CERITA PILU MAHASISWA PAPUA DI UGM YANG KENA RASISME & DISKRIMINASI

[@yiro6577]

papua adalah saudara kita juga yang patut di sayangi🇮🇩♥️💪

[@hadipsoeratman9687]

Yang namanya rasisme tidak boleh ada..dimata Tuhan semua kita sama

[@liangirung9518]

Tangkap sj abangku yg melakukan rasis dLL, kita gebukin rame" biar taurasa. i❤️u Papua NKRI harga mati.

[@vianjack8940]

Wong Ireng itulah kata yang pernah saya dapatkan

[@abidinbatovchannel6768]

Setiap ada Racisme laporkanlah ke pihak yg berwajib

[@averill_lowell]

Kampus tua dan bagus akreditasinya pun belum tentu punya moral yg baik.. moral terbentuk dari orang tua, lingkungan, dan jam terbang.. 😢😢😢

[@novodewa]

Bukan kampusnya tapi personalnya

[@averill_lowell]

@@novodewa itu sudahhh..

[@papuanarosaliapetegau8863]

Ini masalahnya waktu dia SMA bukan di kampus. 🙏🏽
Mohon" di dengar baik" 🙏🏽😁
Terimakasih 🙏🏽

[@mohamadhafidal-ahyar2253]

@@papuanarosaliapetegau8863 biasa, kaum cuma baca judul kak 😅
Saya positif thinking sih mungkin karena suara audionya juga kurang keras hehe

[@pestachannel2639]

Mantap

[@moemdien1861]

Akhir-akhir ini seringkali perbedaan identitas spt ras, suku, agama menjadi komoditas politik, Isue-Isue yg terus ekploitasi saya khawatir hal ini akan mengakibatkan timbulnya dis harmoni hubungan dikalangan masyarakat, dan Indonesia akan terus terjebak dlm kebiadaban peradaban. 😭

[@mujionotaslim7645]

Politik menjadi kotor, karena hilangnya toleransi demi kepentingan kelompoknya.

[@superajaib]

Iya buat orang orang yg melihat orang Papua baiklah sm mereka biarereka sukses dan bs membangun daerah , mengubah nasib mereka dan keluarga

[@herirahmat6576]

Sumber dr rasis dr ajaran agama jujur

[@blezterannare8262]

E olva..ko buka ko PU biji mata tu deng mata hati...RASISME dan Discriminasi tu akan selalu ada ketika Papua bersama² dalam bingkai NKRI ko ingat itu..
KO ANAK PAPUA TAPI.....saat acara Rossi di kompas.Tv saja ko kalah debat dengan ibu ketua YLBHI...ko harus punya data bnyak tentang Papua,bila perlu ko belajar bnyak sama ibu ketua YLBHI/ pak haris.hazar kontras.....

[@RD.11]

BUKAN HANYA DI PAPUA RASIS ITU TERJADI DI SELURUH DUNIA DAN INDONESIA..
TAPI APAKAH KARNA SATU DUA ORANG LALU BEBERAPA ORANG KITA SAMA KAN SELURUH ORANG ITU RASIS..
SUDAH STOP BICARA TENTANG RASIS..
RASIS ITU TERJADI DI SEMUA SUKU BUKAN HANYA PAPUA..
TAPI APA KARNA SATU DUA ORANG LALU KEBAEKAN ORANG LAEN NYA HILANG KARNA SATU KEBURUKAN.
STOP BICARA TENTANG RASIS.
MARI KITA CIPTKAN SEBUAH MEMORI INDAH UNTUK GENERASI ANAK PAPUA..
JANGAN TANAM KAN TERUS MENERUS SEBUAH KEBENCIAN..UNTUK KAMI..KARNA KITA BERSAUDARA SATU TANAH AIR INDONESIA.

[@RGPspotlive]

Hallo kak ini saya yg barusan di twitter... Terus berkarya ya Kak

[@ciecieciecie6229]

kk saya dr sumatera..kuliah di yogya..saya tidak pernah membedakan suku2 dan agama..asal baik kita saudara. di kampus saya di MAPALA UPN yogya byk adik dari papua..kami rukun dan damai, saling melengkapi dan menghormati . salam Indonesia bhineka tunggal ika

[@indonesiahebat3936]

Persepsi ya jangan di-generalisir. Semua saling menghormati tepo seliro.

[@aqwer14]

Kk saya dari jawa barat saya tidak pernah membeda2kan orang saya justru senang dan bangga kalau bisa punya teman orng papua, karakter orng itu beda2 kk itu mereka saja yg tdk baik masih banyak orng2 yg baik diluar sana, yg paling penting itu kita jgn masukin ke hati aja, jgn minder, harus bisa asik atau bercanda sama mereka, untuk masalah tidak dapat kelompok itu bukan dialami orng papua saja tapi dialami juga sama orang2 lokalnya, biasanya yg tidak dapat kelompok itu adalah orng2 yg tidak banyak bicara dan pemalu jadi usahakan harus bisa asik dan jgn malu2, jangan gampang masukin ke hati (baper), sering2 ngobrol sama mereka, orang lokal juga banyak yg kena bully biasanya yg gampang kena bully itu orang2 yg introvert utk sarannya seperti yg diatas, itu saja saran saya buat teman2 dari papua, tetap semangat menuntut ilmunya ya dan jadi orng hebat 👍💪

[@azr0ckw4rsh1p]

Kalo waktu sekolah biasanya kalo berkelompok itu yg dilihat bukan Ras sukunya tapi aktif n pintarnya, kalo aktif n pintar pasti bnyak yg mau berkelompok tp kalo biasa Aja ato kurang biasanya kebagian sisa kelompok...hmm
Waktu disekolah Dikelas ane memang belum pernah ada orang Timur Paling jg Sunda Jawa Batak Padang dgn Agama Islam Kristen Protestan n Konghucu...
Justru yg etnis meskipun minoritas tapi mereka cukup mendominasi dibidang akademik jadi jrg dibuli karena etnis/Ras/suku merka...jadi yg jadi faktor tidak dapat kelompok biasanya dari nilai akademis n keaktifan...

[@mujionotaslim7645]

Ah apa betul dari orang Jawa suka buly kawan kawan dari PAPUA. Janganlah ya, kita sama sama satu bangsa.

[@mujionotaslim7645]

@@azr0ckw4rsh1p jangan pernah mengelompokkan orang karena nilai akademis. Orang seperti ini akan menjadi sombong. Suka mengganggap rendah orang lain.

[@azr0ckw4rsh1p]

@@mujionotaslim7645itu sih pengalaman waktu masuk kelas unggulan ya yg aroma kompetsinya sangat terasa lain dgn kelas reguler....
keknya wajar aja deh karena orang mungkin senang berkelompok dgn yg pintar biar mereka bisa mudah mengerjakan tugas ketimbang yg kurang hanya akan memperlambat....
sama kumpul ma pemalas n yg rajin pasti lebih suka dgn yg rajin....
ane sih pernah ngalamin disisihkan karena nilai akademis biasa aja makanya dari kejadian itu ane jadi kerja keras biar lebih menonjol dibeberapa pelajaran n diajak dalam berkelompok...
mungkin dlm hal akademis demkian tapi dari kehidupan bergaul ato bermain gak jg..
soalnya kalo akademis kan pengaruh ke rapor n peringkat

[@nur6249]

Saya aja perempuan Jawa berambut keriting juga di bully.
Pernah waktu SD rambut aku dibuangin sampah kecil² sama teman, katanya kayak sarang burung.
Itu merusak mental bgt. Jd gak berani sm orang. 😪

[@endahrahayu1054]

Saya ga th kalau sekarang tp sy alumni fisip ugm jg. Angkatan ku ada dr papua anak HI tp akhirnya keluar, DO..tp pd zamanku kt biasa aja sm teman2 papua. Banyak dr paoua. Ada jg yg tugas belajar. Sdh bpk2 biasanya jurusan ilmu pemerintahan. Yogya kota yg indah dan sangat plural. Sy kenal bnyk suku beda di sana. Spt Indonesia mini. Sy kenal teman sunda, ambon, papua, makasar dan bnyk lg. Kt santai2 aja bahkan ngajari bhs jawa sm mrk

[@cahyoedysetiawan4307]

BRO/SIS BANTU PRESIDEN JOKOWI,, AJAK WARGA PAPUA TURUN KE JALAN DEMO KKB DAN PIGAI SUPAYA SEGERA DITANGKAP,, SUPAYA TIDAK HANYA ORANG ORANG PUSAT AJA YANG BERJUANG BUAT PAPUA.. AGAR TIDAK ADA LAGI RASIS DAN KELUARGA YANG NANGIS KELUARGA NYA DIBUNUH ORANG PAPUA(KKB),, JADI BUKTIKAN JUGA KALO ORANG PAPUA GAK SUKA TERORISME KKB ADA DI TANAH PAPUA.. MAKASIH

[@Edikani]

Aku yakin, Rasis itu ada, tapi yang terbanyak tidaklah rasis. Hadapi dengan rendah hati dan murah tangan, agar yang rasis malu hati. 🙏🙏🙏
Semoga seiring waktu, kita semakin menyadari kita semua Manusia Indonesia, punya hak sama. 💪💪💪

[@irusdiana6992]

jarang ada yang rasis karena kalau rasis dilaporkan gak butuh waktu lama di tangkap

[@aligendhenk1655]

Orang yg membeda²kan masalah suku, ras dll itu orang yg tak tahu hakekatnya siapa yg menciptakan mereka? Klo mrk tahu pasti mereka saling menghargai saling menghormati, karena semua yg ada dalam semesta ini hanya satu yg menciptakan hanya Allah SWT. Bila mereka saling merendahkan, menghina itu sama saja menghina Allah Swt.

[@nasarnaufi7349]

Saya pun sering sekali mendapat tindakan diskriminasi dari OAP saat saya tinggal di Wamena. Tidak jarang masyarakat melontarkan kata-kata kasar misalkan ," anjing ko, babi ko... Ko pulang sudah ke tanah Jawa sana.
Bagaimana mungkin saya mau pulang ke tanah Jawa sedangkan saya ini orang Sulawesi 😂😂😂 tapi saya sayang sama OAP apapun sukunya karena Papua adalah kita. Mereka yang melakukan itu bukan karena sifat asli mereka jahat tapi karena mereka belum paham apa itu toleransi. 🙏❤️

[@dwiyuni6853]

Saya orang jawa tpi saya ingin sekali punya kawan orang papua....

[@srimarpinjun6108]

Sy orang jogja merasa malu ada diskriminasi rasisme thd warga dr daerah lain. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini 🙏

[@novodewa]

Saya punya teman kuliah dari sebrang itu malah selalu bangga,,,

[@dwonreact1013]

Mantab mbk olvah dan kawan2... Semangat..

[@DOSENBAIK2023]

Percayalah tidak semua orang rasis saya saya tidak pernah milih milih dalam berteman berdasarkan ras nya, mungkin yang rasis itu dikerenakan mereka kurang rasa empati nya dan kurang pemahaman saja

[@gandisaphire]

I ❣️ You Olvah. ❤️❤️❤️ Dari Purwokerto, Jawa Tengah

[@jempiliang]

Mbak Olvah ❤️❤️ semangat terus memberikan pencerahan untuk bangsa ini, salam sayang untuk Papua dari Tanah Bunda Minangkabau Sumatra Barat

[@slametsuharyanto4924]

saya orang jawa tengah menganggap orang papaua adalah saoudara saya punya keinginan bisa piknik kepapua suatu hari nanti...saya juga senang melihat chanel penyakit yang merupakan persahabatan Kaka Moro suku dani dengan orang jawa yg tugas di puncak jaya di ilu dan di tingginambut....bahkan 10 anak2 ilu yg kecil2 dibawa ke solo utk di sekolahhkan sd sampai kuliah...salam buat sodara2 ku orang papupa semua salam spesial buat kaka Olvah...sukses selalu...

[@TheMbahamz]

Wow...kenapa dong pu sikap masih begitu yah? heran eh....kiraain su jaman social media sekarang ini dong pu otak,mata hati terbuka lah stop sudah dengan dong pu cara cara discriminasi terhadap torang orang papua, dorang punya masyarakat makan minum hidup di papua sana orang papua tra bikin begitu malah orang papua welcome dengan tangan terbuka, kasihan tong pu adik kakak sodara dorang pigi cari ilmu ke jawa malah dapat perlakuan begitu,sayang eh....adik laki-laki baju merah, engkau berharga di mata Allah, yang kuat dań tabah yah ade, biarlah pembalasan Tuhan untuk orang orang begitu. Masalah Ras/suku/warna kulit ini di mana-mana,di Amerika pun orang orang yang tinggal di daerah daerah yang jauh dari kota atau orang orang yang mungkin masih old style pun masalah Ras /suku/warna kulit ini pun masih menjadi masalah....Beta pernah mengalami di bedakan karena masalah kulit beta ini hitam/ bet apnea accent itu ibu orang bule...adooh asli bikin ganas eh.....beta mo bakalai itu mace saat itu cuman beta masih pikir beta ada pegang bayi ( maktu itu beta punya anak yang nomor dua masih bayi ,masih di baby car seat ). Akhirnya dari pada beta bakalai mace bule itu,beta balik kanan dan bale ke mobil, dan tara pernah lagi mau injak itu building ( theater ) waktu itu suami lagi acting di theather itu. Someday ..I'll open this story in my you tube channel when the time is right. Makanya beta paling suka kalo ke kota besar di Amerika khusus nya di New York Karena beta rasa seperti bukan di Amrik,karena kalo jalan di 5th Avenue banyak turis di situ jadi lebih dengar banyak foreign language. Love being in NYC khusus nya 5th Avenus. Cuman sekarang NYC rawan security jadi beta belum balik lagi ke NYC 5th Avenue :-). Salam dari Amerika - Beta orang Kota Pala Fakfak yang tinggal di Amerika sudah 15 tahun (Tinggal di beberapa states di Amerika)

[@okebangchannel]

Wow, keren..maju..terus..olvah 👍😇😇

[@wongjember4720]

Sebetulnya soal bully itu bisa terjadi di siapa saja, sesama suku aja bisa terjadi, yg kuat menindas yg lemah, dulu aku masih SD, aku sering di bully sampek sumpek, tp lambat laun aku juga mengerti dengan intropeksi diri kadang diri ini yg sangat introvert sehingga g mau membuka diri,

[@tabloidbekas]

Baku tipu saja.

[@munirbata6073]

Setau saya orang jawa itu kalaw didaerahnya, paling rasis, bukan cuma diJogja ,mereka selalu merasa diri mereka lebih tinggi terutama kepada orang timur,memang sdh sifat dasar seperti itu

[@bl4ck_wing_parrot_165]

Olva Alhamid. cantik aman2 saja too... 🙏💖💞

[@marliaritaabinhendar9027]

Maju terus dan semangat saudaraku....I love papua

[@dodiprayitno9676]

Tunjukkan prestasi saudaraku di Papua mereka semua yang diskriminasi akan kamu tundukkan! cuma sebagian kecil yang melakukan itu, sangat banyak yang mendukung! Tetap SEMANGAT kita lawan rasisme dan diskriminasi!

[@riodatoo4788]

Yg masih rasis, pergaulan kalian kurang jauh dan otak terbelakang, tidak ada seseorang pun yg bisa pilih lahir lewat ibu keturunan dari ras tertentu

[@bayualrizqi4329]

Jgn pedulikan mereka kami org sumatera sayang sama org papua koq....

[@anggreknews8634]

Surat Cinta Untuk Olvah
Selamat hari ini, Olvah yang ada di Jakarta sana. Tuhan Yesus Memberkati ko, Olvah, perempuan tanah yang hebat, luar biasa, cantik, manis dan pintar berbahasa Inggris dan logat Jawa.
Olvah yang cantik, dan manis. Salam kenal dari saya, Soleman Itlay, anak kampung yang tinggal di kota Jayapura, Papua. "I Love You, Olvah". Sa suka sama perempuan Papua, yang percaya diri tingkat dewa seperti ko. Tapi sebenarnya "buta!"
Za suka ko karna ko mengaku orang Papua dan tinggal di Papua tapi logat kental deng Jawa dan tra sedikitpun yang ko kas tunjuk dialek Melayu-Papua situ. Za juga zuka karna ko pakai bahasa Inggris tapi kitong yang lain di Papua, terutama orang-orang tua di kampung dong tra tau artinya.
Ko bilang ke perempuan rambut lurus bercampur hatinya yang lurus dari LBHI, yang bicara HAM bagi orang Papua itu demikian, bahwa "orang yang harus bicara HAM di Papua, harus orang yang tinggal di Papua".
Sa tra tau e, kopu dosen waktu ko susun skripsi ajak ko untuk bantah data yang mengikuti instrumen penelitian dan pengumpulan data Sepertu itu atau tidak.
Mungkin kopu dosen ajar ko pake metodologi, yang meletakan kebenaran karena "orang yang tinggal di tempat kejadian" jadi ko hanya andalkan itu saja. Tapi sa percaya, itu tra mungkin terjadi atau dilakukan oleh seorang dosen yang waras.
Kitong lihat ko begitu percaya diri, sampai merendahkan apa yang dia bicara dengan data, juga dengan tingkat validitas tinggi, ko anggap sepele dan biasa-biasa saja. Olvah, sayang e, setelah nonton itu sa bingung sama ko: sebenarnya siapa yang didik dan ajar ko macam begitu?
Stelah mendengar ini, sa tra mo tanya apalagi salahkan kopu orang tua. Tapi sa mo tanya hanya terkait kopu sekolah atau tempat kursus bahasa Jawa (logat) dan bahasa Inggris.
Apakah kopu skolah ajar ko cara berpendapat seperti yang ko tunjukkan di Kompas TV? Apakah kopu tempat kursus bahasa Inggris ajarkan ko untuk bicara seperti itu? Apakah kopu guru dan dosen ajarkan ko bicara diatas awan-awan hampa?
Olvah, sayang ko baca ini baik-baik. Ko anggap sepele data yang dibicarakan oleh teman-teman LBHI itu dengan argumentasi yang ko kemukakan.
Ko bagus, cantik dan percaya diri, tapi sa yang orang kampung ini hanya mo bilang sama ko, bahwa data itu sudah tervalidasi dan terverifikasi. Juga telah mengikuti metodologi penelitian, investasi dan lainnya. Walaupun dong tinggal di Jakarta (bukan di Papua).
Mereka tau data mana yang harus diambil, dipakai dan dianalisis hingga dijadikan sebagai sebuah data. Karena dong tanya korban, wawancara mereka dan itu dapat diakui, dipercaya, diterima, dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal.
Siapapun dia, orang yang terpelajar dan berpendidikan tinggi, lebih mudah percaya teman perempuan dari LBHI daripada ko yang sesungguhnya menunjukkan kopu kepintaran atau sebenarnya kebodohan.
Profesor, intelektual, akademisi, peneliti dan jurnalis punya kaidah-kaidah tertentu. Kalo ada yang bertanya siapa yang percaya: "ko atau dia"? Orang siapapun dia, tra akan dukung kopu argumen hampa itu, sayang.
Karena itu, sa sebagai laki-laki Papua yang suka deng kopu percaya diri, malas tau dan melawan diskriminasi rasial di Iven nasional, merasa amat dan tidak wajar untuk ko bicara seperti "orang buta yang bermata baik".
Sa yang tra sekolah dan tra tau bahasa Inggris ini merasa malu dan sedih, ketika mendengar ko bicara bukan berdasarkan data, tetapi hanya deng modal pengamatan juga perasaan yang dicampur aduk dengan kertas di balik saku, ATM, buku rekening dan lainnya.
Olvah, bagi sa suaramu bukan suara Olvah yang sejati. Tapi suara kertas. Suaramu bukan suara perempuan tanah. Tapi suara Jakarta. Suaramu bukan suara perempuan Papua yang berwibawa. Tapi suara orang buta yang asing di mata leluhur, Australo Melanosoid.
Sa senang karna ko bawah nama Papua lewat Iven nasional. Semoga ko kas tunjuk ciri khas kepapuan yang tepat. Sebagai seorang wanita tanah yang ideal, yang memiliki harga diri dan martabat yang tidak mudah dibutakan deng apapun. Tapi sukses karna mempertahankan karakteristik kepapuannya.
Smoga ko sukses, sayang. Maju terus. Lawan diskriminasi rasial seperti yang ko bicara. Semoga ke depan ko semakin sukses dan bahagia karena menanamkan benih kejujuran dan kebenaran. Bukan kebohongan apalagi kepalsuan ulung.
Terimakasih untuk kaka Rosi yang hadirkan perempuan tanah untuk membuka hati dan pikiran kitong smua. Tuhan memberkati Kaka Rossi, karena caramu membuat Olvah yang cantik dan pintar itu sadarkan orang Papua agar bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
Salam damai Tuhan. Dari saya, Soleman Itlay, Olvah yang manis dan cantik. Nerop. Mi laipim yu, Lewa. Kalo ko bisa kawin sa, sa akan kawin ko (pikiran sesatmu). Baru sa akan luruskan itu di neraka.
NK Avicenna Bobii kalo ko mo kawin dia, juga kalo ada nomor kirim sapu surat cinta ini ke Olvah. Makasih. Olvah, ilopehyu. ❤️😂

[@galihwibowo8066]

Ah masih ada kah rasisme di Jogja?? Sa orang jawa asli kuliah di Jogja th 2007 - 2012. Sa pu teman banyak dari Papua. Sa tra pernah ada masalah sama mereka, sa sering main ke asrama mereka, dll. Alhamdulillah tra ada rasisme di sa pu kampus.

[@selaptritis693]

Saya asli orang Jawa tengah... Klo ada yg rasis langsung lapor ya bro...Jangan diam.. 💪jaga persatuan dan kesatuan NKRI.

[@strawbryzk6349]

Sukses selalu untuk kakak olva.namanya orang ada yg baik dan buruk .yg buruk semoga sadar saja ....mungkin mereka kagak faham berbhineka tunggal Ika .

[@kangazip3523]

Semangat kak kita indonesia bukan tempat untuk ras tertentu....

[@azr0ckw4rsh1p]

Sampe segitunya susah cari kos2n, ane waktu kuliah diJawa Tengah biasa Aja kalo Ada tmen2 dari Indonesia Timur terutama dari Maluku n sekitarnya,,,mereka tdk diskriminasi ato sulit dapat kosn tapi biasa Aja...
Mungkin disana sering terjadi sesuatu oleh komunitas Indonesia Timur sehingga pemilik kosn jadi skeptis takut terjadi sesuatu sehingga terkesan diskriminasi...
Karena mungkin ada stigma masyarakat sana terhadap orang Indonesia Timur itu suka mabuk n gaduh terkait isu2 ttg antiNKRI/Pancasila...
N Orang Timur sepertinya belum terbiasa dgn Rexona/pengharum ketiak maka ketika disinggung agak Bau Badan mereka tersinggung dianggap rasis tp cuek tidak merubah kebiasaan, karena kalo diJawa kalo anak kuliahan sudah banyak yg pakai Pengharum ketiak sehingga baunya tidak terlalu menyengat...

[@tiar2415]

Lari pak.. Wanita di samping anda ini pelaku rasis yg sebenarnya.. Idih two face anjirrr

[@SirPhil763]

Semangat

[@endahrahayu1054]

Sy fisip 97.sy di yogya sampai 2003

[@madinonnicholausstevanmand7432]

Saudari olva musti belajar critical thinking guna menghindari argumentum adhominem yg berujung pada logical falasi pada ruang" debat publik semacam ini.. Begini kan kelihatan banalitas intelektualnya seorang yg katanya calon menteri..

[@dinarusdiana1590]

Semangat Kakak Olva. Sehat selalu.

[@suherdanidani9760]

Kenapa belum ada iklan nya olvah..?? Blm di daftarin ke youtube nya kah..

[@Gareng56]

Semangat terus kak Olvah..salam dari Jateng

[@azka0413]

Saya cinta saudara kami papua... Hanya orang2 tolol & akhlaq yg buruk yg diskriminasi...

[@keluargakota7664]

Maaf ba olvah aku pernah dengar orang pulau Jawa itu pada takut dgn orang papua.apakah rasisme itu benar? Jk mereka saja takut? Maaf ya ba aku tanya.sehat sehat ya ba 🧕🤗

[@lasitogar8970]

Saya Sumsel dan akan tetap bangga dg saudara2ku papua dimanapun berada "Kita semua bersaudara"

[@mujionotaslim7645]

Betul kawan, Warga Papua juga saudara kita.

[@yogasetiaone]

Alhamdulillah Saya sebagai orang jawa enggan rasis saya punya teman dari Maluku, NTT, Kalimantan, Medan.. meskipun beda agama tetap NKRI :) The Internationale

[@hendartobadawi4388]

Buat judulnya tendensius.. supaya terlihat bombastis ya...
Case 1 orang di buat seolah olah semua orang.
Liat tu tentara AD dwi cahyono, bujang papua yg di asuh oleh bpk ibu angkatnya nya yg jawa sejak bayi.
Liat tuh rekan papua di semarang, surabaya, malang semua bisa berbaur dengan baik.
Buat narasumber, mkanya jadi orang jangan introvet dan minder. Bergaul dengan banyak kelompok, Jangan hanya dengan kelompokmu sendiri.
Liat tuh di luar, banyak temen papua yg bisa berbaur dan sukses di bidangnya masing masing di luar daerahmu. Ayo bangkit.. malu maluin sja, mahasiswa UGM kok cengeng gitu.. god luck ..

[@dederima1079]

semangat😍

[@Setausaya]

Sy Kal Tim termasuk orang yg tidak membeda2 kan suku, agama, sy menyintai Indonesia dari Sabang sampai Merauke ^_________^ semoga Papua Maju --- Amiiiinnnn

[@alendysfc4585]

Kaka UIva pernah lihat PENYAKIT Chanel tidak?? Terima kasih

[@gandisaphire]

Kalo semisal aku d ajak nikah sama Olvah, auto mau, GPL & biar bisa jadi contoh bahwa perbedaan ras bukan halangan untuk saling mencintai

[@cs-ub9nq]

Wanita ini bisa bicara anti rasis kok jadi pelaku rasisme sih ...hahaha

[@mujahid2470]

DIDUNIA MEMANG TAK ADA PENDIDIKAN TENTANG RASIS.SEKIRANYA INDONESIA HARUS YANG PERTAMA DIDUNIA INISIATIF TENTANG KURIKULUM RASIS DALAM PENDIDIKAN .STOP RASIS KARENA TUHAN (Agama)TAK MENGENAL RASIS.

[@viralinternasional6869]

Orang sunda selalu love you papua

[@pt.unilabklinikmedikaenerg3700]

Saya pernah di asmat dan sayaerma. Saya tidak pernah kepikiran utk rasisme. Masalah kulit dimata Allah itu sama aja. Yg penting amal ibadahnya. Kadang yg dari seberang merasa minder dan inferior itu juga nga boleh dan salah lalu kemudian menjudge bhw yg di jawa suka diskriminasi itu nga boleh. Setau saya orang jawa itu supel dan pinter bergaul dan nga suka diskriminasi. Jadi nga benar kalo di jawa orang suka diskriminasi ras.

[@dederima1079]

saran aja sih ..
coba kak olva buat vodkes, karna saya rasa itu lebih baik..
maaf cuman sekedar saran🙏

[@Aldiscientific]

Kaka Olvah ❤️❤️❤️

[@fanz8689]

Anti rasis ya kaka?

[@morenulianu1909]

Rasis tidak ada dalam Islam,Mayoritas Indonesia itu Muslim,jadii Terlalu Berlebihan omongin Rasis hari Gini,Faktanya Teman2 gue berbagai macem Warna kulit Tapii semuanya baik,yg terbaik ya hatinya baik bukan kulitnya,jdi Stop angkat Rasis untuk dijadiin konten,klo dinegara negara bule Rasis itu Buanyak bgt

[@istiqomahsarikushartinah7130]

Halo tante olva aku gala

[@dudesteven1394]

Rasisme dan Discriminasi adalah cara yang di pakai oleh Penguasa untuk manjagan and control sebuah wilayan untuk kepentingganya...... Kami sudah belajara pengelaman2 dan sadar diri. It's about time for us to say... Enough is Enough.... Papua Live Matter.... Human right is divine and universal..... Kami Generasi muda Papua sudah Pahami betul..... It's only a matter of time that we will govern our own sovereignty with dignity and uphold every human being are respected with peace and justice...- TANAH PAPUA