Panduan Bangunan Tahan Gempa | Rekayasa Gempa | Earthquake Resisting Structures
Вставка
- Опубліковано 19 вер 2024
- Pedoman teknis bangunan tahan gempa dibahas dalam video ini. Pedoman teknis ini memberikan panduan atau petunjuk bagaimana mendesaian bangunan tahan gempa agar keruntuhan akibat beban gempa dapat dihindari. Beberapa hal yang dibahas diantaranya: sambungan antar komponen bangunan, penggunaan sengkang yang baik, dan bentuk atau layout bangunan yang disarankan.
Video kompilasi keseluruhan satu topik yang dibahas dapat dilihat pada video ini: • [KOMPILASI] Pelajaran ...
Evaluasi Kerusakan Gempa: • Evaluasi Kerusakan Gem...
Panduan Bangunan Tahan Gempa: • Panduan Bangunan Tahan...
Panduan Rumah Tahan Gempa: • Panduan Rumah Tahan Ge...
Konsep Performance Based Design: • Konsep Performance Bas...
Parameter Performance Based Design: • Parameter Performance ...
PPT presentasi dapat didownload dari link berikut ini: drive.google.c...
Materi presentasi yang disampaikan dalam video ini merujuk pada referensi berikut
1. Villaverde, R. (2009). “Fundamental Concepts of Earthquake Engineering.” Taylor & Francis, Boca Raton, FL.
2. Chopra, A. K. (2012). “Dynamics of Structures: Theory and Application to Earthquake Engineering.” 4th Ed., Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.
3. Paz, M., and Leigh, W. (2003). “Structural Dynamics: Theory and Computation.” 5th Ed., Kluwer Academic Publishers, MA.
4. Clough, R.W., and Penzien, J. (1993). “Dynamics of Structures.” 2nd Ed., McGraw-Hill, NY.
Thumbnail image dirancang oleh Sella Gita Rizkia, alumni Prodi Teknik Sipil UBL.
#rekayasagempa #belajarstrukturdiubl
terima kasih ilmunya pak
Enjoy. Bantu saya share videonya ya @Ade Firmansyah. 🙏
terima kasih pak, sukses untuk bapak dan channelnya
Terima kasih apresiasinya @Erwin Smith. Bantu saya share channelnya ya. 🙏
Tidak bosan" sy menonton materi yg dibawah oleh pak dosen 🙏🏼 klo boleh pak dibuat materi tentang bangunan struktur tahan tsunami jika ada 🙏🏼
Terima kasih @Bima Arta atas apresiasinya. Saat ini belum tersedia topik yang diminta, mudah-mudahan kedepannya bisa tersedia. 🙏🙏
@@BelajarStrukturdiUBL aaamiiin, iya Pak siap 🙏🏼
@@bimaarta8300 siip...
Bisa ta untuk bangunan lantai 9?
Hal apa yang mau dikaji dibangunan 9 lantainya?
@@BelajarStrukturdiUBL minta WA boleh enggak pak
@@michaeltomy186 bisa ditanyakan disini agar jadi pembelajaran buat yang lain juga. Atau via email ronny purba @ ubl. ac. id (hilangkan spasinya)
@@BelajarStrukturdiUBL panjang dan spesifik dan detail takut ganggu
@@michaeltomy186 bisa diemail
Selamat Sore pak
Terimakasih untuk materinya pak
ijin bertanya, untuk dilatasi bangunan apakah ada peraturan yang mengatur syarat" suatu struktur bangunan gedung harus dilakukan dilatasi?
seperti disampaikan divideo bangunan yang bentuknya tidak persegi dan tidak simetris harus dipisah. Lokasi dilatasinya ditempat pemisahan nya. Misal bentuk L, dilatasinya diantara pertemua sisi bangunan yang vertical dan yang horizontal. Mudah-mudah bisa menjawab pertanyaannya. Maaf komentarnya lama terlewatkan 🙏
Pak kalo pemisah struktur dengan sistem balok kantilever dan konsol apakah juga perlu diberi jarak pemisah juga?
Mohon penjelasannya 🙏🏻
@avif nova bila konfigurasinya termasuk kesalah satu bentuk yang disampaikan divideo, sebaiknya dilakukan pemisahan. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL terimakasih atas jawabannya pak 🙏🏻
@@avifnova sama-sama. 🙏
ijin bertanya pak, apakah memungkinkan/diperbolehkan untuk memisahkan antara sistem penahan lateral dengan sistem penahan gravitasi? semisal untuk penahan lateral merupakan struktur terluar dengan bresing. sedangkan yg ada di dalam hanya menahan gravitasi. dengan koneksi antara 2 sistem tsb menggunakan sambungan sendi. sehingga struktur penahan gravitasi akan bergoyang jika penahan lateral bergoyang. 🤔🤔
kemudian jika struktur penahan beban gravitasi ikut bergoyang, apakah harus didesain juga tahan terhadap gaya lateral gempa? 🤔🤔
mohon pencerahannya pak untuk pengetahuan dalam mengerjakan tugas akhir saya.🙂 saya cari literatur dan pembahasan belum menemukan kata kuncinya.
terimakasih banyak ☺☺
Konsep yang dijelaskan memang demikian adanya. Bagian tertentu (biasanya portal dibagian luar) didedikasikan untuk menahan beban lateral, bagian lain digunakan untuk menahan beban gravitasi saja. Khususnya hal ini sering digunakan pada struktur baja.
@@BelajarStrukturdiUBL untuk penahan gravitasi apakah juga perlu memiliki kemampuan menahan lateral juga pak? dan kemampuannya apakah harus menyamai penahan lateral utama?
@@bagusbudi3018 ndak dong. Portal gravitasi hanya didesain menahan beban gravitasi saja. Beban lateral sepenuhnya dipikul oleh portal penahan beban lateral.
Terimakasih pak, disatu sisi saya bisa menerima, dan disatu sisi belum bisa menerima karena belum bisa menggambarkan dan belum melihat visualisasi gerak dan modelnya
@@bagusbudi3018 nah... coba dikaji. Mungkin nanti dari kajian skripsinya bertambah pemahamannya. 🙏
Mohon ijin bertanya kembali pak, saya sedang mendesain gedung berbentuk persegi panjang. panjang arah x 1,5 kali panjang arah y. arah y menggunakan sistem bresing sedangkan arah x menggunakan penahan momen. untuk kolom sudut bangunan, sumbu kuat penampangnya sebaiknya menghadap kemana ya pak? apakah ke arah bresing atau ke arah portal frame penahan momen?
kemudian jenis sambungan kolom sudut untuk masing2 sumbu penampang yang dipakai seperti apa ya pak (sendi atau jepit)?
jika sumbu kuat penampang dipakai arah x apakah sambungan arah bresing (arah y) memakai sendi saja?
apakah jika sambungan balok kolom dibuat sendi, bresing masih bekerja sebagai disipasi energi gempa?
mungkin ada saran literatur atau panduan untuk pemilihan dan perilaku struktur penahan gempa pak.
terimakasih banyak.
@Bagus Budi karena desainnya menggunakan penahan momen diarah X, sebaiknya sumbu kuat kolom juga diarahkan ke sumbu X, memaksimalkan sistem penahan momen yang berpusat pada besar penampang balok kolomnya. Kalau disumbu Y utamanya kan pakai bresing, jadi komponen utamanya di elemen brasingnya.
kalau sambungannya untuk penahan momen tentunya harus sambungan momen ya (jepit) dan untuk disisi bresing tidak harus sambungan momen, sambungan sederhana (sendi) bisa digunakan.
Intinya, penahan momen komponen disipasi energinya terletak pada sambungannya, oleh karena itu sambungannya harus bisa bekerja saat bangunan mengalami perpindahan lateral yang tinggi, sambungan akan melawan hal tersebu dengan mampu berotasi plastis yang cukup tinggi.
kalau untuk brasing, disipasi energinya terletak pada elemen bracingnya, sambungan didesain menahan gaya tarik atau tekan dari bracing ke portal disekitarnya.
Literatur yang saya gunakan bisa dilihat dideskripsi videonya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. 🙏