Karya bung Yos sangat keren, sayang batal dipamerkan di GN. Tapi beruntung juga gak jadi dipamerkan di GN, sehingga seluruh masyarakat Indonesia jadi tahu seperti apa sebenarnya lukisan itu. Ternyata emang sangat keren, menggambarkan konoha saat ini yang rajanya benar-benar diktator dan sukanya cawe-cawe, mulai dari MK, KPK dan lembaga penegak hukum lain.
Karya seni adalah ekpresi senimannya.apapun bentuk seni itu.pengalaman yg dialami, dilihat n dirasakan para seniman.termasuk peristiwa politik n pelakunya.itu tdk bisa dilarang larang atau dibredel. Kalau itu dilakukan sama saja melarang peristiwa hidup n kehidupan manusia
Karya seni emang pada dasarnya politis karena ia merupakan wadah tempat menampung keresahan. Karya seni tidak semata soal estetika belaka, karya-karya dari Raden Saleh yang mengkritisi lukisan penangkapan pangeran Diponegoro yang dibuat oleh Belanda merupakan tanda bahwa karya seni sedari awal emang ditujukan untuk berekspresi atau karya-karya dari Salvador Dali dan Pablo Picasso yang mengkritisi fasisme.
Seperti yang di kemukakan soedjojono yang tertulis dalam buku Basuki Resobowo, "jangan melukis hanya menurut selera pemesan, kita harus realistis terhadap kenyataan"
Belum semua kasus pelarangan dan bahkan penangkapan seniman oleh otoritas yg terjadi di negri ini dibahas di dokumen ini. Saya juga pernah ditangkap & ditahan otoritas militer dan kemudian dikeluarkan dari SR-ITB pada tahun 1983
Takut, khawatir dan was-was, para pendukung masa lalu itu dan pelaku masa lalu marah karena masa lalu yang merasa terusik, kalau merasa terusik berarti benar dengan apa yang terjadi, memang seni alat mengekspresikan diri dari sudut pandangnya
Yg melarang sih over acting bnaget, blm tentu orang yg dikritisi di lukisan yg menyuruh, jangan2 malah ga tau. Apa pernah diwawancara? Jangan gampang ambil kesimpulan tanpa bukti terus disiarkan seolah-olah kebenaran.
Setahu sy bukan pelarangan, tapi kuratornya mundur krn diantara sekian banyak lukisan yg mau dipamerkan, ada 2 lukisan yg yg menurut pandangan kurator tidak sesuai tema pameran. Satu lukisan dianggap tidak senonoh krn memperlihatkan 2 orang telanjang berhadapan yg sedang diciumi pantatnya. Padahal temanya Kedaulatan Pangan. Tapi, lagi2, kalo hal spt ini Tempo selalu menyembunyikan faktanya. Yg ditonjolkan hanya aspek politiknya. Kalo mau keterbukaan, tunjukkan dong gambarnya. Supaya komentator tahu dan bisa menilai kepantasannya. Satu hal lagi, Kus Plus pernah dipenjara di jaman orla, krn dianggap musiknya musik ngik-ngok.
Banyak kok ditayangan oleh media... Saya juga sudah liat lukisannya. Menurut saya lukisan itu menimbulkan banyak perspektif ... Nah kalo dilihat pake kacamata hitam, ya jadinya hitam, tergantung mata yg lihat.
@waletbiru18 Yg sy komplain Tempo. Dia menarasikan pembredelan, tapi foto yg dipajang hanya lukisan Jokowi dlm pakaian kebesaran raja jawa. Orang yg menonton akan mempersepsikan gara2 lukisan itu dilakukan pembredelan. Kita tidak tahu persis apakah benar gara2 lukisan itu. Yg pasti si kurator di sebuah podcast mengatakan hanya ada 2 lukisan yg dia keberatan dipajang. Salah satu yg paling dia keberatan adalah lukisan tidak senonoh itu. Trs terang sy curiga Tempo sengaja tidak menampilkan lukisan itu, lagi2 untuk menggiring penonton youtubenya spy menganggap pameran pak Yos gagal hanya krn lukisan raja jawa.
@@-kuntadi6837 Anggapan saya, tempo punya pandangan sendiri terhadap "tidak jadinya" pameran itu ... Sama seperti Mentri kebudayaan yg mempunyai pandangan sendiri terhadap lukisan lukisan Yos, Tempo juga punya pandangan tersendiri ... SEMUA PIHAK...ternyata tidak terbuka
Karya bung Yos sangat keren, sayang batal dipamerkan di GN.
Tapi beruntung juga gak jadi dipamerkan di GN, sehingga seluruh masyarakat Indonesia jadi tahu seperti apa sebenarnya lukisan itu.
Ternyata emang sangat keren, menggambarkan konoha saat ini yang rajanya benar-benar diktator dan sukanya cawe-cawe, mulai dari MK, KPK dan lembaga penegak hukum lain.
ketipu pelukis tua lu....
Dgn di bredel malah terkenal ke seluruh dunia
Ayo...buat para seniman berkarya terus...jangan menyarah untuk mengkritik dan menyuarakan keadilan...merdeka...merdeka...✊️✊️✊️
Kalau seni sudah diberedel, berarti kita tidak hidup di negara demokrasi
Kaltim nyimak .Tempodot smg terus berjaya mencerdaskan mengaktipkan nalar . Lanjut 👍👍👍
Justru mengespresikan sikap politik dengan lewat karya seni/budaya itu cara yang sangat kreatif dan ciri bangsa yang berbudaya.
Karya seni adalah ekpresi senimannya.apapun bentuk seni itu.pengalaman yg dialami, dilihat n dirasakan para seniman.termasuk peristiwa politik n pelakunya.itu tdk bisa dilarang larang atau dibredel. Kalau itu dilakukan sama saja melarang peristiwa hidup n kehidupan manusia
Intinya pengagum Mulyomo meradang dgn lukisan itu, tapi alhamdulillah di Medsos sdh bertebaran lukisan2 itu
wkwkwkwkwkwkw.... bertebaran di medsos kagak ada yg beli ...stroke pelukisnya
Karya seni emang pada dasarnya politis karena ia merupakan wadah tempat menampung keresahan. Karya seni tidak semata soal estetika belaka, karya-karya dari Raden Saleh yang mengkritisi lukisan penangkapan pangeran Diponegoro yang dibuat oleh Belanda merupakan tanda bahwa karya seni sedari awal emang ditujukan untuk berekspresi atau karya-karya dari Salvador Dali dan Pablo Picasso yang mengkritisi fasisme.
Seperti yang di kemukakan soedjojono yang tertulis dalam buku Basuki Resobowo, "jangan melukis hanya menurut selera pemesan, kita harus realistis terhadap kenyataan"
Selamat datang Orde Baru.
neo orde baru...
Belum semua kasus pelarangan dan bahkan penangkapan seniman oleh otoritas yg terjadi di negri ini dibahas di dokumen ini. Saya juga pernah ditangkap & ditahan otoritas militer dan kemudian dikeluarkan dari SR-ITB pada tahun 1983
dinegri konoha orang cerdas dilarang berkreasi.
hany penguasa yg boleh bertindk seenak'e .
Orde lama bersemi kembali
Breidel bin breidel itulah mewarnai cara pikir cepat dari ketidak setujuan penguasa.
benar kata tempo. hukum di indonesia masuk comberan.
Ceritakan juga yg diausy yg akibatkan lukisannya jd naik nilainya
1 lagi kontroversi karya foto thema adam.hawa yg modelnya Anjasmara yg bikin heboh seindonesia
Takut, khawatir dan was-was, para pendukung masa lalu itu dan pelaku masa lalu marah karena masa lalu yang merasa terusik, kalau merasa terusik berarti benar dengan apa yang terjadi, memang seni alat mengekspresikan diri dari sudut pandangnya
Setiap hari ada aja kejutan dari ᗪEᗯᗩᗪOᖇᗩ , bikin semangat!
Bandar JUDOL SIALLAN ATAU BUZZERNYA. KALIAN MEMISKINKAN RAKYAT
RAJA TAKUT SAMA LUKISAN
Yg melarang sih over acting bnaget, blm tentu orang yg dikritisi di lukisan yg menyuruh, jangan2 malah ga tau. Apa pernah diwawancara? Jangan gampang ambil kesimpulan tanpa bukti terus disiarkan seolah-olah kebenaran.
Kalo kita bikin mural di properti pribadi apakah bakal ditertibkan juga ? 🤔
Pertimbangkan untuk menjelajahi ᗪEᗯᗩᗪOᖇᗩ jika Anda menghargai pertumbuhan pribadi.
Larangan terjadi karena mulyono komplain kali ya...
Ok
Tukang bredel masih hidup, bangkit kembali 😂 😂
Saru karyanya
dindonesia viral karya bang yos,,, diluar negeri iyah may
Lukisannya ga indah, dangkal, kekanakan
Menurut saya
Baperan yakan si bapak😅
pelukisnya kan yg baperan...wkwkwkwkkwkwk
Setahu sy bukan pelarangan, tapi kuratornya mundur krn diantara sekian banyak lukisan yg mau dipamerkan, ada 2 lukisan yg yg menurut pandangan kurator tidak sesuai tema pameran. Satu lukisan dianggap tidak senonoh krn memperlihatkan 2 orang telanjang berhadapan yg sedang diciumi pantatnya. Padahal temanya Kedaulatan Pangan. Tapi, lagi2, kalo hal spt ini Tempo selalu menyembunyikan faktanya. Yg ditonjolkan hanya aspek politiknya. Kalo mau keterbukaan, tunjukkan dong gambarnya. Supaya komentator tahu dan bisa menilai kepantasannya. Satu hal lagi, Kus Plus pernah dipenjara di jaman orla, krn dianggap musiknya musik ngik-ngok.
Bebaslah bang, namanya juga seni
Banyak kok ditayangan oleh media... Saya juga sudah liat lukisannya.
Menurut saya lukisan itu menimbulkan banyak perspektif ... Nah kalo dilihat pake kacamata hitam, ya jadinya hitam, tergantung mata yg lihat.
@waletbiru18 Yg sy komplain Tempo. Dia menarasikan pembredelan, tapi foto yg dipajang hanya lukisan Jokowi dlm pakaian kebesaran raja jawa. Orang yg menonton akan mempersepsikan gara2 lukisan itu dilakukan pembredelan. Kita tidak tahu persis apakah benar gara2 lukisan itu. Yg pasti si kurator di sebuah podcast mengatakan hanya ada 2 lukisan yg dia keberatan dipajang. Salah satu yg paling dia keberatan adalah lukisan tidak senonoh itu. Trs terang sy curiga Tempo sengaja tidak menampilkan lukisan itu, lagi2 untuk menggiring penonton youtubenya spy menganggap pameran pak Yos gagal hanya krn lukisan raja jawa.
@@-kuntadi6837
Anggapan saya, tempo punya pandangan sendiri terhadap "tidak jadinya" pameran itu ...
Sama seperti Mentri kebudayaan yg mempunyai pandangan sendiri terhadap lukisan lukisan Yos, Tempo juga punya pandangan tersendiri ...
SEMUA PIHAK...ternyata tidak terbuka
Setiap hari ada aja kejutan dari ᗪEᗯᗩᗪOᖇᗩ , bikin semangat!