karena sama sama ingin mencari titik terang, bukan berebut menjadi yang paling benar. Saling melengkapi dan menyumbang wawasan masing masing. Keren mereka berdua nih!
Marhaen.. Istilah yang diciptakan oleh Soekarno untuk menggambarkan kondisi suatu kelas masyarakat yang khas di Indonesia, tidak merdeka sepenuhnya tidak pula tertindas sepenuhnya, mungkin hanya bisa menjadi penonton terhadap perkembangan perekonomian global yang ada yang semakin sophisticated.. BTW, ada kaum Marhaen lewat mulai menit 18:34 (pedagang tahu bulat keliling) hehehe
Kalau saya melihat Soekarno itu melihat berbagai kelemahan dan kelebihan dalam setiap ideologi. Soekarno benci liberalisme (yang otomatis Kapitalisme) karena menurut dia itu ide yang Imperalis. Tapi Soekarno juga melihat memang ada dampak positif dari pasar bebas. Begitu juga dengan Karl Marx. Dia suka melihat Marxisme. Karena revolusioner dan progresif. Tapi dia melihat ada kelemahan dari Komunisme. Dia tahu state ownership itu ada kelemahan. Marhaen itu sebenarnya penambalan dari kelemahan kelemahan ideologi itu. Marheniame sepertinya tetap mengakui kepemilikan pribadi tapi menekankan kepada kelompok kecil (marhaen atau proletar versi Soekarno) dengan anggapan bahwa orang kecil itu akan menggarap modal (dalam hal ini tanah) tersebut sehingga terjadi produksi yang besar karena modalnya dikerjakan bersama-sama. Ini dia lihat dari pertanian. Dia berpikir jika petani sama sama punya tanah, maka produksinya akan lebih berlimpah. Daripada dianggurin oleh pemilik tanah yang gk mengerjakan tanahnya. Tapi ideologi marhaen ini pun harus direvisi. Karena belum tentu menekankan kepada wong cilik akan menghasilkan produksi yang lebih besar. Contoh : katakan A memiliki keahilan dan kelebihan dalam menggarap tanah yang 200 x lebih efesien daripada petani B. Tapi karena kepemilikan tanah dibatasi, alhasil produksi tadi justru terhambat. Sehingga belum tentu penekanan kepada orang kecil dapat menghasilkan produksi lebih besar. Menurut saya Marhaenisme ini masih punya peluang. Dimana kita harus belajar dari ekonomi politik Cina, singapura dan Jerman. Dimana menekankan kepada persaingan. Kepemilikan hanya diakui jika persaingan usaha sangat ditekankan. Tentu persaingan pun akan berdampak pada keabsurdan hidup masyarakat. Lantas tidak hanya persaingan, tetapi, seperti Hararri bilang bahwa sebenarnya bukan komunisme atau kapitalisme yang membuat produksi itu lebih efesien. TETAPI BAGAIMANA POLITIK DAPAT MENGOLAH DATA TERSEBUT. Sehingga, data dapat digunakan untuk dikerjakan bersama-sama untuk ide apa yang dapat dikerjakan. Sehingga gotong royong didasari oleh data. Kepemilikan tetap diakui, selama kompetitif. Marhaenisme 4.0
Saya melihat marhaen seperti Rawls dari titik berangkat yang berbeda. Rawls berangkat dari kebebasan tapi tetap ada sosial justice. Marhaenisme berangkat dari marxisme tapi tetap ada kepemilikan pribadi. Rawls kuning agak merah. Soekarno merah agak kuning. Ketemu ditengah.
@@boyfanplaceswift1886 Itu hanya berdasarkan pemahaman saya. Soalnya marhaenisme ini gk ada juklak juknisnya kayak komunis manifesto. Hanya saja kalau dilihat dari arah arahnya, saya mengerti maksud soekarno. Kebetulan saya paham kedua ideology itu jadi saya tahu kelemahan-kelemahannya. Saya melihat Soekarno ink mau memberikan jalan tengah antara keduanya. Soekarno melihat bahwa kapitalisme terkutuk untuk hancur. Tapi Marx gk kasih solusi apa apa. Cuma bilang "singkirkan aja kapitalisme. Itu solusinya". Alternatifnya apa, gk dikasih tahu sama dia Nah, makanya ada stalinisme, leninisme dan lain lain. Yang mana mau menambal si Marx itu. Nah, soekarno sepertinya mau menambal itu bukan dengan pemusatan kapital pada negara. Tapi mendorong kapital kapital itu ke rakyat lebih kecil *dengan asumsi bahwa wong cilik itu akab mengerjakan kapital itu dan menghasilkan surplus*. Jadi lebih terdesentralisasi. Ide ini bagus sebenarnya. Tapi saya rasa kurang. Pasalnya belum tentu wong cilik itu bisa memproduksi lebih selain daripada produksi yang mereka tahu seperti pertanian. (Itupun banyak juga petani yang gk ngerti. Soalnya saya dari keluarga petani juga. Jadi saya paham pengetahuan petani terbatas sekali). Contoh aja kebijakan bagi bagi tanah Jokowi. Udah dikasih tanah, tapi tanahnya justru dijual sama mereka. Gk dikerjakan. Dikerjakan pun malah rugi. Jadi belum tentu benar Marhen ini Skill dan pengetahuan orang berbeda-beda.
Bung karno jelas mengatakan dia mengambil inti historis materialismenya karl marx bukan dialetika materialisme... yg jadi marhaenisme dmn ujungnya adalah sosialisme indonesia
@@IndoAtheist Minta maaf bung . Saya mungkin salah. Tapi historical materialism itu bukannya tidak lepas dari dialetika materialisme? Bagaimana anda bisa bilang Soekarno cuma ambil historicalnya saja tidak dialektikanya? Kurang paham saya
Bung, kapankah websitenya kembali? Masih belum puas saya dengan tulisan Leo Strauss dan masih bisa baca tulisannya di Indoprogress, misalnya seperti Ekonomi Pasca Korona dan Politik Pasca Korona, terima kasih.
Saya heran dengan anak muda Indonesia. Ada Chanel2 yang bermanfaat dan berisi pengetahuan dan gagasan2 yang bagus seperti ini tetapi sepi sekali dari pengunjung dan penonton. Apakah anak muda kita tidak terlalu suka dengan hal2 yg berbau pengetahuan kah.😢
Ketika terjadi g30spki..sesudahnya..pasca.. Dia berkata dlm dokumenter g30spki kpd soeharto Itu biasa terjadi... dlm era berdirinya negara... Disitu.. sy punya pnilaian thdnya...wlw benar apa yg d ktakannya
Tergantung situasi...nasakom adalah realita politik tahun 60an...saat ini yg mirip nasakom adalah politik russia dmn putin sbagai tokoh sentral dan 3 kaki pendukungnya :militer/nasionalis/konservatif, agama kristen orthodox dan PARTAI KUMINIS RUSSIA... yup partai kuminis masih ada dan posisi no 2 terbesar di parlemen russia
Setuju dengan pernyataan Penulis bahwa pemikiran dan gagasan2 bung karno TIDAK KALAH dengan pendiri bangsa lainnya seperti Syahrir, dll. Bacaan yg obyektif dari penulis. Mungkin yang perlu dipertanyakan adalah Gagasan atau pemikiran Bung karno yg msh eksis hingga saat ini ? Berikan buktinya ! Misalnya pada NU ada gagasan besar soal Islam Washatiyah islam moderatisme, juga resolusi jihad NU tetap eksis hingga skrg ini dan akan terus dipakai sebagai pegangan kuat umat atau rakyat dalam memandang Negara dan bangsa. Kalau Bung Karno saya belum melihat gagasan2nya yg msh relevan sampai saat ini. Tetapi rakyat sepakat dan berterimakasih kepada semua pendiri bangsa termasuk bung karno, karena mereka semua bangsa ini berdiri, bukan hanya bung karno. Beliau adalah bapak Proklamator bersama Bung Hatta.
Kenapa PDIP jualan "sukarnoisme"??... Kampanye partai bawa tongkat sukarno... Baliho bergambar Sukarno... Kenapa tidak jualan keunggulan partai ataupun kader ? Mengapa harus jualan "sukarno" yg notabene tidak ada hubungan dengan PDIP...
PDI sendiri sebagaimana dilakukan dalam khazanah politik indonesia masih menghunakan simbol figur tertentu dlm hal ini bung karno krn itu lebih praktis dibanding menjelaskan ide2 dia yg detail ke rakyat kebanyakan
Mantap nih, petinggi-petinggi/anggota banteng bisalah borong buku ini. Biar enggak ngandelin darah biru aja
Saya suka ketika dua orang bijak dan cerdas saling bertemu, diskusi lebih nyaman dinikmati daripada perdebatan
karena sama sama ingin mencari titik terang, bukan berebut menjadi yang paling benar. Saling melengkapi dan menyumbang wawasan masing masing. Keren mereka berdua nih!
Wah bung angga dan bung martin mantap
Terima kasih udah bikin konten macam gini. Keren!
Seorang yg hebat biasanya juga penyimak yg baik. Salut dg cara mereka berdiskusi.
mampu menerima perspektif orang lain dengan baik, dan berusaha memahami berdasarkan sudut pandang tersebut. salut sama dua orang diatas.
Cuma video ini yang paling saya suka ulang-ulang buat nonton, upp lagi dong Bung Martin, buat konten lagi. 😁
Ilmu yg bermanfaat ✊💪🤝🙏
Marhaen.. Istilah yang diciptakan oleh Soekarno untuk menggambarkan kondisi suatu kelas masyarakat yang khas di Indonesia, tidak merdeka sepenuhnya tidak pula tertindas sepenuhnya, mungkin hanya bisa menjadi penonton terhadap perkembangan perekonomian global yang ada yang semakin sophisticated.. BTW, ada kaum Marhaen lewat mulai menit 18:34 (pedagang tahu bulat keliling) hehehe
Saya suka ketika dua orang hebat saling bertukar mic satu sama lain, proud of you martin😂
Bang martin please sering upload konten kaya dulu dong konten monolog
Lanjut
Salam sejahtera untuk semuanya moga tetap sehat" selalu tetap terus beradu gagasan untuk saling take and give ... Ok ... 🙏🙏🙏.
Terima kasih bang Martin Suryajaya.
terimakasih
Bung Martin cocok untuk berdiskusi dan berdebat dengan Syed Muhammad Naquib al-Attas terkait Secularism in Political Philosophy. 😊
diskusi yg berkualitas
Kalau saya melihat Soekarno itu melihat berbagai kelemahan dan kelebihan dalam setiap ideologi.
Soekarno benci liberalisme (yang otomatis Kapitalisme) karena menurut dia itu ide yang Imperalis. Tapi Soekarno juga melihat memang ada dampak positif dari pasar bebas.
Begitu juga dengan Karl Marx. Dia suka melihat Marxisme. Karena revolusioner dan progresif. Tapi dia melihat ada kelemahan dari Komunisme. Dia tahu state ownership itu ada kelemahan.
Marhaen itu sebenarnya penambalan dari kelemahan kelemahan ideologi itu.
Marheniame sepertinya tetap mengakui kepemilikan pribadi tapi menekankan kepada kelompok kecil (marhaen atau proletar versi Soekarno) dengan anggapan bahwa orang kecil itu akan menggarap modal (dalam hal ini tanah) tersebut sehingga terjadi produksi yang besar karena modalnya dikerjakan bersama-sama.
Ini dia lihat dari pertanian. Dia berpikir jika petani sama sama punya tanah, maka produksinya akan lebih berlimpah. Daripada dianggurin oleh pemilik tanah yang gk mengerjakan tanahnya.
Tapi ideologi marhaen ini pun harus direvisi. Karena belum tentu menekankan kepada wong cilik akan menghasilkan produksi yang lebih besar.
Contoh : katakan A memiliki keahilan dan kelebihan dalam menggarap tanah yang 200 x lebih efesien daripada petani B. Tapi karena kepemilikan tanah dibatasi, alhasil produksi tadi justru terhambat.
Sehingga belum tentu penekanan kepada orang kecil dapat menghasilkan produksi lebih besar.
Menurut saya Marhaenisme ini masih punya peluang. Dimana kita harus belajar dari ekonomi politik Cina, singapura dan Jerman. Dimana menekankan kepada persaingan. Kepemilikan hanya diakui jika persaingan usaha sangat ditekankan.
Tentu persaingan pun akan berdampak pada keabsurdan hidup masyarakat.
Lantas tidak hanya persaingan, tetapi, seperti Hararri bilang bahwa sebenarnya bukan komunisme atau kapitalisme yang membuat produksi itu lebih efesien. TETAPI BAGAIMANA POLITIK DAPAT MENGOLAH DATA TERSEBUT.
Sehingga, data dapat digunakan untuk dikerjakan bersama-sama untuk ide apa yang dapat dikerjakan. Sehingga gotong royong didasari oleh data. Kepemilikan tetap diakui, selama kompetitif.
Marhaenisme 4.0
Saya melihat marhaen seperti Rawls dari titik berangkat yang berbeda. Rawls berangkat dari kebebasan tapi tetap ada sosial justice. Marhaenisme berangkat dari marxisme tapi tetap ada kepemilikan pribadi.
Rawls kuning agak merah. Soekarno merah agak kuning.
Ketemu ditengah.
sumber rujukan dalam buku apa dan halaman berapa ?
@@boyfanplaceswift1886 Itu hanya berdasarkan pemahaman saya. Soalnya marhaenisme ini gk ada juklak juknisnya kayak komunis manifesto. Hanya saja kalau dilihat dari arah arahnya, saya mengerti maksud soekarno. Kebetulan saya paham kedua ideology itu jadi saya tahu kelemahan-kelemahannya. Saya melihat Soekarno ink mau memberikan jalan tengah antara keduanya.
Soekarno melihat bahwa kapitalisme terkutuk untuk hancur. Tapi Marx gk kasih solusi apa apa. Cuma bilang "singkirkan aja kapitalisme. Itu solusinya". Alternatifnya apa, gk dikasih tahu sama dia
Nah, makanya ada stalinisme, leninisme dan lain lain. Yang mana mau menambal si Marx itu. Nah, soekarno sepertinya mau menambal itu bukan dengan pemusatan kapital pada negara. Tapi mendorong kapital kapital itu ke rakyat lebih kecil *dengan asumsi bahwa wong cilik itu akab mengerjakan kapital itu dan menghasilkan surplus*. Jadi lebih terdesentralisasi.
Ide ini bagus sebenarnya.
Tapi saya rasa kurang. Pasalnya belum tentu wong cilik itu bisa memproduksi lebih selain daripada produksi yang mereka tahu seperti pertanian. (Itupun banyak juga petani yang gk ngerti. Soalnya saya dari keluarga petani juga. Jadi saya paham pengetahuan petani terbatas sekali).
Contoh aja kebijakan bagi bagi tanah Jokowi. Udah dikasih tanah, tapi tanahnya justru dijual sama mereka. Gk dikerjakan. Dikerjakan pun malah rugi.
Jadi belum tentu benar Marhen ini
Skill dan pengetahuan orang berbeda-beda.
Bung karno jelas mengatakan dia mengambil inti historis materialismenya karl marx bukan dialetika materialisme... yg jadi marhaenisme dmn ujungnya adalah sosialisme indonesia
@@IndoAtheist Minta maaf bung . Saya mungkin salah. Tapi historical materialism itu bukannya tidak lepas dari dialetika materialisme? Bagaimana anda bisa bilang Soekarno cuma ambil historicalnya saja tidak dialektikanya? Kurang paham saya
😊👍🏻👏🏻
Pak martin tolong beli mic tambah satu lagi, biar gak capek bolak balikin capek juga hehe
😂
Lu beliin laaa
❤❤
Bung, kapankah websitenya kembali? Masih belum puas saya dengan tulisan Leo Strauss dan masih bisa baca tulisannya di Indoprogress, misalnya seperti Ekonomi Pasca Korona dan Politik Pasca Korona, terima kasih.
Bang, pakailah 2 mic, biar lebih nyaman berbicara, kami pun lebih enak mendengar lebih jelas
Hanya pm malaysia mahatir muhammad yg mengikuti pemikiran nya hingga dapat julukan soekarno kecil 😂
Saya heran dengan anak muda Indonesia. Ada Chanel2 yang bermanfaat dan berisi pengetahuan dan gagasan2 yang bagus seperti ini tetapi sepi sekali dari pengunjung dan penonton. Apakah anak muda kita tidak terlalu suka dengan hal2 yg berbau pengetahuan kah.😢
benerr😅,mungkin pada males x diajak mikir,lebih suka lihat permukaan aja yg gk ngajak mikir😅
❤
Diskusi mencerahkan. Bagaimana bisa membeli bukunya ?
om bahas dong tentang filsatat eksistensi kita hidup di dunia ini
Ketika terjadi g30spki..sesudahnya..pasca..
Dia berkata dlm dokumenter g30spki kpd soeharto
Itu biasa terjadi... dlm era berdirinya negara...
Disitu.. sy punya pnilaian thdnya...wlw benar apa yg d ktakannya
bang minta tolong jelaskan "Ada" "kebanyakan dan kesatuan" dan Hirarki Ada"😇
hingga akhirnya "adanya Tuhan" dari ilmu Ontologi Metafisika Umum
Mas martin kemarin ada di um kah?
First. ☕
ndak nyambung aku lorr kwkwwkwk sukses selalu
Bang Martin, usul ngobrol sama Mas Sabrang MDP
tentang apapun
Bagaimana drngan Konsep NASAKOM bung Karno.? Mungkinkah masih relevan.
Tergantung situasi...nasakom adalah realita politik tahun 60an...saat ini yg mirip nasakom adalah politik russia dmn putin sbagai tokoh sentral dan 3 kaki pendukungnya :militer/nasionalis/konservatif, agama kristen orthodox dan PARTAI KUMINIS RUSSIA... yup partai kuminis masih ada dan posisi no 2 terbesar di parlemen russia
Kukira "Rancid", ternyata "Hansip" 😳🙄🤔
Beli di mana ya kaosnya
Beli di mana ya kaosnya (2)
@@wisnuajiwardani6050di shopee kamengski ada
Setuju dengan pernyataan Penulis bahwa pemikiran dan gagasan2 bung karno TIDAK KALAH dengan pendiri bangsa lainnya seperti Syahrir, dll.
Bacaan yg obyektif dari penulis. Mungkin yang perlu dipertanyakan adalah Gagasan atau pemikiran Bung karno yg msh eksis hingga saat ini ? Berikan buktinya !
Misalnya pada NU ada gagasan besar soal Islam Washatiyah islam moderatisme, juga resolusi jihad NU tetap eksis hingga skrg ini dan akan terus dipakai sebagai pegangan kuat umat atau rakyat dalam memandang Negara dan bangsa. Kalau Bung Karno saya belum melihat gagasan2nya yg msh relevan sampai saat ini.
Tetapi rakyat sepakat dan berterimakasih kepada semua pendiri bangsa termasuk bung karno, karena mereka semua bangsa ini berdiri, bukan hanya bung karno.
Beliau adalah bapak Proklamator bersama Bung Hatta.
second
Kenapa PDIP jualan "sukarnoisme"??... Kampanye partai bawa tongkat sukarno... Baliho bergambar Sukarno...
Kenapa tidak jualan keunggulan partai ataupun kader ? Mengapa harus jualan "sukarno" yg notabene tidak ada hubungan dengan PDIP...
PDI sendiri sebagaimana dilakukan dalam khazanah politik indonesia masih menghunakan simbol figur tertentu dlm hal ini bung karno krn itu lebih praktis dibanding menjelaskan ide2 dia yg detail ke rakyat kebanyakan
ya karna pdip ga punya prestasi wkwk
Hallo Kaka bisa pesan buku ka aku suka baca buku yg kritis Kaka tolong kirim nomor WhatsApp ka🙏🏿🙏🏿
❤❤