Kompolnas: Kasus yang Sudah Viral Terbentuk Satu Opini, Bagi Semua Hakim Sangat Berat | tvOne
Вставка
- Опубліковано 6 лип 2024
- AKIM, www.tvOnenews.com - Kompolnas: Kasus yang Sudah Viral Terbentuk Satu Opini, Bagi Semua Hakim Sangat Berat | tvOne
Eman Sulaeman hakim tunggal sidang praperadilan Pegi Setiawan tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 silam bakal mengeluarkan putusan secara objektif. Ia pun menegaskan putusan yang dikeluarkan tanpa ada tekanan dari pihak siapapun.
"Tidak ada tekanan dari mana pun. Saya akan objektif. Saya akan memberikan keputusan yang terbaik. Bukan yang terbaik untuk pemohon maupun termohon, keputusan ini terbaik untuk Indonesia," ucap dia kepada para pihak di sidang praperadilan PN Bandung, Jumat (5/7/2024).
Ia menegaskan putusan yang akan dibacakan Senin (8/7/2024) mendatang merupakan putusan terbaik.
Namun, bukan untuk pemohon, yaitu kuasa hukum Pegi atau termohon, yaitu tim hukum Polda Jabar.
AKIM01
MSP01
Saksikan live streaming tvOne hanya di www.tvonenews.com/live
Dan jangan lupa untuk follow akun-Akun Sosial Media tvOnenews untuk mendapatkan beragam informasi terkini dan update dari kami:
Facebook - / tvonenews
Instagram - / tvonenews
Twitter - / tvonenews
TikTok - / tvonenews
Website - tvOnenews.com
Sya berulang kali mengatakan kompolnas ini tdk ada manfaatnya,kita masih ingat kasus sambo yg serta merta beni mamoto membenarkan keterangan sambo dn ikut perihatin atas apa yg di alami istri sambo dan sepanjang perjalanan kompolnas kerjaan dia tdk ada bedanya dngn jubir polri karna apa kata polisi bgitu jg yg dia katakan jd lebih baik bubarkan KOMPOLNAS dn akan lebih berguna jika angran untuk mereka di alihkan untuk pembangunan desa2 terpencil
Beny Mamoto humas POLRI bukan KOMPOLNAS .
Doa smua masyarakat Pegi akan keluar dr kemelut yg bkn dia perbuat. BeBAS. Jg doa bpk " cerdas yg trs menerus memberi gambaran bhw Pegi n permasalahannya, dihukum, adl tdk tepat. Pegi BEBAS.
Udahlah polisi hanya perekayasa hukum.. merasa ber wibawa,, padahal dimata rakyat tak ada wibawa nya😂😂😂
Mantap BPK..sya sangat kagum SMA BPK..
Hukum sekarang pasti menolak praperadilan pegi dan di tetapkan sebagai narapidana. 100% yakin
Ending di konoha selalu seperti itu🎉
@@user-ex6zy4os2h iya polisi gak mau kalah dong. Kalo kalah bisa hilang pangkat dan jabatan nya maka dari itu pasti di pertahankan untuk melakukan pemaksaan
Pengadilan sesat sejak 2016 ...
Hakim klu ga adil, rakyat indonesia akan marah besar
Ya adil buat masarakat.bukan buat polisi.
Semoga hakim tunggal sholat istikharah Takbiratul ihram untuk mengambil keputusan tidak terpengaruh dengan corong corong kepolisian atau orang orang mampu membeli keadilan
Memang penyidik polda jabar tdk objektif, jgn membela secara membabi buta...
Di jatuhkan OKNUM sendiri, ingin percaya Institusi POLRI tapi gimana ya...
Sedih, Marah, Benci
Oknum.. Oknum... Tak terdeteksi pengawasan internal...
Cari DPO OKNUM internal saja SUSAH PAYAH... apa kabar DPO diluar...
Udah tidak ada hakim yg bisa di percaya , hukum bisa di beli bagi penguasa ,
Lihat aja hakim nya,,, berpihak sm siapa? Klo salah putusan, 7 turunan hidup takkan tenang, ingat sumpah jabatan.
Praktisi hukum ini koplak,karna hanya kuli bangunan dianggp gk bisa simpan slip gji yg sudah 8thn.woyyy cobak ke madura saya kasik liat buku2 lama yg disimpan orang tua saat jadi kepala tukang,lengkap dsna,tapi dmadura bukan pkai slip,tapi hanya coret2an kerja brpa hari,dibagar brpa.
Om ferdik...om ferdik....
Cuma itu aj om..❤❤❤
Memang dah dirancang tangkap Lepas 8tahun..sebab nak bagi alasan macam ni lah..
Ingat umur ingat kuwasa TUHAN bagi bapak" yg bicara tanpa kebenaran faktanya...yg hanya ditopang oleh kepintaran semata, bukankah kepintaran anda hanya bonus atas PEMBERIAN DARI TUHAN YANG MAHA ESA...
Oknum polri bos.😢
wow
Kebenarannya adalah polisi menangkap tanpa ada bukti kuat kasus ini kasus rekayasa polisi bilang sendiri 2 tersangka fiktif auto BAP 2016 juga fiktif tapi anehnya dijadikan bukti jelas jelas oon kan ciri ciri pelaku juga Beda dari BAP
Aji nomoto pikun