Tim Kesenian UNPATTI - Dansa Menari Lenso Camera: Ralph van Spronse, Roy Lantang, Alexander Thijsen, Roger Schram. Video & Sound Editing: Ralph van Spronse
Oh ini rupanya tari Lenso yg sering di tarikan bung Karno, keren... Emang instrumen aslinya hanya alat2 perkusi, tanpa ada intrumen yg bernada dr bangsa2 asing?
Yep. Instrumennya itu Tifa (Yang dipukul) sama Totobuang (Yang mirip Gamelan). Kata Lenso memang bahasa Ambon yg diserap dari bahasa Portugis "Lenco" yg artinya sapu tangan. Lenso sendiri punya peran penting dalam kultur Maluku. Entah diikat di leher untuk pria dan di kepala untuk perempuan untuk lenso merah. Terutama lenso putih yang menjadi aksesoris perempuan Maluku, senada dengan warna baju Nona Rok atau Kebaya Ambon/Maluku. Lenso menyimbolkan kasih, cinta, dan persaudaraan. Ketika seorang pria menerima Lenso/Sapu Tangan, maka cintanya diterima. Tarian Lenso di Maluku ini memang berkembang pada masa kolonialisme Belanda dan sering ditarikan untuk ratu Belanda. Pasca runtuhnya Hindia Belanda, masyarakat Maluku tetap menarikannya sebagai kebudayaan yang telah dilestarikan berabad-abad.
😍❤️ Mooie uitvoering!!
Sangat bagus sekali musik dan tariannya. Mohon ijin untuk dipakai musiknya untuk menari lenso 🙏🥰
Sukaaa sakali ijin buat ambil tariannya ..tuk menyambut tamu pesparawi
Oh ini rupanya tari Lenso yg sering di tarikan bung Karno, keren...
Emang instrumen aslinya hanya alat2 perkusi, tanpa ada intrumen yg bernada dr bangsa2 asing?
Yep. Instrumennya itu Tifa (Yang dipukul) sama Totobuang (Yang mirip Gamelan). Kata Lenso memang bahasa Ambon yg diserap dari bahasa Portugis "Lenco" yg artinya sapu tangan. Lenso sendiri punya peran penting dalam kultur Maluku. Entah diikat di leher untuk pria dan di kepala untuk perempuan untuk lenso merah. Terutama lenso putih yang menjadi aksesoris perempuan Maluku, senada dengan warna baju Nona Rok atau Kebaya Ambon/Maluku. Lenso menyimbolkan kasih, cinta, dan persaudaraan. Ketika seorang pria menerima Lenso/Sapu Tangan, maka cintanya diterima. Tarian Lenso di Maluku ini memang berkembang pada masa kolonialisme Belanda dan sering ditarikan untuk ratu Belanda. Pasca runtuhnya Hindia Belanda, masyarakat Maluku tetap menarikannya sebagai kebudayaan yang telah dilestarikan berabad-abad.
@@MobileLegend-cb5kq Wahh keren banget.. trimakasih atas informasinya, yg tlh menambah pengetahuan sy ttg sejarah & makna yg terkandung dlm tari Lenso asal Ambon ini... 👍
Sama-samaa🙏@@Justin_Lawyer-SH