BAGAIMANA NASIB MAKAM BELANDA DI KOTA PADANG TAHUN 2022 ?

Keberadaan Terminal Andalas sejak 1972 hingga 2002 tidak hanya sekadar titik simpul transportasi publik di ibukota Sumatera Barat. Terminal Andalas juga berfungsi sebagai sudut simpul peraduan rindu.
Pembangunan Terminal Lintas Andalas karena makin meningkatnya jumlah kendaraan penumpang di Kota Padang sehingga tidak tertampung lagi di Terminal Goan Hoat dan mulai dioperasikan pada tahun 1972 di bawah pengawasan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya.
Menurut berbagai cerita, sebelum kawasan ini dibangun, terminal Lintas Andalas dulunya merupakan kuburan orang-orang Belanda. Lokasi Terminal Lintas Andalas yang berada di pusat kota menjadi lahan perekonomian baru bagi masyarakat Minang yang bergerak di sektor informal seperti pedagang dan agen penjualan tiket bus.
Padang pada era 1970 hingga 80-an adalah kota yang bersih dan teratur. Ketika itu, terminal bus antar kota digunakan sebagaimana layaknya sebuah terminal. Bus antar kota dan propinsi keluar masuk dengan tertib di Terminal Lintas Andalas yang terletak di jalan Pemuda, sekarang menjelma menjadi Plasa Andalas.
#kotapadang
#westsumatera
#terminal
#wisatakotapadang
#wisatasumbar
#viral
Mau beli action cam yang bagus dengan harga yang bersaing :
tokopedia.link...

[@destarizani089]

Interlude.Proklamir/Citi-Padang . .💸

[@yuherlizaismail3762]

Kalau aku sih tau nya kuburan kaliang d tapi lauik masa kecil ku klu pasar raya suka jajan d bupet alima.

[@shooterbridge]

toko buku sari anggrek masih adakah? ingat masa kecil sering beli buku dan pernak pernik alat-alat tulis 😭😭😭

[@valvanderbilt]

Masih, sari anggrek masih ada

[@dudisetiawan7935]

Gak ada sih masalah pengalaman cuma kisah masa kecil aja di pasar raya ini...ohh ya mau tanya masih ada gak sih orang jago jagoan di pasar raya ini sekarang...kalau dulu ada tuh...namanya anak raya gitu

[@valvanderbilt]

Sekarang gak ada lagi yg bilang jagoan diseputaran pasar di Padang bang, karena udah pada jadi jagoan semua 🤣.sampai2 tukang parkir pun udah jadi "urang bagak"