Afwan ustadz menurut saya yang dhoif maksud dari arti ayat 67 surat An Nahl bukan seperti yang ustadz sampaikan. Tapi maksud nya kurma dan anggur adalah sebagai salah satu tanda kebesaran Allah yang bermanfaat. Bisa di jadikan minuman yang memabukkan (bagi orang yang suka mengkonsumsi minuman yang memabukkan) juga bisa menjadi rezeki yang baik bagi kesehatan tubuh kalau dimakan dan di perjual belikan (tanpa harus dijadikan minuman yang memabukkan terlebih dahulu) inilah manfaat nya. Kan kita tahu banyak dari ciptaan Allah yang dari asal zat aslinya memang halal tapi setelah ada perubahan (baik disengaja atau tidak disengaja) menjadi tidak halal. Antum mungkin lebih tahu itu. Allahu A'lam
Cara ente menjelaskan sangat nyeleneh. Yg bergelar S3 dengan ilmu yg mapan tidak seperti syarwat cara menguraikan ilmu. Nampaknya Sarwat harus nimba ilmu lagi hingga lebih dalam lagi.
Otak ente.dimana syarwat ??? Masa ulama dibilang pefas perkatsannya. Cara ente menafsirkan dangat nyeleneh. Ulama ketika memegang keyakinan atas apa yg dipahaminya mereka akan mempertahankan keyakinan itu bila dalilnya sudah cukup jelas Hal ini dilakukan bukan untuk mencari ketenaran dan bukan hawa nafsu yg memvoncengi jiwa mereka namun untuk bersikap tegas dan teguh terhadap sebuah kebenaran yg dipahami dan diyakininya. Klo ente berbicara ngaco penuh hawa nafsu.
Alhamdulillah bisa belajar ilmu agama
Sangat mencerahkan sekali, sng ustadz sehat selalu berkah usianya
Alhamdulillah...
Semoga channel2 Aswaja tambah berkembang, mencerahkan dan mencerdaskan ummat Islam... 🤲
semoga berkah ilmunya dan bermanfa'at
alhamdulillah..... dapat ngaji ...
Kajian mencerdaskan 👍🏾👍🏾
Banyak ilmu yg disampaikan Ustaz. semoga Ustaz selalu sehat
Mantap zos
Qobiltu aku tambah ilmu semoga ustad selamat panjang umur
Barokallohulaka aamiin 🤲
Afwan ustadz menurut saya yang dhoif maksud dari arti ayat 67 surat An Nahl bukan seperti yang ustadz sampaikan. Tapi maksud nya kurma dan anggur adalah sebagai salah satu tanda kebesaran Allah yang bermanfaat. Bisa di jadikan minuman yang memabukkan (bagi orang yang suka mengkonsumsi minuman yang memabukkan) juga bisa menjadi rezeki yang baik bagi kesehatan tubuh kalau dimakan dan di perjual belikan (tanpa harus dijadikan minuman yang memabukkan terlebih dahulu) inilah manfaat nya. Kan kita tahu banyak dari ciptaan Allah yang dari asal zat aslinya memang halal tapi setelah ada perubahan (baik disengaja atau tidak disengaja) menjadi tidak halal. Antum mungkin lebih tahu itu. Allahu A'lam
Cara ente menjelaskan sangat nyeleneh. Yg bergelar S3 dengan ilmu yg mapan tidak seperti syarwat cara menguraikan ilmu. Nampaknya Sarwat harus nimba ilmu lagi hingga lebih dalam lagi.
Afwan ustadz dari aliran nu atau muhamadiyah
liat di tahun 2022
lihat lihat perbedaannya , tidak semua yg beda boleh ......yg penting ada dalil naqlinya ,dan aqlinya serta derajat dalilnya shohih,hasan,dhoif......
Gk usah jdi mujtahid klo anda blm hafal hadist , anda mau melawan imam Arbain
Minta no wa ustad ini,pliss
mantap....smoga sehat slalu....
Otak ente.dimana syarwat ??? Masa ulama dibilang pefas perkatsannya. Cara ente menafsirkan dangat nyeleneh. Ulama ketika memegang keyakinan atas apa yg dipahaminya mereka akan mempertahankan keyakinan itu bila dalilnya sudah cukup jelas Hal ini dilakukan bukan untuk mencari ketenaran dan bukan hawa nafsu yg memvoncengi jiwa mereka namun untuk bersikap tegas dan teguh terhadap sebuah kebenaran yg dipahami dan diyakininya. Klo ente berbicara ngaco penuh hawa nafsu.