Pdt. Yakub B. Susabda, Ph.D. - Karakter Kristen: Kerendahan Hati

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 25 жов 2024

КОМЕНТАРІ • 7

  • @Maddy-rg9kd
    @Maddy-rg9kd 3 дні тому

    Thank you khotbahnya Pak Pendeta Yakub, semoga terus menjadi terang dan garam bagi kami yg sangat merindukan mengenal Tuhan Yesus, abides in Jesus. Amen 🙏

  • @agustjendrawanto3067
    @agustjendrawanto3067 2 дні тому +2

    Amin....halleluya

  • @theriilwindiary
    @theriilwindiary 3 дні тому

    ❤❤❤

  • @sakach9216
    @sakach9216 2 дні тому

    Rendah hati itu pemberian,ketika terjadi penyatuan dengan Tuhan

  • @bangpamulang2329
    @bangpamulang2329 3 дні тому +2

    Dari khotbah pak pdt Yakub Susabdah ini, aku memahami bhw Hukum Taurat yang ASLI sesungguhnya HANYA 10 poin, yang adalah 'penjabaran dari Hukum Kasih' (mengasihi Allah dan mengasih sesama manusia) secara 'fisik (duniawi)' atau yang dapat dilihat manusia, bukan secara 'rohani', yang tidak kelihatan. Sedangkan 613 hukum adalah 'rincian BUATAN MANUSIA' untuk menjabarkan ke 10 hukum, agar secara 'fisik' bisa dilaksanakan sebaik mungkin. Padahal, rincian itu masih kurang dan mengandung atau ditafsirkan berdasarkan 'adat-istiadat' (sinkritis). Bisa dibuat/dirinci aturan fisik 'lebih banyak' dari 613 aturan. Jadi, 10 Hukum Taurat adalah SEMPURNA, sedangkan 613 Hukum Taurat (BUATAN MANUSIA) adalah TIDAK SEMPURNA. Yesus mematuhi kesepuluh hukum, BUKAN yang 613 hukum. Makanya, antara Ahli Taurat dan kelompok Farisi dengan Yesus terjadi 'perselisihan' dalam melaksanakan 'Hukum Taurat'. Hukum Taurat yang mana ?? Yang 10 atau 613 ? Yesus berpegang pada 10 hukum (sisi rohani dan fisik) sementara Ahli Taurat dan Farisi yang 613 hukum (sisi fisik saja).

  • @tentutalentaScience
    @tentutalentaScience 2 дні тому

    Christian Habit please Pdt Yakub Subsada how is it?

  • @bangpamulang2329
    @bangpamulang2329 3 дні тому

    Terima kasih. Khotbah yang memberi 'pengertian prinsip dasar'. Rendah hati hanya salah satu 'idealisme' alkitabiah yang tidak mungkin terwujud. Menunjukkan 'ketidak-mampuan' manusia melawan hukum dalam 'darah dagingnya'. Natur karakter manusia adalah 'SOMBONG', lawan dari rendah hati. Walaupun demikian, seperti Paulus, perlu MELATIH DIRI'. Dapat berhasil ? Tidak mungkin. Bagi orang sekelas Daud dan Paulus sekalipun. Artinya, dgn berlatih, manusia hanya akan menemukan 'ketidak-berdayaannya', sehingga sadar: "Aku manusia CELAKA. Aku butuh juruselamat. Aku butuh Yesus'.