Eps 36 | KALO MAU PINTAR JANGAN SEKOLAH !!!
Вставка
- Опубліковано 8 лют 2025
- kita masih punya banyak masalah dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. vidio ini dibuat bukan untuk menentang, para penyelenggara pendidikan formal di Indonesia yang telah berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi sekedar kritik dan saran membangun agar kita dapat membangun sistem pendidikan yang lebih baik dan manusiawi
Pas udah gede disuruh menghargai perbedaan tapi pas masih kecil di bentuk untuk seragam.
Welcome to Indonesia 🙃🙃
Baru ngeh gua,,, bangke emang..
@@FernandoZeptiandhika-jb5zl Perbedaan yang ditekankan di sekolah itu perbedaan ap sih sebenernya? Materi (kekayaan), SARA, talenta, status, kepandaian? Misal kalau kita diseragamkan biar tidak ada iri-irian tuh. Menurutku Indonesia cuma menghentikan gejala (rasa iri) tapi tidak mencari akar masalah supaya bisa ketemu resolusi (kenapa anak sampai iri dan apa yg bisa diajarkan kepada mereka) yah bingunggg
@@FernandoZeptiandhika-jb5zl nah itu loh masalahnya, mestinya seragam tiap kelasnya berbeda, tapi ya biasalah.....
@@FernandoZeptiandhika-jb5zl iya wkwkwkkwwk 🤣🤣🤣
Pak Guru ... Kami do'akan semoga pa guru menjadi mentri pendidikan Indonesia...tolonglah anak anak kami...Aamiin ya Robbal Alamiin
Patokan kecerdasan anak indonesia itu lebih ke matematika, fisika, kimia intinya yg berhubungan angka, sedangkan bagi anak2 yg pintar dalam hal penjas, seni tidak trmasuk malah sering dianggap menyimpang, padahal setiap anak itu punya kelebihan masing2, dan sering teejadi ketika anak mnginjak masa remaja sekolah sering ditentukan orangtua mau ngambil bidang apa bukan kemauan anak
Setuju
Bapak saya anggap sebagai guru saya.Jadi izin saya berguru kepada bapak.
Semua konten bapak sangat bernilai dan berharga bagi saya dan semua yg menyukai bapak.
Semoga bapak dan sekeluarga selalu dalam lindungan dan ridho ALLAH SWT
Aminnn
Aamiin ya ALLAH ❤️❤️❤️
Aamiin
Aku masih sekolah
Umpamanya gini....
Orang barat dikasih gratis, ngambilnya cuma 1.
Orang indo dikasih gratis, diambil semua.
Awokawok ngakak, bener juga tu man
Pas mau makan banyak kekenyangan trus berak lebih cepet
Pendidikan di indonesia: "prepare for trouble"
Kopit: "and make it double"
Thats live..
Now this is a thing
Gw yakin orang di Indonesia yang kayak guru gembul banyak, tapi masih culun buat tampil di depan layar, untuk mengemukakan pendidikan berkarakter yang seperti ini
mungkin bukan culun, tp kekuatan pendukung dan dorongan dari banyak pihak belum kuat, jadi mungkin emng mereka belum bisa tampil di publik dengan argumen2 mereka
bisa dikatakan, kedudukannya masih lemahlah, ya doakan aja mereka jadi kuat
Saya setuju dengan reply di atas saya ini ^
Persoalan seperti ini tidak ringan, tentu menyuarakannya tidak mudah pula... masih sebatas ide, ditambah orang2nya masih sedikit pula
Kalaupun berkomentar dan minta perbaiki, semestinya yg komen menyediakan solusi juga
Yg mesti dikaji lebih banyak lagi, biar suara nya berbobot, bukan tong kosong
@@rinaaaf | Bener. Saya juga setuju. Mungkin saja ia tidak berani berpendapat karena ia tahu bahwa para pendengarnya akan "menutup telinga".
"Menutup telinga" karena mereka keras kepala.
Setuju pisan Pak Guru. Kita yang lemah diakademik dianggap gagal.
Padahal kata Einstein "setiap anak itu pintar. Tapi kalau kita menilai ikan dari cara dia memanjat pohon, maka ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya."
dulu tahun 90an saya jualan stiker dan gelang jaman esde..lalu sy dilaporkan ke guru dan guru sy blg: kamu jangan sampai ktahuan kalau jualan ya! smpai saat ini sy ga suka jualan dan mnwrkan barang dan jasa kpd orang lain. hanya karena guru kelas saya malu wktu sy jualan
Saya termasuk produk sekolah yang "sukses", ya saya bisa menjawab berbagai macam soal, nilai saya selalu tertinggi, tapi pada akhirnya saya kesulitan hanya untuk memikirkan ide judul skripsi... Ya saya bisa menjawab soal tapi kesulitan untuk berfikir dan menyelesaikan masalah...
sekripsi bukan hanya pandai dimata kuliah saja, tapi juga sosial, teman saya yg pandai merayu pembimbing sekripsi cepat lulusnya
Karena sekolah jarang mengajarkan analisis, problem solving kehidupan, asensi kemanusiaan. Ngajarnya 99% teori yg useless.
Jd anak yg rajin ngejar nilai adalah anak yg udh salah arah, taunya jd good boy/ girl bakal disayang ortu, guru. Sedangkan dgn fokus nilai itu masa depan malah jd makin tak menentu. Ini lucu, menggelikan tp realita miris yg hrs kita terima.
Semoga dunia pendidikan Indo mau berbenah diri dan g ngeyel utk meneruskan pembelajaran model konyol begini.
Saya semester 9 baru lulus lo
@@fennsus8460 indonesia di setting gak boleh cerdas, kelihatannya cerdas secara akademis tapi gak punya kemampuan ketika sudah lulus
@@fennsus8460 | Saya pernah melihat foto meme.
Kayak gini.
Bagaimana caranya mencari uang?
Caranya begini.
(21 + x) / x = 8
x = 3.
Begitulah caranya mencari uang.
Guru Gembul, terima kasih atas uraiannya. Saya jadi teringat nasehat seorang wanita desa sederhana, almarhum ibundaku:
Kalau hanya mau pintar, tidak usah sekolah, perbanyak saja membaca.
Bersekolah adalah agar menjadi arif melihat dan menjalani kehidupan. Kenali dan pahami orang lain lalu jadilah menjadi bagian dari masyarakat. Buat dirimu berguna untuk dirimu sendiri, buat keluargamu dan buat orang lain.
Bila tidak, gak usah sekolah, buang2 uang dan waktu. Trimakasih ibu.
Ini sebabnya saya lebih bnyak membenci guru saya karena mereka ego, menjejali ilmu trus menerus & harus paham smua bidang ilmu tanpa mengetahui keadaan batasan saya sebagai manusia
Bener, tuh!
Guru aja ada spesialisnya (satu guru sekiranya satu mata pelajaran). Kenapa siswa harus universal (harus menghapal semua materi pelajaran)?
solusinya kita tetap sekolah untuk memperluas pergaulan n sosial,disiplin n bljr logika atau analisa .. di luar itu kita perlu les /kursus yg sesuai passion kita yg tdk di dpt di sklh .. atau bljr dg mmbaca buku2 n ikut komunitas2 ilmu n keterampilan ..atau magang dll
Jemput passion.
8/9 jm sekolah aja loyo. Boro boro tambah les.
Sistem kedisiplinan sekolah tetap dijaga. + materi pembelajarannya lebih fariatif dan disesuaikan passion muridnya. Dengan begini sekolah akan jauh lebih efisien + menyenangkan
Kapan Istirahat nya bambang, itu belum ditambah besok sekolah rasanya udah kyk kerja paksa, capek banget. Lagian negara" Maju di dunia juga nggak se-ekstrim ini belajarnya.
Masalahnya dgn pendidikan Indo spt sekarang kebanyakan anak udh kehabisan energi kelelahan ngikutin sistem. Mana sempat explore bakat minat kl itu di luar akademis. Klpun sempat kg g maksimal, cuma sbg hobi. Selalu akademis yg dianggap mayoritas org hal paling penting.
Gak usah juara. Penting lulus
Wah pemikiran guru gembul sangat informatif. inspiratif. Dan kritis. Keren bgt.... Mantap... Coba semua guru seperti anda..
setuju sama pak guru, anak2 sekarang mestinya diajarin etika, bukan dijejali pelajaran matekatika segala macam
Betul Skali pak guru,baiknya sistem pendidikan kita mengedepankan anak2 didik untuk punya etika,tanggung jawab dan punya motivasi untuk maju sesuai dgn bakat yg di miliki .bukan di paksakan harus mengikuti program yg mematikan bakat anak2 👍
Betul, sangat betul. Yang terbaik untuk manusia jadi pintar yaitu ikut kursus sesuai bakat yang di perlukan. Bangun lembaga kursus saja Dan gurunya kompetitif di bidangnya.
Namanya Gembul tapi bagaimanapun beliau adlh Guru( digugu dan ditiru ), maka buatlah pilot project sesaui teorimu yg sangat manusiawi/sesuai maqom dan tumbuhkembangkan budaya Asah, Asih dan Asuh. Bravo Mas Gembul dan sehat adanya, amin.
Setuju pisan pa Guru.... Ada pernyataan Entahlah dari siapa sbb:
" I was born genius but education ruined me" 😂😂😂
Michio kaku
Intinya pemerintah, guru", dan masyarakat harus kompak untuk melakukan perubahan besar dalam dunia pendidikan kalau tidak sistem pendidikan kita akan sangat tertinggal, dan memang sekarang banyak siswa yang tidak membutuhkan guru lagi karna, siswa" sekarang memiliki akses yang baik terhadap konten2 pendidikan dengan penjelasan" animatif yang lebih baik daripada penjelasan guru di sekolah.
Salah satunya adalah guru harus inovatif dangan metode belajar yang seru asik dan menarik anonim tidak ada anak yang bodoh dan nakal yang ada hanya lah orang tua dan guru yang menghancurkan masa depan dan melarangnya bereksplorasi , berkreasi dan berpikir
Betul
Teman saya, mahasiswa sejarah tapi jago komputer. Saya yakin di kampusnya juga ga banyak diajari tentang komputer. Tapi beliau mencari ilmu di luar lembaga tempatnya belajar secara formal.
Sejarah versi pemenang saja lo
@@yoseppriyanggamukti3765 ga nyambung
@@yoseppriyanggamukti3765 mungkin yang dia maksud hanya menceritaka sejarah para pemenang doang
Dulu Matematika saya sangat kacau. 6 kali ketemu matatika, dapat nilai 6 hanya sekali. Selebihnya 5 dapat 3 kali, 4 dapat 2 kali. Mungkin karena saya bodoh. Anehnya, saya yang dari IPS, begitu masuk teknik malah kalkulusnya dapat A. Saya pikir kalkulus di teknik tidak lebih mudah daripada matematika SMA.
Saya malah suka mtk,tapi karna guru saya rese saya jadi susah belajar👿
@@dogech8561 matematika saya kacau. Dan saya jadi petani
lah ane dari smp sampai lulus SMA ngak ngerti sama sekali sama matematika
@@yoseppriyanggamukti3765 gak ada petani ya gak makan
Sekolah pavoritnya kalo lulus dg nilai tinggi atau banyak lolos smptn bukan kalo tamat hidup sukses, mungkin gitu pak guru. Saya suka dg pak guru penyajian penyajia.
Menurut saya, paradigma bangsa/ negara kita perlu berubah. Sekolah selama ini sangat diandalkan untuk memberikan pengetahuan teknis maupun membina moral, orangtua kadang lepas tangan atau kewalahan mengikuti. Seharusnya kendali pendidikan anak berada di orangtua. Sekolah dan kursus hanya membantu dan memfasilitasi. Pasangan yang akan menikah perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dasar mendidik anak. Serahkan kebijakan pendidikan nasional kepada profesional, jangan kepada birokrat.
Seakan-akan sekolah jadi tempat pelampiasan emosi orang tua.
Misalnya, orang tua capek mendidik anaknya, lalu anaknya disekolahkan agar orang tuanya bisa melepas tanggung jawabnya.
Sudah, selama anak sekolah, bisa saja orang tuanya "refreshing".
kan memang itu tugas sekolah dan guru,itu kenapa sekolah itu dianggap sebagai rumah kedua..gak usah ngelak,memang sekolah dan guru guru di indo itu juga gak berkualitas sama kayak orang tua di indo@@nabiljanuar
Kadang guru2 tuh pada gengsi,,, klo siswanya ngejawab kritis dan beliau gak bisa jawab, salah satu cara untuk menutupi rasa malunya itu adalah dgn menyalahkan dan menganggap kita sbg siswa yg melawan guru,alhasil gue diceramahi guru2 bk agar tdk mengulang perbuatan itu lagi. efeknya mental ku jd down, karena namaku jd bhan bullying oleh guru tsb.. Pdhal gue cmn ngejelasin apa yg ada di otak gue,kalo salah ya kan bisa didiskusikan baik2.. Ini mah malah dilarang, heran😢
Suka atau tidak gengsi itu pasti ada...karna malu donk kalah sama murid...
Walau pun qm tau jawaban nya yg lebih bener...sebaik qm pura2 bodoh aja dengan cara lontarkan pertanyaan sebanyak mungkin...
Lu pura2 goblok aja gitu...seolah2 gak tau apa2...
Nanti ketahuan...nie org bener2 pintar..atau sok Tau aja...😀😀😀
@@EgyChristy sama kayak enik dan fitri
Kalau dlm kasus saya nih pak guru gembul. Sejak SD saya belum menemukan passion saya. Tapi embrionya sudah ada yaitu ingin menguasai banyak bahasa. Di SMP saya menemukan passion yg baru yakni komputer. Alhasil nilai bahasa saya jauh lebih tinggi dari semuanya. Begitupun dgn komputer. Tetapi potensi saya ditutup untuk belajar ttg passion saya ini. Alasannya karena keterbatasan teknologi saat itu. Soalnya saya sd dan SMP di bawah tahun 2008 Jadi yah ngalir aja lah mengikuti standarisasi nilai sekolah. Seperti matematika inilah momok menakutkan saya hahaha.
Di era kuliah saya. Internet di Indonesia sudah maju. Dan saya berkesempatan untuk mempelajari passion itu. Walau saya kuliah di Hubungan Internasional. Pertama saya mendalami bahasa Jepang karena suka jepang. Skrng sudah terwujud jadi freelancer penerjemah Jepang (lagu). Saya mau mengajar tak bisa dihalangi oleh:
1. Hitam di atas putih yep saya enggak punya ijasah S1 pendidikan bahasa Jepang.
2. Level skill saya hanya sebatas SD. Mengingat sulitnya bahasa Jepang.
Kalau bahasa Inggris saya asah juga sih. Tapi enggak spesifik. Tapi dah ada hasilnya ngefreelance jasa penerjemah bahasa Inggris.
Jadi
Kedua, di passion komputer. Saya pelajari editing video. Bikin visual efek pemula. Dan sekarang medesain. Dan buka jasa freelance ttg itu walau saya masih terus mendalaminya.
Saya juga ngefreelance buat artikel berkat keasahan di blog bikinin sendiri. Dan kemampuan bahasa Indonesia baik dan benar.
Ketiga, nah ini yang tak diajari oleh sistem sekolah. Yep berjualan. Sejak kuliah saya sudah mencari uang sendiri dgn berjualan. Membuka jasa install komputer dsb. Jadi saya t'lah menemukan passion baru dan tujuan hidup saya yakni menjadi seorang pengusaha. Suatu passion yg tiba-tiba ada tapi malah mengubah hidup saya.
Sekarang saya membuka jasa cuci sepatu dsb. Sambil ngefreelance.
Sedangkan mencari kerja juga masih dilakukan akan tetapi tak punya skill spesifikasi jadinya mengincarnya admin, customer service. Dan posisi kerja umum lainnya.
Saya 100 persen setuju pak Gembul bahwa sekolah mematikan kreativitas dan mencari hal lain yg bisa jadi pegangannya. Untuk era saya memang terlambat. Tapi era 4.0 sekarang setiap anak bisa mempelajari apa yg mereka suka tentunya ada akses internet jadi lebih mudah bukan.
Jadi maksimalkan lah dek.
Ya begitulah , saya juga guru lho Pak Guru Gembul ,.
Susah harus memulai dari mana karena sistemnya sudah seperti itu
La ya. Saya guru dan mantan siswa lo pak
GURU ADALAH YANG DIPERCAYAI MEMILIKI BERBAGAI ILMU dan KESAKTIAN , kwajiban guru untuk MEMBERIKAN PENCERAHAN dan AJARAN untuk MENCAPAI KEBAHAGIAN SEJATI, dan jalan MENUJU NIRWANA/ SWRGA.
Ya betul sekolah menghancurkan bakat, karena hrs menghafalfanmenguasai begitu bnyk pelajaran
Saya se7 pak
Setuju😂
😭😭😭 iya bang apalagi ane pengalaman Dari sd dipaksa untuk mengerti semua pelajaran,pinter engga,setressss iyaaaa pusing iya mumet iya
Saya juga sebagai seorang guru, kapanpun guru akan selalu dibutuhkan, dalam era ini siswa memang betul dapat memperoleh materi atau pengetahuan melalui media internet, namun yang paling penting adalah ketika anak2 saat ini dikuasai oleh gadget apa yang harus kita lakukan,
Selain itu, bila kita ketahui , Indonesia adalah negara yang paling lama menghabiskan waktu dengan gadget, btw, kita nggak tau apa yang diakses, namun nyatanya banyak diantara mereka yang keluar batas, hingga terjadinya kekerasan dan pelecehan sosial di dunia maya hingga ada pula yang menikah di usia dini,
Baik, sejalan dengan itu, guru tidak hanya tugasnya sebagai pengajar akan tetapi pendidik. Yaitu memberikan edukasi kepada siswa dalam membentuk karakter, so guru tidak akan pernah tergantikan dengan mesin, karena sentuhan guru dari perasaan yang akan merubah pola pikir anak
pak Guru. Tolong kasih pencerahan tentang fenomena di negera kita yaitu banyaknya keinginan jadi PNS. Saya berkeyakinan kalo banyak orang yg mau jadi PNS itu adalah masalah. Logika saya adalah makin banyak permintaan orang mau jadi pns maka akan makin banyak oknum yg bermain di kesempatan tsb. Buktinya sudah banyak. Terima kasih pak Guru
Mungkin karena pemikiran jadi budak, sejak jaman penjajahan karena kurikulum kita juga masih bekas dari belanda. Doktrin" jadi PNS itulah yang bikin negara makin kaya tapi orangnya ga sejahtera kayak robot.
@@HafianKun bisa jadi sodaraku. Tapi gmna tentang stigma kalau yg mau jadi pns itu yg mau kerjanya nyantai, dapat gaji, pulang bebas? Dll. Apakah stigma itu juga ada di pikiran anda?
pak guru, saya baru nemu channel ini sekitar 1 mingguan yg lalu. tiap hari saya tonton videonya. alangkah akan lebih memudahkan jika pak guru membuat semacam playlist berkaitan dengan tema2 tertentu.
misal playlist tema pendidikan, playlist tema sejarah, playlist tema parenting, playlist tema filosofi. begitu supaya subscriber baru dapat dengan mudah mencari video dengan tema tertentu.
udah baraya udah ada playlistnya
@@gurugembul oh iya ternyata sudah ada playlist nya. salam dari sesama guru honorer kang. saya sudah sejak lama punya pandangan yg berbeda ttg pendidikan. dan ternyata ada channel UA-cam pendidikan yg sepaham dengan saya.
Cara pandang masyarakat dan sistem kemasyarakatan kita masih mengganggap yg berpendidikan itu yang yang hebat secara akademik. Akses ke universitas dan ke tempat kerja masih menggunakan tes tulis. Jadi kalo cuma hanya mengubah sistem sekolah mungkin susah. Sistem secara keseluruhan masih memetingkan akademis. Kecuali mau keluar sistem dan menempuh sistem sendiri yg menurutnya benar namun resiko tinggi.
Mungkin ada yang belum tau bahwa like dan komen itu lah penghasilan youtuber. Usahakan seminimal mungkin untuk like yah biar ada pemasukan lebih pa guru
Tidak, penghasilan youtuber ditentukan dari view dan ads saja, komen dan like hanya respon/interaksi dari penonton ke pembuat konten
Yang sayang anak dan mau anaknya sekolah daripada homeschooling, JANGAN SEKOLAHIN ANAKNYA DI INDONESIA. Yang tidak mampu pergi ke luar negeri dan sayang anaknya, AJARI ANAK ANDA DI RUMAH SAJA (Homeschooling), KALAU KHAWATIR SOAL PERGAULAN AJAK AJA ANAK NYA JALAN-JALAN KE LUAR RUMAH PAS LIBURAN/KALAU ADA WAKTU SENGGANG, SEKOLAH BUKAN SATU-SATUNYA TEMPAT BELAJAR DAN BERGAUL. Maaf capslock nya jebol hanya ingin menekankan poin penting saja, saya harap banyak calon orang tua yang membaca.
PS : Kalau khawatir masalah sertifikasi buat kerja, mendingan ajak saja anak untuk menerapkan ilmu yang sudah dia dapat dan membuat sesuatu, atau bisa juga mengikuti kursus-kursus hanya sekedar untuk mendapatkan sertifikasi
Inti nya setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing masing.
Kelebihan di tonjolkan saja
betul malah males sekolah.. dulu saya lebih suka pelajaran biologi dan lingkungan juga seni saya menonjol sekali di bidang itu.. sedari SMP.. terlalu banyak mata belajaran jd pusing mana bnyak PR setiap hari.. jadinya saya sukar berekplorasi..
Pintar akademik zaman sekarang bisa di raih melalui belajar mandiri melalui medsos , buku bukan satu satunya sumber ilmu . Sekolah tetap perlu untuk belajar bergaul dan menumbuhkan ESQ karena pintar secara akademik ( IQ tinggi ) tidak menjamin tanpa dibarengi kemampuan berrgaul yang baik
Konspirasi: pendidikan indo mencetak buruh yg hanya nurut dan tdk bisa berpikir kritis, semua hitam putih baik jahat, jadi bagi anda yg tidak suka pendidikan indo, bakat anda utk berpikir kritis dan jadi bos nya, atau saintis atau filsuf dan artist, jangan takut. Dobrak kebiasaan lama. kalau anda juara kelas bukan berarti anda pintar, hanya saja anda taat dan patuh. I'll hire someone like that. Don't be someone like that ourselves.
Tapi ada teori juga kalau pendidikan indo spt ini dan banyak yg tidak protest, berarti memang bakat mereka atau kodrat nya adalah jadi karyawan/buruh penurut #micdrop
Masalahnya kalo kita krikik sekolah, nilai raport, ijazah bisa ditahan sama pihak sekolah. Kalau misalnya nggak kaya gitu, saya dari dulu udah koar² mengkritik sistemnya
Di Sekulah : Kita Harus Bisa Apa Yang Tidak Kita Bisa.
Kalo Gak Bisa Matematika, Otomatis Dianggap Bodoh/Gak Pinter.
Banyak Kok Orang Yang Pinter Di Sekolah Tapi Pas Lulus Nya Gak Jadi Apa2 Cuma Karyawan Biasa
Aku setuju. Dan akhirnya guru tidak kaya
@@yoseppriyanggamukti3765 gurunya akan miskin dan mlarat hartanya akan diambil yang kuasa.
Dan sekarang benar. Guru kurang menguasai materi. saat masa pandemi datang hanya tugas dan tugas, tidak ada pelajaran yang nyantel. Anak dipaksa belajar mandiri saat pandemi
Video pak guru gembul 2 tahun lalu benar loh hihihi
Timbul pertanyaan yang sama seperti bapak untuk memulai agar pendidikan lebih baik harus dimulai lebih baik
Saya bingung meskipun saya juga sebagai mahasiswa pendidikan guru
SD, SMP mah masih perlu dicekokin. Belum bisa menentukan antara kesenangan dan kebutuhan. Kalau SMA dan setingkatnya bolehlah..DI Univ masih ada sistem paket padahal namanya aja Univers-itas, pemilihan MK layaknya bisa ngambil dari jurusan lain atau bahkan fakultas lain sesuai dgn kebutuhan, dengan jadinya pemenuhan SKS yang sama. sitem Tingkat SLA dan Univ inilah yg harus di renov.
Tujuan pemaparan nya sama dengan om Dedi pak guru...sukses selalu buat channel ini👍👍
Tahukah anda, bahwa teman-teman Bill Gates yang nilainya tinggi dalam ujian saat kuliah, kini jadi staf IT Gates --yang drop-out-- saat ia mendirikan Microsoft?
Sukses itu bukan karena pintar, tapi visi. Maka yang dididik sejak dini itu visi.
Benar sekali ulasan Pak Guru Gembul ini.
Saya cukup setuju dengan judul video ini , ada benarnya jika ingin Pandai dan Cerdas ya Belajar
Sejak saya punya mindset ini saya biar kan diri saya menjadi diri sendiri. Belajar kalo Ga minat y jgn belajar.
ini smua sudah di set.. agar kita cm jd org2 yg pintar (textBook) tp tidak cerdas.. salah satu cara menekan kecerdasan manusia adalah dgn memasukan/mendoktrinkan berbagai macam pengetahuan yg nantinya tidak terpakai...
Pelukis-pelukis indonesia sudah mati semenjak SD.
- Guru Gembul -
Dan sy salah-satu nya.😢
Yang sabar bro
Sama, sy dlu suka gambar skrng jdi mati
Sama
At least we are together. I know I'm not alone. :)
apa lagi jadi kalo udah kena fatwa haram menggambar manusia. langsung lumpuh bakat gw
Mirisnya kebanyakan orang tua di indonesia berpikir kalau anakya kuliah, pasti gampang cari kerja. padahal ga segampang itu :(
pantesan dieropa setiap tahun ada pemain sepak bola baru usia belasan tahun yang bersinar,masuk tim inti pemain klub klub besar dan ternama,masuk timnas mewakili piala dunia dan usia masih belasan tahun,sumpah saya kaget banget kalo liat kayak gitu
sedangkan di indonesia masih berkutat soal matematika padahal dia jago olahraga
kan BANG
KU
Di indonesia jgan coba2 gitu broo....kalo gak mau di anggap eksploitasi anak sama KPAI
Cukup Djarum podantion yg merasakan..
@@EgyChristy tp ya ini keresahan banyak warga, hrsnya mereka sebagai lembaga negara HARUS / WAJIB mendengarkan apa keresahan rakyat, karena memang itu tugas mereka. Kita bayar mereka, mereka layani kita
@@EgyChristy nah itu, pejabat pejabat umum udah keblinger mikirnya, gda yg bisa diarepin
Makasih pakkkkk
Kek ortu sy bgt
Dikit2 dilarang
Sy cenderung suka politik
Maasyaa Allah, sehat selalu Pak Guru...
"sekolah penyebab atas merosot nya kwalitas generasi di indonesia" kalau kata2 ini benar ya sudah gak usah sekolah
generasi kita kwalitasnya lebih baik jika sekolah atau jika tidak sekolah?
jika kwalitasnya generasi lebih baik ketika sekolah maka kata2 yg lebih baik
"sekolah membuat perkembangan kwalitas generasi yg lambat bukan merosot"
pesan moral yg kita dapat : jangan sampai anak cucu kita di masa depan bingung kenapa di iklan anak di daerah pelosok pengen banget ke sekolah daripada males-malesan aja di rumah ato bantuin orang tuanya aja? 😅
Apakah mereka mengejar penjara,lebih baik mereka bertani dan berinovasi sehingga bisa memajukan bangsa
@@neonism4732 mending sekolah ngajarin mereka cara bertani atau menjadi pengusaha tuan tanah, lah mereka 10 km jalan ke sekolah diajarin jadi karyawan di Jakarta. Kan bodoh itu sekolah
Anak yang udah lama bersekolah: [memanjat tembok agar bisa membolos dari sekolah]
Anak petani yang belum pernah bersekolah: Andai aku bisa bersekolah seperti mereka.
2020 lalu, saat pandemi COVID-19 masih menyerang, guru dan murid "berlomba-lomba". Guru "berlomba" tentang siapa yang paling banyak ngasih tugas, dan murid "berlomba" tentang siapa yang paling kuat bertahan.
Awal covid kmrn... Saya memilih menunda ppdb SD anak saya,,utk mengisi wkt istirahat sekolahnya sy ajak dia berkeliling,, pulang ke desa,, sy ajak mendaki,,berkenalan dgn bnyk orang asing,, sy jg ajak membantu mengurus n menyaksikan padi di sawah neneknya yg sdh tua sampai mjdi beras,,n melihat2 bbrp UMKM yg ada di sana...dgn ttp menyediakan buku2 pelajaran SD kalau2 dia mau membaca
Sy hrp itu semua akan memberikan wawasan, gambaran, pandangan n inspirasi utk kehidupan dewasanya kelak
@@sefasyaifudin510 | PPDB?
@@nabiljanuar Penerimaan Peserta Didik Baru,, istilah jaman sekarang utk pendaftaran siswa baru gitu lah bang
Bangsa ini tdk bersyukur..tapi matre..UJUNG UJUNGJYA DUWIT....
ADA ORANG PANDAI GITAR...LALU DIBULI ORTU...MAU MAKAN APA PINTAR GITAR....
Bersyukur adalah menekuni apa yang tuhan berikan yang berupa kesenangannya....
ISTILAH MAU MAKAN APA ADALAH ISTILAH MATERE...MATERIALISTIS
Semoga Indonesia dpt menjadi lebih baik dalam hal ini.Trmksh
Motto pendidikan di indonesia "NEK ENEK SENG ANGEL LAPO SENG GAMPANG"
Betul, ha ha ha.
Kl bs dipersulit ya jgn dipermudah dong (sssttt, biar keliatan keren gitu lho bs jd manusia yg ruwet, gubraakkkk....)
saya setuju pak guru gembul, sistem pengajaran sekarang sudah sangat hancur, dulu sewaktu saya masih bakti di sekolah mengajar matematika saya heran sendiri dari 37 siswa hanya 2-4 orang saja yang paham matematika, itu dimanapun kelas, baik kelas ipa, ips dan ditahun apapun saya mngajar,
saya pikir memang matematika sebelum k13 memang sangat kacau, klu yg kurikulum sekarang gak tau krna saya sudah keluar cari kerja lain hehee..
menurut saya sebaiknya siswa memilih sendiri pelajaran apa yang mereka paling sukai dan evaluasi tetap ada utk mengukur kesungguh dari pelajaran yg mereka pilih itu,
Tidak lagi pengelompokan kelas seperti kelompok Kelas IPA, IPS, tetapi siswa belajar membuat kelompok sendiri, mengatasi masalah kelompok sendiri dengan bimbingan guru dan belajar bagaimana mencapai tujuan kelompok siswa itu, seharusnya itu yang dipelajari selama 3 tahun
Saya wktu sekolah kalo g suka pelajaran juga suka mnggambar. Sekarang jadi gurur anak2 yg tidk faham pelajaran juga saya liat rajin menggambar. Saya biarkn saja. Sesekali juga di tegur. Tapi habis itu saat istirahat mereka penuh riang gembira
Intinya yg perlu diperbaiki itu...SISTEM/KUKRIKULUM serta meningkatkan SDM para Guru.....sarana dan prasarana nya.hehehe.....
ITULAH MENGAPA BANGSA INDONESIA...KEHILANGAN JATI DIRI...KEHILANGAN KARAKTER....AKIBATNYA TAK ADA SATUPUN DARI INDONESIA YANG PRODUKNYA BISA MENDOMINASI...
Matematika ilmu yang mematikan bagi gak bisa mat jangan di paksain ntar bunuh diri bikin stress jadi gila 🗿
Itulah mengapa komunitas Samin, yang baraya anggap nyeleneh, tidak menjadikan sekolah sebagai tulang punggung pendidikan anak. Sekolah dianggap tidak membikin manusia menjadi manusia seutuhnya. Ketika anak2 Samin dibebaskan untuk memilih sekolah, malah banyak anak2 Samin tertekan dengan sekolah. Mereka ngga perlu sekolah untuk bisa baca tulis, mereka ngga perlu pendidikan formal buat bersikap kritis. Di zaman Jokowi yg banyak cebongnya ini, Samin bisa memberitakan kasus perusakan alam Kendeng ke ranah internasional. Komunitas lain belum tentu bisa, sekalipun mereka ada orang2 yg berpendidikan tinggi.
Waktu sd saya selalu rangking 1 disekolah dan skrg aya sadar itu semua ga ada gunanya ! Sampai skrg saya gak tw saya berbakat dibudang apa kan anjay
Saya setuju dengan pertanyaan anda, trending kan semoga di lihat Mentri pendidikan
Video ini ga laku hehe
ya setidaknya mnambah&memperluas pengetahuan/wawasan..mmng betul setiap anak punya bakat sendiri²
Fun fact: korea belajarnya sama kek indo tapi lebih dipaksakan
Ampe pulang jam 1 malam
Pendidikannya top
Tapi penduduknya banyak yang Gak bahagia
Di Jepang juga makanya tingkat depresi di negara mereka tinggi banyak yg Suicide
@@cryingpiglets183 yaitulah negara Asia, bedanya di Jepang mereka lebih mengerti tentang bakat siswanya. Banyak banget klub" sekolah demi terciptanya minat bakat, makanya jadi negara maju
@@cryingpiglets183 dan banyak yang bermentalitas bonek, bondo nekat mereka juga banyak yang gasetuju tentang pendidikan di negara mereka akhirnya ga SMA jadi penyanyi jalanan eh sekarang jadi penyanyi terkenal, siapa tu? cari aja di gugel ada, dia seorang cewek terkenal karena nyanyi di ending anime
Kalo perang Diponegoro itu saya apal mati, pas abis magrib. 1825 sampe 1830.
Tapi kenapa kok perang, dimana, korbannya berapa, apa tujuan perangnya segala macem, saya udah gak inget.
Tapi emang gila sih sekolah di Indonesia. Kurikulum nya padet banget.
Setuju. Dan jadi guru kok miskin gini
Dahlah
Saya setuju sama pak Guru Gembul, sekolah di Indonesia emang Nggak Mencerdaskan tapi malah menjadikan peserta didik menjadi Bodoh dan Tersesat. 🤦♂️🤦♀️
Bener mo pensi gw
Tapi cuma 1 kendala yaitu emak gw😔😟😭
Tersesat oh tersesat...
Bodoh sesat dan pengangguran
Bakat Saya itu main Musik, Seperti Piano dan Gitar!
Tapi kata guru saya "Jangan Main musik, nanti gedek jadi apa?? "
Pembunuhan bakat sudah dimulai oleh guru kita ...
Persis anak saya. Untung mamanya kasih dukungan. Bahkan siap melawan gurunya kl ngomong yg mboten2.
Sorry yg guru sekolah, jgn tersinggung ya, pendapatan rata2 guru musik aja udh jauh lbh tinggi dibanding guru sekolah. Apalg kl.jd musisi internasional. Apa guru2 yg nyinyir krn iri ya?
Jadi pemusik 😁😁
padahal pemusik juga bisa prospek, jadi musisi independen bisa (bikin channel yutub + portfolio bagus), atau freelancer bikin musik buat advertisement, musik dalam game, atau bikin kursus musik instrumen khusus (les gitar, piano dll)
@@oujyaenenterprise5422 malah kebanyakan kl ditekuni sering lbh prospek drpd sekedar hidup buat nguber nilai akademis yg macamnya banyak, bikin bingung anak 😅
Setuju banget, banyak ilmu yang gak sesuai dengan lingkungan anak, jiwa anak, bakat anak minat anak
Setuju banget pak guru, aku aja sudah punya anak masih Bingung sama bakat saya
Mending sejak dini diajarkan praktek kemandirian daripada beribu hafalan
Waktu SD gw sering dimarahin guru karena meja gw jadi drum dan kendang saat guru ke luar ruangan wkwk...
Dan sekarang hobi & bakat gua tidak pernah tersalurkan😭
Agree guru.
Rekan2 banyak yg berlomba curang hanya agar nilai muridnya yg jelek2 menjadi minimal 8.
Dan aq jadi dikucilkan gegara ndak manut sama sistem seperti ini.
Senasib baraya
@@gurugembul 😢😢 sebal guru. Sebal
@@liatariwidodo3674 Ini kemunafikan pendidikan yang terstruktur dan masif.
@@javamanet4840 sedih berat saudara
Bukan pinter dalam satu hal kalo cm satu msih mending
Sekolah itu siswanya dipaksa pintar dlm semua nya dri olahraga sampai matematika
yuk, semoga ada solusi agar harapan besar indonesia lebih baik bisa tercapai
amin
@@gurugembul solusinya adalah hilangkan corona. Biar kerjq dan kerja
sudah hampir 2 tahun dan pendidikan indonesia tetap seperti ini hahaha, terus terang saya sudah muak sama sekolah.
Klau begitu jangan sekolah aj 🤣🤣🤣
@@jumaatiningsih9493 gara gara corona sialan. Lalu TK sudah kenal HP
Heran jg yaa..tiap tahun ada aja denger siswa indo juara dunia fisika.matika..ini itu..tapi kok yo yg maju terus negara barat ya,kita cuma folow aj teknologiny
Yang menang biasanya dari sekolah-sekolah unggulan. Gurunya mumpuni, fasilitas lengkap, dan muridnya juga punya bakat kecerdasan. Sementara banyak sekolah yang ketinggalan.
@@sr3821 ya bang👍
Emang pintar ilmu eksak doang bs menjamin kesuksesan ya? Sorry lho, bukan ngeremehin. Brp banyak anak yg wkt sekolah ilmu eksaknya terkesan oon banget, tp masa depannya jauh lbh oke drpd anak2 yg sering.menang lomba.
Teori di atas kertas g bakal bs diterapkan di.kehidupan nyata.
pak guru 🥲 aku pernah digituin beneran waktu SD. waktu guru menerangkan, aku dengerin kok tapi sambil ngegambar...trus kepalaku digeplak buku sama dia tapi tetep aku terusin ngegambarnya, karena aku merasa aku tetep bisa nangkep kok apa yg dia terangin meski sambil ngegambar. eh dia makin marah ngomel 😅 dan itu bukan cuman guru. tapi kepala sekolah. hahaha. gak nyangka aku ternyata pak kepsek bisa tersinggung cuman karena aku ngegambar ketika dia menerangkan pelajaran.
Justru saya lebih menghargai patrick star yg tidak memaksakan batu peliharaan nya (rocky) untuk lomba lari dengan garry 🗿
Ya umumnya jadi guru harus nyogok dulu pak jadi kinerjanya ya asal2'an
Pemerintahnya pun membuka diri untuk di suap
Saya setuju ada masalah dalam sistem pendidikan di negeri ini. Tapi pernyataan bahwa siswa tidak membutuhkan Guru karena siswa sudah lebih pandai dari pada Guru, saya sangat tidak setuju!
Yang namanya proses belajar tidak pernah bisa dilakukan sendirian Bul,,, efek pernyataan mu sangat buruk pada fakta dilapangannya.
Anda guru, cobalah lebih bijak lagi,,,
Sukses terus!
Siswa makin tidak pintar. Kini kemauan siswa hilanh
Waktu sma sy pernah ngomong sm guru kimia bhwa sy mnta keluar dn jgn paksa utk mnjawab soal2 itu .sy tentukn bhwa kedepan hdup sy tdk akan dari kemahiran akan pelajaran kimia ..2003 hehe
Murid SD sampe SMA kalo bisa apapun biasanya nanggung. Karena dituntut untuk menguasai semuanya sejak kecil.
Iya pak, pelukis sudah mati sejak SD dan saya berontak pas SMA. Ada cerita menarik, saya pernah ngegambar pas pelajaran bahasa Jawa dan itu membosankan dan saya ngegambar saat itu. Lalu buku saya disita 😂😭
Sistem yg ada di sekolah adalah tantangan bagi kita para pelajar ,
Kita harus bisa mengalahkan tantangan itu bagaimanapun caranya
Setuju, bahkan anak saya saja bisa berpikir sekolah seperti itu, dia sangat tidak suka dengan sekolah
Lha sama Bu dgn anak sulung saya. Pokok alergi akademis, passionnya musik, dan saya dukung penuh. Berjam2 di dpn piano sanggup. Tp di sekolah g fokus blas Nilai do re mi udh biasa. Parahnya wkt SD sekolah di sekolah yg ngganggap nilai akademid tinggiadlh segalanya kayak berburu harta karun. Sampe saya pernah ngamuk ke gurunya, maksudnya apa ngomong nilai melulu, ikut sebel.
@@fennsus8460 susah jg bu, yg diutamain disini cuma rating, rating, dan rating
Stuju skali..saya mngalami itu sbagai murit
Benar dan setuju. Dan sekolah yang membuat bakatku hilang. Yahmo blawong yang membuat bakatku hilang.
Gw masih bingung si, klo sistem yg sgt menjurus dr awal ini, gmn yg masalah beda passion ketika beranjak lebih dewasa? Anak Kampus aj banyak yg katanya salah jurusan, toh gmn yg mereka2 yg masih blm tau apa2 dan sgt ngikutin naluriah doang, apakah salah jurusan karena budaya kita yg kebanyakan belajar seluruh bidang atau ada penyebab lain?
Kapan Indonesia merdeka? Kapan pangeran Diponegoro ditangkap?
Pertanyaan2 konyol dalam materi Bullshit. Mendingan gini ....
Apa dampak positif dan negatif dari Penjajahan? Menurutmu Sistem Pemerintahan saat ini dibandingkan dgn zaman kolonial apakah lebih baik atau sebaliknya lebih buruk? Jelaskan alasanmu dari berbagai sudut pandang!
Nah ini baru greget
Mumet jal... jal
@@FernandoZeptiandhika-jb5zl iyaa jadi PKN diganti dengan Filsafat, lebih memberikan pemahaman dasar apa itu nasionalisme, dan hak bagi manusia
Terima kasih pak guru gembul atas nasihat nya
hanya bisa geleng2 kepala niii....pak guru.
Akibat kekacauan pendidikan sekarang ini sarjana2 pd nganggur.. Bahkan S2 Bingung ilmunya mau dipakai apa..
Nah saat masa depan itu terjadi guru hanya menjadi karyawan sekolah
Setuju
Sejujurnya pengembangan minat dan Bakat siswa telah di Berikan Solusi dengan Ekstrakurikuler.
Tapi Terkadang Siswa sendiri yang notabenenya Tidak tahu Kempetensi mereka sendiri.dan Guru yg di latih hanya untuk membuat RPP dan Silabus bukan untuk memotivasi dan Menginspirasi siswa.
@@arsyidsyahanwar9691 | Apalagi di sekolah tertentu, ekstrakurikulernya masih kurang. Udah gitu, Pramuka malah dijadiin ekstrakurikuler wajib.
Dulu sejak SD sampai SMA mata pelajaran favorit adalah Penjaskes namun pada saat jam kosong di kelas kami tidak boleh main bola alasannya kemungkinan agar kelas lain itu tidak iri dan pengen keluar.