Eps 459 | GAWAT! KECERDASAN MANUSIA TERUS TURUN. BAGAIMANA ANAK CUCU KITA?
Вставка
- Опубліковано 21 вер 2024
- Saya mohon maaf jika ada pihak yang merasa disudutkan dalam video ini, tapi beberapa bagian memang harus ditampilkan secara eksplisit untuk menyampaikan pesan yang ugen bahwa kita memang semakin bodoh dan karenanya mengancam perdamaian dan kemajuan peradaban manusia.
Silahkan kunjungi medsos saya vt.tiktok.com/... .... untuk donasi di channel ini bisa disalurkan melalui rekening berikut : saweria.co/don... no kontak profesional : 08971044343
Setuju dengan video pak guru yang satu ini. Saya sering mengajar anak SD sebagai pekerjaan sampingan saya, saya sangat terkejut melihat mereka langsung menggunakan google untuk mencari jawaban dari pertanyaan saya, akhirnya satu kelas kompak jawabannya sama. Ketika saya mengajar matematika misalnya, ada anak yang menyelesaikan soal dengan mencontoh jawaban di google padahal beda jenis soal, yang sama hanya angka di soalnya saja.
Cukup sedih sebenarnya melihat realitas yang seperti ini, teknologi tidak digunakan sebagai alat untuk mempermudah akses terhadap informasi yang akan dianalisis menjadi sebuah kesimpulan, namun menjadi alat untuk mengambil kesimpulan sehingga mempertahankan kemalasan manusia.
Ini sekaligus menjadi evaluasi bagi orang tua yang akan mempunyai anak. menurut saya kita tidak boleh terlalu memanjakan anak dengan selalu membantunya, kita harus memberikannya ruang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga kecerdasan intelektual dan emosinya tumbuh.
senasip baraya
Saya jadi teringat quote dari C. Joybell, yg mengatakan, "People will always believe what they want to believe (orang akan selalu percaya dengan apa yang INGIN mereka percayai)." Hal itu mendorong kita untuk membuat kebenaran menurut versi kita sendiri dengan cara mencari dan menghimpun data dari internet yang mendukung opini kita. Meskipun data2 tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi karena dia keluar dari mulut orang terkenal, kita mau menerimanya begitu saja. Padahal org itu bukanlah org yg selama bertahun2 bersekolah dan bekerja di bidang itu. Lebih parahnya lagi, mesin2 pencari di internet menggunakan metode yg bernama 'filter bubble'. Singkatnya dia hanya menampilkan hasil pencarian yg memang INGIN kita lihat atau mendukung opini kita. Tentu saja ini akan membuat kita terbelenggu oleh pemikiran kita sendiri. Pemikiran kita menjadi stagnan krn hasil pencarian yg menampilkan opini itu2 saja. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip2 dalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan selalu mengajarkan kita utk selalu meng-upgrade diri kita. Jika kita menemukan fakta yg bertentangan dgn apa yg kita percayai selama ini, berarti kita harus mengubah cara berpikir kita.
Mungkin kita harus mulai mengajari anak2 kita untuk bisa membedakan mana opini dan mana fakta.
Kehancuran juga termasuk kebaikan alam, mungkin iq turun itu ada maksud dan fungsi,tapi jika moral yang hancur maka itu petaka yang sebenarnya
Menurut saya sih iq berbarengan dengan moral, imo ya
@@damarpratamaofficial ralat mungkin ya, iq berbarengan dengan etika 😅
Ketenanganlah cara yg di pakai orang terdahulu agar daya otaknya meningkat dari pola pikir sampai turun ke hatinya!
Jiaaah orang zaman sekarang mao tenang!? token listrik lu udah kayak Ultramen cuz lampunya bunyi n kedap kedip juga, ntu kuping plus kepala udah pusing ngedengerin nya (jangan bawa2 tetangga hehehe:)
@@kucing_oyen6839 bisa jadi
IQ turun kebaikan alam? Wkwkwk
Terlalu nyaman berada di zona nyaman itu bukan suatu hal yang baik.
Orang jaman dulu lebih cerdas karena dengan keterbatasan teknologi menyebabkan mereka harus menggunakan otaknya untuk berfikir gimana caranya mengatasi hal ini hal itu, tapi dengan begitu canggihnya teknologi sekarang bikin orang semakin tak merasa perlu lagi buat berfikir keras seperti pendahulunya karena sudah ada teknologi yang bisa membuat dan menemukan apa apa yg mereka inginkan tanpa harus membuat si yg membutuhkan mikir dan berusaha sana sini, akhirnya jadi org yg tau terima beres aja
Dalam lingkup yg lebih besar ini juga bisa menjadi dasar jawaban kenapa negara Indonesia belum maju maju amat jika dibandingin dengan negara negara Eropa barat, Amerika Utara ataupun Asia timur.
Mereka maju dipicu juga karena kondisi yg kurang menguntungkan bagi mereka (selain faktor semangat belajar). Negara Eropa barat itu kondisi alamnya gak bagus bagus banget plus pemicu awalnya dari ditaklukkannya konstantinopel oleh Turki Utsmani yg berujung pada penutupan selat disana yg menyebabkan terputusnya hubungan perdagangan mereka dengan dunia timur sehingga mereka mau gak mau harus mencari jalan lain yg kemudian menghantarkan mereka menjadi bangsa bangsa penjelajah dan kemudian penjajah yg menjajah banyak sekali tempat tempat di dunia di Amerika, Afrika, Asia dan kepulauan Pasifik. Sedangkan wilayah Asia timur maju Krn kondisi alamnya yg juga gak bagus bagus amat plus ambisi besar tidak ingin kalah dari negara negara barat yg kemudian menurun jadi rasa tak ingin kalah dgn tetangga tetangganya.
Gak usah jauh jauh, Singapura juga bisa bangkit jadi negara maju kayak sekarang juga karena keadaan yg gak menguntungkan bagi mereka. Negara mereka kecil banget, penduduknya padet, gak punya cukup sumber daya alam yg memadai buat menghidupi negara mereka, plus mayoritas penduduk Singapura adalah keturunan pendatang dan menjadi minoritas yg dikepung oleh mayoritas dari segala arah. Kondisi yg gak menguntungkan ini membuat mereka mau gak mau harus berusaha biar bisa tetap dapat hidup di tempat kayak gini, jadilah mereka berkembang terus sampai akhirnya menjadi negara paling maju diantara tetangga tetangganya yg mengepun dari segala sisi tadi.
Sedangkan Indonesia dari segi sumber daya alam sangat menguntungkan banget, lalu dari segi letak negaranya juga menguntungkan banget, tingkat kesuburan tanahnya juga menguntungkan banget dan iklimnya pun menguntungkan. Dengan segala keuntungan ini, bagi mereka yg "takabur" akan menyebabkan mereka akan malas buat berinovasi, karena ya ngapain juga berinovasi ??? Mau apa apa tinggal ambil aja langsung gak usah mikir terlalu jauh.
Dan ada kecenderungan juga semakin subur dan atau strategis posisi wilayah suatu kelompok masyarakat atau setidaknya semakin dekat dengan akses akses kemudahan maka cenderung masyarakat yg dimaksud akan semakin bermental santuy, ya tentu aja ada banyak faktor faktor lainnya. Tapi ini adalah salah faktor yg lumayan kuat juga pengaruhnya kalo menurut saya pribadi
Jadi ya menurut saya kesimpulannya adalah :
"Janganlah kau sekalian terlena dengan kenikmatan berada di zona nyaman yg bikin kau sekalian jadi lupa"
Mohon koreksinya kalo ada yg kurang pas atau keliru pemikiran saya ini
super
Ok bg ℹinformasi saya tampung
Info diterima
Makanya saya pengin motor bebek bukan matic
Ini cocok sekali.... Hal ini sdh diingatkan jauh² hari oleh Bung Karno, "Bangsa Indonesia jangan menjadi bangsa dgn mentalitas tempé".
Dapat dimaklumi jika didalam agama kita bisa masuk kedalam masa (akhir zaman) dimana sains yang pada awalnya ada untuk mendukung peradaban manusia lama-lama menjadi musuh manusia karena dari manusia itu sendiri yang dari awal tidak bijak memanfaatkannya. Mudah-mudahan kita beserta anak cucu kita diselamatkan dari kebodohan dan degradasi moral, amin..
Mencampakkan imaginasi utopia adalah salah satu hal paling berat dalam hidup saya tapi juga paling mencerahkan. Menyadari realita dunia yang semakin mengarah dalam distopia, mengarahkan saya untuk berusaha menjadi bagian dari solusi untuk masalah ini
Id, Ego & Super Ego. Tinggi rendahnya tingkat LoC berpengaruh kayak nya Om terhadap kesadaran Ras Manusia
tak ada dan takkan pernah ada yg namanya utopia dan distopia di dunia ini, menurut saya
"Jika seseorang hanya tau apa yang ingin dia tau maka hatinya sudah beku"
Guru gembul
Sy liat di postingan dokter ahli tulang kaki bahwa orang2 Australia dan Amerika skrg lebih byk tdk menggunakan sendal atau sepatu karena itu berdampak pada otak, saat sering berinteraksi dgn gadget otak kita lebih kacau dibanding berjalan jalan tanpa alas kaki menjadikannya otak lebih baik terutama saat kaki menginjak rumput, kayu, batu, tanah. Dan stuktur kaki lebih baik
Fenomena di dunia musik saat ini, jaman dulu (katakanlah thn 70 an s.d 2000an) banyak seniman musik yg rajin bikin lagu dan aransemen musik sendiri, sementara orang-orang sekarang lebih suka mengcover lagu yg sudah ada drpd susah-susah bikin lagu sendiri toh mungkin ndak laku. Mending yg simpel tp banyak ngundang cuan.
Entah ini ada hubungannya dengan yg dibahas di video ini atau tdk.
Menurut saya ketergantungan manusia akan teknologi tidak hanya menurunkan kecerdasan, namun juga kekuatan fisik manusia. dulu untuk mengangkat material yang berat, orang2 yang kuat akan bekerjasama untuk mengangkatnya, namun jaman sekarang orang yang kurus bisa mengangkat material yang berat pakai crane. demikian juga orang jaman dulu yang harus berburu untuk mencari makan, sehingga badan pun terlatih, sekarang tiggal pesen lewat aplikasi,
Nah itulah kita lebih pintar dari manusia purba karena telah membangun ribuan gedung ratusan meter, tapi kita lebih lemah karena untuk menggeser batu saja harus pake alat
Sbg olahragawan gw kurang setuju dgn itu.
Atlet olympiade tahun 70an gak bakal bisa menang sama atlit amatir jaman now.
Nah sepemikiran. Kemajuan Teknologi itu mempermudah kegiatan manusia krn menutupi kekurangan/ memberikan solusi pada masalah di masa lampau sehingga manusia sekarang dan Yg akan datang akan semakin dipermudah oleh perkembangan teknologi itu sendiri. Namun dampaknya adalah pada diri kita sendiri hingga kurang memaksimalkan kinerja tubuh ini termasuk otak misal menghitung menggunakan kalkulator. Itu krn tuntutan di kehidupan sekarang Yg semakin membutuhkan kecepatan dan ketepatan dll. Memang seolah” bahwa manusia digiring ke arah situ, arus kehidupan Yg memang mengharuskan manusia terus bersaing makin ketat dengan menggunakan kemudahan dari teknologi Yg terus berkembangu
@@thomasdwiputra365 permasalahannya, olahragawan menggunakan teknologi untuk memperkuat diri. Selain olahragawan, mayoritas teknologi dimanfaatkan untuk mempermudah. Jangan disamakan.
Tapi di olahraga sendiri juga harus tau sih bidangnya apa. Kemungkinan ga bisa dipukul rata untuk segala bidang olahraga.
@@thomasdwiputra365 Variabelnya terlalu berbeda menurut saya
Olahragawan itu *memang* memanfaatkan teknologi untuk menguatkan fisiknya
Sedangkan orang awam kebanyakan menggunakan teknologi karena malas kerja fisik
Di anime Jujutsu kaisen episode 7 ada scene dimana gojo Satoru membuka gerbangnya, kemudian lawan yang terkena teknik tersebut berkata "aku bisa melihat apapun, aku bisa merasakan apapun, tetapi segala informasi itu tidak pernah sempurna, karna itulah aku tak bisa apa-apa"
Pertama lihat scene ini saya langsung relate sekali karna perkataannya menusuk sekali.
Saya tau 1+1=2 saya tau bumi itu berada di urutan ke tiga di tata surya, saya tau sejarah penjajahan di Indonesia, tetapi saya tidak tau apa yang harus dilakukan dengan itu.
Edit:
Ayo pak gembul perjalanan masih panjang, buktinya ini dikantong komen saya masih banyak yang nyantol
Khayalan tingkat tinggi.
Sugoiii.....
Keren bang keren keren
Gak manuk akal lu wiburiq bangzat ind00g
Jika wibu sudah mengeluarkan quote nya, maka bisa menyaingi para filsuf Yunani
Kecerdasan individu hanya utk diri sendiri, sementara kemajuan kehidupan dan peradaban ditentukan oleh kecerdasan kolektif yg kenyataannya akhir akhir ini berkembang sangat cepat, spektakuler. Ini bisa jadi pertanda "awal" dari kehidupan yg sangat modern, digital dan AF
Kecanggihan dan kemajuan tekhnologi membantu kita dalam menyelesaikan tugas sehari-hari dengan dua konsekuensi dalam pemanfaatan tekhnologi.
Pertama adalah bekerja scr otomatis dan kedua bekerja berdasarkan kemampuan informasi.
Jika poin pertama yg termanifestasi pada sebagian besar umat manusia maka kemungkinan besar hipotesis yg d ajukan oleh guru gembul bisa tervalidasi
Masalah orang 1000 tahun lalu beda dengan masalah orang 100 tahun yang lalu, dan beda juga dengan masalah orang jaman sekarang. Kita beradaptasi sama masalah yg kita hadapi. Kalo jaman industrial masalah mereka adalah kerja fisik yang berulang2 (buruh), sekarang kita udah punya robot untuk melakukan kerjaan itu, akhirnya kita harus beradaptasi supaya ngga kalah dengan robot. liat lapangan kerja sekarang diisi dengan bidang2 kreatif, komunikasi dan problem solving; hal yang nggak bisa dilakukan oleh robot.
Teknlologi membantu kita untuk menyelesaikan masalah, tapi teknologi juga memberi kita ruang untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks lagi: Teknologi bikin kita cerdas dan pintar.
Gak usah jauh2, 10 tahun lalu banyak pekerja penjaga tol, sekarang udah digantikan robot. Lalu kemana para pekerja ini? Ya mereka harus beradaptasi, naik level dan mengerjakan pekerjaan yang nggak bisa dilakukan oleh robot.
Jadi teknologi justru malah membuat kita jadi jauh lebih cerdas dan pintar.
@@Archontasil benar we memang kali ini aku gak setuju dengan guru gembul teknologi membuat kita lebih baik, bukan kehancuran kecerdasan
Bukti mobil listrik yg di buat untuk melindungi alam dari pemanasan global itu sangat penting untuk menjaga bumi kita, masih ada lagi yg lain juga seperti matahari energi buatan yg dibangun Tiongkok supaya mengurangi batu bara. Jadi teknologi itu penting bukan kehancuran tapi solusi baru yg lebih baik lagi.
Teknologi emang ada yg ngerusak tapi jangan semuanya teknologi yg di salah kan karena teknologi lebih banyak baiknya pada jeleknya.
@@franggiekastella dia bilang dia liat video youtube yang banyak dilike walau videonya ngawur. Lah sama video ini juga 😁. Namanya fans mah hampir selalu ngelike apa yang kreator kesukaannya buat
Baru berani komentar setelah sekian lama berada di channel ini. Komentar ini pun tidak ada artinya. Terima kasih Pak Gembul.
menurutku fenomena penurunan kecerdasan generasi zaman now adalah dikarenakan kurangnnya otak digunakan untuk berfikir karena sudah dimudahkan oleh adanya teknologi, seperti dahulu sebelum adanya kalkulator orang orang dipaksa oleh keadaan untuk menghitung secara manual tapi setelah ada kalkulator ada orang orang tinggal pake kalkulator buat ngitung, demikian pula dengan internet, kendaraan canggih dsb
Karna itu gw masih bersyukur anak sekolah sampai SMU masih d larang pake kalkulator.
Sampe skrg gw masih salut dgn "generasi analog". Bos gw umur dah deket 70 kalo ngitung harga gak perlu pake kalkulator
tapi kan mau ngisi pasword kan harus mikir dan harus ingat password.tapi kok ukuran otak terus menurun
video ini dapat menjawab kenapa film & musik zaman 70-80 an itu ikonik banget.
Sebagai salah satu individu dari peradaban manusia ,saya bilang: kita harus lawan kemunduran berkesadaran kita
kesadaran apa yg mundur?
@@ladusing1371 bukan kesadaran,tapi berkesadaran,berarti penggunaan kesadaran.
Contohnya sepada dan bersepeda
@@deviindriani5646 oya berkesadarannya harus seperti gmna?
@@ladusing1371
Kalo dalam pertanyaan,ketiadaan itu ada atau tidak?
Temukan sesuatu yg belum ada menurut pertanyaan dan peenyataan di atas
@@deviindriani5646 memangnya krsadaran manusia mundur?
kesadaran itu berkaitan dengan merasa dirinya ada.
Bukan karena makin itu, sebetulnya karena sistem yg berubah, dulu saya th 80 an kelas 4 SD dudah hapal perkalian 1-10, karena kalau tidak hapal pasti dihukum fisik dijewer, di cepret pakai penggaris, tapi sekarang anak SMP saja banyak yg gak hapal perkalian, bahkan di daerah banyak yg gak lancar baca, bisa baca tapi gak tahu maknanya. Karena guru cuma mengajar perkara bisa masa bodoh, takut kena HAM, ditambah jadi guru cuma kerjaan bukan karena panggilan nurani, orang bodoh saja yg penting ada uang bisa jadi PNS ( guru) . Guru sekarang cuma sebagai pengajar bukan pendidik. Gimana muridnya mau disiplin kalau gurunya saja telat tetus.
Kalo angkatan saya malah kelas 2 harus hapal 1-10🤣
Loh justru kalo saya merasa anak2 sekarang makin cerdas. Contoh aja nih anak kecil di daerah saya (daerah pinggir kota) belum masuk SD saja sudah bisa perkalian (tidak hanya menghapal, tapi paham konsep). Padahal saya dulu belajar perkalian ya ketika kelas 2
Di wilayah saya anak sma 2x17 mikirnya 30menit banyak sekali pak
@@BOSSMARKETPLACE lah emang iya?
@@BOSSMARKETPLACE paling satu orang, yg lainnya cuma lihat di hp,
Awalnya GK suka guru gembul karna kontroversial. Tp lama kelamaan ditonton, pikiran gw makin terbuka dan, di setiap video isinya daging semua, jadi tiap gambar / kerja selalu sambil dengerin guru gembul... Kalo GK boleh ngefans Ama guru gembul, izinin saya doain biar youtubenya makin sukses...
Aminnn
Gw seneng ada nya channel si guru gembul ini...melepas dahaga sisi lain wawasan yg blom ada sebelumnya..topik,pola pikir dan cara penyampaian nya beda dr channel lain ...👍👍👍👍👍👍👍👍
Bersyukur bisa ngikutin channel ini dari akhir 2020 hingga sekarang, salah satu nikmat ALLAH yg diberikan kepadaku utk bs menambah pengetahuanku di channel ini. aku selalu terkagum dengan orang yg memiliki pengetahuan luas, aku harap ilmu yg kudapatkan disini akan aku turunkan ke anakku agar dia bs menjalani hidup dgn sudut pandang yg lebih baik
bayangkan saja dulu filsafat digabung dengan sains, sekarang sudah terpisah. manusia lebih fokus pada bidangnya masing2.
Sains itu lahir dr filsafat, filsafat itu penguraian/penelitian dan lahirlah sains
@@darkseid892 kurang tepat, filsafat justru adalah renungan yg bisa dikerjakan sebari duduk dirumah sambil mencari2 kunci jawaban atas problem.
sedangkan sains terjun kelapangan,observasi,penelitian,memantau,analisa,mencari bukti2,dll sehingga mendapatkan jawaban fakta yg empiris,
@@ladusing1371 iya idenya kan berasal dari filsafat
Yah, mengenai keterbatasan kognitif otak manusia, ada kisah terkait itu.
Alkisah ada seorang Raja yg tak bisa tidur nyenyak berhari-hari hingga ia menjadi cukup stress. Menterinya bertanya apa yg menyebabkannya. Rupanya sang Raja tak bisa tidur krn terpikirkan pertanyaan2 yg ia tidak tahu jawabannya sampe bikin pusing sendiri.
Nah dicari orang bijak di daerahnya dan diundang lah ia.
Salah satu pertanyaannya ialah dimanakah letak batas alam semesta.
Dengan simpel si orang bijak menjawab, di akal manusia. Sebab bagaimana mungkin sesuatu yg terbatas dapat mengukur sesuatu yg tidak terbatas?
Filsafat sudah mati - Steven hawking
Memang alam semesta terlalu luas.Jadi ada bagian alam semesta yang tidak akan bisa diketahui oleh umat manusia berdasarkan kecepatan cahaya
Kek kisah Abu Nawas
@@bangjago5283 pendapat Stephen Hawking tsb terlalu mentah. Sangat mentah sampe mudah disanggah.
Manusia itu sejak zaman awal peradaban, sampe sekarang selalu berfilsafat dalam bertahan hidup. Sains saja adalah anak dari Filsafat
klau manusia semakin lama smakin bodoh adalah benar, maka masuk akal jika pada akhir zaman manusia sangat mudah di tipu daya oleh dajal. karena tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah sebab kecacatan logika dan rendahnya IQ.
Ya memang kata gus baha pun sudah di jelaskan bahwa akhir zaman memang sudah waktunya
@@gongyunghoon3231 betul,lebih baik kita pasrah aja di akhir zaman,buat apa berjuang kan sudah akhir zaman
Ya saya setuju teknologi yang memudahkan hidup ini menciptakan kemalasan dan kemalasan melahirkan kebodohan....
Kepikiran kenapa filsuf besar, nabi dan pemikir besar banyak yang sudah dilahirkan ribuan tahun lalu, karena mungkin waktu itu permasalahan hidup tidak semudah saat ini untuk mendapatkan solusinya, jadi otak mereka terus bekerja dan melahirkan pemikiran-pemikiran yang ternyata masih relate dengan kehidupan modern saat ini...
Kan tidak semua org, masih ada minoritas kreatif... Contohnya penonton channel ini , insyaallah
Bukannya dulu juga sama
Sama aja. Kalo dulu mereka mengenal diri identitas dan hargadiri/kehormatan untuk menjadi solusi bagi umatnya jd we cerdas. Kalo jaman sekarang kebingungan. "Siapa saya???" Sehingga tak tau apa yang harus di perbuat
@@tiokartiosip4906 berbuat untuk diri dan keluarga itu lebih utama, sesuai kemampuan.
Klo dulu momentumnya dapet bre, jgn samain ama skrg.. udh beda zaman.
Setuju manusia jadi sangat tergantung dgn teknologi sehingga semakin lama semakin bodoh.
Disisi lain teknologi makin hari makin bekembang dan tentunya itu dihasilkan oleh orang2 bodoh tadi..🙈🙈
Ngakak saya pak dibilang memperkuat keimanan kadrun😁
Tapi emang iya si pak, algoritma media sosail itu akan terus memberikan ke kita apa yang kita inginkan, sehingga kita semakin sinkron dan semakin yakin dengan kebenaran subjektif yg kita pegang tanpa ada penyeimbang dari referensi lain. Sehingga makin jadi dengan kebearan yg kita pegang dan itu bahaya kalau meyakini yg salah tanpa membuka diri pemahaman lain untuk lebih tajam dan dekat pada kebenaran yg sebenarnya.
Quora adalah platfrom yang sangat cocok untuk orang2 yang suka berdiskusi
"sesuai dengan egonya, sesuai dengan kereta lewat"
~guru gembul 2022
ngakak :V
ngamok dia🤣
14:55 wkwkwkwk
Mahasiswa diberi beban tugas yang mana ada sebagian besar mahasiswa tidak senang akan mata kuliah tersebut dengan cara terpaksa mengerjakan dan lupa setelahnya
Kemajuan zaman sekarang didorong bukan hanya karena kecerdasan individual tetapi lebih karena kecerdasan kolektif. Untuk apa menghapal kalo ada di google, untuk apa menghitung kalo ada kalkulator dan sebagainya.
Ilmu copy paste gak akan bisa menjadikan seseorang menjadi enginer. Bakat mereka mentok hanya sebatas pekerja,bukan pemikir dan inovator. Karena mereka gak ngerti kenapa bisa begitu,kenapa bisa begini.
Coba tanya sama mekanik non resmi. Apa beda bearing C2 dan C5. Pasti mereka blank. Karena ilmu mereka hanya copy paste.
"Sedikit pengetahuan dapat menyelamatkan hidup Anda, tetapi terlalu banyak dapat mengambilnya dengan cepat"
Quotes by upside-down man?
Bagaimanapun, teknologi hanyalah alat. Seperti pencil. Mau buat nulis, nge gambar, atau bahkan buat ngupil juga bisa. Tergantung seseorang mau make nya. Mau pilih untuk mencerdaskan diri nya atau mau buat membodohkan dirinya terserah pada individu itu. Masuk akal juga kalo semakin kesini orang semakin kurang cerdas. Karena dengan teknologi orang jadi males berfikir. Tapi saya percaya, evolusi dan seleksi alam masih berlangsung. Dan kedepan mekanisme seleksi alam bukan meng eliminasi yang lemah dimangsa yang kuat. Di masa sekarang seleksi alam meng eliminasi orang orang useless dimanfaatkan orang orang terpilih yang memiliki kecerdasan kreatifitas tinggi. Kita termasuk yang mana??
Kalau untuk AI bukan alat sih, gak bisa dibandingkan dengan alat yg lain. Karya yang dibuat menggunakan alat, peranan manusianya masih lebih dominan.
Contohnya gw bilang ke AI "AI, tolong buatkan gw gambar gunung", oleh AI langsung dibuatkan.
Tapi kita gak bisa bilang ke pensil, kuas, pentab, software grafis, dll "tolong buatkan gw gambar gunung".
Tingkat spiritual berbanding lurus dg saint. Itu idealnya. Tapi kita bisa lihat skr knpa kebodohan itu bisa terjadi. Bukan krn iptek, tetapi dari dlm diri manusia itu sendiri.
Yaaa Saya pribadi merasakan kemunduran itu pa guru ,berbanding terbalik dengan orang tua saya yg tidak bisa menggunakan gadget sama sekali mereka lebih bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dibanding saya
llub pemalu kali bang ??
true se introvert apapun orang tua, mereka masih bisa bersosial lebih baik daripada anak introvert jaman now,karena dulu belum ada gadget mereka mau gak mau harus bisa berhubungan dengan orang di sekitar utk mempertahankan hidup
Karena terlalu banyak automasi yg membuat manusia lupa caranya menganalisa masalah dan mencari solusinya.
Banyak hal yg membuat manusia serba ingin cepat dan instan akhirnya melupakan proses.
Otak jadi jarang dipake hasilnya jadi emosian... wkkwkwk... (abis komen baru nonton videonya)
9:12 untuk bagian ini saya agak setuju sih
Sekarang pengetahuan untuk Fisika Quantum mentok
Ilmuwan gak bisa ngerti pergerakan Proton atau elektron
Dan apakah itu partikel atau gelombang
Karena saat di tes dan di amati mereka akan menjadi partikel
Dan saat tidak di amati mereka menjadi gelombang
Jika unsur pembentuk segalanya di alam ini adalah ketidak pastian
Maka bisa di bilang kita gak ada bedanya dengan hantu(istilah untuk orang religius) 🤣
Gua aja juga pusing 🗿
Jadi inget channel rumah editor
Salah satu bukti kalau alam gaib itu ada 🗿👍
@@muhammadfarhanakbar7362 buktinya apa?
@@muhammadfarhanakbar7362 ya bisa di bilang Alam Quantum adalah alam gaib karena semua perhitungan fisika tak ada yang cocok
@@thebest3600 jika semua unsur pembentuk alam semesta adalah sebuah materi itu sudah di sepakati bersama dan ada penelitian nya.
Tapi karena materi tercipta dari Proton dan elektron.
Sedang Proton dan elektron adalah sesuatu yang tidak pasti.
Maksudnya
Jika di uji coba dan di amati memang mereka adalah sebuah materi.
Tapi saat di uji coba dan tidak di amati mereka akan berbentuk gelombang.
Sedang gelombang itu bukan materi.
Contoh sederhana gelombang adalah sinyal hp.
Kita tak bisa melihat tapi itu ada.
Nah, jika benar unsur pembentuk diri kita adalah gelombang yang bisa di bilang itu sesuatu tak kasat mata.
Artinya kita tak punya tubuh fisik
Dalam artian lainnya kitalah hantu 👻
Iya, setuju, sekarang manusia IQ disekitar seratus. Saya rasa awal-awal manusia jauh lebih cerdas dan IQ nya sekitar 4 milyar
Nonsense itu semua kalau hanya berdasarkan angka!
😁hihihi cuman komen jangan marah yaq pisss✌️
@Avd lagi satir kah?
"Sesuai dengan egonya dan sesuai dengan kereta lewat" - Gembul, 2022
Ya Allah, semoga saya dan kita semua dpt menjadi orng yng memaksimalkan otak yg telah diberikan ini.AMIIN.Trmksh ats vidny
salah satu yang membuat manusia makin 'pintar' ya channel ini hehe
Masuk akal jg lik guru...
Skrg kita hidup di kelilingi produk akal,yg smkn hr smakin bertambah produk2 nya ,dgn 7an cari enaknya.
80% waktu kita tersita unt mikir produk2 akal (barang2) yg sdh ada sejak lahir.
dulu manusia berjuang sangat keras untuk melindungi spesiesnya, sekarang manusia sudah cukup aman hanya dikit untuk berjuang mempertahankan spesiesnya. lalu apa komposisi yang tepat untuk manusia?? mohon jawabanya guru
kalo pertanyaan saya kurang tepat boleh di koreksi atau tidak dapat dipahami skip aja :v
Karena spicies uda aman
Manusia saat ini justru berjuang untuk mempertahankan bumi atau mencari pengganti bumi
UNTUK MASA DEPAN SPESIES MANUSIA..
Ya moral
Moral ke sesama dan ke alam
Seperti film WALL E
Bumi rusak jadi pada ngungsi ke ruang angkasa, yang memperbaiki robot, manusianya pada santai jadi pada gemuk.
apakah boleh disimpulkan seperti ini pak guru?
manusia semakin bodoh karena DAYA yang semakin menurun... daya juang, daya kritis, dll?
dan juga manusia seharus nya kembali memaknai teknologi sebagai sarana dan bukan inti kehidupan?
Ini mungkin yang dimaksud ortu" kita bahwa usaha / effort itu penting karena inilah yang bikin kita makin berkembang sbg manusia
Ga juga, beda jaman aja. Lagipula wort it klo kecerdasan org masalalu ditukar kepintaran masa modern...
Di lain sisi ada baik dan buruknya, lagipula menurut teori evolusi, bukankah kita berubah beriringan dgn yg kita butuhkan... Saat ini yg lita butuhkan lebih ke "pintar". Tp jgn salah di luar sana jg masi bnyk kok org2 cerdas, walaupun teasuk golongan minoritas kreatif...
Buktinya di chanell ini bnyk saya lihat org2 yg beradu argumen,tidak hanya dgn referensi tp jg dgn nalar dan logikanya.
Agar tak terlihat bodoh, sikapi hal apapun dengan skeptis, jikalau hal itu bukan dari hasil penelitian
@@faridrohman8498 agar terlihat pintar apakah layak menyebut org lain bodoh?
Beritahu dimana kesalahan argumentasi nya, tidak dgn membodoh2hi org lain...
Lagipula kecerdasan dan kepintaran itu sejak kapan ada di atas attitude/akhlak?
Masih menit ke 3:40-an, aku jadi tiba-tiba muncul sebuah pemikiran.
Jadi pemikirannya seperti ini
Generasi selanjutnya bukannya menurun kecerdasannya, namun sebaliknya, kebanyakan informasi, kebanyakan hal hal, maka dari itu mereka jadi ragu dan ga yakin.
Dengan kata lain, satu kata/apalah itu, bisa jadi ambigu. Gugling bukannya biar tau apa itu, melainkan biar yakin, ga ragu, paham ini maksudnya _ke mana,_ bukan apa itu lagi. Memastikan lagi apa definisi yang dimaksud. Karena saking banyaknya dan ambiguitas informasi-informasi satu sama lain apa lagi sekarang globalisasi. Orang-orang dari berbagai budaya yg berbada udah bisa berbaur.
Dengan kata lain, manusia sekarang sudah sudah tidak hidup dengan jati dirinya sendiri, melainkan dengan identitas buatan. (Ini ilustrasinua loh ya)
Kira kira mirip seperti ini keadaannya. Jika kita unik, bukan berarti kita bermanfaat, Maka dari itu kita harus terus belajar ini yang di depan kita sedang mengarah ke mana? Kalau tidak ya bakal ketinggalan.
Kita punya dunia sendiri, punya selera sendiri, punya jati diri sendiri. Tapi walaupun begitu kita tetap harus bisa menyesuaikan apa yang dibutuhkan bersama bukan? Dan untuk tahu apa yang dibutuhkan dan yang diperlukan juga dipersiapkan, kita harus belajar, mengenali, memastikan semuanya. Semakin maju semakin banyak belajar. Karena semakin maju semakin banyak informasi, nah tinggal mau digunakan sebagai apa informasi tersebut, mau diarahkan ke mana?
Tiba-tiba muncul aja sih pemikiranku kayak gitu 😅
Di tahun 1970 kita ada berada di puncak kepintaran, tetapi 1980 - seterusnya justru menurun. Saya tidak bisa bilang ini berkaitan tetapi sejak diawal 1980 justru terjadi peningkatan jumlah orang kaya dan super kaya di beberapa belahan dunia tapi diikuti juga oleh bertambahnya kemiskinan ekstrim di belahan dunia lain. Apakah ini kebetulan atau ada keterkaitan? Mohon di jawab pak Gugel
Analisa Saya lihat kesenjangan makin menggila antara sikaya dan si miskin berkat kapitalisme ,dan inflasi juga membuat kesenjangan ekonomi juga semakin tinggi
ini masalah yang sangat krusial, benar-benar tidak terbesit dalam pikiran saya solusi untuk masalah global yang jarang disadari ini. tapi sebagai pelajar, yang terpikirkan oleh saya untuk menanggapi problem dalam video ini adalah, belajar lebih giat, terus mengasah pikiran, dan tidak terlalu menggunakan cara-cara short cut untuk memecahkan suatu masalah. karena saya ingin, setidaknya problem yang disampaikan oleh pak guru, tidak terjadi pada diri saya.
jadi, kalaupun butuh solusi, mari kita mulai dari diri kita sendiri.
Ini persis seperti yang disindir oleh film "Idiot Crazy" tahun 2006 lalu dan pak Guru Gembul wajib tonton karena punya pesan terselubung tentang manusia semakin bodoh di masa depan akibat terlalu dilayani oleh teknologi
Air putih digantikan Gatorade. 🤣
Pak Guru Gembul, tidak lupa juga kalau kecanggihan teknologi itu selain melemahkan IQ, juga melemahkan fisik tubuh manusia dari segi kekuatan dan ketahanannya.
Kurasa memang jauh lebih bisa diterima kalau Dunia kita saat ini sedang mengarah pada Dystopia, bukannya Utopia. Dengan kata lain, Dunia memasuki Apocalypse alias Kiamat. Ingat, Kiamat tidak harus ditandai dengan maraknya bencana alam secara masif, melainkan juga runtuhnya peradaban dan moralitas manusia secara bertahap bagaikan domino...
IQ adalah ukuran kecerdasan intelektual, EQ adalah ukuran kecerdasan secara emosional seseorang, sedangkan SQ adalah ukuran kecerdasan dari segi “spiritual”.
Naah, kalo AQ biasanya digunakan di Motor atau Mobil sebagai listrik.. 😁🙏
Ya...
Itu AKI 😂
Panggilan kepada pria yang sudah tua 😂
Ho ho ho
IQ SUQA KAMYU
Xixixi
Kenapa musik dan film era 70 80 90 2000an begitu ikonik dan bermakna dan dikenang sampai sekarang .
Kalo diliat secara global, mungkin iya kecerdasan dan kepakaran manusia semakin menurun, karena manusia semakin banyak, tapi karena manusia semakin banyak lah jadi bisa memunculkan pakar" yang sama banyaknya atau lbh dari yang dahulu, karena skrg kita memiliki yang namanya universitas dimana kita bisa lebih mendalami ilmu tertentu, iya memang kita memiliki bantuan internet untuk menyelesaikan perkuliahan, tapi semuanya balik lagi ke sistem universitas tersebut, setau saya kebanyakan universitas mengajarkan ilmunya dari dasar terlebih dahulu sebelum diajarkan tentang penggunaan teknologi, cth kalo di prodi teksip kita harus belajar tentang anlalisis struktur dan struktur beton terlebih dahulu sebelum diajarkan cara memakai aplikasi SAP 2000. Tentang sejauh mana tingkat kepakaran yang dimiki seseorang tergantung universitas dan kita sendiri, apakah kita mau mendalami ilmu tersebut? atau apakah univ menekankan pemahaman ilmu dasar? Intinya efek teknologi dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan jika kita berkomitmen, sebelumnya saya sebagai mahasiswa juga sempat bingung terkait masalah ini, knp kita diajarkan ilmu dasarnya kalo ujung"nya pake aplikasi, tapi sekarang saya jadi tau alasanya, makasih pak gugem.
Mungkin hubungannya karena akses informasi yg selalu ada, membuat manusia zaman sekarang cenderung malas berfikir dan juga meminimalisir komunikasi antar manusia, karna komunikasi juga mempengaruhi kecerdasan manusia.
Pak guru, terima kasih atas segala ilmunya. Btw, CGI-nya benar-benar real, bisa menampilkan kereta lewat 😀
hal ini bisa dilihat dalam perindustrian anime.walaupun industri anime terlihat makin maju,terlihat dari banyaknya orang yang melihat anime dan kualitas gambar anime.tetapi dalam cerita anime mengalami kemunduran dilihat dari anime2 sekarang yang kurang revolusioner dan berpaku kepada hal yang sama2 saja.
Bagus era 2000an film animasi barat tidak sebagus dulu juga.
Req,,
Bahas tentang sosio hierarki guru, seperti Alpha, Sigma, Beta, Delta dll,..🙏🙏
Orang yg mengembangkan konsentrasi dan ketenangan pikiran di kehidupan2 sebelumnya akan menambah kecerdasan di kehidupan2 sesudahnya. Jadi ini adalah akumulasi dari cara merawat pikiran selama berkehidupan-kehidupan. Itulah kenapa dari lahir orang sudah berbeda-beda, ada yg jenius, pandai, biasa, tidak pandai, dan tertutup kebodohan yg sangat tebal, dst. Ada juga yg punya bakat hebat (atau bakat buruk) sejak kecil dalam skill tertentu. Kalau kita tanam biji mangga ya tumbuhlah mangga yg manis, kalau kita tanam biji nim ya tumbuh tanaman nim yg pahit. Begitu juga pikiran, kalau ditanami dan dirawat dengan hal2 yg baik ya hasilnya karakter baik yg terus dibawa dalam berbagai kehidupan. Bukan krn Tuhan pilih kasih. Tp kita sendiri bagaimana mau merawat pikiran.
Lebih jauh lagi: kalau sudah pernah jadi manusia berkali2, maka bisa lebih pandai daripada yg baru pertama kali jadi manusia krn kehidupan sebelumnya selalu jadi binatang atau makhluk2 bawah lainnya. Apalagi kalau pernah jadi dewa, pasti kecerdasannya di atas rata2 ketika menjadi manusia. Ini seperti karir yg naik turun, kepandaian juga naik turun tergantung perawatan kualitas pikiran yg dilakukan dari waktu ke waktu. Kalau gak ada maintenance ya kualitas pikiran itu bisa rusak dan jatuh terus semakin dalam, juga sebaliknya.
Saya prnh cek konten youtube kaum kadrun yg sering buat konten hoax, trus di video itu blg kalo megawati meninggal dengan sadis, trus ada ibu2 yg komen bgini: "walaupun ini berita bohong, tapi alhamdulillah, aamiin" Gw kek ga habis mikir otak manusia bsa sprti itu...
Kasihan yg jadi keturunan nya 🤣 pnya ibu tapi otak nya blong🤭
chanel 212 bukan itu?
Apakh riil wkwk
bagus ada beberapa influence yang bisa jd pijakan penyeimbang, ketika marak terjadi trend" penggiringan opini pembodohan dll.
terimakasih guru gembul ..
Pendapat GG ini mirip dengan cerita filem yang judulnya Idiocrazy (2006). Premisnya seorang tentara terbangun di masa depan dan ternyata si tentara menjadi paling cerdas karena pada masa itu semua orangnya menjadi idiot.
idiocracy (2006)
President ChamaCho!
Diantara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan menyebarnya kebodohan. Dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ. ‘Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.’” [1] Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ. ‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.’” [2] Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ. ‘Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.’”[3] Ibnu Baththal berkata, “Semua yang terkandung dalam hadits ini termasuk tanda-tanda Kiamat yang telah kita saksikan secara jelas, ilmu telah berkurang, kebodohan nampak, kebakhilan dilemparkan ke dalam hati, fitnah tersebar dan banyak pembunuhan.” [4]
Referensi: almanhaj.or.id/3184-13-hilangnya-ilmu-dan-menyebarnya-kebodohan.html
Hadir Pak Guru Gembul , , ,mohon support 🙏✌️
Terimakasih
Woww
Alhamdulillah , Islam tlah menjelaskan secara detail persoalan satu ini ,dan bahkan semua persoalan yang ada (dulu , sekarang, maupun akan datang)
apa itu. coba jelaskan
Memang penjelasan nya seperti apa
Butuh 1 video khusus untuk ini
Gak memungkinkan untuk menulis panjang lebar di kolom komentar.
Terimakasih Pak Guru ini informasi yg sebenarnya dibutuhkan sebagian banyak masyarakat kita🙏🏻🙏🏻🙂
Ga usah jauh2 anak sekolah jaman sekarang jawab mtk pake google bagimana bisa disuruh berpikir kritis
sepertinya video nya makin HD pak guru,, audio nya juga clear.. mantapp..
Kyk free fire ya makin HD
kemajuan teknologi,,, mungkin memperkaya wawasan... tapi IQ,,, atau cara merangkum sesuatu dengan tepat.. atau kepandaian.... itu HAK (tinggi) RIGHT,,, atau HAK dasar dari kebaikan,,,manusia.... jadi yang bisa dapat kepandaian manusia,,, itu proporsinya di hitung dari kebaikan yang di turunkan dari leluhurnya.... tidak FASIK
Kita memang maju, tapi adab, akal, pikiran dan akhlak yang semakin mundur
Dan setelah itu akhirnya kita akan punah akibat pikiran kita sendiri 🙌
Karna sosmed
Sebelum sosmed menyerang dulu bisa merasakan kedamaian jiwa. Kalo sekarang merasakan hiruk-pikuknya & gemerlapnya dunia. Seolah-olah hidupku terkutuk.
Yup maju peruttt pantat mundurrr
Share Sedikit trik mungkin mengurangi yotube dan produk google yg dianggap membodoh kan
1 buat banyak id (email) karna algoritmanya berdasarkan history email
2 pisahkan id untuk hiburan/belajar/informasi dll
3 atur dan batasi penggunaan/mencari/nonton tiap id
4 batasi waktunya tiap kategori
5 satulagi makin bayak kategori mungkin makin bagus meski makin ribet switch 2 id
Trik saya se semoga membantu
Jaman Kakek2 & Bapak2 kita, semua serba manual, terbatas, analog..supaya mau survive, mereka pakai "ILMU KEPEPET" berpikir keras dan cerdas. Jaman now semua serba instant, atomatis, unlimited, kebanyakan kita jadi mager, woles, bertahan di comfort zone. Benar gak ya analisaku? 😁😁😁🤭...tambahan...jam now...aktivitas main game online...adsicted... Push rankkkkk...😂
Apa yg dikatakan guru gembul sdh dibuat filmya yg berjudul Idiocrazy.
Sumpah kocak banget filmnya 😅😅
Miris ya, hanya karena sebuah kelompok, nama Indonesia menjadi negatif dimata dunja.
Amin
Eh typo oi
@@hollaacrushyt2486 jika memakai ejaan lama itu bukan typo
@@emeraldaxx8631 uhh sugoj
benar skli,.sya menjdi smkin bodoh dngan trus mnonton vdio pak guru, yg mestinya sya mnonton vidio tentang bagaimna caranya lolos intervew kerja ,krna sya membutuhkan pkerjaan , bukan pencerahan, bukan pelestrian lingkungan,. yg sya butuh hnya pekerjaan yg di senangi para ibu mertua.. tpi mlah stiap buka youtube sya hbiskan wktu untuk mnonton pak guru gembul..😥
Kalo dari sudut pandang lain, dgn melihatnya sebagai KECERDASAN KOLEKTIF, Kecerdasan manusia membuahkan inovasi temuan mulai dri penemuan Zaman Batu sampai dgn penemuan zaman Teknologi Informasi saat ini, tentunya perkembangan kecerdasan manusia bisa diprediksi UNLIMITED.
Dan UNLIMITED itu semakin diperkuat dgn era KOLABORASI saat ini, bukan KOMPETISI.
Lebih fair, kita tidak menitikberatkan penilaian pada Evolusi Kecerdasan itu secara parsial, tapi lebih tentang Hasil & Manfaat dari Proses Evolusi Kecerdasan itu sendiri utk Proses Selanjutnya. (Kolektif)
oiya, kita anggep aja kecerdasan stage berikutnya, dilihat dari kecerdasan HomoSapiens menjadi HomoDeus.
#ngalorngidul 😁😁😁
Nah ini, aku juga mikir gini
menurut saya 50/50 balance seimbang, di era teknologi ini. yang penting tetap belajar dan mau belajar ilmu-ilmu yang baik, bermanfaat dan benar. di era gempuran teknologi ini, yang susah mencari pekerja kalo tdk ada skill dan ijazah. Wkwkwkwk, tapi semua itu sudah ketetapan yang maha kuasa.
Pak guru penjelasan mengenai game dapat menurunkan EQ masih belum dijelaskan, padahal ini merupakan suatu bahasan yang menarik apalagi jika membahas kemunduran EQ manusia. Terlebih saat ini banyak sekali game yg hanya memuaskan nafsu dari manusia seperti game gacha ataupun game lainnya meskipun masih banyak juga game yg bermanfaat. Mungkin bisa dijelaskan pak guru
Up! Setuju
Setuju
@gurugembulchannel
Yg bikin manusia makin bodoh, imho:
Nutrisi/ gizi
Teknologi (bikin males mikir)
Kurikulum sekolah
Distraksi arus informasi, dus susah membuat jejaring informasi menjadi pengetahuan
Distraksi gawai, mempengaruhi ke deep thinking
Pornografi
Terlepas dari benar atau tidaknya tentang iq manusia yg makin menurun, saya sangat yakin, kemajuan teknologi bakal terus berlanjut., Dan saya berpatokan tentang kecerdasan manusia itu dari teknologi yg diciptakan nya, semakin cerdas manusia, semakin canggih juga teknologinya, dan selama ini nyatanya, teknologi semakin maju seiring bertambahnya waktu.
Jadi menurut saya tentang teori yg pak guru jelasin di vidio itu, no meaning
Orang tidak perlu pintar yg penting konsumtif. Inilah yg diinginkan kapitalis
Terus terang gua merasa kemampuan pemahaman semakin menurun, bahkan kalau ngecek materi SMA saja udah berasa susah. Mungkinkah materi diupgrade sementara otak saya masih versi lama?
Anda semakin tua. Tidak ada yang salah dengan itu.
Sy punya pasif income...dgn pasif income itu sy bsa memenuhi kebutuhan sehari2. Tp walopun bgtu sy tdk mau tdk bekerja. Sy tdk mau malas2n..sy hrs bekerja sy hrs produktif utk menjaga otak sy ttp kreatif, produktif, dan ttp berfungsi sbgmna fungsinya saat sy berfikir bagaimana dlu ketika blm punya pasif income shg sy bsa punya pasif income
Itu bener banget pak yang soal matinya kepakaran, soalnya lagi itu saya baca artikel pendapat profesor dari salah satu universitas gitu, mengenai motor tenaga air, terus kata si profesor nya dia bilang bahwa kendaraan tenaga air itu gak bisa atau gak efisien, terus di hujat dong si profesor nya sama netizen2 dikolom komentar, katanya kalo pendidikan di dunia itu sudah di atur oleh orang2 elite sehingga kendaraan tenaga air itu dibuat tidak memungkinkan dll 🤣
motor tenaga air menggunakan bahan bakar hidrogen dan oksigen dari hasil elektrolisis ,listrik buat elektrolisis nya darimana dari aki kan? Kenapa gak pakai dinamo aja? Dinamo efisiensi nya 98% kalau mesin SI / mesin pada umumnya memiliki efisiensi 30% dan juga hidrogen dan oksigen itu gas jadi menghasilkan panas berlebih di ruang bakar pokoknya ide kendaraan berbahan bakar air itu memang tolol sih
Iya betul pak guru...
Murid2 gue yang dulu lebih pinter2 di banding sekarang
Kamar JERI adalah salah satu channel yg masuk keriteria yg guru gembul sebutkan, disana dia bikin konten dengan atas nama "Edukasi" yang sebenernya sangat bertolak belaka dan hanya memuaskan ego para penontonnya, bahkan jika mau baca komentarnya semua konten yg dia buat banyak yg komen "serasa kuliah gratis" karena apa yang disampaikan itu menguatkan argumen penonton bukan menyampaikan sebuah kebenaran, jujur saja saya sangat resah akan channel tersebut, dan konten"nya adalah konten" yg slalu dishare ke grup keluarga 😂
Ok
Tapi ya jg sih, saya jg mikir konten2 dia terkesan 'memihak'. Terutama pas dia ngebahas rusia ukraina kemarin. Saya tonton 4-5 vid nya, stlh itu saya gk nonton channel dia lagi.
Namanya juga dia bahas konspirasi, percaya atau tidak nya tergantung kita aja
semakin mudahnya mencari informasi harus d imbangi dengan niat yg bener. klo kita niatnya baik, kita dapat jg kebaikan. klo niatnya jelek y dpt juga hal-hal yg jelek.....
Liat dulu
Ini sy mulai rasakan thn 80an ketika kalkulator sdh mulai pintar dg rumus2 trigonometry
Dulu sebelum hp umum di kantong, saya hafal nomor2 telefoon teman2 dan gebetan2 😅. Sekarang nomor bini sendiri aja ga hafal 😂
Menurut hadith akhir zaman,”matinya para ulama” dgn begitu mati pula pengetahuan
Betul kecerdasan manusia menurun akibat pengajaran yg penuh janji dan penuh ketakutan sehingga rohani manusia terjajah sehingga kebebasan itu mandul ,ibarat sekarang kita ini bonsai atau cetakan atau dgn kata lain kita ini hasil pabrikan dan untuk itu saya sebut diri saya kita ini sekarang adalah manurobotik .
Waalaikum Salam Wr Wb.... Pak Guru, Punten,,Kalo Bisa Bahas Tentang "Hantu" Lagi Dong,, Sudah lama gak Bahas Mistis2an Pak hehehe, Nuhun Pisan....
topik yg sangat relevan oleh kang Gembul. Ciri2 yg paling nyata bahwa kita semakin abai dg proses (pembentuk kognisi), hanya tahu dg hasil, ya masyarakat yg spt inilah yg akan jadi korban di masa depan, mereka sangat tergantung kepada keputusan orang cerdas yg jumlahnya sedikit, dan sayangnya mereka berada pd budaya masyarakat tertentu, sedang bangsa lain budayanya tak terbentuk untuk menjadi lahan subur kecerdasan.
Saya punya grup wa guru dari alumni dan kesamaan interest ada yg sdh s2 dan s3, kalau diajak diskusi tentang "apakah kita akan terus menjaga budaya spekulasi atau walaupun sdh sangat lambat kita hsrus menjadikan siswa/mahasiswa berbudaya empirik" mereka tak tertarik. Nah apalagi anak didik...
Amr bin ash pada saat pandemi wabah thaun saja menyelesaikan masalah hanya butuh waktu singkat.
Iman Bukhari saja menghafal hadist itu ribuan.
Ilmuwan Islam dahulu menguasai banyak ilmu, sedangkan sekarang seorang profesor hanya menguasai sub ilmu
Apakah semua orang seperti imam bukhori & amr bin ash?🤣
Rasulallah bisa baca tulis gak?
Justru itulah keunikan stiap individu, jgn meremehkan kecerdasan komunal, justru yg bisa membawa manusia hingga era modern saat ini ya manusia yg iq nya lebih rendah dri manusia kuno.
@@qoqosan3530 maksudnya gimana sih?
@@desanpramono5213 tolak ukurnya bukan individu tapi sampling dalam suatu masyarakat.
Rata-rata kecerdasan dalam suatu masyarakat.
@@qoqosan3530 masyarakat dahulu cerdas cerdas, masyarakat dahulu tidak bisa buat smartphone karena, pada masa itu tidak ada transistor, silikon semikonduktor, belum ada pengolahan pembuatan kabel
Trimakasih telah memberikan hipotesis apa itu pintar dan cerdas. Karena saya pribadi belum menemukan kalimat sederhana nan tepat mengenai dua hal tersebut
Kalau Tarzan diasuh dan dibesarkan gorila, waktu puber dia mimpi basahnya gorila juga dong?
Wkwkwkwk iya juga
@@CW-db4xp dia minum asi gorila?
@@tegarkusuma8008 loh koq di asuh gorila??? Kisah aslinya Tarzan itu di asuh oleh kawanan serigala
Jadi otomatis dia mimpi basah tentang serigala 👍😋
Betul sekali, ketika kerja dan belajar dg keras 'sirna' hanya dg modal 'co-pas'
14:55 Yang sesuai dengan egonya, dan sesuai dengan ... KERETA LEWAT??!!
Ngakak selalu pak guru
"Paralysis by analysis" kebanyakan informasi tapi gak tau harus berbuat apa.. sama halnya kayak "the toxic world of self-help" overdosis motifasi.. yang miskin tambah miskin, yang bodoh tambah bodoh, yang cerdas lumpuh karna terlalu banyak informasi campur aduk yang irrelevan dan tidak punya kredibilitas..
Tapi no smoking yang penting mulai aja dulu secara indivindual level asalkan tidak memberi dampak negatif pada peradaban..
Feeling saya itu si bosman, byk kadrun mengidolakan dia.
Iya sgtu, sebanyak itu view kadrun, dan org yg cinta dongeng dan kebodohan.. mereka mendengarkan apa yg mereka mau saja, dan bosman menfasilitasi itu.
Kadrun dgn bangganya menceritakn itu kepada org lain, seolah olah itu analisi dia supaya kelihata pintar dan update
Pdh bosman ujung ujungnya jualan seminar.
Klo ttg dunia misits byk view?
Ya itulah negara kita, rakyat indonesia.
betul juga pak guru... nulis aja udh d gagdet, laptop so klo suruh nulis dkertas jd jelek tulisannya kaya ceker bebek.. 😆