Kelebihan Karena akan berdampak pada sumber daya alam bumi yang akan semakin menipis Manusia lebih membutuhkan sumber daya alam bumi dibandingkan memperbanyak populasi yang bisa mengakibatkan krisis SDA Dan juga akan lebih buruk lagi jika populasi semakin banyak tapi kualitas SDM yang rendah😂
Menurutku, kelebihan atau kekurangan penduduk negara itu akan lebih berbahaya jika mayoritas penduduk tidak diberi akses edukasi formal dan nonformal (hardskills & softskill). Baik kurang atau lebih, pikiran (mindset) yang ditanamkan haruslah menuju generasi baru yang lebih maju, bukan makin mundur.
@@virgincat12 Saya pribadi tidak setuju dengan childfree, sebab itu adalah fixed mindset orang-orang yang tidak ingin repot dan pusing. Mereka pikir mereka tidak memberi kesulitan dan kebanggaan terhadap orangtua mereka.
Di Indonesia juga sama bang, memang indeks negara tinggi, tapi di satu kota bahkan dibawah 1 bang (0,9 kebawah) karena generasi 90 - sekarang itu sandwich generation, diteken karena orang tuanya yang gak ngerti investasi jadi udah tua masih minta dikasih makan (gw tau ini agak "songong" tapi orang tua itu memang harus punya tabungan pensiun, makanya primadona mereka itu jadi PNS karena ada tunjangan di hari tua) belum ngurusin biaya anak kalo yang punya, biaya kesehatan, harga rumah yang semakin mahal karena lahan yang penuh, kalo mau buka lahan di daerah yang masih sawah, harganya makin mahal buat uruk tanah yang nyampe seharga rumah lagi. Makanya makin berkurang itu populasi di kota, didesa sih si pasangan ini gak merasa malu tinggal di rumah orang tuanya karena gak ada tekanan dari masyarakat ataupun dari teman2 seumurannya, di kota mah minimal harus punya Sumbernya dari channel pak profesor Rhenald Kasali dalam video "Bersiaplah para Guru SD/TK, Bidan, Mall, Rumah Sakit Bersalin..."
Benar, harusnya orang tua udah nyiapin tunjangan hari tua sendiri, di negara maju seperti Amerika pun orang-orang begitu karena gak banyak yang kerja di pemerintahan mereka sebagai PNS
banyak anak banyak rejeki, valid di jaman dulu, ketika mayoritas penduduk masih bermata pencaharian petani yang dimana semakin banyak anak semakin maksimal hasil yang didapat
Sebenarnya istilah tersebut sudah mulai ditinggalkan sekarang, terbukti dgn menurunnya angka kelahiran dlm dekade terakhir, selain karena program KB, jg biaya hidup yg semakin mahal Di daerah gue aja yg terbilang pelosok rata" pasangan usia 35thn kebawah cuma punya anak 1-2 orang, ada sih lebih tp jarang bgt
Pas peraturan 1 anak, ortu cenderung lebih milih anak laki. Why? Biar bisa nurunin marganya ke anaknya. Karena kalau perempuan nikah, marga anaknya ikut si bapak. Sampai banyak anak perempuan yang diadopsi ke amrik gara-gara peraturan ini. . Dan juga di kalangan anak muda ada trend DINK DOUBLE INCOME NO KID Jadi, mereka yang nikah lebih milih gak punya anak biar bisa senang-senang dan memiliki penghasilan lebih banyak.
Nikah ga punya anak sih sebenarnya resiko soalnya nanti tua yg urus mreka tuh siapa? bilang aja mreka nabung buat panti jompo bisa ajakan uangnya dimanipulasi sama pantinya sendiri 😅 kan mreka juga bakal ga tau karena udah tua (pelupa) 😂
Indonesia perlu sih ditegak kan lagi dengan tegas 2 anak cukup, banyak anak2 di Indonesia masih terlantar dr segi pendidikan dan perkembangan yg memadai, disatu sisi angka kelahiran juga tinggi.
Jepang & Korsel juga sama sih, penduduknya males buat nikah atau punya anak karena biaya hidup disana sangat tinggi. Itu sangat berpengaruh buat kelangsungan populasi. Bahkan di Jepang banyak sekolah tutup karena gaada murid. Meanwhile di negara seperti India atau Bangladesh dan sejenisnya malah populasinya ga ngotak bahkan bisa nyalip Tiongkok 2x lipat beberapa tahun kedepan. Ya itu sih perbedaan negara maju dan berkembang di Asia khususnya; yang negara maju takut punya anak dan males nikah, yang negara berkembang ga kira² punya anak padahal ekonomi, kesehatan & pendidikannya belum terjamin.
India parah bgt bray.. Penyumbang ledakan populasi disana malah dr kasta bawah. Yg kasta atas paling cuma berani bikin 2-3 anak doank. Sementara keluarga2 kasta bawah yg ekonominya sulit aja bisa nekat punya 4-6 anak.
ada kecenderungan semakin makmur suatu keluarga semakin sedikit jg anggota keluarganya, dan memang penyumbang populasi massal di dunia yah warga kurang mampu. Di China pun penyumbang angka kelahiran terbesar masih didaerah pedesaan. Dan jika dilihat dalam skala yg lebih besar mayoritas negara maju mengalami stagnan bhkan cenderung menurun dalam jmlh kelahiran, brbanding terbalik dgn negara2 miskin/berkembang yg seakan tanpa henti memproduksi manusia2 baru.
Di indonesia ke banyakan orang jadi kurang lapangan pekerjaan dan banyak pengangguran,Berterimakasihlah kepada youtubers yang buka lowongan pekerjaan ;)
Pindah ke Jepang masseh,,,TKI banyak di Jepang,,dari pada Di Indonesia jadi pengangguran,,,tapi ya kalo mau ke jepang harus kursus bahasa di LPK dan pelatihan...
gatau ya, tapi akhir2 ini lebih pro ke depopulasi karna ngerasa bumi udah sesak banget. sumber daya terbatas, buat orang berebut sampe perang dan bunuh2an. teknologi makin maju, lambat laun manusia bakal keganti, pengangguran dimana-mana. kayanya lebih serem over populasi. tapi ya, kalo manusia bisa menangani krisis over populasi dengan baik, gw yakin peradaban manusia bakal lebih superior dari sebelumnya. karna teknologi bakal berkembang pesat dan bukan jadi beban.
Semua negara asia timur sedang tidak baik2 saja perihal jumlah kelahiran dan pemudanya lebih sedikit daripada manula yang semakin banyak, cukup berharap indonesia masih stabil hingga di masa yang akan datang walaupun semakin kesini sebenarnya juga berpeluang... 😶
gue penasaran sama Mongolia, karena satu2nya asia timur yg jarang diangkat isunya termasuk perihal ini. Mereka kan negara berkembang, sepertinya ga kena isu sosial ini....
Dulu waktu sekolah Guru IPA aku bilang manusia berasal dari kera yang berevolusi , sedangkan guru AGAMA ku bilang kalo manusia itu tercipta dari Tanah, jadi pertanyaan saya sebenarnya manusia itu tercipta atau asal sulunya kayak gimana?. Kalo ada yang setuju dengan saya, like komenan ini, siapa tau di buatin Videonya 🙏.
Nah ini dia channel favorit gw : 1. Sisi Terang : Pembahasannya menarik dan isi nya berisi semua, baguss👍👍 2. Inspiratips : Animasi nya gampang di cerna, konten sains nya keren & cinematic abis❤ 3. Astroverse : Voice over nya keren tapi topic nya bervariasi, gak boring😍 Semangat bang!!
Kemungkinan terburuk yang terjadi di Indonesia kalau negara ini pembangunannya merata, di setiap Pulau di Indonesia banyak Fasilitas-fasilitas yang memadai dan Infrastruktur yang terjangkau dan Indonesia-sentris. Mungkin saja Jumlah Penduduk di Indonesia akan seperti Tiongkok dan India, dan melebihi dari Jumlah Populasi di Amerika Serikat (AS), bisa di atas 1 Miliar Jiwa.
Engak justru semakin bagus SDM semakin sedikit ingin menikah dan mempunyai anak Cuba aja lihat negara maju disana memiliki masalah yang sama yaitu angka kelahiran rendah . Dan negara miskin malah yang memiliki angka kelahiran tinggi .
Lu salah, sekarang pola pikir orang Indo gk kaya dulu yg kemakan doktrin banyak anak banyak rezeki. Dan untuk kasus kebanyakan anak umumnya hanya di temui di pedalaman pelosok yg minim infrastruktur. Sedangkan yg di kota paling banyak anaknya cuman 2-3
10 tahun kdpn indonesia disalip nigeria dan pakistan, orang pakistan akan jadi muslim terbesar di dunia tahun 2040 gantikan indonesia fertility rate indonesia 2,2 pakistan 3,4 nigeria 5,2
manusia itu punya ego, kalau udah nyaman ga punya anak dan itu ga merugikan orang lain. itu bakal jadi pilihan hidup mereka juga, nyari duit itu susah masalahnya, yang kaya makin kaya, yang cukup dan miskin kebanyakan stuk bahkan makin jatuh. apalagi masalah sosial mengenai orang tua yang ga siap punya anak. childfree pilihan beberapa orang
Kalo menurut Ku, sih kekurangan penduduk gak Bagus juga, misal nya 1. Nanti Gak Ada Lagi Orang Asli Di negara Tersebut, yang tinggal + Budaya Asli negara menjadi hilang perlahan namun pasti. 2. Lapangan Pekerjaan di generasi muda nya Mulai Hilang + Sumber SDM Di Negara Asalnya Sedikit Demi Sedikit lenyap. 3. Kalo Terjadi perang di Negara tersebut, Penduduk aslinya Gak Ada lagi, (Bisa Saja Semua Penduduk nya sudah Lansia Semua, Karena Gak ada Generasi Muda) yang membela negaranya, Negara nya Rawan Di jajah Bangsa Asing. Yang Bagus Itu Angka Kelahiran Stabil di setiap negara, Angka Kelahiran Di negara tersebut Jangan Terlalu banyak, apalagi sampai Sedikit Sekali yang tinggal di negara tersebut. Nanti pemerintah yang tinggal di negara tersebut yang repot.
Angka kelahiran tinggi, kalau di ikuti oleh perekonomian yang terus maju seperti China. Itu akan berdampak positif bagi negara. Seperti yang kita tau, ekonomi China saat ini adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika serikat. Bahkan menurut prediksi dalam beberapa puluh tahun ke depan ekonomi China akan melampaui Amerika serikat.. Kalau China pusing memikirkan kurang tenaga kerja.. Indonesia malah di landa krisis lapangan kerja.
@@TheJankren setidaknya memiliki populasi nya dulu, soal kualitas itu beda tahap. Kalau ada populasi baru bisa ada kualitas.. kalau sudah ada populasi yg cukup, baru tinggal pemerintahnya saja bagaimana mendidik populasi tersebut hingga menjadi berguna.
@@TheJankren China sejak dulu sudah menjadi negara dengan penduduk terpadat didunia, itulah kenapa dulu muncul kebijakan 1 anak untuk 1 kepala keluarga. Kalau di ulik ke belakang, sebenarnya ekonomi China tidak begitu baik, dulu di era 70 - 80an banyak penduduk China yang mencari kerja ke Indonesia., Kalau sekarang keadaannya sudah terbalik. Ekonomi China saat itu bahkan bisa di bilang tak jauh beda dengan Indonesia. Tapi sekarang semua sudah berubah, mereka adalah ekonomi terbesar di Asia, dan terbesar kedua di dunia. Itu adalah bukti keberhasilan mereka dalam mendidik populasi yang sudah banyak tersebut. Jadi mereka bukan mendidik dulu baru cari populasi, tapi populasi itu memang sudah banyak sejak dulu, sejak ekonomi mereka masih biasa saja.. Lalu perlahan mereka mendidiknya dan berhasil. Kalau mau contoh negara yang mendidik penduduknya sejak dahulu, contohnya Jepang. Tapi ekonomi Jepang masih jauh di bawah China.. China dan India memang dua contoh dari keberhasilan dan kegagalan dalam menciptakan kualitas SDM
@@theta5990 Saya bukan bermaksud apa, tapi cuma mengatakan kebenaran saja.. Pemerintah Indonesia sejak merdeka sampai ke era Soeharto, terlalu memusatkan pembangunan dan perekonomian di pulau jawa. Bahkan setelah era Soeharto, hal tersebut masih terasa, walau tak seintens dulu.. Selain itu baik pemerintah maupun media Indonesia kurang mengapresiasi dan mendukung anak anak yang berprestasi.. Seperti pemberian penghargaan dan beasiswa, masih sangat kurang.. Peran media pun tak kalah berpengaruh.. Contoh saja dunia televisi di negara ini, ada berapa banyak anak2 berprestasi yang di undang ke acara tv. Mereka malah lebih memilih hal hal konyol yang viral, untuk di undang ke acara tv. Tentu hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab, tren2 konyol dan bodoh semakin banyak dan intens., Karena dukungan media, lebih gampang viral dan terkenal membuat generasi muda malas untuk berprestasi dan lebih memilih menjadi viral karena hal tak berguna. Tren media tv tsb lah yg menjadi landasan inspirasi mereka. Jadi wajar kalau SDM kita semakin lama semakin ngawur
@@TheJankren Dalam kasus ini, akan sulit untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia, kalau dari pemerintah nya saja begitu. Harus ada kesadaran dalam diri semua pejabat pemerintahan, dan juga kesadaran dalam diri masyarakat. Hanya dengan itu, kualitas SDM baru bisa mulai diperbaiki
kenapa kaget banget berkurang? misal dari 700 juta ke 500 juta dalam 1 abad tuh ga buruk juga. kenapa kaget? krn dari awal terlalu banyak populasi sehingga banyak rumah kosong, sekolah kosong (seperti jepang). jd wajar kaget. nanti juga bakal terbiasa setelah kembali stabil. lihat aja negara2 eropa dengan penduduk lebih dikit daripada asia tp baik2 aja, saling campur keturunan, dan lain2. china, india, indonesia terlalu banyak penduduk jd yaah bakal kaget kalo berkurang tp sebenarnya ga sebanyak itu berkurangnya. nanti di masa depan, justru bagus, makanan jd ga susah dicari, pendidikan lebih merata, gaji lebih tinggi, mengurangi kemacetan, dan lain2.
Bukan cuma cina aja sih tapi hampir semua negara asia timur juga ada masalah ini. Dulu cina lakuin kebijakan satu anak karena kualitas ekonomi dan sdm nya tidak seimbang. Namun sekarang karena beban hidup ekonomi berat namun kualitas hidup meningkat maka berbalik org jadi malas punya anak. Apalagi sekarang ngak menikah bahkan punya anak sudah ada rumah jompo dan tidak ribet dan org juga sekarang makin individualis. Jadi masih sibuk takut cina ke indonesia??? Kayaknya mungkin banyakan kedepannya cina justru import org indonesia kesana.
Kebanyakan mampu membuat polusi Karena kebanyakan orang buang sampah sembarangan dan asap kendaraan pabrik yang membuang limbah berbahaya Pertanyaan merokok bagus apa tidak A.engga ngerokok gak cakep B.tidak karna berbahaya untuk paruh paruh C.merokok tapi gak kebanyakan
Kalau menurutku, penurunan jumlah penduduk itu bukan sesuatu yg perlu dikhawatirkan karena ke depannya nanti, akan ada banyak sekali pekerjaan yg bisa digantikan oleh automasi (robot, AI, dll) ketika tenaga manusia tidak banyak diperlukan lagi. Justru lebih repot mengatasi overpopulasi, apalagi kalau overpopulasinya dibarengi dgn masalah pendidikan dan SDM. Kacau balau.
Lah iya juga, sebelumnya gak kepikiran soal AI dari sisi ini, biasanya yang dibahas soal AI yaiu sisi negatif yang menurunkan peran manusia di lapangan pekerjaan itu sendiri, kalau begini jadinya cukup benar juga bahwa turunya populasi tidak buruk juga asalkan hal yang ditakuti yaitu tidak ada yang men-support generasi tua jadi digantikan oleh AI. Makasih bang infonya
Tp kita belum sampai pada tahap semua kerjaan diambil sama robot, klo diliat cuma kerjaan rumah & pabrik ya skalanya masih kecil, masih ada tambang, pengeboran minyak, cargo, dan para robot itu belum canggih, butuh waktu 200 hingga 300 kedepan, klo sekarang populasi udah turun, belum nyampe 100 udah ga ada manusia program robot bakal batal Dan lagi penelitian ttg robot itu butuh modal, modal didapan dari investor, investor dapat dana dari jualan, jualan dapat untung dari yg beli, klo yg beli atau manusianya sedikit, penelitian ttg robot bakal macet, jdi sekarang kita belum pada tahap itu
Beda hal dengan misal jepang penduduk gak banyak turun terus bahkan lebih banyak lansia disana itu yang bahaya kalo kasus China itu masih terlampau banyak dari negara lain
@@febridewagamers4749tapi populasi lansia sudah mulai meledak dan perkiraan yg ekstrem 2100 penduduk China bisa tinggal 1/2 bayangkan saja 1/2 populasi yg setara 700jt bisa hancur pasar properti dll 🙃
*IMHO* Penurunan Populasi, berarti penurunan *_Konsumsi,_* dimana penurunan konsumsi berakibat penurunan ekonomi nasional. Kalaupun produknya di ekspor ke negara lain, Kalau penurunan populasi terjadi lain, ya hasilnya sama.
China aja bisa menyadari untuk mengurangi populasi di negeri mereka dengan memberikan biaya hidup yang sangat mahal dan diberikan ke panti asuhan ketika memiliki lebih dari 2 anak, india yang negerinya sempit daripada china gimana?
*pernah lihat yt siapa lupa org Tiongkok, dy anaknya 3 tp itu besarkannya diam2 karna disana cuma boleh punya anak 1, jadi yg 2 lagi dia bilang anak tetangga/ sdr nya yg sudah meninggal dan ga punya siapa2, terus yg 2 ini jg g bisa sekolah SD (dmn SD ditanggung pemerintah) krn ga punya dokumen kekeluargaan.. Seingatku gitu karna udah lama bgt nontonnya dan lupa juga channel siapa..*
Ada yg kurang bro .. Pemerintah disana juga emg mendukung warganya buat pindah ke negara" lain . 1. Skrg tadinya udh kebanyakan populasi 2. Antisipasi dari perang .. Semua warganya migrasi keseluruh dunia .tapi diaspora warga Cina paling banyak diAsia tenggara . Paling banyak di Indonesia ,Malaysia & Singapura
Emang sih AI bakal banyak gantiin orang buat kerja, tapi ya kali yang idup make AI mayoritasnya orang tua yang udah ga produktif, anak mudanya juga jadi ga asik ga banyak temen. Dan hidup itu bukan cuma soal kerja, kerja, kerja 😂 tapi ada banyak pesan moral di sana. Sebetulnya terlalu banyak penduduk juga ga bagus, tapi terlalu sedikit angka kelahiran juga ga bagus yang udah dirasain sama Jepang dan Korsel, juga bbrp negara lain. Kalo hidup pikirannya hanya soal materi bisa jadi ga jadi masalah dengan langkanya anak muda, ya mungkin nnti 70% sekitar rumahnya kakek2 sama nenek2 aja sih paling 😂 Intinya sih balance, gmn caranya bisa punya program yang bisa punya maslahat utk banyak level, dari yang tua sampe yang muda, orang tua perlu anak muda dengan tenaga dan inovasinya, anak muda juga perlu orang yang lebih tua untuk banyak belajar soal materi dan moral-moral kehidupan.
Kalau menurut saya Idealnya untuk Negara Kepulauan seperti Indonesia jumlah penduduk sekitar 80-150 juta Penduduk saja. Kalau untuk saat ini dengan 280 juta penduduk Indonesia saja sudah terlalu padat penduduk, dengan 57% dari total penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Dengan adanya pembangunan IKN maka setidaknya dalam 10-20 tahun lagi. Minimal 10% dari total penduduk yang ada di Pulau Jawa diharapkan untuk bertransmigrasi ke luar Jawa terutama Kalimantan. Agar penduduk Indonesia tidak semakin terkonsentrasi tinggal di Pulau Jawa. Dan diharapkan kedepannya UMR tidak jomplang antara kota besar dengan kota Provinsi/Daerah biar tidak menambah kesenjangan sosial yang semakin tinggi.
kalo terakhir dari info keturunan indonesia yang tinggal di cina. Rata2 pria di sana sudah mempunyai apartemen baru menikah . Memang kebijakan cina menetapkan keluarga 1 org anak. Tapi anak kedua juga tidak di larang ketat, kena denda aja untuk anak kedua ny. Memang untuk kalo logika ny, semakin hari biaya hidup di negara manapun semakin tinggi. Jika anak banyak, mereka harus extra kerja utk mencukupi kebutuhan sehari2 anak mereka. Maka tingkat kemiskinan juga meningkat tajam... Kesejahteraan rakyat nya menurun derastis, dinegara manapun itu hukum yang tidak bisa kita hindari karna zaman semakin berkembang ya. 😊
Menurutku over populasi akan lebih berbahaya. Karena sda terbatas, makin banyak mulut untuk dikasih makan, lingkungan atau alam yg nanti jadi korban. Bahkan akan banyak kemungkinan rasa kemanusiaan yg berkurang ketika terlalu banyak manusia karena berebut kebutuhan.
apakah salah satu penyebab kenapa orang China banyak yg tinggal di luar negeri untuk menghindari dari kepemerintahan yg diktator? dan lebih milih pindah ke negara berkembang karena biaya hidupnya justru lebih murah daripada di China itu sendiri?
ada kecenderungan semakin makmur suatu keluarga semakin sedikit jg anggota keluarganya, dan memang penyumbang populasi massal di dunia yah warga kurang mampu. Di China pun penyumbang angka kelahiran terbesar masih didaerah pedesaan. Dan jika dilihat dalam skala yg lebih besar mayoritas negara maju mengalami stagnan bhkan cenderung menurun dalam jmlh kelahiran, brbanding terbalik dgn negara2 miskin/berkembang yg seakan tanpa henti memproduksi manusia2 baru.
Di Asia selatan seperti india, bangladesh, pakistan itu angka kelahirannya tinggi bgt 😂🤭 india aja udah nyalip China, 5 tahun lagi jumlah penduduk Indonesia akan disalip sama pakistan 🤭, Indonesia masih mendingan angka kelahirannya gak tinggi seperti negara di Asia selatan
Jepang sih paling bahaya, Angka kelahiran menjadi sangat langka di negara sana, Para pemuda pemuda yang lulus SMA, pada gamau nikah karena Takut menghadapi resiko sebagai orang tua, apalagi masalah ekonomi. Sampe sampe pemerintah jepang menarik perhatian warga nya buat nikah dengan cara kalo Bakal melahirkan, bakal di biayain pemerintah senilai 100 ribu yen, tapi tetep gabikin warga nya tertarik. Kini dijepang kebanyakan Diisi oleh orang orang tua dan lansia, Ada kemungkinan Penduduk jepang bakal Punah. Mulai 2020 lalu sampai sekarang jumlah warga nya masih stuck di 126 juta orang. Sekolah sekolah udah pada tutup karena kekurangan siswa, kacau emang
Karena divisi teknologi pangan di pabrik tsb melakukan penelitian, "bahan ini basinya sampe kapan sih, pengawet ini bertahan ampe kapan sih, produk ini dilakukan pengujian dibiarin berapa lama sih sampe ga layak makan, " dari penelitian dan percobaan tsb udh tau sampai kapan produk tsb bakal bertahan dan ga layak makan, itu sih pendapatku, maaf kalo salah
Kalau Menurut Saya, Masalah Krisis Populasi Di China Sangat Menipis. Negara China kan Sebagai Negara Dengan Populasi Terbanyak di dunia. Karena Seperti yang kita tahu Sekarang Bahwa Negara China Punya Masalah Yaitu Krisis Angka Kelahiran Anak Paling Rendah Sedunia. Bukan Hanya Populasi, Masalahnya Adalah Kan Pemerintah Tiongkok/CHINA MENERAPKAN KALAU IBUNYA MAU MELAHIRKAN ANAKNYA MAKA IBU HARUS PUNYA ANAK SATU. BEBERAPA WAKTU YANG LALU DULU NEGARA INI PERNAH MENDUDUKI PERINGKAT PALING RENDAH YA POPULASINYA, SEKARANG TAHUN 2023 INI PERTENGAHAN TAHUN INI INDIA BAKAL MENYALIPKAN CHINA SEBAGAI PENDUDUK TERBANYAK DI DUNIA. NEGARA INDONESIA KAN PENDUDUK TERBANYAK KE 4 DUNIA DIBAWAH AMERIKA SERIKAT. NEGARA NEGARA MAJU MENGALAMI PERTUMBUHAN PENDUDUK SEMAKIN MENINGKAT. KITA TAHU SEKARANG BAHWA NEGARA DENGAN POPULASI SEBANYAK MILLIARAN ORANG ITU SANGAT MUSTAHIL UNTUK DITEBAK. DAN ITU SANGAT LUAR BIASA. NEGARA SEPERTI INGGRIS, PERANCIS, AMERIKA SERIKAT, DAN INDONESIA PUN KITA JUGA PUNYA POPULASI TERBANYAK JUGA. MASALAH ANGKA KELAHIRAN NEGARA TERSEBUT HARUS PUNYA KONSISTEN BAGAIMANA CARA NEGARA TERSEBUT MEMPUNYAI PRINSIP SUPAYA TIDAK ADA ANGKA KELAHIRAN YG RENDAH. INI SEBAGAI PELAJARAN BAGAIMANA NEGARA NEGARA MAJU UNTUK MENGAJUKAN KE PEMERINTAH TIONGKOK YG TERBAIK UNTUK NEGARANYA. SEMOGA TIDAK ADA ANGKA KELAHIRAN ITU TIDAK SEPERTI DULU LAGI. SEMOGA BERMANFAAT TERIMAKASIH.
Kedua nya berbahaya kalau berlebihan, kekurangan juga bahaya, jadi intinya semuanya harus seimbang,gk boleh ada yg kurang dan gk boleh ada yg berlebihan
selain anak laki bisa diandalkan, anak laki bisa mewarisi marga keluarga, itulah kenapa mereka sangat mengutamakan anak laki, karena penurunan marga keluarga 😁
Narasi berlebihan. Th 1980 penduduk China 980 an jt, apalagi kl 1 milyar llbh, pada ribut bgmn kasih makan segitu banyak org, bisa2 makanan seluruh dunia keserot kesitu. Skrg penduduk China 1,41 milyar, berkurang per th +/- 2 jt, narasinya begini. Bandingkan dgn penduduk India th 1980 sekitar 700 jt, skrg 1,42 milyar lbh banyak dari China, tp narasinya itu bagus menambah angkatan kerja 😊. Pendapat standard ganda. Penduduk Jepang & sejumlah negara Eropa sdh bbrp tahun terus menurun gak ada yg ribut😂
Penurunan pertumbuhan penduduk merupakan salah satu respons adaptif ekologi manusia terhadap biaya hidup tinggi. Namun, Justru dengan majunya teknologi yg berpotensi yg menggantikan banyak pekerjaan manusia, penurunan jumlah penduduk justru terkesan menguntungkan untuk menurunkan angka pengangguran, menurunkan kriminalitas, sekaligus menaikkan kualitas hidup masyarakat (karena semakin sedikit penduduk, maka "harga" pekerjaan per orang akan naik atau artiannya tiap pekerja akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi) --> jika kualitas hidup meningkat maka laju pertumbuhan penduduk akan kembali pulih atau stabil
Yang baik harus seimbang. Antara SDA dengan manusia. Coba bayangkan berapa tidak adiknya orang yang punya kekayaan miliaran dolar tapi tak punya pewaris dengan orang yang hidup melarat tapi punya banyak anak.
Jepang bilek : p adu ke anjlokan penduduk? Krn setauku, jepang lebih parah dari ini sih, sampe² pas di kyk rumah²/pedesaan gitu sepi bgt ga ada penduduk lalu lalang, warganya jg katanya pada bnyk yg ga mau nikah krn materi yg kedua gamau ada anak krn nyusahin katanya :(
yang masalah itu bukan banyaknya penduduk , tapi kerakusan umat manusia bumi ini lebih dari cukup buat ngasih makan semua mahluknya tapi bumi ini tidak akan pernah cukup untuk memuaskan 2 orang manusia yg tamak
Turunnya jumlah penduduk karena gaya hidup yang dikirim lewat sosmed: pemakaian barang branded, kapitalisme, dll. Jumlah penduduk lebih sedikit lebih baik, karena lebih mudah ngaturnya. Kalau nonton dokumenter di netflix tentang kehidupan di planet lain (alien world), masyarakat yang super maju tujuan hidupnya hanya memastikan masyarakat eksis dengan kecerdasannya, bahkan dah ga mentingin kondisi fisik (karena bentuknya kotak2).
Umat manusia banyak masih ada kesempatan manusia buat berubah kompak kerjasama untuk tujuan bersama yg lebih baik kalau Umat manusia sedikit akan muncul yg namanya menghadapi krisis menuju penghujung alam dunia
Gak papa Lebih baik gak punya anak daripada ngelahirin yang gak bener Kayak Wakanda ngelahirin orang tuanya bukannya pinter pendidikan anaknya malah hobi pada tawuran jadi begal dll. Wkwkwkwkwwkwk
Solusinya tetap flexibel , saat over pupulasi di bikin aturan batasan punya anak begitu sebaliknya Karena aturan harus terus berjalan xan tidak bisa patrn selamanya
Ya kalo di cina gak boleh ngelahirin anak perempuan ya adopsi aja anak perempuan dari luar cina misalnya dari India, Indonesia,Arab,ya dari mana aja jika anak perempuan dari cina itu sendiri terlarang ya si cowok cina itu nyari cewek nya di luar negeri aja trus nanti si cewek nya itu ya jadi warga negara cina biar kebangsaan suku dan adat istiadat mereka bukan cina asli tapi mereka bisa kok jadi warga Cina ya gak mesti darah mereka atau hal2 mereka betul2 bau cina...ummm..bukan maksudnya itu fisik mereka orang cina asli ya gak mesti gak apa2...look doesn't matter yg penting orangnya baik,ramah,dan bisa membantu keuangan rumah tangga dan slalu setia kpd sang cowok...ya itu sih pendapat saya...ya kalo di cina sendiri gak banyak cewek cari aja cewek dari luar negeri dan masukin aja dia ke daftar warga negara cina...gampang kan... jadinya masih bisa kan bikin keturunan..gpp mereka jadi beda karena penampilan fisik, warna kulit,rambut, dll itu gak penting..yg penting itu sikap, perilaku, dan watak mereka
Ini benar, senior ku yg lanjut kuliah & sambilan kerja di mainland pun mengakui, disana, populasi perempuan, kalah jauh dibanding laki. Otomatis, para lakinya jd susah cari pasangan. Bahkan di tempat kerjanya sendiri, jumlah pegawai perempuan vs pegawai laki, jomplang banget. Pdhl, dikantornya ga ada pembatasan mengenai jenis. Dan mayoritas para laki jomblo di mainland, nyari pasangan chinnese overseas, seperti indo. Bnyk keturunan chinnese indo, biasanya asal dr singkawang, dijadikan istri/ pasangan dr laki mainland
Karena kemajuan ekonomi sama kesemarataan posisi wanita juga. Banyak banget di mainland CEO2 atau manager itu wanita. Kl perempuan udah bisa bikin duit sendiri, ngapain kawin. Belum lg tuntutan kerja.
Gak bang, Indonesia juga terancam depopulasi. Banyak cewek2 yg gak mau berumah tangga karena selain ngurus bayi kecil mereka juga harus bisa ngurus bayi besar dan sekaligus kerja (artinya kerjaan mereka banyak) itu yg membuat perempuan China dan Korea gk mau nikah2, anak muda pun males buat nikah karena mereka sekarang bener2 mikir klo budget berkeluarga itu makin krsana makin serba mahal, apalagi klo bekas sandwich generation.
@@karinainojin2385 Indonesia bagian mana nih? Yang terjadi depopulasi? pemerintah Jepang saat ini mempermudah akses masuk orang luar seperti Vietnam, Filipina, Thailand hingga Indonesia buat bekerja atau sekedar magang di jepang, dan di Korea sendiri pemerintah sedang mempermudah juga untuk kebutuhan pekerja bahkan jika mereka melakukan pernikahan antar warga negara maka akan mendapatkan keuntungan lebih meskipun ga mencukupi kebutuhan dapur, yah namanya wacana meski dibuka juga balik ke kemauan rakyatnya ga ngarep juga 😂 karena kemungkinan orang Asia timur mau dengan orang Asia tenggara juga ga gede tp dengan banyaknya pekerja yg masuk tentu beberapa persen skala kecil itu bakal ada yg menentukan akan menetap di sana, itu bukan hal yg buruk juga daripada orang kita masuk ke Malaysia secara ilegal mending kerja dan magang di Asia timur yg kalo pulang pun bisa lebih produktif karena punya modal lebih
@@zumriyanto99 tingkat kelahiran indo semakin hari semakin menurun bro sekarang udah masuk 2,1 mungkin masih bisa dibilang ideal tapi diprediksi tahun tahun ke depan bakal lebih anjlok lagi dan masalahnya indonesia masih berkembang biasanya masalah kek gini kan dinegara maju atau negara ekonominya bagus
Indonesia bisa dibilang masih aman walaupun banyak yang bilang Indonesia udah kebanyakan penduduk ya itu emang bener but man itu actually cuma di Jawa dan Bali itupun spesifik JABODETABEK coba main ke daerah yang diluar Jawa Bali itu sepi coy yang jadi masalah sebenarnya adalah ketidakrataan penduduk bukan kebanyakan
Kenapa "Rata-Rata" orang dari kalangan atas mempunyai anak relatif lebih sedikit daripada kalangan menengah kebawah? apa mereka gak punya otak ya? padahal hidup aja susah dan malah mau menjerumuskan anaknya sendiri buat hidup susah, jangan sok tau tentang Jepang dan Korsel nurun karena biaya mahal, udah banyak sekolah gratis, dan pemerintah mensupport dengan memberikan tunjangan yang lumayan besar, masalahnya adalah "buat apa punya anak?", Mungkin jawaban orang2 diisni adalah, "nanti yang ngerawat lu pas udah tua siapa?", "Yang ngebiayain masa tua siapa?", inilah mindset negara2 berkembang, masih bergantung kepada orang lain, bahasa kasarnya pemalas dan pecundang, untuk orang jepang sendiri, jika mereka sudah menginjak masa tua dan pensiun mereka akan memisahkan diri dari anaknya, karena mereka tidak mau "membebani anaknya", sedangkan di kwkwnesia saya rasa malah pengen banget bergantung kepada anaknya, jadi saya tanya ulang lagi, "buat apa punya anak?".
Di Indonesia sendiri berbahaya kalo kelebihan penduduk, apalagi tingkat penduduk yang miskin dan edukasi rendah masih banyak. Padahal pemerintah udah kasih akses pendidikan, tapi mereka tetep lebih milih gak lanjut pendidikan. Lapangan kerja juga banyak dibuka dari swasta/negeri, tapi mereka lebih milih kerja serabutan. Karena, dengan mereka kayak gini, mereka gak pusing nyari duit tambahan sama makan gimana. Dapet sembako dari pemerintah soalnya. Mindset ini yang harus diubah.
Kita omongin dri sisi ketersediaan tenaga kerja aja klo bnyak kurangnya.. jujur di Indonesia mlah surplus anak yg g tau kedepan karirnya bkl separah apa persaingan nya.. Indonesia darurat KB menurut saya dan hrus ada pendidikan purnanikah macam perencanaan melahirkan anak disertai pengaman hubungan pasutri dll.. Karena dgn banyaknya anak juga bkin ortu yg pas2an bkl kelabakan macem tmen saya yg slalu maksa minjem duit ke saya karena nafkahin 4 anaknya susah, mlah bkin saya paranoid bwt punya anak.. Yah kyknya maksimal 2 anak aja udh babak belut dah 😢
Menurut kalian, lebih bahaya suatu negara kekurangaan atau kelebihan penduduk?
Kelebihan
Karena akan berdampak pada sumber daya alam bumi yang akan semakin menipis
Manusia lebih membutuhkan sumber daya alam bumi dibandingkan memperbanyak populasi yang bisa mengakibatkan krisis SDA
Dan juga akan lebih buruk lagi jika populasi semakin banyak tapi kualitas SDM yang rendah😂
Kekurangan soalnya nanti gak ada yg huni negara ngeri cuy
Dua-duanya bahaya
Kelebihan sih min
kelima?
Menurutku, kelebihan atau kekurangan penduduk negara itu akan lebih berbahaya jika mayoritas penduduk tidak diberi akses edukasi formal dan nonformal (hardskills & softskill). Baik kurang atau lebih, pikiran (mindset) yang ditanamkan haruslah menuju generasi baru yang lebih maju, bukan makin mundur.
Setuju bro mau penduduk nya 1 triliun asal makan cukup ada tempat tinggal akses teknologi dan ilmu pengetahuan dapet GK ada masalah 😁👌🏻
Soalnya banyak yang terlalu pro childfree ada yang terlalu pro banyak anak
@@virgincat12 pro aborsi??
@@z-bornie4893 GK bro saya pro kesejahteraan mau banyak atau sedikit 😁
@@virgincat12 Saya pribadi tidak setuju dengan childfree, sebab itu adalah fixed mindset orang-orang yang tidak ingin repot dan pusing. Mereka pikir mereka tidak memberi kesulitan dan kebanggaan terhadap orangtua mereka.
Di Indonesia juga sama bang, memang indeks negara tinggi, tapi di satu kota bahkan dibawah 1 bang (0,9 kebawah) karena generasi 90 - sekarang itu sandwich generation, diteken karena orang tuanya yang gak ngerti investasi jadi udah tua masih minta dikasih makan (gw tau ini agak "songong" tapi orang tua itu memang harus punya tabungan pensiun, makanya primadona mereka itu jadi PNS karena ada tunjangan di hari tua) belum ngurusin biaya anak kalo yang punya, biaya kesehatan, harga rumah yang semakin mahal karena lahan yang penuh, kalo mau buka lahan di daerah yang masih sawah, harganya makin mahal buat uruk tanah yang nyampe seharga rumah lagi.
Makanya makin berkurang itu populasi di kota, didesa sih si pasangan ini gak merasa malu tinggal di rumah orang tuanya karena gak ada tekanan dari masyarakat ataupun dari teman2 seumurannya, di kota mah minimal harus punya
Sumbernya dari channel pak profesor Rhenald Kasali dalam video "Bersiaplah para Guru SD/TK, Bidan, Mall, Rumah Sakit Bersalin..."
Siapin mental aja buat tinggal ngontrak di kota, disamping banyak orang yg nyuruh KPR
Benar, harusnya orang tua udah nyiapin tunjangan hari tua sendiri, di negara maju seperti Amerika pun orang-orang begitu karena gak banyak yang kerja di pemerintahan mereka sebagai PNS
KPR apaan bang?
Baru denger gue. 🤔
@@nurhadi553 buju buneng abangnya ansos, KPR tuh Kredit Pemilikan Rumah
@@asrianugerahgustini9648 oh gitu toh kirain apa komisi perlindungan rakyat. 🤣
Kalau di Indonesia punya Ungkapan bahwa "Punya Banyak Anak itu Banyak Rezeki". Tapi kalau di Tiongkok, itu Masalah Besar.
banyak anak banyak rejeki, valid di jaman dulu, ketika mayoritas penduduk masih bermata pencaharian petani yang dimana semakin banyak anak semakin maksimal hasil yang didapat
@@iqbalwidyadhana_ betul sekali 👍 kalau sekarang mah da ga relevan apalagi semua pekerjaan mudah manusia akan digantikan oleh AI atau robot 😅
Jan#cok
Sebenarnya istilah tersebut sudah mulai ditinggalkan sekarang, terbukti dgn menurunnya angka kelahiran dlm dekade terakhir, selain karena program KB, jg biaya hidup yg semakin mahal
Di daerah gue aja yg terbilang pelosok rata" pasangan usia 35thn kebawah cuma punya anak 1-2 orang, ada sih lebih tp jarang bgt
Wkwkwk itu prinsip orang Jawa aj bos 🤣🤣🤣🤣🤣
Kuantitas penduduk memanglah penting..
tapi kualitas penduduk jauh lebih penting
Pas peraturan 1 anak, ortu cenderung lebih milih anak laki. Why? Biar bisa nurunin marganya ke anaknya. Karena kalau perempuan nikah, marga anaknya ikut si bapak. Sampai banyak anak perempuan yang diadopsi ke amrik gara-gara peraturan ini.
.
Dan juga di kalangan anak muda ada trend DINK
DOUBLE INCOME NO KID
Jadi, mereka yang nikah lebih milih gak punya anak biar bisa senang-senang dan memiliki penghasilan lebih banyak.
Patriarchy
@LarcenZ What do you think?
@LarcenZ itulah knp lahir feminism/kesetaraan gender klo yg skrg bkn feminism tp goblokism
Nikah ga punya anak sih sebenarnya resiko soalnya nanti tua yg urus mreka tuh siapa? bilang aja mreka nabung buat panti jompo bisa ajakan uangnya dimanipulasi sama pantinya sendiri 😅 kan mreka juga bakal ga tau karena udah tua (pelupa) 😂
childfree
Indonesia perlu sih ditegak kan lagi dengan tegas 2 anak cukup, banyak anak2 di Indonesia masih terlantar dr segi pendidikan dan perkembangan yg memadai, disatu sisi angka kelahiran juga tinggi.
Jepang & Korsel juga sama sih, penduduknya males buat nikah atau punya anak karena biaya hidup disana sangat tinggi. Itu sangat berpengaruh buat kelangsungan populasi. Bahkan di Jepang banyak sekolah tutup karena gaada murid. Meanwhile di negara seperti India atau Bangladesh dan sejenisnya malah populasinya ga ngotak bahkan bisa nyalip Tiongkok 2x lipat beberapa tahun kedepan. Ya itu sih perbedaan negara maju dan berkembang di Asia khususnya; yang negara maju takut punya anak dan males nikah, yang negara berkembang ga kira² punya anak padahal ekonomi, kesehatan & pendidikannya belum terjamin.
India parah bgt bray..
Penyumbang ledakan populasi disana malah dr kasta bawah. Yg kasta atas paling cuma berani bikin 2-3 anak doank. Sementara keluarga2 kasta bawah yg ekonominya sulit aja bisa nekat punya 4-6 anak.
Itulah mengapa jajan2 ekstrem di india sangat marak😅
Negara2 di benua Afrika parah juga bang, Nigeria terutama. Akan mulai nyalip negara2 empat besar dlm bbrp tahun ke depan
@@ProfPrawn banyak anak banyak rejeki
ada kecenderungan semakin makmur suatu keluarga semakin sedikit jg anggota keluarganya, dan memang penyumbang populasi massal di dunia yah warga kurang mampu. Di China pun penyumbang angka kelahiran terbesar masih didaerah pedesaan. Dan jika dilihat dalam skala yg lebih besar mayoritas negara maju mengalami stagnan bhkan cenderung menurun dalam jmlh kelahiran, brbanding terbalik dgn negara2 miskin/berkembang yg seakan tanpa henti memproduksi manusia2 baru.
Di indonesia ke banyakan orang jadi kurang lapangan pekerjaan dan banyak pengangguran,Berterimakasihlah kepada youtubers yang buka lowongan pekerjaan ;)
Iy bener banget klo ada org yg memutuskan buat gak nikah atau nikah tapi gak mau punya anak bakal dicap aneh dan malas😂😂😂😂😂
Pindah ke Jepang masseh,,,TKI banyak di Jepang,,dari pada Di Indonesia jadi pengangguran,,,tapi ya kalo mau ke jepang harus kursus bahasa di LPK dan pelatihan...
@@hennysetya9016 Lebih tepatnya miskin sih :v
@@jonathanraka3769 orang indonesia yang pintar kabur ke negara lain dan diindonesia sisanya manusia sampah!!!
gatau ya, tapi akhir2 ini lebih pro ke depopulasi karna ngerasa bumi udah sesak banget. sumber daya terbatas, buat orang berebut sampe perang dan bunuh2an. teknologi makin maju, lambat laun manusia bakal keganti, pengangguran dimana-mana. kayanya lebih serem over populasi. tapi ya, kalo manusia bisa menangani krisis over populasi dengan baik, gw yakin peradaban manusia bakal lebih superior dari sebelumnya. karna teknologi bakal berkembang pesat dan bukan jadi beban.
Semua negara asia timur sedang tidak baik2 saja perihal jumlah kelahiran dan pemudanya lebih sedikit daripada manula yang semakin banyak, cukup berharap indonesia masih stabil hingga di masa yang akan datang walaupun semakin kesini sebenarnya juga berpeluang... 😶
Indonesia akan mengalami penurunan populasi di tahun 2060 karena di tahun sekarang Indonesia lagi mengalami peningkatan generasi muda
gue penasaran sama Mongolia, karena satu2nya asia timur yg jarang diangkat isunya termasuk perihal ini. Mereka kan negara berkembang, sepertinya ga kena isu sosial ini....
@@asrianugerahgustini9648 Dan Korea utara
@@AndreCS-hc6xmmjb, korut udah kena. Kim jong un pernah curhat sama ibu2 di korut, minta supaya ibu2 disana punya anak.
Dulu waktu sekolah Guru IPA aku bilang manusia berasal dari kera yang berevolusi , sedangkan guru AGAMA ku bilang kalo manusia itu tercipta dari Tanah, jadi pertanyaan saya sebenarnya manusia itu tercipta atau asal sulunya kayak gimana?.
Kalo ada yang setuju dengan saya, like komenan ini, siapa tau di buatin Videonya 🙏.
Nah ini dia channel favorit gw :
1. Sisi Terang : Pembahasannya menarik dan isi nya berisi semua, baguss👍👍
2. Inspiratips : Animasi nya gampang di cerna, konten sains nya keren & cinematic abis❤
3. Astroverse : Voice over nya keren tapi topic nya bervariasi, gak boring😍
Semangat bang!!
Kemungkinan terburuk yang terjadi di Indonesia kalau negara ini pembangunannya merata, di setiap Pulau di Indonesia banyak Fasilitas-fasilitas yang memadai dan Infrastruktur yang terjangkau dan Indonesia-sentris. Mungkin saja Jumlah Penduduk di Indonesia akan seperti Tiongkok dan India, dan melebihi dari Jumlah Populasi di Amerika Serikat (AS), bisa di atas 1 Miliar Jiwa.
Engak justru semakin bagus SDM semakin sedikit ingin menikah dan mempunyai anak Cuba aja lihat negara maju disana memiliki masalah yang sama yaitu angka kelahiran rendah . Dan negara miskin malah yang memiliki angka kelahiran tinggi .
Lu salah, sekarang pola pikir orang Indo gk kaya dulu yg kemakan doktrin banyak anak banyak rezeki. Dan untuk kasus kebanyakan anak umumnya hanya di temui di pedalaman pelosok yg minim infrastruktur. Sedangkan yg di kota paling banyak anaknya cuman 2-3
@@alam_naturemalah dipedesaan kebanyakan hanya ingin punya anak maks 3 aja berbeda dg dulu bahkan bisa 10😅
10 tahun kdpn indonesia disalip nigeria dan pakistan, orang pakistan akan jadi muslim terbesar di dunia tahun 2040 gantikan indonesia fertility rate indonesia 2,2 pakistan 3,4 nigeria 5,2
@@fredysetiawan6228 gpp
manusia itu punya ego, kalau udah nyaman ga punya anak dan itu ga merugikan orang lain. itu bakal jadi pilihan hidup mereka juga, nyari duit itu susah masalahnya, yang kaya makin kaya, yang cukup dan miskin kebanyakan stuk bahkan makin jatuh. apalagi masalah sosial mengenai orang tua yang ga siap punya anak. childfree pilihan beberapa orang
Gw setuju, mengigat betapa sengsara nya kemiskinan
Keliatannya tingkat natalitas kita ga usah diotak-atik lagi sih. PR-nya sekarang membina dan mengelolanya
Met hari raya idul Fitri buat teman semua jika ada salah mohon dimaafkan ya 🙏
Kalo menurut Ku, sih kekurangan penduduk gak Bagus juga, misal nya
1. Nanti Gak Ada Lagi Orang Asli Di negara Tersebut, yang tinggal + Budaya Asli negara menjadi hilang perlahan namun pasti.
2. Lapangan Pekerjaan di generasi muda nya Mulai Hilang + Sumber SDM Di Negara Asalnya Sedikit Demi Sedikit lenyap.
3. Kalo Terjadi perang di Negara tersebut, Penduduk aslinya Gak Ada lagi, (Bisa Saja Semua Penduduk nya sudah Lansia Semua, Karena Gak ada Generasi Muda) yang membela negaranya, Negara nya Rawan Di jajah Bangsa Asing.
Yang Bagus Itu Angka Kelahiran Stabil di setiap negara, Angka Kelahiran Di negara tersebut Jangan Terlalu banyak, apalagi sampai Sedikit Sekali yang tinggal di negara tersebut. Nanti pemerintah yang tinggal di negara tersebut yang repot.
Angka kelahiran tinggi, kalau di ikuti oleh perekonomian yang terus maju seperti China. Itu akan berdampak positif bagi negara. Seperti yang kita tau, ekonomi China saat ini adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika serikat. Bahkan menurut prediksi dalam beberapa puluh tahun ke depan ekonomi China akan melampaui Amerika serikat.. Kalau China pusing memikirkan kurang tenaga kerja.. Indonesia malah di landa krisis lapangan kerja.
@@TheJankren setidaknya memiliki populasi nya dulu, soal kualitas itu beda tahap. Kalau ada populasi baru bisa ada kualitas.. kalau sudah ada populasi yg cukup, baru tinggal pemerintahnya saja bagaimana mendidik populasi tersebut hingga menjadi berguna.
Nah yang jadi masalah di Indo SDMnya cenderung rendah, dan persebaran penduduk kurang merata
@@TheJankren China sejak dulu sudah menjadi negara dengan penduduk terpadat didunia, itulah kenapa dulu muncul kebijakan 1 anak untuk 1 kepala keluarga. Kalau di ulik ke belakang, sebenarnya ekonomi China tidak begitu baik, dulu di era 70 - 80an banyak penduduk China yang mencari kerja ke Indonesia., Kalau sekarang keadaannya sudah terbalik. Ekonomi China saat itu bahkan bisa di bilang tak jauh beda dengan Indonesia. Tapi sekarang semua sudah berubah, mereka adalah ekonomi terbesar di Asia, dan terbesar kedua di dunia. Itu adalah bukti keberhasilan mereka dalam mendidik populasi yang sudah banyak tersebut. Jadi mereka bukan mendidik dulu baru cari populasi, tapi populasi itu memang sudah banyak sejak dulu, sejak ekonomi mereka masih biasa saja.. Lalu perlahan mereka mendidiknya dan berhasil. Kalau mau contoh negara yang mendidik penduduknya sejak dahulu, contohnya Jepang. Tapi ekonomi Jepang masih jauh di bawah China.. China dan India memang dua contoh dari keberhasilan dan kegagalan dalam menciptakan kualitas SDM
@@theta5990 Saya bukan bermaksud apa, tapi cuma mengatakan kebenaran saja.. Pemerintah Indonesia sejak merdeka sampai ke era Soeharto, terlalu memusatkan pembangunan dan perekonomian di pulau jawa. Bahkan setelah era Soeharto, hal tersebut masih terasa, walau tak seintens dulu.. Selain itu baik pemerintah maupun media Indonesia kurang mengapresiasi dan mendukung anak anak yang berprestasi.. Seperti pemberian penghargaan dan beasiswa, masih sangat kurang.. Peran media pun tak kalah berpengaruh.. Contoh saja dunia televisi di negara ini, ada berapa banyak anak2 berprestasi yang di undang ke acara tv. Mereka malah lebih memilih hal hal konyol yang viral, untuk di undang ke acara tv. Tentu hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab, tren2 konyol dan bodoh semakin banyak dan intens., Karena dukungan media, lebih gampang viral dan terkenal membuat generasi muda malas untuk berprestasi dan lebih memilih menjadi viral karena hal tak berguna. Tren media tv tsb lah yg menjadi landasan inspirasi mereka. Jadi wajar kalau SDM kita semakin lama semakin ngawur
@@TheJankren Dalam kasus ini, akan sulit untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia, kalau dari pemerintah nya saja begitu. Harus ada kesadaran dalam diri semua pejabat pemerintahan, dan juga kesadaran dalam diri masyarakat. Hanya dengan itu, kualitas SDM baru bisa mulai diperbaiki
kenapa kaget banget berkurang? misal dari 700 juta ke 500 juta dalam 1 abad tuh ga buruk juga. kenapa kaget? krn dari awal terlalu banyak populasi sehingga banyak rumah kosong, sekolah kosong (seperti jepang). jd wajar kaget. nanti juga bakal terbiasa setelah kembali stabil. lihat aja negara2 eropa dengan penduduk lebih dikit daripada asia tp baik2 aja, saling campur keturunan, dan lain2.
china, india, indonesia terlalu banyak penduduk jd yaah bakal kaget kalo berkurang tp sebenarnya ga sebanyak itu berkurangnya. nanti di masa depan, justru bagus, makanan jd ga susah dicari, pendidikan lebih merata, gaji lebih tinggi, mengurangi kemacetan, dan lain2.
Bukan cuma cina aja sih tapi hampir semua negara asia timur juga ada masalah ini. Dulu cina lakuin kebijakan satu anak karena kualitas ekonomi dan sdm nya tidak seimbang. Namun sekarang karena beban hidup ekonomi berat namun kualitas hidup meningkat maka berbalik org jadi malas punya anak. Apalagi sekarang ngak menikah bahkan punya anak sudah ada rumah jompo dan tidak ribet dan org juga sekarang makin individualis. Jadi masih sibuk takut cina ke indonesia??? Kayaknya mungkin banyakan kedepannya cina justru import org indonesia kesana.
Kebanyakan mampu membuat polusi
Karena kebanyakan orang buang sampah sembarangan dan asap kendaraan pabrik yang membuang limbah berbahaya
Pertanyaan merokok bagus apa tidak
A.engga ngerokok gak cakep
B.tidak karna berbahaya untuk paruh paruh
C.merokok tapi gak kebanyakan
Kalau menurutku, penurunan jumlah penduduk itu bukan sesuatu yg perlu dikhawatirkan karena ke depannya nanti, akan ada banyak sekali pekerjaan yg bisa digantikan oleh automasi (robot, AI, dll) ketika tenaga manusia tidak banyak diperlukan lagi. Justru lebih repot mengatasi overpopulasi, apalagi kalau overpopulasinya dibarengi dgn masalah pendidikan dan SDM. Kacau balau.
Lah iya juga, sebelumnya gak kepikiran soal AI dari sisi ini, biasanya yang dibahas soal AI yaiu sisi negatif yang menurunkan peran manusia di lapangan pekerjaan itu sendiri, kalau begini jadinya cukup benar juga bahwa turunya populasi tidak buruk juga asalkan hal yang ditakuti yaitu tidak ada yang men-support generasi tua jadi digantikan oleh AI. Makasih bang infonya
Tp kita belum sampai pada tahap semua kerjaan diambil sama robot, klo diliat cuma kerjaan rumah & pabrik ya skalanya masih kecil, masih ada tambang, pengeboran minyak, cargo, dan para robot itu belum canggih, butuh waktu 200 hingga 300 kedepan, klo sekarang populasi udah turun, belum nyampe 100 udah ga ada manusia program robot bakal batal
Dan lagi penelitian ttg robot itu butuh modal, modal didapan dari investor, investor dapat dana dari jualan, jualan dapat untung dari yg beli, klo yg beli atau manusianya sedikit, penelitian ttg robot bakal macet, jdi sekarang kita belum pada tahap itu
Beda hal dengan misal jepang penduduk gak banyak turun terus bahkan lebih banyak lansia disana itu yang bahaya kalo kasus China itu masih terlampau banyak dari negara lain
@@febridewagamers4749tapi populasi lansia sudah mulai meledak dan perkiraan yg ekstrem 2100 penduduk China bisa tinggal 1/2 bayangkan saja 1/2 populasi yg setara 700jt bisa hancur pasar properti dll 🙃
*IMHO*
Penurunan Populasi, berarti penurunan *_Konsumsi,_* dimana penurunan konsumsi berakibat penurunan ekonomi nasional.
Kalaupun produknya di ekspor ke negara lain, Kalau penurunan populasi terjadi lain, ya hasilnya sama.
Indonesia seperti nya udh mulai pinter kalau banyak anak itu butuh biaya besar dan anak muda sekarang banyak yang takut menikah 😂
FYI: saat ini China sudah di posisi kedua untuk negara dengan populasi terbanyak, saat ini yang pertama di pegang sama India
FYI: [November 2022] populasi dunia telah mencapai 8 miliar
China aja bisa menyadari untuk mengurangi populasi di negeri mereka dengan memberikan biaya hidup yang sangat mahal dan diberikan ke panti asuhan ketika memiliki lebih dari 2 anak, india yang negerinya sempit daripada china gimana?
*pernah lihat yt siapa lupa org Tiongkok, dy anaknya 3 tp itu besarkannya diam2 karna disana cuma boleh punya anak 1, jadi yg 2 lagi dia bilang anak tetangga/ sdr nya yg sudah meninggal dan ga punya siapa2, terus yg 2 ini jg g bisa sekolah SD (dmn SD ditanggung pemerintah) krn ga punya dokumen kekeluargaan.. Seingatku gitu karna udah lama bgt nontonnya dan lupa juga channel siapa..*
Masalah di Indonesia soal penduduk yah krisis lowongan kerja saja. Krn di negara kita bnyak usia produktif yg masih nganggur.
Penduduk yg kebanyakan justru itu yg bahaya bukan kekurangan
Banyak anak banyak Adsense ~UA-camr
Ini mah filosofi hidup keluarga Anofial Asmid 😊 🤔
Langsung keinget satu nama yang sempet rame kemarin
Lol wkkwkwkwkkw
Yg penting gak ngerugiin orang
Ada yg kurang bro ..
Pemerintah disana juga emg mendukung warganya buat pindah ke negara" lain . 1. Skrg tadinya udh kebanyakan populasi 2. Antisipasi dari perang ..
Semua warganya migrasi keseluruh dunia .tapi diaspora warga Cina paling banyak diAsia tenggara .
Paling banyak di Indonesia ,Malaysia & Singapura
Setelah nonton ini yg dipikiran gua:
Inilah yang terjadi kalau childfree dilakukan secara masif🗿
Emang sih AI bakal banyak gantiin orang buat kerja, tapi ya kali yang idup make AI mayoritasnya orang tua yang udah ga produktif, anak mudanya juga jadi ga asik ga banyak temen. Dan hidup itu bukan cuma soal kerja, kerja, kerja 😂 tapi ada banyak pesan moral di sana.
Sebetulnya terlalu banyak penduduk juga ga bagus, tapi terlalu sedikit angka kelahiran juga ga bagus yang udah dirasain sama Jepang dan Korsel, juga bbrp negara lain.
Kalo hidup pikirannya hanya soal materi bisa jadi ga jadi masalah dengan langkanya anak muda, ya mungkin nnti 70% sekitar rumahnya kakek2 sama nenek2 aja sih paling 😂
Intinya sih balance, gmn caranya bisa punya program yang bisa punya maslahat utk banyak level, dari yang tua sampe yang muda, orang tua perlu anak muda dengan tenaga dan inovasinya, anak muda juga perlu orang yang lebih tua untuk banyak belajar soal materi dan moral-moral kehidupan.
Pantesan india sekarang penduduk terbanyak. Ini alasannya 😅
Kalau menurut gue sih itu bahaya banget kenapa karena kalau populasi semakin berkurang maka tidak kita bakal kalah dalam hal peperangan
Kalau menurut saya Idealnya untuk Negara Kepulauan seperti Indonesia jumlah penduduk sekitar 80-150 juta Penduduk saja. Kalau untuk saat ini dengan 280 juta penduduk Indonesia saja sudah terlalu padat penduduk, dengan 57% dari total penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Dengan adanya pembangunan IKN maka setidaknya dalam 10-20 tahun lagi. Minimal 10% dari total penduduk yang ada di Pulau Jawa diharapkan untuk bertransmigrasi ke luar Jawa terutama Kalimantan. Agar penduduk Indonesia tidak semakin terkonsentrasi tinggal di Pulau Jawa. Dan diharapkan kedepannya UMR tidak jomplang antara kota besar dengan kota Provinsi/Daerah biar tidak menambah kesenjangan sosial yang semakin tinggi.
Nanti orang jawa dianggap penjajah sama orang Kalimantan 😂🤭
Paling bener penduduk pulau jawa menyusut kayak china, jepang, Korea. Daerah lain nggak usah
kalo terakhir dari info keturunan indonesia yang tinggal di cina. Rata2 pria di sana sudah mempunyai apartemen baru menikah . Memang kebijakan cina menetapkan keluarga 1 org anak. Tapi anak kedua juga tidak di larang ketat, kena denda aja untuk anak kedua ny. Memang untuk kalo logika ny, semakin hari biaya hidup di negara manapun semakin tinggi. Jika anak banyak, mereka harus extra kerja utk mencukupi kebutuhan sehari2 anak mereka. Maka tingkat kemiskinan juga meningkat tajam... Kesejahteraan rakyat nya menurun derastis, dinegara manapun itu hukum yang tidak bisa kita hindari karna zaman semakin berkembang ya. 😊
Krisis populasi karena kurangnya generasi muda, kalo generasi tuanya mah jangan ditanya.😅
Menurutku over populasi akan lebih berbahaya. Karena sda terbatas, makin banyak mulut untuk dikasih makan, lingkungan atau alam yg nanti jadi korban. Bahkan akan banyak kemungkinan rasa kemanusiaan yg berkurang ketika terlalu banyak manusia karena berebut kebutuhan.
Bisa jadi
India tuh bro udah nyalip China 🤣
Jepang dan korea : first time?
Memang 😂
Anjir
semua asia timur punah dimasa depan malah bagus... 😂
apakah salah satu penyebab kenapa orang China banyak yg tinggal di luar negeri untuk menghindari dari kepemerintahan yg diktator? dan lebih milih pindah ke negara berkembang karena biaya hidupnya justru lebih murah daripada di China itu sendiri?
ada kecenderungan semakin makmur suatu keluarga semakin sedikit jg anggota keluarganya, dan memang penyumbang populasi massal di dunia yah warga kurang mampu. Di China pun penyumbang angka kelahiran terbesar masih didaerah pedesaan. Dan jika dilihat dalam skala yg lebih besar mayoritas negara maju mengalami stagnan bhkan cenderung menurun dalam jmlh kelahiran, brbanding terbalik dgn negara2 miskin/berkembang yg seakan tanpa henti memproduksi manusia2 baru.
Di Asia selatan seperti india, bangladesh, pakistan itu angka kelahirannya tinggi bgt 😂🤭 india aja udah nyalip China, 5 tahun lagi jumlah penduduk Indonesia akan disalip sama pakistan 🤭, Indonesia masih mendingan angka kelahirannya gak tinggi seperti negara di Asia selatan
Tingkat stres yg tinggi juga memengaruhi, walaupun udh nikah tapi klo tiap hari stres bisa2 malah susah buat punya anak
Ketika manusia hanya dipandang sebagai komoditas.
Jepang sih paling bahaya, Angka kelahiran menjadi sangat langka di negara sana, Para pemuda pemuda yang lulus SMA, pada gamau nikah karena Takut menghadapi resiko sebagai orang tua, apalagi masalah ekonomi. Sampe sampe pemerintah jepang menarik perhatian warga nya buat nikah dengan cara kalo Bakal melahirkan, bakal di biayain pemerintah senilai 100 ribu yen, tapi tetep gabikin warga nya tertarik. Kini dijepang kebanyakan Diisi oleh orang orang tua dan lansia, Ada kemungkinan Penduduk jepang bakal Punah. Mulai 2020 lalu sampai sekarang jumlah warga nya masih stuck di 126 juta orang. Sekolah sekolah udah pada tutup karena kekurangan siswa, kacau emang
Bang,aku punya pertanyaan
Kenapa pabrik bisa mengetahui tanggal kedaluwarsa produk tersebut??
Moga dijawab ya :)
terus apa hubungannya dengan perkembangbiakan...???
Karena divisi teknologi pangan di pabrik tsb melakukan penelitian, "bahan ini basinya sampe kapan sih, pengawet ini bertahan ampe kapan sih, produk ini dilakukan pengujian dibiarin berapa lama sih sampe ga layak makan, " dari penelitian dan percobaan tsb udh tau sampai kapan produk tsb bakal bertahan dan ga layak makan, itu sih pendapatku, maaf kalo salah
pabrik itu punya analisis dan quality control jdi mereka yg nguji
Di uji dulu lah
Kalau Menurut Saya, Masalah Krisis Populasi Di China Sangat Menipis. Negara China kan Sebagai Negara Dengan Populasi Terbanyak di dunia. Karena Seperti yang kita tahu Sekarang Bahwa Negara China Punya Masalah Yaitu Krisis Angka Kelahiran Anak Paling Rendah Sedunia. Bukan Hanya Populasi, Masalahnya Adalah Kan Pemerintah Tiongkok/CHINA MENERAPKAN KALAU IBUNYA MAU MELAHIRKAN ANAKNYA MAKA IBU HARUS PUNYA ANAK SATU. BEBERAPA WAKTU YANG LALU DULU NEGARA INI PERNAH MENDUDUKI PERINGKAT PALING RENDAH YA POPULASINYA, SEKARANG TAHUN 2023 INI PERTENGAHAN TAHUN INI INDIA BAKAL MENYALIPKAN CHINA SEBAGAI PENDUDUK TERBANYAK DI DUNIA. NEGARA INDONESIA KAN PENDUDUK TERBANYAK KE 4 DUNIA DIBAWAH AMERIKA SERIKAT. NEGARA NEGARA MAJU MENGALAMI PERTUMBUHAN PENDUDUK SEMAKIN MENINGKAT. KITA TAHU SEKARANG BAHWA NEGARA DENGAN POPULASI SEBANYAK MILLIARAN ORANG ITU SANGAT MUSTAHIL UNTUK DITEBAK. DAN ITU SANGAT LUAR BIASA. NEGARA SEPERTI
INGGRIS, PERANCIS, AMERIKA SERIKAT, DAN INDONESIA PUN KITA JUGA PUNYA POPULASI TERBANYAK JUGA. MASALAH ANGKA KELAHIRAN NEGARA TERSEBUT HARUS PUNYA KONSISTEN BAGAIMANA CARA NEGARA TERSEBUT MEMPUNYAI PRINSIP SUPAYA TIDAK ADA ANGKA KELAHIRAN YG RENDAH. INI SEBAGAI PELAJARAN BAGAIMANA NEGARA NEGARA MAJU UNTUK MENGAJUKAN KE PEMERINTAH TIONGKOK YG TERBAIK UNTUK NEGARANYA. SEMOGA TIDAK ADA ANGKA KELAHIRAN ITU TIDAK SEPERTI DULU LAGI. SEMOGA BERMANFAAT TERIMAKASIH.
apakah ad relasi antara tingkat edukasi penduduk dan angka kelahiran suatu negara?
Menarik juga tu buat skripsi wkwk
Kedua nya berbahaya kalau berlebihan, kekurangan juga bahaya, jadi intinya semuanya harus seimbang,gk boleh ada yg kurang dan gk boleh ada yg berlebihan
selain anak laki bisa diandalkan, anak laki bisa mewarisi marga keluarga, itulah kenapa mereka sangat mengutamakan anak laki, karena penurunan marga keluarga 😁
Tapi klo gak ada anak perempuan apa bisa punya keturunan juga😂
Jelas gamungkin 🤣
Akupun sebagai perempuan juga sedih liatnya 🥲🥲
Semoga jadi pembelajaran buat negara China
Pernah denger katanya kalo yang ngelamar cewe, cowonya ikut ke marganya cewe? Bener gk sih
@@Whateverwkwkwk ndak bisa harusnya
@@Whateverwkwkwk Hampir ga ada suku yang matrilineal di Cina bang
Narasi berlebihan. Th 1980 penduduk China 980 an jt, apalagi kl 1 milyar llbh, pada ribut bgmn kasih makan segitu banyak org, bisa2 makanan seluruh dunia keserot kesitu. Skrg penduduk China 1,41 milyar, berkurang per th +/- 2 jt, narasinya begini. Bandingkan dgn penduduk India th 1980 sekitar 700 jt, skrg 1,42 milyar lbh banyak dari China, tp narasinya itu bagus menambah angkatan kerja 😊.
Pendapat standard ganda.
Penduduk Jepang & sejumlah negara Eropa sdh bbrp tahun terus menurun gak ada yg ribut😂
Sebagai umat manusia mungkin merugikan,tpi bagi bumi itu sama sekali tidak merugikan 😅
Semamat bang semoga 10jt subriber
Penurunan pertumbuhan penduduk merupakan salah satu respons adaptif ekologi manusia terhadap biaya hidup tinggi. Namun, Justru dengan majunya teknologi yg berpotensi yg menggantikan banyak pekerjaan manusia, penurunan jumlah penduduk justru terkesan menguntungkan untuk menurunkan angka pengangguran, menurunkan kriminalitas, sekaligus menaikkan kualitas hidup masyarakat (karena semakin sedikit penduduk, maka "harga" pekerjaan per orang akan naik atau artiannya tiap pekerja akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi) --> jika kualitas hidup meningkat maka laju pertumbuhan penduduk akan kembali pulih atau stabil
Happy eid mubarak min
Asia bagian Timur lagi krisis generasi usia yg produktif
Asia Tenggara: Banyak anak banyak rezeki
Menwail : singapora,thailand, malaysia
Im joke to you
@@dandyal3c677 Malaysia masih tetap tumbuh kok
@@serumpunccell5300 malaysia juga krisis populasi .liht data terbaru dari 33 juta skrg katanya udh brkurng mnjadi 32 juta
@@dandyal3c677 indonesia juga angka kelahiran nya udah terbilang ideal kok 2 koma 1
Yang baik harus seimbang. Antara SDA dengan manusia. Coba bayangkan berapa tidak adiknya orang yang punya kekayaan miliaran dolar tapi tak punya pewaris dengan orang yang hidup melarat tapi punya banyak anak.
Jepang bilek : p adu ke anjlokan penduduk?
Krn setauku, jepang lebih parah dari ini sih, sampe² pas di kyk rumah²/pedesaan gitu sepi bgt ga ada penduduk lalu lalang, warganya jg katanya pada bnyk yg ga mau nikah krn materi yg kedua gamau ada anak krn nyusahin katanya :(
yang masalah itu bukan banyaknya penduduk , tapi kerakusan umat manusia
bumi ini lebih dari cukup buat ngasih makan semua mahluknya
tapi bumi ini tidak akan pernah cukup untuk memuaskan 2 orang manusia yg tamak
Hadir
Nurut ku, melihat kondisi dunia saat ini negara yg kekurangan bakal kesulitan dalam mempertahankan ke amanan dan keberadaan negara tersebut.
Turunnya jumlah penduduk karena gaya hidup yang dikirim lewat sosmed: pemakaian barang branded, kapitalisme, dll.
Jumlah penduduk lebih sedikit lebih baik, karena lebih mudah ngaturnya. Kalau nonton dokumenter di netflix tentang kehidupan di planet lain (alien world), masyarakat yang super maju tujuan hidupnya hanya memastikan masyarakat eksis dengan kecerdasannya, bahkan dah ga mentingin kondisi fisik (karena bentuknya kotak2).
Kiaracondong-Surabaya Gubeng
Kalo banyak penduduk sih bagus
Tapi klo di Indo mah penduduknya ngk di perhatiin pemerintah jadinya banyak yang brontak
Umat manusia banyak masih ada kesempatan manusia buat berubah kompak kerjasama untuk tujuan bersama yg lebih baik kalau Umat manusia sedikit akan muncul yg namanya menghadapi krisis menuju penghujung alam dunia
Gak papa Lebih baik gak punya anak daripada ngelahirin yang gak bener Kayak Wakanda ngelahirin orang tuanya bukannya pinter pendidikan anaknya malah hobi pada tawuran jadi begal dll. Wkwkwkwkwwkwk
Ujung nya jd sampah masyarakat
Terlalu berlebihan gak baik, kekurangan juga gak baik, sewajarnya ajah👍
What! Tiongkok lagi Krisis saat ini?
populasi ye, bukan duit
Solusinya tetap flexibel , saat over pupulasi di bikin aturan batasan punya anak begitu sebaliknya
Karena aturan harus terus berjalan xan tidak bisa patrn selamanya
Ya kalo di cina gak boleh ngelahirin anak perempuan ya adopsi aja anak perempuan dari luar cina misalnya dari India, Indonesia,Arab,ya dari mana aja jika anak perempuan dari cina itu sendiri terlarang ya si cowok cina itu nyari cewek nya di luar negeri aja trus nanti si cewek nya itu ya jadi warga negara cina biar kebangsaan suku dan adat istiadat mereka bukan cina asli tapi mereka bisa kok jadi warga Cina ya gak mesti darah mereka atau hal2 mereka betul2 bau cina...ummm..bukan maksudnya itu fisik mereka orang cina asli ya gak mesti gak apa2...look doesn't matter yg penting orangnya baik,ramah,dan bisa membantu keuangan rumah tangga dan slalu setia kpd sang cowok...ya itu sih pendapat saya...ya kalo di cina sendiri gak banyak cewek cari aja cewek dari luar negeri dan masukin aja dia ke daftar warga negara cina...gampang kan... jadinya masih bisa kan bikin keturunan..gpp mereka jadi beda karena penampilan fisik, warna kulit,rambut, dll itu gak penting..yg penting itu sikap, perilaku, dan watak mereka
Ini benar, senior ku yg lanjut kuliah & sambilan kerja di mainland pun mengakui, disana, populasi perempuan, kalah jauh dibanding laki. Otomatis, para lakinya jd susah cari pasangan. Bahkan di tempat kerjanya sendiri, jumlah pegawai perempuan vs pegawai laki, jomplang banget. Pdhl, dikantornya ga ada pembatasan mengenai jenis. Dan mayoritas para laki jomblo di mainland, nyari pasangan chinnese overseas, seperti indo. Bnyk keturunan chinnese indo, biasanya asal dr singkawang, dijadikan istri/ pasangan dr laki mainland
Karena kemajuan ekonomi sama kesemarataan posisi wanita juga. Banyak banget di mainland CEO2 atau manager itu wanita. Kl perempuan udah bisa bikin duit sendiri, ngapain kawin. Belum lg tuntutan kerja.
Min klarifikasi burung Kauai O'o
Iye cok udah punah😞
Kak, mau tanya. Kenapa kalau lewat suatu ruang kadang kayak ada orang tapi sebenarnya ngga ada siapa2?
Saat yang tepat kita menginvasi dan meng-Indonesia-kan dunia 🗿
Gak bang, Indonesia juga terancam depopulasi. Banyak cewek2 yg gak mau berumah tangga karena selain ngurus bayi kecil mereka juga harus bisa ngurus bayi besar dan sekaligus kerja (artinya kerjaan mereka banyak) itu yg membuat perempuan China dan Korea gk mau nikah2, anak muda pun males buat nikah karena mereka sekarang bener2 mikir klo budget berkeluarga itu makin krsana makin serba mahal, apalagi klo bekas sandwich generation.
@@karinainojin2385 hadeh klo di daerah rmhku atau di kampung nenenkqw malah disuruh nokah di usia muda dan disuruh punya anak banyak😂
@@karinainojin2385 Indonesia bagian mana nih? Yang terjadi depopulasi? pemerintah Jepang saat ini mempermudah akses masuk orang luar seperti Vietnam, Filipina, Thailand hingga Indonesia buat bekerja atau sekedar magang di jepang, dan di Korea sendiri pemerintah sedang mempermudah juga untuk kebutuhan pekerja bahkan jika mereka melakukan pernikahan antar warga negara maka akan mendapatkan keuntungan lebih meskipun ga mencukupi kebutuhan dapur, yah namanya wacana meski dibuka juga balik ke kemauan rakyatnya ga ngarep juga 😂 karena kemungkinan orang Asia timur mau dengan orang Asia tenggara juga ga gede tp dengan banyaknya pekerja yg masuk tentu beberapa persen skala kecil itu bakal ada yg menentukan akan menetap di sana, itu bukan hal yg buruk juga daripada orang kita masuk ke Malaysia secara ilegal mending kerja dan magang di Asia timur yg kalo pulang pun bisa lebih produktif karena punya modal lebih
@@hennysetya9016 disuruh sih enggak tp kalo karena kecelakaan sih masih banyak keknya
@@zumriyanto99 tingkat kelahiran indo semakin hari semakin menurun bro sekarang udah masuk 2,1 mungkin masih bisa dibilang ideal tapi diprediksi tahun tahun ke depan bakal lebih anjlok lagi dan masalahnya indonesia masih berkembang biasanya masalah kek gini kan dinegara maju atau negara ekonominya bagus
Request : apa yang dirasakan seorang individu ketika membunuh individu lain?
semoga Indonesia banyak yang child free.
🤨📸
Kok bisa ya😮
lah kok buruk?, bagus lah
Biar gk banyak saingan dan Loker Melimpah! 😂👍
"akan kekurangan anak muda yang akan ngisi lapangan kerja". Bagus dong ngga ada pengangguran, dan ngga perlu lagi ngirim pekerja ke indo. 😅
Indonesia bisa dibilang masih aman walaupun banyak yang bilang Indonesia udah kebanyakan penduduk ya itu emang bener but man itu actually cuma di Jawa dan Bali itupun spesifik JABODETABEK coba main ke daerah yang diluar Jawa Bali itu sepi coy yang jadi masalah sebenarnya adalah ketidakrataan penduduk bukan kebanyakan
Masalah utamanya disparitas kepemilikan aset semakin lebar
beberapa dekade lalu manusia ketakutan oleh over populasi namun beberapa dekade yang akan datang manusia akan di hantui oleh lower populasi.
Kenapa "Rata-Rata" orang dari kalangan atas mempunyai anak relatif lebih sedikit daripada kalangan menengah kebawah? apa mereka gak punya otak ya? padahal hidup aja susah dan malah mau menjerumuskan anaknya sendiri buat hidup susah,
jangan sok tau tentang Jepang dan Korsel nurun karena biaya mahal, udah banyak sekolah gratis, dan pemerintah mensupport dengan memberikan tunjangan yang lumayan besar,
masalahnya adalah "buat apa punya anak?",
Mungkin jawaban orang2 diisni adalah, "nanti yang ngerawat lu pas udah tua siapa?", "Yang ngebiayain masa tua siapa?",
inilah mindset negara2 berkembang, masih bergantung kepada orang lain, bahasa kasarnya pemalas dan pecundang, untuk orang jepang sendiri, jika mereka sudah menginjak masa tua dan pensiun mereka akan memisahkan diri dari anaknya, karena mereka tidak mau "membebani anaknya", sedangkan di kwkwnesia saya rasa malah pengen banget bergantung kepada anaknya, jadi saya tanya ulang lagi, "buat apa punya anak?".
2:50 walaupun 😂
Karena Indonesian punya film pemersatu bangsa
Sebenernya bukan banyak atau dikit penduduk yg berbahaya, tapi kalo penduduk tersebut udh ga mau punya anak lagi itu yg bahaya
Bahaya untk ekonomi baik untuk keberlangsungan bumi yang sudah compang camping
Kemorosatan jumlah populasi di Asia Timur emang begitu, baik China, Korsel, maupun Jepang
Alhamdulillah,! Semoga Rakyat China di Indonesia kembali ke negara nya saja dgn cepat.
Widihhh suaranya balik lagi kek dulu
Semua juga begitu kalau negara mulai berkembang dan maju.
Di Indonesia sendiri berbahaya kalo kelebihan penduduk, apalagi tingkat penduduk yang miskin dan edukasi rendah masih banyak.
Padahal pemerintah udah kasih akses pendidikan, tapi mereka tetep lebih milih gak lanjut pendidikan. Lapangan kerja juga banyak dibuka dari swasta/negeri, tapi mereka lebih milih kerja serabutan. Karena, dengan mereka kayak gini, mereka gak pusing nyari duit tambahan sama makan gimana. Dapet sembako dari pemerintah soalnya.
Mindset ini yang harus diubah.
Gmn mau msk swasta/negeri wong masukny aj hrs pke org dalem wkwk
Childfree dan 2 Anak lebih baik! 👍
Bagus sekali vidionya
Mungkin lebih berbahaya kebanyakan, karena zaman telah menjadi modern lowongan kerja makin berkurang
Jika china kekurangan penduduk, dunia bakalan kena imbasnya karena tenaga kerja disana sangat dibutuhkan
Di Indonesia juga fenomenanya sama. Hanya saja masih sebatas kota2 besar di Jawa.
Kita omongin dri sisi ketersediaan tenaga kerja aja klo bnyak kurangnya.. jujur di Indonesia mlah surplus anak yg g tau kedepan karirnya bkl separah apa persaingan nya.. Indonesia darurat KB menurut saya dan hrus ada pendidikan purnanikah macam perencanaan melahirkan anak disertai pengaman hubungan pasutri dll.. Karena dgn banyaknya anak juga bkin ortu yg pas2an bkl kelabakan macem tmen saya yg slalu maksa minjem duit ke saya karena nafkahin 4 anaknya susah, mlah bkin saya paranoid bwt punya anak.. Yah kyknya maksimal 2 anak aja udh babak belut dah 😢
min, coba bahas apa maksudnya peringatan yang ada di TV?
Kak. Psikopat itu sebenarnya apa sih?.
Terus kalau kita ber cita cita menjadi psikopat itu wajar atau tidak?
Mohon dibahas ya kak, terimakasih
min kok jarang upload
Negara yg ekonominya maju ya pasti begini. Kalo negara miskin pasti rajin berkembang biak
Bang bahas kenap mie instan bikin usus buntu yg bikin usus buntu dari mie nya atau bumbu nya?