Sebagai konsumen tupperware. Menurut saya: Harga lebih mahal, lebih fokus ke penggunaan rumah tangga, gak ada official online store di marketplace, klaim garansi yg gak mudah, desain mirip2 cuma beda ukuran sm warna, kurang mencoba model baru yg up to date. Padahal generasi milenial dst lebih milih brand yg fleksibel & gak ribet.
Bener bun ,dan juga itu tutupnya cepat longgarnya pasalnya kl Q pakai buat makanan ada minyak atau airnya mesti bleber, akhirnya Q milih produk lain mlh tdk pernah mleber mana harganya jauh lebih murah
Saya pernah comment juga, Tupperware juga gak mau inovasi material yang mereka pakai. Bahan plastik wadah mereka gak ramah minyak, jadi harus dicuci berulang kali dan kalau mau bersih banget harus pakai air panas. Orang orang yang kerja super sibuk banget pasti susah bersihinnya. Di satu sisi, sekarang orang udah familiar sama material insulated/insulation, yang banyak kita temukan di thermos/thumblr/kotak makan yang lebih mudah dibersihkan dan lebih ramah minyak dan bisa dicuci lebih cepat tanpa meninggalkan bau.
Sy jg pengguna Tupperware tp g terlalu tergila Gila seperti beberapa tetangga yg hrs sampai beli lemari kaca..di koleksi ..sy beli hanya buat kebutuhan bekal anak sekolah.. alakadarnya.. istilah nya asal punya aja.... tempat minyak..toples bergambar.. menurut sy BKN sekedar harga nya sj yg mahal.. kualitas gambarnya nya jg tdk bertahan LM..pdhl sy cuci kadang g pake spon utk bagian gambar nya
Tupperware kalah secara teknis di keunggulan produk. Repot pasangnya harus buka tutup yg keras, terus keluarkan udara. Terus klo dibiarin lama, udara bisa masuk lagi, jadi harus sering buka tutup.
Manusia terikat untuk berubah, jadi kami berusaha untuk menjadi kaya. Orang akan menyesal kehilangan peluang investasi dalam beberapa tahun. Investasi membuat uang bekerja.
Saya belajar sejak dini tentang cara berinvestasi dan memiliki banyak aliran pendapatan, dan hari ini terbayar. Sayang sekali, karena saya memiliki aliran investasi yang tak terhitung jumlahnya yang menghasilkan keuntungan besar bagi saya. Saran saya adalah, jika Anda belum berinvestasi, tidak ada kata terlambat untuk memulai, karena ini adalah keputusan yang akan membuat Anda senang.
Kebanyakan orang tetap miskin hanya karena teman dan kerabat membuat mereka putus asa dan menasihati mereka untuk tidak berinvestasi dan memperdagangkan mata uang kripto, sementara orang bijak terus berinvestasi dan tumbuh secara finansial.
Apakah Anda baru saja mengatakan Ny. Emily? Ini kebetulan yang menyegarkan, saya agak bingung melihat namanya di sini. Saya tidak tahu dia juga baik kepada begitu banyak orang, itu luar biasa. Senang juga melihat seorang wanita merintis pendapatan investasi. Saya mendapat manfaat dari Emily Daniel, platform trading ahli. Portofolio saya mengumpulkan pendapatan sebesar $23.541 dari modal awal saya sebesar $850 dalam satu bulan.
Bukan hanya tentang menonton video investasi jika Anda tidak dapat menggunakan ilmunya atau melakukannya sendiri. Bekerja dengan seorang ahli membantu menghindari beberapa kesulitan dan menyelamatkan Anda dari mempertaruhkan uang Anda. Anda tahu mereka mengatakan "jika Anda ingin pergi cepat, pergilah sendiri, tetapi jika Anda ingin pergi jauh, pergilah dengan grup". Memiliki penasihat investasi adalah keputusan keuangan yang bijak untuk mendapatkan investasi yang baik dengan banyak profitabilitas.
Ketika masih kuliah dulu tahun 2000-an saya bawa minum dan makan dari rumah. beberapa kali beli produk tupperware untuk tumbler dan box sering leak atau rembes. Jadi kualitasnya menurut saya turun dan durabilitinya juga ga awet. Lalu saya beralih ke Lock and lock dan sekali beli, sampai saya selesai kuliah, tumbler dan box makanan tidak rembes apalagi bocor dan pecah. Sejak saat itu saya dan keluarga berpindah ke Lock and lock. Mahal tapi worth it utk dibeli. Sekarang ke anak-anak pun keperluan mereka untuk sekolah saya pakai lock and lock. Ini sudah berjalan 10-13 tahun. Kualitas tetap jadi pertimbangan saya.
Masalah terbesar yang dihadapi brand-brand besar adalah "KESOMBONGAN". Merasa besar, merasa kuat, merasa terkenal, merasa tinggi, dan merasa-merasa lainnya yang membuat manajemen kehilangan ambisi dan kewaspadaannya. Jadi, jangan mau gengsi disebut brand kecil agar selalu waspada dan ada keinginan untuk berinovasi dan beradaptasi.
mereka besar sombong wajar ,anda bukan siapa2 aja sombong,penjuala TP menggunakan direct selling,,berarti agent harus ketwmu langsung atau lewat wa atau tlp ,ketika kovid perusahaan2 dgn pemasaran jenis ini paling besar dampaknya,karena pemilik brand tdk bisa serta merta merubah sistem pemasaran.... kenapa tdk bisa,karena banyak jenjang yg sdh di lakukan oleh agent,menurutku TP beda dengan nokia atau blaxk berry...... biasanya direck selling sdh di sepakati setiap anggota walau ada yg nakal,tapi tdk akan menjadi bukti ketika jual langsung,tapi kalau lewat onlin dengan diskon maka akan kelacak agen yg lain yg ikut sesuai aturan,walau agen level bawah margin10℅ dan level atas margin 40℅ tapi level atas tetap jual dengan keuntungan 40℅
@@nursudi989 Brand besar juga jangan sombong, karena kesombongan maka banyak brand yang tumbang. Yahoo sombong hancur, Nokia sombong tumbang, Kodak sombong pingsan, dan banyak brand lainnya yang sombong dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan terkini. Direct selling maupun berjenjang, offline maupun online sebenarnya bisa disinergikan. Gak perlu yang tadinya berjenjang melalui agen dihapus karena mau jualan secara langsung lewat online. Bisa juga saling melengkapi. Misalnya kaya brand Samsung yang punya toko offline lewat agen-agen, juga punya toko online yang berjualan secara direct selling. Dulu, Samsung pakai sistem symbian OS seperti punya Nokia. Kenapa Samsung masih bisa bertahan sampai sekarang padahal Nokia, Motorola, dan Ericsson sudah tidak terlihat lagi ponselnya?? Samsung bisa bertahan karena bisa beradaptasi dengan lingkungan. Mereka cepat mengubah OSnya menggunakan Android yang saat itu sedang berkembang dengan cepat. Intinya, siapapun itu; mau brand besar ataupun brand kecil jangan sombong. Karena kesombongan itu menutupi diri dari melihat lingkungan dan pasar. Sekarang, zaman sudah sangat cepat berubah. Bukan cuma masalah direct selling, online, ataupun offline.
Saya pengguna tupperware..10 tahun lalu koleksi banyak tapi dibeberapa tahun trakhir produknya kurang bagus, baru hitungan 2-3 tahun tutup yg rusak lah..yg sobek lah..dan beralih kelocknlock..pemakaian 6 tahun masih awet bagus hanya tutupnya saja yg ceklekannya lepas..semakin kesini banyak produk2 lain yg sejenis lebih aestetik, tapi untuk saat ini locknlock masih tetap idaman..karna awetnya
manuver locknlock berkolaborasi dengan beberapa seniman² adalah cara mereka untuk menghubungkan diri mereka dengan pangsa pasar yang baru, yaitu generasi muda. tupperware secara simpel kalah karena enggan mengikuti keinginan² pangsa pasar modern, sedangkan locknlock ingin
Seseorang pernah bilang ke saya, "jika kamu gak bisa mengikuti perubahan jaman, dan tetap bersikeras dengan prinsip dan metode tanpa mau beradaptasi, jangan kaget kalau dunia yang akan mengajarkan perubahan itu, dan percayalah, prosesnya pasti gak mulus" nah yang saya lihat tupperware ini salah satu brand yang kemakan oleh perkembangan. Produk yang bagus dan tahan lama itu satu hal, namun ada variabel yang kadang suka terlewat. "waktu". Tupperware ga bisa memaksa loyalisnya untuk tetap muda terus. Mau gak mau usia pasti bertambah. Dan dari sisi generasi-generasi baru, masih belum bisa tersampaikan keunggulan-keunggulan produknya. Alhasil, tersisihkan dengan brand-brand baru setelahnya. Baik dengan alasan harga lebih murah, desain lebih kekinian, channel distribusi yang lebih baik, dan bahkan, alasan yang gak bisa kita pungkiri, kemajuan media sosial. banyaknya brand "food storage" yang bertebaran di e-commerce dan toko sosial media, membuat Tupperware makin tersisihkan. Untuk teman-teman yang menjalankan usaha, tupperware adalah salah satu contoh yang bisa kita jadikan pelajaran. Semoga kita semua bisa tetap beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Tupperware lupa mereka hanya market leader, tapi by branding mereka bukan niche and most high end brand. Seperti Rolls Royce atau Bentley yang tidak butuh pasang iklan lagi.
Ibu saya sampai dapet reword jalan" ke japan gara" tupperware.. karna penjualan nya banyak banget.. dari rumah kecil sampe punya rumah lebih besar dan nyaman, dari jalan kaki waktu saya kecil jualin produk, sampe punya gudang sendri untuk barang".. reseller tinggal kegudang beli produk. Udah enak banget.. saat pandemi bisnis mulai perlahan turun.. dan sekarang udah ga laku lagi, kalah saing sama produk baru😢😢 sekarang harus bangun bisnis lain lagi dari 0, semangat ibuku 🥺🥺
Di luar itu semua, thanks to tupperware yang udah bikin kue lebaranku awet parah. Jadi tiap lebaran emang nyediain dua toples dari tiap macam kue. Satu buat tamu, satunya lagi ditaruk dulu buat persediaan kalo habis. Kalau kue yang di luar masih banyak, alamat kue yang disimpan masih kepakek smpek lebaran idul adha. Dan rasanya masih krezz karena gak dibuka sama seklai 😍 Soalnya pernah sebelum punya tupperware nyimpen kue cadangan putri salju di toples khong guan, agak lama dikit rasanya udah beda
Iyaa betull...buat saya tupperware masih yang ter the best, simpan sayuran ga gampang busuk, simpan makanan ga gampang basi, simpan2 yg lain jg terjaga mutunya dibandingkan disimpan pakai yg bukan tupperware yg jelas lebih murah
Tupperware produk yg sangat bagus, kualiatas nya bagus banget, beli tahun 2002 sampek sekarang 2023 masih utuh, tidak ada yg rusak atau pun pecah... pokok nya best deh😍😍 y love tupperware
menurut ge sebagai konsumen tupperware, harganya overpriced ga sebanding kualitas dan modelnya gitu gitu aja, banyak produk tiruan yang mirip dengan harga murah. Susah didapat, padahal sekarang udah jaman ecommerce, kenap ga bikin toko di shopee, sekian terimagaji dari hati terdalam
Semua bisnis memang mengalami penurunan sejak pandemi covid. Kalau tupperware memang perusahaan sudah lama tapi sekarang banyak perusahaan baru yang buat tupperware lebih menarik dan harga bisa lebih murah seperti brand dari korea, jepang, china, dll. Saya juga suka beli tupperware dengan harga diskon di supermarket /toko kecil. Jadi sudah banyak competitor baru dan jadi perusahaan yang sudah lama berdiri bisa terancam bangkrut.
Salah satu faktornya, Tupperware gak mau masuk supermarket. Jadi mereka ngandelin penjualan distributor atau sales event bazar. Jarang banget liat Tupperware di supermarket. Beda sama LnL yg ada di hampir semua supermarket.
kalo sistem direct sales memang ga boleh dijual spt di supermarket krn itu retail. sedangkan direct sales masuk dalam APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) semua produk apapun yg msk dlm APLI ga boleh dijual dgn cara retail... ini jg akan dimonitor oleh Kementruan Perdagangan
Istri saya sempat jadi level manager sebagai konsultan Tupperware. Lalu istri berinisiatif berjualan lewat Facebook, market place, pasang Facebook Ads, pasang harga "wajar" dan promo seru, banyak pembeli dari berbagai pelosok Indonesia. Namun sepertinya ada konsultan lain yang melapor ke distributor dan istri saya diberi warning letter. Semangat istri auto hilang dan berhenti jadi konsultan Tupperware 😅
@@littlenotelitta maksudnya istri dia jual harga di bawah pasar. Soalnya sales gitu umumnya ga boleh jualan harga di bawah yg sudah ditentukan. Misal dari tupperware dikasih harga 50ribu, perjanjian jualnya 100k, tapi istri dia jual 90k di internet. Nah sales2 lain bisa lihat dan laporin pelanggaran perjanjian ini. Karena kalau sales lain jual harga 100k, ga bakalan laku, pembelinya minggat ke harga 90ribu semua. Belum lagi kalau sales lain nanggepin perang harga, yang awalnya satu orang jualan 90ribu, sales lain nurunin jadi 85k, yang lain jualan 80k, ada lagi yang jual 70k. Brand tupperware ini malah mati karena official store mereka ga bisa jualan di bawah harga si salesman. Dan persepsi masyatakat udah kebentuk kalo tupperware itu ya di bawah 100ribu.
Pointnya, "kalau sudah gede jangan sombong, tetap layani konsumen sepenuh hati". That's is point, jadi itu usaha yang aku geluti sekarang ini, yang aku incer selalu pelayanan konsumen yang buruk. Gw baru aja buka usaha, yang gw tekankan itu pelayanan konsumen, harga gw naikin 10% dari kompetitor, tapi tetap laku. Bahkan HPP cuma 2k, itu bisa aku jadikan 50k, konsumen juga gak protes, itu karena gw pelayanannya bagus dan menghargai pelanggan, yang ke 2 gw kasih kualitas maksimal. Sementara saingan gw yang senior sepi dan terancam bangkrut, itu karena melayani pelanggan dengan sombong bahkan angkuh banget
om,ada gak di indonesia org yang sering ngomongin,kegagalan suatu perusahaan yang mereka beli dan berkembang pesat lagi,krna kan banyak tu yg bilang terkadang perusahaan A kesalahannya ini,itulah
@@inifrhnn bisnisnya umum, di dunia perkertasan. Tapi bagaimana meningkatkan value dari kertas tadi, yang HPPnya cuma 2k bisa jadi 50k, dan ada untungnya, gak bakal dipalakin oknum atau di iriin sama tetangga, tapi ada ada nggak enaknya, yaitu diremehin orang tapi itu gpp setelah beli mobil baru mingkep mulutnya
Mmmm ttapiii aku tetep syukaa sama tupperware.., ❤❤ ttp aku simpan dan gunakan sehari hari koleksi tupperwareku ... sampe kusediain lemari khusus nii buat tupperware kesayangan.. heheee.. makasi tupperware dah nemenin kitaa kitaa....
Tapi Produk Tupperware emang bagus banget sih.....Kek Mangkuk kecil Tuperware peninggalan Mamak sy dari 2008 sampe sekarang 2024...udah berapa kali dibanting sama anak...di lempar di tembok....di injak2 bahkan...Kagak pecah,bahkan gak ada retak atau goresan....Amazing❤❤❤
Tupperware emang menang di durabilitas produk yg emang tahan lama, makanya customer "senior" jarang repeat order karena "ga rusak rusak" 😂. Nah seharusnya Tupperware peka kalo mereka udah menguasai market "senior" maka selanjutnya adalah menjaring market "junior" yang belum menggunakan produk Tupperware.
Bukan gak rusak Produk itu sama aja kayak yg lain Bisa rusak juga.. Dulu di gandrungi walaupun mahal, banyak yg tergiur Ada klaim garansi seumur hidup Bisa tukar produk kl ada kerusakan. Tapi pada akhirnya klaim garansi itu Macam janji manis aja Klaim tukar produknya entah susah, berbelit ato malah gak bisa. Entahlah pada akhirnya peminatnya mundur alon alon
@@moms7851 Nah bener sekali..dari thn 1990 hampir pelaralatan rmh dan prodak ini..demi keamanan balita..lama lama mulai pada rusak saat di tukar hanya janji jnji saja.. Dan skrg sudah move on sama prodak ini
jangan sampai hilang moga2an tupperware. Dari semua brand yang pernah saya pakai, tupperware emang paling durable. Udah 20 tahun botol, kotak makan, sama gelas tupperware saya nggak keliatan rusak2nya. Hemat beli peralatan makan 20 tahun!
@@nano757 saya akui memang iya dan benar, tapi ketika dibawa ke DB yg di dapat justru sebaliknya, bukannya ada pencerahan kenapa dan mengapa ehh malah sertifikat2 produk yg diketengahkan.semacam ISO dan lain2nya. Belum lagi masalah garansi seumur hidup (ini yg NGERI2 sedap di realnya meski komplen sdh sesuai prosedur = lebih ketidakkonsisten)
@@fibrahim4171 setahu saya produk Tupperware terbuat dari bahan plastik pilihan dan berkualitas tinggi dengan bermacam sertifikat2 ISO produk dan bahan baku lainnya. Tidak memungkiri dan sudah diakui harga yg mahal sebanding dengan kualitas. Dan kriteria partikel2 plastik(dari bahan plastik berkualitas tinggi) sdh masuk dalam sertifikat produk ISO produk yg sudah ada.(termasuk tidak ada bahan kimia yang membahayakan untuk user/konsumen) Mungkin itu sedikit yg saya tahu selama di Tupperware.🙏 Jadi bisa dibedakan dengan produk plastik yg murah meriah atau lainnya dan tidak melalui uji sertifikasi/sertifikat ISO produk keamanan dlm konsumsi.
@@fibrahim4171 tupperware kode 5 dan sudah BPA Free jd aman. bahan plastik no.5 itu bahan terbaik untuk wadah makanan dan minuman... saya sudah cari tau info kode pd plastik botol
Produk disposable emang lebih praktis, ga perlu repot cuci piring, apalagi disposable halal yg sekaligus bisa dimakan sekalian tambah ga perlu buang sampah, udh jelas bakal mengurangi pasar tupperware
Saya menganalisa setelah pandemi corona ada wabah yg menghabiskan uang. Yg menengah atas kena trading, yg menengah bawah kena game judi. Akhirnya semua kena dampaknya. Untuk penjualan barang mahal walau berkualitas rentan bangkrut, untuk barang murah masih ada putaran namun menurun jauh..
Masalah tupperware adalah konsumen udah nga percaya, Orang berani bayar mahal karna garansinya yg katanya seumur hidup, tapi nyatanya susah ganti kalau rusak, mending harga sewajarnya ngak usah garansi yg nga masuk akal
Garansinya tetap bisa spt sebelumnya kak dg catatan pemakaian wajar tdk sengaja... mmg skrg byk prosedur.. krn konsumen yg nakal sdh jelek dirusakin hehehe Sy tetap bantu konsumen saya kok dan ga ada masalah...
SETUJUUUU.. YG LALU KITA BELAJAR DARI NOKIA.. KALI INI KITA BELAJAR KEMBALI DARI TUPPER WARE.. Kuncinya adalah kita klo mau bertahan dan terus hidup ya hrs mau ikuti jamannya.. pilihan hanya 2 aja.. ADAPTASI ATAU PUNAH
Saya tetap suka sama produk Tupperware si, karena saya bandingkan ketika saya beli produk Tupperware dengan produk lain. Produk lain sudah rusak tapi yg merk Tupperware tetap kokoh dan bagus. Produk Tupperware mmang mahal tapi ngk pernah ngecewain si ketika di pakai. Intinya ada harga ada kualitas😊
Di samping masalah inovasi total, juga ter dapat hambatan di perubahan gaya hidup, house wife / ibu rumah tangga zaman skrg sdh males masuk dapur, cukup tekan2 di food delivery..makanan segera muncul dgn hrg yg sangat bersaing, sedangkan kalo masak sendiri kudu cuci2 wajan, panci, piring mangkok dll..hrs belanja ke psr, ribet katanya..pihak suami juga setuju, karena biaya rmh tangga bisa di turunkan, tdk perlu membeli peralatan dapur lagi.
Sebagai pemakai tupperware dari tahun 1998 (dan pernah jualan juga), terus terang kualitasnya terjun bebas. Banyak brand lain dgn kualitas sama tapi harganya lebih murah.
dulu suka ama brand ini karena emg seawet itu dan worth it dengan harganya, sekarang enggak bangett... sekarang lebih suka dengan produk biasa tp warna estetik dan pastel...murah dan bagus juga kok heheh
so true,.. Ibuku pakai tupperware, aku dan saudara" masih setia sama tupperware,.. tapi karena sekarang seluruh keluarga kegiatannya banyak moving dan bawa bawa makanan, minuman yang harus secure packagingnya,.. Lock and Lock lah pilihannya dan generasi anak anak juga keponakan,.. Lock and Lock yang mereka pilih,.. dan lebih murah juga awet...
Emakku salah 1 yg dulunya gandrung sama tuperware ini Wadah sayur, tempat bekal ini memang pernah jaya dimasa nya.. Sekarang cuma numpuk digudang. Dia dulu tergiur sama ini produk karena Promosi garansi seumur hidup Bisa tukar produk kl ada kerusakan Itulah yg bikin emak- emak jaman itu gandrung bener sama ini produk Gak mikir harga mahal karena tergiur promosi yg 1 itu. Nyatanya nol besar Kl kualitas? Biasa aja Lbh bagus lock n lock tanpa embel- embel ini itu, mereka menonjolkan kualitas.
Dampak covid sejak 2019 tw kena dampak penjualan krn bu ibu lebih memilih makanan / pangan dibandingkan koleksi plastik..😂 bersyukur yg sdh memiliki tw bisa jd koleksi seumur hidup/ barang langka hehehe 😅
Hal yg sama dgn Nokia... dari produsen mobile dgn market share terbesar, jadi keluar dari bisnis mobile phone. Adaptasi dan innovasi itu memang kunci. Good video...
Karena pada masa itu, tidak seorang pun yang tahu jika iOS akan sangat dominan di masa depan. Salahnya Nokia adalah mereka bandel untuk mengadopsi Android. Dan pada akhirnya Samsung nailed the coffin untuk Nokia.
Saya dulu pemakai setia, tp stlh kualitasnya menurun dan utk tukar tutup nya sulit, saya tdk pernah lagi beli, karna saya lebih baik beli yg murah kalo rusak beli lagi gpp karna murah
Betul banget .. katanya guarantee ganti yg rusak ... giliran mau minta ganti katanya produk tsb sdh tdk ada lagi ... jadi ujung2 nya kita barter produk baru dgn nambah duit ngak sedikit jumlahnya (tupperware lama di nilainya muraaahhh banget) ... hitung2 kita dipaksa beli produk baru dgn sistem trade in yg notabene sama aza boong ... padahal zaman dulu di iming2 tupperware yg kita beli bakal di jamin seumur hidup 🤣 ... itulah cara dagang tupperware
Aku dulu bgt prnh bli lunch box tupperware karna warna nya ungu muda cantik bgt Trs lunch box nya dipake bawa bekel adek trs ketinggalan di toko.. ehh tutup nya di gigit tikus Akhirnya tuh lunch box jd ga ada tutup nya Aku saat ini sampe nangis2 hahaha karena berasa bgt harganya ku beli 80k atau 90k untuk lunch box nya Setelah itu ga prnh beli tupperware lg Kalo storage box untuk simpan2 di kulkas aku pakai callista, harganya murah sekaliii Lunch box suami aku pakai locknlock Wadah mpasi buat anakku jg pakai locknlock
Gua sebagai anak muda pecinta beli barang online ttp punya loyalitas ke suatu brand jika brand itu memang jelas. Kek contoh Fantech.. dari awal gua cuma nemu dan beli produknya itupun karena harganya ga terlalu mahal. Tapi setelah dapet kuta jdi tau kualitasnya dan dri situ kurleb gua jdi makin tertarik lah ke brand ini. Gitu juga untuk baju brand lokal². Tapi mungkin ini gua duang sementara yg lain ttp lebih ke harga-harga-harga dan untuk baju ttp ke yg lagi trend walaupun KW (?), gua sih anti gtu².. Lebih mau brand lokal tpi bagus yg bisa gua style sendiri di kombo sm sepatu, topi/beanie udh. Karena kalo bisa ngestylenya psti jdi bagus ga perlu bawa² nama brandnya ke style lu
Saya pengguna tuppy juga, tp Krn awet jd jarang belanja. Sy jg bukan kolektor. Sekali beli bisa utk bertahun2, sesuai kebutuhan. Skr sy beralih pd produk2 yg desainnya simple, harga bersahabat dan sesuai trend.
Tupperware dulu jd idola Mak" mereka seolah bangga klw bisa pakai produk Tupperware ini,klw sy sendiri sih kurang suka dr modelnya dan harga yg super mahal apalagi klw untuk bawa bekel anak ke sklh...krn klw hilang pasti amat sangat di sayangkan sekali
Menarik. Sy ga pernah sekalipun kepincut tupperware. Bgitu liat lock n lock langsung menuhin kulkas. Dr sisi produk dan channel distribusi lbh masuk akal. Tupperware lebih ke push marketing, which i feel annoying
Saya suka lock n lock karena nutupnya nggak ribet, Tupperware bagus, tapi nutupnya agak belibet😅 harus ekstra hari hati n teliti, kalo nggak rapet auto tumpah kuahnya. Kalo toplesnya ya auto mlempem deh. Apalagi kalo yang nutup para suami, sering banget jadi melempem karena nutupnya nggak tlaten😅
Bisnis suatu barang itu hrsnya terganrung dr keinginan dr konsumen..karena sifat manusia punya memorial dan nambah memorial pikiran itu manusia...jd keinginan yg akan datang bukan trend..kalau melihat trend cpt jatuh..adaptasi keperluan yg akan datang bukan adaptasi keadaan saat itu..membaca bayangan akan datang,bisa membaca jln kedepan
Sebagai ibu ibu rumah tangga sudah males beli tupperware karena 1. modelnya gitu gitu aja sudah kuno di ikea banyak yg lucu lucu dan lebih fresh 2. Sekarang banyak model storage terbuat dari kaca/plastik transparant yg lebih eye catching 3. Plastik ikea tutupnya kadang susah ditutup dan lama lama buluk. 4. Sekarang ibu ibu lebih suka koleksi hijab dari buttonscraves, ria miranda, nada puspita, etc. 5. Untuk bungkus kue atau makanan lebih baik pake thinwall kalo hilang gak sakit hati. 6. Peralatan makan anak kesekolah modelnya lebih bagus smiggle dengan harga yg hampir sama dibanding si tupper ini 😂
Iya sihh..smua yg mau hidup harus bisa beradaptasi.. hampir gada iklannya Tupperware tuh.. klu kita ga ketemu penjual nya ,kita ga tau ada model baru apa di Tupperware.. juga gw udah pindah pilihan sihh.. lebih milih ke produk dr kaca, keramik drpd plastik..
Semua content creator pasti bisa mengulas kegagalan suatu perusahaan tapi jarang yg bisa memprediksi perusahaan mana yg bakalan gagal serta memberi tips pencegahannya.
Sebenrnya bisa tapi untuk bisa membahas konten itu dibutuhkan riset yg mendalam krn prediksi tentu tdk bisa spontanitas seperti pembuatan konten dan itu butuh waktu lebih lama tenaga pikiran dan pastinya beresiko juga memprediksi suatu hal
Bang bahas fenomena ketika brand bisa jalanin digital marketing sendiri bahkan dari pabrik bisa langsung jual ke end user. Bagaimana nasib agen, distributor, ritel dan reseler yg biasanya menjual produk mereka?
Bantu jawab : berhubung saya salah satu dropshipper Viva cosmetics, saya tau sedikit bahwa, sistemnya di kalkulasi harga kak, jadi harga dropship dari pabrik lebih tinggi beberapa ratus atau ribu rupiah dibanding harga distributor maupun sales. Sehingga alur ekonomi pun tidak terganggu. Bedanya di sistem saja, kalau belanja ke pabrik ada minimal rupiah order, free ongkir, dan gratis sampel dan katalog. Begitu kak 🙏🏻
Dan pun saya juga menyimak beberapa shopee mall dan shopee premium, bahwa, harga eceran mereka pun lumayan jauh di atas harga retail reseller, paling pas flash sale aja yg dikasi harga pabrik, cuman terbatas di jumlah pembelian saja 😊
menurutku, sebenernya tupperware itu udah kayak honda, sanyo, atau aqua, yg saking mendarahdagingnya, menggunakan nama merk untuk menyebut sebuah item. kaget sih waktu liat video ini bisa gitu ternyata. sayang banget sih.
Lu seumur hidup harus punya tupperware di rumah, gak tau kenapa tuperware ini produknya bagus banget kualitasnya, sekali lu taruh makanan gak bakalan tumpah kemana mana, tutpnya rapat banget, plastiknya awet, dan kualitasnya tinggi, sampai saat ini belum ada produk yg sehebat tuperware, sayang kalau bangkrut
Saya dulu pakai botol/tumbler tupperware, makin dewasa, malah malu pakai, karena : 1. Desain yang cenderung kekanak2an, mereka ga ngikutin tren disain untuk kalangan orang kantoran atau anak tongkrongan. 2. Warna yang juga kekanak2an, malu cuy pake botol warna ungu, ijo, oren di kantor, apalagi pas rapat. Akhirnya saya memilih produk merk IKEA. Harga ga terpaut jauh, tapi disain dan warna lebih elegan dan classy. Yes, its also about fashion and style, not just purpose. Mereka lupa kalo , "Taste matters"
Emng Lu ny aj yg norak kg tau produk" tumbler tupperware...tauny yg plastik doang.yg limited release stainles steell bnyk modelny cakep" broo.😂😂 Liat aj di tuppershop
Iya. Dan aku mungkin ga termasuk 🤣 Asli, blm prnh beli merk Tupperware. Wadah² rmh tangga lbh tertarik ke Lock n Lock, sisanya produk merk biasa dgn harga standar/murah macam Callista dan sejenisnya (yg biasanya udah dijual sepaket 😁).
Mama mertuaku juga punya, koleksi hmpir 1 lemari dan di taro di dpan ruang tamu pula 😅... Sdgkan mma sendiri mlah suka maen pake buat ngsih mkan kucing apa ayam.. krna tdk tau hrga+kualitas.. wong sma plastik.. ktnya Sjak itu aku jga jdi jrang beli tupperware.. klo di jlasin hrganya, yg ada mencak" 😅
Trs jg msalahnya tu,, para dealer besar itu ngeborong tuppy trs dijual dg harga murah (harga member),, jd para new dealer kesulitan jualan krn harga udh kebanting sm dealer yg gede²... Jdi ya susah jg rekrut dealer baru,
Banyak produk palsu. Emak2 yg gak sanggup beli Tupperware asli yg mahal, pilih produk palsu yg sangat banyak di pasar bahkan dijual di mall. Harganya? Murah banget. Gengsinya dapet, harganya ramah di kantong. Tupperware jg melarang penjualan online, harus beli langsung ke penjualnya. Tupperware menolak masuk ke e-commerce. Malah minta direport kalo ada orang yg menjual secara online. Disini aja Tupperware udah kalah. Gak mau masuk ke online shopping padahal pangsa pasar online shopping sangat besaaar. Nah, terjungkal kan?
Tupperware ini produk unggul dr produk lain,krn plastiknya aman utk kesehatan ktk terkena panas yg produk lain gak punya,dan banyak peminatnya,tp gk bermain di medsos & online shop,pdhl sekarang org jaman now itu cenderung berkarir & individualis yg sgt bergantung pd online pribadi itu utk penuhi kebutuhannya
Aku suka beli yg diskon 50% atau lebih. Biasanya stock lama. Produknya untuk klas plastik emang bagus, tp tetep aja plastik. Klo untuk hrg normal, menurut saya ga sepadan. Mendingan bli pyrex/duralex/glasslock. Peralatan masaknya jg harganya ga ngotak. Dg hrg yg sama bs beli peralatan masak brand luar yg emang udah legend bgt di bidangnya. Tp ada jg ko produk yg kualitasnya menurut saya pribadi sebanding tp hrg jauh lbh murah, seperti Bima Chef/Zebra Estio.
Dlu kerja bawa bekal nasi dari rumah pake tupperware krn kualitasnya bagus klo skrg prefer beli maksi d luar krn lbh banyak variasi makanan dan harga nya gak jauh beda (15-25rb)
Mereka sama kyk blackberry, ga mau ikutin trend market, tetap angkuh dan akhirnya blackberry ganti model bisnis. Jadi penasaran tupperware nantinya gmn ya :)
soal nya bb maen nya lock market bbm hanya bs pakai bb begitu android keluar open source semua developer ke sana wa keluar konsumen jg kabur ke sana bb tetap pertahanan market nya yg di lock pas bbm ubah ke android udah telat udah idem di wa semua 😂
Sebenarnya masalah dari brand besar ini adalah " perang harga" dulu Tupperware monopoli market meskipun harganya mahal. Sekarang competitor dengan design sama dan fungsi sama namun harga lebih murah, of coursr para generasi muda pasti lebih yg murah.kasus ini sama seperti Sony, JVC dan branding lainnya. Kualitas mereka juara,tapi menjangkau pasaran menengah ke bawah di negara negara penduduk besar seperti India, Indonesia dan China nggak bisa
Sy pernah jadi salah satu member Tupperware. Sayangnya waktu saya pindah dari kota Mgl ke kota Semarang keanggotaan saya hilang. Saya ga bisa melanjutkan lagi perjalanan sbg sales dgn riwayat penjualan Sy di kota lama. Saya harus mulai dari awal lagi sy harus ikut NDOP lagi harus ikut Assembly lagi, dll sbgnya. Di situ awal kekesalan saya. Riwayat Penjualan saya di kota lama hilang bgtu saja. Sejak saat itu saya memutuskan off dan ga mau jualan Tupperware lagi. Walaupun baràng bejibun . Akhirnya ya saya jual aja biasa. Tanpa embel².... Apapun. Kadung kesaaaalll bgt.
Izin sharing ya ka, harusnya ttp bisa jalan bisnisnya kan bisa order nya lewat magelang barangnya bisa di kirim ke smg ttp bisajalan , saya punya mitra member Tupw di malang sedangkan saya di Kudus ttp bisa jalan ko bisnis ny
Skrg tupperware kan sdh bs order lewat aplikasi tupperklik kak, dimana aja kk bisa ambil brg, kk buat pengambilan brg di kantor yg terdekat dengan alamat kk, walau kk terdaftar di daerah lain
Ijin menambahkan ya ., Kepindahan saya sejak tahun 2018 dan tak ada satupun yg memberi tahu saya apa yg harus saya lakukan. ... Soo... Komplit kan kekecewaan saya..
@@juliaratnasari5004 .... Di tahun 2018. Saya DTG ke distributor baru dan di haruskan ikut semua dari awal. Dan saya tidak mau karena itu hal yg konyol. Sejak saat itu saya tidak mau lagi jd sales Tupperware. Gak well ... Bgt dan bikin kecewa. Dan mohon maaf .... Kalau sudah kecewa mau di bujuk kayak apapun ya tetap kecewa.... Sy pikir bisnis bukan di sana doang kok.
Sudah banyak brands hebat USA dan Eropah yg goyang oleh perubahan jaman maupun krisis ekonomi, perusahaan2 yg memeiliki keunggulan tinggi pasti dilirik investor2 besar. Investor dari Tiongkok termasuk yang paling agresif mengakusisi brands2 Top dunia.
Pernah lihat di Curiosity channel, tupperware yg merevolusi ibu2 nyimpen makanan yg kedap udara (dgn klaim lebih tahan ga cepat basi). Awalnya produk mereka ga laku, hampir bangkrut. Mereka pake ibu2 buat marketing dgn metode arisan jd laris. Klo mnrtku krn skrg orang2 lebih melek kesehatan jd produk2 plastik mulai dipertanyakan. selain itu produk2 serupa memakai label bpa free, pakai seal silicone, dll. Klo soal model sih tupperware bagus dan ukurannya pas. KLo di Indo, dulu mereka mau ganti atau garansi seumur hidup, tapi sekarang mereka bilang udah ga keluar jd produk kita dibeli harga murah oleh mereka dan kita disuruh beli produk baru mereka yg kualitasnya mnrtku lebih buruk dari produk lama (lebih tipis dll)
Apapun keadaannya skrg kejadian ini membuat semua mamak mamak sedih apalagi brand tupperware sudah melekat dihati sejak kecil 😢. Produknya bagus dan terlalu awet juga sih makanya jrg yg repear order. Krn setahun dipakai full aja msh bagus wkwk😊
Iya bener, dlu ga banyak pilihan dan yg paling menonjol ya yg satu inilah... Setuju juga karena skrng banyak pilihan, banyak pilihan size dri segi harga juga org2 awam udh bisa milih sesuai dgn budget dan keperluan masing2
Koq bumerang, enggak donk, kan emang produk nya bagus dan tahan lama. Dan kalo misal campaign itu bumerang buat mereka, pasti dah dihapus campaign nya sama mereka. Kan dah dijelaskan di video, kenapa Tupperware menurun, karena udah ganti jaman, gak adaptasi cara pemasaran nya...
Lebih tepatnya org jaman skrng gabutuh durabillity banget. Karena kebosanan akan mengalahkan ketahanan. Jadi garansi seumur hidup udh ga relevan utk org² jaman skrng
Sekarang ibu ibu lebih banyak pake thinwall yg murah tapi foodgrade dan bisa masuk microwave. Kalau hilang juga ga masalah krn harganya murah. Lain dengan Tupperware yg kalau hilang sakit hati rasanya.
@@Luhur_Yonasril sdh tdk mudah utk tukar ,semua agen bilang nya saya tdk ke kantor jadi tdk bisa tukar atau ganti barang lain nanti dibayar selisih nya ,juga tdk mau jadi sdh tdk ada garansi bya lagi karna saya pakai dari th 95
Kalo menurut aku, quality tupperware blm ada yg nandingi sampai saat ini. Yg gagal itu manajemen nya. Gak bisa ikut perkembangan jaman teknik penjualannya. Terlalu focus ke rekruitmen member, membuka jaringan baru. Tp dia lupa, penjualan sukses gak harus banyak jaringan. Jaringan banyak tp penjualan rendah, percuma. Mending jaringan minim, tp kuat di penjualan. Inovasi produk jg kurang banget. Paling cm gonta ganti warna. Konsumen bosan.
Kualitas tupperware sekarang jauh lbh berkurang,tutup dari wadah banyak yg kurang kenceng atw kurang kedap.kalah sama produk tuppeware yg saya beli 5thn lalu
Alhamdulillah terjun di Tupperware dari tahun 2014-2018 Selama kurang lebih 4 THN menikmati banget. Karena dulu jaman booming2 nya. Selama di Tupperware saya jenjang karier mencapai level manager Bisa mit pencapaian ke Jogyakarta, Bali Samapi ke luar negri tahun 2016 ke Shanghai China dan THN 2017 pencapaian MIT Umroh. Lepas tahun 2018 saya off di Tupperware karena market di pasaran mulai berkurang.
Kalo dr ceritanya mirip mirip Nokia, padahal gw inget bgt waktu 2013-14 tim gw waktu masih jadi leader di SPBU setiap Minggu tim gw pasti beli Tupperware yg penjualnya bermobil datang ke SPBU, g nyangka bisa tumbang juga y, dan setiap kita memang harus mengikuti perkembangan jika ingin sebatas bertahan
2018 lalu sy rehat dr tupperware setelah 10 thn jadi sales force,tingkatan grup manager sdh sy raih..lelah di tupperware,setiap hari dlm otak saya yg ada hanya kejar omset kejar omset terus,sebab bila omset tdk tembus,gaji/ fee sy kecil banget.uang ditangan itu udah kayak air,ngalir terus,jarang kepegang,baru ada yg laku/setor udah bidik barang utk yg berikutnya,gitu terus dr minggu ke minggu..sampai nggak sadar udah hampir 10 thn..ketika ada isu spt ini,justru saya tertantang utk jualan lagi..sumpah pingin challence pelanggan saya,ada dampak isu ginian nggak sih..
Sama kk 😅 skrng rehat ya kalau ada yang pesen aja jual. Gkngejar target, omset, rekrut dll Setidaknya kita mash pnya link buat dapet brg selesai jual untung ambil bisa pegang tanpa perlu ambisi buat ngejar fee bonus dll
@@Alex_jim konsep tupper ini memang unik lho..aslinya bukan utk bisnis tp lifestyle,nggak bakal bikin kita kaya,kecuali distributor..tp lihat anak2 sekolah bw bekal makan,minum,bw rantang kl picnik bikin kita seneng.. Terus terang kmren cara sy jualan itu antimeanstrime..sy obrak abrik aturannya,sy jual pk cara sy sendiri..nggak ada online2 gitu..
Sekarang udah ga jaman lagi beli Tupperware untuk nyimpan krupuk atau kue kering. Terlalu mahal harganya dan sudah bukan status symbol untuk dipamerin kepada tamu. Untuk lauk pauk juga ga praktis dibanding storange metal atau kaca. Ga tahan api kompor dan oven.
Mungkin kita seangkatan😅 sy 2009 - skg seblm BOP 2019 jd GM... tiap Th MIT dr Jepang, Hkg Macau, Melbourne., Dubai, Jerusalem, Korea, Beijing , Taiwan... Bagaimanapun kondisi Tupperware bersyukur pernah memberi hal yg Indah... Semoga Tupperware berbenah dan kembali bisa berjaya...
hahaha yang gua cari akhirnya dapat jawabannya disini. "kemana ya Tupperware?" dan ga ngerti lagi sih dengan algoritma YT dan kontennya bisa kebetulan ada di halaman depan YT padahal ga Subscribe. Dan semua isi penjelasannya jelas dan relevan. Yang persis terjadi ya gua ga punya product Tupperware seperti yang sudah dijelasin, bahwa generasi Millenial punya product Lock n Lock yang ga sengaja dapatnya di convenience store. Barangnya ada di depan mata (Lock n Lock) sedangkan Tupperware kalo ga Downline di circle arisan ya ga akan bisa punya productnyaa. Dan emak gua udah ga kumpul2 lagi dengan temen2nya saat seperti gua semasa SD di tahun 90an. Emak gua klo lg tunggu gua beres sekolah ya bawa terus tuh katalog Tupperware. Productnya legend Tupperware tuh karena kuat, bagus dan useable.
Mgkn krn skrg prioritas emak2 sdh berubah krn fokus kita skrg membgi2 uang belanja ke hal2 yg lbh penting krn hrg2 pada naik jd sayng aja klo buat blnja cmn buat koleksi doang kita bs ganti dg brg yg lain. Alhamdulillah dr awal kemunculan produk ini sy biasa aja ga ikut euphorianya, ttp pkai lion star he he he
Karena kl di luar negri udah ga ada lg yg pakai Tupperware.harganya ga kompetitif.sementara barang dg kualitas serupa bahkan lebih baik banyak yg jauh lebih murah
Karena emak emak jaman sekarang sudah pada pintar ,karena tupper wear jualan komunitas , emak emak pada beli karena untuk menaikan gengsi bukan untuk kebutuhan rumah tangga
Semua bisnis ada pasang surutnya, tidak ada yg exist terus. Produk Swiss ternamapun industri siletgunting pernah down. Namun mrk punya ide alain utk survive dan expand.
Dulu saat mau membeli tupperware, saya sampai bela2in cari dimana tempatnya dan datang menggebu-gebu dengan harapan dapat membeli dan langsung dipakai. Toko belum buka padahal sudah jam buka, lalu pelayanan ogah2an, juga tidak ada org yg bisa melayani pembelian dan menjelaskan barang2nya ada on spot atau tidak. Ya sudah deh patah semangat, sejak saat itu saya mengerti kenapa banyak org yg meninggalkan brand ini. Nah sekarang diulas, jadi saya penasaran apa sih sebenarnya yg terjadi. Thanks atas penjelasannya.
@@febyfirmansyah sama...toplesku, apalagi yg rainbow, rata-rata tutupnya yg rusak duluan.. Karena di pake tiap hari. Itu punya orang-orang yg awet, jarang di pakai, cuma di pajang doang di bifet.
Tupperware tidak melihat pasarnya yang sekarang ini. Terlalu banyak peraturan. Bahkan saat ini Mama saya harus berjuang untuk menjual produk Tupperware nya dan ya benar sekali Tupperware kalah saing dengan produk tetangga nya😢 Mama saya tuh di level manajer yang mana setiap bulannya harus ada pembelian untuk mempertahankan level manajer nya. Alhasil stock barang meningkat produk susah dijual😢😢 Semangat untuk penjual Tupperware kiranya dengan adanya video UA-cam ini Tupperware Indonesia bangun dari KESOMBONGAN nya❤ Terimakasih Kak untuk video bisnis nyaa
Sebagai konsumen tupperware. Menurut saya: Harga lebih mahal, lebih fokus ke penggunaan rumah tangga, gak ada official online store di marketplace, klaim garansi yg gak mudah, desain mirip2 cuma beda ukuran sm warna, kurang mencoba model baru yg up to date. Padahal generasi milenial dst lebih milih brand yg fleksibel & gak ribet.
ya bener, gw pengen beli online aja susah nyarinya. yakali tetangga gw mau jualin tupperware kayak jaman emak gw dulu😂😂
ga semua agen yg jualan tupperware nerima reture.. pdhl dulu jual nya bilang kalo rusak bs di balikin
Bener bun ,dan juga itu tutupnya cepat longgarnya pasalnya kl Q pakai buat makanan ada minyak atau airnya mesti bleber, akhirnya Q milih produk lain mlh tdk pernah mleber mana harganya jauh lebih murah
justru pasar online itu merusak sistem direct sales, orang cape cuap cuap sementara customer belinya di online..pelan pelan pendapatan turun drastis
Tupperware sedang berusaha menjadi apple
Saya pernah comment juga, Tupperware juga gak mau inovasi material yang mereka pakai. Bahan plastik wadah mereka gak ramah minyak, jadi harus dicuci berulang kali dan kalau mau bersih banget harus pakai air panas. Orang orang yang kerja super sibuk banget pasti susah bersihinnya. Di satu sisi, sekarang orang udah familiar sama material insulated/insulation, yang banyak kita temukan di thermos/thumblr/kotak makan yang lebih mudah dibersihkan dan lebih ramah minyak dan bisa dicuci lebih cepat tanpa meninggalkan bau.
Sy jg pengguna Tupperware tp g terlalu tergila Gila seperti beberapa tetangga yg hrs sampai beli lemari kaca..di koleksi ..sy beli hanya buat kebutuhan bekal anak sekolah.. alakadarnya.. istilah nya asal punya aja.... tempat minyak..toples bergambar.. menurut sy BKN sekedar harga nya sj yg mahal.. kualitas gambarnya nya jg tdk bertahan LM..pdhl sy cuci kadang g pake spon utk bagian gambar nya
Oh oantes aja susah nyuci ny
Tupperware kalah secara teknis di keunggulan produk. Repot pasangnya harus buka tutup yg keras, terus keluarkan udara. Terus klo dibiarin lama, udara bisa masuk lagi, jadi harus sering buka tutup.
Bener bgt kak, klo sudah kena minyak nyucinya harus extra tenaga...modelnya gitu 2 trus
iya banget ini, sama Lock n Lock pdhal sama2 plastiknya tp LnL lbh gampang dibersihin, klo tupperware sy pake abugosok sekuat tenaga, melelahkan.
Manusia terikat untuk berubah, jadi kami berusaha untuk menjadi kaya. Orang akan menyesal kehilangan peluang investasi dalam beberapa tahun. Investasi membuat uang bekerja.
Saya belajar sejak dini tentang cara berinvestasi dan memiliki banyak aliran pendapatan, dan hari ini terbayar. Sayang sekali, karena saya memiliki aliran investasi yang tak terhitung jumlahnya yang menghasilkan keuntungan besar bagi saya. Saran saya adalah, jika Anda belum berinvestasi, tidak ada kata terlambat untuk memulai, karena ini adalah keputusan yang akan membuat Anda senang.
Kebanyakan orang tetap miskin hanya karena teman dan kerabat membuat mereka putus asa dan menasihati mereka untuk tidak berinvestasi dan memperdagangkan mata uang kripto, sementara orang bijak terus berinvestasi dan tumbuh secara finansial.
Apakah Anda baru saja mengatakan Ny. Emily? Ini kebetulan yang menyegarkan, saya agak bingung melihat namanya di sini. Saya tidak tahu dia juga baik kepada begitu banyak orang, itu luar biasa. Senang juga melihat seorang wanita merintis pendapatan investasi. Saya mendapat manfaat dari Emily Daniel, platform trading ahli. Portofolio saya mengumpulkan pendapatan sebesar $23.541 dari modal awal saya sebesar $850 dalam satu bulan.
Bukan hanya tentang menonton video investasi jika Anda tidak dapat menggunakan ilmunya atau melakukannya sendiri. Bekerja dengan seorang ahli membantu menghindari beberapa kesulitan dan menyelamatkan Anda dari mempertaruhkan uang Anda. Anda tahu mereka mengatakan "jika Anda ingin pergi cepat, pergilah sendiri, tetapi jika Anda ingin pergi jauh, pergilah dengan grup". Memiliki penasihat investasi adalah keputusan keuangan yang bijak untuk mendapatkan investasi yang baik dengan banyak profitabilitas.
Bot banget bahasanya
Ketika masih kuliah dulu tahun 2000-an saya bawa minum dan makan dari rumah. beberapa kali beli produk tupperware untuk tumbler dan box sering leak atau rembes. Jadi kualitasnya menurut saya turun dan durabilitinya juga ga awet. Lalu saya beralih ke Lock and lock dan sekali beli, sampai saya selesai kuliah, tumbler dan box makanan tidak rembes apalagi bocor dan pecah. Sejak saat itu saya dan keluarga berpindah ke Lock and lock. Mahal tapi worth it utk dibeli. Sekarang ke anak-anak pun keperluan mereka untuk sekolah saya pakai lock and lock. Ini sudah berjalan 10-13 tahun. Kualitas tetap jadi pertimbangan saya.
Dan minyak lebih mudah dicuci bersih di Lock&Lock daripada Tupperware.
Masalah terbesar yang dihadapi brand-brand besar adalah "KESOMBONGAN". Merasa besar, merasa kuat, merasa terkenal, merasa tinggi, dan merasa-merasa lainnya yang membuat manajemen kehilangan ambisi dan kewaspadaannya. Jadi, jangan mau gengsi disebut brand kecil agar selalu waspada dan ada keinginan untuk berinovasi dan beradaptasi.
@akubukanaptxmu blackberry
Padahal dengan modal mereka yang besar mereka bisa dengan gampang berinovasi. memang kesombongan yang bikin kita jatuh
mereka besar sombong wajar ,anda bukan siapa2 aja sombong,penjuala TP menggunakan direct selling,,berarti agent harus ketwmu langsung atau lewat wa atau tlp ,ketika kovid perusahaan2 dgn pemasaran jenis ini paling besar dampaknya,karena pemilik brand tdk bisa serta merta merubah sistem pemasaran....
kenapa tdk bisa,karena banyak jenjang yg sdh di lakukan oleh agent,menurutku TP beda dengan nokia atau blaxk berry......
biasanya direck selling sdh di sepakati setiap anggota walau ada yg nakal,tapi tdk akan menjadi bukti ketika jual langsung,tapi kalau lewat onlin dengan diskon maka akan kelacak agen yg lain yg ikut sesuai aturan,walau agen level bawah margin10℅ dan level atas margin 40℅ tapi level atas tetap jual dengan keuntungan 40℅
Setujuuu
@@nursudi989 Brand besar juga jangan sombong, karena kesombongan maka banyak brand yang tumbang. Yahoo sombong hancur, Nokia sombong tumbang, Kodak sombong pingsan, dan banyak brand lainnya yang sombong dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan terkini. Direct selling maupun berjenjang, offline maupun online sebenarnya bisa disinergikan. Gak perlu yang tadinya berjenjang melalui agen dihapus karena mau jualan secara langsung lewat online. Bisa juga saling melengkapi. Misalnya kaya brand Samsung yang punya toko offline lewat agen-agen, juga punya toko online yang berjualan secara direct selling. Dulu, Samsung pakai sistem symbian OS seperti punya Nokia. Kenapa Samsung masih bisa bertahan sampai sekarang padahal Nokia, Motorola, dan Ericsson sudah tidak terlihat lagi ponselnya?? Samsung bisa bertahan karena bisa beradaptasi dengan lingkungan. Mereka cepat mengubah OSnya menggunakan Android yang saat itu sedang berkembang dengan cepat. Intinya, siapapun itu; mau brand besar ataupun brand kecil jangan sombong. Karena kesombongan itu menutupi diri dari melihat lingkungan dan pasar. Sekarang, zaman sudah sangat cepat berubah. Bukan cuma masalah direct selling, online, ataupun offline.
Saya pengguna tupperware..10 tahun lalu koleksi banyak tapi dibeberapa tahun trakhir produknya kurang bagus, baru hitungan 2-3 tahun tutup yg rusak lah..yg sobek lah..dan beralih kelocknlock..pemakaian 6 tahun masih awet bagus hanya tutupnya saja yg ceklekannya lepas..semakin kesini banyak produk2 lain yg sejenis lebih aestetik, tapi untuk saat ini locknlock masih tetap idaman..karna awetnya
manuver locknlock berkolaborasi dengan beberapa seniman² adalah cara mereka untuk menghubungkan diri mereka dengan pangsa pasar yang baru, yaitu generasi muda. tupperware secara simpel kalah karena enggan mengikuti keinginan² pangsa pasar modern, sedangkan locknlock ingin
Secara design pun aku lbih suka locknlock,g apa2 mahal,didingkan tupperware terlalu bnyk warna gonjreng,g aestetik.
@@malalamadali3647 tpi jujur wrna tupperearne buat anak2 lucu sih, match gt bawain bekel ke sekolah wkkw
Iya lock and lock desainnya kekinian banget (shin chan, one piece, tahilalats). Sebagai penggemar one piece akhirnya tertarik beli 😂
Seseorang pernah bilang ke saya, "jika kamu gak bisa mengikuti perubahan jaman, dan tetap bersikeras dengan prinsip dan metode tanpa mau beradaptasi, jangan kaget kalau dunia yang akan mengajarkan perubahan itu, dan percayalah, prosesnya pasti gak mulus"
nah yang saya lihat tupperware ini salah satu brand yang kemakan oleh perkembangan. Produk yang bagus dan tahan lama itu satu hal, namun ada variabel yang kadang suka terlewat. "waktu". Tupperware ga bisa memaksa loyalisnya untuk tetap muda terus. Mau gak mau usia pasti bertambah. Dan dari sisi generasi-generasi baru, masih belum bisa tersampaikan keunggulan-keunggulan produknya. Alhasil, tersisihkan dengan brand-brand baru setelahnya. Baik dengan alasan harga lebih murah, desain lebih kekinian, channel distribusi yang lebih baik, dan bahkan, alasan yang gak bisa kita pungkiri, kemajuan media sosial. banyaknya brand "food storage" yang bertebaran di e-commerce dan toko sosial media, membuat Tupperware makin tersisihkan.
Untuk teman-teman yang menjalankan usaha, tupperware adalah salah satu contoh yang bisa kita jadikan pelajaran. Semoga kita semua bisa tetap beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Tupperware lupa mereka hanya market leader, tapi by branding mereka bukan niche and most high end brand.
Seperti Rolls Royce atau Bentley yang tidak butuh pasang iklan lagi.
Ibu saya sampai dapet reword jalan" ke japan gara" tupperware.. karna penjualan nya banyak banget.. dari rumah kecil sampe punya rumah lebih besar dan nyaman, dari jalan kaki waktu saya kecil jualin produk, sampe punya gudang sendri untuk barang".. reseller tinggal kegudang beli produk. Udah enak banget.. saat pandemi bisnis mulai perlahan turun.. dan sekarang udah ga laku lagi, kalah saing sama produk baru😢😢 sekarang harus bangun bisnis lain lagi dari 0, semangat ibuku 🥺🥺
Ada produk2 yg mau diabisin yg dijual,kak oleh ibumu?
@@cakwemeripluit3818 banyak masih 1 ruangan, minat kak?
Bgmn hrgnya
@@karlintj.9919 Bisa di obrolin kak untuk harga, pasti jauh lebih murah, lokasi rumah di sidodadi, kedaton, bandar lampung, lampung
dijual online aja
Di luar itu semua, thanks to tupperware yang udah bikin kue lebaranku awet parah. Jadi tiap lebaran emang nyediain dua toples dari tiap macam kue. Satu buat tamu, satunya lagi ditaruk dulu buat persediaan kalo habis. Kalau kue yang di luar masih banyak, alamat kue yang disimpan masih kepakek smpek lebaran idul adha. Dan rasanya masih krezz karena gak dibuka sama seklai 😍
Soalnya pernah sebelum punya tupperware nyimpen kue cadangan putri salju di toples khong guan, agak lama dikit rasanya udah beda
Iya bener kak,, sbnrnya tupper bagus bgt dulu,, tp blkgn kualitas nya beda .. mungkin ini sebabnya jd hampir bangkrut krn udh berubah 😢
Iyaa betull...buat saya tupperware masih yang ter the best, simpan sayuran ga gampang busuk, simpan makanan ga gampang basi, simpan2 yg lain jg terjaga mutunya dibandingkan disimpan pakai yg bukan tupperware yg jelas lebih murah
Tupperware produk yg sangat bagus, kualiatas nya bagus banget, beli tahun 2002 sampek sekarang 2023 masih utuh, tidak ada yg rusak atau pun pecah... pokok nya best deh😍😍 y love tupperware
Itu yang bikin bangkrut, semua perusahaan butuh uang masuk.... kalo gak ada uang masuk ya kolapsss lah....
😂😂😂😂
menurut ge sebagai konsumen tupperware, harganya overpriced ga sebanding kualitas dan modelnya gitu gitu aja, banyak produk tiruan yang mirip dengan harga murah. Susah didapat, padahal sekarang udah jaman ecommerce, kenap ga bikin toko di shopee, sekian terimagaji dari hati terdalam
2th yg lalu ecommers ga bolehin sistem mlm masuk , ga tahu untuk tahun ini ya , banyak yg pada koar2 kenapa ga jual shopee kelihatan kurang info 😂😂
Semua bisnis memang mengalami penurunan sejak pandemi covid. Kalau tupperware memang perusahaan sudah lama tapi sekarang banyak perusahaan baru yang buat tupperware lebih menarik dan harga bisa lebih murah seperti brand dari korea, jepang, china, dll. Saya juga suka beli tupperware dengan harga diskon di supermarket /toko kecil. Jadi sudah banyak competitor baru dan jadi perusahaan yang sudah lama berdiri bisa terancam bangkrut.
salah besar kalau semua turun. 50: 50
justru yg cepet adaptasi naiknya pesat
Salah satu faktornya, Tupperware gak mau masuk supermarket. Jadi mereka ngandelin penjualan distributor atau sales event bazar. Jarang banget liat Tupperware di supermarket. Beda sama LnL yg ada di hampir semua supermarket.
Iya ya di supermarket jg banyak merk bagus sekarang
Cara mainnya emang beda
kalo sistem direct sales memang ga boleh dijual spt di supermarket krn itu retail. sedangkan direct sales masuk dalam APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) semua produk apapun yg msk dlm APLI ga boleh dijual dgn cara retail... ini jg akan dimonitor oleh Kementruan Perdagangan
Point' penting
• "kalo dah gede, jangan sombong"
• Revolusi bisnis model
Istri saya sempat jadi level manager sebagai konsultan Tupperware. Lalu istri berinisiatif berjualan lewat Facebook, market place, pasang Facebook Ads, pasang harga "wajar" dan promo seru, banyak pembeli dari berbagai pelosok Indonesia. Namun sepertinya ada konsultan lain yang melapor ke distributor dan istri saya diberi warning letter. Semangat istri auto hilang dan berhenti jadi konsultan Tupperware 😅
Waduh🥲
brarti management TP yg bobrok
Berarti orang2 kolot isinya
Memang peraturannya bagaimana??
Apa tidak boleh pakai ads,atau ecomerce?
@@littlenotelitta maksudnya istri dia jual harga di bawah pasar. Soalnya sales gitu umumnya ga boleh jualan harga di bawah yg sudah ditentukan.
Misal dari tupperware dikasih harga 50ribu, perjanjian jualnya 100k, tapi istri dia jual 90k di internet. Nah sales2 lain bisa lihat dan laporin pelanggaran perjanjian ini. Karena kalau sales lain jual harga 100k, ga bakalan laku, pembelinya minggat ke harga 90ribu semua.
Belum lagi kalau sales lain nanggepin perang harga, yang awalnya satu orang jualan 90ribu, sales lain nurunin jadi 85k, yang lain jualan 80k, ada lagi yang jual 70k. Brand tupperware ini malah mati karena official store mereka ga bisa jualan di bawah harga si salesman. Dan persepsi masyatakat udah kebentuk kalo tupperware itu ya di bawah 100ribu.
Pointnya, "kalau sudah gede jangan sombong, tetap layani konsumen sepenuh hati". That's is point, jadi itu usaha yang aku geluti sekarang ini, yang aku incer selalu pelayanan konsumen yang buruk. Gw baru aja buka usaha, yang gw tekankan itu pelayanan konsumen, harga gw naikin 10% dari kompetitor, tapi tetap laku.
Bahkan HPP cuma 2k, itu bisa aku jadikan 50k, konsumen juga gak protes, itu karena gw pelayanannya bagus dan menghargai pelanggan, yang ke 2 gw kasih kualitas maksimal.
Sementara saingan gw yang senior sepi dan terancam bangkrut, itu karena melayani pelanggan dengan sombong bahkan angkuh banget
om,ada gak di indonesia org yang sering ngomongin,kegagalan suatu perusahaan yang mereka beli dan berkembang pesat lagi,krna kan banyak tu yg bilang terkadang perusahaan A kesalahannya ini,itulah
Good plan bro..👏👏 btw klo boleh tau bisnis model nya apa bro?
@@inifrhnn bisnisnya umum, di dunia perkertasan. Tapi bagaimana meningkatkan value dari kertas tadi, yang HPPnya cuma 2k bisa jadi 50k, dan ada untungnya, gak bakal dipalakin oknum atau di iriin sama tetangga, tapi ada ada nggak enaknya, yaitu diremehin orang tapi itu gpp setelah beli mobil baru mingkep mulutnya
@@dioilham6006 nicee bangg
@@garudasakti6919 ada banyak, gak terkenal dan gak punya akun streaming, tapi beneran di mata gw.
Mmmm ttapiii aku tetep syukaa sama tupperware.., ❤❤ ttp aku simpan dan gunakan sehari hari koleksi tupperwareku ... sampe kusediain lemari khusus nii buat tupperware kesayangan.. heheee.. makasi tupperware dah nemenin kitaa kitaa....
Tapi Produk Tupperware emang bagus banget sih.....Kek Mangkuk kecil Tuperware peninggalan Mamak sy dari 2008 sampe sekarang 2024...udah berapa kali dibanting sama anak...di lempar di tembok....di injak2 bahkan...Kagak pecah,bahkan gak ada retak atau goresan....Amazing❤❤❤
selama produk masih banyak dipasaran masih bisa dibeli end konsumen dgn harga terjangkau, brand tetap berjaya
Betul, yg penting memang niatnya jual produk bukan karena kesombongan yg merasa barangnya paling bagus
Tupperware emang menang di durabilitas produk yg emang tahan lama, makanya customer "senior" jarang repeat order karena "ga rusak rusak" 😂. Nah seharusnya Tupperware peka kalo mereka udah menguasai market "senior" maka selanjutnya adalah menjaring market "junior" yang belum menggunakan produk Tupperware.
Bukan gak rusak
Produk itu sama aja kayak yg lain
Bisa rusak juga..
Dulu di gandrungi walaupun mahal, banyak yg tergiur
Ada klaim garansi seumur hidup
Bisa tukar produk kl ada kerusakan.
Tapi pada akhirnya klaim garansi itu
Macam janji manis aja
Klaim tukar produknya entah susah, berbelit ato malah gak bisa.
Entahlah pada akhirnya peminatnya mundur alon alon
@@moms7851 Nah bener sekali..dari thn 1990 hampir pelaralatan rmh dan prodak ini..demi keamanan balita..lama lama mulai pada rusak saat di tukar hanya janji jnji saja..
Dan skrg sudah move on sama prodak ini
Ini klaim garansinya kapan ya bun? Gw klaim pas 10 tahun lalu aman" aja dikasih baru, tp keknya yg baru ini udh hasil leburan ulang
@@moms7851betul klaimnya sulit berbelit gak kayak janjinya garansi seumur hidup😅, makanya aku sekarang udah malas beli lagi.
Apaan, tutup tumbler dan mangkuk lama2 keropos dan hancur, tutup wadah minyak bisa berubah warna, padahal tidak dipake
Bukan jamannya eksklusivitas, tp kemudahan informasi dan pembelian
jangan sampai hilang moga2an tupperware. Dari semua brand yang pernah saya pakai, tupperware emang paling durable. Udah 20 tahun botol, kotak makan, sama gelas tupperware saya nggak keliatan rusak2nya. Hemat beli peralatan makan 20 tahun!
Kalo edisi lama emang bagus bang, bahannya tebel. Tapi makin kesini kayak tipis gitu plastiknya,
@@nano757 saya akui memang iya dan benar, tapi ketika dibawa ke DB yg di dapat justru sebaliknya, bukannya ada pencerahan kenapa dan mengapa ehh malah sertifikat2 produk yg diketengahkan.semacam ISO dan lain2nya. Belum lagi masalah garansi seumur hidup (ini yg NGERI2 sedap di realnya meski komplen sdh sesuai prosedur = lebih ketidakkonsisten)
Bukan masalah tahan lama tapi bahaya partikel plastik yang meluruh ke dalam bahan makanan.
@@fibrahim4171 setahu saya produk Tupperware terbuat dari bahan plastik pilihan dan berkualitas tinggi dengan bermacam sertifikat2 ISO produk dan bahan baku lainnya. Tidak memungkiri dan sudah diakui harga yg mahal sebanding dengan kualitas. Dan kriteria partikel2 plastik(dari bahan plastik berkualitas tinggi) sdh masuk dalam sertifikat produk ISO produk yg sudah ada.(termasuk tidak ada bahan kimia yang membahayakan untuk user/konsumen)
Mungkin itu sedikit yg saya tahu selama di Tupperware.🙏
Jadi bisa dibedakan dengan produk plastik yg murah meriah atau lainnya dan tidak melalui uji sertifikasi/sertifikat ISO produk keamanan dlm konsumsi.
@@fibrahim4171 tupperware kode 5 dan sudah BPA Free jd aman. bahan plastik no.5 itu bahan terbaik untuk wadah makanan dan minuman... saya sudah cari tau info kode pd plastik botol
Produk disposable emang lebih praktis, ga perlu repot cuci piring, apalagi disposable halal yg sekaligus bisa dimakan sekalian tambah ga perlu buang sampah, udh jelas bakal mengurangi pasar tupperware
Makasih ilmunya mas.., "jangan sombong dan adaptasi", pelajaran yg berharga buat kita yg sedang merintis.. 🙏😊
Saya menganalisa setelah pandemi corona ada wabah yg menghabiskan uang. Yg menengah atas kena trading, yg menengah bawah kena game judi. Akhirnya semua kena dampaknya. Untuk penjualan barang mahal walau berkualitas rentan bangkrut, untuk barang murah masih ada putaran namun menurun jauh..
Masalah tupperware adalah konsumen udah nga percaya, Orang berani bayar mahal karna garansinya yg katanya seumur hidup, tapi nyatanya susah ganti kalau rusak, mending harga sewajarnya ngak usah garansi yg nga masuk akal
Betul
Garansinya tetap bisa spt sebelumnya kak dg catatan pemakaian wajar tdk sengaja... mmg skrg byk prosedur.. krn konsumen yg nakal sdh jelek dirusakin hehehe
Sy tetap bantu konsumen saya kok dan ga ada masalah...
SETUJUUUU.. YG LALU KITA BELAJAR DARI NOKIA.. KALI INI KITA BELAJAR KEMBALI DARI TUPPER WARE.. Kuncinya adalah kita klo mau bertahan dan terus hidup ya hrs mau ikuti jamannya.. pilihan hanya 2 aja.. ADAPTASI ATAU PUNAH
Mungkin karena generasi milenial, gen z dst punya pengalaman buruk dengan brand ini: dimarahi nyokapnya gara-gara ngilangin tumbler atau lunch box 😂
😂😂
Auto trauma seumur hidup 😂
Saya tetap suka sama produk Tupperware si, karena saya bandingkan ketika saya beli produk Tupperware dengan produk lain. Produk lain sudah rusak tapi yg merk Tupperware tetap kokoh dan bagus. Produk Tupperware mmang mahal tapi ngk pernah ngecewain si ketika di pakai.
Intinya ada harga ada kualitas😊
Di samping masalah inovasi total, juga ter dapat hambatan di perubahan gaya hidup, house wife / ibu rumah tangga zaman skrg sdh males masuk dapur, cukup tekan2 di food delivery..makanan segera muncul dgn hrg yg sangat bersaing, sedangkan kalo masak sendiri kudu cuci2 wajan, panci, piring mangkok dll..hrs belanja ke psr, ribet katanya..pihak suami juga setuju, karena biaya rmh tangga bisa di turunkan, tdk perlu membeli peralatan dapur lagi.
Sebagai pemakai tupperware dari tahun 1998 (dan pernah jualan juga), terus terang kualitasnya terjun bebas. Banyak brand lain dgn kualitas sama tapi harganya lebih murah.
dulu suka ama brand ini karena emg seawet itu dan worth it dengan harganya, sekarang enggak bangett... sekarang lebih suka dengan produk biasa tp warna estetik dan pastel...murah dan bagus juga kok heheh
so true,.. Ibuku pakai tupperware, aku dan saudara" masih setia sama tupperware,.. tapi karena sekarang seluruh keluarga kegiatannya banyak moving dan bawa bawa makanan, minuman yang harus secure packagingnya,.. Lock and Lock lah pilihannya dan generasi anak anak juga keponakan,.. Lock and Lock yang mereka pilih,.. dan lebih murah juga awet...
berharap sih produk lokal indonesia,kyk Lion Star,dll bisa punya branding yg kuat kyk tupperware jg di pasar global
dan jg diborong emak2🗿
Tapi aku suka pakai lion star apalagi termos. .. tahaan panas sih. .
Emakku salah 1 yg dulunya gandrung sama tuperware ini
Wadah sayur, tempat bekal ini memang pernah jaya dimasa nya..
Sekarang cuma numpuk digudang.
Dia dulu tergiur sama ini produk karena
Promosi garansi seumur hidup
Bisa tukar produk kl ada kerusakan
Itulah yg bikin emak- emak jaman itu gandrung bener sama ini produk
Gak mikir harga mahal karena tergiur promosi yg 1 itu.
Nyatanya nol besar
Kl kualitas? Biasa aja
Lbh bagus lock n lock tanpa embel- embel ini itu, mereka menonjolkan kualitas.
Dampak covid sejak 2019 tw kena dampak penjualan krn bu ibu lebih memilih makanan / pangan dibandingkan koleksi plastik..😂 bersyukur yg sdh memiliki tw bisa jd koleksi seumur hidup/ barang langka hehehe 😅
Hal yg sama dgn Nokia... dari produsen mobile dgn market share terbesar, jadi keluar dari bisnis mobile phone. Adaptasi dan innovasi itu memang kunci. Good video...
Karena pada masa itu, tidak seorang pun yang tahu jika iOS akan sangat dominan di masa depan. Salahnya Nokia adalah mereka bandel untuk mengadopsi Android. Dan pada akhirnya Samsung nailed the coffin untuk Nokia.
Saya dulu pemakai setia, tp stlh kualitasnya menurun dan utk tukar tutup nya sulit, saya tdk pernah lagi beli, karna saya lebih baik beli yg murah kalo rusak beli lagi gpp karna murah
Betul banget .. katanya guarantee ganti yg rusak ... giliran mau minta ganti katanya produk tsb sdh tdk ada lagi ... jadi ujung2 nya kita barter produk baru dgn nambah duit ngak sedikit jumlahnya (tupperware lama di nilainya muraaahhh banget) ... hitung2 kita dipaksa beli produk baru dgn sistem trade in yg notabene sama aza boong ... padahal zaman dulu di iming2 tupperware yg kita beli bakal di jamin seumur hidup 🤣 ... itulah cara dagang tupperware
@@dewijulia7934 segala plastik aja pake garansi seumur hidup... 😆😆😆😆
Aku dulu bgt prnh bli lunch box tupperware karna warna nya ungu muda cantik bgt
Trs lunch box nya dipake bawa bekel adek trs ketinggalan di toko.. ehh tutup nya di gigit tikus
Akhirnya tuh lunch box jd ga ada tutup nya
Aku saat ini sampe nangis2 hahaha karena berasa bgt harganya ku beli 80k atau 90k untuk lunch box nya
Setelah itu ga prnh beli tupperware lg
Kalo storage box untuk simpan2 di kulkas aku pakai callista, harganya murah sekaliii
Lunch box suami aku pakai locknlock
Wadah mpasi buat anakku jg pakai locknlock
Gua sebagai anak muda pecinta beli barang online ttp punya loyalitas ke suatu brand jika brand itu memang jelas. Kek contoh Fantech.. dari awal gua cuma nemu dan beli produknya itupun karena harganya ga terlalu mahal. Tapi setelah dapet kuta jdi tau kualitasnya dan dri situ kurleb gua jdi makin tertarik lah ke brand ini. Gitu juga untuk baju brand lokal². Tapi mungkin ini gua duang sementara yg lain ttp lebih ke harga-harga-harga dan untuk baju ttp ke yg lagi trend walaupun KW (?), gua sih anti gtu².. Lebih mau brand lokal tpi bagus yg bisa gua style sendiri di kombo sm sepatu, topi/beanie udh. Karena kalo bisa ngestylenya psti jdi bagus ga perlu bawa² nama brandnya ke style lu
Saya pengguna tuppy juga, tp Krn awet jd jarang belanja. Sy jg bukan kolektor. Sekali beli bisa utk bertahun2, sesuai kebutuhan. Skr sy beralih pd produk2 yg desainnya simple, harga bersahabat dan sesuai trend.
Tupperware dulu jd idola Mak" mereka seolah bangga klw bisa pakai produk Tupperware ini,klw sy sendiri sih kurang suka dr modelnya dan harga yg super mahal apalagi klw untuk bawa bekel anak ke sklh...krn klw hilang pasti amat sangat di sayangkan sekali
Iya, sya juga hanya saja dulu beli botol minum itupun karena modelnya seperti botol plastik jd gk tumpah
Sekarang pakai botol minum juga sudah pakai merk lain
Menarik. Sy ga pernah sekalipun kepincut tupperware. Bgitu liat lock n lock langsung menuhin kulkas. Dr sisi produk dan channel distribusi lbh masuk akal. Tupperware lebih ke push marketing, which i feel annoying
Manusia itu ada rasa bosannya dgn yg lama, dan tertarik dgn baru, yg bener2 bisa kedap udara seperti Lock &Lock.
Saya suka lock n lock karena nutupnya nggak ribet, Tupperware bagus, tapi nutupnya agak belibet😅 harus ekstra hari hati n teliti, kalo nggak rapet auto tumpah kuahnya. Kalo toplesnya ya auto mlempem deh. Apalagi kalo yang nutup para suami, sering banget jadi melempem karena nutupnya nggak tlaten😅
Bisnis suatu barang itu hrsnya terganrung dr keinginan dr konsumen..karena sifat manusia punya memorial dan nambah memorial pikiran itu manusia...jd keinginan yg akan datang bukan trend..kalau melihat trend cpt jatuh..adaptasi keperluan yg akan datang bukan adaptasi keadaan saat itu..membaca bayangan akan datang,bisa membaca jln kedepan
Sebagai ibu ibu rumah tangga sudah males beli tupperware karena
1. modelnya gitu gitu aja sudah kuno di ikea banyak yg lucu lucu dan lebih fresh
2. Sekarang banyak model storage terbuat dari kaca/plastik transparant yg lebih eye catching
3. Plastik ikea tutupnya kadang susah ditutup dan lama lama buluk.
4. Sekarang ibu ibu lebih suka koleksi hijab dari buttonscraves, ria miranda, nada puspita, etc.
5. Untuk bungkus kue atau makanan lebih baik pake thinwall kalo hilang gak sakit hati.
6. Peralatan makan anak kesekolah modelnya lebih bagus smiggle dengan harga yg hampir sama dibanding si tupper ini 😂
Iya sihh..smua yg mau hidup harus bisa beradaptasi.. hampir gada iklannya Tupperware tuh.. klu kita ga ketemu penjual nya ,kita ga tau ada model baru apa di Tupperware.. juga gw udah pindah pilihan sihh.. lebih milih ke produk dr kaca, keramik drpd plastik..
Semua content creator pasti bisa mengulas kegagalan suatu perusahaan tapi jarang yg bisa memprediksi perusahaan mana yg bakalan gagal serta memberi tips pencegahannya.
🤣🤣🤣 sama kayak bahas saham atau crypto yg lg hype mereka cuma bahas saat sudah booming dan tidak bisa buat forecast
Konten creator skrg sok tahu,
Mrka cman ambil isu trus googling
Sebenrnya bisa tapi untuk bisa membahas konten itu dibutuhkan riset yg mendalam krn prediksi tentu tdk bisa spontanitas seperti pembuatan konten dan itu butuh waktu lebih lama tenaga pikiran dan pastinya beresiko juga memprediksi suatu hal
Garansi seumur hidupnya ga berlaku ga mudah, Member ga berlaku seumur hidup, klo kita pindah kudu jadi member baru,
Plus yg di bahas itu stuju bgt...
Bang bahas fenomena ketika brand bisa jalanin digital marketing sendiri bahkan dari pabrik bisa langsung jual ke end user. Bagaimana nasib agen, distributor, ritel dan reseler yg biasanya menjual produk mereka?
Bantu jawab : berhubung saya salah satu dropshipper Viva cosmetics, saya tau sedikit bahwa, sistemnya di kalkulasi harga kak, jadi harga dropship dari pabrik lebih tinggi beberapa ratus atau ribu rupiah dibanding harga distributor maupun sales. Sehingga alur ekonomi pun tidak terganggu. Bedanya di sistem saja, kalau belanja ke pabrik ada minimal rupiah order, free ongkir, dan gratis sampel dan katalog.
Begitu kak 🙏🏻
Dan pun saya juga menyimak beberapa shopee mall dan shopee premium, bahwa, harga eceran mereka pun lumayan jauh di atas harga retail reseller, paling pas flash sale aja yg dikasi harga pabrik, cuman terbatas di jumlah pembelian saja 😊
Masalah terbesarnya bagi kami emak2 yg ekonomi menengah merasa barang plastik dengan hrga mahal kami mau beli jadi eman2 org jawa bilang 🤭
menurutku, sebenernya tupperware itu udah kayak honda, sanyo, atau aqua, yg saking mendarahdagingnya, menggunakan nama merk untuk menyebut sebuah item. kaget sih waktu liat video ini bisa gitu ternyata. sayang banget sih.
sudah banyak sih contohnya, nokia, kodak dan sebagainya
Thanks insight nya… jadi lebih paham bagaimana sebuah perusahaan harus running di zaman sekarang.
Bahkan Tupperware bisa jadi agunan GADAI di Pegadaian, mindblowing banget memang ini brand.
gadaikan tupperware
nyawa siap" lenyap di tangan emak 😂
Serius bisa di gdai di pegadaian😅
@@nuvaa07 iya serius,, soalnya aq sdh pernah beli tupperwear di gaden,, lumayan dpt separuh harga..😅
pabrik tupperware cit unlimited money.
produksi 10 ribu
dijual 50 ribu
digadai 25 ribu
untung 15 ribu di gadai.
masukin 1000 tupperware di gadai= instant 15 juta.
@@rich1355 harganya mahal gilak, sy gak pernah tergiur tupperware. Uangnya lebih sy belikan yg long lasting, misalnya bangun rumah.
Lu seumur hidup harus punya tupperware di rumah, gak tau kenapa tuperware ini produknya bagus banget kualitasnya, sekali lu taruh makanan gak bakalan tumpah kemana mana, tutpnya rapat banget, plastiknya awet, dan kualitasnya tinggi, sampai saat ini belum ada produk yg sehebat tuperware, sayang kalau bangkrut
Saya dulu pakai botol/tumbler tupperware, makin dewasa, malah malu pakai, karena :
1. Desain yang cenderung kekanak2an, mereka ga ngikutin tren disain untuk kalangan orang kantoran atau anak tongkrongan.
2. Warna yang juga kekanak2an, malu cuy pake botol warna ungu, ijo, oren di kantor, apalagi pas rapat.
Akhirnya saya memilih produk merk IKEA. Harga ga terpaut jauh, tapi disain dan warna lebih elegan dan classy.
Yes, its also about fashion and style, not just purpose.
Mereka lupa kalo , "Taste matters"
bener banget, series yang untuk laki laki juga gitu gitu aja, ga ada perubahan.
Lah sama
Emng Lu ny aj yg norak kg tau produk" tumbler tupperware...tauny yg plastik doang.yg limited release stainles steell bnyk modelny cakep" broo.😂😂
Liat aj di tuppershop
@@triharyanto513 udah liat kok... But no thanks, Mungkin memang taste saya yang ngga keren kaya mas nya..
Sepertinya anda beli Corksicle deh, bukan botol Ikea😉
Saya pernah bekerja di produksi nya
Saya acungin jempol buat kwualitas nya
100% kuat awet
Proses nya bener2 teliti
Padahal dulu Tupperware itu sebagai tanda kekayaan dikalangan ibu-ibu selain perhiasan.
😂😂😂😂
Iya. Dan aku mungkin ga termasuk 🤣 Asli, blm prnh beli merk Tupperware. Wadah² rmh tangga lbh tertarik ke Lock n Lock, sisanya produk merk biasa dgn harga standar/murah macam Callista dan sejenisnya (yg biasanya udah dijual sepaket 😁).
Ada temenku sampe dipajang dietalase macam buat pajangan 😂
@@sakinahsnack pasti ibu2
Mama mertuaku juga punya, koleksi hmpir 1 lemari dan di taro di dpan ruang tamu pula 😅... Sdgkan mma sendiri mlah suka maen pake buat ngsih mkan kucing apa ayam.. krna tdk tau hrga+kualitas.. wong sma plastik.. ktnya
Sjak itu aku jga jdi jrang beli tupperware.. klo di jlasin hrganya, yg ada mencak" 😅
Trs jg msalahnya tu,, para dealer besar itu ngeborong tuppy trs dijual dg harga murah (harga member),, jd para new dealer kesulitan jualan krn harga udh kebanting sm dealer yg gede²... Jdi ya susah jg rekrut dealer baru,
Banyak produk palsu. Emak2 yg gak sanggup beli Tupperware asli yg mahal, pilih produk palsu yg sangat banyak di pasar bahkan dijual di mall. Harganya? Murah banget. Gengsinya dapet, harganya ramah di kantong. Tupperware jg melarang penjualan online, harus beli langsung ke penjualnya. Tupperware menolak masuk ke e-commerce. Malah minta direport kalo ada orang yg menjual secara online. Disini aja Tupperware udah kalah. Gak mau masuk ke online shopping padahal pangsa pasar online shopping sangat besaaar. Nah, terjungkal kan?
Tupperware ini produk unggul dr produk lain,krn plastiknya aman utk kesehatan ktk terkena panas yg produk lain gak punya,dan banyak peminatnya,tp gk bermain di medsos & online shop,pdhl sekarang org jaman now itu cenderung berkarir & individualis yg sgt bergantung pd online pribadi itu utk penuhi kebutuhannya
Berharap LocknLock akuisisi Tupperware. Yakin gak akan ada yang ngalahin sih
Aku suka beli yg diskon 50% atau lebih. Biasanya stock lama. Produknya untuk klas plastik emang bagus, tp tetep aja plastik. Klo untuk hrg normal, menurut saya ga sepadan. Mendingan bli pyrex/duralex/glasslock. Peralatan masaknya jg harganya ga ngotak. Dg hrg yg sama bs beli peralatan masak brand luar yg emang udah legend bgt di bidangnya. Tp ada jg ko produk yg kualitasnya menurut saya pribadi sebanding tp hrg jauh lbh murah, seperti Bima Chef/Zebra Estio.
Dlu kerja bawa bekal nasi dari rumah pake tupperware krn kualitasnya bagus klo skrg prefer beli maksi d luar krn lbh banyak variasi makanan dan harga nya gak jauh beda (15-25rb)
Dulu trik marketingnya via sales rumahan,itu juga inden dulu kalau mau beli.
Sekarang bisa dijumpai dimana mana,dipasar,kios atau dionline
Mereka sama kyk blackberry, ga mau ikutin trend market, tetap angkuh dan akhirnya blackberry ganti model bisnis. Jadi penasaran tupperware nantinya gmn ya :)
soal nya bb maen nya lock market
bbm hanya bs pakai bb
begitu android keluar
open source semua developer ke sana
wa keluar
konsumen jg kabur ke sana
bb tetap pertahanan market nya yg di lock
pas bbm ubah ke android
udah telat
udah idem di wa semua 😂
@@lionight.custom5693 benar2 nasi telah menjadi bubur.. semoga tupperware bisa pivot kyk BB kesian brand bagus tapi udah di end game wkwk
nokia jg bang kwkwkw
Sebenarnya masalah dari brand besar ini adalah " perang harga" dulu Tupperware monopoli market meskipun harganya mahal. Sekarang competitor dengan design sama dan fungsi sama namun harga lebih murah, of coursr para generasi muda pasti lebih yg murah.kasus ini sama seperti Sony, JVC dan branding lainnya. Kualitas mereka juara,tapi menjangkau pasaran menengah ke bawah di negara negara penduduk besar seperti India, Indonesia dan China nggak bisa
Sy pernah jadi salah satu member Tupperware. Sayangnya waktu saya pindah dari kota Mgl ke kota Semarang keanggotaan saya hilang. Saya ga bisa melanjutkan lagi perjalanan sbg sales dgn riwayat penjualan Sy di kota lama. Saya harus mulai dari awal lagi sy harus ikut NDOP lagi harus ikut Assembly lagi, dll sbgnya. Di situ awal kekesalan saya. Riwayat Penjualan saya di kota lama hilang bgtu saja. Sejak saat itu saya memutuskan off dan ga mau jualan Tupperware lagi. Walaupun baràng bejibun . Akhirnya ya saya jual aja biasa. Tanpa embel².... Apapun. Kadung kesaaaalll bgt.
Izin sharing ya ka, harusnya ttp bisa jalan bisnisnya kan bisa order nya lewat magelang barangnya bisa di kirim ke smg ttp bisajalan , saya punya mitra member Tupw di malang sedangkan saya di Kudus ttp bisa jalan ko bisnis ny
Skrg tupperware kan sdh bs order lewat aplikasi tupperklik kak, dimana aja kk bisa ambil brg, kk buat pengambilan brg di kantor yg terdekat dengan alamat kk, walau kk terdaftar di daerah lain
Ijin menambahkan ya ., Kepindahan saya sejak tahun 2018 dan tak ada satupun yg memberi tahu saya apa yg harus saya lakukan. ... Soo... Komplit kan kekecewaan saya..
Sebetulnya bisa ngajuin ke Tupperware kok kl pindah.. atau tetap order distributor lama minta kirim... malah dit4 baru akan dpt jaringan consumen baru
@@juliaratnasari5004 .... Di tahun 2018. Saya DTG ke distributor baru dan di haruskan ikut semua dari awal. Dan saya tidak mau karena itu hal yg konyol. Sejak saat itu saya tidak mau lagi jd sales Tupperware. Gak well ... Bgt dan bikin kecewa. Dan mohon maaf .... Kalau sudah kecewa mau di bujuk kayak apapun ya tetap kecewa.... Sy pikir bisnis bukan di sana doang kok.
Kalau kualitas aku akuin emang bagus. Karena mereka mempertahankn itu, cm perlu inovasi dan adaptasi biar dilirik generasi muda sekarang.
Baru mau beli,,malah bangkrut,,semoga semangat lagi,,krn produk kesehatan meski mahal pasti dicari orang koj
Sudah banyak brands hebat USA dan Eropah yg goyang oleh perubahan jaman maupun krisis ekonomi, perusahaan2 yg memeiliki keunggulan tinggi pasti dilirik investor2 besar. Investor dari Tiongkok termasuk yang paling agresif mengakusisi brands2 Top dunia.
sangat baik.. saya setuju sekali dengan analisisnya. sy termasuk pengguna brand lain yang tidak kalah kualitasnya dari Tupperware,
Pernah lihat di Curiosity channel, tupperware yg merevolusi ibu2 nyimpen makanan yg kedap udara (dgn klaim lebih tahan ga cepat basi). Awalnya produk mereka ga laku, hampir bangkrut. Mereka pake ibu2 buat marketing dgn metode arisan jd laris. Klo mnrtku krn skrg orang2 lebih melek kesehatan jd produk2 plastik mulai dipertanyakan. selain itu produk2 serupa memakai label bpa free, pakai seal silicone, dll. Klo soal model sih tupperware bagus dan ukurannya pas. KLo di Indo, dulu mereka mau ganti atau garansi seumur hidup, tapi sekarang mereka bilang udah ga keluar jd produk kita dibeli harga murah oleh mereka dan kita disuruh beli produk baru mereka yg kualitasnya mnrtku lebih buruk dari produk lama (lebih tipis dll)
Apapun keadaannya skrg kejadian ini membuat semua mamak mamak sedih apalagi brand tupperware sudah melekat dihati sejak kecil 😢. Produknya bagus dan terlalu awet juga sih makanya jrg yg repear order. Krn setahun dipakai full aja msh bagus wkwk😊
Terlalu awet gimana.... ember nyak saya merek lion star udh puluhan tahun masih bisa dipake ....😆
Iya bener, dlu ga banyak pilihan dan yg paling menonjol ya yg satu inilah... Setuju juga karena skrng banyak pilihan, banyak pilihan size dri segi harga juga org2 awam udh bisa milih sesuai dgn budget dan keperluan masing2
garansi seumur hidup,terdengar seperti bumerang.
Udah ga berlaku bbrp tahun belakangan ini.
Hhh
Koq bumerang, enggak donk, kan emang produk nya bagus dan tahan lama. Dan kalo misal campaign itu bumerang buat mereka, pasti dah dihapus campaign nya sama mereka. Kan dah dijelaskan di video, kenapa Tupperware menurun, karena udah ganti jaman, gak adaptasi cara pemasaran nya...
Lebih tepatnya org jaman skrng gabutuh durabillity banget. Karena kebosanan akan mengalahkan ketahanan. Jadi garansi seumur hidup udh ga relevan utk org² jaman skrng
Sampe skrg kan msh berlaku garansi, yg penting dgn rusak pemakaian normal
Ya cara bisnis sekarang sdh berubah, hrs diikuti dgn cermat dan jeli, sbb sangat bnyk juga pebisnis gaya kiini ,bangkrut juga sblm 5 tahun.😇
Sekarang ibu ibu lebih banyak pake thinwall yg murah tapi foodgrade dan bisa masuk microwave. Kalau hilang juga ga masalah krn harganya murah. Lain dengan Tupperware yg kalau hilang sakit hati rasanya.
Tuperware jg murah kok bro bagi distributorny
Mkny garansi seumur hidup 🙄
@@Luhur_Yonasril sdh tdk mudah utk tukar ,semua agen bilang nya saya tdk ke kantor jadi tdk bisa tukar atau ganti barang lain nanti dibayar selisih nya ,juga tdk mau jadi sdh tdk ada garansi bya lagi karna saya pakai dari th 95
Penggantiannya juga susah.....pecahan satu potong aja ga boleh hilang.....akhirnya dah lah males ganti tuh tutupannya....
Emak gw lebih suka Lock&Lock. Malah specifically beliau beliin gw Lock&Lock x Ciel limited edition biar gw bs minum dimana" . wkwk
sy punya LnL hadiah kulkas, bgitu isi air mndidih, langsung wrinkle😂
Kalo menurut aku, quality tupperware blm ada yg nandingi sampai saat ini. Yg gagal itu manajemen nya. Gak bisa ikut perkembangan jaman teknik penjualannya. Terlalu focus ke rekruitmen member, membuka jaringan baru. Tp dia lupa, penjualan sukses gak harus banyak jaringan. Jaringan banyak tp penjualan rendah, percuma. Mending jaringan minim, tp kuat di penjualan. Inovasi produk jg kurang banget. Paling cm gonta ganti warna. Konsumen bosan.
Kualitas tupperware sekarang jauh lbh berkurang,tutup dari wadah banyak yg kurang kenceng atw kurang kedap.kalah sama produk tuppeware yg saya beli 5thn lalu
Memang, jaman dulu memang bagus, kalau sekarang telalu bagus 😄
Bener banget,,, jdi sebab utama bangkrut nya tu krn mereaka ga bisa mempertahankan kualitas
Alhamdulillah terjun di Tupperware dari tahun 2014-2018
Selama kurang lebih 4 THN menikmati banget.
Karena dulu jaman booming2 nya.
Selama di Tupperware saya jenjang karier mencapai level manager
Bisa mit pencapaian ke Jogyakarta, Bali
Samapi ke luar negri tahun 2016 ke Shanghai China dan THN 2017 pencapaian MIT Umroh.
Lepas tahun 2018 saya off di Tupperware karena market di pasaran mulai berkurang.
Bang usahain bikin video min 10 menit, pembawaanya enak materi bagus kalo bikin dibawah 10 menit ga berasa
Yg penting kualitas bukan kuantitas
Yehh ngatur ngatur 🧐🤨
Kalo dr ceritanya mirip mirip Nokia, padahal gw inget bgt waktu 2013-14 tim gw waktu masih jadi leader di SPBU setiap Minggu tim gw pasti beli Tupperware yg penjualnya bermobil datang ke SPBU, g nyangka bisa tumbang juga y, dan setiap kita memang harus mengikuti perkembangan jika ingin sebatas bertahan
Kelemahan Tupperware itu tutup toplesnya selalu cepet rusak, makanya pindah ke lain hati 😂 tutupnya bisa dituker tambah sih ttpi harga barternya mahal
Intinya semua ada masa nya...
Udah cukup jaya selama 80 THN..skrg gantian perusahaan lain yg jaya
2018 lalu sy rehat dr tupperware setelah 10 thn jadi sales force,tingkatan grup manager sdh sy raih..lelah di tupperware,setiap hari dlm otak saya yg ada hanya kejar omset kejar omset terus,sebab bila omset tdk tembus,gaji/ fee sy kecil banget.uang ditangan itu udah kayak air,ngalir terus,jarang kepegang,baru ada yg laku/setor udah bidik barang utk yg berikutnya,gitu terus dr minggu ke minggu..sampai nggak sadar udah hampir 10 thn..ketika ada isu spt ini,justru saya tertantang utk jualan lagi..sumpah pingin challence pelanggan saya,ada dampak isu ginian nggak sih..
Sudah istrahat aja mbk urus anak lebih bagus daripada cari uang yg gak ada ujungnya
Sama kk 😅 skrng rehat ya kalau ada yang pesen aja jual. Gkngejar target, omset, rekrut dll
Setidaknya kita mash pnya link buat dapet brg selesai jual untung ambil bisa pegang tanpa perlu ambisi buat ngejar fee bonus dll
@@Alex_jim konsep tupper ini memang unik lho..aslinya bukan utk bisnis tp lifestyle,nggak bakal bikin kita kaya,kecuali distributor..tp lihat anak2 sekolah bw bekal makan,minum,bw rantang kl picnik bikin kita seneng..
Terus terang kmren cara sy jualan itu antimeanstrime..sy obrak abrik aturannya,sy jual pk cara sy sendiri..nggak ada online2 gitu..
Sekarang udah ga jaman lagi beli Tupperware untuk nyimpan krupuk atau kue kering. Terlalu mahal harganya dan sudah bukan status symbol untuk dipamerin kepada tamu.
Untuk lauk pauk juga ga praktis dibanding storange metal atau kaca. Ga tahan api kompor dan oven.
Mungkin kita seangkatan😅 sy 2009 - skg seblm BOP 2019 jd GM... tiap Th MIT dr Jepang, Hkg Macau, Melbourne., Dubai, Jerusalem, Korea, Beijing , Taiwan... Bagaimanapun kondisi Tupperware bersyukur pernah memberi hal yg Indah... Semoga Tupperware berbenah dan kembali bisa berjaya...
hahaha yang gua cari akhirnya dapat jawabannya disini. "kemana ya Tupperware?" dan ga ngerti lagi sih dengan algoritma YT dan kontennya bisa kebetulan ada di halaman depan YT padahal ga Subscribe. Dan semua isi penjelasannya jelas dan relevan. Yang persis terjadi ya gua ga punya product Tupperware seperti yang sudah dijelasin, bahwa generasi Millenial punya product Lock n Lock yang ga sengaja dapatnya di convenience store. Barangnya ada di depan mata (Lock n Lock) sedangkan Tupperware kalo ga Downline di circle arisan ya ga akan bisa punya productnyaa. Dan emak gua udah ga kumpul2 lagi dengan temen2nya saat seperti gua semasa SD di tahun 90an. Emak gua klo lg tunggu gua beres sekolah ya bawa terus tuh katalog Tupperware. Productnya legend Tupperware tuh karena kuat, bagus dan useable.
Tupperware sdh punya brand keren.. tinggal sedikit perubahan bisa merajai market lagi
Jngn lg mlm,masuk ke pasar/toko" biasa aja bikin hrga bersaing,skrng saingan bnyk,kyk hp aja,dulu samsung dominan stlh bnyk saingan mulai berkurang.
Mgkn krn skrg prioritas emak2 sdh berubah krn fokus kita skrg membgi2 uang belanja ke hal2 yg lbh penting krn hrg2 pada naik jd sayng aja klo buat blnja cmn buat koleksi doang kita bs ganti dg brg yg lain. Alhamdulillah dr awal kemunculan produk ini sy biasa aja ga ikut euphorianya, ttp pkai lion star he he he
invovasi jgn hanya berfokus kepada product saja !!!
Karena kl di luar negri udah ga ada lg yg pakai Tupperware.harganya ga kompetitif.sementara barang dg kualitas serupa bahkan lebih baik banyak yg jauh lebih murah
Nonton video disini pakai speed normal berasa nonton video lain yg hrs pakai speed 1.25 - 1.5x
Sepemikiran bang
😂
Karena emak emak jaman sekarang sudah pada pintar ,karena tupper wear jualan komunitas , emak emak pada beli karena untuk menaikan gengsi bukan untuk kebutuhan rumah tangga
Ko Raymond, coba bahas Amway dong, sepertinya menarik nih
Sekalian ecoracing😁😁
Up
Semua bisnis ada pasang surutnya, tidak ada yg exist terus. Produk Swiss ternamapun industri siletgunting pernah down. Namun mrk punya ide alain utk survive dan expand.
Semoga MLM lain cepet menyusul dan masyarakat sadar untuk membeli produk dengan harga "wajar"
Semoga yang terbaik
Iya pada sadarlahhh bahwa mlm itu cm jual omongan, aslinya produknya hampir sama dg yg lain, hanya kadang dikit lebih bagus dikit doank
Dulu saat mau membeli tupperware, saya sampai bela2in cari dimana tempatnya dan datang menggebu-gebu dengan harapan dapat membeli dan langsung dipakai. Toko belum buka padahal sudah jam buka, lalu pelayanan ogah2an, juga tidak ada org yg bisa melayani pembelian dan menjelaskan barang2nya ada on spot atau tidak. Ya sudah deh patah semangat, sejak saat itu saya mengerti kenapa banyak org yg meninggalkan brand ini. Nah sekarang diulas, jadi saya penasaran apa sih sebenarnya yg terjadi. Thanks atas penjelasannya.
Produk Tupperware Terlalu awet jadi orang ga beli-beli lagi, heheh
B aja we punya toples juga bakalan rusak udah sobek
@@febyfirmansyah sekarang selera sudah berubah
Kalau ga awet pasti ga laku itu produk
@@febyfirmansyah sama...toplesku, apalagi yg rainbow, rata-rata tutupnya yg rusak duluan.. Karena di pake tiap hari. Itu punya orang-orang yg awet, jarang di pakai, cuma di pajang doang di bifet.
Emang yg awet puluhan tahun cuma tupperware gitu.. ember nyak gua lion star masih bisa dipake sama gua 😆
Tupperware tidak melihat pasarnya yang sekarang ini. Terlalu banyak peraturan. Bahkan saat ini Mama saya harus berjuang untuk menjual produk Tupperware nya dan ya benar sekali Tupperware kalah saing dengan produk tetangga nya😢
Mama saya tuh di level manajer yang mana setiap bulannya harus ada pembelian untuk mempertahankan level manajer nya. Alhasil stock barang meningkat produk susah dijual😢😢
Semangat untuk penjual Tupperware kiranya dengan adanya video UA-cam ini Tupperware Indonesia bangun dari KESOMBONGAN nya❤
Terimakasih Kak untuk video bisnis nyaa