TARI REJANG JERIMPEN ASTA AISWARYA Latar belakang Setelah ajeg sekha angklung Silang Bang menguasai beberapa tabuh (2007), krama desa Ubud Kelod membuat tari wali Rejang Astadala dan baris gede Pengider Bhuana yang pertama kali ditarikan secara bersama pada tanggal 29 November 2009 (Redite Umanis Merakih), di Catus Pata saat odalan Pura Desa Ubud. Atas permintaan (nuur), rejang Astadala ditarikan pula pada piodalan pura kayangan tiga Ubud, di sekitar Ubud, Pura Dalem Gede Abiansemal (10 Mei 2018), Pura Ulun Danu Batur (2019) dan Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang. Rejang Astadala ditarikan oleh 45 putri yang belum mengalami akil balig. Saat ini, penari sudah lebih dari tujuh angkatan umur yang berbeda. Sebagian dari anggota Rejang Astadala sudah menginjak dewasa dan tidak lagi menjadi penari Astadala. Mereka melanjutkan pendidikan (SMA maupun kuliah). Sebagai anggota sekha teruna Putra Sesana Ubud Kelod, mereka merasa kekurangan aktivitas menari setelah dewasa. Ketua Pemuda (Komang Adi) menangkap kegalauan ini dan mengusulkan untuk membuat rejang remaja. Setelah melalui beberapa pertemuan pemuda, mereka menghadap prajuru banjar Ubud Kelod, menyampaikan ide untuk membuat rejang remaja. Prajuru banjar tentu saja setuju dan mendukung ide dan rencana pemuda. Rejang Jerimpen "Setiap tarian tradisional Bali selalu berhubungan dengan upakara atau sarana upakara, seperti misalnya banten" Tari tradisional berhubungan dengan upakara Tari rejang astadala berhubungan dengan upakara DALA. Dala artinya daun. Dalam upakara, disebut juga jenis upakara mekebat daun. Upakara mekebat daun yang paling sederhana ialah jenis pedudusan alit. Oleh karena itu, rejang ASTADALA hanya boleh ditarikan pada upakara pedudusan alit dengan basis nyatur. Upakara pedudusan alit, secara niskala artinya betara turun kabeh. Secara sekala artinya dewata nawa sanga. Rejang ASTADALA harus ditarikan dalam formasi delapan arah mata angin, dengan tengah sebagai titik putar. Kalau rejang ASTADALA disempurnakan secara niskala, maka dia akan disebut REJANG SIWA, namun karena tidak berani mengambil makna tersebut, nama rejang masih dipertahankan sebagai ASTADALA. Pepayas Rejang ASTADALA mengambil seluruh warna dari dewata nawa sanga (petak ring etan vs kuning ring kulon, merah ring blangsinga vs gelap ring utara). Warna brumbun ring tengah. Pada saat ditarikan, semua senjata dari dewata nawa sanga juga disimbulkan dalam masing-masing gegedigan. Begitulah Rejang ASTADALA mengambil bagian dari upakara DALA atau mekebat daun dalam gegedigan angklung (senjata), pepayas rejang, formasi tari, gerak (melingkar) dan transforme gerong. Tari tradisional berhubungan dengan banten BANTEN ialah media untuk menyampaikan Sradha (keyakinan, kepercayaan, faith) dan Bhakti (kesetiaan, pengakuan) pada kemahakuasaan Hyang Widhi (TYME). Suatu artikel srada menyatakan bahwa bentuk banten ada tiga: linkaran, segi tiga dan segi empat Dalam kajian etno-matematika goniometri modern, bentuk dan struktur bebantenan Bali bisa dibedakan dalam empat bentuk dan struktur: (1) segi-tga pada tangkih, (2) segi-empat pada ceper, (3) lingkaran pada tamas, dan (4) silinder pada serembeng. JERIMPEN ialah banten bentuk serembeng dengan simbol batiniah langsung sebagai ardanareswari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan simbol lahiriah berupa manifestasi Tuhan dalam kekuatan asta aiswarya. Karakteristik jerimpen yang paling atas ialah tamiang surya naba atau padma naba. Jerimpen tidak pernah tunggal. Dia terbuat berpasangan, kanan vs kiri, purusa vs predana, pria vs wanita. Jika dibuat berpasangan dua, dia dibuat kanan dan kiri. Jika dibuat berpasangan empat maka diletakkan bilang bucu. Jika dibuat berlawanan dan diagonal maka disebut asta aiswarya. Arti kata Asta Aiswarya sedikit berbeda dengan Asta Dala maupun dewata nawa sanga. Sifat dari asta aiswarya ialah: (1) Anima - sangat halus (2) Laghima - sangat ringan (3) Mahima - sangat besar dan luas (4) Prakti - mampu mencapai segala tempat, tidak dibatasi ruang dan waktu (5) Isitwa - melebihi segala yang ada di seluruh planet atau alam (6) Prakamya - tidak pernah gagal (7) Wasitwa - sangat berkuasa (8) Yatrakamawasayitwa - tidak dapat dirubah Jika rejang jerimpen mau disebut sebagai tari rejang sakral-tradisional, maka dia harus mengikuti filsafat jerimpen pada masing-masing: gerak tari, formasi, pepayas, tabuh, maupun transformer gerong. Dianalisis dari 15 artikel ilmiah jurnal: UNUD, UNDIKSHA, ISI, UNHI dan Maha Saraswati. Daftar Pustaka: (Adnyana, 2021); (Arissusila dkk. 2022); (Artatik, 2019); (Franciska et al. 2018); (Lestari, 2013); (Netra et al., 2023); (Prasiasa, 2022); (Puspa dkk. 2020); (Puspadewi & Wulandari, 2018); (Renawati, 2019); (Suastini, 2021); (Suastini & Suparwati, 2022); (Sucita, 2020); (Sugita dkk. 2021); (Sukmantara & Krishna, 2023); (Widiarti, 2022)
Sebagai orang Bali merinding Saya nonton membangkitkan kembali kebanggaan terhadap budaya Bali . Astungkare generasi muda menjadi bangga dan melestarikan Budaya Bali . Salut 🙏
Merinding suasana Ning tarian tari wali rejang jerimpen yang pencipta Nya luarbisa top Astungkara dapat aja inspirasi mantap the best lanjut terus generasi muda suksema
Saya orang lanjut usia. Rindu sekali Tari2an yg sakral sprt ini apik moderen. Suasana alam ubud menyatu Suasana jadi adem. Bukan berarti mistik ya??. Damai2 sll Rahayu🙏🙏🙏❤❤❤
Projek yang luar biasa, semuanya pas dan sempurna. Mulai dari kostum, musik, gerakan tari serta pengambilan gambar dalam video bener benar apik dan metaksu walaupun videonya di di ambil pada saat tidak sedang ada upacara berlangsung. Taksunya kuat🔥
TARI REJANG JERIMPEN ASTA AISWARYA
Latar belakang
Setelah ajeg sekha angklung Silang Bang menguasai beberapa tabuh (2007), krama desa Ubud Kelod membuat tari wali Rejang Astadala dan baris gede Pengider Bhuana yang pertama kali ditarikan secara bersama pada tanggal 29 November 2009 (Redite Umanis Merakih), di Catus Pata saat odalan Pura Desa Ubud. Atas permintaan (nuur), rejang Astadala ditarikan pula pada piodalan pura kayangan tiga Ubud, di sekitar Ubud, Pura Dalem Gede Abiansemal (10 Mei 2018), Pura Ulun Danu Batur (2019) dan Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang. Rejang Astadala ditarikan oleh 45 putri yang belum mengalami akil balig. Saat ini, penari sudah lebih dari tujuh angkatan umur yang berbeda.
Sebagian dari anggota Rejang Astadala sudah menginjak dewasa dan tidak lagi menjadi penari Astadala. Mereka melanjutkan pendidikan (SMA maupun kuliah). Sebagai anggota sekha teruna Putra Sesana Ubud Kelod, mereka merasa kekurangan aktivitas menari setelah dewasa. Ketua Pemuda (Komang Adi) menangkap kegalauan ini dan mengusulkan untuk membuat rejang remaja. Setelah melalui beberapa pertemuan pemuda, mereka menghadap prajuru banjar Ubud Kelod, menyampaikan ide untuk membuat rejang remaja. Prajuru banjar tentu saja setuju dan mendukung ide dan rencana pemuda.
Rejang Jerimpen
"Setiap tarian tradisional Bali selalu berhubungan dengan upakara atau sarana upakara, seperti misalnya banten"
Tari tradisional berhubungan dengan upakara
Tari rejang astadala berhubungan dengan upakara DALA. Dala artinya daun. Dalam upakara, disebut juga jenis upakara mekebat daun. Upakara mekebat daun yang paling sederhana ialah jenis pedudusan alit. Oleh karena itu, rejang ASTADALA hanya boleh ditarikan pada upakara pedudusan alit dengan basis nyatur. Upakara pedudusan alit, secara niskala artinya betara turun kabeh. Secara sekala artinya dewata nawa sanga. Rejang ASTADALA harus ditarikan dalam formasi delapan arah mata angin, dengan tengah sebagai titik putar. Kalau rejang ASTADALA disempurnakan secara niskala, maka dia akan disebut REJANG SIWA, namun karena tidak berani mengambil makna tersebut, nama rejang masih dipertahankan sebagai ASTADALA. Pepayas Rejang ASTADALA mengambil seluruh warna dari dewata nawa sanga (petak ring etan vs kuning ring kulon, merah ring blangsinga vs gelap ring utara). Warna brumbun ring tengah. Pada saat ditarikan, semua senjata dari dewata nawa sanga juga disimbulkan dalam masing-masing gegedigan. Begitulah Rejang ASTADALA mengambil bagian dari upakara DALA atau mekebat daun dalam gegedigan angklung (senjata), pepayas rejang, formasi tari, gerak (melingkar) dan transforme gerong.
Tari tradisional berhubungan dengan banten
BANTEN ialah media untuk menyampaikan Sradha (keyakinan, kepercayaan, faith) dan Bhakti (kesetiaan, pengakuan) pada kemahakuasaan Hyang Widhi (TYME). Suatu artikel srada menyatakan bahwa bentuk banten ada tiga: linkaran, segi tiga dan segi empat
Dalam kajian etno-matematika goniometri modern, bentuk dan struktur bebantenan Bali bisa dibedakan dalam empat bentuk dan struktur: (1) segi-tga pada tangkih, (2) segi-empat pada ceper, (3) lingkaran pada tamas, dan (4) silinder pada serembeng.
JERIMPEN ialah banten bentuk serembeng dengan simbol batiniah langsung sebagai ardanareswari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan simbol lahiriah berupa manifestasi Tuhan dalam kekuatan asta aiswarya. Karakteristik jerimpen yang paling atas ialah tamiang surya naba atau padma naba. Jerimpen tidak pernah tunggal. Dia terbuat berpasangan, kanan vs kiri, purusa vs predana, pria vs wanita. Jika dibuat berpasangan dua, dia dibuat kanan dan kiri. Jika dibuat berpasangan empat maka diletakkan bilang bucu. Jika dibuat berlawanan dan diagonal maka disebut asta aiswarya. Arti kata Asta Aiswarya sedikit berbeda dengan Asta Dala maupun dewata nawa sanga. Sifat dari asta aiswarya ialah:
(1) Anima - sangat halus
(2) Laghima - sangat ringan
(3) Mahima - sangat besar dan luas
(4) Prakti - mampu mencapai segala tempat, tidak dibatasi ruang dan waktu
(5) Isitwa - melebihi segala yang ada di seluruh planet atau alam
(6) Prakamya - tidak pernah gagal
(7) Wasitwa - sangat berkuasa
(8) Yatrakamawasayitwa - tidak dapat dirubah
Jika rejang jerimpen mau disebut sebagai tari rejang sakral-tradisional, maka dia harus mengikuti filsafat jerimpen pada masing-masing: gerak tari, formasi, pepayas, tabuh, maupun transformer gerong.
Dianalisis dari 15 artikel ilmiah jurnal: UNUD, UNDIKSHA, ISI, UNHI dan Maha Saraswati. Daftar Pustaka: (Adnyana, 2021); (Arissusila dkk. 2022); (Artatik, 2019); (Franciska et al. 2018); (Lestari, 2013); (Netra et al., 2023); (Prasiasa, 2022); (Puspa dkk. 2020); (Puspadewi & Wulandari, 2018); (Renawati, 2019); (Suastini, 2021); (Suastini & Suparwati, 2022); (Sucita, 2020); (Sugita dkk. 2021); (Sukmantara & Krishna, 2023); (Widiarti, 2022)
semoga ida sanghyang widi memberikan kekuatan ,,,dan penggarap seni mejadi bangga dan melestarikan budaya Bali
Orang Bali secara genetik memang manusia terpilih berdarah Seni
Luar biasa sekali
Salut buat semua pihak yg terlibat dlm pementasan ini
Sebagai orang Bali merinding Saya nonton membangkitkan kembali kebanggaan terhadap budaya Bali . Astungkare generasi muda menjadi bangga dan melestarikan Budaya Bali .
Salut 🙏
Fantastic music and beautiful bali dance with love from Thailand 🇹🇭 ❤️ 😊
Merinding suasana Ning tarian tari wali rejang jerimpen yang pencipta Nya luarbisa top Astungkara dapat aja inspirasi mantap the best lanjut terus generasi muda suksema
Rahayu semeton tari Niki metaksu pisan 🙏🙏
Bangga jadi Orang Hindu Bali ..Tarian niki metaksu...Nonton aja merinding..Suksma Hyang Widhi 🙏😇
ST Ubud Kelod semaNgat Kreatip, Menjaga BudaYa meraih Prestasi gemilaNg...
Beautiful music and dancing. 🌺👸🏾🩵🌺✨🤍🌺🧡🌺✨🤍🌺🧡🌺✨
Bagus bgtttt tarian kostum serta musik gamelanya ❤❤❤
Metaksu sekali,karya seni yang indah dan luar biasa
Berkat arahan Bimbingan Pembina, Yang Cerdas, Hasilnya rapi, kompak dan membagakan...
ST Putra Sesana Yess!!!
👍🏼👍🏼
Saya orang lanjut usia. Rindu sekali Tari2an yg sakral sprt ini apik moderen. Suasana alam ubud menyatu
Suasana jadi adem. Bukan berarti mistik ya??. Damai2 sll Rahayu🙏🙏🙏❤❤❤
So beautiful ❤wow amazing, congratulations and well done ST. Putra Sesana Ubud Kelod 🙏 wish you all the best 🙏♥️
Luar biasa metaksu sekali, musik, tarian, dan costum
Persembahan yadnya yg luar biasa 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tarianyaa indah di iringi gamelan dan suara garong nan merdu.....bikin merinding terasa sekali ke sakralanya......❤❤❤
Gagah ubud kelod
real sublime exprince
Becik pisan niki😍 metaksu sekali ❤️🔥 design kostumnya jg cantikk🥰👏🏻 sukses selalu ST putera sesana ubud kelod kuuuu 🫶🏻✨
Karya yg sangat menakjubkan ,sakral dan metaksu
音樂及歌曲充滿濃厚的神秘氛圍❤
Keren bangetttt. Becik san niki. Tata tari, tabuh, busana dan penari nya semua terkokaborasi dengan baik.
Merinding,tiang🙏🙏👍👍👍
KEREN SEKALI
Rahayu ST.Putra Sesana Ubud Kelod 🙏🙏
Merinding🥺
Woww ...merinding tyang🙏🙏
Enerji tinggi dari penari jadi paradewa anugrahkan cahaya suci dari sunia loka.🙏🙏🙏🕉️🕉️🕉️
Metaksu pisan .. rahayu 🙏
Tersurat dan tersirat. Belajar memaparkan agar tidak mudah terpapar (terutama dalam hal Adat, Tradisi dan Budaya) masterpiece niki 🤘🥃🧘♂️🙏
becik pisan niki❤
Tak bosan - bosan nonton tariaan ini sungguh besar auranya kerasa merinding .
Senang hari ini dapat menonton tarian ini di Pura batur
Taksu Bali❤🙏
sakral skli
mantap dan keren , suksema
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
METAKSU🙏🔥
Becik pisan....
Merinding
Merinding ,,,, , dumugi rahayu 🙏🙏🙏
Dumogi rahayu sareng sami🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Keren🙌👏
Keren
kerem sekaliiiiii🙏
Bagus sekali
Indah sekali seperti di kerajaan. Rahayu
Perfectly sublime 😮❤
Becik pisan jeg Metaksu tariannya 👍🏻 Mantapp ♥️
Becik pisan 👍👍👍
Rahajeng Rahayu❤
Bagus seklaiii
Kerennn👍🏻👍🏻👍🏻
Becik niki
amazzzziiiiinggg
Projek yang luar biasa, semuanya pas dan sempurna. Mulai dari kostum, musik, gerakan tari serta pengambilan gambar dalam video bener benar apik dan metaksu walaupun videonya di di ambil pada saat tidak sedang ada upacara berlangsung. Taksunya kuat🔥
Benar, tapi tidak akan pernah melegendaris, bagi saya semuanya meng ada ada, kostum pakai nyuun jerimpen benar benar ngawi ngawi
Becik pisan 👍🏻🙏🏻😇
Tyang nonton tanpa mengedipkan mata....bengong tyg
Sangat luar biasa 💚
Sukses teruuss ❤❤
Pas buat vidio tyang di villa di atas nya jmpt tamu,mantap pokoknya gamelan nya
Metaksu🙏🏻
Mengagumkan secara keseluruhan
Vibrasi dan Aura dari
Pura,Tarian,Alunan Nada Gambelan ,serta Kidungnya sangat Harmonis
11:44😍😍
rejang megenep ada,
Rahayu 🙏
Mohon di pertahankan🙏
Sangat indah ❤
❤❤❤❤❤
🔥
🙏
Merinding ,,,, sekadi mantap niki , metaksu . Semoga bisa nonton langsung suatu hari 🙏
Keren 👍🏻👍🏻👍🏻
Metaksu 🙏
Ubud terbaik… 😇😇😇
Taksu Bali
Dahat ngelangenin😇🙏🏻
🔥🔥🔥
❤
Mantap wi
Niki panutan tiang
@@Theo_mankq jro😅
@@_Iwayanadinugraha kuuks wi wkwk
Ini setiap kapan ya ?
Mohon maaf baru liat dari story tmen pas di kintamani
Ketika ada upacara suci dengan ketentuan / tingkatan prosesi minimal tertentu
Keren
Keren👍🏼👍🏼
❤