Niat Penghilangan Jejak dan Rapuhnya Benteng Psikologis Manusia di Kasus Mutilasi Ana

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 6 лют 2025
  • Kasus pembunuhan berencana dan mutilasi, yang dilakukan oleh Rochmat Tri Harsanto (33) atau Anto kepada kekasihnya Uswatun Khasanah (29) atau Ana di Jawa Timur, sungguh keji dan mencabik rasa kemanusiaan. Bagaimana kronologinya dan apa pemicunya? Lalu, bagaimana fenomena kasus sadis ini dipandang dari kacamata psikologis?
    Tersangka Anto ditangkap dan ditahan di Kepolisian Daerah Jawa Timur, Senin (27/1/2025). Anto membunuh dan memutilasi Ana di Hotel Adisurya, Kediri, Minggu (19/1/2025). Setelah memutilasi Ana, Anto kemudian membuang potongan jenazah di tiga lokasi, yakni Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.
    Dari pengakuan kepada tim penyidik, Anto mengatakan, membunuh kekasih yang diklaim sudah dinikahi siri itu karena cemburu, sakit hati, dan dendam. Keduanya diketahui telah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun teeakhir. Padahal, Anto telah menikah dan memiliki anak kandung yang tinggal di Jombang. sementara Ana adalah janda dengan dua anak dari dua kali perkawinan kandas.
    Menurut Anto, dirinya cemburu karena Ana pernah kedapatan menerima tamu seorang lelaki di indekos di Tulungagung. Padahal, kepada tetangga pemondokan, Anto mengklaim sebagai suami siri perempuan warga Garum, Blitar tersebut. Korban juga diketahui pernah melabrak kediaman istri Anto di Jombang karena tidak terima hanya dinikahi secara siri. Selain itu, Ana diklaim berkata kurang pantas tentang anak Anto yang membuatnya sakit hati dan dendam.
    #jawatimur
    #kriminal
    #polisi
    =====================================
    Simak kumpulan video berita Harian Kompas: klik.kompas.id...
    Info langganan Kompas.id dengan harga lebih hemat:
    komp.as/AksesB...
    Subscribe UA-cam Harian Kompas: / @hariankompascetak
    Ikuti media sosial Harian Kompas
    Twitter: / hariankompas​
    Facebook: / hariankompas
    Instagram: / hariankompas

КОМЕНТАРІ • 19

  • @HarianKompasCetak
    @HarianKompasCetak  7 днів тому

    Baca juga berita lainnya di kompas.id:
    Pendampingan Psikologi untuk Keluarga Korban Mutilasi di Jawa Timur - komp.as/4grirHX

  • @ahmadtaufiq4601
    @ahmadtaufiq4601 8 днів тому +1

    Kasian takdirnya tak seindah wajahnya,,,semoga di ampuni dosa dosanya ya,,,Husnul khotimah buat mbaknya

    • @MoksaSamoksa-l9n
      @MoksaSamoksa-l9n 5 днів тому

      Keuwangan maha esa
      Siapa saja bisa mentakdirkan

  • @IwanMurdani
    @IwanMurdani 9 днів тому +2

    Pasal 340 pembunuhan berencana

  • @YuhanAntoni
    @YuhanAntoni 9 днів тому +2

    Salah itu menikah siri apa tidak nymak perkataan diskrimum pelaku cuma mengaku nikah siri karena supaya bisa keluar masuk kos korban

  • @otodidakskill3021
    @otodidakskill3021 9 днів тому +1

    Keduanya pendosa😂😂😂

  • @pencarikebenaran5856
    @pencarikebenaran5856 9 днів тому +2

    Ini pembunuh sudah membunuh juga membawa hartanya korban sangat2 biadab

  • @HengkiTrapsilo
    @HengkiTrapsilo 8 днів тому

    Ya itulah akibat dari perselingkuhan,yg menimbulkan penderitaan tiada akhir

  • @janis354
    @janis354 8 днів тому

    orang selingkuh itu adalah orang yang sudah gak punya hati dan pembohong tingkat dewa, kok bisa-bisanya mengaku sakit hati

  • @tinitini-s7c
    @tinitini-s7c 9 днів тому +1

    Tetap karena kan di rencakan itu hatus hukum mati pake alasan aja pelau harus di tetapkan hukum mati

  • @MoksaSamoksa-l9n
    @MoksaSamoksa-l9n 8 днів тому +1

    Mikir sebelum mutilasi orang lain kamu pelaku punya keluarga juga