan kapan dimana manusia terkena bencana disebabkan hasil perbuatannya di massa lampau...

    • @hanayuri14
      @hanayuri14 11 днів тому

      Klo bencana alam disebabkan karena manusia itu gak ada, adanya akibat kerusakan, sebagai contoh longsor itu disebabkan karena aktifitas berlebihan di sekitar perbukitan.

    • @user_qpxm
      @user_qpxm 11 днів тому

      @hanayuri14
      Banjir akibat buang sampah sembarangan, longsor akibat penebangan pohon, yang berakibat korban jiwa, itu bukan bencana alam ya..?

    • @hanayuri14
      @hanayuri14 11 днів тому

      @user_qpxm bukan, juga bencana alam itu bukan berarti kenapa disebut bencana alam karena itu menimbulkan korban? Kalo pakai term itu penembak di sebuah sekolah di Amerika disebut bencana alam?

    • @user_qpxm
      @user_qpxm 11 днів тому

      @@hanayuri14
      Definisi bencana alam
      Bencana alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang terjadi akibat alam dan berdampak besar bagi masyarakat. Bencana alam dapat mengakibatkan kerusakan harta benda, hilangnya nyawa, dan kerugian ekonomi.
      Emang saya ada ngomong penembakan merupakan bencana alam?

  • @luqman777
    @luqman777 8 днів тому

    Syauqi²😔, kalau gatau itu yah ga usah malu-malu jawab gatau kaya Imam Malik bin Anas. Bukannya jawab ngeles sana-sini yang ujung-ujungnya malah blunder jawabannya kontradiksi dengan jawaban sebelumnya.😔

  • @SyamsulBahri-l7b
    @SyamsulBahri-l7b 11 днів тому +1

    Konsep Takdir dan Kehendak bebas yang ada dalam agama Islam membuktikan ajaran Islam itu saling kontradiksi. Bagaimana bisa dikatakan bahwa agama datang dari pencipta alam semesta. Padahal kalau perhatian alam semesta, sepertinya pencipta semesta nggak mungkin melakukan perbuatan yang saling kontradiksi. Jadi sebenarnya agama itu bukan dari pencipta alam semesta.

  • @srisugiarti8869
    @srisugiarti8869 11 днів тому +1

    Bencana sebelum manusia ada mungkin niatan tuhan untuk menjadikan ekosistem yang cocok untuk manusia itu sendiri. Mungkin???

    • @abdulhakim4639
      @abdulhakim4639 4 дні тому

      Pertanyaan bisa timbul: Mengapa tidak mendesain manusia untuk cocok dengan ekosistem lama?

  • @ceritakosmos
    @ceritakosmos 11 днів тому

    Gempa ada di Mars, itu fakta, karena manusia sudah mengirim robot robot kesana, dengan sensor dan pengirim sinyal ke bumi.

  • @MuhHuda-su2sf
    @MuhHuda-su2sf 11 днів тому

    Problem of Evil menurut saya sangat menekankan pada dua sifat Tuhan saja.... yaitu Maha Kasih dan Maha Kuasa. Padahal Tuhan mempunyai 99 sifat sesuai atribut2 Nya atau asmaul husna yang sudah diperkenalkan dalam Quran. Selain Maha Kasih, Tuhan juga Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mengetahui, Maha Kehendak, dlsb. Mempertentangkan 2 sifat Nya saja dan mengabaikan sifat2 Nya yang lain menurut saya adalah kurang tepat. Bagaimana jika Maha Bijaksana dan Maha Adil Nya memang menghendaki evil untuk ada dengan tujuan tertentu? Yang kalau dilihat secara lokal dan temporal bisa dinilai buruk, tetapi kalau dinilai sepanjang rentang sejarah umat manusia, bisa memberikan hikmah yang baik? Kenapa manusia menginginkan keburukan utk hilang? Apakah kita bisa membayangkan kehidupan manusia jika semua keburukan hilang? Yang ada hanya yg baik baik saja? Tidakkah jiwa kita akan cepat menjadi bosan? Tanpa gairah?

    • @luqman777
      @luqman777 10 днів тому

      Mending keburukan hilang supaya tidak ada yang disiksa di neraka karena didesign untuk berbuat lebih banyak dosa, tidak ada orang-orang yang menghakimi satu sama lain. Rasa-rasanya ga worth it sekali "hanya demi" menghilangkan kebosanan dengan memunculkan keburukan yang membuat penderitaan hidup bagi orang-orang yang mengalaminya. Lebih baik sedari awal tidak ada kehidupan, tidak ada makhluk yang perlu menderita. Kalau demi manusia tahu apa itu kebaikan, keburukan harus ada di dunia ini, menurut saya mending tidak ada kedua-duanya karena semua kebaikan yang ada di dunia ini tidak sebanding dengan semua keburukan yang telah terjadi di dunia ini dari awal penciptaan sampai kiamat.

    • @MuhHuda-su2sf
      @MuhHuda-su2sf 10 днів тому

      @@luqman777 Dalam Quran malaikat pernah protes kepada Tuhan: “Ya Tuhan apakah Engkau akan membuat makhluq yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah sebagai Khalifah di muka bumi?” Jadi malaikat sudah tahu sifat manusia yang punya potensi berbuat keburukan di muka bumi. Tapi jawaban Tuhan singkat: “Aku tahu apa yang kalian tidak ketahui.” Tuhan tidak memberi penjelasan kenapa menjadikan manusia yang akan berbuat keburukan. Dia simpan jawabannya untuk diri Nya sendiri. Tapi tentu ada hikmah yang lebih besar dibandingkan ketakutan para malaikat.
      Lalu Tuhan meminta manusia mendemonstrasikan ke para malaikat kemampuan manusia untuk memberi nama. Memberi nama ini adalah kemampuan untuk membedakan benda2 berdasarkan ciri yang bisa diamati, lalu memberikan nama untuk benda2 itu. Ini adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan manusia untuk membuat kebudayaan. Yang tidak dimiliki oleh hewan.
      Malaikat tidak protes untuk makhluq hewan, karena hewan mmg tdk akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah. Hewan hanya punya instink untuk survive. Tapi jika hanya ada hewan di muka bumi ini, tanpa ada manusia, mungkin kerusakan di muka bumi tidak akan ada, tapi bumi juga akan kosong tanpa ada kebudayaan seperti yang dibangun manusia.

    • @Rich999_9
      @Rich999_9 9 днів тому +2

      ​@@MuhHuda-su2sfjawaban kamu mengerucut pada kesimpulan: "Imani saja karena hanya Tuhan yg tahu"
      Tipikal orang beragama kalau ditanya sesuatu yg g bisa di jawab. Maaf jawaban seperti itu g bisa memuaskan sama sekali

    • @MuhHuda-su2sf
      @MuhHuda-su2sf 9 днів тому

      @Rich999_9 terkesan seperti itu ya? Sebetulnya saya ingin menunjukkan protes thdp keburukan yg dibuat manusia sdh diajukan oleh para malaikat dulu, problem of evil, tapi Tuhan toh tetap Tuhan pada rencana Nya. Walaupun akan ada evil pada kehidupan manusia. Tapi oke saya terima keberatan anda.

    • @luqman777
      @luqman777 9 днів тому +1

      ​@@MuhHuda-su2sfSetuju dengan statementnya Rich999_9, maaf menurut saya jawaban anda template. Bagi orang-orang yang kental dengan doktrin agama, mungkin dikasih jawaban "hanya Tuhan yang tahu & pasti ada hikmah di balik kejadian itu" bakal memuaskan pertanyaan mereka. Tapi bagi orang yang kritis, jawaban itu sebenarnya tidak memberikan jawaban.
      Coba anda sering lihat berita-berita kriminal, berapa banyak orang yang hidupnya menderita yang mungkin sampai mati pun mereka tidak menemukan hikmah dibalik musibah yang mereka alami. Kita yang tidak mengalami musibah yang hebat, gampang saja bilang "setiap kejadian ada hikmahnya". Tapi, korban perkosaan misalnya, saya yakin kalau disuruh memilih mau tidak menjadi korban perkosaan itu untuk mendapatkan sesuatu hikmah tersebut, mereka ga bakal mau untuk menukar pengalaman tersebut dengan hikmah yang diambil. Traumanya bisa seumur hidup tapi hikmahnya belum tentu dapet. Banyak lah kejadian-kejadian yang terjadi yang diluar batas kemampuan manusia, korban salah tangkap, TKW disiksa, dll yang saya yakin kalau disuruh milih, mereka ga bakal mau mengalami hal itu untuk mendapatkan hikmah yang bisa jadi ga ada. Bagi orang yang terdoktrin agama dengan sangat kuat mungkin mereka yakin pasti setiap kejadian ada hikmahnya, tapi realitanya kalau menurut saya hikmah yang diambil dari suatu kejadian belum tentu ada. Orang disiksa perlahan sampe mati, hikmah yang didapat orang itu apa? Paling kematian itu sendiri. Jadi mending dunia kosong tanpa kebudayaan.
      Kalau memang tujuan pencipta menciptakan ciptaan-Nya agar melegitimasi Dia sebagai pencipta, yah cukup menciptakan alam semesta juga sudah cukup, tidak perlu menciptakan manusia & masalah di dalamnya. Seakan masalah bertahan hidup belum cukup, ditakdirkan juga terjadinya banyak agama sampai ada atheis, agnostik, dll saking rancunya Tuhan itu ada atau ga? Mana agama yang benar? Padahal dengan kondisi 1 agama saja, orang sudah dibuat bingung dengan banyak golongan. Sekarang ditambah bingung dengan banyak agama & aliran kepercayaan, makin banyak orang yang masuk neraka hanya gara-gara salah cara menyembah penciptanya. Padahal dengan 1 agama juga sudah cukup untuk membuat game reward-punishment surga-neraka. Pada akhirnya manusia cuma jadi "mainan" pencipta-Nya karena Dia bukan sedang riset seberapa banyak yang taat & tidak taat kepada-Nya karena Dia Maha Tahu jadi pasti tahu ending dari alam semesta ini tanpa harus menciptakannya.

  • @asli_mas_er
    @asli_mas_er 8 днів тому

    Makasih bang, ntar kalau ada kesempatan, saya jawab lewat channel saya 😁🙏

    • @God_and_Beyond
      @God_and_Beyond  8 днів тому +1

      @@asli_mas_er kalo ada kesempatan, silakan hubungi saya aja, kak. Kita bisa dialog lewat zoom.🙏

    • @asli_mas_er
      @asli_mas_er 8 днів тому

      @@God_and_Beyond menghubungi lewat apa kak? saya dengan senang hati mau untuk diskusi.

    • @asli_mas_er
      @asli_mas_er 8 днів тому

      sebenarnya saya pengen bikin video dulu kak. menurut saya, pemahaman itu seperti sebuah bangunan, kalau pondasi nya sudah beda, maka ketika "membicarakan tembok" kemungkinan besar akan banyak mlesetnya, apalagi "membicarakan atap". saya sering nonton videonya kak apriyadi, dan saya sangat bisa memaklumi kalau kak apriyadi cenderung memilih naturalisme.

    • @God_and_Beyond
      @God_and_Beyond  8 днів тому

      @@asli_mas_er boleh lewat email atau DM Instagram saya, kak.
      Saya pikir kalo pondasi kita berbeda, maka tugas kita adalah memberikan argumen yg valid dan bagus untuk menjustifikasi pondasi kita masing-masing. Lalu dengan menganalisis argumen yang diberikan, kita bisa membandingkan pondasi mana yang (1) lebih bisa menjelaskan semesta kita, (2) lebih cocok dengan semesta kita, (3) lebih simple.

  • @hanayuri14
    @hanayuri14 11 днів тому

    Kalo longsor memang disebabkan karena aktifitas manusia yg berlebihan di sekitar perbukitan.
    Kalo gempa, volcano, tsunami bukan di sebabkan karena aktifitas manusia, tp klo memang di cocokin ke tuhan, ya kali tuhan salah nakar?

  • @NuatayaDiyanaa
    @NuatayaDiyanaa 11 днів тому +3

    Coba ajak diskusi Ustadz Fenomenal sekarang, Muhammad Nuruddin.. keyanya Bakal rame bang diskusinya penuh ilmu dan argument

    • @algery1874
      @algery1874 10 днів тому +1

      penuh doktrin

    • @NuatayaDiyanaa
      @NuatayaDiyanaa 10 днів тому

      @@algery1874 apapun... kalo diskusi sama yang punya chanel pasti rame.. hehe

    • @anghenprad
      @anghenprad 9 днів тому +2

      Nuruddin mah bawa doktrin baru.. renee descrates dibawa ke pembahasan islam, tapi kemudian cari pembenaran2 lain pakai istilah keilmuan modern yang asal comot

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +1

      ​@@anghenpradSuruh ustadz M.nurrudin debat ama Apriyadi yadi biar di skamt juga kaya coki pardede si tu remaja atheis.

    • @ZEKINOOR
      @ZEKINOOR 4 дні тому +1

      ​masa kok coki pardede gk bisa bantah ilmiahnyam

  • @ParisWolf
    @ParisWolf 8 днів тому

    Ini masih jauh dari apa yg terjadi sebenarnya

  • @hanayuri14
    @hanayuri14 11 днів тому

    Klo kasusnya seperti di awal, ada kata yang cocok, kalo yang baik-baik menurut sebagian besar orang dikatakan itu berasal dari tuhan.
    Jika itu hal buruk biasanya berasal dari manusia itu sendiri.
    Ini cm opini saja yg tersebar, tp mungkin aku akan setuju sih.

  • @anghenprad
    @anghenprad 11 днів тому +1

    Kalau saya ada di camp bang syauqi, saya akan bilang, klo dalam islam kita manusia kan oleh Tuhan dijadikan khalifah di muka bumi..
    Khalifah dalam pengertian "pengganti" Tuhan. Maka sifat
    Maha Kasih Tuhan, disampaikan lewat tangan2 kita hamba Tuhan yang beriman kepadaNya.
    Kurang canggih nih syauqi 😀

    • @ScarLion97
      @ScarLion97 11 днів тому

      Khalifah dalam dongeng gurun Arab😂

    • @anghenprad
      @anghenprad 11 днів тому

      @ScarLion97 gagitu pak 😆
      Balas argumen dong,, biar pake mikir gitu... 😁

    • @ScarLion97
      @ScarLion97 11 днів тому

      @@anghenprad saya orang bego, dikira tuhan bisa diilmiahkan sesuai cangkem Nurudin😁

    • @ScarLion97
      @ScarLion97 11 днів тому

      @@anghenprad saya orang awam, bosque...
      Dikira tuhan bisa diilmiahkan sesuai cangkem Nurudin?!?!😁🤣

    • @EmillyHana
      @EmillyHana 10 днів тому +2

      khalifah?? dan sayangnya semenjak revolusi industri pd tahun 1700an. Bumi kita makin rusak, gara-gara ulah manusia. kan sangat berkontradiksi dengan argumen mu itu. seharusnya dengan diturunkan/diciptakan manusia, maka keadaan bumi sekarang harusnya makin baik, tapi ternyata tidak.

  • @MuhHuda-su2sf
    @MuhHuda-su2sf 11 днів тому

    Dalam Quran Tuhan memberikan ilham kepada jalan kebaikan dan keburukan. Berbahagialah orang yg mensucikan jiwanya, dan celakalah sebaliknya. Di sini artinya Tuhan memberikan pilihan bagi manusia.
    Tapi ada konsep Taqdir juga dimana segala sesuatunya sdh ditetapkan oleh Tuhan. Apakah konsep taqdir bertentangan dgn konsep pilihan bagi manusia?
    Menurut saya taqdir atau ketetapan Tuhan, tidak menghilangkan pilihan manusia. It's complicated tapi menurut saya kedua hal itu tdk bertentangan. Sehingga kita masih dikenai tanggung jawab atas pilihan kita.

    • @luqman777
      @luqman777 10 днів тому

      Kalau menurut saya karena segala sesuatu sudah ditetapkan, jadi pilihan yang tersedia juga sudah ditetapkan. Contohnya seperti para nabi seolah-olah punya free will tapi free will mereka terprogram sehingga mereka tidak akan berbuat jahat.

    • @MuhHuda-su2sf
      @MuhHuda-su2sf 10 днів тому

      @@luqman777 Pilihan yang tersedia sudah ditetapkan itu hanyalah konsep di fikiran kita saja. Karena secara realita kita tdk bisa membatasi pilihan2 yang tersedia bagi kita atas suatu keadaan. Yang tersedia adalah semua yang ada di fikiran kita, apa yang bisa kita fikirkan saat itu. Kita tidak bisa bertanya pada diri kita sendiri: "Pilihan2 apa yang tersedia bagi saya atas kondisi ini?" Lalu mengatakan "sepertinya ini saja pilihan2 yang sudah ditetapkan Tuhan bagi saya."
      Sekalipun pilihan2 itu sudah tersedia, kita khan masih bisa memilih.... dan tidak dipaksa untuk memilih pilihan tertentu? Masih tersedia di hadapan kita pilihan yang kita nilai baik dan pilihan yang kita nilai buruk..... untuk bebas kita pilih?

    • @luqman777
      @luqman777 9 днів тому

      ​@@MuhHuda-su2sfBukannya realitanya pilihan kita terbatas apalagi ada hukum & norma yang berlaku di masyarakat?
      Pada akhirnya kan yang terjadi hanya 1 pilihan. Misalnya di Lauhul Mahfudz tertulis bahwa pada tanggal 18 November 2024 jam 03.00 Budi membegal orang, tidak akan mungkin Budi mengurungkan niatnya untuk membegal orang karena di Lauhul Mahfudz tertulisnya Budi membegal orang.

    • @MuhHuda-su2sf
      @MuhHuda-su2sf 9 днів тому

      @@luqman777 Betul pada akhirnya yang terjadi hanya akan 1 pilihan. Dan sebelum memilih akal dan hati orang itu akan menimbang mana yang akan dipilih. Apakah membegal seseorang itu pilihan yang baik atau hanya mengikuti amarah? Konsekwensinya juga sudah diketahui sekalipun berusaha untuk menghilangkan segala jejak. Apapun yang dia pilih, apapun yang bertempur di fikiran dan hatinya, pada akhirnya dia memilih dengan kesadarannya sendiri. Tidak ada yang memaksa dia. Maka dia harus siap dengan tanggung jawabnya.
      Selama ini saya memahami Lauhul Mahfuzh itu sebagai “Pengetahuan” Tuhan. Yang artinya Tuhan sudah mengetahui apapun yang akan dipilih Budi dari pertempuran batinnya. Tetapi “pengetahuan Tuhan itu tidak memaksa” Budi untuk ambil pilihan itu. Itu adalah pilihan sadarnya sendiri di atas pertempuran batinnya. Dalam realitanya, apakah Budi merasa tertuntun oleh apa yang tertulis di Lauhul Mahfuzh? Atau dipaksa? Khan tidak ada seorangpun yang tahu? Lalu kenapa menyalahkan Tuhan atas pilihan sadarnya sendiri?

    • @luqman777
      @luqman777 9 днів тому

      ​@@MuhHuda-su2sf ̶B̶u̶d̶i̶ ̶m̶e̶m̶a̶n̶g̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶d̶i̶p̶a̶k̶s̶a̶ ̶a̶t̶a̶s̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶d̶i̶a̶m̶b̶i̶l̶,̶ ̶t̶a̶p̶i̶ ̶s̶e̶c̶a̶r̶a̶ ̶t̶a̶n̶p̶a̶ ̶s̶a̶d̶a̶r̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶h̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶s̶u̶d̶a̶h̶ ̶d̶i̶k̶e̶r̶u̶c̶u̶t̶k̶a̶n̶.̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶l̶a̶h̶i̶r̶ ̶d̶i̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶t̶i̶n̶g̶k̶a̶t̶ ̶e̶k̶o̶n̶o̶m̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶r̶e̶n̶d̶a̶h̶,̶ ̶p̶e̶n̶d̶i̶d̶i̶k̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶r̶e̶n̶d̶a̶h̶,̶ ̶d̶a̶n̶ ̶b̶a̶c̶k̶g̶r̶o̶u̶n̶d̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶a̶g̶a̶m̶i̶s̶ ̶p̶u̶l̶a̶.̶ ̶B̶e̶l̶u̶m̶ ̶c̶u̶k̶u̶p̶ ̶s̶a̶m̶p̶a̶i̶ ̶d̶i̶s̶i̶t̶u̶,̶ ̶d̶i̶a̶ ̶j̶u̶g̶a̶ ̶t̶e̶r̶n̶y̶a̶t̶a̶ ̶b̶e̶s̶a̶r̶ ̶d̶i̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶p̶e̶r̶g̶a̶u̶l̶a̶n̶n̶y̶a̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶b̶a̶i̶k̶.̶ ̶M̶a̶k̶a̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶h̶e̶r̶a̶n̶ ̶k̶a̶l̶a̶u̶ ̶a̶d̶a̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶m̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶m̶b̶e̶g̶a̶l̶ ̶d̶i̶ ̶b̶e̶n̶a̶k̶n̶y̶a̶.̶ ̶
      ̶
      ̶K̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶t̶i̶n̶g̶k̶a̶t̶ ̶e̶k̶o̶n̶o̶m̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶r̶e̶n̶d̶a̶h̶,̶ ̶p̶e̶n̶d̶i̶d̶i̶k̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶r̶e̶n̶d̶a̶h̶,̶ ̶b̶a̶c̶k̶g̶r̶o̶u̶n̶d̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶a̶g̶a̶m̶i̶s̶,̶ ̶d̶a̶n̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶p̶e̶r̶g̶a̶u̶l̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶u̶r̶u̶k̶ ̶i̶n̶i̶ ̶m̶e̶r̶u̶p̶a̶k̶a̶n̶ ̶h̶a̶l̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶g̶a̶ ̶b̶i̶s̶a̶ ̶d̶i̶p̶i̶l̶i̶h̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶d̶a̶n̶ ̶b̶a̶c̶k̶g̶r̶o̶u̶n̶d̶ ̶k̶e̶h̶i̶d̶u̶p̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶s̶e̶p̶e̶r̶t̶i̶ ̶i̶n̶i̶ ̶n̶a̶n̶t̶i̶n̶y̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶"̶m̶e̶m̶p̶e̶n̶g̶a̶r̶u̶h̶i̶ ̶a̶p̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶d̶i̶a̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶"̶.̶ ̶M̶a̶k̶a̶ ̶s̶e̶c̶a̶r̶a̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶l̶a̶n̶g̶s̶u̶n̶g̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶t̶a̶n̶g̶g̶u̶n̶g̶ ̶j̶a̶w̶a̶b̶ ̶a̶t̶a̶s̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶m̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶m̶b̶e̶g̶a̶l̶.̶ ̶
      ̶
      ̶C̶o̶b̶a̶ ̶s̶a̶j̶a̶ ̶k̶a̶l̶a̶u̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶l̶a̶h̶i̶r̶ ̶d̶i̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶h̶a̶b̶a̶i̶b̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶i̶n̶g̶k̶a̶t̶ ̶e̶k̶o̶n̶o̶m̶i̶n̶y̶a̶ ̶t̶i̶n̶g̶g̶i̶,̶ ̶p̶e̶n̶d̶i̶d̶i̶k̶a̶n̶ ̶t̶i̶n̶g̶g̶i̶,̶ ̶b̶a̶c̶k̶g̶r̶o̶u̶n̶d̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶a̶g̶a̶m̶i̶s̶,̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶p̶e̶r̶g̶a̶u̶l̶a̶n̶ ̶b̶a̶i̶k̶,̶ ̶B̶u̶d̶i̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶a̶k̶h̶i̶r̶ ̶m̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶m̶b̶e̶g̶a̶l̶.̶ ̶M̶u̶n̶g̶k̶i̶n̶ ̶d̶i̶a̶ ̶b̶a̶k̶a̶l̶ ̶s̶e̶p̶e̶r̶t̶i̶ ̶A̶l̶w̶i̶ ̶A̶s̶s̶e̶g̶a̶f̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶m̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶n̶d̶a̶k̶w̶a̶h̶.̶
      ̶
      ̶M̶e̶n̶u̶r̶u̶t̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶t̶i̶n̶g̶k̶a̶t̶ ̶s̶e̶s̶e̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶d̶a̶l̶a̶m̶ ̶m̶e̶l̶a̶k̶u̶k̶a̶n̶ ̶d̶o̶s̶a̶ ̶i̶t̶u̶ ̶b̶e̶r̶b̶e̶d̶a̶-̶b̶e̶d̶a̶.̶ ̶O̶r̶a̶n̶g̶-̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶h̶i̶d̶u̶p̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶b̶a̶n̶y̶a̶k̶ ̶v̶i̶b̶e̶s̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶p̶o̶s̶i̶t̶i̶f̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶k̶i̶ ̶k̶e̶m̶u̶n̶g̶k̶i̶n̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶s̶e̶d̶i̶k̶i̶t̶ ̶u̶n̶t̶u̶k̶ ̶b̶e̶r̶b̶u̶a̶t̶ ̶d̶o̶s̶a̶ ̶k̶e̶t̶i̶m̶b̶a̶n̶g̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶-̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶h̶i̶d̶u̶p̶ ̶d̶a̶l̶a̶m̶ ̶d̶u̶n̶i̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶k̶e̶l̶a̶m̶.̶ ̶M̶a̶k̶a̶n̶y̶a̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶g̶a̶ ̶m̶a̶u̶ ̶m̶e̶n̶g̶h̶a̶k̶i̶m̶i̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶-̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶e̶r̶b̶u̶a̶t̶ ̶d̶o̶s̶a̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶m̶e̶n̶g̶e̶j̶e̶k̶n̶y̶a̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶s̶i̶a̶p̶a̶ ̶t̶a̶h̶u̶ ̶k̶a̶l̶a̶u̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶h̶i̶d̶u̶p̶ ̶p̶a̶d̶a̶ ̶k̶o̶n̶d̶i̶s̶i̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶i̶t̶u̶,̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶t̶e̶r̶g̶e̶l̶i̶n̶c̶i̶r̶ ̶p̶a̶d̶a̶ ̶d̶o̶s̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶d̶i̶a̶ ̶l̶a̶k̶u̶k̶a̶n̶ ̶j̶u̶g̶a̶.̶ ̶
      ̶
      ̶B̶u̶d̶i̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶h̶ ̶C̶.̶ ̶M̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶m̶b̶e̶g̶a̶l̶ ̶b̶u̶k̶a̶n̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶s̶e̶t̶e̶l̶a̶h̶ ̶d̶i̶a̶ ̶m̶e̶l̶i̶h̶a̶t̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶A̶-̶Z̶,̶ ̶t̶a̶p̶i̶ ̶h̶a̶n̶y̶a̶ ̶m̶e̶l̶i̶h̶a̶t̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶A̶-̶E̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶k̶o̶n̶d̶i̶s̶i̶ ̶h̶i̶d̶u̶p̶n̶y̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶h̶a̶n̶y̶a̶ ̶m̶e̶m̶b̶e̶r̶i̶k̶a̶n̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶A̶-̶E̶.̶ ̶D̶i̶a̶ ̶g̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶m̶u̶n̶g̶k̶i̶n̶ ̶j̶a̶d̶i̶ ̶p̶e̶n̶d̶a̶k̶w̶a̶h̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶b̶a̶c̶k̶g̶r̶o̶u̶n̶d̶ ̶a̶g̶a̶m̶a̶n̶y̶a̶ ̶m̶i̶n̶i̶m̶ ̶s̶e̶k̶a̶l̶i̶.̶ ̶D̶i̶a̶ ̶g̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶m̶u̶n̶g̶k̶i̶n̶ ̶j̶a̶d̶i̶ ̶s̶a̶r̶j̶a̶n̶a̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶t̶i̶n̶g̶k̶a̶t̶ ̶e̶k̶o̶n̶o̶m̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶r̶e̶n̶d̶a̶h̶ ̶&̶ ̶t̶e̶r̶p̶a̶p̶a̶r̶ ̶p̶e̶r̶g̶a̶u̶l̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶u̶r̶u̶k̶ ̶s̶e̶h̶i̶n̶g̶g̶a̶ ̶g̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶p̶i̶k̶i̶r̶ ̶u̶n̶t̶u̶k̶ ̶m̶e̶n̶g̶e̶j̶a̶r̶ ̶p̶e̶n̶d̶i̶d̶i̶k̶a̶n̶ ̶t̶i̶n̶g̶g̶i̶.̶ ̶S̶a̶m̶a̶ ̶h̶a̶l̶n̶y̶a̶ ̶p̶e̶n̶g̶a̶n̶u̶t̶ ̶a̶g̶a̶m̶a̶ ̶n̶o̶n̶-̶I̶s̶l̶a̶m̶ ̶d̶i̶m̶a̶n̶a̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶j̶a̶d̶i̶ ̶m̶u̶a̶l̶a̶f̶ ̶p̶e̶l̶u̶a̶n̶g̶n̶y̶a̶ ̶a̶k̶a̶n̶ ̶s̶a̶n̶g̶a̶t̶ ̶k̶e̶c̶i̶l̶ ̶s̶e̶k̶a̶l̶i̶ ̶t̶e̶r̶j̶a̶d̶i̶,̶ ̶s̶a̶m̶a̶ ̶h̶a̶l̶n̶y̶a̶ ̶p̶e̶l̶u̶a̶n̶g̶ ̶m̶u̶s̶l̶i̶m̶ ̶m̶e̶n̶j̶a̶d̶i̶ ̶m̶u̶r̶t̶a̶d̶ ̶p̶e̶r̶s̶e̶n̶t̶a̶s̶e̶n̶y̶a̶ ̶s̶a̶n̶g̶a̶t̶ ̶k̶e̶c̶i̶l̶ ̶k̶e̶t̶i̶m̶b̶a̶n̶g̶ ̶m̶u̶s̶l̶i̶m̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶e̶t̶a̶p̶ ̶t̶e̶g̶u̶h̶ ̶p̶a̶d̶a̶ ̶a̶g̶a̶m̶a̶n̶y̶a̶.̶ ̶M̶a̶k̶a̶ ̶d̶a̶r̶i̶ ̶i̶t̶u̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶b̶i̶l̶a̶n̶g̶ ̶k̶a̶l̶a̶u̶ ̶f̶r̶e̶e̶ ̶w̶i̶l̶l̶ ̶i̶t̶u̶ ̶s̶e̶b̶e̶n̶a̶r̶n̶y̶a̶ ̶g̶a̶ ̶a̶d̶a̶,̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶a̶d̶a̶ ̶t̶e̶r̶n̶y̶a̶t̶a̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶d̶i̶k̶e̶r̶u̶c̶u̶t̶k̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶e̶r̶n̶y̶a̶t̶a̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶t̶e̶r̶s̶e̶d̶i̶a̶ ̶j̶u̶g̶a̶ ̶b̶u̶k̶a̶n̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶k̶i̶t̶a̶.̶ ̶S̶a̶m̶a̶ ̶s̶e̶p̶e̶r̶t̶i̶ ̶p̶i̶l̶p̶r̶e̶s̶,̶ ̶s̶e̶o̶l̶a̶h̶-̶o̶l̶a̶h̶ ̶s̶e̶c̶a̶r̶a̶ ̶k̶a̶s̶a̶t̶ ̶m̶a̶t̶a̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶h̶ ̶a̶n̶t̶a̶r̶a̶ ̶A̶n̶i̶e̶s̶,̶ ̶P̶r̶a̶b̶o̶w̶o̶,̶ ̶a̶t̶a̶u̶ ̶G̶a̶n̶j̶a̶r̶.̶ ̶P̶a̶d̶a̶h̶a̶l̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶"̶g̶a̶ ̶b̶e̶n̶a̶r̶-̶b̶e̶n̶a̶r̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶h̶"̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶o̶p̶s̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶e̶n̶a̶r̶-̶b̶e̶n̶a̶r̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶ ̶"̶t̶a̶n̶p̶a̶ ̶i̶n̶t̶e̶r̶v̶e̶n̶s̶i̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶"̶ ̶(̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶p̶a̶r̶p̶o̶l̶)̶ ̶g̶a̶ ̶a̶d̶a̶.̶ ̶K̶e̶p̶u̶t̶u̶s̶a̶n̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶m̶e̶l̶a̶k̶u̶k̶a̶n̶ ̶a̶m̶a̶l̶/̶d̶o̶s̶a̶ ̶h̶a̶r̶i̶ ̶i̶n̶i̶ ̶d̶i̶p̶e̶n̶g̶a̶r̶u̶h̶i̶ ̶o̶l̶e̶h̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶d̶i̶ ̶m̶a̶s̶a̶ ̶l̶a̶m̶p̶a̶u̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶e̶r̶m̶u̶a̶r̶a̶ ̶p̶a̶d̶a̶ ̶k̶e̶p̶u̶t̶u̶s̶a̶n̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶d̶a̶l̶a̶m̶ ̶m̶e̶m̶i̶l̶i̶h̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶d̶i̶a̶m̶i̶ ̶n̶a̶n̶t̶i̶n̶y̶a̶ ̶d̶a̶n̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶i̶t̶u̶ ̶t̶i̶d̶a̶k̶ ̶b̶i̶s̶a̶ ̶k̶i̶t̶a̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶.̶ ̶M̶a̶k̶a̶n̶y̶a̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶m̶e̶n̶g̶a̶n̶g̶g̶a̶p̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶t̶a̶n̶g̶g̶u̶n̶g̶j̶a̶w̶a̶b̶ ̶a̶t̶a̶s̶ ̶p̶i̶l̶i̶h̶a̶n̶ ̶m̶a̶n̶u̶s̶i̶a̶,̶ ̶a̶p̶a̶l̶a̶g̶i̶ ̶k̶e̶t̶i̶k̶a̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶t̶e̶t̶a̶p̶ ̶m̶e̶m̶b̶i̶a̶r̶k̶a̶n̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶n̶o̶n̶-̶m̶u̶s̶l̶i̶m̶ ̶t̶e̶t̶a̶p̶ ̶d̶a̶l̶a̶m̶ ̶k̶e̶a̶d̶a̶a̶n̶ ̶k̶a̶f̶i̶r̶,̶ ̶w̶a̶l̶a̶u̶p̶u̶n̶ ̶s̶u̶d̶a̶h̶ ̶d̶i̶b̶e̶r̶i̶ ̶h̶i̶d̶a̶y̶a̶h̶ ̶t̶a̶p̶i̶ ̶a̶k̶i̶b̶a̶t̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶i̶k̶a̶n̶ ̶k̶e̶p̶a̶d̶a̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶i̶t̶u̶ ̶s̶e̶j̶a̶k̶ ̶l̶a̶h̶i̶r̶ ̶m̶e̶m̶b̶u̶a̶t̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶i̶t̶u̶ ̶t̶e̶r̶d̶o̶k̶t̶r̶i̶n̶ ̶k̶u̶a̶t̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶a̶g̶a̶m̶a̶n̶y̶a̶.̶ ̶
      ̶
      ̶M̶e̶n̶u̶r̶u̶t̶ ̶s̶a̶y̶a̶ ̶b̶u̶k̶a̶n̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶b̶i̶j̶a̶k̶s̶a̶n̶a̶ ̶m̶e̶m̶a̶s̶u̶k̶k̶a̶n̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶-̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶k̶e̶ ̶n̶e̶r̶a̶k̶a̶ ̶d̶a̶l̶a̶m̶ ̶w̶a̶k̶t̶u̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶k̶e̶k̶a̶l̶ ̶h̶a̶n̶y̶a̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶o̶r̶a̶n̶g̶-̶o̶r̶a̶n̶g̶ ̶i̶t̶u̶ ̶s̶a̶l̶a̶h̶ ̶m̶e̶n̶y̶e̶m̶b̶a̶h̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶p̶a̶d̶a̶h̶a̶l̶ ̶h̶a̶l̶ ̶i̶t̶u̶ ̶t̶e̶r̶j̶a̶d̶i̶ ̶k̶a̶r̶e̶n̶a̶ ̶T̶u̶h̶a̶n̶ ̶s̶e̶n̶d̶i̶r̶i̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶m̶e̶n̶y̶e̶s̶a̶t̶k̶a̶n̶ ̶m̶e̶r̶e̶k̶a̶ ̶d̶e̶n̶g̶a̶n̶ ̶m̶e̶l̶a̶h̶i̶r̶k̶a̶n̶ ̶m̶e̶r̶e̶k̶a̶ ̶d̶i̶ ̶l̶i̶n̶g̶k̶u̶n̶g̶a̶n̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶n̶o̶n̶-̶I̶s̶l̶a̶m̶.̶

  • @RudyWijanarko-xs4nn
    @RudyWijanarko-xs4nn 9 днів тому +2

    SYAUQI ....INI PERLU DI RUQYAH....SECEPAT MUNGKIN...😂😂😂😂

  • @MuhHuda-su2sf
    @MuhHuda-su2sf 11 днів тому

    Bencana ada yang disebabkan oleh 1. ulah manusia dan ada juga yang 2. akibat gerakan alam (natural). Yang oleh ulah manusia ya kayak banjir, longsor karena hutannya digunduli, dan yang seperti itu. Juga pemanasan global. Sedangkan yg oleh sebab Natural ya kayak gempa bumi akibat gesekan lempeng bumi, juga tsunami, itu akibat sebab natural (alam). Sebelum ada manusia hanya ada bencana jenis ke-2. Termasuk jatuhnya meteor ke bumi yang katanya memusnahkan Dinosaurus. Untuk bencana jenis ke-2 apakah itu "perbuatan Tuhan"? Bisa iya, bisa tidak. Kalau jatuhnya meteor yg memusnahkan Dino, mungkin iya itu skenario Tuhan. Tapi kalo gempa tektonik di Cianjur misalnya, sulit mengatakan itu perbuatan Tuhan. Itu ya peristiwa alam saja akibat pergerakan lempengan bumi. Masak iya Tuhan sengaja menggerakkan lempengan bumi yang menyebabkan gempa Cianjur? Juga gempa sejenis di seluruh dunia? Rasanya itu peristiwa alam saja tanpa intervensi Ilahi.

    • @Rich999_9
      @Rich999_9 9 днів тому +1

      Jadi Tuhan tidak maha kasih?
      Karena tidak mengintervensi alam dunia, untuk menyelamatkan anak2 atau orang2 yg tidak berdosa?

    • @MuhHuda-su2sf
      @MuhHuda-su2sf 9 днів тому

      @Rich999_9 Tuhan Maha Kasih, tapi Dia juga Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mengetahui, dll. Jadi kita tdk bisa menyimpulkan karena ada manusia menderita karena bencana alam lalu Tuhan tdk Maha Kasih.... Kita jadi hanya mendefinisikan Tuhan dengan sifat Kasih Nya saja.... dengan apa yang terjadi di dunia ini..... Dan dengan frame berfikir kita bahwa utk Tuhan Maha Kasih maka penderitaan di seluruh dunia harus hilang.

  • @PenghayatDIKSI
    @PenghayatDIKSI 11 днів тому

    Confusing God 😢

  • @requiemaeter6
    @requiemaeter6 9 днів тому

    Kok pd bingung, tuhan menciptakan segalanya netral, baik dan buruk itu penilaian manusia. Baik dan buruk itu sama aja kok, hal baik bisa jadi buruk hal buruk bisa jadi baik, tergantung pada sudut pandang dimana kita melihat.

    • @anghenprad
      @anghenprad 9 днів тому +2

      Dalam pandangan umum. Tuhan seringkali dipersepsikan dengan Nilai-nilai Kebaikan. Disini letak yg ditantangnya.
      Ketika ada penderitaan dan kejahatan di muka bumi, bahkan bencana alam yang dianggap "jahat". Dimana kebaikan Tuhan?

    • @requiemaeter6
      @requiemaeter6 9 днів тому

      @@anghenprad nah itu dia, kita seenaknya menganggap bahwa memberi makan itu baik dan tidak memeberi makan itu jahat, padahal keduanya netral kan, bencana alam kadang jg bisa dianggap baik jika sudut pandangnya dirubah, jadi baik jahat sama saja, cm dari sekumpulan hal yg netral ini ada hal yg kita ga suka da hal yg kita suka, dari situlah sentimen soal baik-jahat ditempelkan kpd tuhan.

    • @anghenprad
      @anghenprad 9 днів тому +1

      @@requiemaeter6 nah kalo begitu apakah agama, sebagai satu2nya sarana untuk menggapai Tuhan, hari ini masih relevan..
      Karena kita kan sering tuh meminjam "nilai moral" yang datang dari agama dalam kehidupan kita sekarang.
      Padahal dari perdebatan ini sendiri ternyata terungkap, Tuhan sendiri sebenernya tidak bisa dijadikan sandaran moral yang tepat.

    • @requiemaeter6
      @requiemaeter6 9 днів тому

      @@anghenprad pertama, moral tidak ditentukan oleh agama, hal tsb secara alami terbentuk pada masyarakat berbudaya. Kedua agama tidak berurusan dengan moral manusia, kontra intuitif? ya, karena selama ini kita selalu menganggap bahwa moral merupakan subset dari agama, padahal agama memiliki dasar yang berbeda yaitu pada hal-hal yg tidak kita ketahui(iman) yang mana bertentangan dengan konsep moral yang dasarnya dalah hal2 disekitar kita (pengalaman dan pengetahuan) . Moral ada pada sisi 1+1, sedangkan agama berada pada sisi bahwa hasilnya selalu 2 tidak pernah 3 atau 4, agama dan moral sebenarnya adalah satu hal dengan sisi yang berseberangan namun membentuk struktur yang memungkinkan kita untuk terus hidup dengan efisien. Jadi apakah agama masih relevan?
      Tuhan tidak dapat dijadikan sandaran untuk moral, ya betul, tapi untuk moral dapat memiliki hasil yang benar dibutuhkan keimanan, seperti kita tahu bahwa 1+1=2, tapi apakah hasilnya selalu 2? disitulah iman kepada sang penentu hasil yaitu tuhan diperlukan. Jadi apkah kepercayaan kpd tuhan masih relevan? saya kira jawabannya jelas.

    • @anghenprad
      @anghenprad 9 днів тому +1

      @requiemaeter6 masih belum ngerti saya ttg 1+1=2 butuh iman kepada Tuhan sbg penentu hasil.
      Saya berfikirnya moral kita hari ini, justru sudah kita tentukan sendiri2.
      Karena agama dan kepercayaan kepada tuhan sendiri adalah hasil budaya dari masa lalu saja. Yang mana waktu itu, masih sangat relevan sekali agama, untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat yang akhlaknya bobrok.
      Agama hari ini dalam hal moral, makin gak relevan, contoh dengan ditemukannya kontrasepsi saja. Larangan free sex dalam agama, semakin gak relevan. kan katanya untuk menjaga nasab. Apalagi ditambah adanya teknik tes DNA untuk mengetahui orang tua kandung si anak.

  • @Totsurr
    @Totsurr 11 днів тому

    Apakah ketika ada manusia yang gila maka dapat menjadi bukti bahwa tidak benar pernyataan "tuhan tidak menguji diluar batas kemampuan?"
    Ga segampang itu narik kesimpulan hanya pakai 1 premis bos. jangan sebodoh itu. kebiasan ateis ini memang narik kesimpulan hanya pakai informasi yang minim cuma mereka merasa udh sok paling pinter
    untuk sampai pada kesimpulan maka
    Perlu juga disajikan berapa persen manusia menjadi gila dan berapa persen yang tidak gila ketika mendapat masalah? lalu bandingkan
    orang-orang yang gila itu, apakah tidak ada orang yang mendapat masalah lebih besar dari yang si gila itu itu namun tidak ikut gila?
    Ada loh yang gila atau bunuh diri karena diputusin pacar. apa itu artinya ujiannya melebihi batas kemapuannya?
    coba jangan seperti katak dalam tempurung yang merasa premis2 ada adalah premis tingkat tinggi dan anda memiliki logika tingkat tinggi

    • @chosenone10101
      @chosenone10101 11 днів тому +6

      loh ya benar kata yadi, kalau "Tuhan ga bakal menguji manusia diluar batas kemampuannya" itu bullshitt.
      misal orang bundir karena putus, ya berarti kemampuan dia terbatasnya sampai situ saja. beda lagi lah kalau diuji ke orang yang berbeda.
      begitupun orang yang ODGJ karena batas mereka ya seperti itu. atau bahkan banyak orang Jewish yg kemampuannya sangat terbatas saat pembantaian Holocaust terjadi, atau anak-anak Palestina saat ini.
      bukankah itu sudah cukup membuktikan ya? dan masih banyak banget contoh lainnya, bahkan penderitaan pada hewan😮

    • @Totsurr
      @Totsurr 11 днів тому

      @chosenone10101 ya itulah gagal berfikirnya orang ateis. Bodoh tapi sok pintar, tersesat tapi sok tercerahkan.
      Contoh kasus Kalau ada yang bundir dan ada yang tak bundir untuk kasus yang sama (diputusin pacar). Itu artinya tu bukan karena beratnya masalahnya diluar batas kemampuan atau bukan karena personalnya tak mampu tapi "PERSONALNYA YANG TAK MAU UNTUK MAMPU TAPI MAINSET NYA YANH BERMASALAH". Ada kok yang mau bundir karena diputusin pacar namun gagal bunuh diri karena diselamatin orang lain dan pada ujungnya hidupnya berubah dan dia sukses

    • @chosenone10101
      @chosenone10101 11 днів тому +1

      @@Totsurr ampun si paling pintar dan si paling theist, maafkan hamba yang bodoh ini🙏

    • @chosenone10101
      @chosenone10101 11 днів тому +2

      @@Totsurr okay, katakanlah mereka ini "personalnya tak mau mampu, mindset nya bermasalah". tapi tetap saja itu pun diluar batas kemampuan dia, brodii... dia tak mampu atau "tak mau mampu" dikasi cobaan oleh "Tuhan" yang katanya Maha Kuasa, Maha Baik, etc.
      bayi-bayi Palestina "tak mau mampu, mindsetnya bermasalah" jadi mereka kena b0m deh sama Israel dan meninggal, atau dinosaur "tak mau mampu" buat bertahan saat hujan meteor datang menghantam bumi. sounds super strange to me!

    • @Totsurr
      @Totsurr 11 днів тому

      @@chosenone10101 ya memang ateis bodoh. Lebih bodohnya lagi merasa kritis berfikir padahal lemah berfikir
      Masa case orang mati bunuh diri disamakan dengan case mati dibunuh

  • @rodokumel
    @rodokumel 11 днів тому +1

    _channel _*_@SejarahDanKitabSuci_*_ banyak upload konten dengan referensi sarjana orientalis dan revisionis. saya kira beliau cukup kompeten, openminded, dan low profile untuk mas yadi ajak diskusi._