Solusinya bener ngurangin jalan biar pd pindah k transportasi umum, TAPI Transportasi umumnya jg d benerin, mulai dari armada nya smpe k tmpt2 naek nya... Klo transportasi umum d rapihin, dan di perbanyak armadanya, masyarakat dgn sndirinya bakalan pindah
Masalah perkotaan di Indonesia : *macet* Best solution : Memperbaiki akses mobilitas warga dengan transportasi umum dan kota yang ramah pejalan kaki. Meanwhile solusi Pemda di Indonesia : Bikin ribuan Underpass, flyover dan tol dalam kota. 😇
transportasi umum di negara tercinta kita yg masih belum bisa maksimal, jika transportasi umum terintegrasi dari wilayah komplek/desa mungkin bisa ngurangin macet, dan tetap jalur ramah pedestrian dibaikin tapi keknya bakal lama sih terealisasi. pengen banget kemana2 jalan kaki bentar, naik transportasi umum yg tersedia sampe 24 jam misal. pasti enak
bersyukurlah mereka yang tidak punya kendaraan pribadi. Jangan berkecil hati. Setidaknya, sadar atau tidak sadar, anda sudah membantu mengurangi kemacetan. Eh, ini kagak, orang gak punya "sesuatu" malah dikucilkan. Gak harus kendaraan tapi bisa HP, laptop, apalah. Karena inilah berteman jangan dengan hanya orang yang "punya". Karena zaman sekarang rata-rata orang beli dan ingin memiliki sesuatu karena GENGSI. Maaf mungkin agak melenceng, tapi pengalaman pribadi. Semoga bermanfaat. 🙏
Menurut pengamatanku karena pernah tinggal beberapa saat di jakarta, mungkin yang paling bikin orang2 ga mau pake kendaraan umum karena cuaca yang terlalu panas, dan orang orangnya males untuk jalan kaki ga mau capek, dan juga dipergaulan mungkin direndahin karena ga punya kendaraan pribadi. Mungkin cara terbaik ubah pola pikir masyarakatnya, mau sebagus apapun fasilitas yang dibuat pemerintah, kalo budaya masyarakatnya ga diubah ga akan ilangin kemacetan
Pemerintah kurang fokus dalam pengembangan kualitas SDM, padahal SDM adalah tonggak agar negara bisa maju, tau sendiri SDM di negara wakanda ini bobroknya minta ampun
orang di indonesia gengsinya tinggi terutama yang tinggal di kota mereka kurang tertarik dengan transportasi umum mereka lebih suka naik kendaraan mereka sendiri apalagi dengan adanya orang indo bergengsi tinggi yang sangat banyak jadi mengakibatkan macet.
@@mochammadkeiru427 di jalan tol saja yang tidak ada motor sering banget macet kok motor yang disalahkan aneh ya. Ada ibu ibu naek motor mungkin di jalan tol yang bikin macet wkwk
@@firmannurahman3756 klo di daerah saya karena semua orang mau punya motor,cuma mau beli cilok depan gang aja pake motor,dikit2 pake motor aja terus,sampe jalan semuanya motor,mobil aja gak bisa gerak,klo di tol itu kan ada arusnya sendiri2 karena pengguna mobilnya juga buanyak banget,trus selalu mau cari2 jalan alternatif yang sebenernya malah bikin numpuk satu arus dan bikin macet pas mau keluar tol.jadi yang gw omongin tadi di jalan besar biasa bukan tol
@@firmannurahman3756 ya kalo gitu,dah emang nasibmu buat macet. secara, rasio kepemilikan mobil di indo itu masih kalah ketimbang malaysia dan thailand. cuman karena warga indo banyak aja,makanya berasa banyak.
Mungkin ada beberapa solusi - Biaya parkir di naik kan - pengurangan jalan - adanya biaya masuk jalan utama - pengurangan jual/beli kendaraan Pasti org² akan memilih naik sepeda, jalan kaki atau transportasi umum sprti kereta,busway dll, tp ini harus didampingi dengan peningkatnya fasilitas dari transportasi umum itu sendiri.
ane sama yang pertama agak kurang setuju sih, karena ada dendam sendiri ama tukang parkir yang seenaknya sendiri wkwwk tapi kalau yang terakhir setuju banget, yakali satu keluarga naik mobil sendiri"
Harga transportasi umum lebih murah... Di tempat saya ke stasiun ada 4km terus kalo siang panasnya bisa sampe 28°c, nah kalo pake Go-Jek itu malah lebih murah dengan pakai kendaraan pribadi karena ga terlalu banyak keluar ongkos sana sini Misal turun dari kereta mau jalan kondisi di Indonesia itu panas, bisa merusak sepatu juga, sedangkan pakai kendaraan pribadi paling bensin yang bisa pakai beberapa hari
Min, coba bahas dong tentang upaya, faktor, dan kualitas SDM di Indonesia, soalnya menurut gua banyak problematika di negeri ini yang dibahas di berbagai video di yt beserta solusi nya, baik secara sosial dan ekonomi, tapi menurut gua kita kurang kesadaran orang² aja yang menjadi pemicu melambatnya perubahan/solusi tersebut... Mohon up guys🙏🗿
Kalo kualitas SDM harus diakuin masih rendah....antara yg berkualitas dengan tidak berkualitas kalo dibandingkan jumlah penduduk negeri ini. Itu makanya SDM kita sampe hari ini masih dijadikan TKA di luar negeri. Bahkan menjadi pemasok terbesar untuk pekerjaan pekerjaan kasar seperti di Malaysia, Taiwan, dll. Karena di dalam negeri, stok pekerjaan sudah terbatas dan yg mendapatkan pekerjaan hanyalah yg terpilih saja. Sedangkan SDM dengan kualitas rendah, mau g mau pada pergi dari negeri sendiri, karena tidak ada nya pekerjaan/ gaji yg didapatkan lebih besar di negeri orang.
@@pINTER-sm8tr nah itu bang banyak juga ya masalah kita kaalau diungkap 1 per 1, susah cai kerja lah, pemahaman psikologi yang kurang lah, kurang etka anak² lah, masih ada beberapa si yang mana ujung²nya tetap yang harus dibenahi bagian pendidikan dulu sama kemudahan akses informasi bagi orang² awam, channel² kayak Kok Bisa, Neuron, Ngomongin Uang, Satu Persen, dan lainnya menurut ku sebagai sarana edukasi berbasis video di sosial media itu bagus banget, pembahasan materi dan cara penyampaiannya juga menarik, emang orang² kita aja yang terlalu nyaman sama hal² berbau yang menyenangkan, ya walaupun gak salah si, cuma kan lebih baik kita keluar sedikit dari zona nyaman bukan hal yang salah :')
Memang, Jakarta merupakan Kota Biang Kemacetan di Indonesia. Akan tetapi, kemarin-kemarin pernah ada Kemacetan Parah yang terjadi di Luar Jawa, yaitu Jambi. Kemacetannya hampir Seharian full atau Hampir 24 Jam di Jambi.
@@Aiyoroko_wolep-哀悅狼elum tol nya masih sampai sumatra selatan makanya itu jalan nasional gak mampu dapet limpahan dari tol Juwana juga gitu tol demak semarang
Menurutku kurangin jalan kyk yg dilakuin korea itu juga bisa diterapin di Indonesia. mungkin awalnya bakalan ada orang2 protes atau ribut segalam macemnya. tapi percaya ga percaya, kita bakalan membiasakan diri sama situasi baru itu. Selain itu, yang penting itu juga ngelakuin langkah pertamanya, entah itu ngurangin jumlah jalan yang ada, perbaikin fasilitas/trotoar buat orang jalan kaki, atau mungkin ngelakuin 2 2 nya barengan.
naikin pajak kendaraan pribadi + sering sering ngadain rajia dijalan ,orang yang biasa nyogok juga bakal mikir mikir kalo ada rajia 3hari sekali buat naik kendaraan pribadi
Gk bisa sekarang, MRT aja blm selesai, yg ada perbaiki dlu transportasi umum di Jakarta, liat aja statiun manggarai ramenya kaya apa, yg ada malah tambah telat dateng ke kantor.
Salah satu penyebab Macet itu : 1. Bertambahnya volume kendaraan, termasuk kendaraan baru yang trus lahir di setiap tahunnya. Seharusnya pemerintah juga berperan penting dalam hal ini. Jangan hanya memikirkan pendapatan dari kendaraan baru sementara dampak lainnya ga dipikirkan. Bisa dengan menaikkan pajak kendaraan itu jadi mahal, atau kepemilikan kendaraan pribadi yang ga mudah. Seperti beberapa negara luar. 2. Jalan raya yang ga bertambah². Jalan raya cuma sedikit sementara kendaraan yang lewat melebihi kapasitas jalan. Dan itu juga belum termasuk jalan yang rusak dan berlubang yang sering kali menghambat perjalanan. 3. Kesadaran masyarakat yang masih kecil, sring kali penyebab macet itu akibat ketidaksabaran berkendara, banyak yang abai rambu² lalin, sembrono berkendara 4. Akses angkutan umum yang belum memadai dan merata, di Negara kita ini jarak tempuh jauh2. Mau ketempat A ke B itu jaraknya bisa berkilo² meter. Sementara akses angkutan umum ga sampai, dan mahal juga. Makanya banyak orang lebih memilih kendaraan pribadi, selain nyaman ya lbih irit. Karna Mindset kita "Mending isi BBM buat kendaraan sendiri, isi sekian ribu bisa untuk kemana² dari pada harus naik angkutan umum yang hanya bisa satu tujuan untuk sekali ongkos bayar"
itulah kenapa Pemerintah kita lesu malahan benerin jalan, sesuai point kedua. negara Balkan Volume kenderaan rendah pun masih hancur jalan apalagi kayak Indonesia
Solusi biar gak macet? Banyak asalkan nggak jadi masalah carut marut. Salah satunya ya ribetin cara supaya ada pemilik mobil baru dan motor baru. Juga naikin harga pajak mobil. Naikin juga jumlah jalan tol. Banyakin alat transportasi massal kek Ojek Online, Taxi Online, Kereta Commuter Line, Bis-Bis yang kek Busway & Banyakin juga Jalan untuk pejalan Kaki. Ingat, Barengin juga dengan perbanyak Fasilitas buat Teman-Teman yang punya masalah disabilitas. Btw gue lebih seneng pake transportasi umum. Ketimbang bawa kendaraan milik sendiri.
Solusi mengurangi kemacetan : => meningkatkan kendaraan umum, dan meningkatkan pajak kendaraan pribadi ❎ => subsidi mobil listrik ✅ Begitulah logika di negeri 78,4
Solusi (aneh) dari saya : 1. Beli motor dan mobil harus cash, kalaupun harus kredit/mencicil, motor dan mobil hanya diberikan apabila cicilan/kredit lunas. Jadi tidak ada tuh dapat motor/mobil dulu lalu bayar kemudian. Bagi yang punya mobil/motor yang terlanjur bayar dengan kredit/cicilan/angsuran wajib dikembalikan kepada penjual. Kalau sampai ketahuan dilanggar bisa dipenjara 10 tahun untuk penjual dan 5 tahun untuk pengangsur. 2. Gunakan hari libur yang berbeda setiap instansinya. Misalnya untuk karyawan libur hari Senin dan Selasa, ASN dan PNS (kecuali di bidang pendidikan) libur hari Rabu & kamis, guru dan siswa libur hari Sabtu & Minggu. Pekerja industri non esensial libur hari Jum'at. 🗿
Solusi: 1. Transportasi Umum dimatangkan 2. Akses jalan dibuat sedikit 3. Pemerataan ekonomi setiap kota di Indonesia, semua juga karena pada lari ke Kota Jakarta karena dianggap kota yang bisa menaikkan taraf hidup, makanya Jakarta jadi padat sekali orang
Menurut saya, Masyarakat Indonesia sekarang itu melirik kendaraan Mobil bukan sebagai kebutuhan dalam berkendara melainkan LIFESTYLE, AJANG PAMER, OGAH PAKE MOTOR, ANGGAPAN MEMBELI MOBIL ADALAH SUATU PRESTASI dll. Infrastruktur dan Transportasi YA memang harus ada perbaikan. Namun yg lebih berpengaruh adalah MINDSET dari bangsa kita semakin Hedon.
Di Google, Elon Musk kadang buat *Terowongan Bawah Tanah* untuk menghindari kemacetan. Ilustrasi satu mobil akan dipindahkan ke terowongan lalu bisa menerobos jalur dengan cepat, alhasil setelah di uji coba *Pre-release* ternyata sama aja macet. *(Itu rencana pembangunan lama setelah adanya MRT Jakarta)*
@@thestudentofficial5483 Jalur bus kalau pakai bus road lumayan. Kapasitas bus 30 jg kecil banget dibanding MRT sampe 300an. Bener2 ilang langsung traffic
sebenernya ada salah satu solusi "ortodox" tapi mungkin bisa mengurangi kemacetan. Caranya dengan menjadikan sungai / kali yang ada di kota menjadi jalur transportasi. Dan banyak titik transit nya yang terhubung dengan transportasi umum lainnya. Hal ini juga udah diterapkan sama negara negara maju, apalagi orang orang kaya bisa "flexing" di jalur ini dengan boat boat keren mereka. Cuman yaa sayangnya di Indonesia SDM nya terlalu rendah untuk menjaga lingkungan, jadinya sungai/kalli di kota gabisa dimanfaatkan sebagai jalur transportasi
Tidak cocok untuk daerah utara karena permukaan air sungai dengan bagian bawah jembatannya sangat dekat bahkan tidak ada ruang lagi di kolong jembatan untuk kapal melintas di bawahnya saking parahnya penurunan muka tanah di Jakarta.
usul bagus,tapi transportasi air lebih cocok jadi transportasi hiburan,karena kapal itu gak cepet kayak transportasi darat. yang mau ngantor bisa telat kalau naik perahu/getek.
Sempat terpikir olehku. Surabaya punya sungai yang lumayan besar. Drpd cuma dipakai wisata knp ngga sekalian dijadikn sarana transportasi air. Bukan perahu atau getek loh ya. Tapi sekelas perahu nelayan yg rada cepet gitu. Setuju banget kalau dermaga/titik hentinya terintegrasi dg transportasi darat lainnya.
Udah paling bener transportasi umum dibanyakin. pajak kendaraan dinaikin untuk orang yang cuma buat koleksi. Parkir dinaikin. Dampak baiknya. Orang jadi males berkendara karena parkir yang mahal, jadinya lebih milih jalan. Jadi lebih sehat karena sering berjalan dan ngurangi polusi. Transportasi umum membuat efesiensi bahan bakar, polusi, waktu. Orang jadi lebih milih transportasi umum dari pada beli kendaraan karena harganya yang lebih murah.
di indonesia kan masih ada gengsi,kalo belum punya mobil belum afdol hidupnya. belum lagi buat yang mager gerak,buat jajan ke ujung jalan aja naek motor. jadinya permintaan akan kendaraan tetap tinggi.
sering sering ngadain rajia minimal 3 hari sekali biar makin males itu ,apalagi kalo polisinya suka cari cari kesalahan gtu mau kena tilang atau kena bayar ditempat 50k juga sama sama ga enak awkwk
Caranya adalah variasi jam kerja. Kantorku masuk jam 10 jadi berangkat jam 9-9.30 jalanan udah sepi. Trus pulangnya jam 19 jadi jalanan juga udah sepi. Kita jg tetap menerapkan hybrid, masuk kantor cuma 3x seminggu. Coba tiap kantor bikin jadwal yang beda2 (gak serentak masuk jam 8-9) pasti kendaraan gak akan numpuk di jam tertentu doang. Malah kayaknya pas pandemi kemarin semua karyawan hepi ya gak perlu masuk kantor dan jalanan lebih sepi.
Menurut saya, solusi yang kadang gak dipikirkan adalah keamanan di Indonesia, kadang orang takut buat jalan kaki pada malam hari di area rawan, mungkin polisi perlu melaksanakan patroli dan pelan" dilakukan pemasangan cctv. Mungkin juga perlu dilakukan penambahan transportasi umum agar mudah dijangkau contohnya mungkin halte Transjakarta bisa di trotoar tanpa perlu harus di bangun halte di badan jalan agar lebih murah, perbaikan trotoar, dan pengurangan lajur ataupun sistem ERP.
Betul. Kendaraan pribadi itu banyak "subsidinya", mulai dari kredit yg dipermudah, BBM (dan listrik) yg disubsidi langsung, perbaikan jalan raya, anggaran kesehatan dari cemaran dan rakalantas, juga yg paling besar: parkir.
1. Naikin Pajak kredit Bunga Mobil dan motor 2. Pajak Parkiran mahalkan. 3. Pembatasan kepemilikan mobil dan motor setiap keluarga 1 4. peminimalan usia kendaraan pribadi dengan maximal 10 tahun banyak yang diphk dong dipabrik pembuatannya, ya gklah itu juga bisa menambahkan lowongan kerja baru dibidang transportasi. kita juga bisa mengelola bahan kendaraan yang lainya untuk dijadikan produk baru lagi. itu sih punten klo gk sepemikiran
Macet nya jakarta 1. Gara2 jalan yg gk pernah di upgrade alias diperlebar atau diperbanyak 2. Gara2 kebijakan lalu jokowi membuat murah mobil, tentu saja jumlah mobil jadi bertambah 3. Jumlah manusia tambah banyak, otomatis nambahin jumlah kendaraan donk(karna transport umum gk mutu jelas orng milih transport pribadi) Solusi nya apa?? 1. Transport umum transjakarta, LRT, MRT dan KRL harus intergrasi alias terkoneksi semua nya, kl bisa tiket nya sekali bayar sampe tujuan 2. Halte feeder atau bus2 kecil transjakarta harus ada di tiap kelurahan di seluruh jakarta minimal 1 halte dalam 1 kelurahan (Kl skrng feeder dikit dan halte jauh2 orang pada naik OJOL demi ke halte doank saking jauh nya akses,OJOL seharusnya bukan transport umum mereka ada karna ketidak mampuan pemerintah menyediakan transport umum) 3. Kl syarat transport umum di point 1 dan 2 udah terpenuhi, naikin pajak kendaraan pribadi motor dan mobil pribadi, parkir naikan, larang atau kasi hukuman bagi mobil/motor yg parkir di jalan umum(biasa nya di perumahan malah bikin sempit jalan😌) Oh iyah pemerintah malah nambah2 jumlah mobil/motor dengan mobil/motor listrik 🤦 tambah macet orng di suruh beli2 muluh demi alasan penghijauan yg padahal gk hijau sama sekali
menurutkku cara paling efektif perbanyak penggunaan transportasi umum dan perbanyak berjalan kaki atau menggunalan sepeda. kalau mobil listrik mah cuma mengurangi polusi
untuk ngambil tindakan menghilangkan jalanan di sekitar, terbilang tindakan yang berat juga, apalagi udah banyak jalan" yang di bangun untuk ngilangin macet, sebenernya ini jadi pilihan setiap individu, karena ada dampak masing" dari penggunaan alat transportasi. Menurut aku sendiri, dari beberapa orang yang aku temui, mereka berpendapat bahwa alat transportasi yang kita pakai sehari" seperti mobil, motor, sepeda, adalah hal bergengsi yang hanya bisa beberapa orang dapatkan, dan jika kita menggunakan salah satunya, kita di anggap 'istimewa' , dan begitu pula pandangan masyarakat indonesia, mereka menghargai orang lain dengan melihatt apa yang mereka pakai dan mereka gunakan, jadi maksudku disini kita harus bisa mengurangi penggunaan alat transportasi pribadi dan mengurangi pola pikir seperti itu, karena pemikiran seperti itu yang membuat negara kita tidak akan pernah maju, dan penggunaan alat transportasi yang berlebihan membuat kemacetan.
karena pemikiran seperti itu yang akan membuat negara kita semakin terbelakang, dan begitu pula penggunaan alat transportasi pribadi yang masih bisa di minimalisir untuk kebaikan kita semua.
Solusi kemacetan cuma 2 1. Solusi Amerika = Bikin jalan lebih lebar, lebih lebar, lebih lebar, akhirnya jalanannya lebih lebar daripada runway pesawat. 2. Solusi Eropa = Jalanan sengaja DIPERSEMPIT, pajak mobil dimahalin (harga pajak kendaraan malah lebih mahal 3x lipat daripada harga mobil), tapi disisi lain transportasi umum diperluas (sampai masuk gang), dibuat murah bahkan gratis, dipercantik, dan juga tepat waktu. Tujuannya biar masyarakat beralih ke transportasi umum. Jujur gue lebih setuju konsep Eropa dalam hal menanggulangi kemacetan, lihat negara seperti Belgia dan Luxemburg, nyaris gak pernah macet lagi, disisi lain transportasi umum sangat murah bahkan gratis di beberapa koridor, sebagai gantinya harga mobil super mahal termasuk mobil LCGC karena pajak kendaraan yg amat tinggi disana.
Menurut w pribadi sih ya 1. Khusus Pajak kendaraan pribadi roda 4 dinaikan 2. Stiap ada yg mau ambil/beli mobil baru di persulit harus jelas buat kebutuhanyanya apa dan di mahalkan (khusus area di kota besar yg macetnya gila) 3. Kendaraan umum yg menjangkau akses2 perumahan di kota tersebut dan tarif yg murah kaya contoh jak lingko dan ada yg 24 jam kalau yg di lalui jalur yg rame busway armadanya di bnykin (yg sudah ada jalur khusus) 4. Jam kerja masuk kantor,sekolah,perusahaan jgn di barengin selisihin kan 1 jam sampai 2 jam dan bgtupun pulangnya 5.Dan ini smua harus ada kerja sama dengan semua orang,perusahaan,pemerintahnya di kota tertentu (khusus). Itu klau menurut pribadi saya (point 1,2 dan 5 spertinya mustahil)
Fenomena terbalik dari _induced demand_ adalah Paradoks Braess. Sederhananya, dengan kurangnya suplai (jalanan yg tersedia), permintaan juga akan berkurang (pengguna jalan raya) karena pengguna jalan beralih ke rute, waktu atau bahkan moda angkutan yg berbeda. Contohnya adalah jalan tol layang di Korea Selatan yg disebut tadi. Baru2 ini juga proyek renovasi jalan tol di Kanada menunjukkan paradoks ini. Nah, di Bogor sebuah jalan utama akan ditutup setelah lebaran untuk perombakan penuh. Kita lihaqt apakah Paradoks Braess akan berlaku sekali lagi.
Begitu lihat video nya, gak pake lama gw tontonin sampe abis. Paling suka sama channel yang 1 Nah ini. Di antara channel Nah ini : Sisi Terang, Inspiratips, Kok Bisa, gw jujur paling suka sama channel Ko Bisa, panjang tapi berisi semua 👍👍 Semangat bang!!
Comment ah .: Kalo pajak dan sanksi jalan dinaikin, nanti piye sama yg online². Blm korup. Blm yg kalo yg ngeyel, udah salah malah nyalain orang. Kalo polisi ditambah, SDM nya kurang. Dibuat aturan jalan umum, Masyarakatnya "banyak" yg stuped dan ttep aja nackal. Kalo pekerjaan dijadikan WFH, nahhh bisa jadi!!! ( Tapi tetep, yang kerja wajib pergi ya pegi ) Plus penjualan mobil, di kurangin. Mode power saving la ya. Export²in keluar plis. Harga dimahalin. Menurutku lho ya 🔥🔥🔥 Mau gamau paksa naik kendaraan umum ehe 😘. Kyk divideo satu ini
solusi kemacetan gila itu 1. Dilarang berpegian menggunakan kendaraan pribadi 2. Ini yang bakalan ada di masa depan mungkin 50 tahun lagi, yaitu menggantikan peran manusia sebagai makhluk dengan reflek lamban dengan kendaraan autonomous. Intinya suatu saat kendaraan bisa saling terhubung jadi gk ada itu kalau 1 stop langsung jadi macet
Lebih baik,lebih dibanyakin transportasi umum,khususnya di daerah jabodetabek yang hampir setiap hari selalu ada arus pulang pergi kerja ke jakarta,lebih ditingkatkannya transportasi umum berbasis rel seperti krl,mrt,lrt itu solusi yang cukup bagus karena dapat mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan
@@Rinka17 ya klo orang luar pada mau dateng ke jakarta terus,makin padet ni kota,mau ditampung dimana lagi coba orang2 luarnya,ya harus ada tranportasi yang lebih efisien biar gak macet dimana2
Infrastruktur untuk transportasi umum belum merata. Di kota besar aja susah apalagi di pinggiran. Ditambah kesadaran masyarakat yang mau naik transportasi umum masih kurang. Belum lagi alasan keamanan dan kenyamanan. Terakhir, masih sangat mudah bagi publik buat beli kendaraan. Hanya bayar sejumlah DP udah bisa bawa pulang motor atau mobil. Maka jangan heran 1 keluarga bisa punya beberapa kendaraan.
Ane punya solusi bwang, Coba itu di jakarta bikin aturan dari jam 6 pagi sampe jam 9 pagi itu kendaraan pribadi di larangan masuk jakarta, yaaa minimal 6 bulan. Kenapa? Biar ngubah kebiasaan kita yang sudah membatu supaya beralih ke kendaraan umum atau minimal Jaki (jalan kaki). Sekian dan Terimakasih.
Naikan harga masuk tol/bbrpa jalanan,tapi khusus mobil pribadi,tapi murahin buat mobil angkutan umum,agar perusahaan angkutan umum tidak menaikkan biaya/taris angkutannya,kemudian org2 akan berpikir untuk menghemat jika menggunakan transportasi umum
Menurutku salah satu yang buat jalanan yang lancar tiba² jadi macet itu pengemudi/pengendara yang ga fokus berkendara, selain itu banyak yang ga sigap juga waktu berkendara, lampu udah ijo masih main hp, dll.
Solusinya 1. Solusi awal itu sebenernya tingkatkan dulu infrastruktur untuk pejalan kaki beri kenyamanan pejalan kaki dan pesepeda, lalu bangun infrastruktur transportasi umum (bus/bus trans, kereta listrik/kereta cepat dll) baik di desa hingga perkotaan 2. Tambah unit transportasi umum dan jam oprasional 3. Beri jaminan dan keamanan untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi umum 4. Naikan pajak kendaraan 5. Naikan biaya penjualan kendaraan (bukan malah kasih subsidi) 6. Persempit jalur untuk kendaraan biasa dan buat jalur khusus untuk transportasi umum 7. Bangun fasilitas parkiran mobil khusus dan beri biaya yang agak mahal 8. Angkut kendaraan yang parkir di pinggir jalan, jika ingin di ambil kembali berikan biaya untuk tebus Edit: 9. Dan klo bisa dari pada subsidi untuk BBM dan kendaraan listrik, mending untuk discount penumpang transportasi umum
Pembangunan yang ada di negeri kita lebih menghormati transportasi pribadi, misalnya masih sangat banyak jalanan di ibukota yang tidak ramah pejalan kaki, malah trotoar yang ada dipakai untuk parkir, jualan, dll. Kemudian jalan akses keluar masuk pejalan kaki di gedung mall, apart, kantor, dll saja harus menghindar mobil yang melintas, terus jalannya dibuat berputar. Dari masalah ini, kita sudah tau bahwa menambah lebar jalan tidak bisa mengurai kemacetan, tetapi cara mengurai kemacetan yang tepat adalah membuat fasilitas yang ramah pejalan kaki, setelah warga merasakan kenyamanan berjalan kaki, barulah transportasi umum itu bisa efektif.
Menurut pandangan saya atas masalah masalah ini dan masalah masalah lain solusinya 1 memperbaiki sdm kita caranya?. Ada banyak cara. Beberapa contohnya sosialisasi, memperbaiki sistem pendidikan (include dengan cara dan waktu belajar) dan mungkin menaikkan gaji guru agar mereka lebih enjoy untuk mengajar logikanya gini gmn guru mau maximal ngajarin anak murid nya jika masih mikir gaji bulan ini masih cukup ga ya untuk makan besok?. *note saya dan keluarga bukan guru. Ini dari sudut pandang saya mungkin perubahan besar ga akan terasa dalam waktu dekat jika saran saya d jalankan. Semua ini opini pribadi saya saja.
Sadar atau tidak masalah masalah ini datang dari sdm kita. Korupsi, cod buka paket ga mau bayar, arogansi, buang sampah sembarangan, dll. Maka sudah seharusnya pemerintah memperhatikan ini dan membuat plan nyata agar sdm kita berkualitas
Beberapa hal yang bikin jalanan macet menurut gua: 1. Ada stigma "Laki-laki wajib bisa nyetir." Lu bayangin ada berapa penduduk laki-laki di Indonesia dan mereka semua punya mobil pribadi. 1 orang punya 1 mobil. Ga kebayang akan semacet apa. 2. Gengsi. Ya bener. Gengsi adalah penyebab kemacetan. Lu ga punya mobil, lu dicibir tetangga, lu diremehin calon mertua. Akhirnya banyak banget orang berambisi untuk punya kendaraan pribadi. 3. Angkutan umum masih banyak yang bermasalah. Kadang suka ugal-ugalan, berhenti sembarangan, didalemnya banyak copet, dsb. 4. Leasing kendaraan yang dipermudah dan masih banyak calo SIM berkeliaran sehingga masyarakat Indonesia tidak benar-benar memahami aturan berkendara. Mau nambah monggo.
Sebetulnya punya mobil, motor itu nggak masalah. Negara kayak Jepang yang kecil dan sering diceritakan jarang yang pake mobil aja penjualan mobilnya 4,201,321 unit, 4 kali di Indonesia. Tapi, meskipun punya kendaraan mau motor atau mobil tolong digunakan kalau perlu saja, kalo cuma jarak 1 km gak perlu lah ikut menuhin jalan wkwkwkwk.
Selain yang di video : -Insentif potongan pajak untuk perusahaan yang memberlakukan WFH -Permahal pajak tahunan kendaraan atau saat pertama kali beli -Retain mobil dipersulit ex : (mobil usia >9th dihancurkan atau makin mahal pajaknya) -Subsidi transportasi umum -Permahal parkir dan Tol untuk kendaraan pribadi Perlu hati2 penerapannya, dan ada tahapannya. Ga bisa tiba2 mahalin pajak dan permahal parkir sedangkan infra transport publik yg mendukung belum siap. Banyak kok, tapi ya bakal susah karena gw yakin produsen2 mobil jg punya banyak perwakilan atau sponsorship di DPR/D
jakarta tuh udah penuh banget, dari mulai jalanannya bahkan sampe transportasi umumnya. udah kebanyakan orang migrasi ke jakarta dengan alasan kehidupan lebih baik dari di daerah, padahal sama aja. untuk memperbaikinya balik lagi ke kebutuhan utama masyarakat, pendidikan. pendidikan yg lebih merata dan layak bakalan ngehasilin SDM yg lebih baik, ningkatin peluang daerah untuk membangun daerahnya masing masing, memberikan kemajuan untuk masyarakat di daerahnya daripada harus mencoba peruntungan di kota besar.
dr bogor naik kereta, sampe stasiun di jkt adanya taksi "resmi" yg diendorse organisasi "binaan" stasiun yg harganya mahal, gojek gbs masuk, gocar gbs masuk. akhirnya kembali lagi bogor jkt naek mobil pribadi.
naik kendaraan umum sih, efektik ngurangin macet. tp yakinin jg penumpang aman naiknya. ky menempatkan regu keamanan yg tangguh disetiap transpor tasi umum tsb, sebab agak nggk aman krna ada bnyk covet, orang sagne, orang yg darah tinggi emsoian dan msh bnyak lg tipe org sakit lain yg berbaur diantara penumpang 😊
Metode nya setuju nih dan cocok diterapin terutama jalan tol di Indonesia. Ini juga alasan kenapa jalur paling kanan di tol itu justru jadi jalur "paling macet" dibandingin jalur tengah ataupun kiri. Intinya paham sih, konsisten di kecepatan medium, jaga jarak dan minim gunain rem jadi satu2 nya metode anti macet yang bisa dikendaliin masing-masing pengemudi di Jalan. Bahas juga dong kenapa rekayasa lalu lintas satu arah di beberapa tempat justru malah jadi sumber kemacetan baru? padahal seharusnya kan lebih lancar...
Mau macet hilang???simpel jgn adain finance atau leasing dengan begitu orang jadi gak bisa beli kendaraan secara kredit,jaman dulu ketika kendaraan blm kredit gak ada macet di jalan
Saya ini orang kampung datang ke Jakarta. Setelah saya lihat kemacetan ternyata banyak orang yg punya mobil tapi gak punya Garasi. Banyak mobil yg diparkir dijalanan komplek, GG atau tempat parkir dilahan kosong. Coba deh ngikut aturan Jepang. Yg punya mobil wajib punya Garasi. Jujur saja saya lebih respect orang yg punya mobil 6 tapi garasinya cukup. Dari pada punya mobil satu tapi gak punya Garasi udah gitu LCGC lagi 😥.
Biaya transportasi umum d buat semurah mungkin dan menjangkau ke berbagai tempat. Yg sudah kejadian. Bila kendaraannya murah trayeknya msh jauh dri tempat yg d tuju. Bila trayeknya dekat tempat yg d tuju maka harganya biasanya mahal. Sbnernya bila tata kota bner mungkin 2 hal tersebut bisa terpecahkan. Misal d kotak"kan per kawasan berdasarkan kebutuhan. Kawasan industri kumpul jdi satu, perumahan kumpul juga, pemerintahan kumpul juga dan jgn d campur perkawasaannya. ini membuat moda tranportasi umum mnjadi lbih mudah dan efektif arahnya. Yg trjadi saat ini banyak lahan yg tdk d gunakan sesuai peruntukannya. Jdi penggunaan lahan tdk efektif dan penggundulan hutan untuk area gado" mnjadi lbih sering. Semoga ad perhatian untuk masalah ini
Lebih milih bus umum/mrt untuk perjalanan jauh, & jalan kaki kalau t7an dekat. Bisa lah adopsi perilaku di jepang kyk transportasi, yg positif positif aja.
Dan klo keluar provinsi, misal jakarta jogjakarta ya... naik pesawat. Ditingkatin jg pesawatnya. Dan... klo bisa seluruh bandara adlh bandara internasional. Jadi, org yg mau bepergian keluar negri gk hrs ke ibukota provinsi dl
Kalo cara aneh saya : 1. Adain car free day 1hari full beberapa kali seminggu, mungkin bertahap dulu dr 1x seminggu. Karena mobil yg bikin macet 2. Batasi org utk punya kendaraan pribadi. Contoh dulu di bali di pantai kuta, sanur, banyak bule yg jalan kaki karena mereka ga punya kendaraan pribadi. Jadinya tempatnya ramah pejalan kaki. Atau yg pake motor, parkirnya di central parkir, setelah itu jalan deh.
Sayang sekali masih belum bisa di Indonesia diterapin karena kalo mau ngurangin jalan etisnya sudah ada alternatif kendaraan umum yg layak. Kok rasanya bahkan kalu di jkt sekalipun sampe ke tingkat feeder belum terintegrasi + dapat diandalkan
Dan juga ditambah cuaca di Indonesia yg gabisa dibandingin dg negara sub tropis dmn kita pasti mikir 2 kali bahkan untuk jalan 100 meter diluar ruangan
Transportasi umum dulu perbanyak jadwal, daya tampung serta infrastruktur didalamnya Baru kurangin jalan Masalahnya, jalanan salah satu investasi paling mudah disini
Solusi pertama di video tersebut adalah yang paling pas menurutku buat kondisi jalanan Indonesia yang padat dan ramai kendaraan. Bukannya mengada-ada, tapi aku dah pernah eksperimen tentang phantom traffic jams ini. Waktu itu aku mencoba untuk berkendara dengan kecepatan standard dan menjaga jarak agar aku tidak perlu ikutan berhenti jika didepanku ada semacam halangan yang bikin berhenti sementara. Dilain waktu, aku nyoba untuk berkendara secara buru-buru dengan kecepatan tinggi agar bisa melewati kendaraan lain. Lalu perbedaannya bagaimana? Secara mengejutkan, aku merasa keduanya hanya memiliki sedikit perbedaan waktu untuk mencapai tujuan. Lalu apa bedanya dong, kedua cara berkendara tersebut? Bedanya, kalau cara berkendaraku yang menjaga jarak itu aku lebih merasa aman dan ketika sampai tujuan nggak merasa lelah. Sedangkan saat aku berkendara dengan buru-buru, aku merasa stres dan pegal ketika sampai ditujuan serta merasa kalau berkendaraku itu dapat membahayakan orang lain. Jadi sebenarya menjaga jarak saat berkendara ini kita tidak dapat merasakan keuntungannya secara langsung, melainkan kita dapat membuat orang lain yang merasakannya secara tidak sadar. Berkecepatan diatas standard boleh dilakukan, tetapi kita juga harus melihat kondisi sekitar apakah sedang padat atau tidak. Sebab, yang kurasakan ketika ngebut saat berkendara adalah aku jadi lebih banyak berhentinya karena adanya situasi didepan kita yang tidak dapat kita duga sepenuhnya. Bahkan ada orang yang udah ku lewatin sebelumnya jadi balik sejajar lagi denganku karena ada situasi tak terduga yang bikin berhenti. Perlu dicatat, kedua cara eksperimen berkendaraku diatas memiliki kondisi kepadatan jalan yang kurang lebih sama. Sebenernya phantom traffic jams ini sudah pernah dibahas pada referensi lain dulu. Untuk lebih jelasnya tentang phantom traffic jams, coba tonton video ini: ua-cam.com/video/iHzzSao6ypE/v-deo.html
Aku pernah suatu hari aku kejebak macet,gila sih perjalana jam 3 sore, pulang2 jam 11 malem :( Edit:Macet nya mulai jam 8, Jadi setengah nya perjalana setengah nya macet gara2 kecelakaan truck yang isinya pasir,jadi susah gitu minggirin pasir nya yang pada akhirnya macet
Kl lewat Semanggi sore jaman mbah Mega msh ngejabat selalu macet parah... Saya di bus Steady Safe ba ketahan 1 jam... Bayangin lho hari kerja 1 jam ketahan demi si mbah melintas pulang ke rumahnya dr istana banteng...
Atur jam masuk & pulang anak2 sekolah di jakarta supaya tidak berbarengan dengan jam berangkat & pulang perkantoran. Coba deh dicek pas musim liburan sekolah pasti kemacetan jakarta lumayan berkurang (terutama di pagi hari).
Banyak solusi buat ngurangin kemacetan, tapi ga sesimpel yang di bayangin, karna banyak pr juga buat solusi itu bisa terwujud, dari hal kecil yang seharusnya udah di sadari masyarakat yaitu tata tertib berlalulintas aja masih banyak yg melanggar, kayanya emng masyarakat nya juga belum siap buat berubah jadi lebih baik. Satu lagi, transportasi umum udah cukup baik untuk ibu kota di negara berkembang dan denger denger udah mendunia juga, jumlah transportasi umum udah cukup banyak, dari ojol, angkutan umum, sampe Transjakarta udah lengkap semua, tapi yg perlu di sadari jumlah populasi di Jakarta juga bertambah, jadi makin padat dan tentunya jalan juga makin macet.
Gw ngerasain perjalanan pas mudik jakarta-Wonogiri yg ngabisin waktu ±16Jam. Itu gw naek bis. Dan pas blik ke jakarta ny gw mutusin buat naek kereta yg cm ngabisin waktu ±9jam and its a worth it. Walaupun dpt tiketnya yg sdkit lbih mhl drpd bis. Emg pling the best sih naek transportation umum drpda bw kendaraan pribadi, klo bw kendaraan pribadi blm mikirin ongkos bensin ny blm buat beli mkn blm lg amit² ny ad kendala mesin ny bermasalah. Aplgi cape klo bw kendaraan cm sendiri g ad yg ganti in
Entahlah menurutku soal macet banyakin itu lha transportasi umum + naikin aja tu pajak buat kendaraan biar gak banyak kendaraan yg ada Tp ya gitu pajaknya diawasi + digunakan untuk hal yg lebih berguna Terus soal populasi Banyakin tu rusunawa yg pantas biar orang2 gak banyak beli rumah soalnya pada dibangun rusunawa
hujan reda, sore hari saat orang² pulang dari tempat kerja atau sekolah, beuhh macet bgt. apalagi kalo jalannya sempit, banyak yang parkir sembarangan. parah bgt. menurutku, solusi-nya kurangi kendaraan pribadi aja, trus bepergian dengan jalan kaki, itung² olahraga, atau bepergian dengan tanportasi umum, kaya bis. trus buat yang punya mobil, harus punya garasi. jangan parkir sembarangan di jalan, apalagi makan tempat. kalo ada parade jalan², atau yah apa itu namanya, intinya jalan² di pinggir jalan raya, itu juga bikin macet.
saran-saran dikolom komen dan divideo semua mempunyai efek yang besar untuk mengurangi kemacetan baik di Kota besar atau seluruh Indonesia. Namun kenapa dengan banyaknya saran tersebut, kemacetan masih ada hingga detik ini bahkan esok hari. Kembali lagi ke fokus utama, yaitu SDM-nya. Meski Rakyat sudah ikut ambil alih naik transportasi umum dan memberikan masukan untuk transportasi umum. Jika tidak dibarengin pemerintah yang cepat tanggap dalam memenuhi ide rakyat, sama saja kosong. Sebaliknya juga, Jika program-program telah pemerintah siapkan dengan cara menambah banyak bus, kereta, dan unit angkotan kota tapi masyarakatnya berdalih dia membawa kendaraan karena faktor kerjaan. Semuanya juga sama saja bohong. Jadi mungkin bisa dari setiap masyarakat mulai menurunkan ego masing-masing untuk membawa transportasi pribadi. dan bersabar untuk menyesuaikan dengan jadwal transportasi umum. Mungkin susah dan butuh pengorbanan entah waktu, uang diawalnya, dan lain-lainnya. Tapi kalau bayangkan sebanyak orang yang melihat video ini melakukan hal yang sama. berapa persen presentase kendara dijalan akan berkurang.
Ayooo....!!!! 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 Mari kita beralih ke transportasi publik... Skr di Jakarta khususnya sdh modern aman dan nyaman koq... Gak ada lg keluar dr bus apalagi kereta jd bau besi apalagi kena asap polusi... Keluar-masuk angkot?? Udah gak jamannya lg... Skr dah ada ojol... Bahkan di Jakarta sdh ada bbrp ruas jalan yg dialih fungsikan jd jalan setapak... Lihat saja 😄 terowongan Kendal dan Jl Lada di Kota Tua... Harapan saya, semoga berlanjut di terowongan Jl Tambak dan Jl Sabang full 100% utk pejalan kaki... Saya beraktifitas selalu dg transportasi publik dan terkadang transportasi khusus spt ojol... Ayooo mari kita berharap ke pemerintah kurangi pembuatan jalan baru... Pelebaran jalan emang penting demi kelangsungan arus kendaraan, tapi kl dibuat jalan baru bukan mengatasi macet tapi malah menambah macet...
Enaknya banyakin jalan kereta gak sih,kayak di jepang,jadi orang mau kerja,sekolah,jalan2 jadi pada naik kereta,kan klo jalan kereta nyempil2 di perkampungan juga bisa,jadi gak boros tanah juga
@@mochammadkeiru427 Tanah yg tergusur yg jd masalah... Bs ada tanah wakaf, tanah milik gedung pemerintahan, bahkan tanah warga yg minta ganti rugi yg besar... Coba misalkan ada gedung Menteri ataupun Kedubes asing digusur karena mau dibangun rel kereta api beserta stasiunnya, hrs cari tempat terlebih dahulu utk relokasi... Ini jd suatu kendala... Apalagi bukan berdiri di tanah bekas peninggalan jaman Hindia Belanda alias SS / Staatspoorwegen ataupun NIS / Netherlande Indische Spoorwegen... Saya berharapan sebetulnya 1 kecamatan di Jakarta nemiliki rel apapun itu baik KRL, LRT, MRT maupun trem...
Jadi, kemacetan ini biasanya berada di perkotaan, kemacetan ini suka terjadi pada lampu merah, mobil belok sana sini, petugas jalan malah mau mengalah dari jalan lain dan milih jalanan ini, dan jalanan kecil dan pendek. Pantes aja cuaca di Jakarta setiap hari tidak cerah dan selalu mendung gara gara mobil dan kabut asap mobil. Makanya jadi buat kalian kurangilah buatan banyak jalan karena itu bisa menyebabkan kabut asap dan mengalami kemacetan total. Lebih baik cuaca bersih, jalanan berkurang, jalanan lancar seperti di Belitung tanjung pandan. Lebih baik jalanan jadi tempat wisata, berjalan kaki, bersepeda, naik kendaraan umum. Selesai
sebenernya cukup tinggal di deket tempat kerja aja, kyk kos gitu. semoga ada kerjasama antar pemerintah dan perusahaan2 yang ada di jakarta buat kasih subsidi buat pekerja yg jarak rumahnya jauh dari tempat kerjanya, terutama dengan gaji yg mepet2 UMR.
cara paling jitu yakni ketika lampu lalu lintas sudah menjala hijau, kendaraan paling depan langsung tancap gas.. gak usah nunggu 4 detik baru jalan.. paling lama 1/1,5 detik aja.. gw sering lihat kayak gini terutama pengendara mobil.. akibatnya kendaraan2 dibelakangnya juga ikutan nge-delay..
Solusi terbaik untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah dengan memperbaiki kualitas transportasi, restorasi jalan trotoar lama, menghancurkan beberapa flyover lalu menggantikannya dengan taman ramah pejalan kaki, pengaktifan kembali rel lama termasuk kereta api & tram dan menambah banyak volume kendaraan umum seperti krl, brt dan lrt Oh iya, kayaknya ini harus jadi video wajib juga bagi para pemerintah, pejabat dan menteri terutama pemerintah jabar dan beberapa pemerintah daerah lainnya daripada ngasih solusinya nambah flyover lalu bilang beli kendaraan mobil/motor listrik malah gak ngaruh sama nambah macet
intinya sih transportasi umumnya dulu dibagusin dan ditingkatkan. dan kota2 satelit jg harus dikasih insentif sama kota besar contoh depok/tangsel,dll dikasih insentif sama DKI Jakarta supaya bisa ningkatin transportasi umumnya supaya warga2 kota satelit yang tiap hari kerja ke jakarta itu bisa milih pake kendaraan umum aja
Alasan orang enggan menggunakan transportasi umum yaa salah satunya adalah tarif yang relatif mahal. Bayangkan saja isi minyak 20 rb bisa bepergian sejauh kurang lebib 10 km beda lagi kalau naik tranportasi umum kek naik gojek gokar, iya sih masih ada angkot ya kalau tempat kita tuju sesuai dengan rute dari angkot itu kalau ga gimana?
trafficnya emang udah overload kebanyakan pengguna.. tp klo boleh pendapat sih 1. berkendara wajib sim & stnk hidup. kontrol di spbu. eceran ban 2. poIisi wajib hadir di daerah rawan macet buat membantu lalin 3. tutup lokasi putar balik arah, kalo mau putar di simpangan lampu merah 4. denda yg bikin macet (parkir/mogok di bahu jalan umum, singkirkan semua pkl/toko yg mepet jalan) 5. ketimpang jalan berbayar pay2win, mending jalan berkuota, misal hny boleh lewat 2x sehari/beberapa x dlm sebulan.
Salah 1 penyebabnya adalah sdm unggul. Kalo masih banyak yang nerobos lampu merah, nunggu kereta lewat udah kaya mau tawuran 2 lajur penuh sama motor, jalan masih banyak yang rusak, nunggu lampu merah di zebra cross dan masih banyak lagi
Setuju. Kurangin penambahan lajur jalan, imbangi dengan peningkatan fasilitas pesepeda, pejalan kaki & transum. Penambahan akses jalan seperti underpass, flyover, dsb hanya jika berbatasan dengan jalur KA, pesepeda & transum.
Gue pernah kena macet parah. Pergi ke taman safari pas jam 8 pagi. Sampe jam 4 sore balik kerumah. Kena macet pas balek, baru sampe kerumah pas udah jam 10 malam. Besoknya badan sakit semua. Demam pula. Sampe kepala sakit 3 hari.
Jalan mau dilebarin segede apapun, mau dibikin bertingkat berapapun, GAK akan bisa mengurangi kemacetan karena volume kendaraan pribadi juga tetap bertambah. Beralih ke transportasi umum dan pembatasan kendaraan pribadi adalah satu²nya solusi untuk mengatasi kemacetan. Ini hanya bisa direalisasikan jika kita punya transportasi umum yang terintegrasi, merata, dan nyaman. Ini juga didukung dengan fasilitas pedestrian dan pesepeda yang terintegrasi dan nyaman pula. Tapi realitanya? Pemerintah kita masih memanjakan kendaraan pribadi (mobil/motor disubsidi, jalan tol dan flyover tumbuh subur dimana²). Transportasi umum juga masih buruk banget. Satu²nya kota di Indonesia yang transportasi umumnya lumayan itu cuma Jakarta (itupun kalo dibandingin Tokyo atau Amsterdam masih ketinggalan banget). Kota lainnya gak ada satupun yang mikirin transportasi umum, padahal makin kesini penduduknya makin padat. Gimana kemacetan mau teratasi kalo gini?
Sebenernya banyak cara yang mungkin berhasil, tapi semua cara itu memerlukan kesadaran setiap individu. Kalau mau di buat aturan/sistem sebaik apapun kalau manusianya gak punya kesadaran ya sama aja.
PENYEBAB MACET YANG PALING SERING DI TEMUKAN -angkot berhenti sembarangan/parkir sembarangan -orang nyebrang -truk tanah/mobil tronton yang jalan berderet SOLUSINYA -kurangi angkot di setiap daerah rawan macet, perbanyak terminal angkot dan bus way -perbanyak JPO, Lampu merah, dan zebra cros di setiap perempatan dan pertigaan -nonaktifkan truk tanah, batu bara, pasir dll, pada jam kerja seperti jam 6-9 pagi dan jam 3-6 sore, oprasikan pada saat jam jam sepi seperti jam 10 malam - jam 5 pagi/subuh. saya rasa yang paling berpengaruh dan bertanggung jawab atas kemacetan adalah angkot yang berhenti sembarangan, karna saya setiap hari merasakan langsung dampak dari kemacetan tersebut.
Sebenernya mungkin yang bikin orang males jalan kaki atau naik transportasi umum itu krn panas, taulah pas naik angkot tuh panasnya minta ampun, pas mau brngkt udah seger" eh pas sampai" udah ngasilin kringet seliter.
Menurutku solusi paling masuk akal ya perbaiki fasilitas pejalan kaki sih. Trotoar indo kalo dibandingin trotoar luar negeri JAUH BANGET kualitasnya. Ukurannya sempit (di luar negeri trotoar bisa buat 4-5 pejalan kaki berjejer, di indo 1 aja udah sempit karena ada org jualan, atau jalan bolong, dsb). Itu dulu aja coba dibenerin. Org bukannya gamau jalan kaki tp emang AKSES trotoarnya yg kureng
Yang bikin macet: 1. Di gangngan Beca 2. Di jalan kecil angkot dan pasar 3. Di jalan raya truk pabrik yang bongkar muat Solusinya bukan jalannya yang di perlebar tapi yang pinggir jalan di tertibkan.
Transportasi umum penuh sesak jg pas rush hour & belum bener² terintegrasi secara menyeluruh jadi kalo diitung-itung waktu & tenaga yg dihabiskan hampir sama kek kendaraan pribadi 🥲
HAHAHA.. so true! Saya trmasuk driver yg suka cari aman jaga jarak sama mobil depan.. ehhh, sll ada aja para pembalap yg nyalip trus langsung maksa masuk depan saya..
Fasilitas pejalan kaki di jakarta belum merata, contohnya di kawasan kelapa gading yg namanya trotoar & jembatan penyeberangan sangat minim sekali jadi macet setiap hari krn pada bepergian pake mobil & motor. Solusi dari pemda malah bikin jalan layang ke bekasi di depan MOI yang menurut ane ngga tepat & memperparah kemacetan di lokasi tersebut karena penyempitan jalan di bawahnya.
Saya punya ide brilian untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Kita ketahui bahwa kualitas SDM berasal dari pengalaman dan pendidikan nya dimana pendidikan didapat dari tempat pembelajaran (sekolah) dan keluarga (rumah tangga). Tapi kualitas SDM Indonesia dianggap buruk dan selalu disalahkan pendidikan sekolah nya dan gurunya tapi tidak di pendidikan rumah nya. Selain itu akibat dari masalah anak pejabat yang dianggap memiliki sikap buruk karena pendidikan di rumah nya kurang Jadi bagaimana bilah kita membuat pendidikan atau jurusan yang khusus dalam menciptakan dan melati orang tua yang dapat mendidik anak di rumah (ya seperti itulah) khususnya untuk calon ibu rumah tangga agar bila punya anak tahu cara mengajar dan mendidiknya dan tidak asal sehingga menciptakan anak yang salah didik dan lain sebagainya Jadi tolong baca karena saya berharap semua orang tua bisa menjadi layaknya guru di sekolah
Tetep gak akan bisa bang, contohnya di bandung, jl gatot subroto, itu jalan sempit banget dah, tiap pagi pasti macet, itu jalan udh termasuk kecil, tapi APAKAH ORANG ORANG ADA KESADARAN BUAT NAIK TRANSPORTASI UMUM? JAWABANNYA "NGGAK" Karena itu satu satu nya jalan buat pergi ke tengah kota. Jadi ya kalo konsepnya mau di samain kayak di Korea sih mustahil banget di sini, beda kualitas sdm
Menurut saya, yg pasti sdm kita dlu Org indonesia beli kendaraan pribadi ad yg buat ekhem biasanya cmn buat gengsi apalah dikira kaya, di modif, balapan, ajo,dll… Kyk beli mobil buat pamer ke tetangga/dikira kaya Dan hal itu yg membuat tambah banyak kendaraan pribadi dan bikin macet. Mungkin pajak kendaraan pribadi(bukan kendaraan angkutan kyk paket/pengantar makanan) dinaikin pajak nya terus diperbanyak kendaraan umum Contoh aj kyk negara eropa ga ush jauh jauh singapura,jepang,korsel aja gitu semua pada mikir kalau beli kendaraan pribadi soalnya ada kereta cepat Mungkin dg
Lebih keren warga Amerika. Kepadatan di jalan besar di Amerika sama, tapi ga ada satupun dari mereka yang ngerem, semuanya kompak dan konstan jalan terus
Pakai transport umum sulit dilakukan bagi saya yang tinggal di daerah istimewa itulah Ya saya tau ada TJ, tapi rumah saya dari pinggiran Perbanyak jalur dan armada tapi masih didalam lingkaran kota tidak akan berefek ke saya yang ada di luar lingkaran kota Kendaraan umum mikro sifatnya sangat krusial tapi menurut saya pemerintah saya di daerah istimewa ini kurang diperhatikan Alhasil pilihan kendaraan saya dari rumah ke kampus cuma kendaraan pribadi, ojol tidak termasuk karna tarifnya akan sangat mahal
2:43 klo di Indonesia jelas gak bisa, transportasi umum jangkauannya kurang luas. Kalau pun ada ya angkot yg seharusnya itu sdh tdk layak jalan. Klo Jakarta hrsnya bisa karena udh ada transjakarts dll. Tinggal disempurnakan lagi.
Menurut saya memang kendaraan umum terbaik tapi ada masalah yaitu gak semua tempat terjamah kendaraan umum dan kalo ada mahal kaya gojek kan orang pelosok pada gak tau dan takut karna mahal jadi harusnya kita bikin transportasi umum yg luas dan lebih mudah
Pembatasan pemakaian/pembelian kendaraan mungkin salah satu solusi, sayang nya infrastruktur untuk pejalan kaki masih di bilang belum memadai untuk beberapa lokasi....
Setuju bgt kalo pemerintah menyediakan transportasi umum, nanti kalo ga ada yg mau naik transportasi umum tinggal menerapkan pajak jalan aja biar orang mikir² kalo naik kendaraan pribadi dan akhirnya memilih untuk menggunakan transportasi umum
aolusi macet cm 1, kalo sdm bagus semuanya jg bagus, jadi solusinya, otak2 kita yg tinggal dikota harus dibenerin gak egois, gak nyolot kalo dinasehatin, gak semaunya sendiri make jalan/ make kendaraan
Denger-denger, solusinya bisa dengan buat pemukiman yang "terkonsentrasi", kemudian sisa ruang bisa untuk sebanyak-banyaknya tempat fasilitas umum. Minimalisir komuter.
Klo bilang transpotasi umum itu solusi. Mungkin org yg tiap hari transit di st Manggarai, atau halte Harmoni bisa jelasin betapa kurang efektifnya trasportasi umum di Jakarta. Klo lg rush hour nih. Jalanan macet, transportasi umum pun penuh. Jadi, bukannya orang gamau pindah ke transportasi umum. Tapi trasportasi umum itu pun sbnernya udah padet banget. . Solusinya sih yaa pemerataan pembangunan. Klo pusat bisnis ga cuma di Jakarta, itu bisa ngurangin traffic orang2 di sekitar JaBoDeTaBek.
Solusinya bener ngurangin jalan biar pd pindah k transportasi umum, TAPI Transportasi umumnya jg d benerin, mulai dari armada nya smpe k tmpt2 naek nya... Klo transportasi umum d rapihin, dan di perbanyak armadanya, masyarakat dgn sndirinya bakalan pindah
Solusi pindahkan penduduk ke luar jawa,,,dan klo para kadrrun ngotot tidak mau pindah,,, pindahkan kaddrrun ke timur tengah,,,
@@RpRp11150 Sudah dicoba di zaman Pak Harto. Hasilnya clash antara penduduk lokal dan pendatang dari Jawa.
@@RpRp11150 hancurkan kfir kresten kalau gitu, pindahkan ke barat😂
Masalah perkotaan di Indonesia : *macet*
Best solution : Memperbaiki akses mobilitas warga dengan transportasi umum dan kota yang ramah pejalan kaki.
Meanwhile solusi Pemda di Indonesia : Bikin ribuan Underpass, flyover dan tol dalam kota.
😇
Tol tu penting kan bisa buat cuan apalagi kalau mahal tarifnya bisa buat transportasi umum
kebanyakan orang gengsi , mereka lebih lelah naik darah , stres di jalan dari pada kehilangan gengsi
@@febyfirmansyah lihat transportasi umumnya dulu sih, kalo angkot emang mahal, kalau kereta api mah, termasuk murah
Jalan brabayar tu penting
@@febyfirmansyah tol dalam kota yg dipermasalahkan,kl antar kota malah wajib ada sebenarnya
transportasi umum di negara tercinta kita yg masih belum bisa maksimal,
jika transportasi umum terintegrasi dari wilayah komplek/desa mungkin bisa ngurangin macet, dan tetap jalur ramah pedestrian dibaikin
tapi keknya bakal lama sih terealisasi.
pengen banget kemana2 jalan kaki bentar, naik transportasi umum yg tersedia sampe 24 jam misal. pasti enak
Pemdanya gk mau mikir kesitu,, di daerah saya malah bikin area2 publik gk jelas 🤣🤣
udah oke lah jakarta itu cuma masih banyak yang masuk jalur trans
itu klo bener2 denda tinggi klo masuk trans bisa itu pada pindah ke trans
Transjakarta hampir 24 jam tuh seingetku
@@andirifan8034 jakarta saja atau bberapa kota besar lain jika ada, saya maksud seluruh daerah di NKRI bang
@@dzaky-k saya pengennya semua daerah di Indonesia huhuhu
bersyukurlah mereka yang tidak punya kendaraan pribadi. Jangan berkecil hati. Setidaknya, sadar atau tidak sadar, anda sudah membantu mengurangi kemacetan. Eh, ini kagak, orang gak punya "sesuatu" malah dikucilkan. Gak harus kendaraan tapi bisa HP, laptop, apalah. Karena inilah berteman jangan dengan hanya orang yang "punya". Karena zaman sekarang rata-rata orang beli dan ingin memiliki sesuatu karena GENGSI.
Maaf mungkin agak melenceng, tapi pengalaman pribadi. Semoga bermanfaat. 🙏
yap, buat lamar kerjaan pun ada spesifikasi " punya hp dan kendaraan pribadi " wkwkwk gimana ga macet
Menurut pengamatanku karena pernah tinggal beberapa saat di jakarta, mungkin yang paling bikin orang2 ga mau pake kendaraan umum karena cuaca yang terlalu panas, dan orang orangnya males untuk jalan kaki ga mau capek, dan juga dipergaulan mungkin direndahin karena ga punya kendaraan pribadi.
Mungkin cara terbaik ubah pola pikir masyarakatnya, mau sebagus apapun fasilitas yang dibuat pemerintah, kalo budaya masyarakatnya ga diubah ga akan ilangin kemacetan
Sepemikiran
nah ini Mental Buildng, Mindset Bulilding jauh lebih berata daripada Phisical Building
Setuju. transportasi umum dibagusin,tapi kalo pola pikir masih kolot,ya wassalam.
emang kudu dikerasin mereka, ga bisa kita nurutin orang yg pny mobil melulu soalnya mereka yang emang bikin macet jalanan
Pemerintah kurang fokus dalam pengembangan kualitas SDM, padahal SDM adalah tonggak agar negara bisa maju, tau sendiri SDM di negara wakanda ini bobroknya minta ampun
orang di indonesia gengsinya tinggi terutama yang tinggal di kota mereka kurang tertarik dengan transportasi umum mereka lebih suka naik kendaraan mereka sendiri apalagi dengan adanya orang indo bergengsi tinggi yang sangat banyak jadi mengakibatkan macet.
Khususnya pengendara motor yang biasa menjadi biang kemacetan selama ini
Pernah naik ga? Di coba dulu ah kalo ga pernah gausah banyak bacot...
@@mochammadkeiru427 di jalan tol saja yang tidak ada motor sering banget macet kok motor yang disalahkan aneh ya. Ada ibu ibu naek motor mungkin di jalan tol yang bikin macet wkwk
@@firmannurahman3756 klo di daerah saya karena semua orang mau punya motor,cuma mau beli cilok depan gang aja pake motor,dikit2 pake motor aja terus,sampe jalan semuanya motor,mobil aja gak bisa gerak,klo di tol itu kan ada arusnya sendiri2 karena pengguna mobilnya juga buanyak banget,trus selalu mau cari2 jalan alternatif yang sebenernya malah bikin numpuk satu arus dan bikin macet pas mau keluar tol.jadi yang gw omongin tadi di jalan besar biasa bukan tol
@@firmannurahman3756 ya kalo gitu,dah emang nasibmu buat macet. secara, rasio kepemilikan mobil di indo itu masih kalah ketimbang malaysia dan thailand. cuman karena warga indo banyak aja,makanya berasa banyak.
Mungkin ada beberapa solusi
- Biaya parkir di naik kan
- pengurangan jalan
- adanya biaya masuk jalan utama
- pengurangan jual/beli kendaraan
Pasti org² akan memilih naik sepeda, jalan kaki atau transportasi umum sprti kereta,busway dll, tp ini harus didampingi dengan peningkatnya fasilitas dari transportasi umum itu sendiri.
ane sama yang pertama agak kurang setuju sih, karena ada dendam sendiri ama tukang parkir yang seenaknya sendiri wkwwk
tapi kalau yang terakhir setuju banget, yakali satu keluarga naik mobil sendiri"
tambahin lagi: budayakan nebeng.
Kebanyakan kendaraan pribadi dibeli dengan kredit/angsuran. Nah solusi dari saya itu melarang pembelian kendaraan pribadi dengan kredit/angsuran.
anda salah! orang-orang akan MEMILIH DEMO!!
welcome to negara wakanda!
Harga transportasi umum lebih murah... Di tempat saya ke stasiun ada 4km terus kalo siang panasnya bisa sampe 28°c, nah kalo pake Go-Jek itu malah lebih murah dengan pakai kendaraan pribadi karena ga terlalu banyak keluar ongkos sana sini
Misal turun dari kereta mau jalan kondisi di Indonesia itu panas, bisa merusak sepatu juga, sedangkan pakai kendaraan pribadi paling bensin yang bisa pakai beberapa hari
Min, coba bahas dong tentang upaya, faktor, dan kualitas SDM di Indonesia, soalnya menurut gua banyak problematika di negeri ini yang dibahas di berbagai video di yt beserta solusi nya, baik secara sosial dan ekonomi, tapi menurut gua kita kurang kesadaran orang² aja yang menjadi pemicu melambatnya perubahan/solusi tersebut... Mohon up guys🙏🗿
Kalo kualitas SDM harus diakuin masih rendah....antara yg berkualitas dengan tidak berkualitas kalo dibandingkan jumlah penduduk negeri ini.
Itu makanya SDM kita sampe hari ini masih dijadikan TKA di luar negeri. Bahkan menjadi pemasok terbesar untuk pekerjaan pekerjaan kasar seperti di Malaysia, Taiwan, dll. Karena di dalam negeri, stok pekerjaan sudah terbatas dan yg mendapatkan pekerjaan hanyalah yg terpilih saja. Sedangkan SDM dengan kualitas rendah, mau g mau pada pergi dari negeri sendiri, karena tidak ada nya pekerjaan/ gaji yg didapatkan lebih besar di negeri orang.
@@pINTER-sm8tr nah itu bang banyak juga ya masalah kita kaalau diungkap 1 per 1, susah cai kerja lah, pemahaman psikologi yang kurang lah, kurang etka anak² lah, masih ada beberapa si yang mana ujung²nya tetap yang harus dibenahi bagian pendidikan dulu sama kemudahan akses informasi bagi orang² awam, channel² kayak Kok Bisa, Neuron, Ngomongin Uang, Satu Persen, dan lainnya menurut ku sebagai sarana edukasi berbasis video di sosial media itu bagus banget, pembahasan materi dan cara penyampaiannya juga menarik, emang orang² kita aja yang terlalu nyaman sama hal² berbau yang menyenangkan, ya walaupun gak salah si, cuma kan lebih baik kita keluar sedikit dari zona nyaman bukan hal yang salah :')
Memang, Jakarta merupakan Kota Biang Kemacetan di Indonesia. Akan tetapi, kemarin-kemarin pernah ada Kemacetan Parah yang terjadi di Luar Jawa, yaitu Jambi. Kemacetannya hampir Seharian full atau Hampir 24 Jam di Jambi.
Kebanyakan di jambi juwana karna exit tol ke jalan nasionl gak mencakupi
Macet juwana boss wkwkkw, sumpah ga lagi lagi main ke sana
Asli, saya merasakan langsung disini :)
@@febyfirmansyah baru tau jambi udah ada tol, soalnya dah lama gak ke jambi
@@Aiyoroko_wolep-哀悅狼elum tol nya masih sampai sumatra selatan makanya itu jalan nasional gak mampu dapet limpahan dari tol
Juwana juga gitu tol demak semarang
Menurutku kurangin jalan kyk yg dilakuin korea itu juga bisa diterapin di Indonesia. mungkin awalnya bakalan ada orang2 protes atau ribut segalam macemnya. tapi percaya ga percaya, kita bakalan membiasakan diri sama situasi baru itu. Selain itu, yang penting itu juga ngelakuin langkah pertamanya, entah itu ngurangin jumlah jalan yang ada, perbaikin fasilitas/trotoar buat orang jalan kaki, atau mungkin ngelakuin 2 2 nya barengan.
Bagus
Lakuin dulu dipusat kota , karena pusat kota selalu ramai
Tp jangan lupa tambah transportasi umum
naikin pajak kendaraan pribadi + sering sering ngadain rajia dijalan ,orang yang biasa nyogok juga bakal mikir mikir kalo ada rajia 3hari sekali buat naik kendaraan pribadi
Gk bisa sekarang, MRT aja blm selesai, yg ada perbaiki dlu transportasi umum di Jakarta, liat aja statiun manggarai ramenya kaya apa, yg ada malah tambah telat dateng ke kantor.
@@wahidfn5844 yoi, klo mau ngurangin ruas jalan, berarti sebelumnya fasilitas transportasi umum sudah tersedia dengan baik dan layak
Salah satu penyebab Macet itu :
1. Bertambahnya volume kendaraan, termasuk kendaraan baru yang trus lahir di setiap tahunnya. Seharusnya pemerintah juga berperan penting dalam hal ini. Jangan hanya memikirkan pendapatan dari kendaraan baru sementara dampak lainnya ga dipikirkan. Bisa dengan menaikkan pajak kendaraan itu jadi mahal, atau kepemilikan kendaraan pribadi yang ga mudah. Seperti beberapa negara luar.
2. Jalan raya yang ga bertambah². Jalan raya cuma sedikit sementara kendaraan yang lewat melebihi kapasitas jalan. Dan itu juga belum termasuk jalan yang rusak dan berlubang yang sering kali menghambat perjalanan.
3. Kesadaran masyarakat yang masih kecil, sring kali penyebab macet itu akibat ketidaksabaran berkendara, banyak yang abai rambu² lalin, sembrono berkendara
4. Akses angkutan umum yang belum memadai dan merata, di Negara kita ini jarak tempuh jauh2. Mau ketempat A ke B itu jaraknya bisa berkilo² meter. Sementara akses angkutan umum ga sampai, dan mahal juga. Makanya banyak orang lebih memilih kendaraan pribadi, selain nyaman ya lbih irit. Karna Mindset kita "Mending isi BBM buat kendaraan sendiri, isi sekian ribu bisa untuk kemana² dari pada harus naik angkutan umum yang hanya bisa satu tujuan untuk sekali ongkos bayar"
itulah kenapa Pemerintah kita lesu malahan benerin jalan, sesuai point kedua. negara Balkan Volume kenderaan rendah pun masih hancur jalan apalagi kayak Indonesia
lah? bukanya poin kedua udah dibantah sama bang kobi?
Solusi biar gak macet? Banyak asalkan nggak jadi masalah carut marut. Salah satunya ya ribetin cara supaya ada pemilik mobil baru dan motor baru. Juga naikin harga pajak mobil. Naikin juga jumlah jalan tol. Banyakin alat transportasi massal kek Ojek Online, Taxi Online, Kereta Commuter Line, Bis-Bis yang kek Busway & Banyakin juga Jalan untuk pejalan Kaki. Ingat, Barengin juga dengan perbanyak Fasilitas buat Teman-Teman yang punya masalah disabilitas.
Btw gue lebih seneng pake transportasi umum. Ketimbang bawa kendaraan milik sendiri.
Solusi mengurangi kemacetan :
=> meningkatkan kendaraan umum, dan meningkatkan pajak kendaraan pribadi ❎
=> subsidi mobil listrik ✅
Begitulah logika di negeri 78,4
Subsidi 10 biji mobil listrik setara beli 1 bus kota yg bisa melayani ribuan orang.
Subsidi mobil listrik ngapain naraku
Solusi (aneh) dari saya :
1. Beli motor dan mobil harus cash, kalaupun harus kredit/mencicil, motor dan mobil hanya diberikan apabila cicilan/kredit lunas. Jadi tidak ada tuh dapat motor/mobil dulu lalu bayar kemudian. Bagi yang punya mobil/motor yang terlanjur bayar dengan kredit/cicilan/angsuran wajib dikembalikan kepada penjual. Kalau sampai ketahuan dilanggar bisa dipenjara 10 tahun untuk penjual dan 5 tahun untuk pengangsur.
2. Gunakan hari libur yang berbeda setiap instansinya. Misalnya untuk karyawan libur hari Senin dan Selasa, ASN dan PNS (kecuali di bidang pendidikan) libur hari Rabu & kamis, guru dan siswa libur hari Sabtu & Minggu. Pekerja industri non esensial libur hari Jum'at. 🗿
Solusi:
1. Transportasi Umum dimatangkan
2. Akses jalan dibuat sedikit
3. Pemerataan ekonomi setiap kota di Indonesia, semua juga karena pada lari ke Kota Jakarta karena dianggap kota yang bisa menaikkan taraf hidup, makanya Jakarta jadi padat sekali orang
Menurut saya, Masyarakat Indonesia sekarang itu melirik kendaraan Mobil bukan sebagai kebutuhan dalam berkendara melainkan LIFESTYLE, AJANG PAMER, OGAH PAKE MOTOR, ANGGAPAN MEMBELI MOBIL ADALAH SUATU PRESTASI dll. Infrastruktur dan Transportasi YA memang harus ada perbaikan. Namun yg lebih berpengaruh adalah MINDSET dari bangsa kita semakin Hedon.
Di Google, Elon Musk kadang buat *Terowongan Bawah Tanah* untuk menghindari kemacetan. Ilustrasi satu mobil akan dipindahkan ke terowongan lalu bisa menerobos jalur dengan cepat, alhasil setelah di uji coba *Pre-release* ternyata sama aja macet. *(Itu rencana pembangunan lama setelah adanya MRT Jakarta)*
Cities skylines users:
-Bicycles are OP
-Free and efficient public transportation
-Understands the traffic flow and build efficient road
Saya setelah spam MRT dan jalur bus: santai dulu gak sih?
@@thestudentofficial5483 Jalur bus kalau pakai bus road lumayan. Kapasitas bus 30 jg kecil banget dibanding MRT sampe 300an. Bener2 ilang langsung traffic
@@thestudentofficial5483 apalagi bisa bawa sepeda ke dalam metro. OP emang pesepeda
sebenernya ada salah satu solusi "ortodox" tapi mungkin bisa mengurangi kemacetan. Caranya dengan menjadikan sungai / kali yang ada di kota menjadi jalur transportasi. Dan banyak titik transit nya yang terhubung dengan transportasi umum lainnya. Hal ini juga udah diterapkan sama negara negara maju, apalagi orang orang kaya bisa "flexing" di jalur ini dengan boat boat keren mereka.
Cuman yaa sayangnya di Indonesia SDM nya terlalu rendah untuk menjaga lingkungan, jadinya sungai/kalli di kota gabisa dimanfaatkan sebagai jalur transportasi
Tidak cocok untuk daerah utara karena permukaan air sungai dengan bagian bawah jembatannya sangat dekat bahkan tidak ada ruang lagi di kolong jembatan untuk kapal melintas di bawahnya saking parahnya penurunan muka tanah di Jakarta.
agak susah juga sih bang, kecuali di sungai" besar
ini Sungai2 di Sumatera dan Kalimantan harus dihidupkan lagi transportasi airnya.
usul bagus,tapi transportasi air lebih cocok jadi transportasi hiburan,karena kapal itu gak cepet kayak transportasi darat. yang mau ngantor bisa telat kalau naik perahu/getek.
Sempat terpikir olehku. Surabaya punya sungai yang lumayan besar. Drpd cuma dipakai wisata knp ngga sekalian dijadikn sarana transportasi air. Bukan perahu atau getek loh ya. Tapi sekelas perahu nelayan yg rada cepet gitu. Setuju banget kalau dermaga/titik hentinya terintegrasi dg transportasi darat lainnya.
Udah paling bener transportasi umum dibanyakin. pajak kendaraan dinaikin untuk orang yang cuma buat koleksi. Parkir dinaikin.
Dampak baiknya.
Orang jadi males berkendara karena parkir yang mahal, jadinya lebih milih jalan. Jadi lebih sehat karena sering berjalan dan ngurangi polusi.
Transportasi umum membuat efesiensi bahan bakar, polusi, waktu.
Orang jadi lebih milih transportasi umum dari pada beli kendaraan karena harganya yang lebih murah.
Betul bang dan buka lapangan kerja juga
di indonesia kan masih ada gengsi,kalo belum punya mobil belum afdol hidupnya. belum lagi buat yang mager gerak,buat jajan ke ujung jalan aja naek motor. jadinya permintaan akan kendaraan tetap tinggi.
sering sering ngadain rajia minimal 3 hari sekali biar makin males itu ,apalagi kalo polisinya suka cari cari kesalahan gtu mau kena tilang atau kena bayar ditempat 50k juga sama sama ga enak awkwk
Caranya adalah variasi jam kerja. Kantorku masuk jam 10 jadi berangkat jam 9-9.30 jalanan udah sepi. Trus pulangnya jam 19 jadi jalanan juga udah sepi. Kita jg tetap menerapkan hybrid, masuk kantor cuma 3x seminggu.
Coba tiap kantor bikin jadwal yang beda2 (gak serentak masuk jam 8-9) pasti kendaraan gak akan numpuk di jam tertentu doang. Malah kayaknya pas pandemi kemarin semua karyawan hepi ya gak perlu masuk kantor dan jalanan lebih sepi.
Alah itu mah nyari enaknya aja, klo menurutku salah satu cara yg bagus naikin pajak kendaraan bermotor biar jumlah kendaraannya kg kurang
@@MixFourFun harusnya pake transportasi umum, jalan kaki atau kalo nggak pakai sepeda
Udah paling bener transportasi umum dan pajak mobil motor dinaikin, terus parkir mahalin.
@@Adiismezeta yup itu adalah solusi terbaik
@@Adiismezeta betulll tapi kan kendaraannya juga hrs dihilangin, klo kendaraan gk ilang tp transportasi umum ada ya sama aja tetep macet di jalan
Menurut saya, solusi yang kadang gak dipikirkan adalah keamanan di Indonesia, kadang orang takut buat jalan kaki pada malam hari di area rawan, mungkin polisi perlu melaksanakan patroli dan pelan" dilakukan pemasangan cctv. Mungkin juga perlu dilakukan penambahan transportasi umum agar mudah dijangkau contohnya mungkin halte Transjakarta bisa di trotoar tanpa perlu harus di bangun halte di badan jalan agar lebih murah, perbaikan trotoar, dan pengurangan lajur ataupun sistem ERP.
Semenjak ada kredit kendaraan, volume kendaraan meningkat drastis. Mungkin itu salah satu penyebab macet
Betul. Kendaraan pribadi itu banyak "subsidinya", mulai dari kredit yg dipermudah, BBM (dan listrik) yg disubsidi langsung, perbaikan jalan raya, anggaran kesehatan dari cemaran dan rakalantas, juga yg paling besar: parkir.
Bukan penyebab, tapi sumber kemacetan (peningkatan volume kendaraan tiap tahun).
1. Naikin Pajak kredit Bunga Mobil dan motor
2. Pajak Parkiran mahalkan.
3. Pembatasan kepemilikan mobil dan motor setiap keluarga 1
4. peminimalan usia kendaraan pribadi dengan maximal 10 tahun
banyak yang diphk dong dipabrik pembuatannya, ya gklah itu juga bisa menambahkan lowongan kerja baru dibidang transportasi. kita juga bisa mengelola bahan kendaraan yang lainya untuk dijadikan produk baru lagi. itu sih punten klo gk sepemikiran
Macet nya jakarta
1. Gara2 jalan yg gk pernah di upgrade alias diperlebar atau diperbanyak
2. Gara2 kebijakan lalu jokowi membuat murah mobil, tentu saja jumlah mobil jadi bertambah
3. Jumlah manusia tambah banyak, otomatis nambahin jumlah kendaraan donk(karna transport umum gk mutu jelas orng milih transport pribadi)
Solusi nya apa??
1. Transport umum transjakarta, LRT, MRT dan KRL harus intergrasi alias terkoneksi semua nya, kl bisa tiket nya sekali bayar sampe tujuan
2. Halte feeder atau bus2 kecil transjakarta harus ada di tiap kelurahan di seluruh jakarta minimal 1 halte dalam 1 kelurahan
(Kl skrng feeder dikit dan halte jauh2 orang pada naik OJOL demi ke halte doank saking jauh nya akses,OJOL seharusnya bukan transport umum mereka ada karna ketidak mampuan pemerintah menyediakan transport umum)
3. Kl syarat transport umum di point 1 dan 2 udah terpenuhi, naikin pajak kendaraan pribadi motor dan mobil pribadi, parkir naikan, larang atau kasi hukuman bagi mobil/motor yg parkir di jalan umum(biasa nya di perumahan malah bikin sempit jalan😌)
Oh iyah pemerintah malah nambah2 jumlah mobil/motor dengan mobil/motor listrik 🤦 tambah macet orng di suruh beli2 muluh demi alasan penghijauan yg padahal gk hijau sama sekali
menurutkku cara paling efektif perbanyak penggunaan transportasi umum dan perbanyak berjalan kaki atau menggunalan sepeda. kalau mobil listrik mah cuma mengurangi polusi
solusi :
1. WFH (Ga semua job bisa)
2. Perbaiki kualitas transportasi umum dan sarana pejalan kaki
3. Ganjil Genap
Tambahin 3 in 1 kaya dlu, sebab banyak sekali orng berangkat kerja sendirian pada pake mobil.. kalo cuma ganjil genap orng bisa punya 2 mobil
untuk ngambil tindakan menghilangkan jalanan di sekitar, terbilang tindakan yang berat juga, apalagi udah banyak jalan" yang di bangun untuk ngilangin macet, sebenernya ini jadi pilihan setiap individu, karena ada dampak masing" dari penggunaan alat transportasi. Menurut aku sendiri, dari beberapa orang yang aku temui, mereka berpendapat bahwa alat transportasi yang kita pakai sehari" seperti mobil, motor, sepeda, adalah hal bergengsi yang hanya bisa beberapa orang dapatkan, dan jika kita menggunakan salah satunya, kita di anggap 'istimewa' , dan begitu pula pandangan masyarakat indonesia, mereka menghargai orang lain dengan melihatt apa yang mereka pakai dan mereka gunakan, jadi maksudku disini kita harus bisa mengurangi penggunaan alat transportasi pribadi dan mengurangi pola pikir seperti itu, karena pemikiran seperti itu yang membuat negara kita tidak akan pernah maju, dan penggunaan alat transportasi yang berlebihan membuat kemacetan.
karena pemikiran seperti itu yang akan membuat negara kita semakin terbelakang, dan begitu pula penggunaan alat transportasi pribadi yang masih bisa di minimalisir untuk kebaikan kita semua.
Solusi kemacetan cuma 2
1. Solusi Amerika = Bikin jalan lebih lebar, lebih lebar, lebih lebar, akhirnya jalanannya lebih lebar daripada runway pesawat.
2. Solusi Eropa = Jalanan sengaja DIPERSEMPIT, pajak mobil dimahalin (harga pajak kendaraan malah lebih mahal 3x lipat daripada harga mobil), tapi disisi lain transportasi umum diperluas (sampai masuk gang), dibuat murah bahkan gratis, dipercantik, dan juga tepat waktu.
Tujuannya biar masyarakat beralih ke transportasi umum.
Jujur gue lebih setuju konsep Eropa dalam hal menanggulangi kemacetan, lihat negara seperti Belgia dan Luxemburg, nyaris gak pernah macet lagi, disisi lain transportasi umum sangat murah bahkan gratis di beberapa koridor, sebagai gantinya harga mobil super mahal termasuk mobil LCGC karena pajak kendaraan yg amat tinggi disana.
Menurut w pribadi sih ya
1. Khusus Pajak kendaraan pribadi roda 4 dinaikan
2. Stiap ada yg mau ambil/beli mobil baru di persulit harus jelas buat kebutuhanyanya apa dan di mahalkan (khusus area di kota besar yg macetnya gila)
3. Kendaraan umum yg menjangkau akses2 perumahan di kota tersebut dan tarif yg murah kaya contoh jak lingko dan ada yg 24 jam kalau yg di lalui jalur yg rame busway armadanya di bnykin (yg sudah ada jalur khusus)
4. Jam kerja masuk kantor,sekolah,perusahaan jgn di barengin selisihin kan 1 jam sampai 2 jam dan bgtupun pulangnya
5.Dan ini smua harus ada kerja sama dengan semua orang,perusahaan,pemerintahnya di kota tertentu (khusus).
Itu klau menurut pribadi saya (point 1,2 dan 5 spertinya mustahil)
Fenomena terbalik dari _induced demand_ adalah Paradoks Braess. Sederhananya, dengan kurangnya suplai (jalanan yg tersedia), permintaan juga akan berkurang (pengguna jalan raya) karena pengguna jalan beralih ke rute, waktu atau bahkan moda angkutan yg berbeda.
Contohnya adalah jalan tol layang di Korea Selatan yg disebut tadi. Baru2 ini juga proyek renovasi jalan tol di Kanada menunjukkan paradoks ini. Nah, di Bogor sebuah jalan utama akan ditutup setelah lebaran untuk perombakan penuh. Kita lihaqt apakah Paradoks Braess akan berlaku sekali lagi.
susah,pola pikir orang +62 masih terlampau kolot buat dibandingin sama warga korsel dan kanada. butuh revolusi mental satu abad baru bisa!
Begitu lihat video nya, gak pake lama gw tontonin sampe abis. Paling suka sama channel yang 1 Nah ini. Di antara channel Nah ini : Sisi Terang, Inspiratips, Kok Bisa, gw jujur paling suka sama channel Ko Bisa, panjang tapi berisi semua 👍👍
Semangat bang!!
Comment ah .:
Kalo pajak dan sanksi jalan dinaikin, nanti piye sama yg online². Blm korup. Blm yg kalo yg ngeyel, udah salah malah nyalain orang.
Kalo polisi ditambah, SDM nya kurang.
Dibuat aturan jalan umum, Masyarakatnya "banyak" yg stuped dan ttep aja nackal.
Kalo pekerjaan dijadikan WFH, nahhh bisa jadi!!! ( Tapi tetep, yang kerja wajib pergi ya pegi )
Plus penjualan mobil, di kurangin. Mode power saving la ya. Export²in keluar plis. Harga dimahalin.
Menurutku lho ya 🔥🔥🔥
Mau gamau paksa naik kendaraan umum ehe 😘. Kyk divideo satu ini
solusi kemacetan gila itu
1. Dilarang berpegian menggunakan kendaraan pribadi
2. Ini yang bakalan ada di masa depan mungkin 50 tahun lagi, yaitu menggantikan peran manusia sebagai makhluk dengan reflek lamban dengan kendaraan autonomous. Intinya suatu saat kendaraan bisa saling terhubung jadi gk ada itu kalau 1 stop langsung jadi macet
Solusi nomor 2 berarti mirip kayak kereta/trem dong ya? Tapi lebih rumit lol. Mending bikin kereta/trem aja
Lebih baik,lebih dibanyakin transportasi umum,khususnya di daerah jabodetabek yang hampir setiap hari selalu ada arus pulang pergi kerja ke jakarta,lebih ditingkatkannya transportasi umum berbasis rel seperti krl,mrt,lrt itu solusi yang cukup bagus karena dapat mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan
Jakarta manja banget
@@Rinka17 ya klo orang luar pada mau dateng ke jakarta terus,makin padet ni kota,mau ditampung dimana lagi coba orang2 luarnya,ya harus ada tranportasi yang lebih efisien biar gak macet dimana2
Infrastruktur untuk transportasi umum belum merata. Di kota besar aja susah apalagi di pinggiran. Ditambah kesadaran masyarakat yang mau naik transportasi umum masih kurang. Belum lagi alasan keamanan dan kenyamanan. Terakhir, masih sangat mudah bagi publik buat beli kendaraan. Hanya bayar sejumlah DP udah bisa bawa pulang motor atau mobil. Maka jangan heran 1 keluarga bisa punya beberapa kendaraan.
Ane punya solusi bwang,
Coba itu di jakarta bikin aturan dari jam 6 pagi sampe jam 9 pagi itu kendaraan pribadi di larangan masuk jakarta, yaaa minimal 6 bulan. Kenapa? Biar ngubah kebiasaan kita yang sudah membatu supaya beralih ke kendaraan umum atau minimal Jaki (jalan kaki).
Sekian dan Terimakasih.
Naikan harga masuk tol/bbrpa jalanan,tapi khusus mobil pribadi,tapi murahin buat mobil angkutan umum,agar perusahaan angkutan umum tidak menaikkan biaya/taris angkutannya,kemudian org2 akan berpikir untuk menghemat jika menggunakan transportasi umum
Menurutku salah satu yang buat jalanan yang lancar tiba² jadi macet itu pengemudi/pengendara yang ga fokus berkendara, selain itu banyak yang ga sigap juga waktu berkendara, lampu udah ijo masih main hp, dll.
Solusinya
1. Solusi awal itu sebenernya tingkatkan dulu infrastruktur untuk pejalan kaki beri kenyamanan pejalan kaki dan pesepeda, lalu bangun infrastruktur transportasi umum (bus/bus trans, kereta listrik/kereta cepat dll) baik di desa hingga perkotaan
2. Tambah unit transportasi umum dan jam oprasional
3. Beri jaminan dan keamanan untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi umum
4. Naikan pajak kendaraan
5. Naikan biaya penjualan kendaraan (bukan malah kasih subsidi)
6. Persempit jalur untuk kendaraan biasa dan buat jalur khusus untuk transportasi umum
7. Bangun fasilitas parkiran mobil khusus dan beri biaya yang agak mahal
8. Angkut kendaraan yang parkir di pinggir jalan, jika ingin di ambil kembali berikan biaya untuk tebus
Edit:
9. Dan klo bisa dari pada subsidi untuk BBM dan kendaraan listrik, mending untuk discount penumpang transportasi umum
Pembangunan yang ada di negeri kita lebih menghormati transportasi pribadi, misalnya masih sangat banyak jalanan di ibukota yang tidak ramah pejalan kaki, malah trotoar yang ada dipakai untuk parkir, jualan, dll. Kemudian jalan akses keluar masuk pejalan kaki di gedung mall, apart, kantor, dll saja harus menghindar mobil yang melintas, terus jalannya dibuat berputar. Dari masalah ini, kita sudah tau bahwa menambah lebar jalan tidak bisa mengurai kemacetan, tetapi cara mengurai kemacetan yang tepat adalah membuat fasilitas yang ramah pejalan kaki, setelah warga merasakan kenyamanan berjalan kaki, barulah transportasi umum itu bisa efektif.
Menurut pandangan saya atas masalah masalah ini dan masalah masalah lain solusinya 1 memperbaiki sdm kita caranya?. Ada banyak cara. Beberapa contohnya sosialisasi, memperbaiki sistem pendidikan (include dengan cara dan waktu belajar) dan mungkin menaikkan gaji guru agar mereka lebih enjoy untuk mengajar logikanya gini gmn guru mau maximal ngajarin anak murid nya jika masih mikir gaji bulan ini masih cukup ga ya untuk makan besok?. *note saya dan keluarga bukan guru. Ini dari sudut pandang saya mungkin perubahan besar ga akan terasa dalam waktu dekat jika saran saya d jalankan. Semua ini opini pribadi saya saja.
Sadar atau tidak masalah masalah ini datang dari sdm kita. Korupsi, cod buka paket ga mau bayar, arogansi, buang sampah sembarangan, dll. Maka sudah seharusnya pemerintah memperhatikan ini dan membuat plan nyata agar sdm kita berkualitas
Beberapa hal yang bikin jalanan macet menurut gua:
1. Ada stigma "Laki-laki wajib bisa nyetir." Lu bayangin ada berapa penduduk laki-laki di Indonesia dan mereka semua punya mobil pribadi. 1 orang punya 1 mobil. Ga kebayang akan semacet apa.
2. Gengsi. Ya bener. Gengsi adalah penyebab kemacetan. Lu ga punya mobil, lu dicibir tetangga, lu diremehin calon mertua. Akhirnya banyak banget orang berambisi untuk punya kendaraan pribadi.
3. Angkutan umum masih banyak yang bermasalah. Kadang suka ugal-ugalan, berhenti sembarangan, didalemnya banyak copet, dsb.
4. Leasing kendaraan yang dipermudah dan masih banyak calo SIM berkeliaran sehingga masyarakat Indonesia tidak benar-benar memahami aturan berkendara.
Mau nambah monggo.
Sebetulnya punya mobil, motor itu nggak masalah. Negara kayak Jepang yang kecil dan sering diceritakan jarang yang pake mobil aja penjualan mobilnya 4,201,321 unit, 4 kali di Indonesia.
Tapi, meskipun punya kendaraan mau motor atau mobil tolong digunakan kalau perlu saja, kalo cuma jarak 1 km gak perlu lah ikut menuhin jalan wkwkwkwk.
Selain yang di video :
-Insentif potongan pajak untuk perusahaan yang memberlakukan WFH
-Permahal pajak tahunan kendaraan atau saat pertama kali beli
-Retain mobil dipersulit ex : (mobil usia >9th dihancurkan atau makin mahal pajaknya)
-Subsidi transportasi umum
-Permahal parkir dan Tol untuk kendaraan pribadi
Perlu hati2 penerapannya, dan ada tahapannya.
Ga bisa tiba2 mahalin pajak dan permahal parkir sedangkan infra transport publik yg mendukung belum siap.
Banyak kok, tapi ya bakal susah karena gw yakin produsen2 mobil jg punya banyak perwakilan atau sponsorship di DPR/D
jakarta tuh udah penuh banget, dari mulai jalanannya bahkan sampe transportasi umumnya. udah kebanyakan orang migrasi ke jakarta dengan alasan kehidupan lebih baik dari di daerah, padahal sama aja. untuk memperbaikinya balik lagi ke kebutuhan utama masyarakat, pendidikan. pendidikan yg lebih merata dan layak bakalan ngehasilin SDM yg lebih baik, ningkatin peluang daerah untuk membangun daerahnya masing masing, memberikan kemajuan untuk masyarakat di daerahnya daripada harus mencoba peruntungan di kota besar.
dr bogor naik kereta, sampe stasiun di jkt adanya taksi "resmi" yg diendorse organisasi "binaan" stasiun yg harganya mahal, gojek gbs masuk, gocar gbs masuk.
akhirnya kembali lagi bogor jkt naek mobil pribadi.
naik kendaraan umum sih, efektik ngurangin macet. tp yakinin jg penumpang aman naiknya. ky menempatkan regu keamanan yg tangguh disetiap transpor tasi umum tsb, sebab agak nggk aman krna ada bnyk covet, orang sagne, orang yg darah tinggi emsoian dan msh bnyak lg tipe org sakit lain yg berbaur diantara penumpang 😊
Metode nya setuju nih dan cocok diterapin terutama jalan tol di Indonesia. Ini juga alasan kenapa jalur paling kanan di tol itu justru jadi jalur "paling macet" dibandingin jalur tengah ataupun kiri. Intinya paham sih, konsisten di kecepatan medium, jaga jarak dan minim gunain rem jadi satu2 nya metode anti macet yang bisa dikendaliin masing-masing pengemudi di Jalan. Bahas juga dong kenapa rekayasa lalu lintas satu arah di beberapa tempat justru malah jadi sumber kemacetan baru? padahal seharusnya kan lebih lancar...
Mau macet hilang???simpel jgn adain finance atau leasing dengan begitu orang jadi gak bisa beli kendaraan secara kredit,jaman dulu ketika kendaraan blm kredit gak ada macet di jalan
Saya ini orang kampung datang ke Jakarta. Setelah saya lihat kemacetan ternyata banyak orang yg punya mobil tapi gak punya Garasi. Banyak mobil yg diparkir dijalanan komplek, GG atau tempat parkir dilahan kosong. Coba deh ngikut aturan Jepang. Yg punya mobil wajib punya Garasi. Jujur saja saya lebih respect orang yg punya mobil 6 tapi garasinya cukup. Dari pada punya mobil satu tapi gak punya Garasi udah gitu LCGC lagi 😥.
Biaya transportasi umum d buat semurah mungkin dan menjangkau ke berbagai tempat. Yg sudah kejadian. Bila kendaraannya murah trayeknya msh jauh dri tempat yg d tuju. Bila trayeknya dekat tempat yg d tuju maka harganya biasanya mahal.
Sbnernya bila tata kota bner mungkin 2 hal tersebut bisa terpecahkan.
Misal d kotak"kan per kawasan berdasarkan kebutuhan. Kawasan industri kumpul jdi satu, perumahan kumpul juga, pemerintahan kumpul juga dan jgn d campur perkawasaannya. ini membuat moda tranportasi umum mnjadi lbih mudah dan efektif arahnya.
Yg trjadi saat ini banyak lahan yg tdk d gunakan sesuai peruntukannya. Jdi penggunaan lahan tdk efektif dan penggundulan hutan untuk area gado" mnjadi lbih sering. Semoga ad perhatian untuk masalah ini
Lebih milih bus umum/mrt untuk perjalanan jauh, & jalan kaki kalau t7an dekat. Bisa lah adopsi perilaku di jepang kyk transportasi, yg positif positif aja.
Dan klo keluar provinsi, misal jakarta jogjakarta ya... naik pesawat. Ditingkatin jg pesawatnya. Dan... klo bisa seluruh bandara adlh bandara internasional. Jadi, org yg mau bepergian keluar negri gk hrs ke ibukota provinsi dl
Solusi kemacetan terbaik
1. Perbesar pajak kendaraan bermotor pribadi
2. Perbaiki fasilitas transportasi umum
3. Hapus sistem DP dan kredit kendaraan bermotor
4. Awasi dan berantas calo pembuatan SIM
5. Tangkap semua mafia pajak/ koruptor
Udah beres
Kalo cara aneh saya :
1. Adain car free day 1hari full beberapa kali seminggu, mungkin bertahap dulu dr 1x seminggu. Karena mobil yg bikin macet
2. Batasi org utk punya kendaraan pribadi. Contoh dulu di bali di pantai kuta, sanur, banyak bule yg jalan kaki karena mereka ga punya kendaraan pribadi. Jadinya tempatnya ramah pejalan kaki. Atau yg pake motor, parkirnya di central parkir, setelah itu jalan deh.
Sayang sekali masih belum bisa di Indonesia diterapin karena kalo mau ngurangin jalan etisnya sudah ada alternatif kendaraan umum yg layak. Kok rasanya bahkan kalu di jkt sekalipun sampe ke tingkat feeder belum terintegrasi + dapat diandalkan
Dan juga ditambah cuaca di Indonesia yg gabisa dibandingin dg negara sub tropis dmn kita pasti mikir 2 kali bahkan untuk jalan 100 meter diluar ruangan
Semua permasalahan perkotaan di Indonesia saya rasa akar masalahnya adalah ledakan populasi
Transportasi umum dulu perbanyak jadwal, daya tampung serta infrastruktur didalamnya
Baru kurangin jalan
Masalahnya, jalanan salah satu investasi paling mudah disini
Solusi pertama di video tersebut adalah yang paling pas menurutku buat kondisi jalanan Indonesia yang padat dan ramai kendaraan. Bukannya mengada-ada, tapi aku dah pernah eksperimen tentang phantom traffic jams ini. Waktu itu aku mencoba untuk berkendara dengan kecepatan standard dan menjaga jarak agar aku tidak perlu ikutan berhenti jika didepanku ada semacam halangan yang bikin berhenti sementara. Dilain waktu, aku nyoba untuk berkendara secara buru-buru dengan kecepatan tinggi agar bisa melewati kendaraan lain.
Lalu perbedaannya bagaimana? Secara mengejutkan, aku merasa keduanya hanya memiliki sedikit perbedaan waktu untuk mencapai tujuan. Lalu apa bedanya dong, kedua cara berkendara tersebut? Bedanya, kalau cara berkendaraku yang menjaga jarak itu aku lebih merasa aman dan ketika sampai tujuan nggak merasa lelah. Sedangkan saat aku berkendara dengan buru-buru, aku merasa stres dan pegal ketika sampai ditujuan serta merasa kalau berkendaraku itu dapat membahayakan orang lain.
Jadi sebenarya menjaga jarak saat berkendara ini kita tidak dapat merasakan keuntungannya secara langsung, melainkan kita dapat membuat orang lain yang merasakannya secara tidak sadar. Berkecepatan diatas standard boleh dilakukan, tetapi kita juga harus melihat kondisi sekitar apakah sedang padat atau tidak. Sebab, yang kurasakan ketika ngebut saat berkendara adalah aku jadi lebih banyak berhentinya karena adanya situasi didepan kita yang tidak dapat kita duga sepenuhnya. Bahkan ada orang yang udah ku lewatin sebelumnya jadi balik sejajar lagi denganku karena ada situasi tak terduga yang bikin berhenti.
Perlu dicatat, kedua cara eksperimen berkendaraku diatas memiliki kondisi kepadatan jalan yang kurang lebih sama.
Sebenernya phantom traffic jams ini sudah pernah dibahas pada referensi lain dulu. Untuk lebih jelasnya tentang phantom traffic jams, coba tonton video ini:
ua-cam.com/video/iHzzSao6ypE/v-deo.html
Aku pernah suatu hari aku kejebak macet,gila sih perjalana jam 3 sore, pulang2 jam 11 malem :(
Edit:Macet nya mulai jam 8, Jadi setengah nya perjalana setengah nya macet gara2 kecelakaan truck yang isinya pasir,jadi susah gitu minggirin pasir nya yang pada akhirnya macet
Njir
Lah kobi
Macet bet njir gw aja ngebayanginnya greget cok
Kl lewat Semanggi sore jaman mbah Mega msh ngejabat selalu macet parah... Saya di bus Steady Safe ba ketahan 1 jam... Bayangin lho hari kerja 1 jam ketahan demi si mbah melintas pulang ke rumahnya dr istana banteng...
@@dana.q2447 True
Atur jam masuk & pulang anak2 sekolah di jakarta supaya tidak berbarengan dengan jam berangkat & pulang perkantoran. Coba deh dicek pas musim liburan sekolah pasti kemacetan jakarta lumayan berkurang (terutama di pagi hari).
Banyak solusi buat ngurangin kemacetan, tapi ga sesimpel yang di bayangin, karna banyak pr juga buat solusi itu bisa terwujud, dari hal kecil yang seharusnya udah di sadari masyarakat yaitu tata tertib berlalulintas aja masih banyak yg melanggar, kayanya emng masyarakat nya juga belum siap buat berubah jadi lebih baik. Satu lagi, transportasi umum udah cukup baik untuk ibu kota di negara berkembang dan denger denger udah mendunia juga, jumlah transportasi umum udah cukup banyak, dari ojol, angkutan umum, sampe Transjakarta udah lengkap semua, tapi yg perlu di sadari jumlah populasi di Jakarta juga bertambah, jadi makin padat dan tentunya jalan juga makin macet.
Gw ngerasain perjalanan pas mudik jakarta-Wonogiri yg ngabisin waktu ±16Jam. Itu gw naek bis. Dan pas blik ke jakarta ny gw mutusin buat naek kereta yg cm ngabisin waktu ±9jam and its a worth it. Walaupun dpt tiketnya yg sdkit lbih mhl drpd bis. Emg pling the best sih naek transportation umum drpda bw kendaraan pribadi, klo bw kendaraan pribadi blm mikirin ongkos bensin ny blm buat beli mkn blm lg amit² ny ad kendala mesin ny bermasalah. Aplgi cape klo bw kendaraan cm sendiri g ad yg ganti in
Entahlah menurutku soal macet banyakin itu lha transportasi umum + naikin aja tu pajak buat kendaraan biar gak banyak kendaraan yg ada
Tp ya gitu pajaknya diawasi + digunakan untuk hal yg lebih berguna
Terus soal populasi
Banyakin tu rusunawa yg pantas biar orang2 gak banyak beli rumah soalnya pada dibangun rusunawa
hujan reda, sore hari saat orang² pulang dari tempat kerja atau sekolah, beuhh macet bgt. apalagi kalo jalannya sempit, banyak yang parkir sembarangan. parah bgt. menurutku, solusi-nya kurangi kendaraan pribadi aja, trus bepergian dengan jalan kaki, itung² olahraga, atau bepergian dengan tanportasi umum, kaya bis. trus buat yang punya mobil, harus punya garasi. jangan parkir sembarangan di jalan, apalagi makan tempat. kalo ada parade jalan², atau yah apa itu namanya, intinya jalan² di pinggir jalan raya, itu juga bikin macet.
saran-saran dikolom komen dan divideo semua mempunyai efek yang besar untuk mengurangi kemacetan baik di Kota besar atau seluruh Indonesia. Namun kenapa dengan banyaknya saran tersebut, kemacetan masih ada hingga detik ini bahkan esok hari. Kembali lagi ke fokus utama, yaitu SDM-nya. Meski Rakyat sudah ikut ambil alih naik transportasi umum dan memberikan masukan untuk transportasi umum. Jika tidak dibarengin pemerintah yang cepat tanggap dalam memenuhi ide rakyat, sama saja kosong. Sebaliknya juga, Jika program-program telah pemerintah siapkan dengan cara menambah banyak bus, kereta, dan unit angkotan kota tapi masyarakatnya berdalih dia membawa kendaraan karena faktor kerjaan. Semuanya juga sama saja bohong.
Jadi mungkin bisa dari setiap masyarakat mulai menurunkan ego masing-masing untuk membawa transportasi pribadi. dan bersabar untuk menyesuaikan dengan jadwal transportasi umum. Mungkin susah dan butuh pengorbanan entah waktu, uang diawalnya, dan lain-lainnya. Tapi kalau bayangkan sebanyak orang yang melihat video ini melakukan hal yang sama. berapa persen presentase kendara dijalan akan berkurang.
Ayooo....!!!! 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 Mari kita beralih ke transportasi publik... Skr di Jakarta khususnya sdh modern aman dan nyaman koq... Gak ada lg keluar dr bus apalagi kereta jd bau besi apalagi kena asap polusi... Keluar-masuk angkot?? Udah gak jamannya lg... Skr dah ada ojol...
Bahkan di Jakarta sdh ada bbrp ruas jalan yg dialih fungsikan jd jalan setapak... Lihat saja 😄 terowongan Kendal dan Jl Lada di Kota Tua...
Harapan saya, semoga berlanjut di terowongan Jl Tambak dan Jl Sabang full 100% utk pejalan kaki...
Saya beraktifitas selalu dg transportasi publik dan terkadang transportasi khusus spt ojol...
Ayooo mari kita berharap ke pemerintah kurangi pembuatan jalan baru... Pelebaran jalan emang penting demi kelangsungan arus kendaraan, tapi kl dibuat jalan baru bukan mengatasi macet tapi malah menambah macet...
Enaknya banyakin jalan kereta gak sih,kayak di jepang,jadi orang mau kerja,sekolah,jalan2 jadi pada naik kereta,kan klo jalan kereta nyempil2 di perkampungan juga bisa,jadi gak boros tanah juga
@@mochammadkeiru427 Tanah yg tergusur yg jd masalah... Bs ada tanah wakaf, tanah milik gedung pemerintahan, bahkan tanah warga yg minta ganti rugi yg besar...
Coba misalkan ada gedung Menteri ataupun Kedubes asing digusur karena mau dibangun rel kereta api beserta stasiunnya, hrs cari tempat terlebih dahulu utk relokasi... Ini jd suatu kendala... Apalagi bukan berdiri di tanah bekas peninggalan jaman Hindia Belanda alias SS / Staatspoorwegen ataupun NIS / Netherlande Indische Spoorwegen...
Saya berharapan sebetulnya 1 kecamatan di Jakarta nemiliki rel apapun itu baik KRL, LRT, MRT maupun trem...
Jadi, kemacetan ini biasanya berada di perkotaan, kemacetan ini suka terjadi pada lampu merah, mobil belok sana sini, petugas jalan malah mau mengalah dari jalan lain dan milih jalanan ini, dan jalanan kecil dan pendek. Pantes aja cuaca di Jakarta setiap hari tidak cerah dan selalu mendung gara gara mobil dan kabut asap mobil. Makanya jadi buat kalian kurangilah buatan banyak jalan karena itu bisa menyebabkan kabut asap dan mengalami kemacetan total. Lebih baik cuaca bersih, jalanan berkurang, jalanan lancar seperti di Belitung tanjung pandan. Lebih baik jalanan jadi tempat wisata, berjalan kaki, bersepeda, naik kendaraan umum. Selesai
sebenernya cukup tinggal di deket tempat kerja aja, kyk kos gitu. semoga ada kerjasama antar pemerintah dan perusahaan2 yang ada di jakarta buat kasih subsidi buat pekerja yg jarak rumahnya jauh dari tempat kerjanya, terutama dengan gaji yg mepet2 UMR.
betul tuh.. dulu saya juga ngekos yg murahh deket kantor.. tinggal jalan kaki..
kalo dihitung2, biaya kos murah dibanding biaya kena macet juga selisihnya gak jauh..
Dimurahin aja itu biaya kosnya. Klo perlu yg kerjanya d bidang IT WFH semua
cara paling jitu yakni ketika lampu lalu lintas sudah menjala hijau, kendaraan paling depan langsung tancap gas.. gak usah nunggu 4 detik baru jalan.. paling lama 1/1,5 detik aja.. gw sering lihat kayak gini terutama pengendara mobil.. akibatnya kendaraan2 dibelakangnya juga ikutan nge-delay..
Solusi terbaik untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah dengan memperbaiki kualitas transportasi, restorasi jalan trotoar lama, menghancurkan beberapa flyover lalu menggantikannya dengan taman ramah pejalan kaki, pengaktifan kembali rel lama termasuk kereta api & tram dan menambah banyak volume kendaraan umum seperti krl, brt dan lrt
Oh iya, kayaknya ini harus jadi video wajib juga bagi para pemerintah, pejabat dan menteri terutama pemerintah jabar dan beberapa pemerintah daerah lainnya daripada ngasih solusinya nambah flyover lalu bilang beli kendaraan mobil/motor listrik malah gak ngaruh sama nambah macet
intinya sih transportasi umumnya dulu dibagusin dan ditingkatkan. dan kota2 satelit jg harus dikasih insentif sama kota besar contoh depok/tangsel,dll dikasih insentif sama DKI Jakarta supaya bisa ningkatin transportasi umumnya supaya warga2 kota satelit yang tiap hari kerja ke jakarta itu bisa milih pake kendaraan umum aja
Alasan orang enggan menggunakan transportasi umum yaa salah satunya adalah tarif yang relatif mahal. Bayangkan saja isi minyak 20 rb bisa bepergian sejauh kurang lebib 10 km beda lagi kalau naik tranportasi umum kek naik gojek gokar, iya sih masih ada angkot ya kalau tempat kita tuju sesuai dengan rute dari angkot itu kalau ga gimana?
- naikkin harga BBM
- naikin pajak kendaraan
- paksa pake transportasi umum
- terapin WFA (Work from anywhere)
trafficnya emang udah overload kebanyakan pengguna..
tp klo boleh pendapat sih
1. berkendara wajib sim & stnk hidup. kontrol di spbu. eceran ban
2. poIisi wajib hadir di daerah rawan macet buat membantu lalin
3. tutup lokasi putar balik arah, kalo mau putar di simpangan lampu merah
4. denda yg bikin macet (parkir/mogok di bahu jalan umum, singkirkan semua pkl/toko yg mepet jalan)
5. ketimpang jalan berbayar pay2win, mending jalan berkuota, misal hny boleh lewat 2x sehari/beberapa x dlm sebulan.
Salah 1 penyebabnya adalah sdm unggul. Kalo masih banyak yang nerobos lampu merah, nunggu kereta lewat udah kaya mau tawuran 2 lajur penuh sama motor, jalan masih banyak yang rusak, nunggu lampu merah di zebra cross dan masih banyak lagi
Setuju. Kurangin penambahan lajur jalan, imbangi dengan peningkatan fasilitas pesepeda, pejalan kaki & transum. Penambahan akses jalan seperti underpass, flyover, dsb hanya jika berbatasan dengan jalur KA, pesepeda & transum.
Gue pernah kena macet parah. Pergi ke taman safari pas jam 8 pagi. Sampe jam 4 sore balik kerumah. Kena macet pas balek, baru sampe kerumah pas udah jam 10 malam. Besoknya badan sakit semua. Demam pula. Sampe kepala sakit 3 hari.
Jalan mau dilebarin segede apapun, mau dibikin bertingkat berapapun, GAK akan bisa mengurangi kemacetan karena volume kendaraan pribadi juga tetap bertambah.
Beralih ke transportasi umum dan pembatasan kendaraan pribadi adalah satu²nya solusi untuk mengatasi kemacetan. Ini hanya bisa direalisasikan jika kita punya transportasi umum yang terintegrasi, merata, dan nyaman. Ini juga didukung dengan fasilitas pedestrian dan pesepeda yang terintegrasi dan nyaman pula.
Tapi realitanya? Pemerintah kita masih memanjakan kendaraan pribadi (mobil/motor disubsidi, jalan tol dan flyover tumbuh subur dimana²). Transportasi umum juga masih buruk banget. Satu²nya kota di Indonesia yang transportasi umumnya lumayan itu cuma Jakarta (itupun kalo dibandingin Tokyo atau Amsterdam masih ketinggalan banget). Kota lainnya gak ada satupun yang mikirin transportasi umum, padahal makin kesini penduduknya makin padat.
Gimana kemacetan mau teratasi kalo gini?
Sebenernya banyak cara yang mungkin berhasil, tapi semua cara itu memerlukan kesadaran setiap individu.
Kalau mau di buat aturan/sistem sebaik apapun kalau manusianya gak punya kesadaran ya sama aja.
Dan lagi misalnya ada denda atau sanksi. Pasti aja oknum yang manfaatin.
PENYEBAB MACET YANG PALING SERING DI TEMUKAN
-angkot berhenti sembarangan/parkir sembarangan
-orang nyebrang
-truk tanah/mobil tronton yang jalan berderet
SOLUSINYA
-kurangi angkot di setiap daerah rawan macet, perbanyak terminal angkot dan bus way
-perbanyak JPO, Lampu merah, dan zebra cros di setiap perempatan dan pertigaan
-nonaktifkan truk tanah, batu bara, pasir dll, pada jam kerja seperti jam 6-9 pagi dan jam 3-6 sore, oprasikan pada saat jam jam sepi seperti jam 10 malam - jam 5 pagi/subuh. saya rasa yang paling berpengaruh dan bertanggung jawab atas kemacetan adalah angkot yang berhenti sembarangan, karna saya setiap hari merasakan langsung dampak dari kemacetan tersebut.
Sebenernya mungkin yang bikin orang males jalan kaki atau naik transportasi umum itu krn panas, taulah pas naik angkot tuh panasnya minta ampun, pas mau brngkt udah seger" eh pas sampai" udah ngasilin kringet seliter.
Menurutku solusi paling masuk akal ya perbaiki fasilitas pejalan kaki sih. Trotoar indo kalo dibandingin trotoar luar negeri JAUH BANGET kualitasnya. Ukurannya sempit (di luar negeri trotoar bisa buat 4-5 pejalan kaki berjejer, di indo 1 aja udah sempit karena ada org jualan, atau jalan bolong, dsb). Itu dulu aja coba dibenerin. Org bukannya gamau jalan kaki tp emang AKSES trotoarnya yg kureng
Yang bikin macet:
1. Di gangngan Beca
2. Di jalan kecil angkot dan pasar
3. Di jalan raya truk pabrik yang bongkar muat
Solusinya bukan jalannya yang di perlebar tapi yang pinggir jalan di tertibkan.
Transportasi umum penuh sesak jg pas rush hour & belum bener² terintegrasi secara menyeluruh jadi kalo diitung-itung waktu & tenaga yg dihabiskan hampir sama kek kendaraan pribadi 🥲
Dan sayangnya kita sudah jaga jarak dengan kendaraan depan tapi malah diisi orang lain dikira kita ngasih ruang untuk mereka :)
HAHAHA.. so true!
Saya trmasuk driver yg suka cari aman jaga jarak sama mobil depan.. ehhh, sll ada aja para pembalap yg nyalip trus langsung maksa masuk depan saya..
Fasilitas pejalan kaki di jakarta belum merata, contohnya di kawasan kelapa gading yg namanya trotoar & jembatan penyeberangan sangat minim sekali jadi macet setiap hari krn pada bepergian pake mobil & motor. Solusi dari pemda malah bikin jalan layang ke bekasi di depan MOI yang menurut ane ngga tepat & memperparah kemacetan di lokasi tersebut karena penyempitan jalan di bawahnya.
Kak bikin video tentang percodingan dong, penjelasan kakak tentang desain grafis mudah dimengerti dan singkat.
Semangat bikin video nya kak
Solusinya cmn 1 kasih pembatasan untuk penjualan kendaraan + tingkatin infrastrukrur kendaraan umum(angkot,bus,kereta)
Pantura Pati - Juwana - Rembang lah, pembangunan jembatan ga kelar-kelar di tambah rekontruksi jalan hampir 2 tahun jadi macet terus disini
Saya punya ide brilian untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kita ketahui bahwa kualitas SDM berasal dari pengalaman dan pendidikan nya dimana pendidikan didapat dari tempat pembelajaran (sekolah) dan keluarga (rumah tangga). Tapi kualitas SDM Indonesia dianggap buruk dan selalu disalahkan pendidikan sekolah nya dan gurunya tapi tidak di pendidikan rumah nya. Selain itu akibat dari masalah anak pejabat yang dianggap memiliki sikap buruk karena pendidikan di rumah nya kurang
Jadi bagaimana bilah kita membuat pendidikan atau jurusan yang khusus dalam menciptakan dan melati orang tua yang dapat mendidik anak di rumah (ya seperti itulah) khususnya untuk calon ibu rumah tangga agar bila punya anak tahu cara mengajar dan mendidiknya dan tidak asal sehingga menciptakan anak yang salah didik dan lain sebagainya
Jadi tolong baca karena saya berharap semua orang tua bisa menjadi layaknya guru di sekolah
Tetep gak akan bisa bang, contohnya di bandung, jl gatot subroto, itu jalan sempit banget dah, tiap pagi pasti macet, itu jalan udh termasuk kecil, tapi APAKAH ORANG ORANG ADA KESADARAN BUAT NAIK TRANSPORTASI UMUM? JAWABANNYA "NGGAK" Karena itu satu satu nya jalan buat pergi ke tengah kota. Jadi ya kalo konsepnya mau di samain kayak di Korea sih mustahil banget di sini, beda kualitas sdm
Menurut saya, yg pasti sdm kita dlu
Org indonesia beli kendaraan pribadi ad yg buat ekhem biasanya cmn buat gengsi apalah dikira kaya, di modif, balapan, ajo,dll…
Kyk beli mobil buat pamer ke tetangga/dikira kaya
Dan hal itu yg membuat tambah banyak kendaraan pribadi dan bikin macet.
Mungkin pajak kendaraan pribadi(bukan kendaraan angkutan kyk paket/pengantar makanan) dinaikin pajak nya terus diperbanyak kendaraan umum
Contoh aj kyk negara eropa ga ush jauh jauh singapura,jepang,korsel aja gitu semua pada mikir kalau beli kendaraan pribadi soalnya ada kereta cepat
Mungkin dg
Lebih keren warga Amerika. Kepadatan di jalan besar di Amerika sama, tapi ga ada satupun dari mereka yang ngerem, semuanya kompak dan konstan jalan terus
Wkwk apanya jkt tu peringkat 29 london dll dan bbrp kota di amerika di atas indo
Pakai transport umum sulit dilakukan bagi saya yang tinggal di daerah istimewa itulah
Ya saya tau ada TJ, tapi rumah saya dari pinggiran
Perbanyak jalur dan armada tapi masih didalam lingkaran kota tidak akan berefek ke saya yang ada di luar lingkaran kota
Kendaraan umum mikro sifatnya sangat krusial tapi menurut saya pemerintah saya di daerah istimewa ini kurang diperhatikan
Alhasil pilihan kendaraan saya dari rumah ke kampus cuma kendaraan pribadi, ojol tidak termasuk karna tarifnya akan sangat mahal
2:43 klo di Indonesia jelas gak bisa, transportasi umum jangkauannya kurang luas. Kalau pun ada ya angkot yg seharusnya itu sdh tdk layak jalan. Klo Jakarta hrsnya bisa karena udh ada transjakarts dll. Tinggal disempurnakan lagi.
Menurut saya memang kendaraan umum terbaik tapi ada masalah yaitu gak semua tempat terjamah kendaraan umum dan kalo ada mahal kaya gojek kan orang pelosok pada gak tau dan takut karna mahal jadi harusnya kita bikin transportasi umum yg luas dan lebih mudah
Pembatasan pemakaian/pembelian kendaraan mungkin salah satu solusi, sayang nya infrastruktur untuk pejalan kaki masih di bilang belum memadai untuk beberapa lokasi....
Setuju bgt kalo pemerintah menyediakan transportasi umum, nanti kalo ga ada yg mau naik transportasi umum tinggal menerapkan pajak jalan aja biar orang mikir² kalo naik kendaraan pribadi dan akhirnya memilih untuk menggunakan transportasi umum
aolusi macet cm 1, kalo sdm bagus semuanya jg bagus, jadi solusinya, otak2 kita yg tinggal dikota harus dibenerin gak egois, gak nyolot kalo dinasehatin, gak semaunya sendiri make jalan/ make kendaraan
Denger-denger, solusinya bisa dengan buat pemukiman yang "terkonsentrasi", kemudian sisa ruang bisa untuk sebanyak-banyaknya tempat fasilitas umum. Minimalisir komuter.
Klo bilang transpotasi umum itu solusi. Mungkin org yg tiap hari transit di st Manggarai, atau halte Harmoni bisa jelasin betapa kurang efektifnya trasportasi umum di Jakarta. Klo lg rush hour nih. Jalanan macet, transportasi umum pun penuh. Jadi, bukannya orang gamau pindah ke transportasi umum. Tapi trasportasi umum itu pun sbnernya udah padet banget.
.
Solusinya sih yaa pemerataan pembangunan. Klo pusat bisnis ga cuma di Jakarta, itu bisa ngurangin traffic orang2 di sekitar JaBoDeTaBek.