Kebutuhan dunia terbesar disegala zaman adalah memiliki orang-orang yang *_secara konsisten memiliki kepribadian anti kompromi dan dengan kerendahan hati selalu menjunjung tinggi pola hidup yang ber-Kerajaan Allah_* , seperti yang dimiliki oleh ke 4 tokoh anti kompromi, yaitu Daniel & ke 3 sahabatnya.
Shalom, Kerajaan Surga memang bukan soal makan minum, tetapi tentu kita tidak lupa bahwa rusaknya original plan Allah atas bumi beserta isinya adalah diawali dengan masuknya dosa ke satu-satunya planet yang ada di alam semesta ini yaitu planet bumi, melalui kejatuhan Adam & Hawa, ketika mereka mencemarkan Kekudusan Allah yang melekat pada tubuh mereka, dengan melahap yang bukan untuk dimakan atas petunjuk iblis. Sehingga Allah meng-enyah-kan mereka dari Taman Eden. Karena itu waspadalah agar hal yang *_rèmèh tèmèh_* itu tidak terulang. Setuju sekali bahwa Allah adalah Bapa yang Maha baik & Maha bertanggung jawab, sehingga tidak akan memberi makanan yang bukan makanan kepada manusia ciptaan-Nya (Matius 7: 9-10), karena tubuh manusia adalah *_mezbah korban bakaran hidup_* . Sejak sebelum bumi dilanda air bah, Allah sudah menyediakan apa yang akan dimakan manusia (Kejadian 7:2&3), yaitu *_sama dengan_* (=) yang akan menjadi korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 8:20). Ketika Nuh (Bapak moyang segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia) melakukan korban bakaran itu, Allah merasa sangat tersanjung & dipermuliakan (Kejadian 8:21), yang tidak ada hubungannya dengan Hukum Taurat. Adalah sebuah hiburan bagi iblis beserta para yesus Matius 24:24 menyaksikan kegemaran para manusia kristen yang gemar makan yang bukan makanan itu (Imamat 11), mencomot beberapa tulisan Rasul Paulus dan mengatakan bahwa makan minum adalah Hukum Taurat. Kemudian dalam ke-“lugu”-annya demi memenuhi keinginan daging, mereka melakukan pelecehan atau perundungan yaitu membenturkan atau mengadu domba Hukum-Nya itu dengan Jalan Salib Yesus Kristus, demi memperoleh pembenaran atau legitimasi menurut akal mereka, untuk bebas menjadi manusia pemakan segala dan kemudian akhirnya mereka terjangkit sindrom tabiat yang dalam bahasa "Ibraninya" adalah gergantang tubir atau *_rakus, yang merupakan salah satu akar kejahatan_* , sehingga mereka tersesat memahami makna keselamatan hanya oleh Kasih Karunia Allah. Dengan santuy mereka melecehkan akan kesediaan Yesus untuk menjalani jalan salib, sehingga mereka menjadi lebih kejam dari Yudas Iskariot, Tua-tua Yahudi dan para ahli Taurat yang telah membawa Yesus ke jalan salib. Iblis sudah tidak sabar menunggu kegenapan nubuatan favoritnya yaitu Nubuatan Yesus dalam Matius 7:23-21, yang akan menjerat para “krisbond” (kristen bodoh and degil), yaitu para manusia kristen yang degil bertegar tengkuk dengan pemahamannya, bahwa sekali selamat tetap selamat, sehingga pada akhir zaman Yesus sendiri yang akan meng-enyah-kan mereka dari hadapan-Nya.. Karena Yesus sendiri sudah menegaskan bahwa Kasih Karunia-Nya bukanlah “vaksin” yang akan meluputkan manusia dari konsekuensi yang lebih buruk, apabila manusia mengabaikan “protokol” Kasih Karunia-Nya (Yohanes 5:14) dan kembali ke kubangan. Agar semua aktivitas ibadah kehidupan yang kita lakukan tidak sia-sia dan tidak menyesatkan diri kita dan atau orang lain, tetapi menjadi aroma yang harum bagi Tuhan, marilah kita semua kembali berkiblat kepada Terang Alkitab yang benar secara benar demi membangun pemahaman akan Kasih Karunia Allah secara Alkitabiah, mumpung jarum jam injury time kita masing-masing masih bertik-tak tik-tak (Lukas 13:6-9).
Kebutuhan dunia terbesar disegala zaman adalah memiliki orang-orang yang *_secara konsisten memiliki kepribadian anti kompromi dan dengan kerendahan hati selalu menjunjung tinggi pola hidup yang ber-Kerajaan Allah_* , seperti yang dimiliki oleh ke 4 tokoh anti kompromi, yaitu Daniel & ke 3 sahabatnya.
Shalom,
Kerajaan Surga memang bukan soal makan minum, tetapi tentu kita tidak lupa bahwa rusaknya original plan Allah atas bumi beserta isinya adalah diawali dengan masuknya dosa ke satu-satunya planet yang ada di alam semesta ini yaitu planet bumi, melalui kejatuhan Adam & Hawa, ketika mereka mencemarkan Kekudusan Allah yang melekat pada tubuh mereka, dengan melahap yang bukan untuk dimakan atas petunjuk iblis. Sehingga Allah meng-enyah-kan mereka dari Taman Eden. Karena itu waspadalah agar hal yang *_rèmèh tèmèh_* itu tidak terulang.
Setuju sekali bahwa Allah adalah Bapa yang Maha baik & Maha bertanggung jawab, sehingga tidak akan memberi makanan yang bukan makanan kepada manusia ciptaan-Nya (Matius 7: 9-10), karena tubuh manusia adalah *_mezbah korban bakaran hidup_* .
Sejak sebelum bumi dilanda air bah, Allah sudah menyediakan apa yang akan dimakan manusia (Kejadian 7:2&3), yaitu *_sama dengan_* (=) yang akan menjadi korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 8:20).
Ketika Nuh (Bapak moyang segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia) melakukan korban bakaran itu, Allah merasa sangat tersanjung & dipermuliakan (Kejadian 8:21), yang tidak ada hubungannya dengan Hukum Taurat.
Adalah sebuah hiburan bagi iblis beserta para yesus Matius 24:24 menyaksikan kegemaran para manusia kristen yang gemar makan yang bukan makanan itu (Imamat 11), mencomot beberapa tulisan Rasul Paulus dan mengatakan bahwa makan minum adalah Hukum Taurat. Kemudian dalam ke-“lugu”-annya demi memenuhi keinginan daging, mereka melakukan pelecehan atau perundungan yaitu membenturkan atau mengadu domba Hukum-Nya itu dengan Jalan Salib Yesus Kristus, demi memperoleh pembenaran atau legitimasi menurut akal mereka, untuk bebas menjadi manusia pemakan segala dan kemudian akhirnya mereka terjangkit sindrom tabiat yang dalam bahasa "Ibraninya" adalah gergantang tubir atau *_rakus, yang merupakan salah satu akar kejahatan_* , sehingga mereka tersesat memahami makna keselamatan hanya oleh Kasih Karunia Allah.
Dengan santuy mereka melecehkan akan kesediaan Yesus untuk menjalani jalan salib, sehingga mereka menjadi lebih kejam dari Yudas Iskariot, Tua-tua Yahudi dan para ahli Taurat yang telah membawa Yesus ke jalan salib.
Iblis sudah tidak sabar menunggu kegenapan nubuatan favoritnya yaitu Nubuatan Yesus dalam Matius 7:23-21, yang akan menjerat para “krisbond” (kristen bodoh and degil), yaitu para manusia kristen yang degil bertegar tengkuk dengan pemahamannya, bahwa sekali selamat tetap selamat, sehingga pada akhir zaman Yesus sendiri yang akan meng-enyah-kan mereka dari hadapan-Nya.. Karena Yesus sendiri sudah menegaskan bahwa Kasih Karunia-Nya bukanlah “vaksin” yang akan meluputkan manusia dari konsekuensi yang lebih buruk, apabila manusia mengabaikan “protokol” Kasih Karunia-Nya (Yohanes 5:14) dan kembali ke kubangan.
Agar semua aktivitas ibadah kehidupan yang kita lakukan tidak sia-sia dan tidak menyesatkan diri kita dan atau orang lain, tetapi menjadi aroma yang harum bagi Tuhan, marilah kita semua kembali berkiblat kepada Terang Alkitab yang benar secara benar demi membangun pemahaman akan Kasih Karunia Allah secara Alkitabiah, mumpung jarum jam injury time kita masing-masing masih bertik-tak tik-tak (Lukas 13:6-9).