TERIMAKASIH BANGG!!! udah lama bgt nyari2 materi penjelasan SRPMK SNI 2847:2019 akhirnya nemu yang simple, padat, dan jelas di bagikan excelnya juga untuk belajar pula, semoga kebaikan bang alif ini dibalas berkali-kali lipat oleh tuhan amiiinnn you deserve one free ticket to heaven bro 😁😁
Semoga sehat selalu dan lancar rezeki atas ilmu yang telah di bagi bang. Semoga atas ilmu yang abang berikan saya bisa ikut donasi untuk adik adik mahasiswa.
Baru nemu vidio nya, sangat bermanfaat min. Saya butuh formulanya buat tugas akhir saya jika berkenan memberikan excelnya saya sangat berterimakasih dan dilancarkan terus rejekinya min sehat selalu..
Untuk struktur hotel 6 lantai dengan KDSnya D apakah sangat cukup menggunakan sistem SRPMK ? Dan jika saya ingin menambahkan shear wall sistem struktur apa yang cocok ? Terima kasih 🙏🏻
Syarat pemilihan sistem bisa dilihat di SNI 1726:2019 Tabel 12. Kalau KDS D untuk struktur beton bertulang memang harus khusus (Poin C5). Coba diperiksa dulu saja tanpa shearwall apakah syarat simpangan dan P-Delta sudah masuk. Kalau sudah berarti tidak perlu ditambah shearwall. Kalau misal perlu ditambah shearwall maka sistem yang digunakan bisa sistem ganda (dinding khusus dan rangka khusus, poin D3) atau sistek dinding khusus saja (poin A1, jika tinggi bangunan
@@8MinutesLearn min tanya lagi dong. Setelah di cek simpangan antar lantai , dari 6 story ada 2 story yang tidak OK di arah Y, apakah harus ganti sistem struktur atau ada cara lain agar simpangan antar lantai OK ? Seperti dimensi struktur di perbesar/kecil
Izin untuk bertanya kak, kalau untuk kasus rangka bangunan rumah tinggal sederhana bagaimana ya? Contohnya, rumah 1 dan/atau 2 lantai, balok lantai terbesar diasumsikan berukuran 20 cm x 35 cm, Ring balk berukuran 15 cm x 20 cm, Sloof 15 cm x 25 cm. Kolom yang digunakan kolom Pipih, dengan ukuran terbesar 15 cm x 50 cm. Ukuran2 balok dan kolom di atas tentunya nggak sesuai dengan syarat SRPMK, dengan kasus seperti itu, dan asumsi rumah dibangun di daerah dengan KDS D (Misalnya tanggerang), apakah harus tetap dibangun dengan sistem SRPMK, atau ada pengecualian dengan dibangun dengan sistem SRPMB atau SRPMM? Terima kasih sebelumnya kak 😁😁😁
Bermanfaat banget ilmunya, cara jelasinnya juga enak. nanya bang apakah ada syarat bangunan tertentu apa saja yg menggunakan kaidah SRPMK ? atau rumah hunian sederhana jg bisa? lalu seluruh pengecekan diatas dilakukan pada setiap balok ya bang?
izin bertanya mas alif, kalo saya lihat di excel balok SRPMK,, untuk geser di bagian lapangan apakah nilai gesernya memang langsung dapat diambil dari software ETABS (tidak perlu menghitung Ve seperti di tumpuan). itu kenapa ya mas ?,Terima kasih
selamat malam pak. permisi sebelumnnya. maaf jika out of topic. saya ingin bertanya pak. jika kita sudah memodelkan struktur gedung dan melakukan analisa pada etabs. dan ketika dicek design concrete. pada balok terdapat o/s 45 yang dianjurkan untuk memperbesar balok. pada permodelan ini saya menggunakan balok 35x70 pak dengan antar bentang kolom 8 meter. bagaimana aturan dalam memperbesar dimensi balok pak? apakah terserah kita untuk menambah lebar atau tinggi balok? dan juga pada design concrete dengan dimensi kolom 65x65. terdapat o/s 2 pada kolom yang dianjurkan mengganti dimensi kolom. apakah ada aturan untuk merubah dimensi penampang pak? terimakasih sebelumnnya pak
1. O/S 45 itu kan akibat geser+torsi. Cek dulu stiffness modifier torsinya sudah direduksi atau belum. Kalau sudah, bisa coba dicek manual saja. Kalau dari perhitungan manual sudah ok ya sudah, kalau not ok berarti memang harus diperbesar. 2. Untuk mengubah dimensi balok itu terserah saja, tidak ada batasan. Yang penting syarat2 pada balok dan kolom (termasuk SCWB dan joint shear) terpenuhi.
Kak mohon ijin bertanya 1. Maksimal bentang balok SRPMK itu berapa ya ? 2 jika harus memperpanjang bentang balok srpmk apa ada syarat-syarat yang harus diperhatikan ? Terima kasih🙏🙏🙏
Kalau untuk perhitungan kebutuhan tulangan secara umum itu sama saja. Bedanya adalah balok kantilever itu bukan balok SRPMK, karena pada balok kantilever tidak akan terbentuk sendi plastis (jika terbentuk sendi plastis maka balok tidak stabil) Jadi penulangan cukup dilakukan berdasarkan gaya yang ada dengan syarat-syarat balok biasa, syarat gaya dan geometri serta confinement balok SRPMK tidak perlu diterapkan
Mohon izin menanyakan juga karena permasalahan yg saya alami sama. Pemodelan yg saya miliki hampir semua baloknya memiliki beban aksial yg melebihi batas, itu kira kira langkah untuk memperbaikinya gimana ya kak?
@@Baihaqiefendi Seperti yang disebutkan di atas, tidak masalah kok kalau untuk SNI 2847:2019 Tapi nanti ketika desain diafragma masih Pu > 0.1 Ag fc', tinggal didesain seperti kolom saja
Terimakasih atas ilmunya. Izin bertanya kak, saya punya balok induk dengan dimensi 400x700 dan panjang bentang 2meter, jika begitu penentuan daerah tumpuan dan lapangannya bagaimana kak?
Itu tidak bisa jadi balok SRPMK ya karena tidak memenuhi syarat Ln > 4d. Itu bisa didesain sebagai balok kopel. Ketentuannya ada di pasal 18.10.7 Jika dalam kondisi lain misal 4d < Ln < 4h, maka sepanjang balok menggunakan konfigurasi tulangan seragam dengan confinement tumpuan dipasang sepanjang balok
Halo bg Izin bertanya Misalnya kita sudah desain seluruh balok suatu bangunan. Jika kita mau ubah 1 atau beberapa dimensi balok, apakah berarti kita harus desain ulang keseluruhan balok? Atau tetap lanjut desain pada balok yg diubah saja karna gaya dalam elemen struktur lain tidak akan berubah secara signifikan?
Halo.. Mau nanya, di excel nya untuk tulangan sengkang tumpuan menggunakan Ve bukan Vu tumpuan, dimana Ve diambil dari V kombinasi 1.2D+1LL dan Vpr. Tapi kok dapatnya tulangan sengkang tumpuan selalu lebih kecil (lebih sedikit) dari tulangan sengkang lapangan ya? pls advise min hehehe
Dalam perhitungan tulangan torsi di dalam rumus tersebut, apakah Avt = 2At + Av, bisa digunakan dengan asumsi tulangan geser dan torsi diameter tulangannya harus sama atau bisa beda ?
bang mau nanya kalo tulangan longitudinal balok yang didesain ternyata membutuhkan dua baris, apakah tinggi efektifnya berubah?. kalo berubah untuk perhitungan selanjutnya menghitung tulangan geser dst.,, apakah menggunakan tinggi efektif terbaru atau cukup tinggi efektif satu baris aja, sesuai asumsi awal.
Iya berubah tapi tidak signifikan, tapi tentu baiknya diperhitungkan. Di video dan excel ini hanya contoh untuk pembelajaran saja jadi hanya untuk 1 lapis dulu
@@AidilSafutra bisa signifikan jika perhitungan ulang tinggi efektif yang sudah tentu akan memendek, menghasilkan nilai Rn yang juga membesar signifikan, Rn akan memperbesar nilai rho perlu kemudian As perlu kemudian jumlah tulangan/n perlu. Jika nilainya kritis misal 5,9 buah tulangan (dibulatkan menjadi 6 tulangan), naiknya d bisa saja membuat n perlu sebesar 6,1 buah tulangan (dibulatkan menjadi 7 tulangan). Perbedaan mungkin tidak besar namun nilai n tidak boleh dibulatkan ke bawah. Saran saya harus diperiksa, dan di cross check jika, n 1 lapis menghasilkan 7 buah dan tidak bisa dipasang 1 lapis, maka ambil 9 buah, ketika dihitung 2 lapis dengann 9 buah tulangan, pastikan hasil hitung tulanganya dengan d 2 lapis tidak kurang dari 9 buah
@@justaconcrete4789 dengan tinggi efektif yang baru, maka yang perlu dihitung kembali menurut saya kebutuhan As perlu, apakah dengan As pakai sudah cukup dengan AS perlu terbaru dengan menggunakan tinggi efektif terbaru, rata2 tinggi efektif terbaru tidak bernilai signifikan tapi jika posisi kritis macam diatas maka perlu di cek kembali, As perlu juga digunakan untuk tulangan geser dan torsi, mungkin meskpiun tidak signifikan alangkah baiknya dihitung kembali, dan nilai tersebut digunakan untuk desain tulangan selanjutnya,
ka' di file excelnya kan untuk kuat leleh baja tulangan hanya bisa mengisi nilai kuat leleh baja tulangan fy utk tulangan longitudinalx sj, nah gimana kalo utk tulangan gesernya kita menggunakan jenis baja tulangan yg berbeda, misal utk longitudinalnya pakai BJTS 420 A dan Transversalnya menggunakan BJTS 280. Ditunggu yah ka' pencerahanx. terima kasih, semoga sukses menyertai kk.
kak ijin tanya, yang divideo itu kan cara menghitung untuk balok biasa, nah klo menggunakan balok T, bagian mana yang perlu diganti atau direvisi di excel ya??
Tidak bisa langsung begitu ya, harus dirombak jadi baiknya buat sendiri dari awal saja. Detailnya agak panjang tidak bisa dijelaskan di sini, di materi kuliah harusnya ada
Contoh desainnya sudah ada di Excel yang bisa didapat dengan mengirim email ke 8minuteslearn@gmail.com Desain kolom SRPMK masih dalam penyusunan dan akan segera diupload videonya!
Izin bertanya mas, 1. Untuk excelnya apakah pada tulangan lentur didesain 1 per satu terhadap momen tumpuan,lapangan, + dan - nya atau sudah memiliki link seperti desain tul rangkap?. Karena jika terpisah pisah berarti kesimbangan C=T? 2. Mungkin materi kuliah, cuma untuk tul. tunggal kapan ya mas dipakai? Karena SNI sendiri mewajibkan minimal jmlh tul tekan 2 buah. Sementara analisis tul tunggal tidak memperhitungkan tul tunggal di daerah tekan. Keseimbangan C=T tidak tercapai jika tul minimum di daerah tekan ditambahkan. Bagaimana ya mas?. Apakah semua balok pasti dianalisis tul rangkap mas 🙏🏻 Terima Kasih mas, sehat selalu untuk Mas Alif dan Keluarga
1. Untuk excel dan calculation sheet kami, tulangan atas hanya digunakan untuk perhitungan momen negatif dan tulangan bawah hanya dilakukan untuk perhitungan momen positif. Tulangan rangkap tidak diperhitungkan karena effortnya jauh lebih besar (perlu ada iterasi c) tapi nilai kapasitas tidak meningkat signifikan 2. Keberadaan tulangan tekan (misal tulangan atas pada perhitungan momen positif) itu biasanya diabaikan (bukan berarti tidak ada). Tapi kalau mau dihitung juga silahkan saja, alasan kami tidak hitung balok balik ke poin 1
@@8MinutesLearn Baik mas, Terima Kasih, izin bertanya kembali mas: Saya mencoba belajar kembali torsi serta kaitannya dengan tulangan torsi yang disupport dari tul. transversal dan longitudinal. Pertanyaannya: 1. Kenapa sengkang dianggap 1 kaki meskipun kenyatannya 2 kaki, untuk >2 kaki saya mengerti asumsi bahwa konsep torsi didasarkan pada mekanisme dinding tipis sehingga ruang didalam beton dianggap void/tidak bekerja. Namun untuk sengkang 2 kaki kan secara keseluruhan dia mengapit 4 sisi beton, kenapa dianggap yang bekerja 1 kaki? saya mentonton YT bu Asih ITB juga jawabannya karena memutar 1 penampang, namun saya kurang puas dengan jawabannya mas. 2. Jika memang dibutuhkan tul torsi dari hasil kombinasi juga dari tul. trans dan tul longi. Maka untuk penempatan tul torsi adalah disepanjang sisi, balik lagi ke materi kuliah mas mungkin, jika tul torsi dipasar terserah disepanjang sisi beton, maka apa tidak mengganggu keseimbangn C=T dari tul longitudinal itu sendiri gak sih mas? Apakah penempatannya bisa disebar merata dengan simetrisitas di garis netral agar tetap cancelled out begitu, jadi misal dibutuhkan 4D10, maka 2D diatas garis netral/nilai c dan 2D dibawah garis netral/nilai c agar gaya" nya saling menyeimbangkan
@@justaconcrete4789 1. Gaya geser arahnya ke bawah/atas. Anggap saja misal ke bawah, maka yang nahan ada kaki kanan dan kaki kiri. Sedangkan torsi itu memutar, maka di kiri yang nahan hanya 1 kaki kiri, di kanan yang nahan hanya 1 kaki kanan, di atas yang nahan hanya 1 kaki atas, di bawah yang nahan hanya 1 kaki bawah 2. Bukan 'mengganggu' ya, tapi tentunya memberi pengaruh pada kapasitas lentur. Tapi karena lokasinya dekat ke tengah penampang jadi pengaruhnya tidak akan signifikan. Kalau mau dihitung pengaruhnya juga silakan saja. Tapi dengan effort yang besar hanya akan didapatkan perbedaan yang sangat kecil jadi tidak worth it
@@8MinutesLearn Baik mas Alif mengerti, Maaf agak menyimpang dair video. Namun kebetulan saat ini saya sedang belajar kembali materi perkuliaha dinamika struktur dan belajar melalui dosen FTSL ITB Pak Rildova. Ada satu yang tidak saya pahami mas dalam konsep dinamika struktur. Pertanyaan nya mas: 1. Kenapa ya perilaku struktur yang di representasikan oleh mode shapes selalu yang ditinjau 3 mode shape pertama, yang memiliki periode getar alami terpanjang? 2. Kenapa 2 mode shape pertama sebaiknya translasi dan mode shape ke-3 baru rotasi? Terima Kasih Mas
@@justaconcrete4789 1. Karena mode pertama adalah mode paling dominan, yang artinya struktur paling cenderung memiliki bentuk gerak seperti mode pertama. Lalu mode kedua artinya kecenderungan keduanya bergerak seperti mode dua, dst. 3 Mode pertama dianggap sebagai mode paling dominan karena secara umum sudah mewakili bentuk gerakan struktur ketika terjadi gempa. 2. Kita berharap gerakan struktur searah dengan gempa yang kita assign, yaitu translasi. Perilaku gerak struktur yang translasi juga lebih terprediksi dan lebih nyaman dibandingkan struktur yang geraknya berputar-putar saat terkena gempa.
Halo, bisa dicek di sini ya: docs.google.com/document/d/16ORjFPHY2yoyoZiD5JVnmb8iRDe2moyV/edit?usp=drive_link&ouid=101191572403059494371&rtpof=true&sd=true
Selamat Pagi Mas Alif, mau bertanya mas, untuk mengetahui suatu sistem struktur pada bangunan apakah dia masuk kedalam SRPMK atau SRPMM itu bagaimana ya Mas ? Terimakasih sebelumnya.
kak mau nanya di perhitungan torsi, torsi itu sama tidak ya dengan peminggang dan sama tidak ya dengan puntir, dan itu ada jumlah kaki, maksud dari jumlah kaki itu apa ya kak? trimakasih
1. Torsi = puntir 2. Tulangan longitudinal torsi itu bisa ditaro di atas, di bawah, atau di tengah/pinggang 3. Jumlah kaki itu maksudnya jumlah kaki sengkang
Bang mau tanya, untuk balok anak dan balok induk apakah sama perhitungannya ? Terutama untuk geser apakah perlu perhitungan Vsway untuk balok anak? Terima kasih
Makasih Ilmunya bang semoga bermanfaat dan mendapat keberkahan serta sehat selalu Saya sudah kirim Request Excelnya via Email bang, Mohon untuk ditanggapi. Thanks bang semoga rejekinya Lancar :)
mohon bisa di contohkan terkait dengan desain torsi. karna hasil desain saya gagal terhadap torsi dan geser. seperti yg disampaikan diatas. apakah dimensi cukup.
Defleksi biasanya adalah akibat beban service/layan: 1 DL + 1 SIDL + 1 LL. Jadi buat dulu Load Combination tersebut, lalu setelah di-run Display Deformed Shape akibat Load Combination service, nanti klik kanan di balok yang ingin dilihat defleksinya
Ijin bertanya pak, pada jarak sengkang maksimum ada batasan sebesar d/4, apabila suatu balok dengan dimensi h nya adalah 400 kemudian diketahui nilai d = 339 mm, maka nilai d/4 adalah 84.75 mm atau 8 cm, apakah sengkang pada area tumpuan dengan jarak 8 cm, masih umum atau familiar digunakan di pekerjaan lapangan pak?, apabila terlalu rapat, berarti dimensi balok SRPMK minimal harus mempunyai nilai h yg melebihi 400 mm? 🙏
1. Tidak umum, biasanya sengkang 100 mm ke atas. Tapi kalau memang dimensi baloknya sekecil itu mau tidak mau dibuat rapat. 2. Jarak bersih minimum antar tulangan itu 25 mm, jadi kalau mau dipaksakan bisa saja. 3. Dimensi balok SRPMK 400 mm itu kecil sekali, biasanya itu ukuran untuk balok anak.
@@8MinutesLearn 18.6.4.6 Bila sengkang pengekang tidak diperlukan, sengkang dengan kait gempa pada kedua ujungnya harus dipasang dengan spasi tidak lebih dari d/2 sepanjang bentang balok. (SNI 2847:2019) Mohon izin kang alif, bagaimana dengan persyaratan yang saya sebutkan diatas ? bukankah sebelum menggunakan syarat jarak sebesar d/4 harus di cek dahulu, apakah sengkang diperlukan atau tidak. Pada buku "Panduan desain struktur beton bertulang dasar sesuai ACI-314M-14" (oleh Tavio & Usman Wijaya Ver. Indonesia). Saya baca desain penulangan geser balok, pada akhir desain geser disebutkan "Karena kuat yang dibutuhkan dibawah nilai batas, spasi maksimum sengkang adalah yang terkecil dari d/2 dan 600 mm. Sepertinya pada formula excel belum diperhitungkan seperti pada buku yang saya baca tersebut. Mohon pencerahannya kang alif, barangkali memamang saya yang kurang memahami, Matursuwun🙏
Ilmunya sangat berfanfaat sekali buat para calon engineer terutama spesialis struktur..boleh minta file excelnya bang? sehat selalu dan sukses bang. saya sudah kirim emailnya. terima kasih.
Min, input gaya Fpx Diafragma untuk mengahasilkan gaya aksial di balok dan pelat yang di identifikasi sebagai element kolektor bisa di buat sebagai pembanding. Cara sy dengan mengaplikasikan gaya Fpx Diafragma pada Lantai yang di tinjau dan mengubah lantai struktur menjadi Flexible. Memang sih sy mendapatkan gaya aksial pada balok, namun masih butuh pembanding dari pihak lain. Boleh di buat Tutorialnya pada Sistem ganda (tinggi tipikal lantai, dimensi kolom balok, sw dan pelat), dan gaya Fpx dan gaya Fx gempa di excel agar sy punya sampel juga untuk mengaplikasikan gaya tersebut untuk pembanding. Sy juga mengaplikasikan tipe lantai bukan Diafragma Flexibel tapu None, dan hasilnya sama saja dengan Diaph Flexible. Request sy sdh 3 bulan tapi belum muncul.
mau tanya dong ka, kalo desain rspmk di gunain buat rspmm gimana ka ? apakah bakalan over atau giman ? sama kalo emang mestinya pake desainnya pake yang rspmm apakah punya perhitungan yang sepertiininya ka ? terimakasih
SRPMK dan SRPMM beda dasarnya di deformabilitas atau kemampuan daktilitasnya, SRPMK diharapkan besar daktilitasnya dibanding SRPMM jadi detailnya lebih rumit, jadi perbedaan utamanya ada pada detailing. Untuk perhitungannya cukup berbeda, kalau SRPMK kita menghitung hingga kemungkinan kapasitas balok aslinya (MPr) sedang srpmm tidak perlu tapi syaratnya harus bisa menahan geser desain sampai 2kali. untuk lebih jelasnya silahkan SNI2847 CMIIW satu lagi, kalau di indonesia jarang ya diizinkan SRPMM, coba cek desain boleh srpmm atau harus srpmk
Betul, akan menjadi boros khususnya dalam hal detailing. Kebetulan kami tidak punya untuk perhitungan SRPMM, tapi lengkapnya ada di Pasal 18 SNI 2847:2019
Kenapa y’a tulangan di sekitaran shear wall lebih besar..Kalau kita lihat balok yang memyambung colom to colom tulangannya kecil saja tapi pas ketemu shearwall tulangannya jadi banyak di area tumpuan..ada yang bisa jelas kan mengapa itu bisa terjadi?
Iya betul. Itu karena pusat kekakuan struktur mendekat ke dinding geser yang sangat kaku --> kekakuan berbanding lurus dengan gaya --> gaya dalam di sekitar dinding geser besar. Dicek juga apakah aksialnya jadi lebih besar dari 0,1 Ag fc', karena jika iya berarti balok tersebut merupakan elemen kolektor yang harus didesain dengan konsep interaksi aksial-lentur seperti kolom.
TERIMAKASIH BANGG!!!
udah lama bgt nyari2 materi penjelasan SRPMK SNI 2847:2019 akhirnya nemu yang simple, padat, dan jelas
di bagikan excelnya juga untuk belajar pula, semoga kebaikan bang alif ini dibalas berkali-kali lipat oleh tuhan amiiinnn
you deserve one free ticket to heaven bro 😁😁
Keren kang...
Saya doain juga buat amal jariah ini videonya. 🙏🙏🙏👍👍👍 sehat2 terus ya semuanya
semoga menjadi amal jariyah.. amiin
Terima kasih bang atas file excelnya, semoga rezekinya bertambah dan sehat selalu..
Mantap bang, lebih lengkap penjelasannya dr yg dsampaikan dosenn
konten yg paling menjamin masa depann, makasih ilmunya, saya juga sudah request excell via email, makasih abanggg
Sudah kan ya?
@@8MinutesLearn terimakasih kak,
Semoga sehat selalu dan lancar rezeki atas ilmu yang telah di bagi bang. Semoga atas ilmu yang abang berikan saya bisa ikut donasi untuk adik adik mahasiswa.
Terima kasih ilmunyaa, sangat membantu saya dalam menambah wawasan ilmu
Seram ilmunya.. 👍
Makasih file excelnya gan..
Hebat👍
Many thanks..for your knowledge🙏
Terima kasih banget kak atas ilmunya 🙏🙏🙏
Izin simpan mas,,smg bermanfaat 🤲 tks sblmnya 🙏
Terima kasih, sangat bermanfaat
Lanjutkan terus upload nya ya
Terima kasih!
Thanks kak, jazakumullah khair
Baru nemu vidio nya, sangat bermanfaat min. Saya butuh formulanya buat tugas akhir saya jika berkenan memberikan excelnya saya sangat berterimakasih dan dilancarkan terus rejekinya min sehat selalu..
Langsung email saja ke 8minuteslearn@gmail.com
Terimakasih, sangat bermanfaat.
Sama-sama
Sangat bermanfaat
terima kasih!
Ditunggu untuk desain kolom SRPMK nya🙏👍
Semangat 🙏
Terima kasih banyak ilmunya😊
saya sudah request via email🙏
Makasih bgt bg
Untuk struktur hotel 6 lantai dengan KDSnya D apakah sangat cukup menggunakan sistem SRPMK ?
Dan jika saya ingin menambahkan shear wall sistem struktur apa yang cocok ?
Terima kasih 🙏🏻
Syarat pemilihan sistem bisa dilihat di SNI 1726:2019 Tabel 12. Kalau KDS D untuk struktur beton bertulang memang harus khusus (Poin C5).
Coba diperiksa dulu saja tanpa shearwall apakah syarat simpangan dan P-Delta sudah masuk. Kalau sudah berarti tidak perlu ditambah shearwall. Kalau misal perlu ditambah shearwall maka sistem yang digunakan bisa sistem ganda (dinding khusus dan rangka khusus, poin D3) atau sistek dinding khusus saja (poin A1, jika tinggi bangunan
@@8MinutesLearn Oke makasih min, sangat bermanfaat untuk skripsi yang sedang saya kerjakan sekarang
@@8MinutesLearn min tanya lagi dong. Setelah di cek simpangan antar lantai , dari 6 story ada 2 story yang tidak OK di arah Y, apakah harus ganti sistem struktur atau ada cara lain agar simpangan antar lantai OK ? Seperti dimensi struktur di perbesar/kecil
@@deninugraha3906 Perbesar elemen dimensi struktur saja dulu
Sangat bermanfaat ilmunya...
Terima kasih!
Nuhun bos
Sama-sama!
penjelasnya sangat jelas,,,,
kak saya udh req. di email yaa,,,, filenya
Terima kasih!
Izin untuk bertanya kak, kalau untuk kasus rangka bangunan rumah tinggal sederhana bagaimana ya?
Contohnya, rumah 1 dan/atau 2 lantai, balok lantai terbesar diasumsikan berukuran 20 cm x 35 cm, Ring balk berukuran 15 cm x 20 cm, Sloof 15 cm x 25 cm.
Kolom yang digunakan kolom Pipih, dengan ukuran terbesar 15 cm x 50 cm.
Ukuran2 balok dan kolom di atas tentunya nggak sesuai dengan syarat SRPMK, dengan kasus seperti itu, dan asumsi rumah dibangun di daerah dengan KDS D (Misalnya tanggerang), apakah harus tetap dibangun dengan sistem SRPMK, atau ada pengecualian dengan dibangun dengan sistem SRPMB atau SRPMM?
Terima kasih sebelumnya kak 😁😁😁
Tabel 28
Bermanfaat banget ilmunya, cara jelasinnya juga enak. nanya bang apakah ada syarat bangunan tertentu apa saja yg menggunakan kaidah SRPMK ? atau rumah hunian sederhana jg bisa? lalu seluruh pengecekan diatas dilakukan pada setiap balok ya bang?
Syarat penggunaan sistem struktur ada di Tabel 12 SNI 1726:2019
izin bertanya mas alif, kalo saya lihat di excel balok SRPMK,, untuk geser di bagian lapangan apakah nilai gesernya memang langsung dapat diambil dari software ETABS (tidak perlu menghitung Ve seperti di tumpuan). itu kenapa ya mas ?,Terima kasih
Karena sendi plastis terbentuk di tumpuan balok
selamat malam pak. permisi sebelumnnya. maaf jika out of topic. saya ingin bertanya pak. jika kita sudah memodelkan struktur gedung dan melakukan analisa pada etabs. dan ketika dicek design concrete. pada balok terdapat o/s 45 yang dianjurkan untuk memperbesar balok. pada permodelan ini saya menggunakan balok 35x70 pak dengan antar bentang kolom 8 meter. bagaimana aturan dalam memperbesar dimensi balok pak? apakah terserah kita untuk menambah lebar atau tinggi balok? dan juga pada design concrete dengan dimensi kolom 65x65. terdapat o/s 2 pada kolom yang dianjurkan mengganti dimensi kolom. apakah ada aturan untuk merubah dimensi penampang pak? terimakasih sebelumnnya pak
1. O/S 45 itu kan akibat geser+torsi. Cek dulu stiffness modifier torsinya sudah direduksi atau belum. Kalau sudah, bisa coba dicek manual saja. Kalau dari perhitungan manual sudah ok ya sudah, kalau not ok berarti memang harus diperbesar.
2. Untuk mengubah dimensi balok itu terserah saja, tidak ada batasan. Yang penting syarat2 pada balok dan kolom (termasuk SCWB dan joint shear) terpenuhi.
Kak mohon ijin bertanya
1. Maksimal bentang balok SRPMK itu berapa ya ?
2 jika harus memperpanjang bentang balok srpmk apa ada syarat-syarat yang harus diperhatikan ?
Terima kasih🙏🙏🙏
1. Tidak ada
2. Tidak ada
Kak mau tanya, perhitungan tulangan balok biasa dan balok kantilever itu sama atau beda?
Kalau untuk perhitungan kebutuhan tulangan secara umum itu sama saja.
Bedanya adalah balok kantilever itu bukan balok SRPMK, karena pada balok kantilever tidak akan terbentuk sendi plastis (jika terbentuk sendi plastis maka balok tidak stabil)
Jadi penulangan cukup dilakukan berdasarkan gaya yang ada dengan syarat-syarat balok biasa, syarat gaya dan geometri serta confinement balok SRPMK tidak perlu diterapkan
Bangg jagoo reqq excel SPRMM dong:( makasii bangg
Terima kasih masukannya, akan kami pertimbangkan untuk pembuatan video-video selanjutnya!
Ka izin bertanya, untuk balok yang menerima beban aksial melebihi Ag.f'c/10 desainnya bagaimana ka?
Untuk SNI 2847:2019, aturan mengenai balok harus memiliki gaya aksial < 0.1 Ag fc' dihapus
Mohon izin menanyakan juga karena permasalahan yg saya alami sama. Pemodelan yg saya miliki hampir semua baloknya memiliki beban aksial yg melebihi batas, itu kira kira langkah untuk memperbaikinya gimana ya kak?
@@Baihaqiefendi Seperti yang disebutkan di atas, tidak masalah kok kalau untuk SNI 2847:2019
Tapi nanti ketika desain diafragma masih Pu > 0.1 Ag fc', tinggal didesain seperti kolom saja
Nice
Sangat bermanfaat.
Minta file excelnya kk
Terimakasih atas ilmunya. Izin bertanya kak, saya punya balok induk dengan dimensi 400x700 dan panjang bentang 2meter, jika begitu penentuan daerah tumpuan dan lapangannya bagaimana kak?
Itu tidak bisa jadi balok SRPMK ya karena tidak memenuhi syarat Ln > 4d. Itu bisa didesain sebagai balok kopel. Ketentuannya ada di pasal 18.10.7
Jika dalam kondisi lain misal 4d < Ln < 4h, maka sepanjang balok menggunakan konfigurasi tulangan seragam dengan confinement tumpuan dipasang sepanjang balok
Halo bg
Izin bertanya
Misalnya kita sudah desain seluruh balok suatu bangunan. Jika kita mau ubah 1 atau beberapa dimensi balok, apakah berarti kita harus desain ulang keseluruhan balok? Atau tetap lanjut desain pada balok yg diubah saja karna gaya dalam elemen struktur lain tidak akan berubah secara signifikan?
Harus diulang
permisi bang, ijin nanya, kalau semisal fyt dan fy berbeda apakah tidak apa tetap diasumsikan 1, dalam kasus saya fy 420 dan fyt 280 bang
Kalau yang digunakan berbeda saat perhitungan tentu harus berbeda
Halo.. Mau nanya, di excel nya untuk tulangan sengkang tumpuan menggunakan Ve bukan Vu tumpuan, dimana Ve diambil dari V kombinasi 1.2D+1LL dan Vpr. Tapi kok dapatnya tulangan sengkang tumpuan selalu lebih kecil (lebih sedikit) dari tulangan sengkang lapangan ya? pls advise min hehehe
Umumnya Vg + Vpr itu besar. Tapi jika kebetulan dapat seperti itu, gunakan saja Vu tumpuan dari ETABS untuk desain sengkang di tumpuan
Dalam perhitungan tulangan torsi di dalam rumus tersebut, apakah Avt = 2At + Av, bisa digunakan dengan asumsi tulangan geser dan torsi diameter tulangannya harus sama atau bisa beda ?
Kalau beda berarti dipisah desain penulangannya. Tapi untuk pelaksanaan di lapangan sangat menyulitkan jika berbeda.
Assalamualaikum mas. Untuk penambahan tulangan pinggang pada balok apakah ada ketentuan khusus dalam SNI dalam proses desain tulangan?
Waalaikumsalam. Paling ikut syarat jarak antar tulangan untuk torsi saja, dibahas juga di video ini
bang mau nanya kalo tulangan longitudinal balok yang didesain ternyata membutuhkan dua baris, apakah tinggi efektifnya berubah?. kalo berubah untuk perhitungan selanjutnya menghitung tulangan geser dst.,, apakah menggunakan tinggi efektif terbaru atau cukup tinggi efektif satu baris aja, sesuai asumsi awal.
Iya berubah tapi tidak signifikan, tapi tentu baiknya diperhitungkan. Di video dan excel ini hanya contoh untuk pembelajaran saja jadi hanya untuk 1 lapis dulu
@@8MinutesLearn iyah bang betul bang, tidak terlalu signifikan, meskipun sebenarnya harus menggunakan tinggi efektif terbaru
@@AidilSafutra bisa signifikan jika perhitungan ulang tinggi efektif yang sudah tentu akan memendek, menghasilkan nilai Rn yang juga membesar signifikan, Rn akan memperbesar nilai rho perlu kemudian As perlu kemudian jumlah tulangan/n perlu. Jika nilainya kritis misal 5,9 buah tulangan (dibulatkan menjadi 6 tulangan), naiknya d bisa saja membuat n perlu sebesar 6,1 buah tulangan (dibulatkan menjadi 7 tulangan). Perbedaan mungkin tidak besar namun nilai n tidak boleh dibulatkan ke bawah. Saran saya harus diperiksa, dan di cross check jika, n 1 lapis menghasilkan 7 buah dan tidak bisa dipasang 1 lapis, maka ambil 9 buah, ketika dihitung 2 lapis dengann 9 buah tulangan, pastikan hasil hitung tulanganya dengan d 2 lapis tidak kurang dari 9 buah
@@justaconcrete4789 dengan tinggi efektif yang baru, maka yang perlu dihitung kembali menurut saya kebutuhan As perlu, apakah dengan As pakai sudah cukup dengan AS perlu terbaru dengan menggunakan tinggi efektif terbaru, rata2 tinggi efektif terbaru tidak bernilai signifikan tapi jika posisi kritis macam diatas maka perlu di cek kembali, As perlu juga digunakan untuk tulangan geser dan torsi, mungkin meskpiun tidak signifikan alangkah baiknya dihitung kembali, dan nilai tersebut digunakan untuk desain tulangan selanjutnya,
ka' di file excelnya kan untuk kuat leleh baja tulangan hanya bisa mengisi nilai kuat leleh baja tulangan fy utk tulangan longitudinalx sj, nah gimana kalo utk tulangan gesernya kita menggunakan jenis baja tulangan yg berbeda, misal utk longitudinalnya pakai BJTS 420 A dan Transversalnya menggunakan BJTS 280. Ditunggu yah ka' pencerahanx. terima kasih, semoga sukses menyertai kk.
Boleh saja digunakan berbeda. Tapi itu tidak disediakan dalam excel kami, jadi bisa dibuat terpisah saja
Mantap...barokah ilmunya...mohon dishare file Excel nya...
Silahkan email ke 8minuteslearn@gmail.com
kak ijin tanya, yang divideo itu kan cara menghitung untuk balok biasa, nah klo menggunakan balok T, bagian mana yang perlu diganti atau direvisi di excel ya??
Tidak bisa langsung begitu ya, harus dirombak jadi baiknya buat sendiri dari awal saja. Detailnya agak panjang tidak bisa dijelaskan di sini, di materi kuliah harusnya ada
@@8MinutesLearn mungkin bisa dibuatkan excelnya kak, lalu di buat berbayar kak
Bang request contohbdesainya..
Sama kolom srpmk...penjelasanya lebih oke dibchnel ini....🙏
Contoh desainnya sudah ada di Excel yang bisa didapat dengan mengirim email ke 8minuteslearn@gmail.com
Desain kolom SRPMK masih dalam penyusunan dan akan segera diupload videonya!
Izin bertanya mas,
1. Untuk excelnya apakah pada tulangan lentur didesain 1 per satu terhadap momen tumpuan,lapangan, + dan - nya atau sudah memiliki link seperti desain tul rangkap?. Karena jika terpisah pisah berarti kesimbangan C=T?
2. Mungkin materi kuliah, cuma untuk tul. tunggal kapan ya mas dipakai? Karena SNI sendiri mewajibkan minimal jmlh tul tekan 2 buah. Sementara analisis tul tunggal tidak memperhitungkan tul tunggal di daerah tekan. Keseimbangan C=T tidak tercapai jika tul minimum di daerah tekan ditambahkan. Bagaimana ya mas?. Apakah semua balok pasti dianalisis tul rangkap mas 🙏🏻
Terima Kasih mas, sehat selalu untuk Mas Alif dan Keluarga
1. Untuk excel dan calculation sheet kami, tulangan atas hanya digunakan untuk perhitungan momen negatif dan tulangan bawah hanya dilakukan untuk perhitungan momen positif. Tulangan rangkap tidak diperhitungkan karena effortnya jauh lebih besar (perlu ada iterasi c) tapi nilai kapasitas tidak meningkat signifikan
2. Keberadaan tulangan tekan (misal tulangan atas pada perhitungan momen positif) itu biasanya diabaikan (bukan berarti tidak ada). Tapi kalau mau dihitung juga silahkan saja, alasan kami tidak hitung balok balik ke poin 1
@@8MinutesLearn Baik mas, Terima Kasih, izin bertanya kembali mas:
Saya mencoba belajar kembali torsi serta kaitannya dengan tulangan torsi yang disupport dari tul. transversal dan longitudinal. Pertanyaannya:
1. Kenapa sengkang dianggap 1 kaki meskipun kenyatannya 2 kaki, untuk >2 kaki saya mengerti asumsi bahwa konsep torsi didasarkan pada mekanisme dinding tipis sehingga ruang didalam beton dianggap void/tidak bekerja. Namun untuk sengkang 2 kaki kan secara keseluruhan dia mengapit 4 sisi beton, kenapa dianggap yang bekerja 1 kaki? saya mentonton YT bu Asih ITB juga jawabannya karena memutar 1 penampang, namun saya kurang puas dengan jawabannya mas.
2. Jika memang dibutuhkan tul torsi dari hasil kombinasi juga dari tul. trans dan tul longi.
Maka untuk penempatan tul torsi adalah disepanjang sisi, balik lagi ke materi kuliah mas mungkin, jika tul torsi dipasar terserah disepanjang sisi beton, maka apa tidak mengganggu keseimbangn C=T dari tul longitudinal itu sendiri gak sih mas?
Apakah penempatannya bisa disebar merata dengan simetrisitas di garis netral agar tetap cancelled out begitu, jadi misal dibutuhkan 4D10, maka 2D diatas garis netral/nilai c dan 2D dibawah garis netral/nilai c agar gaya" nya saling menyeimbangkan
@@justaconcrete4789 1. Gaya geser arahnya ke bawah/atas. Anggap saja misal ke bawah, maka yang nahan ada kaki kanan dan kaki kiri. Sedangkan torsi itu memutar, maka di kiri yang nahan hanya 1 kaki kiri, di kanan yang nahan hanya 1 kaki kanan, di atas yang nahan hanya 1 kaki atas, di bawah yang nahan hanya 1 kaki bawah
2. Bukan 'mengganggu' ya, tapi tentunya memberi pengaruh pada kapasitas lentur. Tapi karena lokasinya dekat ke tengah penampang jadi pengaruhnya tidak akan signifikan. Kalau mau dihitung pengaruhnya juga silakan saja. Tapi dengan effort yang besar hanya akan didapatkan perbedaan yang sangat kecil jadi tidak worth it
@@8MinutesLearn Baik mas Alif mengerti, Maaf agak menyimpang dair video. Namun kebetulan saat ini saya sedang belajar kembali materi perkuliaha dinamika struktur dan belajar melalui dosen FTSL ITB Pak Rildova. Ada satu yang tidak saya pahami mas dalam konsep dinamika struktur. Pertanyaan nya mas:
1. Kenapa ya perilaku struktur yang di representasikan oleh mode shapes selalu yang ditinjau 3 mode shape pertama, yang memiliki periode getar alami terpanjang?
2. Kenapa 2 mode shape pertama sebaiknya translasi dan mode shape ke-3 baru rotasi?
Terima Kasih Mas
@@justaconcrete4789
1. Karena mode pertama adalah mode paling dominan, yang artinya struktur paling cenderung memiliki bentuk gerak seperti mode pertama. Lalu mode kedua artinya kecenderungan keduanya bergerak seperti mode dua, dst. 3 Mode pertama dianggap sebagai mode paling dominan karena secara umum sudah mewakili bentuk gerakan struktur ketika terjadi gempa.
2. Kita berharap gerakan struktur searah dengan gempa yang kita assign, yaitu translasi. Perilaku gerak struktur yang translasi juga lebih terprediksi dan lebih nyaman dibandingkan struktur yang geraknya berputar-putar saat terkena gempa.
Bang maaf mau tanya untuk desain balok dan kolom srpmb itu perbedaannya pada apa ya
Halo, bisa dicek di sini ya: docs.google.com/document/d/16ORjFPHY2yoyoZiD5JVnmb8iRDe2moyV/edit?usp=drive_link&ouid=101191572403059494371&rtpof=true&sd=true
Selamat Pagi Mas Alif, mau bertanya mas, untuk mengetahui suatu sistem struktur pada bangunan apakah dia masuk kedalam SRPMK atau SRPMM itu bagaimana ya Mas ? Terimakasih sebelumnya.
Tergantung KDS dan tinggi bangunannya. Selengkapnya ada di SNI 1726:2019 Tabel 12
kak mau nanya di perhitungan torsi, torsi itu sama tidak ya dengan peminggang dan sama tidak ya dengan puntir, dan itu ada jumlah kaki, maksud dari jumlah kaki itu apa ya kak? trimakasih
1. Torsi = puntir
2. Tulangan longitudinal torsi itu bisa ditaro di atas, di bawah, atau di tengah/pinggang
3. Jumlah kaki itu maksudnya jumlah kaki sengkang
Makasi bang ilmunyaaa
Bang sayasudah request via email 😇
Sama-sama
kalau untuk disain torsi Tcr ,Acp dan Pcp apa ya?
Halo, rumus-rumus dan referensinya bisa dilihat di excelnya ya
Bang ada pelatihan Etabs kapan yah ?
Ada di diklatkerja.com ya. Semua informasi ada di instagram @8minuteslearn
Vg di masukan ke etabs aja jadinya ya? Kalau mau itung
boleh, buat combo baru saja yaitu 1,2D+L
Betul, Vg itu kombinasi isinya 1,2 DL + 1,2 SIDL + 1 LL.
Bang bukanya di zona sendi plastis sudut sengkang 135° ya
Betul sudut untuk kait baiknya 135 derajat. Pada video ini hal tersebut tidak dibahas
Bang mau tanya, untuk balok anak dan balok induk apakah sama perhitungannya ? Terutama untuk geser apakah perlu perhitungan Vsway untuk balok anak? Terima kasih
Balok anak bukan merupakan balok SRPMK karena tidak terbentuk sendi plastis pada balok anak.
Bg sudah ada vidio mengeluarkan nilai-nilai Mu yg di etabs untuk desain lentur balok nya bg?
Belum. Tapi bisa dicoba pada display -> show tables -> analysis -> result -> frame result -> beam forces
Makasih Ilmunya bang
semoga bermanfaat dan mendapat keberkahan serta sehat selalu
Saya sudah kirim Request Excelnya via Email bang, Mohon untuk ditanggapi.
Thanks bang semoga rejekinya Lancar :)
Apakah sudah diterima?
@@8MinutesLearn sudah bang
mohon bisa di contohkan terkait dengan desain torsi. karna hasil desain saya gagal terhadap torsi dan geser. seperti yg disampaikan diatas. apakah dimensi cukup.
Kalau seperti itu dimensi baloknya harus diperbesar
selain dari solusi memperbesar dimensi dan menambah tulangnya. Adakah solusi lain. Karna kalau tambah dimensi khawatirnya boros.
@@muhammadsyarif5332 Meningkatkan mutu material juga bisa
Kk mau tanya kalau sistem rangka pemikul momen biasa boleh pakai tulangan yg keluar dari etabs?
Di menu Design -> Concrete -> Design Preference ubah dulu 'Framing Type' menjadi OMF (Ordinary Moment Frame)
@@8MinutesLearn oke trimakasih
pak aoakah balok anak dan balok lisplank juga didesain sebagai srpmk?
terima kasih
Pada umumnya sendi plastis hanya akan terbentuk pada balok yang menumpu pada kolom. Kalau selain itu tidak perlu
Bang untuk perencanaan nya balok dulu atau kolok dulu
Balok
ka untuk check defleksi pada balok sendiri gimana caranya dalam etabs ya ? saya masih agak kurang paham
Defleksi biasanya adalah akibat beban service/layan: 1 DL + 1 SIDL + 1 LL. Jadi buat dulu Load Combination tersebut, lalu setelah di-run Display Deformed Shape akibat Load Combination service, nanti klik kanan di balok yang ingin dilihat defleksinya
Ijin bertanya pak, pada jarak sengkang maksimum ada batasan sebesar d/4, apabila suatu balok dengan dimensi h nya adalah 400 kemudian diketahui nilai d = 339 mm, maka nilai d/4 adalah 84.75 mm atau 8 cm, apakah sengkang pada area tumpuan dengan jarak 8 cm, masih umum atau familiar digunakan di pekerjaan lapangan pak?, apabila terlalu rapat, berarti dimensi balok SRPMK minimal harus mempunyai nilai h yg melebihi 400 mm? 🙏
1. Tidak umum, biasanya sengkang 100 mm ke atas. Tapi kalau memang dimensi baloknya sekecil itu mau tidak mau dibuat rapat.
2. Jarak bersih minimum antar tulangan itu 25 mm, jadi kalau mau dipaksakan bisa saja.
3. Dimensi balok SRPMK 400 mm itu kecil sekali, biasanya itu ukuran untuk balok anak.
Oke kak baik Terima kasih sukses selalu, salam struktur
@@8MinutesLearn
18.6.4.6 Bila sengkang pengekang tidak
diperlukan, sengkang dengan kait gempa
pada kedua ujungnya harus dipasang
dengan spasi tidak lebih dari d/2 sepanjang
bentang balok.
(SNI 2847:2019)
Mohon izin kang alif, bagaimana dengan persyaratan yang saya sebutkan diatas ? bukankah sebelum menggunakan syarat jarak sebesar d/4 harus di cek dahulu, apakah sengkang diperlukan atau tidak.
Pada buku "Panduan desain struktur beton bertulang dasar sesuai ACI-314M-14" (oleh Tavio & Usman Wijaya Ver. Indonesia).
Saya baca desain penulangan geser balok, pada akhir desain geser disebutkan "Karena kuat yang dibutuhkan dibawah nilai batas, spasi maksimum sengkang adalah yang terkecil dari d/2 dan 600 mm.
Sepertinya pada formula excel belum diperhitungkan seperti pada buku yang saya baca tersebut.
Mohon pencerahannya kang alif, barangkali memamang saya yang kurang memahami, Matursuwun🙏
@@yalaamirulhaq2270 Itu maksudnya di luar zona tumpuan, alias zona lapangan
Ilmunya sangat berfanfaat sekali buat para calon engineer terutama spesialis struktur..boleh minta file excelnya bang? sehat selalu dan sukses bang. saya sudah kirim emailnya. terima kasih.
Silahkan email ke alamat email di deskripsi
Min, input gaya Fpx Diafragma untuk mengahasilkan gaya aksial di balok dan pelat yang di identifikasi sebagai element kolektor bisa di buat sebagai pembanding. Cara sy dengan mengaplikasikan gaya Fpx Diafragma pada Lantai yang di tinjau dan mengubah lantai struktur menjadi Flexible. Memang sih sy mendapatkan gaya aksial pada balok, namun masih butuh pembanding dari pihak lain. Boleh di buat Tutorialnya pada Sistem ganda (tinggi tipikal lantai, dimensi kolom balok, sw dan pelat), dan gaya Fpx dan gaya Fx gempa di excel agar sy punya sampel juga untuk mengaplikasikan gaya tersebut untuk pembanding. Sy juga mengaplikasikan tipe lantai bukan Diafragma Flexibel tapu None, dan hasilnya sama saja dengan Diaph Flexible. Request sy sdh 3 bulan tapi belum muncul.
Mohon maaf beberapa bulan ke belakang pembuat kontennya sedang sibuk mengerjakan tesis:) insyaAllah akan segera dibuat video tentang diafragma
saya temukan kasus nilai gaya axial pada balok sangat besar, apakah bisa di abaikan jika itu di balok ?
Awalnya diabaikan dulu, nanti baru dicek lagi pada desain diafragma/pengecekan elemen kolektor
@8MinutesLearn oke makasi
Untuk balok SRPMK pada daerah lapangan apakah perlu didesain sebagai balok T ?
Boleh saja, kan pelat ada dari ujung ke ujung balok
Lebih baik didesain sebagi balok T apa balok biasa pak ?
@@akhmadkhairil8132 Balok biasa
CAKEP NIH LEBIH DETAIL LAGI KAK
terimakasih bang, ilmunya sangat bermanfaat. saya udah request lewat email. tolong di cek ya bang.
Link download excel ada di deskripsi.
mau tanya dong ka, kalo desain rspmk di gunain buat rspmm gimana ka ?
apakah bakalan over atau giman ?
sama kalo emang mestinya pake desainnya pake yang rspmm apakah punya perhitungan yang sepertiininya ka ?
terimakasih
SRPMK dan SRPMM beda dasarnya di deformabilitas atau kemampuan daktilitasnya, SRPMK diharapkan besar daktilitasnya dibanding SRPMM jadi detailnya lebih rumit, jadi perbedaan utamanya ada pada detailing. Untuk perhitungannya cukup berbeda, kalau SRPMK kita menghitung hingga kemungkinan kapasitas balok aslinya (MPr) sedang srpmm tidak perlu tapi syaratnya harus bisa menahan geser desain sampai 2kali. untuk lebih jelasnya silahkan SNI2847
CMIIW
satu lagi, kalau di indonesia jarang ya diizinkan SRPMM, coba cek desain boleh srpmm atau harus srpmk
@@kurniawansetiadi3525 oohhh oke mass
thankyou informasiya
Betul, akan menjadi boros khususnya dalam hal detailing. Kebetulan kami tidak punya untuk perhitungan SRPMM, tapi lengkapnya ada di Pasal 18 SNI 2847:2019
link excelnya kok tidak bisa dibuka
Bisa langsung diunduh ya
bermanfaat sekali tutorial ini min, apakah msih bisa minta formatnya bang?
Silahkan email ke alamat email di deskripsi.
@@8MinutesLearn makasih banyak min
Terimaksi ilmunya😊
Ka, sya suda request via email🙏🙏
Sudah diterima emailnya?
Bang.. excelnya sheetnya terproteksi..
Pass. Nya apa ya? Makasih sblumnya3🙏
Silahkan edit cell berwarna kuning saja untuk menggunakan excelnya
kirim email kemana min kalau mau excelnya?
Link download excel ada di deskripsi.
Assalamualikum. Bang bisa minta file exelnya untuk hitungan balok-kolom SRPMk
Silahkan email ke 8minuteslearn@gmail.com
Bisa di share file excelnya
Silahkan email ke 8minuteslearn@gmail.com
halo kak, saya sudah mengirimkan email untuk file diatas. apakah boleh? hehehe terimakasih ;)
Sudah kan ya?
@@8MinutesLearn sudah kok kak terimakasihh kak sangat membantu saya
assalamu ;alaikum ka'...sy ada kirim permintaan file excelnya by email, tolong dibantu ya ka'. terima kasih sebelumnya ka'.
Waalaikumsalam. Apakah sudah diterima?
min kalo minta excel boleh ya min ?
Kirim email ke alamat email di deskripsi
Orang mana lu bg, maksudnya tinggal diman bisa bantu jd mentor ku gak
Jika ada pertanyaan-pertanyaan boleh langsung saja via email ke 8minuteslearn@gmail.com
Halo Mas, boleh dishare Excel nya mas? Sudah saya email ke email di atas.
Sudah kan ya?
Kenapa y’a tulangan di sekitaran shear wall lebih besar..Kalau kita lihat balok yang memyambung colom to colom tulangannya kecil saja tapi pas ketemu shearwall tulangannya jadi banyak di area tumpuan..ada yang bisa jelas kan mengapa itu bisa terjadi?
Iya betul. Itu karena pusat kekakuan struktur mendekat ke dinding geser yang sangat kaku --> kekakuan berbanding lurus dengan gaya --> gaya dalam di sekitar dinding geser besar. Dicek juga apakah aksialnya jadi lebih besar dari 0,1 Ag fc', karena jika iya berarti balok tersebut merupakan elemen kolektor yang harus didesain dengan konsep interaksi aksial-lentur seperti kolom.
@@8MinutesLearn makasih bang..Ilmu nya bermanfaat sekali..
min di file excel As min 2 tertulis : 1.4 / (4 * fy) * b * d. yang benar : (1.4 / fy) * b * d
Terima kasih. Tapi di persamaannya sudah benar kok
bang mintak tlong pasowrd nya bag
Cell berwarna kuning bisa diedit
Bg saya sudah kirim email ke email abg 🙏
Apakah sudah diterima?
Sudah bg,terima kasih banyak bg🙏
kak tolong ditanggapi ya kak,Saya sudah gmail kakak.Terimakasih banyak kak
Sudah ya kemarin
sudah saya email di tunggu
Apakah sudah diterima?