Video Puisi - Surat yang tak Pernah Usai Kutulis

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 21 сер 2024
  • Puisi ini terdapat dalam buku Kesaksian sebagai Isyarat, sekumpulan puisi Ahmad Moehdor al-Farisi, cetakan pertama 2016.
    Selain mengabadikan #kenangan bersama gurunya dalm bentuk buku, sosok yang akrab disapa Cak Ndor ini juga mencoba mengabadikannya dalam konsep #videopuisi
    Terima kasih sudah menyaksikannya.
    Subscribelah cahnnel ini sebagai bentuk apresiasi dan semangat kelahiran konten-konten berikutnya.

КОМЕНТАРІ • 6

  • @widhiarto83mobilbalikpapan
    @widhiarto83mobilbalikpapan 3 роки тому

    Keren isi chanelnya ini..

  • @farihkres-2383
    @farihkres-2383 4 роки тому

    Tengoklah aku, barangkali kita bisa berbagi kata dan makna

  • @ToifMaliki
    @ToifMaliki 5 років тому

    Kagem sinten cak?

  • @hasanbuchechannel7071
    @hasanbuchechannel7071 3 роки тому

    Tangerang, 16 Januari 2021
    Assalamualaikum
    Salam seni, Cak Ndor. Semoga selalu dalam semangat berkarya.
    Perkenalkan, saya:
    Nama lengkap: Nurhasan
    Nama pena: Hasan Buche
    Pekerjaan: Guru (SMP PGRI 1 Tangerang)
    Alamat: Perum Korpri Blok H8 nomor 3, Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang
    Saya sudah membaca tulisan keluh kesah ketidakpuasan Anda terhadap kinerja penyelenggara Lomba Baca Puisi LPMP Banten. Kemudian Anda seperti penasaran, ingin tahu, seperti apa atau seberapa berkualitas pembacaan puisi dari sang pemenang.
    Saya juga sudah menyaksikan pembacaan puisi Anda di UA-cam yang juga tidak tahu apakah video itu yang Anda kirimkan kepada panitia atau bukan.
    Maaf, saya tidak tahu apakah Anda setuju atau tidak saya sapa Anda sebagai sahabat, karena kita belum saling mengenal dan bertemu. Tapi mohon izinkan saya untuk menyapa Anda dengan sapaan tersebut.
    Sahabatku, Cak Ndor, saya adalah salah satu peserta yang juga kecewa dengan panitia pelaksana seleksi Lomba Baca Puisi LPMP Banten. Saya tidak tahu latar belakang mereka. Apakah mereka memahami ketentuan dan kriteria lomba baca puisi atau tidak. Saya benar-benar gelap, tidak mengenal satu pun dari mereka. Karena tidak ada komunikasi selain mengirimkan materi video lomba. Saya yakin pasti Anda juga sama. Tahu-tahu pengumuman via Gmail dan WA.
    Sekadar untuk meredakan rasa kecewa, bahkan saya sempat menanyakan langsung kepada salah satu panitia yang mengirimkan pengumuman via WA. Saya hanya menanyakan, apakah saya masuk seleksi. Jawabannya bla bla bla yang membuat saya tidak puas dengan jawabannya. Ternyata saya tidak masuk.
    Tapi saya tetap menghormati keputusannya. Walaupun jujur, saya sangat tidak puas. Tahukah Anda mengapa saya tidak puas. Dua sahabat saya, yang di kemudiannya oleh panitia dinobatkan sebagai pemanang 1 dan 2 adalah peserta yang berlatih bersama saya. Bahkan dapat dikatakan saya yang melatih. Tapi mereka masuk seleksi, saya tidak.
    Saya bertanya kepada diri saya sendiri, bagaimana mungkin saya tidak masuk seleksi sementara 2 sahabat saya masuk bahkan kemudiannya menjadi pemenang 1 dan 2. Saat itu saya berkesimpulan, hanya ada satu kemungkinan yang membuat saya tidak masuk adalah, cara saya berbusana saat membacakan puisi. Lainnya selain busana itu, saya merasa seharusnya saya masuk karena dua sahabat saya masuk.
    Mungkin, panitia menginginkan karena ini adalah ajang lomba baca puisi antar guru, seharusnya pula, cara berpakaiannya pun harus selaras dengan profesinya. Dalam video yang saya kirimkan untuk lomba, saya berbusana, layaknya orang seni saat di panggung. Sementara 2 sahabat saya berbusana keseharian saat mengajar.
    Tapi panitia sudah memutuskan dan keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Saya terima dan diam. Leganya saya adalah dari perwakilan beberapa sekolah di Kota Tangerang yang berlatih bersama, ada 2 yang lolos dan juara. Meskipun saya tidak.
    Sebenarnya saya, sama penasarannya dengan Anda. Saya sangat ingin mengetahui seberapa pesat kemajuan seni Baca Puisi di Banten selepas era kami. Sebab selama ini, berdasarkan pantauan kami di beberapa ajang lomba baik tingkat Kota/Kabupaten maupun tingkat Provinsi, kualitasnya masih rendah, jauh dibandingkan era kami.
    Sekarang tentang pemenang, kedua pemenang adalah bukan orang baru dalam dunia lomba baca puisi. Mereka keduanya sahabat saya. Adik di kegiatan sanggar kami. Pada masa jayanya, mereka adalah para jawara baca puisi. Mereka pulang pergi keluar sebagai juara 1 di tingkat Kota/Kabupaten Tangerang, tingkat wilayah DKI, tingkat DKI. Bahkan pemenang 1 Lomba Baca Puisi LPMP Banten itu, pernah keluar sebagai juara tingkat Nasional. Termasuk saya.
    Jadi bicara soal kualitas pembacaan kedua pemenang, saya menganggap sangat memadai.
    Sekadar untuk memuaskan rasa penasaran Anda, Sahabatku Cak Ndor, bersama ini saya lampirkan video asli yang dikirimkan kepada panitia saat lomba tanpa ada perubahan sedikit pun.
    Semoga ini dapat sedikit mengendurkan ketegangan yang selama ini Anda rasakan. Jika pun belum kendur, pintu Sanggar satoeempatsatoe Indonesia yang bermarkas di Jalan Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang, terbuka lebar untuk diskusi.
    Mohon maaf, saya baru mengetahui ada perbincangan tentang hasil lomba hari ini, di alamat Gmail panitia, Sabtu 16 Januari 2021, saat secara tidak sengaja sedang mencari file di alamat Gmail saya. Makanya sangat terlambat saya menanggapi. Tapi sayangnya, saat saya kirimkan tulisan ini termasuk pembacaan puisi oleh pemenang 1 Lomba Baca Puisi LPMP Banten, alamat Gmail tersebut telah raib.
    Salam spirit sastra.

    • @hasanbuchechannel7071
      @hasanbuchechannel7071 3 роки тому

      Saya juga mengirimkan tulisan saya disertai lampiran video pembacaan puisi oleh juara 1 Lomba Baca Puisi LPMP Banten, ke alamat Gmail Anda, entah terkirim atau tidak. Video yang sama, yang dikirimkan ke panitia lomba tanpa ada penambahan dan pengurangan sedikitpun.