PUSATNYA MODE BATAVIA ADA DI SINI!

Hai semua apa kabarnya? Doa saya adalah kita semua selalu dalam keadaan sehat ya... Tema kali ini memaparkan suatu evolusi tentang Perempatan Harmonie di Jakarta Pusat. Pembahasan dimulai dari dokumentasi tahun 1739 atau sekitar 3 abad yang lalu. Hal istimewa pada konten kali ini adalah berlimpahnya dokumentasi yang tersedia. Jadi kita semua bakal dimanjakannya. Dengan demikian bahasan tentang kawasan Harmonie ini sengaja saya bagi dalam dua episode. Yuukk…langsung kita mulai saja ya…
Persimpangan adalah suatu titik perpotongan dari minimal tiga jalan bahkan ada yang sampai lima jalan. Definisi bebas dari persimpangan adalah titik temu dari berbagai orang yang memiliki berbagai kepentingan. Oleh karena itu titik atau lokasi atau kawasan persimpangan ini adalah wilayah yang strategis baik untuk berniaga, menjadi lokasi kantor, bahkan sebagai titik awal pengamatan ke segala penjuru.
Dengan demikian maka tidak heran jika di suatu kawasan persimpangan dibangun berbagai bangunan megah dan penting yang digunakan sebagai kantor, rumah ibadah, hotel, gedung pertemuan dll. Karena strategisnya maka di situ juga dibangun pos jaga bahkan kalau perlu benteng berukuran kecil.
Kalau sekarang ini kita kenal bahwa Paris - Perancis adalah kota mode bahkan jadi pusat mode Dunia. Maka jauh sebelumnya ternyata OGER FRERES atau Oger Bersaudara yang adalah nama Penjahit terkenal telah membuka butik fashion di kota Batavia yang kantornya terletak di lokasi strategis di sudut Barat Laut Rijswijkstraat atau Jl. Majapahit ujung Utara dan berhadap-hadapan dengan Gedung Harmonie.
Tak terasa sempat seabad lamanya perusahaan ini menempati lokasi di situ. Dibentuk oleh dua orang bersaudara dari Perancis - butik ini menawarkan busana formal dan santai baik untuk sipil maupun militer. Tidak salah kalau dikatakan Oger Freres menjadi barometer di kota Batavia untuk busana pria Eropa.
Di butik ini orang bisa memperoleh busana up to date untuk mengikuti model terbaru di kota Paris. Menurut pengarang berkebangsaan Prancis yakni Bernard Dorleans, dalam buku “Orang Prancis dan Orang Indonesia Abad ke XVI sampai XX”, di kawasan Harmoni dan sekitarnya pada masa itu - masyarakat dapat membeli kue, sepatu, dan berbagai barang yang berasal dari Prancis. Sama seperti yang dialami oleh gedung de harmonie - para tamu hotel Marine, hotel Wisse dan des Indes Hotel merupakan captiva market bagi pengelola Oger Freres.
Gedung Oger Freres ini sendiri berdiri dikawasan Harmonie mulai tahun 1847. Kemudian sekitar tahun 1910’an disain gedung ini berubah total dan Oger Freres harus berbagi ruangan dengan perusahaan lain. Kemudian sekitar tahun 1940’an renovasi total kembali tak terhindarkan - gedung generasi ke dua itu berubah menjadi menjadi gedung baru bagi kantor biro travel NITOUR tanpa kehadiran Oger Freres lagi. Dulunya di samping kanan Oger Freres hadir kantor Atelier. O iya satu lagi. Di depan butik Oger Freres ini hadir pangkalan delman atau sado.
Demikianlah bahasan kita kali ini mengenai evolusi di Perempatan Harmonie dengan sub tema Kawasan Harmonie sebagai pusat mode di Batavia. Natikan kelanjutannya di konten berikutnya yaitu episode ke 2 yang tidak kalah menariknya. Jika ada informasi lain atau ada data baru - monggo - infokan saja di kolom komentar. Berharap semoga ini semua bermanfaat bagi kita. Terimakasih sudah menonton hingga akhir. God bless you bro and sis. Please like, comment and subscribe.

[@tegarjiwa7800]

Hebat..mantaap

[@truewellu7700]

mantap

[@otografivlog]

Terimakasih

[@usmangumanti8980]

Keren.

[@patriciastok]

Lemgkap bgt infonya lbh lengkap dari buku intisari keluaran bln juni 2023 yg bhs ttg ged. Harmonie, wow keren bgt msh ada lukisan jmn dulunya&saat dibongkar(syg bgt lbh tepat pada kata"bodoh"ga ada otak bongkar cagar budaya)salam dari keturunan Inlander(manado, jawa, belanda) tetap smangat ditunggu liputan bagunan bersejarah lainnya😊❤

[@otografivlog]

Salam kenal juga.

[@antoniusardiyanto8331]

Terima kasih atas cerita tentang perkembangan gedung-gedung kawasan Harmonie Batavia ...keren ..asyik juga kalau foto2nya dilukis..Ijin saya untuk melukisnya..

[@otografivlog]

Monggo pak Anton.

[@Widjajaindra1]

Bro, coba bahas patung2 jaman belanda dulu, yg ada di Batavia dong 😀

[@otografivlog]

Patung-2 dari Belanda sudah banyak yang demolished. Yang masih eksis ada di pemakaman "Taman Prasasti" Tanah Abang Jakarta - Pusat. Untuk sementara usulan patung saya tampung dulu sambil saya kumpulkan dokumentasinya. Misal Michiels Monument, patung Jan Pieterszoon Coen, patung Waterloo, patung perang Aceh, patung di Gerbang Amsterdam, patung Hermes, patung di Taman Cut Mutia, dll.

[@patriciastok]

Patung Hermes dipindah ke museum Fatahilah

[@titiskuncorowibowo8242]

Depok nyimak...

[@cheppyperdana1287]

Batavia tempo dulu emang paling asik buat dikulik, dari tata kota dan bangunan nya mempunyai nilai seni yg tak terhingga.

[@lucytawara5766]

Saya pernah liat dan duduk di lobi tangga Gd Harmonie di jl. Majapahit. Sayang sekali dkrobohkan. Gd Nitour sebaik tetap dilestarikan krn disana ada show room mesin SINGER...

[@patriciastok]

Wah keren andaikan sy sdh lahir saat itu😊

[@patriciastok]

Pernah kursus bordir jg di ged. singer itu wow dari bau ruangan yg dibelakang tmp kursus itu msh bau2 sperti jmn dulu lengkap dgn laba2 diatas☺

[@Anggersetyo80]

Jelas bahwa Jakarta memang mudah dilanda banjir

[@anggarahmana8571]

Sayang sekali bangunan seindah dan semegah itu sudah tak bersisa lagi

[@otografivlog]

Sepakat...

[@asepsumarna8029]

Klo liat dari bangunan dan sitiasinya ....berarti bener....ada lorong dari pasar ikan sampai lapangan monas dan istiqlal....banyak bunker2 rahasia dari satu gedung kegedung lain

[@otografivlog]

Kalau mengenai lorong itu saya pernah dengar tetapi belum lihat dokumentasinya.

[@asepsumarna8029]

@@otografivlog saya tau om....memang ada itu lorong...bahkan waktu buat gorong2 deket arah makam mbah priok kedaleman 2.5 meter ketemu kamar mandi dan lorong yg ga tau kemana

[@asepsumarna8029]

Ga bakalan didokumentasikan om...ini pr buat kita supaya kita bongkar

[@lucytawara5766]

Sejajar Nitour ke arah jl. Suryopranoto masih ada gd tua..tp digunakan utk jualan antara lain warteg ya

[@2c0zy]

Maaf pak, ruang bowling apa ruang billiard? Krn fotonya meja billiard

[@otografivlog]

Betul itu meja billiard. Terima kasih koreksinya 🙏

[@haluberat3616]

Gak ada kabel semrawut

[@rorokhasanah804]

Cina tiongha dulu juga berjuang merebut harmoni ys. Berartl ! Melawan belanda ya??

[@otografivlog]

Betul mbak Roro.

[@adrtyrant1171]

Pejuang Tionghoa sebenarnya banyak bahkan pejuang Bulepun sebenarnya juga ada. Tp banyak dihilangkan jejaknya dan tidak diakui perjuangannya dalam sejarah oleh pemerintah Indonesia yg rasis.

[@BocilMinecraft-lo8zp]

@@adrtyrant1171 kemungkinan jg sudah dihilangkan datanya sejak jaman Belanda karena aib dan fasisme bangsa Eropah

[@fmvlog1602]

Gedung yang dihilangkan di zaman soeharto

[@otografivlog]

Gedung Harmonie benar pada era presiden Soeharto.