Para pemirsa seventube mohon bijak menyikapi ceramah 2 ustadz luar biasa ini karena yang beliau berdua sampaikan adalah tentang hukum dalam perbedaan pandangan yang nantinya berbeda dengan fatwa atas hukum karena fatwa akan mempertimbangkan pada situasi, kebiasaan, adat istiadat negeri setempat. Konteks keindonesiaan kita punya MUI sebagai panduan ummat awam maka kita bisa mengikuti panduan MUI. Saya yakin kedua Ustadz ini tidak terbiasa mengucapkan selamat hari raya agama lain karena tidak ada hal urgent akan hal itu, sama seperti kita yang awam. Allahu a'lam.
Alhamdulillah. Kami harap sodara kami yg non muslim memahami kaidah ini bagaimana cara kami menerapkan hukum agama kita ttp sodara akan tetapi kita ada batasan terkait akidah dalam beragama 👍🏻🙏🏻 Salam sejahtera untuk semua sodara🤝😊
betul tadz...maksud ucapan selamat hari raya kepada ummat lain dimaksudkan mempersilahkan mereka merayakan dengan selamat aman sentosa dan bahagia. bukan untuk mengimani keimanan mereka. jadi tidak masalah ucapkan selamat..itu juga bagi yang berkepentingan atau punya kerabat dan teman agama lain..
Lebih baik dan lebih aman tidak mengucapkan. Alasannya 1. khawatir terjerumus dosa, 2.khawatir orang2 islam yg tak berilmu ikut2an, bahkan bukan mustahil kedepannya orang2 tsb. ikut perayaan natalan, ikut makan2, ikut ke gereja karena BIAS BATAS mana boleh mana tidak sudah tidak jelas. Berhati2 lebih baik.
Kbtulan sy puny sodara kristen jika lebaran datang ke rumah dg baik dan suka cita maka sy pun mengucapkan Selamat jika ketemu hri natal , ini hnya tanggung jwab sy bersosial dan kasih sayang kpd orang yg baik
Ma'af, mengucapkan selamat Natal (selama tidak dipaksa) hukumnya: 1. Haram, jika tak meyakini, karena bertentangan dengan surat Al Ikhlash ayat 1 sampai selesai. 2. Haram dan Kufur, jika didasari dengan keyakinanan mereka, karena telah murtad dengan meyakini ada tuhan selain Allah SWT. Dalilnya surat Al Maidah, Ayat 17, 72, 73. { لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ } [سُورَةُ المَائـِدَةِ: ٧٢] Sabeq Company: Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu.
sebarnnya yg lebih aman tentang aqidah haramnya mengucapkan hari natal adalah Fatwa MUI yg letah di kaji oleh ormas oramas islam di masa lalu dan masa tersebut ada permasalahan yg serius tentang umat islam dan telah dibawas secara pinal kita hanya sami'na waatho'na dan kedua Ustadz ni menurut ijhihad masing masing
Jelas sekali natal sudah ada dari sebelum jaman saw.. Dan di masa Khalifah Umar ra, setelah pembebasan masjid Al Aqsha, begitu adil dan tolerannya beliau kepada umat nasrani.. Dan apa pendapat beliau tentang perayaan² non muslim? "Jauhi" Wallohu a'lamu
Lulusan Mesir yg nampak di media masih jelas aqidah, manhajnya sprti salaf baru lihat ust faizar ruqyah syar'iah, selebihnya selain geser banget smpe jadi liberal, ya jadi kblinger dg filsafat dan Mazhab Asy'ari maturiduy
Kalau hari raya Natal tiba, saya ingat, Siapa kah yang Menurunkan hidangan dari langit ketika KN Al Masih Isa as memohon QS Al Maidah ayat 111-115 ? Orang Islam pasti akan menjawab Tuhannya KN Ibrahim as QS azzukhruf ayat 26&27. Untung ada umat Nasrani yang merayakan hari raya Natal, sehingga saya bisa ingat Tuhannya KN Ibrahim as QS Al Baqarah ayat 152. SELAMAT HARI RAYA NATAL untuk umat Nasrani.
Sepertinya konteks penjelasan kedua Ustd ini berbeda. Ust. Nuruddin menjawab sikap pribadi dlm mengucap hari natal. Sementara UAH menjelaskan ucapan natal olh pemimpin negara dan suatu keluarga yg di dalamnya ada berbagai agama. Bgm sikap dlm kontek hari raya natal.
Lebih aman gak usah ucapin. Kalau ucapin terjadi adalah 1.kita berbohong kepada orang kafir bahwa kita sebenarnya tidak percaya.tapi kita mengucapkan walaupun hanya basa basi.
mending ngobrol tanya2 soal natal kemarwn bagaimana, daripada ucapin selamat ya terus diem ngilang.... mending TIDAK MENGUCAPKAN, aman akidah aman sosial... daripada nerobos pagar akidah, karena tanggungjawab tidak kepada ulama yg berfatwa tapi kepada Allah. kita tidak memusuhi tidak memerangi, tapi tidk mengycapkan.... panutan saya bukan ulama al ashar tapi ulama yg menjaga akidah, menjaga bukan menerobos ini bukan maslah akidah
Kira2 klo basa basi ngucapin selamat yah atas kelahiran tuhan yesus yang sudah rela mati untuk menebus dosa manusia. Sebatas ucapan dan tidak meyakini kira2 boleh gak?!
Tiap tahun itu ada orang baru mengenal dunia. Tidak semua orang tahu akan segalanya karena keterbatasan informasi. Tak ada yang basi dalam pelajaran agama meski materinya selalu diulang karena itu sebagai pengingat atau pengetahuan baru bagi yang belum tahu. Faham ?
Kita hidup di abad 21 bukan abad 6, hukum bisa berubah sesuai kan kondisi, dan hal tersebut telah di nyatakan oleh imam Syafi'i didalam qoul kodim dan qoul jadid nya
@@AlzamAbdullah_ ow bgtu,, karna kondisi ya? brarti riba juga jadi halal dong ya karna kondisi kita yg menabung di bank pasti ada bunganya,, gw lagi nunggu ada yg koment "makanya nabung d bank syari'ah spaya gak kena riba" apa ada yg bakalan koment kek gini?😂
@@ardialfaiz8805 sini makanya nongkrong yang jauh, ente bakal nemu perbedaan pendapat ulama tentang hal" itu, bahkan riba itu ga haram. Namun SOP tetap berlaku dalam setiap hukum. Sama seperti hal nya pengucapan natal tersebut, SOP nya anda hanya boleh meniatkan untuk basa basi (sekedar menyapa dalam kontek interaksi sosial) Bukan untuk meyakini apa yang di yakini oleh penganut agama tersebut. Kalau Malasah Nabi Muhammad melakukan hal tersebut atau tidak, beliau tidak pernah melakukan, karena hal tersebut hanya terjadi di era Nabi Isa AS. Titik poin nya adalah kekokohan iman anda, anda boleh mengerjakan nya jikalau anda tahu kondisi iman anda sudah pasti kuat. Namun jika anda tahu kondisi hati anda masih oleng dan iman goyah, para ulama lebih menekankan pendapat untuk tidak melakukan nya, dengan tujuan menjaga IMUN iman anda agar tidak goyah. Kedua pilihan baik dengan tujuan yang baik. Pilihan dikembalikan Ke-diri kita masing-masing.
Emang tanggal 25 Desember hari natal?! Bukannya yang dimaksud dengan hari natal itu hari dijadikannya Isa sebagai Tuhan?! Mari belajar sejarah dari kalangan kristologi!
Para pemirsa seventube mohon bijak menyikapi ceramah 2 ustadz luar biasa ini karena yang beliau berdua sampaikan adalah tentang hukum dalam perbedaan pandangan yang nantinya berbeda dengan fatwa atas hukum karena fatwa akan mempertimbangkan pada situasi, kebiasaan, adat istiadat negeri setempat. Konteks keindonesiaan kita punya MUI sebagai panduan ummat awam maka kita bisa mengikuti panduan MUI. Saya yakin kedua Ustadz ini tidak terbiasa mengucapkan selamat hari raya agama lain karena tidak ada hal urgent akan hal itu, sama seperti kita yang awam. Allahu a'lam.
Alhamdulillah. Kami harap sodara kami yg non muslim memahami kaidah ini bagaimana cara kami menerapkan hukum agama kita ttp sodara akan tetapi kita ada batasan terkait akidah dalam beragama 👍🏻🙏🏻
Salam sejahtera untuk semua sodara🤝😊
Benar... kadang basa basi diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan sosial...
YANG TERPENTING KITA BISA DAN MAMPU MENJAGA KE IMANAN. PISAHKAN ANTARA KEIMANAN DAN HUBUNGAN SOSIAL.
Masyaallah, luas dan lugas sekali pembahasannya
Keduanya ulama2 yang ber-ilmu. Saya sangat menghormat guru2 saya ini. Tapi untuk saya pribadi tidak mengucapkan selamat natal walaupun cuma basa basi.
betul tadz...maksud ucapan selamat hari raya kepada ummat lain dimaksudkan mempersilahkan mereka merayakan dengan selamat aman sentosa dan bahagia. bukan untuk mengimani keimanan mereka. jadi tidak masalah ucapkan selamat..itu juga bagi yang berkepentingan atau punya kerabat dan teman agama lain..
Lebih baik dan lebih aman tidak mengucapkan. Alasannya 1. khawatir terjerumus dosa, 2.khawatir orang2 islam yg tak berilmu ikut2an, bahkan bukan mustahil kedepannya orang2 tsb. ikut perayaan natalan, ikut makan2, ikut ke gereja karena BIAS BATAS mana boleh mana tidak sudah tidak jelas. Berhati2 lebih baik.
@@iomukulelov9620 .. Kamu orang biasa ya nggak usah.. ngucapin..
Setuju.
@@iomukulelov9620 ngucapin HBD esus
Otak lu terlalu cepat lu, terlalu cepat ngambil keputusan 😅
Umar ra berkata,
اجتنبوا أعداء الله في أعيادهم
“Jauhilah musuh-musuh Allah di perayaan mereka.”
Kbtulan sy puny sodara kristen jika lebaran datang ke rumah dg baik dan suka cita maka sy pun mengucapkan Selamat jika ketemu hri natal , ini hnya tanggung jwab sy bersosial dan kasih sayang kpd orang yg baik
Mengikuti Buya Hamka.
Posisi duduk menentukan sudut pandang. berubah sesuai tempat berada.
Ma'af, mengucapkan selamat Natal (selama tidak dipaksa) hukumnya:
1. Haram, jika tak meyakini, karena bertentangan dengan surat Al Ikhlash ayat 1 sampai selesai.
2. Haram dan Kufur, jika didasari dengan keyakinanan mereka, karena telah murtad dengan meyakini ada tuhan selain Allah SWT. Dalilnya surat Al Maidah, Ayat 17, 72, 73.
{ لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ }
[سُورَةُ المَائـِدَةِ: ٧٢]
Sabeq Company:
Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu.
Anda mah beda sendiri,,,,
Terima kasih 🙏🙏 saya sih paling nanya basa basi ke temen2 sya yg nonis "Mana THR natal? 100 dulu dong ntr lebaran gw balikin 😂
sebarnnya yg lebih aman tentang aqidah haramnya mengucapkan hari natal adalah Fatwa MUI yg letah di kaji oleh ormas oramas islam di masa lalu dan masa tersebut ada permasalahan yg serius tentang umat islam dan telah dibawas secara pinal kita hanya sami'na waatho'na dan kedua Ustadz ni
menurut ijhihad masing masing
Jelas sekali natal sudah ada dari sebelum jaman saw..
Dan di masa Khalifah Umar ra, setelah pembebasan masjid Al Aqsha, begitu adil dan tolerannya beliau kepada umat nasrani..
Dan apa pendapat beliau tentang perayaan² non muslim? "Jauhi"
Wallohu a'lamu
Lulusan Mesir yg nampak di media masih jelas aqidah, manhajnya sprti salaf baru lihat ust faizar ruqyah syar'iah, selebihnya selain geser banget smpe jadi liberal, ya jadi kblinger dg filsafat dan Mazhab Asy'ari maturiduy
Kalau hari raya Natal tiba, saya ingat, Siapa kah yang Menurunkan hidangan dari langit ketika KN Al Masih Isa as memohon QS Al Maidah ayat 111-115 ? Orang Islam pasti akan menjawab Tuhannya KN Ibrahim as QS azzukhruf ayat 26&27. Untung ada umat Nasrani yang merayakan hari raya Natal, sehingga saya bisa ingat Tuhannya KN Ibrahim as QS Al Baqarah ayat 152. SELAMAT HARI RAYA NATAL untuk umat Nasrani.
1445 TAHUN LALU, CASE INI SUDAH ADA,MAKANYA TURUN SURAT AL IKHLAS, LAKUM DIINUKUM WALIYADIIN, UNTUKMU AGAMAMU, UNTUKKU AGAMAKU.
Sepertinya konteks penjelasan kedua Ustd ini berbeda. Ust. Nuruddin menjawab sikap pribadi dlm mengucap hari natal. Sementara UAH menjelaskan ucapan natal olh pemimpin negara dan suatu keluarga yg di dalamnya ada berbagai agama. Bgm sikap dlm kontek hari raya natal.
Lagi2 pendapat..yg msh diperselisihkan tinggalkan..cr ridho Allah bkn ridho manusia ..
kalau saya mengikuti Fatwa MUI saja.
Lebih aman gak usah ucapin. Kalau ucapin terjadi adalah 1.kita berbohong kepada orang kafir bahwa kita sebenarnya tidak percaya.tapi kita mengucapkan walaupun hanya basa basi.
Ftwa majlis ulama jelas haram.
Mayoritas ulama mengharamkan, karna artinya kita membenarkan keyakinan mereka,
Kalo sekolahnya di madinah pasti beda lg pendapatnya😊
Diam jelas lebih baik. Sesuai sabda Rosul. Fatwa ulama kontemporer jgn dijadikan hujjah. Mesir jelas beda dgn Madinah.
Da usah malu-malu Bang, Bilang aja Wahabi lebih baik, sesuai Qur'an dan Sunnah 😂
Sepertinya perayaan hari kelahiran yesus..
mending ngobrol tanya2 soal natal kemarwn bagaimana, daripada ucapin selamat ya terus diem ngilang.... mending TIDAK MENGUCAPKAN, aman akidah aman sosial... daripada nerobos pagar akidah, karena tanggungjawab tidak kepada ulama yg berfatwa tapi kepada Allah. kita tidak memusuhi tidak memerangi, tapi tidk mengycapkan.... panutan saya bukan ulama al ashar tapi ulama yg menjaga akidah, menjaga bukan menerobos ini bukan maslah akidah
Kira2 klo basa basi ngucapin selamat yah atas kelahiran tuhan yesus yang sudah rela mati untuk menebus dosa manusia. Sebatas ucapan dan tidak meyakini kira2 boleh gak?!
Mesar mesir mesar mesir.....
Paauur
Basii bos setiap Desember mjncul terus ..masa isu ini dijadi kan mncari uang
Tiap tahun itu ada orang baru mengenal dunia. Tidak semua orang tahu akan segalanya karena keterbatasan informasi.
Tak ada yang basi dalam pelajaran agama meski materinya selalu diulang karena itu sebagai pengingat atau pengetahuan baru bagi yang belum tahu. Faham ?
Setiap tahun manusia muncul an tumbuh.maka sudah sepantasnya mengingatkan.
Emang dimasa nabi hidup, org nasrani tidak merayakan Natal?
gak ada yg mampu jawab bang,,
Kita hidup di abad 21 bukan abad 6, hukum bisa berubah sesuai kan kondisi, dan hal tersebut telah di nyatakan oleh imam Syafi'i didalam qoul kodim dan qoul jadid nya
@@AlzamAbdullah_ ow bgtu,, karna kondisi ya? brarti riba juga jadi halal dong ya karna kondisi kita yg menabung di bank pasti ada bunganya,,
gw lagi nunggu ada yg koment "makanya nabung d bank syari'ah spaya gak kena riba" apa ada yg bakalan koment kek gini?😂
Cocok...ulamak yg warok tetep gk mau ngucapin
@@ardialfaiz8805 sini makanya nongkrong yang jauh, ente bakal nemu perbedaan pendapat ulama tentang hal" itu, bahkan riba itu ga haram. Namun SOP tetap berlaku dalam setiap hukum. Sama seperti hal nya pengucapan natal tersebut, SOP nya anda hanya boleh meniatkan untuk basa basi (sekedar menyapa dalam kontek interaksi sosial) Bukan untuk meyakini apa yang di yakini oleh penganut agama tersebut. Kalau Malasah Nabi Muhammad melakukan hal tersebut atau tidak, beliau tidak pernah melakukan, karena hal tersebut hanya terjadi di era Nabi Isa AS. Titik poin nya adalah kekokohan iman anda, anda boleh mengerjakan nya jikalau anda tahu kondisi iman anda sudah pasti kuat. Namun jika anda tahu kondisi hati anda masih oleng dan iman goyah, para ulama lebih menekankan pendapat untuk tidak melakukan nya, dengan tujuan menjaga IMUN iman anda agar tidak goyah. Kedua pilihan baik dengan tujuan yang baik. Pilihan dikembalikan Ke-diri kita masing-masing.
UAH ribet amat ngejawabnya.
@@sabrangjalan-zzi ribet ? gak ah...lo aja kali yg gk faham.
Masa penjelasan kayak gini aja ribet sih.. 🤔🤔🤔.
Mau bilang Wahabi lebih baik aja, malu malu 😅
Beliau berusaha sedetail mungkin, dan berhati-hati
UAH ,U N ...adlh org2 bijak ,berilmu dn mencerdaskn.
Yg ngucapin sii sah2 aja klw kita pemimpin atau kepala organisasi
Lah klw kita org biasa, jongos doang ngapain ngucapin juga
Ala JD kebanggaan Mesir,palestina di bantai GK menolongnya,GK bener tuh,ngomong seiman tp GK peduli SE iman
Emang tanggal 25 Desember hari natal?! Bukannya yang dimaksud dengan hari natal itu hari dijadikannya Isa sebagai Tuhan?! Mari belajar sejarah dari kalangan kristologi!
Terserah lu aja deh