LAST PART Jadi ini juga menunjukkan bahwa istri-istri Nabi عليه الصلاة و السلام diperintahkan taat kepada Rasul ﷺ dari sisi suami mereka adalah Rasul عليه الصلاة و السلام. Jadi walaupun anda menjadi istri, anda jangan pernah lupa bahwa suami anda itu Rasul عليه الصلاة و السلام dan beliau mempunyai kedudukan. Karena seringkali lupa kalau kita terlalu dekat seringkali suka lupa terhadap kedudukan seseorang, makanya yang seringkali kebablasan bersikap adalah orang-orang terdekat, karena sudah merasa akrab. Betapa banyak seseorang yang punya jabatan tinggi di kantornya atau di perusahaannya itu kalau di rumah oleh istrinya tidak terlalu di anggap padahal istrinya hidup dengan nafkah suami dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, tapi tidak merasa dekat saja. Lihat bagaimana Allah mengatakan وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ. Kemudian Allah melanjutkan tujuannya adalah إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا “Allah ingin menghilangkan gangguan keburukan dan dosa dari kalian wahai Ahlul Bait sehingga kalian bersih sebersih-bersihnya”. Oleh karena itu pesan tersirat dari ayat ini dijelaskan sebagian para ulama tafsir maka bertahmidlah kepada Rabb kalian, bersyukurlah kepada Allah, atas perintah dan larangan yang Allah berikan kepada kalian, yang Allah telah jelaskan tujuan-tujuannya. Jadi bersyukurlah ketika Allah perintahkan untuk menjaga suara ketika bicara jangan dilemahlembutkan, sehingga orang yang punya penyakit itu punya hasrat, lalu ketika keluar jangan tabarruj atau berhias sebagaimana orang-orang jahiliyyah, tegakkan shalat, membayar zakat dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan itu semua murni untuk kepentingan, maslahat kalian dan bukan untuk kepentingan Allah. Dan juga perintah dan larangan yang Allah berikan kepadamu bukan untuk membuat kalian susah dan berat, namun tujuannya untuk membersihkan hati dan jiwa kalian dan untuk membuat akhlak kalian itu bersih dan mulia dan agar amal kalian baik dan agar pahala kalian besar. Jadi ini pelajaran yang sangat berharga sekali bahwa perintah dan larangan itu bukan untuk kepentingan Allah, Allah tidak butuh siapapun dan di waktu yang sama kita butuh kepada Allah. Jadi kalau kita Shalat, Berdzikir dan kita ibadah, jangan berfikir itu untuk kepentingan Allah dan terus merasa terbebani. Allah bukan makhluk seperti kita yang kalau kita memerintahkan orang itu karena kita butuh atau kita ada keperluan. Allah tidak punya keperluan, kalian kufur, tidak shalat, murtad tidak ada masalah bagi Allah dan Allah tidak dirugikan. فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir” (QS Al-Kahf: 29), dalam arti bebas dengan konsekuensi tentu saja dan konsekuensinya anda yang tanggung di Akhirat. Jadi perintah dan larangan itu untuk kalian agar hati dan jiwa kalian bersih, agar akhlak kalian berkualitas, mulia, agar amal kalian itu baik dan agar pahala kalian itu banyak. Jadi ini semua untuk kalian, maka pujilah Allah dan bertahmidlah kepada Allah dan bersyukurlah kepada Allah. Jadi orang-orang beriman yang punya level yang kuat, ketika mendapatkan perintah dan larangan bersyukur kepada Allah. Dan sunatullah semakin naik kualitas anda, maka peraturan dan larangannya semakin ketat. Kalau dalam dunia pendidikan formal yang skupnya terbatas saja kita ingin naik kelas, kenapa dalam kehidupan yang lebih luas atau kehidupan real tidak mau naik kelas. Dan tidak bisa memahami bahwa semakin anda naik kelas dalam kehidupan sebagai seorang manusia dan sebagai seorang hamba, maka peraturannya semakin ketat bukan semakin bebas. Itu sangat logis, makanya kita kembali ke ayat 32, يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain”. karena level kalian sebagai wanita itu paling tinggi, memang ada status yang lebih tinggi dari istri Rasulullah ﷺ? Tidak ada. Dan otomatis ketika kedudukannya sangat tinggi aturannya menjadi lebih ketat daripada yang lain, walaupun secara yang diperintah dan dilarang bisa jadi dimiliki juga oleh pihak lain. Setelah kita paham kedudukan keluarga Nabi عليه الصلاة و السلام, kedudukan istri-istri Nabi عليه الصلاة و السلام lalu bagaimana Allah mensucikan mereka, Allah menjaga mereka dengan perintah dan larangan, lalu apakah kita puas dengan kondisi yang seperti ini? atau kita mau naik kelas. Dan konsekuensi naik kelas dalam kehidupan adalah peraturan akan lebih ketat dan peraturannya sudah ada dan tidak ada hal yang lebih baru. Rasulullah ﷺ bersabda, إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ “Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula”, dan pertanyaanya apakah kita mau melangkah ke sana atau tidak atau masih memakai pola kita yang selama ini yang tidak ada upaya untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kita lalu dengan dalih susah dan sedikit-sedikit di perintah dan di larang padahal tidak demikian itu asumsi kita saja dan pihak lain nyaman dengan menjalankannya dengan ikhlas. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Ahad, 2 Rabiul Awal 1445 AH/17 September 2023 Ahida Muhsin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, barakallah fiikum
LAST PART
Jadi ini juga menunjukkan bahwa istri-istri Nabi عليه الصلاة و السلام diperintahkan taat kepada Rasul ﷺ dari sisi suami mereka adalah Rasul عليه الصلاة و السلام. Jadi walaupun anda menjadi istri, anda jangan pernah lupa bahwa suami anda itu Rasul عليه الصلاة و السلام dan beliau mempunyai kedudukan. Karena seringkali lupa kalau kita terlalu dekat seringkali suka lupa terhadap kedudukan seseorang, makanya yang seringkali kebablasan bersikap adalah orang-orang terdekat, karena sudah merasa akrab. Betapa banyak seseorang yang punya jabatan tinggi di kantornya atau di perusahaannya itu kalau di rumah oleh istrinya tidak terlalu di anggap padahal istrinya hidup dengan nafkah suami dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, tapi tidak merasa dekat saja. Lihat bagaimana Allah mengatakan وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ. Kemudian Allah melanjutkan tujuannya adalah إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا “Allah ingin menghilangkan gangguan keburukan dan dosa dari kalian wahai Ahlul Bait sehingga kalian bersih sebersih-bersihnya”. Oleh karena itu pesan tersirat dari ayat ini dijelaskan sebagian para ulama tafsir maka bertahmidlah kepada Rabb kalian, bersyukurlah kepada Allah, atas perintah dan larangan yang Allah berikan kepada kalian, yang Allah telah jelaskan tujuan-tujuannya. Jadi bersyukurlah ketika Allah perintahkan untuk menjaga suara ketika bicara jangan dilemahlembutkan, sehingga orang yang punya penyakit itu punya hasrat, lalu ketika keluar jangan tabarruj atau berhias sebagaimana orang-orang jahiliyyah, tegakkan shalat, membayar zakat dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan itu semua murni untuk kepentingan, maslahat kalian dan bukan untuk kepentingan Allah. Dan juga perintah dan larangan yang Allah berikan kepadamu bukan untuk membuat kalian susah dan berat, namun tujuannya untuk membersihkan hati dan jiwa kalian dan untuk membuat akhlak kalian itu bersih dan mulia dan agar amal kalian baik dan agar pahala kalian besar. Jadi ini pelajaran yang sangat berharga sekali bahwa perintah dan larangan itu bukan untuk kepentingan Allah, Allah tidak butuh siapapun dan di waktu yang sama kita butuh kepada Allah. Jadi kalau kita Shalat, Berdzikir dan kita ibadah, jangan berfikir itu untuk kepentingan Allah dan terus merasa terbebani. Allah bukan makhluk seperti kita yang kalau kita memerintahkan orang itu karena kita butuh atau kita ada keperluan. Allah tidak punya keperluan, kalian kufur, tidak shalat, murtad tidak ada masalah bagi Allah dan Allah tidak dirugikan. فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir” (QS Al-Kahf: 29), dalam arti bebas dengan konsekuensi tentu saja dan konsekuensinya anda yang tanggung di Akhirat. Jadi perintah dan larangan itu untuk kalian agar hati dan jiwa kalian bersih, agar akhlak kalian berkualitas, mulia, agar amal kalian itu baik dan agar pahala kalian itu banyak. Jadi ini semua untuk kalian, maka pujilah Allah dan bertahmidlah kepada Allah dan bersyukurlah kepada Allah.
Jadi orang-orang beriman yang punya level yang kuat, ketika mendapatkan perintah dan larangan bersyukur kepada Allah. Dan sunatullah semakin naik kualitas anda, maka peraturan dan larangannya semakin ketat. Kalau dalam dunia pendidikan formal yang skupnya terbatas saja kita ingin naik kelas, kenapa dalam kehidupan yang lebih luas atau kehidupan real tidak mau naik kelas. Dan tidak bisa memahami bahwa semakin anda naik kelas dalam kehidupan sebagai seorang manusia dan sebagai seorang hamba, maka peraturannya semakin ketat bukan semakin bebas. Itu sangat logis, makanya kita kembali ke ayat 32, يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain”. karena level kalian sebagai wanita itu paling tinggi, memang ada status yang lebih tinggi dari istri Rasulullah ﷺ? Tidak ada. Dan otomatis ketika kedudukannya sangat tinggi aturannya menjadi lebih ketat daripada yang lain, walaupun secara yang diperintah dan dilarang bisa jadi dimiliki juga oleh pihak lain.
Setelah kita paham kedudukan keluarga Nabi عليه الصلاة و السلام, kedudukan istri-istri Nabi عليه الصلاة و السلام lalu bagaimana Allah mensucikan mereka, Allah menjaga mereka dengan perintah dan larangan, lalu apakah kita puas dengan kondisi yang seperti ini? atau kita mau naik kelas. Dan konsekuensi naik kelas dalam kehidupan adalah peraturan akan lebih ketat dan peraturannya sudah ada dan tidak ada hal yang lebih baru. Rasulullah ﷺ bersabda, إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ “Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula”, dan pertanyaanya apakah kita mau melangkah ke sana atau tidak atau masih memakai pola kita yang selama ini yang tidak ada upaya untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kita lalu dengan dalih susah dan sedikit-sedikit di perintah dan di larang padahal tidak demikian itu asumsi kita saja dan pihak lain nyaman dengan menjalankannya dengan ikhlas.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Ahad, 2 Rabiul Awal 1445 AH/17 September 2023
Ahida Muhsin
Masya Allah Tabarakallah
Jazakallahu khairan pak ustadz M Nuzul Dzikri atas ilmunya, semoga jd ladang pahala🤲🤲🤲
Bismillahirrohmanirrohim .alhamdulilah .syukron wa jazakumullah khayran atas ilmu nya ustadz wa yubarokallah fikum .
Masyaa Allah luar biasa ilmunya
Alhamdulillah
Jazakumullahu khairan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dan tim atas ilmunya...
Barakallahu fiikum
Alhamdulillah , MasyaAllah makasi ustadz Jazakumullah khairan 😭🤲
Alhamdulilah
Barakallahfiik ustadz Nuzul dan team 🌸🌸🌸🌸🌸
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, barakallah fiikum
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokaatuh ustadz bismillah Alhamdulillah menyimak Ustadz semoga ALLAH selalu melindungi Ustadz aamiin jazakallahu khairan ustadz ilmunya, semoga selalu mencerahkan aamiin 🤲
Barakallah ustad, yg dimaksud berhias itu apa aja apakah kita dilarang pake lisptik, (make up) apapun bentuknya kalo ke luar rumah?
Brarti cara Allah membersihkan kita dengan memberi perintah dan larangan