Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran hadits Ke-385 dari Al-Bara’ bin Azib رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Hadits ke-6 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan dalam Bab tentang “Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya”, yaitu hadits dari Al-Bara’ bin Azib رضي الله تَعَالَى عنه beliau berkata, dari Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda tentang orang-orang Anshar, « لا يُحِبُّهُمْ إِلاَّ مُؤمِنٌ ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ ، مَنْ أَحَبَّهُمْ أحبَّه اللَّهُ ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّه » متفقٌ عليه “Tidak ada yang mencintai mereka kecuali seorang Mukmin, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali seorang munafik. Barang-siapa mencintai mereka, pasti mereka dicintai Allah, dan siapa yang membenci mereka, niscaya dia dimurkai Allah” (Muttafaqun ‘alaih). Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى dalam menjelaskan hadits ini beliau mengatakan bahwa, ‘Barangsiapa yang memahami dan mengetahui kedudukan kaum Anshor, bagaimana mereka menolong agama Allah, perjuangan dan effort mereka dalam mengangkat martabat agama ini dan membuka kota mereka sebagai tempat bernaung orang-orang beriman. Dan bagaimana mereka mengerjakan tugas-tugas penting di dalam agama kita dan mereka totalitas, mereka keluarkan kemampuan terbaik untuk agama. Dan bagaimana mereka mencintai Rasulullah ﷺ dan bagaimana cinta Nabi ﷺ kepada mereka. Dan bagaimana mereka mengeluarkan harta, jiwa mereka dihadapan Rasulillahi ﷺ. Dan bagaimana perjuangan dan jihad mereka dan bagaimana mereka melindungi manusia yang semata-mata mereka lakukan untuk الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan mereka lebih menomorsatukan saudaranya di banding diri mereka. Lalu semua hal tersebut membuat seseorang itu jatuh hati kepada mereka, mencintai mereka maka itu adalah bukti Iman seseorang dan jujurnya dia dalam agama dia’. Maka tidak heran Nabi ﷺ mengatakan, “Tidak ada yang mencintai kaum Anshor kecuali orang beriman”. Karena setiap orang yang senang dengan tumbuh kembangnya agama ini dan bagaimana agama ini hidup atau real dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang Allah ridhoi dan apa yang Rasulullah ﷺ ridhoi dan dia tahu siapa tokoh-tokoh sentral di balik hal itu semua? yaitu diantaranya kaum Anshor, maka tidak mungkin dia tidak cinta dengan kaum Anshor. Dan mustahil ada orang yang beriman tidak mencintai kaum Anshor. Jadi ini bukan ancaman, namun ini fakta dan tidak mungkin. Anda mencintai الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Rasulullah ﷺ, dan anda mencintai agama ini lalu anda mengatakan anda tidak mencintai kaum Anshor atau tidak ada rasa dengan kaum Anshor? Itu tidak masuk akal dan di luar nalar, apalagi kalau anda mengatakan atau merasa anda membenci mereka maka jelas itu munafik, لا يُحِبُّهُمْ إِلاَّ مُؤمِنٌ ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ “Barangsiapa membenci mereka maka sejatinya dia membenci agama dan itu kemunafikan dan rusaknya hati seseorang”. Dan kaum Anshor benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Dan lihat bagaimana الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang mereka, di dalam QS Al-Hasyr: 9 yang berbunyi; وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Yang artinya, “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS Al-Hasyr: 9). Orang yang tahu kehidupan dan punya pengalaman panjang dalam kehidupan khususnya di berbagai macam kota dan negara, tahu salah satu masalah social adalah konflik antara orang local dengan pendatang dan itu terjadi di mana-mana. Konflik social antara penduduk lokal dan pendatang di belahan dunia manapun, nanti ada jealous, kecemburuan, persaingan di Pasar, belum lagi masuk ke dunia politik, dan dunia bisnis saja sudah PR besar. Dan konflik akan semakin mencolok ketika pendatang di atas kaum lokal. Potensi konflik akan semakin kuat jika pendatang kualitasnya di atas penduduk lokal. Dan di banyak tempat sepanjang sejarah peradaban ini adalah salah satu pemicu utama sebuah Perang dan konflik pisik atau kerusuhan. Tetapi itu tidak berlaku di kota Madinah. Penduduk Anshor menerima dengan lapang dada bahkan bukan hanya menerima, Allah katakan, يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ “Mereka mencintai kaum Muhajirin”. Mereka (kaum Anshor) mencintai ketika mereka harus berbagi (Pasar, kekayaan, SDM) dengan pendatang (kaum Muhajirin). Mereka kaum Anshor sangat senang tidak ada hasad, jealous, kecemburuan, persaingan di Pasar, justru yang jealous adalah orang munafik yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul. Maka hati-hati dalam masalah ini, sejarah mencatat yang jealous itu orang munafik namun orang-orang beriman tidak demikian. Makanya tidak ada kaum Anshor yang Hasad kepada Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali yang jelas-jelas mereka semua pendatang yaitu kaum Muhajirin رضي الله تعالى عنهم اجمعين. Dan tidak ada yang berusaha mengalahkan mereka apalagi menjatuhkan reputasi mereka, mereka sangat senang dengan kedatangan kaum Muhajirin kepada mereka kaum Anshor. Kalau bicara tentang kaum Anshor, kita bicara tentang sebuah generasi yang begitu indah dan tidak cukup satu atau dua bulan pertemuan untuk membicarakan tentang mereka. Mereka seperti sosok-sosok pahlawan di dunia dongeng, yang Allah wujudkan di dunia real. Hanya karena kita tidak mengkaji dan tidak tahu bahkan sebagian kita kalau di tanya sebutkan satu kaum Anshor saja, dia tidak tahu dan tidak bisa menjawab. Apalagi kalau di tanya apa kisah heroik dia? Maka mulut kita bungkam. Dan itu yang membuat kita bermasalah di dalam hidup, kita tidak pernah punya idol yang benar, anda tidak punya tokoh-tokoh inspirasi yang real lalu jiwa yang lemah ini terpaut dengan tokoh-tokoh fiktif, orang-orang yang duniawi, yang tidak beriman dengan Allah, lalu diikuti langkahnya dan setelah itu yang disalahkan Allah. Dan yang disalahkan A, B dan C atas kegagalannya, padahal anda tidak menjadikan orang-orang yang benar itu sebagai idola dan qudwah (suri tauladan). Padahal Allah sudah mewanti-wanti dan jelaskan dan Nabi ﷺ sudah tekankan bahwa jadikan Anshor sebagai teladan kalian, diantara idol-idol kalian, setelah Rasulullah ﷺ, kaum Muhajirin misalnya, tetapi kita lupa akan hal-hal tersebut. Maka betapa banyak orang Islam hidup tanpa sosok inspiratif. Maka jangankan Anshor, Rasul-Nya ﷺ saja dia tidak mengerti dan dia berfikir merasa hidupnya baik-baik saja dan merasa sempurna. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Kamis, 12 Jumada al-Awwal 1446 AH/14 November 2024 Ahida Muhsin
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimush sholihaat Jazakumullahu Khayran wa Barakallahu Fiikum Ustadz dan Tim "Sebuah generasi yg indah, dg pribadi pribadi yg indah, seperti sosok sosok yg hidup di negeri dongeng... itulah mereka"
MashaAllaah Ustadz..semoga Allaah merahmati ulama2..guru-guru kami dn kaum muslimin lainnya..Alhamdulillah..Jazakumullahhu Khayran atas semua Ilmunya Ustadz..selalu mewek jika Ustadz membahas kaum Anshar..Barakallahhu Fiikum..
Minta tolong ustad ,bantu ruqiah tetangga saya yang jahat Namanya Elly,suaminya karyadi,anak nya ada 2 anisa dan putri tinggal di kotabumi tangerang,dari tahun 2014 sampai sekarang masih mengganggu saya dan ibu saya,dengan ketok2 tembok banting pintu dengan cara yg gk normal dengan disengaja,gara2 hal sepele sampai sekarang dia tetap jlahat 1 keluaarga penuh dengan syirik dengki,iri hati dan fanatik terhadap agama lain
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Pembelajaran hadits Ke-385 dari Al-Bara’ bin Azib رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Hadits ke-6 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan dalam Bab tentang “Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya”, yaitu hadits dari Al-Bara’ bin Azib رضي الله تَعَالَى عنه beliau berkata, dari Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda tentang orang-orang Anshar, « لا يُحِبُّهُمْ إِلاَّ مُؤمِنٌ ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ ، مَنْ أَحَبَّهُمْ أحبَّه اللَّهُ ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّه » متفقٌ عليه “Tidak ada yang mencintai mereka kecuali seorang Mukmin, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali seorang munafik. Barang-siapa mencintai mereka, pasti mereka dicintai Allah, dan siapa yang membenci mereka, niscaya dia dimurkai Allah” (Muttafaqun ‘alaih). Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى dalam menjelaskan hadits ini beliau mengatakan bahwa, ‘Barangsiapa yang memahami dan mengetahui kedudukan kaum Anshor, bagaimana mereka menolong agama Allah, perjuangan dan effort mereka dalam mengangkat martabat agama ini dan membuka kota mereka sebagai tempat bernaung orang-orang beriman. Dan bagaimana mereka mengerjakan tugas-tugas penting di dalam agama kita dan mereka totalitas, mereka keluarkan kemampuan terbaik untuk agama. Dan bagaimana mereka mencintai Rasulullah ﷺ dan bagaimana cinta Nabi ﷺ kepada mereka. Dan bagaimana mereka mengeluarkan harta, jiwa mereka dihadapan Rasulillahi ﷺ. Dan bagaimana perjuangan dan jihad mereka dan bagaimana mereka melindungi manusia yang semata-mata mereka lakukan untuk الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan mereka lebih menomorsatukan saudaranya di banding diri mereka. Lalu semua hal tersebut membuat seseorang itu jatuh hati kepada mereka, mencintai mereka maka itu adalah bukti Iman seseorang dan jujurnya dia dalam agama dia’.
Maka tidak heran Nabi ﷺ mengatakan, “Tidak ada yang mencintai kaum Anshor kecuali orang beriman”. Karena setiap orang yang senang dengan tumbuh kembangnya agama ini dan bagaimana agama ini hidup atau real dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang Allah ridhoi dan apa yang Rasulullah ﷺ ridhoi dan dia tahu siapa tokoh-tokoh sentral di balik hal itu semua? yaitu diantaranya kaum Anshor, maka tidak mungkin dia tidak cinta dengan kaum Anshor. Dan mustahil ada orang yang beriman tidak mencintai kaum Anshor. Jadi ini bukan ancaman, namun ini fakta dan tidak mungkin. Anda mencintai الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Rasulullah ﷺ, dan anda mencintai agama ini lalu anda mengatakan anda tidak mencintai kaum Anshor atau tidak ada rasa dengan kaum Anshor? Itu tidak masuk akal dan di luar nalar, apalagi kalau anda mengatakan atau merasa anda membenci mereka maka jelas itu munafik, لا يُحِبُّهُمْ إِلاَّ مُؤمِنٌ ، وَلا يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ “Barangsiapa membenci mereka maka sejatinya dia membenci agama dan itu kemunafikan dan rusaknya hati seseorang”. Dan kaum Anshor benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya ﷺ.
Dan lihat bagaimana الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang mereka, di dalam QS Al-Hasyr: 9 yang berbunyi;
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Yang artinya, “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS Al-Hasyr: 9).
Orang yang tahu kehidupan dan punya pengalaman panjang dalam kehidupan khususnya di berbagai macam kota dan negara, tahu salah satu masalah social adalah konflik antara orang local dengan pendatang dan itu terjadi di mana-mana. Konflik social antara penduduk lokal dan pendatang di belahan dunia manapun, nanti ada jealous, kecemburuan, persaingan di Pasar, belum lagi masuk ke dunia politik, dan dunia bisnis saja sudah PR besar. Dan konflik akan semakin mencolok ketika pendatang di atas kaum lokal. Potensi konflik akan semakin kuat jika pendatang kualitasnya di atas penduduk lokal. Dan di banyak tempat sepanjang sejarah peradaban ini adalah salah satu pemicu utama sebuah Perang dan konflik pisik atau kerusuhan. Tetapi itu tidak berlaku di kota Madinah. Penduduk Anshor menerima dengan lapang dada bahkan bukan hanya menerima, Allah katakan, يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ “Mereka mencintai kaum Muhajirin”. Mereka (kaum Anshor) mencintai ketika mereka harus berbagi (Pasar, kekayaan, SDM) dengan pendatang (kaum Muhajirin). Mereka kaum Anshor sangat senang tidak ada hasad, jealous, kecemburuan, persaingan di Pasar, justru yang jealous adalah orang munafik yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul. Maka hati-hati dalam masalah ini, sejarah mencatat yang jealous itu orang munafik namun orang-orang beriman tidak demikian. Makanya tidak ada kaum Anshor yang Hasad kepada Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali yang jelas-jelas mereka semua pendatang yaitu kaum Muhajirin رضي الله تعالى عنهم اجمعين. Dan tidak ada yang berusaha mengalahkan mereka apalagi menjatuhkan reputasi mereka, mereka sangat senang dengan kedatangan kaum Muhajirin kepada mereka kaum Anshor.
Kalau bicara tentang kaum Anshor, kita bicara tentang sebuah generasi yang begitu indah dan tidak cukup satu atau dua bulan pertemuan untuk membicarakan tentang mereka. Mereka seperti sosok-sosok pahlawan di dunia dongeng, yang Allah wujudkan di dunia real. Hanya karena kita tidak mengkaji dan tidak tahu bahkan sebagian kita kalau di tanya sebutkan satu kaum Anshor saja, dia tidak tahu dan tidak bisa menjawab. Apalagi kalau di tanya apa kisah heroik dia? Maka mulut kita bungkam. Dan itu yang membuat kita bermasalah di dalam hidup, kita tidak pernah punya idol yang benar, anda tidak punya tokoh-tokoh inspirasi yang real lalu jiwa yang lemah ini terpaut dengan tokoh-tokoh fiktif, orang-orang yang duniawi, yang tidak beriman dengan Allah, lalu diikuti langkahnya dan setelah itu yang disalahkan Allah. Dan yang disalahkan A, B dan C atas kegagalannya, padahal anda tidak menjadikan orang-orang yang benar itu sebagai idola dan qudwah (suri tauladan). Padahal Allah sudah mewanti-wanti dan jelaskan dan Nabi ﷺ sudah tekankan bahwa jadikan Anshor sebagai teladan kalian, diantara idol-idol kalian, setelah Rasulullah ﷺ, kaum Muhajirin misalnya, tetapi kita lupa akan hal-hal tersebut. Maka betapa banyak orang Islam hidup tanpa sosok inspiratif. Maka jangankan Anshor, Rasul-Nya ﷺ saja dia tidak mengerti dan dia berfikir merasa hidupnya baik-baik saja dan merasa sempurna.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Kamis, 12 Jumada al-Awwal 1446 AH/14 November 2024
Ahida Muhsin
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimush sholihaat
Jazakumullahu Khayran wa Barakallahu Fiikum Ustadz dan Tim
"Sebuah generasi yg indah, dg pribadi pribadi yg indah, seperti sosok sosok yg hidup di negeri dongeng... itulah mereka"
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
MashaAllaah Ustadz..semoga Allaah merahmati ulama2..guru-guru kami dn kaum muslimin lainnya..Alhamdulillah..Jazakumullahhu Khayran atas semua Ilmunya Ustadz..selalu mewek jika Ustadz membahas kaum Anshar..Barakallahhu Fiikum..
Masya Allah Tabarakallah
🙏
Jazakumullah khair ,ustadz
Barakallahu fiikum
Syukron katsiiiir ya ustadz.... barokallahu lakum wa barokallahu 'ala ahlikum aamiin😊
masyaAllah jazakallahu khairan ustadz ilmunya, barakallahu fiikum
Jazaakumullahu khoirn wa baarakallahu fiikum
Alhamdulilah
Minta tolong ustad ,bantu ruqiah tetangga saya yang jahat
Namanya Elly,suaminya karyadi,anak nya ada 2 anisa dan putri tinggal di kotabumi tangerang,dari tahun 2014 sampai sekarang masih mengganggu saya dan ibu saya,dengan ketok2 tembok banting pintu dengan cara yg gk normal dengan disengaja,gara2 hal sepele sampai sekarang dia tetap jlahat 1 keluaarga penuh dengan syirik dengki,iri hati dan fanatik terhadap agama lain