Terlihat sama saja namun memang perbedaan akad ini merubah halal-haram. Namun sayangnya bank syariah belum menerapkan secara utuh, melainkan membuat nama akad namun tetap secara akuntasi mereka memberikan pinjaman kepada nasabah tanpa ada jual beli antara bank syariah dengan penjual. Ditambah dengan akad wakalah yang semakin memperlihatkan bahwa akad murabahah ini sama saja dengan pinjaman bank konvensional
Sy tdk pelajari bagaimana pencatatan di bank syariah, tp kalau sy pelajari akadnya sbg nasabah, kita gk bisa mencatat aset sampai nanti akad tsb selesai dilunasi. Mungkin bank syariah jg tdk bisa mengakui/mencatat aset karena objek yg diperjual belikan sebenarny adalah agunan dr "pinjaman" sehingga dicatat sbg pinjaman ke nasabah bukan sbg aset seperti yg disebutkan pada akadnya.
@@AntonnyTan saya pernah diskusi dengan salah satu manajer pemasaran di kantor pusat salah satu bank syariah. Beliau menyatakan bahwa bank tidak boleh membeli aset ril secara langsung diluar kebutuhan operasional (sehingga tidak boleh dicatat di akuntansi mereka) Sehingga mereka membuat solusi untuk mewakilkan nasabah yang menggunakan fasilitas murabahah untuk membeli, masa setelah itu nasabah yang mewakilkan menjual ke nasabah itu lagi? Kenapa bank syariah tidak mewakilkan ke kepala cabang untuk membeli tanpa mencatatkan di akuntansi bank
@@IrrengYG Make sense, perbankan memang tidak boleh membeli aset diluar operasional, sama seperti pengembang yg tdk boleh memiliki tanah hanya boleh mengelola. Tujuanny agar tdk timbul penyalahgunaan, negara mengantisipasi lewat serangkaian larangan tsb. Memang jd rancu sih ketika akad murabahah, si nasabah yg jd wakil pembeli aset, membeli balik aset tsb di akhir masa akad, masa' jual beli antar pihak yg sama. Tapi kalau misal diwakilkan oleh kepala cabang, tentu tdk bisa jg. Sebenarny pembeli, jd wakil pihak bank, hanya dlm konsep. Pada kenyataanny, pembeli tdk mewakili bank, as is saja spy akad jd masuk akal n bisa seiring dgn praktik hukum yg berlaku. Belum lg rentan fraud jika nanti dr internal bank jd wakil pembeli asetnya.
Bank syariah yang betul2 menerapkan syariah ada perbedaan nanti pada bagaimana si penghutang dan piutang yang menyelesaikan masalah ketika cicilan macet. Dalam hukum syariah tidak boleh mengambil barang si penghutang diluar dari hadga yang terhutang. Misal kalau km beli nyicil rumah 500 juta dan pas cicilan sudah 300 juta kredit kalian macet, bank syariah yang menggunakan syariah secara total, tidak akan serta merta menyita rumah km. Kalau solusi sudah tidak ditemukan untuk melanjutkan kredit, bank syariah akan meminta km menjual rumahmu, lalu bank syariah akan mengambil berdasarkan sisa hutangmu saja, tidak semua. Lalu kedua. Perbedaannya adalah tidak boleh ada denda yang diber8kan kalo penghutang mau lunasi lebih cepat. Saya pernah pake Bank Syariah BPRS Al Salaam untuk kredit motor. Alhamdulillah tidak dapat denda walau pelunasan dilakukan lebih cepat.
Pada dasarnya sistem syariah tidak mengambil dan memakan pendapatan dari denda, yaa sama spt sistem syariah yg juga tidak menerapkan pajak atas sesuatu.
Saya jg bsi kak, 3 bulan gk bayar ditegur nnti dibicarakan jalan keluarnya, gk main asal sita aja mereka. Nnti kalau benar2 tdk sanggup bayar mereka baru ambil alih. Yg sdh meninggal pun langsung dilunasi full
Bedanya mudah, Bank Syariah bunga nya lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Konvensional dan perbedaannya juga hanya ada kalimat Bismillah di halaman pertama saat akad kredit.
Kan dijual, ya bank pasti ambil untung, dan pastinya gede untuk ngimbangin bunga beberapa tahun ke depan. Bila mana misal mata uang terjadi collapse atau inflasi gede gedean, harga yang harus dilunasin tetep ga akan bertambah, gak kayak suku bunga yang bisa naik.
orang yang hamil karena berhubungan badan dengan suaminya juga sama dengan orang yang hamil karena diperkosa orang di jalanan. yang membedakan hanya akadnya. apakah menurutmu akad tidak penting?
Pengalaman aku di Bank Mega Syari'ah, ngutang 300juta diakad ditulis buat beli material bangunan, jumlahnya jadi 480juta dicicil selama 60bulan/5 tahun. Trus macet di tahun ke-3, masih sisa 24bulan cicilan. Diberikan waktu 6bulan mencari uang/pembeli rumahnya, Bukan ke 5, saya dapat uang, trus oleh Bank Mega Syari'ah hanya disuruh melunasi rp. 8juta x 34 bukan tadi, yaitu Rp. 192juta. Benar2 lunak dan fleksibel.. Tidak langsung main lelang2
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad. Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan, Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba. Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
@@thebuzzingg Karena Bank Syari'ah lebih ke hal baru dibandingkan Bank Konvensional yg sudah ada sejak lama. Sehingga masyarakat masih awam dg bank tsb dibandingkan bank konvensional lainnya. Dan satu lagi branch bank syari'ah di daerah2 itu lebih sedikit dibandingkan Bank Konvensional yg ada dimana-mana sehingga akses masyarakat ke Bank Syariah itu terbatas atau sedikit. Tapi sekarang kan ada internet? Ya memang, tetapi gak semua orang itu literasi terkait internetnya bagus apalagi di daerah-daerah.
Memang Beda abang2, koh Leonard hanya memberikan nominalnya saja yang sama sebagai contoh. Bank syariah kita akadnya jual beli rumah sama BS. Kalo bank konven akadnya kita ngutang duit (jual beli duit) sama BK. --Q: Matters ngga? Cuma beda akad doang ujungnya ngutang? --A: YES it matter utk keyakinan orang Islam, as matter as berhubungan suami istri kalo ngga akad nikah = zina, vs pake akad nikah = halal. Belum bicara kalo ada bunga berbunga nya di BK, dsb²..
Aslinya sih sama2 aja, kelebihan atau keuntungan dari harga rumah yg kita beli via bank syariah itu bunga2 jg. Cm dikamuflasikan sebagai jual beli barang, padahal kelebihan itu didapat dari tenor pembayaran, makin panjang tenornya makin kege kelebihan yg diminta bank, jadi yg di jual itu rumah? apa cara/waktu tenor pembayaran? Sedangkan nilai rumah pun seiring waktu dimasa depan blm tentu sebanding sm total pembayaran. Rootnya adalah pengertian riba=jual beli duit, padahal riba dijaman dulu ya macem rentenir yg sengaja kasih pinjaman ke orang yg gak punya duit, atau secara kemampuan finansial susah dan mengeksploitasi mereka. Intinya disitu. Makanya baik peminjam riba dan pemberi pinjaman riba sm2 berdosa, yg satu maksain padahal tau gak mampu bayar, dan bakal dieksploitasi, dan saat dia bayar pun dia buka celah buat si pengusaha riba buat jerat orang2 kaya dia buat terus bikin subur lingkaran setan ini, macem pinjol jaman now. Dmn si pinjol ngasih pinjaman dengan cm jaminan data yg bakal dia pake buat intimidasi, teror dll kalo gak bayar. Jadi buat gw riba itu buka soal jualan duit, Misal orang jual duit lama rare, dan antik dmn suplay demand bikin tu harga tinggi dibanding nominal uangnya, dan ada kolektor2 yang minat ya kali itu jadi riba jg.
@@airakazadnawri5766 ya betul da walau seolah di"beli" oleh BS nyatanya nggak bener² dimiliki oleh BS karena nggak ada hukum yg mengatur itu, jdi tetep muncul pihak ke 3 yg menjadikan jual beli itu Gharar Wallahualam bi shawab
@@satriodarma1298 dan sistem bagi hasil bank syariah jg, harusnya kalo untung bagi hasil kalo rugi bagi rugi, cm faktanya maunya untung doang, kalo usaha lagi rugi gak mau tau, 😂. Sm aja jadinya cm fasad aja banyak di syariah2kan. Lagian konsep dasar bank/ekonomi syariah sekalipun itu kebanyakkan hasil ijtihad ulama berapa ratus tahun lalu, kalo mau maju ulama2 skarang harusnya berani ijtihad sesuai tuntutan zamannya. Bukan cm haram2in yg gak paham macem kripto, Kripto sendiri bisa halal bisa haram, tergantung dipakenya gmn. Dan kebanyakan masih salah pakai sebagai alat investasi dmn nanti saat naik harganya di tukar ke mata uang lain, bahkan ada yg jadinya judi.. Padahal harusnya kripto itu dipake pure transaksi tanpa perlu convert ke mata uang lain, kn intinya decentralization, dan pembukuan pake blockchain. Baru dah itu jadi duit masa depan, cm ulama blm ngerti blockchain apa kripto apa maen haramin aja. Harusnya pahami manfaatin teknologinya sesuai kaidah islam. Bukan cm haram-haramin tp gak berkembang, terjebak dalam nostalgia masa lalu islam pernah berjaya,
Tambahan: Nah bunga ini ada yg halal dan haram tapi karna masyarakat indo mayoritas taunya bunga itu berhubungan sama bank konvensional(karena bunganya ngambil dari kelebihan beban hutang dari peminjam maka haram bagi kaum muslim) taunya bunga itu haram
Niqah dlm bhs arab artinya wikwik Akad artinya kontrak Jd akad niqah arti sesungguhnya kontrak untuk wikwik. Mk nya ada mahar Lu uda bayar mahar ,lu blh wikwik Kl lu nga percaya , dengerin tauziah buya syakur. Trus apa bedanya byr l@nte sm mahar? Nga ada bedanya,itu jwb an nya😂😂😂
Bank Syariah misal dlm kasus jual beli rumah, hitungnya bs di-up dulu di depan, atau bunganya dihitung didepan... Rumah hrg pokok 300jt, dilabeli 400-500jt...
@@Ansyahpu ayat Qur'an nya udah jelas bang, bedakan jual-beli dan riba. Kalau jual beli kita dapet ngambil untung sekehendak kita. Kalau abangnya orang islam mungkin bisa simak ayat dibawah Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa 'jual beli' sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan 'jual-beli' dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 275)
Bedanya, kalo kita masuk ke bank konvensional, maka disapa dgn kalimat "selamat pagi/siang/sore" kalo bank syariah sapaannya "assalamualaikum".. Udh itu aja bedanya.. selebihnya cuma pake istilah arab sama istilah inggris 😂😂
Mau 1,3 atau 1,4 qtau 1,5 dll tapi keuntungan nya tidak masuk kategori riba karena hasil jual beli kredit. ---- Misal kamu beli panci di toko sebelah, dgn cash 100rb atau kredit 150rb.. Nah misal ambil scr kredit nanti nya keuntungan 50 rb itu bukan riba krn hasil jual beli scr kredit. --- riba itu hasil akad hutang piutang
Akad itu yg mendasari segala perbuatan, ibaratnya orang non muslim sholat ya tetep aja tdk dianggap sholat,jadi akad adalah segala hal yg menjadi mindset perbuatan.
Gw trauma kredit di Muamalat.. ngomong doang syariah.. pas pelunasan tinggal tenor setahun gw itung lebih mahal daripada bank konvensional.. Baiknya itung dulu baik2 sblm akad jgn tertipu judul syariah
betul, perlu di ketahui sebelum menggunakan bank syariah emang totalnya lebih mahal dari bank konvensional, tapi kita tau dari awal harga rumahnya 1M kita bayar 1,4 M misalnya. kita tau kalo emang harus hutang ke bank buat beli rumah, untuk seorang muslim berarti g ada pilihan lain. sukur sukur bisa nabung sampe uangnya cukup buat beli rumah
@@sigit_sans kalau saat thn 2007 yg lalu saya gak ambil KPR, mumgkin sampai hari ini saya msh tinggal di kontrakan petakan.... Thn 2007 saya beli rmh seharga Rp.157jt via KPR, UM Rp.57jt yg Rp.100jt saya KPR 10 thn via bank Niaga... Alhamdulillah sdh lunas 🙏 Saya muslim sejak lahir, dan org tua saya sdh berhaji 🙏 Alhamdulillah
Definisi yg disebut koh leon sdh betul. Bank syariah harusnya bener2 MEMBELI rumah itu, akta kepemilikan pindah ke bank syariah, dan jadi penjual (akad jual beli, bukan akad hutang piutang), dan selama selang waktu tsb calon pembeli rumah BOLEH membatalkan rencana pembelian (sehingga ada resiko si bank akan rugi, dan itu yg membuat akadnya jadi halal secara islam. Siapa berani ambil resiko rugi maka berhak untung) .TAPI.. Apakah prakteknya benar2 seperti itu?
Tidak semua produk bank syariah benar2 menerapkan prinsip syariah, . Tapi kalau kebetulan ada produk yg dibutuhkan, sistem cicilnya sudah sesuai syariah ya jelas pilih bank syariah daripada konvensional walau sedikit lebih tinggi %cicilannya🙏
Sebelum saya tau bedanya, dulu saya lebih memilih bank syariah karena katanya lebih ini dan itu. Namun, sejujurnya, kalau kita lihat dengan seksama, sama saja. Bedanya kalau bank konvensional pakai bahasa Indonesia, kalau bank syariah pakai bahasa Arab. Komentar saya ini pasti akan dihajar oleh ratusan bahkan ribuan komentar lain. Tapi saya tetap pada pendiriannya. Sama saja antara bank konvensional dan bank syariah. Kalau mana yang lebih menguntungkan nasabah, itu ada di bank syariah dan ada di bank konvensional. Mana yang lebih baik antara keduanya? Sama saja.
logika yang cacat. emang kalau bunga itu haram pas diganti namanya jadi bagi hasil menjadi halal? ini logika terbodoh yang selalu dipiara selama puluhan tahun namun tidak pernah dikaji secara subtantif @@basing9876
Beda dong Dalam bank syari'ah misalnya loe beli mobil seharga 1,3 milyar dan loe udah sepakat maka ketika tahun depan ada inflasi maka loe gak perlu khawatir akan kenaikan bunga.. Tapi ketika loe beli nya melalui bank konvensional maka loe wajib bayar kenaikan bunga nya..
pengalaman teman saya kredit rumah di bank syariah, bunganya naik di tengah jalan meski di awal sudah dijanjikan bunga flat dan tidak ada kenaikan. mau tak sebut nama banknya tapi nanti kena UU ITE. Jadi cukup paham saja yang mau berpikir. Hotdog itu tidak otomatis jadi haram meski namanya anjing panas selama bahannya adalah daging sapi yang disembelih.@@InfinixInfinik-bj9gn
Yang jadi pertanyaan dari mana bank syariah dapat uang 1,3 milyar yang dipakai buat beli rumah ? Sementara akad ketika menyimpan di bank syariah bersifat wadiah atau titipan yang artinya tidak boleh diputar untuk usaha lain
sumber dana banyak, cuk. ex: syarat mendirikan bank harus punya modal triliunan/miliaran. akad wadiah 2, amnah (tdk bs dikelola) dan dhamnah (bisa dimanfaatkan/kelola). dll
Yes anda benar. Sprti itu akad dr bank Syariah, mereka beli dl brg tsb dan di jual ke nasabah. Tp masalahnya skrg bank syariah kok ada pinjaman uang ya. Sedangkan minjamkan uang trus balik dg bunga mskpn akad nya jelas tp tetep masuk riba.
Ini gua gak cerita bank syari'ah, tapi ini real ekonomi syariah, adalah kalau berhutang cuma lunasin cicilannya tanpa bunga sama sekali walau apapun diutak atik model konsepnya atau akadnya, ngutang di bank konvensional 1,3 M di bank konvensional dibandingkan 1,3 M di bank syari'ah bayarnya segitu juga, lah apa bedanya, sama aja cuma ngutak atık aturan pembayarannya doang atas nama akad 😂
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad. Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan, Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisaLp menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba. Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
@@civ6435 sudah dibilang, riba itu keuntungan dr akad hutang piutang,, kalo keuntungan akad jual beli (cash/kredit) itu bukan riba,, baik keuntungan 2x lipat atau 3x lipat kalo penjual dan pembeli setuju maka itu akad jual beli yg mubah. ----- Dalam Al Qur'an explisit diharamkan riba dan dihalalkan jual beli.
Mending totalnya sama... Gw pernah survey beberapa bank n leasing syariah utk kendaraan... Busyet, jauh kemana2 totalnya, lebih tinggi... Bahkan sama leasing konvensional yg paling tinggi bunganya, tuh leasing masih kalah... Apalagi sama bank yg lebih rendah bunganya dr leasing
Beda, Bank syariah itu lebih besar cicilannya tapi flat (Fix), sementara bank Konvensional di awal2 masih menggunakan bunga promo (biasanya fix 2-6 tahun), selanjutnya bunganya floating sesuai subug. Kalo dihitung2 totalnya bank syariah lebih mahal.
Mantap om penjelasannya 👍🏽👍🏽 meski belum semua bank syariah di Indonesia menjalankan skema seperti itu, setidaknya orang awam jadi tahu perbedaan dasarnya
akad sangat penting dalam menentukan halal dan haram. misalnya kamu mengambil mangga milik orang lain kalo kamu izin dulu ama orang yang ounya dan ia mengizinkan maka halal bagimu mangga tersebut. beda ceritanya jika kamu mengambil mangga tersebut tanpa memberi tahu pemiliknya, maka haram mangga itu bagimu. padahal dalam kasus tersebut, kamu sama sama cuman dapat satu mangga dan pemilik mangga sama sama kehilangan satu mangga, cuman karena beda akad hukumnya jadi beda.
Kelihatan jahat di dunia tapi aman di akherat... Seperti taat beribadah,, bersusah susah dulu didunia dan aman diakherat.. ---- Benang merahnya, muslim itu hidup didunia sebagai cobaan dan tujuan utama akherat (bukan dunia)
Mungkin karena yang konvensional bunganya bisa ningkat ditahun berikutnya menyengikuti inflasi, bang syariah menyesuaikan diawal biar tidak rugi karena akad jual beli nggak boleh berubah ditengah jalan.
Banyak yg belum paham apa itu murabahah dan menganggap itu cuma polesan bahasa Arab.. Jadi begini gua kasih contoh kecilnya ya Misalnya loe beli produk A melalui Bank Syariah dengan harga 18 juta dan loe udah DP 3 juta lalu dengan cicilan 1 juta selama 15 bulan dan kemudian pada bulan ke 13 harga dari produk itu naik 6 kali lipat entah karena inflasi atau apapun alasannya maka loe hanya bayar dengan nilai yg udah loe sepakati. Karena apa ya karena prinsip dasar bank syari'ah adalah tidak adanya bunga dan berdasarkan perjanjian awal muharabah.. Tapi lain cerita kalau di bank konvensional loe mesti bayar bunga yg akan ditambah karena kenaikkan harga atau inflasi.. Nih contoh kecilnya aja ya Moga ada yg paham, kalau gak paham gua bingung kasih penjelasan yg lebih sederhana seperti apa lagi 😅
@@civ6435 dikatakan bunga itu bukan krn besarnya keuntungan, tapi keuntungan yg didapatkan dr akad hutang piutang.. Keuntungan 1 % pun kalo akad nya hutang piutang tetap masuk riba nasiah. --- Jual beli keuntungan 2x lipat, 3x lipat, dst kalo penjual dan pembeli sepakat maka tetap masuk akad jual beli dan keuntungan bukan riba.
@@civ6435 loe benar benar tolol atau emang gak ngerti konsep... Kan tergantung kesepakatan Kalau loe punya misalnya produk A yg kalau gua bayar cash Ama loe 500 juta dan kalau itu barang kemudian loe jual ke gua dengan cara nyicil selama 30 tahun seharga 80 Miliar pun kagak masalah kalau udah deal Yg jadi bunga adalah ketika tiba tiba loe naikkan harga secara sepihak diluar perjanjian... Makanya loe belajar fikih tolol...
11-12 aja menurut saya. Contohnya saya nyicil BTN harga 142jt. Dp3jt cicilan bulanan 1.083.000/bln x15th = 194.940.000+dp jadi 197.940.000 sedangkan yang katanya syariah tanpa bunga dll nyatanya harga mereka 194.000.000. ya si ga ada bunga tapikan klo dihitung nilai rumah setelah lunas sama aja
Iya, Sama-sama menghasilkan keuntungan, tapi beda akad. Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan, Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisaLp menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba. Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
Bukan cm masalah akad. Tp masalah kejelasan, konvensional umumnya hanya akan mengenalkn bunga dan aturan2 yang sering nya bukan nilai tetap, jadi tidak akan pernah bisa memberitahukan berapa total yang harus dibayar. Beda dgn syariah, dr awal wajib memberitahukn angka dengan jelas berapa harga yg harus dibayar dan dengan cara apa.
maaf bang, sayangnya bank syariah tidak seperti itu. Karena bank syariah tidak akan beli rumahnya sebelum ada kesepakatan dengan pembeli. Jual beli yang sesuai islam itu ya seperti yang di jelaskan di video. rumah di beli dulu, baru buat kesepakatan sama pembeli mau di bayar berapa. Barangnya belum di pindah tangan ke bank, bank nya sudah buat kesepakatan ini itu dengan pembeli.
Sayangnya sampe skrng kalo d total2, nyicil d bank syariah lebih mahal dri pd d bank konvesnional. Pdhl kalo bs sama aja kek bank konensional pasti orng2 lebih prefer ke bank syariah
Beda di akadnya. Secara teknis bisa jadi ga banyak perbedaan. Ujung2nya nanti ke pembahasan bunga bank itu riba atau bukan. Yg mana sudah jadi perdebatan sejak lama, dan tidak ada kesepakatan bahwa bunga bank itu riba/haram.
@@resapreirera tidak akan pernah relanorang yahudi dan nasara sampai kalian mengikuti jalan mereka. Pantas Allah berfirman seperti ini saya teringat kutipan ayat ini ketika membaca komen kamu.
@@tes-sm9oq engga ada hubungan sama yahudi, nasrani, Allah berfirman lah... Klo mengharuskan suatu negara menerapkan sistem ntu mesti liat dulu dasar&bentuk tuh negara apaan,,, dan lu musti respect sm sistem yg udah ada dinegara yg lu tempatin, kecuali, kecuali nih ye lu org di pemerintahan, punya power buat nerapin apa yg lu mau
@@tes-sm9oq yang baper siape? Lu lahir dari klg islam ato lu sendiri yg milih islam? Klo org Hindu, budha, Kristen nuntut syariat mereka jg,demokrasi toh, so dasar negara kesepakatan bersama udah bener dong...mau nuntut syariat islam org islamnya disini siap? Riba2 faktanya bykn islam pada demen pinjol,demen jdi rentenir,yg gede2&punya akses mudah dimana2 tetep bank conventional kok
Hanya beda istilah. Prakteknya sama sama ada unsur bunga. Karena literasi orang kita sedikit kurang, jadi, walaupun dari syariah lebih mahal, mayoritas akan pilih syariah karena lebih "aman" dari istilah riba dll yang mengerikan itu
Konsekuensinya: Bank Konvensional Harga rumah 1 M : DP: 100 JT Pinjem bank : 900 JT Total dengan bunga: 1.3 M kalau bayar nya nyicil selama 15 tahun. (Misalnya) Tp kalau melunasi nya lebih cepat bayar total dengan bunga bisa kurang dr 1.3 M bahkan bisa 1 M KL BS bayar cepat 5 thn misalnya. Semakin cepat bayar semakin bagus Bank syariah Harga rumah 1 M DP: 100jt Pinjam bank: 900 JT Harga akhir dr bank syariah: 1.3M tenor 15 tahun Mau lunasi lebih cepat 3 tahun misalnya, bayar nya tetap 1.3 M Rugiiii....
Hukum Riba dalam Islam Mengutip buku 30 Dosa Riba Yang Dianggap Biasa oleh Dr. Sa'id Al-Qahtani, Imam An-Nawawi mengatakan bahwa kaum muslim telah sepakat bahwa secara garis besar riba hukumnya adalah haram. Riba adalah salah satu hal yang sangat dilarang pada agama Islam. Di dalam Al-Qur'an dan Hadist sudah ditetapkan bahwa dasar hukum riba jelas diharamkan. Berikut ini penjelasan lengkapnya. Islam dengan tegas melarang umatnya untuk melakukan transaksi jual-beli dan hutang piutang jika di dalamnya mengandung riba. Riba merupakan kegiatan transaksi jual heli ataupun pertukaran benda atau barang yang nantinya akan menghasilkan riba, tetapi, dengan jumlah atau berbeda. Contoh dari riba jenis ini adalah pertukaran uang 100 ribu rupiah dengan pecahan 2 ribu rupiah, namun jumlah totalnya hanya 48 lembar saja.
hahahaha ngaco, bank konvensional kalo bayar lebih cepat dari yg ditentukan malah kena denda... kocak bgt gak pernah minjam bank konvensional tapi sok bijak dan sok tau... dan inget bank konvensional ada denda keterlambatan bayar.. sedangkan syariah tidak ada
saya nasabah bank konvensional sejak menikah di 20 th terakhir ini. prinsip kami ada barang ada hutang, ga mau beli aset mahal secara tunai karena memang uang tunai ga punya hehehe.... dari itulah kami bisa punya beberapa rumah, tanah dan kendaraan. kadang juga melunasi lebih awal memang kena denda tapi tetap lebih murah
Bank Syariah Lebih manusiawi dan tidak memeras nasabah penghutang karena semua dilakukan berdasarkan ke sasaran dan pertimbangan matang kemampuan si penghutang yg disetujui Bank Syariah.
Pertimbangannya apa nih Bank komvensional juga sama tetap dengan pertimbangan supaya Debitur bisa bayar. Penentuan Besaran cicilan dan tenor semua dipertimbangkan.
udah pindah agama aja klo lebih suka yg haram diluar si bank ambil untung banyak atau bank g sesuai prosedur syariah kita g boleh bilang sama aja karena haram dan halal itu 100% beda
Inti nya dan gausah pusing pusing. Bank konvensional dan syariah itu sama cuma berbeda kata/istilah. Jadi karna berbeda kata/istilah dr haram bisa mengubah ke halal 😂
Secara teknis beda, yang syariah itu ibaratnya bank nya jadi tukang dagang rumah, tapi yang konvensional bank nya jadi yang "meminjamkan" uang , masalahnya hutangnya itu dibisnisin. soalnya secara agama, ga boleh ngambil untung dari hutangan, hutang cuma diposisikan sebagai bantuan sosial bagi orang yang memang lagi butuh, bukan sebagai metode bisnis, jadi ga boleh ngambil untung dari hutangan, sementara kalo dagang itu dibolehin .., mau untungnya selangit juga asal ga ada paksaan dan tipu tipu sebenarnya sah sah aja
Beli rumah dgn harga selangit tapi dicicil, tidak masalah dalam islam. Yg penting sepakat dgn harga yg ditawarkan. Sama halnya ketika kita belanja barang. Penjual membeli barang di supplier dgn harga 5000, terus dijual harga 8000 (dgn metode cicilan 500 x 16 bulan). Yang haram adalah ketika minjamkan uang 5000 agar peminjam bisa beli rumah dgn nilai "cash", trus minta dikembalikan dgn nyicil "500 x 16 bulan" pada badan jasa peminjam/pemberi hutang (bank, lising dan serupanya). Maka itu haram dalam islam. Sami'na wa athona!
Cuman ada kecacatan disini, dimana normalnya,pihak yang menjadi penjual barang, seharusnya menjadi pemilik dari barangnya terlebih dahulu,namun dg prosedur yg di sampaikan disini,ternyata bsnk syari'ahnya menunggu ada yg mau beli dahulu rumahnya tersebut,baru dia bayarin ke developer hanya untuk rumah yg akan di beli oleh konsumen tersebut,disini sebenarnya penjual rumahnya itu siapa??...bank syari'ah tersebut atau developernya..kl developernya yg memilikinya pada saat konsumen mau membeli,artinya penjualnya adalah developernya..pihak bank tidak berhak mengambil untung,karena bukan barang dia...
Bank hanya perantara,kenapa? Ya jelas pemilik rumahnya ga bisa di kredit,harus cast. Jadi peran bank ini buat perantara biar bisa di kredit,jadi dibelilah tu rumah oleh bank trus dijual lagi ke yg mau kredit
@@eggspider kl cuman perantara,artinya hanya sebatas dapat komisi dari pemilik barang,bukan menentukan sendiri keuntungan buat dia,kenyataanya kan gk begitu,bank nya bukan perantara,tapi jual uang dengan sistem kredit,bukan jual rumah...ini modelnya Yahudi,mengakali syari'at, orang yahudi ,gak boleh ngambil ikan di hari Sabtu,pada hari Sabtu itu godaanya besar,ikan nya banyak yg muncul,lalu di akalu lah,dengan mengumpulkan ikan tersebut di satu tempat/di kurung,tp tidak diambil, baru hari esoknya ikan yg sudah dikurung itu diambil...
Tp knp dlm kenyataannya bank syariah tdk bisa memikat hati para peminjam lbih banyak dr konvensional, bahkan gk bisa merajai dunia Perbankan, pdhl dg berbagai keuntungan yg disebutkan harusnya bank syariah lah yg no.1, knpa kira bgitu?
@@dustfilter7001 kata syaitan, makanlah bunga bank konvensional, suku bunga besar, jangan kredit di bank syariah karena mahal jatuhnya dibanding dengan bank konvensional.
Menurut saya ini cuma kedok saja, seperti udang dibalik batu. Harus membalik batu kalau mau menangkap udang. Udang lebih mudah ditemukan di balik batu daripada di bawah pasir lautan
tetep aja sama aja bunga itu. kalo jual beli itu ada barang ada harga. contoh berdasar dari video ini. Rumah A udah di beli pihak Bank seharga 1 Milyar trus dijual ke pembeli. nah harga jual ke pembeli ini berapa? disini titik masalahnya. harga berubah berdasar jangka waktu yaitu lah bunganya..,dan itu itunganya sama dengan total cicilan bank konvensional... ditambah lagi uang bank yg buat bayarin itu rumah itu uang nasabah orang2 yg nabung di bank.. uang tabungan nasabah di rekening itu akadnya simpanan. uang simpanan itu gak boleh dipake buat modal pribadi,
Beda gan, Kalo bank menyerah rumah ke nasabah dan di cicil itu kategori akad jual beli. Kalo bank menyerah dana ke nasabah dan dicicil itu kategori akad hutang piutang. ----- Akad jual-beli bukan riba Riba itu keuntungan dr akad hutang piutang. ---- Dlm Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual-beli. ---- Makanya konsep bank syariah biar akad hutang piutang menjadi akad jt maka rumah yg akan dicicil di beli dulu oleh bank. Perlu diketahui, beda akad itu bukan beda nama saja, tapi beda konsekuensi juga, beda resiko juga, beda perhitungan modal juga
Kalo akad jual beli ga ada istilah bunga, Kalo akad hutang piutang ada istilah bunga. Akad hutang dan akad jual beli scr kredit keduanya bisa menghasilkan keuntungan dan dalam Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual beli. ---- Kalo belum ngeh.. Misal kita kredit panci, dan penjualnya ada untung,, disitu tidak ada istilah riba.. Murni keuntungan dr jual beli scr kredit
fakta nya.. bank syariah tidak pernah membeli langsung rumah yang di inginkan nasabah.. karena BI dan OJK tidak memperbolehkan nya.. dan tentu saja secara fiqih syariah itu tidak tepat #CMIIW
Mumtaz dan itu menjadikannya akad yang haram. padahal kalau boleh bank syariah membeli aset fisik kemudian menjual kembali kepada nasabah akad tsb menjadi halal
Big No! Jika benar Bank Syariah membeli terlebih dahulu rumah tersebut maka seharusnya sertifikat balik nama dulu atas nama bank syariah lalu akad jual beli ke konsumen rumah kemudian baru balik nama sertifikat ke konsumen
Ga harus balik nama,, semisal juga beli motor dan kita pake, walaupun belum di balik nama maka tetap secara syari'ah sah milik kita. Nama pada surat fungsi untuk registrasi (atas nama) yg sifatnya administrasi negara
bagi seorang muslim duit bukankah ujungnya, tapi pertanggungjawaban di akhiratlah ujungnya. tapi saya tidak akan menyangkal pendapatmu karena mungkin benar bagi orang orang kafir benar bahwa ujungnya hanyalah duit.
Yg jadi masalah aktual itu,bukan dikenakan bunga dari 900 juta,tapi tetaplah dari 1M tadi,meskipun bayar dp sampai 20%. Itulah yg menyebabkan Bank Syariah lebih diminati, bukan hanya dr kalangan muslim, tapi dari non muslim. Karena lebih adil. Pemilik modal tetap untung Peminjam gak buntung. Begitulah bisnis yg adil menurut Kang Mus dan Kang Bahar 😅😅
@@Diado_ra saya kmaren cicil emas, jalan 1 tahun dengan tenor yg harusnya 3 tahun, kalo mau lunasin sebelum tempo harus bayar sisa pokok plus bunga 2 bulan.
@@MrRizkyramadhan Sistem syariah itu, emas gak bisa dicicil. Harus tunai, tangan kanan kasih uang dan tangan kiri terima emas. Atau di wakilkan transaksinya, dgn cara yg sama. Disitu ngaconya beberapa bank syariah di Indonesia. Ada produk, termasuk nyicil emas, MUTLAK diluar kententuan Islam. Tp ngaku syariah. Harusnya: Bank 50% Syariah Indonesia. Jd pantes, ada istlilah "bunga" ya. 😅
Sama aja sebenrnya, beda nama doang. Kadang Bank syariah ambil 'untung' lebih besar dari bunga bank konvensional. Yang bedain paling perjanjiannya lebih Islami secara operational Bank tetaplah Bank.
Banyak akad yg ada dalam usaha. Masing-masing akad bisa menghasilkan keuntungan. Keuntungan dari akad hutang piutang yg diharamkan syari'at (krn riba). Dalam Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual-beli
Beda akad, yg bank konvensional itu mencari untung dgn hutang piutang, sedangkan bank syariah mencari untung dgn jual beli kredit. ------ Dalam Al Qur'an explisit disebut kan haram riba dan halangan jual beli.
Bank syariah di Indonesia yg benar-benar menerapkan prinsip syariah 100% itu bank apa saja? Sepengetahuan sy pinjaman di BSI aja masih dikenakan bunga 1%. Memang sangat kecil, tapi tetap saja sebagai bunga.
bedanya di akad. seperti halnya orang nikah dg kumpul kebo. sama2 enak2 (kawin), bedanya yg syariah ada akad nikahnya di depan penghulu, sdgkan yg kumpul kebo....
Pengalaman yg sudah² kmrn ini kalau beli rumah mendingan via kpr syariah.. telat bayar ga ada pinalty ya... Atau sy aja yg ga ada. Lalu saat kmrn semua kpr non syariah stlh 5 tahun naik semua rate nya, kita tetap flat. Ada saudara pakai kpr biasa pakai bunga promosi 8% p.a. Request tunda bayar stlh nego krn covid... Tau² rumahnya dilelang
Pernah mau coba KPR rumah di salah satu bank BUMN pas dihitung² tdk jadi, yg awal pokoknya sekitar 450-500 jt jangka 10 tahun malah menjadi 1,1M totalnya
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad. Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan, Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba. Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad. Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan, Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba. Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
Praktek nya susah, tapi disisi lain perlu pengetahuan bagi setiap mislim agar paham riba,, next level nanti pilihan pribadi Masing-masing menerapkan dalam kehidupan sehari-hari (menghindari riba)
Bank syariah modal banknya lebih besar, tapi hak miliknya udah punya bank untuk urusan jual beli rumah, jadi jangan main main klo nyicil rumah di bank syariah..
bank syariah di indo blom murni menjalankan syariah islam. kalo akadnya benar benar jual beli seharusnya rumah tidak disita jika terjadi gagal bayar/gagal cicil oleh nasabah. kalo rumah masih disita bank syariah, namanya SEWA, bukan jual beli. kedua, dalam syariat islam mudharobah seharusnya bagi hasil, baik bagi hasil KEUNTUNGAN, MAUPUN KERUGIAN, artinya kalo untung bank dapat untung, tapi kalo rugi juga mau menanggung kerugian itulah yg sesuai syariah. skema Mudharabah dalam syariat islam maka akan ada konsekuensi : a. Pemberi Modal berhak mendapatkan bagian prosentase laba sesuai perjanjian diawal apabila usahanya mendapatkan keuntungan. b. Apabila usahanya belum mendapatkan laba bersih, maka Pemberi Modal tidak boleh mendapatkan keuntungan. c. Apabila terjadi kerugian dalam usaha, maka Pemberi Modal/Investor harus siap berkurang modalnya sejumlah kerugian yang dialami dalam usaha tersebut. contoh: Nasabah bank memiliki bisnis dibidang jasa rental/travel memerlukan modal utk membeli mobil/bus elf Harga 1 unit Mobil/bus elf Rp.500jt. Selanjutnya bank lah yg melakukan pembelian mobil/bus elf tsb di dealer sesuai spek nasabah, lalu dijual ke nasabah Rp.550jt dg skema diangsur/cicil misalnya selama 5th(60bulan) Nasabah mencicil Rp 9.2jt per bulan tapi tanpa ada denda keterlambatan angsuran, dan tanpa ada sita-menyita barang yg telah dibeli. (Bukan riba, karena tidak ada akad pinjam-meminjam uang dan tidak ada denda sebagai tambahan atau kelebihan pembayaran ketika terlambat angsuran) contoh 2 Seorang nasabah (status pegawai PNS/perusahaan swasta/pensiunan) ingin membiayai kuliah anaknya di universitas Rp.30jt tapi tidak memiliki uang cash. Bank bisa membayarkan biaya kuliah dg cara kerja sama dg universitas. Bank membayar Rp.30jt kepada universitas, kemudian bank mengambil untung Rp.10jt kepada nasabah. Nantinya nasabah mengangsur ke bank Rp.40jt, misalnya dicicil selama 10 bulan (Rp.4jt per bulan tanpa denda keterlambatan angsuran) dg skema potong gaji/uang pensiun (Bukan riba, karena tidak ada akad pinjam-meminjam uang dan tidak ada denda sebagai tambahan atau kelebihan pembayaran ketika terlambat angsuran) Mungkin ada yg menyanggah: Lha itu hakekatnya sama aja dengan pinjam uang di bank dg tambahan bunga. TIDAK! HAKEKATnya tetap BERBEDA! Dalilnya: ..Allah mengHALALkan JUAL/BELI dan mengHARAMkan RIBA” [Quran Al-Baqarah : 275]. Dalam contoh transaksi diatas, TIDAK ADA akad PINJAM-MEMINJAM UANG, melainkan JUAL/BELI dan itu HALAL. Konsep transaksi seperti itu dipraktek kan oleh Al-Rajhi Bank di Saudi Disamping itu, dalam fikih jual/beli, tidak ada batasan keuntungan yg diambil. Penjual boleh ambil untung 50%,100%,bahkan 300%. Selama penjual & pembeli keduanya ridho.
Bank Syariah tak mungkin beli aset, contoh harga Rumah 100 JT di bayar oleh bank syariah langsung di jual lagi 200 JT. ke pembeli, pembeli bayar dengan cicilan selama beberapa Tahun, tidak boleh ada Bunga, denda atau finalty.
Emang benar banknya udh beli dulu, kan kl rumah hrs balik nama dulu dan itu gak cepat, tp kenapa sdh trx dan nyicil, berarti kan gak balik nama dulu,avian sama aja hitungannya
Ga perlu balik nama kalo sudah dibayar kan sudah pindah kepemilikan secara syari'at.. Seperti anda beli motor tapi balik nama BPKP belakangan.. Selama belum balik nama itu syah juga punya yg beli.. Balik nama itu cuma administrasi, bukan syarat kepemilikan, yg punya motor juga ga berhak klaim motornya kalau sudah ada kuitansi
Terlihat sama saja namun memang perbedaan akad ini merubah halal-haram. Namun sayangnya bank syariah belum menerapkan secara utuh, melainkan membuat nama akad namun tetap secara akuntasi mereka memberikan pinjaman kepada nasabah tanpa ada jual beli antara bank syariah dengan penjual. Ditambah dengan akad wakalah yang semakin memperlihatkan bahwa akad murabahah ini sama saja dengan pinjaman bank konvensional
Sy tdk pelajari bagaimana pencatatan di bank syariah, tp kalau sy pelajari akadnya sbg nasabah, kita gk bisa mencatat aset sampai nanti akad tsb selesai dilunasi.
Mungkin bank syariah jg tdk bisa mengakui/mencatat aset karena objek yg diperjual belikan sebenarny adalah agunan dr "pinjaman" sehingga dicatat sbg pinjaman ke nasabah bukan sbg aset seperti yg disebutkan pada akadnya.
nah ini...hal yg penting tuh ini tapi prakteknya di lapangan sama aja kyk bank konvensional
@@AntonnyTan saya pernah diskusi dengan salah satu manajer pemasaran di kantor pusat salah satu bank syariah. Beliau menyatakan bahwa bank tidak boleh membeli aset ril secara langsung diluar kebutuhan operasional (sehingga tidak boleh dicatat di akuntansi mereka)
Sehingga mereka membuat solusi untuk mewakilkan nasabah yang menggunakan fasilitas murabahah untuk membeli, masa setelah itu nasabah yang mewakilkan menjual ke nasabah itu lagi? Kenapa bank syariah tidak mewakilkan ke kepala cabang untuk membeli tanpa mencatatkan di akuntansi bank
@@bangkokom Qaddarullah saat ini belum bisa murni. Banyak yang harus diperbaiki
@@IrrengYG Make sense, perbankan memang tidak boleh membeli aset diluar operasional, sama seperti pengembang yg tdk boleh memiliki tanah hanya boleh mengelola. Tujuanny agar tdk timbul penyalahgunaan, negara mengantisipasi lewat serangkaian larangan tsb.
Memang jd rancu sih ketika akad murabahah, si nasabah yg jd wakil pembeli aset, membeli balik aset tsb di akhir masa akad, masa' jual beli antar pihak yg sama.
Tapi kalau misal diwakilkan oleh kepala cabang, tentu tdk bisa jg.
Sebenarny pembeli, jd wakil pihak bank, hanya dlm konsep. Pada kenyataanny, pembeli tdk mewakili bank, as is saja spy akad jd masuk akal n bisa seiring dgn praktik hukum yg berlaku.
Belum lg rentan fraud jika nanti dr internal bank jd wakil pembeli asetnya.
Bank syariah yang betul2 menerapkan syariah ada perbedaan nanti pada bagaimana si penghutang dan piutang yang menyelesaikan masalah ketika cicilan macet. Dalam hukum syariah tidak boleh mengambil barang si penghutang diluar dari hadga yang terhutang. Misal kalau km beli nyicil rumah 500 juta dan pas cicilan sudah 300 juta kredit kalian macet, bank syariah yang menggunakan syariah secara total, tidak akan serta merta menyita rumah km. Kalau solusi sudah tidak ditemukan untuk melanjutkan kredit, bank syariah akan meminta km menjual rumahmu, lalu bank syariah akan mengambil berdasarkan sisa hutangmu saja, tidak semua. Lalu kedua. Perbedaannya adalah tidak boleh ada denda yang diber8kan kalo penghutang mau lunasi lebih cepat. Saya pernah pake Bank Syariah BPRS Al Salaam untuk kredit motor. Alhamdulillah tidak dapat denda walau pelunasan dilakukan lebih cepat.
masya Allah ❤
Wah ada ya...yang syariah cicilan motor/mobil. Boleh dong diinfokan disini. Supaya saudara2 yang tidak mau ke riba tp pengen nyicil juga bisa🙏❤
Tdk dpt denda walau pelunasan di lakukan lebih cepat,, ?????
Tidak ada denda saat lunas dipercepat tp tetap harus melunasi sebesar 1.3M kan? Klo konvensional meskipun ada denda tp hanya melunasi sebesar 900jt.
@@localvigilante979 Yup, bayar sisa pembayaran, senilai harga barang yg disepakati diawal. Kan jual-beli, bukan pinjam uang.
saya KPR pake bank BS* . Alhamdulillah ketika 2 kali telat dari tanggal bayar tidak ada denda dan terror yang berlebihan. Semoga betulan Bank Syariah.
Pada dasarnya sistem syariah tidak mengambil dan memakan pendapatan dari denda, yaa sama spt sistem syariah yg juga tidak menerapkan pajak atas sesuatu.
Leh uga
Saya jg bsi kak, 3 bulan gk bayar ditegur nnti dibicarakan jalan keluarnya, gk main asal sita aja mereka.
Nnti kalau benar2 tdk sanggup bayar mereka baru ambil alih.
Yg sdh meninggal pun langsung dilunasi full
Bedanya mudah, Bank Syariah bunga nya lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Konvensional dan perbedaannya juga hanya ada kalimat Bismillah di halaman pertama saat akad kredit.
Kan dijual, ya bank pasti ambil untung, dan pastinya gede untuk ngimbangin bunga beberapa tahun ke depan. Bila mana misal mata uang terjadi collapse atau inflasi gede gedean, harga yang harus dilunasin tetep ga akan bertambah, gak kayak suku bunga yang bisa naik.
Di jelasin ttp ga ngerti 🤦🏻. Ini nyari murah apa nyari halal dan berkah? Kalo mau main murah²an bayar cash.
belajar mas yg ikhlas.. belajar... itu yg nonis aja paham
kalau mau nyari murah tapi riba, ke bank biasa.
kalau mau nyari halal tapi lebih mahal, ke bank syariah.
orang yang hamil karena berhubungan badan dengan suaminya
juga sama dengan orang yang hamil karena diperkosa orang di jalanan.
yang membedakan hanya akadnya.
apakah menurutmu akad tidak penting?
Pengalaman aku di Bank Mega Syari'ah, ngutang 300juta diakad ditulis buat beli material bangunan, jumlahnya jadi 480juta dicicil selama 60bulan/5 tahun. Trus macet di tahun ke-3, masih sisa 24bulan cicilan. Diberikan waktu 6bulan mencari uang/pembeli rumahnya, Bukan ke 5, saya dapat uang, trus oleh Bank Mega Syari'ah hanya disuruh melunasi rp. 8juta x 34 bukan tadi, yaitu Rp. 192juta. Benar2 lunak dan fleksibel.. Tidak langsung main lelang2
Wih keren juga ya
24 apa 34?🤔
Kalo ada akad ngutang itu label syariah nya hilang..
@@okebmkg9977sebenarnya utang itu boleh, yang ga boleh kalo ada bunga atas utang itu (riba)
gila bank ambil untung gak maen2. dasarnya rentenir sih
namanya saja yg berbeda tp pada prakteknya selisihnya lbh mencekik.menghindari riba tp diganti dgn untung lbh besar😄
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad.
Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan,
Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba.
Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
@@okebmkg9977 : trus kenapa bank syariah masih sedikit nasabahnya dibandingkan bank konvensional?
Secara indonesia mayoritas agama islam?
@@thebuzzinggkrn lebih bayak yg ga paham drpd yg paham hukum riba. Knp di haramkan.
@@muslimahsharing4761 : masa?
Bukannya karena bank syariah itu lebih2 dari lintah darat. Makanya nasabahnya sedikit, bukan karena tidak tau.
@@thebuzzingg Karena Bank Syari'ah lebih ke hal baru dibandingkan Bank Konvensional yg sudah ada sejak lama.
Sehingga masyarakat masih awam dg bank tsb dibandingkan bank konvensional lainnya. Dan satu lagi branch bank syari'ah di daerah2 itu lebih sedikit dibandingkan Bank Konvensional yg ada dimana-mana sehingga akses masyarakat ke Bank Syariah itu terbatas atau sedikit.
Tapi sekarang kan ada internet? Ya memang, tetapi gak semua orang itu literasi terkait internetnya bagus apalagi di daerah-daerah.
Memang Beda abang2, koh Leonard hanya memberikan nominalnya saja yang sama sebagai contoh. Bank syariah kita akadnya jual beli rumah sama BS. Kalo bank konven akadnya kita ngutang duit (jual beli duit) sama BK. --Q: Matters ngga? Cuma beda akad doang ujungnya ngutang? --A: YES it matter utk keyakinan orang Islam, as matter as berhubungan suami istri kalo ngga akad nikah = zina, vs pake akad nikah = halal. Belum bicara kalo ada bunga berbunga nya di BK, dsb²..
Aslinya sih sama2 aja, kelebihan atau keuntungan dari harga rumah yg kita beli via bank syariah itu bunga2 jg. Cm dikamuflasikan sebagai jual beli barang, padahal kelebihan itu didapat dari tenor pembayaran, makin panjang tenornya makin kege kelebihan yg diminta bank, jadi yg di jual itu rumah? apa cara/waktu tenor pembayaran? Sedangkan nilai rumah pun seiring waktu dimasa depan blm tentu sebanding sm total pembayaran.
Rootnya adalah pengertian riba=jual beli duit, padahal riba dijaman dulu ya macem rentenir yg sengaja kasih pinjaman ke orang yg gak punya duit, atau secara kemampuan finansial susah dan mengeksploitasi mereka. Intinya disitu.
Makanya baik peminjam riba dan pemberi pinjaman riba sm2 berdosa, yg satu maksain padahal tau gak mampu bayar, dan bakal dieksploitasi, dan saat dia bayar pun dia buka celah buat si pengusaha riba buat jerat orang2 kaya dia buat terus bikin subur lingkaran setan ini, macem pinjol jaman now. Dmn si pinjol ngasih pinjaman dengan cm jaminan data yg bakal dia pake buat intimidasi, teror dll kalo gak bayar.
Jadi buat gw riba itu buka soal jualan duit,
Misal orang jual duit lama rare, dan antik dmn suplay demand bikin tu harga tinggi dibanding nominal uangnya, dan ada kolektor2 yang minat ya kali itu jadi riba jg.
@@airakazadnawri5766 ya betul da walau seolah di"beli" oleh BS nyatanya nggak bener² dimiliki oleh BS karena nggak ada hukum yg mengatur itu, jdi tetep muncul pihak ke 3 yg menjadikan jual beli itu Gharar
Wallahualam bi shawab
@@satriodarma1298 dan sistem bagi hasil bank syariah jg, harusnya kalo untung bagi hasil kalo rugi bagi rugi, cm faktanya maunya untung doang, kalo usaha lagi rugi gak mau tau, 😂.
Sm aja jadinya cm fasad aja banyak di syariah2kan. Lagian konsep dasar bank/ekonomi syariah sekalipun itu kebanyakkan hasil ijtihad ulama berapa ratus tahun lalu, kalo mau maju ulama2 skarang harusnya berani ijtihad sesuai tuntutan zamannya. Bukan cm haram2in yg gak paham macem kripto,
Kripto sendiri bisa halal bisa haram, tergantung dipakenya gmn. Dan kebanyakan masih salah pakai sebagai alat investasi dmn nanti saat naik harganya di tukar ke mata uang lain, bahkan ada yg jadinya judi..
Padahal harusnya kripto itu dipake pure transaksi tanpa perlu convert ke mata uang lain, kn intinya decentralization, dan pembukuan pake blockchain.
Baru dah itu jadi duit masa depan, cm ulama blm ngerti blockchain apa kripto apa maen haramin aja. Harusnya pahami manfaatin teknologinya sesuai kaidah islam. Bukan cm haram-haramin tp gak berkembang, terjebak dalam nostalgia masa lalu islam pernah berjaya,
Tambahan:
Nah bunga ini ada yg halal dan haram tapi karna masyarakat indo mayoritas taunya bunga itu berhubungan sama bank konvensional(karena bunganya ngambil dari kelebihan beban hutang dari peminjam maka haram bagi kaum muslim) taunya bunga itu haram
Niqah dlm bhs arab artinya wikwik
Akad artinya kontrak
Jd akad niqah arti sesungguhnya kontrak untuk wikwik.
Mk nya ada mahar
Lu uda bayar mahar ,lu blh wikwik
Kl lu nga percaya , dengerin tauziah buya syakur.
Trus apa bedanya byr l@nte sm mahar? Nga ada bedanya,itu jwb an nya😂😂😂
Salut nih sm si koko ini... hebat...👍
terbaik memang channel ini. penjelasan dan pembawaannya toppp
Bank Syariah misal dlm kasus jual beli rumah, hitungnya bs di-up dulu di depan, atau bunganya dihitung didepan... Rumah hrg pokok 300jt, dilabeli 400-500jt...
Nah bener itu. Cuma prosesnya aja di bolak balek. Pada dasarnya tetep ada bunga kan
Dalam islam untuk jual beli ga ada batas ambil untung berapa persen bebas semau pedagang, jadi mau ngambil untung 100 persenpun boleh
@@Ansyahpu bedain bunga sama keuntungan
@@Ansyahpu ayat Qur'an nya udah jelas bang, bedakan jual-beli dan riba. Kalau jual beli kita dapet ngambil untung sekehendak kita.
Kalau abangnya orang islam mungkin bisa simak ayat dibawah
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.
Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa 'jual beli' sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan 'jual-beli' dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 275)
Memang dalam praktiknya sistem bank syariah di Indo masih kurang jika dibandingkan Malaysia atau negeri² Arab
Bedanya, kalo kita masuk ke bank konvensional, maka disapa dgn kalimat "selamat pagi/siang/sore" kalo bank syariah sapaannya "assalamualaikum"..
Udh itu aja bedanya.. selebihnya cuma pake istilah arab sama istilah inggris 😂😂
Beda bodo kan di bank syari'h dijual ya pasti ambil untung lah buat tahun kedepannya bagaimana kalau mata uang anjlok
Banyak2 lah belajar. Bkn banyak bicara.
Hahaha... Masalahnya di bank syariah klo kita hitung lagi total pasti bukan 1,3M tapi pasti lebih mahal malah jadi 1,4M
Mau 1,3 atau 1,4 qtau 1,5 dll tapi keuntungan nya tidak masuk kategori riba karena hasil jual beli kredit.
----
Misal kamu beli panci di toko sebelah, dgn cash 100rb atau kredit 150rb.. Nah misal ambil scr kredit nanti nya keuntungan 50 rb itu bukan riba krn hasil jual beli scr kredit.
--- riba itu hasil akad hutang piutang
Lah llu knp kredit harganya naik, knp ga 100? Apa bedanya dgn minjam 100 bayar 150?
@@okebmkg9977 Sama aja lah, cuma namanya bukan bunga, praktek-nya ya sama sama bayar lebih mahal dari nilai pinjaman
Akad itu yg mendasari segala perbuatan, ibaratnya orang non muslim sholat ya tetep aja tdk dianggap sholat,jadi akad adalah segala hal yg menjadi mindset perbuatan.
Gw trauma kredit di Muamalat.. ngomong doang syariah.. pas pelunasan tinggal tenor setahun gw itung lebih mahal daripada bank konvensional..
Baiknya itung dulu baik2 sblm akad jgn tertipu judul syariah
memang.. penista agama yg asli itu bank syariah
Masih milih bank yang ga open source data pribadi nasabahnya 🗿
wwoooooossssshhh 😂
Kalok ada kasus, salahin anak magang?😊
wah bener banget ini
Dan ternyata setelah dihitung².... bank syariah jatuhnya lebih besar bunganya dr pd bank konvensional
Bukan perkara bunga besar-kecil. Tapi akadnya! 😊
betul, perlu di ketahui sebelum menggunakan bank syariah emang totalnya lebih mahal dari bank konvensional, tapi kita tau dari awal harga rumahnya 1M kita bayar 1,4 M misalnya. kita tau kalo emang harus hutang ke bank buat beli rumah, untuk seorang muslim berarti g ada pilihan lain. sukur sukur bisa nabung sampe uangnya cukup buat beli rumah
@@sigit_sans kalau saat thn 2007 yg lalu saya gak ambil KPR, mumgkin sampai hari ini saya msh tinggal di kontrakan petakan....
Thn 2007 saya beli rmh seharga Rp.157jt via KPR, UM Rp.57jt yg Rp.100jt saya KPR 10 thn via bank Niaga...
Alhamdulillah sdh lunas 🙏
Saya muslim sejak lahir, dan org tua saya sdh berhaji 🙏
Alhamdulillah
@@nayaaaofficial9097 yup, saya pilih akad yg bunganya rendah bang 🙏
bukan bunga, tapi sedekah hahaha
Definisi yg disebut koh leon sdh betul. Bank syariah harusnya bener2 MEMBELI rumah itu, akta kepemilikan pindah ke bank syariah, dan jadi penjual (akad jual beli, bukan akad hutang piutang), dan selama selang waktu tsb calon pembeli rumah BOLEH membatalkan rencana pembelian (sehingga ada resiko si bank akan rugi, dan itu yg membuat akadnya jadi halal secara islam. Siapa berani ambil resiko rugi maka berhak untung) .TAPI.. Apakah prakteknya benar2 seperti itu?
tentu tidak
jdi menurut gw klo mau utang2 or kredit skalian aja lah bang biasa drpd bilang halal ternyata haram jga
klo ada bank syariah prakteknya tidak syariah, laporkan saja
@@rhencorp304 nah ini bener
@@rhencorp304 lapor kemana?
@@deka1513 MUI mungkin,entahlah...
Terlihat sama tapi bedanya perlakuan kalo gak bisa bayar lebih kejam bank konvensional
Klo masalah kejam, tergantung pimpinam cabang banknya, pas dpt pimpinam cabang bank yg kaya setan, ya sama aja 😂
Ya itu baru intro aja mas, tentang bank syariah
Tidak semua produk bank syariah benar2 menerapkan prinsip syariah,
.
Tapi kalau kebetulan ada produk yg dibutuhkan, sistem cicilnya sudah sesuai syariah ya jelas pilih bank syariah daripada konvensional walau sedikit lebih tinggi %cicilannya🙏
Oh ternyata gitu. Hampir sama tapi beda! Makasih ilmunya
Sebelum saya tau bedanya, dulu saya lebih memilih bank syariah karena katanya lebih ini dan itu. Namun, sejujurnya, kalau kita lihat dengan seksama, sama saja. Bedanya kalau bank konvensional pakai bahasa Indonesia, kalau bank syariah pakai bahasa Arab. Komentar saya ini pasti akan dihajar oleh ratusan bahkan ribuan komentar lain. Tapi saya tetap pada pendiriannya. Sama saja antara bank konvensional dan bank syariah. Kalau mana yang lebih menguntungkan nasabah, itu ada di bank syariah dan ada di bank konvensional. Mana yang lebih baik antara keduanya? Sama saja.
Nikah dan kumpul kebo sama aja rasanya pas berhubungan badan bedanya di akad.😂😂
logika yang cacat. emang kalau bunga itu haram pas diganti namanya jadi bagi hasil menjadi halal? ini logika terbodoh yang selalu dipiara selama puluhan tahun namun tidak pernah dikaji secara subtantif @@basing9876
Sama emang, tp kamu mau dibendera mana konvensional atau syariah.. yah mending syariah dak masalah kan
Beda dong
Dalam bank syari'ah misalnya loe beli mobil seharga 1,3 milyar dan loe udah sepakat maka ketika tahun depan ada inflasi maka loe gak perlu khawatir akan kenaikan bunga..
Tapi ketika loe beli nya melalui bank konvensional maka loe wajib bayar kenaikan bunga nya..
pengalaman teman saya kredit rumah di bank syariah, bunganya naik di tengah jalan meski di awal sudah dijanjikan bunga flat dan tidak ada kenaikan. mau tak sebut nama banknya tapi nanti kena UU ITE. Jadi cukup paham saja yang mau berpikir. Hotdog itu tidak otomatis jadi haram meski namanya anjing panas selama bahannya adalah daging sapi yang disembelih.@@InfinixInfinik-bj9gn
Secara hitungan emang sama..
Yg penting emang akadnya itu...
Ibarat bersetubuh dengan pacar, ga ada akad nikah=dosa.tapi kalo udah akad = halal.
tapi biaya resepsinya lebih gede, krn wajib sepaket sama akad nikah.
kalau zina dengan pacar, cuma modal bensin sm beliin seblak aja.
rasanya sama.
Yang jadi pertanyaan dari mana bank syariah dapat uang 1,3 milyar yang dipakai buat beli rumah ? Sementara akad ketika menyimpan di bank syariah bersifat wadiah atau titipan yang artinya tidak boleh diputar untuk usaha lain
🤔 iya juga ya
Betul. Apa yakin bank syariah sdh membeli rumah tersebut? Apa bank menyimpan sertifikat rumah tab? Bisakah kita lihat?
Bank punya modal juga... (Salah satu syarat berdirinya bank)
Produk deposito, tabungan mudharabah, keuntungan dari transaksi nasabah dan banyak lagi
sumber dana banyak, cuk. ex: syarat mendirikan bank harus punya modal triliunan/miliaran. akad wadiah 2, amnah (tdk bs dikelola) dan dhamnah (bisa dimanfaatkan/kelola). dll
Bisnis adalah bisnis. Dan semua org butuh pendapatan... bunga ataupun selisihnya menafkahi keluarga org atau membantu org kaya makin kaya 😅
Yes anda benar. Sprti itu akad dr bank Syariah, mereka beli dl brg tsb dan di jual ke nasabah. Tp masalahnya skrg bank syariah kok ada pinjaman uang ya. Sedangkan minjamkan uang trus balik dg bunga mskpn akad nya jelas tp tetep masuk riba.
Ini gua gak cerita bank syari'ah, tapi ini real ekonomi syariah, adalah kalau berhutang cuma lunasin cicilannya tanpa bunga sama sekali walau apapun diutak atik model konsepnya atau akadnya, ngutang di bank konvensional 1,3 M di bank konvensional dibandingkan 1,3 M di bank syari'ah bayarnya segitu juga, lah apa bedanya, sama aja cuma ngutak atık aturan pembayarannya doang atas nama akad 😂
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad.
Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan,
Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisaLp menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba.
Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
900jt menjadi 1,3M itu biasa kalo cicilannya 5 tahun... Lah kalo 15 thn 900 jt bs jadi 1,8M.
*Laah jual beli di mana yg modal 900jt trus dijual 1,8M ??* 😅 _Untung jualan 100% ?? _*_Itu jual beli beli ato nodong ??_* 🤣🤣
Berani bank syar'i jual 1,3M (untung wajar) selama 15 thn ?? *Laah mending jujur bilang bunga sj.* 😅😅
_#NgibulKokPakeDalil_
@@civ6435 sudah dibilang, riba itu keuntungan dr akad hutang piutang,, kalo keuntungan akad jual beli (cash/kredit) itu bukan riba,, baik keuntungan 2x lipat atau 3x lipat kalo penjual dan pembeli setuju maka itu akad jual beli yg mubah.
-----
Dalam Al Qur'an explisit diharamkan riba dan dihalalkan jual beli.
Mending totalnya sama... Gw pernah survey beberapa bank n leasing syariah utk kendaraan... Busyet, jauh kemana2 totalnya, lebih tinggi... Bahkan sama leasing konvensional yg paling tinggi bunganya, tuh leasing masih kalah... Apalagi sama bank yg lebih rendah bunganya dr leasing
Makasih Bang Leonard. Informasi nya lumayan mencerahkan
Cara ngejelasinnya bagus banget . Gampang dimengerti..
Sama saja kalo dihitung dan dicermati, bank syariah lebih mahal
Dijelaskan beda, masih dibilang sama
Tapi beda secara akad ( asal dijalankan dengan benar sesuai syariah) ..Insya Alloh barokah ..dunia akhirat..
Kalo ga mau mahal beli scr cash dong.. ,,
Beda, Bank syariah itu lebih besar cicilannya tapi flat (Fix), sementara bank Konvensional di awal2 masih menggunakan bunga promo (biasanya fix 2-6 tahun), selanjutnya bunganya floating sesuai subug.
Kalo dihitung2 totalnya bank syariah lebih mahal.
kalau akan rasanya perbedaannya.. ketika kamu macet cicilan rumah di tengah jalan.. 🤣
Berdasarkan yang saya baca, konsepnya udah bener tapi penerapan nya yang masih belum bener
Mantap om penjelasannya 👍🏽👍🏽 meski belum semua bank syariah di Indonesia menjalankan skema seperti itu, setidaknya orang awam jadi tahu perbedaan dasarnya
akad sangat penting dalam menentukan halal dan haram.
misalnya kamu mengambil mangga milik orang lain
kalo kamu izin dulu ama orang yang ounya dan ia mengizinkan maka halal bagimu mangga tersebut.
beda ceritanya jika kamu mengambil mangga tersebut tanpa memberi tahu pemiliknya, maka haram mangga itu bagimu.
padahal dalam kasus tersebut, kamu sama sama cuman dapat satu mangga dan pemilik mangga sama sama kehilangan satu mangga, cuman karena beda akad hukumnya jadi beda.
Ada seorang tokoh yg blg, "bank syariah itu lebih jahat drpd bank konvensional."
Kelihatan jahat di dunia tapi aman di akherat...
Seperti taat beribadah,, bersusah susah dulu didunia dan aman diakherat..
----
Benang merahnya, muslim itu hidup didunia sebagai cobaan dan tujuan utama akherat (bukan dunia)
@@okebmkg9977 bukan, mksdnya ada oknum yg membelokkan definisi syariat buat kepentingannya sendiri
@@jonasimbolon5860yg ngaku ngaku guru itu ya?😂😂😅😅(GEMBLUNG)
Mau yang jelas apa yang samar2 bank syariah udah fix sedangkan konvensional bisa lebih apalagi kalo gagal bayar bisa disita
@@okebmkg9977si-Paling akherat 😅😅
Kenapa cicilan bank syariah lebih tinggi ya dari bank konvensional? Tabel cicilan yg saya terima untuk tempo 10tahun
Mungkin karena yang konvensional bunganya bisa ningkat ditahun berikutnya menyengikuti inflasi, bang syariah menyesuaikan diawal biar tidak rugi karena akad jual beli nggak boleh berubah ditengah jalan.
Tujuan bank syariah memang bukan untuk mencari yg termurah, tapi menghindari riba (riba dosa besar, menghindari siksa di akherat)
Gak lagi lagi pake bank syariah, bunganya gede bgt ga ngotak😢
Loh katanya gk ada bunga
@@aydanibrahim4849 beda nama aja, Bank itu sistem, bank syariah cuma ganti nama sistem yg ada didalemnya, kalau anak ekonomi pasti ngerti
@@dedodewantara4857 Berarti anda bukan orang ekonomi. Kok dibilang sama aja. 😅
@@Diado_ra wmwkwkkw
Bank syariah yg sesuai syariah adalah tanpa bunga.
Banyak yg belum paham apa itu murabahah dan menganggap itu cuma polesan bahasa Arab..
Jadi begini gua kasih contoh kecilnya ya
Misalnya loe beli produk A melalui Bank Syariah dengan harga 18 juta dan loe udah DP 3 juta lalu dengan cicilan 1 juta selama 15 bulan dan kemudian pada bulan ke 13 harga dari produk itu naik 6 kali lipat entah karena inflasi atau apapun alasannya maka loe hanya bayar dengan nilai yg udah loe sepakati.
Karena apa ya karena prinsip dasar bank syari'ah adalah tidak adanya bunga dan berdasarkan perjanjian awal muharabah..
Tapi lain cerita kalau di bank konvensional loe mesti bayar bunga yg akan ditambah karena kenaikkan harga atau inflasi..
Nih contoh kecilnya aja ya
Moga ada yg paham, kalau gak paham gua bingung kasih penjelasan yg lebih sederhana seperti apa lagi 😅
900jt menjadi 1,3M itu biasanya kalo cicilannya 5 tahun... Lah kalo 15 thn 900 jt bs jadi 1,8M.
*Laah jual beli di mana yg modal 900jt trus dijual 1,8M ??* 😅 _Untung jualan 100% ?? _*_Itu jual beli beli ato nodong ??_* 🤣🤣
Berani bank syar'i jual 1,3M (untung wajar) selama 15 thn ?? *Laah mending jujur sih bilang bunga sj.* 😅😅
_#NgibulKokPakeDalil_
@@civ6435 dikatakan bunga itu bukan krn besarnya keuntungan, tapi keuntungan yg didapatkan dr akad hutang piutang..
Keuntungan 1 % pun kalo akad nya hutang piutang tetap masuk riba nasiah.
---
Jual beli keuntungan 2x lipat, 3x lipat, dst kalo penjual dan pembeli sepakat maka tetap masuk akad jual beli dan keuntungan bukan riba.
Pasti hanya ada di negeri dongeng bank nya
@@civ643515 tahun ente kasih untung 400 juta kok wajar. Sekolah dmana ente???
@@civ6435 loe benar benar tolol atau emang gak ngerti konsep...
Kan tergantung kesepakatan
Kalau loe punya misalnya produk A yg kalau gua bayar cash Ama loe 500 juta dan kalau itu barang kemudian loe jual ke gua dengan cara nyicil selama 30 tahun seharga 80 Miliar pun kagak masalah kalau udah deal
Yg jadi bunga adalah ketika tiba tiba loe naikkan harga secara sepihak diluar perjanjian...
Makanya loe belajar fikih tolol...
11-12 aja menurut saya. Contohnya saya nyicil BTN harga 142jt. Dp3jt cicilan bulanan 1.083.000/bln x15th = 194.940.000+dp jadi 197.940.000
sedangkan yang katanya syariah tanpa bunga dll nyatanya harga mereka 194.000.000. ya si ga ada bunga tapikan klo dihitung nilai rumah setelah lunas sama aja
Iya, Sama-sama menghasilkan keuntungan, tapi beda akad.
Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan,
Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisaLp menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba.
Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
memang ujungnya sama, tapi jalannya berbeda
Islam mendukung jual beli, bukan membungakan duit dgn pinjaman
Yg di cari main murah2an apa halal haram? Apa cm nyari yg paling halal tapi harus paling murah? Gmn si. 😅
Bukan cm masalah akad. Tp masalah kejelasan, konvensional umumnya hanya akan mengenalkn bunga dan aturan2 yang sering nya bukan nilai tetap, jadi tidak akan pernah bisa memberitahukan berapa total yang harus dibayar. Beda dgn syariah, dr awal wajib memberitahukn angka dengan jelas berapa harga yg harus dibayar dan dengan cara apa.
Terima kasih ilmunya bang, semoga channel terus berkembang dan sehat selalu abang dan keluarga
Intinya sama saja,,cuma beda nama.
Penamaan syariah itu cuma trik marketing saja.
maaf bang, sayangnya bank syariah tidak seperti itu. Karena bank syariah tidak akan beli rumahnya sebelum ada kesepakatan dengan pembeli. Jual beli yang sesuai islam itu ya seperti yang di jelaskan di video. rumah di beli dulu, baru buat kesepakatan sama pembeli mau di bayar berapa. Barangnya belum di pindah tangan ke bank, bank nya sudah buat kesepakatan ini itu dengan pembeli.
Video diatas bisa menambah pengetahuan, disisi lain harus diketahui juga ada Bank syariah versi Indonesia dan ada bank syariah yg asli..
-----
Sami mawon yg beda istilah bunga dihilangkan.
Sayangnya sampe skrng kalo d total2, nyicil d bank syariah lebih mahal dri pd d bank konvesnional. Pdhl kalo bs sama aja kek bank konensional pasti orng2 lebih prefer ke bank syariah
Kary akad jual beli kredit itu memang resiko lebih besar
Dikasih 2 pilihan,Mau rugi dunia apa rugi akhirat
Beda di akadnya. Secara teknis bisa jadi ga banyak perbedaan. Ujung2nya nanti ke pembahasan bunga bank itu riba atau bukan. Yg mana sudah jadi perdebatan sejak lama, dan tidak ada kesepakatan bahwa bunga bank itu riba/haram.
Bunga itu riba fadhl mas, bab riba fadhl itu bukan masalah kontemporer jadi untuk masalah riba jangan ambil pendapat org belakangan..
Negara seharusnya menerapkan sistem syariah secara penuh agar bank syariah tdk dianggap bank riba pintu belakang
😅 dikata nih negara islam eh, eh, eeeeh... Yg anggap riba kan yg fanatic islam doang, yg laen kaga 😛
@@resapreirera tidak akan pernah relanorang yahudi dan nasara sampai kalian mengikuti jalan mereka. Pantas Allah berfirman seperti ini saya teringat kutipan ayat ini ketika membaca komen kamu.
@@tes-sm9oq engga ada hubungan sama yahudi, nasrani, Allah berfirman lah... Klo mengharuskan suatu negara menerapkan sistem ntu mesti liat dulu dasar&bentuk tuh negara apaan,,, dan lu musti respect sm sistem yg udah ada dinegara yg lu tempatin, kecuali, kecuali nih ye lu org di pemerintahan, punya power buat nerapin apa yg lu mau
@@resapreirera namanya demokrasi, ga usah baper lah kalo suatu saat rakyat menuntut syariat islam.
@@tes-sm9oq yang baper siape? Lu lahir dari klg islam ato lu sendiri yg milih islam? Klo org Hindu, budha, Kristen nuntut syariat mereka jg,demokrasi toh, so dasar negara kesepakatan bersama udah bener dong...mau nuntut syariat islam org islamnya disini siap? Riba2 faktanya bykn islam pada demen pinjol,demen jdi rentenir,yg gede2&punya akses mudah dimana2 tetep bank conventional kok
Hanya beda istilah. Prakteknya sama sama ada unsur bunga.
Karena literasi orang kita sedikit kurang, jadi, walaupun dari syariah lebih mahal, mayoritas akan pilih syariah karena lebih "aman" dari istilah riba dll yang mengerikan itu
BS gk pake unsur bunga tapi keuntungan jual beli
Konsekuensinya:
Bank Konvensional
Harga rumah 1 M :
DP: 100 JT
Pinjem bank : 900 JT
Total dengan bunga: 1.3 M kalau bayar nya nyicil selama 15 tahun. (Misalnya)
Tp kalau melunasi nya lebih cepat bayar total dengan bunga bisa kurang dr 1.3 M bahkan bisa 1 M KL BS bayar cepat 5 thn misalnya.
Semakin cepat bayar semakin bagus
Bank syariah
Harga rumah 1 M
DP: 100jt
Pinjam bank: 900 JT
Harga akhir dr bank syariah: 1.3M tenor 15 tahun
Mau lunasi lebih cepat 3 tahun misalnya, bayar nya tetap 1.3 M
Rugiiii....
Ya begitulah
Bs:udah paten.lama ya segitu,cepet ya segitu juga.
Kalo bk:smakin lama semakin gede,lebih cepet lebih baik
Hukum Riba dalam Islam
Mengutip buku 30 Dosa Riba Yang Dianggap Biasa oleh Dr. Sa'id Al-Qahtani, Imam An-Nawawi mengatakan bahwa kaum muslim telah sepakat bahwa secara garis besar riba hukumnya adalah haram. Riba adalah salah satu hal yang sangat dilarang pada agama Islam. Di dalam Al-Qur'an dan Hadist sudah ditetapkan bahwa dasar hukum riba jelas diharamkan. Berikut ini penjelasan lengkapnya. Islam dengan tegas melarang umatnya untuk melakukan transaksi jual-beli dan hutang piutang jika di dalamnya mengandung riba. Riba merupakan kegiatan transaksi jual heli ataupun pertukaran benda atau barang yang nantinya akan menghasilkan riba, tetapi, dengan jumlah atau berbeda. Contoh dari riba jenis ini adalah pertukaran uang 100 ribu rupiah dengan pecahan 2 ribu rupiah, namun jumlah totalnya hanya 48 lembar saja.
hahahaha ngaco, bank konvensional kalo bayar lebih cepat dari yg ditentukan malah kena denda... kocak bgt gak pernah minjam bank konvensional tapi sok bijak dan sok tau... dan inget bank konvensional ada denda keterlambatan bayar.. sedangkan syariah tidak ada
saya nasabah bank konvensional sejak menikah di 20 th terakhir ini. prinsip kami ada barang ada hutang, ga mau beli aset mahal secara tunai karena memang uang tunai ga punya hehehe.... dari itulah kami bisa punya beberapa rumah, tanah dan kendaraan. kadang juga melunasi lebih awal memang kena denda tapi tetap lebih murah
miwon sami mawon
Bank Syariah Lebih manusiawi dan tidak memeras nasabah penghutang karena semua dilakukan berdasarkan ke sasaran dan pertimbangan matang kemampuan si penghutang yg disetujui Bank Syariah.
Pertimbangannya apa nih
Bank komvensional juga sama tetap dengan pertimbangan supaya Debitur bisa bayar.
Penentuan Besaran cicilan dan tenor semua dipertimbangkan.
Akad itu sangat penting contoh nya kita berhubungan intim dengan seseorang tanpa akad nikah dosa nya sangat besar.
FYI bank syariah di Indo gaada yg bener2 syariah. Sama aja lintah daratnya, syariah itu adil, ga mencekik
Emang di negara mana ada bank syariah yang adil ngab
Ini bener ... Hanya ganti teknik dan istilah administrasi.. ujungnya sama saja...
@@nata.sasmitacuma nama doang syariah
namanya juga BANK, mereka perlu bunga untuk hidup 😁
kalo ada bank yg ga kasi bunga, gw juga mau kali
Prosedur beda tapi intinya sama. Mana ada org yg ngasih uang dipake tanpa untung? Mau cara bunga atau syariah, intinya lu akan bayar lebih banyak.
Sebenarnya sama cuma namanya aja beda wkwk
mereka tau betapa legitnya label syariah
prakteknya bs aja keuntungan(bunga) yg bank syariah lebih tinggi daripada bank konvensional
Beda, input dan outputnya sama tapi prosesnya yg berbeda. Itulah mengapa kredit diperbolehkan dlm Islam selama prosesnya benar.
udah pindah agama aja klo lebih suka yg haram
diluar si bank ambil untung banyak atau bank g sesuai prosedur syariah kita g boleh bilang sama aja karena haram dan halal itu 100% beda
Yg bilang sama, bodohnya gk ketulungan. 😂
Inti nya dan gausah pusing pusing. Bank konvensional dan syariah itu sama cuma berbeda kata/istilah. Jadi karna berbeda kata/istilah dr haram bisa mengubah ke halal 😂
Begitu lah... klo mau halal... harus ganti nama... dulu... 😅
900jt menjadi 1,3M itu biasanya kalo cicilannya 5 tahun... Lah kalo 15 thn 900 jt bs jadi 1,8M.
*Laah jual beli di mana yg modal 900jt trus dijual 1,8M ??* 😅 _Untung jualan 100% ?? _*_Itu jual beli beli ato nodong ??_* 🤣🤣
Berani bank syar'i jual 1,3M (untung wajar) selama 15 thn ?? *Laah mending jujur sih bilang bunga sj.* 😅😅
_#NgibulKokPakeDalil_
Biar apa cb ujung2 nya sama awokawokaow
Kan biar dianggap syariah, gak pakai bunga di hutangnya 😂 padahal sama aja jatuhnya. Mungkin ini strategi buat orang yang anti sama riba
beda di akad nya
biar "halal"
Secara teknis beda, yang syariah itu ibaratnya bank nya jadi tukang dagang rumah, tapi yang konvensional bank nya jadi yang "meminjamkan" uang , masalahnya hutangnya itu dibisnisin.
soalnya secara agama, ga boleh ngambil untung dari hutangan, hutang cuma diposisikan sebagai bantuan sosial bagi orang yang memang lagi butuh, bukan sebagai metode bisnis, jadi ga boleh ngambil untung dari hutangan, sementara kalo dagang itu dibolehin .., mau untungnya selangit juga asal ga ada paksaan dan tipu tipu sebenarnya sah sah aja
Beli rumah dgn harga selangit tapi dicicil, tidak masalah dalam islam. Yg penting sepakat dgn harga yg ditawarkan. Sama halnya ketika kita belanja barang. Penjual membeli barang di supplier dgn harga 5000, terus dijual harga 8000 (dgn metode cicilan 500 x 16 bulan).
Yang haram adalah ketika minjamkan uang 5000 agar peminjam bisa beli rumah dgn nilai "cash", trus minta dikembalikan dgn nyicil "500 x 16 bulan" pada badan jasa peminjam/pemberi hutang (bank, lising dan serupanya). Maka itu haram dalam islam. Sami'na wa athona!
Syukurlah Anda lebih mudah paham daripada muslim yang minim literasi finansial, semoga netizen mengikuti hal tersebut.
Intinya sama saja, hanya style nya yang berbeda..
haram sama halal mungkin lo non muslim jdi bebas bro itu terlihat sama, tapi klo yg muslim lebih baik yg halal
ada bunga, ada margin keuntungan,,,, beda.
Sama2 riba,, ,,gak full syariahnya,,
Bank syariah ga ada riba, krn ga ada akad hutang piutang. (Aslinya begitu)
Intinya mah sama-sama aja berbunga cuman istilahnya aja yang berbeda
Cuman ada kecacatan disini, dimana normalnya,pihak yang menjadi penjual barang, seharusnya menjadi pemilik dari barangnya terlebih dahulu,namun dg prosedur yg di sampaikan disini,ternyata bsnk syari'ahnya menunggu ada yg mau beli dahulu rumahnya tersebut,baru dia bayarin ke developer hanya untuk rumah yg akan di beli oleh konsumen tersebut,disini sebenarnya penjual rumahnya itu siapa??...bank syari'ah tersebut atau developernya..kl developernya yg memilikinya pada saat konsumen mau membeli,artinya penjualnya adalah developernya..pihak bank tidak berhak mengambil untung,karena bukan barang dia...
Bank hanya perantara,kenapa?
Ya jelas pemilik rumahnya ga bisa di kredit,harus cast.
Jadi peran bank ini buat perantara biar bisa di kredit,jadi dibelilah tu rumah oleh bank trus dijual lagi ke yg mau kredit
@@eggspider kl cuman perantara,artinya hanya sebatas dapat komisi dari pemilik barang,bukan menentukan sendiri keuntungan buat dia,kenyataanya kan gk begitu,bank nya bukan perantara,tapi jual uang dengan sistem kredit,bukan jual rumah...ini modelnya Yahudi,mengakali syari'at, orang yahudi ,gak boleh ngambil ikan di hari Sabtu,pada hari Sabtu itu godaanya besar,ikan nya banyak yg muncul,lalu di akalu lah,dengan mengumpulkan ikan tersebut di satu tempat/di kurung,tp tidak diambil, baru hari esoknya ikan yg sudah dikurung itu diambil...
Syariah
Tidak ada denda/pinalti
Tidak ada sita
Cicilan sesuai kesepakatan
Tidak pengaruh dengan kenaikan bunga kredit spt kpr konvensional
Tp knp dlm kenyataannya bank syariah tdk bisa memikat hati para peminjam lbih banyak dr konvensional, bahkan gk bisa merajai dunia Perbankan, pdhl dg berbagai keuntungan yg disebutkan harusnya bank syariah lah yg no.1, knpa kira bgitu?
@@dustfilter7001 kata syaitan, makanlah bunga bank konvensional, suku bunga besar, jangan kredit di bank syariah karena mahal jatuhnya dibanding dengan bank konvensional.
@@jatibeningkoi ohhh lu golongan setan ya makanya bisa komunikasi ama mereka, pantes
Pilih banj syariah, karena jika beli rumah konvensional, dengan bunga, dimana bunga bank berpatokan pada bunga BI yang bisa aja naik dan turun
Bener salah?
perbedaannya:
assalamualaikum dan selamat pagi
Pengalaman gua dari sisi nasabah/debitur sudah jelas hitungannya. Dari sisi bank/leasingmalah yang syariah lebih nguntungin mereka.
Sama aja ...yg membedakan istilah .. syariah dan non syariah ( konvensional) .. syariah ada akad , konvensional ada juga istilah AKAD KREDIT ....
Beda gan.. Kredit dalam Bank syariah maksud nya jual beli scr kredit. Kayak kredik panci di warung..
dulu 2015 an d hitung² syariah lebih mahal jauh drpd konvensional
mungkin sekarang sebanding ya?
KPR di bank itu bunganya senilai harga rumahnya... jadi kayak kita beli 2 rumah, 1 rumah beliin buat bank, 1 rumah buat kita sendiri...
Menurut saya ini cuma kedok saja, seperti udang dibalik batu. Harus membalik batu kalau mau menangkap udang. Udang lebih mudah ditemukan di balik batu daripada di bawah pasir lautan
Sama saja bro...itu tetap berdasarkan bunga Bank Indonesia....itu hanya teknik bank saja....g ada bank syariah..tetap berdasarkan bunga dari BI
ya, sayangnya belum terbebas dari bank sentral
@@paralaxm: terbebaa gimana maksudnya
Kalo gak ada BI / Bank Sentral, suka2 bank dong buat bunga, gak ada Suku bunga Acuan
tetep aja sama aja bunga itu.
kalo jual beli itu ada barang ada harga.
contoh berdasar dari video ini.
Rumah A udah di beli pihak Bank seharga 1 Milyar trus dijual ke pembeli. nah harga jual ke pembeli ini berapa? disini titik masalahnya.
harga berubah berdasar jangka waktu yaitu lah bunganya..,dan itu itunganya sama dengan total cicilan bank konvensional...
ditambah lagi uang bank yg buat bayarin itu rumah itu uang nasabah orang2 yg nabung di bank.. uang tabungan nasabah di rekening itu akadnya simpanan. uang simpanan itu gak boleh dipake buat modal pribadi,
Beda gan,
Kalo bank menyerah rumah ke nasabah dan di cicil itu kategori akad jual beli.
Kalo bank menyerah dana ke nasabah dan dicicil itu kategori akad hutang piutang.
-----
Akad jual-beli bukan riba
Riba itu keuntungan dr akad hutang piutang.
----
Dlm Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual-beli.
----
Makanya konsep bank syariah biar akad hutang piutang menjadi akad jt maka rumah yg akan dicicil di beli dulu oleh bank.
Perlu diketahui, beda akad itu bukan beda nama saja, tapi beda konsekuensi juga, beda resiko juga, beda perhitungan modal juga
Makanya di patok harga pasaran dan itu fix gaboleh lebih kalo lebih bukan syariah gagal bayar harus jual bagi hasil bukan nyita
Sama aja dari contoh rumah 900 jt jadi 1,3M itu kan sebenernya bunga tapi di perhalus
Kalo akad jual beli ga ada istilah bunga,
Kalo akad hutang piutang ada istilah bunga.
Akad hutang dan akad jual beli scr kredit keduanya bisa menghasilkan keuntungan dan dalam Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual beli.
----
Kalo belum ngeh..
Misal kita kredit panci, dan penjualnya ada untung,, disitu tidak ada istilah riba.. Murni keuntungan dr jual beli scr kredit
Ya intinya ujung nya sama hanya prosesnya yang sedikit berbeda.
fakta nya.. bank syariah tidak pernah membeli langsung rumah yang di inginkan nasabah.. karena BI dan OJK tidak memperbolehkan nya.. dan tentu saja secara fiqih syariah itu tidak tepat #CMIIW
Na'am..
Mumtaz dan itu menjadikannya akad yang haram. padahal kalau boleh bank syariah membeli aset fisik kemudian menjual kembali kepada nasabah akad tsb menjadi halal
stuju. dan saya baru resign dari bank syariah karna hal ini.
Big No!
Jika benar Bank Syariah membeli terlebih dahulu rumah tersebut maka seharusnya sertifikat balik nama dulu atas nama bank syariah lalu akad jual beli ke konsumen rumah kemudian baru balik nama sertifikat ke konsumen
Ga harus balik nama,, semisal juga beli motor dan kita pake, walaupun belum di balik nama maka tetap secara syari'ah sah milik kita.
Nama pada surat fungsi untuk registrasi (atas nama) yg sifatnya administrasi negara
Beda, tapi ujung sama ... Tetep duwit 😊
bagi seorang muslim duit bukankah ujungnya, tapi pertanggungjawaban di akhiratlah ujungnya.
tapi saya tidak akan menyangkal pendapatmu karena mungkin benar bagi orang orang kafir benar bahwa ujungnya hanyalah duit.
Tidak ada bunga, tapi ada denda, pdahal denda kan g boleh juga, hitung2 menambah biaya terhadap hutang
Yg jadi masalah aktual itu,bukan dikenakan bunga dari 900 juta,tapi tetaplah dari 1M tadi,meskipun bayar dp sampai 20%. Itulah yg menyebabkan Bank Syariah lebih diminati, bukan hanya dr kalangan muslim, tapi dari non muslim. Karena lebih adil.
Pemilik modal tetap untung
Peminjam gak buntung.
Begitulah bisnis yg adil menurut Kang Mus dan Kang Bahar 😅😅
the real bank syariah menurut gw ketika nyicil trus mau lunasin lebih cepat gk kena denda
Kan emang gk kena denda di semua bank syariah. 😂
@@Diado_ra saya kmaren cicil emas, jalan 1 tahun dengan tenor yg harusnya 3 tahun, kalo mau lunasin sebelum tempo harus bayar sisa pokok plus bunga 2 bulan.
@@MrRizkyramadhan Sistem syariah itu, emas gak bisa dicicil. Harus tunai, tangan kanan kasih uang dan tangan kiri terima emas. Atau di wakilkan transaksinya, dgn cara yg sama.
Disitu ngaconya beberapa bank syariah di Indonesia. Ada produk, termasuk nyicil emas, MUTLAK diluar kententuan Islam. Tp ngaku syariah. Harusnya: Bank 50% Syariah Indonesia. Jd pantes, ada istlilah "bunga" ya. 😅
Sama aja sebenrnya, beda nama doang. Kadang Bank syariah ambil 'untung' lebih besar dari bunga bank konvensional. Yang bedain paling perjanjiannya lebih Islami secara operational Bank tetaplah Bank.
Banyak akad yg ada dalam usaha.
Masing-masing akad bisa menghasilkan keuntungan.
Keuntungan dari akad hutang piutang yg diharamkan syari'at (krn riba).
Dalam Al Qur'an explisit disebut diharamkan riba dan dihalalkan jual-beli
aturan mana yg membolehkan bank syariah boleh jual-beli barang ?
Al baqarah 275
Oke, paham. memang beda ternyata.
cuma beda trik aja.
Beda akad, yg bank konvensional itu mencari untung dgn hutang piutang, sedangkan bank syariah mencari untung dgn jual beli kredit.
------
Dalam Al Qur'an explisit disebut kan haram riba dan halangan jual beli.
Sama saja, jatuhnya juga 1,3 milyar, kl bank syariah hutang 900 juta bayar 900 juta itu tanpa riba, kl begitu sama saja riba cuma ganti nama saja
Bank syariah di Indonesia yg benar-benar menerapkan prinsip syariah 100% itu bank apa saja?
Sepengetahuan sy pinjaman di BSI aja masih dikenakan bunga 1%.
Memang sangat kecil, tapi tetap saja sebagai bunga.
bedanya di akad. seperti halnya orang nikah dg kumpul kebo. sama2 enak2 (kawin), bedanya yg syariah ada akad nikahnya di depan penghulu, sdgkan yg kumpul kebo....
Halal atau haram di bacaan akad, sah atau zina juga di bacaan akadnya.
Pengalaman yg sudah² kmrn ini kalau beli rumah mendingan via kpr syariah.. telat bayar ga ada pinalty ya... Atau sy aja yg ga ada. Lalu saat kmrn semua kpr non syariah stlh 5 tahun naik semua rate nya, kita tetap flat.
Ada saudara pakai kpr biasa pakai bunga promosi 8% p.a. Request tunda bayar stlh nego krn covid... Tau² rumahnya dilelang
Dan tetap sama aja dengan konvensional
Yaitu meraih keuntungan
Cuman jalannya ada yg beda
iya klo lo non muslim sama aja halal haram gda bedanya
kecuali buat yg muslim itu beda g sematamata masalah uang tapi cara mendapatkanya itu penting
@@andriokurniawan menurutmu bank konvensional itu haram?
Inti halalnya produk kredit syariah adalah beli "benda" si pemilik "bank/pemilik" dengan bayar nyicil. Bukan terletak pada besaran total harga produk!
jgn salah klo bank nya jual dengan keuntungan yg terlalu besar bisa jdi haram juga jdi harga produk juga bisa mempengaruhi halal haram
Pernah mau coba KPR rumah di salah satu bank BUMN pas dihitung² tdk jadi, yg awal pokoknya sekitar 450-500 jt jangka 10 tahun malah menjadi 1,1M totalnya
Beda di kata2 saja.. intinya sama. Malah bank syariah jauh lebih mahal "bunga"nya
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad.
Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan,
Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba.
Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
Bank syariah di Indonesia belum ada yang bersih dari riba
Semua bank dunia kek gitu...kek pedangang kalau gk ngambil untung...percuma dong dia dagang apalagi biaya perawatan nya mahal
Beda istilah buat ke sisi customer. Untuk sisi internal bank sih semua sama saja. Acuannya ya bunga kpr bank tsb. Syariah biasa lebih mahal total2nya
Kenapa mahal dijadikan acuan? Yang mahal berarti jelek gitu?
Inti nya sama sama berbunga
Bank Konvensional maupun Syariah
Klo dipikirkan sama aja
Riba juga
Mau besar ataupun kecil bunganya
Riba tetap lah Riba
Iya, Sama-sama 1,3 m, tapi beda akad.
Bank konvensional dgn akad hutang piutang yg menghasilkan riba, sedangkan bank syariah dgn akad jual beli scr kredit yg juga bisa menghasilkan keuntungan,
Dalam dunia usaha ada macam macam akad yg seyogyanya perlu diketahui. Akad akad tersebut bisa menghasilkan keuntungan,, dan ga semua keuntungan itu di kategori kan riba(bunga),, karena riba fadhl itu hanya hasil dr akad hutang piutang,, hasil akad akad yg lain bukan kategori riba.
Dalam Al Qur'an explisit menyebutkan mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli.
Teorinya sih seperti yg dijelaskan dikonten ini, nah... apakah prakteknya perbankan syariah benar2 sesuai syariat??? 😅
Praktek nya susah,
tapi disisi lain perlu pengetahuan bagi setiap mislim agar paham riba,,
next level nanti pilihan pribadi Masing-masing menerapkan dalam kehidupan sehari-hari (menghindari riba)
Bank syariah modal banknya lebih besar, tapi hak miliknya udah punya bank untuk urusan jual beli rumah, jadi jangan main main klo nyicil rumah di bank syariah..
bank syariah di indo blom murni menjalankan syariah islam. kalo akadnya benar benar jual beli seharusnya rumah tidak disita jika terjadi gagal bayar/gagal cicil oleh nasabah. kalo rumah masih disita bank syariah, namanya SEWA, bukan jual beli. kedua, dalam syariat islam mudharobah seharusnya bagi hasil, baik bagi hasil KEUNTUNGAN, MAUPUN KERUGIAN, artinya kalo untung bank dapat untung, tapi kalo rugi juga mau menanggung kerugian itulah yg sesuai syariah. skema Mudharabah dalam syariat islam maka akan ada konsekuensi :
a. Pemberi Modal berhak mendapatkan bagian prosentase laba sesuai perjanjian diawal apabila usahanya mendapatkan keuntungan.
b. Apabila usahanya belum mendapatkan laba bersih, maka Pemberi Modal tidak boleh mendapatkan keuntungan.
c. Apabila terjadi kerugian dalam usaha, maka Pemberi Modal/Investor harus siap berkurang modalnya sejumlah kerugian yang dialami dalam usaha tersebut.
contoh: Nasabah bank memiliki bisnis dibidang jasa rental/travel memerlukan modal utk membeli mobil/bus elf
Harga 1 unit Mobil/bus elf Rp.500jt.
Selanjutnya bank lah yg melakukan pembelian mobil/bus elf tsb di dealer sesuai spek nasabah, lalu dijual ke nasabah Rp.550jt dg skema diangsur/cicil misalnya selama 5th(60bulan)
Nasabah mencicil Rp 9.2jt per bulan tapi tanpa ada denda keterlambatan angsuran, dan tanpa ada sita-menyita barang yg telah dibeli.
(Bukan riba, karena tidak ada akad pinjam-meminjam uang dan tidak ada denda sebagai tambahan atau kelebihan pembayaran ketika terlambat angsuran)
contoh 2
Seorang nasabah (status pegawai PNS/perusahaan swasta/pensiunan) ingin membiayai kuliah anaknya di universitas Rp.30jt tapi tidak memiliki uang cash. Bank bisa membayarkan biaya kuliah dg cara kerja sama dg universitas. Bank membayar Rp.30jt kepada universitas, kemudian bank mengambil untung Rp.10jt kepada nasabah. Nantinya nasabah mengangsur ke bank Rp.40jt, misalnya dicicil selama 10 bulan (Rp.4jt per bulan tanpa denda keterlambatan angsuran) dg skema potong gaji/uang pensiun
(Bukan riba, karena tidak ada akad pinjam-meminjam uang dan tidak ada denda sebagai tambahan atau kelebihan pembayaran ketika terlambat angsuran)
Mungkin ada yg menyanggah:
Lha itu hakekatnya sama aja dengan pinjam uang di bank dg tambahan bunga.
TIDAK!
HAKEKATnya tetap BERBEDA!
Dalilnya: ..Allah mengHALALkan JUAL/BELI dan mengHARAMkan RIBA”
[Quran Al-Baqarah : 275].
Dalam contoh transaksi diatas, TIDAK ADA akad PINJAM-MEMINJAM UANG, melainkan JUAL/BELI dan itu HALAL. Konsep transaksi seperti itu dipraktek kan oleh Al-Rajhi Bank di Saudi
Disamping itu, dalam fikih jual/beli, tidak ada batasan keuntungan yg diambil. Penjual boleh ambil untung 50%,100%,bahkan 300%. Selama penjual & pembeli keduanya ridho.
Bank Syariah tak mungkin beli aset, contoh harga Rumah 100 JT di bayar oleh bank syariah langsung di jual lagi 200 JT. ke pembeli, pembeli bayar dengan cicilan selama beberapa Tahun, tidak boleh ada Bunga, denda atau finalty.
Mending nabung ke bank syariah aja,.yang penting seiman
wakakakaka
#sama² menguntungkan 😂 kan cari lebihan kl tdk ada hasil buat apa yg membedakan disini adalah pola/cara ber transaksi
Emang benar banknya udh beli dulu, kan kl rumah hrs balik nama dulu dan itu gak cepat, tp kenapa sdh trx dan nyicil, berarti kan gak balik nama dulu,avian sama aja hitungannya
Ga perlu balik nama kalo sudah dibayar kan sudah pindah kepemilikan secara syari'at..
Seperti anda beli motor tapi balik nama BPKP belakangan.. Selama belum balik nama itu syah juga punya yg beli..
Balik nama itu cuma administrasi, bukan syarat kepemilikan, yg punya motor juga ga berhak klaim motornya kalau sudah ada kuitansi