Bai' amanah terbagi 3: Murobahah : penjual menyebutkan harga kulak dan keuntungan yang ia akan ambil. Tauliyah : si penjual menjual dengan harga dia kulak dan mengatakan sejujurnya kepada pembeli.l Wadli'ah : menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga kulak dan menyebutkannya secara jujur kepada pembeli.
Yang saya alami ketika beli mobil di salah satu BMT di Jawa Tengah. BMT membayar mobilnya, kemudian saya akad dengan BMT, harga beli mobil dari BMT ke penjual saya tahu, harga jual mobil dari BMT ke saya, saya diberitahu, saya angsur. mobil saya bawa pulang, Alhamdulillah sudah lunas.
Mungkin perlu kita baca juga Undang-Undang no.21 tahun 2008 tentang Bank Syariah, disana ada jenis2 kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Bank Syariah
Dengan segala hormat ustadz, apakah memungkinkan para asatidz yg faham dengan hukum syar'ie terkait ribawi ini menyampaikan kepada PARA PEMANGKU KEPENTINGAN (Ditjen Pajak, BI, OJK) agar semua clear dan masyarakat awam tidak bingung dan berada dalam kondisi/terjerat riba. Baik tidak tahu atau terpaksa. Ingat, riba ini klo tidak salah dosanya sangat besar, sama saja menabuh genderang perang dengan Allah dan Rasul. Ini urusan yg sangat serius. Saya khawatir apabila tidak disampaikan, bagaimana nanti pertanggungjawaban keilmuan kita kepada Allah dan Rasul. Afwan. Astaghfirullah. Assalaamu'alaykum.
4:34 ijin bertaanya, untuk saya org yg awam dalam muamalah, mbkin ada yg bsa bantu saya mau beli bahan bangunan, dengan koperasi syariah dengan akad murbhahah apakah pihak koperasi harus bertemu dengan toko bangunan dan melihat barangnya atau cukup akad saja dikantor koperasi syariah?
Khusus bank syariah diperbolehkan menggunakan bisnis riil. Kita masih on going, mari didukung bersama-sama untuk menciptakan bank syariah yang ideal. Jangan saling menjatuhkan.
Bahasanya bukan BANK SYARIAH YANG IDEAL, Apabila Sudah Ada Kalimat SYARIAH, tidak perlu ditambah kalimat yang lain, Syariah = Sesuai Aturan Islam. Jazaakallahu Khair.
Ijin ty ustad ana mau ambil cicilan Kendaraan di BPRS, dgn akad murobahah. Ana sdh ty proses alurnya sbb : "untuk proses nya mungkin seperti ini pak, setelah survey, proses pengajuan, lalu setelah berkas disetujui menyetorkan hamisjidiyah (TDP) kepada kami, selanjutnya kami membayar cash kepada Dealer dan keluar PO, selanjutnya unit dikirim ke rumah oleh dealer, proses kedua setelah keluar PO, dealer, nasabah dan bank akan melakukan akad secara langsung di dealer yang sudah ditentukan" Apakah proses tsb termasuk akad murobahah? Utk cicilan sdri ana tidak mengikutkan asuransi, utk keterlambatan biaya tdk ada denda/pinalty (kl terlambat trus/tak mampu byr brg akan dijual atas kesepakatan bersama), tdk ada denda pelunasan lbh cpt. Mohon pencerahan ustad, syukron 🙏
Bismillah... Jika dlm akad murabahah dikenakan denda dengan dalih tidk dipakai bank tsb melainkan di serahkan ke badan zakat,tapi pada pelaksanaannya waktu nasabah telat membayar angsuran tsb tidak di kenakan DENDA dlm hal ini denda tidak diterapkan dg alsan hanya mengikuti dewan pengawas syariah, untuk jual beli ini halal gak ya ustad? Jazakallah khairan
Berarti kalau mau halal, transaksi nya harus dengan pihak bank syariahnya bukan dengan dealer? Gitu bukan? Akad jual beli nya harus debgan bank nya? Baru disebut murabahah, gitu bukan ustadz?
Nggak juga, kalau dealer nya nerapin sistem murabahah juga bisa, dengan dia menyebutkan modal untuk satu kendaraan yang akan dijual nya, dan menyebut kan juga keuntungan yang diperolehnya.
Solusinya bagaimana? ke Bank Konven Haram, ke Bank Syariah juga masih "abu-abu" aturannya apakah memang benar sudah sesuai syariah? Aku kudu Piye??????
saya ini orang awam yang ingin belajar, bertanya benar2 kok jawabannya begitu, apakah ada diajarkan agama kita menjawab pertanyaan orang yang benar2 tidak tau masalah agama seperti itu??? anda2 sebagai orang yang faham berbagilah sedikit ilmu kepada saya
ini kenyataan didalam kehidupan sehari2 saya yang berkaitan dengan transaksi Bank. saya minta petunjuk malah dijawab suruh buka Bank sendiri. Luar biasa
Diubah sedikit dikit mindset nya mas, beli barang jika sudah terkumpul uang dan untuk yang diperlukan saja, jangan jangan lagi pengen barang X tapi ga ada uang trus kredit dgn riba. Mudah-mudahan di permudah oleh Allah jika niat dan usaha menjauhi riba kuat.
Barang yg dibeli dgn akan murabahah apa boleh barang itu sah dijual oleh pihak pembeli? 2. Dan kepemilikannya dah tam(milik smpurna) bagi sipembeli? 3. Jika sipembeli ingin merubah akan di trngah jalan bisa ngak ust? Apa itu dinamakan dgn 2 harga? Soal kami PNS tidak terlepas dgn lembaga keuangan
Ustad bagaimana hukum memberikan wakalah kpd calon nasabah yg mempunyai kepentingan kpd lembaga. Dan lembaga tidak mampu membelinya karena barang tidak bisa di jangkau sehingga lembaga mewakilkan calon nasabah untuk membelikan barang yg ia mau dan setelah di beli barang di antar ke kantor karena milik lembaga. Lalu baru dilakukan akad jual beli? Apakah boleh atau tidak boleh ustadz
Assalamualaikum aku mau tanya pak ustad, di ahir thn biasa nya harga padi / beras Mahal, beras 10,rb per kg, nah saat itu aku minjamin orang lain, beras /padi, trs mreka byr nya tetep 10,rb tapi pas mereka byr hbs panen, biasa nya harga beras padi turun, pak ustad apa kah yg aku lakukan itu salah, tolong bantu aku trmks
Assalamu'alaikum Ustadz Izin bertanya ustadz, karena saya sudah buka youtube ustadz Kahlid, Ustadz Erwandi namun belum menemui case yang tepat. Sekiranya ada tanah dijual seharga 300 juta. Saya berniat akan membeli tanah tersebut jika ada yang membelinya dalam waktu 3 bulan. Dalam 3 bulan saya pasarkan, saya ikat dengan DP misal dengan uang 10 juta. Jika tidak berlanjut DP tersebut hangus (dengan arti setelah saya pasarkan tidak ada yang beli). Setelah 2 bulan dipasarkan ada yang beli, saya minta DP ke calon pembeli 5 juta. Saya sampaikan akan siapkan transaksinya. Saya temui penjual tanah tersebut untuk jadi berlanjut pembelian dengan menambah DP 50 juta untuk diadakan perikatan penjanjian jual beli. Setelah itu saya transaksikan dengan pembeli tanah tersebut dengan harga 400 juta. Dengan uang transaksi tersebut baru saya lunasi uang pemilik tanah. Apakah boleh seperti itu ustadz? Saya hanya beresiko 10 juta, jika tidak ada yang beli saya tidak jadi beli tanahnya
Klo pihak penjual hukumnya apa pa ustad dagangan yang di bayar oleh bang,Karna hukum riba yang meminjam yang meminjamkan dan saksi atau juru tulis apakah si penjual salah satunya terlibT
Yang dimaksud margin nya itu dmna ya? Nasabah DP ke dealer sekian , lalu Dealer ke bank supaya bank bisa melunasi semua kekurangan Nasabah?? Yang sya bingung yg dapet margin siapa..? Dealer apa Bank nya...
Berati klo sy kredit/angsuran emas di pegadaian dgn akad murabahah boleh ya? Halal? Karena akad yg disebutkan dan harus ditanda tanganin tertulis akad murabahah (jual beli) dgn keuntungan yg tertulis jelas..dgn pembayaran angsuran
assalamua'laikum.. saya mau tanya.. jika transaksi jual beli lewat aplikasi kredivo / akulaku bagaimana hukumnya ? karena dalam aplikasi tersebut bersedia membiayai apa yang kita ingin beli dengan bunga yg di tetapkan berdasarkan waktu yg kita tentukan ( 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan ) dan besaran bunganya berbeda tergantung berapa lama kita mencicil barang tersebut. mohon jawabannya, terimakasih..
Yha ini si yg bingung juga. Tp klo gw mending di hukum i haram aja. Berdasarkan paparan ustadz, jualan yg halal adalah jika ada "perpindahan kepemilikan", bukan "minta dihutangi". Perlu diingat, transaksi jenis ini melibatkan 3 pihak. Pihak 1 dealer, pihak 2 pembeli, pihak ke 3 kredivo/Akulaku. Misal leasing jual motor cash 10jt, melalui pihak ke 3 kredit mjd sbsar 11jt. Dari Kredivo dan Akulaku tidak ada "perpindahan kepemilikan", melainkan memberikan "opsi hutang" sebesar 11jt. Nah, penambahan keuntungan dlm transaksi hutang (1jt) karena ADANYA TAWARAN HUTANG DARI PIHAK KE 3 inilah masuk kedlm (riba). ___________________**_____________ Dilain sisi pengertian riba haram yg lain: Namun jika hanya ada 2 pihak, jika terjadi akad di awal walopun transaksi nya berupa hutang dan memiliki tambahan nilai, itu boleh. Misal pihak 1 dealer beli dari produsen 10jt, dijual ke pihak 2 sebesar 11jt dg dicicil 11 bulan. Nah sekalipun pihak 1 menerapkan penambahan nilai 1jt, 1jt ini termasuk halal. Dari transaksi diatas, yg berubah jadi haram apabila ketika pihak ke 2 dalam masa cicilan tsb, dikenai denda (100rb misal) karena macet 1 bulan misal. Denda ini bakal diakui oleh pihak ke 1 sbg 'penambahan keuntungan' karena ada diluar akad. Dan 100rb ini riba haram
Assalamualaikum ustadz, bagaimana hukumnya menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda yaitu antara menjual ke distributor berbeda dengan menjual ke pengecer, terima kasih wassalam
wajar dong itu.. klo ambil 10 harga beda dengan ambil 1. bahkan kalau sama-sama ambil 1, kalau yg ambil teman / keluarga harganya dibedain juga gpp yg saya pahami. sisi manakah yang dikhawatirkan tidak sesuai syariat?
Klo misal 100% itu di biayain oleh bank,dan menjual ke kita dengan keuntungan yg udh di ketahui oleh kita dam kita beli dengan scra kredit apa itu msih disbut riba ustad?
Kalo bgtu jangan dislahkan bank syariahnya harusnya. Salahkan BI nya. Knpa ga da regulasi utk transaksi halal di Indonesia.. Harusnya transaksinya bisa halal gara2 regulasi jd ga halal..
Mau nanya dong ust. Saya bekerja sebagai pengusaha stiker. Misal ad costumer mau beli stiker cutting, (sticker cutting it membutuhkan proses design, setting komputer, proses cutting di mesin dan proses masking) sehingga menjadi sebuah stiker cutting yg siap digunakan (ditempelkan) oleh costumer, stiker dia mau suruh dibuatkan itu ukuran 1meter x 1 meter, karena bahan yg tersedia itu tidak ada bahan 1 meter adanya bahan yg lebar 1.2 saja. Maka harga yg saya tawarkan itu sama dengan harga 1.2 meter x 1 meter. Misal harganya 1.2x1 harga 450.000 = sama dengan harga 1x1 meter Nah dsini ada kelebihan skitar 20 cm, apakah 20 cm stiker yg lebih itu bisa saja sy buang atau saya pakai untuk saya jual kembali. Apakah Ini sama halnya dengan produksi ? Disini akad saya bgini Costumer : mas tolong dibikinin stiker cutting nih Saya : mau ukuran brp pak Costumer : ukuran 1x1 Saya : harga 450.000 Costumer : ok deal.. Barang : stiker Proses : cutting, masking, design Uk Pertanyaan saya : - Yg lebih 20cmx1m it apakah itu hak menjadi hak saya atau gmn? - apakah dalam hal ini boleh mengambil DP (panjar)? terimakasih
Klo yg 20cm itu kan modal punya bapak ya boleh dipergunakan, klo untuk panjar sih.. Boleh saja untuk menjamin konsumen tidak lari setelah dibuat stiker nya
Bank Syariah nggak akan pernah syariah sampai kapanpun karena Bank Syariah ada di bawah kontrol Bank Indonesia dan OJK, yang jelas jelas mengarah pro Riba....
Harap Sabar, DSN dan MUI akan terus melakukan perbaikan, semua yg halal pasti ada Lika-liku yg harus di hadapi. Mereka sedang mencari dan mengkaji di mana titik yg membuat menjadi tidak halal. Selagi di sana ada DSN dan MUI dan juga para ulama juga. Kita wajib tetap mendukung bank syariah, walau ada yg non halal. Lebih baik makan haram lalu di perbaiki, ketimbang tau makan haram tetap tidak peduli. Allah maha tau, yg tidak kita ketahui, bila transaksi mereka ada yg salah yg menyebabkan haram, itu mudah mudahan di ampuni Allah, karena kita telah mendukung syariah.
hancur dah ustad tak menyarankan pakai bank apapun walaupun syariah, bank syariah ke konsumen ngaku jual mobil, giliran ke dirjen pajak kami tak melakukan jual beli, takut ditagih pajak
Bukan takut ke pajak sih, tp takut ke BI dan OJK. Takut izin usaha bank nya dicabut. Karena UU BI dan OJK melarang Bank untuk transaksi jual beli. Walopun menurut gw si. Sekalipun pajak minta, dari jaring pajaknya cuman dikenakan PPN si. Daripada ke yg riba karena mendapat manfaat dari hutang, gw kira banting stir ke pajak lebih baik. Terlepas huru hara PPN termasuk pajak yg dibolehkan atau nggak.
bank syariah tidak bisa melakukan transaksi jual beli (sesuai syariat) karena BI dan OJK tidak mengizinkan. BI dan OJK adalah bagian dari kebijakan ulil amri yg sah, jadi solusi yg akan, sedang atau sudah dijalankan terhadap ulil amri yg sah ini sebaiknya gimana ustadz?
Pertanyaan serupa. Jd bagaimana ini? Disebutkan ada ketidakjelasan karena ke pembeli blg murabahah tp ke BI bilang pembiayaan. Apakah dalih ke BI agar dpt izin? Jd apakah pembeli ikut dosa karna bank berbobong ke BI? atau sebetulnya bank yg berbohong pada pembeli?😢😢😢
Assalamualaikum,sy mau kredit sepeda motor yg memang kebutuhan saya tuk antar jeput anak sekolah tp gimana caranya agar tidak riba,sementara disini tidak ada yg sepeeti ustad terangkan,sy mojon solusi yg terang ustad u tud pwrmasalahan sy ini,sy sudah tidak mau terjebak riba lg.wassalam
barangnya dibeli dulu oleh leasing, setelah menjadi milik leasing baru boleh dibeli dengan cara dicicil tergantung kesepakatan.. mungkin harusnya seperti itu
Intinya gini. Jika ada transaksi dari barang ke uang, sekalipun ada nilai tambah, itu halal. Namun jika ada transaksi dari uang ke uang, jika ada nilai tambah, itu riba dan haram.
sangat mencerahkan.. jazakumullah khairan. jadilah pembeli yang cerdas, tidak semua yg dilabeli syariah pasti sesuai syariah..
Jazakallahu khairan Ustadz
Barakallahu fiik ustad
mashaAllah sangat bermanfaat
Masyaalloh,,, smoga ilmunya mnfaat dan barokah, alkhamdulillah jazza kumullohkhoir
Alhamdulillah yufid sdh ada iklannya... Secara tidak langsung membantu yufid TV
terimakasih ustadz ,, ilmu yang sangat bermanfaat..
Bai' amanah terbagi 3:
Murobahah : penjual menyebutkan harga kulak dan keuntungan yang ia akan ambil.
Tauliyah : si penjual menjual dengan harga dia kulak dan mengatakan sejujurnya kepada pembeli.l
Wadli'ah : menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga kulak dan menyebutkannya secara jujur kepada pembeli.
Yang saya alami ketika beli mobil di salah satu BMT di Jawa Tengah. BMT membayar mobilnya, kemudian saya akad dengan BMT, harga beli mobil dari BMT ke penjual saya tahu, harga jual mobil dari BMT ke saya, saya diberitahu, saya angsur. mobil saya bawa pulang, Alhamdulillah sudah lunas.
BMTnya pakai apa ya pak ?
Apakah ada ketentuan denda atau sebagianya jika telat mengangsur?
@@amufidah8175di BMt dekat sini tdk ada denda
Alhamdulilah nambah ilmu.trimakasih ustads atas pencerahannya
Masyaallah jazakallah khoir ustad ammi🙏
Alhamdulillah, penjelasannya sangat jelas 👍
Bermanfaat Masyaallah
Menurut malikiah, jenis bai' amanah makruh dan lebih utama bai' musawamah (pembeli tak tahu harga kulak/ tanpa mengatakan harga kulak ke pembeli)
barakallah ustad
Mungkin perlu kita baca juga Undang-Undang no.21 tahun 2008 tentang Bank Syariah, disana ada jenis2 kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Bank Syariah
alhamdulillah sangat jelas
Dengan segala hormat ustadz, apakah memungkinkan para asatidz yg faham dengan hukum syar'ie terkait ribawi ini menyampaikan kepada PARA PEMANGKU KEPENTINGAN (Ditjen Pajak, BI, OJK) agar semua clear dan masyarakat awam tidak bingung dan berada dalam kondisi/terjerat riba. Baik tidak tahu atau terpaksa. Ingat, riba ini klo tidak salah dosanya sangat besar, sama saja menabuh genderang perang dengan Allah dan Rasul. Ini urusan yg sangat serius. Saya khawatir apabila tidak disampaikan, bagaimana nanti pertanggungjawaban keilmuan kita kepada Allah dan Rasul. Afwan. Astaghfirullah. Assalaamu'alaykum.
4:34 ijin bertaanya, untuk saya org yg awam dalam muamalah, mbkin ada yg bsa bantu
saya mau beli bahan bangunan, dengan koperasi syariah dengan akad murbhahah
apakah pihak koperasi harus bertemu dengan toko bangunan dan melihat barangnya
atau
cukup akad saja dikantor koperasi syariah?
Khusus bank syariah diperbolehkan menggunakan bisnis riil.
Kita masih on going, mari didukung bersama-sama untuk menciptakan bank syariah yang ideal. Jangan saling menjatuhkan.
Koperasi Almaun berkah madani Jadi benar boleh bisnis rill di bank syariah? :)
Bahasanya bukan BANK SYARIAH YANG IDEAL, Apabila Sudah Ada Kalimat SYARIAH, tidak perlu ditambah kalimat yang lain, Syariah = Sesuai Aturan Islam. Jazaakallahu Khair.
Sekalian dong, kasih dasar hukum "Bank Syariah dibolehkan menggunakan bisnis riil" agar kita sama2 lega.
Nyimak
Ijin ty ustad ana mau ambil cicilan Kendaraan di BPRS, dgn akad murobahah. Ana sdh ty proses alurnya sbb :
"untuk proses nya mungkin seperti ini pak,
setelah survey, proses pengajuan, lalu setelah berkas disetujui menyetorkan hamisjidiyah (TDP) kepada kami, selanjutnya kami membayar cash kepada Dealer dan keluar PO, selanjutnya unit dikirim ke rumah oleh dealer, proses kedua setelah keluar PO,
dealer, nasabah dan bank akan melakukan akad secara langsung di dealer yang sudah ditentukan"
Apakah proses tsb termasuk akad murobahah? Utk cicilan sdri ana tidak mengikutkan asuransi, utk keterlambatan biaya tdk ada denda/pinalty (kl terlambat trus/tak mampu byr brg akan dijual atas kesepakatan bersama), tdk ada denda pelunasan lbh cpt. Mohon pencerahan ustad, syukron 🙏
Bahas tentang denda uang di pesantren, ustadz. Bagaimana hukumnya?
Apakah diperbolehkan dalam akad murabahah secara kredit dr pihak bank di persyaratan harus ada asuransi?
Asuransi tidak diperbolehkan, silahkan lihat ceramah lainya Ustadz Ammi
Bismillah...
Jika dlm akad murabahah dikenakan denda dengan dalih tidk dipakai bank tsb melainkan di serahkan ke badan zakat,tapi pada pelaksanaannya waktu nasabah telat membayar angsuran tsb tidak di kenakan DENDA dlm hal ini denda tidak diterapkan dg alsan hanya mengikuti dewan pengawas syariah, untuk jual beli ini halal gak ya ustad?
Jazakallah khairan
ustads bagaimana caranya menghilangkan riba kredit kendaraan yg terlanjur d beli lewat leasing, sementara kendaraan tersbut blm lunas..
Lunasi secepatnya
Lunasi secepatnya
Berarti kalau mau halal, transaksi nya harus dengan pihak bank syariahnya bukan dengan dealer? Gitu bukan? Akad jual beli nya harus debgan bank nya? Baru disebut murabahah, gitu bukan ustadz?
Menit 12:45 saya rasa jawabanya ada di situ.
Nggak juga, kalau dealer nya nerapin sistem murabahah juga bisa, dengan dia menyebutkan modal untuk satu kendaraan yang akan dijual nya, dan menyebut kan juga keuntungan yang diperolehnya.
Solusinya bagaimana? ke Bank Konven Haram, ke Bank Syariah juga masih "abu-abu" aturannya apakah memang benar sudah sesuai syariah?
Aku kudu Piye??????
Buat bank sendiri akhi
saya ini orang awam yang ingin belajar, bertanya benar2 kok jawabannya begitu, apakah ada diajarkan agama kita menjawab pertanyaan orang yang benar2 tidak tau masalah agama seperti itu???
anda2 sebagai orang yang faham berbagilah sedikit ilmu kepada saya
ini kenyataan didalam kehidupan sehari2 saya yang berkaitan dengan transaksi Bank. saya minta petunjuk malah dijawab suruh buka Bank sendiri. Luar biasa
@@roelmr6157 iya iya aku salah, aku minta maaf. tolong aku dimaafin 😭 :'((
Diubah sedikit dikit mindset nya mas, beli barang jika sudah terkumpul uang dan untuk yang diperlukan saja, jangan jangan lagi pengen barang X tapi ga ada uang trus kredit dgn riba.
Mudah-mudahan di permudah oleh Allah jika niat dan usaha menjauhi riba kuat.
Barang yg dibeli dgn akan murabahah apa boleh barang itu sah dijual oleh pihak pembeli?
2. Dan kepemilikannya dah tam(milik smpurna) bagi sipembeli?
3. Jika sipembeli ingin merubah akan di trngah jalan bisa ngak ust? Apa itu dinamakan dgn 2 harga? Soal kami PNS tidak terlepas dgn lembaga keuangan
Ustad bagaimana hukum memberikan wakalah kpd calon nasabah yg mempunyai kepentingan kpd lembaga. Dan lembaga tidak mampu membelinya karena barang tidak bisa di jangkau sehingga lembaga mewakilkan calon nasabah untuk membelikan barang yg ia mau dan setelah di beli barang di antar ke kantor karena milik lembaga. Lalu baru dilakukan akad jual beli? Apakah boleh atau tidak boleh ustadz
Assalamualaikum aku mau tanya pak ustad, di ahir thn biasa nya harga padi / beras Mahal, beras 10,rb per kg, nah saat itu aku minjamin orang lain, beras /padi, trs mreka byr nya tetep 10,rb tapi pas mereka byr hbs panen, biasa nya harga beras padi turun, pak ustad apa kah yg aku lakukan itu salah, tolong bantu aku trmks
Mv pak ustad ada kontak yg bisa dihubungi tdk pak ustad untuk konsultasi
Assalamu'alaikum Ustadz
Izin bertanya ustadz, karena saya sudah buka youtube ustadz Kahlid, Ustadz Erwandi namun belum menemui case yang tepat.
Sekiranya ada tanah dijual seharga 300 juta.
Saya berniat akan membeli tanah tersebut jika ada yang membelinya dalam waktu 3 bulan.
Dalam 3 bulan saya pasarkan, saya ikat dengan DP misal dengan uang 10 juta. Jika tidak berlanjut DP tersebut hangus (dengan arti setelah saya pasarkan tidak ada yang beli).
Setelah 2 bulan dipasarkan ada yang beli, saya minta DP ke calon pembeli 5 juta. Saya sampaikan akan siapkan transaksinya.
Saya temui penjual tanah tersebut untuk jadi berlanjut pembelian dengan menambah DP 50 juta untuk diadakan perikatan penjanjian jual beli.
Setelah itu saya transaksikan dengan pembeli tanah tersebut dengan harga 400 juta.
Dengan uang transaksi tersebut baru saya lunasi uang pemilik tanah.
Apakah boleh seperti itu ustadz?
Saya hanya beresiko 10 juta, jika tidak ada yang beli saya tidak jadi beli tanahnya
Assalamualaikum
Jika saya ingin konsultasi upaya tidak terpeleset tafsir..kemana sy bs meng email?
Klo pihak penjual hukumnya apa pa ustad dagangan yang di bayar oleh bang,Karna hukum riba yang meminjam yang meminjamkan dan saksi atau juru tulis apakah si penjual salah satunya terlibT
Yang dimaksud margin nya itu dmna ya?
Nasabah DP ke dealer sekian , lalu Dealer ke bank supaya bank bisa melunasi semua kekurangan Nasabah??
Yang sya bingung yg dapet margin siapa..? Dealer apa Bank nya...
Afwan, Margin tersebut untuk bank mas.., karena di ambil melalui keuntungan hutang
Berati klo sy kredit/angsuran emas di pegadaian dgn akad murabahah boleh ya? Halal? Karena akad yg disebutkan dan harus ditanda tanganin tertulis akad murabahah (jual beli) dgn keuntungan yg tertulis jelas..dgn pembayaran angsuran
Anggi Adelia
Emas tidak boleh di kredit mbak..
Coba simak penjelasan BUYA YAHYA
emas itu sama dengnan uang, tidak boleh
Ngawur ni..masak emas mw kredit.
Emas termasuk barang ribawi... Tdk bisa kredit hrs cash
Emas gak boleh kredit neng !
Bagaimana sistem investasi di Dana syariah apakah btul2 syariah atau gmn, krn sdh ada dewan syariahnya ? Soalnya sy minat investasi dstu.
Bismillah, ana pemilik usaha kredit syariah akhi, barangkali minat untuk syirkah, tafadhol
sy jga minat tuh, jd mampir dulu kesini
@@safanaakbar1683 assalamu'alaikum bang masih bisa transaksi kredit syari?
@@pamulangpermai9427 bismillah, iyaa masih akh
@@safanaakbar1683 ada no WA nya bang
Kalo aplikasi syarq gmna itu ?
assalamua'laikum.. saya mau tanya.. jika transaksi jual beli lewat aplikasi kredivo / akulaku bagaimana hukumnya ? karena dalam aplikasi tersebut bersedia membiayai apa yang kita ingin beli dengan bunga yg di tetapkan berdasarkan waktu yg kita tentukan ( 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan ) dan besaran bunganya berbeda tergantung berapa lama kita mencicil barang tersebut. mohon jawabannya, terimakasih..
Hukumnya haram bang, setiap riba ( tambahan ) itu haram dalam islam.
Yha ini si yg bingung juga.
Tp klo gw mending di hukum i haram aja. Berdasarkan paparan ustadz, jualan yg halal adalah jika ada "perpindahan kepemilikan", bukan "minta dihutangi".
Perlu diingat, transaksi jenis ini melibatkan 3 pihak. Pihak 1 dealer, pihak 2 pembeli, pihak ke 3 kredivo/Akulaku.
Misal leasing jual motor cash 10jt, melalui pihak ke 3 kredit mjd sbsar 11jt.
Dari Kredivo dan Akulaku tidak ada "perpindahan kepemilikan", melainkan memberikan "opsi hutang" sebesar 11jt. Nah, penambahan keuntungan dlm transaksi hutang (1jt) karena ADANYA TAWARAN HUTANG DARI PIHAK KE 3 inilah masuk kedlm (riba).
___________________**_____________
Dilain sisi pengertian riba haram yg lain:
Namun jika hanya ada 2 pihak, jika terjadi akad di awal walopun transaksi nya berupa hutang dan memiliki tambahan nilai, itu boleh. Misal pihak 1 dealer beli dari produsen 10jt, dijual ke pihak 2 sebesar 11jt dg dicicil 11 bulan. Nah sekalipun pihak 1 menerapkan penambahan nilai 1jt, 1jt ini termasuk halal.
Dari transaksi diatas, yg berubah jadi haram apabila ketika pihak ke 2 dalam masa cicilan tsb, dikenai denda (100rb misal) karena macet 1 bulan misal. Denda ini bakal diakui oleh pihak ke 1 sbg 'penambahan keuntungan' karena ada diluar akad. Dan 100rb ini riba haram
Kalo dari bank menyerahkan wakalah (surat kuasa) kepada debitur itu sah atau tidak dalam hukum syariah ?
nyimak pertanyaan ini, karna di beberapa bank syariah menggunakan akad wakalah lalu murabahah . semoga pertanyaan ini dijawab. terima kasih sebelumnya
@@akhmadnurmuhammad7148 iyaa mas hehehe soalnya bank di tempat saya bekerja menggunakan wakalah
Itu masih perbaikan dari MUI dan DSN, Tapi sekarang Bank syariah tidak menyerahkan wakalah ke Debitur melainkan ke Developer atau dealer.
Assalamualaikum ustadz, bagaimana hukumnya menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda yaitu antara menjual ke distributor berbeda dengan menjual ke pengecer, terima kasih wassalam
wajar dong itu.. klo ambil 10 harga beda dengan ambil 1. bahkan kalau sama-sama ambil 1, kalau yg ambil teman / keluarga harganya dibedain juga gpp yg saya pahami. sisi manakah yang dikhawatirkan tidak sesuai syariat?
Klo misal 100% itu di biayain oleh bank,dan menjual ke kita dengan keuntungan yg udh di ketahui oleh kita dam kita beli dengan scra kredit apa itu msih disbut riba ustad?
Barang nya harus sudah jadi milik bank baru dijual ke nasabah
Kalo bgtu jangan dislahkan bank syariahnya harusnya. Salahkan BI nya. Knpa ga da regulasi utk transaksi halal di Indonesia..
Harusnya transaksinya bisa halal gara2 regulasi jd ga halal..
Kalo mau untung dari jual beli, maka jangan buka bank...buka la company utk berjual beli.
Bai' murobahah tidak harus kredit.
Mau nanya dong ust.
Saya bekerja sebagai pengusaha stiker.
Misal ad costumer mau beli stiker cutting, (sticker cutting it membutuhkan proses design, setting komputer, proses cutting di mesin dan proses masking) sehingga menjadi sebuah stiker cutting yg siap digunakan (ditempelkan) oleh costumer, stiker dia mau suruh dibuatkan itu ukuran 1meter x 1 meter, karena bahan yg tersedia itu tidak ada bahan 1 meter adanya bahan yg lebar 1.2 saja. Maka harga yg saya tawarkan itu sama dengan harga 1.2 meter x 1 meter. Misal harganya 1.2x1 harga 450.000 = sama dengan harga 1x1 meter
Nah dsini ada kelebihan skitar 20 cm, apakah 20 cm stiker yg lebih itu bisa saja sy buang atau saya pakai untuk saya jual kembali.
Apakah Ini sama halnya dengan produksi ?
Disini akad saya bgini
Costumer : mas tolong dibikinin stiker cutting nih
Saya : mau ukuran brp pak
Costumer : ukuran 1x1
Saya : harga 450.000
Costumer : ok deal..
Barang : stiker
Proses : cutting, masking, design
Uk
Pertanyaan saya :
- Yg lebih 20cmx1m it apakah itu hak menjadi hak saya atau gmn?
- apakah dalam hal ini boleh mengambil DP (panjar)?
terimakasih
😀
Klo yg 20cm itu kan modal punya bapak ya boleh dipergunakan, klo untuk panjar sih.. Boleh saja untuk menjamin konsumen tidak lari setelah dibuat stiker nya
Bank Syariah nggak akan pernah syariah sampai kapanpun karena Bank Syariah ada di bawah kontrol Bank Indonesia dan OJK, yang jelas jelas mengarah pro Riba....
kuncinya ada di konsumen. kalau pada pindah dari bank itu, mereka akan tunduk dan mau ubah aturan. Perusahaan sebesar apapun tanpa konsumen akan MATI.
Harap Sabar, DSN dan MUI akan terus melakukan perbaikan, semua yg halal pasti ada Lika-liku yg harus di hadapi. Mereka sedang mencari dan mengkaji di mana titik yg membuat menjadi tidak halal.
Selagi di sana ada DSN dan MUI dan juga para ulama juga. Kita wajib tetap mendukung bank syariah, walau ada yg non halal.
Lebih baik makan haram lalu di perbaiki, ketimbang tau makan haram tetap tidak peduli.
Allah maha tau, yg tidak kita ketahui, bila transaksi mereka ada yg salah yg menyebabkan haram, itu mudah mudahan di ampuni Allah, karena kita telah mendukung syariah.
hancur dah ustad tak menyarankan pakai bank apapun walaupun syariah, bank syariah ke konsumen ngaku jual mobil, giliran ke dirjen pajak kami tak melakukan jual beli, takut ditagih pajak
Apakah begitu mas. Fakta atau hoax. Bank apa kira kkra yang anda maksud
Bukan takut ke pajak sih, tp takut ke BI dan OJK. Takut izin usaha bank nya dicabut. Karena UU BI dan OJK melarang Bank untuk transaksi jual beli.
Walopun menurut gw si. Sekalipun pajak minta, dari jaring pajaknya cuman dikenakan PPN si. Daripada ke yg riba karena mendapat manfaat dari hutang, gw kira banting stir ke pajak lebih baik.
Terlepas huru hara PPN termasuk pajak yg dibolehkan atau nggak.
bank syariah tidak bisa melakukan transaksi jual beli (sesuai syariat) karena BI dan OJK tidak mengizinkan. BI dan OJK adalah bagian dari kebijakan ulil amri yg sah, jadi solusi yg akan, sedang atau sudah dijalankan terhadap ulil amri yg sah ini sebaiknya gimana ustadz?
Pertanyaan serupa. Jd bagaimana ini? Disebutkan ada ketidakjelasan karena ke pembeli blg murabahah tp ke BI bilang pembiayaan. Apakah dalih ke BI agar dpt izin? Jd apakah pembeli ikut dosa karna bank berbobong ke BI? atau sebetulnya bank yg berbohong pada pembeli?😢😢😢
Adakah lembaga syariah yg bnr2 sayriah di Indonesia?
Di Jogja ada BMT UMY dan Elang Property
sudah mulai banyak koperasi syariah yang sesuai sunnah.. BMT, Koperasi, termasuk elang motor.
Assalamualaikum,sy mau kredit sepeda motor yg memang kebutuhan saya tuk antar jeput anak sekolah tp gimana caranya agar tidak riba,sementara disini tidak ada yg sepeeti ustad terangkan,sy mojon solusi yg terang ustad u tud pwrmasalahan sy ini,sy sudah tidak mau terjebak riba lg.wassalam
Beli motor bekas yg murah-murah dulu mas, sambil nabung dikit-dikit untuk beli motor yg lebih baik.
Riba itu tambah
Murahah itu xmurah byk tambah
masih belum jelas saya dgn ustad ini... kalo riba gimana ustad pinjam uang di leasing untuk pembiyaaan barang itu riba bukan ?!
barangnya dibeli dulu oleh leasing, setelah menjadi milik leasing baru boleh dibeli dengan cara dicicil tergantung kesepakatan.. mungkin harusnya seperti itu
Ada riba ada ribah
.klo ribah artinya boleh
Intinya gini.
Jika ada transaksi dari barang ke uang, sekalipun ada nilai tambah, itu halal. Namun jika ada transaksi dari uang ke uang, jika ada nilai tambah, itu riba dan haram.
Gofood..grabfood
Alhamdulillah, sangat2 jelas