Akhirnya ada video yang mewakili perasaan gw, soalnya kemarin gw habis debat sama orang yang selalu ngatain "anime jama sekarang jelek jelek cerita nya menang animasi dan visual doang, yang terutama itu Story nya coy" Terus gw jawab "kenapa lu gak nonton anime Berserk aja?, Kan Manga nya menjadi salah satu Manga terbaik? Udah pasti cerita nya bagus dong" Awokawok
@@renzy-chan menurut gw masih bagus emg gk sebagus animasi jaman skrg tapi masih worth it di mata gw buktinya rating anime berserk yg versi jadulnya bagus diatas 8 baru yg S2 yg pake cgi parah yg jelek
@@rai.official23 ya karena fans nya banyak dan waktu itu kualitas anime belum sebagus sekarang, dan kegendong Story(fans berserk makan enak) bukan Kualitas animasi, prioritas Story lebih di utamakan dari kualitas Animasi hanya berlaku untuk anime jadul
1. Visual Karena bisa menarik penonton untuk menonton anime tersebut bahkan penonton baru atau penonton anime yg sudah expert 2. Story Story hanya bisa menarik beberapa penonton yg memang ingin mencari anime dengan story yg bagus
Visual itu nomor satu dalam anime Bukan berarti gambarnya harus bagus. Seenggaknya di setiap scene gambar di anime harus ada sesuatu yg menjelaskan(biasanya jadi materi buat megane sensei dalam detail kecil) Jadi apa-apa gak perlu harus dijelasin sama karakternya, cukup lihat apa yang terjadi di gambar seharusnya ngerti Tapi sayangnya anime sekarang(yg biasanya dibuat kayak asal"an) kurang memperhatikan itu. Rata" cerita atau subjek yang sebenarnya bisa dijelaskan lewat gambar malah kebanyakan dijelaskan lewat omongan. Mana gak ada bgm pendukung lagi dalam omongan mereka
Kalo visual nomor satu yaaa ntar ps dibabat fate series doang🤣 Canda Btw sekarang byk yg gitu soalnya keknya project nya kebanyakan deh sekarang aja bisa loh satu musim ada 50 anime apalagi isekai byk bet
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Gen z(bocil grafik) klo di anime jadul pada ngatain buriq pdhl ceritanya cukup sempurna seperti serial experiment lain, shaman king, Gundam jadul, dan sebagainya gitulah sipaling Nostalgia ☕
Gw Gen Z ngak tuh, 😂😂. Gw demen anime 80 90 an. Style pewarnaan dan animasi nya punya ciri khas sendiri beda ama yang buruk contoh nya ex arm. Kalau story pasti banyak yang bagus tapi yang buruk juga banyak. Jangan menjadi seseorang yang monoton yang itu itu aja (ucap senior ku)
setuju sih, soalnya ya alesan adanya adaptasi ke anime tuh kan pengen nunjukin visualnya, ngga cuma ceritanya doang yang jadi bahan penilaian (contoh) anime sebagus aot kalo grafiknya kek ex arm, gua yakin ga bakal pada betah nonton lama lama wkwk karena emang kedua aspek tsb emang penting buat diperhatiin. bener kata admin yami, kalo mau liat ceritanya doang mah knp ga baca novel aja wkwkwk
Ya misal aot grapiknya kaya anim 90s menurutku masih relevan aja bro kenapa grafik ex arm itu buruk ya karena jauh dari standar acuan standarnya adalah ke realitisannya.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Bahkan ada beberapa anime yang ceritanya menjadi terbantu melalui grafik dan visualnya. Jadi bagusnya visual juga bisa mempengaruhi kita untuk memahami sebuah cerita di anime. Ya itu sih menurut saya...
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Jika lu suka cerita, bacalah novel Jika lu suka cerita tapi rada dongo ama penggambarannya, bacalah komik Jika lu ingin nyari visual yg bagus, bacalah berserk 🏃💨
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
"A good story can save poor animation, where good animation cannot save a poor story.” -Osamu Tezuka. Walaupun kata kata ini mungkin udah ga relevan karna teknologi sekarang yang semakin maju untuk membuat animasi yang jauh lebih bagus, gua masih menganggap story lebih penting dibandingkan animasi. Dan tolong dicatat kalau orang yang bilang story > animasi bukan berarti menganggap animasi ga penting. karna jika ada salah satunya (story/animasi) yang dibawah standar menurut gua itu udah jelek. Lalu kenapa anime rating jelek di mal kebanyakan alasannya karna animasi jelek contohnya ex-arm? Jawabannya jelas karna animasi itu dapat dinilai secara objektif, kalau ada anime dengan animasi jelek biasanya semua orang sepakat tentang hal itu, bahkan orang awam yang cuma nonton 1-2 anime juga tau mana animasi yang jelek dan bagus. Tapi ini ga berlaku buat story yang biasanya berbeda tiap individu atau subjektif. Jadi wajar kalo kita ngeliat anime dengan animasi jelek dikasih nilai rendah karna secara umum semua orang setuju dan cuma ada sedikit subjektifitas dalam penilaiannya. PS: Ex-arm ga cuma jelek di animasi, ceritanya juga ampas.
Orang yang bilang KNY "Anime modal grafis doang" itu bocah smp/sma baru puber yang pengen keliatan elite. Walaupun KNY ga punya cerita yang wah banget tapi ceritanya masih decent. Mana mungkin ufotable ambil KNY kalau ceritanya jelek dan ga layak. intinya : Cerita yang buruk dengan animasi bagus/decent > cerita yang bagus/decent dengan animasi buruk. Tapi, Cerita yang luar biasa dengan animasi decent > cerita yang decent dengan animasi luar biasa.
@@ridosaputra5273 ada, kalau gak salah sampe 4. Dan semuanya laku dan 3 light novelnya udah kejual 1 juta copy, light novel Naruto ama Bleach aja keknya gak nyampe.
Based sih ini. "Visual itu ada untuk mendukung storynya" Jadi storynya ttp lebih penting. - Kimetsu no Yaiba - Bagi gw story kimetsu no yaiba cukup bagus, malah gw termasuk orang yang gak suka sama animasi fight 3d macam gitu. Well gw cuma nonton sampe season1 nya doang sih. Kalau nunjukin anime yang ketolong visual, ada juga kok anime yang ketolong cerita. Contoh: Digimon adventure. Gw gak bilang ceritanya bagus secara objektif ya, sedaknya bagi gw ceritanya bagus. Jadi ya ttp gw tonton walaupun grafik anime jadul kaya gitu, ya lu tau sendiri lah. Contoh lain: Anime genre H yang rata rata secara visual gak sebagus anime normal. Tapi beberapa orang ttp nonton gitu loh. Ya karena storynya, visual yang ada di anime H itu mendukung storynya. Tapi yah visual dan story keduanya memang penting. Ngapain buat anime kalau visual gak penting.
Menurut gw visual bagus atau story bagus itu bisa ngangkat yang lain kalo yang salah satunya jeleknya masih dibatas normal. Mau visual sebagus apapun kalo storynya beneran sampah, itu mah gk bakal ketolong, begitu juga sebaliknya.
yg orang lupa soal animation adalah directing, editing, dan scoring. Mau sebagus apapun "naskah" dan grafisnya kalo ga ditunjang ketiga itu ya gadapet feelnya. Klo gue yg paling kerasa ya anime one piece. Secara grafis bagus bgt tp pacing buruk dan scoring yg repetitif gak ngebuat gue impress.
Sebenarnya ada jg hal selain Grafik dan Story, yaitu Delivery, meski misal ada cerita bagus tp visual burik, selama Delivery nya cukup bagus jd cukup bisa diikutin dan dinikmatin. Contoh Dr. Stone season 1, itu kalo lu teliti 70% nya kebanyakan still image, tp kenapa jd gk keliatan burik, ya coz cara naruh scenenya bisa tepat dan gk asal tempel. Contoh animasi yg sebenarnya smooth dan bagus jd keliatan jelek gara2 Delivery nya kurang itu In Spectre, itu secara animasi kalo diliatin tiap frame gk ada animasi yg kaku ato bahkan minim banget still image, tp orang mgkn merasa itu kurang gara2 Delivery nya cenderung datar, suasana rasa tegangnya kurang, suasana misterinya kurang, jd berasa ya cm gambar gerak aja. Fyi kenapa 2 anime ini yg kujadiin referensi? itu coz Admin Yami bahkan bisa bilang, Dr. Stone yg jelas2 kyk komik di warna doank Animasinya Bagus, tp in Spectre yg animasinya smooth bahkan kalo tiap ngomong dikasih angle berbeda dibilang Animasinya Jelek.
maka itu gua benci sama orang yang ngata ngatain jujutsu kaisen sama kimetsu.. ya itu orang cleansound juga sih. itu lah menariqnya cleansound, banyak pendapat tapi tetep respect
@@del.2908 aneh lu.. penyefong story tapi pilih baca manga yg pake visual juga.. pas baca novel romance mau muntah padahal nilai jual novel romance di story 😂.. kata kata lu ga ada yang masuk akal😂😂
Visual dalam anime itu sama halnya dengan penyampaian cerita dari seseorang. Rata-rata orang pasti lebih menikmati cerita yang biasa saja tapi diceritakan oleh orang yang pinter cerita bukan sebaliknya. kurang lebih seperti itulah peran visual dalam anime. Dalam anime. scene sedih, bahagia, kamar berantakan, bau menyengat, suara bising, rasa yang enak, gerakan tubuh dinamis dll. Itu semua bisa dikomunikasikan dengan visual saja. Dan visual itu menurutku memiliki peran sebesar 70-80%, sisanya audio. Karena itu anime masih bisa ditonton bahkan jika tidak ada audionya, cuma video dengan bantuan subtitle. Contoh: saiki kusou
Buat adek2 sekalian. Jgn jadikan visual sebagai patokan di anime. Kalau tdk suka visualnya maka baca saja novel dan manganya. Krn biaya pembuat visual anime per frame itu sangat tdk murah. Belajarlah utk menghargai tiap usaha studio krn sudah membuat manga/novelnya jadi sebuah anime.
Kalo menurut gua keduanya penting. Kualitas visual bagus bertujuan untuk memanjakan mata penonton, sedangkan cerita untuk memikat hati penonton. Kalo soal story parameter bagus tidaknya agak susah sih, soalnya ada banyak sekali tema cerita dan masing" orang seleranya berbeda ada yg suka tipe cerita iyasekai, ada yang suka cerita dark macam AOT. Jadi gabisa bilang anime cerita biasa aja itu jelek. Sedangkan kalo soal animasi kalo sudah jelek itu berarti "mutlak". Mau manga sebagus berserk pun, kalo kalo adaptasinya seperti itu fans berserkpun pasti males nontonnya. Gua sendiri kalo nonton ga terlalu berharap banyak soal visual asal masih enak dinikmati tetep gua tonton. Karena gua tau buat anime dengan visual itu tidak mudah. Memang sih kalo nonton anime yang visualnya bagus ada pengalaman yg berbeda. Tapi gua terkadang juga mudah bosan kalo ceritanya jauh dari selera gua. Mungkin untuk bang Yami yang lumayan paham soal animasi standarnya lebih tinggi.
Waduh.. Fate & Gundam adalah franchise terbaik dengan visual apik tapi serial bagus nya bisa di hitung jari jemari. Karna gw picky anime banyak yg di drop juga. Sebenernya semua itu tergantung genre yang di ambil, misal shonen ya animation quality nya pasti lebih baik. Beda sama genre pure comedy, gak perllu visual apik cuma kemarin ada anime comedy isekai " Handyman Saito " yang udh bagus seimbang di berapa aspek menurut gw.
Dari perspektif ku, cerita dengan visual sama-sama beriiringan dalam suatu anime. Contohnya Yuru Camp. Dari segi movements atau animation, emang biasa aja, tapi dari segi visual background atau latar tempatnya itu dibuat sangat indah dan bisa memanjakan mata. Keindahan dalam anime Yuru Camp juga dibantu dengan soundtrack yang sangat bagus dan membuat penonton menjadi comfy
Selanjutnya, seperti contoh yang sudah saya cantumkan, Yuru Camp memiliki cerita dengan tema "Kemah", sehingga unsur perkemahan dikemas begitu baik oleh pihak studio dengan bantuan Visual dan Audio yang sangat indah sehingga berkesinambungan dengan cerita dari anime tersebut.
Gua setuju sih Di sini gua nangkep ya maksud sebuah Anime visual lebih bagus dibanding cerita nya, karena yang buat story itu bukannya animatornya Kalo mau nyalain story nya jelek salahkan source nya
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Ini berdasarkan pendapat pribadi. Aku nonton anime sebelum pandemi. Yg aku utamakan adalah ceritanya. Sekalipun zaman segitu udah ada anime dg gratif bagus. Contohnya AoT bikinnan Wit dan Haikyuu. Setelah pandemi, grafik mulai menjadi pertimbangan.tapi sampai detik ini aku belum tertarik buat nonton kny, karena seperti yg dah di sampaikan sama akil 🤣
Visual itu bukan sekedar gambar yg tajam dan HD, tapi ada juga komposisi, color harmoni, pergerakan objek, dll ( artist pasti tau lah ini ). Yg intinya hanya karena gambarnya gk HD (anime jadul) bukan berarti visualnnya jelek, bisa jadi bagus kalau mampu menyampaikan pesan dlm anime tersebut.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Kalo gua prioritas tetap cerita kemudian baru visual. Tapi disini gua bukan mau mendiskreditkan orang² yang nonton anime untuk visual karena namanya juga nonton pasti yg diliat adalah visual. Tapi menurut gua gk ada pengalaman yang bisa didapat kalo ceritanya biasa aja malah jatuhnya buang² waktu
Tetap masih mending story sih daripada visual. Kalau cuma visual ama sound enginer dsb dianggap bagus itu SAO gimana kabarnya? Beberapa part okelah ada yg bagus tapi overall storynya membuat wasted visual dan sound yg bagus. Visual ngangkat story yang biasa aja itu cuma bisa buat orang yg baru ntn anime atau baru pertama kali ketemu plot yang dianggap "biasa/jelek". Kalau semisal kita udah tahu alur ceritanya bakal pasaran/ketebak/ga ada twist.. ya otak kita bakalan ngesugesti untuk tidak mengapresiasi sbeagus apa visual yg ditampilkan. Sama aja dengan contoh belajar melalui visual yg admin yami bilang.. mau sebagus apapun guru/doesn menjelaskan suatu materi kalau elunya udah bete/gasuka dengan pemaparannya elu bakalan denial/tidak mau menyerap informasi/visual tersebut. Apalagi buat orang yg standard terhibur jika otaknya diajak mikir/tertarik akan story, visual bakal percuma kalau ternyata hanya membawa plot yg biasa/pasaran/konyol(dalam hal negatif bukan komedi)
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Yang terpenting untuk sekarang itu adalah jangan over produksi.gua tau kalo jaman sekarang tu anime jadi salah satu industri yg menghasilkan uang besar.menurutku gua produksi anime itu paling tidak harus makan 3 tahun produksi,alasan kenapa anime sekarang banyak dibilang jelek ya karena alasan produksi.produksi dipercepat,kerja jadi asal2an,dan outputnya ya banyaklah contohnya dianime sekarang.bahkan menurut orang vinland saga buatan mappa itu bagus,tapi menurutku itu jelas banget dowgrade dari season satu yg dibuat wit,hal ini juga terjadi diaot yg digarap mappa.
GW pribadi cenderung nonton anime aj, manga dan Ln gak pernah gw baca.. Ujung ujungnya kaya komentar orang2x yang jadi banding bandingin lah .. ini itu.. Utk kimetsu grafisnya op,utk cerita gak jelek, tapi bagi bocil mungkin juga msih bisa nonton, gk susah lah..
Anime skrg Bagus nya pake visual yg bagus, karna bisa menarik wibu generasi skrg, walaupun cerita biasa aja. tpi grafis bagus pasti ada aja yg nonton, nah klo soal cerita tpi masih pake visual jaman dulu. paling yg nonton org gede/wibu old. sama penyuka cerita doang, Makanya cerita bagus dengan grafis kekinian adalah kombinasi yg sempurna, kaya oshi no ko, Klo gw sih masuk golongan cerita, klo grafisnya bagus tpi ceritanya g nyambung, kaga nyaman nontonnya jga, mungkin karna dri kecil udh biasa di cengkokin anime grafis Majapahit. Jdi klo liat anime dengan grafis jaman dulu. Di era srkg. Ya Biasa aja udh enggak kaget, mungkin sebagian org bakal kaget kaya "ini anime ngapa buriq bgt woy, jaman udh moderen grafik masih gelap, parah sih ini, yg ngegarap kaga mengikuti zaman" mungkin ada yg begitu yakan awoakwok
yg nama nya anime/animasi yang paling top priority ya animasi nya lah.karena pusat nya di visual.klo lu pengen cerita bagus ya baca novel,karena novel itu hal yg paling penting ya cerita nya karena gada visual yg bisa di perlihatkan dan lu bisa gunain imajinasi lu untuk menalarkan cerita novel tsb.dan klo lu merasa agak pegel baca novel dan males berimajinasi tapi suka cerita nya ya lu baca manga aja.3 hal tersebut punya punya target audience masing masing
Awalnya lebih berat di Story. Mulai suka sama Kartun juga sejak nonton Spacetoon. Ceritanya biasa aja dan terlalu kekanakan sebenarnya tetapi emosinya dapat ke penonton, apalagi Genre Adventure atau Fantasy, lebih main imajinasi. Cuma pas tahu anime Generasi sekarang Storynya lebih agak berat, aku jadi bingung sebenarnya aku suka anime atau nggak. Kayak contohnya Haikyu!! Jujur, aku kayak kurang suka sama animenya. Baru nonton berapa Episode dan agak membosankan. Apalagi aku nggak terlalu suka olahraga dan kayak serius banget animenya. Nggak terasa "Kartunnya", lebih mending dibuat DRAMA daripada ANIME. Beda sama pas aku nonton mirip-mirip Fairy Tail yang Anime Generasi '90. Nah, dari sini... Aku mulai agak mikir VISUAL itu PENTING. Soalnya, aku itu udah kayak kurang minat sama ANIME sebab FEELS GENERASI '90nya kurang. Aku 'kan nonton ANIME ya AWALNYA KARENA BEDA SAMA FILM/DRAMA ORANG. Sekarang-sekarang ini malah nggak jauh beda. KARENA VISUAL, aku masih coba BERUSAHA nonton ANIME yang PADAHAL aku KURANG SUKA. Soalnya visual Haikyuu! bagiku MEMANG JELEKKK tetapi UNIK STYLEnya. SEKARANG kalau NONTON ANIME cuma BERUSAHA menikmati VISUALnya aja. Kalau STORY baru nontonnya DRAMA-DRAMA KOREA atau GENRE NETFLIX/OTT. STORY ANIME memang lebih KOMPLEKS, tetapi EMOSI STORYnya di AKU buat ANIME GENERASI SEKARANG kayak KURANG KENA. Aneh banget rasanya nontonnya dibandingkan ANIME '90.
Terimakasih bang akil, wawasan saya jadi lebih terbuka sekarang tentang utamakan grafis atau cerita. Setelah dipikir-pikir, memang yang lebih penting itu visualnya. Aku juga keinget game dark soul yang menjadi bukti bahwa visual itu lebih utama, dalam game dark soul, kita benar-benar hampir tidak dijelaskan ceritanya, cuman objektif utamanya aja yang diberi tahu cukup jelas.
Klo dipikir" bener juga, kayak contohnya juga di anime SAO. Pas aku baca LNnya, bisa dibilang ceritanya standar, pas adegan tegang kurang berasa. Tapi pas di animasikan jadi lebih ok.
Secara bisnis... aku milih grafik... karena berkaca dari game AAA... asal grafis mentereng begitu juga dengan profit dari perusahaan, malahan grafis ini menjadi aspek yg memastikan bahwa game itu akan profit... Kemudian baru ke gameplay dan story dan lain lain
Konosuba, visual ancur story menghibur lagian untuk tipe anime seasonal, beda season bisa beda studio yang bisa berubah efek grafisnya, eg: 7 sins ato kayak one punchman 2 yg jeblok dari OPM1, tapi Mob1&2 hypenya ga jauh beda kalo story dah oke, tinggal dapet studio yg cocok aja, tapi kalo story lenje, studio bagus, ya hard carry studio doang itu mah, paling ancur kalo story sampah grafik sampah, aduh itu yg ngasih lanpu ijo kudu dipecat dan lagi menurut gue, kebanyak bocil yg muja "grafik" kaga bener2 muja "Grafik", contoh, Monogatari series punya grafik dan artstyle yg cukup unik, dengan endless BG, tapi gue yakin pemuja grafik ga bakal ngelirik, yg muja grafik tuh biasanya maksudnya muja Animasinya, koreografinya, yg full action gitu, yg event/framenya tinggi, kalo ga gerak ga masuk otak, kaya kucing
salah satu yg paling penting adalah kualitas Voice Actor & Scoring / OST, coba aja AoT scoring nya bukan dari Sawano Hiroyuki sudah pasti feel dan presentasi AoT akan sangat beda, jdi sangat banyak variabel yg mempengaruhi anime itu bagus atau tidak.
Menurut gue animie itu lebih ke masalah visualisasi, sedangkan untuk cerita yah manga aja. Jadi kalau ada yang bilang anime kny itu jelek yah gimana ya, soalnya fokus anime itu lebih ke visual bukan cerita. Visualisasi KNY udah no debat, soundnya juga luar biasa.
Kalau anime setuju liat grafik dulu, dari awal emang itu karya seni yang diutamakan visualnya. Kalau karya dalam bentuk lain contoh LN, tentu bakal dilihat lebih utama ceritanya (walau diawal bakal dilihat covernya). Saya sendiri sering enjoy baca cerita bagus gambar jelek dibanding nonton anime cerita bagus visual jelek. Ya namanya nonton harus bagus, kalau jelek ya ntr malah fokus sama kejelekannya dibanding ceritanya. Makanya banyak kejadian fans ngeluh waktu LN, manga, atau game kalau di animein malah ampas. Itu biasanya karena visualnya jelek bikin ceritanya yg harusnya bagus malah kerasa jelek.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
@@AbahDirgaLv997 namanya juga kapilatis. industri mana sih yang gak suka duit? hahaha. balik lagi kalau pasarnya suka produk jelek buat apa bikin produk bagus tapi gak laku? mending yang mudah, gampang,murah tp banyak cuan😂😂
@@AbahDirgaLv997 jepang memang perlahan kehilangan nilai dari animasi mereka. perlahan kalah sama animasi buatan korea dan china yang makin ke sini makin oke baik secara cerita dan grafik.
nope tergantung orangnya gw orang yg awalnya penikmat visual, dlu pas awal2 jadi wibu pasti yg gw cari yg pertama visualnya, “best visual anime action” gw dlunya pas mau nonton apa cari gini mulu digugel gk semua anime yg visual bagus animenya seru kbnykn ngntuknya sih, ternyata gw orangnya yg suka cerita dlu baru visual, menang visual pun belum tentu animasinya bagus, gw lebih milih animasi mob dibanding kny.
@@tomyaftapi gk sebagus Kimetsu no Yaiba kan? Banyak anime yg menurut gw bagus visualnya seperti Code Geass, Rainbow, Monster, Cowboy Bebop tapi wibu pemuja visual/grafis memganggap anime otu grafisnya jelek hanya karena art style nya jadul padahal itu bukan patokan menilai animasinya bagus atau jelek
setuju banget sih,grafis itu nomer 1 yah namanya juga animasi,pasti lebih enjoy nonton anim yg grafis nya bagus tapi ceritanya biasa aja dari pada ceritanya bagus tapi grafis nya kurang,tapi gw pribadi meskipun animasinya kurang bagus,tapi kalo comedy nya dapet ttp masih bisa enjoy ,dan lagi dari sekian anime yg saya tonton selama animasinya bagus belum pernah liat anime yg story nya jelek banget,yah mungkin saya nya juga yg belum nemu anime seperti itu wkwkwkkwkw
makahan yg lemuja grafis menurut gw kebanyakan pengangguran klo org yg sibuk di real life dia bakalan nonton anime yg ceritanya bagus kesannya gk buang2 waktu nonton anime isekai ampas pasaran
Kalo pendapat gw begini Anime harus mempunyai grafis yg minimal biasa aja Jika ada pilihan untuk lebih memperbagus ceritanya atau grafiknya gw akan memilih untuk memperbagus ceritanya
Gw lebih betah nikmatin anime dengan grafik biasa aja gak terlalu wah asal punya cerita yang bagus dan kompleks. Biasa aja bukan burik ya. Pengalaman nonton Kny s1 kok agak gimana, liat season 2 langsung drop dan gak akan nonton lagi sampe tamat. Sama kaya jjk/chainsaw. Setelah selesai yaudah aja nothing special. Hanya pengalaman loh, tiap orang pasti punya selera tersendiri buat nikmatin sebuah karya.
sekarang studi kasus aja sesuai yang dibilang, Kimetsu no Yaiba memang ceritanya generic yang agak diatas rata2 tapi dengan pembawaan animasi di animenya jadi bisa booming dan masuk mainstream. Kasus lainnya seperti Nanatsu no Taizai/ 7 Deadly Sins itu anime dari season 1 sama 2 masih bagus banget di tambah pembawaan soundtrack yang dibuat sama Sawano Hiroyuki jadi pengen cari2 scene battle animenya yang mantab dan keren saat dilihat. Tapi begitu ganti studio di S3 malah jadi kacau dan produksi animenya kelihatan banget jadi menurun drastis dan akhirnya hilang dari mainstream
Apakah Anime visual harus bagus?= ya... Memang harus, karena namanya aja Anime(Animation), jadi harus Berfokus pada Visual Kalo Anime cerita nya Bagus tapi Visual nya biasa aja Bahkan Jelek = Ya... Bersyukur aja Udah di Buatin Dan Di Visualisasi Dengan harga yang gak Murah, atau Buat yang Gak Bersyukur sama Anime nya yang Punya Grafik jelek, Mending Baca Source Aslinya, kek Manga dan Light novel, atau kalo Anime dan Novel nya punya gambar yang Jelek.... Mending Lu Gak Usah Nonton Dari pada Sakit mata dan Duit kebutuhan Finesial terpakai buat Beli Insto dan Rohto, tapi buat yang Tahan Ama sakit mata dan Finesial nya Punya Lebih Buat beli Obat sakit mata, Boleh aja lu Nonton Tapi Anime yang Ceritanya bagus Dan Visual nya juga bagus = berarti Anime tersebut di Buat dengan Kesungguhan editor yang di bayar Dikit Walaupun Dana Produksinya banyak Jadi... Anime yang Bagus secara visual dan Cerita harus di Apresiasi dan di Rating Bagus, satu² nya yang harus di kritik adalah Studio yang bayar Editor di Bawah UMR(Upah Maksimum Regional)
Buset ribet amat, padahal tinggal bilang visual penting karena yang kita bahas anime (animasi) bukan manga. Di animasi visual merupakan aspek penting selain audio dan plot. Tujuan anime ya bikin visual sama audio yang bagus biar bisa berkesan dan dikenang audience. Jadi kalo ada anime yang visualnya bagus tapi ceritanya b aja kayak demon slayer itu berarti demon slayer anime yang bagus, karena mereka berhasil memuaskan audience dengan visual dan audio yang mereka buat. Kalo mau menghina ya hina manganya bukan animenya, kan pokok cerita di anime bersumber dari manganya. Di anime mereka kan cuma fokus ke visual sama audio doang. Jadi gausa bacot soal cerita doang, anime itu bukan cuma tentang plot semata. Kalo mau nyepong cerita noh baca manga aja, itupun di manga masih ada visualnya (gambar panel manga). Mungkin tepatnya baca novel aja, nah sepong tuh cerita ampe kering
Sedikit koreksi Sangat tidak dibenarkan menghina mangaka hanya gara-gara tidak bagus secara subjektif bagimu.Kritik boleh hina jangan karena hinaan hanya layak dilayangkan untuk pelaku kejahatan. Kalau mau ngehina Mangaka mending hina Nobuhiro Watsuki aja Dia pedo soalnya 🗿
Anime jadul artstyle nya malah lebih bervariasi bahkan ada yang sampe mirip kartun barat dan aku suka sama detail mata karakter nya yang terlihat sedikit realistis
Sudah sering liat anime low budget dan underated yang story epic grafis sulit. Alasan gw makin males nonton anime sekarang ga kaya dulu karena semuanya berdasarkan tren/popularitas ntah studio, main source yang ujung-ujungnya bikin munculnya anime underated dan low budget yang diperlakukan kaya anak tiri mau sebagus apapun mereka aslinya. Buruknya manajemen dari pihak produksi serta selera wibu sekarang dah cukup tahu gw. Liat aja isekai-isekai yg jelek atau anime mainstream lainnya bisa sepopuler itu sementara yang bagus-bagus kalah populer malah sampe tenggelam. Dah bener tahun ini gw pindah haluan ke tokusatsu yang mulai membaik. 😂
Kok contoh anime grafik bagus cerita jelek nya demon slayer😂, disitu saja sudah ngaco, banyak sekali orang sepakat anime ini ceritanya bagus jadi wajar populer
permasalahannya adalah wibu wibu sekarang menaruh stigma dimana anime yg bagus itu ceritanya harus "deep" atau relate sama kehidupan mereka yang gitu gitu aja. Yang padahal ga semua orang juga pengen nonton anime dengan cerita yg berat berat kalau klian berpikir grafis itu kgk penting yaa gaperlu nonton KamiKatsu deh, nonton aja Seven Deadly Sins season 3 ampe akhir, klo betah mah hebat😂
Ya wajar lah sekarang lihat animasi mentingin grafik zaman sekarang kan era moderen teknologi semakin canggih di tambah lagi ada AI dan CGI ya jelas lah pada mentingin grafik ketimbang cerita atau yang lainya. Kalo anak jaman dulu lihat animasi yang penting animasinya seru dan cerita nya bagus itu sudah cukup.contoh animasi Tamiya yang sempat populer era THN 2000 an.
Menunggu komen "Grafis bang bukan Grafik" Btw Selama Gw nonton Cerita itu penting tp visual grafik gk kalah penting. gk perlu lah sebagus KNY. layak untuk di nikmatin aja. gw selama gk mwnggangu mata masih bisa gw tonton animenya. Kyk Hello World, Bandori. itu kan Pake 3D tp menurut gw masih bisa di tonton. Tp klo kyk Ex-Arm & Kaminaki skip. Atau klo anime Action kyk Seven Deadly Sins S3. itu gk kuat gw nontonnya.
Bener sih, anime visual/grafisnya bagus walau ceritanya jelek masih lebih nyaman dinikmati, daripada anime yg ceritanya bagus tapi visualnya jelek, kecuali emg ada faktor lain misalnya komedinya, musiknya dll. Kalo diibaratkan sih kayak orang nyanyi suaranya bagus walau liriknya b aja, ya tetep bagus. Lain halnya kalo nyanyinya datar, padahal makna di liriknya dalem, ya jadinya jelek.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan. Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya, Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada. Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih. Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok. Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃 Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus. Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya. Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua) Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya) Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda) Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya. Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan. Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali. Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya, Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya, Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂 Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja. Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin.. Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
selain dua hal tadi yang disebutkan bang akil satu lagi yang harus di perhatikan jam terbang seiyu anime karena kalo seiyu baru gak di latih tidak akan sebagus pembawaan seiyu anime yang udah lama bang
contoh anime yang katanya "burik" tapi cerita dan feel animasi dan ceritanya bagus, yaitu.....pingpong the animation.orang2 pada bilang grafik gambar anak tk
Ya berarti ga bisa ngedongo-dongoin orang lain yg suka anime karena story-nya walau visualnya biasa aja kan? Artinya kita BISA memuji animasinya dan mengkritik ceritanya. Kita juga BISA memuji ceritanya dan mengkritik animasinya. Nah, sikap yg jelek itu yg kayak gimana? yang bilang "story bagus ga guna kalo animasinya sampah" atau "animasi bagus ga guna kalo storynya sampah". Tapi ya balik lagi, terserah lu sih, lagian yg mempengaruhi anime profit ya dari pembelian BD.
@@AkilWatterson oke makasih bang, jadi intinya walau anime booming, yg profit malah orang atas yg investasi. Berarti kalau gitu, karena biaya produksi makin terbatas, bakal ngaruh sama kualitas visual anime yg jadi jelek karena target investor "biar ga rugi rugi amat, yaudah kuantitas animenya yg diperbanyak". Kondisi ini bakal ngancurin animator itu sendiri ya bang. siap bang saya jadi paham. Izin nanya, berarti kalau ceritanya bagus di manga atau LN, kalau pas diadaptasi jadi anime ternyata biaya produksinya minim, besar kemungkinan animenya bakal flop ya?
pada intinya, sepemahaman saya setelah nonton dan menyimak video ini,, visual dan cerita itu dua hal yang gk bisa dipisahkan kalau lagi bahas anime. sama seperti makan dan minum
Yah gw tipe org yang nggak mandang grafik, asal cerita nya bagus, gw suka² aja atau bahkan bisa sampe jadi favorit gara² ceritanya, atau bahkan gw malah tertarik sama yang pake 3d cgi (contoh : Bang Dream)
@@MeAndToad yeah banyak yang bilang itu anime bagus ceritanya tapi gw nggak liat, gara² nggak tertarik, kenapa????? Grafik, dan nggak terlalu kepo sama ceritanya (cuma dapet spoiler orang²) Dan terlebih gw lebih suka romance sama slice of life
Bagi gw, story dan visual itu harus seimbang alias sama bagusnya. Karena kalo berat sebelah bikin males nonton. Contohnya Kny, gw udah berhenti di mugen train arc
kemaren ada tuh anime yg cerita dan animasinya ampas yg inisialnya "Isekai de cheat skill wo te ni shita ore wa" eh UPSS. masih heran kenapa score di MAL 6 harusnya lebih rendah 3-4
Anime sebagus apapun storynya kalau animasinya terkesan mager/ emang mager dibuatnya ya peak aja si emang, cth selain kaminaki yg jujur dibagian awal emang bagus kalau sebagai komedi namun karena banyaknya repetisi jadi ksannya studionya emang mager aja, ya menurutku dr stone terutama di s3 , scene first meet kohaku dengan kirisame sampe nge figth tapi malah muter muter biasa doang, terus theme seremnya si kakek tua kapitalis yg kurang kerasa intimidasinya, dan masalah yang sering ditemui menurutku ya gambarnya simpel aja gitu sama koreografinya framenya ndak dipermulus, jelek si engga juga cuman untuk sekelas cerita dr stone yang ditulis Boiichi, seharusnya bisa diperbagus si. Yah sekian lah
Benar bang, gw dulu fans sama anime nanatau no taiza, tpi selepas melihat last season gw jadi malas mau nonton😂, jadi gak tertarik, sampai sekarang gw ga tau ending nya gi mna
Menurutku kenapa kok cerita jadi nomor satu dan visual jadi nomor 2? Karena sudah banyak anime yg secara visual sudah bagus tinggal yang mana cerita yang menarik, menarik di sini bukan berarti kompleks tapi yang bisa dinikmati, nah anime yang visualnya aja sudah jelek itu cuma orang-orang tertentu saja yang bisa menikmati. Kaminaki menurutku itu khasus unik karena si produser justru sengaja membuat visual animenya se jelek itu, bahkan pegawainya sendiri aja bilang dia sudah gila, tapi justru itu membuat orang-orang banyak yang "menotice" anime ini dan menyadari bahwa ceritanya menarik, diibaratkan mirip orang buat ulah masuk sosmed dan dipanggil di acara tv. Tapi kalau dipikir lagi produser Kaminaki ini lebih ke gembilng gak sih? Karena dengan yang dia lakukan justru keuntungannya biaya produksi gak besar-besar amat tapi banyak orang yang tertarik.
Tapi menurut gua engga men, t*i lu ngeremehin gua, lu boleh menang dalam visual, tapi cerita gua bisa bikin emak lu ketemu sama bapak lu (jangan dibawa kehati bang, saya hanya terbawa suasana maksudnya becanda)
Kalau emang ada cerita tapi nggak ada visual itu namanya novel, Nggak ada cerita cuman ada visual, itu namanya anime hentai Jadi kesimpulannya apa? Yak dua dua nya penting lah buat suatu animasi, entah itu anime atau kartun barat Yak kalau nggak ada keduanya yak mau apa?
visual bagus itu seperti apa? Apakah anime jadul macem Death note, Monsters itu visualnya jelek? Kalo kalian bilang jelek berarti emang story sepenting itu
kok ngandelin grafis/visual doang ? ya jelas hal ini kebodohan yang hakiki sih emang, ya... pertama jelas yang ditonton itu anime/animasi, lah kalau animasi dan visualnya itu "ampas" ya buat apa ditonton ? mau sebagus apapun alur ceritanya ya buat apa ditonton ? gitu sih menurutku, selain buat anime/animasi selain yang dijual tuh cerita dan animasi serta visualnya yang bagus, ada penunjang lain yang bisa jadi nilai jual yaitu seiyuu/pengisi suaranya, musicnya, dan juga lagunya (karena sifatnya audio visual). Lagian cara penceritaan sendiri ada banyak hal dalam kasus ini yang sering dibicarakan "KNY cuman ngandelin grafis doang" ya itu nggak bener juga, masih ada nilai filosofi hidup dan nilai emosional (buat manga reader mungkin bisa paham di arc mana yang aku maksud) juga yang mungkin perlu diresapi sedikit sih (terlebih ya ini anime action, jadi ya anime action kek punya kewajiban sih buat animasi dan visualnya itu bagus)
Yah... itu aja sih keluh kesahku wkwkw 😅, buat musim ini yang nilai filosofis dan pesan moralnya dalem ya ada My Happy Married, dan yah selain alur utamanya si Miyo yang cukup sedih, tapi flashbacknya juga kuat buat ngangkat emosionalnya.
Kalo menurut aku dua duanya penting sih baik visual maupun cerita dan meskipun visualnya gak sebagus kimetsu no yaiba kalo ceritanya menarik bakal ku tonton aja
Contoh aja attack on titan, karna sedikit perubahan art style langsung di hujat fans sendiri wkwkwk jilat ludah sendiri, kalau emang ceritanya bagus ya bagus ngapain nuntut visual bagus yakan? Katanya story nomer satu.
Contoh grafik bagus cerita jelek ada uchiage hanabi, itu nyatanya juga nggak bikin nyaman ditonton sebagian orang. Sedangkan selera prioritas di cerita karena pandangan tentang visual jelek itu bisa relatif. Entah dia merasa jelek karena anime lawas, jelek karena style gambar gk sesuai selera, maupun jelek karena masalah produksi. Jadi kalau dia pecinta anime lawas boleh dong nyebut lebih suka cerita dibanding visual, toh anime lawas yang grafik yang bagus gk sebanyak yang jelek juga selama dia suka ceritanya berarti dari sudut pandangnya bagus. Disisi lain cerita jelek itu juga relatif, bisa jelek karena memang mayoritas orang berpikir sama, atau kebetulan genrenya gk sesuai selera, atau cerita yang diubah dari novel, komik, maupun lainnya sehingga si penonton kecewa dengan cerita anime tersebut. Bisa jadi A bilang cerita ini bagus, sedangkan B bilang jelek. Mau pembahasan serumit dan sedetail apapun klo bukan genrenya ya jelek.
Kenapa ada wibu yang mentingin cerita daripada visual? Jawabannya simpel karena kebanyakan wibu kek gini adalah wibu yang belum pernah baca manga-nya tuh anime ya bisa first time experience lah
yg dikatain yami gk salah cuma y kalau nonton berdasar Grafik kadang org udh lupa kyk beberapa bulan kedepan berbeda kalau alur bagus kita ingat walaupun itu udh bertahun tahun kadang malah misal ada meme atau sesuatu kadang suka kebawa misal ada meteor kdg langsung kepikiran mada kono sekai wa
Akhirnya ada video yang mewakili perasaan gw, soalnya kemarin gw habis debat sama orang yang selalu ngatain "anime jama sekarang jelek jelek cerita nya menang animasi dan visual doang, yang terutama itu Story nya coy"
Terus gw jawab "kenapa lu gak nonton anime Berserk aja?, Kan Manga nya menjadi salah satu Manga terbaik? Udah pasti cerita nya bagus dong"
Awokawok
Berserk yg versi jadulnya bagus yg s2 nya yg parah cgi nya jelek
@@rai.official23 apakah eksekusi kualitas anime nya bagus seperti anime jaman sekarang?
@@renzy-chan menurut gw masih bagus emg gk sebagus animasi jaman skrg tapi masih worth it di mata gw buktinya rating anime berserk yg versi jadulnya bagus diatas 8 baru yg S2 yg pake cgi parah yg jelek
@@rai.official23 ya karena fans nya banyak dan waktu itu kualitas anime belum sebagus sekarang, dan kegendong Story(fans berserk makan enak) bukan Kualitas animasi, prioritas Story lebih di utamakan dari kualitas Animasi hanya berlaku untuk anime jadul
1. Visual
Karena bisa menarik penonton untuk menonton anime tersebut bahkan penonton baru atau penonton anime yg sudah expert
2. Story
Story hanya bisa menarik beberapa penonton yg memang ingin mencari anime dengan story yg bagus
Visual itu nomor satu dalam anime
Bukan berarti gambarnya harus bagus. Seenggaknya di setiap scene gambar di anime harus ada sesuatu yg menjelaskan(biasanya jadi materi buat megane sensei dalam detail kecil)
Jadi apa-apa gak perlu harus dijelasin sama karakternya, cukup lihat apa yang terjadi di gambar seharusnya ngerti
Tapi sayangnya anime sekarang(yg biasanya dibuat kayak asal"an) kurang memperhatikan itu. Rata" cerita atau subjek yang sebenarnya bisa dijelaskan lewat gambar malah kebanyakan dijelaskan lewat omongan. Mana gak ada bgm pendukung lagi dalam omongan mereka
Kalo visual nomor satu yaaa ntar ps dibabat fate series doang🤣
Canda
Btw sekarang byk yg gitu soalnya keknya project nya kebanyakan deh sekarang aja bisa loh satu musim ada 50 anime apalagi isekai byk bet
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
iyaa sih, gw nonton bsd agak terganggu kalo ada scene yang dijelasin lewat narasi berupa tulisan kayak pas scene dazai sama chuuya awal2 ketemu
Setuju 👍
Yep kaya anime ping pong, walau artstylenya absurd, tp visual dikemas dengan sangat baik... Malahan jd punya keunikan tersendiri.
Gen z(bocil grafik) klo di anime jadul pada ngatain buriq pdhl ceritanya cukup sempurna seperti serial experiment lain, shaman king, Gundam jadul, dan sebagainya gitulah sipaling Nostalgia ☕
Maksudnya apaan, coba ngetik yg bener dulu
@@Lostrealm727coba baca yg bener dulu
😮ex arm ceritanya bagus bang😮
Gw Gen Z ngak tuh, 😂😂. Gw demen anime 80 90 an. Style pewarnaan dan animasi nya punya ciri khas sendiri beda ama yang buruk contoh nya ex arm. Kalau story pasti banyak yang bagus tapi yang buruk juga banyak. Jangan menjadi seseorang yang monoton yang itu itu aja (ucap senior ku)
@@Ayruss3ex arm itu termasuk jenis anime ya? Baru tahu 😊
setuju sih, soalnya ya alesan adanya adaptasi ke anime tuh kan pengen nunjukin visualnya, ngga cuma ceritanya doang yang jadi bahan penilaian
(contoh) anime sebagus aot kalo grafiknya kek ex arm, gua yakin ga bakal pada betah nonton lama lama wkwk karena emang kedua aspek tsb emang penting buat diperhatiin. bener kata admin yami, kalo mau liat ceritanya doang mah knp ga baca novel aja wkwkwk
Ya misal aot grapiknya kaya anim 90s menurutku masih relevan aja bro kenapa grafik ex arm itu buruk ya karena jauh dari standar acuan standarnya adalah ke realitisannya.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
nah gw setuju bgt gw penikmat baca novel kalo seandainya anime adaptasi novel kesukaan gw pasti gw nonton, tapi apakah gw bakal selesai nontonnya sampe tamat, blm tentu gw nonton semua episode, kalo grafisnya bagus dan enk dipandang pasti gw tonton
ex arm dari konsep sama cerita udh bagus sebenarnya tapi yg bener2 kurang ya grafis aja
Bahkan ada beberapa anime yang ceritanya menjadi terbantu melalui grafik dan visualnya. Jadi bagusnya visual juga bisa mempengaruhi kita untuk memahami sebuah cerita di anime. Ya itu sih menurut saya...
Awas bang di kataiin bocil ngafikk🤣
Canda
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Jika lu suka cerita, bacalah novel
Jika lu suka cerita tapi rada dongo ama penggambarannya, bacalah komik
Jika lu ingin nyari visual yg bagus, bacalah berserk
🏃💨
all hail for kentaro miura
Healing baca berserk🤗
Hell nah💀
Dan usogui ☺️
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
"A good story can save poor animation, where good animation cannot save a poor story.” -Osamu Tezuka.
Walaupun kata kata ini mungkin udah ga relevan karna teknologi sekarang yang semakin maju untuk membuat animasi yang jauh lebih bagus, gua masih menganggap story lebih penting dibandingkan animasi. Dan tolong dicatat kalau orang yang bilang story > animasi bukan berarti menganggap animasi ga penting. karna jika ada salah satunya (story/animasi) yang dibawah standar menurut gua itu udah jelek.
Lalu kenapa anime rating jelek di mal kebanyakan alasannya karna animasi jelek contohnya ex-arm? Jawabannya jelas karna animasi itu dapat dinilai secara objektif, kalau ada anime dengan animasi jelek biasanya semua orang sepakat tentang hal itu, bahkan orang awam yang cuma nonton 1-2 anime juga tau mana animasi yang jelek dan bagus. Tapi ini ga berlaku buat story yang biasanya berbeda tiap individu atau subjektif. Jadi wajar kalo kita ngeliat anime dengan animasi jelek dikasih nilai rendah karna secara umum semua orang setuju dan cuma ada sedikit subjektifitas dalam penilaiannya.
PS: Ex-arm ga cuma jelek di animasi, ceritanya juga ampas.
Orang yang bilang KNY "Anime modal grafis doang" itu bocah smp/sma baru puber yang pengen keliatan elite. Walaupun KNY ga punya cerita yang wah banget tapi ceritanya masih decent. Mana mungkin ufotable ambil KNY kalau ceritanya jelek dan ga layak.
intinya :
Cerita yang buruk dengan animasi bagus/decent > cerita yang bagus/decent dengan animasi buruk.
Tapi,
Cerita yang luar biasa dengan animasi decent > cerita yang decent dengan animasi luar biasa.
@@VeIgrynd"KNY ANIME MODAL GRAFIS" meanwhile LN nya laku keras bahkan ngalahin LN lain tahun 2020 ama 2021
@@ahmad-qc6euKimetsu ada Light Novel yaa?
Gw pernah denger rumornya Hasira Training Arc akan mengadaptasi cerita di Light Novel
@@ridosaputra5273 ada, kalau gak salah sampe 4. Dan semuanya laku dan 3 light novelnya udah kejual 1 juta copy, light novel Naruto ama Bleach aja keknya gak nyampe.
Makan tuh berserk
Based sih ini. "Visual itu ada untuk mendukung storynya" Jadi storynya ttp lebih penting.
- Kimetsu no Yaiba -
Bagi gw story kimetsu no yaiba cukup bagus, malah gw termasuk orang yang gak suka sama animasi fight 3d macam gitu. Well gw cuma nonton sampe season1 nya doang sih.
Kalau nunjukin anime yang ketolong visual, ada juga kok anime yang ketolong cerita.
Contoh: Digimon adventure.
Gw gak bilang ceritanya bagus secara objektif ya, sedaknya bagi gw ceritanya bagus.
Jadi ya ttp gw tonton walaupun grafik anime jadul kaya gitu, ya lu tau sendiri lah.
Contoh lain: Anime genre H yang rata rata secara visual gak sebagus anime normal. Tapi beberapa orang ttp nonton gitu loh. Ya karena storynya, visual yang ada di anime H itu mendukung storynya.
Tapi yah visual dan story keduanya memang penting. Ngapain buat anime kalau visual gak penting.
Menurut gw visual bagus atau story bagus itu bisa ngangkat yang lain kalo yang salah satunya jeleknya masih dibatas normal.
Mau visual sebagus apapun kalo storynya beneran sampah, itu mah gk bakal ketolong, begitu juga sebaliknya.
Setuju banget. Kedua animasi dan story punya standarnya kalo salah satunya di bawah standar ya udah pasti jelek.
yg orang lupa soal animation adalah directing, editing, dan scoring. Mau sebagus apapun "naskah" dan grafisnya kalo ga ditunjang ketiga itu ya gadapet feelnya. Klo gue yg paling kerasa ya anime one piece. Secara grafis bagus bgt tp pacing buruk dan scoring yg repetitif gak ngebuat gue impress.
Sebenarnya ada jg hal selain Grafik dan Story, yaitu Delivery, meski misal ada cerita bagus tp visual burik, selama Delivery nya cukup bagus jd cukup bisa diikutin dan dinikmatin.
Contoh Dr. Stone season 1, itu kalo lu teliti 70% nya kebanyakan still image, tp kenapa jd gk keliatan burik, ya coz cara naruh scenenya bisa tepat dan gk asal tempel.
Contoh animasi yg sebenarnya smooth dan bagus jd keliatan jelek gara2 Delivery nya kurang itu In Spectre, itu secara animasi kalo diliatin tiap frame gk ada animasi yg kaku ato bahkan minim banget still image, tp orang mgkn merasa itu kurang gara2 Delivery nya cenderung datar, suasana rasa tegangnya kurang, suasana misterinya kurang, jd berasa ya cm gambar gerak aja.
Fyi kenapa 2 anime ini yg kujadiin referensi? itu coz Admin Yami bahkan bisa bilang, Dr. Stone yg jelas2 kyk komik di warna doank Animasinya Bagus, tp in Spectre yg animasinya smooth bahkan kalo tiap ngomong dikasih angle berbeda dibilang Animasinya Jelek.
@@Vall_Ey udah lah bro udah lah bro
maka itu gua benci sama orang yang ngata ngatain jujutsu kaisen sama kimetsu.. ya itu orang cleansound juga sih. itu lah menariqnya cleansound, banyak pendapat tapi tetep respect
Gw penyefong story. Klo emang visual jelek gw baca manga sih wkwkw. Karena emang lebih suka baca manga juga, lebih hemat waktu.
Gw mending baca novel daripada liat art manga yg jelek
@@kemallariyo baca novel hampir muntah gw, tapi mungkin karena yg gw baca genre nya romance. jdi agak ngebosenin karena alur nya pelan.
manga itu juga mendingin visual, kalau beneran penyefong story ga bakal wareg sama LN
@@del.2908bocil bocil
@@del.2908 aneh lu.. penyefong story tapi pilih baca manga yg pake visual juga.. pas baca novel romance mau muntah padahal nilai jual novel romance di story 😂.. kata kata lu ga ada yang masuk akal😂😂
Visual dalam anime itu sama halnya dengan penyampaian cerita dari seseorang.
Rata-rata orang pasti lebih menikmati cerita yang biasa saja tapi diceritakan oleh orang yang pinter cerita bukan sebaliknya.
kurang lebih seperti itulah peran visual dalam anime.
Dalam anime. scene sedih, bahagia, kamar berantakan, bau menyengat, suara bising, rasa yang enak, gerakan tubuh dinamis dll. Itu semua bisa dikomunikasikan dengan visual saja.
Dan visual itu menurutku memiliki peran sebesar 70-80%, sisanya audio. Karena itu anime masih bisa ditonton bahkan jika tidak ada audionya, cuma video dengan bantuan subtitle.
Contoh: saiki kusou
Buat adek2 sekalian. Jgn jadikan visual sebagai patokan di anime. Kalau tdk suka visualnya maka baca saja novel dan manganya. Krn biaya pembuat visual anime per frame itu sangat tdk murah. Belajarlah utk menghargai tiap usaha studio krn sudah membuat manga/novelnya jadi sebuah anime.
Kalo menurut gua keduanya penting. Kualitas visual bagus bertujuan untuk memanjakan mata penonton, sedangkan cerita untuk memikat hati penonton. Kalo soal story parameter bagus tidaknya agak susah sih, soalnya ada banyak sekali tema cerita dan masing" orang seleranya berbeda ada yg suka tipe cerita iyasekai, ada yang suka cerita dark macam AOT. Jadi gabisa bilang anime cerita biasa aja itu jelek. Sedangkan kalo soal animasi kalo sudah jelek itu berarti "mutlak". Mau manga sebagus berserk pun, kalo kalo adaptasinya seperti itu fans berserkpun pasti males nontonnya.
Gua sendiri kalo nonton ga terlalu berharap banyak soal visual asal masih enak dinikmati tetep gua tonton. Karena gua tau buat anime dengan visual itu tidak mudah. Memang sih kalo nonton anime yang visualnya bagus ada pengalaman yg berbeda. Tapi gua terkadang juga mudah bosan kalo ceritanya jauh dari selera gua.
Mungkin untuk bang Yami yang lumayan paham soal animasi standarnya lebih tinggi.
Waduh.. Fate & Gundam adalah franchise terbaik dengan visual apik tapi serial bagus nya bisa di hitung jari jemari. Karna gw picky anime banyak yg di drop juga.
Sebenernya semua itu tergantung genre yang di ambil, misal shonen ya animation quality nya pasti lebih baik. Beda sama genre pure comedy, gak perllu visual apik cuma kemarin ada anime comedy isekai " Handyman Saito " yang udh bagus seimbang di berapa aspek menurut gw.
Dari perspektif ku, cerita dengan visual sama-sama beriiringan dalam suatu anime. Contohnya Yuru Camp. Dari segi movements atau animation, emang biasa aja, tapi dari segi visual background atau latar tempatnya itu dibuat sangat indah dan bisa memanjakan mata. Keindahan dalam anime Yuru Camp juga dibantu dengan soundtrack yang sangat bagus dan membuat penonton menjadi comfy
Selanjutnya, seperti contoh yang sudah saya cantumkan, Yuru Camp memiliki cerita dengan tema "Kemah", sehingga unsur perkemahan dikemas begitu baik oleh pihak studio dengan bantuan Visual dan Audio yang sangat indah sehingga berkesinambungan dengan cerita dari anime tersebut.
Gua setuju sih
Di sini gua nangkep ya maksud
sebuah Anime visual lebih bagus dibanding cerita nya, karena yang buat story itu bukannya animatornya
Kalo mau nyalain story nya jelek salahkan source nya
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Ini berdasarkan pendapat pribadi. Aku nonton anime sebelum pandemi. Yg aku utamakan adalah ceritanya. Sekalipun zaman segitu udah ada anime dg gratif bagus. Contohnya AoT bikinnan Wit dan Haikyuu. Setelah pandemi, grafik mulai menjadi pertimbangan.tapi sampai detik ini aku belum tertarik buat nonton kny, karena seperti yg dah di sampaikan sama akil 🤣
Nah ini baru bener nih....kalau emang lu milih story doang mending baca manga atau ln aja
Visual itu bukan sekedar gambar yg tajam dan HD, tapi ada juga komposisi, color harmoni, pergerakan objek, dll ( artist pasti tau lah ini ). Yg intinya hanya karena gambarnya gk HD (anime jadul) bukan berarti visualnnya jelek, bisa jadi bagus kalau mampu menyampaikan pesan dlm anime tersebut.
Contohnya opening naruto kecil, itu gk HD tapi mantep bgt komposisi gambar nya
Makasih broo ✔️✔️✔️✔️
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Kalo gua prioritas tetap cerita kemudian baru visual. Tapi disini gua bukan mau mendiskreditkan orang² yang nonton anime untuk visual karena namanya juga nonton pasti yg diliat adalah visual. Tapi menurut gua gk ada pengalaman yang bisa didapat kalo ceritanya biasa aja malah jatuhnya buang² waktu
Tetap masih mending story sih daripada visual. Kalau cuma visual ama sound enginer dsb dianggap bagus itu SAO gimana kabarnya? Beberapa part okelah ada yg bagus tapi overall storynya membuat wasted visual dan sound yg bagus.
Visual ngangkat story yang biasa aja itu cuma bisa buat orang yg baru ntn anime atau baru pertama kali ketemu plot yang dianggap "biasa/jelek". Kalau semisal kita udah tahu alur ceritanya bakal pasaran/ketebak/ga ada twist.. ya otak kita bakalan ngesugesti untuk tidak mengapresiasi sbeagus apa visual yg ditampilkan.
Sama aja dengan contoh belajar melalui visual yg admin yami bilang.. mau sebagus apapun guru/doesn menjelaskan suatu materi kalau elunya udah bete/gasuka dengan pemaparannya elu bakalan denial/tidak mau menyerap informasi/visual tersebut.
Apalagi buat orang yg standard terhibur jika otaknya diajak mikir/tertarik akan story, visual bakal percuma kalau ternyata hanya membawa plot yg biasa/pasaran/konyol(dalam hal negatif bukan komedi)
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Dukung admin Yami jadi dewa anime ygy😅
Yang terpenting untuk sekarang itu adalah jangan over produksi.gua tau kalo jaman sekarang tu anime jadi salah satu industri yg menghasilkan uang besar.menurutku gua produksi anime itu paling tidak harus makan 3 tahun produksi,alasan kenapa anime sekarang banyak dibilang jelek ya karena alasan produksi.produksi dipercepat,kerja jadi asal2an,dan outputnya ya banyaklah contohnya dianime sekarang.bahkan menurut orang vinland saga buatan mappa itu bagus,tapi menurutku itu jelas banget dowgrade dari season satu yg dibuat wit,hal ini juga terjadi diaot yg digarap mappa.
GW pribadi cenderung nonton anime aj,
manga dan Ln gak pernah gw baca..
Ujung ujungnya kaya komentar orang2x yang jadi banding bandingin lah .. ini itu..
Utk kimetsu grafisnya op,utk cerita gak jelek,
tapi bagi bocil mungkin juga msih bisa nonton, gk susah lah..
Anime skrg Bagus nya pake visual yg bagus, karna bisa menarik wibu generasi skrg, walaupun cerita biasa aja. tpi grafis bagus pasti ada aja yg nonton, nah klo soal cerita tpi masih pake visual jaman dulu. paling yg nonton org gede/wibu old. sama penyuka cerita doang,
Makanya cerita bagus dengan grafis kekinian adalah kombinasi yg sempurna, kaya oshi no ko,
Klo gw sih masuk golongan cerita, klo grafisnya bagus tpi ceritanya g nyambung, kaga nyaman nontonnya jga, mungkin karna dri kecil udh biasa di cengkokin anime grafis Majapahit. Jdi klo liat anime dengan grafis jaman dulu. Di era srkg. Ya Biasa aja udh enggak kaget, mungkin sebagian org bakal kaget kaya "ini anime ngapa buriq bgt woy, jaman udh moderen grafik masih gelap, parah sih ini, yg ngegarap kaga mengikuti zaman" mungkin ada yg begitu yakan awoakwok
Lagian, yg dibahas kan animasi, kartun. Ya kali grafis dan animasi gk penting. Mereka suruh nonton Si Dudung, Shiva, dan kartun lokal lain aja wes
yg nama nya anime/animasi yang paling top priority ya animasi nya lah.karena pusat nya di visual.klo lu pengen cerita bagus ya baca novel,karena novel itu hal yg paling penting ya cerita nya karena gada visual yg bisa di perlihatkan dan lu bisa gunain imajinasi lu untuk menalarkan cerita novel tsb.dan klo lu merasa agak pegel baca novel dan males berimajinasi tapi suka cerita nya ya lu baca manga aja.3 hal tersebut punya punya target audience masing masing
Awalnya lebih berat di Story. Mulai suka sama Kartun juga sejak nonton Spacetoon. Ceritanya biasa aja dan terlalu kekanakan sebenarnya tetapi emosinya dapat ke penonton, apalagi Genre Adventure atau Fantasy, lebih main imajinasi. Cuma pas tahu anime Generasi sekarang Storynya lebih agak berat, aku jadi bingung sebenarnya aku suka anime atau nggak. Kayak contohnya Haikyu!! Jujur, aku kayak kurang suka sama animenya. Baru nonton berapa Episode dan agak membosankan. Apalagi aku nggak terlalu suka olahraga dan kayak serius banget animenya. Nggak terasa "Kartunnya", lebih mending dibuat DRAMA daripada ANIME. Beda sama pas aku nonton mirip-mirip Fairy Tail yang Anime Generasi '90. Nah, dari sini... Aku mulai agak mikir VISUAL itu PENTING. Soalnya, aku itu udah kayak kurang minat sama ANIME sebab FEELS GENERASI '90nya kurang. Aku 'kan nonton ANIME ya AWALNYA KARENA BEDA SAMA FILM/DRAMA ORANG. Sekarang-sekarang ini malah nggak jauh beda. KARENA VISUAL, aku masih coba BERUSAHA nonton ANIME yang PADAHAL aku KURANG SUKA. Soalnya visual Haikyuu! bagiku MEMANG JELEKKK tetapi UNIK STYLEnya. SEKARANG kalau NONTON ANIME cuma BERUSAHA menikmati VISUALnya aja. Kalau STORY baru nontonnya DRAMA-DRAMA KOREA atau GENRE NETFLIX/OTT. STORY ANIME memang lebih KOMPLEKS, tetapi EMOSI STORYnya di AKU buat ANIME GENERASI SEKARANG kayak KURANG KENA. Aneh banget rasanya nontonnya dibandingkan ANIME '90.
Terimakasih bang akil, wawasan saya jadi lebih terbuka sekarang tentang utamakan grafis atau cerita.
Setelah dipikir-pikir, memang yang lebih penting itu visualnya.
Aku juga keinget game dark soul yang menjadi bukti bahwa visual itu lebih utama, dalam game dark soul, kita benar-benar hampir tidak dijelaskan ceritanya, cuman objektif utamanya aja yang diberi tahu cukup jelas.
Klo dipikir" bener juga, kayak contohnya juga di anime SAO. Pas aku baca LNnya, bisa dibilang ceritanya standar, pas adegan tegang kurang berasa. Tapi pas di animasikan jadi lebih ok.
Secara bisnis... aku milih grafik... karena berkaca dari game AAA... asal grafis mentereng begitu juga dengan profit dari perusahaan, malahan grafis ini menjadi aspek yg memastikan bahwa game itu akan profit...
Kemudian baru ke gameplay dan story dan lain lain
Bagi yang bilang story>animasi, mungkin bisa melihat nasib berserk 2016
Konosuba, visual ancur story menghibur
lagian untuk tipe anime seasonal, beda season bisa beda studio yang bisa berubah efek grafisnya, eg: 7 sins
ato kayak one punchman 2 yg jeblok dari OPM1, tapi Mob1&2 hypenya ga jauh beda
kalo story dah oke, tinggal dapet studio yg cocok aja, tapi kalo story lenje, studio bagus, ya hard carry studio doang itu mah, paling ancur kalo story sampah grafik sampah, aduh itu yg ngasih lanpu ijo kudu dipecat
dan lagi menurut gue, kebanyak bocil yg muja "grafik" kaga bener2 muja "Grafik", contoh, Monogatari series punya grafik dan artstyle yg cukup unik, dengan endless BG, tapi gue yakin pemuja grafik ga bakal ngelirik, yg muja grafik tuh biasanya maksudnya muja Animasinya, koreografinya, yg full action gitu, yg event/framenya tinggi, kalo ga gerak ga masuk otak, kaya kucing
salah satu yg paling penting adalah kualitas Voice Actor & Scoring / OST, coba aja AoT scoring nya bukan dari Sawano Hiroyuki sudah pasti feel dan presentasi AoT akan sangat beda, jdi sangat banyak variabel yg mempengaruhi anime itu bagus atau tidak.
Next bahas lebih penting artstyle detail atau animasi fluid min
Menurut gue animie itu lebih ke masalah visualisasi, sedangkan untuk cerita yah manga aja. Jadi kalau ada yang bilang anime kny itu jelek yah gimana ya, soalnya fokus anime itu lebih ke visual bukan cerita. Visualisasi KNY udah no debat, soundnya juga luar biasa.
Sepemikiran
Bagi gw kalau mau cerita mending baca Novel aja ketimbang nonton anime karena anime udah pasti mentingin visual😅
Kalau anime setuju liat grafik dulu, dari awal emang itu karya seni yang diutamakan visualnya.
Kalau karya dalam bentuk lain contoh LN, tentu bakal dilihat lebih utama ceritanya (walau diawal bakal dilihat covernya).
Saya sendiri sering enjoy baca cerita bagus gambar jelek dibanding nonton anime cerita bagus visual jelek.
Ya namanya nonton harus bagus, kalau jelek ya ntr malah fokus sama kejelekannya dibanding ceritanya.
Makanya banyak kejadian fans ngeluh waktu LN, manga, atau game kalau di animein malah ampas. Itu biasanya karena visualnya jelek bikin ceritanya yg harusnya bagus malah kerasa jelek.
Story+visual selalu nyambung
Liat aja tuh kakek² jadi loli
Asli di manga itu cerita+artnya bagus tapi visual di anime
Gw yg penting suka, tonton 😎
Gk suka tinggalin tapi gk jelekin
Cerita bagus tanpa visual yang bagus itu kek resto enak tapi penampilannya ga menarik atau kurang rapih
keduanya harus balance. jangan bandingin animasi lawas dgn sekarang. apalagi kalau soal grafik. sekarang ya sekarang. bandingin sma yang satu era.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
Belajar dari sejarahnya, dasarnya
@@AbahDirgaLv997 namanya juga kapilatis. industri mana sih yang gak suka duit? hahaha. balik lagi kalau pasarnya suka produk jelek buat apa bikin produk bagus tapi gak laku? mending yang mudah, gampang,murah tp banyak cuan😂😂
@@ivaumumaghfiroh794 aku suka animasi statis :) yang decent
@@AbahDirgaLv997 jepang memang perlahan kehilangan nilai dari animasi mereka. perlahan kalah sama animasi buatan korea dan china yang makin ke sini makin oke baik secara cerita dan grafik.
Saya penyefong visual. Lebih susah bikin visual daripada cerita.
nope tergantung orangnya gw orang yg awalnya penikmat visual, dlu pas awal2 jadi wibu pasti yg gw cari yg pertama visualnya, “best visual anime action” gw dlunya pas mau nonton apa cari gini mulu digugel gk semua anime yg visual bagus animenya seru kbnykn ngntuknya sih, ternyata gw orangnya yg suka cerita dlu baru visual, menang visual pun belum tentu animasinya bagus, gw lebih milih animasi mob dibanding kny.
Tpi bang, mob itu termasuk visual yg bagus bang😢.
@@tomyaftapi gk sebagus Kimetsu no Yaiba kan?
Banyak anime yg menurut gw bagus visualnya seperti Code Geass, Rainbow, Monster, Cowboy Bebop tapi wibu pemuja visual/grafis memganggap anime otu grafisnya jelek hanya karena art style nya jadul padahal itu bukan patokan menilai animasinya bagus atau jelek
Aku kalo nonton anime
Pertama harus 1.Visual
2.Waifu
3.story.
Anime jadul beberapa nonton namun story bagus, macam code geass, light yagami, dll.
Light yagami 💀
Menurut pendapat ku .
Malah kalo cerita anime biasa, bisa di dorong dengan visual yg Bagus bisa menarik perhatian penonton yg banyak. 😊
.
setuju banget sih,grafis itu nomer 1 yah namanya juga animasi,pasti lebih enjoy nonton anim yg grafis nya bagus tapi ceritanya biasa aja dari pada ceritanya bagus tapi grafis nya kurang,tapi gw pribadi meskipun animasinya kurang bagus,tapi kalo comedy nya dapet ttp masih bisa enjoy ,dan lagi dari sekian anime yg saya tonton selama animasinya bagus belum pernah liat anime yg story nya jelek banget,yah mungkin saya nya juga yg belum nemu anime seperti itu wkwkwkkwkw
Pengabdi Storyline =
Gabut dan pengangguran ..
Pengabdi grafik = orang yg lelah dengan hidup dan hanya ingin menikmati anime . SOLID 👍
makahan yg lemuja grafis menurut gw kebanyakan pengangguran klo org yg sibuk di real life dia bakalan nonton anime yg ceritanya bagus kesannya gk buang2 waktu nonton anime isekai ampas pasaran
Kalo pendapat gw begini
Anime harus mempunyai grafis yg minimal biasa aja
Jika ada pilihan untuk lebih memperbagus ceritanya atau grafiknya gw akan memilih untuk memperbagus ceritanya
Gw lebih betah nikmatin anime dengan grafik biasa aja gak terlalu wah asal punya cerita yang bagus dan kompleks. Biasa aja bukan burik ya.
Pengalaman nonton Kny s1 kok agak gimana, liat season 2 langsung drop dan gak akan nonton lagi sampe tamat. Sama kaya jjk/chainsaw. Setelah selesai yaudah aja nothing special.
Hanya pengalaman loh, tiap orang pasti punya selera tersendiri buat nikmatin sebuah karya.
sekarang studi kasus aja sesuai yang dibilang, Kimetsu no Yaiba memang ceritanya generic yang agak diatas rata2 tapi dengan pembawaan animasi di animenya jadi bisa booming dan masuk mainstream.
Kasus lainnya seperti Nanatsu no Taizai/ 7 Deadly Sins itu anime dari season 1 sama 2 masih bagus banget di tambah pembawaan soundtrack yang dibuat sama Sawano Hiroyuki jadi pengen cari2 scene battle animenya yang mantab dan keren saat dilihat. Tapi begitu ganti studio di S3 malah jadi kacau dan produksi animenya kelihatan banget jadi menurun drastis dan akhirnya hilang dari mainstream
Apakah Anime visual harus bagus?= ya... Memang harus, karena namanya aja Anime(Animation), jadi harus Berfokus pada Visual
Kalo Anime cerita nya Bagus tapi Visual nya biasa aja Bahkan Jelek = Ya... Bersyukur aja Udah di Buatin Dan Di Visualisasi Dengan harga yang gak Murah, atau Buat yang Gak Bersyukur sama Anime nya yang Punya Grafik jelek, Mending Baca Source Aslinya, kek Manga dan Light novel, atau kalo Anime dan Novel nya punya gambar yang Jelek.... Mending Lu Gak Usah Nonton Dari pada Sakit mata dan Duit kebutuhan Finesial terpakai buat Beli Insto dan Rohto, tapi buat yang Tahan Ama sakit mata dan Finesial nya Punya Lebih Buat beli Obat sakit mata, Boleh aja lu Nonton
Tapi Anime yang Ceritanya bagus Dan Visual nya juga bagus = berarti Anime tersebut di Buat dengan Kesungguhan editor yang di bayar Dikit Walaupun Dana Produksinya banyak
Jadi... Anime yang Bagus secara visual dan Cerita harus di Apresiasi dan di Rating Bagus, satu² nya yang harus di kritik adalah Studio yang bayar Editor di Bawah UMR(Upah Maksimum Regional)
Buset ribet amat, padahal tinggal bilang visual penting karena yang kita bahas anime (animasi) bukan manga.
Di animasi visual merupakan aspek penting selain audio dan plot. Tujuan anime ya bikin visual sama audio yang bagus biar bisa berkesan dan dikenang audience.
Jadi kalo ada anime yang visualnya bagus tapi ceritanya b aja kayak demon slayer itu berarti demon slayer anime yang bagus, karena mereka berhasil memuaskan audience dengan visual dan audio yang mereka buat.
Kalo mau menghina ya hina manganya bukan animenya, kan pokok cerita di anime bersumber dari manganya. Di anime mereka kan cuma fokus ke visual sama audio doang.
Jadi gausa bacot soal cerita doang, anime itu bukan cuma tentang plot semata.
Kalo mau nyepong cerita noh baca manga aja, itupun di manga masih ada visualnya (gambar panel manga).
Mungkin tepatnya baca novel aja, nah sepong tuh cerita ampe kering
Sedikit koreksi
Sangat tidak dibenarkan menghina mangaka hanya gara-gara tidak bagus secara subjektif bagimu.Kritik boleh hina jangan karena hinaan hanya layak dilayangkan untuk pelaku kejahatan.
Kalau mau ngehina Mangaka mending hina Nobuhiro Watsuki aja
Dia pedo soalnya 🗿
Anime jadul artstyle nya malah lebih bervariasi bahkan ada yang sampe mirip kartun barat dan aku suka sama detail mata karakter nya yang terlihat sedikit realistis
Sudah sering liat anime low budget dan underated yang story epic grafis sulit. Alasan gw makin males nonton anime sekarang ga kaya dulu karena semuanya berdasarkan tren/popularitas ntah studio, main source yang ujung-ujungnya bikin munculnya anime underated dan low budget yang diperlakukan kaya anak tiri mau sebagus apapun mereka aslinya. Buruknya manajemen dari pihak produksi serta selera wibu sekarang dah cukup tahu gw. Liat aja isekai-isekai yg jelek atau anime mainstream lainnya bisa sepopuler itu sementara yang bagus-bagus kalah populer malah sampe tenggelam.
Dah bener tahun ini gw pindah haluan ke tokusatsu yang mulai membaik. 😂
Kok contoh anime grafik bagus cerita jelek nya demon slayer😂, disitu saja sudah ngaco, banyak sekali orang sepakat anime ini ceritanya bagus jadi wajar populer
permasalahannya adalah wibu wibu sekarang menaruh stigma dimana anime yg bagus itu ceritanya harus "deep" atau relate sama kehidupan mereka yang gitu gitu aja.
Yang padahal ga semua orang juga pengen nonton anime dengan cerita yg berat berat
kalau klian berpikir grafis itu kgk penting yaa gaperlu nonton KamiKatsu deh, nonton aja Seven Deadly Sins season 3 ampe akhir, klo betah mah hebat😂
Intinya, kita harus menilai anime dari 3 hal:
Grafis
Cerita
Suara
Salfok wallpaper Arcueid di belakang. Ditunggu bang stream Tsukihime remakenya pas rilis nanti XD
kalau ada di PC
Ya wajar lah sekarang lihat animasi mentingin grafik zaman sekarang kan era moderen teknologi semakin canggih di tambah lagi ada AI dan CGI ya jelas lah pada mentingin grafik ketimbang cerita atau yang lainya. Kalo anak jaman dulu lihat animasi yang penting animasinya seru dan cerita nya bagus itu sudah cukup.contoh animasi Tamiya yang sempat populer era THN 2000 an.
Kesimpulannya adalah hujat anime cerita bagus grafik
Bner banget 💯💯
Menunggu komen "Grafis bang bukan Grafik"
Btw Selama Gw nonton Cerita itu penting tp visual grafik gk kalah penting. gk perlu lah sebagus KNY.
layak untuk di nikmatin aja. gw selama gk mwnggangu mata masih bisa gw tonton animenya. Kyk Hello World, Bandori. itu kan Pake 3D tp menurut gw masih bisa di tonton.
Tp klo kyk Ex-Arm & Kaminaki skip.
Atau klo anime Action kyk Seven Deadly Sins S3. itu gk kuat gw nontonnya.
Bener sih, anime visual/grafisnya bagus walau ceritanya jelek masih lebih nyaman dinikmati, daripada anime yg ceritanya bagus tapi visualnya jelek, kecuali emg ada faktor lain misalnya komedinya, musiknya dll.
Kalo diibaratkan sih kayak orang nyanyi suaranya bagus walau liriknya b aja, ya tetep bagus. Lain halnya kalo nyanyinya datar, padahal makna di liriknya dalem, ya jadinya jelek.
Dulu sempat optimis sama pemberitaan Kadokawa yang mau rebranding working of life buat pekerja2 animasi di jepang, tapi setelah dipikir2 masuk pertengahan tahun, yang kata mereka target bikin produksi 40 judul Anime untuk tahun ini, sejauh ini ga ngasih banyak harapan.
Orang masih aja nemu inkonsistensi, Outsource gila2an, pipeline masih ngawur, freelance diperlakukan ga semestinya, animasi veteran itu2 aja, ga ada regenerasi buat animator baru
Ideologi mereka tu kaya, masih mengedepankan kuantitas over kualitas gitu lo. Udah ga ngerti lagi sama Komite Produksinya,
Overproduksi ini nggak akan pernah kelar dan yang ada justru semakin parah. Mengingat demandnya juga banyak, dan bisa jadi dipengaruhi oleh Platforms Streaming yang menuntut banyak konten untuk Ott mereka katakan, atau buat konten sekedar ada.
Pengen pin point, tapi ga segamang itu sih.
Semisal katakan mereka exited sama suatu cerita, tapi ga dapat pengalaman apa2 sama visualnya (jelek gitu, seperti pikiran anda), yaudah setidaknya kata orang2 ini ceritanya bisa dinikmatin kok.
Yahh.. Industrinya juga yang membuat steatment itu ada 🤕🤕🤕🙃🙃🙃
Lalu lah muncul steatment, gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus.
Ini kaya udah jadi bentuk kompromi atau toleransi penontonya.
Itu bentuk respon penontonya sama Anime2 sekarang (ga semua)
Tapi berusaha meyakini juga untuk percaya atau menilisik soal "gapapa visualnya biasa tapi ceritanya bagus" karena salah satu hal yang jadi daya tarik atau kekuatan "paling kuat" dari media ini. Adalah Relatebility (dalam hal cerita/naskah-nya)
Soal bahwa apa sih yang mengikat atau apa yang membuat orang2 ini terikat sama media ini (yang juga merupakan produk film tapi dari medium yang berbeda)
Karena penontonya bisa relate sama karakternya, relate sama konfliknya, relate sama perjuangan karakternya.
Walaupun tau karakternya dan seting dunianya berbeda, tapi ada benang merahnya. Yaitu sesuatu yang relate ke penonton, sedikit apapun, liat anime romance kaguya, setidaknya pernah ngerasain suka sama seseorang katakan.
Bukan bermaksud mendiskriditkan aspek2 lain. Semua juga mau idealnya seperti itu Audio dan Visual berbanding lurus. Tapi realitanya dan kondisi industrinya? Bukan mau mewajarkan juga, malah kesel sekali.
Alasan diatas juga bukan jaminan untuk membuat karya Anime bisa sukses, banyak pengaruh sih cara pandang penonton, penonton aja bisa ga suka sama Animenya walau kualitasnya visual oke kalau ceritanya ngebosenin, itu2 lagi, formalaik, bisa juga malas nonton karenanya
Tapi visual yang baik gimana sih, kalau kurang tapi masih dipahami konteksnya gimana? Misal kaya animasi2 jadul, 90an. Terbatas sama pemahaman-teknik. Tapi orang masih bisa menikematiannya,
Dan cerita bagus juga, ga harus yang kompleks atau deep, selama jelas premisnya,
Mau end game dengan kata2 ini " seni itu adalah subjektif,, yang tidak bisa ditakar untuk menyatakan secara pasti karya yang baik atau buruk itu gimana" malah kelar nanti bahasanya 😂😂😂
Bedain juga Yang nonton itu pengulas & penonton casual biasa aja.
Anime yang orang banyak suka, tapi kamu ga suka? Sebutin..
Btw : ada berita Zoom 100 Epidose 4 ditunda. Ada apa ya? Padahal ceritanya ngangkat isu sedikit soal dark company dan eskploitasi karyawan wkwk ironi.. Gapapa visual biasa, yang penting ceritanya bagus 😂😂
anime ya grafik dan design karakter nomor 1, kalo mau nonton cuma dari segi cerita yg super bagus mending nonton drakor 👍🏻👍🏻
selain dua hal tadi yang disebutkan bang akil satu lagi yang harus di perhatikan jam terbang seiyu anime karena kalo seiyu baru gak di latih tidak akan sebagus pembawaan seiyu anime yang udah lama bang
Kalo MHA bolehlah ya
Cerita juga makin tahun makin gelap
Dan fight scene juga keren sama visual nya
tapi mha season 6 kekurangannya di bagian kinesthetic, pergerakannya kurang bagus
@@FazuyaGaming iya sih,mungkin mau flex s7
@@RoichiroMokuta2710 Anying S7, perang dunia anjir, tapi buat tahun ini aku lebih menantikan Opm s3
@@FazuyaGaming apapun itu,aku tetap memunggu s7
YOOOO..... IS THAT MY WIFE ARCUEID??!!!!
contoh anime yang katanya "burik" tapi cerita dan feel animasi dan ceritanya bagus, yaitu.....pingpong the animation.orang2 pada bilang grafik gambar anak tk
Ya berarti ga bisa ngedongo-dongoin orang lain yg suka anime karena story-nya walau visualnya biasa aja kan?
Artinya kita BISA memuji animasinya dan mengkritik ceritanya.
Kita juga BISA memuji ceritanya dan mengkritik animasinya.
Nah, sikap yg jelek itu yg kayak gimana? yang bilang "story bagus ga guna kalo animasinya sampah" atau "animasi bagus ga guna kalo storynya sampah".
Tapi ya balik lagi, terserah lu sih, lagian yg mempengaruhi anime profit ya dari pembelian BD.
ga juga, jangan sotoy nonton video ua-cam.com/video/EE1o6y3USXE/v-deo.html buat lengkapnya
@@AkilWatterson oke makasih bang, jadi intinya walau anime booming, yg profit malah orang atas yg investasi. Berarti kalau gitu, karena biaya produksi makin terbatas, bakal ngaruh sama kualitas visual anime yg jadi jelek karena target investor "biar ga rugi rugi amat, yaudah kuantitas animenya yg diperbanyak". Kondisi ini bakal ngancurin animator itu sendiri ya bang. siap bang saya jadi paham.
Izin nanya, berarti kalau ceritanya bagus di manga atau LN, kalau pas diadaptasi jadi anime ternyata biaya produksinya minim, besar kemungkinan animenya bakal flop ya?
visual no 1
Cerita nomor 1
pada intinya, sepemahaman saya setelah nonton dan menyimak video ini,, visual dan cerita itu dua hal yang gk bisa dipisahkan kalau lagi bahas anime. sama seperti makan dan minum
1:56 Berotak dongo. 👉🤓👈
Ternyata penontonya admin yami gini semua😂😂😂
Yah gw tipe org yang nggak mandang grafik, asal cerita nya bagus, gw suka² aja atau bahkan bisa sampe jadi favorit gara² ceritanya, atau bahkan gw malah tertarik sama yang pake 3d cgi (contoh : Bang Dream)
@@MeAndToad yeah banyak yang bilang itu anime bagus ceritanya tapi gw nggak liat, gara² nggak tertarik, kenapa?????
Grafik, dan nggak terlalu kepo sama ceritanya (cuma dapet spoiler orang²)
Dan terlebih gw lebih suka romance sama slice of life
Baki jg klo gk sslah ama kengan Ashura
Bagi gw, story dan visual itu harus seimbang alias sama bagusnya. Karena kalo berat sebelah bikin males nonton.
Contohnya Kny, gw udah berhenti di mugen train arc
kemaren ada tuh anime yg cerita dan animasinya ampas yg inisialnya "Isekai de cheat skill wo te ni shita ore wa" eh UPSS. masih heran kenapa score di MAL 6 harusnya lebih rendah 3-4
Selain grafis dan plot ada satu unsur yang buat anime laku yaitu kemauan pasar, tu anime ngakat hal2 yang dingginkan penoton makanya bisa segitu
@@okerra1429 Kamu tau kan mksd komentarku itu grafis + ceritanya jelek?
@@Iday1204 iya tau maksud gue gini, sejelek apapun plot ama grafisnya kalo tu anime sesuai maunya penoton tetap bakal dapat nilai jadi gak usah heran
Anime MODAL story> Anime MODAL visual
Anime sebagus apapun storynya kalau animasinya terkesan mager/ emang mager dibuatnya ya peak aja si emang, cth selain kaminaki yg jujur dibagian awal emang bagus kalau sebagai komedi namun karena banyaknya repetisi jadi ksannya studionya emang mager aja, ya menurutku dr stone terutama di s3 , scene first meet kohaku dengan kirisame sampe nge figth tapi malah muter muter biasa doang, terus theme seremnya si kakek tua kapitalis yg kurang kerasa intimidasinya, dan masalah yang sering ditemui menurutku ya gambarnya simpel aja gitu sama koreografinya framenya ndak dipermulus, jelek si engga juga cuman untuk sekelas cerita dr stone yang ditulis Boiichi, seharusnya bisa diperbagus si. Yah sekian lah
Benar bang, gw dulu fans sama anime nanatau no taiza, tpi selepas melihat last season gw jadi malas mau nonton😂, jadi gak tertarik, sampai sekarang gw ga tau ending nya gi mna
Menurutku kenapa kok cerita jadi nomor satu dan visual jadi nomor 2? Karena sudah banyak anime yg secara visual sudah bagus tinggal yang mana cerita yang menarik, menarik di sini bukan berarti kompleks tapi yang bisa dinikmati, nah anime yang visualnya aja sudah jelek itu cuma orang-orang tertentu saja yang bisa menikmati.
Kaminaki menurutku itu khasus unik karena si produser justru sengaja membuat visual animenya se jelek itu, bahkan pegawainya sendiri aja bilang dia sudah gila, tapi justru itu membuat orang-orang banyak yang "menotice" anime ini dan menyadari bahwa ceritanya menarik, diibaratkan mirip orang buat ulah masuk sosmed dan dipanggil di acara tv.
Tapi kalau dipikir lagi produser Kaminaki ini lebih ke gembilng gak sih? Karena dengan yang dia lakukan justru keuntungannya biaya produksi gak besar-besar amat tapi banyak orang yang tertarik.
Kalau aku gpp grafis standar asal plot ceritanya sesuai dengan lidah 👊🏻😋
Lu punya grafik
Lu punya kuasa
Tapi menurut gua engga men, t*i lu ngeremehin gua, lu boleh menang dalam visual, tapi cerita gua bisa bikin emak lu ketemu sama bapak lu (jangan dibawa kehati bang, saya hanya terbawa suasana maksudnya becanda)
Kalau emang ada cerita tapi nggak ada visual itu namanya novel,
Nggak ada cerita cuman ada visual, itu namanya anime hentai
Jadi kesimpulannya apa? Yak dua dua nya penting lah buat suatu animasi, entah itu anime atau kartun barat
Yak kalau nggak ada keduanya yak mau apa?
visual bagus itu seperti apa? Apakah anime jadul macem Death note, Monsters itu visualnya jelek? Kalo kalian bilang jelek berarti emang story sepenting itu
Siap bapak kritikus industri anime
kok ngandelin grafis/visual doang ? ya jelas hal ini kebodohan yang hakiki sih emang, ya... pertama jelas yang ditonton itu anime/animasi, lah kalau animasi dan visualnya itu "ampas" ya buat apa ditonton ? mau sebagus apapun alur ceritanya ya buat apa ditonton ? gitu sih menurutku, selain buat anime/animasi selain yang dijual tuh cerita dan animasi serta visualnya yang bagus, ada penunjang lain yang bisa jadi nilai jual yaitu seiyuu/pengisi suaranya, musicnya, dan juga lagunya (karena sifatnya audio visual). Lagian cara penceritaan sendiri ada banyak hal dalam kasus ini yang sering dibicarakan "KNY cuman ngandelin grafis doang" ya itu nggak bener juga, masih ada nilai filosofi hidup dan nilai emosional (buat manga reader mungkin bisa paham di arc mana yang aku maksud) juga yang mungkin perlu diresapi sedikit sih (terlebih ya ini anime action, jadi ya anime action kek punya kewajiban sih buat animasi dan visualnya itu bagus)
Yah... itu aja sih keluh kesahku wkwkw 😅, buat musim ini yang nilai filosofis dan pesan moralnya dalem ya ada My Happy Married, dan yah selain alur utamanya si Miyo yang cukup sedih, tapi flashbacknya juga kuat buat ngangkat emosionalnya.
Kalo menurut aku dua duanya penting sih baik visual maupun cerita dan meskipun visualnya gak sebagus kimetsu no yaiba kalo ceritanya menarik bakal ku tonton aja
atleast visual nya standar anime , tpi kalo anime2 action, cerita bagus tpi visual jelek, gua gabakal nonton sih, mending baca komik nya
Kali ini gw setuju
Gua yang udah jadi wibu feteran yang sedang menyadarkan teman ku yang cuman mau grafik bagus
Contoh aja attack on titan, karna sedikit perubahan art style langsung di hujat fans sendiri wkwkwk jilat ludah sendiri, kalau emang ceritanya bagus ya bagus ngapain nuntut visual bagus yakan? Katanya story nomer satu.
odd taxi, grafik biasa cerita luar biasa
malah visualnya odd taxi gak bisa dibilang biasa aja. bagus itu visualnya
Contoh grafik bagus cerita jelek ada uchiage hanabi, itu nyatanya juga nggak bikin nyaman ditonton sebagian orang. Sedangkan selera prioritas di cerita karena pandangan tentang visual jelek itu bisa relatif. Entah dia merasa jelek karena anime lawas, jelek karena style gambar gk sesuai selera, maupun jelek karena masalah produksi. Jadi kalau dia pecinta anime lawas boleh dong nyebut lebih suka cerita dibanding visual, toh anime lawas yang grafik yang bagus gk sebanyak yang jelek juga selama dia suka ceritanya berarti dari sudut pandangnya bagus. Disisi lain cerita jelek itu juga relatif, bisa jelek karena memang mayoritas orang berpikir sama, atau kebetulan genrenya gk sesuai selera, atau cerita yang diubah dari novel, komik, maupun lainnya sehingga si penonton kecewa dengan cerita anime tersebut. Bisa jadi A bilang cerita ini bagus, sedangkan B bilang jelek. Mau pembahasan serumit dan sedetail apapun klo bukan genrenya ya jelek.
Harusnya di video dijelaskan definisi jelek itu apa dulu, baru dibahas sebagaimana di video.
Kualitas anime itu objektif bang
Ada acuannya untuk menentukan apakah anime ini grafik nya bagus atau nggak
5:23 ternyata disengaja 😂
Kenapa ada wibu yang mentingin cerita daripada visual? Jawabannya simpel karena kebanyakan wibu kek gini adalah wibu yang belum pernah baca manga-nya tuh anime ya bisa first time experience lah
Lah anime bagus Karena ceritanya,Karena cerita nomor 1
yg dikatain yami gk salah cuma y kalau nonton berdasar Grafik kadang org udh lupa kyk beberapa bulan kedepan berbeda kalau alur bagus kita ingat walaupun itu udh bertahun tahun kadang malah misal ada meme atau sesuatu kadang suka kebawa misal ada meteor kdg langsung kepikiran mada kono sekai wa