Profil Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Kedungdowo Kec Kaliwungu Kudus

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 28 лип 2021
  • PETANI POKTAN SUMBER MAKMUR DESA KEDUNGDOWO
    Kehadiran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus dirasakan oleh para petani. Hal ini terlihat dari makin semangatnya petani dalam usaha taninya di hamparan poktan Sumber Makmur Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu.
    Para Petani disini menggunakan tanam refugia sebagai upaya untuk mengendalikan OPT secara alami. Pada musim kemarau ini, petani menggunakan pengairan dengan pompanisasi dan sumur dangkal dari hamparan. Selain itu para pengurus poktan kompak mengajak anggota untuk melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman padi dan pengendalian gulma.
    Noorhadi , Ketua Poktan Sumber Makmur sebagai pelopor penggunaan pestisida nabati karena tidak menyebabkan keracunan bila dibandingkan dengan pestisida kimia. Dia terus mengajak para anggota poktan untuk bertani dengan sistem organik. Maka tanpa lelah mengajarkan memakai pupuk organik dan aktifitas lainnya agar tanam sawah kembali kesuburannya. Selain itu juga aktif bersama kelompok dalam pengamataan areal sawah dengan didampingi Penyuluh Pertanian wilayah binaan desa setempat.
    Karena itu jangan heran bila di tengah hamparan terdapat bendera putih berkibar. Mereka tidak latah mengikuti warga lain karena menyerah pada masa pandemi. Tetapi keberadaan bendera putih ini selain membuat suara berisik untuk mengusir datangnya burung-burung pengganggu tanaman juga sebagai penanda arah angin. Maksutnya, bendera ini menunjukkan air angin bertiup. Sehingga para petani saat melakukan penyemprotan ke tanaman sesuai dengan arah angin agar hasilnya maksimal.
    Majunya pertanian di Poktan Sumber Makmur juga karena aktif mengikuti penyuluhan baik dilakukan oleh Dinas maupun Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Kegiatan dilakukan dengan santai dan akrab di gubur pinggir hamparan. Tidak hanya itu, para petani ini juga menjaga budaya gotongroyong. Misalnya pengendalian OPT bersama PPL dan penataan serta pembersihan saluran irigasi teknis.
    Hasilnya, pada ubinan musim tanam kemarin menghasilkan provitas 10,4 ton perhektar. Para petani dalam melakukan panen juga dengan mekanisasi alsintan yaitu combine harvester . Penanganan paska panen, beras dari hasil selep gabah mereka kemudian dikemas dan diberi merk kelompok tani untuk dijual ke masyarakat. (*)

КОМЕНТАРІ • 2

  • @herypriyono1142
    @herypriyono1142 2 роки тому

    Mantap semangat penyuluh pertanian bhaktimu bahagiaku inovasimu semangatku maju terus pertanian Indonesia

  • @sidojoyo9706
    @sidojoyo9706 3 роки тому

    Semoga bpk2 tani diberi kesehatan Aammin..Semangattt!!!