JARANAN- ARYA PUTRA ADI P-MACTHING FUND-UNY-RMI-KEDAIREKA-KEMENDIKBUD-DR. KUN SETYANING ASTUTI.DKK

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 10 вер 2024
  • Video lagu Jaranan dengan vokalis ananda Arya Putra Adi P ini dibuat dalam rangka menghadapi budaya K-Pop dan budaya asing yang menggempur generasi muda saat ini salah satunya melalui program penelitian Matching Fund(MF), dengan judul “Pemberdayaan Mahasiswa dalam Produksi Multimedia Musik Daerah untuk Penyiapan Lapangan Kerja Berbasis Ekonomi Digital” dengan program ini kami bermaksud untuk melakukan identifikasi dan melindungi karya budaya lokal dengan membuat Video Klip lagu-lagu daerah, diantaranya lagu-lagu dolanan anak.
    Tim peneliti adalah dosen-dosen Universitas Negeri Yogyakarta, yang terdiri dari:
    1. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. (Ketua)
    2. Prof. Dr. Samsul Hadi, M.T.,M.Pd.
    3. Dr. Siswanto, M.Pd.
    4. Prof. Dr. Maman Suryaman, M.Pd.
    5. Prof. Dr. Tri Hartiti Retnowati, M.Pd.
    6. Dr. A.M. Susilo Pradoko, M.Si.
    7. Dr. Cipto Budi Handoyo, M.Pd.
    8. Dr. Else Liliani, M.Hum.
    Permasalahanl yang melatarbelakangi penelitian ini adalah seni merupakan puncak kebudayaan yang mencerminan peradaban yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh suatu bangsa. Nenek moyang Indonesia adalah bangsa yang cerdas dalam pewarisan nilai-nilai moral melalui seni. Hampir semua kajian penelitian, menunjukkan bahwa dalam kesenian daerah Indonesia termasuk musik mengandung nilai-nilai hidup yang dipegang teguh oleh anggota masyarakatnya. Sayang sekali pada dekade ini pewarisan seni tradisional mengalami penurunan bila dibandingkan pada masa sebelumnya terutama decade 1980-an. Pada masa itu anak-anak sangat mengenal musik daerah. Gempuran budaya modern menyebabkan lagu-lagu daerah hampir punah. Pada tahun 1930-an, Hans Overbeck mengemukakan lagu-lagu dolanan anak Jawa terdapat 690, namun pada tahun 2015 Jui-Ching Wang menemukan tinggal 152. Enam tahun kemudian, dari 152 lagu tersebut hanya 40% yang dikenali. Surutnya kepopuleran musik daerah dikarenakan generasi muda saat ini lebih banyak mendengarkan musik mancanegara dibandingkan musik Indonesia. Akibatnya lagu-lagu asing lebih disukai. Bahkan, hasil survey terhadap 83 remaja menunjukkan 13%nya ingin menjadi warga negara Korea, karena menggandrungi K-Pop. Apabila hal ini terus berlanjut maka musik daerah akan benar-benar punah dan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia akan terkikis. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dengan mengenalkan kembali musik daerah kepada generasi muda. Mengingat salah satu penyebab kurang dikenalnya musik daerah oleh generasi muda Indonesia dikarenakan promosi lagu mancanegara lebih gencar, maka cara efektif melestarikan musik daerah adalah dengan mempromosikannya secara besar-besaran pula, salah satunya memproduksi multimedia musik daerah secara massal dalam bentuk video klip. Dalam proses pembuatan Video Klip ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
    1. Ki Hadi Sukatno yang telah menciptakan lagu Jaranan yang sangat
    monumental.
    2. Mas Aria Putra Adi P. yang telah menampilkan lagu ini dengan sangat
    baik.
    3. Matching Fund-Kedaireka Kemendibud yang telah membiayai
    program ini.
    4. Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menfasilitasi program ini.
    5. Ruang Media Indonesia dan tim sebagai mitra yang telah
    mewujudkan video klip ini menjadi suatu tampilan yang sangat
    berkualitas.
    6. Aghnavenn Teguh Budisantosa dan Anisa Nur Arifa yang telah menjadi
    pemeran pembantu.
    7. Semua pihak yang telah membantu.

КОМЕНТАРІ • 12