Spesial Tujuhbelasan "Kenapa Jalur Rempah?" - Ngobrol Santai bareng Mas Dirjen.

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 15 сер 2021
  • KENAPA "JALUR REMPAH"?
    Tamu:
    Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek)

    Tuan Rumah Negeri Rempah:
    Maulana Ibrahim (arsitek, akademisi, aktivis cagar budaya - Ternate)
    D. Kumoratih (desainer, akademisi, aktivis komunitas - Jakarta)
    Irfan Nugraha (antropolog, akademisi - Depok)
    Robby Sunata (aktivis cagar budaya - Palembang)
    Fithrorozi (penulis, aktivis literasi - Belitung)
    Bram Kushardjanto (produser - Jakarta)

    Obrolan di Pundak Raksasa
    “If I have seen further, it is by standing on the shoulders of giants"
    (Isaac Newton, 1676)

    Dua ibukota Sriwijaya yakni Jambi dan Palembang menjadi bukti kejayaan wangsa samudera. Jalur samudera sering beririsan dengan perdagangan khususnya jalur rempah. “Untuk apa repot-repot menyandingkan jalur maritim dengan jalur rempah?", tanya Kumoratih. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menjawab dalam obrolan sore bahwa Indonesia ingin kembali menatap dunia dengan menjadikan lautnya sebagai poros maritim, namun tak cukup dengan infrastruktur. Sementara itu, Maulana Ibrahim gusar dengan orientasi pembangunan infrastruktur yang justru menghancurkan warisan tak benda (intangible), serupa dengan Robby Sunata yang gusar dengan jejak yang tidak bermakna. “Sriwijaya memiliki dua ibukota tapi begitu bicara rekonstruksi jalur rempah, titiknya samar. Apa sesungguhnya manfaat jalur rempah?”, ujar Robby melanjutkan pertanyaan warga.
    Obrolan bak mengupas lapisan bawang. Perabadan dikupas dengan narasi dan imajinasi dengan cara pandang yang luas seperti pepatah, "berdiri dari bahu raksasa". Bahu raksasa tadi adalah studi. Kemendikbudristek menghasilkan cukup banyak laporan dan dokumentasi. Tetapi, memang seharusnya tidak menjadi gemuk. Hemat Mas Dirjen, hasil studi harus bisa mengubah cara pandang. ”Pengetahuan apa yang mau dikemas? Kita harus tahu apa yang dikemas,” ujar Hilmar menyiratkan makna studi.
    Adakah ini terkait dengan tradisi belajar? Pola dan kreativitas kita dalam belajar perlu diperbaiki, ujar Hilmar. Keberagaman Indonesia menyimpan beragam sumber pengetahuan termasuk cara bertahan hidup. Adakah penurunan tradisi belajar ketika melihat orang Rimba mengonsumsi mie instan? Menurunnya kemampuan adaptif indigenous people? Indonesia cukup luas dengan keberagaman karakteristik ekonomi, sosial dan budaya. Sejak 2016, Kemendikbudristek mulai berupaya menjadikan jalur rempah sebagai nominasi warisan dunia. “Apa yang ingin disasar? Apakah ini mau menunjukkan cara berpikir kita, atau sekedar upaya promosi seperti memperkenalkan kalau kita juga punya pecel lele pada dunia?". Pertanyaan antropolog Irfan Nugraha direspon Dirjen Kebudayaan bahwa upaya ini bertujuan untuk menyambung kembali memori kolektif yang terputus. Keberagaman kita menunjukkan kemampuan adaptasi serta daya inovasi yang telah teruji dalam ujian jaman dan menjadi tradisi. Tantangannya adalah, bisakah kita membawa warisan tradisi ini ke level yang berbeda melalui inovasi? Inilah semangat jalur rempah.
    Pada akhirnya studi yang ada di bahu raksasa tidak mengabaikan perjalanan sejarah bangsa. Ini perlu dipahami dan dikupas lapis demi lapis hingga menjulang dan mengubah paradigma berpikir. Menurut Kumoratih, semua seperti berlomba membangun narasi. Riuh rendah (viral) namun tidak semua punya pijakan riset memadai. Pertanyaan di ruang virtual selama satu jam dengan Mas Dirjen tak pelak mengupas beragam sudut pandang terhadap aktivasi rekonstruksi jalur rempah. (Fiet)
    #JalurRempah
    #NegeriRempah
    #DirgahayuIndonesia

КОМЕНТАРІ • 2

  • @yoeshighlander3900
    @yoeshighlander3900 2 роки тому +1

    🔥🔥🔥 special nungguin mas robby ❤️❤️❤️

  • @hendrawansb6554
    @hendrawansb6554 2 роки тому +4

    Ini inspiratif bahwa dulu rempah2 seharga emas para kolonial mencari negeri rempah tuk imunitas masyarakat Eropa, kini dimasa pandemic rempah2 dalam bentuk empon2 tuk obat kearifan lokal nusantara, ayook tingkatan kualitas rempah2 tuk Jaya Indonesia sehat