Webinar I: Pendidikan Jesuit untuk Indonesia
Вставка
- Опубліковано 18 вер 2024
- Webinar Jesuit Indonesia Seri I.
Rundown:
01:11 Pengantar oleh MC
06:40 Sambutan oleh P. Provinsial, P. Benedictus Hari Juliawan, SJ
12:38 Moderator, CV Para Pembicara
21:28 P. Edu Ratu Dopo (Berakar dalam Tradisi Humanistik)
46:02 Ibu Sudewi Fajarina (Panggilan Menjadi Guru di Sekolah Jesuit)
1:03:18 P. Wiryono Priyotamtama, SJ (Berjalan Bersama dalam Perutusan)
1:25:46 QnA Prof Eko Indrajit: Mengapa Sekolah Jesuit eksklusif?
1:33:41 QnA Ibu Irma (Kolese Gonzaga): Bagaimana Mendidik Manusia menjadi Utuh?
1:37:40 QnA Yohanes Margono (Kolese Mikael): Bagaimana Pendidikan Humaniora di era 4.0?
1:49:20 QnA Liem Budi (PIKA): Bagaimana memajukan Pendidikan Vokasi?
1:57:39 QnA Reyhan (Sekolah Strada): Bagaimana dengan Anak Bodoh di Sekolah?
2:08:49 QnA Ki Saur Pandjaitan: Bisakah Jesuit membingkai Pendidikan di Indonesia seperti Ki Hajar Dewantara?
2:13:10 Damar Sandibrata: Sharing Pengalaman Bersekolah dan Menjadi Pendidik bersama Jesuit
2:15:17 Aida (Kolose Loyola): Bagaimana mempertahankan Sekolah Jesuit dan karakternya tidak hilang dari tahun ke tahun?
2:27:40 Penutup
Keterlibatan Jesuit dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia hadir melalui layanan pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Seluruh upaya diarahkan untuk menjawab kebutuhan sesuai dengan tuntutan jaman agar mereka menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang mencintai Tuhan dan peduli pada sesama. Untuk itu, pada saat ini program-program pendidikan Jesuit dibingkai dalam 4 (empat) keprihatinan global: menunjukkan jalan untuk semakin mengenal Tuhan, berpihak kepada yang lemah/tersingkir, menemani orang muda, dan merawat alam ciptaan. Semoga pembicaraan kita dalam webinar ini mengundang keterlibatan untuk berefleksi atas sumbangan dan tantangan nyata layanan pendidikan Jesuit di Indonesia.
Untuk mendownload materi Presentasi dan galleri webinar, silahkan kunjungi laman ignatius500.jesuits.id/webinar
Berapa milyar rupiah yg dibutuhkan jesuit utk sekolah di universitas top dunia secara gratis ?? Mulai dr biaya pendidikan, biaya hidup, buku2 dll.
Kehidupan semu yg seolah2 dijargokan sebuah perjuangan, belum lg dgn begitu byk nya donasi,
SJ gak lbh drpd NGO, ironis..
@Chris Budianto, kalau Anda tidak suka Jesuit, jangan pernah ikut-ikut mendengarkan seminar atau webinar Jesuit. Jangan pernah kirim anak Anda ke kolese / college -- apapun namanya --- karena itu adalah temuan Jesuit. Jangan pernah pergi ke gereja lagi yang para imamnya dididik di seminari, karena cikal bakal seminari adalah Jesuits. Jangan pernah melihat Bulan lagi karena beberapa kawah di Bulan dinamakan ilmuwan Jesuits. Semoga Anda mengerti. Jangan buat hidup Anda tragis karena sering nyinyir kayak emak-emak!!!! PAHAM!!!
Hehehe.. knp anda marah2 ke saya ??
Bukankah yg saya katakan sebuah fakta ?
Belum lg para yesuit yg terlibat sexual abuse tp tak bisa dikeluarkan dr SJ di seluruh dunia termasuk Indonesia krn berkaul profes.
Bukankah itu sebuah kemunafikan ?!
Bersekolah gratis hingga universitas top dunia, begitu balik ke Indonesia mendirikan sekolah dgn biaya yg mahal. Mengadakan retret dgn tarif, sedangkan rahmat yg didapat gratis..
Berprofesi sbg dosen tetapi tidak pernah melamar sbg pengajar krn universitasnya milik SJ.
Berbicara ttg kemiskinan tp tidak pernah mengalaminya, semuanya hanya sebuah konsep di kepalanya
Bukankah itu sebuah kesemuan belaka.?!
Yg mereka ajarkan hanyalah kesalehan, cara bertindak seturut ignatius BUKAN kesucian hati dmn Tuhan berada dgn mencari jati diri..
PS : komen anda tidak lbh drpd komen seorang kadrun, membabi buta.. NOL !
Berkah Dalem
.. BUAT PAK CHRIS BUDIANTO , SEKOLAH BER PEDAGOGI IGNATIAN INI MEMANG SANGAT UNIK , DI SELURUH DUNIA , SEKOLAH KATOLIK ITU YA MEMANG MAHAL MAHAL KARENA KAN SEKOLAHNYA TIDAK DIBANTU APBN PEMERINTAH , .................... SAYA TAU MUNGKIN ANDA SAKIT HATI KARENA DULU TIDAK MAMPU MASUK KE SEKOLAH KATOLIK KARENA FAKTOR EKONOMI , NGGA CUMA ANDA DOANK PAK , BANYAK KOK YANG NGGA BISA MASUK KE SEKOLAH KATOLIK KARENA FAKTOR EKONOMI ... . .. TAPI MEREKA BIASA BIASA AJA TUH NGGA KAYAK ANDA
Tepat sekali, anda hanya berpikir soal hal2 sama yg spt NGO pikirikan, spt jg kehidupan semu para yesuit yg seolah2 perjuangan hidup melihat tuhan dlm segala
Jangankan soal pendidikan yg mahal, baju mereka ada yg mencucinya.
Berbicara soal garam tp tak pernah mececapnya
Semu...
PS : jawaban anda sama spt komen org lain sebelumnya,.. NOL
Spt kadrun yg membabi buta, membela hal yg tampak dr luarnya saja..
Berkah Dalem
Pertanyaan saya kepada pak Chris Budianto ....:
1.Terus Harusnya Bagaimana pak, supaya dia bisa bertahan hidup ratusan tahun?????
2 Apakah hanya berdoa terus dapat bertahan ?????
3. Sekolah Jesuit semuanya Tidak Gratis pak (Lihat GEORGE TOWN UNIVERSITY, perguruan tinggi Jesuit yang sangat mahal biayanya) ????
3. Dari pernyataan anda apakah anda seorang Protestan yang kebanyakan membenci Yesuit karena Ordo ini didirikan oleh Sang PENDIRI untuk membendung perkembangan protestan????