Analytical Psychology - Carl Gustav Jung
Вставка
- Опубліковано 27 сер 2024
- Untuk memahami kepribadian seseorang, perlu untuk memahami alam pikiran sadar dan juga alam pikiran tidak sadarnya. Alam pikiran tidak sadar cenderung akan lebih dominan mempengaruhi kepribadian seseorang. Konsep psikologi kepribadian ini dikenal dengan Analytical Psychology yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung. Lalu, apa saja yang dibahas dalam teori kepribadian tersebut? Mari kita simak paparan dari Adrian Praptomojati, S. Psi., M. Psi., Psikolog.
![АЛАУДИНОВ у Скабеевой: эти их ВСУ нас НЕ ДОГОНЯТ 😁 [Пародия]](http://i.ytimg.com/vi/an0anqU4WGQ/mqdefault.jpg)
"Lebih baik menjadi orang yang utuh daripada menjadi orang yang baik" proses individuasi bukanlah hal yang menuju klimaks atau berakhir pada satu momen tapi semua orang dapat mati dan lahir kembali secara simbolis,great video!!
Pikiran bawah sadar dominan mnntukan kepribadian seseorang
Membantu sekali,terimakasih 😊
dulu dosenku bilang namanya di baca "Yang". beliau salah satu dosen yang sangat concern dengan cara baca dan penulisan para tokoh dengan alasan hal itu adalah bentuk menghargai dan menghormati ilmu yang sudah mereka berikan. Jadi yg bener Yung atau Yang yah ..hehehehehe
Benerr
"Yung" karena Carl Jung berasal dari Swiss dan di sana menggunakan bahasa Jerman untuk komunikasi, dalam bahasa Jerman huruf u tetap dibaca u seperti bahasa Indonesia. Secara fonetik: [ˈjʊŋ].
Kalau "Yang" itu cara penutur bahasa Inggris menyebut namanya, mungkin karena terbiasa huruf 'u' dibaca /ˈʌ/. Sebenarnya ini salah 🙏
keren videonyaaa
abstrak banget
dengerin sambil kerja, mantap ! sehat selalu Mas Adrian
Bahas tentang Aion (bukunya CG Jung) dong
mudah dipahami keren!!
Mekanisme pertahanan carl gustav jung apa bg?
Assalamu'alaikum mas permisi🙏, mau tanya, tentang apa yang membuat cg jung berfikir bahwasanya agama sebagai terapi jiwa dan aktualisasi diri? Mohon ka penjelasannya/jawabnnya?! 🙏 Terima kasih ka
Buat WEB BINAR mas? Seminar Online free Berpiagam penghargaan atau bersertifikat. Di Live Streaming UA-cam 🙏
gokilll
Maaf referensi yang digunakan ini buku apa yah kak?
Halo Kak. Izin menjawab. Sepertinya tertera di credit video Kak. Di menit 7:37. Terima kasih..
Psikoanalisis itu pseudosains
Jadi elo fikir sains itu ilmu realistik ? Sains aja aslinya ilmu abstrak, manusia tukang ngarang aja yg suka claim kalau sains itu ilmu realistik. Hahaha....
Semua berawal dari apa yg orang awam sebut dengan "semu/pseudo", tapi kami menyebutnya dengan abstrak. pencetus teori fisika tentang arus kuat (Nikola Tesla) aja memulai dari abstrak. Bahkan Facebook yg elu pakai sekarang aja itu sifatnya Pseudo/abstrak.
Elo gk bisa membuktikan apa apa selain cuman ngomong "ini paeudosains". Karena faktanya nih ya, orang yg modal omong doang itu cuman bisa bilang kayak bentuk omongan lu itu !!
Wkwkwk...
Kalau elu bilang ini paeudosains, jelas ini bukan pseudo... Karena apa, ini ilmu realistis yg sudah saya lihat kerapkali terjadi sama orang orang tua saat ini, banyak dari mereka yg sakit tp gk tau penyebabnya apa (setelah melakukan check berkala kpd dokter)... Padahal karena melupakan kebutuhan psyche mereka.
Jd sebenarnya tanpa sadar semua itu saling berkorelasi = sinkronisasi konsep, kalau lu bilang fenomena ini terjadi hanya kebetulan, coba elu jelaskan sama gue gimana siklus rantai makanan dan rantai kehidupan bisa terbentuk secara kebetulan ? Kalau memang elu mengingkari konsep sinkronisasi...
@@jhonesronasembiring7689 bukan gua yang ngomong kalo psikoanalisis pseudosains. Orang yang bilang gitu karl popper filsuf sains yang mengusulkan metode falsifikasionisme. Kalau suatu gagasan yang dianggab saintifik tidak lolos metode itu maka akan dianggap sebagai pseudosains dan psikoanalisis itu ngga lolos. Tolong bedakan antara psikoanalisis dan psikologi. Psikologi itu bukan hanya psikoanalisis. Dan kalau cuman tau sains dari sekolah itu sesuatu yang lucu sebagai landasan untuk mengkritik
@@anonemas7657siapa yang elo maksud dengan karl popper itu ?
Kalau dia bagian filsuf sains berarti dia bukan pembelajar murni atas ilmu jung, karena ilmu jung gak ada urusannya sama karl popper filsafat.
Bahkan kalau elo masuk ke dalam ilmu ini, enggak ada tu istilah istilah karl popper atau semacamnya. Von franz, John Beebe sebagai pembelajar ini aja gak pernah bikin label label aneh semacam ini.
Jadi justifikasi nya tentang hal ini mesti dipertanyakan ulang lagi.
@@anonemas7657yang terbalik itu pemikiranmu, psikologi itu detail atau cabang mikroskopis dari ilmu psikoanalisis.
Sekarang ini kondisinya elo suruh psikoanalisis buat jungkit balik berkiblat ke psikologi.
Lawak sih.
Kayak akar dibalik posisinya ke ranting, jelas aja gk make sense.
Terus sekarang kasusnya, psikologi yang mengklasifikasikan dan justifikasi kalau psikoanalisis masuk ke dalam pseudoscience. Lawak bener, kayak anak yg udh dibesarkan sama ibunya tapi dia gk mengakui ibunya.
Berarti sebenarnya elo sama aja sih kurang ajarnya sama mereka. Gak tau sumberilmu nya darimana, asal jeplak aja !!! Asal ngomong kalau ini pseudoscience tanpa di tengok dulu ke absahannya seperti apa !!
Sampai disini terjawab sudah, kalau apa yg elo gambarkan tentang gue itu sebenarnya refleksi dari pemikiran dan perasaan elo aja. Elo bilang hanya tau sains dari sekolah, ternyata elo lah yg cuman tau sains dari sekolah ! Si karl popper (yg kau maksud) bilang ini psikoanalisis langsung kau iyakan. Hanya karena dia sudah berkiprah ataupun berkiblat bersama pembesar psikolog lainnya.
Maling kok teriak maling.