Un Women's Role in Reducing the Rate of Violence against Women in Bangladesh Through CGBV

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 18 жов 2024
  • This video is the result of research from students of the Department of International Relations at Universitas Andalas named Rosi Anggriani 1910851033

КОМЕНТАРІ • 20

  • @ulvha
    @ulvha 6 днів тому +1

    CIEE ROCEEEEEKKK!!!! CONGRATSSS!!!! BTW! Aku mau nanya nih! Apakah setiap program yang dilaksanakan memberikan dampak bagi masyarakat di Bangladesh khususnya di daerah pelaksanaan proyek? Thank you!!! NOVEMBER CERIAAA!!!

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo ulva, terima kasih telah bertanya
      Izin menjawab ya, jawabannya iya memberikan dampak bagi masyarakat Bangladesh. Hal ini dikarenakan UN Women dan mitra NGO lokal telah merancang program Komunikasi Perubahan Kebiasaan yang bekerjasam dengan Raising Voices dengan mengimplementasikan pendekatan SASA! Together dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan. Di mana dalam pengimplementasiaan pendekatan ini dilakukan dengan intervensi secara langsung baik secara individu, keluarga dan masyarakat dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan dalam meningkatkan kesadaran untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan di Bangladesh. Dan hal ini turut memberikan dampak bagi masyarakat di wilayah proyek CGBV.
      Sekian ulva semoga dapat membantu ya 😊

  • @delvinaputri
    @delvinaputri 7 днів тому +1

    udah kolokium aja roceeee 🤩❤️ congrats yahhh semoga lancar sampe sidang nanti!!! Aku udah nntn video kolokiumnya, nambah insight aku dalam women violence terutama di Bangladesh. Btw aku mau nanya nih, sebenarnya seberapa penting sih proyek ini bagi masyarakat Bangladesh? Apakah proyek ini diterima dengan baik di sana? Thank youu cee, hope you could answer this ✨️

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo dedel makasii sudah bertanya ya, aku izin menjawab ya. Proyek ini sangatlah penting, jika melihat kebiasaan masyarakat disana yang menormalisasikan kekerasan terhadap perempuan, budaya pemerkosaan, penyiraman air keras, kekerasan mahar dan lainnya. Hal ini menandakan adanya relasi kekuasaan yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan di Bangladesh sehingga kekerasan tersebut menjadi hal yang lumrah. Sejalan dengan tujuan dari proyek CGBV ini di mana berupaya menciptakan ruang yang aman dan bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, terdapat salah satu program dari proyek ini yaitu Komunikasi Perubahan Kebiasaan. Yang mana dalam pengimplementasiannya dengan cara intervensi secara langsung baik individu, keluarga dan masyarakat dalam mendukung norma dan nilai yang menjujung kesetaraan gender melalui pelatihan dan edukasi terhadap masyarakat. Hal ini memberikan perubahan perilaku bagi masyarakat di lokasi pelaksanaan proyek seperti masyarakat lebih peduli tentang kesetaraan gender dan mencegah kekerasan terhadap perempuan.
      Sekian dedel semoga dapat membantu yaa ❤😊

  • @kuntumkhairaummah8919
    @kuntumkhairaummah8919 7 днів тому +1

    wwwiiihhhh roce dah semhas aje nii... selamat rocee.. semangat dan lancar" hingga sidang yaaa🎉🎉proud of youu... pptnya informatif dan cara menjelaskannya jga bagus.. tapi aku mau nnya ce terkait penelitian kamu.. Apa saja keberhasilan UN Women dalam menjalankan proyek ini?.. makasih rosiii🎉

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 7 днів тому

      huwaa makasiiii kuntum, aku izin jawab yaa. Berdasarkan data yang ditemukan dapat dilihat bahwa keberhasilan dari proyek ini meliputi.
      1. Diamandemenkannya UU Bukti di tahun 2023
      2. Terdapat 12 instansi dan lembaga pendidikan melakukan peluncuran kebijakan zero tolerance yang mana terdapat Komite Pencegahan Pelecehan Seksual dan menggunakan mekanisme penyelesaian yang berpusat pada penyintas serta sesuai arahan Pengadilan Tinggi Bangladesh
      3. Terdapat perubahan kebiasaan dalam masyarakat Bangladesh khususnya ditempat proyek berlangsung. Sehingga terdapat perubahan secara signifikan
      Sekian kuntum semoga terjawab yaa ❤

  • @mellymaharani121
    @mellymaharani121 7 днів тому +1

    Congratss yaa rocee one step closer to S.IP!! Pembahasannya sangat menarik karena akhir2 ini terdapat banyak kasus kekerasan terhadap perempuan, termasuk di Bangladesh. Aku mau nanya nih ce, untuk proyek yang kamu jelaskan, apakah pemerintah Bangladesh ikut dilibatkan dalam proyek tersebut? Terima kasih cee semoga dijawab yaa! Good luck untuk sidangnyaa

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo melly terima kasih telah bertanya, aku izin menjawab ya. Tentunya pemerintah Bangladesh selama proyek CGBV ini ikut dilibatkan. Hal ini dikarenakan UN Women mendorong semua elemen di masyarakat termasuk pemerintahan ikut andil dan berperan dalam menciptakan ruang aman dan bebas dari kekerasan terhadap perempuan di Bangladesh. Seperti yg sudah aku jelaskan diatas bahwa selama proyek berlangsung terdapat program komunikasi perubahan kebiasaan yang mana mendorong semua orang untuk merubah cara pandang dan kebiasaan yang menjunjung tinggi norma dan nilai kesetaraan gender dan diskriminasi terhadap perempuan. Dan juga baik lembaga pemerintahan maupun pendidikan ikut didorong dalam menerapkan kebijakan zero tolerance terhadap pelecehan seksual serta komite pencegahan pelecehan seksual menjalankan mekanismenya sesuai dengan Arahan Pengadilan Tinggi tahun 2009. Serta kenapa pemerintah Bangladesh turut dilibatkan karena pemerintah memiliki peran dan posisi penting dalam mengambil kebijakan publik. Sehingga dengan dilibatkannya pemerintah tentunya akan mendorong pengambilan kebijakan atau keputusan yang mendorong dan memajukan kesetaraan gender di Bangladesh.
      Sekian semoga dapat membantu ya melly 😊

  • @andrehidayat4816
    @andrehidayat4816 7 днів тому +1

    waah selamat yaa roce udah sejauh ini. andre mau nanya ni btw berdasarkan hasil temuan penelitian apa saja bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi di Bangladesh? terimakasii

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 7 днів тому

      Terima kasih andre sudah memberikan apresiasi dan bertanya. Oke aku izin jawab yaa. Jadi di Bangladesh sendiri kekerasan yang dialami oleh perempuan dialami dapat dikategorikan lebih beragam. Di Bangladesh sendiri kekerasan terhadap perempuan terjadi karena adanya praktik patriarki yang kemudian didukung oleh norma sosial. Kekerasan tersebut meliputi :
      1. Pemerkosaan di mana adanya budaya pemerkosaan yang terjadi di masyakat dan gang raped
      2. Pelecehan seksual yang terjadi universitas-universitas Bangladesh
      3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
      4. Kekerasan ART
      5. Kekerasan Mahar dimana kekerasan ini biasanya dialami oleh perempuan yang akan dinikahkan atau perempuan yg baru saja dinikahkan. Kekerasan mahar ini terjadi karena tidak terpenuhinya ekspektasi dari keluarga laki laki terhadap penganti terkait mahar. Sehingga terjadilah kekerasan tersebut hingga pada pembunuhan
      5. Kekerasan penyiraman air keras, yang sering dialami oleh perempuan di Bangladesh dan ditemukan bahwa kekerasan ini dilakukan oleh pasangan intim mereka atau suami mereka
      6. Kekerasan fatwa dan salish, kekerasan ini merupakan pernyataan atau pandangan atau hukum yang bersifat tradisional yang diutarakan oleh pemuka agama dalam mengadili. Akan tetapi sering kali terjadi diskriminasi terhadap perempuan
      Sekian andre, semoga jawabannya dapat dipahami ❤

  • @diazparmato147
    @diazparmato147 7 днів тому +1

    wiii selamat yaah saudari rosi sudah sampai di tahap iniii insyaallah one step closer lagi aamiin.. presentasinya menarik dan menambah insight saya terlebih dalam peran un women sebagai salah satu bagian dalam pbb yang membahas isu mengenai wanita di seluruh dunia.. rosi dari presentasu kamu ada hal yg mau aku tanyain nih Jika dilihat di negara Asia Selatan angka kekerasan terhadap perempuan Afghanistan berada di urutan tertinggi dan Bangladesh berapa diurutan ketiga. Kira-kira kenapa peneliti menjadikan negara Bangladesh menjadi objek penelitian... terimakasih rosi dan sekali lagi selamat yaaaa

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo diaz terima kasih sudah bertanya
      Izin menjawab ya, alasan peneliti memilih Bangladesh sebagai objek penelitian dikarenakan
      1. Bangladesh telah melakukan pengesahan UU Nari o Sishu Daman Ain yang mengatur pencegahan dan penindasan perempuan dan anak yang disahkan pada tahun 2000
      2. Bangladesh telah mengadopsi undang-undang dan kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan gender dan mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan seperti Women's Development Policy, the 2009 Hight Court's Directive on sexual harassment the Women and Child Repression Act dan Domestic Violence (Prevention and Protection Act)
      Akan tetapi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Bangladesh masih tinggi. Sehingga peneliti ingin melihat bagaiman peran UN Women dalam membantu pemerintah Bangladesh dalam kasus ini
      Sekian diaz semoga dapat membantu 😊

  • @selvyarhy
    @selvyarhy 7 днів тому +1

    Selamat rocee sudah sampai di tahapan kolokium, semoga lancar terus sampai akhir cee. Pembahasan videonya nambah insight aku tentang upaya UN women untuk meminimalisir women violence di Bangladesh. Dari penjelasannya, ada satu hal yang mau aku tanyain ce, kan km menggunakan teori peran dari Kelly & Pease yang didasarkan pada 5 indikator, nah apakah 5 indikator teori peran yang digunakan itu semuanya terjawab/terpakai dalam penelitian ini?? Thank you cee dan semoga pertanyaannya dijawab yaa 😊🤎

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo ipiii, makasii ya sudah bertanya.
      Aku izin menjawab dari 5 indikator peran yang dijelaskan oleh Kelly dan Pease. Hanya 3 indikator yang dapat menganalisis dari peran UN Women di Bangladesh
      1. UN Women berperan memecahkan masalah, dalam konteks ini UN Women mendorong lembaga pemerintah, swasta dan pendidikan untuk mengimplementasikan kebijakan zero tolerance terhadap pelecehan seksual dan Komite Pencegahan Seksual menjalankan mekanisme pertolongan terhadap korban sesuai arahan Pengadilan Tinggi tahun 2009
      2. UN Women berperan sebagai pengembangan nilai dan norma dalam masyarakat, dalam hal ini UN Women bekerjasama dengan Raising Voices mengimplementasikan pendekatan SASA! Together melalui intervensi secara langsung kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan pelatihan serta edukasi.
      3. UN Women berperan dalam memberikan bantuan, bantuan disini berupa layanan psikososial bagi korban kekerasan berbasis gender, layanan bantuan hukum dan akses keadilan.
      Sekian ipiii, semoga dapat membantu 😊❤❤❤

  • @reskianandaputri2928
    @reskianandaputri2928 7 днів тому +1

    roce congrattsss lo kerenn gilsss akhirnya bisa sampe sinii🥹✨✨ bahasannya juga informatif bangettt💯 gue ada pertanyaan nih ce, Apakah selama proyek CGBV terdapat kendala??

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 3 дні тому

      Halo ikiii, makasiii udh bertanya ❤
      Izin menjawab ya, selama proyek berlangsung terdapat program Komunikasi Perubahan Kebiasaan (KPK). Dalam melakukan implementasi pendekatan KPK terdapat kendala, salah satunya yaitu karantina wilayah akibat covid-19. Kemudian karena KPK dimulai dari tahun 2020-2022 sehingga implementasi pendekatan KPK tidak dapat diterapkan 100 % hal ini dikarenakan SDM dilapangan tidak memadai dalam mengimplementasikan pendekatan ini serta sumber dana yang kurang selama program ini berlangsung. Akan tetapi dari kendala dan tantangam tersebut turut membawa cara pandang masyarakat kearah yg lebih baik dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.
      Sekian ikii, semoga dapat membantu ya 😊

  • @layliramadani1488
    @layliramadani1488 7 днів тому +1

    Alhamdulillah ya cantik, semoga lancar kedepannya🤍🌷✨. btw aku mau nanya nih, kenapa proyek CGBV berperan dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan di Bangladesh?

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 7 днів тому

      Halo lele, terima kasih atas pertanyaannya Baik aku izin jawab ya, jika melihat data yang ditemukan pada penelitian bahwa kekerasan terhadap perempuan dikarenakan adanya normalisasi kekerasan tersebut serta distribusi kekuasaan yang tidak setara tentunya berujung pada praktik patriarki. Proyek CGBV ini dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. Selama proyek berlangsung yang di mana berfokus pada 3 distrik yaitu Bogura, Pathuakhli dan Cumilla. Terdapat program strategi komunikasi perubahan kebiasaan yang disasarkan kenapa lapisan masyarat Bangladesh. Intervensi ini dalam bentuk perubahan cara pandang dan nilai serta norma sosial dalam melihat perempuan dan kesetaraan gender. Proyek ini tentunnya berperan dalam menurunkan kekerasan tersebut karean adanya perubahan cara pandang dan kebiasaan sehingga dapat mendorong menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan di Bangladesh. Sekian semoga jawabannya dapat membantu ❤

  • @annishadindamutiara4271
    @annishadindamutiara4271 7 днів тому +1

    roce selamat ya sudah berhasil di tahap ini, dan penelitian yang kamu lakuin juga sepertinya sesuai sama minat kamu. Aku ada pertanyaan tentang “Kenapa budaya dan norma sosial di Bangladesh menjadi faktor utama terjadi kekerasan berbasis gender”. Semangat ya roce, terima kasih.

    • @rosianggriani2355
      @rosianggriani2355 7 днів тому

      Makasiii din, izin menjawab ya serupa dengan pertanyaan andre. Jadi budaya dan norma sosial yang berlaku di Bangladesh menunjukkan dan bersifat diskriminatif akibat adanya praktik patriarki itu sendiri kemudian ditambah dengan relasi kekuasaan yang tidak setara lalu adanya stereotip gender. Di Bangladesh sendiri dalam masyarakatnya perempuan ditempat lebih rendah jika dibandingkan dengan laki laki. Perempuan selalu berada pada posisi posisi perawatan atau pada pekerjaan domestik. Apalagi pandangan masyarakat disana cenderung menempatkan dan melabeli perempuan sebagai properti dan beban. Demikian norma norma ini terus menormalisasikan kekerasan terhadap perempuan.
      Sekian dinda semoga dapat membantu ❤