Diputar perlahan poros engkolnya dari depan ,Puli askrek depan searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, bolak balik muternya sampai nemukan lancatan api di busi.
Iya. Posisi tanda top di ger gigi poros nok lurus dgn tanda garis pada covernya. Kebetulan itu top 4. Jadi tanda top lurus segaris pada tanda covernya.. Memutar poros engkolanya juga cuma sedikit ,putar ke arah kanan ke kiri atau sebaliknya.. bolak balik berlawanan arah cara mutarnya, tujuannya di putar bolak balik arah untuk membuka dan menutupkan kontak point pada platina supaya terjadi induksi pada kuil agar memunculkan loncatan api pada busi..yg sedang kita cek, agar terlihat munculnya api pada berpa derajat.. dn langkah terakhirnya mengepaskan munculnya api itu pada derajat pengapian yg di inginkan. Misal 8° sebelum TMA maka tinggal di geser gaser badan delko sambil dicek lagi munculnya api ,sampai ketemu api pas muncul di 8° sebelum TMA.
Iya.. karena itu hanya memastikan bahwa itu benar benar top 4 atau bukan. Jika setelah dipastikan dgn cara itu ternyata bukan top 4 berarti silinder no 4 itu sedang overlap dan kita mesti cari silinder mana yg sedang langkah top dn mengecek api pada busi silinder yg sedang top(langkah kompresi)
Iya.. sesuai arah rotor. Jika rotor menghadap kabel busi no. 4 maka kebel busi no 4 yg bisa untuk mengecek loncatan api pada busi. Gk bisa bebas cek kbel businya harus sesuai dgn arah rotor menghadap ke kabel no. berapa, karena sudah pasti selain kabel busi yg di tunjuk oleh rotor itu, gk akan mendapat aliran listrik tegangan tinggi dari rotor. Nb: fungsi rotor adalah sbagai jembatan penghubung dn pembagi arus tegangan tinggi yg berasal dari kuil (kabel besar di tengah tutup delko) menuju ke masing masing kebel busi sesuai urutan langkah kompresi pada semua silinder. Urutan kompresinya 1,3,4,2. Jadi saat mesin hidup,Jika top satu rotor menghadap kabel busi no 1 dan mengalirkan arus listrik ke busi no 1, lalu berpindah ke busi no 3 karena setelah silinder satu yg langkah kompresi berpindah di silinder no 3, lalu berikutnya kompresi berpindah di silinder no 4, terakhir berpindah ke silinder no 2.. kemudian kembali lagi kompresi pada silinder no 1. Begitu seterusnya. Maka saat pemasangan harus benar benar si cek. Perpaduan antara arah hadap rotor dgn kompresi silender no. berpa yg sedang berlangsung. Contoh: misalkan terjadi kesalahan ketika rotor menghadap kabel busi no 4. Namun saat dicek ternyata silinder no.4 tidak sedang langkah kompresi, dn yg langkah kompresi adalah di silinder no 1.. berarti ada kesalahan pada pemasangan delko, jadi delkonya harus di cabut sampai gigi as rotor yg terkait dgn gigi nokenasnya terlepas, lalu diputar arah rotornya menghadap kbel busi no 1.mengikuti silinder no 1 yg sedang kompresi lalu delko di pasang lagi ke dudukannya sampai gigi rotor terkait lagi dgn gigi nokenas, dn posisi rotor harus benar benar menghadap lurus dgn kabel busi yg di tuju setelah delko berhasil dipasangkan pada dudukannya.. biasanya agak sulitnya disini, ketika rotor sudah di arahkan pas sekali lurus dgn kabel busi yg di tuju, namun ternyata saat proses delko di pasangkan rotornya akan bergerak sedikit menjauhi kabel busi yg sudah kita paskan dgn arah rotor tadi. Jadi cara masang delko adalah arah rotor agak di geser sedikit jangan terlalu pas dgn kabel busi yg di tuju, sehingga nanti saat proses di pasangkan delkonya, rotor akan bergeser sedikit menuju arah yg pas sekali menghadap kebel busi yg dituju. Sesuai dgn arah yg kita harapkan.
Tutorial bermanfaat
Trimaksi ka.🙏🙏👍 Semoga bermanfaat,berbagi pengalaman.
Sak.jooosee ommm ,,, kalau ada wa bisa berbagi omm saya ingin berguru😊
Menit 27 mencari top drajat yg diputar apanya , sehingga timbul bunga api di busi
Diputar perlahan poros engkolnya dari depan ,Puli askrek depan searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, bolak balik muternya sampai nemukan lancatan api di busi.
Sayang suara musiknya mengganggu.
Di menit 24.20 Posisi poros nok sebelum di putar itu tetap lurus segaris dengan tutup kaver y,,
Apa stelh di putar pada vidio di menit 19.00 itu..
Iya. Posisi tanda top di ger gigi poros nok lurus dgn tanda garis pada covernya. Kebetulan itu top 4. Jadi tanda top lurus segaris pada tanda covernya..
Memutar poros engkolanya juga cuma sedikit ,putar ke arah kanan ke kiri atau sebaliknya.. bolak balik berlawanan arah cara mutarnya, tujuannya di putar bolak balik arah untuk membuka dan menutupkan kontak point pada platina supaya terjadi induksi pada kuil agar memunculkan loncatan api pada busi..yg sedang kita cek, agar terlihat munculnya api pada berpa derajat.. dn langkah terakhirnya mengepaskan munculnya api itu pada derajat pengapian yg di inginkan. Misal 8° sebelum TMA maka tinggal di geser gaser badan delko sambil dicek lagi munculnya api ,sampai ketemu api pas muncul di 8° sebelum TMA.
Di menit 19 .35, maksutnya berubah pinda ke top 1 y & ara rotor k busi 1 y..
Iya.. karena itu hanya memastikan bahwa itu benar benar top 4 atau bukan. Jika setelah dipastikan dgn cara itu ternyata bukan top 4 berarti silinder no 4 itu sedang overlap dan kita mesti cari silinder mana yg sedang langkah top dn mengecek api pada busi silinder yg sedang top(langkah kompresi)
Menit 22.00 kalo top 4 busi no 4 yg harus di cek,, berati klo top 1 busi no 1 yg harus di cek percikan apinya..apa bebas...
Iya.. sesuai arah rotor. Jika rotor menghadap kabel busi no. 4 maka kebel busi no 4 yg bisa untuk mengecek loncatan api pada busi.
Gk bisa bebas cek kbel businya harus sesuai dgn arah rotor menghadap ke kabel no. berapa, karena sudah pasti selain kabel busi yg di tunjuk oleh rotor itu, gk akan mendapat aliran listrik tegangan tinggi dari rotor.
Nb: fungsi rotor adalah sbagai jembatan penghubung dn pembagi arus tegangan tinggi yg berasal dari kuil (kabel besar di tengah tutup delko) menuju ke masing masing kebel busi sesuai urutan langkah kompresi pada semua silinder. Urutan kompresinya 1,3,4,2.
Jadi saat mesin hidup,Jika top satu rotor menghadap kabel busi no 1 dan mengalirkan arus listrik ke busi no 1, lalu berpindah ke busi no 3 karena setelah silinder satu yg langkah kompresi berpindah di silinder no 3, lalu berikutnya kompresi berpindah di silinder no 4, terakhir berpindah ke silinder no 2.. kemudian kembali lagi kompresi pada silinder no 1. Begitu seterusnya.
Maka saat pemasangan harus benar benar si cek. Perpaduan antara arah hadap rotor dgn kompresi silender no. berpa yg sedang berlangsung.
Contoh: misalkan terjadi kesalahan ketika rotor menghadap kabel busi no 4. Namun saat dicek ternyata silinder no.4 tidak sedang langkah kompresi, dn yg langkah kompresi adalah di silinder no 1.. berarti ada kesalahan pada pemasangan delko, jadi delkonya harus di cabut sampai gigi as rotor yg terkait dgn gigi nokenasnya terlepas, lalu diputar arah rotornya menghadap kbel busi no 1.mengikuti silinder no 1 yg sedang kompresi lalu delko di pasang lagi ke dudukannya sampai gigi rotor terkait lagi dgn gigi nokenas, dn posisi rotor harus benar benar menghadap lurus dgn kabel busi yg di tuju setelah delko berhasil dipasangkan pada dudukannya.. biasanya agak sulitnya disini, ketika rotor sudah di arahkan pas sekali lurus dgn kabel busi yg di tuju, namun ternyata saat proses delko di pasangkan rotornya akan bergerak sedikit menjauhi kabel busi yg sudah kita paskan dgn arah rotor tadi. Jadi cara masang delko adalah arah rotor agak di geser sedikit jangan terlalu pas dgn kabel busi yg di tuju, sehingga nanti saat proses di pasangkan delkonya, rotor akan bergeser sedikit menuju arah yg pas sekali menghadap kebel busi yg dituju. Sesuai dgn arah yg kita harapkan.
Kalau d stel 10 15 gimana om