@@cengtv6626 siapapun boleh jadi menteri, syaratnya harus memiliki visi pendidikan dan memiliki kecerdasan yang bersumber dari nilai luhur bangsa, pancasila, UUD 45, harus sesuai peta jalan pendidikan karakter yg sudah di buat oleh pendiri bangsa, jangan mencontek atau meniru nilai liberal yg di kembangkan di negara barat atau negara lain.
Betul , sekolh gratis lebih di utamkn buat seluruh rakyat indonesia . Itulh UUD kita. Mencerdaskn kehidupan bangsa. Setuju dg bpk ini ...sistem nya yg di koreksi.
this is a serious issue the government should take note..and act immediately. education is fundamental..a part of human right kata bpak ini..bnar skali. sebab itu brapa ngara eropah wajib sekolah kn semua warga nya..ada yg gratis juga. klo d indo sya ngak tau.gimana. bpak ini pintar ..bgus . munkin pakar ( expert)..pemerintah harus bri perhatian betul2..
Banyak orang yang memberikan contoh dan saran yang baik tapi pak Mentri tidak mau mendengar dan melihat dengan mata dan telinganya semoga pak mentri makin kaya hatinya makin keras aamiin
seharusnya diatas mentri pendidikan ada dewan pengawas yg diseleksi ketat kaya dewas KPK yg bisa mmikirkan yg terbaik apa kebijakan mentri yg bisa d voting klsu dewas beda pendapat bgitu jg d DPR komisi yg mengawasi pendidkn harus ada dewasnya dari profesor baik negri dan swasta karena DPR banyak dari orang setengah pintar yg banyak harta. sebaiknya setiap pemilihan pejabat pablik diselng selingi dengan pemilihan tdk langsung yaitu dtes semua pelajaran seperti tes masuk PT Negeri
Ikut nyimak Perbincangan yg mencerdaskan... Indonesia butuh sosok pemimpin adil jujur amanah cerdas utk dpt mengelola khususnya pendidikan dg baik berdasarkan PANCASILA & KONSTITUSI (paham pancasila n konstitusi) Harus dihilangkan berlomba2 banyakin murid dan sekolah2 favorit Memperhatikan gaji guru apalagi yg swasta. Negri n swasta hrs mendapat perlakuan yg sama apalagi menyangkut dana n sarana prasarana Segera dilakukan perubahan yg melibatkan para ahli , krn telah nyata tau bhw pendidikan Indonesia buruk bhkan buruk sekali Pendidikan jangan diperjualbelikan / dagang pasar. Pendidikan di INDONESIA harus GRATIS, bukan omdo.
Meskipun mau disama ratakan komponen utama pada satuan pendidikan, layanan tiap-tiap satuan pendidikan tidak mungkin pernah bisa sama karena kepercayaan, image positif, kwalitas output tiap satuan pendidikan secara alami selalu berbeda. Penyebabnya daya dukung dan potensi sekolah memang pasti selalu berbeda. Kwalitas sekolah ditentukan oleh banyak faktor antara lain budaya prestasi sekolah, dukungan budaya literasi numerasi keluarga, dukungan dana, dukungan orang tua, minat dan motivasi siswa, kwalitas sdm guru dan tenaga kependidikan, kerangka kurikulum, management pembelajaran, dan management organisasi satuan pendidikan. Saran: Libatkan para pemikir untuk merumuskan lagi ttg pendidikan di Indonesia. Ajak praktisi yg telah berhasil menyelenggarakan pendidikan berkualitas, ambil referensi dari negara lain yg latar belakang budayanya ada kemiripan dengan budaya bangsa kita. Lalu cetuskan sistem pendidikan yg komprehensif sesuai dengan tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Lakukan evaluasi dan pemantauan berkala dari sistem yg telah ditentukan.
Pendidikan di Indonesia sudah amburadul, penuh aturan aturan untuk dapat dimanfaatkan, menteri hanya buat aturan atau menghapus program, sejak menteri sekarang pendidikan indonesia bukannya makin baik justru makin buruk, apa yg dibanggakan hasil dari menteri .
Aturan zona, untuk bisa dimanfaatkan, makin sulit masuk sekolah yg diinginkan siswa karena ada larangan aturan zonasi tidak benar benar merdeka banyak alasan dibuat untuk menabrak konstitusi yaitu kebebasan untuk memperoleh pendidikan. Menterinya yg salah kabrah.
@@HennyNasution-mv9uy , ortu mau anak mereka masuk sekolah yang diinginkan, itu wajar. Setiap ortu mau yang terbaik untuk anak mereka. Ini menunjukkan kualitas sekolah tidak sama rata di setiap tempat. Seharusnya sebelum peraturan zona dibuat, sama ratakan kualitas sekolah di semua tempat, baik bangunannya, prasarana dan guru-gurunya. Selepas itu baru wajar dibuat peraturan zona.
Semoga presiden yg terpilih bp Prabowo /Gibran bisa membenahi semua permasalahan pendidikan kita yg semua andal tecknologi hanya mensukseskn bisnis teknologi para penguasa negara yg lain,mohon cepat slamatkan Generasi bangsa ,saya guru SMA flores NTT
Yg harus sangat diperhatikan skarang adalah tugas" kita sibuknya super ...sbgi guru, tdk terpungkiri anak d kls kadng" terabaikan. Walaupun memang itu utk mencerdaskn guru dan anak didik.
Terbukti apa yang dikatakan pak Indra.Sekitar th1995 saya mewakili Kepsek rapat koordinasi tentang Wajib belajar Pdd Dasar 9 th untuk meningkatkan mutu( ( kualitas ) SDM tidak ada arahan spy naik/ lulus 100 persen.Perlu diingat oleh semua pihak,bahwa pddkan mustahil berhasil tanpa hukuman.Guru spy profesional.,dsb.
39 th mengabdi di dunia pendidikan dari 1985 sd 2024 sy merasakan grafik pendidikan di Indonesia semakin turun. Anak didik smkn jauh dr norma budi pekerti intelektual kecerdasan dan yg ditonjolkan cm kbm via online dan segala bumbunya. Tambah jauh dr jiwa pendidikan yg digaungkan Kk Hsjar Dewantoro. Guru smkn tdk membumi. Smkn liberal. Orang tua murid spt sumber segalanya. Gk ada dialogis dg sekolah. Yg ada tekanan dr atas.
Saya sudah tau dari dulu, makanya saya tidak mau menyekolahkan anak di sekolah yang pakai kurikulum nasional. Saya milih menyekolahkan anak di pesantren yang tidak pakai kurikulum nasional. Justru kurikulum pesantren itulah yang menerapkan kurikulum merdeka, merdeka dari penjajahan kurikulum orang2 kurang waras
Saya membaca bahwa Finlandia selalu meraih hasil yang baik dalam PISA. Itu tidak mengherankan karena ada kerjasama yang baik antara KELUARGA dan SEKOLAH. Anak-anak Finlandia sudah terbiasa BERLITERASI di rumah. Jadi, kuncinya memang ada sinergi antara SEKOLAH DAN KELUARGA. Kurikulum Merdeka yang saat ini digunakan, diambil dari Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dan Ki Hajar Dewantara sendiri mengatakan bahwa Keluarga adalah pilar UTAMA dan PERTAMA pendidikan. Jadi, yuk kita mulai dari keluarga. Itu sih pendapat saya
Kebanyakan orang tua skrng kurang komunikasi dengan anaknya. Sebagai contoh "bagaimana tadi disekolah" Karena mereka sibuk kerja atau dengan dunianya sendiri. Orang tua lbh langsung mempercayakan kesekolah tapi tanpa ada komunikasi juga dengan sekolah
☝saya...salah satunya, ngenes sekali....buat apa sekolah belajar keras!!!!! toh cuma di nilai dan di ukur jarak rumah ke sekolah!!!!! tidak adil....anak anak ga ada motivasi buat belajar....ga bisa masuk ke sekolah yg diinginkan.....
Smoga nantinya para guru dan wali murit bisa menjalani hidup sebagaimana kodratnya, orang tua dan anak mempunyai waktu yang cukup untuk bisa saling komunikasi, begitupun guru mempunyai waktu untuk mendidik putra putrinya dir rumah, tidak habis waktunya disekolah
Pada tahun 2026 anak Sarawak yang kuliah di Universiti di Sarawak gratis kerana semuanya di tanggung pemerintah Sarawak. Jelas menunjukkan betapa pentingnya pendidikan di Sarawak
Rendahnya hasil mutu pendidikan di Indonesia bukan karena menterinya, bukan krn sistemnya, bukan krn kurikulumnya, bukan krn kurangnya penghasilan gurunya, bukan karena kurangnya fasilitas dan gedung, bukan krn bukunya, bukan krn anak didiknya, bukan krn buruknya pengelolaan. Tetapi karena "KESALAHAN PADA KONSEP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEJAK TINGKAT DASAR" Sampai kiamat pun mutu pendidikan dan mutu manusia Indonesia tetap rendah, jika tidak ada perubahan dalam konsep pembelajan bahasa Indonesia. Konsep yg harus dibenahi adalah: Siswa harus diajar dan dinilai dari 3 aspek, yaitu: 1. Aspek kemampuan pemahaman bahasa siswa baik secara lisan dan tulis. 2. Aspek kemampuan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulis. 3. Aspek kemampuan kebahasaan atau kaidah bahasa baik lisan maupun tulis. Percayalah.... Sebab saya sbg guru SD sudah mempraktikan melakukan pembelajarsn pada 3 aspek dan memberi penilaian pada 3 kemampuan tersebut baik secara lisan dan tulis secara seimbang.
@@satriadk ppg dan cpg maupun kegiatan yg sifatnya insiden seperti itu tdk akan berdampak langsung terkait dng mutu Ada LPMP kayanya lembaga penjamin mutu pendidikan justru selama ini tdk tahu apa penyebab rendahnya mutu pendidikan. Justru hanya menghambur hamburkan uang negara dng kegiatan yg hanya lipstik semata.
This is a world wide concern. The advent of AI presents impacts and challenges to educators world. How do educators measure the students' education outcomes when 'cheating' is easier to do and more difficult to detect.
Selamat siang Ibu dan Bapak yg bagaimana siii pendidikan itu salah kelola sedangkan sudah mendatangkan generasi yang membuat pemimpin kaget dgn cara dn pola pikir dalam pendidikan itu sendiri,contohnya ibu dan bapak tersebut.GBU
ini bukan pandangan yang bersifat negatif, namun melihat dengan sudut pandang yang berbeda, sama bukan berarti setuju, berbeda bukan berarti bertentangan, untuk urusan public semua sudut pandang harus dikaji dengan baik
Anak saya bersekolah di tempat jauh, harus naik krl, karena usia terlalu muda, tidak mendapat prioritas sistem zonasi. Padahal jarak rumah dan sekolah terdekat cukup berjalan kaki 10 menit. Kebetulan sekolah terdekat adalah sekolah favorit, jadi anak2 yg nilainya 10 semua, mungkin krn rajin bimbel, yg dapat masuk ke sekolah favorit tsb.
Betul... sekolah sudah jadi tempat cari uang dengan berdagang buku cetak... apalagi sekarang saru buku aja harganya ratusan ribu... dan anak2 harus bawa buku2 yg berat setiap hari ke sekolah...
Kesalahan yg mendasar itu adlh 1. Pendidikan di Indonesia itu SENGAJA tidak diarahkan ke arah agar sedini mungkin untuk masing2 siswa SD itu memiliki SATU BIDANG keahlian/keterampilan, yg hal ini dilanjutkan hingga di tingkat LANJUTAN (SLTP n SLTA), sehingga mayortas yg sudah lulus SLTA itupun TIDAK MEMILIKI keahlian/keterampilan DASAR n LANJUTAN sbg penyanyi, pemain alat musik, pelukis, olah ragawan, petani, peternak, pedagang, pengusaha, dll yg profesional (ahli dibidangnya masing2), sebab sekolah KEJURUAN/KEAHLIAN/KETERAMPILAN itu baru ada di tingkat SLTA, dan jumlahnya (SMK) juga sangat sedikit sekali, termasuk jmlh jurusan (bidang)nya itu jauh lebih sedikit dari pada jmlh profesi/pekerjaan yg ada di Indonesia. 2. Kurangnya WAKTU LATIHAN untuk MENGASAH dan MENINGKATKAN KEAHLIAN/KETERAMPILAN siswa n mahasiswa, sehingga yg sudah lulus sarjana S2 pun TIDAK MEMILIKI KEAHLIAN/KETERAMPILAN tinggkat tinggi, yg karya2nya itu bisa SEJAJAR, apalagi LEBIH TINGGI dari karya2 bangsa2 lain atau bahkan karya2 dari bangsa2 di negara maju. 3. Biaya pendidikan di Perguruan Tinggi itu TIDAK GRATIS, sehingga dg jumlah sarjana di Indonesia yg secara otomatis menjd SANGAT SEDIKIT SEKALI n TIDAK PROFESIONAL (kurangnya waktu untuk berlatih) di bidangnya masing2 itu akan SULIT bg Indonesia untuk bisa mengejar ketertinggalannya dg negara2 maju yg ada di dunia ini. JANGAN RUSAK bangsa n negara RI melalui dunia pendidikan dg cara meminimalisir semaximal mungkin adanya TENAGA AHLI, TERAMPIL atau yg benar2 PROFESIONAL dibidangnya masing2 untuk pelajar2 yg sudah lulus sekolah n yg lulus kuliah bila masih menjd WNI, karena itu termasuk KEJAHATAN terhadap bangsa n negara RI Ma'af jika saya salah. Merdeka!!!
Zonasi itu bagus dan penting karena sekolah gratis dibiayai uang rakyat. Jadi semua murid tidak boleh pilih2, harus terima sekolah yg terdekat agar terjadi pemerataan. Kalau mau sekolah yg lebih bagus ya harus bayar sendiri.
Saya setuju kalau institusi dan sistem pendidikan kita dikelola dengan mekanisme pasar… program studi yang dibentuk seperti melayani permintaan pasar yang sringkali tidak berdasarkan potensi akademik yang baik dan sesuai. Jurusan pavorit mengindikasikan bahwa keilmuan dioandang sebagaimana produk busana, yg keren dan ngetrend. Padahal mestinya dunia pendidikan mengemban misi rekayasa sosial dimana negara mendefinisikan kebutuhan kualifikasi sdm yg diperlukan untuk mengolah dan mengelola sumber daya yang ada… Buat sinergitas yang efektif dan produktif antara dunia pendidikan dengan berbagai dinas pemerintahan, sekolah nggak perlu bikin lab dan bengkel kerja advance, biarkan dinas dinas memiliki peralatan lab dan perangkat yang lengkp dan selalu update agar bisa menjadi temoat riset dan pelatihan yang lebih layak sehingga ada kepentingan lebih jelas merekrut pegawai dinas dinas dari mereka yang expert oada bidang bidang yang menjadi kewenangannya… selain itu dinas dinas akn bisa melayani kebutuhan masyarakat secara lebih optimal… lab, balai latihan dan orang irang di setiap dinas akan menjalankn fungsinya lebih maksimal. Sambil menyediakan ruang anak anak yg sedang belajar memperoleh pendampingan dannkeilmuan yang lebih mumpuni…
Cara yg baik n benar dlm MENCERDASKAN bangsa itu adlh 1. memberikan dan meningkatkan keterampilan/keahlian SECARA TERATUR/BERJENJANG mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi, misalnya: ahli/terampil dibidang olah raga, dagang, produksi barang n jasa, tehnologi, pertambangan, pangan, kesehatan, pertahanan n keamanan, dll, sebab untuk memiliki keahlian/keterampilan tingkat dunia itu TIDAK BISA DIBUAT SECARA INSTAN, karena wajib banyak melakukan PRAKTEK dari pada TEORI 2. MENGGRATISKAN ongkos/biaya transfer keahlian/keterampilan mulai SD hingga Perguruan Tinggi, kecuali bagi yg sudah jadi pegawai, agar TIDAK MENJADI HAMA yg MERUGIKAN negara RI 3. Memperbanyak semaxinal mungkin daya tampung siswa n mahasiswa, agar semakin luar biasa banyaknya WNI yg menjd TENAGA2 AHLI/TERAMPIL tingkat dunia Ma'af jika saya salah
Ini mental miskin banget, semua maunya gratis, sebeluk gratis yg di contohkan finlandia, masyarakat harusbsiap juga di pajak 45% dari pendapatan, masalahnya mau g masyarakat di pajak segitu, g ada univ di dunia ini yang bagus tanpa dana yang kuat, bisa2 nya main gratis2
@@Bebebyetdance sebuah keluarga itu adlh miniatur sebuah pemerintahan/negara, dimana semua biaya pendidikan anak2nya yg belum jd pegawai itu pada kenyataan umumnya adlh ditanggung oleh orang tua/pemerintah, termasuk mungkin anda juga yg biaya pendidikannya bahkan mulai TK atau SD hingga pada tingkat tertentu juga mungkin juga ditanggung oleh orang tua anda sebelum anda jadi pegawai/pekerja, sebab tanah, air yg luas, subur dan penuh dg berlimpah ruah emas, tembaga, nikel, timah, batu bara, minyak, hutan, biota laut, dll milik semua keluarga/semua rakyat itu dikuasai n dikelolah oleh orang tua/Pemerintah. Oleh sebab itu, bila orang tua/pemerintah itu TIDAK MAU menggratiskan ongkos/biaya pendidikan anak2nya/rakyatnya yg belum jadi pegawai, maka tugas n kewajiban orang tua/pemerintah dlm mencerdaskan anak2nya/bangsanya itu akan GAGAL Ingat, Anggara 20% dari APBN itu mungkin lebih dari cukup tuk menggratiskan ongkos/biaya pendidikan bg siswa n mahasiswa yg belum jadi pegawai/pekerja, dan menjd TIDAK CUKUP, bila yg sudah jd pegawai/pekerja jadi HAMA yg merugikan anggaran pendidikan yg 20% itu, karena IKUT2AN MINTA ongkos/biaya pendidikannya pada Pemerintah RI Ma'af jika saya salah
@@Bebebyetdance sebuah keluarga itu adlh sebuah miniatur negara/pemerintahan, dimana biaya/ongkos pendidikan anak2nya/bangsanya mulai dari SD sampai se-tinggi2nya, bahkan mungkin anda sendiri sejak TK atau SD hingga tingkat tertentu sblm anda jd pegawai/pekerja itu semua dibiayai oleh orang tua/pemerintah, dan bukan biaya sendiri, sebab semua tanah, air yg luas, subur n penuh berlimpah ruah emas, tembaga, nikel, timah, batu bara, minyak, hutan, biota laut, dll, termasuk berbagai macam setoran pajak milik semua anggota keluarga/bangsa itu dikuasai n dikelolah oleh orang tua/pemerintah Ingat, jumlah semua siswa n mahasiswa berdasarkan data milik negara RI. Anggaran 20% dari APBN itu mungkin lebih dari cukup untuk menggratiskan ongkos/biaya pendidikan bg semua siswa n mahasiswa yg blm jd pekerja/pegawai, bila kementerian2 lain tidak ikut mengambil anggaran pendidikan yg 20% itu dg berbagai macam alasan Ma'af jika saya salah
Tidak benar menurut saya, pendidikan tdk hanya bergantung pd sekolah saja orang tua jg hrs pny peran yg besar. Kurikulum merdeka cukup berdampak baik pd anak sy karena anak sy jd lebih mandiri dlm proses belajarnya
Menghafal bukan berarti tidak baik dan membaca haruslah komprehensif yang bisa menghasilkan pemahaman secara lengkap, baik dari sisi pemahaman leksikal, morfologikal atau frasal, sintaktikal, organization, inferensial, dan evaluasional.
Kurikulum Pendidikan RI Adalah Kurikulum Proyek Pejabat Mendapatkan Komisi Demi Kesejahteraan Para Keluarga Pejabat RI .Kualitas Pendidikan Anak Tanggung Jawab Orang Tua Siswa ...itu Sudah Tradisi ... Solusinya Adalah Semua Rakyat yg Sadar Beriman agar Berdoa Sesuai Agamanya Minta Kepada Alloh Agar Dilaknat Aparat PEJABAT dzalim di NKRI .. Islam Amalkan Ala Laknatulloh Aladzolimin ,Ya QOWIYYU YA MATHINU IKFISSYARRODZOLIMIN Aamiin
Tentang PPDB, untuk jenjang sekolah dasar di daerah, zonasi tidak berlaku. Jika sekolah A dan masih berada di desa A tetapi lokasinya sangat jauh, sedangkan sekolah B, lokasinya di perbatasan desa A dan jaraknya lebih dekat, maka ortu menyekolahkan anaknya ke sekolah terdekat tersebut.
Ya betul sangat caru marut pada level mekanisme.. Sebab apapun dakam prakteknya orientasinya proyek terutama pada aspek pengadaan penunjang pendidikan dll...
sistemnya manajemennya yang harus dibenahi dari mulai SDMnya Guru dan Tendik yang kuran kompeten, sarana yang tdk sesuai dengan kebutihan kurikulum, anggaran yang yang tidak tepat sasaran dan banyak dikorupsi. Carut marut ini dari tahun ke tahun tidak pernah diurus dan dibenai dengan baik. Jadi siap2 saja tahun 2025 kita akan mewariskan negara pada generasi yang gamang dan cemas
Setuju pengelolaan pendidikan d Indonesia masih d kelola untuk bisnis dan ini salah.... Apalagi menteri dan pemimpin pemerintahan juga seorang pebisnis
Ada baiknya juga sih kurikulum merdeka, jadi saya jga berpikir merdeka sbgai guru saya memilih salah satu topik yg saya suka, mampu utk dipraktkkn kpda anak didik 😁
Saya sudah liat Fenomena ini sejak 2008, maka dari itu saya pindah keluar negeri dan ganti warga negara karena sudah menyerah jadi WNI. KARENA NKRI tidak membela dan berdiri untuk rakyatnya tapi menghancurkan rakyatnya sendiri. Rasa nasionalisme sudah hancur dan hilang akibat ke tidak adilan sistem, disparitas hukum dan kemakmuran yg tidak merata. Kebodohan dan kemiskinan rakyat sengaja dipelihara ahar elit politik bebas semaunya. GOODBYE INDONESIA. 👎🏽👎🏽👎🏽 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
MAU BICARA PANJANG AMPE NERAKA GA AKAN DIGUBRIS DI NEGRI KONOHA HARUS ADA AKSI NYATA DIMULAI DARI DIRI DAN KELUARGA YG PAHAM KEBENARAN TERUTAMA DALAM MEMILIH DAN MENJALANI PILIHAN PENDIDIKAN UNTUK ANAKNYA MASING2....shg pejabat di masa mendatang adalah org2 BENAR DAN JUJUR❤
Mentri pendidikan sudah memikirkan salah satu solusinya kok,Pak.Membantu setiap sekolah untuk merubah dan menambah lagi penghasilan.Dengan mengganti seragam sekolah yang bagus menurut beliau.Mungkin hal itu nantinya menurut mentri pendidikan bisa menambah murid/siswa jadi pintar 😊😂😅
pendidikan kita akan berubah sesuai yg kita harapkan kalau kurikulumnya tidak gonta - ganti sesuai keinginan orang pintar......yg perlu di perhatikan adalah nasib dan kesejahteraan guru....bukan kurikulum yg di selalu diperhatikan sementara guru hidupnya melarat dan semakin sengsara
Ternyata pejabat2 INDONESIA banyak orang2 pintar sehingga tanpa sengaja regulasinya selalu menindas generasi penerus dengan cara selalu jika pergantian pejabat melakukan kebijakan dari pikirannya sendiri yang merasa sudah benar dan akhirnya selalu berubah2 dan tidak baku
Soal bimbel belum tentu pendidikan di sekolah jelek, itu fenomena yang mesti diteliti secara mendetail. Mungkin bisa jelek, mungkin karena ketidak sesuaian kurikulum dengan entry assessment di perguruan tinggi atau ujian nasional, munkin karena sudah menjadi budaya. Masalahnya guru sering memberi les jadi di sini terjadi conflict of interest, bahwa kelas tidak selesai dan gurunya pun memberikan les.
Betul pak, banyak masalah dilapangan yang harus dibenahi Dari mulai kurikulum, aturan penggunaan Dana bos, PPDB yang banyak aturan, sistem dapodik yang sulit memasukan guru honor sementara kebutuhan guru tidak dipenuhi maksimal akhirnya guru honorer yang sukarela menyumbangkan tenaga Dan fikirannya jadi korban, padahal para kepsek ngangkat honor terpaksa karena kelas kosong tak ada guru tapi honor tidak tercatat di dapodik tidak boleh di gaji Dari bos terus dinas melarang kepsek ngangkat guru honor tapi kebutuhan guru terutama dipelosok tidak dipenuhi, diperiksa bpk menjadi pelanggaran akhirnya guru honor jadi korban padahal mereka sudah membantu pemerintah dengan gaji tidak layak pokoknya pendidikan d kita betul carutmarut
Skg antar sekolah srg bertanya 'dapat siswa berapa?' Kenapa begitu? Karena bantuan dana BOS dihitung per-siswa. Jdi semakin byk siswa semakin byk bantuan. Akhirnya sekolah yg hanya mendapat siswa sedikit karena lokasi di pelosok akan mendpt bantuan sedikit pula padahal biaya operasional tetap besar. Sekolah yg miskin makin miskin, yg kaya makin kaya.
Sebaiknya kementerian menyiapkan buku-buku pelajaran dari tingkat SD, SLTP , SLTA penyebarannya dimulai di Indonesia bagian timur di papua dan terakhir di jakarta , pengarang nya dan percetakannya sama lalu ujian nasional dilakukan untuk melihat kemampuan guru dan siswanya
Soal sekolah inti dsb, sebenarnya tidak masalah karena disparitas sosial di Indonesia sangat luas dan diversitas kondisi sekolah berbeda-beda. Bahwa standar layanan kualitas minimal itu harus sama, tetapi kita harus mengerti bahwa pendekatan pengelolaan sekolah belum tentu bisa di samakan dan harus berorientasi kepada kualitas dan situasi tempat sekolah. Sebagai COntoh Sekolah di Bilogai pasti harus berbeda pendekatannya dengan seolah di Jakarta Pusat. Namun harus sama-sama berorientasi kepada layanan untuk semua dan kualitas untuk semua.
Betul pendidikan di jadikan ladang bisnis anak saya kuliah dengan ukt begitu mahal kalau seandai dapat kerja juga tidak bisa kembali biayanya dengan gaji yang diproleh ini jaman pemerintah memiskikan rakyat sendiri jurusan yang ada diperguruan tinggi juga banyak yang kadarwasa
Memang benar pendidikan kita gak bermutu.Buku- buku pelajaran nya bikin guru siswa,orang tua bingung.Maka nya orang tua banyak membimbel kan anak nya.Mohon di kembalikan ke kurikulum ktsp.
Memang pak saaalahhhh program pendidikan kita sekarang . V5 sekarang puuuusiiingggg guru , mau di kemanakan siswa generasi kita sekarang . Maaf ktsp lebi bagus .
Pendidikan di indonesia bukan salah kelola, tetapi salah pengelola, moto hidup kerja2 seperti zaman purbakala, tidak butuh sekolah. Pilihlah pemimpin yg bisa mencerdaskan bangsa melalui sekolah, jangan pilih pemimpin yg suruh wni jadi buruh kuli. kerja...9.
1.pendidikan hanya di artikan sebatas pendidikan formal disekolah saja 2. Kementerian pendidikan mungkin hanya menerima laporan kondisi pendidikan di Indonesia semuanya sdh memenuhi standar pendidikan misalnya: *Menganggap daya dukung pendidikan dari sarana prasarana sama * Input siswa yang masuk di sekolah lanjutan di anggap sama * latar belakang pengawasan belajar siswa di keluarga siswa di anggap sama * pak menteri kemajuan teknologi dengan banyak aplikasi bagus tapi jangan hanya fokus dengan aplikasi belajar saja saja dari dunia maya tetapi coba melihat langsung fasilitas daya dukung teknologi di sekolah apakah semuanya sudah memenuhi standar di seluruh Indonesia (contoh sederhana: mungkin banyak di beberapa sekolah belum ada fasilitas pemasangan LCD permanen bersama layarnya di masing-masing ruang kelas sehingga sebelum mengajar guru waktu efektif mengajar di gunakan untuk menyiapkan fasilitas tersebut setiap jam mengajarnya) * Pejabat pemerintah di dunia pendidikan jangan melihat beberapa setingan video yg bagus saja untuk kegiatan belajar mengajar sebagai model pembelajaran tapi tidak melihat kondisi lanjutan yang nyata sehari-hari pembelajaran di lingkungan sekolah dll
Fokus ke Gizi next Generation, agar IQ anak Indonesia baik...jika IQ sudah tinggi...guru tidak begitu ada pengaruh nya ...Gizi seimbang That's the point.... Einstein tidak perlu guru....tapi jika IQ rendah.... Professor pun semua guru nya ...tidak ada pengaruhnya.
Pak Indra ini cocok jadi menteri pendidikan siapa yg setuju
Setuju
Ketika sudah jadi menteri baru dia tahu betapa bobroknya sistem kenegaraan dalam birokrasi.....
Nggak akan tahan dia nanti stress nggak ada kawan😂
@@jurukisah3260kwkwkwwkw
setuju : untuk membuktikan segala kritiknya atas pendidikan
@@cengtv6626 siapapun boleh jadi menteri, syaratnya harus memiliki visi pendidikan dan memiliki kecerdasan yang bersumber dari nilai luhur bangsa, pancasila, UUD 45, harus sesuai peta jalan pendidikan karakter yg sudah di buat oleh pendiri bangsa, jangan mencontek atau meniru nilai liberal yg di kembangkan di negara barat atau negara lain.
Setuju dengan pernyataan Pak Indra. Sedih mengikuti kebijakan menteri yang tidak memiliki kepakaran kependidikan dan kebudayaan dalam negeri.
Carut marut yang berlanjut 😇mungkin karena dipegang oleh yg bukan ahlinya
Guru sekarang disibukkan dengan mengkarakterkan dokumen dan administrasi, sehingga karakter siswa terabaikan
Benar
Setuju
kejar SERTIFIKAT DIKLAT
salah satu ke busukan kurikulum merdeka.....guru sibuk dengan dirinya sendiri...
Betul, maklum mentrinya bukan ahlinya, sayang pemerintah ga respon, harusnya malu jadi Mentri kayak gitu
Pendidikan Indonesia harus bisa mengelola sumber daya untuk kemandirian dan mensejahterakan
Betul sekali. Harus direvolusi oleh pakar ilmu pendidikan.semua bidang penting di negara ini perlu direvolusi oleh para pakar bidang terkait.
Betul , sekolh gratis lebih di utamkn buat seluruh rakyat indonesia . Itulh UUD kita.
Mencerdaskn kehidupan bangsa. Setuju dg bpk ini ...sistem nya yg di koreksi.
Kurikulum itu bagian dari system, komen gak jelas.
❤Utamakan pendidikan di Indonesia ini menggali potensi peserta didik sehingga menjadi cerdas
this is a serious issue the government should take note..and act immediately. education is fundamental..a part of human right kata bpak ini..bnar skali. sebab itu brapa ngara eropah wajib sekolah kn semua warga nya..ada yg gratis juga. klo d indo sya ngak tau.gimana. bpak ini pintar ..bgus . munkin pakar ( expert)..pemerintah harus bri perhatian betul2..
Banyak orang yang memberikan contoh dan saran yang baik tapi pak Mentri tidak mau mendengar dan melihat dengan mata dan telinganya semoga pak mentri makin kaya hatinya makin keras aamiin
seharusnya diatas mentri pendidikan ada dewan pengawas yg diseleksi ketat kaya dewas KPK yg bisa mmikirkan yg terbaik apa kebijakan mentri yg bisa d voting klsu dewas beda pendapat bgitu jg d DPR komisi yg mengawasi pendidkn harus ada dewasnya dari profesor baik negri dan swasta karena DPR banyak dari orang setengah pintar yg banyak harta. sebaiknya setiap pemilihan pejabat pablik diselng selingi dengan pemilihan tdk langsung yaitu dtes semua pelajaran seperti tes masuk PT Negeri
Jangan smpai terulang lgi penunjukan mentri penfidikan bukan dari orang pendidikan.resikonya harus di tanggung oleh seluruh anAk bangsa.
Naudzubillahi min dzalik. Harusnya doanya, semoga Pak Menteri melihat dan mendengar keresahan anak2 Indonesia. Aamiin Yaa Rabb
Sangat sepakat pernyataan berkaitan keberadaan sekolah swasta. Semoga regulasi dipertimbangkan kembali.
Pendidikan tersesat dr dulu, tp mentri masih dipertahankan.
Ga pernah dengar jeritan guru dn anak bangsa.
Ikut nyimak Perbincangan yg mencerdaskan...
Indonesia butuh sosok pemimpin adil jujur amanah cerdas utk dpt mengelola khususnya pendidikan dg baik berdasarkan PANCASILA & KONSTITUSI (paham pancasila n konstitusi)
Harus dihilangkan berlomba2 banyakin murid dan sekolah2 favorit
Memperhatikan gaji guru apalagi yg swasta.
Negri n swasta hrs mendapat perlakuan yg sama apalagi menyangkut dana n sarana prasarana
Segera dilakukan perubahan yg melibatkan para ahli , krn telah nyata tau bhw pendidikan Indonesia buruk bhkan buruk sekali
Pendidikan jangan diperjualbelikan / dagang pasar.
Pendidikan di INDONESIA harus GRATIS, bukan omdo.
Setuju dgn nara sumber, byk aturan yg dilanggar , pendidikan di negeri konoha jadi komoditas
sy mendengar dr awal pak indra bicara, mengingatkan kmbali wktu2 msih sekolah,, benar sekali apa yg pak indra paparkan,,,,
Setuju pak, semoga pemerintah yg baru bisa memperbaiki sistem pendidikan kita yg lebih baik dan memperbaiki kerusakan di pendidikan yg sudah terjadi
Meskipun mau disama ratakan komponen utama pada satuan pendidikan, layanan tiap-tiap satuan pendidikan tidak mungkin pernah bisa sama karena kepercayaan, image positif, kwalitas output tiap satuan pendidikan secara alami selalu berbeda. Penyebabnya daya dukung dan potensi sekolah memang pasti selalu berbeda. Kwalitas sekolah ditentukan oleh banyak faktor antara lain budaya prestasi sekolah, dukungan budaya literasi numerasi keluarga, dukungan dana, dukungan orang tua, minat dan motivasi siswa, kwalitas sdm guru dan tenaga kependidikan, kerangka kurikulum, management pembelajaran, dan management organisasi satuan pendidikan.
Saran:
Libatkan para pemikir untuk merumuskan lagi ttg pendidikan di Indonesia. Ajak praktisi yg telah berhasil menyelenggarakan pendidikan berkualitas, ambil referensi dari negara lain yg latar belakang budayanya ada kemiripan dengan budaya bangsa kita. Lalu cetuskan sistem pendidikan yg komprehensif sesuai dengan tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Lakukan evaluasi dan pemantauan berkala dari sistem yg telah ditentukan.
Pendidikan saat ini sudah baik... terbukti menteri dan jajarannya mulai kaya dengan bisnis aplikasinya....
Pendidikan di Indonesia sudah amburadul, penuh aturan aturan untuk dapat dimanfaatkan, menteri hanya buat aturan atau menghapus program, sejak menteri sekarang pendidikan indonesia bukannya makin baik justru makin buruk, apa yg dibanggakan hasil dari menteri .
Aturan zona, untuk bisa dimanfaatkan, makin sulit masuk sekolah yg diinginkan siswa karena ada larangan aturan zonasi tidak benar benar merdeka banyak alasan dibuat untuk menabrak konstitusi yaitu kebebasan untuk memperoleh pendidikan. Menterinya yg salah kabrah.
@@HennyNasution-mv9uy , ortu mau anak mereka masuk sekolah yang diinginkan, itu wajar. Setiap ortu mau yang terbaik untuk anak mereka. Ini menunjukkan kualitas sekolah tidak sama rata di setiap tempat. Seharusnya sebelum peraturan zona dibuat, sama ratakan kualitas sekolah di semua tempat, baik bangunannya, prasarana dan guru-gurunya. Selepas itu baru wajar dibuat peraturan zona.
Semoga presiden yg terpilih bp Prabowo /Gibran bisa membenahi semua permasalahan pendidikan kita yg semua andal tecknologi hanya mensukseskn bisnis teknologi para penguasa negara yg lain,mohon cepat slamatkan Generasi bangsa ,saya guru SMA flores NTT
Yg harus sangat diperhatikan skarang adalah tugas" kita sibuknya super ...sbgi guru, tdk terpungkiri anak d kls kadng" terabaikan. Walaupun memang itu utk mencerdaskn guru dan anak didik.
Terbukti apa yang dikatakan pak Indra.Sekitar th1995 saya mewakili Kepsek rapat koordinasi tentang Wajib belajar Pdd Dasar 9 th untuk meningkatkan mutu( ( kualitas ) SDM tidak ada arahan spy naik/ lulus 100 persen.Perlu diingat oleh semua pihak,bahwa pddkan mustahil berhasil tanpa hukuman.Guru spy profesional.,dsb.
Semoga pendapat & pandangan seperti ini semakin massive sebagai trigger perbaikan demi 🇮🇩👍
39 th mengabdi di dunia pendidikan dari 1985 sd 2024 sy merasakan grafik pendidikan di Indonesia semakin turun. Anak didik smkn jauh dr norma budi pekerti intelektual kecerdasan dan yg ditonjolkan cm kbm via online dan segala bumbunya. Tambah jauh dr jiwa pendidikan yg digaungkan Kk Hsjar Dewantoro. Guru smkn tdk membumi. Smkn liberal. Orang tua murid spt sumber segalanya. Gk ada dialogis dg sekolah. Yg ada tekanan dr atas.
Sengaja dibikin hancur supaya banyak bikin proyek
Saya sudah tau dari dulu, makanya saya tidak mau menyekolahkan anak di sekolah yang pakai kurikulum nasional. Saya milih menyekolahkan anak di pesantren yang tidak pakai kurikulum nasional. Justru kurikulum pesantren itulah yang menerapkan kurikulum merdeka, merdeka dari penjajahan kurikulum orang2 kurang waras
Betul sekali
Pendidikan sejati hrsnya mmg membangun jiwa dan akal agar jd manusia integral. Jgn cmn mengglorifikasi science, tp karakter dan adab nol.
Saya membaca bahwa Finlandia selalu meraih hasil yang baik dalam PISA. Itu tidak mengherankan karena ada kerjasama yang baik antara KELUARGA dan SEKOLAH. Anak-anak Finlandia sudah terbiasa BERLITERASI di rumah.
Jadi, kuncinya memang ada sinergi antara SEKOLAH DAN KELUARGA.
Kurikulum Merdeka yang saat ini digunakan, diambil dari Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dan Ki Hajar Dewantara sendiri mengatakan bahwa Keluarga adalah pilar UTAMA dan PERTAMA pendidikan.
Jadi, yuk kita mulai dari keluarga.
Itu sih pendapat saya
Setuju. Yang suka mengkritisi menteri mungkin belum sepenuhnya tahu pentingnya pendidikan di keluarga.
gak harus ah...itu ribet banget korlas korlas. Di Malaysia bagus...gak banyak ikut campur orang tua rakus minta sumbangan lewat korlas
Kebanyakan orang tua skrng kurang komunikasi dengan anaknya. Sebagai contoh "bagaimana tadi disekolah"
Karena mereka sibuk kerja atau dengan dunianya sendiri.
Orang tua lbh langsung mempercayakan kesekolah tapi tanpa ada komunikasi juga dengan sekolah
Kurikulum merdeka klo tidak diganti generasi bangsa akan tersesat dunia akhirat.
Setuju sekali,sesuai dg kemampuannya beliau yg memang paham ttg dunia pendidikan
Pelajaran ketrampilan paling utama asal tamat sekolah sdh bs menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,agar negara tdk banyak beban .Dirgahayu indonesia.
Banyak air mata orang tua Dan siswa gara-gara sistem PPDB saat ini
☝saya...salah satunya, ngenes sekali....buat apa sekolah belajar keras!!!!! toh cuma di nilai dan di ukur jarak rumah ke sekolah!!!!!
tidak adil....anak anak ga ada motivasi buat belajar....ga bisa masuk ke sekolah yg diinginkan.....
Smoga nantinya para guru dan wali murit bisa menjalani hidup sebagaimana kodratnya, orang tua dan anak mempunyai waktu yang cukup untuk bisa saling komunikasi, begitupun guru mempunyai waktu untuk mendidik putra putrinya dir rumah, tidak habis waktunya disekolah
Dengan merenungkan,pendidikan kita yg salah kelola maka udah terjadi dinegara kita kecelakaan pddkan utk itu cepat perbaiki secara bersama Amin
Inilah pemerintahan yg hebat, betul betul hebat. Salam akal sehat.
Pada tahun 2026 anak Sarawak yang kuliah di Universiti di Sarawak gratis kerana semuanya di tanggung pemerintah Sarawak. Jelas menunjukkan betapa pentingnya pendidikan di Sarawak
Kalau di Indo itu mustahil !
Rendahnya hasil mutu pendidikan di Indonesia bukan karena menterinya, bukan krn sistemnya, bukan krn kurikulumnya, bukan krn kurangnya penghasilan gurunya, bukan karena kurangnya fasilitas dan gedung, bukan krn bukunya, bukan krn anak didiknya, bukan krn buruknya pengelolaan. Tetapi karena "KESALAHAN PADA KONSEP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEJAK TINGKAT DASAR"
Sampai kiamat pun mutu pendidikan dan mutu manusia Indonesia tetap rendah, jika tidak ada perubahan dalam konsep pembelajan bahasa Indonesia.
Konsep yg harus dibenahi adalah:
Siswa harus diajar dan dinilai dari 3 aspek, yaitu:
1. Aspek kemampuan pemahaman bahasa siswa baik secara lisan dan tulis.
2. Aspek kemampuan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulis.
3. Aspek kemampuan kebahasaan atau kaidah bahasa baik lisan maupun tulis.
Percayalah.... Sebab saya sbg guru SD sudah mempraktikan melakukan pembelajarsn pada 3 aspek dan memberi penilaian pada 3 kemampuan tersebut baik secara lisan dan tulis secara seimbang.
Guru skrg bnyk yg disibukan dgn administrasi. Bnyk yg meninggalkan kls brlomba2 ikut PPG dan CGP.
Ppg dan cgp gak sampai 6 bulan beres pak...
Populasinya pun kurang dr 10 persen...
Bukan jd alasan
@@satriadk ppg dan cpg maupun kegiatan yg sifatnya insiden seperti itu tdk akan berdampak langsung terkait dng mutu
Ada LPMP kayanya lembaga penjamin mutu pendidikan justru selama ini tdk tahu apa penyebab rendahnya mutu pendidikan. Justru hanya menghambur hamburkan uang negara dng kegiatan yg hanya lipstik semata.
@@merdekabelajargurupenggera2953 kita berbeda pendapat...
@@satriadkGP adalah Pengkastaan guru di sekolah ! Fakta kasat mata! ✅
This is a world wide concern. The advent of AI presents impacts and challenges to educators world. How do educators measure the students' education outcomes when 'cheating' is easier to do and more difficult to detect.
Selamat siang Ibu dan Bapak yg bagaimana siii pendidikan itu salah kelola sedangkan sudah mendatangkan generasi yang membuat pemimpin kaget dgn cara dn pola pikir dalam pendidikan itu sendiri,contohnya ibu dan bapak tersebut.GBU
Benar sekali di Indonesia ini pendidikan di jadikan barang dagangan semoga hal ini segera berantas
Di ASEAN negara kita sentiasa duduk dipertengahan dlm apa jua bidang...cth kekuatan ekonomi atau wisata...bila bisa kita duduk di TOP 3
ini bukan pandangan yang bersifat negatif, namun melihat dengan sudut pandang yang berbeda, sama bukan berarti setuju, berbeda bukan berarti bertentangan, untuk urusan public semua sudut pandang harus dikaji dengan baik
Suka suka lah biar bisa menciptakan ekonomi kreatif,sekolah merdeka
Anak saya bersekolah di tempat jauh, harus naik krl, karena usia terlalu muda, tidak mendapat prioritas sistem zonasi. Padahal jarak rumah dan sekolah terdekat cukup berjalan kaki 10 menit. Kebetulan sekolah terdekat adalah sekolah favorit, jadi anak2 yg nilainya 10 semua, mungkin krn rajin bimbel, yg dapat masuk ke sekolah favorit tsb.
Judulnya sangat tepat tak terbantahkan😮
Betul harus bapak ini jadi Mentri pendidikan
Betul... sekolah sudah jadi tempat cari uang dengan berdagang buku cetak... apalagi sekarang saru buku aja harganya ratusan ribu... dan anak2 harus bawa buku2 yg berat setiap hari ke sekolah...
Pendidikan kita sudah baik para dosen dan rektor sudah kaya kaya
Kesalahan yg mendasar itu adlh
1. Pendidikan di Indonesia itu SENGAJA tidak diarahkan ke arah agar sedini mungkin untuk masing2 siswa SD itu memiliki SATU BIDANG keahlian/keterampilan, yg hal ini dilanjutkan hingga di tingkat LANJUTAN (SLTP n SLTA), sehingga
mayortas yg sudah lulus SLTA itupun TIDAK MEMILIKI keahlian/keterampilan DASAR n LANJUTAN sbg penyanyi, pemain alat musik, pelukis, olah ragawan, petani, peternak, pedagang, pengusaha, dll yg profesional (ahli dibidangnya masing2), sebab
sekolah KEJURUAN/KEAHLIAN/KETERAMPILAN itu baru ada di tingkat SLTA, dan jumlahnya (SMK) juga sangat sedikit sekali, termasuk jmlh jurusan (bidang)nya itu jauh lebih sedikit dari pada jmlh profesi/pekerjaan yg ada di Indonesia.
2. Kurangnya WAKTU LATIHAN untuk MENGASAH dan MENINGKATKAN KEAHLIAN/KETERAMPILAN siswa n mahasiswa, sehingga
yg sudah lulus sarjana S2 pun TIDAK MEMILIKI KEAHLIAN/KETERAMPILAN tinggkat tinggi, yg karya2nya itu bisa SEJAJAR, apalagi LEBIH TINGGI dari karya2 bangsa2 lain atau bahkan karya2 dari bangsa2 di negara maju.
3. Biaya pendidikan di Perguruan Tinggi itu TIDAK GRATIS, sehingga
dg jumlah sarjana di Indonesia yg secara otomatis menjd SANGAT SEDIKIT SEKALI n TIDAK PROFESIONAL (kurangnya waktu untuk berlatih) di bidangnya masing2 itu akan SULIT bg Indonesia untuk bisa mengejar ketertinggalannya dg negara2 maju yg ada di dunia ini.
JANGAN RUSAK bangsa n negara RI melalui dunia pendidikan dg cara meminimalisir semaximal mungkin adanya TENAGA AHLI, TERAMPIL atau yg benar2 PROFESIONAL dibidangnya masing2 untuk pelajar2 yg sudah lulus sekolah n yg lulus kuliah bila masih menjd WNI, karena
itu termasuk KEJAHATAN terhadap bangsa n negara RI
Ma'af jika saya salah. Merdeka!!!
Dengan zonasi maka setiap sekolah sama, tapi nyatanya ortu tetap rebutan sekolah yg mereka anggap favorit,
Zonasi itu bagus dan penting karena sekolah gratis dibiayai uang rakyat.
Jadi semua murid tidak boleh pilih2, harus terima sekolah yg terdekat agar terjadi pemerataan.
Kalau mau sekolah yg lebih bagus ya harus bayar sendiri.
Saya setuju kalau institusi dan sistem pendidikan kita dikelola dengan mekanisme pasar… program studi yang dibentuk seperti melayani permintaan pasar yang sringkali tidak berdasarkan potensi akademik yang baik dan sesuai. Jurusan pavorit mengindikasikan bahwa keilmuan dioandang sebagaimana produk busana, yg keren dan ngetrend. Padahal mestinya dunia pendidikan mengemban misi rekayasa sosial dimana negara mendefinisikan kebutuhan kualifikasi sdm yg diperlukan untuk mengolah dan mengelola sumber daya yang ada… Buat sinergitas yang efektif dan produktif antara dunia pendidikan dengan berbagai dinas pemerintahan, sekolah nggak perlu bikin lab dan bengkel kerja advance, biarkan dinas dinas memiliki peralatan lab dan perangkat yang lengkp dan selalu update agar bisa menjadi temoat riset dan pelatihan yang lebih layak sehingga ada kepentingan lebih jelas merekrut pegawai dinas dinas dari mereka yang expert oada bidang bidang yang menjadi kewenangannya… selain itu dinas dinas akn bisa melayani kebutuhan masyarakat secara lebih optimal… lab, balai latihan dan orang irang di setiap dinas akan menjalankn fungsinya lebih maksimal. Sambil menyediakan ruang anak anak yg sedang belajar memperoleh pendampingan dannkeilmuan yang lebih mumpuni…
Pendidikan berbasis monster pasti melahirkan monster-monster.
Cara yg baik n benar dlm MENCERDASKAN bangsa itu adlh
1. memberikan dan meningkatkan keterampilan/keahlian SECARA TERATUR/BERJENJANG mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi, misalnya:
ahli/terampil dibidang olah raga, dagang, produksi barang n jasa, tehnologi, pertambangan, pangan, kesehatan, pertahanan n keamanan, dll, sebab
untuk memiliki keahlian/keterampilan tingkat dunia itu TIDAK BISA DIBUAT SECARA INSTAN, karena wajib banyak melakukan PRAKTEK dari pada TEORI
2. MENGGRATISKAN ongkos/biaya transfer keahlian/keterampilan mulai SD hingga Perguruan Tinggi, kecuali
bagi yg sudah jadi pegawai, agar TIDAK MENJADI HAMA yg MERUGIKAN negara RI
3. Memperbanyak semaxinal mungkin daya tampung siswa n mahasiswa, agar
semakin luar biasa banyaknya WNI yg menjd TENAGA2 AHLI/TERAMPIL tingkat dunia
Ma'af jika saya salah
Ini mental miskin banget, semua maunya gratis, sebeluk gratis yg di contohkan finlandia, masyarakat harusbsiap juga di pajak 45% dari pendapatan, masalahnya mau g masyarakat di pajak segitu, g ada univ di dunia ini yang bagus tanpa dana yang kuat, bisa2 nya main gratis2
@@Bebebyetdance sebuah keluarga itu adlh miniatur sebuah pemerintahan/negara, dimana
semua biaya pendidikan anak2nya yg belum jd pegawai itu pada kenyataan umumnya adlh ditanggung oleh orang tua/pemerintah, termasuk
mungkin anda juga yg biaya pendidikannya bahkan mulai TK atau SD hingga pada tingkat tertentu juga mungkin juga ditanggung oleh orang tua anda sebelum anda jadi pegawai/pekerja, sebab
tanah, air yg luas, subur dan penuh dg berlimpah ruah emas, tembaga, nikel, timah, batu bara, minyak, hutan, biota laut, dll milik semua keluarga/semua rakyat itu dikuasai n dikelolah oleh orang tua/Pemerintah.
Oleh sebab itu, bila orang tua/pemerintah itu TIDAK MAU menggratiskan ongkos/biaya pendidikan anak2nya/rakyatnya yg belum jadi pegawai, maka
tugas n kewajiban orang tua/pemerintah dlm mencerdaskan anak2nya/bangsanya itu akan GAGAL
Ingat, Anggara 20% dari APBN itu mungkin lebih dari cukup tuk menggratiskan ongkos/biaya pendidikan bg siswa n mahasiswa yg belum jadi pegawai/pekerja, dan menjd TIDAK CUKUP, bila
yg sudah jd pegawai/pekerja jadi HAMA yg merugikan anggaran pendidikan yg 20% itu, karena IKUT2AN MINTA ongkos/biaya pendidikannya pada Pemerintah RI
Ma'af jika saya salah
@@Bebebyetdance sebuah keluarga itu adlh sebuah miniatur negara/pemerintahan, dimana
biaya/ongkos pendidikan anak2nya/bangsanya mulai dari SD sampai se-tinggi2nya, bahkan mungkin anda sendiri sejak TK atau SD hingga tingkat tertentu sblm anda jd pegawai/pekerja itu semua dibiayai oleh orang tua/pemerintah, dan bukan biaya sendiri, sebab
semua tanah, air yg luas, subur n penuh berlimpah ruah emas, tembaga, nikel, timah, batu bara, minyak, hutan, biota laut, dll, termasuk berbagai macam setoran pajak milik semua anggota keluarga/bangsa itu dikuasai n dikelolah oleh orang tua/pemerintah
Ingat, jumlah semua siswa n mahasiswa berdasarkan data milik negara RI.
Anggaran 20% dari APBN itu mungkin lebih dari cukup untuk menggratiskan ongkos/biaya pendidikan bg semua siswa n mahasiswa yg blm jd pekerja/pegawai, bila
kementerian2 lain tidak ikut mengambil anggaran pendidikan yg 20% itu dg berbagai macam alasan
Ma'af jika saya salah
Bapak ini sangat cocok jadi mentri pendidikan, tapi mustahil. Org2 yg kompeten tdk akan diberikan kesempatan untuk memimpin negeri ini.
Yg dipilih harusnya yg mampu memperbaiki sistem tanpa kompromi, dengan tujuan tulus unt perbaikan masa depan bangsa
Berarti masih bego.
Betul itu pak kami para guru dipelosok Desa dan kampung menjerit
Kurikulum merdeka membuat peserta didik semakin manja dan malas belajar, juga karakter berubah total adab dan sopan santun rendah
Tidak benar menurut saya, pendidikan tdk hanya bergantung pd sekolah saja orang tua jg hrs pny peran yg besar. Kurikulum merdeka cukup berdampak baik pd anak sy karena anak sy jd lebih mandiri dlm proses belajarnya
Adab & sopan santun diajarkan dr rumah dan kewajiban orang tua utk mengajarkan pd anaknya seblm anak masuk sekolah
*Pikiranmu Ruwet mas*
Peran orang tua ngk ada anak jadi manja sopan satunya nol
Setuju, ada bagusnya tapi perlu dievaluasi juga
Menghafal bukan berarti tidak baik dan membaca haruslah komprehensif yang bisa menghasilkan pemahaman secara lengkap, baik dari sisi pemahaman leksikal, morfologikal atau frasal, sintaktikal, organization, inferensial, dan evaluasional.
betul kawal pendidikan Indonesia ...,
Betul sekali pendapat pengamat pendidikan
Kurikulum Pendidikan RI Adalah Kurikulum Proyek Pejabat Mendapatkan Komisi Demi Kesejahteraan Para Keluarga Pejabat RI .Kualitas Pendidikan Anak Tanggung Jawab Orang Tua Siswa ...itu Sudah Tradisi ...
Solusinya Adalah Semua Rakyat yg Sadar Beriman agar Berdoa Sesuai Agamanya Minta Kepada Alloh Agar Dilaknat Aparat PEJABAT dzalim di NKRI ..
Islam Amalkan Ala Laknatulloh Aladzolimin ,Ya QOWIYYU YA MATHINU IKFISSYARRODZOLIMIN Aamiin
Tentang PPDB, untuk jenjang sekolah dasar di daerah, zonasi tidak berlaku. Jika sekolah A dan masih berada di desa A tetapi lokasinya sangat jauh, sedangkan sekolah B, lokasinya di perbatasan desa A dan jaraknya lebih dekat, maka ortu menyekolahkan anaknya ke sekolah terdekat tersebut.
Ya betul sangat caru marut pada level mekanisme.. Sebab apapun dakam prakteknya orientasinya proyek terutama pada aspek pengadaan penunjang pendidikan dll...
Sy usul ,sebaiknya dibuat bpjs pendidikan , seperti kesehatan, shg bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Saya dari masarakat bawah memohon agar pelajaran PMP diberlakukan lagi.
berkompetisi itulah penting untuk mutu..biarkan natural soal berkompetisi..
Salam dari 🇲🇾🇮🇩
Pendidikan kita sekarang banyak berorientasi kpd projek dan duit.😢
Betul....dengan berbagai nama
Sungguh sangat betul
Ayo Mas Kharismiaji bantuin menteri dikdasmen yg baru_biar penddkn kita gk muter"_ya dp anggaran gk habis.
sistemnya manajemennya yang harus dibenahi dari mulai SDMnya Guru dan Tendik yang kuran kompeten, sarana yang tdk sesuai dengan kebutihan kurikulum, anggaran yang yang tidak tepat sasaran dan banyak dikorupsi. Carut marut ini dari tahun ke tahun tidak pernah diurus dan dibenai dengan baik. Jadi siap2 saja tahun 2025 kita akan mewariskan negara pada generasi yang gamang dan cemas
Untuk pelayanan publik nya tikdak sama sebenarnya harus sama nah inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah
Setuju pengelolaan pendidikan d Indonesia masih d kelola untuk bisnis dan ini salah.... Apalagi menteri dan pemimpin pemerintahan juga seorang pebisnis
Kementerian pendidikan harus direformasi..
benar, kurang merata, pembangunan/bantuan cenderung pada sekolah tertentu, akreditasi sekolah juga merepresentasi perbedaan sekolah negeri.
Ada baiknya juga sih kurikulum merdeka, jadi saya jga berpikir merdeka sbgai guru saya memilih salah satu topik yg saya suka, mampu utk dipraktkkn kpda anak didik 😁
Angkat topi kemampuan mendikbud dalam exekusi kemauan JKW, untuk mengkapitalisasi apapun disegala bidang.
❤bagusnya.......cegah jalan sesat program skrg ini jangn sampai terjun kejurang kehancuran.
Saya sudah liat Fenomena ini sejak 2008, maka dari itu saya pindah keluar negeri dan ganti warga negara karena sudah menyerah jadi WNI. KARENA NKRI tidak membela dan berdiri untuk rakyatnya tapi menghancurkan rakyatnya sendiri. Rasa nasionalisme sudah hancur dan hilang akibat ke tidak adilan sistem, disparitas hukum dan kemakmuran yg tidak merata. Kebodohan dan kemiskinan rakyat sengaja dipelihara ahar elit politik bebas semaunya.
GOODBYE INDONESIA. 👎🏽👎🏽👎🏽 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Klo bohong jangan nanggung, minimal stress kek orang Philadelphia US 😂
MAU BICARA PANJANG AMPE NERAKA GA AKAN DIGUBRIS DI NEGRI KONOHA HARUS ADA AKSI NYATA DIMULAI DARI DIRI DAN KELUARGA YG PAHAM KEBENARAN TERUTAMA DALAM MEMILIH DAN MENJALANI PILIHAN PENDIDIKAN UNTUK ANAKNYA MASING2....shg pejabat di masa mendatang adalah org2 BENAR DAN JUJUR❤
Channel Pak Indra kog ilang ya?
Saya dlu ngikuti tp skr kog ilang?
MANTAP PAK INDRA
Mentri pendidikan sudah memikirkan salah satu solusinya kok,Pak.Membantu setiap sekolah untuk merubah dan menambah lagi penghasilan.Dengan mengganti seragam sekolah yang bagus menurut beliau.Mungkin hal itu nantinya menurut mentri pendidikan bisa menambah murid/siswa jadi pintar 😊😂😅
Disekolah kita kurangnya ruang2 penelitian, fasilitas olahraga raga maka sulit mengembangkan bakat atau hoby anak didik.
Jangan hanya pintar mengkritik tapi juga harus pintar memberikan solusi atau jalan keluar. Kalau hanya jalan buntu saja yang diberikan percuma juga.
pendidikan kita akan berubah sesuai yg kita harapkan kalau kurikulumnya tidak gonta - ganti sesuai keinginan orang pintar......yg perlu di perhatikan adalah nasib dan kesejahteraan guru....bukan kurikulum yg di selalu diperhatikan sementara guru hidupnya melarat dan semakin sengsara
Ternyata pejabat2 INDONESIA banyak orang2 pintar sehingga tanpa sengaja regulasinya selalu menindas generasi penerus dengan cara selalu jika pergantian pejabat melakukan kebijakan dari pikirannya sendiri yang merasa sudah benar dan akhirnya selalu berubah2 dan tidak baku
Betul
Soal bimbel belum tentu pendidikan di sekolah jelek, itu fenomena yang mesti diteliti secara mendetail. Mungkin bisa jelek, mungkin karena ketidak sesuaian kurikulum dengan entry assessment di perguruan tinggi atau ujian nasional, munkin karena sudah menjadi budaya. Masalahnya guru sering memberi les jadi di sini terjadi conflict of interest, bahwa kelas tidak selesai dan gurunya pun memberikan les.
Bimbingan Belajar Diperlukan Bagi Siswa yg Bersekolah di Sekolah yg Kekurangan Guru dari Semua Mata Pelajaran..
Betul pak, banyak masalah dilapangan yang harus dibenahi Dari mulai kurikulum, aturan penggunaan Dana bos, PPDB yang banyak aturan, sistem dapodik yang sulit memasukan guru honor sementara kebutuhan guru tidak dipenuhi maksimal akhirnya guru honorer yang sukarela menyumbangkan tenaga Dan fikirannya jadi korban, padahal para kepsek ngangkat honor terpaksa karena kelas kosong tak ada guru tapi honor tidak tercatat di dapodik tidak boleh di gaji Dari bos terus dinas melarang kepsek ngangkat guru honor tapi kebutuhan guru terutama dipelosok tidak dipenuhi, diperiksa bpk menjadi pelanggaran akhirnya guru honor jadi korban padahal mereka sudah membantu pemerintah dengan gaji tidak layak pokoknya pendidikan d kita betul carutmarut
Setuju dengan narasumber. Gara² PPDB hubungan pertemanan saya dengan teman jadi putus karena gak bisa bantu masuk ke SMA negeri.😂
Skg antar sekolah srg bertanya 'dapat siswa berapa?' Kenapa begitu? Karena bantuan dana BOS dihitung per-siswa. Jdi semakin byk siswa semakin byk bantuan. Akhirnya sekolah yg hanya mendapat siswa sedikit karena lokasi di pelosok akan mendpt bantuan sedikit pula padahal biaya operasional tetap besar. Sekolah yg miskin makin miskin, yg kaya makin kaya.
Sebaiknya kementerian menyiapkan buku-buku pelajaran dari tingkat SD, SLTP , SLTA penyebarannya dimulai di Indonesia bagian timur di papua dan terakhir di jakarta , pengarang nya dan percetakannya sama lalu ujian nasional dilakukan untuk melihat kemampuan guru dan siswanya
Pendidikan indonesia banyak belajar mistisnya.
Soal sekolah inti dsb, sebenarnya tidak masalah karena disparitas sosial di Indonesia sangat luas dan diversitas kondisi sekolah berbeda-beda. Bahwa standar layanan kualitas minimal itu harus sama, tetapi kita harus mengerti bahwa pendekatan pengelolaan sekolah belum tentu bisa di samakan dan harus berorientasi kepada kualitas dan situasi tempat sekolah. Sebagai COntoh Sekolah di Bilogai pasti harus berbeda pendekatannya dengan seolah di Jakarta Pusat. Namun harus sama-sama berorientasi kepada layanan untuk semua dan kualitas untuk semua.
Masih belum telat❤
Betul pendidikan di jadikan ladang bisnis anak saya kuliah dengan ukt begitu mahal kalau seandai dapat kerja juga tidak bisa kembali biayanya dengan gaji yang diproleh ini jaman pemerintah memiskikan rakyat sendiri jurusan yang ada diperguruan tinggi juga banyak yang kadarwasa
Setuju dg komentar
Memang benar pendidikan kita gak bermutu.Buku- buku pelajaran nya bikin guru siswa,orang tua bingung.Maka nya orang tua banyak membimbel kan anak nya.Mohon di kembalikan ke kurikulum ktsp.
Memang pak saaalahhhh program pendidikan kita sekarang . V5 sekarang puuuusiiingggg guru , mau di kemanakan siswa generasi kita sekarang .
Maaf ktsp lebi bagus .
Pendidikan di indonesia bukan salah kelola, tetapi salah pengelola, moto hidup kerja2 seperti zaman purbakala, tidak butuh sekolah. Pilihlah pemimpin yg bisa mencerdaskan bangsa melalui sekolah, jangan pilih pemimpin yg suruh wni jadi buruh kuli. kerja...9.
sangat setuju
1.pendidikan hanya di artikan sebatas pendidikan formal disekolah saja
2. Kementerian pendidikan mungkin hanya menerima laporan kondisi pendidikan di Indonesia semuanya sdh memenuhi standar pendidikan misalnya:
*Menganggap daya dukung pendidikan dari sarana prasarana sama
* Input siswa yang masuk di sekolah lanjutan di anggap sama
* latar belakang pengawasan belajar siswa di keluarga siswa di anggap sama
* pak menteri kemajuan teknologi dengan banyak aplikasi bagus tapi jangan hanya fokus dengan aplikasi belajar saja saja dari dunia maya
tetapi coba melihat langsung fasilitas daya dukung teknologi di sekolah apakah semuanya sudah memenuhi standar di seluruh Indonesia (contoh sederhana: mungkin banyak di beberapa sekolah belum ada fasilitas pemasangan LCD permanen bersama layarnya di masing-masing ruang kelas sehingga sebelum mengajar guru waktu efektif mengajar di gunakan untuk menyiapkan fasilitas tersebut setiap jam mengajarnya)
* Pejabat pemerintah di dunia pendidikan jangan melihat beberapa setingan video yg bagus saja untuk kegiatan belajar mengajar sebagai model pembelajaran tapi tidak melihat kondisi lanjutan yang nyata sehari-hari pembelajaran di lingkungan sekolah dll
Fokus ke Gizi next Generation, agar IQ anak Indonesia baik...jika IQ sudah tinggi...guru tidak begitu ada pengaruh nya ...Gizi seimbang That's the point.... Einstein tidak perlu guru....tapi jika IQ rendah.... Professor pun semua guru nya ...tidak ada pengaruhnya.
Yang lama donk dengan pak indra