Sakral dan Mistis, Pura Goa Raja Ceningan, Lembongan, Nusa Penida

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 15 вер 2024
  • Nusa Ceningan merupakan salah satu pulau dari tiga Pulau yang termasuk dalam wilayah kabupaten klungkung.
    untuk sampai ke lokasi pur harus menggunakan speedboat dari pelabuhan kusamba atau dari pelabuhan sanur menuju pelabuhan bias munjul jungut batu atau pelabuhan mashroom lembongan.
    Selanjutnya perjalanan dilalui dengan menggunakan sepeda motor, melewati jembatan kuning yang sangat terkenal, merupakan jembatan penghubung antara nusa lembongan dan nusa ceningan.
    Pura ini terletak di sebuah cekungan tebing tepi timur Pulau Nusa Ceningan.
    Pura Goa Raja terdapat beberapa pelinggih diantaranya Pelinggih Ida Ratu Niang Sakti, Ida Ratu Ayu Mas Maketel, Pelinggih Naga Kembar, Ida Bhatara Baruna, dan Pelinggih Ida Ratu Gede Dalem Nusa.
    Puja wali pura ini dilaksanakan setiap purnama kelima
    Diceritakan Dewa Siwa dan Dewi Uma (Sakti) turun ke Gunung Mundhi atau sekarang dikenal dengan nama Puncak Mundi. Dewa Siwa menjelma menjadi seorang laki-laki bernama Ki Dukuh Jumpungan, dan Dewi Uma menjadi istrinya bernama Ni Puri. Turunnya Dewa Siwa inilah yang menjadi cikal bakal nama Nusa Penida.
    Awalnya Nusa Penida bernama Manusa Pandita. Disebut Pandita, karena dukuh adalah sebutan untuk seorang pandita. Lama kelamaan nama Manusa Pandita berubah menjadi Nusa Penida. Turunnya Dewa Siwa beserta sakti dan pengikutnya disebut sebagai manusia pertama yang ada di Nusa Penida.
    Ki Dukuh Jumpungan dan pengikutnya membangun sebuah pasraman dan pemukiman di lokasi yang datar Gunung Mundhi. Makanya wilayah tersebut kini bernama Desa Rata. Dengan kesaktiannya, Ki Dukuh Jumpungan melakukan yoga semedhi untuk menciptakan sebuah perahu sakti. Perahu ini ia ciptakan karena Pulau Nusa Penida dikelilingi oleh lautan yang luas.
    Ki Dukuh moksha di atas Gunung Mundi. Gunung ini sekarang berdiri sebuah pura bernama Pura Puncak Mundhi, dan digunakan sebagai tempat pemujaan Ki Dukuh Jumpungan. Sedangkan istrinya moksha di tempat yang kini terdapat pura bernama Pura Batu Melawang sebagai tempat pemujaan Ida Ni Puri.
    Perkawinan antara Ki Dukuh Jumpungan dan Ni Puri melahirkan seorang putra bernama I Merja. Berbeda dengan sang ayah, ia tidak senang berlayar. Melainkan lebih senang melakukan tapa semadi untuk kerahayuan dan keselamatan alam semesta.
    I Merja kemudian menikahi Ni Luna seorang bidadari dari Indra Loka. Lahirlah seorang putra bernama I Renggan dari hasil pernikahan mereka.
    Dikisahkan pula bahwa Ni Puri juga pernah melakukan yoga semedhi dan dengan kekuatan adnyana Ida sehingga mampu membuat Goa Betel dari arah Barat pulau Nusa Cenik hingga tembus ke arah Timur pulau Nusa Cenik.
    Dengan melobangi mulai dari arah Barat maka di Barat pulau Nusa Cenik disebut Batu Melawang. Sedangkan di Timur pulau Nusa Cenik karena tembusan Goa Betel itu kelihatan (ninggias) dari pulau Nusa Gede maka dari arah timur pulau Nusa Cenik tepatnya di sekitar goa disebut Batu Banglas.
    Goa Betel merupakan istana payogan Ida Batara Ciwa dan Dewi Uma. Selain tempat itu sebagai istana/payogan juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang pusaka milik I Renggan.

КОМЕНТАРІ •