Pergeseran Pola Pangan Bisa Picu Orang Papua 'Mati Cepat'

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 26 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 5

  • @eluayannykha
    @eluayannykha 27 днів тому

    Terima kasih bapak
    Informasi ini sangat baik utk menambah ilmu kami yg bergerak dibidang kesehatan yg menangani stunting dengan pangan lokal. 🙏🏾🙏🏾

  • @yustinusyapanani-b7p
    @yustinusyapanani-b7p 2 місяці тому

    Benar- benar sio......🙏

  • @ApuseK-ks4iz
    @ApuseK-ks4iz 2 місяці тому

    Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif.., sistem yg bagus karena itu Ayo..Anak Muda Papua mari KAWAL bersama dgn Masyarakat Sipil Papua, Gereja, agar terwujud kenyataannya. Semoga...❤
    salam Masyarakat Adat

  • @reynoldrondonuwu3852
    @reynoldrondonuwu3852 2 місяці тому

    Saya dlu makan ubi dan sagu di era 80an waktu sebelum sekolah sampai SD.
    Selanjutnya menanam padi dengan merombak hutan dengan budaya mapalus.
    Memanen dan tumbuk padi menjadi beras.
    Memasak beras dan makan nasi.
    Sehat sehat saja. Tidak cepat mati.
    Saya saksi atas perubahan ini di masa itu tahun 80an.
    Saya berharap pemerintah daerah lebih bijak menilai ttg pola makan.

  • @kaltogarisi8441
    @kaltogarisi8441 2 місяці тому +1

    Yg makan sagu atau makan pokoknya sagu bukan orang papua sja.di wilayah sulawesi di Dataran luwu sagu adalah makan pokok bahkan singkok juga sebelum padi di jaman skrng yg mayoritas.bahkan sagu disana belum puna sampe skrg msi mkanan sehari hari di samping beras.sagu disana sngat mudah di dapat di perjual belikan sangat luas .coba studi penelitian apakah orang di Sana cepat mati di samping krn disana padi sdh bersaing dengan sagu.maaf sekedar masukan sja.bukan sling memojokkan🙏