@@suryanitam4323 ga sulit kok asal ada kemauan untuk mencerdaskan. Bukan kemauan untuk memperbodoh seperti era mulyono. Saya percaya pak prabowo tidak meneruskan program pembodohan era jokowi
@@vivomobile7040makanya cari tau siapa prof Stella ini dia bukan sekedar omon2 riset dan temuan nya banyak dan juga di akui didunia.. banyak2 lah cari info
Saya sarjana informatika saat ini msh narik ojol buat nambah penghasilan... Saya pingin pendidikan di Indonesia bermanfaat bagi kehidupan nyata, bukan cm hafalan
Makanya cari tau siapa prof Stella ini dia bukan sekedar omon2 tp sudah dipraktekkan kedunia nyata ilmunya pun sudah dipakai di dunia riset dan temuan temuan nya juga banyak@@vivomobile7040
Aku Alumni Pertama Universitas Terbuka Tahun 1990. Kuliah Perdana UT disampaikan oleh Ayah Prabowo, yaitu Prof. Dr Soemitro Djoyohadikusumo. Kualitas Ilmu di UT tersebut cukup tinggi. Dan Bisa menimbulkan usaha2 kreatif di dalam sistem belajar, pemahaman, mengingat, observasi thd Ilmu yang kita pelajari, Karena sifatnya Otodidak, kita harus disiplin, dan rendah 'diri' karena dimanapun kita siap utk membaca, Dan ini menguntungkan bagi para pekerja. Aku sudah sempat walau DO mengenyam pendidikan di Fakultas Tehnik U. Negeri dan Ekonomi di U. Swasta. Juga berbagai Diklat Ktr. Ditjend Pajak. UT sangat menjajikan khususnya bagi pekerja. Penulis Materi atau Modul dr U. Indonesia, Gama, U. Diponegoro, LAN, mereka para Dosen yg. berkualitas di bidangnya.
sumitro 1951 bikin program benteng, program diskiminatif thd etnis tionghoa. dengan tujuan membentuk pengusaha pribumi tapi membatasi ruang gerak pengusaha etnis tionghoa. tapi program malah gagal, dan menghabiskan uang negara.
Bagus, bener banget ni apa yg di jelaskan Ibu Stella Cristie. Belajar di kampus itu hanya lebih sulit saja tetapi tidak memginspirasi mahasiswanya untuk mencipta. Bahkan ada pengajarnya hanya meden - medeni saja biar kesannya ia orang yg paling berilmu. Andainya banyak kampus dan kementrian pendidikan tinggi Indonesia punya pikiran yang sama dan sejalan dengan Ibu Stella ini betapa banyak generasi muda Indonesia tercipta dan memjadi generasi kreatif berpikir memecahkan masalah mencari solusi2 yg inovatif dan juga menciptakan sesuatu..
Pikiranku dbikin fress sma pak prabowo dnger pidatonya dan mentri mentri yg terpilih auranya orang orang jujur Aamiin smoga sll dipermudah urusannya .skarang banyak sx pngen masuk negri harga beli bangku sampek 10jta itu usut tuntas karna adanya zona jd yg jauh jauh bnyak yg beli bangku
Atensi kpd yg mulia: 1) STOP ZONASI SEKOLAH warisan muhajir yg sengsarakan rakyat didaerah kecil, irisan/perbatasan, bahkan kota. 2) Tegakkan kembali ujian nasional dan peringkat kelas bg pelajar 3) Batasi makan gratis pelajat hny utk yg membutuhkan dan alihkan dana serta tambah utk hal realistis fisik atasi pengangguran. 4) Gerakan bangun 5jt kios/lapak 2x3mtr tepi jln raya (aset negara) diseluruh indonesia utk dagang&usaha kreatif guna atasi meningkatnya pengangguran. 5) Kuasai hasil panen petani dg membentuk setara bulog agar hrg dpt dikontrol&stabil 6) Sgera hidupkan food estate&hilirisasi industri agr akyat tdk menanti tagih janji.
Ada bbrp poin yg gw kurang setuju : ZONASI itu justru membantu terjadinya pemerataan dan keadilan bagi masy bawah. Tanpa adanya zonasi, sekolah2 unggulan dan favorit nantinya hanya akan diisi murid dari kalangan mampu. Org2 kaya akan rela keluar uang lebih supaya anaknya bisa bersekolah di t4 favorit. Anak2 kalangan bawah/kurang mampu akhirnya hanya kebagian sekolah2 jelek. Yg perlu di kritisi itu bukan zonasinya, tapi integritas penerapannya. Utk makan gratis, program ini ada pendidikan moral juga. Yg anak org miskin bisa makan bareng anak org kaya dg menu makanan yg sama. Ada unsur ekualisme disana. Jangan dibatasi yg akhirnya hanya akan mengkotak2an kelompok siswa. Seolah2 yg dapat makan gratis nantinya golongan murid2 raskin. Ujung2nya malah muncul bully sana sini. Membangun 5 jt kios itu gk make sense. Berapa biaya bangunnya, brp biaya perawatannya. Program spt itu malah membuka keran baru KKN. Udah pembangunannya nanti disunat, nanti alokasi siapa yg berhak dapat jatah kios pun akhirnya di kolusikan. Kalau anggaran memang ada, Dr pd duitnya buat bangun kios, lebih baik dipakai utk permodalan, pembinaan, dan pembangunan ekosistem UMKM. Masy itu nggak butuh kios, tapi butuh modal, butuh ide, butuh dukungan dlm mengembangkan sektor umkm. Yg punya ide nggak ada modal. Yg punya modal, nggak punya ide. Yg punya ide dan ada modal, ekosistemnya tdk mendukung. Itu faktor2 yg menghambat. Padahal umkm ini potensinya besar dalam membuka lapangan kerja. Penguasaan hasil tani ini juga impossible. Kita bukan negara komunis, yg hasil produksi atau kerja kita hanya diserahkan ke negara. Kalau semua hasil tani ke negara, jatuhnya akan monopoli. Nanti yg rugi selain petani sendiri, masyakarat sbg konsumen akhir juga dirugikan. Problem hasil tani kita itu kan ada 2, Produktifitas dan distribusi. Produktifitas ada issue di pupuk dan teknologi, sementara distribusi ada issue di infrastruktur dan supply chain yg banyak diisi spekulan. Itu pembenahan yg harus dilakukan langsung ke akar masalah.
Zonasi sekolah itu urusan Kementrian Pendidikan Dasar & Menengah. Bu Stella ini Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, & Teknologi. Beda jurusan, pak 😅😅😅 urusan zonasi sekolah komplainnya ke Pak Abdul Mu'ti
Semoga dunia pendidikan Indonesia ke depan mau dan mampu memberikan bimbingan kepada semua potensi masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif seperti kepada sosok yang membuat BBM dari limbah plastik/ sosok yang membuat helikopter sendiri dgnmesin vespa dll, sehingga seluruh elemen masyarakat yang punya semangat untuk maju bisa mendapatkan dukungan dan tidak layu sebelum berkembang. Amin.
Makan siang gratis untuk anak-anak sekolah, mulailah dulu dari daerah 3 T (Terluar, Tertingggal, Terbelakang), uji coba di sana selama 1 tahun. Supaya anggarannya berguna! Bukan di sekolah2 di kota besar .... hadew. Kalaupun ada anak-anak yang miskin di sana paling hanya 10%. Tapi kalau di daerah 3T. 100% membutuhkan.
@@dodolipret008Pdhl justru klo difokusin ke 3T ini malah bisa lbh cpt viral krn dampaknya bisa besar, skrg klo ada daerah yg sblmnya tertinggal, trs dibangun supaya lbh maju, biasanya bikin rame dgn pujian
MENGAPA RISET PERCUMA DI INDONESIA....???? RISET Bagus , Hasil Percuma, karena Keputusan Pemerintah Pusat dan Daerah bukan berdasarkan RISET, tapi terserah PARPOL di DPR atau DPRD , yang mana keputusan mengutamakan ke untungan kelompok dan golongan...
Tolong mbak atau ibu prof, Stella berikan pemahaman kepada mahasiswa, agar kalian dgn baik, menuntul ilmu, jangan kampus disalahgunakan untuk hal hal yg berbau politik, perlu dibenahi secara menyeluruh.
Definisi berpikir sebelum berbicara, ciri dari orang cerdas dan jenius,... Bukan berarti yang ceplas ceplos gak pintar dan jenius tapi berpikir sebelum berbicara yentang keseimbangan antara IQ, SQ, good job,.
Pada dasarnya saya sepakat dengan Prof. Stella tentang perbedaan paradigma antara pendidikan dasar & menengah dengan pendidikan tinggi (yaitu universitas). Yang satu belajar tentang pengetahuan sedang yang lain belajar tentang bagaimana menghasilkan pengetahuan. Namun demikian, Prof. Stella harusnya juga menyoroti tentang perbedaan antara pendidikan vokasi dengan pendidikan akademis dimana keduanya termasuk ke dalam pendidikan tinggi.
Benar Prof. Supaya mahasiswa makin mrngasyikkan dirinya dengan riset-riset untuk mengkreasi new knowledge, dari pada sibuk ngrancang demo dan ngegame di kafe-kafr free wifi
Gw yg sudah sarjana, sudah ASN. Tertampar fakta yang disampaikan oleh Ibu Prof. Cape' gua dikantor banyak ide ditolak, bahkan sampai dikatain anak kemaren sore gak ngerti apa2. Yang paling konyol itu ketika sy usul untuk metode bantuan hibah ternak ke masyarakat itu di ubah menjadi gaduhan. Karena bantuan2 yang di aspirasikan oleh para dewan memiliki tingkatan keberhasilan sangat rendah, bahkan dibawah 5%. Jadinya ternak yang dibagikan Masyarakat itu bukan punya dia, tetap milik pemerintah dan dia berhak untuk mengambil Manfaat dari ternak itu tetapi tetap bertanggungjawab kepada pemerintah. Bahkan sudah w buat dari aturan sampai perjanjiannya. Jawaban yg sy terima cuma apa, "itu sudah pernah mereka buat tapi gagal". Mereka bekerja hanya formalitas tanpa niat membangun. Tidak ada upaya pengembangan. Terus kapan berhasilnya wkwkwk. Masa'sih program Pemerintah gagal terus. Sampai sekarang bantuan 2 itu terus gagal sudah sejak 4 tahun lalu sy usulkan ganti metode dan perjanjiannya. 😂 Kasian uang rakyat. Tapi dibagikan ke rakyat, rakyatnya juga gak tau diri. Rakyat dan Pemerintah sama-sama susah maju. OMG
Wkwkw anti sekali sm inovasi ya, seolah-olah inovasi itu trauma bg mrk. Lagipula mrk ASN harusnya membangun daerah atau negara dong, bkn fokus ke profit kaya pengusaha atau wiraswasta 😂
Ilmu baru, jurusan baru, mahasiswa baru, UKT yg mahal di Perguruan tinggi untung banyak. Artinya sudah menjadi bisnis trilyunan. Setiap PT berlomba membuka jurusan baru tanpa memikirkan pekerjaan setelah lulus. Selamat profesor.
Cara bicaranya mengingatkan sama BPK BJ Habibie, apakah klo orang saintis seperti ini ya. Saya dukung Bu Menteri, semoga terwujud agar Indonesia lebih baik lagi
fisip universitas lampung telah memberikan sarapan pagi gratis pada saat UAS sejak satu tahun yll agar mahasiswanya lancar ujian. maaf bu wamen ngeduluin programnya ya ... tahun 1970 an pak presiden soeharto memberikan susu gratis dan kue dari tepung beras yang kaya karbo dan vitamin B pada anak2 SD (saya masih SD waktu itu) alhamdulillah sekarang dihidupkan kembali. semoga Indonesia Emas tercapai
Harus diciptakan sistem agar anak dari kecil bisa belajar agar tidak rasis dan bisa toleransi pada semua suku, agama dan ras. Semua demi kemajuan bangsa Indonesia. Kalau mereka bisa toleransi dan tidak rasis, otomatis iman mereka juga akan baik
Perguruan tinggi mestinya di arahkan untuk mendukung tumbuhnya industri-industri baru berbasis potensi lokal untuk buka lapangan kerja. Perguruan Tinggi diberikan tantangan lebih tidak sekedar menghasilkan ilmu baru. Hasil riset yang ada saja belum optimal dihilirisasi untuk membangun industri dan lapangan kerja, ada banyak teknologi yang dapat dibuat tapi tidak berujung pada lahirnya industri baru. Hal ini mestinya jadi pr pemerintah dan perguruan tinggi untuk mencari penyebab dan cara penanganannya.
Begini: 1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan). 2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah. 3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka (khususnya proses belajar mengajar ditingkat dasar dan menengah itu ditujukan untuk mencetak murid2 yg menjelang lulus sma sudah bisa mempraktekkan program mandiri pangan keluarga, sudah mandiri dalam karakter, merdeka dalam berfikir, bertindak, beragama, bermasyarakat, dll), malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan. 4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu. 5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan? 6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa: a. Memelihara 8-16 ekor ayam petelur (1-2 jantan) b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan) d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan) e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll) f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis. Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka). 7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt Kepala Keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya. 8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja. 9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu (Ketika jumlah penduduk mulai makin banyak orang tua/menua daripada anak mudanya). 10. Dan masa membuat program makan siang gratis yg pertahunnya bakal menghabiskan dana 70-80 triliun saja bisa, mengeluarkan blt sejak covid 400 triliun juga bisa, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun selalu bisa, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau kalo gak mau ngasih, ya sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja masa gak bisa???
Tentu saja, meski tak full 1000m2 tapi mendekati, Saat ini sedang mencoba mencicil supaya bisa pake listrik produksi sendiri. Dan jangan salah untuk ternak ayam petelor 8-16 ekor itu masih tergolong murah karena masih dibawah umr jabodetabek (bisa beli paketan kandang sekaligus ayam petelornya dari tokped or sapee). Begitu juga kalo mau beli 5 ekor kelinci newzealand (1 jantan) juga sama. Yg agak sedikit mahal kambing etawa, tapi ini pun bisa asal luasan tanahnya cukup, maka bisa dibeli pake uang thr. Begitu juga kolam ikan, kalo gak sanggup fiber, ya terpal saja. Kalo soal bibit pepaya calina, sawo, dll harusnya tak jadi masalah. Mulai saja dari yg bisa dan terjangkau, misalnya tanam 6 pohon pepaya dulu dan pelihara ayam petelor dulu 8 ekor pake kandang batre. Dari sana baru jalan mau kemana setelah evaluasi. Kalo diprotes tetangga ya jangan ternak kambing, toh gak mati juga kita kalo gak minum susu segar tiap hari. Ketahanan pangan rumah tangga tak mewajibkan susu, tapi sangat baik kalo ada kambingnya karena ini bagian dari sirkulasi rantai makanan, pupuk, dll. Kolam ikan juga sama pentingnya meski cuma 1,5x2m saja, karena ini bagian dari rantai makanan dan rantai produksi. Ingat air dasar kolam ikan itu adalah pupuk alami gratisan, sekaligus berfungsi mengurangi bau kotoran hewan yg diproduksi ayam dan kambing, karena di dasar kolam itu banyak bakteri nitrobacter dan rhodobcater yg akan menetralisir bau kotoran hewan. Nitrobacter kerja dimalam hari, rodhobacter kerja disiang hari. Jadi selain dapat protein hewani yg sehat dari ikan/daging putih, juga ada fungsi ekonominya supaya biaya2 proyek homestead/Omah Perdikannya bisa betul2 ditekan. Dua bakteri ini akan juga memotong biaya pestisida/herbisida. Meski hasilnya gak kayak pestisida dan herbisida sintetik, tapi kalo untuk kelas kebun rumahan sih sudah lebih dari cukup. Membuat POC/PSB dari air keran tak ideal, karena klorinnya membunuh bakteri2 baik. Begitu juga menyiram tanaman di kebun pake air keran yg mengandung klorin, ya bisa membunuh bakteri2 baik di dalam tanah. Itu sebabnya perlu kolam ikan, selain buat diambil dagingnya juga buat nyiram tanaman, buat menekan bau dari kotoran ternak, dan buat memproduksi POC/PSB gratisan.
Bagus sekali utk yg suka dan hobby dgn tanaman dan hewan. Tidak semua org dilahirkan dgn bakat dan talenta dan kesabaran yg sama. Ga semua org tangannya cocok dengan pertanian dan peternakan walau skala mini.
@@itsok199 1. Betul, khususnya jika negara memiliki ketersediaan dana yg memadai, maka sebaiknya kurikulum pendidikan kita memiliki fleksibilitas agar bisa mengakomodasi 100% perbedaan masing2 potensi yg dimiliki oleh masing2 siswa/peserta didik. 2. Tapi tentu saja fleksibilitas itu juga jangan menjadi pembenaran yg ekstrim kepada semua peserta didik, untuk dipersilahkan tidak belajar mandiri secara pangan, sehingga tidak memiliki bekal ilmu dan bekal praktik yg memadai yg memungkinkan si peserta didik kelak bisa melepaskan diri dari ketergantungan pangan kepada pihak lain, khususnya ketergantungan kepada mekanisme pasar. Bahkan yg kaya raya pun atau yg sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada dunia pertanian dan peternakan sekalipun, sebaiknya tetap dibekali ilmu dan praktek ketahanan pangan, yg bisa dipraktekkan di kemudian hari (jikalau datang rainy days). 3. Dan kita pun tetap harus mengajari anak kita akan dunia seni dan ajaran agama, meskipun kita tau anak didik kita tak memiliki bakat / ketertarikan dalam dunia seni dan agama. Bahkan meskipun negara tau lapangan kerja di dunia seni / agama tidak lah banyak dan tidak menjanjikan, ya negara tetap wajib memperkenalkan dunia tersebut kepada para penerus bangsa kita. 4. Dan yg sangat jelas adalah semua peserta didik harus dibekali dengan bekal ilmu dan bekal pelatihan/praktik yg sangat banyak soal budi pekerti, biar setelah hidup di dunia nyata, gak jadi koruptor, tukang suap, tukang terima sogokan, dll apalagi kita tau ini salah satu penyakit penting yg turut menyumbang kepada gagalnya bangsa kita untuk maju setara dengan bangsa2 besar lainnya. Sedih sekali tiap menjelang pemilu kita terus saja membaca ulang berbagai berita bahwa masih banyak penduduk di konoha yg memilih wakil rakyat yg serangan fajarnya paling tinggi.
MENGAPA RISET PERCUMA DI INDONESIA....???? RISET Bagus , Hasil Percuma, karena Keputusan Pemerintah Pusat dan Daerah bukan berdasarkan RISET, tapi terserah PARPOL di DPR atau DPRD , yang mana keputusan mengutamakan ke untungan kelompok dan golongan...
boro boro update belajar yg basic aja msh pada males. yg basic itu STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). itu dulu aja di kuatin, krn menurut Lee Kuan Yew, orang asia gak semangat belajar stem. beda sama yahudi dan bule. kalau basicnya aja males, lemah. gimana mau unggul di riset (R&D)
Lebih untung bila sekolah itu cuma 3 hari full day + 4 hari ada PR (praktek di rumah); kasih makanan bisa 3 meal penuh, dengan penghematan : 1) biaya transpor yang berkurang 50% 2) pengurangan kemacetan 3) praktek di rumah akan meningkaktan life skill dan lebih akrab dengan dunia realitas.
Sejak PAUD SD, siswa hanya diajar “menghafal” … hanya Low Order Thinking Skill … Hasılnya: generasi CopyPaste, sarjana hasil “joki” SEHARUSNYA sudah mulai “analysis” dan “berpikir kreatif” … Higher Order Thinking … Hasilnya: ilmu/ terobosan baru
Waduh....waduh....Bu kasih privat dong ke fufufafa biar encer gitu loh kayak di debat saat pilpres si fufufafa betul betul diprivate seperti nya saat itu...😅😅😅😅
Sumber daya manusia harus penerapan yang adil yakni kuliah gratis untuk anak miskin non berprestasi (tidak hanya untuk anak miskin berprestasi). Yang setuju like...
Ga semua anak layak dapat bantuan pendidikan. Yg malas belajar hamburkan uang saja. Harus ada syarat supaya yg dibantu yg layak dapat bantuan. Bukan soal berprestasi atau ga berprestasi tp akhlak. Yg akhlak ga baik pendidikan makin tinggi makin serem.
Harusnya dana nya lebih banyak ke riset karena orang indo ini banyak membuat sesuatu malah diluar negri karena mereka memfasilitasi orang pintar dari Indonesia untuk melakukan riset dan pengembangan contoh nya pembuat 4G itu dari Indonesia namanya Khoirul Anwar
Alokasi Anggaran utk SDM makan gratis hrs efektif tepat guna,tepat waktu dan tepat cara pengolahanya,bahan bahan masakan yg selektif, tempat yg bersih dan hygienis,dengan juru masak yg tepat yg mengerti cara mengolah masakan agar nilai gizinya tidak hilang,untuk pembentukan pertumbuhan fisik dan asupan nilai gizi untuk perkembangan otak,ara,DHA,asam folat,omega 9 dll,
Great review of higher education from Prof.Stella Christie as deputy minister of higher education, science and technology in the Red and White Cabinet with the theme: "Campuses should create lots of new knowledge"
Berharap sangat orientasi kebijakan oendidikan kedepannya tdk sekedar memangun intelegency yang kuat tp lebih penting dari itu adalah muatan pembentukan karaktek anak yang akhlakul karimah agar bangsa ini kedepannya diihuni oleh manusia manusia yang berperilaku baik dan. Benar. Amiiin
Beliau terbiasa berbicara pakai bahasa Inggris sehingga banyak kataa "eee" karena agak kesusahan beradaptasi menggunakan bahasa Indonesia, tapi kereeennnn sekali prof ilmunya
Di 5 tahun terakhir ini pendidikan khususnya sma jadi gawat banget, ga ada lagi sekolah Unggulan seperti masa kecil saya, dan anak2 Sma setidaknya di daerah saya jadi sering Tawuran bahkan hampir setiap hari ada berita tawuran, hal yang jarang banget terjadi saat saya SMA dulu bahkan dalam 1 tahun belum tentu ada kejadian tawuran.
Semoga jual beli ijazah di perguruan- tinggi nakal bisa ditindak tegas. Ini jelas mendegradasi kualitas pendidikan yg ujungnya menurunkan pula kualitas SDM Indonesia. Sya dlu berdarah2 mau lulus S2, dan ironinya skrg sy jumpai banyak sekali rekan2 sy tiba2 bergelar S2 jg.
SETELAH ITU BARU NGOMONG RESEACHER, ZONASI, MAKAN GRATIS DAN LAIN LAIN. PROF CHRISTY ANDA MENGHADAPI BIROKRASI DIKTI YANG KORUP. MINTA BANTUAN PAK PRABOWO LANGSUNG.
ide bagus prof, cuma ya terlalu fokus ke belajar, riset. prof patokan singapura ya dosennya sejahtera, mhs ga selalu dikampus, dosen boleh ngajar dari mana aja, mhs bisa belajar dari mana saja. tapi prof lupa untuk benerin kesejahteraan dosennya dan sistem yang berjalan, ini diantaranya : 1. Dosen ASN Tukinnya ga dibayar dari 2020, banyak pada menjerit itu dosen tentang kesejahteraan, bahkan ada yang jadi ojek online. 2. Dosen Swasta, perbaiki kesejahteraan dosennya, ada dosen PTS dibayar kalo ngajar, kalo ga ngajar ga dibayar. 3. Gaji dosen singapur + malaysia udah tinggi bu, jangan samain dengan indonesia, lah dosen masih ada yang narik ojek online 4. Kuliah jangan kebanyakan dikelas, bebaskan untuk online dan mahasiswa dibebaskan belajar diluar dosen mengarahkan, lah ini kampus rasa SD, SMP dan SMA, semua ilmu nunggu dari dosen, lah koplak. 5. Tendik dan Pejabat kampus juga itu diberesin pada sibuk sendiri semua itu soal anggaran 6. BLU dan PTNBH juga dibuat aturan, lah ini kampus bisa masukkin sodara2nya kerja, remun seenak jidat. 7. pelayanan dikti juga amburadul, dosen pindahin Jafung aja ribet coy, pusatnya lemot kerjanya. 8. nerbitin jurnal penelitian adalah bisnis yang menggiurkan, apalagi scopus bisa puluhan juta biayanya, dan pemerintah ga niat menggratiskan, memajukan jurnal nasional menjadi internasional, seharusnya pemerintah sediakan server untuk menampung semua jurnal nasional, lagian file PDF segede apa sih, sampe harus bayar puluhan juta buat nerbitin ? belum lagi bayar jurnal internasional pake $ parah ini. Merdeka dot com join deh SPK (serikat pekerja kampus) permasalah perguruan tinggi disana dibahas semua.
Cerdas memang ibu ini.. kelihatan dari cara dan isi bicaranya... mudah2an bisa merubah pendidikan kita...
Semoga...kayane sulit de situasi di indo
Ya...tak semudah membalik goreng tempe....ngomongnya mmg cerdas wong prof...praktekkan.!
@@suryanitam4323 ga sulit kok asal ada kemauan untuk mencerdaskan. Bukan kemauan untuk memperbodoh seperti era mulyono. Saya percaya pak prabowo tidak meneruskan program pembodohan era jokowi
@@vivomobile7040 pesimis amat sih.
@@vivomobile7040makanya cari tau siapa prof Stella ini dia bukan sekedar omon2 riset dan temuan nya banyak dan juga di akui didunia.. banyak2 lah cari info
Semoga bisa meningkatkan SDM INDONESIA..semangat prof stella
Sains banget nih. Kereeen. Semoga bisa terwujud prof.
Saya sarjana informatika saat ini msh narik ojol buat nambah penghasilan...
Saya pingin pendidikan di Indonesia bermanfaat bagi kehidupan nyata, bukan cm hafalan
Smg tak hanya omon2 teorinya bisa di praktekkan....
Makanya cari tau siapa prof Stella ini dia bukan sekedar omon2 tp sudah dipraktekkan kedunia nyata ilmunya pun sudah dipakai di dunia riset dan temuan temuan nya juga banyak@@vivomobile7040
Mantap sekali...serasa sedang mengikuti perkuliahan S3 metode penelitian
Mantap
Aku Alumni Pertama Universitas Terbuka Tahun 1990. Kuliah Perdana UT disampaikan oleh Ayah Prabowo, yaitu Prof. Dr Soemitro Djoyohadikusumo. Kualitas Ilmu di UT tersebut cukup tinggi. Dan Bisa menimbulkan usaha2 kreatif di dalam sistem belajar, pemahaman, mengingat, observasi thd Ilmu yang kita pelajari, Karena sifatnya Otodidak, kita harus disiplin, dan rendah 'diri' karena dimanapun kita siap utk membaca, Dan ini menguntungkan bagi para pekerja. Aku sudah sempat walau DO mengenyam pendidikan di Fakultas Tehnik U. Negeri dan Ekonomi di U. Swasta. Juga berbagai Diklat Ktr. Ditjend Pajak. UT sangat menjajikan khususnya bagi pekerja. Penulis Materi atau Modul dr U. Indonesia, Gama, U. Diponegoro, LAN, mereka para Dosen yg. berkualitas di bidangnya.
Sy jg bljar temukan energi rmh lingkungan tapi bru inspirasi blm da riset krn blm da dana. Tpi scra logika itu bs trjadi
sumitro 1951 bikin program benteng, program diskiminatif thd etnis tionghoa.
dengan tujuan membentuk pengusaha pribumi tapi membatasi ruang gerak pengusaha etnis tionghoa. tapi program malah gagal, dan menghabiskan uang negara.
SETUJU.
Tks Prof. Atas edukasi yang disampaikan. Keren sekali ❤
Idolaku...Ibu prof. Stella..SRIKANDI BARU INDONESIA
Bagus, bener banget ni apa yg di jelaskan Ibu Stella Cristie. Belajar di kampus itu hanya lebih sulit saja tetapi tidak memginspirasi mahasiswanya untuk mencipta. Bahkan ada pengajarnya hanya meden - medeni saja biar kesannya ia orang yg paling berilmu. Andainya banyak kampus dan kementrian pendidikan tinggi Indonesia punya pikiran yang sama dan sejalan dengan Ibu Stella ini betapa banyak generasi muda Indonesia tercipta dan memjadi generasi kreatif berpikir memecahkan masalah mencari solusi2 yg inovatif dan juga menciptakan sesuatu..
Ini baru benar profesor. Harusnya yang begini jadi menteri. Informasi yang disampaikan benar benar berbobot dan ilmiah.
ha ha dengan H index 8, ini ilmuwan biasa.
Iya.... Yg beginih baru mantap
Gimana menpend yg kemarin😂😂😂....!!!
@@muhammadnur9337 biasa tapi yg penting berguna buat bangsa dan negara
@@muhammadnur9337sudah tau risetnya?? Dia sudah diakui dunia pak
Pikiranku dbikin fress sma pak prabowo dnger pidatonya dan mentri mentri yg terpilih auranya orang orang jujur Aamiin smoga sll dipermudah urusannya .skarang banyak sx pngen masuk negri harga beli bangku sampek 10jta itu usut tuntas karna adanya zona jd yg jauh jauh bnyak yg beli bangku
2014-2019 Milih Jokowi???
Itu R80 harusnya bisa jd mesin terbang sendiri. Klo emg fokus ke industri dalam negeri.
optimis Indonesia cepat maju karena sda nya lengkap, para ilmuwan dan expert tinggal research dan buat produk.
Indonesia kuliah cuma buat cari krj
Sy suka dunia saint teknologi dn riset
@@DaryonoGunturmateri kuliah kebanyakan cm dicekokin hafalan, gk diajarin inovasi dan kreativitas, akhirnya sarjana pd nganggur
Dan akhirnya banyak yang jadi mahasewa
@@kayakiye9474dunia sains itu berbeda bukan sekedar teori tapi pengembangan teknologi dengan riset2nya
Ini kerren banget pendidikan tinggi itu create knowledge Baru
Mantap sekali Bu wamen tolong segera direalisasikan sehingga ke seluruh wilayah negara kita
Mantaaaaap. Ibu memberikan harapan besar untuk bangsa. Salut...!
Atensi kpd yg mulia:
1) STOP ZONASI SEKOLAH warisan muhajir yg sengsarakan rakyat didaerah kecil, irisan/perbatasan, bahkan kota.
2) Tegakkan kembali ujian nasional dan peringkat kelas bg pelajar
3) Batasi makan gratis pelajat hny utk yg membutuhkan dan alihkan dana serta tambah utk hal realistis fisik atasi pengangguran.
4) Gerakan bangun 5jt kios/lapak 2x3mtr tepi jln raya (aset negara) diseluruh indonesia utk dagang&usaha kreatif guna atasi meningkatnya pengangguran.
5) Kuasai hasil panen petani dg membentuk setara bulog agar hrg dpt dikontrol&stabil
6) Sgera hidupkan food estate&hilirisasi industri agr akyat tdk menanti tagih janji.
Ada bbrp poin yg gw kurang setuju :
ZONASI itu justru membantu terjadinya pemerataan dan keadilan bagi masy bawah. Tanpa adanya zonasi, sekolah2 unggulan dan favorit nantinya hanya akan diisi murid dari kalangan mampu. Org2 kaya akan rela keluar uang lebih supaya anaknya bisa bersekolah di t4 favorit. Anak2 kalangan bawah/kurang mampu akhirnya hanya kebagian sekolah2 jelek. Yg perlu di kritisi itu bukan zonasinya, tapi integritas penerapannya.
Utk makan gratis, program ini ada pendidikan moral juga. Yg anak org miskin bisa makan bareng anak org kaya dg menu makanan yg sama. Ada unsur ekualisme disana. Jangan dibatasi yg akhirnya hanya akan mengkotak2an kelompok siswa. Seolah2 yg dapat makan gratis nantinya golongan murid2 raskin. Ujung2nya malah muncul bully sana sini.
Membangun 5 jt kios itu gk make sense. Berapa biaya bangunnya, brp biaya perawatannya. Program spt itu malah membuka keran baru KKN. Udah pembangunannya nanti disunat, nanti alokasi siapa yg berhak dapat jatah kios pun akhirnya di kolusikan. Kalau anggaran memang ada,
Dr pd duitnya buat bangun kios, lebih baik dipakai utk permodalan, pembinaan, dan pembangunan ekosistem UMKM. Masy itu nggak butuh kios, tapi butuh modal, butuh ide, butuh dukungan dlm mengembangkan sektor umkm. Yg punya ide nggak ada modal. Yg punya modal, nggak punya ide. Yg punya ide dan ada modal, ekosistemnya tdk mendukung. Itu faktor2 yg menghambat. Padahal umkm ini potensinya besar dalam membuka lapangan kerja.
Penguasaan hasil tani ini juga impossible. Kita bukan negara komunis, yg hasil produksi atau kerja kita hanya diserahkan ke negara. Kalau semua hasil tani ke negara, jatuhnya akan monopoli. Nanti yg rugi selain petani sendiri, masyakarat sbg konsumen akhir juga dirugikan. Problem hasil tani kita itu kan ada 2, Produktifitas dan distribusi. Produktifitas ada issue di pupuk dan teknologi, sementara distribusi ada issue di infrastruktur dan supply chain yg banyak diisi spekulan. Itu pembenahan yg harus dilakukan langsung ke akar masalah.
Yang no 4 kayanya pungli para preman kayaknya bakal makmur😂😂😂
Zonasi sekolah itu urusan Kementrian Pendidikan Dasar & Menengah. Bu Stella ini Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, & Teknologi. Beda jurusan, pak 😅😅😅 urusan zonasi sekolah komplainnya ke Pak Abdul Mu'ti
1-3 tidak setuju, 5-6 setuju tapi no. 4 cukup menarik membangun kios. Kalau disewakan ke pengusaha kecil terutama prioritas akamsi sih setuju banget.
Betu... Dengan adanya zonasi kami yg ada diluar kota yang jauh dari Sekolah Negeri merasa ada diskriminasai dan ketidakadilan.....
Maka begitu pentingnya makan makanan bergizi setiap hari supaya SDM kita tuh meningkat dan kerja pun penuh semangat cita-cita tercapai.
Semoga dunia pendidikan Indonesia ke depan mau dan mampu memberikan bimbingan kepada semua potensi masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif seperti kepada sosok yang membuat BBM dari limbah plastik/ sosok yang membuat helikopter sendiri dgnmesin vespa dll, sehingga seluruh elemen masyarakat yang punya semangat untuk maju bisa mendapatkan dukungan dan tidak layu sebelum berkembang. Amin.
Semangat Bu Prof untuk meningkatkan SDM😊
Semangat selalu kk but setela semangat selalu nkri trcinta 😊
Selamet bekerja Prof stela semoga selalu deberikan kesehatan dan kekuatan oleh Tuhan yg maha esa
Learning of knowledge prof, kalau belajar pengetahuan. Kalau learning about knowledge itu lebih kepada cara mencari pengetahuan
Klo profesor yg gk kaleng2 ya ky gini ini... 👍👍
Makan siang gratis untuk anak-anak sekolah, mulailah dulu dari daerah 3 T (Terluar, Tertingggal, Terbelakang), uji coba di sana selama 1 tahun. Supaya anggarannya berguna! Bukan di sekolah2 di kota besar .... hadew. Kalaupun ada anak-anak yang miskin di sana paling hanya 10%. Tapi kalau di daerah 3T. 100% membutuhkan.
Harap maklum, daerah 3T kurang menjual untuk pencitraan 😂
terjebak janji mangkok makan siang gratis
Bisa coba satu tahun, hasilnya anak2 nya coba di adu dengan anak2 di daerah yg sudah maju seperti jakarta dll..
Ini mantep ini 💯
@@dodolipret008Pdhl justru klo difokusin ke 3T ini malah bisa lbh cpt viral krn dampaknya bisa besar, skrg klo ada daerah yg sblmnya tertinggal, trs dibangun supaya lbh maju, biasanya bikin rame dgn pujian
Saya akui.. Ini proff.. Baru sekali melihat dia berbicara... Langsung ok..
AKTIFKAN KEGIATAN DAN PENGEMBANGAN LAB SMA DAN INOVASI
inilah seorang profesor yg sebenarnya bukan abal abal gelar nya bs dipertanggung jawabkan 👍👍👍
Penerus pak habibie
Terima kasih prof stella. God bless you and your family.
MENGAPA RISET PERCUMA DI INDONESIA....???? RISET Bagus , Hasil Percuma, karena Keputusan Pemerintah Pusat dan Daerah bukan berdasarkan RISET, tapi terserah PARPOL di DPR atau DPRD , yang mana keputusan mengutamakan ke untungan kelompok dan golongan...
#IndonesiaReferendum
Sangat betul sekali itu fakta
Lebih laku bikin survei yang menggembirakan penguasa 😂😂😂
Mamad einstein lum turun...😂
Klo percuma risetnya di indo, yg punya riset hrs putar otak jgn mau dikadalin, bisa tuh ngajuin ke org luar yg lebih menghargai jerih payah😅
Setuju sekali, sekolah dasar itu utamakanlah belajar tentang ahklak
Gaya bicaranys MEMANG BENAR BENAR BERMARTABAT BERILMU
Tolong mbak atau ibu prof, Stella berikan pemahaman kepada mahasiswa, agar kalian dgn baik, menuntul ilmu, jangan kampus disalahgunakan untuk hal hal yg berbau politik, perlu dibenahi secara menyeluruh.
Masalahnya,untuk'menaikan,PamorMahasewanya..lebihCepat,melalui'JalurPolitikPraktis..diPanggung2Demo'jalanan?. Panggung,Ilmu&Riset..kurangPopuler?..kalah,saing'dng,Panggung'OrasiJalanan&Anarkis!.😂
Definisi berpikir sebelum berbicara, ciri dari orang cerdas dan jenius,... Bukan berarti yang ceplas ceplos gak pintar dan jenius tapi berpikir sebelum berbicara yentang keseimbangan antara IQ, SQ, good job,.
Semoga kualitas SDM Indonesia semakin lebih baik.
ibu ini orang baru di eksekutif, lama2 juga paham bagaimana rasanya 😀😀😀😀
Mantap Bu Mentri ini🎉🎉GBU Bu Stella dan Sehat selalu bikin inspirasi baru bt anak muda Indonesia
betul Prof. Stella, kurikulum di Indonesia seperti stagnan jalan ditempat harus ada pencerahan nyata
Tepat sekali presiden bapak Prabowo Subiyakto menunjuk prof. Stella Christie untuk mengembangkan SDM Indonesia untuk Indonesia EMAS
Prof stella,lanjut kan indonesia maju terus
kita lihat bagaimana kiprah prof Stella 100hr ke depan ...
Pada dasarnya saya sepakat dengan Prof. Stella tentang perbedaan paradigma antara pendidikan dasar & menengah dengan pendidikan tinggi (yaitu universitas). Yang satu belajar tentang pengetahuan sedang yang lain belajar tentang bagaimana menghasilkan pengetahuan. Namun demikian, Prof. Stella harusnya juga menyoroti tentang perbedaan antara pendidikan vokasi dengan pendidikan akademis dimana keduanya termasuk ke dalam pendidikan tinggi.
Benar Prof. Supaya mahasiswa makin mrngasyikkan dirinya dengan riset-riset untuk mengkreasi new knowledge, dari pada sibuk ngrancang demo dan ngegame di kafe-kafr free wifi
Wamen ini ....... .menjanjikan untuk berbuat baik ke rakyat.
Gw yg sudah sarjana, sudah ASN. Tertampar fakta yang disampaikan oleh Ibu Prof. Cape' gua dikantor banyak ide ditolak, bahkan sampai dikatain anak kemaren sore gak ngerti apa2.
Yang paling konyol itu ketika sy usul untuk metode bantuan hibah ternak ke masyarakat itu di ubah menjadi gaduhan. Karena bantuan2 yang di aspirasikan oleh para dewan memiliki tingkatan keberhasilan sangat rendah, bahkan dibawah 5%. Jadinya ternak yang dibagikan Masyarakat itu bukan punya dia, tetap milik pemerintah dan dia berhak untuk mengambil Manfaat dari ternak itu tetapi tetap bertanggungjawab kepada pemerintah. Bahkan sudah w buat dari aturan sampai perjanjiannya. Jawaban yg sy terima cuma apa, "itu sudah pernah mereka buat tapi gagal". Mereka bekerja hanya formalitas tanpa niat membangun. Tidak ada upaya pengembangan. Terus kapan berhasilnya wkwkwk. Masa'sih program Pemerintah gagal terus. Sampai sekarang bantuan 2 itu terus gagal sudah sejak 4 tahun lalu sy usulkan ganti metode dan perjanjiannya. 😂 Kasian uang rakyat. Tapi dibagikan ke rakyat, rakyatnya juga gak tau diri. Rakyat dan Pemerintah sama-sama susah maju. OMG
Wkwkw anti sekali sm inovasi ya, seolah-olah inovasi itu trauma bg mrk. Lagipula mrk ASN harusnya membangun daerah atau negara dong, bkn fokus ke profit kaya pengusaha atau wiraswasta 😂
Lebih ke tidak mau pusing. Kalau ada inovasi kan nambah2 pekerjaan.
jmn skrg suka yg instan instan aja sih wkwkkw
@@laratua9978betul. Senengnya kerja santai, gaji n tunjangan maksimal
Ilmu baru, jurusan baru, mahasiswa baru, UKT yg mahal di Perguruan tinggi untung banyak. Artinya sudah menjadi bisnis trilyunan. Setiap PT berlomba membuka jurusan baru tanpa memikirkan pekerjaan setelah lulus. Selamat profesor.
berat...top dan keren
Enak klo denger bicara orang berilmu
Cara bicaranya mengingatkan sama BPK BJ Habibie, apakah klo orang saintis seperti ini ya. Saya dukung Bu Menteri, semoga terwujud agar Indonesia lebih baik lagi
Bener begitu cara bicaranya bisa jadi penerus pak habibie Bu Stella ini
aset berharga, hanya kuatir terdepak oleh POLITIK. semangat ya.salam bahagia sejahtera.❤😂🎉
Semoga saja tidak terjadi
fisip universitas lampung telah memberikan sarapan pagi gratis pada saat UAS sejak satu tahun yll agar mahasiswanya lancar ujian. maaf bu wamen ngeduluin programnya ya ... tahun 1970 an pak presiden soeharto memberikan susu gratis dan kue dari tepung beras yang kaya karbo dan vitamin B pada anak2 SD (saya masih SD waktu itu) alhamdulillah sekarang dihidupkan kembali. semoga Indonesia Emas tercapai
keren semoga rakyat Indonesia kedepannya akan lebih cerdas dengan pendidikan terbaik
Enak dengernya klbicaranya orang cerdas 👍👍👍
Focus Pemberdayaan Manusia .. Sukses truss Prof😂
Harus diciptakan sistem agar anak dari kecil bisa belajar agar tidak rasis dan bisa toleransi pada semua suku, agama dan ras. Semua demi kemajuan bangsa Indonesia. Kalau mereka bisa toleransi dan tidak rasis, otomatis iman mereka juga akan baik
Jelas dan mudah dipahami ❤
Pinter memang... Keren..
Mantap
Ini bagus ksh panjang ,bosku
Ini mentri cerdas membuka wawasan sarjana yg demo demo yg nganggur tak kerja😢😢😢😢
Mantaap somoga banyak ahli akibat sean di indonesia
Proud of You miss Professsor❤
Yang penting ditunggu action nya Prof. Stela... Ditunggu 100 hari action anda kedepannya... 😊😊😊
Perguruan tinggi mestinya di arahkan untuk mendukung tumbuhnya industri-industri baru berbasis potensi lokal untuk buka lapangan kerja. Perguruan Tinggi diberikan tantangan lebih tidak sekedar menghasilkan ilmu baru. Hasil riset yang ada saja belum optimal dihilirisasi untuk membangun industri dan lapangan kerja, ada banyak teknologi yang dapat dibuat tapi tidak berujung pada lahirnya industri baru. Hal ini mestinya jadi pr pemerintah dan perguruan tinggi untuk mencari penyebab dan cara penanganannya.
Begini:
1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan).
2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah.
3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka (khususnya proses belajar mengajar ditingkat dasar dan menengah itu ditujukan untuk mencetak murid2 yg menjelang lulus sma sudah bisa mempraktekkan program mandiri pangan keluarga, sudah mandiri dalam karakter, merdeka dalam berfikir, bertindak, beragama, bermasyarakat, dll), malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan.
4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu.
5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan?
6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa:
a. Memelihara 8-16 ekor ayam petelur (1-2 jantan)
b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar
c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan)
d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan)
e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll)
f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan
g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis.
Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka).
7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt Kepala Keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya.
8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja.
9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu (Ketika jumlah penduduk mulai makin banyak orang tua/menua daripada anak mudanya).
10. Dan masa membuat program makan siang gratis yg pertahunnya bakal menghabiskan dana 70-80 triliun saja bisa, mengeluarkan blt sejak covid 400 triliun juga bisa, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun selalu bisa, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau kalo gak mau ngasih, ya sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja masa gak bisa???
Setiap orang bisa berkhayal... apakah rumah sodara sdah berupa HOMESTEAD?... kebanyakn rumah di Indonesia berdiri di lahan seluas 90 m
Tentu saja, meski tak full 1000m2 tapi mendekati, Saat ini sedang mencoba mencicil supaya bisa pake listrik produksi sendiri. Dan jangan salah untuk ternak ayam petelor 8-16 ekor itu masih tergolong murah karena masih dibawah umr jabodetabek (bisa beli paketan kandang sekaligus ayam petelornya dari tokped or sapee). Begitu juga kalo mau beli 5 ekor kelinci newzealand (1 jantan) juga sama.
Yg agak sedikit mahal kambing etawa, tapi ini pun bisa asal luasan tanahnya cukup, maka bisa dibeli pake uang thr. Begitu juga kolam ikan, kalo gak sanggup fiber, ya terpal saja. Kalo soal bibit pepaya calina, sawo, dll harusnya tak jadi masalah. Mulai saja dari yg bisa dan terjangkau, misalnya tanam 6 pohon pepaya dulu dan pelihara ayam petelor dulu 8 ekor pake kandang batre. Dari sana baru jalan mau kemana setelah evaluasi.
Kalo diprotes tetangga ya jangan ternak kambing, toh gak mati juga kita kalo gak minum susu segar tiap hari. Ketahanan pangan rumah tangga tak mewajibkan susu, tapi sangat baik kalo ada kambingnya karena ini bagian dari sirkulasi rantai makanan, pupuk, dll. Kolam ikan juga sama pentingnya meski cuma 1,5x2m saja, karena ini bagian dari rantai makanan dan rantai produksi.
Ingat air dasar kolam ikan itu adalah pupuk alami gratisan, sekaligus berfungsi mengurangi bau kotoran hewan yg diproduksi ayam dan kambing, karena di dasar kolam itu banyak bakteri nitrobacter dan rhodobcater yg akan menetralisir bau kotoran hewan. Nitrobacter kerja dimalam hari, rodhobacter kerja disiang hari. Jadi selain dapat protein hewani yg sehat dari ikan/daging putih, juga ada fungsi ekonominya supaya biaya2 proyek homestead/Omah Perdikannya bisa betul2 ditekan.
Dua bakteri ini akan juga memotong biaya pestisida/herbisida. Meski hasilnya gak kayak pestisida dan herbisida sintetik, tapi kalo untuk kelas kebun rumahan sih sudah lebih dari cukup. Membuat POC/PSB dari air keran tak ideal, karena klorinnya membunuh bakteri2 baik. Begitu juga menyiram tanaman di kebun pake air keran yg mengandung klorin, ya bisa membunuh bakteri2 baik di dalam tanah. Itu sebabnya perlu kolam ikan, selain buat diambil dagingnya juga buat nyiram tanaman, buat menekan bau dari kotoran ternak, dan buat memproduksi POC/PSB gratisan.
Bagus sekali utk yg suka dan hobby dgn tanaman dan hewan. Tidak semua org dilahirkan dgn bakat dan talenta dan kesabaran yg sama. Ga semua org tangannya cocok dengan pertanian dan peternakan walau skala mini.
@@itsok199 1. Betul, khususnya jika negara memiliki ketersediaan dana yg memadai, maka sebaiknya kurikulum pendidikan kita memiliki fleksibilitas agar bisa mengakomodasi 100% perbedaan masing2 potensi yg dimiliki oleh masing2 siswa/peserta didik.
2. Tapi tentu saja fleksibilitas itu juga jangan menjadi pembenaran yg ekstrim kepada semua peserta didik, untuk dipersilahkan tidak belajar mandiri secara pangan, sehingga tidak memiliki bekal ilmu dan bekal praktik yg memadai yg memungkinkan si peserta didik kelak bisa melepaskan diri dari ketergantungan pangan kepada pihak lain, khususnya ketergantungan kepada mekanisme pasar. Bahkan yg kaya raya pun atau yg sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada dunia pertanian dan peternakan sekalipun, sebaiknya tetap dibekali ilmu dan praktek ketahanan pangan, yg bisa dipraktekkan di kemudian hari (jikalau datang rainy days).
3. Dan kita pun tetap harus mengajari anak kita akan dunia seni dan ajaran agama, meskipun kita tau anak didik kita tak memiliki bakat / ketertarikan dalam dunia seni dan agama. Bahkan meskipun negara tau lapangan kerja di dunia seni / agama tidak lah banyak dan tidak menjanjikan, ya negara tetap wajib memperkenalkan dunia tersebut kepada para penerus bangsa kita.
4. Dan yg sangat jelas adalah semua peserta didik harus dibekali dengan bekal ilmu dan bekal pelatihan/praktik yg sangat banyak soal budi pekerti, biar setelah hidup di dunia nyata, gak jadi koruptor, tukang suap, tukang terima sogokan, dll apalagi kita tau ini salah satu penyakit penting yg turut menyumbang kepada gagalnya bangsa kita untuk maju setara dengan bangsa2 besar lainnya. Sedih sekali tiap menjelang pemilu kita terus saja membaca ulang berbagai berita bahwa masih banyak penduduk di konoha yg memilih wakil rakyat yg serangan fajarnya paling tinggi.
Usulan yg cerdas dan layak untuk didiskusikan. Ini contoh cara berpikir maju 👍👍
Orang2 seperti belio ini yg perlu diprioritaskan bagi pemerintah dan perlu jadi perhatian rakyat
Mantaaab prof stella,semoga pendidikan jauh lebih maju dengan kebijakan anak makan siang bergiji.....👍
Ilmu ibarat software, perlu di update ke versi terbaik untuk hasil terbaik
MENGAPA RISET PERCUMA DI INDONESIA....???? RISET Bagus , Hasil Percuma, karena Keputusan Pemerintah Pusat dan Daerah bukan berdasarkan RISET, tapi terserah PARPOL di DPR atau DPRD , yang mana keputusan mengutamakan ke untungan kelompok dan golongan...
budayanya budaya bibit gak unggul
mau di kasih pelatih kayak maurinho, atau di latih bill gates
tetep aja bakal memble
NAH BENAR JUGA INI.
boro boro update
belajar yg basic aja msh pada males.
yg basic itu STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
itu dulu aja di kuatin, krn menurut Lee Kuan Yew, orang asia gak semangat belajar stem.
beda sama yahudi dan bule.
kalau basicnya aja males, lemah.
gimana mau unggul di riset (R&D)
Tuhkan pemikiran dan pembelajaran anak kuliah sama anak SMA di dekade ini gak jauh beda, 😌
pola pikir peneliti, metodologis, sistematis
Prof Yohanes salah satu kontributor dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Dengan metode gasingnya.
mantap mbk riset di semua lini
Kumpulkan siswa/siswi unggul untuk didik khusus.
Ini masukan buat universitas²
Idola baru😊😊
Lebih untung bila sekolah itu cuma 3 hari full day + 4 hari ada PR (praktek di rumah); kasih makanan bisa 3 meal penuh, dengan penghematan :
1) biaya transpor yang berkurang 50%
2) pengurangan kemacetan
3) praktek di rumah akan meningkaktan life skill dan lebih akrab dengan dunia realitas.
Smoga keukeuh noh mba Stella utk tetap mngawal perubahan pola fikir para pendidik🙏😁
Sejak PAUD SD, siswa hanya diajar “menghafal” … hanya Low Order Thinking Skill …
Hasılnya: generasi CopyPaste, sarjana hasil “joki”
SEHARUSNYA sudah mulai “analysis” dan “berpikir kreatif” … Higher Order Thinking …
Hasilnya: ilmu/ terobosan baru
Waduh....waduh....Bu kasih privat dong ke fufufafa biar encer gitu loh kayak di debat saat pilpres si fufufafa betul betul diprivate seperti nya saat itu...😅😅😅😅
Sumber daya manusia harus penerapan yang adil yakni kuliah gratis untuk anak miskin non berprestasi (tidak hanya untuk anak miskin berprestasi). Yang setuju like...
Ga semua anak layak dapat bantuan pendidikan. Yg malas belajar hamburkan uang saja. Harus ada syarat supaya yg dibantu yg layak dapat bantuan. Bukan soal berprestasi atau ga berprestasi tp akhlak. Yg akhlak ga baik pendidikan makin tinggi makin serem.
@@itsok199 jangan berpikiran mundur
Kalau bukan menciptakan ilmu atau inovasi, minimal menelorkan pengusaha2 baru yg inovativ
👍👍👍👍👍
Betul prof kampus untuk menciptakan ilmuwan dan intelektual. Ini gak di indomrsia kampus dijadikan TEMPAT pengkaderan ahli DEMO.
Harusnya dana nya lebih banyak ke riset karena orang indo ini banyak membuat sesuatu malah diluar negri karena mereka memfasilitasi orang pintar dari Indonesia untuk melakukan riset dan pengembangan contoh nya pembuat 4G itu dari Indonesia namanya Khoirul Anwar
Alokasi Anggaran utk SDM makan gratis hrs efektif tepat guna,tepat waktu dan tepat cara pengolahanya,bahan bahan masakan yg selektif, tempat yg bersih dan hygienis,dengan juru masak yg tepat yg mengerti cara mengolah masakan agar nilai gizinya tidak hilang,untuk pembentukan pertumbuhan fisik dan asupan nilai gizi untuk perkembangan otak,ara,DHA,asam folat,omega 9 dll,
Wow Genius bu wamen
Ijin bu, coba sekali kali kunjungi STKIP Kristen Wamena d papua pegunungan...d mn calon guru d bentuk dengan sangat baik
Great review of higher education from Prof.Stella Christie as deputy minister of higher education, science and technology in the Red and White Cabinet with the theme: "Campuses should create lots of new knowledge"
Berharap sangat orientasi kebijakan oendidikan kedepannya tdk sekedar memangun intelegency yang kuat tp lebih penting dari itu adalah muatan pembentukan karaktek anak yang akhlakul karimah agar bangsa ini kedepannya diihuni oleh manusia manusia yang berperilaku baik dan. Benar. Amiiin
Pingin dengar Ibu Profesor Bernyanyi
nice
Kampus juga system dinasti dan candu 72 bidadari sdh mewabah...😊😊😊
Beliau terbiasa berbicara pakai bahasa Inggris sehingga banyak kataa "eee" karena agak kesusahan beradaptasi menggunakan bahasa Indonesia, tapi kereeennnn sekali prof ilmunya
Di 5 tahun terakhir ini pendidikan khususnya sma jadi gawat banget, ga ada lagi sekolah Unggulan seperti masa kecil saya, dan anak2 Sma setidaknya di daerah saya jadi sering Tawuran bahkan hampir setiap hari ada berita tawuran, hal yang jarang banget terjadi saat saya SMA dulu bahkan dalam 1 tahun belum tentu ada kejadian tawuran.
Setuju bu..kalo sudah lulus kuliah bikin lapangan usaha buat anak SMA.. jangan setelah lulus malah cari kerja..
Saya suka riset.
hadir prof.
Keliatan nya keahlian ibu ini ada d riset...
Aku bersyukur anak anakku kuliah di luar negri,disamping kuliah anak anakku bisa kerja dan di bayar gaji besar di sana
Keren 2 menteri baru
Semoga jual beli ijazah di perguruan- tinggi nakal bisa ditindak tegas. Ini jelas mendegradasi kualitas pendidikan yg ujungnya menurunkan pula kualitas SDM Indonesia. Sya dlu berdarah2 mau lulus S2, dan ironinya skrg sy jumpai banyak sekali rekan2 sy tiba2 bergelar S2 jg.
SETELAH ITU BARU NGOMONG RESEACHER, ZONASI, MAKAN GRATIS DAN LAIN LAIN. PROF CHRISTY ANDA MENGHADAPI BIROKRASI DIKTI YANG KORUP. MINTA BANTUAN PAK PRABOWO LANGSUNG.
Kayanya wamil untuk mahasiswa jadi nih, tidak ada senior senior ni langsung diklat oleh tni... Mantab
Betul bngetnp yg diucapkan bu stela
ide bagus prof, cuma ya terlalu fokus ke belajar, riset.
prof patokan singapura ya dosennya sejahtera, mhs ga selalu dikampus, dosen boleh ngajar dari mana aja, mhs bisa belajar dari mana saja.
tapi prof lupa untuk benerin kesejahteraan dosennya dan sistem yang berjalan, ini diantaranya :
1. Dosen ASN Tukinnya ga dibayar dari 2020, banyak pada menjerit itu dosen tentang kesejahteraan, bahkan ada yang jadi ojek online.
2. Dosen Swasta, perbaiki kesejahteraan dosennya, ada dosen PTS dibayar kalo ngajar, kalo ga ngajar ga dibayar.
3. Gaji dosen singapur + malaysia udah tinggi bu, jangan samain dengan indonesia, lah dosen masih ada yang narik ojek online
4. Kuliah jangan kebanyakan dikelas, bebaskan untuk online dan mahasiswa dibebaskan belajar diluar dosen mengarahkan, lah ini kampus rasa SD, SMP dan SMA, semua ilmu nunggu dari dosen, lah koplak.
5. Tendik dan Pejabat kampus juga itu diberesin pada sibuk sendiri semua itu soal anggaran
6. BLU dan PTNBH juga dibuat aturan, lah ini kampus bisa masukkin sodara2nya kerja, remun seenak jidat.
7. pelayanan dikti juga amburadul, dosen pindahin Jafung aja ribet coy, pusatnya lemot kerjanya.
8. nerbitin jurnal penelitian adalah bisnis yang menggiurkan, apalagi scopus bisa puluhan juta biayanya, dan pemerintah ga niat menggratiskan, memajukan jurnal nasional menjadi internasional, seharusnya pemerintah sediakan server untuk menampung semua jurnal nasional, lagian file PDF segede apa sih, sampe harus bayar puluhan juta buat nerbitin ? belum lagi bayar jurnal internasional pake $ parah ini.
Merdeka dot com join deh SPK (serikat pekerja kampus) permasalah perguruan tinggi disana dibahas semua.